Pengaruh Pemahaman Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis ...
Standar akuntansi pemerintahan
-
Upload
anggun-jayanti -
Category
Education
-
view
11.037 -
download
2
Transcript of Standar akuntansi pemerintahan
STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN
Kelompok VII:Ni Putu Mia Sulistiari Putri
Ni Nyoman Tri Sariri MNi Made Dewi Anggun J
Ni Putu Yeni Ari Yastini
STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN
prinsip-prinsip akuntansi yang diterapkan dalam
menyusun dan menyajikan Laporan Keuangan
Pemerintah, yang terdiri atas:
dalam rangka transparansi dan akuntabilitas
penyelenggaraan akuntansi pemerintahan, serta
peningkatan kualitas LKPP dan LKPD
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat
(LKPP)
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
(LKPD)
dinyatakan dalam bentuk Pernyataan Standar Akuntansi
Pemerintahan (PSAP)
STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN
dilengkapi dengan Kerangka
Konseptual Akuntansi
Pemerintahan
PSAP dapat dilengkapi dengan Interpretasi Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan (IPSAP)
atau Buletin Teknis SAP
disusun dan diterbitkan oleh Komite Standar
Akuntansi Pemerintahan (KSAP)
diberitahukan kepada Pemerintah dan
Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)
paling lambat empat belas hari kerja
sebelum diterbitkan
IPSAP dimaksudkan untuk menjelaskan lebih lanjut topik
tertentu guna menghindari salah tafsir
pengguna PSAP.
Buletin Teknis SAP dimaksudkan untuk
mengatasi masalah teknis akuntansi dengan
menjelaskan secara teknis penerapan PSAP atau IPSAP.
LATAR BELAKANG TERBITNYA PP SAP
Seiring dengan berkembangnya akuntansi di sector komersil
yang dipelopori dengan dikeluarkannya Standar
Akuntansi Keuangan oleh IAI (1994), kebutuhan standar akuntansi pemerintahan
kembali menguat.
Badan Akuntansi Keuangan Negara
(BAKUN), Departemen Keuangan mulai
mengembangkan standar akuntansi
secara eksplisit menyebutkan perlunya standar akuntansi pemerintahan dalam pertanggungjawaban keuangan daerah.PP 105/2000
Menteri Keuangan membentuk Komite Standar Akuntansi Pemerintah Pusat dan Daerah yang bertugas menyusun
konsep standar akuntansi pemerintah pusat dan daerah yang tertuang dalam KMK 308/KMK.012/2002.
Tahun 2002
laporan pertanggungjawaban APBN/APBD harus disusun dan disajikan sesuai dengan standar akuntansi Pemerintahan, dan
standar tersebut disusun oleh suatu komite standar yang independen dan ditetapkan dengan peraturan pemerintah.
UU Nomor 17 Tahun 2003
• penyusunan laporan pertanggungjawaban pemerintah pusat dan daerah sesuai dengan standar akuntansi pemerintahan
• pembentukan komite yang bertugas menyusun standar akuntansi pemerintahan dengan keputusan presiden.
UU Nomor 1 Tahun 2004
LATAR BELAKANG TERBITNYA PP SAP
Identifikasi Topik untuk Dikembangkan Menjadi Standar
Pembentukan Kelompok Kerja (Pokja) di dalam KSAP
PROSES PENYUSUNAN SAP
Riset Terbatas oleh Kelompok Kerja
Penulisan draf SAP oleh Kelompok Kerja
Pembahasan Draf oleh Komite Kerja
Pengambilan Keputusan Draf untuk Dipublikasikan
Peluncuran Draf Publikasian SAP (Exposure Draft)
Dengar Pendapat Terbatas (Limited Hearing) dan Dengar Pendapat Publik (Public Hearings)
Pembahasan Tanggapan dan Masukan Terhadap Draf Publikasian
Finalisasi Standar
Tahap-tahap penyiapan SAP
PENETAPAN SAPSebelum dan setelah dilakukan publik hearing, Standar dibahas
bersama dengan Tim Penelaah Standar Akuntansi Pemerintahan BPK.
KSAP melakukan finalisasi standar
KSAP meminta pertimbangan kepada BPK melalui Menteri Keuangan.
Namun draf SAP ini belum diterima oleh BPK karena komite belum ditetapkan dengan
Keppres.
melalui Keputusan Presiden Nomor 84 Tahun 2004 dibentuk Komite Standar Akuntansi Pemerintahan untuk menyempurnakan kembali draf SAP yang pernah diajukan kepada BPK agar pada awal tahun
2005 dapat segera ditetapkan.
diterbitkan PP No. 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan
Presiden menandatangani Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan
SAP YANG BERLAKU DI INDONESIA
13 Juni 2005
2010
PP No. 24 Tahun 2005 dinyatakan tidak berlaku lagi. PP No. 71 Tahun 2010 mengatur penyusunan dan penyajian
laporan keuangan berbasis akrual.
SAP yang mengakui pendapatan, beban,
aset, utang, dan ekuitas dalam
pelaporan finansial berbasis akrual, serta
mengakui pendapatan, belanja, dan
pembiayaan dalam pelaporan pelaksanaan anggaran berdasarkan basis yang ditetapkan dalam APBN/APBD.
PP No.71 Tahun 2010
Standar Akuntansi Pemerintahan tercantum dalam dua lampiran Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2010
SAP Berbasis Akrual
dinyatakan dalam bentuk PSAP dan dilengkapi dengan Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan yang tercantum dalam Lampiran I Peraturan Pemerintah
Nomor 71 Tahun 2010.
Penyusunan SAP Berbasis Akrual dilakukan oleh KSAP melalui proses baku penyusunan
yang secara lengkap terdapat dalam Lampiran III Peraturan Pemerintah Nomor 71
Tahun 2010.
Yang membedakan antara Laporan Keuangan Perusahaan dengan Laporan Keuangan
Pemerintahan adalah terletak pada jenis bidang usaha yaitu pelayanan publik serta nomor rekening perkiraan yang digunakan.
PP No.71 Tahun 2010
SAP Berbasis
Kas Menuju Akrual
SAP yang mengakui pendapatan
, belanja, dan pembiayaan
berbasis kas, serta mengakui aset, utang,
dan ekuitas, dana berbasis akrual.
dinyatakan dalam bentuk PSAP dan dilengkapi dengan Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan yang tercantum dalam Lampiran II Peraturan Pemerintah
Nomor 71 Tahun 2010.
Sebelumnya, SAP Berbasis Kas Menuju Akrual digunakan dalam SAP berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2005
UU No. 17 tahun 2003 menyatakan bahwa selama pengakuan dan pengukuran
pendapatan dan belanja berbasis akrual belum dilaksanakan, digunakan pengakuan
dan pengukuran berbasis kas.
Pengakuan dan pengukuran pendapatan dan belanja berbasis akrual menurut Pasal 36
ayat (1) UU No. 17 Tahun 2003 dilaksanakan paling lambat lima tahun. Karena itu, PP No. 24 Tahun 2005 digantikan dengan PP No. 71
Tahun 2010.
PERUBAHAN PSAPDalam hal diperlukan perubahan terhadap PSAP,
perubahan tersebut diatur dengan Peraturan Menteri Keuangan setelah mendapat pertimbangan dari BPK.
Rancangan perubahan PSAP disusun oleh KSAP sesuai dengan mekanisme yang berlaku dalam penyusunan SAP.
Rancangan perubahan PSAP disampaikan oleh KSAP kepada Menteri Keuangan.
Menteri Keuangan menyampaikan usulan rancangan perubahan PSAP kepada BPK untuk mendapat
pertimbangan.
Perubahan yang dimaksud adalah penambahan, penghapusan, atau penggantian satu atau lebih PSAP.
KONSEKUENSI DITETAPKANNYA PP
SAP
diharapkan akan adanya transparansi, partisipasi dan akuntabilitas pengelolaan
keuangn negara guna mewujudkan pemerintahan yang baik (good
governance).
Untuk implementasi pada pemerintah daerah, Departemen Dalam Negeri telah membuat serangkai kebijakan/strategi implementasi SAP,
antara lain:
Omnibus Regulation : Revisi PP 105/2000 dan Kepmendagri 29/2002
Melakukan identifikasi terhadap hal-hal yang memerlukan revisi
Penerapan PP SAP disesuaikan dengan kondisi Pemda dalam penerapan sistem pertanggungjawaban sesuai Kepmendagri 29/2002.
Revisi dilaksanakan secara bertahap dan selektif
Melakukan pendampingan kepada pemerintah daerah dalam implementasi standar akuntansi
Pelaksanaan Daerah media Inkubator (DMI) secara sukarela dalam penerapan PP SAP.
Evaluasi dan monitoring secara berkala dari pihak-pihak yang berwenang
SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAHAN• Sistem Akuntansi Pemerintahan pada Pemerintah Pusat diatur dengan
Peraturan Menteri Keuangan yang mengacu pada pedoman umum Sistem Akuntansi Pemerintahan.
• Sistem Akuntansi Pemerintahan pada pemerintah daerah diatur dengan peraturan gubernur/bupati/walikota yang mengacu pada pedoman umum Sistem Akuntansi Pemerintahan.
• Pedoman umum Sistem Akuntansi Pemerintahan diatur dengan Peraturan Menteri Keuangan setelah berkoordinasi dengan Menteri Dalam Negeri.
• Selain mengacu pada pedoman umum Sistem Akuntansi Pemerintahan, dalam menyusun Sistem Akuntansi Pemerintahan pada pemerintah daerah, gubernur/bupati/walikota mengacu pula pada peraturan daerah dan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai pengelolaan keuangan daerah.
SESI DISKUSI
TERIMAKASIH