ANALISIS DAMPAK PROGRAM SISTEM INTEGRASI PADI DAN …

111
ANALISIS DAMPAK PROGRAM SISTEM INTEGRASI PADI DAN TERNAK (SIPT) (Studi Kasus: Desa Lubuk Bayas, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai) SKRIPSI OLEH: KHOLIDA ZUHRI HARAHAP 120304042 AGRIBISNIS PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2019 Universitas Sumatera Utara

Transcript of ANALISIS DAMPAK PROGRAM SISTEM INTEGRASI PADI DAN …

Page 1: ANALISIS DAMPAK PROGRAM SISTEM INTEGRASI PADI DAN …

ANALISIS DAMPAK PROGRAM SISTEM INTEGRASI PADI DAN

TERNAK (SIPT)

(Studi Kasus: Desa Lubuk Bayas, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai)

SKRIPSI

OLEH:

KHOLIDA ZUHRI HARAHAP

120304042

AGRIBISNIS

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2019

Universitas Sumatera Utara

Page 2: ANALISIS DAMPAK PROGRAM SISTEM INTEGRASI PADI DAN …

ANALISIS DAMPAK PROGRAM SISTEM INTEGRASI PADI DAN

TERNAK (SIPT)

(Studi Kasus: Desa Lubuk Bayas, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai)

SKRIPSI

KHOLIDA ZUHRI HARAHAP

120304042

AGRIBISNIS

Diajukan kepada Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian

Universitas Sumatera Utara Untuk Memenuhi Sebagian

Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2019

Universitas Sumatera Utara

Page 3: ANALISIS DAMPAK PROGRAM SISTEM INTEGRASI PADI DAN …

Universitas Sumatera Utara

Page 4: ANALISIS DAMPAK PROGRAM SISTEM INTEGRASI PADI DAN …

JUDUL SKRIPSI : ANALISIS DAMPAK PROGRAM SISTEM

INTEGRASI PADI DAN TERNAK (SIPT)

(Studi Kasus: Desa Lubuk Bayas, Kecamatan

Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai)

NAMA : KHOLIDA ZUHRI HRP

NIM : 120304042

PROGRAM STUDI : AGRIBISNIS

Disetujui Oleh:

Komisi Pembimbing

Ketua Anggota

(Ir. Iskandarini, MM., Ph.D)(Dr. Ir. Satia Negara Lubis, M.Ec)

NIP. 196405051994032002 NIP. 196302041997031001

Mengetahui:

Ketua Program Studi Agribisnis

(Dr. Ir. Satia Negara Lubis, M.Ec)

NIP. 196302041997031001

Tanggal Lulus: 13 Februari 2019

Universitas Sumatera Utara

Page 5: ANALISIS DAMPAK PROGRAM SISTEM INTEGRASI PADI DAN …

HALAMAN PENGESAHAN

Kholida Zuhri Hrp (120304042) dengan Judul Skripsi Analisis Dampak

Program Sistem Integrasi Padi Dan Ternak (SIPT) (Studi Kasus: Desa Lubuk

Bayas, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai). Telah

Dipertahankan di Depan Dewan Penguji Skripsi Program Studi Agribisnis,

Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara, dan Diterima Untuk

Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mendapatkan Gelar Sarjana.

Pada Tanggal 13 Februari 2019

Panitia Penguji Skripsi:

Ketua : Ir. Iskandarini, MM., Ph.D : ………………………...

NIP. 196405051994032002

Anggota : 1. Dr. Ir. Satia Negara Lubis, M.Ec : ………………………...

NIP. 196302041997031001

2. Ir M Jufri M.Si : ………………………...

NIP. 196011101988031003

3. Prof. Dr. It Kelin Tarigan M.Si : ………………………...

NIP. 194608021973011001

Mengetahui:

Ketua Program Studi Agribisnis

(Dr. Ir. Satia Negara Lubis, M.Ec)

NIP. 196302041997031001

Universitas Sumatera Utara

Page 6: ANALISIS DAMPAK PROGRAM SISTEM INTEGRASI PADI DAN …

i

ABSTRAK

KHOLIDA ZUHRI HRP (120304042) dengan judul penelitian “ANALISIS

DAMPAK PROGRAM SISTEM INTEGRASI PADI DAN TERNAK (SIPT)”.

(Studi Kasus: Desa Lubuk Bayas, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang

Bedagai). Penelitian ini dibimbing oleh Ibu Ir. Iskandarini, MM., Ph.D dan Bapak Dr.

Ir. Satia Negara Lubis, M.Ec.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Dampak Program Sistem Integrasi Padi

Dan Ternak (SIPT)untuk menentukan perbedaan produktivitas padi sebelum dan

sesudah program SIPT di daerahpenelitian, untukmenentukan perbedaan pendapatan

petani padi sebelum dan sesudah program SIPT di daerahpenelitian dan

untukmenentukanperkembangan jumlah sapi dan pendapatan peternak sapi sesudah

program SIPT di daerahpenelitian. Penentuan lokasi dilakukan secara purposive

(sengaja). Metode penentuan sampel menggunakan metode Aksidental ( Accidental

Sampling), Metode analisis data yang digunakan adalah dengan uji beda dengan

menggunakan SPSS dan Metode deskriptif. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa

: (1) Produktivitas padi sesudah SIPT lebih besar dari pada sebelum SIPT sehingga

terdapat perbedaan signifikan antara produktivitas padi sebelum SIPT dan sesudah

SIPT di daerah penelitian. (2)Pendapatan padi sesudah SIPT lebih besar dari pada

sebelum SIPT sehinggaterdapat perbedaan signifikan antara pendapatan padi sebelum

SIPT dan sesudah SIPT di daerah penelitian. (3) Perkembangan rata-rata jumlah sapi

tahun 2004-2016 telah mengalami peningkatan dan mulai pada tahun 2006 petani

sudah mulai menjual sapi mereka, sehingga meningakatkan pendapatan petani.

Dengan demikian pendapatan petani meningkat setiap tahunnya didapat dari hasil

penjualan sapi beserta urin sapi.

Kata Kunci : Dampak, Sistem Integrasi Padi dan Ternak

Universitas Sumatera Utara

Page 7: ANALISIS DAMPAK PROGRAM SISTEM INTEGRASI PADI DAN …

ii

RIWAYAT HIDUP

KHOLIDA ZUHRI HRP, lahir pada tanggal 05 februari 1995 di Indrapura

Kabupaten Batubara. Penulis merupakan anak kedua dari empat bersaudara, dari

pasangan Bapak Zulkifli HRP dan Ibu Khairiah.

Pendidikan yang pernah ditempuh penulis adalah sebagai berikut:

1. Tahun 2000 masuk Sekolah Dasar di SD 064988 Medan dan tamat pada tahun

2006.

2. Tahun 2006 masuk Sekolah Menengah Pertama di SMP “YPK” Medan dan

tamat pada tahun 2009.

3. Tahun 2009 masuk Sekolah Menengah Atas di SMA Negeri 13 Medan dan tamat

pada tahun 2012.

4. Tahun 2012 diterima di Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian Universitas

Sumatera Utara melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri

(SNMPTN).

5. Bulan Agustus-September 2015 mengikuti Praktek Kerja Lapangan (PKL) di

Nagori Purba Pasir, Kecamatan Haranggaol, Kabupaten Simalungun.

6. Tahun 2016 melakukan penelitian skripsi di Desa Lubuk Bayas, Kecamatan

Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai.

Universitas Sumatera Utara

Page 8: ANALISIS DAMPAK PROGRAM SISTEM INTEGRASI PADI DAN …

iii

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kehadiratAllah Subhanawataala atas berkah, rahmat

danhidayah-Nya yang senantiasa dilimpahkan kepada penulis, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi dengan judul “ Analisis Dampak Sistem Integrasi Padi dan

Ternak (SIPT) (Studi Kasus: Desa Lubuk Bayas, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten

Serdang Bedagai)”. sebagai syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1) di

Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan.

Dalam penyusunan skripsi ini banyak hambatan serta rintangan yang penulis hadapi

namun pada akhirnya dapat dilalui, berkat adanya bimbingan dan bantuan dari

berbagai pihak, baik secara moril maupun spiritual. Untuk itu pada kesempatan ini

penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Ibu Ir. Iskandarini, MM., Ph.D dan Bapak Dr. Ir. Satia Negara Lubis,

M.Ec selaku anggota komisi pembimbing yang telah meluangkan banyak

waktu untuk mengajar, membimbing dan membantu penulis dalam

penyempurnan skripsi ini.

2. Ayahanda tercinta Bapak Zulkifli Harahap, ibunda tersayang Ibu Khairiah,

abangnda Fahmi Zuhri Harahap, dan juga adik-adik tersayang Alfiansyah

Zuhri Harahap dan Farhan Zuhri Harahap, penulis menyampaikan rasa hormat

dan terima kasih atas seluruh cinta dan kasih sayang, serta motivasi dukungan

baik secara materi dan doa yang penulis terima dan rasakan selama ini

terutama saat penuliskuliah dan saat penulis menyelesaikan skripsi ini.

Universitas Sumatera Utara

Page 9: ANALISIS DAMPAK PROGRAM SISTEM INTEGRASI PADI DAN …

iv

3. Bapak Dr. Ir. Satia Negara Lubis, M.Ec, selaku Ketua Program Studi

Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara dan Bapak Ir. M.

Jufri M.Si selaku Sektetaris Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian

Universitas Sumatera Utara yang telah memfasilitasi penyelenggaraan

perkuliahan serta kegiatan administrasi di kampus.

4. Seluruh Staf Pengajar dan Pegawai Tata Usaha di Program Studi Agribisnis

Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara

5. Seluruh responden yang telah bersedia membantu dan meluangkan waktu

dalam pengisian kuesioner dan bapak

6. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu

memberi dukungan.

Penulis mohon maaf atas segala kesalahan yang pernah dilakukan. Semoga skripsi

ini dapat memberi manfaat untuk masyarakat dan untuk mendorong penelitian

selanjutnya

Medan,13 Februari 2019

Kholida Zuhri Hrp

Universitas Sumatera Utara

Page 10: ANALISIS DAMPAK PROGRAM SISTEM INTEGRASI PADI DAN …

v

DAFTAR ISI

ABTRAK ................................................................................................................. i

RIWAYAT HIDUP ................................................................................................ ii

KATA PENGANTAR ............................................................................................ iii

DAFTAR ISI ........................................................................................................... v

DAFTAR TABEL................................................................................................... vii

DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. ix

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... x

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang .................................................................................................. 1

1.2. Identifikasi Masalah ......................................................................................... 8

1.3. Tujuan Penelitian .............................................................................................. 8

1.4. Manfaat Penelitian ............................................................................................ 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tinjauan Pustaka............................................................................................... 10

2.1.1. Pengertian Dampak ................................................................................ 10

2.1.2. Usaha Tani Padi ..................................................................................... 10

2.1.3. Usaha Ternak Sapi ................................................................................. 12

2.1.4. Sistem Integrasi Padi dan Ternak ...........................................................

2.2. Landasan Teori ................................................................................................. 14

2.2.1. Produktivitas .......................................................................................... 16

2.2.2. Pendapatan Usaha Tani .......................................................................... 18

2.3. Penelitian Terdahulu ......................................................................................... 20

2.4. Kerangka Pemikiran ......................................................................................... 21

2.5. Hipotesis Penelitian .......................................................................................... 24

BAB III METODE PENELITIAN

3.1.Metode Penentuan Daerah Penelitian ................................................................ 25

3.2.Metode Penentuan Sampel ................................................................................. 25

3.3.Metode Pengumpulan Data ................................................................................ 26

3.4.Metode Analisis Data ......................................................................................... 26

3.5.Definisi dan Batasan Operasional ...................................................................... 27

3.5.1. Definisi ................................................................................................... 28 3.5.2. Batasan Operasional ............................................................................... 28

Universitas Sumatera Utara

Page 11: ANALISIS DAMPAK PROGRAM SISTEM INTEGRASI PADI DAN …

vi

BAB IV DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN

4.1.Deskripsi Daerah Penelitian ............................................................................... 29

1.1.1. Letak dan Keadaan Geografi .................................................................. 29

1.1.2. Keadaan Penduduk ................................................................................. 29

4.2.Karakteristik Sampel Penelitian ......................................................................... 31

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Produktivitas Padi Sebelum dan Sesudah menggunakan Sistem Integrasi

Padi dan Ternak (SIPT) .................................................................................. 32

5.2. Pendapatan Petani Padi Sebelum dan Sesudah Menggunakan Sistem

Integrasi Padi dan Ternak (SIPT). .................................................................... 34

5.3. Perkembangan Jumlah Sapi dan Pendapatan Peternak Sapi Sesudah

Program Sistem Integrasi Padi dan Ternak (SIPT) .......................................... 42

5.3.1. Perkembangan Jumlah Sapi .................................................................. 42

5.3.2. Pendapatan Peternak Sapi Sesudah Program Sistem Integrasi Padi

dan Ternak (SIPT) ................................................................................. 43

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1.Kesimpulan ........................................................................................................ 48

6.2.Saran ................................................................................................................... 48

DAFTAR PUSTAKA

Universitas Sumatera Utara

Page 12: ANALISIS DAMPAK PROGRAM SISTEM INTEGRASI PADI DAN …

vii

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Halaman

1 Perkembangan Produksi padi nasional berdasarkan luas

panen, produktivitas, produksi gabah dan beras tahun 2008-

2014

1

2 Luas panen, Produksi dan Rata-rata Produksi Padi Sawah

menurut Kecamatan, 2013

5

3 Distribusi Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian di Desa

Lubuk Bayas, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang

Bedagai

30

4 Karakteristik Petani/Peternak Sampel di Desa Lubuk Bayas,

Kecamatan Perbaungan, Kabupeten Serdang Bedagai

31

5 Rata-rata Luas Lahan, Rata-rata Produksi dan Produktivitas

Padi Sebelum SIPT dan Sesudah SIPT

33

6 Tabel Test Statistics Uji Beda Rata-rata Produktivitas Padi

Sebelum SIPT dan Sesudah SIPT

34

7 Jumlah Produktivitas, Harga Jual dan Penerimaan Petani

Sebelum SIPT dan Sesudah Program SIPT

35

8 Total Biaya Produksi Sebelum SIPT dan Sesudah SIPT 37

9 Total Penerimaan, Total Biaya dan Pendapatan Petani Padi

Sebelum dan Sesudah SIPT

38

10 Rata-rata Biaya Saprodi per Hektar Sebelum dan Sesudah

SIPT

40

11 Test Statistics Uji Beda Rata-rata Pendapatan Petani Padi

Sebelum dan Sesudah SIPT

41

12 Rata-rata Jumlah sapi tahun 2004-2016 42

13 Rata-rata Penerimaan Peternak Sapi dari Sapi Hidup dan Urin

Sapi tahun 2012-2016

44

Universitas Sumatera Utara

Page 13: ANALISIS DAMPAK PROGRAM SISTEM INTEGRASI PADI DAN …

viii

14 Rata-rata Total Biaya Peternak Sapi Tahun 2012-2016 45

15 Total Penerimaan, Total Biaya dan Pendapatan Peternak

Tahun 2012-2016

47

Universitas Sumatera Utara

Page 14: ANALISIS DAMPAK PROGRAM SISTEM INTEGRASI PADI DAN …

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul Halaman

1 Skema Kerangka Pemikiran 23

Universitas Sumatera Utara

Page 15: ANALISIS DAMPAK PROGRAM SISTEM INTEGRASI PADI DAN …

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada sistem pertanian di Indonesia, padi masih menjadi komoditas strategis. Beras

tetap menjadi sumber utama gizi dan energi bagi lebih dari 90% penduduk Indonesia.

Kebutuhan akan beras akan semakin meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah

penduduk. Selain masih menjadi sumber utama ketahanan pangan, usahatani padi

juga merupakan sumber ekonomi lebih dari 30 juta petani (Praptono, 2010).

Menurut catatan Badan Pertanahan Nasional, hingga 2014 lahan untuk tanaman padi

nasional mencapai 14 juta ha dan luas tersebut dinilai tidak memadai untuk

memenuhi kebutuhan pangan sekitar 240 juta orang di Indonesia. (Mentan,

2015).Pernyataan tersebut dapat dilihat dari tabel 1 berikut ini.

Tabel 1. Perkembangan Produksi padi nasional berdasarkan luas panen,

produktivitas, produksi gabah dan beras tahun 2008-2014

Thn Luas Panen

(ha)

Produktiv

itas Lahan

(ku/ha)

Produksi

Gabah (ton)

Produksi Beras

(ton)*

Impor

Beras

(ton)

Konsumsi

Beras

(kg/kapita

/thn

2008 12.327.425 48,94 60.325.925 37.848.485,35 289.270 93,44

2009 12.883.576 49,99 64.398.890 40.403.963,59 250.473 91,30

2010 13.253.450 50,15 66.469.394 41.702.897,80 687.582 90,36

2011 13.203.643 49,80 65.756.904 41.225.881,57 2.750.000 89,48

2012 13.445.524 51,36 69.056.126 43.325.813,45 670.000 87,24

2013 13.835.252 51,52 71.279.709 44.528.434,00 472.000 85,51

2014

**

13.569.941 - 69.870.950 43.648.382,00 60.797**

*

-

Keterangan: * 0,6274 konstanta konversi

** angka ramalan I

*** Mei 2014

Sumber: Utama, 2015

Universitas Sumatera Utara

Page 16: ANALISIS DAMPAK PROGRAM SISTEM INTEGRASI PADI DAN …

2

Dari data diatas dapat dilihat bahwa produksi beras harus terus ditingkatkan.

Kurangnya produksi beras menyebabkan impor beras terus meningkat setiap

tahunnya karena konsumsi masyarakat yang belum terpenuhi. Selain itu, peningkatan

alihfungsi lahan pertanian menjadi lahan non-pertanian juga meningkat setiap tahun

sehingga membuat program ketahanan pangan semakin sulit untuk direalisasikan.

Program intensifikasi yang selama ini diimplementasikan tidak lagi dapat diandalkan

untuk meningkatkan produksi padi dan pendapatan petani kenaikan produksi yang

diperoleh tidak memberikan keuntungan yang sebanding dengan masukan/input yang

diberikan. Hal ini berkaitan dengan penurunan tingkat kesuburan lahan akibat

eksploitasi lapisan olah tanah secara intensif dan monoton yang telah berlangsung

bertahun-tahun tanpa perbaikan kesuburan lahan melalui penggunaan bahan organik.

Sehingga telah terjadi pemiskinan bahan organik tanah bahkan degradasi

tanah/kerusakan tanah.

Kerusakan lahan sawah dan pertanian adalah sebab menurunnya kesuburan lahan

pertanian akibat rendahnya penggunaan pupuk organik. Idealnya kandungan organik

dalam tanah sebesar 2% sedangkan rata – rata sawah di Indonesia kandungan

organiknya dibawah 2%. Disamping itu, menurut Setianingsih (2011)bahwa

penggunaan pupuk anorganik secara berlebihan yang dilakukan petani membuat

lahan pertanian lebih cepat rusak sehingga tingkat produktivitasnya menurun.

Di sisi lain produksi padi perlu terus ditingkatkan untuk memenuhi kebutuhan beras

yang cenderung meningkat baik karena pertumbuhan penduduk maupun peningkatan

konsumsi perkapita bahwa dari usaha yang dilakukan pemerintah untuk

Universitas Sumatera Utara

Page 17: ANALISIS DAMPAK PROGRAM SISTEM INTEGRASI PADI DAN …

3

mempertahankan swasembada padi, intensifikasi merupakan kegiatan yang

diprioritaskan. Namun, keberlanjutan swasembada ini tidak dapat dipertahankan

karena lingkungan produksi telah rusak/terganggu oleh praktek-praktek produksi

yang digunakan pada intensifikasi padi, yang merupakan sumberdaya utama bagi

keberlanjutan sistem produksi. Hal ini dapat dimaklumi karena sejak tahun 1959

intensifikasi padi sawah mulai dilakukan, hampir tak pernah diperhitungkan

lingkungan produksi padi sawah yang harus dijaga kelestariannya.

Lahan sawah produksinya melandai karena kebiasaan petani terus menerus

memberikan pupuk anorganik kelahan sawahnya dalam rangka memperbaiki

kesuburan tanah maka pemberian pupuk kandang untuk memperbaiki kesuburan

tanah sangat dibutuhkan agar pertumbuhan tanaman padi lebih subur, produktivitas

dan produksi meningkat. (Kartaatmaga dalam Balitpa, 2000).

Pengalaman petani menunjukkan bahwa penggunaan pupuk kimia secara terus

menerus (±30 thn) mengakibatkan kesuburan tanah menurun. Namun petani tidak

memiliki alternative lain yang sesuai dengan kondisi daerah setempat. Alasan petani

menggunakan pupuk kimia antara lain: (1) adanya promosi penggunaan pupuk kimia

yang sangat agresif, (2) adanya anggapan petani yang keliru bahwa dengan

peningkatan dosis pupuk kimia, maka secara linier juga akan meningkatkan

produktivitas, (3) kemudahan dalam penyimpanan, transportasi dan aplikasi pupuk

kimia, (4) pengadaan pupuk kandang sangat sulit dan diperlukan dalam jumlah yang

relative banyak (1-2 ton/ha) sehingga relative mahal, dan (5) harga pupuk kimia

relative lebih murah.

Universitas Sumatera Utara

Page 18: ANALISIS DAMPAK PROGRAM SISTEM INTEGRASI PADI DAN …

4

Untuk mengatasi hal tersebut maka pemerintah mengembangkan program sistem

tanaman dan ternak. Penelitian sistem tanaman - ternak ini secara sistematis telah

dilakukan sejak awal 1980. Penelitian ini mempertimbangkan aspek-aspek

keberlanjutan (sustainable) yang ramah lingkungan (environmentally tolerable),

secara sosial diterima masyarakat (socially acceptable), secara ekonomi layak

(economically feasible) dan diterima secara politis (politically desirable). Pada akhir

dekade 1990-an, sistem tanaman/ternak menginjak tahapan yang penting dengan

diintensifkannya integrasi sapi dengan padi. Optimalisasi pemanfaatan pupuk

organik yang berasal dari sapi dengan pendekatan penggunaan input dari luar yang

rendah yang dikenal sebagai LEISA (low external input sustainableagriculture).

Dengan pendekatan LEISA sistem usahatani tanaman - ternak secara empiris telah

membuktikan kemampuannya menciptakan lapangan kerja yang bersumber pada

usaha dengan memanfaatkan sumberdaya lokal secara lebih efisien. Dalam hal

peningkatan efisiensi, pemanfaatan sumberdaya lokal, seperti bahan pakan lokal perlu

dioptimalkan (Khairiah dan Haloho, 2011).

Program tersebut diatas terkait erat dengan pendapat Sarasutha, dkk (2000), adanya

tantangan berupa: (1) gejala pelandaian produksi (levellling off) bahkan produksi padi

secara nasional cenderung menurun, (2) konversi lahan-lahan subur menjadi pusat

perdagangan, perumahan dan jalan, (3) konversi usaha tani padi menjadi usahatani

lainnya yang lebih menguntungkan, (4) pengaruh iklim yang tidak menentu, dan (5)

krisis moneter dan ekonomi yang berkepanjangan sehingga menyebabkan

terpuruknya perekonomian Indonesia sejak pertengahan tahun 1997.

Universitas Sumatera Utara

Page 19: ANALISIS DAMPAK PROGRAM SISTEM INTEGRASI PADI DAN …

5

Dari hal tersebut, pada tahun 2003 pemerintah mengembangkan program

SistemIntegrasiPadidanTernak (SIPT). Program ini dilaksanakan didesaLubukBayas,

KecamatanPerbaunganKabupatenSerdangBadagai.

Program ini dilakukan di Kecamatan Perbaungan karena Kecamatan Perbaungan

merupakan kecamatan dengan luas areal padi sawah yang cukup luas. Adapun data

luas panen. Produksi dan produksi rata-rata padi sawah menurut kecamatan 2013

yaitu sebagi berikut:

Tabel 2. Luas panen, Produksi dan Rata-rata Produksi Padi Sawah menurut

Kecamatan, 2013

Kecamatan

District

Luas Panen

Havest Area

(Ha)

Produksi

Production

(Ton)

Rata-rata produksi

Yield Rate (Kw/Ha)

Kotarih 159 795 50,15

Dolok Masihul 2.471 13.467 54.50

Serbajadi 2.141 11.595 54,15

Sipispis 531 2.663 50.19

Dolok Merawan - - -

Tebing tinggi 4.544 25.092 55,22

Tebing Syahbandar 1.255 6.941 55,30

Bandar Khalipah 5.233 28.026 53,55

Tanjung Beringin 7.768 41.131 52,95

Sei Rampah 5.648 31.175 55,19

Sei Bamban 12.836 70.868 55,21

Teluk Mengkudu 6.086 33.660 55,31

Perbaungan 11.341 64.208 56,62

Pegajahan 3.628 20.433 56,32

Pantai cermin 7.714 42.768 55,44

Silinda 220 1.103 50,12

Bintang Bayu 173 867 50,13

Serdang Bedagai 71.748 394.793 55,02 2012 68.355 369.190 54,01

2011 63.584 328.344 51,64

Sumber : Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Deli Serdang, 2014

Universitas Sumatera Utara

Page 20: ANALISIS DAMPAK PROGRAM SISTEM INTEGRASI PADI DAN …

6

Program SIPT ini dilakukan dengan dana bantuan langsung masyarakat (BLM)

sebanyak 80 ekor sapi. Aktifitasnya meliputi: Pemanfaatan jerami padi sebagai pakan

ternak sapi, selain rumput yang diperoleh dari lokasi perkebunan di sekitarnya dan

kotoran ternak dimanfaatkan sebagai pupuk organik untuk memperbaiki lahan yang

sakit, utamanya untuk pertanaman sawah irigasi (Haryanto, 2003).

Menurut Khairiah dan Wasito (2007), pemerintah memilih ternak sapi untuk kegiatan

progrm SIPT karena:

a. Ternak sapi mudah dalam pemeliharaan, tahan beberapa jam dibawah sinar

matahari atau di ditempat yang kering dan tidak perlu dimandikan tiap hari seperti

ternak kerbau.

b. Sebagai pabrik kompos, karena dari 1 ekorsapi yang beratnya 350 kg dapat

menghasilkan kotoran sebanyak 8 – 10 kg/hari atau menghasilkan > 4 kg pupuk

kompos/hari.

c. Sebagai pabrik pedet (anak), karena sapi dapat beranak setiap tahun jika

dipelihara secara intensif.

d. Sebagai sumber pendapatan tetap yang menjanjikan baik dari pupuk kompos

maupun pedet (anak) yang lahir tiap tahun.

Disamping itu mampu untuk mencerna serat kasar yang tinggi seperti jerami padi

serta produksi pupuk kandang yang relative banyak. Pada pemeliharaan sapi SIPT,

pola yang diterapkan adalah pembibitan sapi (sapi induk), yaitu untuk menghasilkan

anak sapi kemudian dibesarkan/digemukkan, maka pupuk kandang sebagai sumber

bahan organik selalu tersedia, sistim perkandangan kelompok, pakan berasal dari

Universitas Sumatera Utara

Page 21: ANALISIS DAMPAK PROGRAM SISTEM INTEGRASI PADI DAN …

7

jerami dan konsentrat, sistim perkawinan melalui inseminasi buatan dan kawin secara

alami. Aktivitas pengolahan pupuk kandang menjadi kompos, melalui penghancuran

menggunakan mesin lalu dikemas dan siap dipasarkan.

Lahan sawah, terutama sawah irigasi mempunyai potensi yang sangat besar dalam

menghasilkan jerami sebagai sumber pakan ternak. Peternakan sapi, baik

penggemukan maupun pembibitan, dapat berkembang di wilayah ini sehingga pupuk

kandang pun akan tersedia cukup banyak untuk memupuk lahan sawah.

Pengembangan sistem integrasi ternak dengan padi, atau dengan tanaman pangan lain

dapat berhasil dengan baik, tidak mustahil akan terjadi peningkatan produksi dan

produktivitas keduanya, yang pada gilirannya akan meningkatkan kesejahteraan

petani.

Lahan sawah, terutama sawah irigasi mempunyai potensi yang sangat besar dalam

menghasilkan jerami sebagai sumber pakan ternak. Peternakan sapi, baik

penggemukan maupun pembibitan, dapat berkembang di wilayah ini sehingga pupuk

kandang pun akan tersedia cukup banyak untuk memupuk lahan sawah.

Pengembangan sistem integrasi ternak dengan padi, atau dengan tanaman pangan lain

dapat berhasil dengan baik, tidak mustahil akan terjadi peningkatan produksi dan

produktivitas keduanya, yang pada gilirannya akan meningkatkan kesejahteraan

petani.

Untuk mengetahui apakah program ini berhasil atau tidaknya dilaksanakan maka

peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tersebut.

Universitas Sumatera Utara

Page 22: ANALISIS DAMPAK PROGRAM SISTEM INTEGRASI PADI DAN …

8

1.2 IdentifikasiMasalah

Adapun yang menjadi identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Bagaima namenentukan perbedaan produktivitas padi sebelumdan sesudah

program SIPT di daerah penelitian?

2. Bagaimana menentukan perbedaan pendapatan petani padi sebelum dan sesudah

program SIPT di daerah penelitian?

3. Bagaimana perkembangan jumlah sapi dan pendapatan peternak sapi sesudah

program SIPT di daerah penelitian?

1.3 TujuanPenelitian

Adapun yang menjadi tujuan dari pelaksanaan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk menentukan perbedaan produktivitas padi sebelumdan sesudah program

SIPT di daerah penelitian.

2. Untuk menentukan perbedaan pendapatan petani padi sebelum dan sesudah

program SIPT di daerah penelitian.

3. Untuk menentukan perkembangan jumlah sapi dan pendapatan peternak sapi

sesudah program SIPT di daerah penelitian.

1.4 Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan dari penelitian adalah sebagai berikut:

1. Sebagai bahan informasi bagi petani untuk meningkat kanmotivasi dalam

mengembangkan dan meningkatkan usahanya.

2. Sebagai bahan informasi ilmiah bagi pihak-pihak yang membutuhkan.

Universitas Sumatera Utara

Page 23: ANALISIS DAMPAK PROGRAM SISTEM INTEGRASI PADI DAN …

9

3. Sebagai salah satu syarat untuk mengikutiujian sarjana di Fakultas Pertanian

Sumatera Utara.

Universitas Sumatera Utara

Page 24: ANALISIS DAMPAK PROGRAM SISTEM INTEGRASI PADI DAN …

10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Pustaka

2.1.1 Pengertian Dampak

Dampak adalah benturan, pengaruh yang mendatangkan akibat baik positif maupun

negatif. Pengaruh adalah daya yang ada dan timbul dari sesuatu (orang, benda) yang

ikut membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan sseseorang (KBBI Online, 2010).

2.1.2 Usaha Tani Padi

Menurut D. Joy dan E. J. Wibberley, tanaman padi yang mempunyai nama botani

Oryza sativa dengan nama lokal padi (paddy), dapat dibedakan dalam dua tipe yaitu

kering yang tumbuh di daratan tinggi dan padi sawah yang memerlukan air

menggenang (Suparyono dan Agus, 1993).

Padi sawah menghendaki tanah lumpur yang subur dengan ketebalan 18 - 22 cm.

Keasaman tanah antara pH 4,0-7,0. Pada padi sawah, penggenangan akan mengubah

pH tanam menjadi netral (7,0). Pada prinsipnya tanah berkapur dengan pH 8,1-8,2

tidak merusak tanaman padi. Karena mengalami penggenangan, tanah sawah

memiliki lapisan reduksi yang tidak mengandung oksigen dan pH tanah sawah

biasanya mendekati netral. Untuk mendapatkan tanah sawah yang memenuhi syarat

diperlukan pengolahan tanah yang khusus (http://www.ristek.go.id, 2010).

Tanaman padi memerlukan makanan (hara) untuk pertumbuhan dan

perkembangannya. Unsur hara yang terkandung pada setiap bahan untuk melengkapi

Universitas Sumatera Utara

Page 25: ANALISIS DAMPAK PROGRAM SISTEM INTEGRASI PADI DAN …

11

unsur hara yang ada pada tanah yang diperlukan tanaman dinamakan pupuk. Tujuan

penggunaan pupuk ialah untuk mencukupi kebutuhan makanan (hara). Dalam

kehidupan tanaman, pupuk yang mengandung berbagai unsur hara berperan sangat

penting bagi tanaman, baik dalam proses pertumbuhan, ataupun produksi (AAK,

1990).

Pemupukan untuk tanaman padi sawah menurut Susanto ( 2002) yaitu sebagai

berikut:

a. Pupuk dasar

Pupuk organik yang yang digunakan sebagai pupuk dasar berupa pupuk kandang atau

pupuk kompos matang sebanyak 5 ton/ha. Pupuk kandang tersebut diberikan

bersamaan dengan pembajakan kedua. Cara pemberiannya dengan disebarkan merata

ke seluruh permukaan tanah. Setelah disebarkan, pupuk tersebut dibiarkan selama

empat hari. Selanjutnya tanah sawah digaru sehingga pupuk kandang dapat menyatu

dengan tanah. Terkadang untuk memperoleh pupuk kandang atau kompos matang

sebanyak 5 ton agak sulit. Sebagai gantinya dapat digunakan pupuk fermentasi atau

bokashi. Penggunaan pupuk fermentasi atau bokashi ini lebih hemat dibandingkan

pupuk kandang kompos, cukup 1,5-2 ton/ha. Selain sehat, penggunaan pupuk

fermentasi pun lebih baik karena mengandung mikroba pengurai sebagai penambah

kesuburan tanah.

b. Pemupukan susulan

Pemupukan susulan pada budidaya padi secara organik dilakukan tiga kali selama

satu musim tanam. Pemupukan susulan tahap pertama dilakukan saat tanaman

Universitas Sumatera Utara

Page 26: ANALISIS DAMPAK PROGRAM SISTEM INTEGRASI PADI DAN …

12

berumur sekitar 15 hari. Jenis pupuk yang digunakan berupa pupuk kandang matang

sebanyak 1 ton/ha tau kompos fermentasi sebanyak 0,5 ton/ha. Cara pemberiannya

cukup dengan disebarkan merata ke seluruh areal persawahan, yaitu di sela-sela

tanaman padi.

Pemupukan susulan tahap kedua dilakukan saat tanaman berumur 25-60 hari dengan

frekuensi seminggu sekali, jenis pupuk yang diberikan berupa pupuk organik cair

buatan sendiri yang kandungan unsur N-nya tinggi. Dosisnya sebanyak 1 liter pupuk

yang dilarutkan dalam 17 liter air. Cara pemberiannya dengan disemprotkan pada

daun tanaman.

Pemupukan susulan tahap ketiga dilakukan saat tanaman memasuki fase generatif

atau pembentukan buah, yaitu setelah tanaman berumur 60 hari. Pupuk yang

digunakan berupa pupuk organik cair buatan sendiri yang masing-masing

mengandung unsur P dan K tinggi. Dosisnya 2-3 sendok makan pupuk P organik

yang dicampur dalam 15 liter atau satu tangki kecil pupuk K organik. Pupuk tersebut

disemprotkan ke tanaman dengan frekuensi seminggu sekali. Pemberian pupuk

tersebut dapat dihentikan bila besar bulir padi sebagian besar bulir padi sudah tampak

menguning.

2.1.3 Usaha Peternakan Sapi

Sektor peternakan memiliki peran penting dalam kehidupan dan pembangunan

semberdaya manusia Indonesia. Peran ini dapat di lihat dari fungsi produk peternakan

sebagai penyedia protein hewani yang penting bagi pertumbuhan dan perkembangan

Universitas Sumatera Utara

Page 27: ANALISIS DAMPAK PROGRAM SISTEM INTEGRASI PADI DAN …

13

tubuh manusia. Oleh karenanya tidak mengherankan bila produk-produk peternakan

disebut sebagai bahan “pembangun” dalam kehidupan ini. Selain itu, secara hipotesis,

peningkatan kesejahteraan masyarakat akan diikuti dengan peningkatan konsumsi

produk-produk peternakan, dengan demikian maka turut menggerakkan

perekonomian pada sub sektor peternakan (Yunus,2014).

Menurut Sugeng (2000) ada beberapa faktor yang menyebabkan volume produksi

daging sapi masih rendah, antara lain sebagai berikut:

a. Populasi rendah

Rendahnya populasi ternak sapi di negara kita selama ini karena pada umumnya

sebagian besar ternak sapi potong yang dipelihara oleh peternak masih dalam skala

kecil, dengan lahan dan modal yang sangat terbatas.

b. Produksi rendah

Tingkat produksi rendah akibat faktor tujuan pemeliharaan dan penggunaan bibit

belum memadai, serta pakan yang tersedia masih rendah.

Jadi salah satu sebab rendahnya produksi sapi diakibatkan kurangnya pemberian

pakan. Padahal, pakan sapi dapat berasal dari pakan hijauan dan konsentrat. Pakan

bisa diramu dengan komposisi sederhana, tetapi tidak mengurangi kandungan gizi. Ini

tentunya dapat menekan biaya produksi selama masa pemeliharaan

(Tim Penulis Agriflo, 2012). Contohnya jerami, jerami padi dapat dijadikan sebagai

pakan ternak sapi yaitu jerami padi yang sudah diolah dapat dijadikan sebagai pakan

utama yang diberikan sebanyak 6-8 kg/ekor/hari. Teknologi penyusunan ransum

Universitas Sumatera Utara

Page 28: ANALISIS DAMPAK PROGRAM SISTEM INTEGRASI PADI DAN …

14

(konsentrat) dilakukan dengan memanfaatkan bahan pakan yang tersedia di lokasi

setempat dengan memperhatikan harga dan kualitas (Batubara, dkk, 2005).

2.1.4 Sistem Integrasi Padi dan Ternak

Salah satu sistem usaha tani yang dapat mendukung pembangunan pertanian di

wilayah pedesaan adalah sistem integrasi tanaman ternak. Ciri utama dari

pengintegrasian tanaman dengan ternak adalah terdapatnya keterkaitan yang saling

menguntungkan antara tanaman dengan ternak. Keterkaitan tersebut terlihat dari

pembagian lahan yang saling terpadu dan pemanfaatan limbah dari masing masing

komponen. Saling keterkaitan berbagai komponen sistem integrasi merupakan faktor

pemicu dalam mendorong pertumbuhan pendapatan masyarakat tani dan

pertumbuhan ekonomi wilayah yang berkelanjutan (Kariyasa dkk, 2005).

Menurut Suryanti(2001) bahwa sistem integrasi tanaman ternak mengemban tiga

fungsi pokok yaitu memperbaiki kesejahteraan dan mendorong pertumbuhan

ekonomi, memperkuat ketahanan pangan dan memelihara keberlanjutan lingkungan.

Integrasi tanaman dan ternak dimasukkan untuk mendukung pertanian

berkelanjuatan, penggunaan sumber daya alam secara optimal dan efesiensi

penggunaan lahan dalam upaya peningkatan pendapatan. Telah kita sadari bersama

bahwa ternak memberikan kontribusi yang besar terhadap kesejahteraan petani,

namun hingga kini peranan ternak tersebut belum dimanfaatkan secara maksimal oleh

sebagian besar petani. Ternak ruminansia dapat memanfaatkan hasil ikutan dan sisa

hasil pertanian untuk kebutuhan pakannya. Dilain pihak dengan penguasaan lahan

Universitas Sumatera Utara

Page 29: ANALISIS DAMPAK PROGRAM SISTEM INTEGRASI PADI DAN …

15

antara 0,25-0,3 Ha (Prasetyo, 2001) penggunaan pupuk anorganik semakin berlebihan

dalam upaya peningkatan hasil, justru memperburuk kondisi lahan. Dalam keadaan

demikian pemberian pupuk kandang menjadi keharusan. Pemberian pupuk kandang

selain untuk perbaikan tanah juga efesiensi penggunaan pupuk anorganik yang

semakin mahal dan sulit dicari.Dengan membaiknya kondisi fisik lahan dan efesiensi

dalam penggunaan pupuk diharapkan dapat meningkatkan pendapatan.

Konsep pertanian terpadu atau sistem usaha tani integrasi tanaman dan ternak

sebenarnya telah dikenal dan diterapkan sejak petani mengenal pertanian namun

dalam penerapannya belum memperhatikan untung atau ruginya serta kelestarian

lingkungan, penelitian terpadu secara sistematis telah dimulai pada tahun 1980-an.

Penelitian ini mempertimbangkan aspek kelanjutan (sustainable), secara ekonomi

layak (economically testable) dan secara politis diterima (politically desirable), pada

dekade tahun 1990-an telah di intensifkannya 14 integrasi tanaman padi dengan

ternak sapi (Dwiyanto, 2001). Bertitik tolak dari hal tersebut, beberapa program

peningkatan pendapatan mengacu pada program integrasi tanaman degan ternak

degan melibatkan ternak (Kusnadi, 2007). Program sistem integrasi padi-ternak

merupakan salah satu alternatif dalam meningkatkan produksi pertanian, daging,

susu, dan sekaligus meningkatkan pendapatan petani (Haryanto dkk, 2002).

Badan litbang pertanian telah meneliti dan mengkaji integrasi tanaman Padi -Ternak

dengan pendekatam Zero Waste. Yang dimaksud Zero Waste adalah pengoptimalkan

pemanfaatan sumber daya lokal seperti pemanfaatan jerami sebagai pakan ternak dan

kotoran ternak sapi untuk diproses menjadi pupuk organik. Artinya memperbaiki

Universitas Sumatera Utara

Page 30: ANALISIS DAMPAK PROGRAM SISTEM INTEGRASI PADI DAN …

16

unsur hara yang dibutuhkan tanaman sehingga tidak ada limbah yang terbuang

(Dirjen Bina Produksi Peternakan, 2002)

2.2 Landasan Teori

2.2.1 Produktivitas

Secara global atau umum produktivitas bisa dikatakan sebagai hasil dari kegiatan atau

pekerjaan yang telah dilakukan dengan seluruh sumber daya yang digunakan untuk

menghasilkan sesuatu yang ingin dicapai.

Menurut (Kussriyanto,1986) produktivitas adalah sikap mental terhadap kemajuan

dan kehidupan. Lalu juga dikatakan bahwa tenaga kerja dijadikan faktor pengukur

suatu produktivitas . Hal ini disebabkan karena biaya untuk tenaga kerja merupakan

biaya terbesar dalam pengadaan produk dan masukan dalam sumberdaya manusia

lebih mudah dihitung daripada masukan pada faktor-faktor lainnya.

Menurut (Simanjuntak, 1985) produktivitas mengandung pengertian filosofis dan

kuantitatif. Secara filosofis produktivitas mengandung arti pandangan hidup dan

sikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan. Keadaan

hari ini harus lebih baik daripada kemaren, dan mutu kehidupan besok harus lebih

baik daripada hari ini. Secara kuantitatif, produktivitas merupakan perbandingan

antara hasil yang ingin dicapai (keluaran) dengan kesuluruhan sumber daya

(masukan) yang digunakan per satuan waktu.

Suatu peningkatan produktivitas pegawai dapat diketahui apabila kemampuan kita

dalam bekerja lebih baik dari kemarin, lebih bagus dari kemarin serta mampu bekerja

Universitas Sumatera Utara

Page 31: ANALISIS DAMPAK PROGRAM SISTEM INTEGRASI PADI DAN …

17

lebih baik dari kemarin, lebih bagus dari kemarin serta mampu bekerja secara efisien

dan efektif maka bisa dikatakan produktivitas kita dalam kerja meningkat. Selain itu

efektivitas dan efisiensi merupakan faktor yang sangat menentukan produktivitas.

Menurut (Umar, 2003), efektivitas merupakan ukuran yang memberikan gambaran

seberapa jauh target dicapai atau menunjukkan apakah persoalan tertentu dapat

diselesaikan dengan baik sedangkan efisiensi adalah suatu ukuran dalam

membandingkan input yang direncanakan dengan input sebenarnya. Jadi, efektivitas

berhubungan dengan hasil guna sedangkan efisiensi berhubungan dengan daya guna.

Efisiensi dan efektivitas yang tinggi menghasikan produktivitas yang tinggi. Akan

tetapi efektivitas yang tinggi dan efisiensi yang rendah mengakibatkan terjadinya

pemborosan. Sedangkan efisiensi yang tinggi dan efektivitas yang rendah yang

artinya tidak mencapai target yang ditentukan. Apabila efisiensi dikaitkan dengan

efektivitas, meskipun terjadi peningkatan efektivitas belum tentu terjadi peningkatan

efisiensi, begitu pula sebaliknya. Berdasarkan penjelasan di atas, produktivitas dapat

pula dirumuskan sebagai berikut :

Sedangkan tujuan diadakannya pengukuran produktivitas antara lain untuk

membandingkan hasil – hasil :

1. Pertumbuhan produksi dari waktu ke waktu.

2. Pertumbuhan pendapatan dari waktu ke waktu.

Produktivitas = Efektivitas menghasilkan output

Efisiensi menggunakan input

Universitas Sumatera Utara

Page 32: ANALISIS DAMPAK PROGRAM SISTEM INTEGRASI PADI DAN …

18

2.2.2 Pendapatan Usahatani

Pendapatan dari suatu usahatani adalah ditentukan dari jumlah penerimaan yang

diperoleh dikurangi dengan jumlah biaya variabel yang dikeluarkan. Penerimaan

pertama merupakan harga yang dibayar oleh pedagang dari hasil tanaman yang

diperoleh. Biaya variabel adalah biaya yang dikeluarkan untuk tenaga kerja dan

modal yang dikeluarkan dalam usahatani. Perhitungan keuntungan merupakan suatu

cara yang cocok untuk memperlihatkan keadaan keuangan dari usahatani di suatu

tempat pada periode tertentu. Perhitungan keuntungan merupakan alat yang baik

untuk membandingkan hasil dari tanaman yang berbeda, tahun yang berbeda atau

petani yang berbeda (Sukirno, 2005).

Penerimaan usahatani adalah nilai produksi yang diperoleh dalam jangka waktu

tertentu dan merupakan hasil kali dari jumlah produksi total dengan harga satuan dari

hasil produksi tersebut. Penerimaan usahatani dibagi menjadi penerimaan tunai

usahatani, dan penerimaan total usahatani. Penerimaan tunai usahatani adalah nilai

yang diterima dari penjualan produk usahatani.

Penerimaan total usahatani adalah penerimaan dalam jangka waktu tertentu (biasanya

dalam satu kali musim panen), baik yang dijual (tunai) maupun yang tidak dijual

(tidak tunai seperti konsumsi keluarga, bibit, pakan ternak).

Pengeluaran usahatani adalah nilai penggunaan faktor-faktor produksi dalam

melakukan proses produksi usahatani. Pengeluaran usahatani dibagi menjadi biaya

tunai usahatani, dan biaya yang diperhitungkan. Biaya tunai usahatani adalah

Universitas Sumatera Utara

Page 33: ANALISIS DAMPAK PROGRAM SISTEM INTEGRASI PADI DAN …

19

sejumlah uang yang dibayarkan untuk pembelian barang dan jasa yang menjadi

masukan produksi. Biaya tunai ini dibagi menjadi biaya tetap (seperti sewa lahan,

bunga pinjaman, dan pajak lahan), dan biaya variabel (seperti biaya bibit, biaya

pupuk, dan upah tenaga kerja). Biaya yang diperhitungkan adalah nilai pemakaian

barang dan jasa yang dihasilkan dan berasal dari usahatani itu sendiri. Biasanya

peralatan dan sarana penunjang tidak dibeli setiap musim tanam atau siklus produksi

karena masih bisa digunakan beberapa kali.

Pendapatan petani dapat dihitung dengan terlebih dahulu menghitung biaya produksi

dan penerimaan. Analisis biaya Produksi dihiting dengan rumus:

Keterangan:

TC = Total Cost/Total Biaya (Rp/ha/musim tanam)

FC = Fixed Cost/Biaya tetap (RP/ha/musim tanam)

VC = Variabel Cost/Biaya Variabel (Rp/ha/musim tanam).

Sedangkan total penerimaan dihitung dengan rumus:

Keterangan:

TR = Penerimaan usahatani (Rp/ha/musim tanam)

Y = Jumlah Produksi (Kg/ha/musim tanam)

Py = Harga y (Rp/Kg)

TC = FC + VC

TR = Y . Py

Universitas Sumatera Utara

Page 34: ANALISIS DAMPAK PROGRAM SISTEM INTEGRASI PADI DAN …

20

Perhitungan pendapatan dilakukan dengan analisis total pendapatan. Pendapatan

dihitung dengan rumus:

Keterangan:

I = Pendapatan (pendapatan bersih usahatani) (RP/ha/musim tanam)

TR = Total Revenue (penerimaan usahatani) (Rp/ha/musim tanam)

TC = Total Cost (total biaya) (Rp/ha/musim tanam).

2.3 Penelitian Terdahulu

Hasan Basri Tarmizi dan Safaruddin (2012) dengan judul “Pengaruh Sistem Integrasi

Padi Ternak (SIPT) Terhadap Peningkatan Pendapatan Petani dan Dampaknya

Terhadap Pengembangan Wilayah di Kabupaten Serdang Bedagai”. Dari penelitian

tersebut diperoleh hasil penelitian bahwa Sistem Integrasi Padi Ternak (SIPT)

berpengaruh terhadap pendapatan petani di Kabupaten Serdang Bedagai, di mana

terdapat perbedaan yang signifikan antara pendapatan per hektar petani SIPT dengan

pendapatan petani non SIPT. Perbedaan pendapatan adalah sebesar Rp. 666.923 per

hektar dan Sistem Integrasi Padi Ternak (SIPT) memberikan dampak positif terhadap

pengembangan wilayah di Kabupaten Serdang Bedagai. Hal ini dapat dilihat dari

peningkatan produksi padi pada usaha tani SIPT serta peningkatan penggunaan

tenaga kerja dalam keluarga, yang berarti terjadi peningkatan penyerapan tenaga kerja

dalam usaha tani SIPT.

I = TR – TC

Universitas Sumatera Utara

Page 35: ANALISIS DAMPAK PROGRAM SISTEM INTEGRASI PADI DAN …

21

Syamsidar (2012) dengan judul “Analisis Pendapatan Pada Sistem Integrasi Tanaman

Semusim-Ternak Sapi Potong (Integrated Farming System) Di Kecamatan Sinjai

Tengah, Kabupaten Sinjai”. Dari penelitian tersebut diperoleh hasil penelitian bahwa

Pendapatan usaha pada sistem integrasi tanaman semusim-sapi potong memberikan

keuntungan yaitu pada skala luas lahan < 0,5 Ha sebesar Rp 6,979,966.06,- skala 0,5-

1 Ha sebesar Rp. 10,164,831.11,- dan pada skala > 1 Ha sebesar Rp. 21,285,449.27,-

(2) Usaha pada sistem integrasi tanaman semusim-sapi potong memberikan

kontribusi yang besar terhadap pendapatan usaha tani-ternak yaitu kontribusi usaha

ternak sapi potong pada skala luas lahan < 0,5 Ha 58 %, skala luas lahan 0,5- 1 Ha

51%, dan skala luas lahan > 1 Ha 32% dan untuk usaha tanaman semusim kontribusi

pada skala luas lahan < 0,5 Ha 42 %, skala luas lahan 0,5- 1 Ha 49%, dan skala luas

lahan > 1 Ha 68% dan ini masih di kategorikan sebagai cabang usaha baik usaha sapi

potong maupun tanaman semusim karena usaha peternakan maupun pertanian di

anggap pokok apabilah kontribusinya lebih dari 70%.

2.4 Kerangka Pemikiran

Perkembangan budiaya ternak dalam suatu kawasan persawahan dapat dilakukan

dalam usaha pemeliharaan ternak yang diketahui dapat memanfaatkan secara optimal

sumberdaya lokal dan produk samping tanaman padi. Pola perkembangan tersebut

telah dikenal dengan system integrasi padi dan tenak (SIPT) yang merupakan suatu

system usaha tani yang pengelolaannya saling terintegrasi dengan berbagai komponen

usaha padi ternak.

Universitas Sumatera Utara

Page 36: ANALISIS DAMPAK PROGRAM SISTEM INTEGRASI PADI DAN …

22

Pelakssanaan program SIPT antara lain dapat dilakukan melalui penerapan berbagai

macam teknologi pengolahan bahan baku pakan dan kotoran ternak sebagai bahan

baku pupuk organik. Produk teknologi pengolahan diharapkan mampu mendukung

kegiatan usaha tani padi melalui penyediaan pupuk organik dan penyediaan bahan

pakan yang berkelanjutan untuk sapi potong.

Dari hal diatas, maka dapat diketahui bahwa dengan penerapan SIPT ini dapat

meningkatan produksi padi, meningkatkan jumlah ternak sapi di daerah tersebut dan

dapat meningkatkan pendapatan baik dari usaha tani padinya maupun usaha ternak

sapi.

Dari penjelasan yang singkat di atas maka dapat di buat skema kerangka pemikiran

sebagai berikut:

Universitas Sumatera Utara

Page 37: ANALISIS DAMPAK PROGRAM SISTEM INTEGRASI PADI DAN …

23

Keterangan:

= menyatakan hubungan

= menyatakan pengaruh

Gambar 2.1 Skema Kerangka Pemikiran

Sistem Integrasi Padi dan Ternak

Usaha Tani Padi Usaha Ternak Sapi

Produktivitas

Padi

Pendapatan Petani

Sebelum Sistem Integeasi

Padi dan Tenak

Jumlah Ternak Pendapatan Peternak

Universitas Sumatera Utara

Page 38: ANALISIS DAMPAK PROGRAM SISTEM INTEGRASI PADI DAN …

24

2.4 Hipotesis Penelitian

Sesuatu dengan identiffikasi masalah, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian

sebagai berikut:

1. Terdapat perbedaan produktivitas padi sebelum dan sesudah menggunakan

program Sistem Integrasi Padi dan Ternak

2. Terdapat perbedaan pendapatan petani padi sebelum dan sesudah menggunakan

program Sistem Integrasi Padi dan Ternak.

Universitas Sumatera Utara

Page 39: ANALISIS DAMPAK PROGRAM SISTEM INTEGRASI PADI DAN …

25

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penentuan Daerah Penelitian

Penelitian dilakukan di Desa Lubuk Bayas, Kecamatan Perbaungan. Penentuan

daerah ditentukan secara purposive (pengambilan sampel secara sengaja sesuai

dengan persyaratan sampel yang diperlukan). Adapun alasan penetapannya adalah

daerah penelitian merupakan desa pertama kali penerapan SIPT di Kabupaten

Serdang Bedagai kemudian program ini menyebar ke desa lainnya seperti L. Rotan,

Tanah Merah, Tanjung Sari, Sukarame, dan Sei Nagalawan.

3.2 Metode Penentuan Sampel

Metode yang digunakan dalam penarikan sampel pada penelitian ini adalah metode

pengambilan sampel aksidental (Accidental Sampling), yaitu metode pengambilan

sampel yang ditentukan berdasarkan orang yang ditemui secara kebetulan atau

siapapun yang dipandang oleh peneliti cocok sebagai sumber data (Sugiyono, 2010).

Populasi dalam penelitian ini adalah petani padi penerima bantuan BLM yaitu

kelompok tani MAWAR sebanyak 80 ekor sapi kepada 80 petani. Dimana 70 petani

berasal dari desa Lubuk Bayas dan 10 petani berasal dari desa Lubuk Rotan.

Menurut Wiratha (2006) untuk penelitian yang menggunakan analisis data dengan

statistik, ukuran sampel paling kecil 30, dan ukuran ini sudah dapat dikatakan

mewakili dari populasi. Untuk itu, maka peneliti mengambil 30 sampel dari populasi

tersebut.

Universitas Sumatera Utara

Page 40: ANALISIS DAMPAK PROGRAM SISTEM INTEGRASI PADI DAN …

26

3.3 Metode Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data

sekunder. Data primer diperoleh dari wawancara langsung dengan responden

(sampel) dan dengan menggunakan daftar pertanyaan (koesioner) yang telah

dipersiapkan terlebih dahulu, sedangkan data sekunder diperoleh dari lembaga dan

instansi yang terkait dengan penelitian.

3.4 Metode Analisis Data

Data yang diperoleh dari lapangan terlebih dahulu ditabulasi dan selanjutnya

dianalisis. Untuk menganalisis masalah 1 dan 2 yaitu dengan menggunakan uji beda

yaitu digunakan untuk menganalisis dampak dari suatu perlakuan dimana untuk

mengetahui apakah ada perbedaan produktivitas padi dan pendapatan petani padi

sebelum dan sesudah SIPT dengan menggunakan bantuan SPSS. Uji ini digunakan

untuk mengetahui perbedaan rata-rata dua sampel yang saling bebas (Independent

Sample T-Test).

Adapun rumus uji beda adalah sebagai berikut:

Keterangan:

Universitas Sumatera Utara

Page 41: ANALISIS DAMPAK PROGRAM SISTEM INTEGRASI PADI DAN …

27

X1 = rata-rata sampel 1

X2 = Rata-rata sampel 2

S1 = Simpangan baku sampel 1

S2 = Simpangan baku sampel 2

r = Korelasi antara dua sampel

Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. H0: t=0 (perbedaan antara dua pengamatan adalah 0), artinya tidak terdapat

perbedaan produktifitas padi sebelum dan sesudah SIPT.

2. H1: t ≠ 0 (perbedaan antara dua pengamatan tidak sama dengan 0), artinya

terdapat perbedaan pendapatan petani sebelum dan sesudah SIPT.

Adapun kriteria pengambilan keputusan adalah sebagai betikut:

Jika nilai signifikansi t : H0 diterima, H1 ditolak, (

Jika nilai signifikansi t : H0 ditolak, H1 diterima, (

Untuk menganalisis masalah 3 digunakan metode deskriptif, yaitu dengan

menanyakan langsung kepada petani berapa jumlah sapi dan pendapatan peternak

setelah diberikannya sapi pada tahun 2003.

3. 3.5 Definisi dan Batasan Operasional

Untuk menjelaskan dan menghindari kesalahpahaman dalam penelitian ini, maka

dibuat definisi dan batasan operasional sebagai berikut:

Universitas Sumatera Utara

Page 42: ANALISIS DAMPAK PROGRAM SISTEM INTEGRASI PADI DAN …

28

3.5.1 Definisi

1. Integrasi adalah pembauran hingga menjadi kesatuan yang utuh atau bulat,

integrasi juga berarti proses mengkoordinasikan berbagai tugas, fungsi dan

bagian-bagian, sedemikian rupa dapat bekerja sama dan tidak saling bertentangan

dalam pencapaian sasaran dan tujuan..

2. Produktivitas padi adalah rata-rata jumlah hasil panen padi selama 1 perode

tanam (kg/ha/musim tanam).

3. Jumlah ternak adalah berapa banyak jumlah ternak yang ada di daerah penelitian.

4. Pendapatan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pendapatan bersih petani

atau peternak yaitu selisih antara total penerimaan terhadap total biaya yang

dikeluarkan.

3.5.2 Batasan Operasional

Adapun batasan operasional dalam penelitian ini adalah:

1. Daerah Penelitian adalah Desa Lubuk Bayas, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten

Serdang Bedagai.

2. Sampel adalah petani padi yang menerapkan Sistem Integrasi Padi dan Ternak.

3. Waktu penelitian dilakukan pada tahun 2016.

Universitas Sumatera Utara

Page 43: ANALISIS DAMPAK PROGRAM SISTEM INTEGRASI PADI DAN …

29

BAB IV

DESKRIPSI WILAYAH DAN KARAKTERISTIK SAMPEL

4.1 Deskripsi Daerah Penelitian

4.1.1. Letak dan Keadaan Geografis

Penelitian ini dilakukan di Desa Lubuk Bayas, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten

Serdang Bedagai. Desa Lubuk Bayas memiliki luas wilayah 483 ha dengan curah

hujan 10,5 mm, suhu rata-rata harian sebesar 310C. Jarak dari Ibukota Kecamatan

adalah 13 km dengan jarak tempuh 30 menit dan jarak dari Ibukota Kabupaten adalah

14 km dengan waktu tempuh 30 menit.

Secara administratif, Desa Lubuk Bayas mempunyai batas-batas wilayah sebagai

berikut:

1. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Naga Kisar atau Desa Sei Naga Lawan,

Kecamatan Perbaungan.

2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Perbaungan. PT. Scopindo Tj.

Buluh, Kecamatan Perbaungan.

3. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Sei Buluh, Kecamatan Teluk Mengkudu.

4. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Tanah Merah atau Desa Lubuk Rotan,

Kecamatan Perbaungan.

4.1.2 Keadaan Penduduk

Berdasarkan data potensi tahun 2016. Jumlah penduduk di Desa Lubuk Bayas

sebanyak 3.127 jiwa dengan 771 KK. Distribusi penduduk berdasarkan jenis kelamin

Universitas Sumatera Utara

Page 44: ANALISIS DAMPAK PROGRAM SISTEM INTEGRASI PADI DAN …

30

adalah 1467 jiwa penduduk laki-laki (46,91 %) dan 1660 jiwa penduduk perempuan

(53,09 %). Komposisi penduduk berdasarkan mata pencaharian dapat dilihat dari

Tabel 4.1 berikut ini:

Tabel 4.1 Distribusi Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian di Desa Lubuk

Bayas, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai

No. Jenis Pekerjaan Jumlah Penduduk

(Jiwa)

Jumlah Penduduk

(%)

1 Petani 1255 57,28

2 Buruh Tani 545 24,87

3 PNS 8 0,37

4 Pengrajin Industri Rumah Tangga 18 8,20

5 Pedagang Keliling 28 1,28

6 Peternak 31 1,41

7 Nelayan 2 0,09

8 Montir 10 0,46

9 Pengusaha Kecil dan Menengah 3 0,14

10 Bidan Swasta 12 0,55

11 Pembantu Rumah Tangga 24 1,10

12 Karyawan Perusahaan Swasta 249 11,36

13 Karyawan Perusahaan Pemerintah 6 0,27

Jumlah 2191 100

Sumber : Kantor Kepala Desa Lubuk Bayas, 2016

Berdasarkan Tabel 4.1 dapat diketahui bahwa penduduk Desa Lubuk Bayas

didominasi bekerja di sektor pertanian yaitu sebagai petani dan buruh tani yaitu 1255

jiwa (57,28%) dan 545 jiwa (24,87%), sedangkan penduduk yang bekerja sebagai

PNS sebanyak 8 jiwa (0,37%), pedagang keliling sebanyak 28 jiwa (1,28%), Peternak

sebanyak 31 jiwa (1,41%), nelayan sebanyak 2 jiwa (0,09%), montir sebanyak 10

jiwa (0,46%), pengusaha kecil dan menengah sebanyak 3 jiwa (0,14%), bidan swasta

sebanyak 12 jiwa (0,55%), Pembantu rumah tangga sebanyak 24 jiwa (1,10%),

Universitas Sumatera Utara

Page 45: ANALISIS DAMPAK PROGRAM SISTEM INTEGRASI PADI DAN …

31

karyawan perusahaan swasta sebanyak 249 jiwa (11,36%), dan karyawan perusahaan

pemerintah sebanyak 6 jiwa (0,27%).

4.2 Karakteristik Petani/Peternak Sampel Penelitian

Karakteristik petani sampel menggambarkan kondisi atau keadaan serta status petani

tersebut. Pembahasan tentang karakteristik petani /peternak pada penelitian ini

meliputi beberapa hal yaitu umur, tingkat pendidikan jumlah tanggungan dan Luas

lahanakan dijelaskan dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 4.3 Karakteristik Petani/Peternak Sampel di Desa Lubuk Bayas,

Kecamatan Perbaungan, Kabupeten Serdang Bedagai

No. Karakteristik Satuan Rentang Rataan

1 Umur Tahun 30-62 47,8

2 Tingkat Pendidikan Tahun 12-18 13,5

3 Jumlah Tanggungan Jiwa 1-5 3,2

4 Pengalaman Bertani Tahun 14-32 19,67

Sumber: Lampiran 1

Dari tabel 4.3 tersebut dapat dilihat bahwa dari segi umur petani/peternak dengan

rentang 30-62 memiliki rataan sebesar 47,8 tahun. Dari segi pendidikan

petani/peternak dengan rentang 12-18 memiliki rataan sebesar 13,5 tahun. Sedangkan

dari segi jumlah tanggungan dengan rentang 1-5 jiwa memiliki rataan sebesar 3,2

jiwa dan dari segi pengalaman bertani dengan rentang 14-32 tahun memiliki rataan

sebesar 19,67.

Universitas Sumatera Utara

Page 46: ANALISIS DAMPAK PROGRAM SISTEM INTEGRASI PADI DAN …

32

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Produktivitas Padi Sebelum dan Sesudah menggunakan Sistem Integrasi

Padi dan Ternak (SIPT)

Produktivitas padi merupakan hasil bagi antara rata-rata jumlah produksi petani

dengan menghitung dalam satuan kg/ha/musim tanam. Sebelum dilakukannya

program Sistem Integrasi Padi dan Ternak (SIPT), rata-rata produksi petani adalah

sebesar 3306.5,- kg/musim tanam, maka rata-rata total penerimaan per petani adalah

sebesar Rp 8266250,- per musim tanam dengan harga jual rata-rata sebesar Rp 2500,-

/kg. Rata-rata produksi padi sesudahprogram Sistem Integrasi Padi dan Ternak

(SIPT) adalah sebesar 6,430,- kg/musim tanam, maka rata-rata total penerimaan per

petani adalah sebesar Rp 28,935,000,- per musim tanam dengan harga jual rata-rata

sebesar Rp 4500,- /kg.

Produksi Padi sebelum Sistem Integrasi Padi dan ternak (SIPT) berbeda setelah

Sistem Integrasi Padi dan ternak (SIPT). Perbedaan juga terdapat pada produktivitas

padi sebelum dan sesudah SIPT. Perbedaan produktivitas tersebut disajikan dalam

Tabel 5.1 berikut ini:

Universitas Sumatera Utara

Page 47: ANALISIS DAMPAK PROGRAM SISTEM INTEGRASI PADI DAN …

33

Tablel 5.1 Rata-rata Luas Lahan, Rata-rata Produksi dan Produktivitas Padi

Sebelum SIPT tahun 2003 dan Sesudah SIPT Tahun 2016.

Uraian Rata-rata Luas

Lahan (Ha/MT)

Rata-rata Produksi

(Kg/MT)

Produktivitas

(Kg/Ha/MT)

Sebelum SIPT 0.536 3,306.5 6,166.67

Sesudah SIPT 0.878 6,430 7,304.17

Selisih 0.344 3,123.5 1,137.5

Sumber: Lampiran 22 dan 23

Tabel 5.1 memperlihatkan bahwa selisih produktivitas padi sebelum dan sesudah

SIPT sebesar 1137.5 kg/ha/musim tanam. Produktivitas padi setelah SIPT lebih tinggi

daripada sebelum SIPT. Perbedaan produktivitas tersebut disebabkan oleh perbedaan

rata-rata produksi dan rata-rata luas lahan. Rata-rata produksi sesudah SIPT lebih

tinggi daripada sebelum SIPT karena sesudah SIPT petani telah menggunakan pupuk

organik sehingga pupuk tersebut dapat memperbaiki lahan dan hampir semua petani

menggunakan dosis pupuk dan pestisida yang sesuai dengan kebutuhan lahan.

Menurut AAK (1990), tujuan penggunaan pupuk ialah untuk mencukupi kebutuhan

makanan (hara). Dalam kehidupan tanaman, pupuk yang mengandung berbagai unsur

hara berperan sangat penting bagi tanaman, baik dalam proses pertumbuhan, ataupun

produksi. Selain itu, penggunaan varietas yang berbeda dan penggunaan jumlah bibit

yang berbeda juga menyebabkan perbedaan jumlah produksi yang dihasilkan.

Untuk menguji apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara produktivitas

sebelum dan selah SIPT, dilakukan uji beda rata-rata dua sampel yang saling bebas

(Independent Sample T-Test). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada table 5.2

berikut ini:

Universitas Sumatera Utara

Page 48: ANALISIS DAMPAK PROGRAM SISTEM INTEGRASI PADI DAN …

34

Tabel 5.2 Tabel Test Statistics Uji Beda Rata-rata Produktivitas Padi Sebelum

SIPT Tahun 2003 dan Sesudah SIPT Tahun 2016

Independent Samples Test

Levene's Test

for Equality of

Variances t-test for Equality of Means

95% Confidence

Interval of the

Difference

F Sig. T df

Sig. (2-

tailed)

Mean

Difference

Std. Error

Difference Lower Upper

Penda

patan

Equal variances

assumed

11.230 .001 -63.673 58 .000 -1.298E7 203896.482 -1.339E7 -1.257E7

Equal variances

not assumed

-63.673 42.730 .000 -1.298E7 203896.482 -1.339E7 -1.257E7

Sumber: Lampiran 24

Tabel 5.2 diatas memperlihatkan bahwa hasil analisis uji beda rata-rata produktivitas

padi sebelum dan sesudah SIPT diperoleh nilai signifikansi sebesar 0.000. Nilai

signifikansi yang diperoleh (0.000) lebih kecil dari α (0.05) maka diambil kesimpulan

bahwa H0 ditolak dan H1 diterima. Artinya terdapat perbedaan signifikan antara

produktivitas padi di sebelum SIPT dan sesudah SIPT.

5.2. Pendapatan Petani Padi Sebelum dan Sesudah Menggunakan Sistem

Integrasi Padi dan Ternak (SIPT).

Pendapatan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pendapatan bersih petani yaitu

selisih anatara total penerimaan terhadap total biaya yang dikeluarkan oleh petani

dalam 1 musim tanam (Rp/ha/musim tanam). Dimana total penerimaan adalah total

Universitas Sumatera Utara

Page 49: ANALISIS DAMPAK PROGRAM SISTEM INTEGRASI PADI DAN …

35

hasil yang diterima petani dari penjualan padi selama 1 periode tanam (Rp/ha/musim

tanam), sedangkan total biaya adalah seluruh total pengeluaran petani yang

dilimpahkan petani untuk usaha taninya selama 1 perode tanam (Rp/ha/musim

tanam).

Total Penerimaan

Total Penerimaan adalah total hasil yang diterima petani dari penjualan padi yaitu

jumlah produksi dikali dengan harga jual padi selama 1 periode tanam musim tanam

(Rp/ha/musim tanam). Adapun total penerimaan petani padi di daerah penelitian

ditampilkan pada Tabel 5.3 dibawah ini:

Tabel 5.3 Jumlah Produktivitas, Harga Jual dan Penerimaan Petani Sebelum

SIPT tahun 2003 dan Sesudah Program SIPT tahun 2016

Uraian Jumlah

Produktivitas

(Kg/Ha/MT)

Rata-rata Harga

Jual (Rp/Kg)

Rata-rata

Penerimaan

(Rp/Ha/MT)

Sebelum SIPT 6,166.67 2,500 15,416,666.67

Sesudah SIPT 7,304.17 4,500 32,868,750.00

Selisih 1,137.5

2,000 17,452,083.33

Sumber: Lampiran 22 dan 23

Tabel 5.3 memperlihatkan bahwa terdapat perbedaan rata-rata penerimaan petani padi

sebelum SIPT dan setelah SIPT. Hal ini terjadi disebabkan adanya perbedaan

produktivitas dan perbedaan rata-rata harga jual di daerah tersebut. Perbedaan

Universitas Sumatera Utara

Page 50: ANALISIS DAMPAK PROGRAM SISTEM INTEGRASI PADI DAN …

36

produktivitas ini disebabkan oleh perbedaan rata-rata luas lahan dan perbedaan

produksi sebelum dan sesudah SIPT. Perbedaan ini dapat dilihat pada tabel 5.1.

Sedangkan perbedaan rata-rata harga jual pada tabel 5.3 sebelum SIPT dan sesudah

SIPT adalah sebesar Rp 200,- per kg.

Total Biaya Produksi

Total biaya produksi adalah seluruh total pengeluaran petaniyang dilimpahkan petani

untuk usahataninya selama 1 periode tanam (Rp/ha/musim tanam). Total biaya terdiri

dari biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap adalah biaya yang dikeluarkan yang

jumlahnya relatif tetap selama masa produktif. Petani harus tetap membayarnya,

berapapun jumlah komoditi yang dihasilkan usahataninya. Dalam hal ini, biaya tetap

meliputi biaya penyusutan dari peralatan yang digunakan oleh petani dan biaya PBB.

Sedangkan biaya variabel adalah biaya yang besarnya tergantung pada jumlah

produksi. Umumnya biaya variabel meliputi biaya tenaga kerja dan biaya sarana

produksi (saprodi).

Total biaya produksi yang dikeluarkan oleh petani padi di daerah penelitiam

ditampilkan secara rinci pada tabel 5.4 berikut ini:

Universitas Sumatera Utara

Page 51: ANALISIS DAMPAK PROGRAM SISTEM INTEGRASI PADI DAN …

37

Tabel 5.4 Total Biaya Produksi Sebelum dan Sesudah SIPT

Uraian Sebelum SIPT

Rata-rata (Rp/Ha/MT)

Sesudah SIPT

Rata-rata (Rp/Ha/MT)

Biaya Tetap

1. Biaya PBB 3,750 5,000

2. Biaya Penyusutan 38,644.84 77,590.48

Biaya Variabel

1. Biaya Tenaga Kerja 3,255,000 6,435,600

2. Biaya Saprodi 1,824,208 3,101,509.953

Total Biaya 5096752.165 9,619,700

Sumber: Lampiran 19 dan 21 (diolah)

Pendapatan Petani

Pendapatan petani yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pendapatan bersih

petani yaitu selisih antara total penerimaan terhadap total biaya yang dikeluarkan oleh

petani (Rp/ha/musim tanam). Untuk mengidentifikasi pendapatan petani padi

sebelum SIPT dan sesudah SIPT dapat dilihat pada tabel berikut ini

Universitas Sumatera Utara

Page 52: ANALISIS DAMPAK PROGRAM SISTEM INTEGRASI PADI DAN …

38

Tabel 5.5 Total Penerimaan, Total Biaya dan Pendapatan Petani Padi Sebelum

dan Sesudah SIPT

Uraian Sebelum SIPT Sesudah SIPT

Rata-rata (Rp/Ha/MT) Rata-rata (Rp/Ha/MT)

Penerimaan 15,416,666.67 32,868,750.00

Biaya Tetap

1. Biaya PBB 3,750 5,000

2. Biaya Penyusutan 38,644.84 77,590.48

Biaya Variabel

1. Biaya Tenaga Kerja 3,255,000 6,435,600

2. Biaya Saprodi 1,824,208 3,101,509.953

Total Biaya 5096752.165 9,619,700

Pendapatan 10,319,914.5 23,302,549.58

Sumber: Lampiran 22 dan 23 (Diolah)

Tabel 5.5 diatas memperlihatkan bahwa terdapat perbedaan rata-rata pendapatan

petani padi sebelum SIPT dan sesudah SIPT yaitu sebesar Rp 12,982,635.08,- per

hektar per musim tanam. Rata-rata pendapatan petani sesudah SIPT lebih tinggi

daripada sebelum SIPT. Hal ini disebabkan adanya perbedaan rata-rata penerimaan

yang diterima dan rata-rata total biaya yang dikeluarkan oleh petani sebelum dan

sesudah SIPT.

Adapun perbedaan rata-rata penerimaan yang diterima oleh petani sebelum dan

sesudah SIPT adalah sebesar Rp 17,452,083.33,- per hektar per musim tanam. Rata-

Universitas Sumatera Utara

Page 53: ANALISIS DAMPAK PROGRAM SISTEM INTEGRASI PADI DAN …

39

rata penerimaan yang diterima oleh petani padi sesudah SIPT lebih tinggi daripada

sebelum SIPT.

Sedangkan perbedaan total biaya yang dikeluarkan oleh petani padi sebelum dan

sesudah SIPT disebabkan adanya perbedaan biaya PBB, biaya penyusutan, biaya

tenaga kerja dan biaya saprodi. Perbedaan ini terjadi karena perbedaan waktu yang

diambil yaitu sebelum SIPT pada tahun 2003 dan sesudah SIPT pada tahun 2016

sehingga harga, baik harga PBB, alat yang digunakan petani, upah tenaga kerja dan

harga saprodi naik.

Tabel 5.5 di atas juga memperhatikan bahwa perbedaan rata-rata penyusutan adalah

sebesar Rp 38,945.64,- per hektar. Perbedaan juga terdapat pada biaya tenaga kerja

yang digunakan petani untuk usahataninya. Perbedaan rata-rata biaya tenaga kerja

yang dikeluarkan oleh petani adalah sebesar Rp 3,180,600,- per hektar per musim

tanam. Perbedaan rata-rata biaya saprodi sebelum SIPT lebih tinggi daripada sesudah

SIPT. Hal ini disebabkan karena perbedaan jumlah bibit, jumlah pupuk dan jumlah

pestisida serta biaya P3A. Selain itu, petani telah menggunakan metode pupuk

berimbang dan penggunaan pupuk KCl dan pupuk organik. Perbedaan biaya saprodi

ini dapat dilihat lebih rinci pada Tabel 5.6 berikut ini:

Universitas Sumatera Utara

Page 54: ANALISIS DAMPAK PROGRAM SISTEM INTEGRASI PADI DAN …

40

Table 5.6 Rata-rata Biaya Saprodi per Hektar Sebelum dan Sesudah SIPT

Uraian Sebelum SIPT

(Rp/Ha/MT)

Sesudah SIPT

(Rp/Ha/MT)

Bibit 300,833.33 466,950

Pupuk

Organik - 227,272.73

Urea 382,500.00 600,000

ZA 86,120.69 127,083.33

SP 36 446,666.67 612,500

KCL - 355,833.33

Pestisida

Insektisida 382,220.31 447,184.3

Fungisida 38,366.79 48,859.123

P3A 187,500 337,500

Total 1,799,357.32 3,101,509.953

Sumber: Lampiran 9 dan 12

Rata-rata pendapatan yang diperoleh petani padi sebelum dan sesudah SIPT adalah

Rp 10,319,914.5,- per hektar per musim tanam. Dimana rata-rata luas lahan petani

sebelum SIPT adalah 0.54 hektar per petani dengan rata-rata pendapatan sebesar Rp

5,548,220.159,- per petani per musim tanam atau Rp 1,849,407,- per petani per bulan.

Rata-rata pendapatan yang diperoleh petani padi sesudah SIPT adalah sebesar Rp

23,302,549.58,- per hektar per musim tanam. Dimana rata-rata luas lahan petani

adalah sebesar 0.88 hektar per petani. Artinya rata-rata pendapatan per petani adalah

sebesar Rp 20,588,561.20,- per petani per musim tanam atau Rp 6,862,853.733,- per

petani per bulan.

Universitas Sumatera Utara

Page 55: ANALISIS DAMPAK PROGRAM SISTEM INTEGRASI PADI DAN …

41

Untuk menguji apakah terdapat perbedaan yang signifikan anatara pendapatan petani

padi sebelum dan sesudah SIPT, dilakukan Uji Beda Rata-rata dua sampel saling

bebas (Independent Sample T-Test). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada table 5.8

berikut ini:

Tabel 5.8 Tabel Test Statistics Uji Beda Rata-rata Pendapatan Petani Padi

Sebelum dan Sesudah SIPT

Independent Samples Test

Levene's Test

for Equality of

Variances t-test for Equality of Means

95% Confidence Interval

of the Difference

F Sig. t df

Sig. (2-

tailed)

Mean

Difference

Std. Error

Difference Lower Upper

Penda

patan

Equal

variances

assumed

24.380 .000 -5.306 58 .000 -1.504E7 2833939.343 -2.071E7 -9364261.768

Equal

variances not

assumed

-5.306 33.719 .000 -1.504E7 2833939.343 -2.080E7 -9275983.949

Sumber: Lampiran 25

Tabel 5.8 di atas memperhatikan bahwa hasil analisis Uji beda Rata-rata pendapatan

petani padi sebelum dan sesudah SIPT diperoleh nilai signifikansi sebesar 0.000.

Nilai signifikansi yang diperoleh (0.000) lebih kecil dari α (0.05) maka diambil

kesimpulan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima. Artinya terdapat perbedaan yang

signifikan antara pendapatan petani padi sebelum SIPT dan sesudah SIPT.

Universitas Sumatera Utara

Page 56: ANALISIS DAMPAK PROGRAM SISTEM INTEGRASI PADI DAN …

42

5.3 Perkembangan Jumlah Sapi dan Pendapatan Peternak Sapi Sesudah

Program Sistem Integrasi Padi dan Ternak(SIPT).

5.3.1 Perkembangan Jumlah Sapi

Program Sistem Integrasi Padi dan ternak dimulai pada tahun 2003 dimana setiap

petani diberikan satu ekor sapi. Sebelum diberikannya sapi pemerintah telah

memberikan pelatihan-pelatihan bagaimana memelihara sapi. Pemerintah juga

memberikan bantuan dana untuk pembuatan kandang kelompok dan pemberian obat-

obatan untuk sapi. Berikut ini jumlah sapi dari tahun 2004-2016.

Tabel 5.9 Rata-rata Jumlah sapi tahun 2004-2016

Tahun Rata-rata Jumlah Sapi Rata-rata Jumlah sapi

yang dijual

2004 1 -

2006 3 1

2008 4 2

2010 3 2

2012 4 2

2014 4 2

2016-sekarang 4 4

Sumber: Lampiran 26 dan 27

Dari hal diatas dapat diketahui bahwa rata-rata jumlah sapi peternak sapi yaitu pada

tahun 2004 sebanyak 1 ekor, tahun 2006 sebanyak 3 ekor, tahun 2008 sebanyak 4

ekor, tahun 2010 sebanyak 3 ekor, tahun 2012 sebanyak 4 ekor, tahun 2014 sebanyak

Universitas Sumatera Utara

Page 57: ANALISIS DAMPAK PROGRAM SISTEM INTEGRASI PADI DAN …

43

4 ekor dan tahun 2016-sekarang sebanyak 4 ekor. Dari data tersebut dapat diketahui

bahwa dari tahun 2004-sekarang rata-rata jumlah sapi yang dipelihara tidak

mengalami peningkatan hal ini terjadi karena mulai pada tahun 2006 petani sudah

mulai menjual sapi mereka yaitu pada tahun 2006 rata-rata sapi yang dijual sebanyak

1 ekor, tahun 2008 sebanyak 2 ekor, tahun 2010 sebanyak 2 ekor, tahun 2012

sebanyak 2 ekor dan pada tahun 2014 sebanyak 4 ekor per orang. Adapun alasan

petani untuk menjual sapinya adalah sebagai modal usaha, memperluas lahan sawah,

rehap rumah, biaya sekolah anak, membeli motor, untuk berobat, membeli tanah dan

biaya hidup.

5.3.2 Perkembangan Pendapatan Peternak Sapi Tahun 2012-2016

Pendapatan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pendapatan bersih peternak

yaitu selisih antara total penerimaan terhadap total biaya yang dikeluarkan oleh

peternak dalam selang waktu dua tahun sekali. Dimana total penerimaan adalah total

hasil yang diterima peternak dari penjualan sapi dan urin sapi selama selang waktu 2

tahun sedangkan total biaya adalah seluruh total pengeluaran peternak yang

dilimpahkan peternak untuk usaha ternaknya selama selang waktu 2 tahun.

Total Penerimaan

Total Penerimaan adalah total hasil yang diterima peternak dari sapinya yaitu

penjualan sapi dan urin sapi dikali dengan harga sapi atau urin sapi sapi tersebut

Adapun total penerimaan peternak di daerah penelitian ditampilkan pada Tabel 5.3

dibawah ini:

Universitas Sumatera Utara

Page 58: ANALISIS DAMPAK PROGRAM SISTEM INTEGRASI PADI DAN …

44

Tabel 5.10Rata-rata Penerimaan Peternak Sapi dari Sapi Hidup dan Urin Sapi

tahun 2012-2016

Uraian 2012 2014 2016

Sapi hidup 18,781,250.00

21,620,000.00 36,727,273.00

Urin Sapi 24,911,250.00

23,420,833.33 16,856,000.00

Total Penerimaan 43,692,500.00 45,040,833.33 53,583,273.00

Sumber: Lampiran 22 dan 23

Dari tabel 5.10 diatas dapat diketahui bahwa Rata-rata penerimaan peternak sapi

tahun 2012 sebesar Rp 43,692,500,- dimana di dapat dari sapi hidup sebesar Rp

18,781,250,- dan Urin sapi sebesarRp 24,911,250,-. Rata-rata Penerimaan tahun

2014 sebesar Rp 21,620,000.00,- dimana di dapat dari sapi hidup sebesar

Rp 23,420,833.33,- dan Urin sapi sebesarRp 45,040,833.33,-. Rata-rata Penerimaan

tahun 2016 sebesar Rp 36,727,273,- dimana di dapat dari sapi hidup sebesar

Rp 36,727,273,- dan Urin sapi sebesarRp 53,583,273,-.

Total Biaya

Total biaya adalah seluruh total pengeluaran peternak yang dilimpahkan peternak

untuk usahaternaknya selama setahun. Total biaya terdiri dari biaya tetap dan biaya

variabel. Biaya tetap adalah biaya yang dikeluarkan yang jumlahnya relatif tetap

selama masa produktif. Dalam hal ini, biaya tetap meliputi biaya penyusutan dari

peralatan yang digunakan peternak dan biaya PBB. Sedangkan biaya variabel adalah

biaya yang besarnya tergantung pada jumlah produksi. Umumnya biaya variabel

meliputi biaya tenaga kerja dan biaya sarana produksi (saprodi).

Universitas Sumatera Utara

Page 59: ANALISIS DAMPAK PROGRAM SISTEM INTEGRASI PADI DAN …

45

Total biaya produksi yang dikeluarkan oleh petani padi di daerah penelitiam

ditampilkan secara rinci pada tabel 5.4 berikut ini:

Tabel 5.11 Rata-rata Total Biaya Peternak Sapi Tahun 2012-2016

Uraian 2012 2014 2016

Biaya Tetap

1. Biaya Listrik 20000 20000 20000

2. Biaya Penyusutan 77230.77 77230.77

77230.77

Biaya Variabel

1. Biaya Pemberian pakan 288000

288000

288000

Total Biaya 385230.77

385230.77

385230.77

Sumber: Lampiran 19 dan 21 (diolah)

Kandang sapi yang digunakan peternak sapi adalah kandang kelompok dimana

kandang sapi berukuran 2 m x 4 m perunit kandang dengan kandang tambahan

sebesar 4 m x 10 m untuk pengolahan jerami dan 4 m x 10 m juga untuk pengolahan

pupuk kompos. Biaya yang dikeluarkan peternak yaitu biaya tetap yang terdiri dari

biaya listrik dan biaya penyusutan. Biaya listrik yang dikeluarkan kelompok selama

satu bulan adalah sebesar Rp 25000,- perbulan per 30 peternak sehingga biaya selama

2 tahun sebesar Rp 600000,- per 30 peternak sehingga diperoroleh rata-rata biaya

listrik peternak selama 2 tahun adalah Rp 20000,-.

Biaya Penyusutan terdiri dari biaya penyusutan kandang, ember, selang, sekop dan

beko. Total biaya pembuatan kandang kelompok sebesar Rp 39375000,-per 30

peternak sehingga biaya kandang sebesar Rp 1312500,- perorang dan didperoleh

Universitas Sumatera Utara

Page 60: ANALISIS DAMPAK PROGRAM SISTEM INTEGRASI PADI DAN …

46

biaya penyusutan kandang sebesar Rp 201923,- per 2 tahun. Adapun biaya

penyusutan lainnya adalah biaya penyusutan ember sebesar Rp 70000,- per 2 tahun,

biaya penyusutan selang Rp 135000,- per 2 tahun, biaya penyusutan sekop sebesar Rp

210000,- per 2 tahun dan biaya penyusutan beko sebesar Rp 1700000,-per 2 tahun.

Dari hal tersebut didapat total biaya penyusutan sebesar Rp 41490000,- per 30

peternak. Sehingga didapat biaya penyusutan sebesar Rp 77230.77 per orang per 2

tahun.

Selain Biaya tetap, peternak juga dibebankan biaya variable yaitu biaya pemberian

pakan yaitu sebesar Rp 288000,-. Sehingga diketahui bahwa jumlah biaya pada tahun

2012, 2014 dan 2016 adalah sebesar Rp 385230.77,-

Pendapatan Peternak

Pendapatan peternak yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pendapatan bersih

peternak yaitu selisih antara total penerimaan terhadap total biaya yang dikeluarkan

oleh peternak. Untuk mengidentifikasi pendapatan peternak sapi dapat dilihat pada

tabel berikut ini

Universitas Sumatera Utara

Page 61: ANALISIS DAMPAK PROGRAM SISTEM INTEGRASI PADI DAN …

47

Tabel 5.12 Total Penerimaan, Total Biaya dan Pendapatan Peternak Tahun

2012-2016

Uraian 2012 2014 2016

Penerimaan 43,692,500.00 45,040,833.33 53,583,273.00

Biaya Tetap

3. Biaya Listrik 20000 20000 20000

4. Biaya Penyusutan 77230.77 77230.77

77230.77 77230.77

Biaya Variabel

3. Biaya Pemberian

Pakan

288000

288000

288000

Total Biaya 385230.77

385230.77

385230.77

Pendapatan 43,307,269.23 44,655,602.56 53,198,042.23

Sumber: Lampiran 22 dan 23 (Diolah)

Dilihat dari tabel diatas maka diketahui bahwa pada tahun 2012 pendapatan peternak

sebesar Rp 43,307,269.23,- tahun 2014 sebesar Rp 44,655,602.56,- dan pada tahun

2016 sebsar Rp 53,198,042.23,- dari hal tersebut maka diketahui pendapatan petani

naik setiap tahunnya.

Universitas Sumatera Utara

Page 62: ANALISIS DAMPAK PROGRAM SISTEM INTEGRASI PADI DAN …

48

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Produktivitas padi sesudah SIPT lebih besar dari pada sebelum SIPT sehingga

terdapat perbedaan signifikan antara produktivitas padi sebelum SIPT dan

sesudah SIPT di daerah penelitian.

2. Pendapatan padi sesudah SIPT lebih besar dari pada sebelum SIPT

sehinggaterdapat perbedaan signifikan antara pendapatan padi sebelum SIPT dan

sesudah SIPT di daerah penelitian.

3. Perkembangan rata-rata jumlah sapi tahun 2004-2016 telah mengalami

peningkatan dan mulai pada tahun 2006 petani sudah mulai menjual sapi mereka,

sehingga meningakatkan pendapatan petani. Dengan demikian pendapatan

petani meningkat setiap tahunnya didapat dari hasil penjualan sapi beserta urin

sapi.

6.2 Saran

6.2.1 Kepada Petani/peternak

Diharapkan kepada petani/peternak untuk tetap meneruskan usahanya hal ini karena

terdapat perbedaan produktivitas dan pendapatan petani di daerah tersebut dan

meningkatkan lagi usaha ternaknya agar meningkatkan jumlah sapi dan menambah

pendapatan.

Universitas Sumatera Utara

Page 63: ANALISIS DAMPAK PROGRAM SISTEM INTEGRASI PADI DAN …

49

6.2.2 Kepada Pemerintah

Diharapkan kepada pemerintah agar tidak berhenti memberikan penyuluhan agar

usahatani dan usahaternak masyarakat semakin maju. Diharapkan program ini terus

meningkat dan meluas ke wilayah yang lain.

6.2.3 Kepada Peneliti Selanjutnya

Diharapkan agar dapat meneliti tentang dampak program pemerintah tanaman-ternak

tetapi dengan komoditi lainnya.

Universitas Sumatera Utara

Page 64: ANALISIS DAMPAK PROGRAM SISTEM INTEGRASI PADI DAN …

DAFTAR PUSTAKA

AAK. 1990. Budidaya Tanaman Padi. Kanisius. Yogyakarta.

Balitpa. 2000. Tonggak Kemajuan Teknologi Produksi Tanaman Pangan Simposium

Penelitian Tanamna Pangan IV. Bogor.

Batubara, A.,Khairiah dan Lermansius H. 2005. Petunjuk Teknis Sistem Integrasi

Padi dan Ternak (SIPT). Balai Pengkajian Teknolofi Pertanian Sumatera

Utara.

Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Serdang Bedagai. 2014. Laporan Tahunan

Dinas Pertanian dan Peternakan Serdang Bedagai.

Direktorat Jenderal Bina Produksi Peternakan. 2002. Pengembangan Kawasan

Agribisnis Berbasis Peternakan

Dwiyanto, 2001. Proceding Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner.

Puslitbangnak Bogor.

Haryanto,B. Harsana B., dan Ismet I. 2003. Sistem Integrasi Padi dan Ternak dalam

Rangka Pengembangan Ternak Sapi di Kabupaten Serdang Bedagai.

Prosiding Seminar nasional Teknologi Peternakan dan Veterner. Pusat

Penelitian dan Pengembangan Peternakan.

Kariyasa, Ketut. 2005. Sistem Integrasi Tanman Ternak dalam Reorientasi Kebijakan

Pupuk. Prosding Seminar Nasional Sistem Integrasi Tanaman Ternak. Pusat

Litbang Peternkan.

Khairiah dan Wasito. 2007. Dampak Sistem Integrasi Padi dan Ternak dalam Rangka

Pengembangan Ternak Sapi di Kabupeaten Serdang Bedagai, Sumatera

Utara. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan. Departemen

Pertanian

Khairiah dan Haloho, L. 2011. Dinamika dan keragaan sistem Integrasi Padi-Ternak

di Desa Lubuk Bayas Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai,

Sumatera Utara. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan.

Departemen Pertanian

Kusnadi. 2007. Inovasi Teknologi Peternakan dalam Sistem Integrasi Tanaman dan

Ternak (SITT) untuk Menunjang Swasembada daging Tahun 2010. Orasi

Pengukuhan Professor riset Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian.

Kussriyanto, Bambang. 1986. Meningkatkan Produktivitas Karyawan. Jakarta: PT.

Pustaka Binaman Pressindo.

Universitas Sumatera Utara

Page 65: ANALISIS DAMPAK PROGRAM SISTEM INTEGRASI PADI DAN …

Menegristek. 2010. Padi (Oriza sativa L.)

www.warintek.ristek.go.id/pertanian/padi.pdf Jakarta. (on line), diakses

tanggal 21 November 2015 pukul 19.02 WIB

Suparyono dan Agus Setyono. 1993. Padi. Penebar Swadaya. Jakarta

Praptono, b. 2010. Kajian pola bertani padi sawah di kabupaten pati ditinjau dari

sistem pertanian berkelanjutan. Universitas diponegoro. Semarang

Prasetyo. 2001. Integrasi Tanaman dalam Pengembangan Agribisnis yang Berdaya

Saing Berkelanjutan dan Berkerakyatan. Disampaikan pada Seminar

Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner. Puslitbangnak Bogor.

Simanjuntak, Payaman J. 1985. Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia. Jakarta:

LP – FE,UI

Sugeng, Y.B. 2000. Sapi Potong. Penebar Swadaya. Jakarta.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Sosial. Alfabeta. Bandung

Sukirno, H. 2005. Mikro Ekonomi: Teori Pengantar. Edisi ketiga. Rajagrafindo

Persada. Jakarta.

Supriana,T. dan Barus R. 2010. Statistik Nonparametrik: Aplikasi dalam Bidang

Sosial Ekonomi Pertanian. USU Press. Medan.

Suryanti, Reni. 2001. Penerapan Integrasi Usaha Tanaman dan Ternak Serta

Kebutuhan Penyuluhan Pertanian. Pasca Sarjana. Universitas Andalas 2011

Susanto, R. 2002. Penerapan Padi Organik. Kanisius. Yogyakarta.

Tim Penulis Agriflo. 2012. Sapi. Penebar Swadaya. Jakarta

Umar, Husein. 2003. Riset Sumber Daya Manusia dalam Organisasi. Jakarta: PT

Gramedia Pustaka Utama

Utama, Z. H. 2015. Budidaya Padi pada Lahan Marjinal. Andi. Yogyakarta

Yunus, A. 2014. Sukses Usaha Pembibitan Sapi dan Kambing. Pustaka Baru Press.

Yogyakarta.

Universitas Sumatera Utara

Page 66: ANALISIS DAMPAK PROGRAM SISTEM INTEGRASI PADI DAN …

Lampiran 1. Karakteristik Petani Sampel di Daerah Penelitian

Sampel Umur

Pendidikan

Terakhir

Pekerjaan Jlh

Tanggungan

Lama

Bertani Utama Sampingan

1 49 18 Petani - 1 22

2 35 15 Petani Tambak Ikan 4 15

3 37 15 Petani - 3 15

4 52 18 Petani - 4 23

5 45 12 Petani Buruh Tani 3 30

6 35 15 Petani - 4 20

7 35 15 Petani - 1 17

8 45 18 Petani Wiraswasta 4 20

9 40 12 Petani Buruh Tani 3 20

10 58 12 Petani - 4 17

11 62 12 Petani - 4 21

12 50 12 Petani - 3 18

13 60 12 Petani - 2 23

14 49 12 Petani - 2 29

15 47 12 Petani - 4 15

16 60 12 Petani

Tukang

Bangunan 2 30

17 45 15 Petani Wirausaha 4 14

18 49 12 Petani - 3 17

19 38 12 Petani - 5 15

20 59 12 Petani - 1 20

21 49 12 Petani - 3 16

22 48 12 Petani - 4 17

23 60 12 Petani - 3 32

24 50 12 Petani - 3 15

25 42 18 Petani - 4 16

26 35 12 Petani - 4 14

27 30 18 Petani - 3 14

28 57 12 Petani - 5 15

29 62 12 Petani Wiraswasta 2 25

30 51 12 Petani Pedagang 4 25

Total 1434 405 96 590

Rata-

rata 47.8 13.5 3.2 19.66667

Universitas Sumatera Utara

Page 67: ANALISIS DAMPAK PROGRAM SISTEM INTEGRASI PADI DAN …

Lampiran 2. Alat-alat Yang Digunakan dalam Usahatani Sebelum

SIPT

Smpl

Luas

Lahan

Cangkul Umur

Ekonomis Arit

Umur

Ekonomis

Hand

Sprayer

Umur

Ekonomis

Parang

Babat

Umur

ekonomis

1 0.8 2 5 1 5 1 5 1 5

2 0.2 1 2 1 3 1 7 1 5

3 0.32 1 5 1 5 1 5 1 5

4 1.2 2 5 2 5 1 5 2 5

5 0.2 1 5 1 5 1 5 1 5

6 0.32 2 5 1 5 1 5 1 5

7 0.4 1 5 1 5 1 5 1 5

8 0.6 2 5 2 5 1 5 2 5

9 0.2 1 5 1 5 1 5 1 5

10 1.6 2 5 2 5 1 5 2 5

11 0.2 1 5 1 5 1 5 1 5

12 1.2 2 5 2 5 1 5 2 5

13 0.2 1 5 2 5 1 5 1 5

14 0.48 2 5 1 5 1 5 1 5

15 0.8 2 5 2 5 1 5 2 5

16 0.4 1 5 1 5 1 5 1 5

17 0.8 1 5 1 5 1 5 1 5

18 0.2 1 5 1 5 1 5 1 5

19 0.2 1 5 1 5 1 5 1 5

20 0.4 1 5 1 5 1 5 2 5

21 0.4 2 5 1 5 1 5 1 5

22 0.4 1 5 1 5 1 5 1 5

23 0.4 1 5 2 5 1 5 1 5

Universitas Sumatera Utara

Page 68: ANALISIS DAMPAK PROGRAM SISTEM INTEGRASI PADI DAN …

24 0.44 2 5 1 5 1 5 1 5

25 0.6 2 5 1 5 1 5 1 5

26 0.32 2 5 1 5 1 5 1 5

27 0.4 1 5 1 5 1 5 1 5

28 0.2 1 5 1 5 1 5 1 5

29 0.6 1 5 1 5 1 5 2 5

30 1.6 2 5 2 5 2 25 2 5

Total 16.08 43 147 38 148 31 172 38 150

Rata-

rata 0.536 1.43333 4.9 1.27 4.933333333 1.033333333 5.733333333 1.266666667 5

Universitas Sumatera Utara

Page 69: ANALISIS DAMPAK PROGRAM SISTEM INTEGRASI PADI DAN …

Lampiran 3. Depresiasi Alat-alat Yang Digunakan dalam Usahatani Sebelum SIPT

Sampel Luas

lahan

Biaya Penyusutan

Cangkul Arit Handsprayer Parang

Babat

Total

Biaya/Panen

1 0.8 5000 2500 30000 2000 39500

2 0.2 6250 4166.7 21428.57143 2000 33,845

3 0.32 2500 2500 30000 2000 37000

4 1.2 5000 5000 30000 4000 44000

5 0.2 2500 2500 30000 2000 37000

6 0.32 5000 2500 30000 2000 39500

7 0.4 2500 2500 30000 2000 37000

8 0.6 5000 5000 30000 4000 44000

9 0.2 2500 2500 30000 2000 37000

10 1.6 5000 5000 30000 4000 44000

11 0.2 2500 2500 30000 2000 37000

12 1.2 5000 5000 30000 4000 44000

13 0.2 2500 5000 30000 2000 39500

14 0.48 5000 2500 30000 2000 39500

15 0.8 5000 5000 30000 4000 44000

16 0.4 2500 2500 30000 4000 39000

17 0.8 2500 2500 30000 2000 37000

18 0.2 2500 2500 30000 2000 37000

19 0.2 2500 2500 30000 2000 37000

20 0.4 2500 2500 30000 4000 39000

21 0.4 5000 2500 30000 2000 39500

22 0.4 2500 2500 30000 2000 37000

23 0.4 2500 5000 30000 2000 39500

24 0.44 5000 2500 30000 2000 39500

25 0.6 5000 2500 30000 2000 39500

26 0.32 5000 2500 30000 2000 39500

27 0.4 2500 2500 30000 2000 37000

28 0.2 2500 2500 30000 2000 37000

29 0.6 2500 2500 30000 4000 39000

30 1.6 5000 5000 12000 4000 26000

Total 16.08 111250 96667 873428.57 78000 1159345.238

Rata-

rata 0.536 3708.333 3222.2 29114.286 2600 38644.84127

Universitas Sumatera Utara

Page 70: ANALISIS DAMPAK PROGRAM SISTEM INTEGRASI PADI DAN …

Lampiran 4. Harga Alat-alat sebelum SIPT

No. Nama Alat Harga Awal

Harga Akhir

1 Cangkul 25000 12500

2 Arit 25000 12500

3 Hand Sprayer 250000 100000

4 Parang babat 20000 10000

Universitas Sumatera Utara

Page 71: ANALISIS DAMPAK PROGRAM SISTEM INTEGRASI PADI DAN …

Lampiran 5. Alat-alat Yang Digunakan dalam Usahatani Setelah SIPT

Sampel

Luas

Lahan Cangkul

Umur

Ekonomis Arit

Umur

Ekonomis

Hand

Sprayer Umur Ekonomis

Parang

Babat

Umur

ekonomis

1 1.6 2 5 1 5 1 5 1 5

2 0.4 1 2 1 3 1 7 1 5

3 0.48 1 5 1 5 1 5 1 5

4 1.6 2 5 2 5 1 5 2 5

5 0.4 1 5 2 5 1 5 1 5

6 0.4 2 5 1 5 1 5 1 5

7 0.8 2 5 2 5 1 5 2 5

8 0.96 2 5 2 5 1 5 2 5

9 0.4 1 5 1 5 1 5 1 5

10 2 2 5 2 5 2 5 2 5

11 0.4 1 5 1 5 1 5 2 5

12 1.8 2 5 2 5 1 5 2 5

13 0.4 2 5 2 5 1 5 2 5

14 0.72 2 5 2 5 1 5 2 5

15 1.8 2 5 2 5 1 5 2 5

16 0.6 2 5 2 5 1 5 2 5

17 1.8 2 5 2 5 1 5 2 5

18 0.32 1 5 1 5 1 5 1 5

19 0.4 2 5 1 5 1 5 1 5

20 0.72 2 5 2 5 1 5 2 5

21 0.64 2 5 2 5 1 5 2 5

22 0.5 1 5 1 5 1 5 1 5

23 0,6 1 5 2 5 1 5 1 5

24 0.68 2 5 2 5 1 5 2 5

Universitas Sumatera Utara

Page 72: ANALISIS DAMPAK PROGRAM SISTEM INTEGRASI PADI DAN …

25 0.8 2 5 2 5 1 5 2 5

26 0.6 2 5 1 5 1 5 1 5

27 0.64 2 5 2 5 1 5 1 5

28 0.48 1 5 1 5 1 5 1 5

29 0.8 2 5 1 5 1 5 2 5

30 2.6 2 5 2 5 2 5

Total 25.74 51 147 48 148 30 147 47 150

Rata-

rata 0.88758621 1.7 4.9 1.6 4.933333333 1.034482759 5.068965517 1.566666667 5

Universitas Sumatera Utara

Page 73: ANALISIS DAMPAK PROGRAM SISTEM INTEGRASI PADI DAN …

Lampiran 6. Depresiasi Alat-alat Yang Digunakan dalam Usahatani Setelah SIPT

Sampel Luas

lahan

Biaya Penyusutan

Cangkul Arit Handsprayer Parang

Babat

Total

Biaya/Panen

1 1.6 12000 6000 50000 5000 73000

2 0.4 15000 10000 35714.2857 5000 65714

3 0.48 6000 6000 50000 5000 67000

4 1.6 12000 12000 50000 10000 84000

5 0.4 6000 12000 50000 5000 73000

6 0.4 12000 6000 50000 5000 73000

7 0.8 12000 12000 50000 10000 84000

8 0.96 12000 12000 50000 10000 84000

9 0.4 6000 6000 50000 5000 67000

10 2 12000 12000 100000 10000 134000

11 0.4 6000 6000 50000 10000 72000

12 1.8 12000 12000 50000 10000 84000

13 0.4 12000 12000 50000 10000 84000

14 0.72 12000 12000 50000 10000 84000

15 1.8 12000 12000 50000 10000 84000

16 0.6 12000 12000 50000 10000 84000

17 1.8 12000 12000 50000 10000 84000

18 0.32 6000 6000 50000 5000 67000

19 0.4 12000 6000 50000 5000 73000

20 0.72 12000 12000 50000 10000 84000

21 0.64 12000 12000 50000 10000 84000

22 0.5 6000 6000 50000 5000 67000

23 0,6 6000 12000 50000 5000 73000

24 0.68 12000 12000 50000 10000 84000

25 0.8 12000 12000 50000 10000 84000

26 0.6 12000 6000 50000 5000 73000

27 0.64 12000 12000 50000 5000 79000

28 0.48 6000 6000 50000 5000 67000

29 0.8 12000 6000 50000 10000 78000

30 2.6 12000 12000 10000 34000

Total 25.74 315000 292000 1485714.29 235000 2327714.286

Rata-

rata 0.887586 10500 9733.333 51231.5271 7833.333333 77590.47619

Universitas Sumatera Utara

Page 74: ANALISIS DAMPAK PROGRAM SISTEM INTEGRASI PADI DAN …

Lampiran 7. Harga Alat-alat sebelum SIPT

No. Nama Alat Harga Awal

Harga Akhir

1 Cangkul 50000 20000

2 Arit 50000 20000

3

Hand

Sprayer 450000 200000

4 Parang babat 50000 25000

Universitas Sumatera Utara

Page 75: ANALISIS DAMPAK PROGRAM SISTEM INTEGRASI PADI DAN …

Lampiran 8. Input Produksi Usahatani per Petani Sebelum SIPT

Sampel Luas

Lahan Bibit

Pupuk Pestisida

P3A Total

Biaya Urea ZA SP36 Insektisida Fungisid

a Sponen Spontan Bestox Drusban

1 0.80 240,000 300,000 48,000 400,000 100,000 48,000 56,000 50,000 26,000 150,000 1,418,000

2 0.20 60,000 75,000 100,000 25,000 24,000 24,000 25,000 13,000 37,500 383,500

3 0.32 96,000 120,000 19,200 160,000 40,000 24,000 28,000 25,000 13,000 60,000 585,200

4 1.20 360,000 450,000 108,000 600,000 150,000 48,000 56,000 50,000 39,000 225,000 2,086,000

5 0.20 60,000 75,000 18,000 100,000 25,000 24,000 28,000 25,000 13,000 37,500 405,500

6 0.32 96,000 120,000 19,200 160,000 40,000 24,000 28,000 25,000 13,000 60,000 585,200

7 0.40 120,000 150,000 28,800 200,000 50,000 24,000 28,000 25,000 13,000 75,000 713,800

8 0.60 180,000 202,500 54,000 240,000 75,000 24,000 28,000 25,000 8,000 112,500 949,000

9 0.20 60,000 75,000 12,000 100,000 25,000 24,000 28,000 25,000 13,000 37,500 399,500

10 1.60 480,000 600,000 144,000 800,000 200,000 48,000 56,000 50,000 39,000 300,000 2,717,000

11 0.20 60,000 75,000 18,000 100,000 25,000 24,000 28,000 25,000 7,000 37,500 399,500

12 1.20 360,000 450,000 108,000 480,000 150,000 10,000 96,000 35,000 225,000 1,914,000

13 0.20 60,000 75,000 12,000 80,000 25,000 24,000 28,000 25,000 13,000 37,500 379,500

14 0.48 150,000 180,000 28,800 176,000 62,500 24,000 28,000 25,000 13,000 90,000 777,300

15 0.80 240,000 300,000 48,000 400,000 100,000 48,000 56,000 50,000 26,000 150,000 1,418,000

16 0.40 120,000 150,000 28,800 200,000 50,000 24,000 28,000 25,000 15,000 75,000 715,800

17 0.80 240,000 360,000 72,000 400,000 100,000 48,000 28,000 25,000 16,000 150,000 1,439,000

18 0.20 60,000 75,000 24,000 100,000 25,000 24,000 28,000 25,000 7,000 37,500 405,500

19 0.20 60,000 90,000 12,000 100,000 25,000 24,000 28,000 25,000 13,000 37,500 414,500

20 0.40 120,000 150,000 48,000 140,000 50,000 24,000 28,000 13,000 75,000 648,000

21 0.40 130,000 195,000 24,000 160,000 50,000 24,000 28,000 15,000 75,000 701,000

22 0.40 110,000 180,000 48,000 100,000 50,000 24,000 28,000 25,000 7,000 75,000 647,000

Universitas Sumatera Utara

Page 76: ANALISIS DAMPAK PROGRAM SISTEM INTEGRASI PADI DAN …

23 0.40 120,000 150,000 48,000 200,000 50,000 50,000 16,000 75,000 709,000

24 0.44 143,000 165,000 26,400 220,000 55,000 56,000 25,000 13,000 82,500 785,900

25 0.60 180,000 270,000 54,000 240,000 75,000 24,000 28,000 25,000 16,000 112,500 1,024,500

26 0.32 96,000 120,000 36,000 128,000 40,000 24,000 28,000 12,000 60,000 544,000

27 0.40 120,000 180,000 28,800 200,000 50,000 24,000 28,000 13,000 75,000 718,800

28 0.20 60,000 75,000 24,000 60,000 25,000 24,000 28,000 25,000 7,000 37,500 365,500

29 0.60 180,000 225,000 72,000 240,000 75,000 24,000 28,000 12,500 14,000 112,500 983,000

30 1.60 480,000 480,000 120,000 560,000 200,000 48,000 56,000 50,000 26,000 300,000 2,320,000

Total 16.08 4,841,000 6,112,500

1,332,00

0 7,144,000 2,012,500 802,000 948,000 858,500 487,000 3,015,000

27,552,50

0

Rata-

rata 0.54

161,366.6

7

203,750.0

0

45,931.0

3

238,133.3

3 67,083.33 28,642.86 33,857.14 33,019.23 16,233.33

100,500.0

0

918,416.6

7

Universitas Sumatera Utara

Page 77: ANALISIS DAMPAK PROGRAM SISTEM INTEGRASI PADI DAN …

Lampiran 9. Input Produksi Usahatani per Ha Sebelum SIPT

Sampel Bibit

Pupuk Pestisida

P3A Total Biaya Urea ZA SP36

Insektisida Fungisid

a Sponen Spontan Bestox Drusban

1 300,000 375,000 60,000 500,000 125,000 60,000 70,000 62,500 32,500 187,500 1,772,500

2 300,000 375,000 500,000 125,000 120,000 120,000 125,000 65,000 187,500 1,917,500

3 300,000 375,000 60,000 500,000 125,000 75,000 87,500 78,125 40,625 187,500 1,828,750

4 300,000 375,000 90,000 500,000 375,000 120,000 140,000 125,000 97,500 187,500 2,310,000

5 300,000 375,000 90,000 500,000 125,000 120,000 140,000 125,000 65,000 187,500 2,027,500

6 300,000 375,000 60,000 500,000 125,000 75,000 87,500 78,125 40,625 187,500 1,828,750

7 300,000 375,000 90,000 500,000 125,000 60,000 70,000 62,500 32,500 187,500 1,802,500

8 300,000 337,500 90,000 400,000 125,000 40,000 46,667 41,667 13,333 187,500 1,581,667

9 300,000 375,000 60,000 500,000 125,000 120,000 140,000 125,000 65,000 187,500 1,997,500

10 300,000 375,000 90,000 500,000 125,000 30,000 35,000 31,250 24,375 187,500 1,698,125

11 300,000 375,000 90,000 500,000 125,000 120,000 140,000 125,000 35,000 187,500 1,997,500

12 300,000 375,000 90,000 400,000 125,000 8,333 80,000 29,167 187,500 1,595,000

13 300,000 375,000 60,000 400,000 125,000 120,000 140,000 125,000 65,000 187,500 1,897,500

14 300,000 375,000 60,000 400,000 130,208 50,000 58,333 52,083 27,083 187,500 1,640,208

15 300,000 375,000 60,000 500,000 125,000 60,000 70,000 62,500 32,500 187,500 1,772,500

16 300,000 375,000 90,000 500,000 125,000 60,000 70,000 62,500 37,500 187,500 1,807,500

17 300,000 450,000 90,000 500,000 125,000 60,000 35,000 31,250 20,000 187,500 1,798,750

18 300,000 375,000 120,000 500,000 125,000 240,000 140,000 125,000 35,000 187,500 2,147,500

19 300,000 450,000 60,000 500,000 125,000 120,000 140,000 125,000 65,000 187,500 2,072,500

20 300,000 375,000 120,000 350,000 125,000 60,000 70,000 32,500 187,500 1,620,000

21 325,000 375,000 60,000 400,000 125,000 60,000 70,000 37,500 187,500 1,640,000

22 275,000 375,000 120,000 250,000 125,000 60,000 70,000 62,500 17,500 187,500 1,542,500

Universitas Sumatera Utara

Page 78: ANALISIS DAMPAK PROGRAM SISTEM INTEGRASI PADI DAN …

23 300,000 375,000 120,000 500,000 125,000 125,000 40,000 187,500 1,772,500

24 325,000 412,500 60,000 500,000 125,000 127,273 56,818 29,545 187,500 1,823,636

25 300,000 450,000 90,000 400,000 125,000 40,000 46,667 41,667 26,667 187,500 1,707,500

26 300,000 375,000 112,500 400,000 125,000 75,000 87,500 37,500 187,500 1,700,000

27 300,000 450,000 90,000 500,000 125,000 60,000 70,000 32,500 187,500 1,815,000

28 300,000 375,000 120,000 250,000 125,000 120,000 140,000 125,000 35,000 187,500 1,777,500

29 300,000 375,000 120,000 400,000 125,000 40,000 46,667 20,833 23,333 187,500 1,638,333

30 300,000 300,000 75,000 350,000 125,000 30,000 35,000 31,250 16,250 187,500 1,450,000

Total 9,025,000

11,475,00

0

2,497,50

0

13,400,00

0 4,005,208

2,203,33

3

2,493,10

6

2,105,56

8 1,151,004 5,625,000 53,980,720

Rata-

rata

300,833.3

3

382,500.0

0

86,120.6

9

446,666.6

7

133,506.9

4

78,690.4

8

89,039.5

0

80,983.3

9 38,366.79

187,500.0

0

1,799,357.3

2

Universitas Sumatera Utara

Page 79: ANALISIS DAMPAK PROGRAM SISTEM INTEGRASI PADI DAN …

Lampiran 10. Harga Input Produksi Sebelum SIPT

Jenis Harga

Bibit (Kg) 6,000

Pupuk

Urea (Kg) 1,500

ZA (Kg) 1,200

SP36 (Kg) 2,000

KCl (Kg) 3,500

Insektisida

Sponen (Kg) 2,500

Spontan (Btl) 24,000

Bestox (Btl) 28,000

Drusban (Btl) 25,000

Fungisida

Ali 7,000

Rodiamin 13,000

Sindax 8,000

Lindomin 15,000

Universitas Sumatera Utara

Page 80: ANALISIS DAMPAK PROGRAM SISTEM INTEGRASI PADI DAN …

Lampiran 11. Input Produksi Usahatani per Petani setelah SIPT

Sampel Luas Lahan Bibit (Kg)

Pupuk Pestisida

P3A Total Biaya organik (kg) Urea(Kg) ZA (Kg) SP 36 (Kg) Kcl(Kg)

Insektisida Fungisida

Bisnoit

Spontan

(btl)

Bestox

(btl)

Drusban

(btl)

1 1.6 900000 400000 960000 200000 980000 560000 165000 100000 144000 96000 39000 540000 5,084,000

2 0.4 180000 100000 240000 50000 280000 140000 55000 50000 48000 48000 14000 135000 1,340,000

3 0.48 204000 120000 288000 60000 294000 168000 55000 50000 40000 48000 60000 162000 1,549,000

4 1.6 900000 400000 960000 200000 980000 560000 165000 100000 144000 96000 42000 540000 5,087,000

5 0.4 180000 100000 240000 75000 245000 140000 55000 50000 48000 48000 14000 135000 1,330,000

6 0.4 180000 240000 50000 245000 140000 55000 50000 48000 48000 14000 135000 1,205,000

7 0.8 360000 200000 480000 100000 490000 280000 110000 100000 42000 270000 2,432,000

8 0.96 480000 576000 120000 588000 336000 165000 96000 96000 28000 324000 2,809,000

9 0.4 150000 100000 240000 50000 245000 140000 55000 28000 25000 14000 135000 1,182,000

10 2 900000 1200000 250000 1400000 700000 165000 165000 96000 120000 675000 5,671,000

11 0.4 180000 100000 240000 50000 280000 140000 55000 50000 48000 48000 14000 135000 1,340,000

12 1.8 840000 225000 1080000 225000 1102500 630000 250000 100000 96000 84000 607500 5,240,000

13 0.4 180000 240000 50000 245000 140000 55000 50000 48000 48000 28000 135000 1,219,000

14 0.72 384000 180000 432000 90000 441000 252000 165000 100000 48000 42000 243000 2,377,000

15 1.8 780000 1080000 225000 1260000 630000 220000 150000 144000 56000 607500 5,152,500

16 0.6 264000 75000 360000 75000 367500 210000 165000 48000 30000 202500 1,797,000

17 1.8 720000 450000 1080000 225000 1102500 630000 220000 100000 96000 96000 70000 607500 5,397,000

18 0.32 168000 60000 192000 40000 196000 112000 55000 50000 48000 48000 30000 108000 1,107,000

19 0.4 150000 50000 240000 50000 245000 140000 110000 48000 28000 135000 1,196,000

20 0.72 324000 90000 432000 90000 378000 252000 110000 100000 96000 28000 243000 2,143,000

21 0.64 360000 160000 384000 80000 392000 224000 110000 48000 42000 216000 2,016,000

22 0.5 216000 125000 300000 64000 262500 175000 55000 50000 48000 48000 14000 168750 1,526,250

Universitas Sumatera Utara

Page 81: ANALISIS DAMPAK PROGRAM SISTEM INTEGRASI PADI DAN …

23 0,6 270000 150000 360000 75000 315000 210000 165000 48000 30000 202500 1,825,500

24 0.68 300000 170000 408000 85000 416500 238000 165000 50000 48000 50000 28000 229500 2,188,000

25 0.8 420000 480000 100000 490000 280000 11000 50000 48000 50000 42000 270000 2,241,000

26 0.6 270000 150000 360000 75000 315000 210000 165000 48000 30000 202500 1,825,500

27 0.64 300000 120000 384000 80000 392000 224000 110000 50000 48000 50000 28000 216000 2,002,000

28 0.48 216000 288000 60000 294000 252000 55000 50000 48000 50000 30000 162000 1,505,000

29 0.8 420000 200000 480000 100000 490000 280000 110000 50000 48000 48000 28000 270000 2,524,000

30 2.6 936000 650000 1560000 325000 1592500 910000 165000 100000 144000 96000 39000 877500 7,395,000

Total 25.74 12132000 4375000 15804000 3319000 16324000 9303000 3561000 1500000 1865000 1525000 1108000 8889750 79,705,750

Rata-

rata 0.8875862 404400 190217.3913 526800 110633.33 544133.33 310100 118700 71428.571 69074.074 66304.348 36933.333 296325 2656858.33

Universitas Sumatera Utara

Page 82: ANALISIS DAMPAK PROGRAM SISTEM INTEGRASI PADI DAN …

Lampiran 12. Input Produksi per Ha Setelah SIPT

Sampel Bibit

(Kg)

Pupuk

Pestisida

P3A Total Biaya organik (kg) Urea(Kg) ZA (Kg) SP 36 (Kg) Kcl(Kg)

Insektisida Fungisida

Bisnoit

Spontan

(btl)

Bestox

(btl) Drusban (btl)

1 562500 250000 600000 125000 612500 350000 103125 62500 90000 60000 21666.667 337500 3,174,792

2 450000 250000 600000 125000 700000 350000 275000 250000 24000 240000 70000 337500 3,671,500

3 420000 250000 600000 125000 612500 350000 114583.33 104166.67 83333.333 100000 125000 337500 3,222,083

4 562500 250000 600000 125000 612500 350000 103125 62500 90000 60000 26250 337500 3,179,375

5 450000 250000 600000 187500 612500 350000 137500 125000 120000 120000 35000 337500 3,325,000

6 450000

600000 125000 612500 350000 137500 125000 120000 120000 35000 337500 3,012,500

7 450000 250000 600000 125000 612500 350000 137500

125000 52500 337500 3,040,000

8 501000

600000 125000 612500 350000 171875

100000 100000 29166.667 337500 2,927,042

9 450000 250000 600000 125000 612500 350000 137500

70000 62500 35000 337500 3,030,000

10 450000

600000 125000 700000 350000 82500

82500 48000 60000 337500 2,835,500

11 450000 250000 600000 125000 700000 350000 137500 125000 120000 120000 35000 337500 3,350,000

12 450000 125000 600000 125000 612500 350000 138888.89 55555.556

53333.333 46666.667 337500 2,894,444

13 450000

600000 125000 612500 350000 137500 125000 120000 120000 70000 337500 3,047,500

14 534000 250000 600000 125000 612500 350000 229166.67 138888.89 66666.667

58333.333 337500 3,302,056

15 432000

600000 125000 700000 350000 122222.22 83333.333 80000

31111.111 337500 2,861,167

16 450000 125000 600000 125000 612500 350000 275000

80000

50000 337500 3,005,000

17 399000 250000 600000 125000 612500 350000 122222.22 55555.556 53333.333 53333.333 38888.889 337500 2,997,333

18 525000 187500 600000 125000 612500 350000 171875 156250 150000 150000 93750 337500 3,459,375

19 450000

600000 125000 612500 350000 495000

120000

70000 337500 3,160,000

20 450000 125000 600000 125000 525000 350000 152777.78 138888.89

133333.33 38888.889 337500 2,976,389

21 562500 250000 600000 125000 612500 350000 171875

75000

65625 337500 3,150,000

22 432000 250000 600000 125000 525000 350000 110000 100000 96000 96000 28000 337500 3,049,500

23 450000 250000 600000 125000 525000 350000 275000

80000

50000 337500 3,042,500

Universitas Sumatera Utara

Page 83: ANALISIS DAMPAK PROGRAM SISTEM INTEGRASI PADI DAN …

24 450000 250000 600000 125000 612500 350000 242647.06 73529.412 70588.235 73529.412 41176.471 337500 3,226,471

25 525000

600000 125000 612500 350000 13750 62500 60000 62500 52500 337500 2,801,250

26 450000 250000 600000 125000 525000 350000 275000

80000

50000 337500 3,042,500

27 468000 187500 600000 125000 612500 350000 171875 78125 75000 78125 43750 337500 3,127,375

28 450000

600000 125000 612500 525000 114583.33 104166.67 100000 104166.67 62500 337500 3,135,417

29 525000 250000 600000 125000 612500 350000 137500 62500 60000 60000 35000 337500 3,155,000

30 360000 250000 600000 125000 612500 350000 63461.538 38461.538 55384.615 36923.077 15000 337500 2,844,231

Total 14008500 5000000 18000000 3812500 18375000 10675000 4958053 2126921.5 2321806.2 2176744.2 1465773.7 10125000 93,045,299

Rata-

rata 466950 227272.73 600000 127083.33 612500 355833.33 165268.43 101281.98 85992.822 94641.05 48859.123 337500 3101509.953

Universitas Sumatera Utara

Page 84: ANALISIS DAMPAK PROGRAM SISTEM INTEGRASI PADI DAN …

Lampiran 13. Harga Input Produksi per Ha Sebelum SIPT

Jenis Harga Bibit (Kg) 12,000 Pupuk Urea (Kg) 3,000 ZA (Kg) 2,500 SP36 (Kg) 3,500 KCl (Kg) 7,000 Organik (Kg) 500 Insektisida Bisnoit (Btl) 55,000 Spontan (Btl) 50,000 Bestox (Btl) 48,000 Drusban (Btl) 48,000 Fungisida Ali 10,000 Rodiamin 30,000 Sindax 14,000

Universitas Sumatera Utara

Page 85: ANALISIS DAMPAK PROGRAM SISTEM INTEGRASI PADI DAN …

Lampiran 14. Penggunaan Tenaga Kerja Usahatani per Petani Sebelum SIPT

Sampel

Pengolahan

Lahan Pembibitan

Penanaman+cabut

bibit Penyiangan Pemupukan Pengendalian Hama & Penyakit Panen Total

Upah Lk Pr Upah LK Pr Upah Lk Pr Upah Lk Pr Upah Lk Pr Upah

1 480,000 1 0 30000 0 20 520000 0 4 100000 2 0 60000 5 0 150000 1200000

2,540,000

2 120,000 1 0 30000 0 5 130000 0 2 50000 1 0 30000 2 0 60000 300000

720,000

3 192,000 1 0 30000 0 8 208000 0 2 50000 1 0 30000 3 0 90000 480000

1,080,000

4 720,000 2 0 60000 0 30 780000 0 6 150000 2 0 60000 5 0 150000 1875000

3,795,000

5 120,000 1 0 30000 0 5 130000 0 2 50000 1 0 30000 2 0 60000 325000

745,000

6 192,000 1 0 30000 0 8 208000 0 2 50000 1 0 30000 2 0 60000 520000

1,090,000

7 240,000 1 0 30000 0 10 260000 0 2 50000 2 0 60000 3 0 90000 600000

1,330,000

8 360,000 1 0 30000 0 15 390000 0 5 125000 2 0 60000 4 0 120000 937500

2,022,500

9 120,000 1 0 30000 0 5 130000 0 2 50000 1 0 30000 3 0 90000 300000

750,000

10 960,000 2 0 60000 0 40 1040000 0 5 125000 2 0 60000 5 0 150000 2400000

4,795,000

11 120,000 1 0 30000 0 5 130000 0 1 25000 1 0 30000 3 0 90000 300000

725,000

12 720,000 2 0 60000 0 30 780000 0 5 125000 2 0 60000 4 0 120000 1875000

3,740,000

13 120,000 1 0 30000 0 5 130000 0 1 25000 1 0 30000 3 0 90000 325000

750,000

14 288,000 1 0 30000 0 12 312000 0 2 50000 2 0 60000 3 0 90000 750000

1,580,000

15 480,000 1 0 30000 0 20 520000 0 4 100000 2 0 60000 4 0 120000 1200000

2,510,000

16 240,000 1 0 30000 0 10 260000 0 2 50000 2 0 60000 3 0 90000 600000

1,330,000

17 480,000 1 0 30000 0 20 520000 0 4 100000 2 0 60000 5 0 150000 1200000

2,540,000

Universitas Sumatera Utara

Page 86: ANALISIS DAMPAK PROGRAM SISTEM INTEGRASI PADI DAN …

18 120,000 0.5 0 15000 0 5 130000 0 2 50000 1 0 30000 2 0 60000 312500

717,500

19 120,000 0.5 0 15000 0 5 130000 0 1 25000 1 0 30000 3 0 90000 300000

710,000

20 240,000 0.5 0 15000 0 10 260000 0 2 50000 2 0 60000 4 0 120000 625000

1,370,000

21 240,000 0.5 0 15000 0 10 260000 0 2 50000 2 0 60000 3 0 90000 600000

1,315,000

22 240,000 1 0 30000 0 10 260000 0 1 25000 2 0 60000 4 0 120000 600000

1,335,000

23 240,000 0.5 0 15000 0 10 260000 0 3 75000 2 0 60000 4 0 120000 625000

1,395,000

24 264,000 1 0 30000 0 11 286000 0 2 50000 2 0 60000 5 0 150000 687500

1,527,500

25 360,000 0.5 0 15000 0 15 390000 0 1 25000 2 0 60000 5 0 150000 975000

1,975,000

26 192,000 0.5 0 15000 0 8 208000 0 2 50000 1 0 30000 4 0 120000 480000

1,095,000

27 240,000 1 0 30000 0 10 260000 0 2 50000 2 0 60000 3 0 90000 637500

1,367,500

28 120,000 0.5 0 15000 0 5 130000 0 1 25000 1 0 30000 2 0 60000 293750

673,750

29 360,000 1 0 30000 0 15 390000 0 3 75000 2 0 60000 4 0 120000 975000

2,010,000

30 960,000 1 0 30000 0 40 1040000 0 5 125000 3 0 90000 3 0 90000 2900000

5,235,000

Total 9,648,000 29 0 870000 0 402 1E+07 0 78 1950000 50 0 1500000 105 0 3150000 25198750 52768750

Rata-

rata 321,600.00 0.97 0 29000 0 13.4 348400 0 2.6 65000 1.667 0 50000 3.5 0 105000 839958.33 1758958.3

Universitas Sumatera Utara

Page 87: ANALISIS DAMPAK PROGRAM SISTEM INTEGRASI PADI DAN …

Lampiran 15. Penggunaan Tenaga Kerja Usahatani per Ha Sebelum SIPT

Sampel

Pengolahan

Lahan Pembibitan

Penanaman+cabut

bibit Penyiangan Pemupukan

Pengendalian Hama &

Penyakit Panen Total

Upah Lk Pr Upah LK Pr Upah Lk Pr Upah Lk Pr Upah Lk Pr Upah

1 600,000 4 0 125000 0 25 650000 0 5 125000 4 0 125000 4 0 125000 1500000

3,250,000

2 600,000 4 0 125000 0 25 650000 0 5 125000 4 0 125000 4 0 125000 1500000

3,250,000

3 600,000 4 0 125000 0 25 650000 0 5 125000 4 0 125000 4 0 125000 150000

1,900,000

4 600,000 4 0 125000 0 25 650000 0 5 125000 4 0 125000 4 0 125000 1562500

3,312,500

5 600,000 4 0 125000 0 25 650000 0 5 125000 4 0 125000 4 0 125000 1625000

3,375,000

6 600,000 4 0 125000 0 25 650000 0 5 125000 4 0 125000 4 0 125000 1625000

3,375,000

7 600,000 4 0 125000 0 25 650000 0 5 125000 4 0 125000 4 0 125000 1500000

3,250,000

8 600,000 4 0 125000 0 25 650000 0 5 125000 4 0 125000 4 0 125000 1562500

3,312,500

9 600,000 4 0 125000 0 25 650000 0 5 125000 4 0 125000 4 0 125000 1500000

3,250,000

10 600,000 4 0 125000 0 25 650000 0 5 125000 4 0 125000 4 0 125000 1500000

3,250,000

11 600,000 4 0 125000 0 25 650000 0 5 125000 4 0 125000 4 0 125000 1500000

3,250,000

12 600,000 4 0 125000 0 25 650000 0 5 125000 4 0 125000 4 0 125000 1562500

3,312,500

13 600,000 4 0 125000 0 25 650000 0 5 125000 4 0 125000 4 0 125000 1625000

3,375,000

14 600,000 4 0 125000 0 25 650000 0 5 125000 4 0 125000 4 0 125000 1562500

3,312,500

15 600,000 4 0 125000 0 25 650000 0 5 125000 4 0 125000 4 0 125000 1500000

3,250,000

16 600,000 4 0 125000 0 25 650000 0 5 125000 4 0 125000 4 0 125000 1500000

3,250,000

17 600,000 4 0 125000 0 25 650000 0 5 125000 4 0 125000 4 0 125000 1500000

3,250,000

Universitas Sumatera Utara

Page 88: ANALISIS DAMPAK PROGRAM SISTEM INTEGRASI PADI DAN …

18 600,000 4 0 125000 0 25 650000 0 5 125000 4 0 125000 4 0 125000 1562500

3,312,500

19 600,000 4 0 125000 0 25 650000 0 5 125000 4 0 125000 4 0 125000 1500000

3,250,000

20 600,000 4 0 125000 0 25 650000 0 5 125000 4 0 125000 4 0 125000 1562500

3,312,500

21 600,000 4 0 125000 0 25 650000 0 5 125000 4 0 125000 4 0 125000 1500000

3,250,000

22 600,000 4 0 125000 0 25 650000 0 5 125000 4 0 125000 4 0 125000 1500000

3,250,000

23 600,000 4 0 125000 0 25 650000 0 5 125000 4 0 125000 4 0 125000 1562500

3,312,500

24 600,000 4 0 125000 0 25 650000 0 5 125000 4 0 125000 4 0 125000 1562500

3,312,500

25 600,000 4 0 125000 0 25 650000 0 5 125000 4 0 125000 4 0 125000 1625000

3,375,000

26 600,000 4 0 125000 0 25 650000 0 5 125000 4 0 125000 4 0 125000 1500000

3,250,000

27 600,000 4 0 125000 0 25 650000 0 5 125000 4 0 125000 4 0 125000 1593750

3,343,750

28 600,000 4 0 125000 0 25 650000 0 5 125000 4 0 125000 4 0 125000 1468750

3,218,750

29 600,000 4 0 125000 0 25 650000 0 5 125000 4 0 125000 4 0 125000 1625000

3,375,000

30 600,000 4 0 125000 0 25 650000 0 5 125000 4 0 125000 4 0 125000 1812500

3,562,500

Total 18,000,000 125 0 3750000 0 750 19500000 0 150 3750000 125 0 3750000 125 0 3750000 45150000 97650000

Rata-

rata 600,000.00 4.2 0 125000 0 25 650000 0 5 125000 4.2 0 125000 4.17 0 125000 1505000 3255000

Universitas Sumatera Utara

Page 89: ANALISIS DAMPAK PROGRAM SISTEM INTEGRASI PADI DAN …

Lampiran 16. Penggunaan Tenaga Kerja Usahatani per Petani setelah SIPT

Sampel Pengolahan Lahan Pembibitan

Penanaman+cabut bibit Penyiangan Pemupukan

Pengendalian Hama &

Penyakit Panen Total Upah

Lk Pr Upah LK Pr Upah Lk Pr Upah Lk Pr Upah Lk Pr Upah

1 2000000 2 0 140000 0 40 2000000 0 7 420000 3 0 210000 5 0 350000 4800000 9,920,000

2 500000 1 0 70000 0 10 500000 0 2 120000 1 0 70000 2 0 140000 1200000 2,600,000

3 600000 1 0 70000 0 12 600000 0 3 180000 2 0 140000 4 0 280000 1392000 3,262,000

4 2000000 2 0 140000 0 40 2000000 0 7 420000 3 0 210000 5 0 350000 4800000 9,920,000

5 500000 1 0 70000 0 10 500000 0 2 120000 2 0 140000 3 0 210000 1200000 2,740,000

6 500000 1 0 70000 0 10 500000 0 3 180000 2 0 140000 2 0 140000 1120000 2,650,000

7 1000000 2 0 140000 0 20 1000000 0 4 240000 2 0 140000 5 0 350000 2240000 5,110,000

8 1200000 2 0 140000 0 24 1200000 0 7 420000 3 0 210000 5 0 350000 2880000 6,400,000

9 500000 2 0 140000 0 10 500000 0 3 180000 2 0 140000 5 0 350000 1160000 2,970,000

10 2500000 3 0 210000 0 50 2500000 0 7 420000 3 0 210000 7 0 490000 5600000 11,930,000

11 500000 1 0 70000 0 10 500000 0 2 120000 2 0 140000 3 0 210000 1160000 2,700,000

12 2250000 2 0 140000 0 45 2250000 0 7 420000 3 0 210000 7 0 490000 5400000 11,160,000

13 500000 1 0 70000 0 10 500000 0 1 60000 1 0 70000 3 0 210000 1200000 2,610,000

14 900000 1 0 70000 0 18 900000 0 4 240000 3 0 210000 4 0 280000 2160000 4,760,000

15 2250000 2 0 140000 0 45 2250000 0 8 480000 4 0 280000 7 0 490000 5220000 11,110,000

16 750000 1 0 70000 0 15 750000 0 3 180000 2 0 140000 4 0 280000 1710000 3,880,000

17 2250000 2 0 140000 0 45 2250000 0 7 420000 3 0 210000 9 0 630000 5220000 11,120,000

18 400000 1 0 70000 0 8 400000 0 2 120000 2 0 140000 4 0 280000 960000 2,370,000

19 500000 1 0 70000 0 10 500000 0 2 120000 1 0 70000 5 0 350000 1160000 2,770,000

20 900000 0 1 60000 0 18 900000 0 3 180000 0 2 120000 4 0 280000 2016000 4,456,000

21 800000 1 0 70000 0 16 800000 0 3 180000 2 0 140000 4 0 280000 1792000 4,062,000

22 625000 1 0 70000 0 13 625000 0 1 60000 2 0 140000 4 0 280000 1350000 3,150,000

23 750000 1 0 35000 0 15 750000 0 6 360000 4 0 280000 6 0 420000 1680000 4,275,000

Universitas Sumatera Utara

Page 90: ANALISIS DAMPAK PROGRAM SISTEM INTEGRASI PADI DAN …

24 850000 2 0 140000 0 17 850000 0 3 180000 2 0 140000 6 0 420000 2040000 4,620,000

25 1000000 1 0 70000 0 20 1000000 0 1 60000 2 0 140000 5 0 350000 2400000 5,020,000

26 750000 1 0 35000 0 15 750000 0 4 240000 2 0 140000 4 0 280000 1740000 3,935,000

27 800000 1 0 35000 0 16 800000 0 3 180000 3 0 210000 6 0 420000 1920000 4,365,000

28 600000 1 0 70000 0 12 600000 0 2 120000 2 0 140000 4 0 280000 1392000 3,202,000

29 1000000 2 0 140000 0 20 1000000 0 5 300000 3 0 210000 6 0 420000 2400000 5,470,000

30 3250000 1 0 70000 0 65 3250000 0 5 300000 3 0 210000 3 0 111000 7800000 14,991,000

Total 32925000 40 1 2825000 0 659 32925000 0 117 7020000 69 2 4950000 141 0 9771000 77112000 167,528,000

Rata-

rata 1097500 1 0 94166.7 0 22 1097500 0 3.9 234000 2.3 0.07 165000 4.7 0 325700 2570400 5,584,267

Universitas Sumatera Utara

Page 91: ANALISIS DAMPAK PROGRAM SISTEM INTEGRASI PADI DAN …

Lampiran 17. Penggunaan Tenaga Kerja Usahatani per Ha setelah SIPT

Sampel

Pengolahan

Lahan

Pembibitan

Penanaman+cabut

bibit Penyiangan Pemupukan

Pengendalian Hama &

Penyakit Panen

Total

Upah

Lk

P

r Upah

L

K Pr Upah

L

k Pr Upah Lk Pr Upah Lk Pr Upah

1 1250000 4 0 250000 0

2

5 1250000 0 4 240000 4 0 250000 4 0 280000 3000000

6,520,000

2 1250000 4 0 250000 0

2

5 1250000 0 4 240000 4 0 250000 4 0 280000 3000000

6,520,000

3 1250000 4 0 250000 0

2

5 1250000 0 4 240000 4 0 250000 4 0 280000 2900000

6,420,000

4 1250000 4 0 250000 0

2

5 1250000 0 4 240000 4 0 250000 4 0 280000 3000000

6,520,000

5 1250000 4 0 250000 0

2

5 1250000 0 4 240000 4 0 250000 4 0 280000 3000000

6,520,000

6 1250000 4 0 250000 0

2

5 1250000 0 4 240000 4 0 250000 4 0 280000 2800000

6,320,000

7 1250000 4 0 250000 0

2

5 1250000 0 4 240000 4 0 250000 4 0 280000 2800000

6,320,000

8 1250000 4 0 250000 0

2

5 1250000 0 4 240000 4 0 250000 4 0 280000 3000000

6,520,000

9 1250000 4 0 250000 0

2

5 1250000 0 4 240000 4 0 250000 4 0 280000 2900000

6,420,000

10 1250000 4 0 250000 0

2

5 1250000 0 4 240000 4 0 250000 4 0 280000 2800000

6,320,000

11 1250000 4 0 250000 0

2

5 1250000 0 4 240000 4 0 250000 4 0 280000 2900000

6,420,000

12 1250000 4 0 250000 0

2

5 1250000 0 4 240000 4 0 250000 4 0 280000 3000000

6,520,000

13 1250000 4 0 250000 0

2

5 1250000 0 4 240000 4 0 250000 4 0 280000 3000000

6,520,000

14 1250000 4 0 250000 0

2

5 1250000 0 4 240000 4 0 250000 4 0 280000 3000000

6,520,000

15 1250000 4 0 250000 0

2

5 1250000 0 4 240000 4 0 250000 4 0 280000 2900000

6,420,000

16 1250000 4 0 250000 0

2

5 1250000 0 4 240000 4 0 250000 4 0 280000 2850000

6,370,000

17 1250000 4 0 250000 0

2

5 1250000 0 4 240000 4 0 250000 4 0 280000 2900000

6,420,000

18 1250000 4 0 250000 0

2

5 1250000 0 4 240000 4 0 250000 4 0 280000 3000000

6,520,000

19 1250000 4 0 250000 0

2

5 1250000 0 4 240000 4 0 250000 4 0 280000 2900000

6,420,000

Universitas Sumatera Utara

Page 92: ANALISIS DAMPAK PROGRAM SISTEM INTEGRASI PADI DAN …

20 1250000 4 1 310000 0

2

5 1250000 0 4 240000 0 4 240000 4 0 280000 2800000

6,370,000

21 1250000 4 0 250000 0

2

5 1250000 0 4 240000 4 0 250000 4 0 280000 2800000

6,320,000

22 1250000 4 0 250000 0

2

5 1250000 0 4 240000 4 0 250000 4 0 280000 2700000

6,220,000

23 1250000 4 0 250000 0

2

5 1250000 0 4 240000 4 0 250000 4 0 280000 2800000

6,320,000

24 1250000 4 0 250000 0

2

5 1250000 0 4 240000 4 0 250000 4 0 280000 3000000

6,520,000

25 1250000 4 0 250000 0

2

5 1250000 0 4 240000 4 0 250000 4 0 280000 3000000

6,520,000

26 1250000 4 0 250000 0

2

5 1250000 0 4 240000 4 0 250000 4 0 280000 2900000

6,420,000

27 1250000 4 0 250000 0

2

5 1250000 0 4 240000 4 0 250000 4 0 280000 3000000

6,520,000

28 1250000 4 0 250000 0

2

5 1250000 0 4 240000 4 0 250000 4 0 280000 2900000

6,420,000

29 1250000 4 0 250000 0

2

5 1250000 0 4 240000 4 0 250000 4 0 280000 3000000

6,520,000

30 1250000 4 0 250000 0

2

5 1250000 0 4 240000 4 0 250000 4 0 148000 3000000

6,388,000

Total 37500000

10

7 1

756000

0 0

#

# 37500000 0

12

0 7200000

10

4 4

749000

0

12

0 0 8268000 87550000

19306800

0

Rata-

rata 1250000 3.6 0 252000 0

2

5 1250000 0 4 240000 3.5

0.

1 249667 4 0 275600 2918333.3 6435600

Universitas Sumatera Utara

Page 93: ANALISIS DAMPAK PROGRAM SISTEM INTEGRASI PADI DAN …

Lampiran 18. Total Biaya Usahatani per Petani sebelum SIPT

Sampel

Biaya Variabel (VC) Biaya Tetap (FC) Biaya Total (TC)

(Rp) Saprodi

(Rp)

Tenaga Kerja

(Rp)

Penyusutan

(Rp)

Lahan

(Rp)

1 1,418,000 2,540,000 39500 3000 4000500

2 383,500 720,000 33,845 750 1138095.238

3 585,200 1,080,000 37000 1200 1703400

4 2,086,000 3,795,000 44000 4500 5929500

5 405,500 745,000 37000 750 1188250

6 585,200 1,090,000 39500 1200 1715900

7 713,800 1,330,000 37000 1500 2082300

8 949,000 2,022,500 44000 2250 3017750

9 399,500 750,000 37000 750 1187250

10 2,717,000 4,795,000 44000 6000 7562000

11 399,500 725,000 37000 750 1162250

12 1,914,000 3,740,000 44000 4500 5702500

13 379,500 750,000 39500 750 1169750

14 777,300 1,580,000 39500 1800 2398600

15 1,418,000 2,510,000 44000 3000 3975000

16 715,800 1,330,000 39000 1500 2086300

17 1,439,000 2,540,000 37000 3000 4019000

18 405,500 717,500 37000 750 1160750

19 414,500 710,000 37000 750 1162250

20 648,000 1,370,000 39000 1500 2058500

21 701,000 1,315,000 39500 1500 2057000

22 647,000 1,335,000 37000 1500 2020500

23 709,000 1,395,000 39500 1500 2145000

24 785,900 1,527,500 39500 1650 2354550

25 1,024,500 1,975,000 39500 2250 3041250

26 544,000 1,095,000 39500 1200 1679700

27 718,800 1,367,500 37000 1500 2124800

28 365,500 673,750 37000 750 1077000

29 983,000 2,010,000 39000 2250 3034250

30 2,320,000 5,235,000 26000 6000 7587000

Total 27,552,500 52768750 1159345 60300 81540895.24

Rata-

rata 918,416.67 1758958.333 38644.8 2010 2718029.841

Universitas Sumatera Utara

Page 94: ANALISIS DAMPAK PROGRAM SISTEM INTEGRASI PADI DAN …

Lampiran 19. Total Biaya Usahatani Per Ha sebelum SIPT

Sampel

Biaya Variabel (VC) Biaya Tetap (FC) Biaya Total (TC)

(Rp) Saprodi

(Rp)

Tenaga Kerja

(Rp)

Penyusutan

(Rp)

Lahan

(Rp)

1 1,772,500

3,250,000 39500 3750 5065750

2 1,917,500

3,250,000 33,845 3750 5205095.238

3 1,828,750

1,900,000 37000 3750 3769500

4 2,310,000

3,312,500 44000 3750 5670250

5 2,027,500

3,375,000 37000 3750 5443250

6 1,828,750

3,375,000 39500 3750 5247000

7 1,802,500

3,250,000 37000 3750 5093250

8 1,581,667

3,312,500 44000 3750 4941916.667

9 1,997,500

3,250,000 37000 3750 5288250

10 1,698,125

3,250,000 44000 3750 4995875

11 1,997,500

3,250,000 37000 3750 5288250

12 1,595,000

3,312,500 44000 3750 4955250

13 1,897,500

3,375,000 39500 3750 5315750

14 1,640,208

3,312,500 39500 3750 4995958.333

15 1,772,500

3,250,000 44000 3750 5070250

16 1,807,500

3,250,000 39000 3750 5100250

17 1,798,750

3,250,000 37000 3750 5089500

18 2,147,500

3,312,500 37000 3750 5500750

19 2,072,500

3,250,000 37000 3750 5363250

20 1,620,000 3,312,500 39000 3750 4975250

Universitas Sumatera Utara

Page 95: ANALISIS DAMPAK PROGRAM SISTEM INTEGRASI PADI DAN …

21 1,640,000

3,250,000 39500 3750 4933250

22 1,542,500

3,250,000 37000 3750 4833250

23 1,772,500

3,312,500 39500 3750 5128250

24 1,823,636

3,312,500 39500 3750 5179386.364

25 1,707,500

3,375,000 39500 3750 5125750

26 1,700,000

3,250,000 39500 3750 4993250

27 1,815,000

3,343,750 37000 3750 5199500

28 1,777,500

3,218,750 37000 3750 5037000

29 1,638,333

3,375,000 39000 3750 5056083.333

30 1,450,000

3,562,500 26000 3750 5042250

Total 53,980,720 97650000 1159345.238 112500 152902564.9

Rata-

rata 1,824,208 3255000 38644.84 3750 5096752.165

Universitas Sumatera Utara

Page 96: ANALISIS DAMPAK PROGRAM SISTEM INTEGRASI PADI DAN …

Lampiran 20. Total Biaya Usahatani Per Petani setelah SIPT

Sampe

l

Biaya Variabel (VC) Biaya Tetap (FC) Biaya Total (TC)

(Rp) Saprodi

(Rp)

Tenaga

Kerja (Rp)

Penyusutan

(Rp)

Lahan

(Rp)

1

5,084,000

9,920,000 73000 8000

15,085,000

2

1,340,000

2,600,000 65714 2000

4,007,714

3

1,549,000

3,262,000 67000 2400

4,880,400

4

5,087,000

9,920,000 84000 8000

15,099,000

5

1,330,000

2,740,000 73000 2000

4,145,000

6

1,205,000

2,650,000 73000 2000

3,930,000

7

2,432,000

5,110,000 84000 4000

7,630,000

8

2,809,000

6,400,000 84000 4800

9,297,800

9

1,182,000

2,970,000 67000 2000

4,221,000

10

5,671,000

11,930,000 134000 10000

17,745,000

11

1,340,000

2,700,000 72000 2000

4,114,000

12

5,240,000

11,160,000 84000 9000

16,493,000

13

1,219,000

2,610,000 84000 2000

3,915,000

14

2,377,000

4,760,000 84000 3600

7,224,600

15

5,152,500

11,110,000 84000 9000

16,355,500

16

1,797,000

3,880,000 84000 3000

5,764,000

17

5,397,000

11,120,000 84000 9000

16,610,000

18

1,107,000

2,370,000 67000 1600

3,545,600

19

1,196,000

2,770,000 73000 2000

4,041,000

20

2,143,000

4,456,000 84000 3600

6,686,600

Universitas Sumatera Utara

Page 97: ANALISIS DAMPAK PROGRAM SISTEM INTEGRASI PADI DAN …

21

2,016,000

4,062,000 84000 3200

6,165,200

22

1,526,250

3,150,000 67000 2500

4,745,750

23

1,825,500

4,275,000 73000 3000

6,176,500

24

2,188,000

4,620,000 84000 3400

6,895,400

25

2,241,000

5,020,000 84000 4000

7,349,000

26

1,825,500

3,935,000 73000 3000

5,836,500

27

2,002,000

4,365,000 79000 3200

6,449,200

28

1,505,000

3,202,000 67000 2400

4,776,400

29

2,524,000

5,470,000 78000 4000

8,076,000

30

7,395,000

14,991,000 34000 13000

22,433,000

Total

79,705,750

167,528,000

2327714.28

6 131700

249,693,164

Rata-

rata

2656858.33

3

5,584,267

77590.4761

9 4390

8,323,105

Universitas Sumatera Utara

Page 98: ANALISIS DAMPAK PROGRAM SISTEM INTEGRASI PADI DAN …

Lampiran 21. Total Biaya Usahatani Per Ha setelah SIPT

Sampel

Biaya Variabel (VC) Biaya Tetap (FC) Biaya Total (TC)

(Rp) Saprodi

(Rp)

Tenaga Kerja

(Rp)

Penyusutan

(Rp)

Lahan

(Rp)

1

3,174,792

6,520,000 73000 5000

9,772,792

2

3,671,500

6,520,000 65,714 5000

10,262,214

3

3,222,083

6,420,000 67000 5000

9,714,083

4

3,179,375

6,520,000 84000 5000

9,788,375

5

3,325,000

6,520,000 73000 5000

9,923,000

6

3,012,500

6,320,000 73000 5000

9,410,500

7

3,040,000

6,320,000 84000 5000

9,449,000

8

2,927,042

6,520,000 84000 5000

9,536,042

9

3,030,000

6,420,000 67000 5000

9,522,000

10

2,835,500

6,320,000 134000 5000

9,294,500

11

3,350,000

6,420,000 72000 5000

9,847,000

12

2,894,444

6,520,000 84000 5000

9,503,444

13

3,047,500

6,520,000 84000 5000

9,656,500

14

3,302,056

6,520,000 84000 5000

9,911,056

15

2,861,167

6,420,000 84000 5000

9,370,167

16

3,005,000

6,370,000 84000 5000

9,464,000

17

2,997,333

6,420,000 84000 5000

9,506,333

18

3,459,375

6,520,000 67000 5000

10,051,375

19

3,160,000

6,420,000 73000 5000

9,658,000

20

2,976,389

6,370,000 84000 5000

9,435,389

Universitas Sumatera Utara

Page 99: ANALISIS DAMPAK PROGRAM SISTEM INTEGRASI PADI DAN …

21

3,150,000

6,320,000 84000 5000

9,559,000

22

3,049,500

6,220,000 67000 5000

9,341,500

23

3,042,500

6,320,000 73000 5000

9,440,500

24

3,226,471

6,520,000 84000 5000

9,835,471

25

2,801,250

6,520,000 84000 5000

9,410,250

26

3,042,500

6,420,000 73000 5000

9,540,500

27

3,127,375

6,520,000 79000 5000

9,731,375

28

3,135,417

6,420,000 67000 5000

9,627,417

29

3,155,000

6,520,000 78000 5000

9,758,000

30

2,844,231

6,388,000 34000 5000

9,271,231

Total

93,045,299 193068000 2327714 150000 288,591,013

Rata-

rata 3101509.953 6435600 77590.47619 5000

9,619,700

Universitas Sumatera Utara

Page 100: ANALISIS DAMPAK PROGRAM SISTEM INTEGRASI PADI DAN …

Lampiran 22. Produksi, Penerimaan, Total Biaya dan Pendapatan per Petani da per Ha Usahatani Padi sebelum SIPT selama 1 Musim Tanam

Sampel Luas

Lahan

Produksi/Petani

(Kg)

Harga/Petani

(Rp/Kg)

Penerimaan/Petani

(Rp)

TC/Petani

(Rp)

Pendapatan/Petani

(Rp)

Produksi/Ha

(Kg)

Penerimaan/Ha

(Rp) TC/Ha (Rp)

Pendapatan/Ha

(Rp)

1 0.8 4800 2500 12000000 4000500 7999500 6000 15000000 5065750 9934250

2 0.2 1200 2500 3000000 1138095.2 1861904.762 6000 15000000 5205095.238 9794904.762

3 0.32 1920 2500 4800000 1703400 3096600 6000 15000000 3769500 11230500

4 1.2 7500 2500 18750000 5929500 12820500 6250 15625000 5670250 9954750

5 0.2 1300 2500 3250000 1188250 2061750 6500 16250000 5443250 10806750

6 0.32 2080 2500 5200000 1715900 3484100 6500 16250000 5247000 11003000

7 0.4 2400 2500 6000000 2082300 3917700 6000 15000000 5093250 9906750

8 0.6 3750 2500 9375000 3017750 6357250 6250 15625000 4941916.667 10683083.33

9 0.2 1200 2500 3000000 1187250 1812750 6000 15000000 5288250 9711750

10 1.6 9600 2500 24000000 7562000 16438000 6000 15000000 4995875 10004125

11 0.2 1200 2500 3000000 1162250 1837750 6000 15000000 5288250 9711750

12 1.2 7500 2500 18750000 5702500 13047500 6250 15625000 4955250 10669750

13 0.2 1300 2500 3250000 1169750 2080250 6500 16250000 5315750 10934250

14 0.48 3000 2500 7500000 2398600 5101400 6250 15625000 4995958.333 10629041.67

15 0.8 4800 2500 12000000 3975000 8025000 6000 15000000 5070250 9929750

16 0.4 2400 2500 6000000 2086300 3913700 6000 15000000 5100250 9899750

17 0.8 4800 2500 12000000 4019000 7981000 6000 15000000 5089500 9910500

18 0.2 1250 2500 3125000 1160750 1964250 6250 15625000 5500750 10124250

19 0.2 1200 2500 3000000 1162250 1837750 6000 15000000 5363250 9636750

20 0.4 2500 2500 6250000 2058500 4191500 6250 15625000 4975250 10649750

21 0.4 2400 2500 6000000 2057000 3943000 6000 15000000 4933250 10066750

22 0.4 2400 2500 6000000 2020500 3979500 6000 15000000 4833250 10166750

23 0.4 2500 2500 6250000 2145000 4105000 6250 15625000 5128250 10496750

24 0.44 2750 2500 6875000 2354550 4520450 6250 15625000 5179386.364 10445613.64

Universitas Sumatera Utara

Page 101: ANALISIS DAMPAK PROGRAM SISTEM INTEGRASI PADI DAN …

25 0.6 3900 2500 9750000 3041250 6708750 6500 16250000 5125750 11124250

26 0.32 1920 2500 4800000 1679700 3120300 6000 15000000 4993250 10006750

27 0.4 2550 2500 6375000 2124800 4250200 6375 15937500 5199500 10738000

28 0.2 1175 2500 2937500 1077000 1860500 5875 14687500 5037000 9650500

29 0.6 3900 2500 9750000 3034250 6715750 6500 16250000 5056083.333 11193916.67

30 1.6 10000 2500 25000000 7587000 17413000 6250 15625000 5042250 10582750

Total 16.08 99195 75000 247987500 81540895 166446605 185000 462500000 152902565 309597435

Rata-

rata 0.536 3306.5 2500 8266250 2718029.8 5548220.2 6166.667 15416666.7 5096752.2 10319915

Universitas Sumatera Utara

Page 102: ANALISIS DAMPAK PROGRAM SISTEM INTEGRASI PADI DAN …

Lampiran 23. Produksi, Penerimaan, Total Biaya dan Pendapatan per Petani dan per Ha Usahatani Padi setelah SIPT selama 1 Musim Tanam

Sampel Luas

Lahan

Produksi/Petani

(Kg)

Harga/petani

(Rp/Kg)

Penerimaan/Petani

(Rp)

TC/Petni

(Rp)

Pendapatan/Petani

(Rp)

Produksi/Ha

(Kg)

Penerimaan/Ha

(Rp) TC/Ha (Rp)

Pendapatan/Ha

(Rp)

1 1.60 12,000 4,500 54,000,000 15,085,000 38,915,000 7,500 33,750,000 9,772,792 23,977,208

2 0.40 3,000 4,500 13,500,000 4,007,714 9,492,286 7,500 33,750,000 10,262,214 23,487,786

3 0.48 3,600 4,500 16,200,000 4,880,400 11,319,600 7,500 33,750,000 9,714,083 24,035,917

4 1.60 12,000 4,500 54,000,000 15,099,000 38,901,000 7,500 33,750,000 9,788,375 23,961,625

5 0.40 3,000 4,500 13,500,000 4,145,000 9,355,000 7,500 33,750,000 9,923,000 23,827,000

6 0.40 2,800 4,500 12,600,000 3,930,000 8,670,000 7,000 31,500,000 9,410,500 22,089,500

7 0.80 5,600 4,500 25,200,000 7,630,000 17,570,000 7,000 31,500,000 9,449,000 22,051,000

8 0.96 7,200 4,500 32,400,000 9,297,800 23,102,200 7,500 33,750,000 9,536,042 24,213,958

9 0.40 2,900 4,500 13,050,000 4,221,000 8,829,000 7,250 32,625,000 9,522,000 23,103,000

10 2.00 14,000 4,500 63,000,000 17,745,000 45,255,000 7,000 31,500,000 9,294,500 22,205,500

11 0.40 2,900 4,500 13,050,000 4,114,000 8,936,000 7,250 32,625,000 9,847,000 22,778,000

12 1.80 13,500 4,500 60,750,000 16,493,000 44,257,000 7,500 33,750,000 9,503,444 24,246,556

13 0.40 3,000 4,500 13,500,000 3,915,000 9,585,000 7,500 33,750,000 9,656,500 24,093,500

14 0.72 5,400 4,500 24,300,000 7,224,600 17,075,400 7,500 33,750,000 9,911,056 23,838,944

15 1.80 13,050 4,500 58,725,000 16,355,500 42,369,500 7,250 32,625,000 9,370,167 23,254,833

16 0.60 4,275 4,500 19,237,500 5,764,000 13,473,500 7,125 32,062,500 9,464,000 22,598,500

17 1.80 13,050 4,500 58,725,000 16,610,000 42,115,000 7,250 32,625,000 9,506,333 23,118,667

18 0.32 2,400 4,500 10,800,000 3,545,600 7,254,400 7,500 33,750,000 10,051,375 23,698,625

19 0.40 2,900 4,500 13,050,000 4,041,000 9,009,000 7,250 32,625,000 9,658,000 22,967,000

20 0.72 5,040 4,500 22,680,000 6,686,600 15,993,400 7,000 31,500,000 9,435,389 22,064,611

21 0.64 4,480 4,500 20,160,000 6,165,200 13,994,800 7,000 31,500,000 9,559,000 21,941,000

22 0.50 3,375 4,500 15,187,500 4,745,750 10,441,750 6,750 30,375,000 9,341,500 21,033,500

23 0.60 4,200 4,500 18,900,000 6,176,500 12,723,500 7,000 31,500,000 9,440,500 22,059,500

24 0.68 5,100 4,500 22,950,000 6,895,400 16,054,600 7,500 33,750,000 9,835,471 23,914,529

Universitas Sumatera Utara

Page 103: ANALISIS DAMPAK PROGRAM SISTEM INTEGRASI PADI DAN …

25 0.80 6,000 4,500 27,000,000 8,049,000 18,951,000 7,500 33,750,000 9,410,250 24,339,750

26 0.60 4,350 4,500 19,575,000 5,836,500 13,738,500 7,250 32,625,000 9,540,500 23,084,500

27 0.64 4,800 4,500 21,600,000 6,449,200 15,150,800 7,500 33,750,000 8,026,375 25,723,625

28 0.48 3,480 4,500 15,660,000 4,776,400 10,883,600 7,250 32,625,000 9,627,417 22,997,583

29 0.80 6,000 4,500 27,000,000 8,076,000 18,924,000 7,500 33,750,000 9,758,000 23,992,000

30 2.60 19,500 4,500 87,750,000 22,433,000 65,317,000 7,500 33,750,000 9,271,231 24,478,769

Total 26.34 192,900 135,000 868,050,000 250,393,164 617,656,836 219,125 986,062,500 286,886,013 699,176,487

Rata-

rata 0.88 6,430.00 4,500.00 28,935,000.00 8,346,438.80 20,588,561.20 7,304.17 32,868,750.00 9,562,867.09 23,305,882.91

Universitas Sumatera Utara

Page 104: ANALISIS DAMPAK PROGRAM SISTEM INTEGRASI PADI DAN …

Lampiran 23. Produksi, Penerimaan, Total Biaya dan Pendapatan per Petani dan per Ha Usahatani Padi setelah SIPT selama 1 Musim Tanam

Sampel Luas

Lahan

Produksi/Petani

(Kg)

Harga/petani

(Rp/Kg)

Penerimaan/Petani

(Rp)

TC/Petni

(Rp)

Pendapatan/Petani

(Rp)

Produksi/Ha

(Kg)

Penerimaan/Ha

(Rp) TC/Ha (Rp)

Pendapatan/Ha

(Rp)

1 1.60 12,000 4,500 54,000,000 15,085,000 38,915,000 7,500 33,750,000 9,772,792 23,977,208

2 0.40 3,000 4,500 13,500,000 4,007,714 9,492,286 7,500 33,750,000 10,262,214 23,487,786

3 0.48 3,600 4,500 16,200,000 4,880,400 11,319,600 7,500 33,750,000 9,714,083 24,035,917

4 1.60 12,000 4,500 54,000,000 15,099,000 38,901,000 7,500 33,750,000 9,788,375 23,961,625

5 0.40 3,000 4,500 13,500,000 4,145,000 9,355,000 7,500 33,750,000 9,923,000 23,827,000

6 0.40 2,800 4,500 12,600,000 3,930,000 8,670,000 7,000 31,500,000 9,410,500 22,089,500

7 0.80 5,600 4,500 25,200,000 7,630,000 17,570,000 7,000 31,500,000 9,449,000 22,051,000

8 0.96 7,200 4,500 32,400,000 9,297,800 23,102,200 7,500 33,750,000 9,536,042 24,213,958

9 0.40 2,900 4,500 13,050,000 4,221,000 8,829,000 7,250 32,625,000 9,522,000 23,103,000

10 2.00 14,000 4,500 63,000,000 17,745,000 45,255,000 7,000 31,500,000 9,294,500 22,205,500

11 0.40 2,900 4,500 13,050,000 4,114,000 8,936,000 7,250 32,625,000 9,847,000 22,778,000

12 1.80 13,500 4,500 60,750,000 16,493,000 44,257,000 7,500 33,750,000 9,503,444 24,246,556

13 0.40 3,000 4,500 13,500,000 3,915,000 9,585,000 7,500 33,750,000 9,656,500 24,093,500

14 0.72 5,400 4,500 24,300,000 7,224,600 17,075,400 7,500 33,750,000 9,911,056 23,838,944

15 1.80 13,050 4,500 58,725,000 16,355,500 42,369,500 7,250 32,625,000 9,370,167 23,254,833

16 0.60 4,275 4,500 19,237,500 5,764,000 13,473,500 7,125 32,062,500 9,464,000 22,598,500

17 1.80 13,050 4,500 58,725,000 16,610,000 42,115,000 7,250 32,625,000 9,506,333 23,118,667

18 0.32 2,400 4,500 10,800,000 3,545,600 7,254,400 7,500 33,750,000 10,051,375 23,698,625

19 0.40 2,900 4,500 13,050,000 4,041,000 9,009,000 7,250 32,625,000 9,658,000 22,967,000

20 0.72 5,040 4,500 22,680,000 6,686,600 15,993,400 7,000 31,500,000 9,435,389 22,064,611

21 0.64 4,480 4,500 20,160,000 6,165,200 13,994,800 7,000 31,500,000 9,559,000 21,941,000

22 0.50 3,375 4,500 15,187,500 4,745,750 10,441,750 6,750 30,375,000 9,341,500 21,033,500

23 0.60 4,200 4,500 18,900,000 6,176,500 12,723,500 7,000 31,500,000 9,440,500 22,059,500

24 0.68 5,100 4,500 22,950,000 6,895,400 16,054,600 7,500 33,750,000 9,835,471 23,914,529

25 0.80 6,000 4,500 27,000,000 8,049,000 18,951,000 7,500 33,750,000 9,410,250 24,339,750

26 0.60 4,350 4,500 19,575,000 5,836,500 13,738,500 7,250 32,625,000 9,540,500 23,084,500

27 0.64 4,800 4,500 21,600,000 6,449,200 15,150,800 7,500 33,750,000 8,026,375 25,723,625

28 0.48 3,480 4,500 15,660,000 4,776,400 10,883,600 7,250 32,625,000 9,627,417 22,997,583

29 0.80 6,000 4,500 27,000,000 8,076,000 18,924,000 7,500 33,750,000 9,758,000 23,992,000

30 2.60 19,500 4,500 87,750,000 22,433,000 65,317,000 7,500 33,750,000 9,271,231 24,478,769

Total 26.34 192,900 135,000 868,050,000 250,393,164 617,656,836 219,125 986,062,500 286,886,013 699,176,487

Rata-

rata 0.88 6,430.00 4,500.00 28,935,000.00 8,346,438.80 20,588,561.20 7,304.17 32,868,750.00 9,562,867.09 23,305,882.91

Universitas Sumatera Utara

Page 105: ANALISIS DAMPAK PROGRAM SISTEM INTEGRASI PADI DAN …

Lampiran 24. Jumlah ternak sapi 2004-2016

Sampel

Jumlah sapi

2004 2006 2008 2010 2012 2014 2016

1 1 2 4 2 4 2 4

2 1 2 4 2 4 2 4

3 1 2 4 2 4 2 4

4 1 2 4 2 4 2 4

5 1 2 4 2 4 3 5

6 1 2 4 2 4 2 4

7 1 2 4 2 4 4 3

8 1 2 4 2 4 2 4

9 1 2 4 2 5 2 3

10 1 2 4 2 4 2 4

11 1 2 2 4 2 4 2

12 3 6 5 8 6 8 6

13 1 2 4 3 4 2 4

14 2 5 3 6 4 6 4

15 2 4 7 4 6 9 6

16 1 3 2 4 3 4 3

17 1 3 6 3 5 3 5

18 1 2 4 2 4 2 4

19 1 3 2 4 2 4 2

20 1 2 4 2 3 4 1

21 2 4 3 6 4 6 5

22 1 2 4 2 3 4 2

23 1 2 1 2 1 2 3

24 2 5 8 12 10 12 10

25 1 3 4 2 3 1 2

26 1 2 3 1 2 3 2

27 1 2 4 2 4 3 4

28 1 2 2 3 2 3 3

29 1 3 2 4 2 4 2

30 2 4 9 9 6 3 3

Total 37 81 119 103 117 110 112

Rata-rata 1.23333 2.7 3.96667 3.43333 3.9 3.66667 3.73333

Universitas Sumatera Utara

Page 106: ANALISIS DAMPAK PROGRAM SISTEM INTEGRASI PADI DAN …

Lampiran 25. Penerimaan

Sapi Hidup

Sampel

Sapi Hidup

2004 2006 2008 2010 2012 2014 2016

Total Pendapatan

Jlh

sapi Harga

Jlh

sapi Harga Jlh sapi Harga Jlh sapi Harga

Jlh

sapi Harga Jlh sapi Harga Jlh sapi Harga

1 2 18500000 2 19500000 38000000

2 2 18000000 2 18000000 36000000

3 2 18000000 2 19500000 37500000

4 2 18000000 2 18000000 36000000

5 2 18500000 1 9500000 3 24000000 52000000

6 2 18400000 2 20000000 2 17500000 55900000

7 2 18000000 1 9500000 2 20000000 47500000

8 2 18000000 2 19500000 2 18500000 56000000

9 2 18000000 3 23000000 41000000

10 2 17500000 2 19000000 2 20000000 56500000

11 1 8300000 2 18000000

2 20000000 46300000

12 2 16000000 4 32000000 4 34000000 3 27000000 109000000

13 2 18500000 2 20500000 2 21000000 60000000

14 2 18300000 2 20500000 2 22000000 60800000

15 3 24000000 4 36500000 60500000

16 1 9200000 2 18500000 2 19300000 47000000

17 3 23000000 2 18000000 1 8500000 49500000

18 2 18000000 2 20000000 2 17500000 55500000

19 1 8500000 2 19000000 2 21000000 48500000

20 2 18000000 3 25000000 43000000

21 1 9500000 2 18500000 3 24000000 52000000

Universitas Sumatera Utara

Page 107: ANALISIS DAMPAK PROGRAM SISTEM INTEGRASI PADI DAN …

22 2 18000000 2 21000000 39000000

23 1 7500000 1 10000000 2 18000000 35500000

24 1 10000000 2 18000000 4 35000000 63000000

25 2 21000000 2 18500000 39500000

26 2 17000000 1 10500000 27500000

27 2 20500000 1 11000000 1 8000000 39500000

28 1 7500000 2 18000000 1 9000000 34500000

29 1 7500000 2 18000000 2 19000000 44500000

30 4 44000000 3 37000000 2 30000000 111000000

Total 0 0 12 102300000 36 323900000 29 269500000 31 300500000 35 324300000 21 202000000 1522500000

Rata-

rata 0 0 1.2 10230000 2.1176471 19052941 2.2307692 20730769 1.9375 18781250 2.3333333 21620000 3.8181818 36727273 50750000

Universitas Sumatera Utara

Page 108: ANALISIS DAMPAK PROGRAM SISTEM INTEGRASI PADI DAN …

Lampiran 26. Penerimaan Urin

Sampel Urin Sapi

Total pendapatan 2004 2006 2008 2010 2012 2014 2016

1 12,775,000.00 12,775,000.00 25,550,000.00 12,775,000.00 18,060,000.00 81,935,000.00

2 12,775,000.00 12,775,000.00 25,550,000.00 12,775,000.00 18,060,000.00 81,935,000.00

3 12,775,000.00 12,775,000.00 25,550,000.00 12,775,000.00 18,060,000.00 81,935,000.00

4 12,775,000.00 12,775,000.00 25,550,000.00 12,775,000.00 18,060,000.00 81,935,000.00

5 12,775,000.00 12,775,000.00 25,550,000.00 19,162,500.00 22,575,000.00 92,837,500.00

6 12,775,000.00 12,775,000.00 25,550,000.00 12,775,000.00 18,060,000.00 81,935,000.00

7 12,775,000.00 12,775,000.00 25,550,000.00 25,550,000.00 13,545,000.00 90,195,000.00

8 12,775,000.00 12,775,000.00 25,550,000.00 12,775,000.00 18,060,000.00 81,935,000.00

9 12,775,000.00 12,775,000.00 31,937,500.00 12,775,000.00 13,545,000.00 83,807,500.00

10 12,775,000.00 12,775,000.00 25,550,000.00 12,775,000.00 18,060,000.00 81,935,000.00

11 6,387,500.00 25,550,000.00 12,775,000.00 25,550,000.00 9,030,000.00 79,292,500.00

12 15,968,750.00 51,100,000.00 38,325,000.00 51,100,000.00 27,090,000.00 183,583,750.00

13 12,775,000.00 19,162,500.00 25,550,000.00 12,775,000.00 18,060,000.00 88,322,500.00

14 9,581,250.00 38,325,000.00 25,550,000.00 38,325,000.00 18,060,000.00 129,841,250.00

15 22,356,250.00 25,550,000.00 38,325,000.00 57,487,500.00 27,090,000.00 170,808,750.00

16 6,387,500.00 25,550,000.00 19,162,500.00 25,550,000.00 13,545,000.00 90,195,000.00

17 19,162,500.00 19,162,500.00 31,937,500.00 19,162,500.00 22,575,000.00 112,000,000.00

18 12,775,000.00 12,775,000.00 25,550,000.00 12,775,000.00 18,060,000.00 81,935,000.00

19 6,387,500.00 25,550,000.00 12,775,000.00 25,550,000.00 9,030,000.00 79,292,500.00

20 12,775,000.00 12,775,000.00 19,162,500.00 25,550,000.00 4,515,000.00 74,777,500.00

21 9,581,250.00 38,325,000.00 25,550,000.00 38,325,000.00 22,575,000.00 134,356,250.00

22 12,775,000.00 12,775,000.00 19,162,500.00 25,550,000.00 9,030,000.00 79,292,500.00

23 3,193,750.00 12,775,000.00 6,387,500.00 12,775,000.00 13,545,000.00 48,676,250.00

Universitas Sumatera Utara

Page 109: ANALISIS DAMPAK PROGRAM SISTEM INTEGRASI PADI DAN …

24 25,550,000.00 76,650,000.00 63,875,000.00 76,650,000.00 45,150,000.00 287,875,000.00

25 12,775,000.00 12,775,000.00 19,162,500.00 6,387,500.00 9,030,000.00 60,130,000.00

26 9,581,250.00 6,387,500.00 12,775,000.00 19,162,500.00 9,030,000.00 56,936,250.00

27 12,775,000.00 12,775,000.00 25,550,000.00 19,162,500.00 18,060,000.00 88,322,500.00

28 6,387,500.00 19,162,500.00 12,775,000.00 19,162,500.00 13,545,000.00 71,032,500.00

29 6,387,500.00 25,550,000.00 12,775,000.00 25,550,000.00 9,030,000.00 79,292,500.00

30 28,743,750.00 57,487,500.00 38,325,000.00 19,162,500.00 13,545,000.00 157,263,750.00

Total 380,056,250.00 657,912,500.00 747,337,500.00 702,625,000.00 505,680,000.00 2,993,611,250.00

Rata-rata 12,668,541.67 21,930,416.67 24,911,250.00 23,420,833.33 16,856,000.00 99,787,041.67

Keterangan Urin Sapi = 1 ekor sapi menghasilkan 8.75 liter urin dengan harga 1 liter sebesar 1000 rp pembuatan pupuk cair dilakukan pada tahun 2008 sampai sekarang sehingga 1 ekor sapi pada tahun 2008 = 365 hari * 8.75 * Rp 1000* jumlah sapi pada tahun 2009-2010= 2* 365*8.75*1000 hal ini sama sampai sekarang

Universitas Sumatera Utara

Page 110: ANALISIS DAMPAK PROGRAM SISTEM INTEGRASI PADI DAN …

LAMPIRAN FOTO

Gambar Sawah Petani

Gambar Bersama Petani

Gambar Pengambilan Data Skunder Di Kantor Kepala Desa Dan Kantor Bupati

Universitas Sumatera Utara

Page 111: ANALISIS DAMPAK PROGRAM SISTEM INTEGRASI PADI DAN …

Gambar Dikandang Sapi, Tempat Pembuatan Urine Dan Pemumpukan

Kotoran Sapi

Universitas Sumatera Utara