ANALISIS DAMPAK PROGRAM SISTEM INTEGRASI PADI DAN …
Transcript of ANALISIS DAMPAK PROGRAM SISTEM INTEGRASI PADI DAN …
ANALISIS DAMPAK PROGRAM SISTEM INTEGRASI PADI DAN
TERNAK (SIPT)
(Studi Kasus: Desa Lubuk Bayas, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai)
SKRIPSI
OLEH:
KHOLIDA ZUHRI HARAHAP
120304042
AGRIBISNIS
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2019
Universitas Sumatera Utara
ANALISIS DAMPAK PROGRAM SISTEM INTEGRASI PADI DAN
TERNAK (SIPT)
(Studi Kasus: Desa Lubuk Bayas, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai)
SKRIPSI
KHOLIDA ZUHRI HARAHAP
120304042
AGRIBISNIS
Diajukan kepada Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian
Universitas Sumatera Utara Untuk Memenuhi Sebagian
Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2019
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
JUDUL SKRIPSI : ANALISIS DAMPAK PROGRAM SISTEM
INTEGRASI PADI DAN TERNAK (SIPT)
(Studi Kasus: Desa Lubuk Bayas, Kecamatan
Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai)
NAMA : KHOLIDA ZUHRI HRP
NIM : 120304042
PROGRAM STUDI : AGRIBISNIS
Disetujui Oleh:
Komisi Pembimbing
Ketua Anggota
(Ir. Iskandarini, MM., Ph.D)(Dr. Ir. Satia Negara Lubis, M.Ec)
NIP. 196405051994032002 NIP. 196302041997031001
Mengetahui:
Ketua Program Studi Agribisnis
(Dr. Ir. Satia Negara Lubis, M.Ec)
NIP. 196302041997031001
Tanggal Lulus: 13 Februari 2019
Universitas Sumatera Utara
HALAMAN PENGESAHAN
Kholida Zuhri Hrp (120304042) dengan Judul Skripsi Analisis Dampak
Program Sistem Integrasi Padi Dan Ternak (SIPT) (Studi Kasus: Desa Lubuk
Bayas, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai). Telah
Dipertahankan di Depan Dewan Penguji Skripsi Program Studi Agribisnis,
Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara, dan Diterima Untuk
Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mendapatkan Gelar Sarjana.
Pada Tanggal 13 Februari 2019
Panitia Penguji Skripsi:
Ketua : Ir. Iskandarini, MM., Ph.D : ………………………...
NIP. 196405051994032002
Anggota : 1. Dr. Ir. Satia Negara Lubis, M.Ec : ………………………...
NIP. 196302041997031001
2. Ir M Jufri M.Si : ………………………...
NIP. 196011101988031003
3. Prof. Dr. It Kelin Tarigan M.Si : ………………………...
NIP. 194608021973011001
Mengetahui:
Ketua Program Studi Agribisnis
(Dr. Ir. Satia Negara Lubis, M.Ec)
NIP. 196302041997031001
Universitas Sumatera Utara
i
ABSTRAK
KHOLIDA ZUHRI HRP (120304042) dengan judul penelitian “ANALISIS
DAMPAK PROGRAM SISTEM INTEGRASI PADI DAN TERNAK (SIPT)”.
(Studi Kasus: Desa Lubuk Bayas, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang
Bedagai). Penelitian ini dibimbing oleh Ibu Ir. Iskandarini, MM., Ph.D dan Bapak Dr.
Ir. Satia Negara Lubis, M.Ec.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Dampak Program Sistem Integrasi Padi
Dan Ternak (SIPT)untuk menentukan perbedaan produktivitas padi sebelum dan
sesudah program SIPT di daerahpenelitian, untukmenentukan perbedaan pendapatan
petani padi sebelum dan sesudah program SIPT di daerahpenelitian dan
untukmenentukanperkembangan jumlah sapi dan pendapatan peternak sapi sesudah
program SIPT di daerahpenelitian. Penentuan lokasi dilakukan secara purposive
(sengaja). Metode penentuan sampel menggunakan metode Aksidental ( Accidental
Sampling), Metode analisis data yang digunakan adalah dengan uji beda dengan
menggunakan SPSS dan Metode deskriptif. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa
: (1) Produktivitas padi sesudah SIPT lebih besar dari pada sebelum SIPT sehingga
terdapat perbedaan signifikan antara produktivitas padi sebelum SIPT dan sesudah
SIPT di daerah penelitian. (2)Pendapatan padi sesudah SIPT lebih besar dari pada
sebelum SIPT sehinggaterdapat perbedaan signifikan antara pendapatan padi sebelum
SIPT dan sesudah SIPT di daerah penelitian. (3) Perkembangan rata-rata jumlah sapi
tahun 2004-2016 telah mengalami peningkatan dan mulai pada tahun 2006 petani
sudah mulai menjual sapi mereka, sehingga meningakatkan pendapatan petani.
Dengan demikian pendapatan petani meningkat setiap tahunnya didapat dari hasil
penjualan sapi beserta urin sapi.
Kata Kunci : Dampak, Sistem Integrasi Padi dan Ternak
Universitas Sumatera Utara
ii
RIWAYAT HIDUP
KHOLIDA ZUHRI HRP, lahir pada tanggal 05 februari 1995 di Indrapura
Kabupaten Batubara. Penulis merupakan anak kedua dari empat bersaudara, dari
pasangan Bapak Zulkifli HRP dan Ibu Khairiah.
Pendidikan yang pernah ditempuh penulis adalah sebagai berikut:
1. Tahun 2000 masuk Sekolah Dasar di SD 064988 Medan dan tamat pada tahun
2006.
2. Tahun 2006 masuk Sekolah Menengah Pertama di SMP “YPK” Medan dan
tamat pada tahun 2009.
3. Tahun 2009 masuk Sekolah Menengah Atas di SMA Negeri 13 Medan dan tamat
pada tahun 2012.
4. Tahun 2012 diterima di Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian Universitas
Sumatera Utara melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri
(SNMPTN).
5. Bulan Agustus-September 2015 mengikuti Praktek Kerja Lapangan (PKL) di
Nagori Purba Pasir, Kecamatan Haranggaol, Kabupaten Simalungun.
6. Tahun 2016 melakukan penelitian skripsi di Desa Lubuk Bayas, Kecamatan
Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai.
Universitas Sumatera Utara
iii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kehadiratAllah Subhanawataala atas berkah, rahmat
danhidayah-Nya yang senantiasa dilimpahkan kepada penulis, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi dengan judul “ Analisis Dampak Sistem Integrasi Padi dan
Ternak (SIPT) (Studi Kasus: Desa Lubuk Bayas, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten
Serdang Bedagai)”. sebagai syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1) di
Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan.
Dalam penyusunan skripsi ini banyak hambatan serta rintangan yang penulis hadapi
namun pada akhirnya dapat dilalui, berkat adanya bimbingan dan bantuan dari
berbagai pihak, baik secara moril maupun spiritual. Untuk itu pada kesempatan ini
penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Ibu Ir. Iskandarini, MM., Ph.D dan Bapak Dr. Ir. Satia Negara Lubis,
M.Ec selaku anggota komisi pembimbing yang telah meluangkan banyak
waktu untuk mengajar, membimbing dan membantu penulis dalam
penyempurnan skripsi ini.
2. Ayahanda tercinta Bapak Zulkifli Harahap, ibunda tersayang Ibu Khairiah,
abangnda Fahmi Zuhri Harahap, dan juga adik-adik tersayang Alfiansyah
Zuhri Harahap dan Farhan Zuhri Harahap, penulis menyampaikan rasa hormat
dan terima kasih atas seluruh cinta dan kasih sayang, serta motivasi dukungan
baik secara materi dan doa yang penulis terima dan rasakan selama ini
terutama saat penuliskuliah dan saat penulis menyelesaikan skripsi ini.
Universitas Sumatera Utara
iv
3. Bapak Dr. Ir. Satia Negara Lubis, M.Ec, selaku Ketua Program Studi
Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara dan Bapak Ir. M.
Jufri M.Si selaku Sektetaris Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian
Universitas Sumatera Utara yang telah memfasilitasi penyelenggaraan
perkuliahan serta kegiatan administrasi di kampus.
4. Seluruh Staf Pengajar dan Pegawai Tata Usaha di Program Studi Agribisnis
Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara
5. Seluruh responden yang telah bersedia membantu dan meluangkan waktu
dalam pengisian kuesioner dan bapak
6. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu
memberi dukungan.
Penulis mohon maaf atas segala kesalahan yang pernah dilakukan. Semoga skripsi
ini dapat memberi manfaat untuk masyarakat dan untuk mendorong penelitian
selanjutnya
Medan,13 Februari 2019
Kholida Zuhri Hrp
Universitas Sumatera Utara
v
DAFTAR ISI
ABTRAK ................................................................................................................. i
RIWAYAT HIDUP ................................................................................................ ii
KATA PENGANTAR ............................................................................................ iii
DAFTAR ISI ........................................................................................................... v
DAFTAR TABEL................................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. ix
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang .................................................................................................. 1
1.2. Identifikasi Masalah ......................................................................................... 8
1.3. Tujuan Penelitian .............................................................................................. 8
1.4. Manfaat Penelitian ............................................................................................ 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Tinjauan Pustaka............................................................................................... 10
2.1.1. Pengertian Dampak ................................................................................ 10
2.1.2. Usaha Tani Padi ..................................................................................... 10
2.1.3. Usaha Ternak Sapi ................................................................................. 12
2.1.4. Sistem Integrasi Padi dan Ternak ...........................................................
2.2. Landasan Teori ................................................................................................. 14
2.2.1. Produktivitas .......................................................................................... 16
2.2.2. Pendapatan Usaha Tani .......................................................................... 18
2.3. Penelitian Terdahulu ......................................................................................... 20
2.4. Kerangka Pemikiran ......................................................................................... 21
2.5. Hipotesis Penelitian .......................................................................................... 24
BAB III METODE PENELITIAN
3.1.Metode Penentuan Daerah Penelitian ................................................................ 25
3.2.Metode Penentuan Sampel ................................................................................. 25
3.3.Metode Pengumpulan Data ................................................................................ 26
3.4.Metode Analisis Data ......................................................................................... 26
3.5.Definisi dan Batasan Operasional ...................................................................... 27
3.5.1. Definisi ................................................................................................... 28 3.5.2. Batasan Operasional ............................................................................... 28
Universitas Sumatera Utara
vi
BAB IV DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN
4.1.Deskripsi Daerah Penelitian ............................................................................... 29
1.1.1. Letak dan Keadaan Geografi .................................................................. 29
1.1.2. Keadaan Penduduk ................................................................................. 29
4.2.Karakteristik Sampel Penelitian ......................................................................... 31
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1. Produktivitas Padi Sebelum dan Sesudah menggunakan Sistem Integrasi
Padi dan Ternak (SIPT) .................................................................................. 32
5.2. Pendapatan Petani Padi Sebelum dan Sesudah Menggunakan Sistem
Integrasi Padi dan Ternak (SIPT). .................................................................... 34
5.3. Perkembangan Jumlah Sapi dan Pendapatan Peternak Sapi Sesudah
Program Sistem Integrasi Padi dan Ternak (SIPT) .......................................... 42
5.3.1. Perkembangan Jumlah Sapi .................................................................. 42
5.3.2. Pendapatan Peternak Sapi Sesudah Program Sistem Integrasi Padi
dan Ternak (SIPT) ................................................................................. 43
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1.Kesimpulan ........................................................................................................ 48
6.2.Saran ................................................................................................................... 48
DAFTAR PUSTAKA
Universitas Sumatera Utara
vii
DAFTAR TABEL
Tabel Judul Halaman
1 Perkembangan Produksi padi nasional berdasarkan luas
panen, produktivitas, produksi gabah dan beras tahun 2008-
2014
1
2 Luas panen, Produksi dan Rata-rata Produksi Padi Sawah
menurut Kecamatan, 2013
5
3 Distribusi Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian di Desa
Lubuk Bayas, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang
Bedagai
30
4 Karakteristik Petani/Peternak Sampel di Desa Lubuk Bayas,
Kecamatan Perbaungan, Kabupeten Serdang Bedagai
31
5 Rata-rata Luas Lahan, Rata-rata Produksi dan Produktivitas
Padi Sebelum SIPT dan Sesudah SIPT
33
6 Tabel Test Statistics Uji Beda Rata-rata Produktivitas Padi
Sebelum SIPT dan Sesudah SIPT
34
7 Jumlah Produktivitas, Harga Jual dan Penerimaan Petani
Sebelum SIPT dan Sesudah Program SIPT
35
8 Total Biaya Produksi Sebelum SIPT dan Sesudah SIPT 37
9 Total Penerimaan, Total Biaya dan Pendapatan Petani Padi
Sebelum dan Sesudah SIPT
38
10 Rata-rata Biaya Saprodi per Hektar Sebelum dan Sesudah
SIPT
40
11 Test Statistics Uji Beda Rata-rata Pendapatan Petani Padi
Sebelum dan Sesudah SIPT
41
12 Rata-rata Jumlah sapi tahun 2004-2016 42
13 Rata-rata Penerimaan Peternak Sapi dari Sapi Hidup dan Urin
Sapi tahun 2012-2016
44
Universitas Sumatera Utara
viii
14 Rata-rata Total Biaya Peternak Sapi Tahun 2012-2016 45
15 Total Penerimaan, Total Biaya dan Pendapatan Peternak
Tahun 2012-2016
47
Universitas Sumatera Utara
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar Judul Halaman
1 Skema Kerangka Pemikiran 23
Universitas Sumatera Utara
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada sistem pertanian di Indonesia, padi masih menjadi komoditas strategis. Beras
tetap menjadi sumber utama gizi dan energi bagi lebih dari 90% penduduk Indonesia.
Kebutuhan akan beras akan semakin meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah
penduduk. Selain masih menjadi sumber utama ketahanan pangan, usahatani padi
juga merupakan sumber ekonomi lebih dari 30 juta petani (Praptono, 2010).
Menurut catatan Badan Pertanahan Nasional, hingga 2014 lahan untuk tanaman padi
nasional mencapai 14 juta ha dan luas tersebut dinilai tidak memadai untuk
memenuhi kebutuhan pangan sekitar 240 juta orang di Indonesia. (Mentan,
2015).Pernyataan tersebut dapat dilihat dari tabel 1 berikut ini.
Tabel 1. Perkembangan Produksi padi nasional berdasarkan luas panen,
produktivitas, produksi gabah dan beras tahun 2008-2014
Thn Luas Panen
(ha)
Produktiv
itas Lahan
(ku/ha)
Produksi
Gabah (ton)
Produksi Beras
(ton)*
Impor
Beras
(ton)
Konsumsi
Beras
(kg/kapita
/thn
2008 12.327.425 48,94 60.325.925 37.848.485,35 289.270 93,44
2009 12.883.576 49,99 64.398.890 40.403.963,59 250.473 91,30
2010 13.253.450 50,15 66.469.394 41.702.897,80 687.582 90,36
2011 13.203.643 49,80 65.756.904 41.225.881,57 2.750.000 89,48
2012 13.445.524 51,36 69.056.126 43.325.813,45 670.000 87,24
2013 13.835.252 51,52 71.279.709 44.528.434,00 472.000 85,51
2014
**
13.569.941 - 69.870.950 43.648.382,00 60.797**
*
-
Keterangan: * 0,6274 konstanta konversi
** angka ramalan I
*** Mei 2014
Sumber: Utama, 2015
Universitas Sumatera Utara
2
Dari data diatas dapat dilihat bahwa produksi beras harus terus ditingkatkan.
Kurangnya produksi beras menyebabkan impor beras terus meningkat setiap
tahunnya karena konsumsi masyarakat yang belum terpenuhi. Selain itu, peningkatan
alihfungsi lahan pertanian menjadi lahan non-pertanian juga meningkat setiap tahun
sehingga membuat program ketahanan pangan semakin sulit untuk direalisasikan.
Program intensifikasi yang selama ini diimplementasikan tidak lagi dapat diandalkan
untuk meningkatkan produksi padi dan pendapatan petani kenaikan produksi yang
diperoleh tidak memberikan keuntungan yang sebanding dengan masukan/input yang
diberikan. Hal ini berkaitan dengan penurunan tingkat kesuburan lahan akibat
eksploitasi lapisan olah tanah secara intensif dan monoton yang telah berlangsung
bertahun-tahun tanpa perbaikan kesuburan lahan melalui penggunaan bahan organik.
Sehingga telah terjadi pemiskinan bahan organik tanah bahkan degradasi
tanah/kerusakan tanah.
Kerusakan lahan sawah dan pertanian adalah sebab menurunnya kesuburan lahan
pertanian akibat rendahnya penggunaan pupuk organik. Idealnya kandungan organik
dalam tanah sebesar 2% sedangkan rata – rata sawah di Indonesia kandungan
organiknya dibawah 2%. Disamping itu, menurut Setianingsih (2011)bahwa
penggunaan pupuk anorganik secara berlebihan yang dilakukan petani membuat
lahan pertanian lebih cepat rusak sehingga tingkat produktivitasnya menurun.
Di sisi lain produksi padi perlu terus ditingkatkan untuk memenuhi kebutuhan beras
yang cenderung meningkat baik karena pertumbuhan penduduk maupun peningkatan
konsumsi perkapita bahwa dari usaha yang dilakukan pemerintah untuk
Universitas Sumatera Utara
3
mempertahankan swasembada padi, intensifikasi merupakan kegiatan yang
diprioritaskan. Namun, keberlanjutan swasembada ini tidak dapat dipertahankan
karena lingkungan produksi telah rusak/terganggu oleh praktek-praktek produksi
yang digunakan pada intensifikasi padi, yang merupakan sumberdaya utama bagi
keberlanjutan sistem produksi. Hal ini dapat dimaklumi karena sejak tahun 1959
intensifikasi padi sawah mulai dilakukan, hampir tak pernah diperhitungkan
lingkungan produksi padi sawah yang harus dijaga kelestariannya.
Lahan sawah produksinya melandai karena kebiasaan petani terus menerus
memberikan pupuk anorganik kelahan sawahnya dalam rangka memperbaiki
kesuburan tanah maka pemberian pupuk kandang untuk memperbaiki kesuburan
tanah sangat dibutuhkan agar pertumbuhan tanaman padi lebih subur, produktivitas
dan produksi meningkat. (Kartaatmaga dalam Balitpa, 2000).
Pengalaman petani menunjukkan bahwa penggunaan pupuk kimia secara terus
menerus (±30 thn) mengakibatkan kesuburan tanah menurun. Namun petani tidak
memiliki alternative lain yang sesuai dengan kondisi daerah setempat. Alasan petani
menggunakan pupuk kimia antara lain: (1) adanya promosi penggunaan pupuk kimia
yang sangat agresif, (2) adanya anggapan petani yang keliru bahwa dengan
peningkatan dosis pupuk kimia, maka secara linier juga akan meningkatkan
produktivitas, (3) kemudahan dalam penyimpanan, transportasi dan aplikasi pupuk
kimia, (4) pengadaan pupuk kandang sangat sulit dan diperlukan dalam jumlah yang
relative banyak (1-2 ton/ha) sehingga relative mahal, dan (5) harga pupuk kimia
relative lebih murah.
Universitas Sumatera Utara
4
Untuk mengatasi hal tersebut maka pemerintah mengembangkan program sistem
tanaman dan ternak. Penelitian sistem tanaman - ternak ini secara sistematis telah
dilakukan sejak awal 1980. Penelitian ini mempertimbangkan aspek-aspek
keberlanjutan (sustainable) yang ramah lingkungan (environmentally tolerable),
secara sosial diterima masyarakat (socially acceptable), secara ekonomi layak
(economically feasible) dan diterima secara politis (politically desirable). Pada akhir
dekade 1990-an, sistem tanaman/ternak menginjak tahapan yang penting dengan
diintensifkannya integrasi sapi dengan padi. Optimalisasi pemanfaatan pupuk
organik yang berasal dari sapi dengan pendekatan penggunaan input dari luar yang
rendah yang dikenal sebagai LEISA (low external input sustainableagriculture).
Dengan pendekatan LEISA sistem usahatani tanaman - ternak secara empiris telah
membuktikan kemampuannya menciptakan lapangan kerja yang bersumber pada
usaha dengan memanfaatkan sumberdaya lokal secara lebih efisien. Dalam hal
peningkatan efisiensi, pemanfaatan sumberdaya lokal, seperti bahan pakan lokal perlu
dioptimalkan (Khairiah dan Haloho, 2011).
Program tersebut diatas terkait erat dengan pendapat Sarasutha, dkk (2000), adanya
tantangan berupa: (1) gejala pelandaian produksi (levellling off) bahkan produksi padi
secara nasional cenderung menurun, (2) konversi lahan-lahan subur menjadi pusat
perdagangan, perumahan dan jalan, (3) konversi usaha tani padi menjadi usahatani
lainnya yang lebih menguntungkan, (4) pengaruh iklim yang tidak menentu, dan (5)
krisis moneter dan ekonomi yang berkepanjangan sehingga menyebabkan
terpuruknya perekonomian Indonesia sejak pertengahan tahun 1997.
Universitas Sumatera Utara
5
Dari hal tersebut, pada tahun 2003 pemerintah mengembangkan program
SistemIntegrasiPadidanTernak (SIPT). Program ini dilaksanakan didesaLubukBayas,
KecamatanPerbaunganKabupatenSerdangBadagai.
Program ini dilakukan di Kecamatan Perbaungan karena Kecamatan Perbaungan
merupakan kecamatan dengan luas areal padi sawah yang cukup luas. Adapun data
luas panen. Produksi dan produksi rata-rata padi sawah menurut kecamatan 2013
yaitu sebagi berikut:
Tabel 2. Luas panen, Produksi dan Rata-rata Produksi Padi Sawah menurut
Kecamatan, 2013
Kecamatan
District
Luas Panen
Havest Area
(Ha)
Produksi
Production
(Ton)
Rata-rata produksi
Yield Rate (Kw/Ha)
Kotarih 159 795 50,15
Dolok Masihul 2.471 13.467 54.50
Serbajadi 2.141 11.595 54,15
Sipispis 531 2.663 50.19
Dolok Merawan - - -
Tebing tinggi 4.544 25.092 55,22
Tebing Syahbandar 1.255 6.941 55,30
Bandar Khalipah 5.233 28.026 53,55
Tanjung Beringin 7.768 41.131 52,95
Sei Rampah 5.648 31.175 55,19
Sei Bamban 12.836 70.868 55,21
Teluk Mengkudu 6.086 33.660 55,31
Perbaungan 11.341 64.208 56,62
Pegajahan 3.628 20.433 56,32
Pantai cermin 7.714 42.768 55,44
Silinda 220 1.103 50,12
Bintang Bayu 173 867 50,13
Serdang Bedagai 71.748 394.793 55,02 2012 68.355 369.190 54,01
2011 63.584 328.344 51,64
Sumber : Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Deli Serdang, 2014
Universitas Sumatera Utara
6
Program SIPT ini dilakukan dengan dana bantuan langsung masyarakat (BLM)
sebanyak 80 ekor sapi. Aktifitasnya meliputi: Pemanfaatan jerami padi sebagai pakan
ternak sapi, selain rumput yang diperoleh dari lokasi perkebunan di sekitarnya dan
kotoran ternak dimanfaatkan sebagai pupuk organik untuk memperbaiki lahan yang
sakit, utamanya untuk pertanaman sawah irigasi (Haryanto, 2003).
Menurut Khairiah dan Wasito (2007), pemerintah memilih ternak sapi untuk kegiatan
progrm SIPT karena:
a. Ternak sapi mudah dalam pemeliharaan, tahan beberapa jam dibawah sinar
matahari atau di ditempat yang kering dan tidak perlu dimandikan tiap hari seperti
ternak kerbau.
b. Sebagai pabrik kompos, karena dari 1 ekorsapi yang beratnya 350 kg dapat
menghasilkan kotoran sebanyak 8 – 10 kg/hari atau menghasilkan > 4 kg pupuk
kompos/hari.
c. Sebagai pabrik pedet (anak), karena sapi dapat beranak setiap tahun jika
dipelihara secara intensif.
d. Sebagai sumber pendapatan tetap yang menjanjikan baik dari pupuk kompos
maupun pedet (anak) yang lahir tiap tahun.
Disamping itu mampu untuk mencerna serat kasar yang tinggi seperti jerami padi
serta produksi pupuk kandang yang relative banyak. Pada pemeliharaan sapi SIPT,
pola yang diterapkan adalah pembibitan sapi (sapi induk), yaitu untuk menghasilkan
anak sapi kemudian dibesarkan/digemukkan, maka pupuk kandang sebagai sumber
bahan organik selalu tersedia, sistim perkandangan kelompok, pakan berasal dari
Universitas Sumatera Utara
7
jerami dan konsentrat, sistim perkawinan melalui inseminasi buatan dan kawin secara
alami. Aktivitas pengolahan pupuk kandang menjadi kompos, melalui penghancuran
menggunakan mesin lalu dikemas dan siap dipasarkan.
Lahan sawah, terutama sawah irigasi mempunyai potensi yang sangat besar dalam
menghasilkan jerami sebagai sumber pakan ternak. Peternakan sapi, baik
penggemukan maupun pembibitan, dapat berkembang di wilayah ini sehingga pupuk
kandang pun akan tersedia cukup banyak untuk memupuk lahan sawah.
Pengembangan sistem integrasi ternak dengan padi, atau dengan tanaman pangan lain
dapat berhasil dengan baik, tidak mustahil akan terjadi peningkatan produksi dan
produktivitas keduanya, yang pada gilirannya akan meningkatkan kesejahteraan
petani.
Lahan sawah, terutama sawah irigasi mempunyai potensi yang sangat besar dalam
menghasilkan jerami sebagai sumber pakan ternak. Peternakan sapi, baik
penggemukan maupun pembibitan, dapat berkembang di wilayah ini sehingga pupuk
kandang pun akan tersedia cukup banyak untuk memupuk lahan sawah.
Pengembangan sistem integrasi ternak dengan padi, atau dengan tanaman pangan lain
dapat berhasil dengan baik, tidak mustahil akan terjadi peningkatan produksi dan
produktivitas keduanya, yang pada gilirannya akan meningkatkan kesejahteraan
petani.
Untuk mengetahui apakah program ini berhasil atau tidaknya dilaksanakan maka
peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tersebut.
Universitas Sumatera Utara
8
1.2 IdentifikasiMasalah
Adapun yang menjadi identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Bagaima namenentukan perbedaan produktivitas padi sebelumdan sesudah
program SIPT di daerah penelitian?
2. Bagaimana menentukan perbedaan pendapatan petani padi sebelum dan sesudah
program SIPT di daerah penelitian?
3. Bagaimana perkembangan jumlah sapi dan pendapatan peternak sapi sesudah
program SIPT di daerah penelitian?
1.3 TujuanPenelitian
Adapun yang menjadi tujuan dari pelaksanaan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk menentukan perbedaan produktivitas padi sebelumdan sesudah program
SIPT di daerah penelitian.
2. Untuk menentukan perbedaan pendapatan petani padi sebelum dan sesudah
program SIPT di daerah penelitian.
3. Untuk menentukan perkembangan jumlah sapi dan pendapatan peternak sapi
sesudah program SIPT di daerah penelitian.
1.4 Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan dari penelitian adalah sebagai berikut:
1. Sebagai bahan informasi bagi petani untuk meningkat kanmotivasi dalam
mengembangkan dan meningkatkan usahanya.
2. Sebagai bahan informasi ilmiah bagi pihak-pihak yang membutuhkan.
Universitas Sumatera Utara
9
3. Sebagai salah satu syarat untuk mengikutiujian sarjana di Fakultas Pertanian
Sumatera Utara.
Universitas Sumatera Utara
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Pustaka
2.1.1 Pengertian Dampak
Dampak adalah benturan, pengaruh yang mendatangkan akibat baik positif maupun
negatif. Pengaruh adalah daya yang ada dan timbul dari sesuatu (orang, benda) yang
ikut membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan sseseorang (KBBI Online, 2010).
2.1.2 Usaha Tani Padi
Menurut D. Joy dan E. J. Wibberley, tanaman padi yang mempunyai nama botani
Oryza sativa dengan nama lokal padi (paddy), dapat dibedakan dalam dua tipe yaitu
kering yang tumbuh di daratan tinggi dan padi sawah yang memerlukan air
menggenang (Suparyono dan Agus, 1993).
Padi sawah menghendaki tanah lumpur yang subur dengan ketebalan 18 - 22 cm.
Keasaman tanah antara pH 4,0-7,0. Pada padi sawah, penggenangan akan mengubah
pH tanam menjadi netral (7,0). Pada prinsipnya tanah berkapur dengan pH 8,1-8,2
tidak merusak tanaman padi. Karena mengalami penggenangan, tanah sawah
memiliki lapisan reduksi yang tidak mengandung oksigen dan pH tanah sawah
biasanya mendekati netral. Untuk mendapatkan tanah sawah yang memenuhi syarat
diperlukan pengolahan tanah yang khusus (http://www.ristek.go.id, 2010).
Tanaman padi memerlukan makanan (hara) untuk pertumbuhan dan
perkembangannya. Unsur hara yang terkandung pada setiap bahan untuk melengkapi
Universitas Sumatera Utara
11
unsur hara yang ada pada tanah yang diperlukan tanaman dinamakan pupuk. Tujuan
penggunaan pupuk ialah untuk mencukupi kebutuhan makanan (hara). Dalam
kehidupan tanaman, pupuk yang mengandung berbagai unsur hara berperan sangat
penting bagi tanaman, baik dalam proses pertumbuhan, ataupun produksi (AAK,
1990).
Pemupukan untuk tanaman padi sawah menurut Susanto ( 2002) yaitu sebagai
berikut:
a. Pupuk dasar
Pupuk organik yang yang digunakan sebagai pupuk dasar berupa pupuk kandang atau
pupuk kompos matang sebanyak 5 ton/ha. Pupuk kandang tersebut diberikan
bersamaan dengan pembajakan kedua. Cara pemberiannya dengan disebarkan merata
ke seluruh permukaan tanah. Setelah disebarkan, pupuk tersebut dibiarkan selama
empat hari. Selanjutnya tanah sawah digaru sehingga pupuk kandang dapat menyatu
dengan tanah. Terkadang untuk memperoleh pupuk kandang atau kompos matang
sebanyak 5 ton agak sulit. Sebagai gantinya dapat digunakan pupuk fermentasi atau
bokashi. Penggunaan pupuk fermentasi atau bokashi ini lebih hemat dibandingkan
pupuk kandang kompos, cukup 1,5-2 ton/ha. Selain sehat, penggunaan pupuk
fermentasi pun lebih baik karena mengandung mikroba pengurai sebagai penambah
kesuburan tanah.
b. Pemupukan susulan
Pemupukan susulan pada budidaya padi secara organik dilakukan tiga kali selama
satu musim tanam. Pemupukan susulan tahap pertama dilakukan saat tanaman
Universitas Sumatera Utara
12
berumur sekitar 15 hari. Jenis pupuk yang digunakan berupa pupuk kandang matang
sebanyak 1 ton/ha tau kompos fermentasi sebanyak 0,5 ton/ha. Cara pemberiannya
cukup dengan disebarkan merata ke seluruh areal persawahan, yaitu di sela-sela
tanaman padi.
Pemupukan susulan tahap kedua dilakukan saat tanaman berumur 25-60 hari dengan
frekuensi seminggu sekali, jenis pupuk yang diberikan berupa pupuk organik cair
buatan sendiri yang kandungan unsur N-nya tinggi. Dosisnya sebanyak 1 liter pupuk
yang dilarutkan dalam 17 liter air. Cara pemberiannya dengan disemprotkan pada
daun tanaman.
Pemupukan susulan tahap ketiga dilakukan saat tanaman memasuki fase generatif
atau pembentukan buah, yaitu setelah tanaman berumur 60 hari. Pupuk yang
digunakan berupa pupuk organik cair buatan sendiri yang masing-masing
mengandung unsur P dan K tinggi. Dosisnya 2-3 sendok makan pupuk P organik
yang dicampur dalam 15 liter atau satu tangki kecil pupuk K organik. Pupuk tersebut
disemprotkan ke tanaman dengan frekuensi seminggu sekali. Pemberian pupuk
tersebut dapat dihentikan bila besar bulir padi sebagian besar bulir padi sudah tampak
menguning.
2.1.3 Usaha Peternakan Sapi
Sektor peternakan memiliki peran penting dalam kehidupan dan pembangunan
semberdaya manusia Indonesia. Peran ini dapat di lihat dari fungsi produk peternakan
sebagai penyedia protein hewani yang penting bagi pertumbuhan dan perkembangan
Universitas Sumatera Utara
13
tubuh manusia. Oleh karenanya tidak mengherankan bila produk-produk peternakan
disebut sebagai bahan “pembangun” dalam kehidupan ini. Selain itu, secara hipotesis,
peningkatan kesejahteraan masyarakat akan diikuti dengan peningkatan konsumsi
produk-produk peternakan, dengan demikian maka turut menggerakkan
perekonomian pada sub sektor peternakan (Yunus,2014).
Menurut Sugeng (2000) ada beberapa faktor yang menyebabkan volume produksi
daging sapi masih rendah, antara lain sebagai berikut:
a. Populasi rendah
Rendahnya populasi ternak sapi di negara kita selama ini karena pada umumnya
sebagian besar ternak sapi potong yang dipelihara oleh peternak masih dalam skala
kecil, dengan lahan dan modal yang sangat terbatas.
b. Produksi rendah
Tingkat produksi rendah akibat faktor tujuan pemeliharaan dan penggunaan bibit
belum memadai, serta pakan yang tersedia masih rendah.
Jadi salah satu sebab rendahnya produksi sapi diakibatkan kurangnya pemberian
pakan. Padahal, pakan sapi dapat berasal dari pakan hijauan dan konsentrat. Pakan
bisa diramu dengan komposisi sederhana, tetapi tidak mengurangi kandungan gizi. Ini
tentunya dapat menekan biaya produksi selama masa pemeliharaan
(Tim Penulis Agriflo, 2012). Contohnya jerami, jerami padi dapat dijadikan sebagai
pakan ternak sapi yaitu jerami padi yang sudah diolah dapat dijadikan sebagai pakan
utama yang diberikan sebanyak 6-8 kg/ekor/hari. Teknologi penyusunan ransum
Universitas Sumatera Utara
14
(konsentrat) dilakukan dengan memanfaatkan bahan pakan yang tersedia di lokasi
setempat dengan memperhatikan harga dan kualitas (Batubara, dkk, 2005).
2.1.4 Sistem Integrasi Padi dan Ternak
Salah satu sistem usaha tani yang dapat mendukung pembangunan pertanian di
wilayah pedesaan adalah sistem integrasi tanaman ternak. Ciri utama dari
pengintegrasian tanaman dengan ternak adalah terdapatnya keterkaitan yang saling
menguntungkan antara tanaman dengan ternak. Keterkaitan tersebut terlihat dari
pembagian lahan yang saling terpadu dan pemanfaatan limbah dari masing masing
komponen. Saling keterkaitan berbagai komponen sistem integrasi merupakan faktor
pemicu dalam mendorong pertumbuhan pendapatan masyarakat tani dan
pertumbuhan ekonomi wilayah yang berkelanjutan (Kariyasa dkk, 2005).
Menurut Suryanti(2001) bahwa sistem integrasi tanaman ternak mengemban tiga
fungsi pokok yaitu memperbaiki kesejahteraan dan mendorong pertumbuhan
ekonomi, memperkuat ketahanan pangan dan memelihara keberlanjutan lingkungan.
Integrasi tanaman dan ternak dimasukkan untuk mendukung pertanian
berkelanjuatan, penggunaan sumber daya alam secara optimal dan efesiensi
penggunaan lahan dalam upaya peningkatan pendapatan. Telah kita sadari bersama
bahwa ternak memberikan kontribusi yang besar terhadap kesejahteraan petani,
namun hingga kini peranan ternak tersebut belum dimanfaatkan secara maksimal oleh
sebagian besar petani. Ternak ruminansia dapat memanfaatkan hasil ikutan dan sisa
hasil pertanian untuk kebutuhan pakannya. Dilain pihak dengan penguasaan lahan
Universitas Sumatera Utara
15
antara 0,25-0,3 Ha (Prasetyo, 2001) penggunaan pupuk anorganik semakin berlebihan
dalam upaya peningkatan hasil, justru memperburuk kondisi lahan. Dalam keadaan
demikian pemberian pupuk kandang menjadi keharusan. Pemberian pupuk kandang
selain untuk perbaikan tanah juga efesiensi penggunaan pupuk anorganik yang
semakin mahal dan sulit dicari.Dengan membaiknya kondisi fisik lahan dan efesiensi
dalam penggunaan pupuk diharapkan dapat meningkatkan pendapatan.
Konsep pertanian terpadu atau sistem usaha tani integrasi tanaman dan ternak
sebenarnya telah dikenal dan diterapkan sejak petani mengenal pertanian namun
dalam penerapannya belum memperhatikan untung atau ruginya serta kelestarian
lingkungan, penelitian terpadu secara sistematis telah dimulai pada tahun 1980-an.
Penelitian ini mempertimbangkan aspek kelanjutan (sustainable), secara ekonomi
layak (economically testable) dan secara politis diterima (politically desirable), pada
dekade tahun 1990-an telah di intensifkannya 14 integrasi tanaman padi dengan
ternak sapi (Dwiyanto, 2001). Bertitik tolak dari hal tersebut, beberapa program
peningkatan pendapatan mengacu pada program integrasi tanaman degan ternak
degan melibatkan ternak (Kusnadi, 2007). Program sistem integrasi padi-ternak
merupakan salah satu alternatif dalam meningkatkan produksi pertanian, daging,
susu, dan sekaligus meningkatkan pendapatan petani (Haryanto dkk, 2002).
Badan litbang pertanian telah meneliti dan mengkaji integrasi tanaman Padi -Ternak
dengan pendekatam Zero Waste. Yang dimaksud Zero Waste adalah pengoptimalkan
pemanfaatan sumber daya lokal seperti pemanfaatan jerami sebagai pakan ternak dan
kotoran ternak sapi untuk diproses menjadi pupuk organik. Artinya memperbaiki
Universitas Sumatera Utara
16
unsur hara yang dibutuhkan tanaman sehingga tidak ada limbah yang terbuang
(Dirjen Bina Produksi Peternakan, 2002)
2.2 Landasan Teori
2.2.1 Produktivitas
Secara global atau umum produktivitas bisa dikatakan sebagai hasil dari kegiatan atau
pekerjaan yang telah dilakukan dengan seluruh sumber daya yang digunakan untuk
menghasilkan sesuatu yang ingin dicapai.
Menurut (Kussriyanto,1986) produktivitas adalah sikap mental terhadap kemajuan
dan kehidupan. Lalu juga dikatakan bahwa tenaga kerja dijadikan faktor pengukur
suatu produktivitas . Hal ini disebabkan karena biaya untuk tenaga kerja merupakan
biaya terbesar dalam pengadaan produk dan masukan dalam sumberdaya manusia
lebih mudah dihitung daripada masukan pada faktor-faktor lainnya.
Menurut (Simanjuntak, 1985) produktivitas mengandung pengertian filosofis dan
kuantitatif. Secara filosofis produktivitas mengandung arti pandangan hidup dan
sikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan. Keadaan
hari ini harus lebih baik daripada kemaren, dan mutu kehidupan besok harus lebih
baik daripada hari ini. Secara kuantitatif, produktivitas merupakan perbandingan
antara hasil yang ingin dicapai (keluaran) dengan kesuluruhan sumber daya
(masukan) yang digunakan per satuan waktu.
Suatu peningkatan produktivitas pegawai dapat diketahui apabila kemampuan kita
dalam bekerja lebih baik dari kemarin, lebih bagus dari kemarin serta mampu bekerja
Universitas Sumatera Utara
17
lebih baik dari kemarin, lebih bagus dari kemarin serta mampu bekerja secara efisien
dan efektif maka bisa dikatakan produktivitas kita dalam kerja meningkat. Selain itu
efektivitas dan efisiensi merupakan faktor yang sangat menentukan produktivitas.
Menurut (Umar, 2003), efektivitas merupakan ukuran yang memberikan gambaran
seberapa jauh target dicapai atau menunjukkan apakah persoalan tertentu dapat
diselesaikan dengan baik sedangkan efisiensi adalah suatu ukuran dalam
membandingkan input yang direncanakan dengan input sebenarnya. Jadi, efektivitas
berhubungan dengan hasil guna sedangkan efisiensi berhubungan dengan daya guna.
Efisiensi dan efektivitas yang tinggi menghasikan produktivitas yang tinggi. Akan
tetapi efektivitas yang tinggi dan efisiensi yang rendah mengakibatkan terjadinya
pemborosan. Sedangkan efisiensi yang tinggi dan efektivitas yang rendah yang
artinya tidak mencapai target yang ditentukan. Apabila efisiensi dikaitkan dengan
efektivitas, meskipun terjadi peningkatan efektivitas belum tentu terjadi peningkatan
efisiensi, begitu pula sebaliknya. Berdasarkan penjelasan di atas, produktivitas dapat
pula dirumuskan sebagai berikut :
Sedangkan tujuan diadakannya pengukuran produktivitas antara lain untuk
membandingkan hasil – hasil :
1. Pertumbuhan produksi dari waktu ke waktu.
2. Pertumbuhan pendapatan dari waktu ke waktu.
Produktivitas = Efektivitas menghasilkan output
Efisiensi menggunakan input
Universitas Sumatera Utara
18
2.2.2 Pendapatan Usahatani
Pendapatan dari suatu usahatani adalah ditentukan dari jumlah penerimaan yang
diperoleh dikurangi dengan jumlah biaya variabel yang dikeluarkan. Penerimaan
pertama merupakan harga yang dibayar oleh pedagang dari hasil tanaman yang
diperoleh. Biaya variabel adalah biaya yang dikeluarkan untuk tenaga kerja dan
modal yang dikeluarkan dalam usahatani. Perhitungan keuntungan merupakan suatu
cara yang cocok untuk memperlihatkan keadaan keuangan dari usahatani di suatu
tempat pada periode tertentu. Perhitungan keuntungan merupakan alat yang baik
untuk membandingkan hasil dari tanaman yang berbeda, tahun yang berbeda atau
petani yang berbeda (Sukirno, 2005).
Penerimaan usahatani adalah nilai produksi yang diperoleh dalam jangka waktu
tertentu dan merupakan hasil kali dari jumlah produksi total dengan harga satuan dari
hasil produksi tersebut. Penerimaan usahatani dibagi menjadi penerimaan tunai
usahatani, dan penerimaan total usahatani. Penerimaan tunai usahatani adalah nilai
yang diterima dari penjualan produk usahatani.
Penerimaan total usahatani adalah penerimaan dalam jangka waktu tertentu (biasanya
dalam satu kali musim panen), baik yang dijual (tunai) maupun yang tidak dijual
(tidak tunai seperti konsumsi keluarga, bibit, pakan ternak).
Pengeluaran usahatani adalah nilai penggunaan faktor-faktor produksi dalam
melakukan proses produksi usahatani. Pengeluaran usahatani dibagi menjadi biaya
tunai usahatani, dan biaya yang diperhitungkan. Biaya tunai usahatani adalah
Universitas Sumatera Utara
19
sejumlah uang yang dibayarkan untuk pembelian barang dan jasa yang menjadi
masukan produksi. Biaya tunai ini dibagi menjadi biaya tetap (seperti sewa lahan,
bunga pinjaman, dan pajak lahan), dan biaya variabel (seperti biaya bibit, biaya
pupuk, dan upah tenaga kerja). Biaya yang diperhitungkan adalah nilai pemakaian
barang dan jasa yang dihasilkan dan berasal dari usahatani itu sendiri. Biasanya
peralatan dan sarana penunjang tidak dibeli setiap musim tanam atau siklus produksi
karena masih bisa digunakan beberapa kali.
Pendapatan petani dapat dihitung dengan terlebih dahulu menghitung biaya produksi
dan penerimaan. Analisis biaya Produksi dihiting dengan rumus:
Keterangan:
TC = Total Cost/Total Biaya (Rp/ha/musim tanam)
FC = Fixed Cost/Biaya tetap (RP/ha/musim tanam)
VC = Variabel Cost/Biaya Variabel (Rp/ha/musim tanam).
Sedangkan total penerimaan dihitung dengan rumus:
Keterangan:
TR = Penerimaan usahatani (Rp/ha/musim tanam)
Y = Jumlah Produksi (Kg/ha/musim tanam)
Py = Harga y (Rp/Kg)
TC = FC + VC
TR = Y . Py
Universitas Sumatera Utara
20
Perhitungan pendapatan dilakukan dengan analisis total pendapatan. Pendapatan
dihitung dengan rumus:
Keterangan:
I = Pendapatan (pendapatan bersih usahatani) (RP/ha/musim tanam)
TR = Total Revenue (penerimaan usahatani) (Rp/ha/musim tanam)
TC = Total Cost (total biaya) (Rp/ha/musim tanam).
2.3 Penelitian Terdahulu
Hasan Basri Tarmizi dan Safaruddin (2012) dengan judul “Pengaruh Sistem Integrasi
Padi Ternak (SIPT) Terhadap Peningkatan Pendapatan Petani dan Dampaknya
Terhadap Pengembangan Wilayah di Kabupaten Serdang Bedagai”. Dari penelitian
tersebut diperoleh hasil penelitian bahwa Sistem Integrasi Padi Ternak (SIPT)
berpengaruh terhadap pendapatan petani di Kabupaten Serdang Bedagai, di mana
terdapat perbedaan yang signifikan antara pendapatan per hektar petani SIPT dengan
pendapatan petani non SIPT. Perbedaan pendapatan adalah sebesar Rp. 666.923 per
hektar dan Sistem Integrasi Padi Ternak (SIPT) memberikan dampak positif terhadap
pengembangan wilayah di Kabupaten Serdang Bedagai. Hal ini dapat dilihat dari
peningkatan produksi padi pada usaha tani SIPT serta peningkatan penggunaan
tenaga kerja dalam keluarga, yang berarti terjadi peningkatan penyerapan tenaga kerja
dalam usaha tani SIPT.
I = TR – TC
Universitas Sumatera Utara
21
Syamsidar (2012) dengan judul “Analisis Pendapatan Pada Sistem Integrasi Tanaman
Semusim-Ternak Sapi Potong (Integrated Farming System) Di Kecamatan Sinjai
Tengah, Kabupaten Sinjai”. Dari penelitian tersebut diperoleh hasil penelitian bahwa
Pendapatan usaha pada sistem integrasi tanaman semusim-sapi potong memberikan
keuntungan yaitu pada skala luas lahan < 0,5 Ha sebesar Rp 6,979,966.06,- skala 0,5-
1 Ha sebesar Rp. 10,164,831.11,- dan pada skala > 1 Ha sebesar Rp. 21,285,449.27,-
(2) Usaha pada sistem integrasi tanaman semusim-sapi potong memberikan
kontribusi yang besar terhadap pendapatan usaha tani-ternak yaitu kontribusi usaha
ternak sapi potong pada skala luas lahan < 0,5 Ha 58 %, skala luas lahan 0,5- 1 Ha
51%, dan skala luas lahan > 1 Ha 32% dan untuk usaha tanaman semusim kontribusi
pada skala luas lahan < 0,5 Ha 42 %, skala luas lahan 0,5- 1 Ha 49%, dan skala luas
lahan > 1 Ha 68% dan ini masih di kategorikan sebagai cabang usaha baik usaha sapi
potong maupun tanaman semusim karena usaha peternakan maupun pertanian di
anggap pokok apabilah kontribusinya lebih dari 70%.
2.4 Kerangka Pemikiran
Perkembangan budiaya ternak dalam suatu kawasan persawahan dapat dilakukan
dalam usaha pemeliharaan ternak yang diketahui dapat memanfaatkan secara optimal
sumberdaya lokal dan produk samping tanaman padi. Pola perkembangan tersebut
telah dikenal dengan system integrasi padi dan tenak (SIPT) yang merupakan suatu
system usaha tani yang pengelolaannya saling terintegrasi dengan berbagai komponen
usaha padi ternak.
Universitas Sumatera Utara
22
Pelakssanaan program SIPT antara lain dapat dilakukan melalui penerapan berbagai
macam teknologi pengolahan bahan baku pakan dan kotoran ternak sebagai bahan
baku pupuk organik. Produk teknologi pengolahan diharapkan mampu mendukung
kegiatan usaha tani padi melalui penyediaan pupuk organik dan penyediaan bahan
pakan yang berkelanjutan untuk sapi potong.
Dari hal diatas, maka dapat diketahui bahwa dengan penerapan SIPT ini dapat
meningkatan produksi padi, meningkatkan jumlah ternak sapi di daerah tersebut dan
dapat meningkatkan pendapatan baik dari usaha tani padinya maupun usaha ternak
sapi.
Dari penjelasan yang singkat di atas maka dapat di buat skema kerangka pemikiran
sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
23
Keterangan:
= menyatakan hubungan
= menyatakan pengaruh
Gambar 2.1 Skema Kerangka Pemikiran
Sistem Integrasi Padi dan Ternak
Usaha Tani Padi Usaha Ternak Sapi
Produktivitas
Padi
Pendapatan Petani
Sebelum Sistem Integeasi
Padi dan Tenak
Jumlah Ternak Pendapatan Peternak
Universitas Sumatera Utara
24
2.4 Hipotesis Penelitian
Sesuatu dengan identiffikasi masalah, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian
sebagai berikut:
1. Terdapat perbedaan produktivitas padi sebelum dan sesudah menggunakan
program Sistem Integrasi Padi dan Ternak
2. Terdapat perbedaan pendapatan petani padi sebelum dan sesudah menggunakan
program Sistem Integrasi Padi dan Ternak.
Universitas Sumatera Utara
25
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Penentuan Daerah Penelitian
Penelitian dilakukan di Desa Lubuk Bayas, Kecamatan Perbaungan. Penentuan
daerah ditentukan secara purposive (pengambilan sampel secara sengaja sesuai
dengan persyaratan sampel yang diperlukan). Adapun alasan penetapannya adalah
daerah penelitian merupakan desa pertama kali penerapan SIPT di Kabupaten
Serdang Bedagai kemudian program ini menyebar ke desa lainnya seperti L. Rotan,
Tanah Merah, Tanjung Sari, Sukarame, dan Sei Nagalawan.
3.2 Metode Penentuan Sampel
Metode yang digunakan dalam penarikan sampel pada penelitian ini adalah metode
pengambilan sampel aksidental (Accidental Sampling), yaitu metode pengambilan
sampel yang ditentukan berdasarkan orang yang ditemui secara kebetulan atau
siapapun yang dipandang oleh peneliti cocok sebagai sumber data (Sugiyono, 2010).
Populasi dalam penelitian ini adalah petani padi penerima bantuan BLM yaitu
kelompok tani MAWAR sebanyak 80 ekor sapi kepada 80 petani. Dimana 70 petani
berasal dari desa Lubuk Bayas dan 10 petani berasal dari desa Lubuk Rotan.
Menurut Wiratha (2006) untuk penelitian yang menggunakan analisis data dengan
statistik, ukuran sampel paling kecil 30, dan ukuran ini sudah dapat dikatakan
mewakili dari populasi. Untuk itu, maka peneliti mengambil 30 sampel dari populasi
tersebut.
Universitas Sumatera Utara
26
3.3 Metode Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data
sekunder. Data primer diperoleh dari wawancara langsung dengan responden
(sampel) dan dengan menggunakan daftar pertanyaan (koesioner) yang telah
dipersiapkan terlebih dahulu, sedangkan data sekunder diperoleh dari lembaga dan
instansi yang terkait dengan penelitian.
3.4 Metode Analisis Data
Data yang diperoleh dari lapangan terlebih dahulu ditabulasi dan selanjutnya
dianalisis. Untuk menganalisis masalah 1 dan 2 yaitu dengan menggunakan uji beda
yaitu digunakan untuk menganalisis dampak dari suatu perlakuan dimana untuk
mengetahui apakah ada perbedaan produktivitas padi dan pendapatan petani padi
sebelum dan sesudah SIPT dengan menggunakan bantuan SPSS. Uji ini digunakan
untuk mengetahui perbedaan rata-rata dua sampel yang saling bebas (Independent
Sample T-Test).
Adapun rumus uji beda adalah sebagai berikut:
Keterangan:
Universitas Sumatera Utara
27
X1 = rata-rata sampel 1
X2 = Rata-rata sampel 2
S1 = Simpangan baku sampel 1
S2 = Simpangan baku sampel 2
r = Korelasi antara dua sampel
Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. H0: t=0 (perbedaan antara dua pengamatan adalah 0), artinya tidak terdapat
perbedaan produktifitas padi sebelum dan sesudah SIPT.
2. H1: t ≠ 0 (perbedaan antara dua pengamatan tidak sama dengan 0), artinya
terdapat perbedaan pendapatan petani sebelum dan sesudah SIPT.
Adapun kriteria pengambilan keputusan adalah sebagai betikut:
Jika nilai signifikansi t : H0 diterima, H1 ditolak, (
Jika nilai signifikansi t : H0 ditolak, H1 diterima, (
Untuk menganalisis masalah 3 digunakan metode deskriptif, yaitu dengan
menanyakan langsung kepada petani berapa jumlah sapi dan pendapatan peternak
setelah diberikannya sapi pada tahun 2003.
3. 3.5 Definisi dan Batasan Operasional
Untuk menjelaskan dan menghindari kesalahpahaman dalam penelitian ini, maka
dibuat definisi dan batasan operasional sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
28
3.5.1 Definisi
1. Integrasi adalah pembauran hingga menjadi kesatuan yang utuh atau bulat,
integrasi juga berarti proses mengkoordinasikan berbagai tugas, fungsi dan
bagian-bagian, sedemikian rupa dapat bekerja sama dan tidak saling bertentangan
dalam pencapaian sasaran dan tujuan..
2. Produktivitas padi adalah rata-rata jumlah hasil panen padi selama 1 perode
tanam (kg/ha/musim tanam).
3. Jumlah ternak adalah berapa banyak jumlah ternak yang ada di daerah penelitian.
4. Pendapatan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pendapatan bersih petani
atau peternak yaitu selisih antara total penerimaan terhadap total biaya yang
dikeluarkan.
3.5.2 Batasan Operasional
Adapun batasan operasional dalam penelitian ini adalah:
1. Daerah Penelitian adalah Desa Lubuk Bayas, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten
Serdang Bedagai.
2. Sampel adalah petani padi yang menerapkan Sistem Integrasi Padi dan Ternak.
3. Waktu penelitian dilakukan pada tahun 2016.
Universitas Sumatera Utara
29
BAB IV
DESKRIPSI WILAYAH DAN KARAKTERISTIK SAMPEL
4.1 Deskripsi Daerah Penelitian
4.1.1. Letak dan Keadaan Geografis
Penelitian ini dilakukan di Desa Lubuk Bayas, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten
Serdang Bedagai. Desa Lubuk Bayas memiliki luas wilayah 483 ha dengan curah
hujan 10,5 mm, suhu rata-rata harian sebesar 310C. Jarak dari Ibukota Kecamatan
adalah 13 km dengan jarak tempuh 30 menit dan jarak dari Ibukota Kabupaten adalah
14 km dengan waktu tempuh 30 menit.
Secara administratif, Desa Lubuk Bayas mempunyai batas-batas wilayah sebagai
berikut:
1. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Naga Kisar atau Desa Sei Naga Lawan,
Kecamatan Perbaungan.
2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Perbaungan. PT. Scopindo Tj.
Buluh, Kecamatan Perbaungan.
3. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Sei Buluh, Kecamatan Teluk Mengkudu.
4. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Tanah Merah atau Desa Lubuk Rotan,
Kecamatan Perbaungan.
4.1.2 Keadaan Penduduk
Berdasarkan data potensi tahun 2016. Jumlah penduduk di Desa Lubuk Bayas
sebanyak 3.127 jiwa dengan 771 KK. Distribusi penduduk berdasarkan jenis kelamin
Universitas Sumatera Utara
30
adalah 1467 jiwa penduduk laki-laki (46,91 %) dan 1660 jiwa penduduk perempuan
(53,09 %). Komposisi penduduk berdasarkan mata pencaharian dapat dilihat dari
Tabel 4.1 berikut ini:
Tabel 4.1 Distribusi Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian di Desa Lubuk
Bayas, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai
No. Jenis Pekerjaan Jumlah Penduduk
(Jiwa)
Jumlah Penduduk
(%)
1 Petani 1255 57,28
2 Buruh Tani 545 24,87
3 PNS 8 0,37
4 Pengrajin Industri Rumah Tangga 18 8,20
5 Pedagang Keliling 28 1,28
6 Peternak 31 1,41
7 Nelayan 2 0,09
8 Montir 10 0,46
9 Pengusaha Kecil dan Menengah 3 0,14
10 Bidan Swasta 12 0,55
11 Pembantu Rumah Tangga 24 1,10
12 Karyawan Perusahaan Swasta 249 11,36
13 Karyawan Perusahaan Pemerintah 6 0,27
Jumlah 2191 100
Sumber : Kantor Kepala Desa Lubuk Bayas, 2016
Berdasarkan Tabel 4.1 dapat diketahui bahwa penduduk Desa Lubuk Bayas
didominasi bekerja di sektor pertanian yaitu sebagai petani dan buruh tani yaitu 1255
jiwa (57,28%) dan 545 jiwa (24,87%), sedangkan penduduk yang bekerja sebagai
PNS sebanyak 8 jiwa (0,37%), pedagang keliling sebanyak 28 jiwa (1,28%), Peternak
sebanyak 31 jiwa (1,41%), nelayan sebanyak 2 jiwa (0,09%), montir sebanyak 10
jiwa (0,46%), pengusaha kecil dan menengah sebanyak 3 jiwa (0,14%), bidan swasta
sebanyak 12 jiwa (0,55%), Pembantu rumah tangga sebanyak 24 jiwa (1,10%),
Universitas Sumatera Utara
31
karyawan perusahaan swasta sebanyak 249 jiwa (11,36%), dan karyawan perusahaan
pemerintah sebanyak 6 jiwa (0,27%).
4.2 Karakteristik Petani/Peternak Sampel Penelitian
Karakteristik petani sampel menggambarkan kondisi atau keadaan serta status petani
tersebut. Pembahasan tentang karakteristik petani /peternak pada penelitian ini
meliputi beberapa hal yaitu umur, tingkat pendidikan jumlah tanggungan dan Luas
lahanakan dijelaskan dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 4.3 Karakteristik Petani/Peternak Sampel di Desa Lubuk Bayas,
Kecamatan Perbaungan, Kabupeten Serdang Bedagai
No. Karakteristik Satuan Rentang Rataan
1 Umur Tahun 30-62 47,8
2 Tingkat Pendidikan Tahun 12-18 13,5
3 Jumlah Tanggungan Jiwa 1-5 3,2
4 Pengalaman Bertani Tahun 14-32 19,67
Sumber: Lampiran 1
Dari tabel 4.3 tersebut dapat dilihat bahwa dari segi umur petani/peternak dengan
rentang 30-62 memiliki rataan sebesar 47,8 tahun. Dari segi pendidikan
petani/peternak dengan rentang 12-18 memiliki rataan sebesar 13,5 tahun. Sedangkan
dari segi jumlah tanggungan dengan rentang 1-5 jiwa memiliki rataan sebesar 3,2
jiwa dan dari segi pengalaman bertani dengan rentang 14-32 tahun memiliki rataan
sebesar 19,67.
Universitas Sumatera Utara
32
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1. Produktivitas Padi Sebelum dan Sesudah menggunakan Sistem Integrasi
Padi dan Ternak (SIPT)
Produktivitas padi merupakan hasil bagi antara rata-rata jumlah produksi petani
dengan menghitung dalam satuan kg/ha/musim tanam. Sebelum dilakukannya
program Sistem Integrasi Padi dan Ternak (SIPT), rata-rata produksi petani adalah
sebesar 3306.5,- kg/musim tanam, maka rata-rata total penerimaan per petani adalah
sebesar Rp 8266250,- per musim tanam dengan harga jual rata-rata sebesar Rp 2500,-
/kg. Rata-rata produksi padi sesudahprogram Sistem Integrasi Padi dan Ternak
(SIPT) adalah sebesar 6,430,- kg/musim tanam, maka rata-rata total penerimaan per
petani adalah sebesar Rp 28,935,000,- per musim tanam dengan harga jual rata-rata
sebesar Rp 4500,- /kg.
Produksi Padi sebelum Sistem Integrasi Padi dan ternak (SIPT) berbeda setelah
Sistem Integrasi Padi dan ternak (SIPT). Perbedaan juga terdapat pada produktivitas
padi sebelum dan sesudah SIPT. Perbedaan produktivitas tersebut disajikan dalam
Tabel 5.1 berikut ini:
Universitas Sumatera Utara
33
Tablel 5.1 Rata-rata Luas Lahan, Rata-rata Produksi dan Produktivitas Padi
Sebelum SIPT tahun 2003 dan Sesudah SIPT Tahun 2016.
Uraian Rata-rata Luas
Lahan (Ha/MT)
Rata-rata Produksi
(Kg/MT)
Produktivitas
(Kg/Ha/MT)
Sebelum SIPT 0.536 3,306.5 6,166.67
Sesudah SIPT 0.878 6,430 7,304.17
Selisih 0.344 3,123.5 1,137.5
Sumber: Lampiran 22 dan 23
Tabel 5.1 memperlihatkan bahwa selisih produktivitas padi sebelum dan sesudah
SIPT sebesar 1137.5 kg/ha/musim tanam. Produktivitas padi setelah SIPT lebih tinggi
daripada sebelum SIPT. Perbedaan produktivitas tersebut disebabkan oleh perbedaan
rata-rata produksi dan rata-rata luas lahan. Rata-rata produksi sesudah SIPT lebih
tinggi daripada sebelum SIPT karena sesudah SIPT petani telah menggunakan pupuk
organik sehingga pupuk tersebut dapat memperbaiki lahan dan hampir semua petani
menggunakan dosis pupuk dan pestisida yang sesuai dengan kebutuhan lahan.
Menurut AAK (1990), tujuan penggunaan pupuk ialah untuk mencukupi kebutuhan
makanan (hara). Dalam kehidupan tanaman, pupuk yang mengandung berbagai unsur
hara berperan sangat penting bagi tanaman, baik dalam proses pertumbuhan, ataupun
produksi. Selain itu, penggunaan varietas yang berbeda dan penggunaan jumlah bibit
yang berbeda juga menyebabkan perbedaan jumlah produksi yang dihasilkan.
Untuk menguji apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara produktivitas
sebelum dan selah SIPT, dilakukan uji beda rata-rata dua sampel yang saling bebas
(Independent Sample T-Test). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada table 5.2
berikut ini:
Universitas Sumatera Utara
34
Tabel 5.2 Tabel Test Statistics Uji Beda Rata-rata Produktivitas Padi Sebelum
SIPT Tahun 2003 dan Sesudah SIPT Tahun 2016
Independent Samples Test
Levene's Test
for Equality of
Variances t-test for Equality of Means
95% Confidence
Interval of the
Difference
F Sig. T df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Difference
Std. Error
Difference Lower Upper
Penda
patan
Equal variances
assumed
11.230 .001 -63.673 58 .000 -1.298E7 203896.482 -1.339E7 -1.257E7
Equal variances
not assumed
-63.673 42.730 .000 -1.298E7 203896.482 -1.339E7 -1.257E7
Sumber: Lampiran 24
Tabel 5.2 diatas memperlihatkan bahwa hasil analisis uji beda rata-rata produktivitas
padi sebelum dan sesudah SIPT diperoleh nilai signifikansi sebesar 0.000. Nilai
signifikansi yang diperoleh (0.000) lebih kecil dari α (0.05) maka diambil kesimpulan
bahwa H0 ditolak dan H1 diterima. Artinya terdapat perbedaan signifikan antara
produktivitas padi di sebelum SIPT dan sesudah SIPT.
5.2. Pendapatan Petani Padi Sebelum dan Sesudah Menggunakan Sistem
Integrasi Padi dan Ternak (SIPT).
Pendapatan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pendapatan bersih petani yaitu
selisih anatara total penerimaan terhadap total biaya yang dikeluarkan oleh petani
dalam 1 musim tanam (Rp/ha/musim tanam). Dimana total penerimaan adalah total
Universitas Sumatera Utara
35
hasil yang diterima petani dari penjualan padi selama 1 periode tanam (Rp/ha/musim
tanam), sedangkan total biaya adalah seluruh total pengeluaran petani yang
dilimpahkan petani untuk usaha taninya selama 1 perode tanam (Rp/ha/musim
tanam).
Total Penerimaan
Total Penerimaan adalah total hasil yang diterima petani dari penjualan padi yaitu
jumlah produksi dikali dengan harga jual padi selama 1 periode tanam musim tanam
(Rp/ha/musim tanam). Adapun total penerimaan petani padi di daerah penelitian
ditampilkan pada Tabel 5.3 dibawah ini:
Tabel 5.3 Jumlah Produktivitas, Harga Jual dan Penerimaan Petani Sebelum
SIPT tahun 2003 dan Sesudah Program SIPT tahun 2016
Uraian Jumlah
Produktivitas
(Kg/Ha/MT)
Rata-rata Harga
Jual (Rp/Kg)
Rata-rata
Penerimaan
(Rp/Ha/MT)
Sebelum SIPT 6,166.67 2,500 15,416,666.67
Sesudah SIPT 7,304.17 4,500 32,868,750.00
Selisih 1,137.5
2,000 17,452,083.33
Sumber: Lampiran 22 dan 23
Tabel 5.3 memperlihatkan bahwa terdapat perbedaan rata-rata penerimaan petani padi
sebelum SIPT dan setelah SIPT. Hal ini terjadi disebabkan adanya perbedaan
produktivitas dan perbedaan rata-rata harga jual di daerah tersebut. Perbedaan
Universitas Sumatera Utara
36
produktivitas ini disebabkan oleh perbedaan rata-rata luas lahan dan perbedaan
produksi sebelum dan sesudah SIPT. Perbedaan ini dapat dilihat pada tabel 5.1.
Sedangkan perbedaan rata-rata harga jual pada tabel 5.3 sebelum SIPT dan sesudah
SIPT adalah sebesar Rp 200,- per kg.
Total Biaya Produksi
Total biaya produksi adalah seluruh total pengeluaran petaniyang dilimpahkan petani
untuk usahataninya selama 1 periode tanam (Rp/ha/musim tanam). Total biaya terdiri
dari biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap adalah biaya yang dikeluarkan yang
jumlahnya relatif tetap selama masa produktif. Petani harus tetap membayarnya,
berapapun jumlah komoditi yang dihasilkan usahataninya. Dalam hal ini, biaya tetap
meliputi biaya penyusutan dari peralatan yang digunakan oleh petani dan biaya PBB.
Sedangkan biaya variabel adalah biaya yang besarnya tergantung pada jumlah
produksi. Umumnya biaya variabel meliputi biaya tenaga kerja dan biaya sarana
produksi (saprodi).
Total biaya produksi yang dikeluarkan oleh petani padi di daerah penelitiam
ditampilkan secara rinci pada tabel 5.4 berikut ini:
Universitas Sumatera Utara
37
Tabel 5.4 Total Biaya Produksi Sebelum dan Sesudah SIPT
Uraian Sebelum SIPT
Rata-rata (Rp/Ha/MT)
Sesudah SIPT
Rata-rata (Rp/Ha/MT)
Biaya Tetap
1. Biaya PBB 3,750 5,000
2. Biaya Penyusutan 38,644.84 77,590.48
Biaya Variabel
1. Biaya Tenaga Kerja 3,255,000 6,435,600
2. Biaya Saprodi 1,824,208 3,101,509.953
Total Biaya 5096752.165 9,619,700
Sumber: Lampiran 19 dan 21 (diolah)
Pendapatan Petani
Pendapatan petani yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pendapatan bersih
petani yaitu selisih antara total penerimaan terhadap total biaya yang dikeluarkan oleh
petani (Rp/ha/musim tanam). Untuk mengidentifikasi pendapatan petani padi
sebelum SIPT dan sesudah SIPT dapat dilihat pada tabel berikut ini
Universitas Sumatera Utara
38
Tabel 5.5 Total Penerimaan, Total Biaya dan Pendapatan Petani Padi Sebelum
dan Sesudah SIPT
Uraian Sebelum SIPT Sesudah SIPT
Rata-rata (Rp/Ha/MT) Rata-rata (Rp/Ha/MT)
Penerimaan 15,416,666.67 32,868,750.00
Biaya Tetap
1. Biaya PBB 3,750 5,000
2. Biaya Penyusutan 38,644.84 77,590.48
Biaya Variabel
1. Biaya Tenaga Kerja 3,255,000 6,435,600
2. Biaya Saprodi 1,824,208 3,101,509.953
Total Biaya 5096752.165 9,619,700
Pendapatan 10,319,914.5 23,302,549.58
Sumber: Lampiran 22 dan 23 (Diolah)
Tabel 5.5 diatas memperlihatkan bahwa terdapat perbedaan rata-rata pendapatan
petani padi sebelum SIPT dan sesudah SIPT yaitu sebesar Rp 12,982,635.08,- per
hektar per musim tanam. Rata-rata pendapatan petani sesudah SIPT lebih tinggi
daripada sebelum SIPT. Hal ini disebabkan adanya perbedaan rata-rata penerimaan
yang diterima dan rata-rata total biaya yang dikeluarkan oleh petani sebelum dan
sesudah SIPT.
Adapun perbedaan rata-rata penerimaan yang diterima oleh petani sebelum dan
sesudah SIPT adalah sebesar Rp 17,452,083.33,- per hektar per musim tanam. Rata-
Universitas Sumatera Utara
39
rata penerimaan yang diterima oleh petani padi sesudah SIPT lebih tinggi daripada
sebelum SIPT.
Sedangkan perbedaan total biaya yang dikeluarkan oleh petani padi sebelum dan
sesudah SIPT disebabkan adanya perbedaan biaya PBB, biaya penyusutan, biaya
tenaga kerja dan biaya saprodi. Perbedaan ini terjadi karena perbedaan waktu yang
diambil yaitu sebelum SIPT pada tahun 2003 dan sesudah SIPT pada tahun 2016
sehingga harga, baik harga PBB, alat yang digunakan petani, upah tenaga kerja dan
harga saprodi naik.
Tabel 5.5 di atas juga memperhatikan bahwa perbedaan rata-rata penyusutan adalah
sebesar Rp 38,945.64,- per hektar. Perbedaan juga terdapat pada biaya tenaga kerja
yang digunakan petani untuk usahataninya. Perbedaan rata-rata biaya tenaga kerja
yang dikeluarkan oleh petani adalah sebesar Rp 3,180,600,- per hektar per musim
tanam. Perbedaan rata-rata biaya saprodi sebelum SIPT lebih tinggi daripada sesudah
SIPT. Hal ini disebabkan karena perbedaan jumlah bibit, jumlah pupuk dan jumlah
pestisida serta biaya P3A. Selain itu, petani telah menggunakan metode pupuk
berimbang dan penggunaan pupuk KCl dan pupuk organik. Perbedaan biaya saprodi
ini dapat dilihat lebih rinci pada Tabel 5.6 berikut ini:
Universitas Sumatera Utara
40
Table 5.6 Rata-rata Biaya Saprodi per Hektar Sebelum dan Sesudah SIPT
Uraian Sebelum SIPT
(Rp/Ha/MT)
Sesudah SIPT
(Rp/Ha/MT)
Bibit 300,833.33 466,950
Pupuk
Organik - 227,272.73
Urea 382,500.00 600,000
ZA 86,120.69 127,083.33
SP 36 446,666.67 612,500
KCL - 355,833.33
Pestisida
Insektisida 382,220.31 447,184.3
Fungisida 38,366.79 48,859.123
P3A 187,500 337,500
Total 1,799,357.32 3,101,509.953
Sumber: Lampiran 9 dan 12
Rata-rata pendapatan yang diperoleh petani padi sebelum dan sesudah SIPT adalah
Rp 10,319,914.5,- per hektar per musim tanam. Dimana rata-rata luas lahan petani
sebelum SIPT adalah 0.54 hektar per petani dengan rata-rata pendapatan sebesar Rp
5,548,220.159,- per petani per musim tanam atau Rp 1,849,407,- per petani per bulan.
Rata-rata pendapatan yang diperoleh petani padi sesudah SIPT adalah sebesar Rp
23,302,549.58,- per hektar per musim tanam. Dimana rata-rata luas lahan petani
adalah sebesar 0.88 hektar per petani. Artinya rata-rata pendapatan per petani adalah
sebesar Rp 20,588,561.20,- per petani per musim tanam atau Rp 6,862,853.733,- per
petani per bulan.
Universitas Sumatera Utara
41
Untuk menguji apakah terdapat perbedaan yang signifikan anatara pendapatan petani
padi sebelum dan sesudah SIPT, dilakukan Uji Beda Rata-rata dua sampel saling
bebas (Independent Sample T-Test). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada table 5.8
berikut ini:
Tabel 5.8 Tabel Test Statistics Uji Beda Rata-rata Pendapatan Petani Padi
Sebelum dan Sesudah SIPT
Independent Samples Test
Levene's Test
for Equality of
Variances t-test for Equality of Means
95% Confidence Interval
of the Difference
F Sig. t df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Difference
Std. Error
Difference Lower Upper
Penda
patan
Equal
variances
assumed
24.380 .000 -5.306 58 .000 -1.504E7 2833939.343 -2.071E7 -9364261.768
Equal
variances not
assumed
-5.306 33.719 .000 -1.504E7 2833939.343 -2.080E7 -9275983.949
Sumber: Lampiran 25
Tabel 5.8 di atas memperhatikan bahwa hasil analisis Uji beda Rata-rata pendapatan
petani padi sebelum dan sesudah SIPT diperoleh nilai signifikansi sebesar 0.000.
Nilai signifikansi yang diperoleh (0.000) lebih kecil dari α (0.05) maka diambil
kesimpulan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima. Artinya terdapat perbedaan yang
signifikan antara pendapatan petani padi sebelum SIPT dan sesudah SIPT.
Universitas Sumatera Utara
42
5.3 Perkembangan Jumlah Sapi dan Pendapatan Peternak Sapi Sesudah
Program Sistem Integrasi Padi dan Ternak(SIPT).
5.3.1 Perkembangan Jumlah Sapi
Program Sistem Integrasi Padi dan ternak dimulai pada tahun 2003 dimana setiap
petani diberikan satu ekor sapi. Sebelum diberikannya sapi pemerintah telah
memberikan pelatihan-pelatihan bagaimana memelihara sapi. Pemerintah juga
memberikan bantuan dana untuk pembuatan kandang kelompok dan pemberian obat-
obatan untuk sapi. Berikut ini jumlah sapi dari tahun 2004-2016.
Tabel 5.9 Rata-rata Jumlah sapi tahun 2004-2016
Tahun Rata-rata Jumlah Sapi Rata-rata Jumlah sapi
yang dijual
2004 1 -
2006 3 1
2008 4 2
2010 3 2
2012 4 2
2014 4 2
2016-sekarang 4 4
Sumber: Lampiran 26 dan 27
Dari hal diatas dapat diketahui bahwa rata-rata jumlah sapi peternak sapi yaitu pada
tahun 2004 sebanyak 1 ekor, tahun 2006 sebanyak 3 ekor, tahun 2008 sebanyak 4
ekor, tahun 2010 sebanyak 3 ekor, tahun 2012 sebanyak 4 ekor, tahun 2014 sebanyak
Universitas Sumatera Utara
43
4 ekor dan tahun 2016-sekarang sebanyak 4 ekor. Dari data tersebut dapat diketahui
bahwa dari tahun 2004-sekarang rata-rata jumlah sapi yang dipelihara tidak
mengalami peningkatan hal ini terjadi karena mulai pada tahun 2006 petani sudah
mulai menjual sapi mereka yaitu pada tahun 2006 rata-rata sapi yang dijual sebanyak
1 ekor, tahun 2008 sebanyak 2 ekor, tahun 2010 sebanyak 2 ekor, tahun 2012
sebanyak 2 ekor dan pada tahun 2014 sebanyak 4 ekor per orang. Adapun alasan
petani untuk menjual sapinya adalah sebagai modal usaha, memperluas lahan sawah,
rehap rumah, biaya sekolah anak, membeli motor, untuk berobat, membeli tanah dan
biaya hidup.
5.3.2 Perkembangan Pendapatan Peternak Sapi Tahun 2012-2016
Pendapatan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pendapatan bersih peternak
yaitu selisih antara total penerimaan terhadap total biaya yang dikeluarkan oleh
peternak dalam selang waktu dua tahun sekali. Dimana total penerimaan adalah total
hasil yang diterima peternak dari penjualan sapi dan urin sapi selama selang waktu 2
tahun sedangkan total biaya adalah seluruh total pengeluaran peternak yang
dilimpahkan peternak untuk usaha ternaknya selama selang waktu 2 tahun.
Total Penerimaan
Total Penerimaan adalah total hasil yang diterima peternak dari sapinya yaitu
penjualan sapi dan urin sapi dikali dengan harga sapi atau urin sapi sapi tersebut
Adapun total penerimaan peternak di daerah penelitian ditampilkan pada Tabel 5.3
dibawah ini:
Universitas Sumatera Utara
44
Tabel 5.10Rata-rata Penerimaan Peternak Sapi dari Sapi Hidup dan Urin Sapi
tahun 2012-2016
Uraian 2012 2014 2016
Sapi hidup 18,781,250.00
21,620,000.00 36,727,273.00
Urin Sapi 24,911,250.00
23,420,833.33 16,856,000.00
Total Penerimaan 43,692,500.00 45,040,833.33 53,583,273.00
Sumber: Lampiran 22 dan 23
Dari tabel 5.10 diatas dapat diketahui bahwa Rata-rata penerimaan peternak sapi
tahun 2012 sebesar Rp 43,692,500,- dimana di dapat dari sapi hidup sebesar Rp
18,781,250,- dan Urin sapi sebesarRp 24,911,250,-. Rata-rata Penerimaan tahun
2014 sebesar Rp 21,620,000.00,- dimana di dapat dari sapi hidup sebesar
Rp 23,420,833.33,- dan Urin sapi sebesarRp 45,040,833.33,-. Rata-rata Penerimaan
tahun 2016 sebesar Rp 36,727,273,- dimana di dapat dari sapi hidup sebesar
Rp 36,727,273,- dan Urin sapi sebesarRp 53,583,273,-.
Total Biaya
Total biaya adalah seluruh total pengeluaran peternak yang dilimpahkan peternak
untuk usahaternaknya selama setahun. Total biaya terdiri dari biaya tetap dan biaya
variabel. Biaya tetap adalah biaya yang dikeluarkan yang jumlahnya relatif tetap
selama masa produktif. Dalam hal ini, biaya tetap meliputi biaya penyusutan dari
peralatan yang digunakan peternak dan biaya PBB. Sedangkan biaya variabel adalah
biaya yang besarnya tergantung pada jumlah produksi. Umumnya biaya variabel
meliputi biaya tenaga kerja dan biaya sarana produksi (saprodi).
Universitas Sumatera Utara
45
Total biaya produksi yang dikeluarkan oleh petani padi di daerah penelitiam
ditampilkan secara rinci pada tabel 5.4 berikut ini:
Tabel 5.11 Rata-rata Total Biaya Peternak Sapi Tahun 2012-2016
Uraian 2012 2014 2016
Biaya Tetap
1. Biaya Listrik 20000 20000 20000
2. Biaya Penyusutan 77230.77 77230.77
77230.77
Biaya Variabel
1. Biaya Pemberian pakan 288000
288000
288000
Total Biaya 385230.77
385230.77
385230.77
Sumber: Lampiran 19 dan 21 (diolah)
Kandang sapi yang digunakan peternak sapi adalah kandang kelompok dimana
kandang sapi berukuran 2 m x 4 m perunit kandang dengan kandang tambahan
sebesar 4 m x 10 m untuk pengolahan jerami dan 4 m x 10 m juga untuk pengolahan
pupuk kompos. Biaya yang dikeluarkan peternak yaitu biaya tetap yang terdiri dari
biaya listrik dan biaya penyusutan. Biaya listrik yang dikeluarkan kelompok selama
satu bulan adalah sebesar Rp 25000,- perbulan per 30 peternak sehingga biaya selama
2 tahun sebesar Rp 600000,- per 30 peternak sehingga diperoroleh rata-rata biaya
listrik peternak selama 2 tahun adalah Rp 20000,-.
Biaya Penyusutan terdiri dari biaya penyusutan kandang, ember, selang, sekop dan
beko. Total biaya pembuatan kandang kelompok sebesar Rp 39375000,-per 30
peternak sehingga biaya kandang sebesar Rp 1312500,- perorang dan didperoleh
Universitas Sumatera Utara
46
biaya penyusutan kandang sebesar Rp 201923,- per 2 tahun. Adapun biaya
penyusutan lainnya adalah biaya penyusutan ember sebesar Rp 70000,- per 2 tahun,
biaya penyusutan selang Rp 135000,- per 2 tahun, biaya penyusutan sekop sebesar Rp
210000,- per 2 tahun dan biaya penyusutan beko sebesar Rp 1700000,-per 2 tahun.
Dari hal tersebut didapat total biaya penyusutan sebesar Rp 41490000,- per 30
peternak. Sehingga didapat biaya penyusutan sebesar Rp 77230.77 per orang per 2
tahun.
Selain Biaya tetap, peternak juga dibebankan biaya variable yaitu biaya pemberian
pakan yaitu sebesar Rp 288000,-. Sehingga diketahui bahwa jumlah biaya pada tahun
2012, 2014 dan 2016 adalah sebesar Rp 385230.77,-
Pendapatan Peternak
Pendapatan peternak yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pendapatan bersih
peternak yaitu selisih antara total penerimaan terhadap total biaya yang dikeluarkan
oleh peternak. Untuk mengidentifikasi pendapatan peternak sapi dapat dilihat pada
tabel berikut ini
Universitas Sumatera Utara
47
Tabel 5.12 Total Penerimaan, Total Biaya dan Pendapatan Peternak Tahun
2012-2016
Uraian 2012 2014 2016
Penerimaan 43,692,500.00 45,040,833.33 53,583,273.00
Biaya Tetap
3. Biaya Listrik 20000 20000 20000
4. Biaya Penyusutan 77230.77 77230.77
77230.77 77230.77
Biaya Variabel
3. Biaya Pemberian
Pakan
288000
288000
288000
Total Biaya 385230.77
385230.77
385230.77
Pendapatan 43,307,269.23 44,655,602.56 53,198,042.23
Sumber: Lampiran 22 dan 23 (Diolah)
Dilihat dari tabel diatas maka diketahui bahwa pada tahun 2012 pendapatan peternak
sebesar Rp 43,307,269.23,- tahun 2014 sebesar Rp 44,655,602.56,- dan pada tahun
2016 sebsar Rp 53,198,042.23,- dari hal tersebut maka diketahui pendapatan petani
naik setiap tahunnya.
Universitas Sumatera Utara
48
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Produktivitas padi sesudah SIPT lebih besar dari pada sebelum SIPT sehingga
terdapat perbedaan signifikan antara produktivitas padi sebelum SIPT dan
sesudah SIPT di daerah penelitian.
2. Pendapatan padi sesudah SIPT lebih besar dari pada sebelum SIPT
sehinggaterdapat perbedaan signifikan antara pendapatan padi sebelum SIPT dan
sesudah SIPT di daerah penelitian.
3. Perkembangan rata-rata jumlah sapi tahun 2004-2016 telah mengalami
peningkatan dan mulai pada tahun 2006 petani sudah mulai menjual sapi mereka,
sehingga meningakatkan pendapatan petani. Dengan demikian pendapatan
petani meningkat setiap tahunnya didapat dari hasil penjualan sapi beserta urin
sapi.
6.2 Saran
6.2.1 Kepada Petani/peternak
Diharapkan kepada petani/peternak untuk tetap meneruskan usahanya hal ini karena
terdapat perbedaan produktivitas dan pendapatan petani di daerah tersebut dan
meningkatkan lagi usaha ternaknya agar meningkatkan jumlah sapi dan menambah
pendapatan.
Universitas Sumatera Utara
49
6.2.2 Kepada Pemerintah
Diharapkan kepada pemerintah agar tidak berhenti memberikan penyuluhan agar
usahatani dan usahaternak masyarakat semakin maju. Diharapkan program ini terus
meningkat dan meluas ke wilayah yang lain.
6.2.3 Kepada Peneliti Selanjutnya
Diharapkan agar dapat meneliti tentang dampak program pemerintah tanaman-ternak
tetapi dengan komoditi lainnya.
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR PUSTAKA
AAK. 1990. Budidaya Tanaman Padi. Kanisius. Yogyakarta.
Balitpa. 2000. Tonggak Kemajuan Teknologi Produksi Tanaman Pangan Simposium
Penelitian Tanamna Pangan IV. Bogor.
Batubara, A.,Khairiah dan Lermansius H. 2005. Petunjuk Teknis Sistem Integrasi
Padi dan Ternak (SIPT). Balai Pengkajian Teknolofi Pertanian Sumatera
Utara.
Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Serdang Bedagai. 2014. Laporan Tahunan
Dinas Pertanian dan Peternakan Serdang Bedagai.
Direktorat Jenderal Bina Produksi Peternakan. 2002. Pengembangan Kawasan
Agribisnis Berbasis Peternakan
Dwiyanto, 2001. Proceding Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner.
Puslitbangnak Bogor.
Haryanto,B. Harsana B., dan Ismet I. 2003. Sistem Integrasi Padi dan Ternak dalam
Rangka Pengembangan Ternak Sapi di Kabupaten Serdang Bedagai.
Prosiding Seminar nasional Teknologi Peternakan dan Veterner. Pusat
Penelitian dan Pengembangan Peternakan.
Kariyasa, Ketut. 2005. Sistem Integrasi Tanman Ternak dalam Reorientasi Kebijakan
Pupuk. Prosding Seminar Nasional Sistem Integrasi Tanaman Ternak. Pusat
Litbang Peternkan.
Khairiah dan Wasito. 2007. Dampak Sistem Integrasi Padi dan Ternak dalam Rangka
Pengembangan Ternak Sapi di Kabupeaten Serdang Bedagai, Sumatera
Utara. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan. Departemen
Pertanian
Khairiah dan Haloho, L. 2011. Dinamika dan keragaan sistem Integrasi Padi-Ternak
di Desa Lubuk Bayas Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai,
Sumatera Utara. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan.
Departemen Pertanian
Kusnadi. 2007. Inovasi Teknologi Peternakan dalam Sistem Integrasi Tanaman dan
Ternak (SITT) untuk Menunjang Swasembada daging Tahun 2010. Orasi
Pengukuhan Professor riset Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian.
Kussriyanto, Bambang. 1986. Meningkatkan Produktivitas Karyawan. Jakarta: PT.
Pustaka Binaman Pressindo.
Universitas Sumatera Utara
Menegristek. 2010. Padi (Oriza sativa L.)
www.warintek.ristek.go.id/pertanian/padi.pdf Jakarta. (on line), diakses
tanggal 21 November 2015 pukul 19.02 WIB
Suparyono dan Agus Setyono. 1993. Padi. Penebar Swadaya. Jakarta
Praptono, b. 2010. Kajian pola bertani padi sawah di kabupaten pati ditinjau dari
sistem pertanian berkelanjutan. Universitas diponegoro. Semarang
Prasetyo. 2001. Integrasi Tanaman dalam Pengembangan Agribisnis yang Berdaya
Saing Berkelanjutan dan Berkerakyatan. Disampaikan pada Seminar
Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner. Puslitbangnak Bogor.
Simanjuntak, Payaman J. 1985. Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia. Jakarta:
LP – FE,UI
Sugeng, Y.B. 2000. Sapi Potong. Penebar Swadaya. Jakarta.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Sosial. Alfabeta. Bandung
Sukirno, H. 2005. Mikro Ekonomi: Teori Pengantar. Edisi ketiga. Rajagrafindo
Persada. Jakarta.
Supriana,T. dan Barus R. 2010. Statistik Nonparametrik: Aplikasi dalam Bidang
Sosial Ekonomi Pertanian. USU Press. Medan.
Suryanti, Reni. 2001. Penerapan Integrasi Usaha Tanaman dan Ternak Serta
Kebutuhan Penyuluhan Pertanian. Pasca Sarjana. Universitas Andalas 2011
Susanto, R. 2002. Penerapan Padi Organik. Kanisius. Yogyakarta.
Tim Penulis Agriflo. 2012. Sapi. Penebar Swadaya. Jakarta
Umar, Husein. 2003. Riset Sumber Daya Manusia dalam Organisasi. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama
Utama, Z. H. 2015. Budidaya Padi pada Lahan Marjinal. Andi. Yogyakarta
Yunus, A. 2014. Sukses Usaha Pembibitan Sapi dan Kambing. Pustaka Baru Press.
Yogyakarta.
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 1. Karakteristik Petani Sampel di Daerah Penelitian
Sampel Umur
Pendidikan
Terakhir
Pekerjaan Jlh
Tanggungan
Lama
Bertani Utama Sampingan
1 49 18 Petani - 1 22
2 35 15 Petani Tambak Ikan 4 15
3 37 15 Petani - 3 15
4 52 18 Petani - 4 23
5 45 12 Petani Buruh Tani 3 30
6 35 15 Petani - 4 20
7 35 15 Petani - 1 17
8 45 18 Petani Wiraswasta 4 20
9 40 12 Petani Buruh Tani 3 20
10 58 12 Petani - 4 17
11 62 12 Petani - 4 21
12 50 12 Petani - 3 18
13 60 12 Petani - 2 23
14 49 12 Petani - 2 29
15 47 12 Petani - 4 15
16 60 12 Petani
Tukang
Bangunan 2 30
17 45 15 Petani Wirausaha 4 14
18 49 12 Petani - 3 17
19 38 12 Petani - 5 15
20 59 12 Petani - 1 20
21 49 12 Petani - 3 16
22 48 12 Petani - 4 17
23 60 12 Petani - 3 32
24 50 12 Petani - 3 15
25 42 18 Petani - 4 16
26 35 12 Petani - 4 14
27 30 18 Petani - 3 14
28 57 12 Petani - 5 15
29 62 12 Petani Wiraswasta 2 25
30 51 12 Petani Pedagang 4 25
Total 1434 405 96 590
Rata-
rata 47.8 13.5 3.2 19.66667
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 2. Alat-alat Yang Digunakan dalam Usahatani Sebelum
SIPT
Smpl
Luas
Lahan
Cangkul Umur
Ekonomis Arit
Umur
Ekonomis
Hand
Sprayer
Umur
Ekonomis
Parang
Babat
Umur
ekonomis
1 0.8 2 5 1 5 1 5 1 5
2 0.2 1 2 1 3 1 7 1 5
3 0.32 1 5 1 5 1 5 1 5
4 1.2 2 5 2 5 1 5 2 5
5 0.2 1 5 1 5 1 5 1 5
6 0.32 2 5 1 5 1 5 1 5
7 0.4 1 5 1 5 1 5 1 5
8 0.6 2 5 2 5 1 5 2 5
9 0.2 1 5 1 5 1 5 1 5
10 1.6 2 5 2 5 1 5 2 5
11 0.2 1 5 1 5 1 5 1 5
12 1.2 2 5 2 5 1 5 2 5
13 0.2 1 5 2 5 1 5 1 5
14 0.48 2 5 1 5 1 5 1 5
15 0.8 2 5 2 5 1 5 2 5
16 0.4 1 5 1 5 1 5 1 5
17 0.8 1 5 1 5 1 5 1 5
18 0.2 1 5 1 5 1 5 1 5
19 0.2 1 5 1 5 1 5 1 5
20 0.4 1 5 1 5 1 5 2 5
21 0.4 2 5 1 5 1 5 1 5
22 0.4 1 5 1 5 1 5 1 5
23 0.4 1 5 2 5 1 5 1 5
Universitas Sumatera Utara
24 0.44 2 5 1 5 1 5 1 5
25 0.6 2 5 1 5 1 5 1 5
26 0.32 2 5 1 5 1 5 1 5
27 0.4 1 5 1 5 1 5 1 5
28 0.2 1 5 1 5 1 5 1 5
29 0.6 1 5 1 5 1 5 2 5
30 1.6 2 5 2 5 2 25 2 5
Total 16.08 43 147 38 148 31 172 38 150
Rata-
rata 0.536 1.43333 4.9 1.27 4.933333333 1.033333333 5.733333333 1.266666667 5
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 3. Depresiasi Alat-alat Yang Digunakan dalam Usahatani Sebelum SIPT
Sampel Luas
lahan
Biaya Penyusutan
Cangkul Arit Handsprayer Parang
Babat
Total
Biaya/Panen
1 0.8 5000 2500 30000 2000 39500
2 0.2 6250 4166.7 21428.57143 2000 33,845
3 0.32 2500 2500 30000 2000 37000
4 1.2 5000 5000 30000 4000 44000
5 0.2 2500 2500 30000 2000 37000
6 0.32 5000 2500 30000 2000 39500
7 0.4 2500 2500 30000 2000 37000
8 0.6 5000 5000 30000 4000 44000
9 0.2 2500 2500 30000 2000 37000
10 1.6 5000 5000 30000 4000 44000
11 0.2 2500 2500 30000 2000 37000
12 1.2 5000 5000 30000 4000 44000
13 0.2 2500 5000 30000 2000 39500
14 0.48 5000 2500 30000 2000 39500
15 0.8 5000 5000 30000 4000 44000
16 0.4 2500 2500 30000 4000 39000
17 0.8 2500 2500 30000 2000 37000
18 0.2 2500 2500 30000 2000 37000
19 0.2 2500 2500 30000 2000 37000
20 0.4 2500 2500 30000 4000 39000
21 0.4 5000 2500 30000 2000 39500
22 0.4 2500 2500 30000 2000 37000
23 0.4 2500 5000 30000 2000 39500
24 0.44 5000 2500 30000 2000 39500
25 0.6 5000 2500 30000 2000 39500
26 0.32 5000 2500 30000 2000 39500
27 0.4 2500 2500 30000 2000 37000
28 0.2 2500 2500 30000 2000 37000
29 0.6 2500 2500 30000 4000 39000
30 1.6 5000 5000 12000 4000 26000
Total 16.08 111250 96667 873428.57 78000 1159345.238
Rata-
rata 0.536 3708.333 3222.2 29114.286 2600 38644.84127
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 4. Harga Alat-alat sebelum SIPT
No. Nama Alat Harga Awal
Harga Akhir
1 Cangkul 25000 12500
2 Arit 25000 12500
3 Hand Sprayer 250000 100000
4 Parang babat 20000 10000
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 5. Alat-alat Yang Digunakan dalam Usahatani Setelah SIPT
Sampel
Luas
Lahan Cangkul
Umur
Ekonomis Arit
Umur
Ekonomis
Hand
Sprayer Umur Ekonomis
Parang
Babat
Umur
ekonomis
1 1.6 2 5 1 5 1 5 1 5
2 0.4 1 2 1 3 1 7 1 5
3 0.48 1 5 1 5 1 5 1 5
4 1.6 2 5 2 5 1 5 2 5
5 0.4 1 5 2 5 1 5 1 5
6 0.4 2 5 1 5 1 5 1 5
7 0.8 2 5 2 5 1 5 2 5
8 0.96 2 5 2 5 1 5 2 5
9 0.4 1 5 1 5 1 5 1 5
10 2 2 5 2 5 2 5 2 5
11 0.4 1 5 1 5 1 5 2 5
12 1.8 2 5 2 5 1 5 2 5
13 0.4 2 5 2 5 1 5 2 5
14 0.72 2 5 2 5 1 5 2 5
15 1.8 2 5 2 5 1 5 2 5
16 0.6 2 5 2 5 1 5 2 5
17 1.8 2 5 2 5 1 5 2 5
18 0.32 1 5 1 5 1 5 1 5
19 0.4 2 5 1 5 1 5 1 5
20 0.72 2 5 2 5 1 5 2 5
21 0.64 2 5 2 5 1 5 2 5
22 0.5 1 5 1 5 1 5 1 5
23 0,6 1 5 2 5 1 5 1 5
24 0.68 2 5 2 5 1 5 2 5
Universitas Sumatera Utara
25 0.8 2 5 2 5 1 5 2 5
26 0.6 2 5 1 5 1 5 1 5
27 0.64 2 5 2 5 1 5 1 5
28 0.48 1 5 1 5 1 5 1 5
29 0.8 2 5 1 5 1 5 2 5
30 2.6 2 5 2 5 2 5
Total 25.74 51 147 48 148 30 147 47 150
Rata-
rata 0.88758621 1.7 4.9 1.6 4.933333333 1.034482759 5.068965517 1.566666667 5
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 6. Depresiasi Alat-alat Yang Digunakan dalam Usahatani Setelah SIPT
Sampel Luas
lahan
Biaya Penyusutan
Cangkul Arit Handsprayer Parang
Babat
Total
Biaya/Panen
1 1.6 12000 6000 50000 5000 73000
2 0.4 15000 10000 35714.2857 5000 65714
3 0.48 6000 6000 50000 5000 67000
4 1.6 12000 12000 50000 10000 84000
5 0.4 6000 12000 50000 5000 73000
6 0.4 12000 6000 50000 5000 73000
7 0.8 12000 12000 50000 10000 84000
8 0.96 12000 12000 50000 10000 84000
9 0.4 6000 6000 50000 5000 67000
10 2 12000 12000 100000 10000 134000
11 0.4 6000 6000 50000 10000 72000
12 1.8 12000 12000 50000 10000 84000
13 0.4 12000 12000 50000 10000 84000
14 0.72 12000 12000 50000 10000 84000
15 1.8 12000 12000 50000 10000 84000
16 0.6 12000 12000 50000 10000 84000
17 1.8 12000 12000 50000 10000 84000
18 0.32 6000 6000 50000 5000 67000
19 0.4 12000 6000 50000 5000 73000
20 0.72 12000 12000 50000 10000 84000
21 0.64 12000 12000 50000 10000 84000
22 0.5 6000 6000 50000 5000 67000
23 0,6 6000 12000 50000 5000 73000
24 0.68 12000 12000 50000 10000 84000
25 0.8 12000 12000 50000 10000 84000
26 0.6 12000 6000 50000 5000 73000
27 0.64 12000 12000 50000 5000 79000
28 0.48 6000 6000 50000 5000 67000
29 0.8 12000 6000 50000 10000 78000
30 2.6 12000 12000 10000 34000
Total 25.74 315000 292000 1485714.29 235000 2327714.286
Rata-
rata 0.887586 10500 9733.333 51231.5271 7833.333333 77590.47619
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 7. Harga Alat-alat sebelum SIPT
No. Nama Alat Harga Awal
Harga Akhir
1 Cangkul 50000 20000
2 Arit 50000 20000
3
Hand
Sprayer 450000 200000
4 Parang babat 50000 25000
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 8. Input Produksi Usahatani per Petani Sebelum SIPT
Sampel Luas
Lahan Bibit
Pupuk Pestisida
P3A Total
Biaya Urea ZA SP36 Insektisida Fungisid
a Sponen Spontan Bestox Drusban
1 0.80 240,000 300,000 48,000 400,000 100,000 48,000 56,000 50,000 26,000 150,000 1,418,000
2 0.20 60,000 75,000 100,000 25,000 24,000 24,000 25,000 13,000 37,500 383,500
3 0.32 96,000 120,000 19,200 160,000 40,000 24,000 28,000 25,000 13,000 60,000 585,200
4 1.20 360,000 450,000 108,000 600,000 150,000 48,000 56,000 50,000 39,000 225,000 2,086,000
5 0.20 60,000 75,000 18,000 100,000 25,000 24,000 28,000 25,000 13,000 37,500 405,500
6 0.32 96,000 120,000 19,200 160,000 40,000 24,000 28,000 25,000 13,000 60,000 585,200
7 0.40 120,000 150,000 28,800 200,000 50,000 24,000 28,000 25,000 13,000 75,000 713,800
8 0.60 180,000 202,500 54,000 240,000 75,000 24,000 28,000 25,000 8,000 112,500 949,000
9 0.20 60,000 75,000 12,000 100,000 25,000 24,000 28,000 25,000 13,000 37,500 399,500
10 1.60 480,000 600,000 144,000 800,000 200,000 48,000 56,000 50,000 39,000 300,000 2,717,000
11 0.20 60,000 75,000 18,000 100,000 25,000 24,000 28,000 25,000 7,000 37,500 399,500
12 1.20 360,000 450,000 108,000 480,000 150,000 10,000 96,000 35,000 225,000 1,914,000
13 0.20 60,000 75,000 12,000 80,000 25,000 24,000 28,000 25,000 13,000 37,500 379,500
14 0.48 150,000 180,000 28,800 176,000 62,500 24,000 28,000 25,000 13,000 90,000 777,300
15 0.80 240,000 300,000 48,000 400,000 100,000 48,000 56,000 50,000 26,000 150,000 1,418,000
16 0.40 120,000 150,000 28,800 200,000 50,000 24,000 28,000 25,000 15,000 75,000 715,800
17 0.80 240,000 360,000 72,000 400,000 100,000 48,000 28,000 25,000 16,000 150,000 1,439,000
18 0.20 60,000 75,000 24,000 100,000 25,000 24,000 28,000 25,000 7,000 37,500 405,500
19 0.20 60,000 90,000 12,000 100,000 25,000 24,000 28,000 25,000 13,000 37,500 414,500
20 0.40 120,000 150,000 48,000 140,000 50,000 24,000 28,000 13,000 75,000 648,000
21 0.40 130,000 195,000 24,000 160,000 50,000 24,000 28,000 15,000 75,000 701,000
22 0.40 110,000 180,000 48,000 100,000 50,000 24,000 28,000 25,000 7,000 75,000 647,000
Universitas Sumatera Utara
23 0.40 120,000 150,000 48,000 200,000 50,000 50,000 16,000 75,000 709,000
24 0.44 143,000 165,000 26,400 220,000 55,000 56,000 25,000 13,000 82,500 785,900
25 0.60 180,000 270,000 54,000 240,000 75,000 24,000 28,000 25,000 16,000 112,500 1,024,500
26 0.32 96,000 120,000 36,000 128,000 40,000 24,000 28,000 12,000 60,000 544,000
27 0.40 120,000 180,000 28,800 200,000 50,000 24,000 28,000 13,000 75,000 718,800
28 0.20 60,000 75,000 24,000 60,000 25,000 24,000 28,000 25,000 7,000 37,500 365,500
29 0.60 180,000 225,000 72,000 240,000 75,000 24,000 28,000 12,500 14,000 112,500 983,000
30 1.60 480,000 480,000 120,000 560,000 200,000 48,000 56,000 50,000 26,000 300,000 2,320,000
Total 16.08 4,841,000 6,112,500
1,332,00
0 7,144,000 2,012,500 802,000 948,000 858,500 487,000 3,015,000
27,552,50
0
Rata-
rata 0.54
161,366.6
7
203,750.0
0
45,931.0
3
238,133.3
3 67,083.33 28,642.86 33,857.14 33,019.23 16,233.33
100,500.0
0
918,416.6
7
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 9. Input Produksi Usahatani per Ha Sebelum SIPT
Sampel Bibit
Pupuk Pestisida
P3A Total Biaya Urea ZA SP36
Insektisida Fungisid
a Sponen Spontan Bestox Drusban
1 300,000 375,000 60,000 500,000 125,000 60,000 70,000 62,500 32,500 187,500 1,772,500
2 300,000 375,000 500,000 125,000 120,000 120,000 125,000 65,000 187,500 1,917,500
3 300,000 375,000 60,000 500,000 125,000 75,000 87,500 78,125 40,625 187,500 1,828,750
4 300,000 375,000 90,000 500,000 375,000 120,000 140,000 125,000 97,500 187,500 2,310,000
5 300,000 375,000 90,000 500,000 125,000 120,000 140,000 125,000 65,000 187,500 2,027,500
6 300,000 375,000 60,000 500,000 125,000 75,000 87,500 78,125 40,625 187,500 1,828,750
7 300,000 375,000 90,000 500,000 125,000 60,000 70,000 62,500 32,500 187,500 1,802,500
8 300,000 337,500 90,000 400,000 125,000 40,000 46,667 41,667 13,333 187,500 1,581,667
9 300,000 375,000 60,000 500,000 125,000 120,000 140,000 125,000 65,000 187,500 1,997,500
10 300,000 375,000 90,000 500,000 125,000 30,000 35,000 31,250 24,375 187,500 1,698,125
11 300,000 375,000 90,000 500,000 125,000 120,000 140,000 125,000 35,000 187,500 1,997,500
12 300,000 375,000 90,000 400,000 125,000 8,333 80,000 29,167 187,500 1,595,000
13 300,000 375,000 60,000 400,000 125,000 120,000 140,000 125,000 65,000 187,500 1,897,500
14 300,000 375,000 60,000 400,000 130,208 50,000 58,333 52,083 27,083 187,500 1,640,208
15 300,000 375,000 60,000 500,000 125,000 60,000 70,000 62,500 32,500 187,500 1,772,500
16 300,000 375,000 90,000 500,000 125,000 60,000 70,000 62,500 37,500 187,500 1,807,500
17 300,000 450,000 90,000 500,000 125,000 60,000 35,000 31,250 20,000 187,500 1,798,750
18 300,000 375,000 120,000 500,000 125,000 240,000 140,000 125,000 35,000 187,500 2,147,500
19 300,000 450,000 60,000 500,000 125,000 120,000 140,000 125,000 65,000 187,500 2,072,500
20 300,000 375,000 120,000 350,000 125,000 60,000 70,000 32,500 187,500 1,620,000
21 325,000 375,000 60,000 400,000 125,000 60,000 70,000 37,500 187,500 1,640,000
22 275,000 375,000 120,000 250,000 125,000 60,000 70,000 62,500 17,500 187,500 1,542,500
Universitas Sumatera Utara
23 300,000 375,000 120,000 500,000 125,000 125,000 40,000 187,500 1,772,500
24 325,000 412,500 60,000 500,000 125,000 127,273 56,818 29,545 187,500 1,823,636
25 300,000 450,000 90,000 400,000 125,000 40,000 46,667 41,667 26,667 187,500 1,707,500
26 300,000 375,000 112,500 400,000 125,000 75,000 87,500 37,500 187,500 1,700,000
27 300,000 450,000 90,000 500,000 125,000 60,000 70,000 32,500 187,500 1,815,000
28 300,000 375,000 120,000 250,000 125,000 120,000 140,000 125,000 35,000 187,500 1,777,500
29 300,000 375,000 120,000 400,000 125,000 40,000 46,667 20,833 23,333 187,500 1,638,333
30 300,000 300,000 75,000 350,000 125,000 30,000 35,000 31,250 16,250 187,500 1,450,000
Total 9,025,000
11,475,00
0
2,497,50
0
13,400,00
0 4,005,208
2,203,33
3
2,493,10
6
2,105,56
8 1,151,004 5,625,000 53,980,720
Rata-
rata
300,833.3
3
382,500.0
0
86,120.6
9
446,666.6
7
133,506.9
4
78,690.4
8
89,039.5
0
80,983.3
9 38,366.79
187,500.0
0
1,799,357.3
2
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 10. Harga Input Produksi Sebelum SIPT
Jenis Harga
Bibit (Kg) 6,000
Pupuk
Urea (Kg) 1,500
ZA (Kg) 1,200
SP36 (Kg) 2,000
KCl (Kg) 3,500
Insektisida
Sponen (Kg) 2,500
Spontan (Btl) 24,000
Bestox (Btl) 28,000
Drusban (Btl) 25,000
Fungisida
Ali 7,000
Rodiamin 13,000
Sindax 8,000
Lindomin 15,000
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 11. Input Produksi Usahatani per Petani setelah SIPT
Sampel Luas Lahan Bibit (Kg)
Pupuk Pestisida
P3A Total Biaya organik (kg) Urea(Kg) ZA (Kg) SP 36 (Kg) Kcl(Kg)
Insektisida Fungisida
Bisnoit
Spontan
(btl)
Bestox
(btl)
Drusban
(btl)
1 1.6 900000 400000 960000 200000 980000 560000 165000 100000 144000 96000 39000 540000 5,084,000
2 0.4 180000 100000 240000 50000 280000 140000 55000 50000 48000 48000 14000 135000 1,340,000
3 0.48 204000 120000 288000 60000 294000 168000 55000 50000 40000 48000 60000 162000 1,549,000
4 1.6 900000 400000 960000 200000 980000 560000 165000 100000 144000 96000 42000 540000 5,087,000
5 0.4 180000 100000 240000 75000 245000 140000 55000 50000 48000 48000 14000 135000 1,330,000
6 0.4 180000 240000 50000 245000 140000 55000 50000 48000 48000 14000 135000 1,205,000
7 0.8 360000 200000 480000 100000 490000 280000 110000 100000 42000 270000 2,432,000
8 0.96 480000 576000 120000 588000 336000 165000 96000 96000 28000 324000 2,809,000
9 0.4 150000 100000 240000 50000 245000 140000 55000 28000 25000 14000 135000 1,182,000
10 2 900000 1200000 250000 1400000 700000 165000 165000 96000 120000 675000 5,671,000
11 0.4 180000 100000 240000 50000 280000 140000 55000 50000 48000 48000 14000 135000 1,340,000
12 1.8 840000 225000 1080000 225000 1102500 630000 250000 100000 96000 84000 607500 5,240,000
13 0.4 180000 240000 50000 245000 140000 55000 50000 48000 48000 28000 135000 1,219,000
14 0.72 384000 180000 432000 90000 441000 252000 165000 100000 48000 42000 243000 2,377,000
15 1.8 780000 1080000 225000 1260000 630000 220000 150000 144000 56000 607500 5,152,500
16 0.6 264000 75000 360000 75000 367500 210000 165000 48000 30000 202500 1,797,000
17 1.8 720000 450000 1080000 225000 1102500 630000 220000 100000 96000 96000 70000 607500 5,397,000
18 0.32 168000 60000 192000 40000 196000 112000 55000 50000 48000 48000 30000 108000 1,107,000
19 0.4 150000 50000 240000 50000 245000 140000 110000 48000 28000 135000 1,196,000
20 0.72 324000 90000 432000 90000 378000 252000 110000 100000 96000 28000 243000 2,143,000
21 0.64 360000 160000 384000 80000 392000 224000 110000 48000 42000 216000 2,016,000
22 0.5 216000 125000 300000 64000 262500 175000 55000 50000 48000 48000 14000 168750 1,526,250
Universitas Sumatera Utara
23 0,6 270000 150000 360000 75000 315000 210000 165000 48000 30000 202500 1,825,500
24 0.68 300000 170000 408000 85000 416500 238000 165000 50000 48000 50000 28000 229500 2,188,000
25 0.8 420000 480000 100000 490000 280000 11000 50000 48000 50000 42000 270000 2,241,000
26 0.6 270000 150000 360000 75000 315000 210000 165000 48000 30000 202500 1,825,500
27 0.64 300000 120000 384000 80000 392000 224000 110000 50000 48000 50000 28000 216000 2,002,000
28 0.48 216000 288000 60000 294000 252000 55000 50000 48000 50000 30000 162000 1,505,000
29 0.8 420000 200000 480000 100000 490000 280000 110000 50000 48000 48000 28000 270000 2,524,000
30 2.6 936000 650000 1560000 325000 1592500 910000 165000 100000 144000 96000 39000 877500 7,395,000
Total 25.74 12132000 4375000 15804000 3319000 16324000 9303000 3561000 1500000 1865000 1525000 1108000 8889750 79,705,750
Rata-
rata 0.8875862 404400 190217.3913 526800 110633.33 544133.33 310100 118700 71428.571 69074.074 66304.348 36933.333 296325 2656858.33
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 12. Input Produksi per Ha Setelah SIPT
Sampel Bibit
(Kg)
Pupuk
Pestisida
P3A Total Biaya organik (kg) Urea(Kg) ZA (Kg) SP 36 (Kg) Kcl(Kg)
Insektisida Fungisida
Bisnoit
Spontan
(btl)
Bestox
(btl) Drusban (btl)
1 562500 250000 600000 125000 612500 350000 103125 62500 90000 60000 21666.667 337500 3,174,792
2 450000 250000 600000 125000 700000 350000 275000 250000 24000 240000 70000 337500 3,671,500
3 420000 250000 600000 125000 612500 350000 114583.33 104166.67 83333.333 100000 125000 337500 3,222,083
4 562500 250000 600000 125000 612500 350000 103125 62500 90000 60000 26250 337500 3,179,375
5 450000 250000 600000 187500 612500 350000 137500 125000 120000 120000 35000 337500 3,325,000
6 450000
600000 125000 612500 350000 137500 125000 120000 120000 35000 337500 3,012,500
7 450000 250000 600000 125000 612500 350000 137500
125000 52500 337500 3,040,000
8 501000
600000 125000 612500 350000 171875
100000 100000 29166.667 337500 2,927,042
9 450000 250000 600000 125000 612500 350000 137500
70000 62500 35000 337500 3,030,000
10 450000
600000 125000 700000 350000 82500
82500 48000 60000 337500 2,835,500
11 450000 250000 600000 125000 700000 350000 137500 125000 120000 120000 35000 337500 3,350,000
12 450000 125000 600000 125000 612500 350000 138888.89 55555.556
53333.333 46666.667 337500 2,894,444
13 450000
600000 125000 612500 350000 137500 125000 120000 120000 70000 337500 3,047,500
14 534000 250000 600000 125000 612500 350000 229166.67 138888.89 66666.667
58333.333 337500 3,302,056
15 432000
600000 125000 700000 350000 122222.22 83333.333 80000
31111.111 337500 2,861,167
16 450000 125000 600000 125000 612500 350000 275000
80000
50000 337500 3,005,000
17 399000 250000 600000 125000 612500 350000 122222.22 55555.556 53333.333 53333.333 38888.889 337500 2,997,333
18 525000 187500 600000 125000 612500 350000 171875 156250 150000 150000 93750 337500 3,459,375
19 450000
600000 125000 612500 350000 495000
120000
70000 337500 3,160,000
20 450000 125000 600000 125000 525000 350000 152777.78 138888.89
133333.33 38888.889 337500 2,976,389
21 562500 250000 600000 125000 612500 350000 171875
75000
65625 337500 3,150,000
22 432000 250000 600000 125000 525000 350000 110000 100000 96000 96000 28000 337500 3,049,500
23 450000 250000 600000 125000 525000 350000 275000
80000
50000 337500 3,042,500
Universitas Sumatera Utara
24 450000 250000 600000 125000 612500 350000 242647.06 73529.412 70588.235 73529.412 41176.471 337500 3,226,471
25 525000
600000 125000 612500 350000 13750 62500 60000 62500 52500 337500 2,801,250
26 450000 250000 600000 125000 525000 350000 275000
80000
50000 337500 3,042,500
27 468000 187500 600000 125000 612500 350000 171875 78125 75000 78125 43750 337500 3,127,375
28 450000
600000 125000 612500 525000 114583.33 104166.67 100000 104166.67 62500 337500 3,135,417
29 525000 250000 600000 125000 612500 350000 137500 62500 60000 60000 35000 337500 3,155,000
30 360000 250000 600000 125000 612500 350000 63461.538 38461.538 55384.615 36923.077 15000 337500 2,844,231
Total 14008500 5000000 18000000 3812500 18375000 10675000 4958053 2126921.5 2321806.2 2176744.2 1465773.7 10125000 93,045,299
Rata-
rata 466950 227272.73 600000 127083.33 612500 355833.33 165268.43 101281.98 85992.822 94641.05 48859.123 337500 3101509.953
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 13. Harga Input Produksi per Ha Sebelum SIPT
Jenis Harga Bibit (Kg) 12,000 Pupuk Urea (Kg) 3,000 ZA (Kg) 2,500 SP36 (Kg) 3,500 KCl (Kg) 7,000 Organik (Kg) 500 Insektisida Bisnoit (Btl) 55,000 Spontan (Btl) 50,000 Bestox (Btl) 48,000 Drusban (Btl) 48,000 Fungisida Ali 10,000 Rodiamin 30,000 Sindax 14,000
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 14. Penggunaan Tenaga Kerja Usahatani per Petani Sebelum SIPT
Sampel
Pengolahan
Lahan Pembibitan
Penanaman+cabut
bibit Penyiangan Pemupukan Pengendalian Hama & Penyakit Panen Total
Upah Lk Pr Upah LK Pr Upah Lk Pr Upah Lk Pr Upah Lk Pr Upah
1 480,000 1 0 30000 0 20 520000 0 4 100000 2 0 60000 5 0 150000 1200000
2,540,000
2 120,000 1 0 30000 0 5 130000 0 2 50000 1 0 30000 2 0 60000 300000
720,000
3 192,000 1 0 30000 0 8 208000 0 2 50000 1 0 30000 3 0 90000 480000
1,080,000
4 720,000 2 0 60000 0 30 780000 0 6 150000 2 0 60000 5 0 150000 1875000
3,795,000
5 120,000 1 0 30000 0 5 130000 0 2 50000 1 0 30000 2 0 60000 325000
745,000
6 192,000 1 0 30000 0 8 208000 0 2 50000 1 0 30000 2 0 60000 520000
1,090,000
7 240,000 1 0 30000 0 10 260000 0 2 50000 2 0 60000 3 0 90000 600000
1,330,000
8 360,000 1 0 30000 0 15 390000 0 5 125000 2 0 60000 4 0 120000 937500
2,022,500
9 120,000 1 0 30000 0 5 130000 0 2 50000 1 0 30000 3 0 90000 300000
750,000
10 960,000 2 0 60000 0 40 1040000 0 5 125000 2 0 60000 5 0 150000 2400000
4,795,000
11 120,000 1 0 30000 0 5 130000 0 1 25000 1 0 30000 3 0 90000 300000
725,000
12 720,000 2 0 60000 0 30 780000 0 5 125000 2 0 60000 4 0 120000 1875000
3,740,000
13 120,000 1 0 30000 0 5 130000 0 1 25000 1 0 30000 3 0 90000 325000
750,000
14 288,000 1 0 30000 0 12 312000 0 2 50000 2 0 60000 3 0 90000 750000
1,580,000
15 480,000 1 0 30000 0 20 520000 0 4 100000 2 0 60000 4 0 120000 1200000
2,510,000
16 240,000 1 0 30000 0 10 260000 0 2 50000 2 0 60000 3 0 90000 600000
1,330,000
17 480,000 1 0 30000 0 20 520000 0 4 100000 2 0 60000 5 0 150000 1200000
2,540,000
Universitas Sumatera Utara
18 120,000 0.5 0 15000 0 5 130000 0 2 50000 1 0 30000 2 0 60000 312500
717,500
19 120,000 0.5 0 15000 0 5 130000 0 1 25000 1 0 30000 3 0 90000 300000
710,000
20 240,000 0.5 0 15000 0 10 260000 0 2 50000 2 0 60000 4 0 120000 625000
1,370,000
21 240,000 0.5 0 15000 0 10 260000 0 2 50000 2 0 60000 3 0 90000 600000
1,315,000
22 240,000 1 0 30000 0 10 260000 0 1 25000 2 0 60000 4 0 120000 600000
1,335,000
23 240,000 0.5 0 15000 0 10 260000 0 3 75000 2 0 60000 4 0 120000 625000
1,395,000
24 264,000 1 0 30000 0 11 286000 0 2 50000 2 0 60000 5 0 150000 687500
1,527,500
25 360,000 0.5 0 15000 0 15 390000 0 1 25000 2 0 60000 5 0 150000 975000
1,975,000
26 192,000 0.5 0 15000 0 8 208000 0 2 50000 1 0 30000 4 0 120000 480000
1,095,000
27 240,000 1 0 30000 0 10 260000 0 2 50000 2 0 60000 3 0 90000 637500
1,367,500
28 120,000 0.5 0 15000 0 5 130000 0 1 25000 1 0 30000 2 0 60000 293750
673,750
29 360,000 1 0 30000 0 15 390000 0 3 75000 2 0 60000 4 0 120000 975000
2,010,000
30 960,000 1 0 30000 0 40 1040000 0 5 125000 3 0 90000 3 0 90000 2900000
5,235,000
Total 9,648,000 29 0 870000 0 402 1E+07 0 78 1950000 50 0 1500000 105 0 3150000 25198750 52768750
Rata-
rata 321,600.00 0.97 0 29000 0 13.4 348400 0 2.6 65000 1.667 0 50000 3.5 0 105000 839958.33 1758958.3
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 15. Penggunaan Tenaga Kerja Usahatani per Ha Sebelum SIPT
Sampel
Pengolahan
Lahan Pembibitan
Penanaman+cabut
bibit Penyiangan Pemupukan
Pengendalian Hama &
Penyakit Panen Total
Upah Lk Pr Upah LK Pr Upah Lk Pr Upah Lk Pr Upah Lk Pr Upah
1 600,000 4 0 125000 0 25 650000 0 5 125000 4 0 125000 4 0 125000 1500000
3,250,000
2 600,000 4 0 125000 0 25 650000 0 5 125000 4 0 125000 4 0 125000 1500000
3,250,000
3 600,000 4 0 125000 0 25 650000 0 5 125000 4 0 125000 4 0 125000 150000
1,900,000
4 600,000 4 0 125000 0 25 650000 0 5 125000 4 0 125000 4 0 125000 1562500
3,312,500
5 600,000 4 0 125000 0 25 650000 0 5 125000 4 0 125000 4 0 125000 1625000
3,375,000
6 600,000 4 0 125000 0 25 650000 0 5 125000 4 0 125000 4 0 125000 1625000
3,375,000
7 600,000 4 0 125000 0 25 650000 0 5 125000 4 0 125000 4 0 125000 1500000
3,250,000
8 600,000 4 0 125000 0 25 650000 0 5 125000 4 0 125000 4 0 125000 1562500
3,312,500
9 600,000 4 0 125000 0 25 650000 0 5 125000 4 0 125000 4 0 125000 1500000
3,250,000
10 600,000 4 0 125000 0 25 650000 0 5 125000 4 0 125000 4 0 125000 1500000
3,250,000
11 600,000 4 0 125000 0 25 650000 0 5 125000 4 0 125000 4 0 125000 1500000
3,250,000
12 600,000 4 0 125000 0 25 650000 0 5 125000 4 0 125000 4 0 125000 1562500
3,312,500
13 600,000 4 0 125000 0 25 650000 0 5 125000 4 0 125000 4 0 125000 1625000
3,375,000
14 600,000 4 0 125000 0 25 650000 0 5 125000 4 0 125000 4 0 125000 1562500
3,312,500
15 600,000 4 0 125000 0 25 650000 0 5 125000 4 0 125000 4 0 125000 1500000
3,250,000
16 600,000 4 0 125000 0 25 650000 0 5 125000 4 0 125000 4 0 125000 1500000
3,250,000
17 600,000 4 0 125000 0 25 650000 0 5 125000 4 0 125000 4 0 125000 1500000
3,250,000
Universitas Sumatera Utara
18 600,000 4 0 125000 0 25 650000 0 5 125000 4 0 125000 4 0 125000 1562500
3,312,500
19 600,000 4 0 125000 0 25 650000 0 5 125000 4 0 125000 4 0 125000 1500000
3,250,000
20 600,000 4 0 125000 0 25 650000 0 5 125000 4 0 125000 4 0 125000 1562500
3,312,500
21 600,000 4 0 125000 0 25 650000 0 5 125000 4 0 125000 4 0 125000 1500000
3,250,000
22 600,000 4 0 125000 0 25 650000 0 5 125000 4 0 125000 4 0 125000 1500000
3,250,000
23 600,000 4 0 125000 0 25 650000 0 5 125000 4 0 125000 4 0 125000 1562500
3,312,500
24 600,000 4 0 125000 0 25 650000 0 5 125000 4 0 125000 4 0 125000 1562500
3,312,500
25 600,000 4 0 125000 0 25 650000 0 5 125000 4 0 125000 4 0 125000 1625000
3,375,000
26 600,000 4 0 125000 0 25 650000 0 5 125000 4 0 125000 4 0 125000 1500000
3,250,000
27 600,000 4 0 125000 0 25 650000 0 5 125000 4 0 125000 4 0 125000 1593750
3,343,750
28 600,000 4 0 125000 0 25 650000 0 5 125000 4 0 125000 4 0 125000 1468750
3,218,750
29 600,000 4 0 125000 0 25 650000 0 5 125000 4 0 125000 4 0 125000 1625000
3,375,000
30 600,000 4 0 125000 0 25 650000 0 5 125000 4 0 125000 4 0 125000 1812500
3,562,500
Total 18,000,000 125 0 3750000 0 750 19500000 0 150 3750000 125 0 3750000 125 0 3750000 45150000 97650000
Rata-
rata 600,000.00 4.2 0 125000 0 25 650000 0 5 125000 4.2 0 125000 4.17 0 125000 1505000 3255000
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 16. Penggunaan Tenaga Kerja Usahatani per Petani setelah SIPT
Sampel Pengolahan Lahan Pembibitan
Penanaman+cabut bibit Penyiangan Pemupukan
Pengendalian Hama &
Penyakit Panen Total Upah
Lk Pr Upah LK Pr Upah Lk Pr Upah Lk Pr Upah Lk Pr Upah
1 2000000 2 0 140000 0 40 2000000 0 7 420000 3 0 210000 5 0 350000 4800000 9,920,000
2 500000 1 0 70000 0 10 500000 0 2 120000 1 0 70000 2 0 140000 1200000 2,600,000
3 600000 1 0 70000 0 12 600000 0 3 180000 2 0 140000 4 0 280000 1392000 3,262,000
4 2000000 2 0 140000 0 40 2000000 0 7 420000 3 0 210000 5 0 350000 4800000 9,920,000
5 500000 1 0 70000 0 10 500000 0 2 120000 2 0 140000 3 0 210000 1200000 2,740,000
6 500000 1 0 70000 0 10 500000 0 3 180000 2 0 140000 2 0 140000 1120000 2,650,000
7 1000000 2 0 140000 0 20 1000000 0 4 240000 2 0 140000 5 0 350000 2240000 5,110,000
8 1200000 2 0 140000 0 24 1200000 0 7 420000 3 0 210000 5 0 350000 2880000 6,400,000
9 500000 2 0 140000 0 10 500000 0 3 180000 2 0 140000 5 0 350000 1160000 2,970,000
10 2500000 3 0 210000 0 50 2500000 0 7 420000 3 0 210000 7 0 490000 5600000 11,930,000
11 500000 1 0 70000 0 10 500000 0 2 120000 2 0 140000 3 0 210000 1160000 2,700,000
12 2250000 2 0 140000 0 45 2250000 0 7 420000 3 0 210000 7 0 490000 5400000 11,160,000
13 500000 1 0 70000 0 10 500000 0 1 60000 1 0 70000 3 0 210000 1200000 2,610,000
14 900000 1 0 70000 0 18 900000 0 4 240000 3 0 210000 4 0 280000 2160000 4,760,000
15 2250000 2 0 140000 0 45 2250000 0 8 480000 4 0 280000 7 0 490000 5220000 11,110,000
16 750000 1 0 70000 0 15 750000 0 3 180000 2 0 140000 4 0 280000 1710000 3,880,000
17 2250000 2 0 140000 0 45 2250000 0 7 420000 3 0 210000 9 0 630000 5220000 11,120,000
18 400000 1 0 70000 0 8 400000 0 2 120000 2 0 140000 4 0 280000 960000 2,370,000
19 500000 1 0 70000 0 10 500000 0 2 120000 1 0 70000 5 0 350000 1160000 2,770,000
20 900000 0 1 60000 0 18 900000 0 3 180000 0 2 120000 4 0 280000 2016000 4,456,000
21 800000 1 0 70000 0 16 800000 0 3 180000 2 0 140000 4 0 280000 1792000 4,062,000
22 625000 1 0 70000 0 13 625000 0 1 60000 2 0 140000 4 0 280000 1350000 3,150,000
23 750000 1 0 35000 0 15 750000 0 6 360000 4 0 280000 6 0 420000 1680000 4,275,000
Universitas Sumatera Utara
24 850000 2 0 140000 0 17 850000 0 3 180000 2 0 140000 6 0 420000 2040000 4,620,000
25 1000000 1 0 70000 0 20 1000000 0 1 60000 2 0 140000 5 0 350000 2400000 5,020,000
26 750000 1 0 35000 0 15 750000 0 4 240000 2 0 140000 4 0 280000 1740000 3,935,000
27 800000 1 0 35000 0 16 800000 0 3 180000 3 0 210000 6 0 420000 1920000 4,365,000
28 600000 1 0 70000 0 12 600000 0 2 120000 2 0 140000 4 0 280000 1392000 3,202,000
29 1000000 2 0 140000 0 20 1000000 0 5 300000 3 0 210000 6 0 420000 2400000 5,470,000
30 3250000 1 0 70000 0 65 3250000 0 5 300000 3 0 210000 3 0 111000 7800000 14,991,000
Total 32925000 40 1 2825000 0 659 32925000 0 117 7020000 69 2 4950000 141 0 9771000 77112000 167,528,000
Rata-
rata 1097500 1 0 94166.7 0 22 1097500 0 3.9 234000 2.3 0.07 165000 4.7 0 325700 2570400 5,584,267
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 17. Penggunaan Tenaga Kerja Usahatani per Ha setelah SIPT
Sampel
Pengolahan
Lahan
Pembibitan
Penanaman+cabut
bibit Penyiangan Pemupukan
Pengendalian Hama &
Penyakit Panen
Total
Upah
Lk
P
r Upah
L
K Pr Upah
L
k Pr Upah Lk Pr Upah Lk Pr Upah
1 1250000 4 0 250000 0
2
5 1250000 0 4 240000 4 0 250000 4 0 280000 3000000
6,520,000
2 1250000 4 0 250000 0
2
5 1250000 0 4 240000 4 0 250000 4 0 280000 3000000
6,520,000
3 1250000 4 0 250000 0
2
5 1250000 0 4 240000 4 0 250000 4 0 280000 2900000
6,420,000
4 1250000 4 0 250000 0
2
5 1250000 0 4 240000 4 0 250000 4 0 280000 3000000
6,520,000
5 1250000 4 0 250000 0
2
5 1250000 0 4 240000 4 0 250000 4 0 280000 3000000
6,520,000
6 1250000 4 0 250000 0
2
5 1250000 0 4 240000 4 0 250000 4 0 280000 2800000
6,320,000
7 1250000 4 0 250000 0
2
5 1250000 0 4 240000 4 0 250000 4 0 280000 2800000
6,320,000
8 1250000 4 0 250000 0
2
5 1250000 0 4 240000 4 0 250000 4 0 280000 3000000
6,520,000
9 1250000 4 0 250000 0
2
5 1250000 0 4 240000 4 0 250000 4 0 280000 2900000
6,420,000
10 1250000 4 0 250000 0
2
5 1250000 0 4 240000 4 0 250000 4 0 280000 2800000
6,320,000
11 1250000 4 0 250000 0
2
5 1250000 0 4 240000 4 0 250000 4 0 280000 2900000
6,420,000
12 1250000 4 0 250000 0
2
5 1250000 0 4 240000 4 0 250000 4 0 280000 3000000
6,520,000
13 1250000 4 0 250000 0
2
5 1250000 0 4 240000 4 0 250000 4 0 280000 3000000
6,520,000
14 1250000 4 0 250000 0
2
5 1250000 0 4 240000 4 0 250000 4 0 280000 3000000
6,520,000
15 1250000 4 0 250000 0
2
5 1250000 0 4 240000 4 0 250000 4 0 280000 2900000
6,420,000
16 1250000 4 0 250000 0
2
5 1250000 0 4 240000 4 0 250000 4 0 280000 2850000
6,370,000
17 1250000 4 0 250000 0
2
5 1250000 0 4 240000 4 0 250000 4 0 280000 2900000
6,420,000
18 1250000 4 0 250000 0
2
5 1250000 0 4 240000 4 0 250000 4 0 280000 3000000
6,520,000
19 1250000 4 0 250000 0
2
5 1250000 0 4 240000 4 0 250000 4 0 280000 2900000
6,420,000
Universitas Sumatera Utara
20 1250000 4 1 310000 0
2
5 1250000 0 4 240000 0 4 240000 4 0 280000 2800000
6,370,000
21 1250000 4 0 250000 0
2
5 1250000 0 4 240000 4 0 250000 4 0 280000 2800000
6,320,000
22 1250000 4 0 250000 0
2
5 1250000 0 4 240000 4 0 250000 4 0 280000 2700000
6,220,000
23 1250000 4 0 250000 0
2
5 1250000 0 4 240000 4 0 250000 4 0 280000 2800000
6,320,000
24 1250000 4 0 250000 0
2
5 1250000 0 4 240000 4 0 250000 4 0 280000 3000000
6,520,000
25 1250000 4 0 250000 0
2
5 1250000 0 4 240000 4 0 250000 4 0 280000 3000000
6,520,000
26 1250000 4 0 250000 0
2
5 1250000 0 4 240000 4 0 250000 4 0 280000 2900000
6,420,000
27 1250000 4 0 250000 0
2
5 1250000 0 4 240000 4 0 250000 4 0 280000 3000000
6,520,000
28 1250000 4 0 250000 0
2
5 1250000 0 4 240000 4 0 250000 4 0 280000 2900000
6,420,000
29 1250000 4 0 250000 0
2
5 1250000 0 4 240000 4 0 250000 4 0 280000 3000000
6,520,000
30 1250000 4 0 250000 0
2
5 1250000 0 4 240000 4 0 250000 4 0 148000 3000000
6,388,000
Total 37500000
10
7 1
756000
0 0
#
# 37500000 0
12
0 7200000
10
4 4
749000
0
12
0 0 8268000 87550000
19306800
0
Rata-
rata 1250000 3.6 0 252000 0
2
5 1250000 0 4 240000 3.5
0.
1 249667 4 0 275600 2918333.3 6435600
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 18. Total Biaya Usahatani per Petani sebelum SIPT
Sampel
Biaya Variabel (VC) Biaya Tetap (FC) Biaya Total (TC)
(Rp) Saprodi
(Rp)
Tenaga Kerja
(Rp)
Penyusutan
(Rp)
Lahan
(Rp)
1 1,418,000 2,540,000 39500 3000 4000500
2 383,500 720,000 33,845 750 1138095.238
3 585,200 1,080,000 37000 1200 1703400
4 2,086,000 3,795,000 44000 4500 5929500
5 405,500 745,000 37000 750 1188250
6 585,200 1,090,000 39500 1200 1715900
7 713,800 1,330,000 37000 1500 2082300
8 949,000 2,022,500 44000 2250 3017750
9 399,500 750,000 37000 750 1187250
10 2,717,000 4,795,000 44000 6000 7562000
11 399,500 725,000 37000 750 1162250
12 1,914,000 3,740,000 44000 4500 5702500
13 379,500 750,000 39500 750 1169750
14 777,300 1,580,000 39500 1800 2398600
15 1,418,000 2,510,000 44000 3000 3975000
16 715,800 1,330,000 39000 1500 2086300
17 1,439,000 2,540,000 37000 3000 4019000
18 405,500 717,500 37000 750 1160750
19 414,500 710,000 37000 750 1162250
20 648,000 1,370,000 39000 1500 2058500
21 701,000 1,315,000 39500 1500 2057000
22 647,000 1,335,000 37000 1500 2020500
23 709,000 1,395,000 39500 1500 2145000
24 785,900 1,527,500 39500 1650 2354550
25 1,024,500 1,975,000 39500 2250 3041250
26 544,000 1,095,000 39500 1200 1679700
27 718,800 1,367,500 37000 1500 2124800
28 365,500 673,750 37000 750 1077000
29 983,000 2,010,000 39000 2250 3034250
30 2,320,000 5,235,000 26000 6000 7587000
Total 27,552,500 52768750 1159345 60300 81540895.24
Rata-
rata 918,416.67 1758958.333 38644.8 2010 2718029.841
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 19. Total Biaya Usahatani Per Ha sebelum SIPT
Sampel
Biaya Variabel (VC) Biaya Tetap (FC) Biaya Total (TC)
(Rp) Saprodi
(Rp)
Tenaga Kerja
(Rp)
Penyusutan
(Rp)
Lahan
(Rp)
1 1,772,500
3,250,000 39500 3750 5065750
2 1,917,500
3,250,000 33,845 3750 5205095.238
3 1,828,750
1,900,000 37000 3750 3769500
4 2,310,000
3,312,500 44000 3750 5670250
5 2,027,500
3,375,000 37000 3750 5443250
6 1,828,750
3,375,000 39500 3750 5247000
7 1,802,500
3,250,000 37000 3750 5093250
8 1,581,667
3,312,500 44000 3750 4941916.667
9 1,997,500
3,250,000 37000 3750 5288250
10 1,698,125
3,250,000 44000 3750 4995875
11 1,997,500
3,250,000 37000 3750 5288250
12 1,595,000
3,312,500 44000 3750 4955250
13 1,897,500
3,375,000 39500 3750 5315750
14 1,640,208
3,312,500 39500 3750 4995958.333
15 1,772,500
3,250,000 44000 3750 5070250
16 1,807,500
3,250,000 39000 3750 5100250
17 1,798,750
3,250,000 37000 3750 5089500
18 2,147,500
3,312,500 37000 3750 5500750
19 2,072,500
3,250,000 37000 3750 5363250
20 1,620,000 3,312,500 39000 3750 4975250
Universitas Sumatera Utara
21 1,640,000
3,250,000 39500 3750 4933250
22 1,542,500
3,250,000 37000 3750 4833250
23 1,772,500
3,312,500 39500 3750 5128250
24 1,823,636
3,312,500 39500 3750 5179386.364
25 1,707,500
3,375,000 39500 3750 5125750
26 1,700,000
3,250,000 39500 3750 4993250
27 1,815,000
3,343,750 37000 3750 5199500
28 1,777,500
3,218,750 37000 3750 5037000
29 1,638,333
3,375,000 39000 3750 5056083.333
30 1,450,000
3,562,500 26000 3750 5042250
Total 53,980,720 97650000 1159345.238 112500 152902564.9
Rata-
rata 1,824,208 3255000 38644.84 3750 5096752.165
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 20. Total Biaya Usahatani Per Petani setelah SIPT
Sampe
l
Biaya Variabel (VC) Biaya Tetap (FC) Biaya Total (TC)
(Rp) Saprodi
(Rp)
Tenaga
Kerja (Rp)
Penyusutan
(Rp)
Lahan
(Rp)
1
5,084,000
9,920,000 73000 8000
15,085,000
2
1,340,000
2,600,000 65714 2000
4,007,714
3
1,549,000
3,262,000 67000 2400
4,880,400
4
5,087,000
9,920,000 84000 8000
15,099,000
5
1,330,000
2,740,000 73000 2000
4,145,000
6
1,205,000
2,650,000 73000 2000
3,930,000
7
2,432,000
5,110,000 84000 4000
7,630,000
8
2,809,000
6,400,000 84000 4800
9,297,800
9
1,182,000
2,970,000 67000 2000
4,221,000
10
5,671,000
11,930,000 134000 10000
17,745,000
11
1,340,000
2,700,000 72000 2000
4,114,000
12
5,240,000
11,160,000 84000 9000
16,493,000
13
1,219,000
2,610,000 84000 2000
3,915,000
14
2,377,000
4,760,000 84000 3600
7,224,600
15
5,152,500
11,110,000 84000 9000
16,355,500
16
1,797,000
3,880,000 84000 3000
5,764,000
17
5,397,000
11,120,000 84000 9000
16,610,000
18
1,107,000
2,370,000 67000 1600
3,545,600
19
1,196,000
2,770,000 73000 2000
4,041,000
20
2,143,000
4,456,000 84000 3600
6,686,600
Universitas Sumatera Utara
21
2,016,000
4,062,000 84000 3200
6,165,200
22
1,526,250
3,150,000 67000 2500
4,745,750
23
1,825,500
4,275,000 73000 3000
6,176,500
24
2,188,000
4,620,000 84000 3400
6,895,400
25
2,241,000
5,020,000 84000 4000
7,349,000
26
1,825,500
3,935,000 73000 3000
5,836,500
27
2,002,000
4,365,000 79000 3200
6,449,200
28
1,505,000
3,202,000 67000 2400
4,776,400
29
2,524,000
5,470,000 78000 4000
8,076,000
30
7,395,000
14,991,000 34000 13000
22,433,000
Total
79,705,750
167,528,000
2327714.28
6 131700
249,693,164
Rata-
rata
2656858.33
3
5,584,267
77590.4761
9 4390
8,323,105
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 21. Total Biaya Usahatani Per Ha setelah SIPT
Sampel
Biaya Variabel (VC) Biaya Tetap (FC) Biaya Total (TC)
(Rp) Saprodi
(Rp)
Tenaga Kerja
(Rp)
Penyusutan
(Rp)
Lahan
(Rp)
1
3,174,792
6,520,000 73000 5000
9,772,792
2
3,671,500
6,520,000 65,714 5000
10,262,214
3
3,222,083
6,420,000 67000 5000
9,714,083
4
3,179,375
6,520,000 84000 5000
9,788,375
5
3,325,000
6,520,000 73000 5000
9,923,000
6
3,012,500
6,320,000 73000 5000
9,410,500
7
3,040,000
6,320,000 84000 5000
9,449,000
8
2,927,042
6,520,000 84000 5000
9,536,042
9
3,030,000
6,420,000 67000 5000
9,522,000
10
2,835,500
6,320,000 134000 5000
9,294,500
11
3,350,000
6,420,000 72000 5000
9,847,000
12
2,894,444
6,520,000 84000 5000
9,503,444
13
3,047,500
6,520,000 84000 5000
9,656,500
14
3,302,056
6,520,000 84000 5000
9,911,056
15
2,861,167
6,420,000 84000 5000
9,370,167
16
3,005,000
6,370,000 84000 5000
9,464,000
17
2,997,333
6,420,000 84000 5000
9,506,333
18
3,459,375
6,520,000 67000 5000
10,051,375
19
3,160,000
6,420,000 73000 5000
9,658,000
20
2,976,389
6,370,000 84000 5000
9,435,389
Universitas Sumatera Utara
21
3,150,000
6,320,000 84000 5000
9,559,000
22
3,049,500
6,220,000 67000 5000
9,341,500
23
3,042,500
6,320,000 73000 5000
9,440,500
24
3,226,471
6,520,000 84000 5000
9,835,471
25
2,801,250
6,520,000 84000 5000
9,410,250
26
3,042,500
6,420,000 73000 5000
9,540,500
27
3,127,375
6,520,000 79000 5000
9,731,375
28
3,135,417
6,420,000 67000 5000
9,627,417
29
3,155,000
6,520,000 78000 5000
9,758,000
30
2,844,231
6,388,000 34000 5000
9,271,231
Total
93,045,299 193068000 2327714 150000 288,591,013
Rata-
rata 3101509.953 6435600 77590.47619 5000
9,619,700
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 22. Produksi, Penerimaan, Total Biaya dan Pendapatan per Petani da per Ha Usahatani Padi sebelum SIPT selama 1 Musim Tanam
Sampel Luas
Lahan
Produksi/Petani
(Kg)
Harga/Petani
(Rp/Kg)
Penerimaan/Petani
(Rp)
TC/Petani
(Rp)
Pendapatan/Petani
(Rp)
Produksi/Ha
(Kg)
Penerimaan/Ha
(Rp) TC/Ha (Rp)
Pendapatan/Ha
(Rp)
1 0.8 4800 2500 12000000 4000500 7999500 6000 15000000 5065750 9934250
2 0.2 1200 2500 3000000 1138095.2 1861904.762 6000 15000000 5205095.238 9794904.762
3 0.32 1920 2500 4800000 1703400 3096600 6000 15000000 3769500 11230500
4 1.2 7500 2500 18750000 5929500 12820500 6250 15625000 5670250 9954750
5 0.2 1300 2500 3250000 1188250 2061750 6500 16250000 5443250 10806750
6 0.32 2080 2500 5200000 1715900 3484100 6500 16250000 5247000 11003000
7 0.4 2400 2500 6000000 2082300 3917700 6000 15000000 5093250 9906750
8 0.6 3750 2500 9375000 3017750 6357250 6250 15625000 4941916.667 10683083.33
9 0.2 1200 2500 3000000 1187250 1812750 6000 15000000 5288250 9711750
10 1.6 9600 2500 24000000 7562000 16438000 6000 15000000 4995875 10004125
11 0.2 1200 2500 3000000 1162250 1837750 6000 15000000 5288250 9711750
12 1.2 7500 2500 18750000 5702500 13047500 6250 15625000 4955250 10669750
13 0.2 1300 2500 3250000 1169750 2080250 6500 16250000 5315750 10934250
14 0.48 3000 2500 7500000 2398600 5101400 6250 15625000 4995958.333 10629041.67
15 0.8 4800 2500 12000000 3975000 8025000 6000 15000000 5070250 9929750
16 0.4 2400 2500 6000000 2086300 3913700 6000 15000000 5100250 9899750
17 0.8 4800 2500 12000000 4019000 7981000 6000 15000000 5089500 9910500
18 0.2 1250 2500 3125000 1160750 1964250 6250 15625000 5500750 10124250
19 0.2 1200 2500 3000000 1162250 1837750 6000 15000000 5363250 9636750
20 0.4 2500 2500 6250000 2058500 4191500 6250 15625000 4975250 10649750
21 0.4 2400 2500 6000000 2057000 3943000 6000 15000000 4933250 10066750
22 0.4 2400 2500 6000000 2020500 3979500 6000 15000000 4833250 10166750
23 0.4 2500 2500 6250000 2145000 4105000 6250 15625000 5128250 10496750
24 0.44 2750 2500 6875000 2354550 4520450 6250 15625000 5179386.364 10445613.64
Universitas Sumatera Utara
25 0.6 3900 2500 9750000 3041250 6708750 6500 16250000 5125750 11124250
26 0.32 1920 2500 4800000 1679700 3120300 6000 15000000 4993250 10006750
27 0.4 2550 2500 6375000 2124800 4250200 6375 15937500 5199500 10738000
28 0.2 1175 2500 2937500 1077000 1860500 5875 14687500 5037000 9650500
29 0.6 3900 2500 9750000 3034250 6715750 6500 16250000 5056083.333 11193916.67
30 1.6 10000 2500 25000000 7587000 17413000 6250 15625000 5042250 10582750
Total 16.08 99195 75000 247987500 81540895 166446605 185000 462500000 152902565 309597435
Rata-
rata 0.536 3306.5 2500 8266250 2718029.8 5548220.2 6166.667 15416666.7 5096752.2 10319915
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 23. Produksi, Penerimaan, Total Biaya dan Pendapatan per Petani dan per Ha Usahatani Padi setelah SIPT selama 1 Musim Tanam
Sampel Luas
Lahan
Produksi/Petani
(Kg)
Harga/petani
(Rp/Kg)
Penerimaan/Petani
(Rp)
TC/Petni
(Rp)
Pendapatan/Petani
(Rp)
Produksi/Ha
(Kg)
Penerimaan/Ha
(Rp) TC/Ha (Rp)
Pendapatan/Ha
(Rp)
1 1.60 12,000 4,500 54,000,000 15,085,000 38,915,000 7,500 33,750,000 9,772,792 23,977,208
2 0.40 3,000 4,500 13,500,000 4,007,714 9,492,286 7,500 33,750,000 10,262,214 23,487,786
3 0.48 3,600 4,500 16,200,000 4,880,400 11,319,600 7,500 33,750,000 9,714,083 24,035,917
4 1.60 12,000 4,500 54,000,000 15,099,000 38,901,000 7,500 33,750,000 9,788,375 23,961,625
5 0.40 3,000 4,500 13,500,000 4,145,000 9,355,000 7,500 33,750,000 9,923,000 23,827,000
6 0.40 2,800 4,500 12,600,000 3,930,000 8,670,000 7,000 31,500,000 9,410,500 22,089,500
7 0.80 5,600 4,500 25,200,000 7,630,000 17,570,000 7,000 31,500,000 9,449,000 22,051,000
8 0.96 7,200 4,500 32,400,000 9,297,800 23,102,200 7,500 33,750,000 9,536,042 24,213,958
9 0.40 2,900 4,500 13,050,000 4,221,000 8,829,000 7,250 32,625,000 9,522,000 23,103,000
10 2.00 14,000 4,500 63,000,000 17,745,000 45,255,000 7,000 31,500,000 9,294,500 22,205,500
11 0.40 2,900 4,500 13,050,000 4,114,000 8,936,000 7,250 32,625,000 9,847,000 22,778,000
12 1.80 13,500 4,500 60,750,000 16,493,000 44,257,000 7,500 33,750,000 9,503,444 24,246,556
13 0.40 3,000 4,500 13,500,000 3,915,000 9,585,000 7,500 33,750,000 9,656,500 24,093,500
14 0.72 5,400 4,500 24,300,000 7,224,600 17,075,400 7,500 33,750,000 9,911,056 23,838,944
15 1.80 13,050 4,500 58,725,000 16,355,500 42,369,500 7,250 32,625,000 9,370,167 23,254,833
16 0.60 4,275 4,500 19,237,500 5,764,000 13,473,500 7,125 32,062,500 9,464,000 22,598,500
17 1.80 13,050 4,500 58,725,000 16,610,000 42,115,000 7,250 32,625,000 9,506,333 23,118,667
18 0.32 2,400 4,500 10,800,000 3,545,600 7,254,400 7,500 33,750,000 10,051,375 23,698,625
19 0.40 2,900 4,500 13,050,000 4,041,000 9,009,000 7,250 32,625,000 9,658,000 22,967,000
20 0.72 5,040 4,500 22,680,000 6,686,600 15,993,400 7,000 31,500,000 9,435,389 22,064,611
21 0.64 4,480 4,500 20,160,000 6,165,200 13,994,800 7,000 31,500,000 9,559,000 21,941,000
22 0.50 3,375 4,500 15,187,500 4,745,750 10,441,750 6,750 30,375,000 9,341,500 21,033,500
23 0.60 4,200 4,500 18,900,000 6,176,500 12,723,500 7,000 31,500,000 9,440,500 22,059,500
24 0.68 5,100 4,500 22,950,000 6,895,400 16,054,600 7,500 33,750,000 9,835,471 23,914,529
Universitas Sumatera Utara
25 0.80 6,000 4,500 27,000,000 8,049,000 18,951,000 7,500 33,750,000 9,410,250 24,339,750
26 0.60 4,350 4,500 19,575,000 5,836,500 13,738,500 7,250 32,625,000 9,540,500 23,084,500
27 0.64 4,800 4,500 21,600,000 6,449,200 15,150,800 7,500 33,750,000 8,026,375 25,723,625
28 0.48 3,480 4,500 15,660,000 4,776,400 10,883,600 7,250 32,625,000 9,627,417 22,997,583
29 0.80 6,000 4,500 27,000,000 8,076,000 18,924,000 7,500 33,750,000 9,758,000 23,992,000
30 2.60 19,500 4,500 87,750,000 22,433,000 65,317,000 7,500 33,750,000 9,271,231 24,478,769
Total 26.34 192,900 135,000 868,050,000 250,393,164 617,656,836 219,125 986,062,500 286,886,013 699,176,487
Rata-
rata 0.88 6,430.00 4,500.00 28,935,000.00 8,346,438.80 20,588,561.20 7,304.17 32,868,750.00 9,562,867.09 23,305,882.91
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 23. Produksi, Penerimaan, Total Biaya dan Pendapatan per Petani dan per Ha Usahatani Padi setelah SIPT selama 1 Musim Tanam
Sampel Luas
Lahan
Produksi/Petani
(Kg)
Harga/petani
(Rp/Kg)
Penerimaan/Petani
(Rp)
TC/Petni
(Rp)
Pendapatan/Petani
(Rp)
Produksi/Ha
(Kg)
Penerimaan/Ha
(Rp) TC/Ha (Rp)
Pendapatan/Ha
(Rp)
1 1.60 12,000 4,500 54,000,000 15,085,000 38,915,000 7,500 33,750,000 9,772,792 23,977,208
2 0.40 3,000 4,500 13,500,000 4,007,714 9,492,286 7,500 33,750,000 10,262,214 23,487,786
3 0.48 3,600 4,500 16,200,000 4,880,400 11,319,600 7,500 33,750,000 9,714,083 24,035,917
4 1.60 12,000 4,500 54,000,000 15,099,000 38,901,000 7,500 33,750,000 9,788,375 23,961,625
5 0.40 3,000 4,500 13,500,000 4,145,000 9,355,000 7,500 33,750,000 9,923,000 23,827,000
6 0.40 2,800 4,500 12,600,000 3,930,000 8,670,000 7,000 31,500,000 9,410,500 22,089,500
7 0.80 5,600 4,500 25,200,000 7,630,000 17,570,000 7,000 31,500,000 9,449,000 22,051,000
8 0.96 7,200 4,500 32,400,000 9,297,800 23,102,200 7,500 33,750,000 9,536,042 24,213,958
9 0.40 2,900 4,500 13,050,000 4,221,000 8,829,000 7,250 32,625,000 9,522,000 23,103,000
10 2.00 14,000 4,500 63,000,000 17,745,000 45,255,000 7,000 31,500,000 9,294,500 22,205,500
11 0.40 2,900 4,500 13,050,000 4,114,000 8,936,000 7,250 32,625,000 9,847,000 22,778,000
12 1.80 13,500 4,500 60,750,000 16,493,000 44,257,000 7,500 33,750,000 9,503,444 24,246,556
13 0.40 3,000 4,500 13,500,000 3,915,000 9,585,000 7,500 33,750,000 9,656,500 24,093,500
14 0.72 5,400 4,500 24,300,000 7,224,600 17,075,400 7,500 33,750,000 9,911,056 23,838,944
15 1.80 13,050 4,500 58,725,000 16,355,500 42,369,500 7,250 32,625,000 9,370,167 23,254,833
16 0.60 4,275 4,500 19,237,500 5,764,000 13,473,500 7,125 32,062,500 9,464,000 22,598,500
17 1.80 13,050 4,500 58,725,000 16,610,000 42,115,000 7,250 32,625,000 9,506,333 23,118,667
18 0.32 2,400 4,500 10,800,000 3,545,600 7,254,400 7,500 33,750,000 10,051,375 23,698,625
19 0.40 2,900 4,500 13,050,000 4,041,000 9,009,000 7,250 32,625,000 9,658,000 22,967,000
20 0.72 5,040 4,500 22,680,000 6,686,600 15,993,400 7,000 31,500,000 9,435,389 22,064,611
21 0.64 4,480 4,500 20,160,000 6,165,200 13,994,800 7,000 31,500,000 9,559,000 21,941,000
22 0.50 3,375 4,500 15,187,500 4,745,750 10,441,750 6,750 30,375,000 9,341,500 21,033,500
23 0.60 4,200 4,500 18,900,000 6,176,500 12,723,500 7,000 31,500,000 9,440,500 22,059,500
24 0.68 5,100 4,500 22,950,000 6,895,400 16,054,600 7,500 33,750,000 9,835,471 23,914,529
25 0.80 6,000 4,500 27,000,000 8,049,000 18,951,000 7,500 33,750,000 9,410,250 24,339,750
26 0.60 4,350 4,500 19,575,000 5,836,500 13,738,500 7,250 32,625,000 9,540,500 23,084,500
27 0.64 4,800 4,500 21,600,000 6,449,200 15,150,800 7,500 33,750,000 8,026,375 25,723,625
28 0.48 3,480 4,500 15,660,000 4,776,400 10,883,600 7,250 32,625,000 9,627,417 22,997,583
29 0.80 6,000 4,500 27,000,000 8,076,000 18,924,000 7,500 33,750,000 9,758,000 23,992,000
30 2.60 19,500 4,500 87,750,000 22,433,000 65,317,000 7,500 33,750,000 9,271,231 24,478,769
Total 26.34 192,900 135,000 868,050,000 250,393,164 617,656,836 219,125 986,062,500 286,886,013 699,176,487
Rata-
rata 0.88 6,430.00 4,500.00 28,935,000.00 8,346,438.80 20,588,561.20 7,304.17 32,868,750.00 9,562,867.09 23,305,882.91
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 24. Jumlah ternak sapi 2004-2016
Sampel
Jumlah sapi
2004 2006 2008 2010 2012 2014 2016
1 1 2 4 2 4 2 4
2 1 2 4 2 4 2 4
3 1 2 4 2 4 2 4
4 1 2 4 2 4 2 4
5 1 2 4 2 4 3 5
6 1 2 4 2 4 2 4
7 1 2 4 2 4 4 3
8 1 2 4 2 4 2 4
9 1 2 4 2 5 2 3
10 1 2 4 2 4 2 4
11 1 2 2 4 2 4 2
12 3 6 5 8 6 8 6
13 1 2 4 3 4 2 4
14 2 5 3 6 4 6 4
15 2 4 7 4 6 9 6
16 1 3 2 4 3 4 3
17 1 3 6 3 5 3 5
18 1 2 4 2 4 2 4
19 1 3 2 4 2 4 2
20 1 2 4 2 3 4 1
21 2 4 3 6 4 6 5
22 1 2 4 2 3 4 2
23 1 2 1 2 1 2 3
24 2 5 8 12 10 12 10
25 1 3 4 2 3 1 2
26 1 2 3 1 2 3 2
27 1 2 4 2 4 3 4
28 1 2 2 3 2 3 3
29 1 3 2 4 2 4 2
30 2 4 9 9 6 3 3
Total 37 81 119 103 117 110 112
Rata-rata 1.23333 2.7 3.96667 3.43333 3.9 3.66667 3.73333
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 25. Penerimaan
Sapi Hidup
Sampel
Sapi Hidup
2004 2006 2008 2010 2012 2014 2016
Total Pendapatan
Jlh
sapi Harga
Jlh
sapi Harga Jlh sapi Harga Jlh sapi Harga
Jlh
sapi Harga Jlh sapi Harga Jlh sapi Harga
1 2 18500000 2 19500000 38000000
2 2 18000000 2 18000000 36000000
3 2 18000000 2 19500000 37500000
4 2 18000000 2 18000000 36000000
5 2 18500000 1 9500000 3 24000000 52000000
6 2 18400000 2 20000000 2 17500000 55900000
7 2 18000000 1 9500000 2 20000000 47500000
8 2 18000000 2 19500000 2 18500000 56000000
9 2 18000000 3 23000000 41000000
10 2 17500000 2 19000000 2 20000000 56500000
11 1 8300000 2 18000000
2 20000000 46300000
12 2 16000000 4 32000000 4 34000000 3 27000000 109000000
13 2 18500000 2 20500000 2 21000000 60000000
14 2 18300000 2 20500000 2 22000000 60800000
15 3 24000000 4 36500000 60500000
16 1 9200000 2 18500000 2 19300000 47000000
17 3 23000000 2 18000000 1 8500000 49500000
18 2 18000000 2 20000000 2 17500000 55500000
19 1 8500000 2 19000000 2 21000000 48500000
20 2 18000000 3 25000000 43000000
21 1 9500000 2 18500000 3 24000000 52000000
Universitas Sumatera Utara
22 2 18000000 2 21000000 39000000
23 1 7500000 1 10000000 2 18000000 35500000
24 1 10000000 2 18000000 4 35000000 63000000
25 2 21000000 2 18500000 39500000
26 2 17000000 1 10500000 27500000
27 2 20500000 1 11000000 1 8000000 39500000
28 1 7500000 2 18000000 1 9000000 34500000
29 1 7500000 2 18000000 2 19000000 44500000
30 4 44000000 3 37000000 2 30000000 111000000
Total 0 0 12 102300000 36 323900000 29 269500000 31 300500000 35 324300000 21 202000000 1522500000
Rata-
rata 0 0 1.2 10230000 2.1176471 19052941 2.2307692 20730769 1.9375 18781250 2.3333333 21620000 3.8181818 36727273 50750000
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 26. Penerimaan Urin
Sampel Urin Sapi
Total pendapatan 2004 2006 2008 2010 2012 2014 2016
1 12,775,000.00 12,775,000.00 25,550,000.00 12,775,000.00 18,060,000.00 81,935,000.00
2 12,775,000.00 12,775,000.00 25,550,000.00 12,775,000.00 18,060,000.00 81,935,000.00
3 12,775,000.00 12,775,000.00 25,550,000.00 12,775,000.00 18,060,000.00 81,935,000.00
4 12,775,000.00 12,775,000.00 25,550,000.00 12,775,000.00 18,060,000.00 81,935,000.00
5 12,775,000.00 12,775,000.00 25,550,000.00 19,162,500.00 22,575,000.00 92,837,500.00
6 12,775,000.00 12,775,000.00 25,550,000.00 12,775,000.00 18,060,000.00 81,935,000.00
7 12,775,000.00 12,775,000.00 25,550,000.00 25,550,000.00 13,545,000.00 90,195,000.00
8 12,775,000.00 12,775,000.00 25,550,000.00 12,775,000.00 18,060,000.00 81,935,000.00
9 12,775,000.00 12,775,000.00 31,937,500.00 12,775,000.00 13,545,000.00 83,807,500.00
10 12,775,000.00 12,775,000.00 25,550,000.00 12,775,000.00 18,060,000.00 81,935,000.00
11 6,387,500.00 25,550,000.00 12,775,000.00 25,550,000.00 9,030,000.00 79,292,500.00
12 15,968,750.00 51,100,000.00 38,325,000.00 51,100,000.00 27,090,000.00 183,583,750.00
13 12,775,000.00 19,162,500.00 25,550,000.00 12,775,000.00 18,060,000.00 88,322,500.00
14 9,581,250.00 38,325,000.00 25,550,000.00 38,325,000.00 18,060,000.00 129,841,250.00
15 22,356,250.00 25,550,000.00 38,325,000.00 57,487,500.00 27,090,000.00 170,808,750.00
16 6,387,500.00 25,550,000.00 19,162,500.00 25,550,000.00 13,545,000.00 90,195,000.00
17 19,162,500.00 19,162,500.00 31,937,500.00 19,162,500.00 22,575,000.00 112,000,000.00
18 12,775,000.00 12,775,000.00 25,550,000.00 12,775,000.00 18,060,000.00 81,935,000.00
19 6,387,500.00 25,550,000.00 12,775,000.00 25,550,000.00 9,030,000.00 79,292,500.00
20 12,775,000.00 12,775,000.00 19,162,500.00 25,550,000.00 4,515,000.00 74,777,500.00
21 9,581,250.00 38,325,000.00 25,550,000.00 38,325,000.00 22,575,000.00 134,356,250.00
22 12,775,000.00 12,775,000.00 19,162,500.00 25,550,000.00 9,030,000.00 79,292,500.00
23 3,193,750.00 12,775,000.00 6,387,500.00 12,775,000.00 13,545,000.00 48,676,250.00
Universitas Sumatera Utara
24 25,550,000.00 76,650,000.00 63,875,000.00 76,650,000.00 45,150,000.00 287,875,000.00
25 12,775,000.00 12,775,000.00 19,162,500.00 6,387,500.00 9,030,000.00 60,130,000.00
26 9,581,250.00 6,387,500.00 12,775,000.00 19,162,500.00 9,030,000.00 56,936,250.00
27 12,775,000.00 12,775,000.00 25,550,000.00 19,162,500.00 18,060,000.00 88,322,500.00
28 6,387,500.00 19,162,500.00 12,775,000.00 19,162,500.00 13,545,000.00 71,032,500.00
29 6,387,500.00 25,550,000.00 12,775,000.00 25,550,000.00 9,030,000.00 79,292,500.00
30 28,743,750.00 57,487,500.00 38,325,000.00 19,162,500.00 13,545,000.00 157,263,750.00
Total 380,056,250.00 657,912,500.00 747,337,500.00 702,625,000.00 505,680,000.00 2,993,611,250.00
Rata-rata 12,668,541.67 21,930,416.67 24,911,250.00 23,420,833.33 16,856,000.00 99,787,041.67
Keterangan Urin Sapi = 1 ekor sapi menghasilkan 8.75 liter urin dengan harga 1 liter sebesar 1000 rp pembuatan pupuk cair dilakukan pada tahun 2008 sampai sekarang sehingga 1 ekor sapi pada tahun 2008 = 365 hari * 8.75 * Rp 1000* jumlah sapi pada tahun 2009-2010= 2* 365*8.75*1000 hal ini sama sampai sekarang
Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN FOTO
Gambar Sawah Petani
Gambar Bersama Petani
Gambar Pengambilan Data Skunder Di Kantor Kepala Desa Dan Kantor Bupati
Universitas Sumatera Utara
Gambar Dikandang Sapi, Tempat Pembuatan Urine Dan Pemumpukan
Kotoran Sapi
Universitas Sumatera Utara