Akuntansi Pemerintahan

69
Akuntansi Pemerintahan Oleh : Nuryadin Sidik, SE

description

Akuntansi Pemerintahan. Oleh : Nuryadin Sidik , SE. Bab 1. Pendahuluan Akuntansi Pemerintahan dalam Ilmu Akuntansi Oleh : Nuryadin Sidik , SE. Akuntansi Pemerintahan dalam Ilmu Akuntansi. - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of Akuntansi Pemerintahan

Akuntansi Pemerintahan

Akuntansi PemerintahanOleh :Nuryadin Sidik, SEBab 1Pendahuluan

Akuntansi Pemerintahan dalam Ilmu Akuntansi

Oleh :Nuryadin Sidik, SE

Akuntansi Pemerintahan dalam Ilmu AkuntansiAkuntansi merupakan proses mengenali, mengukur dan mengomunikasikan informasi ekonomi untuk memperoleh pertimbangan dan keputusan yang tepat oleh pemakai informasi yang bersangkutan.Akuntansi bisa didefinisikan secara tepat dengan menjelaskan tiga karakteristik penting dari akuntansi, yaitu : (1) pengidentifikasian, pengukuran dan pengomunikasian informasi keuangan tentang (2) entitas ekonomi kepada (3) pemakai yang berkepentingan. Tiga Bagian Utama AkuntansiAKUNTANSIAkuntansi KomersialAkuntansi Sektor PublikAkuntansi SosialAkuntansi PemerintahanAkuntansi Non Profit LainnyaPerbandingan Organisasi Pemerintah dengan PerusahaanKarakteristik Organisasi PemerintahanPendirian, pembentukan dan kegiatan organisasi pemerintahan bukan dengan tujuan atau bermotif mengejar keuntungan.Organisasi pemerintah dimiliki secara kolektif oleh rakyat. Dengan demikian, tidak terdapat saham yang dapat dimiliki secara individual yang dapat diperjualbelikan atau dipertukarkan.Pihak-pihak yang memberikan sumber keuangan kepada organisasi pemerintahan tidak harus menerima imbalan langsung atau proporsional, baik berupa barang, uang, atau jasa.Anggota atau masyarakat, sadar atau tidak, kadang-kadang dipaksa menyetorkan uang, barang, atau jasa kepada pemerintah di mana pemerintah akan mempergunakan setoran tersebut untuk kepentingan bersama masyarakat.Perbandingan Organisasi Pemerintah dengan PerusahaanKesamaan Organisasi Pemerintahan sebagaiEntitas EkonomiKeduanya merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam sebuah sistem perekonomian nasional yang secara bersama-sama menggunakan sumber daya dalam sistem perekonomian tersebut, baik sumber daya finansial, modal, maupun manusia.Keduanya sama-sama menhadapi sumber daya ekonomi yang terbatas untuk mencapai tujuan-tujuannya.Keduanya mempunyai pola manajemen keuangan yang sama yang dimulai dari perencanaan sampai pengendalian dimana penggunaan akuntansi menjadi kebutuhan dalam hal ini.Dalam beberapa hal, keduanya mempunyai hasil produk yang sama, misalnya Pemerintah menyediakan alat transportasi berupa bus DAMRI, sementara ada juga pihak swasta yang bergerak dibidang transportasi.Ciri Khas Akuntansi PemerintahanInvestasi pada aset yang tidak menghasilkan pendapatanTidak ada pengungkapan labaTidak ada pengungkapan kepemilikanPenggunaan Akuntansi DanaTujuan Pokok Akuntansi PemerintahanPertanggungjawabanManajerialPengawasanKeuangan Negara adalah semua hak dan kewajiban negara yang dapat dinilai dengan uang, serta segala sesuatu baik berupa uang maupun barang yang dapat dijadikan milik negara yang dihubungkan dengan pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut.

(Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003)Asas-asas Umum Pengelolaan Keuangan NegaraAkuntabilitas berorientasi pada hasilProfesionalitasProporsionalitasKeterbukaan dalam pengelolaan keuangan negaraPemeriksaan keuangan oleh badan pemeriksa yang bebas dan mandiriKekuasaan atas Pengelolaan Keuangan NegaraMenteri keuangan selaku pengelola fiskalWakil pemerintah dalam kepemilikan kekayaan negara yang dipisahkanMenteri/pimpinan lembaga selaku pengguna anggaran / pengguna barang kementrian negara/ lembaga yang dipimpinnyaPertanggungjawaban Pengelolaan Keuangan Negara Dalam UU Nomor 17 Tahun 2003 ditetapkan bahwa laporan pertanggungjawaban pelaksanaan APBN/APBD terdiri atas :Laporan Realisasi AnggaranNeracaLaporan Arus KasCatatan atas Laporan Keuangan

Bab 2Anggaran Pemerintah

Oleh :Nuryadin Sidik, SE

Konsep Anggaran PemerintahMenurut Freeman (2003) Anggaran adalah sebuah proses yang dilakukan oleh organisasi sektor publik untuk mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya pada kebutuhan-kebutuhan yang tidak terbatas (the process of allocating resources to unlimited)Fungsi AnggaranAnggaran sebagai alat perencanaanAnggaran sebagai alat pengendalianAnggaran sebagai alat kebijakan Anggaran sebagai alat politikAnggaran sebagai alat koordinasi dan komunikasiAnggaran sebagai alat penilaian kinerjaAnggaran sebagai alat motivasi Siklus Penyusunan AnggaranKONDISI IDEALPerencanaan terintegrasi antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah yang seharusnya perencanaan daerah mengacu pada perencanaan pusat. RPJM DaerahRPJP DaerahRKP RPJM NasionalRPJP NasionalRKP DaerahRenstra KLRenja - KLRenstra SKPDRenja - SKPDRAPBNRAPBDRKA-KLRKA - SKPDAPBNRincian APBNAPBDRincian APBDDiacuPedomanDijabarkanPedomanPedomanPedomanPedomanPedomanDiperhatikanDijabarkanPedomanPedomanPedomanPedomanDiacuDiacuDiserasikan melalui MusrenbangUU SPPNPemerintah PusatPemerintah DaerahUU KN1717Januari AprilMei - AgustusSeptember - DesemberDepdagri/ PropinsiDPRDKDHSekda

PPKDSKPDPembahasanTim AnggaranKonsistensidengan KUARENSTRASKPDRPJMDRENJA SKPDPemutakhiranData & ProyeksiEkonomi & FiskalRancangan Awal Kerangka Ekonomi DaerahSE Prioritas Program &IndikasiPaguPembahasanRancanganKebijakanUmum APBDNota Kesepakatan,KUA, Prioritas Dan PlafonRKPDRancanganKebijakanUmum APBDPedoman PenyusunanRKASKPD, KUA,Prioritas danPlafonRKA-SKPDEvaluasi Mendagri/GubernurRAPBDDanLampiranRa PerkadaRincianAPBDPerdaAPBDPerkadaRincianAPBDKonsepDokumenAnggaranDokumenPelaksanaanAnggaranPengesahanLampiranAPBD(HimpunanRKA-SKPD)PembahasanTim AnggaranKonsistensidengan PerkadaRincian APBDPembahasanRAPBDDraftPerdaAPBDDiagram Proses Penyusunan Rancangan APBDPendekatan Sistem Perencanaan dan Penganggaran Terpadu (planning, programming and budgeting system PPBS)Konsep PPBS merupakan konsep luas yang memandang bahwa penyusunan anggaran bukanlah proses terpisah yang berdiri sendiri, melainkan sebuah bagian yang tidak terpisahkan dari proses perencanaan dan perumusan program kegiatan suatu organisasi.Struktur APBDPendapatanBelanjaSurplusDefisitPembiayaanPengeluaran : Pembiayaan Penyertaan Modal Pembentukan Dana Cadangan dan lain- lain Penerimaan : SILPA (tahun sebelumnya) Pencairan Dana Cadangan Penerimaan Pinjaman Daerah dan lain-lainMekanisme Dana Perimbangan Dana Perimbangan adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan kepada daerah untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka melaksanakan desentralisasi.

(PP Nomor 55 Tahun 2005)Mekanisme Dana PerimbanganAPBNAPBDPenerimaan dalam negeri dan hibah a. Pendapatan Pajak b. Pendapatan bukan pajak/SDA2. Belanja Negara a. Belanja Pusat b. Belanja Daerah (Bagi Hasil, DAU dan DAK)3. Keseimbangan primer4. Surplus / deficit5. Pembiayaan a. Dalam negeri b. Luar negeriPenerimaan daerah a. PAD b. Dana Perimbangan (Bagi Hasil, DAU dan DAK) c. Lain-lain pendapatan daerah yang sah2. Belanja Daerah a. Rutin b. Pembangunan3. Surplus / deficit4. PembiayaanMekanisme Dana PerimbanganDana Bagi Hasil adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan kepada daerah dengan angka presentase tertentu didasarkan atas daerah penghasil untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi. Selain karena pertimbangan politis, alasan lain dari pemberian dana bagi hasil ini adalah untuk mengurangi ketimpangan vertikal (vertical imbalance) Mekanisme Dana PerimbanganDana Alokasi Umum (DAU) adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan dengan tujuan pemerataan kemampuan keuangan antar daerahuntuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi. Jumlah keseluruhan DAU ditetapkan sekurang-kurangnya 26% dari Pendapatan Dalam Negeri Neto.Mekanisme Dana PerimbanganDana Alokasi Khusus (DAK) adalah merupakan dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan pada daerah tertentu untuk membantu mendanai kegiatan khusus yang merupakan urusan daerah dan merupakan bagian dari Program yang menjadi prioritas nasional. Daerah tertentu adalah daerah yang dapat memperoleh alokasi DAK berdasarkan kriteria umum, kriteria khusus, dan kriteria teknisBab 3Perbendaharaan Negara / Daerah

Oleh :Nuryadin Sidik, SE

PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAHPerencanaanPelaksanaanPenatausahaanPertgjwbanPengawasanRPJMDRKPDKUAPPASNota KesepakatanPedoman Penyusunan RKA-SKPD RKA-SKPD RAPBD APBDPenatausahaan BelanjaBendaharaPengeluaranolehPenatausahaan PendapatanBendaharaPenerimaanolehKekayaan dan Kewajiban daerah

Kas UmumPiutangInvestasiBarangDana CadanganUtang

AkuntansiKeuangan DaerahLaporan KeuanganPemerintah Daerah

Laporan Realisasi AnggaranNeracaLaporan Arus KasCatatan atas Laporan Keuangan

Laporan Keuangan diperiksa oleh BPK Ranperda tentang Pertanggungjawaban APBD AkuntansiKeuangan DaerahPemeriksaan Ekstern

Pemberian PedomanBimbinganSupervisiKonsultasiPendidikanPelatihanPenelitian dan Pengembangan Pembinaan:

Pengawasan terhadap pelaksanaan Perda tentang APBD

Pengendalian Intern

Renstra SKPDRenja SKPDRKPRancangan DPA-SKPD DPA-SKPD Verifikasi Ranc. DPA-SKPD (TAPD + Ka SKPD) Pelksnaan Angg. Pendapatan Pelksnaan Angg. Belanja Pelksnaan Angg. Pembiayaan S P D(Surat Penyediaan Dana) Laporan Realisasi Semester Pertama Perubahan APBDPermendagri ttg Penyusu-nan APBDPenatausahaan Pendanaan Lainnya

STUKTUR PENGELOLA KEUANGAN SKPDPENGGUNA ANGGARAN/BARANG(KEPALA SKPD)KUASA PENGGUNAANGGARAN(Kabid n1)KUASA PENGGUNAANGGARAN(Kabid n)KUASA PENGGUNAANGGARAN(Sekretaris)BENDAHARA PENERIMAAN/PENGELUARANPPTKPPTKPPK - SKPDPembantu BendaharaMengendalikan pelaksanaan kegiatan;Melaporkan perkembangan pelaksanaan kegiatan;Menyiapkan dokumen anggaran atas beban pengeluaran pelaksanaan kegiatanMenyiapkan SPMMemverifikasi SPJMelaksanakan Akuntansi dan Pelaporan KeuanganMembantu Bendahara Penerimaan & BendaharaPengeluaran:Membuat dokumenMencatat pembukuanGajiASAS UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH Keuangan daerah dikelola secara tertib, taat pada peraturan perundang-undangan, efisien, ekonomis, efektif, transparan, dan bertanggung jawab dengan memperhatikan asas keadilan, kepatutan, dan manfaat untuk masyarakat. Pengelolaan keuangan daerah dilaksanakan dalam suatu sistem yang terintegrasi yang diwujudkan dalam APBD yang setiap tahun ditetapkan dengan peraturan daerah.29Subyek Pengelolaan Keuangan DaerahPemegang kekuasaan pengelolaan keuangan daerahKepala Daerah

Koordinator Pengelolaan Keuangan DaerahSekretaris Daerah

Pejabat Pengelola Keuangan DaerahKepala Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah Pejabat Pengguna Anggaran

Kepala Satuan Kerja Perangkat DaerahPejabat Pelaksana Teknis KegiatanPejabat yang melaksanakan program dan kegiatanPejabat Penatausahaan Keuangan SKPDPejabat yang melaksanakan fungsi tata usaha keu. pada SKPD30KEWENANGAN KEPALA DAERAHmenetapkan kebijakan tentang pelaksanaan APBD;menetapkan kebijakan tentang pengelolaan barang daerah;menetapkan kuasa pengguna anggaran/barang;menetapkan bendahara penerimaan dan/atau bendahara pengeluaran;menetapkan pejabat yang bertugas melakukan pemungutan penerimaan daerah;menetapkan pejabat yang bertugas melakukan pengelolaan utang dan piutang daerah;menetapkan pejabat yang bertugas melakukan pengelolaan barang milik daerah; danmenetapkan pejabat yang bertugas melakukan pengujian atas tagihan dan memerintahkan pembayaran.Koordinator Pengelolaan Keuangan DaerahSekretaris daerahTugas koordinasi di bidang:a.penyusunan dan pelaksanaan kebijakan pengelolaan APBD;b.penyusunan dan pelaksanaan kebijakan pengelolaan barang daerah;c.penyusunan rancangan APBD dan rancangan perubahan APBD;penyusunan Raperda APBD, Perubahan APBD, & pertanggung-jawaban pelaksanaan APBD;tugas-tugas pejabat perencana daerah, PPKD, dan pejabat pengawas keuangan daerah;penyusunan laporan keuangan daerah dalam rangka pertanggungjawaban pelaksanaan APBD.Koordinator Pengelolaan Keuangan daerahBertanggung jawab kepada Kepala DaerahTugas-tugas laina.memimpin tim anggaran pemerintah daerahb.menyiapkan pedoman pelaksanaan APBD;c.menyiapkan pedoman pengelolaan barang daerah;d.memberikan persetujuan pengesahan DPA-SKPD; dane.melaksanakan tugas-tugas koordinasi pengelolaan keuangan daerah lainnya berdasarkan kuasa yang dilimpahkan oleh kepala daerah.32Pejabat Pengelola Keuangan Daerah Tugas PPKDmenyusun dan melaksanakan kebijakan pengelolaan keuangan daerah menyusun rancangan APBD dan rancangan Perubahan APBD melaksanakan pemungutan pendapatan daerah yang telah ditetapkan dengan Peraturan Daerah melaksanakan fungsi Bendahara Umum Daerah

menyusun laporan keuangan daerah dalam rangka pertanggung- jawaban pelaksanaan APBD melaksanakan tugas lainnya berdasarkan kuasa yang dilimpahkan oleh kepala daerah

33Pejabat Pengelola Keuangan Daerah Wewenang PPKD selaku BUDPPKD selaku BUD berwenang:a.menyusun kebijakan dan pedoman pelaksanaan APBD; b.mengesahkan DPA-SKPD; c.melakukan pengendalian pelaksanaan APBD; d.memberikan petunjuk teknis pelaksanaan sistem penerimaan dan pengeluaran kas daerah; e.melaksanakan pemungutan pajak daerah f.memantau pelaksanaan penerimaan dan pengeluaran APBD oleh bank dan/atau lembaga keuangan lainnya yang telah ditunjuk; g.mengusahakan dan mengatur dana yang diperlukan dalam pelaksanaan APBD; h.menyimpan uang daerah;i.menetapkan SPD;

j.melaksanakan penempatan uang daerah dan mengelola/menatausahakan investasi; k.melakukan pembayaran berdasarkan permintaan pejabat pengguna anggaran atas beban rekening kas umum daerah; l.menyiapkan pelaksanaan pinjaman pemberian jaminan atas nama Pemda; m.melaksanakan pemberian pinjaman atas nama pemerintah daerah; n.melakukan pengelolaan utang dan piutang daerah; o.melakukan penagihan piutang daerah; p.melaksanakan sistem akuntansi dan pelaporan keuangan daerah; q.menyajikan informasi keuangan daerah; r.melaksanakan kebijakan dan pedoman pengelolaan serta penghapusan barang milik daerah.34Pelaksanaan APBDDokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) SKPD terdiri atas :

DPA SKPD 1 Digunakan untuk menyusun rencana pendapatan atau penerimaan SKPD dalam tahun anggaran yang direncanakanDPA SKPD 2.1 Digunakan untuk menyusun rencana kebutuhan belanja tidak langsung SKPD dalam tahun anggaran yang direncanakanDPA SKPD 2.2.1 Digunakan untuk merencanakan belanja langsung dari setiap kegiatan yang diiprogramkanDPA SKPD 2.2 Merupakan formulir rekapitulasi dari seluruh program dan kegiatan SKPDyang dikutip dari setiap formulir DPA SKPD 2.2.1Lanjutan ..Pelaksanaan APBDDPA SKPD 3.1 Digunakan untuk merencanakan penerimaan pembiayaan dalam tahun anggaran yang direncanakanDPA SKPD 3.2 Digunakan untuk merencanakan pengeluaran pembiayaan dalam tahun anggaran yang direncanakan Ringkasan DPA SKPD Merupakan kompilasi dari seluruh DPA SKPDPenyusunan Anggaran Kas Dalam proses penatausahaan, anggaran kas mempunyai peran penting sebagai alat kontrol dan pengendalian. Dokumen ini dibuat (direkapitulasi) oleh TAPD untuk di tetapkan oleh PPKD selaku BUD yang dalam tahap berikutnya menjadi dasar pembuatan SPD.Surat Penyediaan Dana (SPD) SPD dibuat oleh BUD dalam rangka manajemen kas daerah. Manajemen kas adalah kemampuan daerah dalam mengatur jumlah penyediaan dana kas bagi setiap SKPD, artinya BUD harus mampu memperkirakan kemampuan keuangan PEMDA dalam memenuhi kebutuhan dana SKPD. Hal ini penting karena akan mempengaruhi jumlah dana yang dapat disediakan dalam satukali pengajuan SPD serta periode pengajuan SPD.Surat Permintaan Pembayaran (SPP) SPP diajukan dengan SPD sebagai dasar jumlah yang diminta untuk dibayarkan kepada SKPD.

SPP memiliki 4 jeis yaitu :SPP Uang Persediaan (SPP-UP)SPP Ganti Uang (SPP-GU)SPP Tambah Uang (SPP-TU)SPP Langsung (SPP-LS)Surat Perintah Membayar (SPM)Secara Legal, penerbitan SPM adalah otorisasi Pejabat Pengguna Anggaran (PPA). Tanda tangan dokumen SPM dilakukan oleh PPA bersangkutan sebagai sebuah pernyataan penggunaan anggaran di lingkungan SKPD nya.SPM dapat diterbitkan jika :Pengeluaran yang diminta tidak melebihi pagu anggaran yang tersediaDidukukng dengan kelengkapan dokumen sesuai peraturan perundangan

Waktu pelaksanaan penerbitan SPMDiterbitkan paling lambat 2 hari sejak SPP diterimaApabila ditolak, dikembalikan paling lambat 1 hari sejak SPP diterimaSurat Perintah Pencairan Dana (SP2D)SP2D adalah surat yang dipergunakan untuk mencairkan dana melalui bank yang ditunjuk setelah SPM diterima oleh BUD.

SP2D sifatnya spesifik, artinya satu SP2D hanya dibuat untuk satu SPMSP2D dapat diterbitkan jika : Pengeluaran yang diminta tidak melebihi pagu anggaran yang tersediaDidukukng dengan kelengkapan dokumen sesuai peraturan perundangan

Waktu pelaksanaan penerbitan SP2DDiterbitkan paling lambat 2 hari sejak SPM diterimaApabila ditolak, dikembalikan paling lambat 1 hari sejak SPM diterimaSurat Pertanggungjawaban PengeluaranBendahara pengeluaran secara administratif wajib mempertanggungjawabkan penggunaan/ ganti/ tambah UP kepada kepala SKPD melalui PPK-SKPD paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya.Dalam melakukan verifikasi atas laporan pertanggungjawaban yang disampaikan, PPK SKPD berkewajiban :Meneliti kelengkapan dokumen laporan pertanggungjawaban dan keabsahan bukti-bukti pengeluaran yang dilampirkanMenguji kebenaran perhitungan atas pengeluaran per rincian objek yang tercantum dalam ringkasan per rincian objekMenghitung pengenaan PPN/PPh atas beban pengeluaran per rincian objekMenguji kebenaran sesuai dengan SPM dan SP2D yang diterbitkan periode sebelumnya.

Selain melakukan pertanggungjawaban administratif, bendahara juga harus membuat SPJ dan dikirimkan ke BUD dalam rangka pertanggungjawaban funsionalBab 4Standar Akuntansi Pemerintah (SAP)

Oleh :Nuryadin Sidik, SEMengapa Perlu SAP ?Untuk memecahkan berbagai kebutuhan yang muncul dalam pelaporan keuangan, akuntansi, dan audit di pemerintahan, baik pemerintah pusat mauoun pemerintah daerah di Republik Indonesia, diperlukan sebuah Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) yang kredibel yang di bentuk oleh sebuah komite SAP.Isi SAP terdiri dari sebuah Kerangka Konseptual dan 11 PernyataanNo.No.PernyataanIsi Pernyataan1PSAP 01 :Penyajian Laporan Keuangan2PSAP 02 :Laporan Realisasi Anggaran3PSAP 03 :Laporan Arus Kas4PSAP 04 :Catatan atas Laporan Keuangan5PSAP 05 :Akuntansi Persediaan6PSAP 06 :Akuntansi Investasi7PSAP 07 :Akuntansi Aset Tetap8PSAP 08 :Akuntansi Konstruksi dalam Pengerjaan9PSAP 09 :Akuntansi Kewajiban10PSAP 10 :Koreksi Kesalahan11PSAP 11 :Laporan Keuangan KonsolidasianKerangka KonseptualKerangka Konseptual akuntansi pemerintahan merumuskan konsep yang mendasari penyusunan dan penyajian laporan keuangan pemerintah pusat dan daerah.Kerangka Konseptual SAP berfungsi sebagai pedoman jika terdapat masalah akuntansi yang belum dinyatakan dalam SAP. Namun jika terjadi pertentangan antara kerangka konseptual dan standar akuntansi, maka ketentuan standar akuntansi diunggulkan relatif terhadap kerangka konseptual.TEORI, STANDAR, TEKNIK/PROSEDUR AKUNTANSI TEORI/KONSEP/ AKSIOMA/ASUMSI STANDAR TEKNIK/PROSEDUR

Asumsi Dasar Asumsi dasar dalam pelaporan keuangan dilingkungan pemerintahan adalah anggapan yang diterima sebagai suatu kebenaran tanpa perlu dibuktikan agar standar akuntansi dapat diterapkan, yang terdiri atas :Asumsi kemandirian entitasAsumsi kesinambungan entitasAsumsi keterukuran dalam satuan uang (monetary measurement)8 Prinsip Akt. dan Pelaporan Keuangan PemerintahBasis AkuntansiPrinsip Nilai HistorisPrinsip RealisasiPrinsip Substansi Mengungguli Bentuk formalPrinsip PeriodesitasPrinsip KonsistensiPrinsip Pengungkapan LengkapPrinsip Penyajian WajarKarakteristik Kualitatif Informasi Keuangan Karakteristik kualitatif laporan keuangan adalah ukuran-ukuran normatif yang perlu diwajibkan dalam informasi akuntansi sehingga dapat memenuhi tujuannya.RelevanAndal Dapat dibandingkanDapat dipahami

Kendala Informasi yang Relevan dan Andal Setiap keadaan yang tidak memungkinkan terwujudnya kondisi yang ideal dalam mewujudkan informasi akuntansi dan laporan keuangan yang relevan dan andal akibat keterbatsan atau karena alasan-alasan kepraktisan. Hal-hal tersebut adalah :MaterialitasPertimbangan biaya dan manfaatKeseimbangan antar karektristik kaulitatifBab 5Teknik Akuntansi Pemerintah

Oleh :Nuryadin Sidik, SE

Persamaan Akuntansi PemerintahanAsset = Kewajiban + Ekuitas DanaBasis Akuntansi dan Fokus PengukuranEmpat Macam Basis Akuntansi Basis Kas Basis AkrualBasis Kas ModifikasiBasis Akrual ModifikasiBasis KasBasis Kas mengakui transaksi pada saat kas diterima atau dibayarkanSelain melakukan pengakuan hanya berdasarkan kas masuk dan kas keluar, juga memiliki fokus pengukuran hanya pada KASAkibatnya, yang dilaporkan dalam neraca (jika dibuat) hanya akun KAS, sehingga ekuitas dana yang ada disisi pasiva hanya menggambarkan keadaan KASBasis AkrualBasis Akrual mengakui transaksi ketika transaksi yang bersangkutan secara ekonomi terjadi, tidak semata-mata ketika kas diterima atau dibayarkanBasis Akrual mengakui transaksi pada saat terjadi dan mempunyai fokus pengukuran pada sumber daya yang dimiliki.Neraca yang dibuat dengan basis akrual akan melaporkan semua kekayaan, utang dan ekuitas dana yang dimilik, baik yang bersifat lancar maupun tidak lancar.IlustrasiSebuah pemerintahan memiliki saldo kas awal sebesar 10.000 tanpa memiliki kekayaan lain.Neraca Awal baik basis kas maupun basis akrual sbb :

NERACAKas 10.000Ekuitas Dana 10.000 Misalnya terjadi transaksi pembelian kendaraan senilai 3.000, neraca setelah transaksi tersebut akan ditampilkan secara berbeda di masing-masing basis

Jurnal Basis KasDr. Belanja Kendaraan3.000Cr. Kas3.000

NERACA BERBASIS KASKas 7.000Ekuitas Dana 7.000 Jurnal Basis AkrualDr. Kendaraan3.000Cr. Kas3.000

NERACA BERBASIS AKRUALKas 7.000Mobil 3.000Ekuitas Dana 10.000Basis Kas Modifikasi Basis Kas Modifikasi adalah sebuah pendekatan yang mencoba menampilkan informasi yang dihasilkan basis kas, sekaligus menyajikan informasi yang hanya bis dimunculkan oleh basis akrual.

Dengan ilustrasi yang sama jaurnal yang terjadi adalahJurnal Basis Kas ModifikasiDr. Belanja Kendaraan3.000Cr. Kas3.000Fokus pengukuran menghendaki informasi tentang kendaraan dimunculkan dalam neraca, maka diperlukan jurnal tambahan (Jurnal Kolorari)Dr. Kendaraan3.000Cr.Ekuitas dana yang diinvestasikan dalam aset tetap3.000

NERACA BERBASIS AKRUALKas 7.000Mobil 3.000Ekuitas Dana 7.000Ekuitas dana yang diInvestasikan dalam Aset tetap 3.000Basis Akrual ModifikasiBasis Akrual Modifikasi lebih banyak diimplementasikan pada negara-negara yang menggunakan multi dana dalam akuntansi pemerinyahannya.Basis Akrual yang mencatat transaksi transaksi sesuai dengan kejadiannya.Fokus pengukurannya hanya pada sumber dana yang bersifat lancar.Surat ketetapan pajak tertanggal 1 Januari diberikan kepada wajib pajak. Setoran pajak baru diterima oleh pemerintah pada tanggal 10 Januari. Jurnal yang dibuat pada masing-masing basis adalah :

Basis kas dan kas modifikasi mengakui transaksi pada saat kas diterima atau dibayarkan, maka tidak ada pencatatan pada tanggal 1 Januari. Sedangkan basis akrual dan akrual modifikasi mengakui transaksi ketika transaksi yang bersangkutan secara ekonomi terjadi. Oleh karena itu, pada tanggal 1 Januari ada pencatatan piutang pajak dan pendapatan pajak.

TanggalKasKas ModifikasiAkrualAkrual Modifikasi1 Jan---------Piutang PajakPiutang Pajak Pendapatan Pajak Pendapatan Pajak10 JanKasKasKasKas Pendapatan Pajak Pendapatan Pajak Piutang Pajak Piutang PajakSetiap bulan, gaji pegawai selalu dibayarkan pada tanggal 5 bulan berikutnya. Jurnal yang dibuat pada masing-masing basis adalah :

Pada tanggal 31 Desember basis kas dan kas modifikasi tidak melakukan pencatatan karena belum ada kas keluar. Sedangkan basis akrual dan akrual modifikasi sudah mengakui adanya utang gaji pada saat itu. Hal ini secara ekonomi, belanja gaji terjadi pada tanggal 31 Desember.

TanggalKasKas ModifikasiAkrualAkrual Modifikasi31 Des---------Belanja GajiBelanja Gaji Utang Gaji Utang Gaji5 JanBelanja GajiBelanja GajiUtang GajiUtang Gaji Kas Kas Kas KasPada tanggal 15 Januari, Pemerintah melakukan pembelian mobil. Jurnal pada masing-masing basisi adalah :

Fokus pengukuran basis kas adalah KAS, oleh karena itu pembelian mobil maupun aset lainnya dianggap sebagai belanja dan akan mengurangi ekuitas dana. Sedangkan fokus pengukuran basis akrual adalah semua sumber daya yang dimiliki, sehingga pembelian mobil itu dicatat sebagai perubahan bentuk sumber daya , dari kas menjadi mobil.Basis kas modifikasi mencoba menampilkan juga informasi tentang semua sumber daya yang dimiliki, sehingga jurnal yang dibuat adalah pencatatan belanja sekaligus aset tetapnya . Sementara, basis akrual modifikasi tidak mencatat apa pun karena fokus pengukurannya hanya pada sumber daya yang bersifat lancar.

TanggalKasKas ModifikasiAkrualAkrual Modifikasi15 JanBelanja ModalBelanja ModalMobil(Tidak ada pencatatan) Kas Kas KasMobil ED diinvest pd AT