Analisa Jurnal SKA

2
ANALISA JURNAL Judul Anthropogenic osmium in rain and snow reveals global-scale atmospheric contamination Tujuan 1. Untuk mengetahui kadar Osmium dalam curah hujan dan salju 2. Untuk mengetahui aktivitas manusia yang menyebabkan terjadi antropogenik. Latar belakang Pada masa ini banyak aktivitas manusia yang menyebabkan terjadinya antropogenik(pencemaran) yang berdampak pada siklus geokimia. Untuk mengukur pencemaran tersebut dapat dilihat dari nilai rasio Osmium yang terdapat pada curah hujan, salju dan air pada permukaan dan dasar air laut.Osmium adalah salah satu elemen langka di air laut, dengan konsentrasi sebesar 5.3 x 10 -14 mol kg -1 . Ukuran rasio 187Os/188Os yang diukur dalam air hujan dan salju di berbagai Negara sebesar 0,16-0,48, nilai ini jauh dari yang diharapkan.Pada permukaan dan dasar air laut memiliki rasio yang rendah yaitu sebesar 0,95 hal ini membuktikan bahwa aktivitas manusia telah mengubah komposisi isotop lautan dunia yang berdampak pada siklus geokimia global osmium. Metoda Kadar Osmium di ukur dari sampel air hujan, salju, dan air laut pada permukaan dan dalam dari berbagai Negara. Dimana sampel terlebih dahulu diasam untuk membersihkan sampel dari kontaminannya.Sampel ditambahkan osmium199 dan dipanaskan pada suhu 300 o C selama 16 jam sehingga berat sampel menyusut. Pada proses ini terbentuk OsO4 dari Os

description

SKA

Transcript of Analisa Jurnal SKA

Page 1: Analisa Jurnal SKA

ANALISA JURNAL

Judul

Anthropogenic osmium in rain and snow reveals global-scale atmospheric contamination

Tujuan

1. Untuk mengetahui kadar Osmium dalam curah hujan dan salju2. Untuk mengetahui aktivitas manusia yang menyebabkan terjadi antropogenik.

Latar belakang

Pada masa ini banyak aktivitas manusia yang menyebabkan terjadinya antropogenik(pencemaran) yang berdampak pada siklus geokimia. Untuk mengukur pencemaran tersebut dapat dilihat dari nilai rasio Osmium yang terdapat pada curah hujan, salju dan air pada permukaan dan dasar air laut.Osmium adalah salah satu elemen langka di air laut, dengan konsentrasi sebesar 5.3 x 10-14 mol kg-1. Ukuran rasio 187Os/188Os yang diukur dalam air hujan dan salju di berbagai Negara sebesar 0,16-0,48, nilai ini jauh dari yang diharapkan.Pada permukaan dan dasar air laut memiliki rasio yang rendah yaitu sebesar 0,95 hal ini membuktikan bahwa aktivitas manusia telah mengubah komposisi isotop lautan dunia yang berdampak pada siklus geokimia global osmium.

Metoda

Kadar Osmium di ukur dari sampel air hujan, salju, dan air laut pada permukaan dan dalam dari berbagai Negara. Dimana sampel terlebih dahulu diasam untuk membersihkan sampel dari kontaminannya.Sampel ditambahkan osmium199 dan dipanaskan pada suhu 300oC selama 16 jam sehingga berat sampel menyusut. Pada proses ini terbentuk OsO4 dari Os kemudian senyawa yang terbentuk dipindahkan dan didistilasi trapping dengan menambahkan HBr dingin sehingga akan terbentuk heksabromoosmat yang akan dimurnikan menggukana destilasi mikro. Setelah itu sampel dikeringkan dan disimpan dengan filamen Platimun dengan tingkat kemurniaan yang tinggi dan ditutupi dengan larutan Ba(OH)2 dan NaOH.

Hasil

Isotop Os dihitung sebagai OsO3- dengan ionisasi termal triton yang menggunakan

spektrofotometer masa. Sehingga dapat diukur tingkat pencermaran yang terjadi.

Rendahnya Isotop 187Os/188Os yang mengendap dapat mengimplikasikan Os pada atmosfer bumi tidak terkontribusi secara sempurna pada atmosfer.