aliran-fluida

7
Nama : FATWAH M MADANG (08020028) Kel : 07 ALIRAN FLUIDA Pengertian Fluida adalah suatu zat yang dpat mengalir bisa berupa cairan atau gas. Fluida mengubah bentuknya dengan mudah dan didalam kasus mengenai gas,mempunyai volume yang sama dengan volume uladuk yang membatasi gas tersebut. Pemakaian mekanika kepada medium kontinyu,baik benda padat maupun fluida adalah didasari pada hukum gerak newton yang digabungkan dengan hukum gaya yang sesuai. Sala satu cara untuk menjelaskan gerak suatu fluida adalh dengan membagi –bagi fluida tersebut menjadi elemen volume yang sangat kecil yang dapat dinamakan partikel fluida danmengikuti gerak masing-masing partikel ini. Suatu massa fluida yang mengalir selalu dapat dibagi-bagi menjadi tabung aliran,bila aliran tersebut adalah tunak, waktu tabung-tabung tetap tidak berubah bentuknya dan fluida yang pada suatu saan berada didalam sebuah tatung akan tetap berada dalam tabung ini seterusnya. Kecepatan aliran didalam tabung aliran adalah sejajar dengan tabung dan mempunyai besar berbanding terbalik dengan luas penampangnya. (pantar,s, 1997) Konsep aliran fluida yang berkaitan dengan aliran fluida dalam pipa adalah : 1. Hukum kekentalan Massa 2. Hukum Kekentalan energi 3. Hukum kekentalan momentum 4. Katup 5. Orifacemeter 6. Arcameter (rotarimeter). (martomo, s, 1999)

description

pengukuran

Transcript of aliran-fluida

Page 1: aliran-fluida

Nama : FATWAH M MADANG (08020028)

Kel : 07

ALIRAN FLUIDA

Pengertian

Fluida adalah suatu zat yang dpat mengalir bisa berupa cairan atau gas. Fluida mengubah

bentuknya dengan mudah dan didalam kasus mengenai gas,mempunyai volume yang sama

dengan volume uladuk yang membatasi gas tersebut. Pemakaian mekanika kepada medium

kontinyu,baik benda padat maupun fluida adalah didasari pada hukum gerak newton yang

digabungkan dengan hukum gaya yang sesuai.

Sala satu cara untuk menjelaskan gerak suatu fluida adalh dengan membagi –bagi fluida

tersebut menjadi elemen volume yang sangat kecil yang dapat dinamakan partikel fluida

danmengikuti gerak masing-masing partikel ini.

Suatu massa fluida yang mengalir selalu dapat dibagi-bagi menjadi tabung aliran,bila

aliran tersebut adalah tunak, waktu tabung-tabung tetap tidak berubah bentuknya dan fluida yang

pada suatu saan berada didalam sebuah tatung akan tetap berada dalam tabung ini seterusnya.

Kecepatan aliran didalam tabung aliran adalah sejajar dengan tabung dan mempunyai besar

berbanding terbalik dengan luas penampangnya. (pantar,s, 1997)

Konsep aliran fluida yang berkaitan dengan aliran fluida dalam pipa adalah :

1. Hukum kekentalan Massa

2. Hukum Kekentalan energi

3. Hukum kekentalan momentum

4. Katup

5. Orifacemeter

6. Arcameter (rotarimeter). (martomo, s, 1999)

Macam-Macam Aliran

Aliran dapat diklasifikasikan (digolongkan) dalam banyak jenis seperti: turbulen,

laminar, nyata, ideal, mampu balik, tak mampu balik, seragam, tak seragam, rotasional, tak

rotasional.

Aliran fluida melalui instalasi (pipa) terdapat dua jenis aliran yaitu :

1. Aliran laminer

2. Aliran turbulensi

Page 2: aliran-fluida

Cairan dengan rapat massa yang akan lebih mudah mengalir dalam keadaan laminer.

Dalam aliran fluida perlu ditentukan besarannya, atau arah vektor kecepatan aliran pada suatu

titik ke titik yang lain. Agar memperoleh penjelasan tentang medan fluida, kondisi rata-rata pada

daerah atau volume yang kecil dapat ditentukan dengan instrument yang sesuai.

Pengukuran aliran adalah untuk mengukur kapasitas aliran, massa laju aliran, volume

aliran. Pemilihan alat ukur aliran tergantung pada ketelitian, kemampuan pengukuran, harga,

kemudahan pembacaan, kesederhanaan dan keawetan alat ukur tersebut.

Dalam pengukuran fluida termasuk penentuan tekanan, kecepatan, debit, gradien

kecepatan, turbulensi dan viskositas. Terdapat banyak cara melaksanakan pengukuran-

pengukuran, misalnya : langsung, tak langsung, gravimetrik,volumetrik, elektronik,

elektromagnetik dan optik. Pengukuran debit secara langsung terdiri dari atas penentuan

volume atau berat fluida yang melalui suatupenampang dalam suatu selang waktu tertentu.

Metoda tak langsung bagi pengukuran debit memerlukan penentuan tinggi tekanan, perbedaan

tekanan atau kecepatan dibeberapa dititik pada suatu penampang dan dengan besaran

perhitungan debit. Metode pengukuran aliran yang paling teliti adalah penentuan gravimerik atau

penentuan volumetrik dengan berat atau volume diukur atau penentuan dengan mempergunakan

tangki yang dikalibrasikan untuk selang waktu yang diukur.

Pada prinsipnya besar aliran fluida dapat diukur melalui :

1. Kecepatan (velocity)

2. Berat (massanya)

3. Luas bidang yang dilaluinya

4. Volumenya. (http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/18295/3/Chapter%20II.pdf)

Aliran fluida dapat diaktegorikan:

1. Aliran laminar

Aliran dengan fluida yang bergerak dalam lapisan–lapisan, atau lamina–lamina dengan

satu lapisan meluncur secara lancar . Dalam aliran laminar ini viskositas berfungsi untuk

meredam kecendrungan terjadinya gerakan relatif antara lapisan. Sehingga aliran laminar

memenuhi hukum viskositas Newton yaitu : τ = µ dy/du

2. Aliran turbulen

Aliran dimana pergerakan dari partikel – partikel fluida sangat tidak menentu karena

mengalami percampuran serta putaran partikel antar lapisan, yang mengakibatkan saling tukar

momentum dari satu bagian fluida kebagian fluida yang lain dalam skala yang besar. Dalam

keadaan aliran turbulen maka turbulensi yang terjadi membangkitkan tegangan geser yang

merata diseluruh fluida sehingga menghasilkan kerugian – kerugian aliran.

Page 3: aliran-fluida

3. Aliran transisi

Aliran transisi merupakan aliran peralihan dari aliran laminar ke aliran turbulen.

Aliran Tak-termampatkan

Aliran tak-termampatkan adalah aliran fluida yang dicirikan dengan tidak berubahn

besaran kerapatan massa (densitas) dari fluida di sepanjang aliran tersebut. Contoh fluida tak

termampatkan adalah: air, berbagai jenis minyak, emulsi, dll. Bentuk Persamaan Bernoulli untuk

aliran tak-termampatkan adalah sebagai berikut:

di mana:

v = kecepatan fluida

g = percepatan gravitasi bumi

h = ketinggian relatif terhadap suatu referensi

p = tekanan fluida

ρ = densitas fluida

Persamaan di atas berlaku untuk aliran tak-termampatkan dengan asumsi-asumsi sebagai berikut:

Aliran bersifat tunak (steady state)

Tidak terdapat gesekan (inviscid)

Dalam bentuk lain, Persamaan Bernoulli dapat dituliskan sebagai berikut:

Aliran Termampatkan

Aliran termampatkan adalah aliran fluida yang dicirikan dengan berubahnya besaran

kerapatan massa (densitas) dari fluida di sepanjang aliran tersebut. Contoh fluida termampatkan

adalah: udara, gas alam, dll. Persamaan Bernoulli untuk aliran termampatkan adalah sebagai

berikut:

di mana:

Page 4: aliran-fluida

= energi potensial gravitasi per satuan massa; jika gravitasi konstan maka

= entalpi fluida per satuan massa

Catatan:,

di mana adalah energi termodinamika per satuan massa, juga disebut sebagai

energi internal spesifik. (http://id.wikipedia.org/wiki/Prinsip_Bernoulli)

Bilangan Reynolds

Bilangan Reynolds merupakan bilangan tak berdimensi yang dapat membedakan suatu

aliran itu dinamakan laminar, transisi atau turbulen.

Re = ρ VD / µ

Dimana : V kecepatan (rata-rata) fluida yang mengalir (m/s)

D adalah diameter dalam pipa (m)

ρ adalah masa jenis fluida (kg/m3)

µ adalah viskositas dinamik fluida (kg/m.s) atau (N. det/ m2)

Dilihat dari kecepatan aliran, menurut (Mr. Reynolds) diasumsikan/dikategorikan

laminar bila aliran tersebut mempunyai bilangan Re kurang dari 2300, Untuk aliran transisi

berada pada pada bilangan Re 2300 dan 4000 biasa juga disebut sebagai bilangan Reynolds

kritis, sedangkan aliran turbulen mempunyai bilangan Re lebih dari 4000.

Viskositas

Viskositas fluida merupakan ukuran ketahanan sebuah fluida terhadap deformasi atau

perubahan bentuk. Viskositas dipengaruhi oleh temperatur, tekanan, kohesi dan laju perpindahan

momentum molekularnya. Viskositas zat cair cenderung menurun dengan seiring bertambahnya

kenaikan temperatur hal ini disebabkan gaya – gaya kohesi pada zat cair bila dipanaskan akan

mengalami penurunan dengan semakin bertambahnya temperatur pada zat cair yang

menyebabkan berturunya viskositas dari zat cair tersebut.

Rapat jenis (density )

Density atau rapat jenis (ρ) suatu zat adalah ukuran untuk konsentrasi zat tersebut dan

dinyatakan dalam massa persatuan volume; sifat ini ditentukan dengan cara menghitung nisbah

( ratio ) massa zat yang terkandung dalam suatu bagian tertentu terhadap volume bagian tersebut.

Page 5: aliran-fluida

nilai density dapat dipengaruhi oleh temperatur semakin tinggi temperatur maka kerapatan suatu

fluida semakin berkurang karena disebabkan gaya kohesi dari molekul– molekul fluida semakin

berkurang.

Debit Aliran

Debit aliran dipergunakan untuk menghitung kecepatan aliran pada masing masing pipa

experimen diaman rumus debit aliran

Q =∀/tDimana : Q adalah debit aliran ( m3/s)

V adalah kecepatan aliran ( m/s )

A adalah luas penampang ( m2)

∀adalah volume fluida ( m3 )

Koefisien Gesek

Koefisien gesek dipengaruhi oleh kecepatan, karena distribusi kecepatan pada aliran

laminar dan aliran turbulen berbeda, maka koefisien gesek erbeda pula untuk masing–masing

jenis aliran . Pada aliran Laminar dalam pipa tertutup (closed conduits) mempunyai distribusi

vektor kecepatan , Pada aliran laminar vektor kecepatan yang berlaku adalah kecepatan dalam

arah z saja.

(http://ridwan.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/10075/Karakteristik+Aliran+Fluida1.pdf)

PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Prinsip_Bernoulli)

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/18295/3/Chapter%20II.pdf

http://ridwan.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/10075/Karakteristik+Aliran+Fluida1.pdf

Setyawan, M, S.T, 1999 “ Buku Petunjuk Praktikum Lanjut Teknik Kimia” Unuversitas Ahmad

Dahlan, Yogyakrta

Stiaban, Pantur, Ph.D, 1997 “ Fisika”, edisi ke-3, jilid 1, erlangga Bandung