Akuntansi Pajak Slide 2

43
Konsep Dasar Pajak

description

pajak

Transcript of Akuntansi Pajak Slide 2

PowerPoint Template

Konsep Dasar PajakAgendaPajak dalam LK1.Konsep Umum Pajak

2.Regulasi Pajak3.Pajak dalam Perusahaan4.PERTANYAAN MENDASAR Bagaimana mencatat ?PenjualanPembayaran gajiPembayaran sewaPenerimaan pendapatan jasa?Dari mana pos-pos pajak dalam Laporan Keuangan diperoleh ?Beban pajak penghasilanUtang pajak penghasilan / pajak dibayar dimukaAset dan liabilitas pajak tangguhanBagaimana pengungkapan ?3

Pajak dalam Laporan Keuangan

Aktiva

Kewajiban

Beban Pajak

Arus kas

4Ilustrasi Pajak PerusahaanLABA RUGILaba sebelum pajak xxxPajak kini (current tax)(xxx)Pajak tangguhan (deferred tax) xxxLaba tahun bjln dari operasi dilanjutkan xxxKerugian/pendapan operasi dihentikan xxxLaba tahun berjalan xxxPendapatan komprehensif xxxPajak penghasilan terkait(xxx)Total laba komprehensif xxxLaba yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk xxx Kepentingan non pengendali xxxNERACAAktiva Pajak Tangguhan xxx atauKewajiban Pajak Tangguhan xxx5BadanPenghasilanBeban yang dapat dikurangkanPenghasilan kena pajakX tarif pajakPajak terutang 1thn fiskalKredit pajakAngsuran pajak (PPh25)Dipotong pihak lain (22,23)Pajak luar negeri (24)Pajak kurang/lebih bayar (29/28Pajak Perusahaan

Memotong PPh 21 atas gaji

DipotongPPh 23 atas penghasilan jasa

PPN atas penyerahan barang/jasaPBBMeteraiBPHTBPajak Daerah

SetorKas negaraLaporKPP

PAJAK dalam PerusahaanPajak atas Penghasilan PerusahaanDibayar langsung oleh perusahaan :Angsuran pajak (PPh 25)Pembayaran pajak akhir tahun (PPh 28/29)Dipotong oleh pihak lain (final, tidak final, 22, 23)Laporan laba rugi akan mempengaruhi jumlah beban pajak dan di Neraca utang pajak / pajak dibayar dimukaKewajiban memotong pajak pihak lain (with holding tax)Pajak atas penghasilan yang diterima pihak lain (21, 23, 26)PPN pajak atas penyerahan barang / jasa kena pajakTidak muncul dalam laporan laba rugi, tetapi di Neraca sebagai utang atau pajak dibayar dimukaPajak LainnyaPBB, pajak daerah, PPnBM bebanPajak atas pengalihan hak atas tanah dan bangunan (BPHTP)Pajak DaerahBea Materai

7PAJAK untuk IndividuPajak atas Penghasilan PerusahaanDibayar langsung oleh perusahaan :Angsuran pajak (PPh 25)Pembayaran pajak akhir tahun (PPh 28/29)Dipotong oleh pihak lain (final, tidak final, 22, 23)Kewajiban memotong pajak pihak lain (with holding tax)Orang pribadi sebagai pengusaha atau yang mempekerjakan pihak lainPajak atas transaksi PPNPajak LainnyaPBB, pajak daerah, PPnBM bebanPajak atas pengalihan hak atas tanah dan bangunan (BPHTP)Pajak DaerahBea Materai

8Akuntansi pajak penghasilanFokus pada pajak penghasilan perusahaanSebelum PSAK 46:Beban pajak dalam laporan laba rugi adalah pajak terutang menurut fiskal PSAK ETAPPSAK 46 (eff 1 Jan 1999 perusahaan listed dan 1 Jan 2001 non listed) Beban pajak kini pajak terutang menurut fiskalBeban / penghasilan pajak tangguhanAktiva / kewajiban pajak tangguhan

9Perbedaan Pajak dan Akuntansi -1PSAKUndang-UndangAKUNTANSIPAJAKPERBEDAANPermanenTemporerPajak Tangguhan:Aktiva/utangBeban/Pendapatan10Penelitian:Book tax GapEff Tax Rate10Trade off Akuntansi dan PajakPajak Penghasilan Kena Pajak besar akan menyebabkan pajak yang harus dibayarkan besar.Akuntansi : Laba sebelum pajak besar akan menyebabkan laba yang dilaporkan besarTrade off ini akan semakin kecil untuk perusahaan terbuka, karena kepentingan pemegang saham menginginkan laba yang tinggi sehingga pajak tidak dapat dikecilkan.

11Definisi PajakProf. Dr. Rochmat Soemitro, S.Hiuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan tidak mendapat jasa timbal (kontraprestasi), yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum (Dasar-dasar hukum pajak dan pajak pendapatan 1990:5)

PENGERTIAN PAJAKProf.Dr.P.J.A.AdrianiIuran kepada negara (dapat dipaksakan) yang terutang oleh yang wajib membayarnya menurut peraturan dengan tidak mendapat prestasi kembali yg langsung dpt ditunjuk dan gunanya adalah untuk membiayai pengeluaran pengeluaran umum berhubungan dengan tugas negara untuk menyelenggarakan pemerintahan

Mr. DR. N. J. FeldmannPajak adalah prestasi yang dilaksanakan oleh dan terutang kepada Pengusaha (menurut norma-norma yang ditetapkannya secara umum), tanpa adanya kontra-prestasi, dan semata2 digunakan untuk menutup pengeluaran2 umum.Definisi PajakDipungut berdasarkan undang-undangTidak menunjukkan adanya kontraprestasiDipungut negara baik pemerintah pusat dan daerahDiperuntukkan pengeluaran pemerintah public investmentMempunyai tujuan lain reguler

PERBEDAAN PAJAKRETRIBUSIMendapat kontraprestasi langsung

Unsur yang melekat pada pengertian retibusi adalah:Pemungutan retribusi harus berdasarkan undang-undang.Sifat pemungutannya dapat dipaksakanPemungutannya dilakukan oleh negaraDigunakan untuk pengeluaran bagi masyarakat umumKontraprestasi langsung dapat dirasakan oleh pembayar retribusiPERBEDAAN PAJAKSUMBANGANYang mendapat manfaat penerima sumbangan

Sumbangan tidak diartikan untuk kepentingan pengeluaran2 yang dikelola oleh pemerintah,tetapi dilaulan oleh dan untuk kepentingan sekelompok masyarakat tertentu dan tidak memerlukan dasar hukum pungutannyaberdasarkan UU serta unsur pelaksanaannya pun tidak adaSumbangan pungutannya tidak berdasarkan UU tetapi lebih bersifat gotong royongFungsi PajakBudgetair sumber penerimaan utamaReguler PPnBM Minimun keras, PPh pengusahan kecil lebih rendah,

RedistribusiDemokrasiPajak dalam APBN

Azas pajakEQUALITY Pajak adil dan merataAdil secara vertikalAdik horisontal

CONVINIENCE tidak menyulitkan, Pay as you earn, ex:withholding systemCERTAINTY tidak sewenang-wenang, berdasarkan undang-undang yang dilaksanakanECONOMY efisien ex:self assesment

Adam Smith dalam An Inquiri into the nature and cause of the wealth of nationsAzas PemungutanAzas Menurut Falsafah HukumTeori Asuransi (melindungi)Teori KepentinganTeori daya pikulTeori BaktiTeori azas daya beli

Azas yuridisHukum pajak harus memberikan jaminan hukum UU

Azas ekonomiNegara perekonomian meningkat. Pajak tidak menghambat ekonomi

Azas untuk memungutAzas tempat tinggalAzas kebangsaanAzas sumberTEORI ASURANSIPembayaran pajak disamakan dengan pembayaran premi.Masyarakat seakan mempertanggungjawabkan keselamatan dan keamanan jiwanya kepada negara.

Benarkah ?

TEORI KEPENTINGANNegara melindungi kepentingan harta dan jiwa warga negara dengan memperhatikan beban yang harus dipungut dari masyarakat

TEORI GAYA PIKULTiap orang dikenakan pajak dengan bobot yang sama (adil) sesuai dengan daya pikul:Unsur Obyektif (besarnya penghasilan)Unsur Subyektif (besarnya pengeluaran)

TEORI GAYA BELIPajak untuk memelihara kepentingan masyarakatPajak ditekankan untuk fungsi mengatur

TEORI BAKTIPajak dianggap sebagai bentuk bakti rakyat kepada negaraTeori kewajiban pajak mutlak. Pada jaman kerajaan, pajak=ulubekti sebagai bentuk kesetiaan rakyat pada raja. Raja=wakil Dewa

HUKUM PAJAKKumpulan peraturan-peraturan yang mengatur hubungan antara pemerintah sebagai pemungut pajak dan rakyat sebagai pembayar pajak

PEMBAGIAN HUKUM PAJAKHUKUM PAJAK MATERIALmengatur tentang obyek pajak, subyek pajak, besar pajak yang dikenakan timbul dan hapusnya utang pajak dan hubungan hukum antara pemerintah dan WPUU PPh dan UU PPNHUKUM PAJAK FORMALtata cara untuk mewujudkan hukum material menjadi kenyataan

UU KUP, UU PPSP, UU Pengadilan Pajak

KUP UU 28/2007PENDAFTARANPEMBAYARANPELAPORANPEMBUKUANWPPEMERIKSAANPENETAPANFISKUSKEBERATANKEP KEBERATANBANDINGKEP BANDINGBPPMANPWPSSPSPTSKP-KB, N, KBTKEDUDUKAN HUKUM PAJAK Hukum PerdataMencari dasar kemungkinan pemungutan atas kejadian,keadaan dan perbuatan hukum yang bergerak dalam lingkungan perdataHukum PidanaAdanya sanksi atas kealpaan dan kesengajaan terhadap WP yang melanggar peraturanHutang pajakSaat timbul hutang pajakMateriil : saat diberlakukannya UUFormal : saat ditagih / ditetapkan oleh fiskusBerakhirnya utang pajakPembayaranKompensasiDaluwarsaPembebasan / penghapusan

Jenis Pajak

PajakGolonganSifatLemb.PemungutnyaPajak DaerahPajak PusatPajak ObyektifPajak SubyektifPajak Langsungpajak tdk langsung

MENURUT SASARAN/ OBYEKNYAPAJAK SUBYEKTIF

BERDASARKAN SUBYEK BARU DICARI OBYEKNYA

PPhPAJAK OBYEKTIF

BERDASARKAN OBYEK BARU DICARI SUBYEKNYA

PPN, PPnBMMENURUT SIFATNYAPAJAK LANGSUNG

PEMBEBANANNYA TIDAK DAPAT DILIMPAHKAN KPD PIHAK LAIN

PPhPAJAK TIDAK LANGSUNG

PEMBEBANANYA DAPAT DILIMPAHKAN KEPADA PIHAK LAIN

PPNMENURUT PEMUNGUTANNYAPAJAK PUSAT

PPh,PPN PPnBM, PBB, Bea MateraiPAJAK DAERAH

Pajak Reklame, Pajak Hiburan, Pajak Rumah Makan/Restoran dan Hotel.Pengenaan pajak di IndonesiaNegaraDaerahPPH : UU. No. 7 Th. 1983diubah UU. No. 36Th 2008PPN dan PPnBM: UU. No. 8 Th. 1983diubah UU. No. 42 Th. 2009Bea Meterai: UU. No. 13 Th. 1985PBB: UU. No. 12 Th. 1985diubah UU. No. 12 Th 1994 BPHTB: UU. No. 21 Th. 1997diubah UU. No. 20 Th. 2000Dasar hukum Pajak Daerah & Retribusi:UU No. 18 Th. 1997diubah UU. No. 34 Th. 2000PAJAK PENGHASILANJENIS-JENIS PAJAKPAJAK PUSATPAJAK DAERAHPajak PenghasilanPajak Pertambahan Nilai & PPn BMBea MeteraiPajak Bumi dan BangunanBea Perolehan Hak atas Tanah dan BangunanPAJAK PROPINSIPAJAK KABUPATENBea Balik Nama Pajak KendaraanPajak Hotel & RestoranPajak HiburanPajak Radio36KUP UU 28/2007PENDAFTARANPEMBAYARANPELAPORANPEMBUKUANWPPEMERIKSAANPENETAPANFISKUSKEBERATANKEP KEBERATANBANDINGKEP BANDINGBPPMANPWPSSPSPTSKP-KB, N, KBTPerlawanan PajakPASIF

Struktur EkonomiSistem PemungutanMoral dan Intelektual pendudukAKTIF

Tax AvoidanceTax Evasion

CARA(STELSEL) PEMUNGUTAN PAJAK

StelselFiktif PPh ps 25Riil PPh ps 21, 23Campuran PPh ps 29SISTEM PEMUNGUTAN PAJAKSistem pemungutanOfficial assessment SKP, PBBSelf assessment PPh tahunanWithholding system PPh 21, 23,

YURISDIKSI PEMUNGUTAN PAJAK

Azas pemungutan pajakDomisili / tempat tinggalSumberKebangsaanTARIF PAJAKPRESENTASE TARIF

MARGINALEFEKTIFSTRUKTUR TARIF

PROPORSIONAL (PPN)PROGRESIF : progresif progresifProgresif degresifDEGRESIFTETAP (materai)

Terima kasih!