Akuntanbilitas Dan Good Governance
-
Upload
amilya-putri -
Category
Documents
-
view
21 -
download
2
Transcript of Akuntanbilitas Dan Good Governance
![Page 1: Akuntanbilitas Dan Good Governance](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082609/55cf9b23550346d033a4e4cf/html5/thumbnails/1.jpg)
AKUNTANBILITAS DAN GOOD GOVERNANCE
Kepemerintahan yang baik (good governance) merupakan issue yang paling
mengemuka dalam pengelolaan administrasi publik dewasa ini. Governance mempunyai tiga
pijakan, yaitu : economic, political dan administrative. Ecmonomic governance meliputi
proses-proses pembuatan keputusan (decision-moking processes) yang memfasilitasi'
aktivitas ekonomi di dalam negeri dan interaksi diantara penyelenggara ekonomi. Economic
governance mempunyai implikasi terhadap equity, poverty dan quality of life. Political
governance adalah proses-proses pembuatan keputusan untuk formulasi kebijakan.
Administrative governance adalah sistem implementasi proses kebijakan. Oleh karena itu
institusi dari governance meliputi tiga domain, yaitu state (negara atau pemerintahan),
private sector (sektor swaya atau dunia usaha), dan society(masyarakat) , yang saling
berinteraksi dan menjalankan fungsinya masing-masing. Institusi pemerintah berfungsi
mencipyakan lingkungan politik dan hukum yang kondusif, sektor swasta menciptakan
pekerjaan dan pendapatan, sedangkan society berperan positif dalam interaksi sosial,
ekonomi, dan politik, termasuk mengajak kelompok-kelompok dalam masyarakat untuk
berpatisipasi dalam aktivitas ekonomi, sosial, dan politik.
Arti good dalam good governance mengandung dua pengertian: pertama, nilai-nilai
yang menjunjung tinggi einginan/kehendak rakyat, dan nilai-nilai yang dapatmeningkatkan
kemampuan rakyat yang dalam pencapaian tujuan (nasional) kemandirian, pembangunan
berkelanjutandan keadilan sosial; kedua, aspek-aspek fungsional dari pemerintahan yang
efektif dan efisien dalam pelaksanaan tugasnya untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut.
berdasarkan pengertian ini good governance berorientasi pada, yaitu: pertama orientasi ideal
negara yang diarahkan pada pencapaian tujuan nasional; kedua, pemerintahan yang berfungsi
secara ideal, yaitu secara efektif dan efisien dalam melakukan upaya mencapai tujuan
nasional. Dengan lingkup tersebut, good governance dapat dikelompokkan menjadi 9
karakteristik, yaitu (a) participation, (b) rule of law (c) transparancy, (d) responsivness, (e)
concensus orientation, (f) equity, (g) effectiveness & efficiency, (h) account ability, dan (i)
strategic vision.
Suatu perubahan strategik atas perubahan kondisi lingkungan maupun perubahan
kelembagaan dan organisasi untuk mengatasi krisis multidimensi dan 4P Pembangunan
mengalami kegagalan yang disebabkan : terrlalu cepat puas, koalisi pengaruh yang cukup
efektif tidak terjadi, menganggap remeh kekuatan visi serta komunikasi visi dan strategi,
memberikan kesempatan tembok menghalangi visi baru, gagal mewujudkan sukses dan
sukses jangka pendek, jangan terlalu cepat mengumumkan sukses, lupa menjangkar
![Page 2: Akuntanbilitas Dan Good Governance](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082609/55cf9b23550346d033a4e4cf/html5/thumbnails/2.jpg)
perubahan agar berurat berakar dalam budaya organisasi. Kekeliruan dapat dihindarkan dan
dikurangi melalui kepemimpinan yang proaktif dan visioner dalam manajemen perubahan
organisasi dan kelembagaan.
Akuntanbilitas adalah kewajiban untuk memberikan pertanggungjawaban atau
menjawab dan menerangkan kinerja dan tindakan seseorang/badan hukum/pimpinan suatu
organisasi kepada pihak yang memiliki hak atau berkewenangan untuk meminta keterangan
atau pertanggungjawaban. Perkembangan akuntanbilitas sebagai suatu sistem telah mampu
membangun suatu sistem pengendalian yang lebih efisien dan efektif. Pelaksanaan
akuntanbilitas akan dipengaruhi oleh banyak faktor yang akan menghasilkan corak
akuntanbilitas yang secara simultan dan saling terkait satu sama lainny. Media akuntanbilitas
merupakan media pertanggungjawaban yang menjadi alat evaluasi oleh pihak yang
memberikan kewenangan untuk menilai kkinerja pejabat pemerintah. Oleh karena itu,
pelaporan akuntanbilitas harus dibuat secara tertulis dalam bentuk laporan yang bersifat
periodik.
Mengingat pentingnya akuntanbilitas dalam pencapaian Good Governance maka
dalam penerapannya perlu ditetapkan :
1. Pernyataan yang jelas mengenai tujuan dan sasaran dari kebijakan dan program.
2. Pola pengukuran tujuan setelah tujuan dibuat dan hasil dapat diidentifikasikan dengan
menetapkan indikator kemajuan yang mengarah pada pencapaian tujuan dan hasil-
hasil.
3. Suatu sistem insentif dalam pengumpulan data yang berhasil bagi para petugas
pelayanan, manajer program dan mungkin juga masyarakat yang dilayani.
4. Pelaporan dan pengumpulan data yang bentuk dan isi laporan harus dipertimbangkan
sedemikian rupa, sehingga laporan yang berbeda harus dibuat untuk pemakai laporan
yang berbeda.
5. Pengembangan sistem akuntanbilitas harus dilakukan dengan cara terkordinasi dan
bukan secara terpisah untuk maisng-masing program.
PERENCANAAN STRATEGIK INSTANSI PEMERINTAH
Perencanaan strategik merupakan proses secara sistematis yang berkelanjutan dari
pembuatan keputusan yang beresiko, dengan memanfaatkan sebanyak-banyaknya
pengetahuan antisipatif, mengorganisasi secara sistematis usaha-usaha melaksanakan
keputusan tersebut dan mengukur hasilnya melalui umpan balik yang terorganisasi dan
sistematis. Perencanaan strategik instansi pemerintah merupakan integrasi antara keahlian
![Page 3: Akuntanbilitas Dan Good Governance](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082609/55cf9b23550346d033a4e4cf/html5/thumbnails/3.jpg)
sumber daya manusia dan sumber daya lain agar mampu menjawab tuntutan perkembangan
lingkungan strategik, nasional dan global serta tetap berada dalam tatanan sistem manajemen
nasional.
Dalam merumuskan dan mempersiapkan perencanaan strategik, organisasi harus :
1. Menentukan visi, misi, tujuan , dan sasaran yang akan dicapai.
2. Mengenali lingkungan dimana organisasi mengimplementasikan interaksinya,
terutama suasana pelayanan yang wajib diselenggarakan oleh organisasi kepada
masyarakat.
3. Melakukan berbagai analisis yang bermanfaat dalam positioning organisasi dalam
peraturan memperebutkan kepercayaan pelanggan.
4. Mempersiapkan semua faktor penunjang yang diperlukan terutama dalam mencapai
keberhasilan operasional organisasi.
5. Menciptakan sistem umpan balik untuk mengetahui efektivitas pencapaian
implementasi perencanaan strategii.
Dengan dirumuskannya perencanaan strategik, indtansi pemerintah telah mengatur
arah perkembangan organisasi untuk meraih keberhasilan dimasa mendatang dengan
recognized dan responsed oleh semua stake holdersnya. Perumusan perencanaan strategik
akan dapat berhasil dengan baik apabila terdapat komitmen penuh dari pimpinan puncak
melalui proses yang saling berkomunikasi dengan baik yakni top-down dan bottom-up
approach. Peranan pimpinan puncak yang krusial adalah menciptakan kondisi-kondisi untuk
analisis dan diagnosis lingkungan yang efektif. Pimpinan puncak memiliki peranan pokok
untuk mencapai hasisl sesuai yang diharapkan, memelihara dan mengembangkan kemampuan
organisasi, serta mengkordinasi fungsi-fungsi. Dengan penentuan visi, misi, memahami
faktor-gaktor kunci keberhasilan sebagai manifestasi respons organisasi terhadap kondisi
lingkungan baik internal maupun eksternal, instansi pemerintah telah menetapkan arah yang
akan dituju olehnya.
PENGUKURAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
Pengukuran Kinerja merupakan suatu alat manajemen yang digunakan untuk
meningkatkan kualitas pegambilan kepusuan dan akuntanbilitas dalam rangka menilai
keberhasilan/kegagalan pelaksanaan kegiatan/program/kebijaksanaan sesuai dengan sasaran
dan tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan misi dan visi instansi
pemerintah. Pengukuran tersebut tidak semata-mata kepada input (masukan) dari program
instansi tersebut tetapi lebih ditekankan kepada keluaran, manfaat, dan dampak dari program
![Page 4: Akuntanbilitas Dan Good Governance](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082609/55cf9b23550346d033a4e4cf/html5/thumbnails/4.jpg)
instansi tersebut bagi kesejahteraan masyarakat. Melalui pengukuran kinerja keberhasila
suatu instansi pemerintah akan lebih dilihat dari kemampuan instansi tersebut, berdasarkan
sumber daya yang dikelolanya, untuk mencapai hasil sesuai dengan rencana yang telah
dituangkan dalam Perencanaan Strategik. Agar pengukuran kinerja dapat diterapkan dengan
efisien dan efektif, perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1. Pengukuran kinerja yang dilakukan harus memperhatikan kondisi nyata dari organisasi.
2. Semua pihak yang terlibat dalam pengukuran kinerja harus mempunyai latar belakang
pemikiran bahwa mereka mengukur kinerja organisasi.
3. Dukungan dari manajemen puncak, melibatkan karyawan, menciptakan sistem
komunikasi yang baik, adanya kerangka kerja konseptual, dan mengkondisikan bahwa
pengukuran kinerja merupakan suatu hal yang penting dalam rangka mengaplikasikan
pengukuran kinerja dengan sukses.
4. Pengkuran kinerja merupakan siklus yang terus bergerak.
THE NEW PUBLIC-MANAGEMENT PARADIGM AND
THE SEARCH FOR DEMOCRATIC ACCOUNTABILITY
By Robert D. Behn
Jurnal ini menjelaskan tentang dua paradigma yang ada dalam sektor publik yaitu
paradigma tradisional dan paradigma new public management. Isu awal yang berkaitan
dengan sektor publik saat ini adalah terkait kinerja yang dimiliki sektor publik. Sorotan
masyarakat sekarang ini lebih tajam terhadap sektor publik untuk dapat memberikan
pelayanan yang benar-benar sesuai dengan keinginan masyarakat. Sektor publik semakin
dituntut untuk menjadi lebih transparan dan akuntabel. Untuk mengatasi permasalahan
tersebut muncullah paradigma new public management. Paradigma ini mulai dikenal tahun
1980-an dan kembali populer pada tahun 1990-an.
New public management berfokus pada manajemen sektor publik yang berorientasi
pada kinerja kemampuan dari strategi mereka untuk menghasilkan hasil. Tapi mereka tidak
bisa mengabaikan pertanyaan menyulitkan akuntabilitas politik. Mereka harus
mengembangkan proses yang tidak hanya memungkinkan manajer publik untuk
menghasilkan hasil yang lebih baik tetapi juga memberikan pertanggungjawaban kepada
pemilih demokratis.
![Page 5: Akuntanbilitas Dan Good Governance](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082609/55cf9b23550346d033a4e4cf/html5/thumbnails/5.jpg)
New public management telah menantang paradigma yang berlaku sebelumnya yaitu
traditional public-administration paradigm yang telah menjadi mainstream dan pratik utama
yang digunakan sebagai dasar berpikir dan pertimbangan dalam sektor publik selama lebih
dari satu abad . Argumen mereka adalah cukup sederhana : Metode tradisional untuk yang
digunakan pemerintah terlalu rumit, terlalu birokratis, terlalu tidak efisien , terlalu responsif,
terlalu produktif. Ini tidak memberikan kita hasil yang kita inginkan dari pemerintah. Dan
hari ini, warga berharap pemerintah untuk memproduksi hasil. Mereka tidak lagi toleran
terhadap inefisiensi atau ketidakefektifan. Jadi, kita perlu cara baru melakukan bisnis, maka
dari itu paradigma baru juga diperlukan untuk pengelolaan pemerintah.
Traditional public-administration paradigm tidak terbentuk semata-mata hanya dari
kelemahan-kelemahan yang dituduhkan oleh paradigma new public management. Pendekatan
traditional public-administration paradigm untuk melakukan aktivitas operasional
pemerintah mungkin memiliki beberapa kekurangan , tetapi memiliki satu, keuntungan yang
sangat besar yaitu paradigma ini dianggap accountable. Pemerintah berbeda. Pemerintah
harus bertanggung jawab tidak hanya untuk beberapa koleksi pemangku kepentingan, tetapi
untuk seluruh pemerintahan.
Pada akhir abad kesembilan belas, traditional public-administration paradigm
berevolusi sebagai tanggapan terhadap korupsi yang telah menyerang pemerintah Amerika.
Bukti empiris menunjukan bahwa traditional public-administration paradigm telah berhasil
memecahkan masalah korupsi. Sehingga pemerintah Amerika pada abad kedua puluh
memang telah jauh lebih tidak korup daripada di abad kesembilan belas.
Namun setelah abad kedua puluh setelah terselsaikannya permasalahan korupsi,
pemerintah Amerika mendapat permasalahan baru terkait masalah kinerja. New public
management menganggap PNS diberdayakan untuk membuat keputusan. Mereka
diperintahkan untuk bersikap responsif terhadap warga negara dan didorong untuk
mengembangkan baru, pendekatan inovatif untuk memecahkan masalah publik.
Para pendukung dari setiap pendekatan baru kepada manajemen perusahaan publik
tidak hanya harus menunjukkan bahwa strategi mereka lebih efektif atau lebih efisien.
Mereka juga harus menunjukkan bahwa ia bertanggung jawab secara politik. Mereka yang
berusaha untuk menciptakan paradigma baru manajemen publik memiliki beban untuk
memberikan konsep korelatif akuntabilitas demokratis. Hal tersebut yang menjadi tantangan
terbesar dalam sektor pemerintahan