Alat-alat kebidanan dan pemroresan alat

45
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bekal seorang bidan sebelum melakukan praktek pada sebuah layanan rumah bersalin adalah mengetahui nama-nama alat kebidanan beserta fungsinya. Dalam hal ini terdapat  bebeerapa Macam alat k ebidanan dan ala t-alt yang biasa digunakan dalam kebidanan beserta fungsinya serta pemoresan alat setelah menggunakan alat tersebur dengan berbagai cara  pemerosesannya. Pemilihan Materi Pengenalan alat dan pemerosean alat dalam praktek kebidanan adalah sebagai persyarakatan struktur dari mata kuliah Blok 2.1. Dalam hal ini telah kami sajikan berupa pengertian dari pengenalan alat-alat yang digunakan dalam praktek kebidanan, macam-macam peralatan kebidanan, dan alat-alat kebidanan serta fungsinya serta pemerosan alat yang digunakan untuk membersihkan dan mensterilisasikan alat-alat kebidananan yang telah digunakan. Selanjutnya ucapan terimakasih pada pihak-pihak yang telah membantu kami dalam hal pembuatan makalah ini. Dan kami penulis berharap agar nantinya dapat berguna dalam  proses pembelajaran mengenai alat-alat kebidanan dan pemerosean alat secara khusus dan secara umum pada mata kuliah Blok 2.1. 1.2 Rumusan Masalah 1. Apa kepentingan seorang bidan dalam mengenal dan mengetahui aqlat-alat dan  pemoresan alat dalam praktek kebidanan? 2. Apa saja macam-macam peralatan kebidanan? 3. Apa saja alat-alat kebidanan? 4. Bagaimana fungsi dari alat-alat kebidanan? 5. Apa yang dimaksud dengan pemerosean alat ? 6. Apa saja macam-macam pemosesan alat kebidanan? 1.3 Tujuan Makalah Tujuan pembuatan makalah ini antara lain ada dua tujuan yaitu sebagai berikut:

description

alat-alat kebidanan yang digunakan dalam praktek dan cara memroresan-alat-alat tersebut.

Transcript of Alat-alat kebidanan dan pemroresan alat

  • 5/20/2018 Alat-alat kebidanan dan pemroresan alat

    1/45

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1

    Latar Belakang

    Bekal seorang bidan sebelum melakukan praktek pada sebuah layanan rumah bersalin

    adalah mengetahui nama-nama alat kebidanan beserta fungsinya. Dalam hal ini terdapat

    bebeerapa Macam alat kebidanan dan alat-alt yang biasa digunakan dalam kebidanan beserta

    fungsinya serta pemoresan alat setelah menggunakan alat tersebur dengan berbagai cara

    pemerosesannya.

    Pemilihan Materi Pengenalan alat dan pemerosean alat dalam praktek kebidanan

    adalah sebagai persyarakatan struktur dari mata kuliah Blok 2.1. Dalam hal ini telah kami

    sajikan berupa pengertian dari pengenalan alat-alat yang digunakan dalam praktek kebidanan,

    macam-macam peralatan kebidanan, dan alat-alat kebidanan serta fungsinya serta pemerosan

    alat yang digunakan untuk membersihkan dan mensterilisasikan alat-alat kebidananan yang

    telah digunakan.

    Selanjutnya ucapan terimakasih pada pihak-pihak yang telah membantu kami dalam

    hal pembuatan makalah ini. Dan kami penulis berharap agar nantinya dapat berguna dalam

    proses pembelajaran mengenai alat-alat kebidanan dan pemerosean alat secara khusus dan

    secara umum pada mata kuliah Blok 2.1.

    1.2

    Rumusan Masalah

    1. Apa kepentingan seorang bidan dalam mengenal dan mengetahui aqlat-alat dan

    pemoresan alat dalam praktek kebidanan?2. Apa saja macam-macam peralatan kebidanan?

    3. Apa saja alat-alat kebidanan?

    4.

    Bagaimana fungsi dari alat-alat kebidanan?

    5. Apa yang dimaksud dengan pemerosean alat ?

    6. Apa saja macam-macam pemosesan alat kebidanan?

    1.3

    Tujuan Makalah

    Tujuan pembuatan makalah ini antara lain ada dua tujuan yaitu sebagai berikut:

  • 5/20/2018 Alat-alat kebidanan dan pemroresan alat

    2/45

    2

    Tujuan umum

    - Mahasiswa mampu memahami tentang alat-alat kebidanan dan cara

    pemroresannya

    Tujuan Khusus- Mahasiswa mampu memahami tentang penting pengenalan alat dan pemerosen

    alat

    -

    Mahasiswa mampu memahami tentang macam-macam peralatan kebidanan

    - Mahasiswa mampu memahami tentang alat-alat kebidanan dan fungsinya

    - Mahasiswa mampu memahami tentang pengertian pemerosesan alat

    - Mahasiswa mampu memahami tentang macam-macam pemoresan alat

  • 5/20/2018 Alat-alat kebidanan dan pemroresan alat

    3/45

    3

    BAB II

    TINJAUAN TEORI

    2.1 Alat-Alat dalam Praktek Kebidanan

    Bekal seorang bidan sebelum melakukan praktek pada sebuah layanan rumah bersalin

    adalah mengetahui nama-nama alat kebidanan beserta fungsinya. Dalam hal ini terdapat

    bebeerapa Macam alat kebidanan dan alat-alt yang biasa digunakan dalam kebidanan beserta

    fungsinya.

    A.

    Beberapa Macam Alat Kebidanan

    Ada beberapa alat dari usaha bidan, yang biasa digunakan selama persalinan.

    1. Peralatan dasar

    Setiap bidan akan membawa beberapa peralatan dasar untuk kelahiran. Ini

    adalah item medis umum yang meliputi sarung tangan steril, pelumas larut dalam air,

    gunting pusar, klem, jarum suntik, kain kassa steril, pitocin, peralatan oksigen dan

    pernafasan, bayi okular alat kontrasepsi, bantalan feminin berat dan pakaian sekali

    pakai. Barang-barang bantuan dalam kelahiran fisik bayi baru dan perawatan ibu. Jika

    bidan yang membantu kelahiran di rumah sakit, item ini akan menjadi pra-trayed dan

    dibawa ke ruang melahirkan di gerobak, siap untuk bidan untuk digunakan.

    2. Peralatan pemantauan

    Untuk kelahiran pusat rumah atau kelahiran, bidan akan menggunakan

    peralatan pemantauan untuk mengawasi tanda-tanda vital ibu dan bayi. Beberapa jenis

    peralatan bidan dapat membawa kelahiran terjadi di luar rumah sakit adalah stetoskop,

    manset tekanan darah, dan USG Doppler gel transmisi atau fetoscope, dan stopwatch.Peralatan ini membantu bidan hati-hati mengikuti perkembangan ibu dan bayi selama

    proses persalinan. Dalam kelahiran rumah sakit, peralatan pemantauan yang biasa

    mereka dapat atau tidak dapat digunakan, tergantung pada rumah sakit protokol,

    standar bidan praktek, dan keinginan pasien.

    3. Peralatan lainnya

    Peralatan lain yang mungkin diperlukan oleh bidan adalah pad pemanasan atau

    foil bayi bendera pak, cekungan emesis, pispot, cairan IV dan kit, konakion (vitamin

  • 5/20/2018 Alat-alat kebidanan dan pemroresan alat

    4/45

    4

    K), bahan menjahit, anestesi lokal dan alat-alat untuk membantu dalam tindakan

    kenyamanan, seperti genggam pijat alat.

    4. Peralatan untuk bidan belajar

    Dalam proses pembelajaran, bidan membutuhkan beberapa alat bantu peraga

    kebidanan.Beberapa di antaranya: phantom, relief, dan model.

    B.Alat-alat Kebidanan dan Fungsinya

    Berikut ini adalah daftar nama alat kebidanan beserta fungsinya:

    1. Termometeradalah alat yang digunakan untuk mengukursuhu (temperatur),

    ataupun perubahan suhu. Istilah termometer berasal daribahasa Latin thermoyang

    berartipanas dan meteryang berarti untuk mengukur.

    2. Stetoskop(bahasa Yunani:stethos, dada dan skopeein, memeriksa) adalah sebuah

    alatmedis akustik untuk memeriksa suara dalam tubuh. Dia banyak digunakan untuk

    mendengarsuara jantung danpernapasan, meskipun dia juga digunakan untuk

    mendengarintestine dan aliran darah dalam arteri dan "vein".

    http://www.phantomperaga.com/http://www.phantomperaga.com/http://id.wikipedia.org/wiki/Suhuhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Latinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Panashttp://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Yunanihttp://id.wikipedia.org/wiki/Medishttp://id.wikipedia.org/wiki/Suara_jantunghttp://id.wikipedia.org/wiki/Pernapasanhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Intestine&action=edit&redlink=1http://2.bp.blogspot.com/-d8SqHl7LgiE/TwV3vYy9QKI/AAAAAAAAACA/Qt3C1hA2WOU/s1600/stethoscope.jpghttp://3.bp.blogspot.com/-EoFA2ApGk0I/TwV3cyzlRrI/AAAAAAAAAB0/9g9MPdm-3nE/s1600/termometer.jpghttp://2.bp.blogspot.com/-d8SqHl7LgiE/TwV3vYy9QKI/AAAAAAAAACA/Qt3C1hA2WOU/s1600/stethoscope.jpghttp://3.bp.blogspot.com/-EoFA2ApGk0I/TwV3cyzlRrI/AAAAAAAAAB0/9g9MPdm-3nE/s1600/termometer.jpghttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Intestine&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Pernapasanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Suara_jantunghttp://id.wikipedia.org/wiki/Medishttp://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Yunanihttp://id.wikipedia.org/wiki/Panashttp://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Latinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Suhuhttp://www.phantomperaga.com/http://www.phantomperaga.com/
  • 5/20/2018 Alat-alat kebidanan dan pemroresan alat

    5/45

    5

    3. Tensi meterutk mengukur tekanan darah.

    4. Funduscopeutk mendengarkan denyut jantung janin

    5. Doppler utk mendengarkan denyut jantung janin(elektrik)

    http://2.bp.blogspot.com/-FPqJGhFXhmc/TwV434npmtI/AAAAAAAAACk/zZ86skyvYnM/s1600/dopler.jpghttp://2.bp.blogspot.com/-VK-kjHBuAqI/TwV4m5tNiUI/AAAAAAAAACY/HWNJvh5ZWJc/s1600/funduscope.jpghttp://1.bp.blogspot.com/-GMRwQOf1320/TwV4S3fR6EI/AAAAAAAAACM/KQHNNVNFmic/s1600/content_224_z_1_tensimeter_battery_640.jpghttp://2.bp.blogspot.com/-FPqJGhFXhmc/TwV434npmtI/AAAAAAAAACk/zZ86skyvYnM/s1600/dopler.jpghttp://2.bp.blogspot.com/-VK-kjHBuAqI/TwV4m5tNiUI/AAAAAAAAACY/HWNJvh5ZWJc/s1600/funduscope.jpghttp://1.bp.blogspot.com/-GMRwQOf1320/TwV4S3fR6EI/AAAAAAAAACM/KQHNNVNFmic/s1600/content_224_z_1_tensimeter_battery_640.jpghttp://2.bp.blogspot.com/-FPqJGhFXhmc/TwV434npmtI/AAAAAAAAACk/zZ86skyvYnM/s1600/dopler.jpghttp://2.bp.blogspot.com/-VK-kjHBuAqI/TwV4m5tNiUI/AAAAAAAAACY/HWNJvh5ZWJc/s1600/funduscope.jpghttp://1.bp.blogspot.com/-GMRwQOf1320/TwV4S3fR6EI/AAAAAAAAACM/KQHNNVNFmic/s1600/content_224_z_1_tensimeter_battery_640.jpghttp://2.bp.blogspot.com/-FPqJGhFXhmc/TwV434npmtI/AAAAAAAAACk/zZ86skyvYnM/s1600/dopler.jpghttp://2.bp.blogspot.com/-VK-kjHBuAqI/TwV4m5tNiUI/AAAAAAAAACY/HWNJvh5ZWJc/s1600/funduscope.jpghttp://1.bp.blogspot.com/-GMRwQOf1320/TwV4S3fR6EI/AAAAAAAAACM/KQHNNVNFmic/s1600/content_224_z_1_tensimeter_battery_640.jpg
  • 5/20/2018 Alat-alat kebidanan dan pemroresan alat

    6/45

    6

    6. USG utk mengetahui keadaan dalam rahim, mis: janin, tumor, kanker, IUD.

    7. Bak Instrumen sebagai tempat alat-alat yang akan digunakan untuk menolong

    persalinan/merawat luka dan lain sebagainya.

    8. Bengkok/Nier bekkensebagai tempat alat-alat yang sudah terpakai saat menolong

    persalinan/merawat luka dan lain sebagainya.

    http://4.bp.blogspot.com/-2xhkLa8cBko/TwV5ZupF4EI/AAAAAAAAAC8/2AnI5pXzrto/s1600/bakinstrumen_tutup_sh509_b.jpghttp://4.bp.blogspot.com/-I4gBQ0OaAco/TwV5LLf1idI/AAAAAAAAACw/xk_s_HaVkww/s1600/usg.JPGhttp://4.bp.blogspot.com/-2xhkLa8cBko/TwV5ZupF4EI/AAAAAAAAAC8/2AnI5pXzrto/s1600/bakinstrumen_tutup_sh509_b.jpghttp://4.bp.blogspot.com/-I4gBQ0OaAco/TwV5LLf1idI/AAAAAAAAACw/xk_s_HaVkww/s1600/usg.JPGhttp://4.bp.blogspot.com/-2xhkLa8cBko/TwV5ZupF4EI/AAAAAAAAAC8/2AnI5pXzrto/s1600/bakinstrumen_tutup_sh509_b.jpghttp://4.bp.blogspot.com/-I4gBQ0OaAco/TwV5LLf1idI/AAAAAAAAACw/xk_s_HaVkww/s1600/usg.JPG
  • 5/20/2018 Alat-alat kebidanan dan pemroresan alat

    7/45

    7

    9. Gunting

    Penggunaan Gunting dalam praktek kebidanan ada beberapa macam

    diantaranya sebagai berikut:

    Gunting Diseksi (disecting scissor)

    Gunting ini ada dua jenis yaitu, lurus dan bengkok. Ujungnya biasanga

    runcing. Terdapat dua tipe yabg sering digunakan yaitu tipe Moyo dan tipe

    Metzenbaum.

    Gunting Benang

    Fungsi dari gunting benang ini adalah Untuk menggunting benang atau

    bagian-bagian yang sulit digunting dengan gunting besar. Dan cara kerjanya adalah

    dengan menekan bagian gagang gunting.

  • 5/20/2018 Alat-alat kebidanan dan pemroresan alat

    8/45

    8

    Gunting Episiotomi

    Gunting Episiotomi adalah instrument yang digunakan untuk menggunting

    bagian perineum terutama jika perineum Ibu yang melahirkan kaku. Perineum

    adalah daerah antara kedua belah paha yang dibatasi oleh vulva dan anus.

    Gunting Tali Pusar

    Gunting Tali Pusar adalah alat yang digunakan untuk menggunting tali pusar

    bayi.

    10.Klem

    Fungsi umum klem adalah menjepit tali pusar. Klem memiliki beberapa jenis

    yang masing-masing berbeda bentuk dan fungsinya.Namun yang digunakan dalam

    kebidanan hanya klem yang berfungsi untuk menjepit tali pusar. \

    http://www.alatkesehatan.info/artikel/alat-alat-kebidanan-beserta-fungsinya/attachment/gunting-tali-pusat/http://www.alatkesehatan.info/artikel/alat-alat-kebidanan-beserta-fungsinya/attachment/gunting-episiotomi/http://www.alatkesehatan.info/artikel/alat-alat-kebidanan-beserta-fungsinya/attachment/gunting-tali-pusat/http://www.alatkesehatan.info/artikel/alat-alat-kebidanan-beserta-fungsinya/attachment/gunting-episiotomi/http://www.alatkesehatan.info/artikel/alat-alat-kebidanan-beserta-fungsinya/attachment/gunting-tali-pusat/http://www.alatkesehatan.info/artikel/alat-alat-kebidanan-beserta-fungsinya/attachment/gunting-episiotomi/
  • 5/20/2018 Alat-alat kebidanan dan pemroresan alat

    9/45

    9

    Klem Arteri Pean

    Ada dua jenis yang lurus dan bengkok. Kegunaanya adalah untuk hemostatis

    untuk jaringan tipis dan lunak. Klem Kocher

    Ada dua jenis bengkok dan lurus. Sifatnya mempunyai gigi pada ujungnya

    seperti pinset sirugis. Kegunaannya adalah untuk menjepit jaringan.

    Klem Allis

    Penggunaan klem ini adalah untuk menjepit jaringan yang halus dan menjepit

    tumor.

    Klem Babcock

    Penggunaanya adalah menjepit dock atau kain operasi.

    11. Suction pump untuk menyedot lendir dalam saluran pernapasan bayi

    http://2.bp.blogspot.com/-zIYybhMa3n0/TwV70U6QBbI/AAAAAAAAAD4/H02TT2qYyis/s1600/suction-pump.jpg
  • 5/20/2018 Alat-alat kebidanan dan pemroresan alat

    10/45

    10

    12.Kateter untuk membantu mengeluarkan urin.

    13.Benang CatGutyaitu benang yang digunakan dalam menjahit luka.

    14.Baby Scale untuk menimbang berat badan bayi.

    http://4.bp.blogspot.com/-T88pIWBSZ74/TwV8Ir8aZpI/AAAAAAAAAEE/In8Byeh-w9A/s1600/kateter.jpghttp://4.bp.blogspot.com/-T88pIWBSZ74/TwV8Ir8aZpI/AAAAAAAAAEE/In8Byeh-w9A/s1600/kateter.jpghttp://4.bp.blogspot.com/-T88pIWBSZ74/TwV8Ir8aZpI/AAAAAAAAAEE/In8Byeh-w9A/s1600/kateter.jpghttp://4.bp.blogspot.com/-T88pIWBSZ74/TwV8Ir8aZpI/AAAAAAAAAEE/In8Byeh-w9A/s1600/kateter.jpg
  • 5/20/2018 Alat-alat kebidanan dan pemroresan alat

    11/45

    11

    15.Timbangan Orang dewasauntuk menimbang berat badan ibu hamil.

    16. HB Sahli (Haemometer) untuk mengukur kadar hemoglobin dalam darah.

    17.Sarung tangan / Handscoon untuk melindungi petugas kesehatan saat bekerja

    http://2.bp.blogspot.com/-PS142sqJ_wc/TwV894GvkVI/AAAAAAAAAEo/tDxcwk4hHF0/s1600/1518873_hb-sahli.jpghttp://3.bp.blogspot.com/-Sq3gvhMeetQ/Tw09Tj8ZSSI/AAAAAAAAARY/gthcPYxPfEM/s1600/68.jpghttp://2.bp.blogspot.com/-PS142sqJ_wc/TwV894GvkVI/AAAAAAAAAEo/tDxcwk4hHF0/s1600/1518873_hb-sahli.jpghttp://3.bp.blogspot.com/-Sq3gvhMeetQ/Tw09Tj8ZSSI/AAAAAAAAARY/gthcPYxPfEM/s1600/68.jpghttp://2.bp.blogspot.com/-PS142sqJ_wc/TwV894GvkVI/AAAAAAAAAEo/tDxcwk4hHF0/s1600/1518873_hb-sahli.jpghttp://3.bp.blogspot.com/-Sq3gvhMeetQ/Tw09Tj8ZSSI/AAAAAAAAARY/gthcPYxPfEM/s1600/68.jpg
  • 5/20/2018 Alat-alat kebidanan dan pemroresan alat

    12/45

    12

    18.Pinset anatomiyaitu alat untuk membantu proses menjahit luka, utk menjepit otot.

    Pinset Sirugis

    Penggunaannya adalah untuk menjepit jaringan pada waktu diseksi dan

    penjahitan luka, memberi tanda pada kulit sebelum memulai insisi.

    Pinset Anatomis

    Penggunaannya adalah untuk menjepit kassa sewaktu menekan luka, menjepit

    jaringan yang tipis dan lunak.

    Pinset Splinter

    Penggunaannya adalah untuk mengadaptasi tepi-tepi luka ( mencegah

    overlapping).

    19.Jarum Hectingadalah jarum untuk membantu proses menjahit luka

  • 5/20/2018 Alat-alat kebidanan dan pemroresan alat

    13/45

    13

    20. Setengah Kocher

    Setengah Kocher adalah alat yang digunakan untuk memecahkan/melubangi

    selaput ketuban jika belum pecah.

    21.Tong spatel

    Nama lain dari Tong spatel adalah tongue depressor atau penekan lidah.juga sering di

    sebut Tongue Blade (bahasa inggris) dan Zungenspatel (bahasa jerman). Fungsinya untuk

    menekan lidah,agar dapat melihat lebih jelas keadaan di dalam tenggorokan, apakah ada

    kelainan-kelainan, misalnya ada peradangan seperti pharyngitis,amandel,dan lain-lain.

    22.

    Nald vooder/Needle Holder/Nald Heacting

    http://www.alatkesehatan.info/artikel/alat-alat-kebidanan-beserta-fungsinya/attachment/setengah-kocher/http://www.alatkesehatan.info/artikel/alat-alat-kebidanan-beserta-fungsinya/attachment/setengah-kocher/http://www.alatkesehatan.info/artikel/alat-alat-kebidanan-beserta-fungsinya/attachment/setengah-kocher/
  • 5/20/2018 Alat-alat kebidanan dan pemroresan alat

    14/45

    14

    Gunanya adalah untuk memegang jarum jahit (nald heacting) dan sebagai penyimpul

    benang.

    23.Sonde (Probe)

    Penggunaannya adalah untuk penuntun pisau saat melakukan eksplorasi, dan

    mengetahui kedalam luka.

    24.

    Korentang

    Penggunaannya adalah untuk mengambil instrumen steril, mengambil kassa,

    jas operasi, doek, dan laken steril.

    25.

    Spekulum

  • 5/20/2018 Alat-alat kebidanan dan pemroresan alat

    15/45

    15

    Spekulum adalah Alat yang berfungsi untuk melebarkan pembukaan vagina,

    yang berfungsi untuk di gunakan untuk membuka vagina.

    26.Pispot

    Pispot adalah sebuah bejana yang diberi pegangan dan biasanya diletakkan di

    bawah tempat tidur di dalam kamar dan digunakan untuk buang air kecil di malam

    hari. Fungsi : alat yang di gunakan sebagai tempat untuk buang air kecil.

    27.Leanec

    Leanec adalah alat yang di gunakan untuk mendengarkan detak jantung bayi

    pada ibu hamil. Yang berfungsi untuk mendengarkan detak jantung bayi pada ibu

    hamil.

    28.Pita ukur

    Pita ukur adalah alat yang dipakai untuk mengambil ukuran badan untuk

    mengetahui ukuran yang diperoleh dan alat pengukur pada waktu menggambar pola

    besar. Cara kerja pita ukur ini adalah menggunakan pita ukuran dengan melihat

    angka- angka yang diperoleh.

  • 5/20/2018 Alat-alat kebidanan dan pemroresan alat

    16/45

    16

    29.ARI timer untuk bagi

    Kegunaan : Penghitung waktu selama anestesi.

    30.Autoclick Device

    Autoklik device merupakan alat tembak bentuknya seperti pulpen fungsinya

    untuk mengambil sampel darah yang di perlukan pengecekan kadar gula

    darah,kolesterol maupunasam urat dalam darah.Selain itu Juga untuk pengambilan

    darah dalam terapi bekam atau cupping therapy.

    http://www.berkahherbal.com/lancing-device-plastic-autoklik-sammora-produkhttp://2.bp.blogspot.com/-zE0Z017VBy0/Twz8ufNigcI/AAAAAAAAAMg/MkGKNKCP78A/s1600/45.jpghttp://2.bp.blogspot.com/-zE0Z017VBy0/Twz8ufNigcI/AAAAAAAAAMg/MkGKNKCP78A/s1600/45.jpghttp://2.bp.blogspot.com/-zE0Z017VBy0/Twz8ufNigcI/AAAAAAAAAMg/MkGKNKCP78A/s1600/45.jpghttp://www.berkahherbal.com/lancing-device-plastic-autoklik-sammora-produk
  • 5/20/2018 Alat-alat kebidanan dan pemroresan alat

    17/45

    17

    31.Duk/Kain steril

    Kain ini bertujuan untuk membatasi daerah tubuh tertentu.

    32.Hechting Naid GR

    Hechting digunakan untuk mendekatkan tepi luka dengan benang sampai

    sembuh dan cukup untuk menahan beban fisiologis, karena robeknya perinium.

    33.

    Infusion set dewasa

    Kegunaan: Alat bantu saluran masuk serta penyetelan keluarnya cairan infus

    ke dalam jaringan tubuh .

    http://3.bp.blogspot.com/-TRCJRlH9tBw/Tw0mkDvMYKI/AAAAAAAAAOA/FPGjShNPcJM/s1600/57.jpghttp://3.bp.blogspot.com/-mFa3YbASasQ/TxOTAIfIVDI/AAAAAAAAAXQ/WA-DGlzasnw/s1600/duk+kain.JPGhttp://3.bp.blogspot.com/-TRCJRlH9tBw/Tw0mkDvMYKI/AAAAAAAAAOA/FPGjShNPcJM/s1600/57.jpghttp://3.bp.blogspot.com/-mFa3YbASasQ/TxOTAIfIVDI/AAAAAAAAAXQ/WA-DGlzasnw/s1600/duk+kain.JPGhttp://3.bp.blogspot.com/-TRCJRlH9tBw/Tw0mkDvMYKI/AAAAAAAAAOA/FPGjShNPcJM/s1600/57.jpghttp://3.bp.blogspot.com/-mFa3YbASasQ/TxOTAIfIVDI/AAAAAAAAAXQ/WA-DGlzasnw/s1600/duk+kain.JPG
  • 5/20/2018 Alat-alat kebidanan dan pemroresan alat

    18/45

    18

    34.Infusion set paediatric

    Regulator aliran efisien untuk penyesuaian akurat tingkat cairan. Infusion

    mikro dengan ukuran penurunan 60 tetes / ml. Superior kualitas lateks tabung /

    flashdisk bola untuk menyegel diri yang lebih baik.

    35.

    Jarum disposible

    Alat Suntik Sekali Pakai (Auto Disable Syringe) ini dirancang dengan

    teknologi handal oleh Star Syringe Limited (K1) dimana setelah penyuntikan selesai

    dilakukan, alat suntik secara otomatis terkunci / tidak berfungsi dan jika

    piston/pendorong ditarik kembali maka akan patah.

    36.Nasogastric tube

    http://1.bp.blogspot.com/-XvLT-sTgih4/Tw0nY2ifZOI/AAAAAAAAAOI/6v10AGqCa3o/s1600/27.jpghttp://1.bp.blogspot.com/-XvLT-sTgih4/Tw0nY2ifZOI/AAAAAAAAAOI/6v10AGqCa3o/s1600/27.jpghttp://1.bp.blogspot.com/-XvLT-sTgih4/Tw0nY2ifZOI/AAAAAAAAAOI/6v10AGqCa3o/s1600/27.jpg
  • 5/20/2018 Alat-alat kebidanan dan pemroresan alat

    19/45

    19

    Dengan memasukkan selang nasogastrik, maka akan dapat akses ke perut dan

    isinya. Hal ini memungkinkan untuk menguras isi lambung, dekompresi perut,

    memperoleh spesimen dari isi lambung, atau memperkenalkan sebuah bagian dalam

    saluran pencernaan. Ini akan memungkinkan untuk mengobati imobilitas lambung,

    dan usus obstruksi. Ini juga akan memungkinkan untuk drainase dan / atau lavage di

    overdosis obat atau keracunan. Dalam pengaturan trauma, tabung NG dapat

    digunakan untuk membantu dalam pencegahan muntah dan aspirasi, serta untuk

    penilaian GI perdarahan. Tabung NG juga dapat digunakan untuk makanan enteral

    awalnya.

    37. Resusiatator bayi standar

    Resusiatator bayi standar adalah alat untuk memompa oksigen udara bebas.

    digunakan untuk memperbaiki fungsi ventilasi dengan cara memberikan pernafasanbuatan untuk menjamin kebutuhan oksigen dan pengeluaran gas CO2.

    38. Troli

    Troli yaitu tempat untuk meletakkan alat-alat instrument.

    http://3.bp.blogspot.com/-bQL0D04vSz4/Tw0xu1uSnxI/AAAAAAAAAPg/RhmL59eL1Pk/s1600/64.jpghttp://3.bp.blogspot.com/-bQL0D04vSz4/Tw0xu1uSnxI/AAAAAAAAAPg/RhmL59eL1Pk/s1600/64.jpg
  • 5/20/2018 Alat-alat kebidanan dan pemroresan alat

    20/45

    20

    39. Rostur

    Rostur adalah kursi roda untuk tempat pasien

    40. Kasa

    Kasa yaitu sejenis kain tipis seperti perban untuk menutupi luka

    41. Vial

    Vial yaitu obat injeksi dapat beberapa kali pakai

    42. Waskom

    Waskom yaitu tempat untuk mengisi air

  • 5/20/2018 Alat-alat kebidanan dan pemroresan alat

    21/45

    21

    43. Kom kasa

    Kom kasa yaitu tempat untuk menaruh kasa

    44. Kom betadine

    Kom betadine yaitu tempat untuk manaruh betadine

    45. Kom sputum

    Kom sputum adalah tempat untuk mengisi sputum/dahak

    46. Kom kasa steril

    Kom kasa steril adalah tempat untuk kasa yang steril dan Wasped adalah alat

    untuk memberikan makanan

    47. Spuit

    Spuit yaitu alat untuk injeksi atau menyuntik

    48. Abocath

    Abocath yaitu jarum untuk pemasangan inpus

  • 5/20/2018 Alat-alat kebidanan dan pemroresan alat

    22/45

    22

    49. Nal

    Nal yaitu jarum injeksi/suntik

    50.

    Selang impus

    Selang impus adalah selang untuk impus

    51. Kanala nasal / kateter nasal

    Kanala nasal/kateter nasal yaitu selang untuk pemberian oksigen

  • 5/20/2018 Alat-alat kebidanan dan pemroresan alat

    23/45

    23

    52. Selang NGT

    Selang NGT adalah selang untuk memberikan makanan

    53.

    Selang masker

    Selang masker adalah selang untuk memberikan oksigen

    54. Standart impus

    Standar impus adalah tempat untuk menggantungkan botol impus

  • 5/20/2018 Alat-alat kebidanan dan pemroresan alat

    24/45

    24

    55.Tabung oksigen

    Tabung Oksigen yaitu alat untuk memberikan oksigenSpismamonometer,

    umidipayer, klowmeter, tabung O.

    2.2 Pemroresan Alat

    A. Definisi pemrosesan alat

    Pemrosesan alat adalah salah satu cara untuk menghilangkan sebagian besar

    mikroorganisme berbahaya penyebab penyakit dari peralatan kesehatan yang sudah terpakai.

    Pemrosesan alat juga dikatakan suatu tindakan yang dilakukan untuk membunuh kuman pada

    alatalat medis. Pemrosesan alat dilakukan dengan menggunakan bahan desinfektan melalui

    cara dekontaminasi, mencuci atau membilas, dan sterilisasi.

    B.Jenis-jenis Pemroresan Alat

    Proses pencegahan infeksi dasar yang dianjurkan untuk menurunkan penularan

    penyakit dari instrumen yang kotor, sarung tangan bedah, dan barang-barang lain yangdipakai kembali adalah dekontaminasi, pembersihan, dan sterilisasi atau disinfeksi tingkat

    tinggi (DTT).

    1. Dekontaminasi alat

    Dekontaminasi alat adalah proses yang membuat benda mati lebih aman untuk

    ditangani oleh staf sebelum dibersihkan (umpamanya menginaktivasi HBV, HBC, dan

    HIV) dan mengurangi, tapi tidak menghilangkan mikroorganisme yang

    mengontaminasi. Dekontaminasi merupakan tindakan pencegahan yang sangat efektif

    meminimalkan risiko penularan virus kepada petugas pelayanan kesehatan, khususnya

  • 5/20/2018 Alat-alat kebidanan dan pemroresan alat

    25/45

    25

    pada petugas kebersihan dan rumah tangga, ketika menangani alat, sarung tangan

    operasi dan benda lainnya yang tercemar. Tindakan-tindakan ini merupakan langkah

    yang penting untuk memutuskan rantai penularan infeksi pada pasien.

    Sudah lebih dari 20 tahun, dekontaminasi terbukti dapat mengurangi tingkat

    kontaminasi mikrobial pada instrumen bedah. Misalnya, studi yang dilakukan oleh

    Nystrom (1981) menemukan kurang dari 10 mikroorganisme pada 75% dari alat yang

    tadinya tercemar dan pada 98% kurang dari 100 pada alat yang telah dibersihkan dan

    didekontaminasi. Berdasarkan penemuan ini, sangat dianjurkan agar alat dan benda-

    benda lain yang dibersihkan dengan tangan, didekontaminasi terlebih dahulu untuk

    meminimalkan risiko infeksi kepada petugas yang tidak sengaja terluka saat

    membersihkan serta mengurangi kontaminasi kuman pada tangan mereka.

    Dekontaminasi merupakan langkah pertama dalam menangani peralatan medis.

    o Produk-produk Dekontaminasi

    Larutan klorin terbuat dari sodium hipoklorit yang umumnya tidak mahal dan

    merupakan produk dengan reaksi yang paling cepat dan efektif pada proses

    dekontaminasi, tetapi ada juga bahan lainnya yang bisa digunakan seperti etil atau

    isopropil alkohol 70% dan bahan fenolik 0,5% - 3%.

    Apabila tidak tersedia disinfektan untuk proses dekontaminasi, diperlukan

    kewaspadaan tinggi saat menangani dan membersihkan benda tajam tercemar (misal

    jarum jahit, gunting, dan pisau bedah).

    Tabel. 1 Menyiapkan Larutan Klorin Cair dari Bubuk Kering

    Klorin yang dibutuhkan 0,5 % 0,1 %

    Kalsium hipoklorit (70% dari klorin yang ada)

    Kalsium hipoklorit (35% dari klorin yang ada)

    NaDCC(60% klorin yang ada)

    Tabletklomarin (1 g dari klorin yang ada pertablet)

    Tablet-berdasar NaDCC (1,5 g dari klorin yangada per tablet)

    7,1 g/l

    14,2 g/l

    8,3 g/l

    20 g/l (20tablet/liter)

    4 tablet/liter

    1,4 g/l

    2,8 g/l

    1,5 g/l

    4 g/l(4 tablet/liter)

    1 tablet/liter

  • 5/20/2018 Alat-alat kebidanan dan pemroresan alat

    26/45

    26

    WHO (1989) menganjurkan larutan klorin (0,5%) digunakan untuk

    mendekontaminasi instrumen dan permukaan sebelum dibersihkan karena air ledeng

    (bersih) yang biasa diminum, sering tidak tersedia untuk membuat larutan. Sebagai

    tambahan, karena jumlah mikroorganisme yang banyak dan atau bahan organik (darah

    atau duh lainnya) yang menempel pada alat yang tercemar, penggunaan larutan 0,5%

    untuk dekontaminasi menghasilkan margin yang lebih luas bagi keselamatan. Untuk

    DTT, larutan klorin 0,1% dapat digunakan dalam air matang atau air yang sudah

    disaring (jika perlu) untuk proses pengenceran, dan alat-alat sudah dibersihkan dan

    dicuci secara menyeluruh.

    Setelah dekontaminasi, instrumen harus segeradicuci dengan air dingin untuk

    menghilangkan bahan organik sebelum dibersihkan secara menyeluruh. Jarum habis

    pakai dan semprit harus didekontaminasi diletakkan dalam wadah yang tahan tusukan,

    dienkapsulasi, dibakar, maupun dikubur. Apabila akan digunakan kembali, maka jarum

    dn semprit harus dibersihkan dan dicuci secara menyeluruh setelah didekontaminasi.

    Sebab jarum yang terkontaminasilah yang paling sering menimbulkan cidera, oleh

    karena itu dianjurkan hanya semprit yang diproses sebelum digunakan kembali,

    dantidak untuk jarum.

    Permukaan yang halus, misalnya pada pemeriksaan pelvis atau meja operasi,

    yang kemungkinan besar bersentuhan dengan darah atau duh tubuh harus

    didekontaminasi. Menyeka dengan disinfektan yang tepat seperti larutan klorin 0,5%

    sebelum digunakan kembali atau saat terkena kontaminasi, merupakan cara yang

    mudah dan murah untuk proses dekontaminasi pada permukaan luas.

    Sekali instrumen atau benda lainnya telah didekontaminasi, maka selanjutnya

    bisa diproses dengan aman. Tindakan ini meliputipembersihan dan akhirnya dengan

    melakukan sterilasasi atau disinfeksi tingkat tinggi (DTT).

    o Tip Dekontaminasi

    o Gunakan tempat plastik untuk dekontaminasi agar mencegah:

    o Tumpulnya pisau (misal gunting) saat bersentuhan dengan kontainer logam,

    dan

    o Berkaratnya instrumen karena reaksi kimia (elektrolisis) yang terjadi antara dua

    logam yang berbeda (misal instrumen dan wadah) bila direndam dalam air.

  • 5/20/2018 Alat-alat kebidanan dan pemroresan alat

    27/45

    27

    o Jangan merendam instrumen logam yang berlapis elektro (artinya tidak 100%

    baja tahan gores) meski dalam air biasa selama beberapa jam karena akan

    berkarat.

    2. Pencucian Alat

    Pembersihan penting karena:

    o Sebuah cara yang efektif untuk mengurangi jumlah mikroorganisme pada

    peralatan dan instrumen tercemar, terutama endospora yang menyebabkan

    tetanus.

    o Tidak prosedur sterilisasi atau disinfeksi tingkat tinggi (DTT) yang efektif

    tanpa melakukan pencucian terlebih dahulu.

    Pencucian yang benar dengan menggunakan sabun dan air juga dapat

    menghilangkan bahan organik seperti darah dan duh tubuh. Hal ini penting mengingat

    bahan organik kering dapat menjebak mikroorganisme, termasuk endospora, sisanya

    bisa melindunginya melawan sterilisasi atau disinfeksi tingkat tinggi, sehingga

    menjadi tidak efektif.

    Penggunaan sabun penting untuk pembersihan yang efektif karena air sendiri

    tidak dapat menghilangkan protein, minyak, dan lemak. Penggunaan sabun (batangan)

    tidaklah berguna karena asam lemak dalam sabun bereaksi dengan mineral dalam air

    meninggalkan sisa atau buih (garam kalsium yang tidak larut), yang sangat sukar

    untuk dihilangkan. Gunakan sabun cair, ini dipilih karena sabun ini dapat dengan

    mudah bercampur dengan air daripada sabun bubuk. Sebagai tambahan, sabun cair

    bisa memecahkan dan meghilangkan atau menyingkirkan lemak, minyak, dan benda

    asing lainnya dalam larutan sehingga dengan mudah dapat dimusnahkan dalam proses

    pencucian.

    Jangan menggunakan pembersih yang bersifat mengikis (misalnya Vitn dan

    Cornet) atau serat baja berlubang, karena produk-produk ini bisa menyebabkan

    goresan. Goresan ini kemudian menjadi sarang bagi mikroorganisme yang membuat

    proses pembersihan kian sulit dan juga meningkatkan timbulnya korosi (karat)

    Sebagian besar mikroorganisme (lebih dari 80%) dalam darah dan bahan

    organik lainnya hilang selama proses pembersihan. Terlebih lagi, pada standar

    pembersihan berikut, kebanyakan instrumen bedah nonlumen mengandung kurang

    dari 100 colony forming units (CFU) atau unit pembentukan koloni yang berisi

  • 5/20/2018 Alat-alat kebidanan dan pemroresan alat

    28/45

    28

    mikroorganisme non patogenik. Studi ini menegaskan bahwa pembersihan secara

    menyeluruh lebih efektif daripada metode sebelumnya dan mencatat pentingnya

    pembersihan dalam menghasilkan produk yang aman bagi pembedahan.

    Metode yang efektif dalam pemrosesan alat

    Setiap kali alat dibersihkan harus pula dicuci dan biasanya dikeringkan.

    Pencucian dengan air bersih dapat menghilangkan sisa sabun yang bisa bercampur

    dengan proses sterilisasi atau DTT. Sesudah dicuci, alat-alat harus dikeringkan,

    terutama bila akan disteril atau didisinfeksi tingkat tinggi dengan menggunakan

    disinfektan kimiawi. Air yang masih menempel pada alat (misalnya alat-alat bedah)

    bisa mengencerkan larutan dan proses menjadi gagal.

    o Tip Pencucian

    1.

    Gunakan sarung tangan saat memberihkan instrumen dan peralatan. (sarung tangan

    rumah tangga yang tebal berfungsi dengan baik). apabila sobek atau rusak, sarung

    tangan harus segera dibuang, sebaliknya jika tidak rusak, harus dibersihkan dan

    dibiarkan mengering selama satu hari untuk digunakan pada hari berikutnya.

    Metode Efektifitas Titik Akhir

    (membunuh atau menghilangkan

    mikroorganisme)

    Dekontaminasi Membunuh HBV dan HIV &

    mikroorganisme lain

    Perendaman selama 10 menit

    Pembersihan

    (air saja)

    Sampai 50% Sampai benar-benar bersih

    Pembersihan

    (sabun san

    cuci dengan

    air)

    Sampai 80% Sampai benar-benar bersih

    Sterilisasi 100% Penguapan tingkat tinggi, pemanasan

    kering atau kimiawi dengan waktu

    yang dianjurkan

    DisinfeksiTingkat Tinggi

    95% (tidak membunuh beberapaendospora)

    Perebusan, penguapan, atau kimiselama 20 menit

  • 5/20/2018 Alat-alat kebidanan dan pemroresan alat

    29/45

    29

    2. Gunakan pelindung mata (plastik, pelindung muka, goggles atau kaca mata) dan

    celemek plastik jika ada, saat membersihkan alat dan perlengkapan untuk

    meminimalkan risiko cipratan cairan yang terkontaminasi pada mata dan ke badan.

    3. Instrumen harus dibersihkan dengan sikat yang lembut (sikat gigi bekas baik untuk

    digunakan) dalam air sabun. Perhatian khusus harus dilakukan pada alat/instrumen

    yang bergigi, sendi atau sekrup tempat bahan organik berkumpul. Setelah

    dibersihkan, alat tersebut harus dicuci secara menyeluruh dengan air bersih untuk

    menghilangkan sisa sabun yang bercampur dengan disinfektan kimiawi yang

    digunakan untuk proses disinfektan tingkat tinggi atau sterilisasi.

    4. Semprit (berbahan kaca atau plastik) saat akan digunakan kembali harus dilepas

    stelah didekontaminasi dan dibersihkan dengan air sabun. Kemudian dicuci

    sedikitnya sebanyak dua kali dengan air bersih untuk menghilangkan sabun dengan

    membuang air melalui semprit ke wadah lain (untuk mencegah kontaminasi pada

    air cucian), dan kemudian dikeringkan.

    5.

    Sarung tangan bedah harus dibersihkan dalam air sabun. Kedua bagian luar dan

    bagian dalam dibersihkan dan dicuci dengan air bersih sampai tidak ada sabun yang

    tersisa. Periksa sarung tangan bila terdapat lubang dengan cara memompa dengan

    tangan dan pegang sarung tangan di dalam air. (gelembung udara akan muncul jika

    ada lubang).

    6. Karet atau tabung plastik, misalnya tabung penghisap nasogastrik untuk bayi baru

    lahir, bila akan digunakan kembali harus dibersihkan secara menyeluruh, dicuci,

    dan dikeringkan.

    7. Termometer oral atau rektal tidak boleh dicampur meskipun telah dibersihkan,

    letakkan terpisah dengan peralatan lain.

    8. Endoskop operatif, (misalnya laparoskop) harus secara hati-hati dibersihkan karena

    pembersihan yang tidak benar merupakan penyebab utama masalah mekanis,

    seperti penyebab penularan kepada pasien berikutnya. Segera setelah digunakan

    (dan sebelum dilepas), seka seluruh permukaan dengan kain kasa yang direndam

    dalam alkohol 60-90% dan dicuci dengan air dingin. Kemudian lepaskan

    laparoskop dan tempatkan dalam air hangat yang berisi sabun yang tidak bersifat

    abrasif. Bersihkan seluruh permukaan dengan sikat yang lembut. Perhatian khusus

    harus dilakukan pada daerah tempat darah dan jaringan bisa berkumpul- saluran

    yang paling dalam dari laparoskop, Falope-Ring Aplikator dan trokar/kanula. Stelah

    dibersihkan, laparoskop harus dicuci sebanyak 3 kali dengan air bersih untuk

  • 5/20/2018 Alat-alat kebidanan dan pemroresan alat

    30/45

    30

    menghilangkan seluruh sisa sabun. Air yang tersisa harus dibuang sebelum

    dilakukan sterilisasi kimia atau DTT dan tidak digunakan lagi pada proses

    pengenceran larutan kimia.

    Pada akhirnya, apabila instrumen disterilisasi, harus dibungkus atau di kemas

    setelah dibersihkan.Savlon jangan digunakan pada proses akhir laparoskop karena

    savlon bukan merupakan DTT dan akan menimbulkan kabut pada lensa.

    3. Sterilisasi

    Sterilisasi harus dilakukan untuk alat-alat, sarung tangan bedah, dan alat lain

    yang kontak langsung dengan aliran darah atau jaringan normal steril. Hal in dapat

    dicapai dengan uap bertekanan tinggi (otoklaf), pemanasan kering (oven), sterilisasi

    kimiawi dan secara fisik (radiasi). Karena sterilisasi itu sebuah proses, bukan sebuah

    peristiwa tunggal, maka seluruh komponen harus dilakukan secara benar agar sterilisasi

    tercapai.

    o Efektivitas

    Agar efektif, sterilisasi butuh waktu, kontak, suhu dan dengan sterilisasi uap

    bertekanan tinggi. Efektivitas setiap metode sterilisasi juga tergantung pada emapt

    faktor berikut ini:

    Jenis mikroorganisme yang ada. Sebagian mikroorganisme sangat sulit

    dibunuh. Sebagian lainya dapat dengan mudah dibunuh.

    Jumlah mikroorganisme yang ada. Lebih mudah membunuh satu organisme

    daripada yang banyak.

    Jumlah dan jenis materi organik yang melindungi mikroorganisme tersebut.

    Darah atau jaringan yang menempel pada alat-alat yang kurang bersih

    berfungsi sebagai pelindung mikroorganisme selama proses sterilisasi.

    Jumlah retakan dan celah pada peralatan sebagai tempat menempel

    mikroorganisme. Mikroorganisme berkumpul di dan dilindungi oleh goresan,

    retakan, dan celah, seperti jepitan yang bergerigi tajam dari cunam jaringan.

    Akhirnya tanpa pembersihan yang teliti, untuk membuang sisa bahan

    organik yang melindungi mikroorganisme selama proses sterilisasi pada alat-alat,

    tidak akan dapat menjamin tercapainya sterilisasi, walaupun waktu sterilisasi

    diperpanjang.

  • 5/20/2018 Alat-alat kebidanan dan pemroresan alat

    31/45

    31

    o Sterilisasi Panas

    Penguapan bertekanan tinggi yang menggunakan otoklaf atau pemanas kering

    dengan menggunakan oven adalah metode sterilisasi yang paling umum dan

    tersedia saat ini. Sterilisasi uap tekanan tinggi adalah metode sterilisasi yang

    efektif, tetapi juga paling sulit untuk dilakukan secara benar. Pada umumnya

    sterilisasi ini adalah metode pilihan untuk mensterilisasi instrumen dan alat lain

    yang digunakan pada berbagai fasilitas pelayanan kesehatan. Bila aliran listrik

    bermasalah, instrumen-instrumen dapat disterilisasi dengan sterilisator uap

    nonelektrik dengan menggunakan minyak tanah atau bahan bakar lainnya sebagai

    sumber panas.

    Sterilisator panas kering (oven) baik untuk iklim yang lembab tetapi

    membutuhkan aliran listrik yang terus menerus, menyebabkan alat ini kurang

    praktis pada area terpencil (pedesaan). Lagipun, sterilisasi panas kering, dimana

    perlu suhu yang lebih tinggi, hanya dapat digunakan untuk benda-benda gelas atau

    logam- karena akan melelehkan bahan lainnnya.

    Kondisi Standar Sterilisasi Panas

    Sterilisasi uap, suhu panas berada pada 121C, tekanan harus pada 106kPa (15 lbs/in2) 20 menit untuk alat tidak terbungkus, 30 menit untuk alat

    terbungkus. Atau pada suhu yang lebih tinggi pada 132C tekanan harus berada

    pada 30 lbs/in2, , 15 menit untuk alat yang terbungkus. Biarkan alat kering

    sebelum diambil dari sterilisator.

    Catatan: Set tekanan (kPa), mungkin berbeda tergantung pada jenis

    sterilisator yang digunakan. Ikutilah rekonmendasi pabrik jika mungkin.

    Panas Kering:

    170C selama 1 jam (total waktu perputaran meletakkan instrumen di oven,

    panaskan hingga 170C, selama 1 jam dan kemudian dinginkan 2-2,5 jam),

    atau

    160C selama 2 jam (total waktu perputaran dari 3-3,5 jam).

  • 5/20/2018 Alat-alat kebidanan dan pemroresan alat

    32/45

    32

    Ingat:

    Waktu paparan hanya dimulai setelah sterilisator telah mencapai suhu

    sasaran.

    Tidak boleh memberi kelebihan beban pada sterilisator. (sisakan stidak-

    tidaknya 7,5 cm [3 inchi] antara bahan-bahan dan dinding sterilisator). Beban

    lebih akan mengubah konveksi panas dan meningkatkan waktu yang

    dibutuhkan untuk streilisasi.

    Instrumen steril dan instrumen lainnya harus digunakan segera kecuali jika:

    Dibungkus dengan dilapisi ganda kain katun, kertas atau bahan lainnya sebelum

    proses sterilisasi: atau

    Dapat disimpan dalam wadah kering dan steril berpenutup rapat

    Bahan yang digunakan untuk membungkus instrumen steril dan instrumen

    lainnya harus berpori-pori agar uap dapat masuk tetapi beranyaman cukup ketat

    untuk menghindari masuknya partikel-partikel debu dan mikroorganisme. Robek

    atau usang pada bungkusnya, paket menjadi basah atau hal lainnya yang

    menyebabkan mikroorganisme memasuki paket atau wadah tersebut.

    o Sterilisasi Dengan Penguapan

    Penguapan adalah sterilan yang efektif karena dua alasan. Pertama, uap pekat

    adalah sebuah kendaraan energi termal yang sangat efektif. Jenis ini jauh lebih

    efektif untuk mengangkat energi ke bahan yang akan disterilisasi daripada udara

    panas (kering). Kedua, uap adalah sterilan yang efektif karena lapisan luar

    mikroorganisme yang bersifat protektif dan resistan dapat dilemahkan oleh uap,

    sehingga terjadi koagulasi (serupa dengan memasak putih telur) pada bagian dalam

    mikroorganisme yang sensitif. Beberapa jenis kontaminan tertentu, khususnya yang

    berminyak atau berlemak, dapat melindungi mikroorganisme dari efek uap, sehingga

    mengganggu proses sterilisasi. Alasan ini yang menekankan kembali kepentingan

    mencuci bersih bahan-bahan sebelum proses sterilisasi.

    Sterilisasi uap harus memenuhi empat kondisi: kontak yang memadahi, suhu

    yang sangat tinggi, waktu yang tepat, dan kelembaban yang memadai. Walaupun

    seluruhnya perlu untuk terjadinya sterilisasi, kegagalan sterilisasi di klinik dan

  • 5/20/2018 Alat-alat kebidanan dan pemroresan alat

    33/45

    33

    rumah sakit sering disebabkan oleh kurangnya kontak uap atau kegagalan untuk

    mencapai suhu yang memadai.

    Kelebihan

    Metode sterilisasi yang paling sering dipakai dan efektif.

    Waktu siklus sterilisasi lebih pendek daripada panas kering atau siklus

    kimia.

    Kekurangan

    Membutuhkan sumber panas yang terus menerus (bahan bakar kayu, minyak

    tanah, atau aliran listrik).

    Membutuhkan peralatan (sterilisator uap) yang harus dipelihara dengan

    cermat agar tetap berfungsi dengan baik.

    Membutuhkan ketaatan waktu, suhu dan tekanan secara ketat.

    Sering sulit menghasilkan paket kering karena gangguan prosedur sering

    terjadi (misalnya mengangkat bahan sebelum kering, khususnya pada iklim

    yang lembab dan panas).

    Siklus sterilisasi yang berulang-ulang dapat menyebabkan bopeng dan

    penumpulan sisi instrumen yang tajam (seperti gunting).

    Bahan-bahan plastik tidak tahan suhu tinggi.

    Instruksi Sterilisator Uap

    -

    Langkah 1 : mendekontaminasikan, membersihkan, dan mengeringkan

    seluruh instrumen dan instrumen yang akan disterilisasi.

    - Langkah 2 : semua peralatan berengsel harus terbuka atau tidak terkunci,

    sedangkah instrumen yang terdiri lebih dari satu bagian atau

    bagian sorong harus dibongkar.

    -

    Langkah 3 : intrumen sebaiknya tidak terikat ketat dengan karet atau cara

    lain yang dapat mencegah kontak uap dengan seluruh

    permukaan.

    - Langkah 4 : susun paket dalam ruangan untuk memudahkan sirkulasi yang

    bebas dan penetrasi uap ke seluruh permukaan.

    - Langkah 5 : ketika menggunakan sterilisator uap, sebaiknya instrumen

    bersih atau bahan bersih lainnya dibungkus dengan kain

    ganda atau kertas koran.

  • 5/20/2018 Alat-alat kebidanan dan pemroresan alat

    34/45

    34

    - Langkah 6 : lakukan sterilasasi pada suhu 121C selama 30 menit untuk

    alat terbungkus, 20 menit untuk alat tidak terbungkus. Waktu

    ditentukan dengan jam.

    - Langkah 7 : tunggu 20 hingga 30 menit (atau hingga meter tekanan udara

    terbaca nol) sampai sterilisasi dingin. Kemudian buka

    penutup atau pintunya mengeluarkan uap. Biarkan paket

    instrumen kering seluruhnya sebelum diangkat, biasanya

    hingga 30 menit.

    - Langkah 8 : agar mencegah kodensasi ketika mengeluarkan paket-paket

    tersebut dari ruang sterilisator uap, tempatkan baki dan paket

    steril pada permukaan yang dilapisi dengan kertas atau bahan

    kain.

    - Langkah 9 : setelah sterilisasi, instrumen yang dibungkus dengan kain atau

    kertas dianggap steril sepanjang paket tersebut tetap bersih,

    kering dan utuh. Instrumen yang tidak dibungkus harus

    digunakan segera atau disimpan dalam wadah-wadah yang

    tertutup dan steril.

    o Sterilisasi Dengan Panas Kering

    Panas kering adalah sebuah cara yang praktis untuk sterilisasi atas jarum dan

    instrumen lainnya. Dianjurkan memakai sebuah oven konveksi dengan ruangan baja

    antikarat terisolasi dan rak-rak perforasi untuk memungkin sirkulasi udara panas,

    namun sterilisasi panas kering ini akan dapat tercapai dengan sebuah oven

    sederhana, asalkan sebuah termometer digunakan untuk memastikan suhu di dalam

    oven.

    Sterilisasi panas kering ini tercapai dengan proses konduksi panas. Pada

    awalnya, panas diabsorsi oleh permukaan luar dari sebuah instrumen dan kemudian

    dikirimkan ke lapisan berikutnya. Pada akhirnya keseluruhan obyek mencapai suhu

    yang dibutuhkan untuk sterilisasi. Mikroorganisme mati pada saat penghancuran

    protein secara lambat oleh panas kering. Proses sterilisasi panas kering berlangsung

    lebih lama daripada sterilisasi uap, karena kelembaban dalam proses sterilisasi uap

    secara pasti mempercepat penetrasi uap dan memperpendek waktu yang dibutuhkan

    untuk membunuh mikroorganisme.

  • 5/20/2018 Alat-alat kebidanan dan pemroresan alat

    35/45

    35

    Kelebihan

    Metode yang sangat efektif, seperti sterilisasi panas-kering dengan

    konduksi menjangkau seluruh permukaan instrumen, bahkan untuk

    instrumen yang tidak dapat dibongkar pasang. Bersifat protektif terhadap benda tajam atau instrumen dengan sisi

    potong (lebih sedikit masalah dengan penumpulan sisi potong tersebut).

    Tidak meninggalkan sisa kimia.

    Mengurangi masalah paket basah di iklim lembab.

    Kekurangan

    Instrumen plastik dan karet tidak dapat disterilisasi dengan cara panas

    kering, karena suhu yang digunakan (160-170C) terlalu tinggi untukmateri ini.

    Panas kering memenetrasi materi secara lambat dan tidak merata.

    Membutuhkan oven dan sumber listrik secara terus menerus.

    Instruksi (Oven Panas Kering)

    Untuk memastikan dijalankan dengan benar, lihatlah instruksi melakukannya

    yang diberikan oleh pabrik pembuat oven tersebut.

    - Langkah 1 : lakukan dekontaminasi, bersihkan dan keringkan seluruh

    instrumen dan instrumen lainnya yang akan disterilisasi.

    -

    Langkah 2 : bila dikehendaki, bungkuslah instrumen-instrumen dengan

    kertas aluminium atau tempatkan di sebuah kontainer

    logam dengan penutup rapat. Pembungkusan membantu

    mencegah proses kontaminasi ulang sebelum digunakan.

    Jarum suntik atau jarum jahit harus dimasukkan dalam

    tabung gelas dengan disumbat kapas.

    -

    Langkah 3 : tempatkan instrumen-instrumen lepas (tidak dibungkus) dalam

    wadah logam atau di atas baki di oven dan panaskan hingga

    suhu yang diinginkan.

    -

    Langkah 4 : setelah tercapai temperatur yang dikehendaki, mulailah

    perhitungan waktu. Dianjurkan suhu/rasio waktu berikut ini:

    170C 60 menit

    160C 120 menit

  • 5/20/2018 Alat-alat kebidanan dan pemroresan alat

    36/45

    36

    150C 150 menit

    140C 180 menit

    121C semalaman

    Tergantung pada suhu yang dipilh, waktu total siklus

    (prapemanasan, lamanya sterilisasi, dan pendinginan)

    akan membutuhkan waktu sekitar 2,5 jam pada 170C

    hingga lebih dari 8 jam pada 121

    -Langkah 5 : setelah dingin, angkatlah paket dan/atau wadah logam dan

    simpanlah. Instrumen lepas sebaiknya dikeluarkan dengan

    cunam yang steril dan gunakan segera atau tempatkan di wadah

    steril dengan penutup yang rapat.

    o Sterilisasi Kimia

    Selain penguapan tekanan tinggi atau sterilisasi panas kering sebagai alternatif

    adalah sterilisasi kimia (acapkali disebut sterilisasi dingin). Apabila objek harus

    disterilisasi, sedangkan bila mempergunakan uap tekanan tingggi atau sterilisasi

    panas-kering akan merusak objek tersebut atau apabila peralatan tidak tersedia (atau

    operasional), maka objek itu dapat disterilisasi secara kimia.

    Sejumlah disinfektan tingkat tinggi akan membunuh endospora setelah

    paparan berkepanjangan (10-24 jam). Disinfektan umum yang dapat digunakan

    untuk sterilisasi kimia terdiri dari giutaraldehid dan formaldehid. Sterilisasi

    berlangsung dengan merendamnya selama sekurang-kurangnya 10 jam dalam

    larutan glutaradehid 2-4% atau setidaknya 24 jam dalam larutan formaldehid 8%.

    Glutaraldehid seperti Cidex acapkali jarang tersedia di pasaran dan harganya sangat

    mahal, tetapi larutan ini satu-satunya sterilan yang praktis untuk instrumen tertentu,

    seperti laparoskop yang tidak dapat dipanaskan. Baik glutaraldehid maupun

    formaldehid membutuhkan penanganan khusus dan meninggalkan sisa pada

    instrumen yang ditangani. Oleh karena itu, membilas dengan air steril adalah suatu

    keharusan, apabila instrumen itu hendak dijaga tetap steril. Juga, apabila tidak

    dibilas, sisa akan mengganggu (menyebabkan lengket) bagian geser laparoskop dan

    juga akan memperkeruh lensa alat tersebut.

    Walaupun lebih murah dari glutaraldehid, larutan formaldehid lebih

    menyebabkan iritasi atas kulit, mata dan saluran nafas serta diklasifikasikan sebagai

  • 5/20/2018 Alat-alat kebidanan dan pemroresan alat

    37/45

    37

    potensial karsinogen. Apabila mempergunakan glutaraldehid atau formaldehid,

    pakailah sarung tangan untuk menghindari kontak kulit, memakai kacamata untuk

    melindungi percikan, membatasi waktu paparan, dan gunakan kedua zat kima hanya

    pada area yang berventilasi baik.

    Karena instrumen ini tidak terbungkus setelah sterilisasi kimia, instrumen ini

    harus dipindahkan dan disimpan pada sebuah wadah steril dan tertutup.

    Kelebihan

    Larutan glutaldehid dan formaldehid tidak begitu mudah dinonaktifkan

    oleh materi organik.

    Kedua larutan ini dapat digunakan untuk instrumen yang tidak tahan

    sterilisasi panas, seperti laparoskop.

    Larutan formaldehid dapat digunakan hingga 14 hari (ganti apabila

    keruh). Sebagian glutaraldehid dapat digunakan hingga 28 hari.

    Kekurangan

    Glutaraldehid dan formaldehid adalah kimiawi yang menyebabkan iritasi

    kulit. Oleh karena itu, seluruh peralatan yang direndam dalam salah satu

    larutan itu harus sepenuhnya dibilas dengan air steril setelah direndam.

    Karena glutaraldehid bekerja sangat baik pada suhu ruangan, sterilisasi

    kimia tidak dijamin berfungsi baik pada lingkungan dingin (suhu kurang

    dari 20C), bahkan dengan proses perendaman yang berkepanjangan.

    Glutaraldehid mahal harganya.

    Uap dari formaldehid dikalisifikasi sebagai potensial karsinogen, dan pada

    derajat yang lebih rendah glutaraldehid mengiritasi kulit, mata dan saluran

    pernafasan. Pakailah sarung tangan dan kacamata, batasi waktu paparan,

    dan gunakan kedua zat kimia hanya pada area berventilasi baik.

    Formaldehid tidak dapat dicampur dengan klorin karena memproduksi gas

    berbahaya (bis-klorometil-eter).

    Instruksi (Sterilisasi Kimia)

    -

    Langkah 1: lakukan dekontaminasi, bersihkan dan keringkan seluruh

    instrumen dan instrumen lainnya yang akan disterilisasi.

    - Langkah 2 : rendamlah seluruh instrumen dalam wadah bersih yang diisi

    dengan larutan kimia dan tutuplah wadah tersebut.

  • 5/20/2018 Alat-alat kebidanan dan pemroresan alat

    38/45

    38

    - Langkah 3 : biarkan instrumen itu terendam. 10 jam dalam larutan

    glutaraldehid atau sekurang-kurangnya 24 jam pada

    formaldehid.

    - Langkah 4 : angkatlah objek yang sudah direndam dari larutan dengan

    cunam steril, bilaslah tiga kali dalam air steril dan keringkan

    di udara.

    - Langkah 5 : simpanlah objek yang sudah disterilisasi dalam wadah steril

    dengan penutup yang ketat apabila instrumen tersebut tidak

    akan digunakan segera.

    Memantau Prosedur Sterilisasi

    Prosedur sterilisasi dapat dipantau secara rutin dengan mempergunakan

    kombinasi indikator biologi, kima, dan mekanika sebagai parameter.

    Indikator biologi

    Dianjurkan memantau proses sterilisasi dengan indikator biologi yang layak

    pada regular interval. Pengukuran harus dilakukan dengan indikator biologi yang

    menggunakan spora dengan resistensi baku pada populasi yang diketahui. Tipe

    indikator biologi dan interval minimum yang dianjurkan harus berupa:

    - Sterilisasi uap: basillus stearotermofilus, per minggu dan bila dibutuhkan.

    -

    Sterilisasi panas-kering: basillus subtilis, per minggu dan bila dibutuhkan.

    Indikator kimia

    Indikator kimia terdiri dari pita indikator atau lebel yang memantau waktu,

    suhu, dan tekanan untuk sterilisasi uap dan waktu dan suhu untuk sterilisasi panas-

    kering. Indikator ini harus digunakan baik di dalam di luar setiap paket atau wadah.

    Indikator eksternal digunakan untuk memverifikasi bahwa instrumen telah

    terpapar terhadap kondisi proses sterilisasi yang benar dan paket spesifik telah

    sterilisasi. Indikator internal ditempatkan di dalam paket atau wadah di area yang

    paling sulit untuk bahan sterilisasi untuk mencapainya (yaitu di tengah-tengah pak

    linen). Hal ini adalah indikator yang menjelaskan apabila instrumen tersebut telah

    disterilisasi.

    Indikator kimia, seperti pita sensitif panas atau vial gelas yang mengandung

    butir-butir yang mencair pada suhu tertentu dalam waktu tertentu, tidak menjamin

    bahwa sterilisasi telah tercapai, tetap mengindikasikan masalah mekanikal atau

    prosedural yang mungkin terjadi.

  • 5/20/2018 Alat-alat kebidanan dan pemroresan alat

    39/45

    39

    Indikator mekanik

    Indikator mekanik untuk sterilisator memberikan catatan waktu, suhu dan

    tekanan untuk siklus sterilisasi tersebut. Hal ini biasanya berbentuk kertas laporanatau grafik dari streilisator tersebut atau hal ini dapat berupa log waktu, suhu dan

    tekanan yang disimpan oleh petugas yang bertanggung jawab atas proses sterilisasi

    pada waktu itu.

    4. Disinfeksi Tingkat Tinggi (DTT)

    Proses DTT membunuh semua mikroorganisme kecuali beberapa endospora

    bakterial. DTT dapat diperoleh dengan merebus dalam air, mengukus (dengan uap panas),

    atau merendam alat dalam disinfektan kimiawi. Agar efektif, semua langkah dalam setiap

    metode perlu dipantau dengan seksama. Suhu tertinggi yang dapat dicapai oleh air

    mendidih atau uap tekanan rendah adalah 100C pada permukaan laut. Karena titik didih

    air 1,1C lebih rendah pada setiap 1.000 kaki dari permukaan air laut, sebaiknya merebus

    atau mengukus alat untuk DTT sekurang-kurangnya 20 menit. Dengan ini dapat dicapai

    batas keamanan untuk ketinggian yang bervariasi sampai 5.500 meter, dan pada waktu

    bersamaan dapat mengeliminasi infeksi dari beberapa endospora.

    DTT Dengan Merebus

    Perebusan dalam air merupakan cara yang efektif dan praktis untuk DTT alat-

    alat dan semua alat lainnya. Walaupun perebusan dalam air selama 20 menit akan

    membunuh semua bakteria vegetatif, ragi dan jamur, perebusan tidak membunuh

    semua endospora.

    Instruksi DTT dengan Perebusan

    - Langkah 1 : dekontaminasi dan bersihakn semua alat-alat yang akan di

    DTT.

    - Langkah 2 : jika mungkin, semua alat harus terendam dalam air. Atur

    permukaan air sedemikian rupa, sekurangnya 2,5 cm (1

    inchi) air di atas alat. Sebagai tambahan, pastikan semua

    wadah dan mangkok yang akan direbus telah terpenuhi air.

    - Langkah 3 : tutup rapat dan biarkan air mendidih serta berputar (kurangi

    panas pada perebusan). Air mendidih terlalu keras

    memboroskan minyak dan dapat merusak alat

  • 5/20/2018 Alat-alat kebidanan dan pemroresan alat

    40/45

    40

    - Langkah 4 : mulai mencatat waktu. Proses DTT waktu dicatat setelah air

    mendidih.

    -

    Langkah 5 : rebus alat-alat selama 20 menit

    - Langkah 6 : setelah merebus 20 menit, pindahkan alat-alat dengan yang telah

    di-DTT lebih dahulu. Jangan biarkan alat-alat terus terendam

    dalam air, karena sewaktu air mulai dingin, kuman dan partikel-

    partikel masuk dalam kontainer dan dapat mengkontaminasi alat-

    alat.

    - Langkah 7 : pakailah alat-alat dan benda-benda lain segera, atau simpan dalam

    kontainer yang telah di-DTT atau sarung tangan DTT dan

    tertutup rapat. Jika kontainer basah (karena air tertinggal di

    dasarnya), gantilah dengan kontainer yang kering dan dapat

    ditutup rapat

    Pengapuran akan berbentuk pada instrumen logam yang sering direbus. Pembentukan

    kerak yang disebabkan oleh pengapuran garam dalam air sulit dihindari. Dengan

    mengikuti langkah-langkah berikut masalah pengapuran dapat dikurangi.

    - Langkah 1 : rebus air selama 10 menit setiap hari sebelum dipakai (hal ini

    persiapan agar endapan dalam air akan mengendap sebelum

    alat-alat dimasukkan).

    - Langkah 2 : pakailah air yang sama sepanjang hari, tambah seperlunya agar

    alat-alat terendam 1 inchi di bawah permukaan air waktu DTT

    (seringkali pengeringan dan penggantian air dan perebusan terlalu

    panas meningkatkan risiko adanya pengerakan pada instrumen).

    - Langkah 3: keringkan dan bersihkan pot setiap hari setelah pekerjaan selesai

    untuk membuang pengerakan.

    DTT Dengan Mengukur

    Pengukusan sarung tangan bedah sebagai langkah akhir dalam pemrosesan sarung

    tangan dilakukan sejak lama.

    Instruksi DTT dengan Pengukusan

    Sesudah di dekontaminasi instrumen dan alat lainnya dicuci bersih, ini siap untuk di-

    DTT dengan pengukusan.

  • 5/20/2018 Alat-alat kebidanan dan pemroresan alat

    41/45

    41

    - Langkah 1 : tempatkan instrumen dan alat lainnya di salah satu panci yang

    ada lubang di dasarnya. Untuk memudahkan pengeluaran

    instrumen jangan isi panci terlalu penuh.

    - Langkah 2 : ulangi proses ini sampai ketiga panci terisi. Letakkan semua

    panci di atas panci bawah yang berisi air untuk dididihkan.

    Sebuah panci kosong tanpa lubang disiapkan di samping

    sumber panas.

    - Langkah 3 : tutup panci dan didihkan sampai air mendidih.

    - Langkah 4 : waktu uap mulai keluar di antara panci dan tutup, mulai

    mencatat waktu atau menulis waktu mulainya DT

    - Langkah 5 : kukus selama 20 menit.

    -

    Langkah 6 : angkat panci atas dan tutup panci berikutnya. Guncangkan

    panci agar air turun dari panci yang baru diangkat.

    - Langkah 7 : tempatkan panci yang baru diangkat ke atas panci kosong.

    Ulangi sampai semua panci paling atas.

    - Langkah 8 : biarkan alat-alat menjadi kering dalam panci (1-2 jam) sebelum

    dipakai.

    -

    Langkah 9 : dengan menggunakan penjepit yang DTT, pindahkan alat-alat

    kering ke dalam kontainer yang kering dan telah di DTT,

    bertutup rapat. Alat-alat dapat juga disimpan dalam panci uap

    yang tertutup, sebelum digunakan.

    Keuntungan dan Kerugian DTT

    Keuntungan

    - Murah

    - Mudah diajarkan pada petugas kesehatan

    -

    Tidak memerlukan bahan kimiawi atau larutan khusus

    - Sumber panas (pemasak atau dandang) tersedia di mana-mana

    Kerugian

    - Waktu pemrosesan harus diatur dengan seksama. Sekali mulai tidak boleh

    menambahkan air atau alat-alat lain.

    - Objek tidak dapat dipak sebelum di-DTT, sehingga kemungkinan

    kontaminasi lebih besar.

    -

    Sumber minyak diperlukan.

  • 5/20/2018 Alat-alat kebidanan dan pemroresan alat

    42/45

    42

    BAB III

    PENUTUP

    3.1 Kesimpulan

    Beberapa Macam Alat Kebidanan

    1. Peralatan dasar

    2. Peralatan pemantauan

    3. Peralatan lainnya

    4. Peralatan untuk bidan belajar

    Alat-alat Kebidanan sebagai berikut:

    Termometer

    Stetoskop

    Tensi meter

    Funduscope

    Doppler

    USG Bak Instrumen

    Bengkok/ Nier bekken

    Gunting

    -

    Gunting Diseksi (disecting scissor)

    - Gunting Benang

    -

    Gunting Episiotomi-

    Gunting Tali Pusar

    Klem

    - Klem Arteri Pean

    - Klem Kocher

    - Klem Allis

    - Klem Babcock

    Baby Scale Timbangan Orang dewasa

  • 5/20/2018 Alat-alat kebidanan dan pemroresan alat

    43/45

    43

    HB Sahli (Haemometer)

    Sarung tangan / Handscoon

    Pinset

    -

    Pinset Splinter- Pinset Anatomis

    -

    Pinset Sirugis

    Nald vooder/Needle Holder/Nald Heacting

    Sonde (Probe)

    Korentang

    Spekulum

    Pispot

    Leanec

    Pita ukur

    ARI timer untuk bagi

    Autoclick Device

    Duk/Kain steril

    Hechting Naid GR

    Infusion set dewasa

    Infusion set paediatric

    Jarum disposible

    Nasogastric tube

    Resusiatator bayi standar

    Troli

    Rostur

    Kasa

    Vial

    Waskom

    Kom kasa

    Kom betadine

    Kom sputum

    Kom kasa steril

    Spuit

  • 5/20/2018 Alat-alat kebidanan dan pemroresan alat

    44/45

    44

    Abocath

    Nal

    Selang impus

    Kanala nasal / kateter nasal

    Selang NGT

    Selang masker

    Tabung oksigen

    Pemrosesan alat adalah salah satu cara untuk menghilangkan sebagian besar

    mikroorganisme berbahaya penyebab penyakit dari peralatan kesehatan yang sudah terpakai.

    Jenis-jenis Pemroresan Alat adalah sebagai berikut:

    Dekontaminasi alat

    Pencucian Alat

    Sterilisasi

    Disinfeksi Tingkat Tinggi (DTT)

    3.2 Saran

    Pengenalan alat dan pemoresesan alat sangat penting dalam praktek kebinanan yang

    merupakan bekal utama dalam melakukan praktek kebidanan. Dalam pelayanan kebidanan

    itu sendiri pengenalan alat dan pemoresannya merupakan suatu cara agar tidak terjadi infeksi

    yang disebabkan oleh alat-alat yang tidak steril. Oleh karena itu sebagai bidan telah

    seharusnya mengenal dan mengetahui alat-alat dan cara pemerosennya dalam praktek

    kebidanan. Penulis berharap makalah ini dapat dijadikan sebagai tunjangan dan sumber

    dalam materi kuliah Pengenalan Alat dan pemerosan alat itu sendiri.

  • 5/20/2018 Alat-alat kebidanan dan pemroresan alat

    45/45

    45

    DAFTAR PUSTAKA