ANALISIS DETERMINAN FASILITAS KEMUDAHAN IMPOR …eprints.ums.ac.id/58402/15/Naskah...

17
ANALISIS DETERMINAN FASILITAS KEMUDAHAN IMPOR TUJUAN EKSPOR (KITE) TERHADAP PERTUMBUHAN NILAI EKSPOR TEMBAGA DI PROVINSI JAWA TENGAH PERIODE JANUARI 2015 - MEI 2017 Diajukan sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Oleh : ADHELLA RISCA HAPSARI B300 140 105 PROGAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2018

Transcript of ANALISIS DETERMINAN FASILITAS KEMUDAHAN IMPOR …eprints.ums.ac.id/58402/15/Naskah...

Page 1: ANALISIS DETERMINAN FASILITAS KEMUDAHAN IMPOR …eprints.ums.ac.id/58402/15/Naskah Publikasi-10.pdf · 2018. 1. 23. · ANALISIS DETERMINAN FASILITAS KEMUDAHAN IMPOR TUJUAN EKSPOR

ANALISIS DETERMINAN FASILITAS KEMUDAHAN IMPOR TUJUAN

EKSPOR (KITE) TERHADAP PERTUMBUHAN NILAI EKSPOR

TEMBAGA DI PROVINSI JAWA TENGAH

PERIODE JANUARI 2015 - MEI 2017

Diajukan sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada

Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Oleh :

ADHELLA RISCA HAPSARI

B300 140 105

PROGAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2018

Page 2: ANALISIS DETERMINAN FASILITAS KEMUDAHAN IMPOR …eprints.ums.ac.id/58402/15/Naskah Publikasi-10.pdf · 2018. 1. 23. · ANALISIS DETERMINAN FASILITAS KEMUDAHAN IMPOR TUJUAN EKSPOR
Page 3: ANALISIS DETERMINAN FASILITAS KEMUDAHAN IMPOR …eprints.ums.ac.id/58402/15/Naskah Publikasi-10.pdf · 2018. 1. 23. · ANALISIS DETERMINAN FASILITAS KEMUDAHAN IMPOR TUJUAN EKSPOR
Page 4: ANALISIS DETERMINAN FASILITAS KEMUDAHAN IMPOR …eprints.ums.ac.id/58402/15/Naskah Publikasi-10.pdf · 2018. 1. 23. · ANALISIS DETERMINAN FASILITAS KEMUDAHAN IMPOR TUJUAN EKSPOR

iii

Page 5: ANALISIS DETERMINAN FASILITAS KEMUDAHAN IMPOR …eprints.ums.ac.id/58402/15/Naskah Publikasi-10.pdf · 2018. 1. 23. · ANALISIS DETERMINAN FASILITAS KEMUDAHAN IMPOR TUJUAN EKSPOR

ANALISIS DETERMINAN FASILITAS KEMUDAHAN IMPOR TUJUAN

EKSPOR (KITE) TERHADAP PERTUMBUHAN NILAI EKSPOR TEMBAGA DI

PROVINSI JAWA TENGAH PERIODE JANUARI 2015 - MEI 2017

Abstrak

Penelitian ini berjudul “Analisis Determinan Fasilitas Kemudahan Impor

Tujuan Ekspor (KITE) Terhadap Pertumbuhan Nilai Ekspor Tembaga di Provinsi

Jawa Tengah”. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh fasilitas

kemudahan impor tujuan ekspor (KITE) dari variabel perdagangan dunia,

distribusi pasar dan daya saing terhadap pertumbuhan nilai ekspor tembaga, serta

data yang digunakan adalah data bulanan periode Januari 2015-Mei 2017. Metode

analisis menggunakan Error Correction Model (ECM) yang dikembangkan oleh

Engle-Granger.

Hasil analisis menunjukkan bahwa: (i) Fasilitas KITE yang diprogramkan

oleh pemerintah diperuntukkan bagi pelaku industri yang berorientasi ekspor

tembaga khususnya di Jawa Tengah dapat berdampak langsung dalam mendorong

pertumbuhan nilai ekspor tembaga.(ii) Perdagangan dunia dalam jangka pendek

dan jangka panjang mempunyai hubungan yang positif dan signifikan terhadap

pertumbuhan nilai ekspor tembaga di Jawa Tengah.(iii) Distribusi pasar dalam

jangka pendek dan jangka panjang mempunyai hubungan positif dan tidak

signifikan terhadap pertumbuhan nilai ekspor tembaga di Jawa Tengah. (iv) Daya

saing dalam jangka pendek mempunyai hubungan yang negatif dan signifikan

sedangkan jangka panjang mempunyai hubungan negatif dan tidak signifikan

terhadap pertumbuhan nilai ekspor tembaga di Jawa Tengah.

Kata Kunci: Distribusi Pasar, Daya Saing, Dummy, Error Correction Model

(ECM), Perdagangan Dunia, KITE.

Abstract

This research is entitled “Analysis of KITE on Copper Export Value

Growth in Central Java Province”. The purpose of this research is to analyze the

facilities of KITE from world trade variable, market distribution and

competitiveness to export value of copper, and the data used is monthly data from

January 2015-May 2017. The method of analysis using Error Correction Model

(ECM) developed by Engle-Granger.

The results of the research using the above analysis tools are: (i ) KITE

facilities destined for export-oriented industries specialized in Central Java can

have a direct impact on increasing export growth. (ii) World trade in the short

term and long term has a positive and significant relation to the growth of export

value of copper in Central Java. (iii) The market distribution in the short term and

long term has a positive and insignificant relation to the growth of export value of

copper in Central Java. (iv) Competitiveness in the short term has a negative and

significant relation while long term has negative and insignificant relation to the

growth of export value of copper in Central Java.

Keywords: Market Distribution, Competitiveness, Dummy, Error Correction

Model (ECM), World Trade , KITE.

Page 6: ANALISIS DETERMINAN FASILITAS KEMUDAHAN IMPOR …eprints.ums.ac.id/58402/15/Naskah Publikasi-10.pdf · 2018. 1. 23. · ANALISIS DETERMINAN FASILITAS KEMUDAHAN IMPOR TUJUAN EKSPOR

1. PENDAHULUAN

Tembaga atau yang biasa dikenal dunia dengan nama copper merupakan

logam terbaik nomor dua setelah perak dalam hal kemampuan

konduktivitas listrik dan panas dan telah diakui sebagai produk yang

berkualitas karena mempunyai kelebihan dan dapat menguntungkan serta

memberikan manfaat dengan digunakan sebagai bahan pilihan dalam berbagai

aplikasi rumah tangga, industri dan teknologi tinggi. Penggunaan utama

dalam bidang industri adalah tembaga digunakan untuk produksi kabel,

kawat, dan produk listrik untuk industri listrik dan bangunan, pipa untuk

jaringan pemipaan, pemanasan dan ventilasi serta kawat bangunan dan

lembaran logam pelapis. Adapun alasan mengapa tembaga dijadikan prioritas

utama dalam kehidupan sehari-hari karena logam merupakan konduktor panas

dan memiliki sifat yang fleksibel sehingga mudah untuk dibentuk, tahan korosi,

mudah ditempa dan dapat bertahan lama.

Permasalahan utama pada industri logam khususnya industri tembaga di

Jawa Tengah adalah minimnya suplai bahan baku karena harga yang tinggi

sehingga harga produk jadi sulit dan tidak mampu bersaing dengan produk

impor, kualitas produk yang belum memenuhi standar disebabkan teknologi

yang digunakan masih tradisional serta tingkat kemampuan rendah pada

sumber daya manusia industri. Dampak dari terjadinya peningkatan pada

biaya-biaya yang berdampak langsung dari perpindahan barang melewati

batasan negara dan kenaikan harga tersebut dapat meningkat dibandingkan

harga di pasar domestik. Kenaikan harga bahan baku juga berdampak pada

keuntungan yang diterima oleh produsen berkurang, sehingga produsen akan

membatasi aktivitas pada tingkat produksi dan mengurangi tingkat penawaran

sehingga mempengaruhi tingkat daya saing.

Kebijakan ekonomi yang telah ditetapkan pemerintah, melalui dinas

perindustrian dan perdagangan jawa tengah dengan memberikan dukungan

penuh kepada sejumlah pengusaha maupun pengrajin sektor logam untuk

melakukan kegiatan ekspor sering terjadi kegagalan ketika akan memulai

Page 7: ANALISIS DETERMINAN FASILITAS KEMUDAHAN IMPOR …eprints.ums.ac.id/58402/15/Naskah Publikasi-10.pdf · 2018. 1. 23. · ANALISIS DETERMINAN FASILITAS KEMUDAHAN IMPOR TUJUAN EKSPOR

bisnis karena minimnya pengetahuan, sasaran dan tujuan serta pengembangan

mengenai ekspor yang berkualitas serta kurangnya ketelitian dalam penjualan

dan distributor asing sehingga berdampak memiliki risiko-risiko yang beragam.

Dengan adanya fasilitas Kemudahan Impor Tujuan Ekspor (KITE), maka

pelaku industri yang berorientasi ekspor akan lebih meningkatkan lagi volume

impornya mengingat fasilitas ini memberikan kemudahan bagi eksportir dalam

pembiayaan modal usaha maupun pembiayaan ekspor dengan suku bunga lebih

ringan yang diberikan oleh lembaga pembiayaan ekspor Indonesia dan

eksportir juga akan terbebas dari bea masuk dan ppn atas bahan baku untuk

diolah, dirakit, dipasang dan hasil produksinya diekspor serta dampak

pemberian fasilitas ini akan berpengaruh terhadap volume impor yang

menyebabkan aliran dana dapat masuk ke dalam negeri sehingga berdampak

pada peningkatkan perdagangan dunia, distribusi pasar dan daya saing terhadap

pertumbuhan nilai ekspor tembaga di Jawa Tengah yang lebih kompetitif dan

mendorong peningkatan kontribusi ekspor di pasar global.

2. METODE PENELITIAN

Tempat penelitian ini adalah daerah-daerah berlokasinya industri tembaga

yang berperan dalam ekspor di Provinsi Jawa Tengah dan dilakukan secara

bertahap. Subyek penelitian adalah pengaruh program KITE terhadap

pertumbuhan nilai ekspor pada perdagangan dunia, distribusi pasar dan daya

saing tembaga di Provinsi Jawa Tengah.

2.1 Variabel Dependen

Variabel dependen pada penelitian ini adalah pertumbuhan nilai

ekspor Jawa Tengah yang dinotasikan sebagai Y. Pertumbuhan Nilai

Ekspor (Y) merupakan kenaikan dari semua biaya yang diminta eksportir

dari satu atau beberapa komoditas ekspor suatu negara.

2.2 Variabel Independen

2.2.1 Variabel Perdagangan Dunia

Perdagangan dunia adalah pertumbuhan ekspor dunia yang

dilakukan secara umum berdasarkan kesepakatan bersama oleh suatu

negara ke negara-negara tujuan utama atau pasar tujuan utama yang

Page 8: ANALISIS DETERMINAN FASILITAS KEMUDAHAN IMPOR …eprints.ums.ac.id/58402/15/Naskah Publikasi-10.pdf · 2018. 1. 23. · ANALISIS DETERMINAN FASILITAS KEMUDAHAN IMPOR TUJUAN EKSPOR

dinotasikan sebagai X1. Dalam mengetahui variabel perdagangan dunia,

maka dilakukan dengan metode perhitungan Revealed Comparative

Advantage (RCA) oleh (Balassa, 1965). Negara dapat dikatakan memiliki

keunggulan apabila RCA lebih besar dari satu dan jika memiliki RCA

kurang dari satu maka tidak memiliki keunggulan kompetitif. Jika nilai

RCA lebih besar dari satu maka semakin baik kinerja perdagangan

internasional dalam negara tersebut dan tentunya fasilitas yang diberikan

oleh pemerintah memberikan dampak positif bagi pertumbuhan nilai

ekspor di Provinsi Jawa Tengah (Serin & Civan, 2008). RCA dapat

dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut (Kemendag, 2008):

Dimana:

= ekspor negara B untuk produk i ke pasar dunia

= total ekspor negara B ke pasar dunia

= ekspor negara pesaing untuk komoditi i ke pasar dunia

= total ekspor negara pesaing ke pasar dunia

2.2.2 Variabel Distribusi Pasar

Distribusi pasar adalah kemampuan dari usaha yang dilakukan

dengan tujuan untuk ekspor dengan memaksimalkan hasil dari

keuntungan sehingga lebih stabil dan dinotasikan sebagai X2. Dalam

mengetahui variabel distribusi pasar, maka dilakukan dengan metode

perhitungan Market Share Index (MSI). Semakin tinggi MSI

mencerminkan semakin besarnya bagian pasar yang dikuasai negara

tersebut. Perhitungan MSI difokuskan pada negara pengimpor tembaga

dengan menggunakan rumus sebagai berikut (Purnamasari, et al., 2014):

Page 9: ANALISIS DETERMINAN FASILITAS KEMUDAHAN IMPOR …eprints.ums.ac.id/58402/15/Naskah Publikasi-10.pdf · 2018. 1. 23. · ANALISIS DETERMINAN FASILITAS KEMUDAHAN IMPOR TUJUAN EKSPOR

Dimana: = Ekspor negara B untuk produk i

= Impor total produk i di negara tujuan

2.2.3 Variabel Daya Saing

Daya saing adalah kemampuan bersaing ekspor suatu negara yang

disebabkan oleh pertumbuhan produktivitas yang lebih tinggi dan

dinotasikan sebagai X3.Dalam mengetahui variabel daya saing, maka

dilakukan dengan metode perhitungan Comparative Export Performance

(CEP) yang digunakan untuk mengevaluasi spesialisasi ekspor suatu

negara pada produk tertentu. Apabila suatu negara memiliki nilai CEP

lebih besar dari satu maka negara tersebut memiliki keunggulan relatif

dalam ekspornya dan dapat disimpulkan bahwa daya saing tembaga

dengan menggunakan fasilitas KITE dapat bersaing karena memiliki

keunggulan dibandingkan negara lainnya. Perhitungan CEP dengan

menggunakan rumus sebagai berikut (Purnamasari, et al., 2014):

Dimana:

= ekspor Negara B untuk produk i

= total ekspor Negara B

= total ekspor dunia untuk produk i

= total ekspor dunia

Menurut model yang digunakan dalam melakukan koreksi ketidakseimbangan

antara jangka pendek menuju jangka panjang dan model regresi berganda

menggunakanOrdinary Least Square(OLS).Model yang digunakan adalah sebagai

berikut(Gujarati, 2004):

Persamaan model umum dari regresi berganda:

Page 10: ANALISIS DETERMINAN FASILITAS KEMUDAHAN IMPOR …eprints.ums.ac.id/58402/15/Naskah Publikasi-10.pdf · 2018. 1. 23. · ANALISIS DETERMINAN FASILITAS KEMUDAHAN IMPOR TUJUAN EKSPOR

Persamaan model umum Error Correction Model (ECM):

Berdasarkan hal tersebut membentuk sebuah replikasi model statistik

persamaan tunggal sebagai berikut:

Model persamaan Error Correction Model (ECM):

Keterangan:

PNEJ (Y) = Pertumbuhan Nilai Ekspor Tembaga Jawa Tengah

PERDU (X1) = Perdagangan Dunia Jawa Tengah

DISPA (X2) = Distribusi Pasar Jawa Tengah

DAS (X3) = Daya Saing Jawa Tengah

DUMMY = Penggunaan sebelum dan sesudah Fasilitas KITE

Terhadap Pertumbuhan Nilai Ekspor Jawa Tengah

= Konstanta

= Koefisisen regresi

= Error Correction Term

= Kesalahan penganggu disebabkan oleh faktor lain

di luar model

= Periode waktu

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

H1: Terdapat pengaruh hubungan jangka panjang antara perdagangan dunia

dan pertumbuhan nilai ekspor tembaga

Hipotesis yang pertama, dalam jangka panjang nilai PERDU menunjukkan

nilai probabilitas sebesar 0.0000 lebih kecil dari α = 5% dan memiliki koefisien

positif sebesar 0.285850atau 28%. Sehingga dapat diketahui bahwa jangka

panjang perdagangan dunia memiliki pengaruh signifikan positif terhadap

pertumbuhan nilai ekspor tembaga dan dapat disimpulkan bahwa hipotesis

Page 11: ANALISIS DETERMINAN FASILITAS KEMUDAHAN IMPOR …eprints.ums.ac.id/58402/15/Naskah Publikasi-10.pdf · 2018. 1. 23. · ANALISIS DETERMINAN FASILITAS KEMUDAHAN IMPOR TUJUAN EKSPOR

penelitian H1 dapat diterima karena memiliki pengaruh hubungan jangka

panjang antar perdagangan dunia dan pertumbuhan nilai ekspor tembaga.

H2: Terdapat pengaruh hubungan jangka pendek antara perdagangan dunia dan

pertumbuhan nilai ekspor tembaga

Hipotesis yang kedua, dalam jangka pendek nilai DPERDU menunjukkan

nilai probabilitas sebesar 0.0000 lebih kecil dari α = 5% dan memiliki koefisien

positif sebesar 0.236951atau 23%. Sehingga dapat diketahui bahwa jangka

pendek perdagangan dunia memiliki pengaruh signifikan positif terhadap

pertumbuhan nilai ekspor tembaga dan dapat disimpulkan bahwa hipotesis

penelitian H2 dapat diterima karena memiliki pengaruh hubungan jangka

pendek antar perdagangan dunia dan pertumbuhan nilai ekspor tembaga.

H3: Terdapat pengaruh hubungan jangka panjang antara distribusi pasar dan

pertumbuhan nilai ekspor tembaga

Hipotesis yang ketiga, dalam jangka panjang nilai DISPA menunjukkan

nilai probabilitas sebesar 0.4652lebih besar dari α = 5% dan memiliki koefisien

positif sebesar 0.028405atau 2.8%. Sehingga dapat diketahui bahwa jangka

panjang distribusi pasar memiliki pengaruh signifikan positif terhadap

pertumbuhan nilai ekspor tembaga dan dapat disimpulkan bahwa hipotesis

penelitian H3 ditolak karena tidak terdapat pengaruh hubungan jangka panjang

antar distribusi pasar dan pertumbuhan nilai ekspor tembaga.

H4: Terdapat pengaruh hubungan jangka pendek antara distribusi pasar dan

pertumbuhan nilai ekspor tembaga

Hipotesis yang keempat, dalam jangka pendek nilai DDISPA

menunjukkan nilai probabilitas sebesar 0.3824lebih besar dari α = 5% dan

memiliki koefisien positif sebesar 0.022119atau 2.2%. Sehingga dapat

diketahui bahwa jangka pendek distribusi pasar memiliki pengaruh signifikan

positif terhadap pertumbuhan nilai ekspor tembaga dan dapat disimpulkan

bahwa hipotesis penelitian H4 ditolak karena tidak terdapat pengaruh

hubungan jangka pendek antar distribusi pasar dan pertumbuhan nilai ekspor

tembaga.

Page 12: ANALISIS DETERMINAN FASILITAS KEMUDAHAN IMPOR …eprints.ums.ac.id/58402/15/Naskah Publikasi-10.pdf · 2018. 1. 23. · ANALISIS DETERMINAN FASILITAS KEMUDAHAN IMPOR TUJUAN EKSPOR

H5:Terdapat pengaruh hubungan jangka panjang antara daya saing dan

pertumbuhan nilai ekspor tembaga

Hipotesis yang kelima, dalam jangka panjang nilai DAS menunjukkan

nilai probabilitas sebesar 0.0954lebih besar dari α = 5% dan memiliki koefisien

negatif sebesar -0.171990 atau -0.17%. Sehingga dapat diketahui bahwa jangka

panjang daya saing memiliki pengaruh signifikan negatif terhadap

pertumbuhan nilai ekspor tembaga dan dapat disimpulkan bahwa hipotesis

penelitian H5 ditolak karena tidak terdapat pengaruh hubungan jangka panjang

antar daya saing dan pertumbuhan nilai ekspor tembaga.

H6:Terdapat pengaruh hubungan jangka pendek antara daya saing dan

pertumbuhan nilai ekspor tembaga

Hipotesis yang keenam, dalam jangka pendek nilai DDAS menunjukkan

nilai probabilitas sebesar 0.0331 lebih kecil dari α = 5% dan memiliki koefisien

negatif sebesar -0.142539 atau -0,14%. Sehingga dapat diketahui bahwa jangka

pendek daya saing memiliki pengaruh signifikan negatif terhadap pertumbuhan

nilai ekspor tembaga dan dapat disimpulkan bahwa hipotesis penelitian H6

dapat diterima karena memiliki pengaruh hubungan jangka pendek antar daya

saing dan pertumbuhan nilai ekspor tembaga.

4. PENUTUP

4.1 Simpulan

Berdasarkan hasil yang didapatkan dari analisis yang dilakukan terhadap

pengaruh fasilitas KITE pada pertumbuhan nilai ekspor di Jawa Tengah bulan

Januari 2015 sampai Mei 2017 dengan menggunakan metode Error Corection

Model (ECM), maka dapat diambil simpulan sebagai berikut:

1) Pengaruh fasilitas kemudahan impor tujuan ekspor (KITE) terhadap kondisi

pertumbuhan nilai ekspor tembaga di Jawa Tengah periode Januari 2015 –

Mei 2017 mengalami perubahan dalam jangka pendek sebesar 41% dan

jangka panjang sebesar 36%. Hal ini menunjukkan bahwa fasilitas KITE

yang diprogramkan oleh pemerintah diperuntukkan bagi pelaku industri

Page 13: ANALISIS DETERMINAN FASILITAS KEMUDAHAN IMPOR …eprints.ums.ac.id/58402/15/Naskah Publikasi-10.pdf · 2018. 1. 23. · ANALISIS DETERMINAN FASILITAS KEMUDAHAN IMPOR TUJUAN EKSPOR

yang berorientasi ekspor tembaga khususnya di Jawa Tengahdapat

berdampak langsung dalam mendorong pertumbuhan nilai ekspor tembaga.

2) Perdagangan dunia dalam jangka pendek dan jangka panjang mempunyai

hubungan yang positif dan signifikan terhadap pertumbuhan nilai ekspor

tembaga di Jawa Tengah. Hal ini menunjukkan bahwa fasilitas kemudahan

impor tujuan ekspor (KITE) yang diprogramkan oleh pemerintah memiliki

dampak langsung mendorong perdagangan dunia sehingga pertumbuhan

nilai ekspor tembaga ikut mengalami peningkatan.

3) Distribusi pasar dalam jangka pendek maupun jangka panjang mempunyai

hubungan positif dan tidak signifikan pada terhadap pertumbuhan nilai

ekspor tembaga di Jawa Tengah. Hal ini menunjukkan bahwa pelaku

industri yang berorientasi ekspor tembaga meskipun telah menggunakan dan

memanfaatkan fasilitas kemudahan impor tujuan ekspor (KITE) dapat

meningkatkan distribusi pasar namun belum mampu mempengaruhi laju

pertumbuhan nilai ekspor tembaga di Jawa Tengah.

4) Daya saing dalam jangka pendek mempunyai hubungan yang negatif dan

signifikan sedangkan jangka panjang mempunyai hubungan negatif dan

tidak signifikan terhadap pertumbuhan nilai ekspor tembaga di Jawa

Tengah. Hal ini menunjukkan strategi pemerintah dengan memberikan

fasilitas kemudahan impor tujuan ekspor (KITE) yang dimana terkait

dengan pelaku industri yang berorientasi pada ekspor yang memiliki

kemampuan maupun kinerja untuk menjual serta mensuplai barang dan jasa

ke pasar yang akan dituju masih belum sepenuhnya mampu menghadapi

persaingan antar negara-negara penghasil tembaga.

4.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dan disampaikan diatas,

maka peneliti memberikan beberapa saran, diantaranya sebagai berikut:

1) Adanya kemudahan dalam mendapatkan bahan baku dari luar negeri yang

disebabkan harga bahan baku di dalam negeri lebih mahal dariharga bahan

baku di luar begeri dan juga terdapat perbedaan kualitas bahan sangat

Page 14: ANALISIS DETERMINAN FASILITAS KEMUDAHAN IMPOR …eprints.ums.ac.id/58402/15/Naskah Publikasi-10.pdf · 2018. 1. 23. · ANALISIS DETERMINAN FASILITAS KEMUDAHAN IMPOR TUJUAN EKSPOR

berpengaruh. Dalam hal ini sebagai tujuan penelitian ini dari penerapan

fasilitas kemudahan impor tujuan ekspor (KITE) menunjukkan adanya

ketertarikan dalam jangka panjang dan jangka pendek dalam melakukan

distribusi pasar maka eksportir harus lebih mementingkan kualitas barang

atau komoditi terbaik yang akan diekspor sehingga mendapatkan respon

baik dan berdampak pada daya saing ekspor tembaga. Kualitas produk yang

tinggi merupakan upaya yang dilakukan dalam meningkatkan permintaan

walaupun harga dari produk itu sendiri tinggi maka perdagangan di pasaran

internasional akan meningkat pesat dan dapat bersaing dengan negara-

negara penghasil tembaga lainnya sehingga berdampak pada peningkatan

pertumbuhan nilai ekspor tembaga khususnya di Jawa Tengah.

2) Dalam pelaksanaannya pemerintah harus mengadakan berbagai pelatihan

dan sosialiasi kepada pelaku industri pada bidang ekspor tembaga untuk

memahami dan mendapatkan informasi yang lebih mengenai fasilitas

Kemudahan Impor Tujuan Ekspor (KITE) khususnya untuk ekspor tembaga

di Jawa Tengah.

3) Bagi peneliti selanjutnya dalam penelitian ini model yang digunakan masih

sangat terbatas karena hanya melihat pengaruh variabel perdagangan dunia,

distribusi pasar, dan daya saing terhadap pertumbuhan nilai ekspor tembaga

di Provinsi Jawa Tengah. Oleh karena itu, diperlukan studi lanjutan yang

lebih mendalam dengan data dan metode yang lebih lengkap sehingga dapat

lebih melengkapi dan menjelaskan pengaruh fasilitas Kemudahan Impor

Tujuan Ekspor KITE yang mempengaruhi ekspor tembaga di Jawa Tengah.

DAFTAR PUSTAKA

Ahsjar, H. D., & Amirullah. (2002). Teori dan Praktek Ekspor Impor.

Yogyakarta: Graha Ilmu.

Amir M.S. (2004). Strategi Memasuki Pasar Ekspor. Jakarta: PPM.

Anon. (2008, Mei 12). fasilitaskite. Retrieved Oktober 9, 2017, from

http://fasilitaskite.blogspot.co.id/2008/05/sekilas-mengenai-fasilitas-

kite.html

Page 15: ANALISIS DETERMINAN FASILITAS KEMUDAHAN IMPOR …eprints.ums.ac.id/58402/15/Naskah Publikasi-10.pdf · 2018. 1. 23. · ANALISIS DETERMINAN FASILITAS KEMUDAHAN IMPOR TUJUAN EKSPOR

Aron, H. H. (2017, September 28). Ciamik, Daya Saing RI Naik 5 Peringkat ke

Posisi 36. detikFinance.

Assauri, S. (2012). Strategic Marketing: Sustaining Lifetime Customer Value (1

ed.). Jakarta: Rajawali Pers.

Balaipustaka. (2009). Balai Pustaka Web Blog. Retrieved Oktober 13, 2017, from

https://balaipustaka.wordpress.com/2009/03/15/pengertian-distribusi/

Balassa. (1965). Trade Liberalization and Revealed Comparative Advantage. The

Manchester School of Economic and Social Studies, 33(2).

Basuki, A. T., & Prawoto, N. (2016). Analisis Regresi dalam Penelitian Ekonomi

& Bisnis: Dilengkapi Aplikasi SPSS & Eviews . Jawa Barat: Rajawali Pers.

Bea dan Cukai. (2008). Kumpulan Peraturan Terkait Fasilitas Kemudahan Impor

Tujuan Ekspor (KITE). Retrieved Oktober 10, 2017, from

http://www.beacukai.go.id/wwwbcgoid/index.html?page=fasilitas/kite/ku

mpulan-peraturan-terkait-fasilitas-kemudahan-impor-tujuan-ekspor-kite-

.html

Bea dan Cukai. (2011). Pengertian Daerah Pabean. Retrieved Oktober 13, 2017,

from http://www.beacukai.go.id/faq/pengertian-daerah-pabean.html

Bea dan Cukai. (2013). Indeks Pabean Ekspor. Retrieved Oktober 12, 2017, from

http://www.beacukai.go.id/arsip/pab/ekspor.html

Bea dan Cukai. (2015). Indeks Fasilitas KITE. Jakarta TIMUR: Direktorat

Jenderal Bea dan Cukai.

Bea dan Cukai. (2017, Februari 2). Warta Bea Cukai. Retrieved Oktober 11, 2017,

from http://docplayer.info/47293249-Ragam-upaya-memberdayakan-ikm-

volume-49-nomor-2-februari-2017-issn.html

Disperindag Jawa Tengah. (2014). Draft III LKPJ Gubernur Jawa Tengah Bab

IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintah Daerah. Semarang: Disperindag

Jawa Tengah.

DJPEN. (2017). Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional. Retrieved

Oktober 25, 2017 fromhttp://djpen.kemendag.go.id/app_frontend/links/66-

panduan-dasar-ekspor

DJPEN. (2017). Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional. Retrieved

Oktober 25, 2017 from

http://djpen.kemendag.go.id/app_frontend/contents/94-flowchart-besar-

kegiatan-ekspor

Endarwati, M. L. (2013). Peningkatan Kapasitas UKM TENANT INKUBATOR

BISNIS Melalui Pendampingan INKUBATOR BISNIS. Jogjakarta: LPPM

UNY.

Page 16: ANALISIS DETERMINAN FASILITAS KEMUDAHAN IMPOR …eprints.ums.ac.id/58402/15/Naskah Publikasi-10.pdf · 2018. 1. 23. · ANALISIS DETERMINAN FASILITAS KEMUDAHAN IMPOR TUJUAN EKSPOR

Gufandri, A. M. (2016). BlogBelajar. Retrieved Oktober 21, 2017, from

http://www.rankingkelas.com/2016/12/rangkuman-perdagangan-

internasional-pengertian-faktor-kebijakan-manfaat-dampak-positif-

negatif.html#

Gujarati, D. (2003). Ekonometri Dasar. (S. Zain, Ed., & S. Zain, Trans.) Jakarta:

Erlangga.

Gujarati, D. N. (2004). Basic Econometrics (4 ed.). New York: The McGraw−Hill

Companies.

Gumilar, G., Suyadi, I., & Agusti, R. R. (2015). Pemanfaatan Fasilitas KITE

Untuk Meningkatan Ekspor Dalam Negeri (Studi Pada Kantor Wilayah

DIREKTORAT JENDERAL BEA CUKAI JATIM I, SIDOARJO). Jurnal

Perpajakan.

Hendri, J. (2009). Riset Pemasaran. Universitas Gunadarma, 1-2.

IlmuEkonomi. (2016). Ilmu Ekonomi ID, Metode Penetapan Harga. Retrieved

Oktober 14, 2017, from http://www.ilmu-ekonomi-id.com/2016/12/4-

metode-penetapan-harga.html

International Yearbook of Industrial Statistic. (2016). United Nations Industrial

Development Organization.

Kabai, Z. (2015). Ekonomi Sajalah. Retrieved Oktober 13, 2017, from

https://ekonomisajalah.blogspot.co.id/2015/10/faktor-faktor-yang-

mendorong-terjadinya.html

Kemendag. (1998, Desember 4). Keputusan Peraturan Menteri Perindustri dan

Perdagangan No: 558/MPP/Kep/12/1998. Retrieved September 20, 2017,

from http://inatrade.kemendag.go.id/files/peraturan/10.pdf

Kemendag. (2008). Revealed Comparative Advantage. Retrieved Oktober 25,

2017, from http://www.kemendag.go.id/addon/rca/

Kemendag. (2013). Market Brief Penetrasi Kawat Tembaga. Jakarta Pusat: atase

perdagangan KBRI-Manila.

Kemendag. (2016). Profil Jawa Tengah. Retrieved Oktober 25, 2017, from

http://www.kemendagri.go.id/pages/profil-daerah/provinsi/detail/33/jawa-

tengah

Kemenkeu. (2016, Mei 2). Bea Cukai Sosialisasikan Pusat Logistik Berikat di

Sulawesi.

Kemenkeu. (2016). Keputusan Menteri Keuangan Tentang Penetapan Harga

Ekspor. Jakarta: Bea dan Cukai. Retrieved Oktober 14, 2017

Kemenkeu. (2017). Dorong Peningkatan Ekspor, Pemerintah Luncurkan Fasilitas

KITE untuk IKM. Retrieved Oktober 11, 2017, from

http://www.beacukai.go.id/berita/dorong-peningkatan-ekspor-pemerintah-

Page 17: ANALISIS DETERMINAN FASILITAS KEMUDAHAN IMPOR …eprints.ums.ac.id/58402/15/Naskah Publikasi-10.pdf · 2018. 1. 23. · ANALISIS DETERMINAN FASILITAS KEMUDAHAN IMPOR TUJUAN EKSPOR

luncurkan-fasilitas-kemudahan-impor-tujuan-ekspor-untuk-industri-kecil-

dan-menengah.html

Kemenkeu. (2017, Januari 26). Peraturan Menteri Keuangan No.

6/PMK.010/2017 . Retrieved from JDI Hukum:

http://www.sjdih.depkeu.go.id/Ind/

Kemenkumham. (2009, Januari 16). Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2009.

Retrieved Oktober 13, 2017, from http://peraturan.go.id/pp/nomor-2-

tahun-2009-11e44c4e33af1790ac7d313231323238.html

Kemenkumham. (2009). UNDANG-UNDANG NOMOR 4 TAHUN 2009. Jakarta:

peraturan.go.id.

Kemenprin. (2010). Kedalaman Struktur Industri Yang Mempunyai Daya Saing di

Pasar Global. Jakarta: Kementrian Perindustrian.

Kemenprin. (2013). Diversifikasi Pasar Ekspor Harus Dilakukan. Jakarta: Koran

Jakarta.

Kementrian ESDM. (2012). Kajian Supply Demand Mineral. Pusat Data dan

Energi ESDM.

Kementrian Perindustrian. (2013). Majalah Industri 4. media industri,

Industrialisasi menuju kehidupan yang lebih baik, p. 8.

Kemlu. (2014). World Trade Organitation. Retrieved Oktober 14, 2017, from

http://www.kemlu.go.id/id/kebijakan/kerjasama-multilateral/Pages/World-

Trade-Organization-(WTO).aspx

Kotler, & Amstrong, G. (2001). Prinsip-prinsip pemasaran (12 ed., Vol. 1).

Jakarta: Erlangga.

Kotler, P., & Keller, K. L. (2017). Manajemen Pemasaran (12 ed., Vol. 1). (J.

Purba, Ed.) Jakarta: PT Indeks Penerbit.

Market Bisnis. (2017). Logam Industri: Tembaga Melaju Kencang, Naik Tertinggi

Sejak Mei 2013.

Maulana, A. (2016). Daerah Penghasil Tembaga. Retrieved Oktober 26, 2017,

from http://www.majalahbatu.com/2016/11/daerah-penghasil-tembaga-di-

indonesia.html