DT SKA Dan Dypsnea

42
NYERI DADA, SINDROM KORONER AKUT SESAK NAPAS DAN GAGAL NAPAS HUSNI FAUZAL RAMDAN I11109031

description

sindrom koroner akut

Transcript of DT SKA Dan Dypsnea

Page 1: DT SKA Dan Dypsnea

NYERI DADA, SINDROM KORONER AKUTSESAK NAPAS DAN GAGAL NAPASHUSNI FAUZAL RAMDAN

I11109031

Page 2: DT SKA Dan Dypsnea

NYERI DADA

Angina, Angina Pektoris Perasaan nyeri/ tidak enak di dada yang

diakibatkan oleh berkurangnya pasokan oksigen ke jantung.

Page 3: DT SKA Dan Dypsnea

SKEMA ETIOLOGI NYERI DADA

Nyeri Dada

Kardial Non-kardial

Koroner Non-koroner PleuralGastrointestinal Neural Psikogenik

Page 4: DT SKA Dan Dypsnea

Karakteristik

Angina Bukan Angina

Lokasi Retrosternal, difus Di bawah mamae kiri, setempat

Penyebaran Lengan kiri, rahang, punggung

Lengan kanan

Deskripsi Nyeri

Nyeri terus menerus, tajam, tertekan, seperti diperas, seperti dipijt

Tajam, seperti ditusuk - tusuk, seperti disayat-sayat

Intensitas Ringan sampai berat MenyiksaLamanya Bermenit-menit Beberapa detik,

berjam-jam, berhari-hari.

Dicetuskan oleh

Usaha fisik, emosi, makan, dingin

Pernapasan, sikap tubuh, gerakan

Dihilangkan oleh

Istirahat, nitrogliserin Apa saja

Page 5: DT SKA Dan Dypsnea

LOKASI NYERI DADA PADA GANGGUAN JANTUNG

Page 6: DT SKA Dan Dypsnea

LOKASI NYERI DADADiseksi Aorta

Di dada bagian tengah, sering berpindah ke punggung dengancepat, sangat berat, onset mendadakPerikarditisNyeri tajam di dada bagian tengah (central sharp pain) nerhubungan dengan respirasi dan posisi tubuhNyeri GastroesofagusNyeri/rasa terbakar di dada bagian tengah. Bisa berhubungan dengan makanan.Penyebab: refluks esofagus, dispepsia

KolesistitisNyeri perut di kuadran kanan atas yang khas disertai demam

Iskemi MiokardNyeri klasik di dada sentral, menjalar ke lengan kiri. Bisa menjalar ke leher, epigastrium, atau sisi kanan tubuhPenyebab: angina, infark miokard

Nyeri pleuritikNyeri tajam, hanya di sisi kiri atau kanan, ditimbulkan oleh bernapas. Bisa berhubungan dengan posisi tubuhPenyebab: pneumonia, emboli paru, muskuloskeletal

Page 7: DT SKA Dan Dypsnea

SINDROM KORONER AKUT (SKA)

Kegawatdaruratan kardiovaskular yang memiliki potensi komplikasi yang dapat berakibat fatal.

SKA dapat berupa angina pektoris tidak stabil, infark mioard dengan non-ST elevasi, infark miokard dengan ST elevasi dan atau kematian jantung mendadak.

Page 8: DT SKA Dan Dypsnea

GEJALA

Gejala umum: nyeri dada.1. Lokasi nyeri: daerah retrostrenal2. Deskripsi nyeri: rasa seperti dihimpit,

ditekan, diremas, panas atau dada terasa penuh.

3. Penjalaran: ke lengan kiri, bahu, punggung, epigastrium, leher.

4. Lama: lebih dari 20 menit5. Gejala sistemik lain: mual, muntah, keringat

dingin.

Page 9: DT SKA Dan Dypsnea

NON SKA

Diseksi aorta Emboli paru akut Efusi perikardial Tension pneumothoraks Perikaritis GERD

Page 10: DT SKA Dan Dypsnea

PEMERIKSAAN FISIK

Umumnya normal. Komplikasi: takipnea, takikardi-bradikardia,

gallop S3, ronki basah halus di paru, murmur.

Page 11: DT SKA Dan Dypsnea

PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. EKG•Elevasi segmen ST•Depresi segmen ST atau inversi gelombang T•EKKG non diagnostik normal ataupun hanya ada perubahan minimal

Page 12: DT SKA Dan Dypsnea
Page 13: DT SKA Dan Dypsnea
Page 14: DT SKA Dan Dypsnea
Page 15: DT SKA Dan Dypsnea

2. Laboratorium-Mioglobin: meningkat pada jam-jam awal terjadinya infark, puncak pada 12-14 jam.

-CKMB meningkat 3 jam setelah infark, puncak ada 12-14 jam,

-Troponin, meningkat pada 3 sampai 12 jam setelah infark dan puncaknya pada 12-24 jam.

Page 16: DT SKA Dan Dypsnea

PENATALAKSANAAN

Page 17: DT SKA Dan Dypsnea
Page 18: DT SKA Dan Dypsnea
Page 19: DT SKA Dan Dypsnea
Page 20: DT SKA Dan Dypsnea

SESAK NAPAS / GAGAL NAPAS

Page 21: DT SKA Dan Dypsnea

SESAK NAPAS (DIPSNEA/SHORTNESS OF BREATH)

Suatu persepsi subjektif mengenai ketidaknyamanan bernapas atau keinginan penderita untuk meningkatkan upaya mendapatkan udara pernapasan.

Page 22: DT SKA Dan Dypsnea

TANDA-TANDA PERNAFASAN

Adekuat

Dada dan perut naik turun seirama

Udara terdengar saat keluar dari hidung/mulut

Nyaman Frekuensi cukup

Kurang adekuat

Gerakan dada <baik Ada suara tambahan Kerja otot bantu nafas Sianosis Frekuensi < / >normal Perubahan status

mental (gelisah, cemas)

Page 23: DT SKA Dan Dypsnea

KLASIFIKASI

Dyspnea akut dyspnea yang timbul selama kurang dari satu bulan.

Dyspnea kronis sesak napas yang berlangsung lebih dari satu bulan.

Page 24: DT SKA Dan Dypsnea

AKUT

Jantung: gagal jantung kongestif, PJK, aritmia, perikarditis, IMA, anemia.

Paru: PPOK, asma, pneumonia, pneumothoraks, emboli paru, efusi pleura,

Psikogenik: Panik, ansietas Upper airway obstruction: epiglotitis, benda

asing Endokrin: asidosis metabolik

Page 25: DT SKA Dan Dypsnea

KRONIK

Jantung: PJK, Penyakit jantung koroner, aritmia, pericardial disease, valvular heart disease

Paru: PPOK, Asma, efusi pleura, malignansi

Page 26: DT SKA Dan Dypsnea

MEKANISME DISPNEA

Page 27: DT SKA Dan Dypsnea

GEJALA KLINIS YG MENYERTAI DYSPNEA

Batuk mungkin disebabkan oleh infeksi napas atau proses radang kronik

Peningkatan produksi sputum Hemoptisis mengisyaratkan ruptur

kapiler/vaskular, misal.emboli paru, tumor atau radang saluran napas

Demam dan menggigil mendukung adanya suatu infeksi

Nyeri dada kemungkinan disebabkan oleh emboli paru, infark miokard, atau penyakit pleura

Page 28: DT SKA Dan Dypsnea
Page 29: DT SKA Dan Dypsnea

PEMERIKSAAN FISIK

Penilaian umum dari pasien mencakup informasi: keberatan dispnea, adanya takipnea, sianosis sentral dan perifer, adanya pursed lip breathing, obstructive sleep apnea atau extreme cachexia

Page 30: DT SKA Dan Dypsnea

Pemeriksaan fisik Inspeksi

Nilai bentuk thorax (dari depan, samping & belakang), Warna, Iga-iga dan sela iga,Iktus cordis, pergerakan dada

Palpasi Perbandingan pergerakan nafas , fremitus kanan

dan kiri Meraba iktus cordis

Perkusi thorak Auskultasi

Page 31: DT SKA Dan Dypsnea
Page 32: DT SKA Dan Dypsnea

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Rontgen dada EKG Spirometri Analisis gas darah Saturasi oksigen Kadar enzim jantung

Page 33: DT SKA Dan Dypsnea

DIAGNOSIS

Page 34: DT SKA Dan Dypsnea
Page 35: DT SKA Dan Dypsnea

TATALAKSANA

Penanganan sesak napas pada dasarnya mencakup tatalaksana yang tepat atas penyakit yang melatarbelakanginya.

Memburuk (gagal napas akut) maka ditujukan pada keadaan daruratnya dulu sebelum dicari penyebab yang melatarbelakanginya

Page 36: DT SKA Dan Dypsnea

GAGAL NAFAS

Gagal nafas ialah ketidakmampuan sistem pernafasan untuk mempertahankan suatu keadaan pertukaran udara antara atmosfer dengan sel-sel tubuh yang sesuai dengan kebutuhan tubuh normal

Bukan merupakan pnyakit, melainkan dampak dari beberapa penyakit akibat disfungsi pernapasan.

Indikator: PO2 < 50-60 mmHg, PCO2 > 50 mmHg

Dapat terjadi akibat hipoventilasi, gangguan difusi gas, dan ventilation-perfusion mismatch.

Page 37: DT SKA Dan Dypsnea

PENYEBAB

Page 38: DT SKA Dan Dypsnea
Page 39: DT SKA Dan Dypsnea

Penanganan awal Airway

Memeriksa jalan napas Tindakan membuka jalan napas Membersihkan napas

Breathing Look, listen, feel

Circulation

Page 40: DT SKA Dan Dypsnea

Obstruksi jalan napas pemasangan ETT Trakeostomi

Page 41: DT SKA Dan Dypsnea

Beta-adrenegic atau antikolinergik bronkodiatasi

Kortikosteroid mengurangi edema jalan napas.

Antibiotik mengatasi infeksi Sedasi dan analgesia mengurangi nyeri dan

cemas

Page 42: DT SKA Dan Dypsnea

TERIMA KASIH