Allah Yang Berkunjung

3
Allah yang berkunjung Kejadian 18:1 Kemudian TUHAN menampakkan diri kepada Abraham dekat pohon tarbantin di Mamre, sedang ia duduk di pintu kemahnya waktu hari panas terik. Maksud Tuhan mengunjungi Abraham karena pada waktu itu Abraham ada di titik terendah kehidupannya. Abraham sudah tua dan dia sudah lelah menunggu janji Tuhan selama 24 tahun. Tuhan mengunjungi Abraham untuk membangkitkan semangat Abraham, Tuhan menghibur dia dengan kasih, lawatan dan persahabatan-Nya. Abraham sementara mendinginkan diri di luar rumah karena cuaca waktu itu panas terik. Ini sebenarnya hanya symbol dari keadaan yang sementara dia hadapi. Abraham sedang tidak ada dalam kondisi yang baik. Lebih dari dua decade menunggu janji Tuhan menjadi kenyataan mendorong dia untuk mendapatkan janji Tuhan dengan cara daging. Karena Sara tidak bisa melahirkan anak maka dia berusaha untuk mendapatkan anak dari pembantunya Hagar, dan lahirlah Ismail. Hagar dan Ismail menjadi seperti duri dalam daging di keluarga tsb. Apalagi Sara juga bukan seorang wanita yang mudah untuk hidup bersama. Abraham merasa “panas terik” dalam rumah tangganya! Kejadian 18:2 Ketika ia mengangkat mukanya, ia melihat tiga orang berdiri di depannya. Sesudah dilihatnya mereka, ia berlari dari pintu kemahnya menyongsong mereka, lalu sujudlah ia sampai ke tanah, serta berkata: “Tuanku, jika aku telah mendapat kasih tuanku, janganlah kiranya lampaui hambamu ini.

description

renungan kristiani

Transcript of Allah Yang Berkunjung

Page 1: Allah Yang Berkunjung

Allah yang berkunjung

Kejadian 18:1

Kemudian TUHAN menampakkan diri kepada Abraham dekat pohon tarbantin di Mamre, sedang ia duduk di pintu kemahnya waktu hari panas terik.

Maksud Tuhan mengunjungi Abraham karena pada waktu itu Abraham ada di titik terendah kehidupannya. Abraham sudah tua dan dia sudah lelah menunggu janji Tuhan selama 24 tahun. Tuhan mengunjungi Abraham untuk membangkitkan semangat Abraham, Tuhan menghibur dia dengan kasih, lawatan dan persahabatan-Nya.

Abraham sementara mendinginkan diri di luar rumah karena cuaca waktu itu panas terik. Ini sebenarnya hanya symbol dari keadaan yang sementara dia hadapi. Abraham sedang tidak ada dalam kondisi yang baik. Lebih dari dua decade menunggu janji Tuhan menjadi kenyataan mendorong dia untuk mendapatkan janji Tuhan dengan cara daging. Karena Sara tidak bisa melahirkan anak maka dia berusaha untuk mendapatkan anak dari pembantunya Hagar, dan lahirlah Ismail. Hagar dan Ismail menjadi seperti duri dalam daging di keluarga tsb. Apalagi Sara juga bukan seorang wanita yang mudah untuk hidup bersama. Abraham merasa “panas terik” dalam rumah tangganya!

Kejadian 18:2

Ketika ia mengangkat mukanya, ia melihat tiga orang berdiri di depannya. Sesudah dilihatnya mereka, ia berlari dari pintu kemahnya menyongsong mereka, lalu sujudlah ia sampai ke tanah, serta berkata: “Tuanku, jika aku telah mendapat kasih tuanku, janganlah kiranya lampaui hambamu ini.

Abraham sudah begitu putus asa. Waktu Tuhan akhirnya menampakkan diri, dia tidak ingin dilewati begitu saja. Untuk itu Abraham melakukan tindakan yang luar biasa :

Kejadian 18:6-7

Lalu Abraham segera pergi ke kemah mendapatkan Sara serta berkata: “Segeralah! Ambil tiga sukat tepung yang terbaik! Remaslah itu dan buatlah roti bundar!” Lalu berlarilah Abraham kepada lembu sapinya, ia mengambil seekor anak lembu yang empuk dan baik dagingnya dan memberikannya kepada seorang bujangnya, lalu orang ini segera mengolahnya.

Page 2: Allah Yang Berkunjung

Ini adalah gambaran semangat Abraham :

Abraham, yang sudah berumur 99 tahun, berlari.

3 sukat tepung = 18 liter => cukup untuk membuat 40 roti => untuk 400 orang!

Abraham memotong seekor sapi => cukup untuk 50-70 orang!

Abraham melayani mereka secara pribadi padahal dia punya bodyguard 318 orang!

Respon Abraham begitu luar biasa sehingga Tuhan tidak bisa berkata “tidak” kepada pelayanannya. Dan sebagai hasilnya Tuhan masuk ke dalam kemahnya, berjumpa dengan Sara dan memperkatakan kata-kata nubuatan yang membuat impian Abraham menjadi kenyataan:

Kejadian 18:14

Adakah sesuatu apa pun yang mustahil untuk TUHAN? Pada waktu yang telah ditetapkan itu, tahun depan, Aku akan kembali mendapatkan engkau, pada waktu itulah Sara mempunyai seorang anak laki-laki.”

Selama 24 tahun Sara tidak pernah berjumpa dengan Tuhan. Itu sebabnya dia tertawa tidak percaya mendengar janji mendapatkan seorang anak. Tetapi satu perjumpaan dengan Tuhan mengubahkan segalanya. Sara akhirnya percaya dan dia menjadi salah satu pahlawan iman di Ibrani 11:11. Tawa ketidakpercayaannya berubah menjadi tawa bahagia karena Tuhan membuat impiannya menjadi kenyataan. Kunci perubahan : mengundang Tuhan masuk ke dalam kehidupan Abraham!

Minggu ini pikirkanlah tindakan luar biasa apa yang perlu kita lakukan untuk membuat Tuhan bukan hanya lewat dalam kehidupan kita tetapi masuk ke dalam kehidupan kita. Kalau Saudara memiliki kebutuhan, jangan hanya duduk diam mengasihani diri dan mengharapkan mujizat turun dari sorga. Mulai lakukan sesuatu yang rohani bagi Tuhan, maka Dia pasti tidak akan lalukan Saudara, Tuhan akan memberi pertolongan! Amin.