alat pengeciln
-
Upload
sigit-satria-putra -
Category
Documents
-
view
9 -
download
0
Transcript of alat pengeciln
Pengecilan ukuran adalah suatu bentuk proses penghancuran dari pemotongan bentuk padatan
menjadi bentuk yang lebih kecil oleh gaya mekanik. Terdapat empat cara yang diterapkan pada
mesin-mesin pengecilan ukuran, yaitu (1) kompresi, pengecilan ukuran dengan tekstur yang
keras; (2) impact atau pukulan, digunakan untuk bahan padatan dengan tekstur kasar; (3)
attrition, digunakan untuk menghasilkan produk dengan tekstur halus dan; (4) cutting, digunakan
untuk menghasilkan produk dengan ukuran dan bentuk tertentu (Mc. Cabe, et. al.,1976).
Menurut Brennan et. al. (1974), pengecilan ukuran bertujuan untuk:
1. Membantu proses ekstraksi
2. Memperkecil bahan sampai dengan ukuran tertentu untuk maksud tertentu
3. Memperbesar luas permukaan bahan untuk proses lebih lanjut
4. Membantu proses pencampuran
Menurut Henderson dan Perry (1982), pada prinsipnya pengecilan ukuran diklasifikasikan
menurut produk akhir yang dihasilkan. Yang pertama adalah pengecilan ukuran ekstrim yaitu
merubah dimensi ukuran bahan secara signifikan, misalnya penggilingan dan penggerusan.
Kedua adalah pengecilan bahan yang menghasilkan ukuran produk yang masih berdimensi besar
atau nisbah produk akhir dengan awalnya tidak terlalu signifikan, misalnya pada proses
pemotongan dan pengempaan.
Pada praktikum kali ini, peralatan pengecilan ukuran yang dibahas adalah hammer mill, disk
mill, dan multi mill Sedangkan pada praktikum peralatan yang digunakan hanya disk mill dan
multi mill. Untuk peralatan yang lainnya hanya dijelaskan bagian-bagiannya dan prinsip
kerjanya.
1. Hammer mill
Hammer mill merupakan aplikasi dari gaya pukul (impact force). Prinsip kerja hammer
mill adalah rotor dengan kecepatan tinggi akan memutar palu-palu pemukul di sepanjang
lintasannya. Bahan masuk akan terpukul oleh palu yang berputar dan bertumbukan dengan
dinding, palu atau sesama bahan. Akibatnya akan terjadi pemecahan bahan. Proses ini
berlangsung terus hingga didapatkan bahan yang dapat lolos dari saringan di bagian bawah alat.
Jadi selain gaya pukul dapat juga terjadi sedikit gaya sobek.
Penggiling palu merupakan penggiling yang serbaguna, dapat digunakan untuk bahan kristal
padat, bahan berserat dan bahan yang agak lengket. Pada skala industri penggiling ini digunakan
untuk lada dan bumbu lain, susu kering, gula dan lain-lain (Wiratakusumah, 1992).
Menurut Mc Colly (1955), penggunaan hammer mill mempunyai beberapa keuntungan antara
lain adalah :
1. konstruksinya sederhana
2. dapat digunakan untuk menghasilkan hasil gilingan yang bermacam-macam ukuran
3. tidak mudah rusak dengan adanya benda asing dalam bahan dan beroperasi tanpa bahan
4. biaya operasi dan pemeliharaan lebih murah dibandingkan dengan burr mill
Sedangkan beberapa kerugian menggunakan hammer mill antara lain adalah :
1. biasanya tidak dapat menghasilkan gilingan yang seragam
2. biaya pemasangan mula-mula lebih tinggi dari pada menggunakan burr mill
3. untuk gilingan permulaan atau gilingan kasar dibutuhkan tenaga yang relatif besar sampai
batas-batas tertentu.
Menurut Smith (1955), hammer mill terdiri dari atas martil/palu yang berputar pada porosnya
dan sebuah saringan yang terbuat dari plat baja. Hasil pertanian yang akan digiling dimasukkan
melalui sebuah corong pemasukan dan dipukul oleh suatu seri plat baja. Susunan martil/palu
pada hammer mill adalah sebagai berikut :
1 . . . 5 . . . 9 . . . . 14 . . . 18
. . 3 . . . 7 . . . . 12 . . . 16 . .
. 2 . . . 6 . . . 10 . . 13 . . . 17 .
. . . 4 . . . 8 . . 11 . . . 15 . . .
Bagian utama dari hammer mill adalah corong pemasukan, pemukul, corong pengeluaran, motor
penggerak, alat transmisi daya, rangka penunjang dan ayakan.
Corong pemasukan
Corong pemasukan terbuat dari plat esher 1.5 mm, bagian atas dari corong pemasukan berbentuk
bujur sangkar dengan ukuran 350 mm x 350 mm dan bagian bawahnya menyempit sampai 90
mm x 50 mm dengan kemiringan dinding corong 40o.
Pemukul
Pemukul terbuat dari stainless steel. Pada bagian ini terdapat lima pasang pemukul yang juga
terbuat dari bahan stainless steel. Ukuran pemukul adalah antara 100 mm x 25 mm x 5 mm dan
pada kedua sisi pemukul dibuat tajam, hal ini bertujuan agar sisi pemukul yang satu dapat
menggantikan sisi pemukul yang sudah tumpul dengan cara membalik posisi. Pemukul dipasang
dengan posisi horizontal dengan jumlah lima pasang yang disatukan oleh empat buah poros yang
terbuat dari stainless steel dengan berdiameter 10 mm dipasang vertikal. Gambar detail pemukul
adalah sebagai berikut :
Saringan
Saringan yang digunakan pada hammer mill terbuat dari plat baja. Pada hammer mill saringan
memegang peranan penting dalam menentukan besar ukuran butir biji-bijian, saringan dapat
diganti-ganti tergantung dati besar ukuran butir hasil gilingan yang dikehendaki.
Corong pengeluaran
Corong pengeluaran terbuat dari plat esher 1.5 mm yang berbentuk kerucut terpancung pada
posisi terbalik. Diameter corong adalah 550 mm dan diameter bawahnya adalah 120 mm.
Ayakan
Alat ini berukuran 600 mm x 600 mm yang mana konstruksinya terbuat dari kayu dengan bentuk
seperti trapezium dan kostruksi penyangga terbuat dari plat siku 25 mm x 25 mm x 2.5 mm
dengan ukurannya sama dengan ukuran ayakan. Posisi ayakan ini adalah miring dengan
kemiringan 10oC, ini bertujuan untuk memudahkan gerak dari transmisi yang menggerakkan
ayakan dan mempercepat proses pengayakan.
Motor penggerak
Motor penggerak yang digunakan adalah motor listrik dengan daya dan kecepatan putaran
berturut-turut 1 hp dan 148 rpm. Motor tersebut dipasang pada dudukan yang terbuat dari baja
plat 8 mm yang berukuran 250 mm x 147 mm yang dipasang dengan sebuah engsel. Fungsi
engsel adalah jarak antara poros terhadap motor dengan poros utama dapat diatur untuk
memperoleh tegangan sabuk yang diinginkan.
Menurut Smith (1955), tipe hammer mill dibedakan berdasarkan sifat dari gigi penggiling yaitu
gigi penggiling dapat berayun bebas pada porosnya dan gigi penggiling tidak dapat berayun
bebas pada porosnya (statis). Kedua tipe hammer mill tersebut dalam operasinya tidak
mempunyai banyak perbedaan, yang penting diperhatikan adalah jumlah ketebalan dari gigi-gigi
penggiling.
Penentuan mutu hasil giling ditentukan oleh modulus kehalusan yang menyatakan rata-rata
ukuran partikel hasil gilingan dan indeks keseragaman yang menyatakan fraksi-fraksi kasar,
sedang dan halus dari partikel hasil gilingan (Smith, 1955).
Modulus kehalusan beberapa jenis biji-bijian
Jenis biji-bijian Hasil gilingan
Kasar Sedang Halus
Jagung
Kacang kedelai
Gandum
Jawawut / jelai
4.80
4.80
3.70
4.10
3.60
3.60
2.90
3.20
2.40
2.40
2.10
2.30
Angka modulus kehalusan merupakan angka hasil bagi garis tengah bahan pada keadaan mula-
mula dengan garis tengah bahan pada keadaan akhir, yang berkisar antara 1 sampai 16.
2. Disk mill
Disc mill merupakan jenis alat pengecil bahan yang dapat menghasilkan produk dalam ukuran
sedang maupun halus, seperti kedelai, jagung kentang dan lainnya. Alat ini digunakan untuk
mengupas kulit ari, pembelah dan penghancur biji kedelai dalm keadaan kering maupun basah.
Disk mill merupakan alat yang memiliki konstruksi dan prinsip kerja yang sama seperti
dengan stone mill. Keduanya sama-sama memiliki dua piringan yang dipasangkan pada sebuah
shaft. Terdapat dua macam disk mill yaitu (1) disk millyang bergerak pada satu roda dan roda
lainnya stasioner dan (2) disk mill dimana kedua rodanya bergerak. Pada keadaan pertama, satu
piringan terpasang permanen (stasioner) pada badan mesin. Sedangkan pada keadaan kedua,
piringan berputar bersamaan dalam arah putaran yang berlawanan satu dengan lainnya. Bahan
yang akan diproses dimasukkan melalui bagian atas alat (corong pemasukan) yang mempunyai
penampung bahan. Selama proses, bahan akan mengalami gesekan diantara kedua piringan
sehingga ukurannya menjadi lebih kecil dan halus (AEL, 1976). Bagian-bagian dari disc
mill adalah sebagai berikut :
a. Corong pemasukan
Corong ini berfungsi untuk memasukkan biji yang akan dikupas kulit arinya dan dihancurkan.
Bagian ini dilengkapi dengan katup pemasukkan untuk mengatur jumlah biji yang akan dikupas
oleh cakram sehingga pengupasan akan berjalan lancar.
b. Penyemprot air
Penyemprot air berfungsi untuk membantu kelancaran turun dan keluarnya biji ke ruang
pengupasan. Air akan mendorong biji agar jatuh ke ruang pengupasan. Pada praktikum ini tidak
dilakukan penyemprotan air.
c. Ruang pengupasan dan penghancuran
Ruang pengupasan berfungsi sebagai tempat mengupas dan menghancurkan sekaligus sebagai
rangka dudukan bagi landasan gesek. Ruangan ini diberi penutup dan dibuat agak rapat agar
kedelai tidak lolos keluar sebelum mengalami pengupasan dan penghancuran.
d. Dinding penutup dan cakram
Dinding penutup dan cakram berfungsi sebagai pengupas dan penghancur biji karena adanaya
gerak putar dari cakram terhadap diniding penutup yang diam. Biji yang terkupas dan hancur itu
merupakan akibat dari efek atrisi dan kompresi dari cakram.
e. Poros penggerak
Poros penggerak berfungsi untuk memutar silinder pengupas yang digerakkan oleh motor listrik
dengan menggunakan puli dan belt sebagai penyalur daya. Pada poros penggerak terdapat
pengunci untuk mengatur jarak antar cakram. Semakin kecil jarak antar cakram maka ukuran
hasil pengolahan akan semakin halus.
f. Corong pengeluaran
Corong pengeluaran berfungsi untuk mengeluarkan biji yang telah dikupas dan dihancurkan
yang terletak di bagian bawah silinder pengupas. Biji yang akan pecah dan keluar dari corong ini
masih bercampur dengan kulit arinya.
Biji kacang hijau dimasukkan ke dalam disc mill dan mengalami proses pengecilan ukuran.
Pengecilan ukuran ini terjadi pada saat bahan masuk diantara dinding dan cakram yang jaraknya
diatur terlebih dahulu sesuai dengan ukuran yang diinginkan dan bahan juga mengalami
penggerusan pada dinding granding plate yang permukaanya kasar sehingga dihasilkan biji
kacang hijau yang halus. Setelah mengalami dua kali penggerusan maka dimensi dari biji kacang
hijau pun berubah menjadi lebih kecil dari dimensi awalnya.
Pada praktikum ini bahan berupa biji kacang hijau dimasukkan sebanyak 330 gram dihancurkan
dengan menggunakan Disc Mill sehingga diperoleh biji kacang hijauyang ukurannya lebih
kecil sebanyak 310 gram. Pada saat pengecilan ukuran dan penggerusan terjadi loss (kehilangan
bahan). pada praktikum ini rendemen yang diohasilkan adalah 90,61% dan loss kacang
hijau sebesar 20 gram (9,39%). Loss umumnya terjadi pada saat pengeluaran bahan, proses
pengayakan, dan adanya kacang hijau yang masih melekat pada alat penghancur. Adanya loss ini
menyebabkan berat akhir menjadi sedikit.
3. Multi mill
Multi mill bekerja dengan impact. Sama seperti hammer mill impactdilakukan cara menghantam
bahan dengan padatan, yang biasanya berupa besi, sehingga momentum yang terdapat pada
pergerakan besi tersebut dapat memecah ikatan antara padatan bahan. Perbedaan hammer
mill dengan multi mill terletak pada besi yang digunakan untuk menghantam bahan. Pada multi
mill besi yang digunakan mempunyai dua sisi, salah satu sisi berujung runcing dan satu sisi
berujung tumpul. Putaran alat pun dapat dirubah-rubah sesuai dengan ujung besi yang mana yang
akan digunakan. Dengan alat seperti ini maka dapat digunakan untuk berbagai jenis bahan
sehingga disebut multi mill.
Pada pengamatan didapatkan bahwa pada alat tersebut terdapat suatu rotor yang terdapat
potongan besi yang memiliki dua ujung, lancip dan tumpul. Besi yang digunakan berbeda
dengan hammer mill dimana hammer mill arah putaran vertikal sedangkan pada multi mill arah
putaran horizontal sehingga bahan dihancurkan beberapa kali karena rotor sendiri terdiri dari
beberapa lapis batangan besi. Berikutnya dengan gaya sentrifugal hasil putaran rotor maka bahan
didorong menuju dinding yang telah dilengkapi saringan agar hasil yang keluar seragam.
Multi mill dapat digunakan untuk berbagai macam bahan. Pada industrimulti mill ini digunakan
dalam aplikasi penepungan basah dan kering, serta pembubukan. Industri yang sering
menggunakan alat ini adalah industri farmasi, kimia, kosmetik, keramik, indsutri serta industri
pangan. Multi mill juga ditemukan pada pembuatan pestisida, pupuk, detergen, insektisida,
plastik, dan industri resin.
Spesifikasi alat yang didapat dari penyedia alat adalah sebagai berikut
Technical Specifications :
Output 50 - 200 kg / hr depending on product & reduction
Motor 3hp / tefc / 1440 rpm / 440v / 50 hz / 3 ph / AC
Perforated Screen Hole Dia 0.25 ,0.5,1,1.5,2,3,4,5,6,7,8,10,15,20,25 mm
Ukuran mesh 4,6,8,10,12,14,16,20,24,30,40,50,60,80,100 mm
Diameter rotor 250 mm
Kecepatan Putar 750 / 1500 /2000 / 3000 rpm
Pemukul 12 nos with knife, impact edges & 2 scrapper blades
Dimension saringan 260 mm dia x 135 height
tinggi Charging 1445 mm
Discharging Height 730 mm
Dimensi total 870 x 965 x 1630 ( h ) mm
Pada pengamatan saat praktikum multi mill dipraktikkan untuk menghancurkan kacang hijau
sebanyak 330 gram. Begitu dimasukkan multi millbersuara keras yang menunjukkan bahan
tersebut sedang diproses. Hampir seketika itu juga keluar bubuk kacang hijau dari multi mill.
Sebagian besar bubuk mampu tertampung di wadah, namun ada beberapa bubuk yang
bertebangan yang mengakibatkan loss pada hasil akhir.
Berat tepung yang dihasillkan adalah 315 gram, sehingga terdapat loss sebanyak 15 gram.
Rendemen yang dihasilkan adalah 95,45%, sedangkan lossnya sebesar 4,55%.