an Media Pembelajaran Paud

download an Media Pembelajaran Paud

of 14

Transcript of an Media Pembelajaran Paud

  • 5/9/2018 an Media Pembelajaran Paud

    1/14

    PENGE~IBANGAN MEDIA PEMBELAJARANPAUD

    Disampaikan dalam Seminar Pengembangan Media Pembelajaran PAUDoleh SKB Kota Yogyakarta, Selasa, 29 januari 2008

    Oleh:Suja rwo, M .P d

    (Akademisi SKB Kota YogyakartaiDosen PLS F IP UNY)

    Pengembangan Media Pembe/ajaran PAUD 15

  • 5/9/2018 an Media Pembelajaran Paud

    2/14

    PENGEMBANGAN MED IA PEMBELAJA RANPENDIDIKAN ANAK USIA DINI

    Oleh: Sujarwo, M.Pd .ALBERT Einstein pernah mengatakan, "Imagination is more important than

    knowledge. "Teknologi di sekeliling kita ini pada mulanya sekadar imajinasi. Burung-burung yang terbang di udara dan ikan-ikan yang berenang di dasar samudramenghidupkan imaj inasi para pendahulu kita, sehingga akhirnya terciptalah kapaJterbang dan kapal selam sebagai buah teknologi. Maka kita katakan, imajinasi lebihpenting (baca: asal muasal) teknologi.Imajinasi adalah upaya dan kekuatan membangun pencitraan mental suatu objek yangbelum pernah ada sebelumnya. "Upaya" menyiratkan kesengajaan dan perencanaan,sedangkan "kekuatan" menyiratkan potensi-potensi internal manusia yangdiberdayakan semaksimal mungkin, sehingga melejit dan berdaya. Bila tidakdiberdayakan, rnaka potensi-potensi itu tidak akan tumbuh sebagai kekuatan.Terbukti, kreativitas pada sebagian orang mandul, karena potensi yang dimilikinyamirip sebatang besi karatan yang belum berwujud pisau tajam sehingga tidak mampumengiris-iris problem. Imajinasi bukan angan-anga.n atu impian yang tidak berujud.Secara ilahiyah. kita bersyukur kepada Allah yang telah menciptakan manusia denganberaneka ragam asesorisnya yang setiap saat mampu merubah diri melaluipenarnpilan. Oi bidang teknologi, kita merasa bersyukur dengan para perancangteleport genggam yang memiliki imajinasi tinggi untuk terus menampilkan desainbaru yang lebih canggih dan menarik. Sebagai konsumen, kita tergoda dan inginberganti-ganti telepon. Di satu sisi kita puas dan semakin bergengsi memiliki aksesoricanggih, Di sisi lain poJa konsumtif menghantui anak eueu kita, sedangkan produsenbertepuk tangan, mampu memperdayai dan mengeruk duit kita, Memang hanyaorang/anak berpotensi yang mampu menaklukan fenomena dunia dan mampu meraihkeuntungan yang besar dari fenornena dan realita kehidupan tersebut. Sebelum masukpada analisis pengelolaan anak, mari kita Iihat sejenak keceriaan anak dalam gambar

    I

    berikut:

  • 5/9/2018 an Media Pembelajaran Paud

    3/14

    Oalam beberapa kajian dinyatakan bahwa perkembangan kecerdasan anakterjadi sangat cepat pada tahun-tahun awal kehidupan anak. Sekitar 50% kapabilitaskecerdasananak usia dini telah terjadi ketika anak berumur 4 tahun, 80% telah terjadiketika anak berumur 8 tahun, dan mencapai titik kulminasi ketika anak berumursekitar 18 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa perkembangan yang terjadi dalam kurunwaktu 4 tahun pertama sama besamya dengan perkembangan yang terjadi pada kurunwaktu 14 tahun berikutnya, dan selanjutnya perkembangan otak akan men galamistagnasi (Fasli Djalal, 2002:5). Kapabilitas kecerdasan dapat diibaratkan sebagaiprocessor sebuah komputer yang berfungsi untuk memproses, mengelola danmenyimpan data dan informasi .. Jika sebuah komputer procesornya canggih, makakemampuan memproses data akan lebih cepat dan kemampuan memorinya lebihtin gg i, D ern ik ia n otak anak-anak, mereka memerlukan kapabilitas kecerdasan yangtinggi pula. Itu1ah mengapa masa ini dinamakan sebagai masa emas perkembangan,karena setelah mas a perkembangan ini lewat berapapun kapabilitas kecerdasan yangdicapai oleh masing-rnasing individu, tidak akan mengalami peningkatan lagi..UntukItU rangsarigan/stimulus melaJui pelayanan pendidikan anak usia dini sangatdiperlukan.

    I . . . . _J

    Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditunjukan kepadaanak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan rnelalui pernberianrangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmanidan rohani agar anak rnenjadi memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebihlanjut

    Kegiatan pendidikan anak usia dini secara khusus bertujuan agar: a) anakmampu melakukan ibadah, mengenal diri dan percaya diri akan ciptaan Allah swt danmencintai sesama, b) anak mampu mengelola ketrampilan tubuh, c) anak mampumenggunakan bahasa untuk pemahaman bahasa pasif dan dapat berkomunikasiefektif, d) anak mampu berpikir logis, kritis, member! alasan, memecahkan masaIahdan menemukan hubungan sebab akibat, e) anak mampu mengenal Iingkungan alam,Iingkungan sosial, peranan masyarakat, dan menghargai keragaman sosial danbudaya, mengembangkan konsep diri, sikap positif terhadap belajar, kontrol diri danrasa memiliki, f) anak memiliki kepekaan terhadap irama, nada dan berbagai bunyiserta menghargai karya yang kreatif.

    Pendidikan anak usia dini diarahkan sebagai: a) proses beIajar dalam diri anak.Anak harus diberikan kesempatan untuk belajar secara optimal, kapan saja dan dimana saja, b) proses sosialisasi, anak diberikan kesempatan untuk melatih dirimenjadi anak yang bertanggung jawab, berm oral dan beretika, c) proses pembentukankerjasama peran, anak diberi kesempatan untuk mengembangkan potensi sosialnya,

    P en ge mb an ga n M ed ia P em be /a ja ra n P AU D 2

  • 5/9/2018 an Media Pembelajaran Paud

    4/14

    agar anak rnenyadari sebagai m akhluk sosial yang selalu beriteraksi dengan oranglain . Kegiatan pend id ikan anak usia d in i hendaknya m emperhatikan 9 kemampuanbelajar anak yang meliputi: a) kem ampuan lingu istik , b) kem ampuan logikam aternatik, c) kem ampuan visual spasial, d ) kem ampuan musical, e) kem ampuankinestetik, f) kemampuan natural is, g) kem ampuan interpersonal, h) kem ampuanintrapersonal, dan i) kecerd asan spiritual. D ari kesembilan kemampuan tersebut,secara operasional d isederhanakan ke dalam enam aspek pengembangan, yaitu: a)pengembangan moral dan nilai-n ila i agam a, b) fisik, c) bahasa, d ) kogn itif, e) sosialemosional d an f) pengem bangan sen i. Untuk m em bantu m engembangkan kem ampuanbelajar anak d iperlukan sarana atau m ed ia pem belajaran .a. P en gertian M edia P em belajaran

    lstilah m ed ia berasal dari Bahasa Latin yang m erupakan ben tuk jam ak dari"m ed ium" yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. M akna umumnyaadalah segala sesuatu yang dapat m enyalurkan informasi dari sumber inform asikepada penerim a inform asi. Istilah m ed ia in i sangat populer dalam bidangkornunikasi. Proses pem belajaran pada dasarnya juga m erupakan proses kom unikasi,seh ingga m ed ia yang d igunakan dalam pem belajaran d isebut m ed ia pem belajaran .

    Banyak ahli yang m emberikan batasan tentang m ed ia pembelajaran . AECTmenyatakan bahwa m ed ia pembelajaran adalah segala sesuatu yang d igunakan oranguntuk menyalurkan pesan . Gagne m engartikan m ed ia sebagai jen is komponen dalamlingkungan siswa yang dapat m erangsang m ereka untuk belajar. Senada dengan itu,B riggs m engartikan m ed ia sebagai alat untuk m em berikan perangsang bagi siswa agarterjad i proses belajar. Bagairnana hubungan m ed ia pembelajaran dengan m ed iapendidikan ?

    Media pend id ikan , tentu saja m ed ia yang d igunakan dalam proses dan untukm encapai tujuan pend id ikan . Pada hakekatnya m ed ia pend id ikan juga m erupakanm ed ia komunikasi, karena proses pend id ikan juga m erupakan proses komunikasi.Apabila k ita band ingkan dengan m ed ia pembelajaran , m aka m ed ia pend id ikansifatnya lebih umum , sebagaim ana pengertian pend id ikan itu send iri m aksudnyam ed ia pend id ikan yang secara khusus d igunakan untuk m encapai tujuan belajartertentu yang telah d irumuskan seeara khusus. Tidak semua m ed ia pend id ikan adalahm ed ia pembelajaran , tetapi setiap m ed ia pembelajaran pasti term asuk m ed iapend id ikan . Apa pula bedanya dengan alat peraga, alat ban tu guru (teaching aids), a latbantu aud io visual (A V A), at au alat bantu belajar yang selam a in i sering juga k itad en g ar ? Pada dasarnya, sem ua istilah itu dapat kita m asukkan dalam konsep med ia,

    Pengembangan Media Pembetajaran PAUD

  • 5/9/2018 an Media Pembelajaran Paud

    5/14

    karena konsep media merupakan perkembangan lebih lanjut dari konsep-konseptersebut.b. Pemilihan Media Pembelajaran

    Media pembelajaran dalam dunia pendidikan dan pelatihan (pembelajaran PAUD) padadasarnya merupakan wahana untuk mengkomunikasikan dan mentransfer konsep atautujuan pembelajaran. Pendidikan dan pelatihan (pembelajaran PAUD) yang efektifmemerlukan perencanaan yang baik, termasuk dalam pengembangan media pembelajaranyang akan digunakan

    Seorang pamong pembelajaran PAUD harus mampu memilih media pembelajaransecara tepat dengan berdasarkan berbagai pertimbangan. Dalam kenyataan di lapanganseringkali ditemui seorang pamong memilih media pembelajaran yang digunakan dalampembelajaran PAUD berdasarkan pertimbangan antara lain karena (1) keakraban ataukebiasaan pamonq dalam menggunakan media tersebut; (2) media tersebut dianggappamong dapat menggambark.an materi secara lebih baik daripada dirinya sendiri; dan (3)media yang dipilih pamong tersebut dianggap mampu menarik minat dan perhatian pesertapembelajaran PAUD.

    Proses pembelajaran hakekatnya merupakan proses perubahan perilaku anak tentangranah (1) koginitif (pengetahuan, pemahaman, persepsi): (2) afektif (minat, nilai, norma); dan(3) psikomotor (kecakapan, keterampilan, keahlian). Proses perubahan perilaku itu akanterjadi melalui suatu proses interaksi yang dirangsang, antara lain dengan mediapembelajaran. Keberhasilan rangsangan media pembelajaran terhadap anak tersebut sangatdipengaruhi banyak faktor, antara lain:

    (1) Relevansi (kesesuaian) isi media pembelajaran dengan kebutuhan anak(2) Kemudahan pemahaman isi media pembelajaran oleh anak(3) Kemenarikan tampilan media pembelajaran maupun cara penyajiannya.(4) Pendidikan dan pengalaman anak(5) Usia dan kondisiindera anak(6) Persepsi anak) terhadap sifat, isi dan bentuk media pembelajaran, misalnya

    pengalaman, budaya, agama, dan sebagainya.(7) Lingkungan pada saat proses penyajian media pembelajaran berlangsung, misalnya

    cuaca, suasana, dan sebagainya.Implikasi berbagai penjelasan sebagaimana telah diuraikan di atas, maka mediapernbelajaran yang disusun atau dikembangkan hendaknya memiliki karakteristik, yangantara lain sebagai berikut:(1) Sifat isi (pesan) belajar yang dikandung media pembelajaran hendaknya disesuaikan

    dengan tujuan pembelajaran, metode pembelajaran, waktu pembelajaran, danfasilitas pembelajaran yang tersedia.

    (2) Sentuk media pembelajaran sangat beragam, tergantung pada kebutuhan dalamproses pembelajaran.(3) Efektif dan efisien dalam penggunaannya.

    Arsyad (2002) memberikan panduan praktis, singkat dan sederhana tentang kriteria yangpatut dlperhatikan/dlpertimbanqkan dalam pemilihan media pembelajaran sebagai berikut:(1) Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

    P en ge mb an ga n M ed ia P em be /a ja ra n P AU D 4

  • 5/9/2018 an Media Pembelajaran Paud

    6/14

    Media pembelajaran hendaknya dipilih berdasarkan tujuan instruksional yang telahditetapkan, yang seeara umum mengaeu pada salah satu atau gabungan dari dua atautiga ranah kognitif, afektif dan psikomotor.

    (2) Tepat untuk mendukung isi (materi) pembelajaran yang sifatnya fakta, konsep, prinsipdan generalisasi.Agar dapat memabantu proses pembelajaran secara efektif, media harus selaras dansesuai dengan kebutuhan tugas pembelajaran maupun kemampuan mental anak

    (3) Praktis, luwes dan bertahan.Media yang mahal, dibuat dengan teknologi eanggih, dan memakan waktu yang lamadalam proses pembuatan atau pengembangannya bukanlah jaminan sebagai mediayang terbaik. Para peraneang media maupun para pamong hendaknya dapatmemanfaatkan media yang ada, bahkan jika memungkinkan dibuat sendiri. Media yangdipilih hendaknya dapat digunakan di manapun dan kapanpun dengan peralatanmaupun fasilitas yang tersedia di lokasi pembelajaran. Media pembelajaran yang dipilihhendaknya memiliki pula sifat mobilitas yang tinggi, artinya mudah dipindahkan dandibawa ke mana-mana.

    (4) Pendidik (pamong) terampil menggunakannya.Apapun bentuk dan jenis media pembelajaran yang dibuatldikembangkan, seorangpamong harus mampu memanfaatkan atau menggunakannya. Nllal, manfaat, dankeefektivifan media sangat ditentukan oleh pamong yang menggunakannya.

    (5) Pengelompokan sasaran.Jumlah kelompok sasaran sangat menentukan keefektifan sebuah mediapembelajaran. Media yang efektif untuk kelompok sasaran dengan jumlah besar beJumtentu efektif jika digunakan untuk kelompok sasaran kecil, demikian pula sebaliknya.Oleh karena itu, dalam memilih media pembelajaran hendaknya benar-benarmempertimbangkan jumlah kelompok sasaran, apakah besar, sedang, keeil atauperorangan.

    (6) Mutu teknis.Media pembelajaran yang akan dikembangkan harus memenuhi syarat-syarat mututeknis tertentu. Misalnya, dalam membuat visual pada media komputer programgames. informasi atau pesan apa yang ditonjolkan harus jelas dan jangan sampaiterganggu oleh latar belakang.

    Khusus di jajaran Pendidikan Non Formal termasuk PAUD, sebenarnya sudah sejaklama dikenal adanya kriteria yang harus dipatuhi dalam prosedur pengembangan media ataubahan belajar. Kriteria tersebut lebih dikenal istilah 7-M, yaitu:1. Mudah; artinya mudah membuatnya, mudah memperoleh bahan dan alatnya,

    serta mudah menggunakannya.2. Murah; artinya dengan biaya sedikit, jika memungkinkan bahkan tanpa biaya, media

    pembelajaran tersebut dapat dibuat.3. Menarik; artinya menarik atau merangsang perhatian anak), baik dari sisi bentuk, warna,

    jumlah, bahasa maupun isinya.4. Mempan; artinya efektif atau berdayaguna bagi anak) dalam memenuhi kebutuhannya.5. Mendorong; artinya isinya mendorong anak) untuk bersikap atau berbuat sesuatu yang

    positif, baik untuk dirinya sendiri maupun lingkungannya sesuai tujuan belajar yangdiharapkan.

    6. Mustari; artinya tepat waktu, isinya tidak basi, dan sesuai dengan kebutuhan dan potensilokal/sekitar tempat pembelajaran.

    P en ge mb an ga n M ed ia P em b ela ja ra n P AU D 5

  • 5/9/2018 an Media Pembelajaran Paud

    7/14

    7. Manfaat; artinya isinya bernilai, mengandung manfaat, tidak mubazir atau sia-sla, apalagimerusak.

    c.Relevansi Pemilihan Media Pembelajaran dengan Pengembangan Potensi Anak

    Setiap media pembelajaran dapat dimanfaatkan untuk membantu mengembangkanbeberapa aspek perkembangan potensi anak. Beberapa aspek perkembangan yang akandikembangkan melalui media pembelajaran pembelajaran misalnya: perkembangan ernest-sosial anak, motorik halus, motorik kasar, perkembangan bahasa, persepsi penglihatan,persepsi pendengaran, dan keterampilan berpikir. Dari masing-masing tersebut secarasing kat dapat dijelaskan sebagai berikut:

    1) Perkembangan ernosi dan sosial anak

    Perkembangan emosi berkaitan erat dengan perkembangan sosial anak. Unsur-unsur yang terkait dengan emosi anak adalah perhatian dan pujian, sedangkanunsur-unsur sosial anak dipengaruhi oleh kemampuan dan proses interaksi yangdilakukan anak dengan lingkungannya. Kedua potensi tersebut merupakanperkembangan kepribadian dan pembiasaan (suatu perilaku yang sering berulangsehingga menciptakan suatu kebiasaan yang mampu membentuk:, kemandirianhidup, rasa tanggung jawab, kemampuan mengendalikan diri, keberanian mengambilresiko, kemampuan bekerja sama, kemampuan mendengarkan orang lain, dankemampuan mengungkapkan diri. Untuk membantu mengembangkan potensitersebut, misalnya: balok bangunan dalam berbagai bentuknya, puzel, mozaik, papanpermainan, sudut keluarga, berbagai bentuk miniatur, permainan rumah sakit, Kantorpos dan sebagainya.

    2) Motorik halus

    Motorik halus merupakan keteerampilan menggunakan media denganmengkoordinasikan antara mata dengan tangan, sehingga gerakan tang an perludikembangkan dengan baik agar keterampilan dasar yang meliputi: membuat garishorisontal, garis vertikal, garis miring, garus lengkung atau lingkaran dan seterusnya.Keterampilan gerakan dasar anak akan mendorong dirinya mulai bereksplorasirnernbuat bentuk-bentuk huruf, Alat-alat yang digunakan sebagai media penunjanqketerampilan dasar tersebut sangat bervariasi, misalnya: lilin, plastik,media bongkarpasang, papan tulis, kertas, tanah, alat tulis, ranting kayu, tali halus, jari jemari, alattulis dan sejenisnya.

    3) Motorik kasar

    Pengembangan motorik kasar berkaitan dengan pengembangan kemampuan danketerampilan yang menggunakan otot besar. Aktivitas yang dilakukan denganmenggunakan gerakan-gerakan bag ian tubuh secara tangkas dan cerdas. Mediayang dapat digunakan misalnya: kantong blj untuk dilempar, dan ditangkap, talilunak yang digunakan untuk melompat, titian, bola besar dan kecil, balok plastik yangringan, naik tangga, dan sebagainya

    4) Perkembangan Berbahasa

    Dasar utama perkembangan bahasa adalah melalui pengalaman-pengalamanberkomunikasi dengan lingkungannya. Proses anak memahami, menghubungkan,

    Pengembangan Media Pembelajaran PAUD 6

  • 5/9/2018 an Media Pembelajaran Paud

    8/14

    mengutarakan pengalamannya dalam bentuk bahasa yang ekspresif akanmenentukan perkembangan bahasanya. Sejalan dengan itu, kebiasaan-kebiasaandan pelatihan mendengarkan secara bervariatif, anak akan memiliki keterampilan danetika mendengarkan orang lain dengan baik. Pengalaman-pengalaman yang dimilikianak akan menunjang beberapa aspek lain, yaitu: mendengarkan, berbicara,membaca, dan menulis. Media yang dapat digunakan untuk membantu anak dalammengekspresikan beberapa dimensi suatu bends dalam bentuk bahasa, misalnya:Benda bergambar, gambar berurutan, alat tulis, kumpulan buku cerita bergambar,kumpulan daftar kata dan kalimat pendek, kumpulan poster, alam terbuka dangambar dunia anak.

    5) Persepsi penglihatan

    Persepsi penglihatan merupakan kemampuan anak dalam mendeskripsikan hal-halyang dilihat dan mampu menunjukan bentuk-bentuk benda yang dilihat atasbimbingan guru atau orang lain. Media yang mendukung pengembangan potensi inimisalnya: benda, gambar, bentuk huruf, bentuk geometri, benda yang tersedia dilingkungan sekitar, papan yang berwarna warni, puzel, alam terbuka dansebagainya,

    6) Persepsi mendengarkan

    Persepsi mendengarkan ini berkaitan dengan kemampuan anak dalarnmendskripsikan sesuatu yang didengar. Media yang diqunakan mempumenghasilkan berbagai jenis suara. Media yang digunakan untuk meningkatkanpersepsi pendengaran anak adalah puzel, gambar, alat musik, bunyi binatang, danbenda-benda lain yang menghasilkan suara/bunyi.

    7) Keterampilan berpikir

    Keterampilan ini dibutuhkan seorang anak untuk mengkaitkan beberapa pengalamandan pengetahuan yang dimiliki anak dalam mengembangkan potensi berpikir lainnya.Media yang dapat dimanfaatkan mengandung unsur rangsangan kerja otak anak.Media yang digunakan misalnya; permainan balok, bermain balok sangat membantumengembangkan penalaran anak. Mencari keseimbangan, memilih bag ian balokyang sesuai dengan pasangannya, ukurannya, menghitung jumlah dan bentuknyamerupakan bag ian dari rangsangan kerja penalaran otak anak. Oi sam ping itumasih banyak media yang dapat digunakan misalnya: bongkar pasang, gambar seri,puzel bangunan, pasangan huruf, pasangan warna, merangkai gambar, bermain petaumpet, bermain air,bermain pasir dan sebaginya

    Dalarn pemilihan media pembelajaran untuk anak hendaknya dipertimbangkankemanaman, kenyamanan, dan keselamatan bagi perkembangan anak. Bahan-bahan yang digunakan tidak mengandung racun, tidak membahayakan kesehatan,tidak tajam, permukaan presisi, lunak dan sebaqainya.

    d. Penyusunan dan Pengembangan Media Pembelajaran

    Sebelum menyusun atau mengembangkan media pembelajaran, seseorang harus terlebihdahulu memahami beberapa hal. Hal-hal yang harus dipahami terlebih dahulu secara baiktersebut antara lain adalah konsep, prinsip, karakteristik, kriteria, jenis dan bentuk, sertalangkah-Iangkah penyusunanl pengembangan media pembelajaran. Konsep dan prinsipmedia pembelajaran secara khusus telah dibahas pada bab II. Kriteria sudah banyak pula

    P en ge mb an ga n M ed ia P em be la ja ra n P AU D ;

  • 5/9/2018 an Media Pembelajaran Paud

    9/14

    dikupas pada paparan di atas. Berikut adalah penjelasan tentang jenis dan bentuk, sertalangkah-Iangkah penyusunan dan pengembangan media pembelajaran.

    Ada bermacam-macam penggolongan media pembelajaran, tergantung dari sudutmana kita melihatnya. Edgar Dale (Arif, 1986) dalam bukunya "A udio -V isual M eth ods inTeaching", membagi media pembelajaran berdasarkan tingkat-tingkat pengalaman sepertiyang dijelaskan melalui "Kerucut Pengalaman Edgar Dale" sebagai berikut:

    Jenis Media/Bahan Belajar

    Manual, TuntunanObservasi

    Buku, Pamflet dan sejenisnya

    VisualBagan, Diagram, Grafik dan sejenisnya

    RekamanRadio Foto, Illustrasi, Slide dan sejenisnya

    Film Fim, Tuntunan DiskusiTelevisi Video Tape, Tuntunan DiskusiPameran Poster, Display, Paean Buletin

    Darmawisata Tuntunan Observasi

    Alat-Aiat, Bahan Mentah,Papan TulisemonstrasiPengalaman Yang Didramatisir Wayang, Skrip Drama

    Pengalaman Yang Logis Model, Objek,SpecimenPengalaman Langsung Bertujuan

    Gambar 1. Kerucut Pengalaman Edgar DaleI..IC!-,ClIlCIIICII rCIIUIUII"\c:H I l~cl;:'IUllcll ~I ::10::11: :J::JV) 111CllcllllUcllll\dll UdIIW

  • 5/9/2018 an Media Pembelajaran Paud

    10/14

    Head Transparancy (OHT), power point presentation (PPT). kaset, slaid suara, film,dan lain-lain.

    (d) Bahan praktek, yaitu media pembelajaran yang lebih berfungsi sebagai bahanpraktek dalam proses mempelajari sesuatu, misalnya kertas, kain, kulit, tanah liat,dan lain sebagainya.

    (2) Dilihat dari produksi atau cara pembuatan (penyusunan atau pengembangannya),media pembelajaran dapat dibagi menjadi 2 golongan, yaitu:(a) Media Cetak, yaitu media pembelajaran yang diproduksi (disusun atau

    dikembangkan) dengan cara dicetak, misalnya buku, booklet, folder, leaflet,poster, dan sejenisnya.

    (b) Media Non Cetak, yaitu media pembelajaran yang diproduksi (disusun ataudikembangkan) dengan cara tidak dicetak, rnisalnya Over Head Transparancy(OHT), power point presentation (PPT) , kaset, s!aid suara, film, CD, dansebagainya.

    (3) Dilihat dari sifat perangkatnya, media pembelajaran dapat dibagi menjadi 2 golongan,yaitu:(a) Perangkat keras (hardwares), yaitu media pembelajaran yang berupa alat tetapmisalnya proyektor fi lm, Over Head Projector (OHP) , LCD, tape recorder, radio,

    televisi, papan flanel, box rotatoon, dan lain-lain.(b) Perangkat lunak (softwares), yaitu media pembeJajaran yang memuat isi belajar

    misalnya slaid, film, Over Head Transparancy (OHT) , power point presentation(PPT). pita kaset, flash card, lembar transparan, kaintplastik rotasi, dan lain-lain.

    (4) Dilihat dari alat dan bahan elektronik atau bukan, media pembelajaran dapat dibagimenjadi 2 golongan, yaitu: .(a) Aiat dan bahan elektronik, yaitu media pembelajaran yang dalam penyajiannya

    rnernertukan eletronik, misalnya slaid dan film beserta proyektomya, lembartransparan beserta OHP-nya, power point presentation (PPT) beserta LCD-nya,kaset suara beserta tape recordernya, kaset video beserta video recordernya,dan lain-lain.

    (b) Alat dan bahan bukan elektronik, yaitu media pembelajaran yang dalampenyajiannya tidak memerlukan eletronik, misalnya buku, booklet, folder, leaflet,poster, majalah, koran, komik, lembar kasus, dan sebagainya.

    5. Prosedur atau Langkah-Langkah Penyusunan dan Pengembangan MediaPembelajaran.

    Penyusunan media pembelajaran dapat diartikan menciptakan media pembelajaranyang baru atau belum pernah ada, sedangkan pengembangan media pembelajarandapat diartikan sebagai upaya mengadaptasi, merekayasa, atau menyesuaikan(modifikasi) media pembe.lajaran yang sudah ada dengan kebutuhan dalam prosespembelajaran. Sebuah proses pembelajaran seringkali tidak dilengkapi dengan mediapembelajaran yang memadai. Oleh karena itu, pendidik (pamong) ataupunpengelola/penyelenggara program dituntut untuk mampu merancang, menyusun ataumengembangkan media yang digunakan dalam proses pembelajaran yang dikelolanya.Secara garis besar atau pada umumnya, proses penyusunan atau pengembangan mediapernbelajaran meliputi langkah-Iangkah sebagaimana tabel1 berikut.

    P en ge m ba ng an M ed ia P em b e/a ja ra n P AU D

  • 5/9/2018 an Media Pembelajaran Paud

    11/14

    Tabel1.Proses Penyusunan/Pengembangan Media Pembelajaran

    No. 1 Langkah-Langkah OutQ_uVKeluaran1. Identifikasi kebutuhan belajar anak) Data tentang kebutuhan belajar anak)2 Penentuan prioritas kebutuhan belajar Daftar prioritasanak)3. Perancangan program belajar (kurikulum) Rancangan kurikulum belajar

    Penentuan topik Topik untuk penyusunan ataupengembangan media pembelajaran5. Penentuan jenis atau golongan media Jenis/golongan media pembelajaranpembelajaran6. Pengorganisasian isi/materi dan bahan Spesifikasi isi/materi dan bahan yangyang diperlukan diperlukan7. Penyusunan atau pengembangan draft Draft media pembelajaranmedia pembelajaran8. Penyusunan instrumen ujicoba draft media Instrumen ujicoba draft mediapembelajaran pembelaiaran9. Ujicoba draft media pembelajaran Masukan (data) untuk revisi10. Revisi draft media pembelajaran Media pembelajaran yang telah terujidan siap produksi11. Produksi media pembelajaran Media pembelajaran yang telahdiproduksi12. Distribusi dan penggunaan media Media pembelajaran yang slap

    pembelajaran pada kelompok belajar digunakan13. Evaluasi media pembelajaran Masukan (data) untuk revisi14. Revisi media pembelajaran (jika Media pembelajaran yang telah terevisimemerlukan)

    Sumber: Departemen Pendidikan Nasional (1989/1990)Secara lebih rinci, proses penyusunan atau pengembangan media pembelajaran

    sebagaimana tabel 2 di alas dapat lebih dijelaskan sebagai berikut:(1) Identifikasi kebutuhan belajar anak

    Identifikasi kebutuhan belajar anak adalah suatu kegiatan untuk menemukan datakebutuhan belajar yang nyata dari anak Kegiatan ini dapat dilakukan dengan caraatau metode wawancara, angket atau observasi. Output atau keluaran langkahpertama ini adalah data tentang kebutuhan belajar anak

    (2) Penentuan prioritas kebutuhan belajar anakDari data hasil identifikasi, dianalisis urutan prioritas kebutuhan belajar nyata darianak Kegiatan ini dapat dilakukan dengan cara mendiskusikannya bersama pihak-pihak terkait maupun teman sejawat dengan menggunakan tabel skor. Output ataukeluaran dari kegiatan ini adalah daftar urutan prioritas kebutuhan anak.

    (3) Perancangan program belajar (kurikulum).Prioritas kebutuhan belajar anak yang telah diketahui dijabarkan ke dalam programbelajar (kurikulum). Output atau keluaran dari kegiatan ini rancangan kurikulumbelajar. Rancangan kurikulum belajar ini berupa penjabaran kornponen-kornponenkurikulum ke dalam sebuah matriks. Salah satu matriks yang dapat digunakanadalah sebagaimana contoh di bawah ini:

    P en ge mb an ga n M ed ia P em be /a ja ra n P AU D l C

  • 5/9/2018 an Media Pembelajaran Paud

    12/14

    Pokok Tujuan Silabi Metode Media Waktu EvaluasiBahsan

    (4) Penentuan topikOari program belajar (matrik kurikulum) dianalisis spesifikasi isi/materi belajaryang dapat dituangkan ke dalam media pembelajaran. 8erdasarkan spesifikasiisi/materi belajar itu kemudian ditentu kan topik-topik mana saja yang perludisajikan dengan menggunakan media pembelajaran. Output atau keluaran darikegiatan ini adalah topik-topik bahan belajar yang akan dituangkan ke dalammedia pembelajaran.

    (5) Penentuan jenis atau golongan media pembelajaran.Pada langkah ini ditentukan jenis atau golongan media pembelajaran yang tepatuntuk dibuat, misalnya apakah dalam bentuk media cetak ataukah non cetak,menggunakan fasilitas elektonik atau tidak, dan sebagainya. Penentuan inididasarkan pada pertimbangan dari data hasil identifikasi kebutuhan belajar dankurikulum belajar. Output atau keluaran dari kegiatan ini adalah terpilihnya jenisdan bentuk atau golongan media pembelajaran yang akan disusun ataudikembangkan

    (6) Pengorganisasian isi/materi dan bahan yang diperlukan.Pengorganisasian isi/materi pada dasarnya adalah kegiatan menyiapkan seluruhmateri, alat dan bahan yang dibutuhkan. Kegiatan ini dapat dilakukan dengancara studi kepustakaan, bertanya kepada ahli, ataupun diskusi dengan temansejawat. Output atau keluaran dari kegiatan ini adalah spesifikasi isi/materi dankesiapan alat serta bahan yang akan digunakan.

    (7) Penyusunan atau pengembangan draft media pembelajaran.Penyusunan atau pengembangan draft media pembelajaran adalah kegiatanmenuangkan materi yang telah disusun ke dalam media pembelajaran sesuaidengan jenis yang telah ditentukan. Output atau keluaran dari kegiatan ini adalahtersusunnya draft media pembelajaran yang siap untuk diujicobakan.

    (8) Penyusunan instrumen ujicoba draft media pembelajaran.Untuk memperoleh media pembelajaran yang layak pakai, maka draft mediapembelajaran yang telah dibuat perlu diujicobakan atau dilakukan evaluasiterlebih dahulu. Sebelum ujicoba dilakukan, perlu dibuat instrumen ujicobanya.Instrumen ujicoba tidak harus dibuat secara rumit, cukup yang sederhana saja.Misalnya berupa pertanyaan-pertanyaan tentang apakah tulisan atau huruf yangada di dalam media pembelajaran tersebut sudah cukup besar dan dapat denganmudah dibaca, apakah bahasanya cukup mudah dipahami, apakah gam bar-gam bar yang ada cukup menarik, dan sebagainya. Output atau keluaran darikegiatan in: adalah tersusunnya instrumen ujicoba penyusunan/pengembanganmedia pembelajaran. Contoh-contoh instrumen ujicoba dapat dilihat pada lampiranpedoman ini

    P en ge m ba ng an M ed ia P em b e/a ja ra n P A UD 11

  • 5/9/2018 an Media Pembelajaran Paud

    13/14

    (9) Ujicoba draft media pembelajaran.Secara garis besar, setelah instrumen ujicoba draft (instrumen ujicobapenyusunan/pengembangan media pembelajaran) dibuat, langkah ujicobaselanjutnya adalah (1) penggandaan media secara terbatas, (2) penyiapankelompok sasaran ujicoba, (3) pelaksanaan ujicoba, dan (4) analisis data hasilujicoba. Output atau keluaran dari kegiatan ini analisis data hasil ujicoba yangberupa rnasukan (data) untuk bahan revisi media pembelajaran, misalnyahurufnya perlu diperbesar, bahasanya perlu disederhanakan, dan sebagainya.

    (10) Revisi draft media pembelajaran.Berdasarkan masukan (data) hasil ujicoba, kemudian dilakukan revisi ataupenyempurnaan draft media pembelajaran. Output atau keluaran dari kegiatan iniadalah terevisnya draft media pembelajaran atau dengan kata lain telah berhasildisusun atau dikembangkannya media pembelajaran yang teruji kelayakgunaannya.

    (11) Produksi media pembelajaran.Kegiatan produksi adalah kegiatan penggandaan media pembelajaran. Apabilahanya dibutuhkan 1 unit (untuk 1 kegiatan/sasaran), maka media pembelajarantersebut tidak perlu digandakan. Tetapi apabila dibutuhkan untuk lebih dari 1 unitatau untuk lebih dari 1 kegiatan/sasaran dalam waktu yang bersamaan, maupuntempat dan sasaran yang berbeda, maka media pembelajaran perlu digandakansesuai dengan kebutuhan.Penggandaan media disesuaikan dengan jenis atau golongannya. Misalnyauntuk media cetak dapat dengan cara foto copy, disablon atau distensil. Untukmedia non cetak, misalnya kaset dapat digandakan dengan direkam dari satutape recorder ke tape recorder yang lainnya, untuk power point presentation(PTT) atau CD dapat dicopy file. Output atau keluaran dari kegiatan ini adalahmedia pembelajaran yang telah diproduksi dan siap didistribusikan.

    (12) Distrbusi dan penggunaan media pembelajaran.Distribusi adalah kegiatan penyebaran atau penyampaian media pembelajarankepada kelompok sasaran kegiatan yang membutuhkan. Output atau keluarandari kegiatan ini terdistribusikannya media pembelajaran kepada kelompoksasaran kegiatan,. sehingga siap untuk digunakan.

    (13) Evaluasi media pembelajaran.Media pembelajaran hasil penyusunan atau pengembangan tersebut tentunyadiharapkan dapat digunakan secara optimal di dalam proses pembelajaran, olehkarena itu perlu dipantau dan dievaluasi secara terus menerus tentangefektivitasnya. Output atau keluaran dari kegiatan ini adalah terlaksananyaevaluasi, serta terkumpul dan teranalisisnya data hasil evaluasi. Untukpelaksanaan evaluasi ini, dapat menggunakan instrumen yang sama denganinstrumen ujicoba penyusunan/pengembangan media pembelajaran. Contoh-contohinstrumen ujicoba atau evaluasi penyusunanl pengembangan mediapembelajaran dapat dilihat pada lampiran pedoman ini.

    Seluruh prosedur penyusunan/pengembangan media pembelajaran di atas dapatdigambarkan melalui bagan alur sebagaimana tertuang dalam lampiran pedoman ini.

    P en ge mb an ga n M ed ia P em be /a ja ra n P AU D 12

  • 5/9/2018 an Media Pembelajaran Paud

    14/14

    PENUTUPBerpijak pada konsep media dalam belajar dan besarnya peran media dalam proses

    pembelajaran serta karakteristik peserta pembelajaran PAUD, maka sesungguhnyakeberadaan media pembelajaran dalam pembelajaran PAUD sangat penting dalarnmeningkatkan kualitas pembelajaran dan selanjutnya akan mampu meningkatkan kualitaslulusan pembelajaran PAUD. Dengan demikian kemampuan seorang pamong tidak hanyadiukur dari kemampuannya berkomunikasi dengan peserta didik secara verbal. Pamongharus mampu memberikan suasana belajar yang tidak membosankan, salah satunya adalahdengan menggunakan media belajar. Namun demikian, media yang dibuat dan digunakantidak boleh hanya sebatas sebuah benda yang tidak mampu menyampaikan pesan-pesanbelajar kepada peserta pembelajaran PAUD.

    Dengan mengacu pada pedoman pengembangan media pembelajaran pembelajaranPAUD pendidikan non-formal, pamong pembelajaran PAUD akan mampu mengembangkanmedia pembelajaran yang sesuai dengan jumlah dan karakteristik peserta serta materi yangdisampaikan. Karena itu dalam menyusun media pembelajaran, pamong harus memahamisiapa yang akan menjadi peserta pembelajaran PAUD dan apa tugas pokok dan fungsinyaserta kompetensi apa yang akan diperoleh setelah pembelajaran PAUD. Dengan mengetahuihal-hat tersebut pamong dapat menentukan bentuk dan jenis media pembetajaran yang akan

    DAFT AR PUST AKA

    Arif, Zainuddin. (1986). Andragogi. Bandung: Angkasa.Arsyad, Azhar. (2002). Media Pembelajaran. Jakarta: PT . Raja Grafindo Persada.Asian Culture Centre for Unesco. (1985). Guide Book for Development and Production ofMaterials for Neo-Literates. Tokyo: Taito Printing Co.Departemen Pendidikan Nasional. (1989/1990). Teknologi Pendidikan dan Sarana Belajar.

    Jakarta: Diirektorat Tenaga Teknis Ditjen Diklusepora Depdiknas.Heinich, R., Molenda, M., & Russell., (1982). Instructional Media and The New Technologiesof Instruction. New York: John Wiley & Sons.Knowles, Malcolm. 1990. The Adult Leamer; A Neglected Species. Fourth Edition. Houston,

    london, Paris, Zurich, Tokyo: Gulf Publishing CompanyRohani, Ahmad. (1997). Media Interaksional Edukatif Jakarta: Rineka Cipta.Rorniszowski, A.J. (1984). Producing Instructional System. london: Kogan Page Ltd, 120

    Pentonville Road.Sadiman, A., Raharjo, A, Rahardjito. (2002). Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan,

    dan Pemanfaatannya. Jakarta: Pustekom Depdikbud dan PT. Raja GrafindoPersada.

    Soeharto. (1995/1996). Media Pembelajaran PLS: Peranan Sarana Belajar dalam ProsesBelajar Mengajar Orang Dewasa. Surabaya: BPKB Surabaya.

    P en ge m ba ng an M e dia P em b eia ja ra n P A UD 13