Analisa SWOT

17
Analisa SWOT Strength Weakness - Berdasarkan data sekunder, 71,4% perawat di ruang Bougenvile memiliki pengalaman kerja > 5 tahun - Berdasarkan data sekunder didapatkan dalam 3 bulan terakhir, jumlah total pasien adalah 545 pasien, dengan prosentase pasien umum 42% dan sisanya pasien BPJS 58%. - Berdasarkan pengkajian selama 3 hari, jumlah pasien di ruang Bougenvile rata-rata 37 pasien dengan TT 39. - Berdasarkan hasil pengkajian tingkat kepuasan perawat, 60% perawat menyatakan puas terhadap kinerja ruangan - kamar mandi terdapat pegangan bagi pasien untuk meminimalkan resiko jatuh pasien di kamar mandi - Posisi nurse station berada di tengah ruang rawat pasien hingga mudah untuk mengontrol pasien - Alat-alat kantor serta kelengkapan dokumen, buku, - Berdasarkan hasil penghitungan kebutuhan tenaga perawat, jumlah perawat di ruang Bougenvile tergolong kurang. - Berdasarkan data sekunder, rata-rata tingkat pendidikan perawat di ruang Bougenvile adalah D3 - Ruang isolasi di ruang bugenvil belum terpisah dari ruangan perawatan umum - Ruang tindakan di sisi utara nurse station tidak difungsikan sebagai ruang tindakan namun sebagai gudang - Belum tersedia Ruang Dokter/ Ruang KIE untuk pasien - Belum tersedia ruang linen kotor - Kondisi nurse station kurang rapi karena dijadikan juga sebagai tempat untuk penempatan dokumen - Terdapat 1 buah wastafle untuk cuci tangan bagi petugas, tetapi tidak ada tisu untuk mengeringkan - Terdapat beberapa alat medis

description

SWOT

Transcript of Analisa SWOT

Page 1: Analisa SWOT

Analisa SWOT

Strength Weakness

- Berdasarkan data sekunder, 71,4%

perawat di ruang Bougenvile memiliki

pengalaman kerja > 5 tahun

- Berdasarkan data sekunder didapatkan

dalam 3 bulan terakhir, jumlah total

pasien adalah 545 pasien, dengan

prosentase pasien umum 42% dan

sisanya pasien BPJS 58%.

- Berdasarkan pengkajian selama 3 hari,

jumlah pasien di ruang Bougenvile rata-

rata 37 pasien dengan TT 39.

- Berdasarkan hasil pengkajian tingkat

kepuasan perawat, 60% perawat

menyatakan puas terhadap kinerja

ruangan

- kamar mandi terdapat pegangan bagi

pasien untuk meminimalkan resiko jatuh

pasien di kamar mandi

- Posisi nurse station berada di tengah

ruang rawat pasien hingga mudah untuk

mengontrol pasien

- Alat-alat kantor serta kelengkapan

dokumen, buku, serta formulir-formulir

sudah tersedia dengan lengkap.

- kepala ruang dalam menjalankan fungsi

manajemen keperawatan terlaksana

dengan baik yaitu 90%.

- perawat pelaksana menjalankan fungsi

manajemen keperawatan rata-rata

79.95%

- BOR dalam 3 hari 75%, selama 1 tahun

66%

- ALOS dalam tahun 2015 sebanyak 5 hari

- Berdasarkan hasil penghitungan

kebutuhan tenaga perawat, jumlah

perawat di ruang Bougenvile tergolong

kurang.

- Berdasarkan data sekunder, rata-rata

tingkat pendidikan perawat di ruang

Bougenvile adalah D3

- Ruang isolasi di ruang bugenvil belum

terpisah dari ruangan perawatan umum

- Ruang tindakan di sisi utara nurse station

tidak difungsikan sebagai ruang tindakan

namun sebagai gudang

- Belum tersedia Ruang Dokter/ Ruang

KIE untuk pasien

- Belum tersedia ruang linen kotor

- Kondisi nurse station kurang rapi karena

dijadikan juga sebagai tempat untuk

penempatan dokumen

- Terdapat 1 buah wastafle untuk cuci

tangan bagi petugas, tetapi tidak ada tisu

untuk mengeringkan

- Terdapat beberapa alat medis yang

belum ada di ruangan (menurut

Permenkes 56 tahun 2014) seperti

infusion pump, set rawat luka, nebulizer,

dll, selain itu Untuk alat-alat medis yang

memerlukan kalibrasi, belum di lengkapi

kartu kalibrasi.

- Metode asuhan keperawatan yang

diterapkan di ruangan adalah metode tim

modifikasi karena keterbatasan jumlah

tenaga

- Evaluasi proses operan pada Ruang

Bougenvile, 62,8% proses operan

Page 2: Analisa SWOT

- TOI dalam tahun 2015 sebesar 1 hari

- Dari 10 pasien, sebanyak 60% (6 pasien)

tidak mengalami tanda phlebitis

- Perhitungan tenaga kerja keperawatan

harian berdasarkan tingkat

ketergantungan pasien yaitu minimal

partial dan total menggunakan metode

gillies

- Jumlah bed di ruang bougenville

sebanyak 39 bed sehingga sangat cukup

kapasitasnya untuk melayani pasien

dengan ore atau post op.

- Terdapat alat sterilisasi mandiri di

ruangan

- Di ruang bougenvile terdapat ruang

isolasi untuk pasien yang memiliki risiko

tinggi infeksi

- Penomoran bed pasien tertata dengan

baik dan mudah diingat

- Penyimpanan obat sesuai dengan nama

pasien

- Sebagai tempat rujukan dari beerbagai

RS di sekitar Wlingi

- Terdapat dokter spesialis penyakit dalam

15% (3 dokter), dokter spesialis paru 5%

(1 dokter), dokter spesialis saraf 10% (2

dokter) dokter spesialis jantung 5% 91

dokter),

- Terdapat poster 5 moment cuci tangan di

wastafel ruang perawat

- Terdapat poster untuk pengkajian risiko

jatuh yaitu skala MORSE

dilakukan sesuai juknis.

- Pre conference dilaksanakan setiap pagi

sebelum melaksanakan aktivitas

keperawatan, diikuti oleh semua perawat

dan mahasiswa yang dinas pagi.

Pelaksanaan sesuai juknis terlaksana

52,3%.

- Post conference tidak dilakukan

- Capaian SOP orientasi pasien baru yang

dilakukan sebesar 42,5%

- Berdasarkan wawancara, supervisi

ruangan belum dilakukan selama sebulan

terakhir ini. Supervisi dilakukan ketika

terdapat mahasiswa manajemen

- Penghitungan resiko jatuh dilakukan

hanya 25% dari SOP yang ada

- Berdasarkan data primer pengkajian

perawat terhadap resiko infeksi selama 3

hari, dari 10 perawat, hanya ada 48,7%

perawat yang melakukan prosedur untuk

pengurangan resiko infeksi terkait

pelayanan kesehatan

- Rata-rata dalam 3 hari terdapat 9 orang

(30%) dengan resiko tinggi jatuh, tetapi

tidak terpasang gelang identifikasi resiko

jatuh.

- Dari 10 pasien yang dipilih secara acak,

sebanyak 70% pasien (7 pasien)

beresiko dekubitus

- Dari 10 perawat, tingkat pengetahuan

perawat tentang patient safety 10%

sangat baik

- Lebar ruangan agar dapat dilewati oleh

bed dengan pasien yang akan operasi

kurang lebar sehingga harus menata

ulang bed pasien lain.

Page 3: Analisa SWOT

- Saat wawancara, perawat mengatakan

bahwa ronde keperawatan hampir tidak

pernah dilakukan karena terbatasnya

tenaga perawat dan kesibukan perawat,

ronde keperawatan hanya dilakukan

pada saat ada mahasiswa yang sedang

praktek di Ruang Bougenville

- Pegetahuan pasien tentang infeksi

nosokomial masih rendah 100%

- Prosedur observasi pasien post op yang

tidak sesuai SOP

- Jam kunjungan yang tidak ada

batasannya

- Identifikasi perawat sebelum melakukan

tindakan yang sesuai dengan SOP

sebanyak 60% yang dilakukan

- sebagian besar (60.1%) dapat

melakukan prosdur komunikasi yang

efektif pada saat pelayanan secara

benar.

- Sebesar 66,6% perawat tidak melakukan

Kepastian Tepat-Lokasi, Tepat-Prosedur,

Tepat-Pasien Operasi

- Sebagian perawat (51.3%) tidak

melakukan prosedur untuk Pengurangan

Risiko Infeksi Terkait Pelayanan

Kesehatan.

Skor

Opportunity Threat

- Berdasarkan data pengunjung, sebagian

besar pasien berasal dari dalam

kabupaten Blitar dan beberapa dari luar

kabupaten

- Lokasi RSUD strategis dan terjangkau

- Telah mendapatkan ISO 9001:2008

tanggal 21 Juni 2010

- Terdapat RSUD lain dengan tipe B dan

RS swasta lain yang menjadi pesaing

- Gaji dari pegawai tetap berasal dari

pemerintah sehingga kinerja pegawai

tidak mempengaruhi pengingkatan mutu

dan kualitas pelayanan

- Tingginya tuntutan terhadap pelayanan

Page 4: Analisa SWOT

- Telah terakreditasi 16 bidang pelayanan

oleh Kemenkes RI tahun 2014

- Digunakan sebagai sarana pendidikan

oleh berbagai institusi

- Terdapat perawat magang dengan

jenjang yang lulus uji kompetensi pegawai

tetap RS

- Adanya tenaga tambahan dari mahasiswa

profesi PSIK UB, dan dari institusi lainnya

- Pendanaan RS berasal dari pemerintah

daerah

- Berdasarkan data wawancara terdapat

kesempatan untuk perawat meningkatkan

ketrampilan dan pelatihan

yang prima

- Banyaknya perguruan tinggi yang

mengeluarkan lulusan S1 sehingga

menuntut perawat untuk meningkatkan

jenjang pendidikan

- Kemajuan teknologi yang memungkinkan

pasien dapat mengakses banyak

informasi yang berdampak pada tuntutan

pasien yang terus meningkat

- Tidak adanya aturan tentang jam

berkunjung keluarga pasien di ruang

bougenvile sehingga privasi pasien

kurang terjaga

- Keluarga pasien banyak berlalu lalang di

ruang bougenvile hal ini dapat

meningkatkan penyebaran infeksi yang

dibawa keluarga dari luar ruangan

- Kurangnya tingkat kesadaran klien dalam

memncuci tangan dengan langkah yang

benar terutama setelah melakukan

pembersihan urin/cairan tubuh pasien

Skor

Faktor Internal Ranking Konstanta RxK Bobot Rating BxR

S :

1. Berdasarkan data sekunder,

71,4% perawat di ruang

Bougenvile memiliki

pengalaman kerja > 5 tahun

2. Berdasarkan data sekunder

didapatkan dalam 3 bulan

terakhir, jumlah total pasien

adalah 545 pasien, dengan

prosentase pasien umum 42%

dan sisanya pasien BPJS 58%.

21

20

4

4

84

80

0.031

0.029

0.026

4

2

2

0.124

0.058

0.052

Page 5: Analisa SWOT

3. Berdasarkan pengkajian

selama 3 hari, jumlah pasien di

ruang Bougenvile rata-rata 37

pasien dengan TT 39.

4. Berdasarkan hasil pengkajian

tingkat kepuasan perawat, 60%

perawat menyatakan puas

terhadap kinerja ruangan

5. kamar mandi terdapat

pegangan bagi pasien untuk

meminimalkan resiko jatuh

pasien di kamar mandi

6. Posisi nurse station berada di

tengah ruang rawat pasien

hingga mudah untuk

mengontrol pasien

7. Alat-alat kantor serta

kelengkapan dokumen, buku,

serta formulir-formulir sudah

tersedia dengan lengkap.

8. kepala ruang dalam

menjalankan fungsi manajemen

keperawatan terlaksana dengan

baik yaitu 90%.

9. perawat pelaksana

menjalankan fungsi manajemen

keperawatan rata-rata 79.95%

10. BOR dalam 3 hari 75%, selama

1 tahun 66%

11. ALOS dalam tahun 2015

sebanyak 5 hari

12. TOI dalam tahun 2015 sebesar

1 hari

13. Dari 10 pasien, sebanyak 60%

(6 pasien) tidak mengalami

tanda phlebitis

14. Perhitungan tenaga kerja

12

19

5

2

11

22

17

18

15

14

13

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

48

76

20

8

44

88

68

72

60

56

0.024

0.019

0.022

0.039

0.017

0,036

0.0096

0.0072

0.0024

0.005

0.034

0,014

0,012

2

3

3

4

4

4

2

2

2

2

4

1

2

0.048

0.057

0.066

0.016

0.068

0.144

0.019

0.014

0,005

0.009

0.14

0,014

0,024

Page 6: Analisa SWOT

keperawatan harian

berdasarkan tingkat

ketergantungan pasien yaitu

minimal partial dan total

menggunakan metode gillies

15. Jumlah bed di ruang

bougenville sebanyak 39 bed

sehingga sangat cukup

kapasitasnya untuk melayani

pasien dengan ore atau post

op.

16. Terdapat alat sterilisasi mandiri

di ruangan

17. Di ruang bougenvile terdapat

ruang isolasi untuk pasien yang

memiliki risiko tinggi infeksi

18. Penomoran bed pasien tertata

dengan baik dan mudah diingat

19. Penyimpanan obat sesuai

dengan nama pasien

20. Sebagai tempat rujukan dari

beerbagai RS di sekitar Wlingi

21. Terdapat dokter spesialis

penyakit dalam 15% (3 dokter),

dokter spesialis paru 5% (1

dokter), dokter spesialis saraf

10% (2 dokter) dokter spesialis

jantung 5% 91 dokter),

22. Terdapat poster 5 moment cuci

tangan di wastafel ruang

perawat

23. Terdapat poster untuk

pengkajian risiko jatuh yaitu

skala MORSE

1

6

4

3

7

8

23

16

10

9

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

24

16

12

28

32

92

64

40

36

Total 1052 0,327 0,858

Page 7: Analisa SWOT

W :

1. Berdasarkan hasil

penghitungan kebutuhan

tenaga perawat, jumlah perawat

di ruang Bougenvile tergolong

kurang.

2. Berdasarkan data sekunder,

rata-rata tingkat pendidikan

perawat di ruang Bougenvile

adalah D3

3. Ruang isolasi di ruang bugenvil

belum terpisah dari ruangan

perawatan umum

4. Ruang tindakan di sisi utara

nurse station tidak difungsikan

sebagai ruang tindakan namun

sebagai gudang

5. Belum tersedia Ruang Dokter/

Ruang KIE untuk pasien

6. Belum tersedia ruang linen

kotor

7. Kondisi nurse station kurang

rapi karena dijadikan juga

sebagai tempat untuk

penempatan dokumen

8. Terdapat 1 buah wastafle untuk

cuci tangan bagi petugas, tetapi

tidak ada tisu untuk

mengeringkan

9. Terdapat beberapa alat medis

yang belum ada di ruangan

(menurut Permenkes 56 tahun

2014) seperti infusion pump, set

rawat luka, nebulizer, dll, selain

itu Untuk alat-alat medis yang

memerlukan kalibrasi, belum di

lengkapi kartu kalibrasi.

29

6

13

7

9

8

4

11

12

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

68

64

28

24

32

84

12

8

80

40

72

88

36

4

16

0.041

0.039

0.017

0.014

0.019

0.051

0.007

0.005

0.048

0.024

0.043

0.053

0.022

0.002

0.009

3

3

3

2

2

4

2

1

4

3

4

4

3

2

1

0.123

0.117

0.051

0.028

0.038

0.204

0.014

0,005

0.192

0.072

0.172

0.212

0.066

0.004

0.018

Page 8: Analisa SWOT

10. Metode asuhan keperawatan

yang diterapkan di ruangan

adalah metode tim modifikasi

karena keterbatasan jumlah

tenaga

11. Evaluasi proses operan pada

Ruang Bougenvile, 62,8% proses operan dilakukan sesuai

juknis.

12. Pre conference dilaksanakan

setiap pagi sebelum

melaksanakan aktivitas

keperawatan, diikuti oleh

semua perawat dan mahasiswa

yang dinas pagi. Pelaksanaan

sesuai juknis terlaksana 52,3%.

13. Post conference tidak dilakukan

14. Capaian SOP orientasi pasien

baru yang dilakukan sebesar

42,5%

15. Berdasarkan wawancara,

supervisi ruangan belum

dilakukan selama sebulan

terakhir ini. Supervisi dilakukan

ketika terdapat mahasiswa

manajemen

16. Penghitungan resiko jatuh

dilakukan hanya 25% dari SOP

yang ada

17. Berdasarkan data primer

pengkajian perawat terhadap

resiko infeksi selama 3 hari,

dari 10 perawat, hanya ada

48,7% perawat yang melakukan

prosedur untuk pengurangan

resiko infeksi terkait pelayanan

kesehatan

16

18

17

10

23

15

19

20

4

4

4

4

4

4

4

4

102

56

52

48

60

20

76

44

0.061

0.034

0.031

0.029

0,036

0,012

0,046

0,026

4

3

3

3

3

2

4

2

0.244

0.102

0.093

0,087

0.108

0.024

0,184

0,052

Page 9: Analisa SWOT

18. Rata-rata dalam 3 hari terdapat

9 orang (30%) dengan resiko

tinggi jatuh, tetapi tidak

terpasang gelang identifikasi

resiko jatuh.

19. Dari 10 pasien yang dipilih

secara acak, sebanyak 70%

pasien (7 pasien) beresiko

dekubitus

20. Dari 10 perawat, tingkat

pengetahuan perawat tentang

patient safety 10% sangat baik

21. Lebar ruangan agar dapat

dilewati oleh bed dengan

pasien yang akan operasi

kurang lebar sehingga harus

menata ulang bed pasien lain.

22. Saat wawancara, perawat

mengatakan bahwa ronde

keperawatan hampir tidak

pernah dilakukan karena

terbatasnya tenaga perawat

dan kesibukan perawat, ronde

keperawatan hanya dilakukan

pada saat ada mahasiswa yang

sedang praktek di Ruang

Bougenville

23. Pegetahuan pasien tentang

infeksi nosokomial masih

rendah 100%

24. Prosedur observasi pasien

post op yang tidak sesuai SOP

25. Jam kunjungan yang tidak ada

batasannya

26. Identifikasi perawat sebelum

melakukan tindakan yang

sesuai dengan SOP sebanyak

21

3

28

1

2

14

25

Page 10: Analisa SWOT

60% yang dilakukan

27. sebagian besar (60.1%) dapat

melakukan prosdur komunikasi

yang efektif pada saat

pelayanan secara benar.

28. Sebesar 66,6% perawat tidak

melakukan Kepastian Tepat-

Lokasi, Tepat-Prosedur, Tepat-

Pasien Operasi

29. Sebagian perawat (51.3%) tidak

melakukan prosedur untuk

Pengurangan Risiko Infeksi

Terkait Pelayanan Kesehatan.

24

22

26

27

Total 1114 0,669 2,21

Total S-W 1658 1 S – W = -1.352

Faktor Eksternal Ranking Konstanta RxK Bobot Rating BxR

O :

1. Tenaga kerja berasal dari BLUD

2. Sebagian besar pasien merasa

puas dengan sarana dan

prasarana

3. Secara umum, sarana dan

prasarana sudah sesuai dengan

RS tipe C

4. Ruangan kemuning mendapat

bantuan 2 PP karena ruangan

Mawar sedang direnovasi

5. RSP sudah banyak dikenal

masyarakat baik dari dalam dan

luar kota

6. Lokasi RSP sangat strategis dan

nyaman sehingga masyarakat

mudah mengakses

1

4

3

2

8

7

4

4

4

4

4

4

4

16

12

8

32

28

0,021

0,087

0,065

0,043

0,173

0,152

3

4

4

3

4

4

0,063

0,348

0,26

0,129

0,692

0,608

Page 11: Analisa SWOT

7. RSP Batu sudah menjalin

kerjasama dengan PKK dan

asuransi swasta

8. Satu-satunya rumah sakit

pemerintah di kota Batu

5

6

4

4

20

24

0,108

0,130

4

4

0,432

0,52

Total 144 0,779 3,052

T :

1. Terdapat rumah sakit kompetitor

yang memiliki jumlah dokter lebih

banyak dan didominasi dokter

spesialis serta perawat sebagian

besar S1.

2. Ada tuntutan tinggi dari

masyarakat untuk pelayanan

prima.

3. Makin tingginya kedasaran

masyarakat akan hukum.

4. Birokrasi dengan pemerintah yang

sulit dan membutuhkan waktu

untuk menambah jumlah tenaga

kerja diputuskan oleh pemerintah

provinsi

4

3

1

2

4

4

4

4

16

12

4

8

0,087

0,065

0,022

0,043

4

4

3

4

0,348

0,26

0,066

0,172

Total 40 0,217 0,846

Total O-T 184 1 O-T = 2,206