DAMPAK PELAKSANAAN PENYULUHAN PERTANIAN PADI …

81
i DAMPAK PELAKSANAAN PENYULUHAN PERTANIAN PADI SAWAH TERHADAP KELOMPOK TANI DI KELURAHAN LAMALAKA KECAMATAN BANTAENG KABUPATEN BANTAENG MUH.ILYAS (105960083711) PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2015

Transcript of DAMPAK PELAKSANAAN PENYULUHAN PERTANIAN PADI …

Page 1: DAMPAK PELAKSANAAN PENYULUHAN PERTANIAN PADI …

i

DAMPAK PELAKSANAAN PENYULUHAN PERTANIAN PADISAWAH TERHADAP KELOMPOK TANI DI KELURAHAN

LAMALAKA KECAMATAN BANTAENG KABUPATEN BANTAENG

MUH.ILYAS(105960083711)

PROGRAM STUDI AGRIBISNISFAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR2015

Page 2: DAMPAK PELAKSANAAN PENYULUHAN PERTANIAN PADI …

ii

DAMPAK PELAKSANAAN PENYULUHAN PERTANIAN PADISAWAH TERHADAP KELOMPOK TANIDI KELURAHAN

LAMALAKA KECAMATAN BANTAENG KABUPATEN BANTAENG

MUH.ILYAS(105960083711)

SKRIPSI

Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian

Strata Satu (S-I)

PROGRAM STUSI AGRIBISNISFAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR2015

Page 3: DAMPAK PELAKSANAAN PENYULUHAN PERTANIAN PADI …

iii

Page 4: DAMPAK PELAKSANAAN PENYULUHAN PERTANIAN PADI …

iv

Page 5: DAMPAK PELAKSANAAN PENYULUHAN PERTANIAN PADI …

v

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER

INFORMASI

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul

Dampak Pelaksanaan Penyuluhan Pertanian Padi Sawah Terhadap

Kelompok Tani Di Kelurahan Lamalaka Kecamatan Bantaeng Kabupaten

Bantaeng,adalah benar merupakan hasil karya yang belum di ajukan dalam bentuk

apapun kepada perguruan tinggi manapun. Semua sumber data dan informasi yang

berasal atau di kutip dari karya yang di terbitkan maupun tidak di terbitkan dari

penulis lain telah di sebutka dalam teks dan di cantumkan dalam daftar pustaka di

bagian akhir skripsi ini.

Makassar, Juli 2015

Muh.Ilyas

105960083711

Page 6: DAMPAK PELAKSANAAN PENYULUHAN PERTANIAN PADI …

vi

ABSTRAK

MUH.ILYAS. 105960083711, Dampak Pelaksanaan Penyuluhan Pertanian Padi Sawah Terhadap Kelompok Tani Di Kelurahan Lamalaka Kecamatan Bantaeng Kabupaten Bantaeng. Di bimbing oleh SYAFIUDDIN, dan SITTI ARWATI.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Dampak Pelaksanaan Penyuluhan Pertanian Padi Sawah Terhadap Kelompok Tani Di Kelurahan Lamalaka Kecamatan Bantaeng Kabupaten Bantaeng.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anggota kelompok tani Baranneng di Kelurahan Lamalaka Kecamatan Bantaeng Kabupaten Bantaeng terdiri dari 20 orang.

Hasil penelitian menunjukan bahwa Dampak Pelaksanaan PenyuluhanPenyuluhan Pertanian Padi Sawah Terhadap Kelompok Tani Baranneng adalah dapat mengetahui tentang pengendalian hama penyakit padi, pola tanam padi sawah, meningkatkan pengetahuan kelompok, dan peningkatan produksi padi sawah di Kelurahan Lamalaka Kecamatan Bantaeng Kabupaten Bantaeng.

Page 7: DAMPAK PELAKSANAAN PENYULUHAN PERTANIAN PADI …

vii

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan

rahmat, hidayah, berkah serta karunia-Nya, sehingga berhasil merampungkan

penulisan Laporan ini sebagai salah satu syarat penelitian studi pada Program

penyuluh pertanian Universitas Muhammadiyah Makassar. Penulis berharap

skripsi ini dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan khususnya

dalam peningkatan produksi padi.

Dalam proses penulisan Skripsi ini penulis mendapat dukungan dari

berbagai pihak terkait. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan

rasa syukur dan terimah kasih yang tak terhingga kepada semua pihak yang telah

membantu, diantaranya adalah :

1. Bapak Ir. Saleh Molla, MM. selaku Dekan Fakultas Pertanian Unismuh

Makassar

2. Bapak Amruddin S.Pt. M.Pd. M.Si sebagai ketua Jurusan Agribisnis

Fakultas Pertanian Unismuh Makassar

3. Bapak Prof. Dr. Syafiuddin, M.Si Sebagai pembimbing I & Sitti Arwati

M.Si sebagai pembimbing II, yang telah meluangkan waktu, tenaga, pikiran

dan kesabarannya untuk mengarahkan saya hingga penyusunan laporan ini

dapat selesai sesuai waktu yang saya rencanakan

4. Bapak dan Ibu Dosen serta Staf Tata Usaha Fakultas Pertanian Unismuh

Makassar yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan selama penulis

Page 8: DAMPAK PELAKSANAAN PENYULUHAN PERTANIAN PADI …

viii

mengikuti kuliah serta membantu penulis yang bersangkutan dengan

administrasi;

5. Rekan- rekan mahasiswa agribisnis angkatan 2011, serta sahabat-sahabat

seperjuangan yang tidak dapat disebutkan satu- persatu oleh penulis.

6. Orang tuaku yang selalu memberikan motivasi do’a, moril maupun material

dan dorongan yang sangat luar biasa dalam perjalanan kuliah penulis. Apapun

yang diberikan sebagai sumbangsih terwujudnya skripsi ini, dengan ikhlas hati

penulis memohon kepada Allah SWT untuk di berikan berkah dan pahalah

yang berlipat ganda.

Makassar Juli 2015

Muh.Ilyas

105960083711

Page 9: DAMPAK PELAKSANAAN PENYULUHAN PERTANIAN PADI …

ix

RIWAYAT HIDUP

Muh.ilyas di lahirkan di kelurahan Ereng-ereng Kabupaten Bantaeng pada

tanggal 20 Maret 1993 dari pasangan suami istri Sainuddin dan Muliati, yang

merupakan anak pertama dari tiga bersaudara.

Pendidikan yang telah di lalui, yakni SD Muhammadiyah Ereng-ereng,

tamat pada tahun 2004. Pada tahun yang sama yakni tahun 2004 penulis

menempuh jenjang pendidikan pada Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama atau

sederajat di MTS Muhammadiyah Ereng-ereng dan tamat pada tahun 2007. Dan

pada tahun yang sama penulis menempuh pendidikan pada Sekolah Menengah

Tingkat Atas di SMK AL,FURQAN dan tamat tahun 2011.

Pada Tahun 2011 penulis mengikuti seleksi penerimaan dan lulus sebagai,

pengurus Fikom (IMM) pada tahun 2012 Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah

Fakultas Pertanian, Tahun 2013 penulis juga aktif di berbagai oganisasi non

kampus, di samping itu yang menjadi tugas akhir dari penelitian ini yang berjudul

‘‘Dampak Pelaksanaan Penyuluhan Pertanian Padi Sawah Terhadap Kelompok

Tani Di Kelurahan Lamalaka Kecamatan Bantaeng Kabupaten Bantaeng”

Page 10: DAMPAK PELAKSANAAN PENYULUHAN PERTANIAN PADI …

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ................................................................................ i

HALAMAN PENGESAHAN.................................................................. iii

HALAMAN PENGESAHAN KOMISI PENGUJI............................... iv

HALAMAN PERNYATAAN.................................................................. v

ABSTRAK ................................................................................................ vi

KATA PENGANTAR.............................................................................. vii

RIWAYAT HIDUP…………………………………………………….. ix

DAFTAR ISI............................................................................................. x

DAFTAR TABEL ....................................................................................

DAFTAR GAMBAR................................................................................

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................

I. PENDAHULUAN ................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .......................................................................... 3

1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian ................................................... 4

II. TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................... 5

2.1 Pembangunan pertanian ................................................................. 5

2.2 Penyuluhan pertanian ……………………………………………. 6

2.3 Sasaran penyuluhan pertanian........................................................ 9

2.4 Sarana dan prasaran penyuluhan pertanian .................................... 11

2.5 Pelaksanaan penyuluhan pertanian………………………………. 12

Page 11: DAMPAK PELAKSANAAN PENYULUHAN PERTANIAN PADI …

xi

2.6 Program penyuluhan pertanian…………………………………. 12

2.7 Metode penyuluhan pertanian………………………………….. 13

2.8 Materi penyuluhan pertanian…………………………………… 16

2.9 Kelompok tani………………………………………………….. 17

2.10 Kerangka pikir……………………………………………….... 20

III.METODE PENELITIAN .................................................................. 23

3.1 Waktu Dan Tempat ........................................................................ 23

3.2 Populasi dan Sampel ...................................................................... 23

3.3 Metode Pengunmpulan Data .......................................................... 24

3.4 Teknik Analisis Data...................................................................... 24

3.5 Definisi Operasional....................................................................... 25

IV. KEADAAN UMUM WILAYAH PENELITIAN .......................... 27

4.1 Luas dan Letak Geografis .............................................................. 27

4.2 Keadaan Penduduk......................................................................... 27

4.2.1 Jumlah Penduduk………………………………………………. 28

4.2.2 Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan…………………... 28

4.3 Keadaan Wilayah Kelurahan Lamalaka......................................... 29

V. HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................... 31

5.1 Identifikasi Petani Responden…………………………………... 31

5.1.1 Umur Responden......................................................................... 31

5.1.2 Tingkat Pendidikan ..................................................................... 32

5.1.3 Pelaksanaan penyuluhan pertanian padi sawah........................... 34

5.1.4 Dampak pelaksanaan penyuluha pertanian padi sawah ……… 38

Page 12: DAMPAK PELAKSANAAN PENYULUHAN PERTANIAN PADI …

xii

VI. KESIMPULAN DAN SARAN.......................................................... 49

6.1 Kesimpulan ................................................................................... 49

6.2 Saran.............................................................................................. 49

DAFTARNPUSTAKA

LAMPIRAN

Page 13: DAMPAK PELAKSANAAN PENYULUHAN PERTANIAN PADI …

xiii

DAFTAR TABEL

No Halaman

Teks

1. Kerangka Pikir ........................................................................................ 20

2. Jumlah Penduduk di Kelurahan Lamalaka Kecamatan Bantaeng Kabupaten Bantaeng ............................................................................... 28

3. Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Kelurahan Lamalaka Kecamatan Bantaeng Kabupaten Bantaeng ............................................ 29

4. Keadaan wilayah Kelurahan Lamalaka Kecamatan Bantaeng Kabupaten Bantaeng………………………………………………………………... 29

Page 14: DAMPAK PELAKSANAAN PENYULUHAN PERTANIAN PADI …

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

No Halaman

Teks

1. Kuisioner Penelitian Peran Penyuluh Dalam Peningkatan Produksi Padi di Kelurahan Lamalaka Kecamatan Bantaeng Kabupaten Bantaeng. ...... 52

2. Identitas Responden Penelitian Kelurahan Lamalaka Kecamatan Bantaeng Kabupaten Bantaeng 2015........................................................ 54

3. Tabulasi pelaksanaan penyuluhan pertanian padi sawah di Kelurahan Lamaka Kecamatan Bantaeng Kabupaten Bantaeng………………….... 55

4. Tabulasi dampak penyuluhan pertanian padi sawah di Kelurahan Lamaka Kecamatan Bantaeng Kabupaten Bantaeng………………........ 57

Page 15: DAMPAK PELAKSANAAN PENYULUHAN PERTANIAN PADI …

xv

DAFTAR GAMBAR

No Halaman

Teks

1. Gambar 1. Peta Lokasi Kelurahan Lamalaka Kecamatan Bantaeng Kabupaten Bantaeng................................................................................. 61

2. Gambar 2. Wawancara Dengan Anggota Kelompok Tani ....................... 61

3. Gambar 3. Pertemuan Kelompok Tani di Kelurahan Lamalaka Kecamatan Bantaeng Kabupaten Bantaeng.............................................. 62

4. Gambar 4 papan nama kelompok tani barannneng .................................. 62

5. Gambar 5. Pertemuan semua kelompok dan masyarakat tani .................. 63

6. Gambar 6. Pertemuan kelompok tani dengan para penyuluh................... 63

Page 16: DAMPAK PELAKSANAAN PENYULUHAN PERTANIAN PADI …

1

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pelaksana utama pembangunan pertanian di Indonesia adalah petani-petani

kecil yang mayoritas hanya memiliki modal berupa lahan dan aset lainnya yang

sangat terbatas. Petani-petani kecil tersebut umumnya juga lemah dalam hal

pengetahuan, keterampilan, dan seringkali juga lemah semangatnya untuk

memperbaiki mutu hidupnya. Dalam hal ini, penyuluhan pertanian bertindak sebagai

upaya pendidikan untuk mengubah perilaku yang meliputi pengetahuan, keterampilan

dan sikap para petani kecil untuk mewujudkan keberhasilan pembangunan pertanian

dalam meningkatkan produktivitas dan pembangunan mereka. Melalui penyuluhan

pertanian, teknologi baru yang berkaitan dengan perbaikan usahatani dapat diadopsi

oleh petani-petani kecil pelaksana pembangunan pertanian.

Penyuluhan pertanian juga dijadikan ujung tombak dari upaya

penanggulangan masalah-masalah kritis baik upaya yang terkait dengan kegiatan

usahatani. Mengingat peranannya sebagai pemegang kunci keberhasilan, maka

pelaksanaan penyuluhan pertanian terutama di daerah-daerah yang berpotensi sebagai

penghasil tanaman pangan sangat perlu dilakukan dan harus mendapatkan perhatian,

khususnya pemerintah daerah. Hal tersebut dilakukan untuk menciptakan suatu

perubahan tingkah laku petani menuju ke arah perbaikan usahatani yang selanjutnya

akan berdampak pada peningkatan produktivitas, pendapatan, dan kesejahteraan

keluarga petani. Apabila keadaan demikian berjalan dengan baik, maka potensi yang

Page 17: DAMPAK PELAKSANAAN PENYULUHAN PERTANIAN PADI …

2

terkandung di daerah tersebut dapat diwujudkan sebagai suatu realitas yang terus

bertahan sebagai benteng ketahanan pangan daerah maupun nasional.

Kabupaten Bantaeng merupakan kabupaten yang berperan sebagai penyangga

utama Peningkatan Produksi padi. Kecamatan yang produktivitas padi terbesar di

Kabupaten Bantaeng adalah Kecamatan Bantaeng. Selain itu, kecamatan ini ternyata

juga merupakan kecamatan yang paling berpotensi untuk produksi tanaman padi

karena memiliki lahan sawah yang paling luas di antara kecamatan-kecamatan

lainnya di Kabupaten Bantaeng Berdasarkan keadaan tersebut, maka diperlukan

pelaksanaan penyuluhan yang efektif sehingga realitas yang telah dicapai tersebut

dapat terus ditingkatkan dan dipertahankan. Penyuluhan pertanian secara umum

adalah proses pendidikan nonformal yang diberikan kepada keluarga tani dengan

tujuan agar petani dapat memecahkan masalahnya sendiri kususnya dalama bidang

pertanian dan meningkatkan pendapatannya.

Balai Penyuluhan Kecamatan (BPK) Bantaeng merupakan salah satu

kelembagaan penyuluhan pertanian di Kabupaten Bantaeng. Kelembagaan ini

didirikan pada masa Orde Baru dengan nama Balai Penyuluhan Pertanian (BPP).

Dengan terbitnya Peraturan Daerah Kabupaten Bantaeng Nomor 14 Tahun 2008 pada

tanggal 18 Oktober 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah

Kabupaten Bantaeng maka dibentuklah Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan

Pangan (BPPKP) Kabupaten Bantaeng yang kemudian disusul dengan pembentukan

Unit Pelayanan Teknis (UPT) Penyuluhan Pertanian yang membawahi dua kecamatan

dan perubahan nama BPP menjadi BPK.. Kelembagaan pelaku utama yang ada di

Page 18: DAMPAK PELAKSANAAN PENYULUHAN PERTANIAN PADI …

3

Kecamatan Bantaeng terdiri atas 147 kelompok tani, yang terdiri dari 136 kelompok

tani dewasa, 8 wanita tani, dan 3 kelompok pemuda. Selain kelompok tani, di

Kecamatan Bantaeng juga telah terbentuk 11 Gapoktan binaan (wibi) penyuluh

pertanian di mana wilayah masing-masing binaan terdiri atas tiga hingga empat

kelompok tani. Masing-masing wilayah binaan dibawahi oleh satu orang penyuluh

pertanian. Berdasarkan Surat Tugas Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan

Pangan Kabupaten Bantaeng .jumlah kelompok tani di Kelurahan Lamalaka sebanyak

3 kelompok tani, Tiap kelompok tani terdapat 20 orang anggota kelompok tani.

Berdasarkan keadaan tersebut, maka diperlukan pelaksanaan penyuluhan

yang efektif sehingga petani mampu merealisasika apa-apa yang telah di terapkan dan

di sampaikan oleh penyuluh. Selain itu potensi yang ada juga dapat terus digali untuk

mendapatkan realitas yang lebih baik lagi. Untuk itu, diperlukan suatu studi tentang

dampak pelaksanaan penyuluhan pertanian di kelurahan Lamalaka Kecamatan

Bantaeng Kabupaten Bantaeng sebagai upaya untuk menciptakan perubahan perilaku

petani menuju ke arah pencapaian usahatani yang lebih efisien dan produktif.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat

dirumuskan sebagai berikut :

Bagaimana dampak pelaksanaan penyuluhan pertanian terhadap kelompok tani di

Kelurahan Lamalaka Kecamatan Bantaeng Kabupaten Bantaeng.?

Page 19: DAMPAK PELAKSANAAN PENYULUHAN PERTANIAN PADI …

4

1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, maka penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui dampak pelaksanaan penyuluhan pertanian terhadap kelompok tani di

Kelurahan Lamalaka Kecamatan Bantaeng Kabupaten Bantaeng.

Adapun hasil penelitian ini mempunyai kegunaan antara lain sebagai berikut :

1) Menjadi bahan informasi untuk mengkaji lebih dalam tentang dampak

pelaksanaan penyuluhan pertanian.

2) Menjadi bahan pertimbangan bagi pemerintah khususnya dinas terkait untuk

proses penyuluhan pertanian.

3) Menjadi bahan masukan bagi masyarakat, Lembaga Swadaya Masyarakat

(LSM),dan kelompok-kelompok sosial dalam membantu tingkat pelaksanaan

penyuluhan pertanian.

Page 20: DAMPAK PELAKSANAAN PENYULUHAN PERTANIAN PADI …

5

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pembangunan Pertanian

Pembangunan pertanian dapat diartikan sebagai suatu proses yang ditujukan

untuk selalu menambah produksi pertanian untuk tiap-tiap konsumen, yang sekaligus

mempertinggi pendapatan dan produktivitas usaha tiap-tiap petani dengan jalan

menambah modal dan skill untuk memperbesar turut campur-tangannya manusia di

dalam perkembangan pertanian. Arifin (2008) mengungkapkan bahwa pembangunan

pertanian di Indonesia sebenarnya telah menunjukkan kontribusi yang sukar

terbantahkan, bahwa peningkatan produktivitas tanaman pangan melalui varietas

unggul, lonjakan produksi peternakan dan perikanan.

Pembangunan perkebunan dan agroindustri juga telah mampu mengantarkan

pada kemajuan ekonomi bangsa, perbaikan kinerja ekspor, dan penyerapan tenaga

kerja.Program utama pembangunan pertanian yaitu , peningkatan ketahanan pangan

dan pengembangan agribisnis. Kedua program tersebut pada dasarnya merupakan

upaya untuk meningkatkan ketersediaan pangan menuju ketahanan pangan nasional

maupun daerah, melalui tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutu

serta merata dengan harga terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat di tingkat

rumah tangga. Ketahanan pangan tersebut merupakan tanggung jawab bersama antara

pemerintah dan masyarakat (Menteri Pertanian Republik Indonesia, 2007).

Page 21: DAMPAK PELAKSANAAN PENYULUHAN PERTANIAN PADI …

6

2.2 Penyuluhan Pertanian

Penyebaran informasi tentang teknologi baru merupakan hal yang penting

sehingga petani dapat menggunakan perkembangan pertanian yang terkini. Akan

tetapi dalam pelaksanaannya terdapat jurang pemisah antara temuan penelitian dan

kebutuhan petani. Agar teknologi tersebut dapat sukses menyebar di kalangan para

petani maka sebaiknya teknologi tersebut memberikan tujuan yang berguna bagi

pengguna akhirnya.Institusi yang menjembatani jurang pemisah antara petani dan

para peneliti dalam bidang pertanian adalah layanan penyuluhan pertanian (National

Portal Content Management Team, 2008).

Pengertian penyuluhan pertanian menurut Mardikantoro, 2001 adalah proses

penyebaran informasi yang berkaitan dengan upaya perbaikan cara-cara berusahatani

demi tercapainya pendapatan dan perbaikan kesejahteraan keluarganya.Namun Di

Kelurahan Lamalaka ini realisasi penyuluhan yang di laksanakan belum terlaksana

dengan baik di kalangan para. Irma Tri Putri adalah seorang penyuluh yang ada di

kelurahan Lamalaka yang selama ini menaungi para kelompok tani yang ada di

Kelurahan tersebut.

Penyuluhan adalah sistem pendidikan luar sekolah di mana orang dewasa dan

pemuda belajar dengan mengerjakan. Penyuluhan adalah hubungan kemitraan antara

pemeritah, tuan tanah, dan masyarakat, yang menyediakan pelayanan dan pendidikan

terencana untuk menemukan kebutuhan masyarakat. Tujuan utamanya adalah

kemajuan masyarakat. Sedangkan menurut Setiana (2005) penyuluhan adalah suatu

Page 22: DAMPAK PELAKSANAAN PENYULUHAN PERTANIAN PADI …

7

sistem pendidikan di luar sekolah untuk anggota masyarakat, terutama yang berada di

pedesaan agar meningkat pengetahuan, keterampilan dan sikap mentalnya menjadi

lebih produktif sehingga mampu meningkatkan pendapatan keluarganya, dan pada

gilirannya akan meningkat pula kesejahteraan hidupnya.

Mardikanto (2009) mengemukakan bahwa hasil dari kegiatan penyuluhan

pertanian yaitu berupa perubahan perilaku penerima manfaat,sedangkan dampak dan

manfaat yang dihasilkan dari kegiatan penyuluhan pertanian yaitu berupa perubahan

ekonomi, sosial politik maupun lingkungan fisik penerima manfaat seperti kenaikan

produksi dan pendapatan, perbaikan dan efektivitas kelembagaan, perbaikan dan

pelestarian sumber daya alam dan lingkungan hidup, kepastian hukum, perbaikan

indeks mutu hidup, meningkatnya kemandirian, dan lain-lain, Di sini terlihat bahwa

adanya teknologi yang senantiasa berubah hanyalah merupakan “syarat perlu” dan

belum memiliki nilai “syarat cukup”. Bagaimanapun, terdapat perkembangan dunia

yang menuntut sebuah pandangan segar jika pertanian dan penyuluhan pedesaan

di negara berkembang direvitalisasi dan menjadikannya menjadi lebih efektif dan

efisien. Pandangan ini meliputi perbaikan kelembagaan ke arah privatisasi inovasi

orientasi pasar dan desentralisasi perbaikan nonpasar, serta mengangkat latar

belakang yang berlawanan di mana sebuah pandangan baru dapat diterapkan (Rivera,

2001). Sebagaimana termuat dalam Undang Undang Republik Indonesia Nomor 16

Tahun 2006 bahwa komponen-komponen yang merupakan bagian dari sistem

penyuluhan pertanian perikanan dan kehutanan yaitu meliputi sasaran penyuluhan,

Page 23: DAMPAK PELAKSANAAN PENYULUHAN PERTANIAN PADI …

8

kebijakan dan strategi, kelembagaan, tenaga penyuluh, penyelenggaraan, sarana dan

prasarana, pembiayaan, serta pembinaan dan pengawasan.

Suhardiyono (2000) menjelaskan bahwa penyuluh pertanian memiliki

beberapa peran yang dapat diisi secara bertahap, yaitu :

a. Penyuluh sebagai pembimbing petani

Seorang penyuluh adalah pembimbing dan guru petani dalam pendidikan

nonformal. Seorang penyuluh harus mengenal sistem usahatani setempat dan

mempunyai pengetahuan tentang sistem usahatani, bersimpati terhadap kehidupan

petani serta pengambilan keputusan yang diambil oleh petani baik secara teori

maupun praktek. Penyuluh harus mampu memberikan praktek demonstrasi

tentang suatu cara atau metode budidaya suatu tanaman, membantu petani

menggunakan sarana produksi pertanian dan peralatan dengan tepat, memberikan

bimbingan kepada petani tentang sumber dana kredit yang dapat digunakan untuk

mengembangkan usahatani mereka dan mengikuti perkembangan terhadap

kebutuhan-kebutuhan petani yang berasal dari instansi terkait.

b. Penyuluh sebagai organisator dan dinamisator petani

Dalam penyelenggaraan penyuluhan pertanian, penyuluh pertanian tidak

mungkin mampu untuk melakukan kunjungan kepada masing-masing petani,

sehingga petani harus diajak untuk membentuk kelompok-kelompok tani dan

mengembangkannya menjadi suatu lembaga ekonomi dan sosial yang mempunyai

Page 24: DAMPAK PELAKSANAAN PENYULUHAN PERTANIAN PADI …

9

peran dalam mengembangkan masyarakat di sekitarnya. Dalam pembentukan dan

pengembangan kelompok tani ini para penyuluh berperan sebagai organisator dan

dinamisator.

c. Penyuluh sebagai teknisi

Seorang penyuluh harus memiliki pengetahuan dan keterampilan teknis

yang baik, karena pada suatu saat ia akan diminta oleh petani untuk memberikan

saran maupun demontrasi kegiatan usahatani yang bersifat teknis.

2.3 Sasaran Penyuluhan Pertanian

Sasaran penyuluhan pertanian yaitu siapa yang sebenarnya disuluh atau

ditujukan kepada siapa penyuluhan pertanian tersebut. Maka dengan tegas kita dapat

menyatakan bahwa sasaran penyuluhan pertanian adalah para petani beserta

keluarganya. Soejitno dalam Mardikanto dan Arip (2005) mengemukakan bahwa

selaras dengan pengertiannya, yang menjadi sasaran penyuluhan pertanian terutama

adalah petani pengelola usahatani dan keluarganya yaitu bapak tani, ibu tani dan

pemuda/pemudi atau anakanak petani. Pernyataan seperti ini tidak dapat disangkal,

sebab pelaksana utama budidaya usahatani agar memberikan produktivitas dan atau

pendapatan/keuntungan adalah para petani dan keluarganya. Jadi yang harus diubah

perilakunya dalam praktek-praktek usahatani guna meningkatkan produksi dan

pendapatan masyarakat terutama adalah petani dan keluarganya.

Page 25: DAMPAK PELAKSANAAN PENYULUHAN PERTANIAN PADI …

10

Mardikanto dan Arip (2005) menyatakan bahwa sasaran penyuluhan pertanian

pada dasarnya adalah penerima manfaat atau benefeciaries pembangunan pertanian,

yang terdiri dari individu atau kelompok masyarakat yang terlibat secara langsung

maupun tidak langsung dalam kegiatan pembangunan pertanian.Organisasi komersial

pengolahan barang atau penjual jasa kepada para petani tergantung pada

keberuntungan dalam industri lokal pada mata pencaharian mereka. Lagipula, staf

mereka sering dimintai pertimbangan oleh petani tentang penggunaan pestisida,

pupuk, alat-alat pertanian, dan lain sebagainya. Studi telah menunjukkan bahwa staf

perusahaan tersebut, walaupun semata-mata hanya memperhatikan penjualan produk

barang dan jasa mereka, tetapi mereka sering memberikan saran teknis, dan terkadang

memberikannya dalam bentuk pelatihan nonformal.

Undang Undang No.16 Tahun 2006 dalam pasal 5 menyebutkan bahwa pihak

yang paling berhak memperoleh manfaat penyuluhan meliputi sasaran utama dan

sasaran antara. Sasaran utama terdiri pelaku utama dan pelaku usaha. Adapun yang

dimaksud dengan pelaku utama adalah masyarakat yang ada di sekitar kawasan

hutan, petani, pekebun, peternak, nelayan, pembudidaya ikan, beserta keluarga

intinya sedangkan pelaku usaha adalah perorangan atau korporasi yang dibentuk

menurut hukum Indonesia yang mengelola usaha pertanian, perikanan dan kehutanan.

Sasaran antara yaitu pemangku kepentingan lainnya yang meliputi kelompok atau

lembaga pemerhati pertanian, perikanan, dan kehutanan serta generasi muda dan

tokoh masyarakat.

Page 26: DAMPAK PELAKSANAAN PENYULUHAN PERTANIAN PADI …

11

2.4 Sarana dan Prasarana Penyuluhan Pertanian

Kartasapoetra (2001) mengemukakan bahwa sarana dan fasilitas penyuluhan

pertanian yang perlu dimantapkan meliputi bangunan, tanah sawah atau daratan,

mobilitas, serta perlengkapan penyuluhan. Guna menunjang kelancaran pelaksanaan

penyuluhan tentunya diperlukan bangunan yang memadai, baik bagi Balai Teknologi

Pertanian (BTP) maupun Balai Penyuluhan Pertanian (BPP). Dalam artian memadai

ini terutama perlengkapannya. Jenis-jenis bangunan yang diutamakan adalah gedung

perkantoran, ruangan pertemuan atau ruangan latihan dan kursus serta pergudangan

untuk menyimpan alatalat yang diperlukan.

Adanya kerjasama yang baik antara aparatur pemerintah di daerah, maka

keperluan ini tentu akan terpenuhi. Guna menunjang kelancaran kegiatan penyuluhan

kepada para petani diperlukan pula alat-alat transportasi yang memadai, terutama bagi

wilayah-wilayah yang letaknya jauh. Memadai dalam hal ini hendaknya diartikan

sesuai dengan kebutuhan dan keadaan lapang.Dengan tersedianya alat-alat

transportasi ini selain datangnya penyuluh ke tempat tujuan tidak terlalu menyita

tenaga juga akan menjamin kehadirannya tepat pada waktu yang ditentukan.

Pelaksanaan penyuluhan kepada para petani di pedesaan menerlukan alat-alat

perlengkapan penyuluhan. Alat-alat tersebut meliputi flipchart; bahan-bahan bacaan

berupa leaflet, brosur, bukubuku pertanian dan sebagainya; percontohan-percontohan

berupa monster, speciman, dan sebagainya; radio, tape recorder, batery dan sebagain

Page 27: DAMPAK PELAKSANAAN PENYULUHAN PERTANIAN PADI …

12

2.5 Pelaksanaan Penyuluhan Pertanian

Pelaksanaan penyuluhan pertanian merupakan sebuah sistem yang terdiri dari

input, proses dan output. Pengkajian dalam konteks input dimulai dengan

mempelajari kebijakan dan faktor-faktor yang mempengaruhi, selanjutnya ditelusuri

proses penyelenggaraan serta dampak yang terjadi. Pelaksanaan penyuluhan pertanian

adalah suatu rangkaian kegiatan yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian,

pelaksanaan dan monitoring evaluasi untuk mencapai tujuan berdampak terhadap

pelaksanaan penyuluhan pertanian kepada masyarakat tani (Departemen Pertanian,

2004). Komponen-komponen yang merupakan bagian dari penyelenggaraan

penyuluhan pertanian sebagaimana termuat dalam Undang Undang Republik

Indonesia Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan,

dan Kehutanan yaitu meliputi programa penyuluhan, mekanisme kerja dan metode,

materi penyuluhan, peran serta dan kerjasama.

2.6 Program Penyuluhan Pertanian

Definisi programa penyuluhan pertanian menurut Undang Undang No.16

Tahun 2006 adalah rencana tertulis yang disusun secara sistematis untuk memberikan

arah dan pedoman sebagai alat pengendali pencapaian tujuan penyuluhan. Inti

programa adalah rencana kegiatan penyuluhan pertanian yang disusun melalui sebuah

lokakarya partisipatif berdasarkan potensi wilayah dan masalah/kebutuhan petani

serta dukungan instasi/pihak terkait. Isi programa ini adalah kegiatankegiatan utama

Page 28: DAMPAK PELAKSANAAN PENYULUHAN PERTANIAN PADI …

13

dalam penyuluhan pertanian yang akan dilaksanakan di wilayah kerja peyuluhan

pertanian selama satu tahun (Badan Pengembangan Sumber Daya Pertanian, 2009).

Program kerja penyuluhan pertanian adalah hasil pemikiran tentang sesuatu

yang akan dilakukan dalam kegiatan penyuluhan pertanian di suatu tempat tertentu,

sebagai langkah lanjutan untuk kegiatan usahatani atau pengelolaan pertanian yang

masa datang di tempat tersebut dengan harapan apa yang dilakukan atau kegiatan

penyuluhan yang perlu dilakukan dapat mencapai tujuan yang telah digariskan.

Tujuan yang telah digariskan adalah peningkatan teknologi pengelolaan pertanian

agar tercapai peningkatan produksi, pendapatan, dan kesejahteraan hidup para petani

beserta keluarganya (Kartaspoetra, 1991). Mardikanto (2009) mengemukakan bahwa

untuk mengetahui seberapa jauh perencanaan program yang dirumuskan itu telah

baik.

2.7 Metode Penyuluhan Pertanian

Mardikanto dan Arip (2005) mengemukakan bahwa metode adalah cara

penyuluh untuk mendekatkan dirinya dengan masyarakat sasaran. Kemampuan

seseorang untuk mempelajari sesuatu berbedabeda demikian juga tahap

perkembangan mental, keadaan lingkungan dan kesempatannya berbeda-beda. Oleh

karena itu perlu ditetapkan suatu metode penyuluhan pertanian yang berhasil guna

dan berdaya guna. Adapun dasar-dasar dalam pertimbangan pemilihan metode

penyuluhan dapat digolongkan menjadi empat, yaitu :

Page 29: DAMPAK PELAKSANAAN PENYULUHAN PERTANIAN PADI …

14

1.) Sasaran

Sasaran yang harus diperhatikan penyuluh dari segisasarannya meliputi tingkat

pengetahuan, keterampilan dan sikap sasaran; sosial budaya; dan banyaknya

sasaran yang hendak dicapai.

2.) Sumberdaya penyuluhan

Sumberdaya penyuluhan dalam hal ini yang perlu dipertimbangkan antara lain

kemampuan penyuluh, materi penyuluh, serta sarana dan biaya penyuluhan.

Kemampuan penyuluh dan pengalaman penyuluh yang meliputi penguasaan ilmu

dan keterampilan serta sikap yang dimiliki perlu dipertimbangkan. Materi

penyuluhan yang akan disampaikan perlu dipertimbangkan dalam pemilihan

metode penyuluhan. Untuk yang bersifat teknis biasanya dipilih metode yang

memungkinkan praktek di lapangan dan untuk materi yang bersifat nonteknis,

misalnya agar petani mau berkelompok dan mau memasarkan hasil usahanya

biasanya diipilih metode diskusi kelompok. Keadaa peralatan, alat-alat bantu,

fasilitas dan biaya yang tersedia juga akan menentukan dalam pemilihan metode

penyuluhan.

3.) Keadaan daerah

Pemilihan metode penyuluhan perlu mempertimbangkan kondisi daerah

pelaksanaan penyuluh pertanian, antara lain musim, keadaa usahatani, dan

keadaan lapangan. Terkait dengan musim, apabila pada suatu keadaan tertentu

tidak dapat dilaksanakan suatu proses produksi maka tentu tidak akan diadakan

penyuluhan di tempatn usahatani seperti demonstrasi sehingga dalam hal ini akan

Page 30: DAMPAK PELAKSANAAN PENYULUHAN PERTANIAN PADI …

15

lebih memungkinkan untuk diadakan pertemuan di rumah petani. Keadaan

usahatani turut mempengaruhi pemilihan metode penyuluhan. Misalnya untuk

mengintensifkan ternak unggas di suatu daerah maka dipilih metode demonstrasi,

sedangkan untuk tujuan introduksi diterapkan metode karya wisata ke tempat lain.

Keadaan lapangan seperti topografi, jenis tanah, sistem pengairan, serta sarana

juga perlu dipertimbangkan. Misalnya untu perkampungan yang letaknya

terpisah-pisah maka kegiatan penyuluhan akan lebih efektif dilakukan di tempat

tinggal petani atau di lahan usahataninya.

4.) Kebijakan Pemerintah

Kebijakan pemerintah yang berasal dari pusat atau daerah terkadang menentukan

pemilihan metode penyuluhan. Pendekatan intensifikasi secara massal dan cash

program memerlukan waktu yang relatif cepat daripada pendekatan perorangan

yang pada dasarnya akan membutuhkan waktu yang relatif lebih lama.

Sastraatmadja (2000) mengungkapkan bahwa penggolongan metode penyuluhan

pertanian di negara berkembang sekurangkurangnya ada tiga penggolongan.

Pertama adalah berdasarkan jarak jangkauan sasaran. Metode menurut

penggolongan seperti ini dapat dibedakan dalam metode langsung (tatap muka)

seperti kunjungan rumah, pertemuan, kursus tani, demonstrasi, karyawisata san

metode tidak langsung (memakai media massa) seperti terbitan, siaran radio,

siaran TV, sandiwara dan lain sebagainya Kedua adalah berdasarkan jumlah

sasaran. Menurut penggolongan ini ada tiga pendekatan yang sering dilakukan.

Ketiga pendekatan tersebut adalah pendekatan perorangan seperti kunjungan

Page 31: DAMPAK PELAKSANAAN PENYULUHAN PERTANIAN PADI …

16

rumah, telepon; pendekatan kelompok seperti pertemuan, demonstrasi,

karyawisata, perlombaan, diskusi, kursus tani; dan pendekatan massal seperti

radio, siaran televisi, wayang, brosur, leaflet, folder, poster, spanduk, dan

sandiwara. Ketiga adalah berdasarkan indera penerima yaitu yang dapat

dilihat/dibaca seperti terbitan, spanduk, poster, surat, slide, film, pameran; dapat

didengar seperti siaran radio, rekaman tape recorder, telepon; dapat dilihat dan

didengar seperti film bersuara, siaran TV, wayang, demonstrasi dari lapangan,

dan lain sebagainya.

2.8 Materi Penyuluhan Pertanian

Materi penyuluhan menurut Undang Undang No.16 tahun 2006 adalah bahan

penyuluhan yang akan disampaikan oleh para penyuluh pelaku utama dan pelaku

usaha dalam berbagai bentuk yang meliputi informasi, teknologi, rekayasa sosial,

manajemen, ekonomi, hukum, dan kelestarian lingkungan.

Vademecum Bimas dalam Mardikanto (2009) mengemukakan bahwa ragam

materi yang disiapkan dalam setiap penyuluhan perlu mencakup kebijaksanaan dan

peraturan yang berkaitan dengan pelaksanaan pembangunan pertanian seperti pola

kebijakan umum pembangunan pertanian, kebijakan harga dasar, penyaluran kredit

usahatani, distribusi sarana produksi, pengelolaan air, dan sebagainya; hasil-hasil

penelitian/ pengujian dan rekomendasi teknis yang permintaan oleh instansi yang

berwenang; pengalaman petani yang telah berhasil; informasi pasar; petunjuk teknis

tentang penggunaan alat dan sarana produksi; informasi tentang kelembagaan dan

Page 32: DAMPAK PELAKSANAAN PENYULUHAN PERTANIAN PADI …

17

kemudahan-kemudahan yang berkaitan dengan pembangunan pertanian seperti

informasi tentang pusat-pusat informasi penelitian, lembaga keuangan dan perbankan,

lembaga pemasaran saran produksi, perlengkapan pertanian, dan sebagainya; serta

dorongan dan rangsangan untuk terciptanya swakarsa, swakarya dan swadaya

masyarakat.materi penyuluhan harus sesuai dengan kebutuhan sasaran dengan

demikian maka mereka akan tertarik perhatiannya dan terangsang untuk

mempraktekkanya. Materi yang menarik perhatian para petani tentunya adalah segala

sesuatu yang berkaitan dengan usaha perbaikan produksi, pendapatan dan tingkat

hidupnya.

1.9 Kelompok Tani

1. Pengertian kelompok tani

Menurut Mardikanto (1993) pengertian kelompoktani adalah sekumpulan

orang-orang tani atau petani yang terdiri dari petani dewasa (pria/wanita) maupum

petani-taruna yang terikat secara informal dalam suatu wilayah kelompok atas dasar

keserasian dan kebutuhan bersama serta berada di lingkungan pengaruh dan dipimpin

oleh seorang kontaktani, sedangkan menurut Departemen Pertanian (2007),

kelompoktani adalah kumpulan petani/peternak/pekebun yang dibentuk atas dasar

kesamaan kepentingan, kesamaan kondisi lingkungan (sosial, ekonomi, sumber daya)

dan keakraban untuk meningkatkan dan mengembangkan anggota/petani dalam

mengembangkan usahanya.

Page 33: DAMPAK PELAKSANAAN PENYULUHAN PERTANIAN PADI …

18

Kelompok tani adalah beberapa orang petani atau peternak yang menghimpun

diri dalam suatu kelompok karena memiliki keserasian dalam tujuan, motif, dan

minat. Kelompok tani dibentuk berdasarkan surat keputusan dan dibentuk

dengan tujuan sebagai wadah komunikasi antar petani.

2. Fungsi kelompok tani adalah:

a) Menciptakan tata cara penggunaan sumber daya yang ada.

b) Sebagai media atau alat pembangunan.

c) Membangun kesadaran anggota petani untuk menjalankan tugas yang

diamanatkan oleh kelompok.

d) Kelembagaan petani (kelompok tani) mempunyai fungsi: sebagai wadah

proses pembelajaran, wahana kerja sama, unit penyedia sarana dan prasarana

produksi, unit produksi, unit pengolahan dan pemasaran, serta unit jasa

penunjang.

1) Kelas Belajar, wadah belajar mengajar bagi anggotanya guna meningkatkan

pengetahuan, keterampilan dan sikap (PKS) serta tumbuh dan berkembangnya

kemandirian dalam berusaha tani sehingga produktivitasnya meningkat,

pendapatannya bertambah serta kehidupan yang lebih sejahtera.

2) Wahana Kerjasama, untuk memperkuat kerjasama diantara sesama petani

dalam kelompoktani dan antar kelompoktani serta dengan pihak lain. sehingga

Page 34: DAMPAK PELAKSANAAN PENYULUHAN PERTANIAN PADI …

19

usaha taninya akan lebih efisien serta lebih mampu menghadapi ancaman,

tantangan, hambatan dan gangguan,

3) Unit Produksi, Usahatani yang dilaksanakan secara keseluruhan harus

dipandang sebagai satu kesatuan usaha yang dapat dikembangkan untuk

mencapai skala ekonomi, baik dari segi kuantitas, kualitas maupun

kontinuitas.

Kelembagaan dapat berbentuk kelompok, gabungan kelompok, asosiasi, atau

korporasi. Kelembagaan difasilitasi dan diberdayakan oleh Pemerintah dan/atau

pemerintah daerah agar tumbuh dan berkembang menjadi organisasi yang kuat dan

mandiri sehingga mampu mencapai tujuan yang diharapkan para anggotanya.

Peraturan Menteri Pertanian, Nomor : 273/Kpts/ OT.160/4/2007, tanggal 13

April 2007, tentang Pembinaan Kelembagaan Petani. Kelompoktani adalah kumpulan

petani/ peternak/pekebun yang dibentuk atas dasar kesamaan kepentingan, kesamaan

kondisi lingkungan (sosial, ekonomi, sumber daya) dan keakraban untuk

meningkatkan dan mengembangkan usaha anggota.

3. Ciri Kempok Tani

Beberapa hal yang menjadi cirri kelompoktani adalah; Saling mengenal, akrab

dan saling percaya diantara sesama anggota, Mempunyai pandangan dan kepentingan

yang sama dalam berusaha tani, Memiliki kesamaan dalam tradisi dan atau

pemukiman, hamparan usaha, jenis usaha, status ekonomi maupun sosial,

Page 35: DAMPAK PELAKSANAAN PENYULUHAN PERTANIAN PADI …

20

bahasa, pendidikan dan ekologi. Ada pembagian tugas dan tanggung jawab sesama

anggota berdasarkan kesepakatan bersama.

2.10 Kerangka pikir

Pembangunan pertanian telah menunjukkan kontribusi yang sukar

terbantahkan dalam pembangunan nasional Indonesia. Salah satu pendekatan

pembangunan dilakukan dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia pelaku

utama pembangunan pertanian yaitu petani, pekebun, peternak, beserta keluarga

intinya. Peningkatan kualitas sumber daya manusia tersebut diupayakan melalui

penyuluhan pertanian.

Penyuluhan pertanian merupakan suatu sistem pemberdayaan terhadap para

pelaku utama dan pelaku usaha untuk mengubah perilaku petani ke arah perbaikan

cara berusahatani untuk mewujudkan peningkatan produktivitas, pendapatan, dan

kesejahteraannya serta meningkatkan kesadaran dalam pelestarian fungsi lingkungan

hidup. Pengalaman pada pembangunan pertanian di Indonesia telah memberikan

pelajaran berharga bahwa penyuluhan bukan hanya sekedar faktor pelancar tetapi

merupakan pemegang kunci keberhasilan pembangunan pertanian. Bagian-bagian

dari system penyuluhan pertanian yaitu meliputi sasaran penyuluhan, kebijakan,

pelaksanaan, sarana dan prasarana, serta pembinaan dan pengawasan. Sedangkan

komponen-komponen yang merupakan bagian dari pelaksanaan penyuluhan pertanian

yaitu meliputi program penyuluhan, mekanisme kerja dan metode, materi

penyuluhan, peran serta dan kerjasama.

Page 36: DAMPAK PELAKSANAAN PENYULUHAN PERTANIAN PADI …

21

Dengan kewenangan yang luas tersebut diharapkan agar daerah dapat mandiri

dan mengembangkan kemampuan prakarsanya untuk mengelola sumber daya yang

ada bagi kesejahteraan masyarakat dan membuka tantangan besar bagi daerah untuk

melibatkan peran serta masyarakat dalam memajukan daerah. Untuk itu, pelaksanaan

penyuluhan pertanian merupakan suatu kebutuhan yang mendesak yang harus

dipenuhi mengingat pentingnya peranan penyuluhan pertanian sebagai upaya

pemberdayaan masyarakat. Pelaksanaan penyuluhan pertanian merupakan sebuah

sistem yang terdiri dari input, proses dan output. Pengkajian dalam konteks input

dimulai dengan mempelajari kebijakan dan bagian-bagian dari sistem penyuluhan

pertanian, selanjutnya ditelusuri proses pelaksanaan serta dampak yang terjadi.

Pelaksanaan penyuluhan pertanian adalah suatu rangkaian kegiatan yang terdiri dari

perencanaan, pelaksanaan dan monitoring evaluasi untuk mencapai tujuan

penyuluhan pertanian.

Page 37: DAMPAK PELAKSANAAN PENYULUHAN PERTANIAN PADI …

22

Berikut adalah skema kerangka pikir :

Gambar 1. Kerangka pikir dampak pelaksanaan penyuluhan pertanian padi sawah diKelurahan Lamalaka Kabupaten Bantaeng.

PENYULUH

Proses Pelaksanaan Penyuluhan

Pertanian

Dampak pelaksanaan penyuluhan pertanian

Metode penyuluhan Materi penyuluhanProgram penyuluhan

KELOMPOK TANI

Peningkatan produksi KeterampilanPengetahuan

Page 38: DAMPAK PELAKSANAAN PENYULUHAN PERTANIAN PADI …

23

III. METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini di laksanakan pada April hingga bulan Juli 2015, di Kelurahan

Lamalaka Kecamatan Bantaeng Kabupaten Bantaeng.

3.2. Populasi dan Sampel

Popusi adalah keseluruhan objek penelitian adalah 3 kelompok tani yaitu

Kelompok Tani Baranneng, Kelompok Tani Parongka, Kelompok Tani Parang

Bugisi. Sedangkan penetapan lokasi di lakukan dengan cara purposive (sengaja),

yaitu pemilihan secara langsung dengan pertimbangan bahwa di Kelurahan Lamalaka

belum dapat merealisasikan hasil dari proses penyuluhan pertanian padi sawah secara

optimal.

Sampel adalah kelompok kecil yang di amati dan merupakan bagian dari

populasi sehingga sifat dan karakteristik populasi juga di miliki oleh sampel. Sampel

dalam hal ini adalah kelompok tani Baranneng di Kelurahan Lamalaka Kabupaten

Bantaeng yang terlibat di dalamnya, Anggota kelompok petani 20 orang. Teknik

pengambilan sampel di gunakan dalam penelitian ini adalah metode sensus (Ruslan

2008)

Page 39: DAMPAK PELAKSANAAN PENYULUHAN PERTANIAN PADI …

24

3.3 Metode Pengumpulan Data

1. Observasi

Observasi adalah metode pengumpulan data melalui pengamatan langsung

atau melakukan peninjauan secara langsung ke lapangan, dengan berbagai keadaan

yang terjadi ditempat penelitian.

2. Wawancara

Pengumpulan data melalui wawancara langsung terhadap responden dan

menggali informasi serta data-data lain yang perlukan dalam penelitian ini.

3. Dokumentasi

Dokumentasi adalah mengumpulkan data dengan cara menggali atau

mengambil data-data dari catatan, dokumentasi, administrasi yang sesuai dengan

masalah yang di teliti.

3.4 Teknik Analisi Data

Berdasarkan data yang diperoleh baik data primer maupun data sekunder yang

telah di kumpulkan kemudian di analisa secara deskriftif, Adapun pengertian

deskriftif adalah memberikan penjelasan atau gambaran terhadap data yang di

peroleh secara umum indikator-indikator penelitian yang di teliti.

3.5.1 Definisi Operasional

Page 40: DAMPAK PELAKSANAAN PENYULUHAN PERTANIAN PADI …

25

1) Dampak adalah hasil dari kegiatan penyuluhan pertanian yang di lakukan di

Kelurahan Lamalaka Kabupaten Bantaeng yang bernilai positif maupun

negatif. Adapun dampak positifnya adalah sesuai dengan anjuran yang di

lakukan oleh penyuluh berupa Perubahan perilaku petani, Peningkatan

pengetahuan dan keterampilan petani, peningkatan produksi padi sawah,

tercapainya tujuan dan keinginan petani. Dampak negatifnya adalah yang

tidak sesuai dengan anjuran penyuluh berupa Petani belum mampu

merealisasikan proses penyuluhan yang telah di terapkan oleh penyuluh, dan

kurangnya kerja sama dalam kelompok Tani di Kelurahan Lamalaka

Kecamatan Bantaeng Kabupaten Bantaeng.

2) Penyuluhan pertanian adalah proses dengan tujuan agar petani dapat

memecahkan masalahnya sendiri kususnya di Kelurahan Lamalaka dalama

bidang pertanian dan meningkatkan pendapatan petani.

3) Padi Sawah adalah suatu bentuk pertanian yang dilakukan oleh petani di

Kelurahan Lamalak berupa lahan basah dan memerlukan banyak air.

4) Kelompok tani baranneng adalah beberapa orang petani yang menghimpun

diri dalam suatu kelompok di Kelurahan Lamalaka yang memiliki tujuan

bersama yang ingin dicapai kuhususnya di bidang pertanian padi sawah.

5) Petani adalah orang yang mengelola usahataninya dalam suatu lahan untuk

mendapatkan hasil padi sawah di Kelurahan Lamalaka Kecamatan Bantaeng

Kabupaten Bantaeng.

Page 41: DAMPAK PELAKSANAAN PENYULUHAN PERTANIAN PADI …

26

6) Metode tertulis adalah cara yang di lakukan penyuluh kepada kelompok tani

di Kelurahan Lamalaka Kabupaten Bantaeng..

7) Materi penyuluhan adalah bahan penyuluhan yang akan disampaikan oleh

petani di Kelurahan Lamalaka untuk di jadikan patokan dalam proses

penyuluhan pertanian padi sawah.

8) Perubahan perilaku yaitu perubahan yang terjadi pada sasaran penyuluhan

pertanian karena adanya pelaksanaan penyuluhan pertanian yang meliputi

perubahan pengetahuan, sikap, dan keterampilan utamanya di Kelurahan

Lamalaka Kecamatan Bantaeng Kabupaten Bantaeng.

9) Peningkatan produksi dan pendapatan yaitu peningkatan produksi dan

pendapatan usahatani sasaran penyuluhan pertanian di Kelurahan Lamalaka

setelah diadakannya pelaksanaan penyuluhan pertanian.

Page 42: DAMPAK PELAKSANAAN PENYULUHAN PERTANIAN PADI …

27

IV. KEADAAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

4.1 Luas dan Letak Geografis

Kelurahan lamalaka merupakan salah satu Desa/lurah dari tujuh Desa/lurah

yang ada di Kecamatan Bantaeng kabupaten Bantaeng, pada ketinggian tanah dari

permukaan laut 650 m, serta banyak curah hujan mencapai 2.500 mm/hm sedangkan,

(dataran rendah, tinggi pantai), Suhu udara rata-rata mencapai 25 ℃.

Luas Wilayah Desa/Kelurahan lamalaka kecamatan Bantaeng mempunyai

luas wilayah mencapai 37,08Km , terdiri dari 7 dusun/lingkungan dengan Jumlah

penduduk Desa Lamalak sebanyak 2.188 jiwa, penduduk laki – laki sebanyak 1.102

jiwa dan penduduk perempuan sebanyak 1.086 jiwa, dan Jumlah KK sebanyak 537

KK.

Secara Administrasi, Kelurahan Lamlaka Berbatasan Dengan:

a. Utara berbatasan dengan Desa Ulugalung

b. Selatan berbatasan dengan Desa Lembang

c. Barat berbatasan dengan Desa Rappoa

d. Timur berbatasan dengan laut floras

4.2 Keadaan Penduduk

Keadaan penduduk merupakan salah satu syarat bagi terbanyaknya sebuah

Negara atau wilayah dan sekaligus sebagai aset atau modal bagi suksesnya

Page 43: DAMPAK PELAKSANAAN PENYULUHAN PERTANIAN PADI …

28

pembangunan di segala bidang kehidupan baik dalam bentuk pembangunan fisik

maupun non fisik. Oleh karena itu kehadiran dan perananya sangat menentukan bagi

perkembangan suatu wilayah, baik dalam skala kecil maupun dalam skala besar,

Sehingga dibutuhkan data potensi kependudukan yang tertib dan terukur.

4.2.1 Jumlah Penduduk

Jumlah penduduk di Kelurahan Lamalaka sebanyak 2.188 jiwa, yang terdiri

dari penduduk laki – laki sebanyak 1.102 jiwa dan penduduk perempuan sebanyak

1.086 jiwa, dan Jumlah KK sebanyak 537 KK. Penyebaran penduduk menurut jenis

kelamin dapat di lihat pada Tabel 1.

No Usia (tahun) Laki-Laki Perempuan Jumlah

1 15-60 1.102 Orang 1.086 Orang 2.188 Orang

Sumber : Potensi Wilayah kelurahan lamalaka 2015

4.2.2.1 Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan merupakan salah satu alat ukur untuk melihat potensi dan

kemampuan masyarakat dalam hal penerimaan inovasi baru, selain itu pendidikan dan

pengetahuan akan mempengaruhi pola pikir masyarakat dalam menyelesaikan suatu

masalah dan proses kinerja secara global. Semakin tinggi taraf pendidikan

masyarakat, maka akan berbanding lurus dengan pola penataan kehidupa masyarakat

pada umumnya. Jumlah penduduk di Kelurahan Lamalaka Kecamatan Bantaeng

Page 44: DAMPAK PELAKSANAAN PENYULUHAN PERTANIAN PADI …

29

Kabupaten Bantaeng yang di dasarkan pada tingkat pendidikanya, dapat di lihat pada

Tabel 2

Tabel 2 Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan Di Kelurahan Lamalaka Kecamatan Bantaeng Kabupaten Bantaeng

No Tingkat Pendidikan Jumlah jiwa1 TK 271

2 SD 1053

3 SMP 913

4 SMA 462

5 D3 103

6 SI 16

JUMLAH 2.862 jiwa

Sumber : Potensi Wilayah Kelurahan Lamalaka 2015

4.3 Keadaan Wilayah Kelurahan Lamalaka

Kondisi wilayah di Kelurahan Lamalaka merupakan suatu daerah yang cukup

potensial untuk di jadikan daerah perkebunan dan pertanian dengan komoditi yang

beragam, adapun komidti tersebut adalah jagung, kacang tanah, padi sawah, dan

kentang. Hal ini disebabkan karena kondisi lahan yang subur dan cukup baik untuk

beberapa komoditi. Jenis usaha komoditi perkebunan dan pertanian dengan luas

penggunaan lahan dapat dilihat pada Tabel 3.

Page 45: DAMPAK PELAKSANAAN PENYULUHAN PERTANIAN PADI …

30

Tabel 3. Jenis Komoditi Pertanian Luas Penggunaan Lahan Dan Tingkat Produktivitasnya Di Kelurahan Lamalaka Kecamatan Bantaeng Kabupaten Bantaeng.

No Jenis komoditi Luas lahan (ha) Presentase (%)

1

2

3

4

Jagung

Kacang tanah

Padi sawah

5

2

92

1

11,00

7,00

80,00

3,00Kentang

Jumlah 100 100

Sumber : Potensi Wilayah Kelurahan Lamalaka

Tabel menunjukan bahwa jenis komoditi pertanian dan luas penggunaan lahan

terbesar adalah padi sawah dengan luas lahan 93 ha.

Page 46: DAMPAK PELAKSANAAN PENYULUHAN PERTANIAN PADI …

31

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Identifikasi Petani Responden

Responden dalam penelitian ini adalah petani yang tergolong dalam kelompok

tani Baranneng di Kelurahan Lamalaka Kecamatan Bantaeng Kabupaten Bantaeng.

Karakteristik responden dapat di lihat dari segi umur, pendidikan jumlah tanggungan

keluarga dan hasil dari proses pelaksanaan penyuluhan pertanian padi sawah. Aspek-

aspek tersebut sanagat erat kaitanya dengan dampak penyuluhan pertanian,Adapun

karakteristik responden adalah sebagai berikut :

5.1.1 Umur Responden

Seperti kita ketahui umur sangatlah menentukan kedewasaan, bagi seseorang

dan kedewasaan sangat berpengaruh terhadap cara berpikir seseorang yang lebih

matang, artinya dengan umur petani akan lebih cermat dan labih berhati-hati dalam

proses pengambilan keputusan. Pada dasarnya petani yang berumur mudah dan sehat

mempunyai kemampuan fisik yang lebih besar dari pada petani yang umur tua akan

tetapi petani yang lebih tua memiliki banyak pengalaman sehingga dia akan lebih

berhati-hati dalam pengambilan keputusan terutama pada usaha tani yang di

kelolanya dan lebih beresiko tinggi. Petani muda juga lebih cepat menerima hal-hal

baru dalam mengelola usahataninya, petani muda biasanya kurang memiliki

pengalaman, untuk mengimbangi kekurangan tersebut dia lebih dinamis sehingga

cepat mendapatkan pengalaman-pengalaman baru yang berharga perkembangan

Page 47: DAMPAK PELAKSANAAN PENYULUHAN PERTANIAN PADI …

32

usahataninya. Umur petani responden bervariasi antara 40-57 tahun sehingga untuk

mengetahui tingkatan umur dari masing-masing responden diklasifikasikan

berdasarkan tingkat umur petani. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Tingkat Umur Petani Responden di Di Kelurahan Lamalaka Kabupaten Bantaeng 2015

Umur (tahun) Jumlah Persentase (%)

40-42 2 9,1

43-45 7 31,81

46-48 4 18,18

49-51 5 22,71

52-54 1 4,5

55-57 1 4,5

Total 20 100

Sumber : Data Setelah Diolah, 2015

Tabel 6 terlihat bahwa umur 43 – 45 tahun, adalah umur yang terbanyak

dimiliki petani responden yaitu 7 orang, artinya umur petani responden banyak

berada pada umur produktif, sehingga mereka lebih cepat menerima hal-hal baru

dalam meningkatkan hasil dan mengelolah usaha taninya karena kurangnya

pengalaman-pengalaman baru dalam peningkatan produksi.

5.1.2 Tingkat Pendidikan

Pendidikan merupakan salah satu faktor yang di miliki oleh seorang dalam

mengelola suatu usaha, serta kemandirian yang di perlukan dalam mengaktualisasi

diri dari lingkungan disekitarnya. Semakin tinggi pendidikan petani responden, maka

Page 48: DAMPAK PELAKSANAAN PENYULUHAN PERTANIAN PADI …

33

tingkat kemajuan suatu daerah tersebut relatif tinggi. Faktor pendidikan akan

mempermudah penerimaan suatu inovasi baru dan teknologi baru sehingga dapat di

simpulkan bahwa secara relatif petani yang mempunyai tingkat pendidikan yang

tinggi akan mengelolah usahataninya dengan baik pula di bandingkan dengan petani

yang berpendidikan rendah. Mardikanto 1992 mengemukakan makin tinggi

pendidikan petani (formal dan non formal), diharapkan pula pola berfikirnya semakin

rasional.

Tingkat pendidikan petani responden pada pemanfaatan lahan umumnya

masih berada pada tingkat Sekolah Dasar (SD), Baik petani responden yang telah

memanfaatkan lahan sawah maupun ladang, Bahkan ada petani responden tidak

pernah mengikuti pendidikan formal. Untuk lebih jelasnya mengenai tingkat

pendidikan petani responden dapat di lihat pada tabel berikut:

Tabel 5. Tingkat Pendidikan Petani Responden di Kelurahan Lamalak Kecamatan Bantaeng Kabupaten Bantaeng 2015

Tingkat Pendidikan

(Tahun)

Jumlah

(orang)

Persentase

(%)

SD

SLTP

SLTA

10

8

2

45,5

36,37

18,18

Total 20 100,00

Sumber: Data Setelah Diolah, 2015

Tabel 5 Responden berpendidikan SD yaitu 10 orang, ini menunjukan bahwa petani

dengan tingkat pendidikan yang rendah akan lebih pasif dan tidak kreatif dalam

Page 49: DAMPAK PELAKSANAAN PENYULUHAN PERTANIAN PADI …

34

melakukan perubahan sesuai dengan apa yang mereka lihat dari orang lain, Namun

jika ada inovasi yang di tawarkan oleh penyuluh, mereka tidak pernah menolak jika

itu merupakan perbaikan dari cara yang mereka pakai sebelumnya.

5.1.3 Pelaksanaan penyuluhan pertanian padi sawah

Penyuluhan pertanian bagian dari system pembangunan pertanian yang

merupakan system pendidikan di luar sekolah (pendidikan non formal) bagi petani di

Kelurahan Lamalaka Kecamatan Bantaeng Kabupaten Bantaeng yang terlibat dalam

pembangunan pertanian, dengan demikian penyuluhan pertanian adalah suatu upaya

untuk terciptanya iklim yang baik guna membantu petani beserta keluarga agar dapat

berkembang menjadi dinamis serta mampu untuk memperbaiki kehidupan dengan

kekuatan sendiri dan pada akhirnya mampu menolong dirinya sendiri.

Pelaksanaan penyuluhan pertanian di Kelurahan Lamalaka Kecamatan

Bantaeng Kabupaten Bantaeng terdapat beberapa unsur antara lain: penyuluh,

program penyuluhan, materi penyuluhan, media penyuluhan, metode penyuluhan.

1) Penyuluh Pertanian

Penyuluh adalah orang yang melakukan kegiatan penyuluhan dibidang

pertanian di Kelurahan Lamalaka Kecamatan Bantaeng Kabupaten Bantaeng, yang

mampu merubah sikap dan keterampilan petani demi tercapainya tujuan yang di

inginkan para petani di Kelurahan Lamalaka. Adapun yang menjadi tugas pokok

penyuluh adalah menyiapkan, melaksanakan, mengembangan, mengevaluasi dan

Page 50: DAMPAK PELAKSANAAN PENYULUHAN PERTANIAN PADI …

35

melaporkan kegiatan penyuluhan pertanian, sehingga penyuluh dituntut mampu

melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai penyuluh dilapangan dengan menjadi

mitra kerja petani yang berperan sebagai fasilitator, Adapun jumlah penyuluh

pertanian di Kelurahan Lamalaka menurut para petani responden adalah 1 orang,

Irma Tri Putri yang berperang (tugas) menjadi penyuluh pertanian di Kelurahan

Lamalaka Kecamatan Bantaeng Kabupaten Bantaeng. Tempat pelaksanaan

penyuluhan pertanian padi sawah di laksanakan di Kantor Lurah Lamalaka, kadang-

kadang juga di laksanakan di rumah kelompok tani menurut para petani responden.

2) Program penyuluhan pertanian

Program penyuluhan pertanian adalah rencana kegiatan untuk memberikan

pedoman sebagai alat pengendali pencapaian tujuan penyuluhan pertanian di

Kelurahan Lamalaka Kecamatan Bantaeng Kabupaten Bantaeng. Inti program adalah

rencana kegiatan penyuluhan pertanian yang disusun melalui sebuah karya partisipatif

berdasarkan potensi wilayah dan masalah/kebutuhan petani serta dukungan

instasi/pihak terkait. Isi program ini adalah kegiatan-kegiatan utama dalam

penyuluhan pertanian yang akan dilaksanakan di wilayah kerja peyuluhan pertanian .

Program kerja penyuluhan pertanian adalah hasil pemikiran tentang sesuatu yang

akan dilakukan dalam kegiatan penyuluhan pertanian di Kelurahan Lamalaka, sebagai

langkah lanjutan untuk kegiatan usahatani atau pengelolaan pertanian yang masa

datang di tempat tersebut dengan harapan apa yang dilakukan atau kegiatan

penyuluhan yang perlu dilakukan dapat mencapai tujuan yang telah digariskan.

Page 51: DAMPAK PELAKSANAAN PENYULUHAN PERTANIAN PADI …

36

Tujuan dan program yang telah digariskan adalah peningkatan teknologi pengelolaan

pertanian agar tercapai peningkatan produksi, dan kesejahteraan hidup para petani.

3) Materi Penyuluhan

Materi penyuluhan adalah bahan penyuluhan yang akan disampaikan kepada

pelaku utama ( kelompok tani ) dan pelaku usaha. Dalam hal materi yang di

sampaikan oleh penyuluh di Kelurahan Lamalaka menurut petani responden adalah

sebagai berikut:

a) Pengendalian hama penyakit padi

b) Pola tanam padi sawah

c) Cara mengolah lahan padi sawah sampai dengan panen.

4) Media Penyuluhan

Media penyuluhan pertanian adalah merupakan alat komunikasi yang di

gunakan dalam proses pelaksanaan penyuluhan pertanian padi sawah di Kelurahan

Lamalaka, Adapun media yang di gunakan dalam proses penyuluhan adalah mic,

kursi, LCD, dan pembesar suara (loundspeaker) yang di gunakan dalam proses

penyuluhan.

5) Metode Penyuluhan

Metode penyuluhan pertanian dapat diartikan sebagai cara atau teknik

penyampaian materi penyuluhan kepada petani baik secara langsung maupun tidak

langsung agar mereka lebih mudah memahami dan dapat mempermudah penerapan

Page 52: DAMPAK PELAKSANAAN PENYULUHAN PERTANIAN PADI …

37

suatu inovasi. Adapun metode yang di gunakan dalam proses penyuluhan pertanian

padi di Kelurahan Lamalaka adalah metode ceramah dan diskusi menurut kelompok

tani responden, Dengan metode ini kelompok tani mudah mengerti tentang apa yang

di sampaikan dalam proses penyuluhan pertanian padi sawah di Kelurahan Lamalaka

Kecamatan Bantaeng Kabupaten Bantaeng. Penyuluhan pertanian mempunyai dua

tujuan yang akan dicapai yaitu : tujuan jangka panjang dan tujuan jangka pendek.

Tujuan jangka pendek adalah hanya menumbuhkan perubahan-perubahan yang lebih

terarah pada usaha tani yang meliputi: perubahan pengetahuan, kecakapan, sikap dan

tindakan petani. Tujuan jangka panjang yaitu meningkatkan taraf hidup dan

meningkatkan kesejahteraan petani di Kelurahan Lamalaka Kecamatan Bantaeng

Kabupaten Bantaeng.

Pelaksanaan penyuluhan pertanian merupakan sebuah sistem yang terdiri dari

input, proses dan output. Pengkajian dalam konteks input dimulai dengan

mempelajari kebijakan dan faktor-faktor yang mempengaruhi, selanjutnya ditelusuri

proses penyelenggaraan serta dampak yang terjadi. Pelaksanaan penyuluhan pertanian

di Kelurahan Lamalaka adalah suatu rangkaian kegiatan yang terdiri dari

perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan monitoring evaluasi untuk mencapai

tujuan berdampak terhadap pelaksanaan penyuluhan pertanian kepada masyarakat

tani. Komponen-komponen yang merupakan bagian dari penyelenggaraan

penyuluhan pertanian, Dengan di laksanakanya penyuluhan pertanian padi sawah di

Kelurahan Lamalaka para kelompok tani mampu merubah sikap dan keterampilan

Page 53: DAMPAK PELAKSANAAN PENYULUHAN PERTANIAN PADI …

38

mereka dan pengetahuan bertambah dan produksi pertanian padi sawah meningkat di

kelurahan lamalaka kabupaten bantaeng.

5.1.4 Dampak pelaksanaan penyuluhan pertanian padi sawah

Dampak adalah hasil dari kegiatan yang telah di lakukan (kerjakan), Dengan

di laksanakanya penyuluhan pertanian padi sawah di kelurahan lamalaka kabupaten

bantaeng khusunya pada kelompok tani baranneng pengetahuan, keterampilan,

produksi padi kelompok meningkat dengan di adakanya proses penyuluhan pertanian.

Untuk peran penyuluh memberikan arahan pembentukan/pengembangan kelompok

penyuluh selalu memberikan pembinaan dan pengembangan kelompok tani, tetapi

peran penyuluh juga terbatas dengan berbagai fasilitas yang tidak memadai. Penyuluh

tetap selalu memberikan keleluasaan kepada kelompok tani untuk menentukan

kelembagaan/program kerja. Walaupun penyuluh memberikan keleluasaan, Namun

penyuluh tetap memberikan berbagai masukan atau binaan kepada kelompok tani

agar senantiasa meningkatkan produksi padi di Kelurahan Lamalaka Kabupaten

Bantaeng. Adapun dampak dari pelaksanaan penyuluhan pertanian padi sawah di

Kelurahan Lamalaka Kabupaten Bantaeng adalah sebagai berikut :

1. Pengendalian Hama Penyakit Padi

Hama adalah semua jenis binatang yang merugikan dan mengganggu tanaman

di Kelurahan Lamalaka Kecamatan Bantaeng Kabupaten Bantaeng. Sedangkan

penyakit adalah sebuah kondisi yang mengakibatkan tanaman tidak bisa tumbuh

Page 54: DAMPAK PELAKSANAAN PENYULUHAN PERTANIAN PADI …

39

dengan normal, dikarenakan adanya gangguan pada organ tanaman yang disebabkan

oleh mikroorganisme penganggu, hama, virus atau kondisi tanah yang kekurangan

unsur-unsur yang dibutuhkan tanaman.

Adapun jenis-jenis hama dan penyakit padi sawah serta cara pengendalianya

menurut kelompok tani responden di Kelurahan Lamalaka adalah sebagai berikut :

1. 1 Tikus

Tikus merupakan hama yang sering kali membuat pusing para petani di

Kelurahan Lamalaka. Hal ini diesbabkan tikus sulit dikendalikan karena memiliki

daya adaptasi, mobilitas, dan kemampuan untuk berkembang biak yang sangat tinggi.

Masa reproduksi yang relative singkat menyebabkan tikus cepat bertambah banyak.

Potensi perkembangbiakan tikus sangat tergantung dari makanan yang tersedia. Tikus

sangat aktif di malam hari. Tikus menyerang berbagai tumbuhan. Bagian tumbuhan

yang disarang tidak hanya biji – bijian tetapi juga batang tumbuhan muda. Yang

membuat para tikus kuat memakan biji – bijian sehingga merugikan para petani

adalah gigi serinya yang kuat dan tajam, sehingga tikus mudah untuk memakan biji –

bijian. Tikus membuat lubang lubang pada pematang sawah dan sering berlindung di

semak – semak. Apabila keadaan sawah itu rusak maka berarti sawah tersebut

diserang tikus. Untuk mengatasi serangan hama tikus kelompok tani melakukan

dengan cara :

a. Membongkar dan menutup lubang tempat bersembunyi para tikus dan menangkap

tikusnya.

Page 55: DAMPAK PELAKSANAAN PENYULUHAN PERTANIAN PADI …

40

b. Menggunakan musuh alami tikus, yaitu ular.

c. Menanam tanaman secara bersamaan agar dapat menuai dalam waktu yang

bersamaan pula sehingga tidak ada kesempatan bigi tikus untuk mendapatkan

makanan setelah tanaman dipanen.

d. Menggunakan pembasmi tikus atau dengan memasang umpan beracun, yaitu

irisan ubi jalar atau singkong yang telah direndam sebelumnya dengan fosforus.

Peracunan ini sebaiknya dilakukna sebelum tanaman padi berbunga dan berbiji.

Selain itu penggunaan racun harus hati – hati karena juga berbahaya bagi hewan

ternak dan manusia.

Pelaksanaan penyuluhan pertanian padi sawah di Kelurahan Lamalaka

Kecamatan Bantaeng Kabupaaten Bantaeng maka kelompok tani mengetahui proses

pencegahan serangan hama padi tikus sehingga tingkat produksi padi meningkat.

1.2 Wereng

Wereng adalah sejenis kepik yang menyebabkan daun dan batang tumbuhan

berlubang – lubang, kemudian kering, dan pada akhirnya mati serangan wereng ini

sangat meresahkan para petani di Kelurahan Lamalaka, Cara pencegahan yang di

lakukan kelompok tani adalah sebagai berikut :

a. Pengaturan pola tanam, yaitu dengan melakukan penanaman secara serentak

maupun dengan pergiliran tanaman.

b. Pengandalian kimia, yaitu dengan menggunakan pestisida, dilakukan apabila

cara lain tidak mungkin untuk dilakukan. Penggunaan pestisida (505)

Page 56: DAMPAK PELAKSANAAN PENYULUHAN PERTANIAN PADI …

41

diusahakan sedemikan rupa sehingga efektif, efisien, dan aman bagi

lingkungan.

1.3 Walang Sangit

Walang sangit (Leptocorisa acuta) merupakansalah satu hama yang juga

meresahkan petani di Kelurahan Lamalaka. Hewan ini jika diganggu, akan meloncat

dan terbang sambil mengeluarkan bau. Serangga ini berwarnahijau kemerah-

merahan. Pengendalian terhadap hama walang sangit kelompok tani di Kelurahan

Lamalaka melakukan dengan cara sebagai berikut:

a. Menanam tanaman secara serentak.

b. Membersihkan sawah dari segala macam rumput yang tumbuh di sekitar

sawah agar tidak menjadi tempat berkembang biak bagi walang sangit.

c. Melakukan pengendalian kimia, yaitu dengan menggunakan insektisida.

1.4 Ulat

Kupu – kupu merupakan serangga yang memiliki sayap yang indah dan benareka

ragam. Kupu – kupu meletakkan telurnya dibawah daun dan jika menetas menjadi

larva. Kita bisa sebut larva kupu – kupu sebagai ulat. Pada fase ini, ulat aktif

memakan dedaunan bahkan pangkal batang, terutama pada malam hari serangan ulat

ini dapat meresahkan para kelompok tani di Kelurahan Lamalaka karna merusak daun

dan pangkal batang padi sawah. Daun yang dimakan oleh ulat hanya tersisa rangka

Page 57: DAMPAK PELAKSANAAN PENYULUHAN PERTANIAN PADI …

42

atau tulang daunya saja. Upaya yang di lakukan kelompok tani di Kelurahan

Lamalaka adalah sebagai berikut.

a. Membuang telur – telur kupu – kupu yang melekat pada bagian bawah daun.

b. Menggenangi tempat persemaian dengan air dalam jumlah banyak sehingga

ulat akan bergerak ke atas sehingga mudah untuk dikumpulkan dan dibasmi.

c. penyemprotan dengan menggunakan pertisida klenset.

Pelaksanaan penyuluhan pertanian padi sawah pada kelompok tani yang di

lakukan di kelurhan lamalaka maka kelompok tani mampu mengetahui proses

pencegahan serangan hama penyakit padi sehinggga tingkat produksi padi dapat

meningkat sesuai apa yang di inginkan kelompok tani. Dan dengan penyuluhan

pertanian dapat merobah sikap, keterampilan petani sehingga dapat mengetahui hal-

hal yang belum di ketahui oleh kelompok tani.

Penyuluhan pertanian dilaksanakan untuk menambah kesanggupan para petani

dalam usahanya memperoleh hasil-hasil yang dapat memenuhi keinginan mereka

tadi. Jadi penyuluhan pertanian tujuanya adalah perubahan perilaku kelompok tani,

sehingga mereka dapat memperbaiki cara bercocok tanamnya, lebih beruntung

usahataninya dan lebih layak hidupnya, atau yang sering dikatakan keluarga tani maju

dan sejahtera.

Penyuluhan telah dikenal secara luas dan diterima oleh mereka yang bekerja

di dalam organisasi pemberi jasa penyuluhan, tetapi tidak demikian halnya bagi

petani di Kelurahan Lamalaka. Penyuluhan pertanian merupakan sarana

Page 58: DAMPAK PELAKSANAAN PENYULUHAN PERTANIAN PADI …

43

kebijaksanaan yang dapat digunakan pemerintah untuk mendorong pembangunan

pertanian. di lain pihak, kelompok tani mempunyai kebebasan untuk menerima atau

menolak saran yang diberikan penyuluhan pertanian. Dengan demikian penyuluhan

hanya dapat mencapai sasarannya jika perubahan yang diinginkan sesuai dengan

kepentingan kelompok tani.

2. Pola Tanam Padi Sawah

Pola tanam yang di terapkan kelompok tani responden sebelum adanya

penyuluhan di Kelurahan Lamalaka Kecamatan Bantaeng Kabupaten Bantaeng

adalah menanam secara tabur sehingga barisan tanaman padi tidak teratur. Jumlah

tenaga kerja yang di gunakan petani di sesuaikan dengan luas lahan sawah, dalam 1

ha sekitar 4-5 orang jumlah tenaga kerja sewa yang di gunakan, Adapun upah tenaga

kerja Rp.25.000/orang (setengah hari). Dengan di adakanya penyuluhan pertanian

padi sawah di di Kelurahan Lamalaka kelompok tani mampu mengetahui dan

menerapkan pola tanam padi sawah yang teratur, Adapun pola tanam yang di

terapkan adalah jajar legowo (20 X 20 cm) tipe legowo 2 : 1, Prinsip dari sistem

tanam jajar legowo adalah meningkatkan populasi tanaman (anakan). Adapun

manfaat dan tujuan dari penerapan sistem tanam jajar legowo di Kelurahan Lamalaka

adalah sebagai berikut :

a) Menambah jumlah populasi tanaman padi.

Page 59: DAMPAK PELAKSANAAN PENYULUHAN PERTANIAN PADI …

44

b) Dengan adanya baris kosong akan mempermudah pelaksanaan pemeliharaan,

pemupukan dan pengendalian hama penyakit tanaman yaitu dilakukan melalui

barisan kosong/lorong.

c) Mengurangi kemungkinan serangan hama dan penyakit terutama hama tikus.

Pada lahan yang relatif terbuka hama tikus kurang suka tinggal di dalamnya dan

dengan lahan yang relatif terbuka kelembaban juga akan menjadi lebih rendah

sehingga perkembangan penyakit dapat ditekan.

d) Menghemat pupuk karena yang dipupuk hanya bagian tanaman dalam barisan.

Pelaksanaan penyuluhan pertanian padi sawah di Kelurahan Lamalaka maka

kelompok tani mampu menerapkan sistem pola tanam jejar legowo sebab dengan

sistem ini dapat mendapatkan bulir gabah berkualitas dan dapat meningkatkan

tingkat produksi padi sawah.

3. Pengetahuan Kelompok

Pengetahuan ialah merupakan hasil “tahu” dan ini terjadi setelah orang

melakukan kegiatan. Pengetahuan kelompok tani di Kelurahan Lamalaka dapat

meningkat dengan di laksanakanya pelaksanaan penyuluhan pertanian terutama pada

pengetahuan tentang padi sawah, seperti cara menanam padi, megolah lahan,

pengendalian hama penyakit padi sampai dengan panen menurut kelompok tani

responden. Cara bercocok tanam kelompok tani sebelum adanya penyuluhan

pertanian mereka menanam secara tabur, sehingga jarak tanam tidak teratur, akan

tetapi dengan adanya pelaksanaan penyuluhan pertanian maka kelompok tani

Page 60: DAMPAK PELAKSANAAN PENYULUHAN PERTANIAN PADI …

45

menerapkan sistem jejar legowo 2:1 sehingga jarak tanaman teratur. Dengan sistem

ini tanaman dapat memperbanyak anakan dan dapat menhambat serangan hama

penyakit padi, sehingga tingkat produksi padi meningkat.

Sebelum adanya pelaksanaan penyuluhan pertanian di Kelurahan Lamalaka

kelompok tani belum terampil dalam mengolah lahan padi sawah, Petani masih

mengolah lahanya secara manual menggunakan kuda dan sapi, tetapi dengan di

laksanakanya penyuluhan pertanian padi sawah maka kelompok tani mampu merubah

cara mengolah lahannya dengan menggunakan traktor (modern), Fungsi dari

penggunaan traktor adalah mempermudah petani dalam proses pengolahan lahan padi

sawah, kekuranganya adalah kelompok tani harus menyiapkan bensin untuk

menjalankan alat tersebut. Oleh karena itu fungsi dari pelaksanaan penyuluhan padi

sawah dapat memberikan pengajaran serta pengetahuan yang baru kepada petani

sehingga petani mampu merubah hal-hal dalam proses pengolahan dengan

menggunakan alat modern.

Pengetahuan mengenai pengendalian hama penyakit padi sebelum adanya

penyuluhan pertanian padi sawah di Kelurahan Lamalaka, Kelompok tani mencegah

hama penyakit dengan menyemprot, Namun jenis pertisida yang di gunakan tidak

pernah berubah-ubah (tidak mengganti pertisida yang baru), Akan tetapi dengan di

laksanakanya penyuluhan pertanian di Kelurahan Lamalaka kelompok tani

mengetahui jenis-jenis pertisida dan fungsinya yang di gunakan dalam proses

pengendalian hama penyakit padi, misalnya untuk pengendalian hama wereng

menggunakan pertisida Klenset dan 505 dengan cara menyemprot di pagi dan sore

Page 61: DAMPAK PELAKSANAAN PENYULUHAN PERTANIAN PADI …

46

hari. Dengan ini salah satu fungsi dari penyuluhan pertanian padi sawah dapat

meingkatkan pengetahuan keterampilan tingkat produksi kelompok tani padi sawah

di Kelurahan Lamalaka Kecamatan Bantaeng Kabupaten Bantaeng.

4. Produksi Padi

Pelaksanan penyuluhan pertanian padi sawah sangat berpengaruh terhadap

tingkat produksi padi sawah di Kelurahan Lamalaka Kecamatan Bantaeng Kabupaten

Bantaeng, di mana produksi padi dari tahun 2014 sekitar 1,2 ton/ha akan tetapi

dengan di laksanakanya penyuluhan pertanian maka kelompok tani mengetahui

tentang padi sawah mulai dari proses pengolahan, cara tanam, pengendalian hama

sampai dengan panen menurut kelompok tani responden sehingga tingkat produksi

padi menigkat sekitar 1,5 ton /ha (Yusuf 2015). Hal ini pelaksanaan penyuluhan

pertanian dapat menunjang tingkat produksi padi sehingga kelompok tani mampu

mencapai tujuan yang di inginkan di Kelurahan Lamalaka Kecamatan Bantaeng

Kabupaten Bantaeng.

5. Jenis Keterampilan

Keterampilan adalah suatu keahlian yang di miliki seseorang (petani). Dengan

adanya pelaksanaan penyuluhan pertanian padi sawah maka jenis keterampilan yang

di miliki petani di Kelurahan Lamalaka Kecamatan Bantaeng Kabupaten Bantaeng

menurut kelompok tani responden adalah cara tanam padi, cara mengolah lahan, dan

cara menggunakan alat modern (traktor).

Page 62: DAMPAK PELAKSANAAN PENYULUHAN PERTANIAN PADI …

47

Kelompok tani di Kelurahan Lamalaka terampil dalam menanam padi, dimana

sebelum adanya penyuluhan, kelompok tani menanam secara tabur, Akan tetapi

dengan di adanya penyuluhan maka kelompok tani terampil dalam proses penanaman

padi sawah dengan menerapkan jejar legowo, begitu pula dalam pengolahan lahan

dulunya kelompok tani menggunakan sapi dan kuda (manual) dengan adanya

penyuluhan kelompok tani terampil mengolah lahan dengan menggunakan alat

modern (traktor) yang dapat memudahkan proses pengolahan padi sawah di

Kelurahan Lamalaka Kecamatan Bantaeng Kabupaten Bantaeng.

Pelaksanaan penyuluhan pertanian padi sawah sangat mempengaruhi jenis

keterampilan yang di ketahui kelompok tani, karna kelompok tani lebih banyak fokus

pada hal-hal yang telah lama, maka dengan penyuluhan mampu merubah

keterampilan kelompok tani padi sawah di Kelurahan Lamalaka Kecamatan Bantaeng

Kabupaten Bantaeng.

6. Pengaruh Penyuluhan Pertanian Padi Sawah Terhadap Kelompok

Penyuluhan Pertanian adalah suatu usaha atau upaya untuk mengubah

perilaku kelompok tani di Kelurahan Lamalaka Kecamatan Bantaeng Kabupaten

Bantaeng agar mereka mengetahui dan mempunyai kemauan serta mampu

memecahkan masalahnya sendiri dalam usaha atau kegiatan-kegiatan meningkatkan

hasil produksi padinya. Menurut U.Samsudin S (2003) penyuluhan pertanian adalah

suatu cara atau usaha pendidikan yang bersifat di luar bangku sekolah (non formal)

untuk para petani dan keluarganya di pedesaan.

Page 63: DAMPAK PELAKSANAAN PENYULUHAN PERTANIAN PADI …

48

Penyuluhan pertanian bertujuan untuk kemajuan kelompok tani Baranneng di

Kelurahan Lamalaka Kecamatan Bantaeng Kabupaten Bantaeng, kelompok tani

mampu mengetahui segala hal mengenai padi sawah mulai dari proses pengolahan,

cara tanam, pengendalian hama penyakit padi sehingga pelaksanaan penyuluhan

sangat penting untuk peningkatan produksi padi.

Pelaksanaan penyuluhan di Kelurahan Lamalaka sangat mendukun tingkat

produksi padi sawah menurut kelompok tani responden, produksi dari tahun

sebelumnya (2013) sekitar 1,2 ton /ha dengan adanya penyuluhan pertanian padi

sawah meningkat menjadi 1,5 ton /ha (yusuf 2015) . Dimana penyuluhan pertanian

berperang penting memberikan pengajaran serta contoh kepada kelompok tani

sehingga kelompok tani mampu mengetahui cara mengembangkan padi sawah.oleh

karena itu tujuan dari pelaksanaan penyuluhan dapat tercapai petani mampu merubah

sikap dan keterampilan dalam bidang pertanian padi sawah di Penyuluhan pertanian

bertujuan untuk kemajuan kelompok tani di Kelurahan Lamalaka Kecamatan

Bantaeng Kabupaten Bantaeng.

Page 64: DAMPAK PELAKSANAAN PENYULUHAN PERTANIAN PADI …

49

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

6.I Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan maka dapat di simpulkan bahwa dampak

pelaksanaan penyuluhan pertanian pada kelompok tani Baranneng di Kelurahan

Lamalaka Kecamatan Bantaeng Kabupaten Bantaeng dapat mengetahui ilmu-ilmu

tentang pengendalian hama penyakit padi, pola tanam padi sawah, pengetahuan

kelompok, produksi padi, keterampilan petani, Sebab dengan di adakanya penyuluhan

pertanian, petani dapat mengetahui ilmu-ilmu tentang padi sawah yang sesuai

anjuran penyuluh, dan terciptanya tujuan yang di inginkan kelompok tani padi sawah

di Kelurahan Lamalaka Kabupaten Bantaeng.

6.2 Saran

a. Penyuluh

Pelaksanaan penyuluhan pertanian padi sawah di Kelurahan Lamalaka

Kecamatan Bantaeng Kabupaten Bantaeng perlu di tingkatkan lagi, karna dengan

penyuluhan pertanian maka kelompok tani mampu merobah sikap, dan

keterampilan dalam mengelolah lahan pertanian padi sawah dengan baik.

b. Kelompok Tani

Pelaksanaan penyuluhan pertanian padi sawah terhadap kelompok tani sangat

mempengaruhi tingkat produksi padi di Kelurahan Lamalaka, Oleh karena itu

kelompok tani harus mampu melaksanakan, serta mengembangkan pertanianya

Page 65: DAMPAK PELAKSANAAN PENYULUHAN PERTANIAN PADI …

50

sesuai dengan anjuran penyuluh pertanian di Kelurahan Lamalaka Kecamatan

Bantaeng Kabupaten Bantaeng.

c. Pemerintah setempat

Pemerintah harus memberikan pasilitas kepada penyuluh agar penyuluh

mampu melaksanakan penyuluhan secara optimal di kelurahan Lamalaka

Kecamatan Bantaeng Kabupaten Bantaeng.

Page 66: DAMPAK PELAKSANAAN PENYULUHAN PERTANIAN PADI …

51

DAFTAR PUSTAKA

Arifin,Bustanul. 2008. Strategi Baru Pembangunan Pertanian.http://tkpkri.org/berita/berita/strategi-baru-pembangunan-pertanian.html.

Badan Pengembangan Sumber Daya Pertanian. 2009. Modul Pembekaan Bagi THL TB Penyuluh Pertanian. Departemen Pertanian. Jawa Tengah

Kartasapoetra, AG. 2001. Teknologi Penyuluhan Pertanian. Radar Jaya Offset.Jakarta

Mardikanto, T dan Arip Wijianto. 2005. Modul Kuliah Metoda dan TeknikPenyuluhan Pertanian. Proyek SP4 UNS. Surakarta

Mardikanto. 2009. Sistem Penyuluhan Pertanian. Sebelas Maret University Press. Surakarta.

Mardikanto, 2009 Penyuluhan partisipatif. Modul Kuliah Metoda dan TeknikPenyuluhan Pertanian. Proyek SP4 UNS. Surakarta

Peraturan Menteri Pertanian, Nomor : 273/Kpts/ OT.160/4/2007, tanggal 13 April 2007, tentang Pembinaan Kelembagaan Petani

Subejo. 2007. Demokratisasi Pembangunan Pertanian di Era Otonomi DaerahTinjauan dari aspek Penyuluhan Pertanian. http://subejo.staff.ugm.ac.id/wp-content/cultivar-juni-2007.pdf. Diakses pada tanggal 25 September2008.

Setiana, Lucie. 2005. Teknik Penyuluhan dan Pemberdayaan Masyarakat. GhaliaIndonesia. Bogor.

Suhardiyono, L. 2000. Penyuluhan Petunjuk Bagi Penyuluh Pertanian. Erlangga.Jakarta.

Sastraatmadja, Entang. 2000. Penyuluhan Pertanian. Alumni. Bandung.

Undang Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2006 Tentang SistemPenyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan.

Page 67: DAMPAK PELAKSANAAN PENYULUHAN PERTANIAN PADI …

52

KUISIONERDAMPAK PELAKSANAAN PENYULUHAN PERTANIAN

PADI SAWAH TERHADAP KELOMPOK TANI DI KELURAHAN LAMALAKA KECAMATAN BANTAENG

KABUPATEN BANTAENG1.Identitas Responden

1. Nama Responden :

2. Umur :

3. Pendidikan :

4. Jumlah Tanggungan Keluarga :

2. Pelaksanaan Penyuluhan Pertanian Padi Sawah.

1. Berapa kali penyuluhan pertanian padi sawah di laksanakan dalam seminggu/sebulan

di Kelurahan Lamalaka Kecamatan Bantaeng Kabupaten Bantaeng?

…………………………………………………………………………

2. Dimanakah tempat pelaksanaan penyuluhan pertanian di laksanakan?

………………………………………………………………………..

3. Berapa orang penyuluh dalam proses penyuluhan pertanian padi sawah?

………………………………………………………………….........

4. Metode (cara) apakah yang di gunakan penyuluh dalam proses penyuluhan?

……………………………………………………………………….

5. Materi apa saja yang sering di laksanakan mengenai padi sawah?

……………………………………………………………………….

3. Dampak pelaksanaan penyuluhan pertanian padi sawah pada kelompok tani

1.Bagaimana dampak pelaksanaan penyuluhan pertanian tentang pengendalian hama

penyakit padi sawah di Kelurahan Lamalaka Kecamatan Bantaeng Kabupaten

Bantaeng?

Alasan :……………………………………………………………..

Page 68: DAMPAK PELAKSANAAN PENYULUHAN PERTANIAN PADI …

53

2. Bagaimana dampak pelaksanaan penyuluhan pertanian tentang pola tanam padi

sawah di Kelurahan Lamalaka Kabupaten Bantaeng?

Alasan :………………………………………………………………………..

………………………………………………………………………………..

3. Bagaimana dampak pelaksanaan penyuluhan pertanian mengenai pengetahuan

kelompok tentang padi sawah di Kelurahan Lamalaka Kabupaten Bantaeng?

Alasan……………………………………………………………………………

..………………………………………………………………………………….

4. Apakah produksi meningkat dengan di laksanakanya penyuluhan pertanian padi sawah

di Kelurahan Lamalaka?

Alasan………………………………………………………………………..

……………………………………………………………………………….

5. Apakah keterampilan mengenai padi sawah terhadap kelompok bertambah dengan di

laksanakanya proses penyuluhan pertanian?

Alasan :……………………………………………………………………...

………………………………………………………………………….......

6. Bagaimana pendapat kelompok mengenai pengaruh penyuluhan pertanian padi sawah

terhadap kelompok tani?

Alasan :………………………………………………………………………….

Page 69: DAMPAK PELAKSANAAN PENYULUHAN PERTANIAN PADI …

54

Lampiran 1. Identitas Responden Kelompok Tani Baranneng Di Kelurahan Lamalaka

Kecamatan Bantaeng Kabupaten Bantaeng 2015

NO Nama

Responden

Umur Pendidikan Tanggungan keluarga (orang)

1 Ramli 55 SMA 6

2 Gassing 50 SMP 4

3 Yusuf 45 SMP 5

4 Gaffar 45 SD 4

5 H.Yasing 40 SMA 5

6 Jumakka 43 SMP 7

7 Basri 49 SD 5

8 Safar 55 SD 6

9 H.Pare 53 SD 5

10 Sangkala 53 SMA 6

11 Herman 51 SMP 5

12 Tiro 50 SMP 4

13 Udin 44 SD 5

14 Musdar 43 SD 7

15 Juma 42 SD 5

16 Amal 48 SMA 6

17 Sakka 47 SD 6

18 Jumatang 49 AD 4

19 Bonnu 48 SMP 4

20 Faisal 44 SD 3

Page 70: DAMPAK PELAKSANAAN PENYULUHAN PERTANIAN PADI …

55

Page 71: DAMPAK PELAKSANAAN PENYULUHAN PERTANIAN PADI …

Lampiran 2. Tabulasi pelaksanaan penyuluhan pertanian padi sawah pada Kelompok Tani Baranneng Di Kelurahan Lamalaka Kecamatan Bantaeng Kabupaten Bantaeng 2015

NO Nama Responden

Pelaksanaan penyuluhan(bulan)

Tempat Jumlah penyuluh

Metode Penyuluhan yang di laksanakan

1 Ramli 1 Kantor 1 Ceramah Pengendalian hama penyakit

2 Gassing 1 Kantor 1 Ceramah Cara tanam padi

3 Yusuf 1 Kantor 1 Diskusi Pengendalian hama penyakit

4 Gaffar 1 Kantor 1 Ceramah Pengendalian hama penyakit

5 H.Yasing 1 Rumah kelompok

1 Ceramah Tata cara tanam padi sawah

6 Jumakka 1 kantor 1 Ceramah Mengolah lahan dengan baik

7 Basri 1 Rumah kelompok

1 Diskusi Pengendalian hama

8 Safar 1 Kantor 1 Ceramah Cara tanam dan pengendalian hama

9 H.Pare 1 Kantor 1 Ceramah Mengolah lahan dan pengendalian hama

10 Sangkala 1 Kantor 1 Diskusi Pengendalian hama penyakit padi

11 Herman 1 Kantor 1 Diskusi Pengendalian hama penyakit

12 Tiro 1 Kantor 1 Diskusi Keterampilan mengolah lahan

13 Udin 1 Kantor 1 Ceramah Pengendalian hama penyakit

Page 72: DAMPAK PELAKSANAAN PENYULUHAN PERTANIAN PADI …

14 Musdar 1 Kantor 1 Diskusi Cara tanam dan olah lahan

15 Juma 1 Kantor 1 Diskusi Pengendalian hama padi

16 Amal 1 Kantor 1 Diskusi Pengendalian hama penyakit

17 Sakka 1 Kantor 1 Diskusi Pengendalian hama penyakit

18 Jumatang 1 Kantor 1 Diskusi Tata cara tanam padi sawah

19 Bonnu 1 Kantor 1 Ceramah Pengendalian hama padi

20 Faisal 1 Kantor 1 Diskusi Pengendalian hama

Page 73: DAMPAK PELAKSANAAN PENYULUHAN PERTANIAN PADI …

Lampiran 3. Tabulasi dampak pelaksanaan penyuluhan pada Kelompok Tani Baranneng Di Kelurahan Lamalaka Kecamatan Bantaeng Kabupaten Bantaeng 2015

NO

Nama Responden

Pengendalian hama

Pola tanam

Pengetahuan kelompok

Produksi Jenis keterampilan

Pengaruh penyuluhan

terhadap kelompok

1 Ramli Mengetahuai jenis racun yang di

gunakan

Jarak tanam teratur

Pengetahuan bertambah

mengenai padi sawah

Meningkat sesuai yang di inginkan

Keterampilan cara tanam

padi

Sangat berpengaruh karna dengan

adanya penyuluhan

produksi padi meningkat

2 Gassing Kurang hama dengan cara menyemprot

Jarak tanam tertata

Bertambah terutama pada tata cara tanam padi

meningkat Cara tanam padi

Menunjang peningkatan

produksi padi3 Yusuf Hama dapat

teratasi dengan adanya

penyuluhan

Jarak tanam teratur

Keterampilan menanam

Meningkat,semua kendala dapat di

atasi bersam

Mengola lahan Mempengaruhi peningkatan

produksi padi

4 Gaffar Serangan hama dapat di

kendalikan dengan semprot

Pola tanam padi

teratur

Pengetahuan mengolah lahan dan tanam padi

Meningkat Keterampilan mengolah lahan secara moderen

Sangat berpengaruh

mendukun tinkat produksi padi

5 H.Yasing Hama bisa di kendalikan dengan

pestisida

Sangat teratur

Pengetahuan mengolah dan budidaya padi

Meningkat karna adanya

penyuluhan yang di laksanakan

Keterampilan olah lahan

Tingkat produksi padi meningkat

petani dapat menambah hasil

6 Jumakka Hama tidak dapat menyerang

Pola tanam

Pengetahuan yang lama tidak di

Meningkat penyuluhan yang

Bertambah karna semua

Sangat berpengaruh

Page 74: DAMPAK PELAKSANAAN PENYULUHAN PERTANIAN PADI …

tanaman padi bagus dan teratur

lakukan lagi di laksanakan dapat membawa

manfaat

tentang padi di lakukan secara moderen

karna produksi padi dapat meningkat

7 Basri Hama dapat teratasi dengan menyemprotkan

pestisida

Teratur jejan

legowo

Pengetahuan mengolah lahan

dengan alat moderen

meningkat Bertambah keterampilan

mengolah secara mudah

Dengan penyuluhan pengetahuan

kelompok meningkat

8 Safar Menhambat hama penyakit padi

Pola tanam teratur

Pengetahuan bertambah dan

dapat di aplikasikan sedikit demi

sedikit

Meningkat karna serangan hama

tidak terlalu merusak tanaman

padi

Keterampilan mengolah

lahan

Sangat berpengaruh

demi penigkatan produksi padi

9 H.Pare Hama tidak menyerang secara lansung dengan

menyemprot

Pola tanam teratur karna

penyuluh menberikan cara

pola tanam

yang baik

Pengetahuan mengolah lahan

Menigkat Pengetahuan olah tanam lahan padi

Pengaruhnya menunjang peningkatan

produksi padi

10 Sangkala Hama wereng dapat teratasi

dengan menyemprot

Pola tanam

teratur di ukur

sebelum di tanam

Mengenai pola tanam olah lahan

meingkat Ketermpilan menanam

Karna dengan di adaknya penyuluhan petani dapat mengetahui apa apa yang belum di ketahui petani

Page 75: DAMPAK PELAKSANAAN PENYULUHAN PERTANIAN PADI …

11 Herman Hama dapat mati jika di semprot dengan racun

hama padi

Pola tanam padi

sangat teratur

Pengetahuan kelompok bertambah

terutama cara menggunakan

traktor

Meningkat Keterampilan olah lahan dan

menanam

Pengaruhnya sangat penting

untuk peningkatan

produksi padi sawah

12 Tiro Karna hama dapat teratasi dengan menyemprotkan

pestisida

Pola tanam teratur

Pengetahuan kelompok

bertambah dengan di laksanakanya

penyuluhan pertanian

meningkat Bertambah keterampilan menanam dan

mengolah lahan secara

moderen

Pengaruhnya sangat penting untuk peningkatan produksi padi

13 Udin Penegendalian hama dapat

teratasi dengan dilakukanya penyuluhan

Pola tanam

teratur di ukur

sebelum di tanam

Pengetahuan bertambah

meningkat Bertambah keterampilan

mengolah lahan

menggunakan alat moderen

Mendukung kesejahteraan

petani dan produksi

meningkat

14 Musdar Penyemprotan hama dengan

pestisida

Pola tanam padi

teratur

Pengetahuan petani mengolah

lahan secara moderen

meningkat Keterampilan mengolah lahan dan menanam

Menunjang peningkatan

produksi padi

15 Juma Penyemprotan hama penyakitpadi

Tata cara tanam padi

Pengetahuan petani bertambah

terutama cara pengendalian

hama

meningkat Keterampilan menggunakan traktor secara

moderen

Sangat berpengaruh

demi peningkatan

produksi padi16 Amal Pengendalian

hama dapat teratasi dengan

adanya penyuluhan

Pola tanam padi teratur dan

Pengetahuan kelompok

bertambah mulai dari proses olah

lahan sampai

Meningkat karna adanya

penyuluhan pertanian

Keterampilan dalam

menanam padi

Sangat menunjang peningkatan

produksi padi

Page 76: DAMPAK PELAKSANAAN PENYULUHAN PERTANIAN PADI …

dengan cara menyemprotkan

pestisida

mudah dengan panen

17 Sakka Hama tidak dapat menyerang

lansung karna dengan

memberikan pestisida dapat

menhambat serangan hama penyakit padi

Jejar legowo

Pengetahuan dalam

mengendalikan hama penyakit padi dan cara

tanam

meningkat Keterampilan dalam

menggunakan alat moderen dalam proses pengolahan

lahan

Dengan adanya penyuluhan

petani mengetahui cara

bertani padi dengan baik

18 Jumatang penyemprotan Pola tanam teratur

Pengetahuan kelompok

bertambah dan sedikit bisa di

aplikasikan

meningkat Tata cara tanam padi sawah serta

cara olah lahan

Menunjang peningkatan hasil

produksi padi

19 Bonnu Menyemprotkan pestisida

Pola tanam jejar

legowo

Pengetahuan kelompok bertambah terutama

pengetahuan yang baru tentang cara olah lahan yang

sesuai

meningkat Cara mengolah lahan yang

moderen yang memudahkan petani dalam

proses pengolahannya

Sangat berpengaruh

kepada kelompok,karna

sesuatu yang belom di ketahui dapat di ketahui

dalam proses penyuluhan

20 Faisal Hama dapat teratasi dengan menyemprotkan

pestisida

Pola tana teratur dengan

menggunakan jejar legowo

Pengetahuan olaha lahan dan pengendalian

hama penyakit padi

meningkat Cara olah lahan yang

mudah

Menunjang peningkatan

produksi padi sawah

Page 77: DAMPAK PELAKSANAAN PENYULUHAN PERTANIAN PADI …
Page 78: DAMPAK PELAKSANAAN PENYULUHAN PERTANIAN PADI …

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSARFAKULTAS PERTANIAN

Jl. Sultan Alauddin No 259 Makassar 70421 Tlp (0411) 866772, 881593, Fax 0411 865588

SURAT KETERANGAN SELESAINo :…………./FP/A.5-VIII/XII/37/2015

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Ir. H. Saleh Molla, MMJabatan : Dekan

Menerangkan mahasiswa di bawah ini :

Nama : SupriadiStambuk : 10596 00832 11Jurusan : AgribisnisJudul Skripsi : Dampak pelaksanaan penyuluhan pertanian padi sawah di Kelurahan

Lamalaka Kecamatan Bantaeng Kabupaten BantaengTanggal Ujian : 02 September 2015Nilai Ujian : AIPK : 3,79

Benar telah menyelesaikan Program Pendidikan Strata Satu (S.1) pada Fakultas Pertanian

Jurusan Agribisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

Demikian surat keterangan ini dibuat dengan sebenar-benarnya untuk digunakan

sebagaimana mestinya.

Makassar, 14 Desember 2015 M 02 R. Awal 1437 H

Dekan,

Ir. H. Saleh Molla, MMNBM : 675 010

Page 79: DAMPAK PELAKSANAAN PENYULUHAN PERTANIAN PADI …

LAMPIRAN DOKUMENTASI

Gambar 1. Peta Kelurahan Lamalaka

Gambar 2. Wawancara kelompok tani sekaligus pengisian kuisioner

Page 80: DAMPAK PELAKSANAAN PENYULUHAN PERTANIAN PADI …

Gambar 5. Pertemuan semua kelompok tani dan masyarakat tani

Gambar 6.pertemuan salah satu kelompok tani dengan para penyuluh pertanian

Page 81: DAMPAK PELAKSANAAN PENYULUHAN PERTANIAN PADI …

Gambar 3.Pertemuan kelompok tani di kantor kelurahan

Gambar 4. Papan Nama kelompok Tani Baranneng