Analisis Disfungsi Media Handphone Blackberry Terhadap Gaya Hidup Siswa Sma Negeri 2 Makassar

download Analisis Disfungsi Media Handphone Blackberry Terhadap Gaya Hidup Siswa Sma Negeri 2 Makassar

If you can't read please download the document

Transcript of Analisis Disfungsi Media Handphone Blackberry Terhadap Gaya Hidup Siswa Sma Negeri 2 Makassar

Proposal penelitianANALISIS DISFUNGSI MEDIA HANDPHONE BLACKBERRY TERHADAP GAYA HIDUP SISWA SMA NEGERI 2 MAKASSARSYAHRIR E31107001 ILMU KOMUNIKASINAWIR NURBAB I PENDAHULUANI. Latar Belakang Masalah Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat dalam masa transisi, yaitu suatu masyarakat yang sedang menuju ke masyarakat modern. Dalam proses ini masyarakatIndonesia berada dalam perubahan dari periode post-agraris menuju pra-industri. Perubahan struktur pada masyarakat tradisional merupakan akibat dari derasnya proses modernisasi dengan berbagai nilai atau teknologi yang ditawarkannya. Ciri utama yang ditampilkan modernisasi adalah semangat rasionalis dan positivistis. Proses modernisasi mencakup seluruh lapisan masyarakat luas dan lembaga-lembaga yang ada dalam masyarakat, sebagaimana juga terjadi pada tiap-tiap individu secara pribadi yang ditulari semangat positivistis, termasuk pada para siswa SMA. Unsur-unsur penting dalam modernisasi adalah kepribadian yang mobile dan derasnya penyebaran informasi, melalui teknologi mass media yang canggih. Masyarakat Barat berbeda dengan masyarakat timur (termasuk Indonesia), kebudayaan masyarakat Barat sudah biasa dengan perubahan dan mampu menyesuaikan diri kepada aneka iramanya. Mobilitas fisik yang biasa dijumpai dalam proses modernisasi akan menimbulkan mobilitas sosial, yang dengan lambat laun akan muncul lembaga-lembaga yang sesuai dengan prosesnya (M. Soelaiman, 1998 : 94) Lembaga / institusi sosial mempunyai beberapa pengertian. Harton mengartikan institusi sosial sebagai sistem organisasi dari hubungan sosial yang terwujud dari beberapa nilai umum dan produser dan mempertemuakan beberapa kebutuhan dasar masyarakat. Kemudian Harton dan Hunt menyempurnakan pengertian lembaga yang diartikannya sebagai suatu sistem norma untuk mencapai suatu tujuan atau kegiatan uang oleh masyarakat dipandang penting atau, secara formal, sekumpulan kebikajaksanaan dan tata kelakuan yang berkisar pada suatu kegiatan pokok manusia. Karena institusi sebagai wahana saluran aspirasi, kehendak dan sekaligus alat (instrumen) untuk memenuhi kebutuhan pokok manusia, maka institusi memiliki berbagai komposisi dan fungsi. Menurut Chitambar, komposisi dan fungsi institusi meliputi material tujuan budaya, prasarana, partisipasi efektif bagi anggota, pedoman bertindak dan berpikir,berfungsi merealisasikan kebutuhan dasar, mempunyai struktur seperangkat norma dari harapan dan jaringan dari peran, mempunyai fungsi manifes dan laten, mempunayai peran besar dalam pengawasan sosial dan individual, mempunyai banyak fungsi (amalgamasi), mempunyai beberapa unsur sebagai komposisi lembaga, mempunyai efek fungsi positif dan negatif, sebagai sarana untuk mengefektifkan kegiatan. Masyarakat Indonesia selain mudah mengalami Selective Perception juga mudah untuk mengalami Media Exposure, yaitu suatu keadaan di mana orang atau masyarakat mengalami terpaan media, masyarakat langsung percaya apa saja yang media gambarkan atau beritakan. Pada umumnya memang masyarakat dalam masa pramodern kurang memiliki sikap apatis (tidak peduli), skeptis (tidak percaya), dan kritis terhadap media. Padahal di zaman sekarang media begitu kuatnya mempengaruhi kita, ketiga sikap tersebut perlu kita miliki. Dalam pandangan Katz, mengatakan bahwa para peneliti komunikasi seharusnya tidak terlalu memusatkan perhatian pada apa yang dilakukan media massa bagi masyarakat (effects) dan hendaknya lebih memusatkan perhatian pada apa yang dilakukan masyarakat dengan media massanya, bahkan Katz (1959), media massa yang paling kuat sekalipun tidak dapat secara teratur mempengaruhi seorang individu yang tidak memperoleh manfaat dari media dalam lingkungan sosial dan kejiwaan dimana ia hidup (Reed H. Blake dan Edwin O. Haroldsen, 1979). Maksud pernyataan Katz mengandung pengertian bahwa selama ini media selalu memikirkan pandangannya terhadap audiensnya, padahal yang mengkhawatirkan adalah pendewaan masyarakat atau audiens terhadap media. Perubahan zaman selalu adalah suatu hal yang pasti, dimana akan selalu ada perubahan dan perkembangan yang seakan sejalan dengan perkembangan teknologi media massa. Masyarakat khususnya para siswa memang membutuhkan akses informasi yang cepat. Para siswa sekarang tidak lagi mengerjakan tugas dengan menulis di buku PR nya, melainkan mengirim beberapa artikel yang kemudian ditanggapi dan dikirim ke e-mail para gurunya.Tentu dengan semakin meningkatnya kebutuhan para siswa, maka mereka pun butuh alat komunikasi yang mampu memberikan mereka berbagi akses canggih dan fleksibel, dalam hal ini adalah handphone BlackBerry. Namun, bagaimana apabila BlackBerry berubah fungsi menjadi sebuah alat ukur gaya hidup? BlackBerry atau sering disingkat BB, smartphone asal Kanada buatan Research In Motion (RIM) telah membuat kecanduan para penggunanya di seluruh dunia. Sampai-sampai, Presiden AS Barack Obama pun tak rela melepaskan diri dari gadget kesayangannya itu. Koran New York Times Edisi 15 Desember 2008 memasang foto Obama dengan ukuran yang besar saat memegang BlackBerry. Kontan saja hal tersebut mengguncang dunia. Sejak ekspos aktifitas itu, demam BlackBerry yang tengah menyerang seluruh dunia, seakan makin menemukan justifikasi. Demam BlackBerry jelas melanda seluruh lapisan masyarakat menengah ke atas, baik dari kalangan pejabat, artis, bahkan sampai ke mahasiswa dan para siswa SMA dan SMP sekalipun. BlackBerry pun menjadi barang yang seakan mampu mengeneralisasi para penggunanya. Buku yang ditulis Muhammad Sufyan, seorang jurnalis ekonomi di harian bisnis, mengupas seluk beluk BlackBerry hingga menyihir banyak orang di dunia. Buku tersebut berisi mengenai sejarah, cerita para pengguna, sampai tips and trik mengoptimalkan BB. Buku tersebut juga berusaha mengungkap fenomena BB dalam kehidupan. Misalnya munculnya pijat khusus pengguna BlackBerry yang dibuka di Hotel Hyatt Chicago. Layanan pijat yang diberi nama BlackBerry Thumb itu muncul karena banyak pengguna BB yang mengeluh ibu jarinya sakit. Pijat yang menggunakan BB balm ini, berlangsung selama setengah jam. Selain area jempol, pijatan unik itu diarahkan ke wilayah pergelangan tangan yang menjadi sandaran gengaman. Bukan hanya itu, sekarang BlackBerry telah menjadi sebuah masalah sosial dimana para penggunanya (terutama para siswa SMA) seakan menjadikan alat komunikasi ini sebagaialat ukur trend dan gaya hidup. Tidak jarang ketika kita melihat di tempat tempat seperti mall, restoran, sekolah dan tempat tempat lainnya, akan banyak kita temukan remaja yang sedang asyik memainkan BlackBerry nya. Namun, apakah BlackBerry merupakan sebuah benda / gadget yang penting atau layak, bahkan wajib untuk dimiliki oleh para siswa? Ataukah hanya menjadi sebuah alat pemuasan diri sebagai pemegang BlackBerry dan merasa akan masuk di komunitas tertentu jika memiliki sebuah BlackBerry, tanpa memanfaatkan segala aplikasi yang ada di dalamnya? Beberapa permasalahan diatas membuat penulis kemudian merasa tertarik untuk membuat penelitian dan menulis skripsi dengan judul : Analisis Disfungsi Media Handphone BlackBerry Terhadap Gaya Hidup Siswa SMA Negeri 2 Makassar II. Rumusan Masalah Berikut adalah beberapa rumusan masalah yang akan dicari jawabannya oleh penulis dalam penelitiannya, antara lain ; 1. Apa yang menyebabkan BlackBerry berubah fungsi dari fungsinya sebagai alat komunikasi media massa menjadi sebuah gaya hidup? 2. Seberapa besarkah peran handphone BlackBerry sebagai acuan gaya hidup siswa SMA Ngerei 2 Makassar? 3. Bagaimana dan apa saja interaksi yang dilakukan oleh para siswa yang memiliki handphone BlackBerry? III. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap perubahan fungsi (disfungsi) BlackBerry sebagai alat komunikasi yang kemudian mejadi acuan atau tren gaya hidup di SMA Negeri 2 Makassar. 2. Manfaat PenelitianMenyangkut manfaat penelitian, maka diharapkan dapat bermanfaat terhadap dua sisi yaitu: a. Manfaat terhadap dunia akademik. Adapun hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan memperluas khazanah ilmu pengetahuan secara teoritis dalam dunia akademik atau pendidikan yaitu menyangkut teori-teori yang berkaitan dengan media massa dan fungsinya serta perilaku remaja, dalam hal ini adalah siswa SMA Negeri 2 Makassar. b. Manfaat pada dunia Praktisi Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan nilai positif berupa sumbang saran dan pemikiran untuk menelaah, merumuskan, mengkaji, mendalami dan memberikan solusi sesuai dengan masalah yang diteliti, dalam hal ini disfungsi media handphone BlackBerry terhadap siswa SMA Negeri 2 Makassar. IV. Kerangka Konseptual Penelitian Dampak sosial media massa Media massa secara pasti mempengaruhi pemikiran dan tindakan khalayak. Bukti sederhana terjadi pada seorang remaja laki laki yang mengenakan topi yang seperti dipakai actor yang dipakai dalam film komedi di televisi. Anak anak lainnya pun dengan segera menirunya. Budaya, sosial dan politik dpengaruhi oleh media (Agee. 2001) Media membentuk opini publik untuk membawanya pada perubahan yang signifikan. Kampanye Nasional larangan merokok di tempat tempat umum memiliki kekuatan pada pertengahan tahun 1990-an dengan membanjirnya berita berita tentang bahaya kesehatan pada perokok pasif. Publik pun mendukung Presiden Clinton yang mengemukakan isu nasional tahun 1995, yaitu diberlakukannya peraturan pemerintah federal tentang larangan merokok bagi anak remaja. Kampanye serupa tentang pecegahan AIDS dilakukan oleh media massa. Disinisecara instan media massa dapat membentuk kristalisasi opini publik untuk melakukan tindakan tertentu. Kadang kadang kekuaan madia massa hanya sampai ranah sikap (Agee. 2001: 24-25) Dominick (2000) menyebutkan tentang dampak komunikasi massa pada pengetahuan, persepsi, dan sifat sifat seseorang. Media massa juga menjadi agen sosialisasi (penyebaran nilai nilai) memainkan peranan penting dala transmisi sikap, persepsi dan kepercayaan.Efek kehadiran media massa secara fisik Umumnya kita lebih tertarik bukan kepada apa yang kita lakukan pada media, namunapa yang dilakukan media kepada kita. Hal inilah yang merupakan efek media massa. Menurut Steven Chaffee ada tiga pendekatan dalam melihat efek media massa, yaitu ; 1. Kita cenderung melihat efek media massa, baik yang berkaitan dengan pesan maupun media itu sendiri. 2. Melihat jenis perubahan yang terjadi pada diri khalayak komunikasi massa, meliputi perubahan kognitif (penerimaan informasi), perubahan afektif (perubahan sikap atau perasaan), dan perubahan afektif (perbuahan perilaku) 3. Meninjau satuan observasi yang dikenai efek komunikasi massa, meliputi individu, kelompok, organisasi, masyarakat, atau bangsa. Dalam hal ini, penulis akan lebih meninjau masalah bagaimana efek dari kehadiran BlackBerry sebagai media massa secara fisik. Steven Chaffee menyebutkan ada lima efek media massa dari kehadirannya secara fisik, yaitu ; 1. Efek ekonomis, disini kehadiran media massa menggerakkan berbagai usaha;meliputi produksi , distribusi dan konsumsi jasa media massa. Kehadiran BlackBerry membuat pasar penjualannya meningkat pesat terutama di Indonesia, memberikan banyak peluang kerja dan bisnis bagi masyarakat. 2. Efek sosial, berkenaan dengan perubahan struktur atau interkasi sosial akibat kehadiran media massa. Bagaimana adanya interaksi sosial yang terbentuk dengan adanya media massa itu sendiri mampu meningkatkan status sosial pemiliknya. 3. Efek penjadwalan kembali kegiatan sehari hari. Adanya BlackBerry membuat seseorang menyisihkan waktu tersendiri untuk mengecek e-mail atau sekedar chatting menggunakan BlackBerry nya. Ini menjadi agenda tersendiri walaupn sifatnya secara tidak ter-agendakan sebelumnya. 4. Efek penyaluran atau penghilangan perasaan tertentu. Media dipergunakan tanpa mempersoalkan isi pesannya. Seseorang terkadang memutar lagu lagu hanya sebagai teman tanpa mendengarkan isi kagunya, namun terkadang media juga mampu menyalurkan berbagai perasaan dengan pesannya. Seseorang yang sedang berbunga bunga atau jatuh cinta pasti dengan semangatnya menulis status jaituh cinta di akun Facebooknya, dan lain lain. Teori media baru Mungkin ada dua pandangan yang dominan tentang perbedaan antara media era pertama, dengan penekanannya pada penyiaran, dan era media kedua, dengan penekanannya pada jaringan. Kedua pandangan tersebut adalah pendekatan interaksi sosial (social interaction) dan integrasi sosial (social integration). Pendekatan interaksi sosial membedakan media menurut seberapa dekat media dengan model interaksi tatap muka. Bentuk media penyiaran yang lebih lama dikatakan lebihmenekankan kepada penyebaran informasi yang mengurangi peluang adanya interaksi. Media tersebut dianggap sebagai media media informasional dan karenanya menjadi realitas bagi konsumen. Sebaliknya, media baru lebih interaktif dan menciptakan sebuah pemahaman baru tentang komunikasi pribadi. Tentu saja media baru tidak seperti interaksi tatap muka, tetapi memberikan bentuk interaksi baru yang membawa kita kembali pada hubungan pribadi dengan cara yang tidak bisa dilakukan oleh media sebelumnya. Media baru juga mengandung kekuasaan dan batasan, kerugian dan keuntungan, dan kebimbangan. Contohnya, media baru memang memberikan penggunaan yang terbuka dan fleksibel, tapi juga dapat menyebabkan terjadinya kebingungan dan kekacauan. Media baru mungkin memberikan keluwesan waktu dalam penggunaan, tapi juga menciptakan tuntutan waktu yang baru. Para pengguna BlackBerry sekarang dapat mengakses BlackBerry Messanger kapan saja dan dimana saja, tetapi tidak dapat dipungkiri hal tersebut akan menghabiskan beberapa jam sehari hanya untuk hal ini.- hal yang tidak jadi masalah di 10 tahun yang lalu. Cara kedua yang membedakan media adalah dengan integrasi sosial. Pendekatan ini menggambarkan media bukan dalam bentuk informasi, interaksi, atau penyebarannya, melainkan dalam bentuk ritual, atau bagaimana cara manusia dapat menggunakan media sebagai cara menciptakan masyarakat. Media bukan hanya sebuah instrumen informasi atau cara unutk mencapai ketertariakn diri, tetapi menyatukan kita dalam beberapa bentuk masyarakat dan memberi kita rasa saling memiliki. Setiap media memiliki potensi untuk ritual dan integrasi, tetapi media menjalankan fungsi ini dalam cara yang berbeda. Dengan orientasi penyebaran media yang sebelumnya, seperti televisi dan buku, sumber sumber tersentralisasi menciptakan situasi dan karakter yang dapat dikenali audiens. Namun media penyiaran memungkinkan adanya sedikit interaksi yang lain daripada hanya menggunakan alat kendali jarak jauh atau memutuskan cerita yangmana saja yang harus dibaca atu tidak dibaca. Anda mendengarkan dan melihat, tapi media tidak berbicara atau berinteraksi dengan anda. Sebaliknya, kita menggunakan media sebagai semacam ritual bersama yang membuat kita merasa sebagai bagian dari suatu yang lebih besar dari diri kita. Media diritualkan karena media menjadi kebiasaan, sesuatu yang formal, dan memiliki nilai yang lebih besar dari penggunaan media itu sendiri. BlackBerry termasuk sebuah alat komunikasi baru yang berguna menyimpan catatan dari pertukaran informasi dengan orang lain, tetapi sebenarnya dapat lebih dari itu. Alat ini membuat kita merasa bahwa kita merupakan bagian dari sebuah komunitas sosial pengguna; kita bergabung dengan sesuatu yang berada diluar diri kita. Medai yang lebih baru menciptakan sesuatu yang terlihat seperti interaksi, tetapi tidak mirip dengan interaksi tatap muka yang sebenarnya. Malahan media yang lebih baru menciptakan interaksi dengan simulasi komputer, tidak dengan individu tertentu. Gagasan ini didukung oleh teori persamaan media (media-equation theory) yang menyatakan bahwa kita memperlakukan media seperti manusia yang berinteraksi dengan media seolah olah mereka nyata. Ini menjelaskan mengapa, misalnya, komputer Anda terlihat seperti memiliki kepribadian; kenapa Anda berbicara kepada komputer Anda, kenapa Anda menghargai apa yang telah dilakukan komputer untuk Anda, dan bahkan marah jika komputer Anda berperilaku buruk. Efek kehadiran BlackBerry secara fisik, teori media baru, dan hubungannya dengan gaya hidup siswa SMA Negeri 2 Makassar Dalam teori media baru sudah dijelaskan, bahwa media hadir bukan hanya sebagai alat pertukaran informasi, melainkan sebuah benda yang dimana bukan tidak mungkin akan ada interaksi di dalamnya antara kita dan media itu sendiri. Blackberry yang mencakup berbagai aspek atau ciri ciri media modern telah menjadi sebuah fenomena di kalangan remaja atau para siswa SMA. Namun tidakkah mereka sadar bahwa kebutuhan informasi yang mereka perlukan melalui BlackBerry lebih sedikit dibandingkan dengan gengsi atau gaya hidupmereka? BlackBerry kemudian perlahan lahan berubah fungsi, dari sebuah alat informasi yang lengkap dan kompleks kemudian berubah menjadi tren tertentu di kalangan siswa SMA. Mereka tidak lagi ingin membeli BlackBerry karena fungsinya, namun lebih menekankan kepada gaya hidup dan kepuasan tersendiri memiliki BlackBerry, bahkan akan membentuk sebuah komunitas atau kelompok secara tidak langsung. Banyak hal yang tentu kemudian menjadi acuan mengapa kemudian fungsi utama BlackBerry perlahan lahan berubah haluan, salah satu contohnya adalah masalah sosial. Misalnya, ada seorang siswa yang kemudian meminta dibelikan BlackBerry dengan alasan jika tidak memakai BlackBerry maka dia akan dikucilkan dan tidak masuk dalam suatu komunitas tertentu. Jika digambarkan dalam sebuah pola hubungan, maka kurang lebih akan terbentuk seperti ini ;Gambaran pola disfungsi BlackBerry terhadap gaya hidupV. Definisi Operasional Pengertian analisis Kegiatan analisis merupakan suatu rangkaian proses kegiatan yang mencoba untuk menelaah dan mencermati secara logis, rasional, radikal dan sistematis melalui pemanfaatan alat bantu atau media yang sesuai untuk menunjang kegiatan pengkajian, penelaahan, dan penguraian masalah yang akan ingin diketahui, sebab musababnya serta kaitan antara elemenelemen masalah yang ada. Liang Gie (1989:26) mengemukakan bahwa: Analisis adalah segenap rangkaian atau perbuatan pikiran yang menelaah sesuatu hal secara mendalam, terutama mempelajari bagian-bagian di suatu kebulatan untuk mengatasi ciriciri masing-masing bagian, hubungannya satu sama lain dan peranan secara keseluruhan yang bulat itu. Selanjutnya pengertian analisis yang dinyatakan oleh Warpani (1984) yaitu : Analisis adalah uraian atau usaha mengetahui arti suatu keadaan, data atau bahan keterangan mengenai suatu keadaan diuraikan dan diselidiki hubungannya yang satu dengan yang lain. Gaya hidup menurut Kotler (2002, p. 192) adalah pola hidup seseorang di dunia yang iekspresikan dalam aktivitas, minat, dan opininya. Gaya hidup menggambarkan keseluruhan diri seseorang dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Gaya hidup menggambarkan seluruh pola seseorang dalam beraksi dan berinteraksi di dunia. Menurut Assael (1984, p. 252), gaya hidup adalah A mode of living that is identified by how people spend their time (activities), what they consider important in their environment (interest), and what they think of themselves and the world around them (opinions). Disfungsional adalah perubahan atau pengalihan dari fungsi utamanya, yang kadang terjadi akibat adanya perubahan jaman, globalisasi, dan tingkat kebutuhan pemiliknya. Suatubenda dapat dikatakan disfungsi apabila telah digunakan tidak sesuai dengan fungsi utamanya. BlackBerry adalah Perangkat Selular yang memiliki kemampuan layanan Push E-Mail, Telepon, Sms, Menjelajah Internet, dan berbagai kemampuan nirkabel lainnya. Penggunaan Gadget canggih ini begitu fenomenal belakangan ini, Sampai menjadi suatu kebutuhan untuk Fashion. BlackBerry pertama kali diperkenalkan pada tahun 1997 oleh perusahaan Kanada, Research In Motion (RIM). Kemampuannya menyampaikan informasi melalui jaringan data nirkabel dari layanan perusahaan telepon genggam hingga mengejutkan dunia. BlackBerry pertama kali diperkenalkan di Indonesia pada pertengahan Desember 2004 oleh operator Indosat dan perusahaan Starhub. Perusahaan Starhub merupakan pengejewantahan dari RIM yang merupakan rekan utama BlackBerry Siswa adalah orang orang yang belajar dan menuntut ilmu di sekolah, sesuai dengan jenjang dan tingkatnya yang bertahap. VI. Metode Penelitian Waktu dan tempat penelitian Waktu penelitian ini kurang lebih sekitar empat sampai lima bulan, dan penelitiannya bertempat di SMA Negeri 2 Makassar. Tipe penelitian Tipe penelitian yang dipakai adalah kualitatif deskriptif, yaitu penelitian yang bersifat peninjauan secara langsung guna mendapatkan hasil penelitian yang bersifat penggambaran sesuai dengan masalah yang dipaparkan sebelumnya.Teknik pengumpulan DataTeknik pengumpulan data yang dipakai adalah wawancara mendalam kepada narasumber (data primer), ditambah dengan data sekunder yang diperoleh dari berbagai sumber seperti internet, buku, dan berbagai sumber lainnya. Populasi dan sampel Yang akan menjadi populasi dalam penelitian kali ini adalah siswa SMA Negeri 2 Makassar yang menggunakan handphone BlackBerry secara aktif, dan sampelnya adalah beberapa dari populasi yang akan diteliti lebih dalam tentunya. Teknik analisis data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif yang bersifat deskriptif, yaitu mendeskripsikan semua data yang diperoleh dari hasil penelitian di lapangan dengan menggunakan bahasa yang mudah dan dapat dipahami. Kemudian, data yang diperoleh diuraikan dan dikembangkan untuk member gambaran mengenai permasalah yang akan dibahas dalam penelitian kali ini.DAFTAR PUSTAKA John, Little. 2009. Teori- Teori Komunikasi. (Terj.) Jakarta:Ardianto, Elvinaro. 2007. Komunikasi Massa : Suatu Pengantar. Bandung: Simbiosa Rekatama Media. __________. 2007. Ilmu Komunikasi : Suatu Pengantar. Edisi Revisi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Briggs, Asa dan Peter Burke. 2006. Sejarah Sosial Media : Dari Gutenberg Sampai Internet. (Terj.) Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. Thompson, John B. 2004. Kritik Ideologi Global. (Terj.) Yogyakarta: IRCiSoD. ____________. 2004. Public Relations Suatu Pendekatan Praktis. Bandung: Pustaka Bani Quraisy. Nurudin. 2003. Komunikasi Massa. Malang: Cespur. Soemirat, Soleh dan Elvinaro Ardianto. 2003. Dasar Dasar Public Relations. Bandung: Remaja Rosdakarya. Effendy, Onong Uchjana. 2002. Hubungan Masyarakat Suatu Studi Komunikologis. Bandung: Remaja Rosdakarya. Gamble, Michael W. Dan Teri Kwal Kamble. 2002. Introducing Mass Communication. Singapore: McGraw-Hill. Bryant, Jennings. 2002. Fundamentals of Media Effects. Boston: McGraw-Hill. Uchjana, Onong Effendy. 2001. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: Remaja Rosdakarya. Mulyana, Deddy. 2000. Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung: Remaja Rosdakarya. Djuarsa, Sasa. 1997. Teori Teori Komunikasi. Modul. Jakarta: Universitas Terbuka. Mutmainnah, Nina dan M. Fauzi. 1996. Psikologi Komunikasi. Modul. Jakarta: Universitas Terbuka.