akuntabilitas-akuntansi sektor publik

18
UNIVERSITAS ESA UNGGUL AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

description

tugas asp

Transcript of akuntabilitas-akuntansi sektor publik

Page 1: akuntabilitas-akuntansi sektor publik

UNIVERSITAS ESA UNGGUL

AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

-AKUNTABILITAS PUBLIK-

RACHMA NADHILA SUDIYONO

2011-12-172

EKONOMI-AKUNTANSI

Page 2: akuntabilitas-akuntansi sektor publik

1

Pengertian akuntabilitas publik

Akuntabilitas publik adalah kewajiban pihak pemegang amanah (agent) untuk memberikan

pertanggungjawaban, menyajikan, melaporkan, dan mengungkapkan segala aktivitas dan

kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya kepada pihak pemberi amanah (principal) yang

memiliki hak dan kewenangan untuk meminta pertanggungjawaban tersebut.

Fenomena yang dapat di amati dalam perkembangan sektor publik adalah semakin

menguatnya tuntutan pelaksanaan akuntabilitas publik oleh organisasi sektor publik, (seperti:

pemerintah pusat dan daerah , unit-unit kerja pemerintah, departemen dan lembaga-lembaga

Negara). Tuntutan akuntabilitas sektor publik terkait dengan perlunya di lakukan transparasi

dan pemberian informasi kepada publik dalam rangka pemenuhan hak-hak publik.

Akuntabilitas publik terdiri atas dua macam, yaitu :

a. akuntabilitas vertikal (vertical accountability ) dan

b. akuntabilitas horizontal (horizontal accountability )

pertanggung jawaban vertikal (vertical accountability ) adalah pertanggung jawaban

atas pengelolaan dana kepada otoritas yang lebih tinggi, misalnya pertanggung jawaban unit-

unit kerja (dinas) kepada pemerintah daerah, pertanggung jawaban pemerintah daerah kepada

pemerintah pusat, dan pemerintah pusat kepada MPR, pertanggung jawaban horizontal

(horizontal accountability) adalah pertanggung jawaban kepada masyarakat luas.

Dalam konteks organisasi pemerintah, akuntabilitas publik adalah pemberian

informasi dan disclosure atau aktifitas dan kinerja finansial pemerintah kepada pihak-pihak

yang berkepentingan dengan laporan tersebut. Pemerintah, baik pusat maupun daerah, harus

bisa mengadi subyek pemberi informasi dalam rangka pemenuhan hak-hak publik.

Akuntabilitas (accountability) merupakan konsep yang lebih luas dari stewardship,

stewardship mengacu pada pengelolaan atas suatu aktivitas secara ekonomis dan efisien tanpa

di bebani kewajiban untuk melaporkan, sedangkan accountability mengacu kepada

pertanggung jawaban oleh seorang steward kepada pemberi tanggung jawab.

Sumber: http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2218522-beberapa-indikator-keberhasilan-akuntabilitas/#ixzz26rv1YjZMAkuntansi sektor publik , oleh : Dr. Mardiasmo,MBA,AK.Akuntansi Sektor Publik suatu pengantar, oleh : Indra Bastian,SE. Akt, M.B.A.,Ph.D.

Page 3: akuntabilitas-akuntansi sektor publik

2

Akuntabilitas merupakan konsep yang kompleks yang lebih sulit mewujudkannya dari pada

memberantas korupsi (turner and hulme,1997). Terwujudnya akuntabilitas merupakan tujuan

utama dari reformasi sektor publik. Tuntutan yang kemudian muncul adalah perlunya di buat

laporan keuangan eksternal yang dapat menggambarkan kinerja lembaga sektor publik.

Akuntabilitas publik yang harus di lakukan oleh organisasi sektor publik terdiri atas

beberapa dimensi. Ellwood (1993) menjelaskan terdapat empat dimensi akuntabilitas yang

harus di penuhi oleh organisasi sektor publik, yaitu :

1. akuntabilitas kejujuran dan akuntabilitas hukum ( accountability for probity and legality )

2. akuntabilitas proses (processs accountability)

3. akuntabilitas program (program accountability)

4. akuntabilitas kebijakan (policy accountability)

Akuntabilitas kejujuran dan akuntansi hukum

Akuntabilitas kejujuran (accountability for probity) terkait dengan penghindaran penyalah

gunaan jabatan (abuse of power) sedangkan akuntabilitas hukum (legal accountability) terkait

dengan jaminan adanya kepatuhan terhadap hukum dan peraturan lain di syaratkan dalam

penggunaan sumber dana public.

Akuntabilitas proses

Akuntabilitas proses terkait dengan apakah prosedur yang di gunakan dalam melaksanakan

tugas sudah cukup baik dalam hal kecukupan sistem informasi akuntansi, sistem informasi

menejemen, dan prosedur administrasi. Akuntabilitas proses termanifestasikan melalui

pemberian pelayanan public yang cepat, responsive,dan murah biaya. Pengawasan dan

pemeriksaan terhadap pelaksanaan akuntabilitas proses dapat dilakukan, misalnya dengan

memeriksa ada tidaknya mark up dan pungutan-pungutan lain di luar yang di tetapkan, serta

sumber-sumber infesisensi dan pemborosan yang menyebabkan mahalnya biaya pelayanan

public dan kelambanan dalam pelayanan.

Sumber: http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2218522-beberapa-indikator-keberhasilan-akuntabilitas/#ixzz26rv1YjZMAkuntansi sektor publik , oleh : Dr. Mardiasmo,MBA,AK.Akuntansi Sektor Publik suatu pengantar, oleh : Indra Bastian,SE. Akt, M.B.A.,Ph.D.

Page 4: akuntabilitas-akuntansi sektor publik

3

Akuntabilitas program

Akuntabilitas program terkait dengan pertimbangan apakah tujuan yang di tetapkan dapat di

capai atau tidak, dan apakah telah mempertimbangkan akternatif program yang memberikan

hasil yang optimal dengan biaya yang minimal.

Akuntabilitas kebijakan

Akuntabilitas kebijakan terkait dengan mempertangggung jawabkan pemerintah, baik pusat

maupun daerah, atas kebijakan-kebijakan yang di ambil pemerintah terhadap DPR/DPRD dan

masyarakat luas.

Akuntansi sektor publik tidak bisa melepaskan diri dari pengaruh kecendrungan

menguatnya tuntutan akuntabilitas sektor publik tsb. Akuntansi sektor publik di tuntut dapat

menjadi alat perencanaan dan pengendalian organisasi sektor publik secara efektif dan

efisien. Serta memfasilitasi terciptanya akuntabilitas publik.

inefisiensi yang di alami oleh BUMN dan BUMD tersebut antara lain di sebabkan adanya

intervensi politik, sentralisasi, rent seeking behavior dan menejemen yang buruk.

Privatisasi

Perusahaan publik juga tidak luput dari tudingan sebagai sarang korupsi, kolusi,

nepotisme, inefesiensi, dan sumber pemborosan Negara. Rendahnya kinerja perusahaan

publik di perkuat dengan bukti ambruknya sektor bisnis pemerintah di banyak Negara

sehingga menimbulkan pertanyaan publik mengenai kemampuan pemerintah dalam

menjalankan perusahaan publik secara ekonomis dan efisien (nicholls,1991) . inefisiensi yang

di alami oleh BUMN dan BUMD tersebut antara lain di sebabkan adanya intervensi politik,

sentralisasi, rent seeking dan menejemen yang buruk.

Sumber: http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2218522-beberapa-indikator-keberhasilan-akuntabilitas/#ixzz26rv1YjZMAkuntansi sektor publik , oleh : Dr. Mardiasmo,MBA,AK.Akuntansi Sektor Publik suatu pengantar, oleh : Indra Bastian,SE. Akt, M.B.A.,Ph.D.

Page 5: akuntabilitas-akuntansi sektor publik

4

Tekanan terhadap BUMN dan BUMD :

a. regulation and political pressure.

b. social pressure

c. rent seeking behavior

d. economic and efficiency

-regulation and political pressure : BUMN / BUMD di tuntut untuk memberikan bagian laba perusahaan kepada pemerintah. Tuntutan tersebut di perkuat misalnya dengan adanya perda yang mewajibkan BUMD untuk menyetorkan bagian laba perusahaan kepada pemerintah daerah untuk menambah pendapatan asli daerah.

-social pressure :BUMN / BUMD akan menghadapi tekanan yang semakin besar dari masyarakat(konsumen) untuk menghasilkan

produk yang murah dan berkualitas tinggi. Untuk itu, mekanisme penetapan harga dan subsidi sangat penting.

- rent seeking behavior : BUMN / BUMD akan berhadapan dengan orang-orang (oknum) yang mencoba melakukan rent seeking, korupsi,

kolusi, dan nepotisme.

-economic and efficiency : BUMN / BUMD di sisi lain di tuntut untuk ekonomis dan efisien agar menjadi entitas bisnis yang professional. Focus yang harus diperhatikan manajemen BUMN dan BUMD.

Di sisi internal BUMN dan BUMD harus melakukan strategi efisiensi agar bisa mejadi entitas

bisnis yang tangguh dan professional sehingga memiliki daya saing. Harus di lakukan upaya-

upaya efisiensi biaya, misalnya dengan strategic cost management, di lakukan restrukturisasi

organisasi, privatisasi, dan rightsizing (downsizing) serta rekrutmen sumber daya manusia

(SDM) yang berkualitas dan memiliki integritas yang tinggi.

Privatisasi merupakan salah satu upaya mereformasi perusahaan publik untuk

meningkatkan efisiensi dan efektivitas perusahaan-perusahaan publik.

Sumber: http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2218522-beberapa-indikator-keberhasilan-akuntabilitas/#ixzz26rv1YjZMAkuntansi sektor publik , oleh : Dr. Mardiasmo,MBA,AK.Akuntansi Sektor Publik suatu pengantar, oleh : Indra Bastian,SE. Akt, M.B.A.,Ph.D.

Page 6: akuntabilitas-akuntansi sektor publik

5

Otonomi daerah

Misi utama UU no.22 tahun 1999 tentang pemerintah daerah, dan UU no.25 tahun 1999

tentang penimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan daerah adalah desentralisasi.

Perkembangan akuntansi sektor publik , khususnya di Indonesia semakin pesat seiring

dengan adanya era baru dalam pelaksaan otonomi daerah dan desentralisasi fiskal. Salah satu

ketetapan MPR yaitu Tap MPR nomor XV/MPR/1998 tentang “penyelenggaraan otonomi

daerah : pengaturan, pembagian dan pemannfaatan sumber daya nasional yang berkeadilan

serta perimbangan keuangan pusat dan daerah dalam kerangka negara kesatuan republik

indonesia”

Korelasi antara indeks desentralisasi terhadap kualitas pemerintahan

No. KOMPONEN KOEFISIEN KORELASI PEARSON

1 PARTISIPASI PUBLIKKEBEBASAN POLITIK 0,599**STABILITAS POLITIK 0,604**

2 ORIENTASI PEMERINTAHEFISIENSI PERADILAN (JUDICIAL EFFICIENCY) 0,544**

EFISIENSI BIROKRASI 0,540**KETIADAAN KORUPSI (ABSENCE OF CORRUPTION) 0,532**

3 PEMBANGUNAN SOSIALINDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (HDI) 0,369*

KEADILAN DISTRIBUSI PENDAPATAN (INVERS DARI KOEFISIEN INI) 0,373*MANAJEMEN EKONOMI

INDEPENDENSI BANK SENTRAL 0,327*DISIPLIN MANAJEMEN UTANG (INVERS DARI RASIO UTANG TERHADAP GDP) 0,263

KETERBUKAAN EKONOMI 0,523**GOVERNANCE QUALITY INDEX 0,617**

*signifikan pada α = 5% (tes dua arah)

**signifikan pada α = 1% (tes dua arah)

Sumber : huther and shah (1998)

Hasil penelitian huther and shah (1998) di 80 negara menunjukan bahwa desentralisasi memilliki korelasi positif dengan kualitas pemerintahan.

Dari tabel tersebut terlihat bahwa kualitas pemerintahan, yang merupakan variable

gabungan dari partisipasi masyarakat, orientasi pemerintah, pembangunan social, dan

menejemen ekonomi (makro) berhubungan positif dengan derajat desentralisai. Semakin Sumber: http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2218522-beberapa-indikator-keberhasilan-akuntabilitas/#ixzz26rv1YjZMAkuntansi sektor publik , oleh : Dr. Mardiasmo,MBA,AK.Akuntansi Sektor Publik suatu pengantar, oleh : Indra Bastian,SE. Akt, M.B.A.,Ph.D.

Page 7: akuntabilitas-akuntansi sektor publik

6

tinggi derajat desentralisasi yang ada di suatu Negara semakin baik pula partisipasi

masyarakatnya, orientasi pemerintah, pembangunan social, dan menejemen ekonomi (mikro)

Implikasi otonomi daerah terhadap akuntansi sektor publik adalah bahwa dalam rangka

pelaksanaan otonomi daerah,pemerintah daerah di tuntut untuk mampu memberikan

informasi keuangan kepada publik, DPRD, dan pihak-pihak yang menjadi stakeholder

pemerintah daerah.

Indikator dari akuntabilitas publik

Sekolah dapat melibatkan stakeholders untuk menyusun dan memperbaharui sistem

yang dianggap tidak dapat menjamin terwujudnya akuntabilitas di sekolah. Komite sekolah,

orang tua siswa, kelompok profesi, dan pemerintah dapat dilibatkan untuk melaksanakannya.

Dengan begitu stakeholders sejak awal tahu dan merasa memiliki akan sistem yang ada.

Untuk mengukur berhasil tidaknya akuntabilitas dalam manajemen berbasis sekolah, dapat

dilihat pada beberapa hal, sebagaimana dinyatakan oleh Slamet (2005:7):

Beberapa indikator keberhasilan akuntabilitas adalah:

1.Meningkatnya kepercayaan dan kepuasan publik terhadap sekolah.

2.Tumbuhnya kesadaran publik tentang hak untuk menilai terhadap penyelenggaraanpendidikan di sekolah, dan

3.Meningkatnya kesesuaian kegiatan-kegiatan sekolah dengan nilai dan norma yang berkembang di masyarakat.

Ketiga indikator di atas dapat dipakai oleh sekolah untuk mengukur apakah

akuntabilitas manajemen sekolah telah mencapai hasil sebagaiamana yang dikehendaki.

Tidak saja publik merasa puas, tetapi sekolah akan mengalami peningkatan dalam banyak

hal.

Berdasarkan uraian di atas penulis tiba pada simpulan bahwa, pertama, akuntabilitas

merupakan syarat mutlak bagi penerapan MBS; kedua, akuntabilitas semakin memiliki

relevansi dalam dunia pendidikan ketika sekolah diberikan kewenangan untuk mengelola

dirinya sendiri, berdasarkan karakteristik, dan kebolehannya; ketiga, nilai dan kultur, serta Sumber: http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2218522-beberapa-indikator-keberhasilan-akuntabilitas/#ixzz26rv1YjZMAkuntansi sektor publik , oleh : Dr. Mardiasmo,MBA,AK.Akuntansi Sektor Publik suatu pengantar, oleh : Indra Bastian,SE. Akt, M.B.A.,Ph.D.

Page 8: akuntabilitas-akuntansi sektor publik

7

matinya perasaan terdesak menjadi faktor penghadang di depan hambatan dalam

mewujudkan akuntabilitas sekolah; keempat, upaya-upaya untuk mewujudkan dan

meningkatkan akuntabilitas di sekolah sangat bergantung kepada kemauan dan kemampuan

serta visi perubahan warga sekolah mewujudkan akuntabilitas; kelima, akuntabilitas memiliki

efek pada pencitraan publik terhadap sekolah.

Wujud dari akuntabilitas publik

Pelayanan publik adalah serangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan

pelayanan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa atau pelayanan

administrasi yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik. Otonomi Daerah dengan

azas desentralisasi yang dianutnya bertujuan untuk lebih mendekatkan pelayanan publik

kepada masyarakat. Dalam tugasnya sebagai penyedia pelayanan penyelenggara pelayanan

publik harus memperhatikan azas pelayanan, seperti transparansi, akuntabilitas, kondisional,

partisipatif, tidak diskriminatif dan keseimbangan hak dan kewajiban. Namun pada

kenyataannya penyelenggara pelayanan publik seringkali mengabaikan azas-azas tersebut.

Banyak masyarakat yang harus kecewa atas pelayanan publik yang dilakukan oleh

penyelenggara pelayanan publik, dalam hal ini adalah pemerintah daerah. Penyelenggara

pelayanan publik di daerah telah memberi kesempatan masyarakat untuk memberi saran

lewat kotak pos, atau telepon interaktif sekedar hanya untuk dikatakan bahwa mereka

aspiratif. Sebagian besar penyelenggara pelayanan tidak memanfaatkan komplain yang

disampaikan untuk dikelola sebagai masukan penting guna perbaikan organisasi.

Mengelola komplain bagi penyelenggara pelayanan publik di daerah adalah sangat

penting di era otonomi daerah , karena salah satu prinsip otonomi daerah adalah otonomi

yang bertanggungjawab, dimana wujud pertanggungjawaban tersebut dilakukan dalam

bentuk peningkatan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat yang semakin baik.

Otonomi itu sendiri bertujuan mencapai efektivitas dan efesiensi dalam pelayanan

kepada masyarakat, karena prinsip pelayanan publik yang paling efesien seharusnya

diselenggarakan oleh otoritas yang memiliki kontrol geografis paling minimal (Cheema dan

Rondinelli dalam Ambar, 2009 : 358). Kebijakan otonomi daerah ditempuh dalam rangka

mengembalikan harkat dan martabat masyarakat di daerah, memberikan peluang pendidikan

Sumber: http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2218522-beberapa-indikator-keberhasilan-akuntabilitas/#ixzz26rv1YjZMAkuntansi sektor publik , oleh : Dr. Mardiasmo,MBA,AK.Akuntansi Sektor Publik suatu pengantar, oleh : Indra Bastian,SE. Akt, M.B.A.,Ph.D.

Page 9: akuntabilitas-akuntansi sektor publik

8

politik dalam rangka peningkatan kualitas demokrasi di daerah, peningkatan efisiensi

pelayanan publik di daerah, peningkatan percepatan pembangunan daerah dan pada akhirnya

diharapkan pula penciptaan cara berpemerintahan yang baik (good governance). Dalam

penjelasan dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan otonomi seluas-luasnya adalah

daerah diberi kewenangan mengurus dan mengatur semua urusan pemerintahan di luar yang

menjadi urusan pemerintah. Daerah memiliki kewenangan membuat kebijakan daerah untuk

memberikan pelayanan, peningkatan peran serta, prakarsa dan pemberdayaan masyarakat

yang bertujuan pada peningkatan kesejahteraan rakyat.

*Contoh perusahaan yang baik yaitu perusahaan yang memiliki COMPLAIN

MANAGEMENT SEBAGAI WUJUD AKUNTABILITAS DALAM PELAYANAN

PUBLIK DI ERA OTONOMI DAERAH.untuk memberikan pelayanan terbaik kepada

masyarakat dalam rangka menciptakan kesejahteraan masyarakat. Masyarakat berhak untuk

mendapatkan pelayanan yang terbaik dari pemerintah karena masyarakat telah memberikan

dananya dalam bentuk pembayaran pajak, retribusi dan berbagai pungutan lainnya. Menurut

Lewis (2005: 9) ruang lingkup pelayanan publik dapat dilihat dari pernyataan “ Public

Service refers to agencies and activities tending toward the public side of the continuum. In

actuality there is no clear division between public and private. Public service includes quasy

governmental agencies and the many non profit organization devoted to community services

and to the public interest”. Pelayanan publik mengacu pada agen dan serangkaian aktivitas

yang diarahkan pada sisi publik. Sesungguhnya tidaklah jelas pembagian antara publik

(umum) dan private.

Asumsi akuntansi sektor publikSumber: http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2218522-beberapa-indikator-keberhasilan-akuntabilitas/#ixzz26rv1YjZMAkuntansi sektor publik , oleh : Dr. Mardiasmo,MBA,AK.Akuntansi Sektor Publik suatu pengantar, oleh : Indra Bastian,SE. Akt, M.B.A.,Ph.D.

Page 10: akuntabilitas-akuntansi sektor publik

9

Manusia merupakan makhluk hidup yang tidak bisa berpisah dari lingkungannya, manusia

juga memiliki banyak kebutuhan , seperti kebutuhan ekonomi (pangan,sandang,papan),

kebutuhan pendidikan, kebutuhan kesehatan, dan kebutuhan social.

Kondisi masyarakat yang semakin kritis dalam era reformasi ini sekarang menuntut

pemerintah dan organisasi sektor public lainnnya untuk mengelola pelayanan public secara

lebih transparan serta partisipatif agar pelayanan menjadi lebih efektif dan akuntabel.

Kebutuhan masyarakat ini menjadi asumsi dasar bagi proses perencanaan yang

merupakan pintu utama dari serangkaian proses dalam siklus akuntansi sektor publik ,

berdasarkan kebutuhan masyakat ini, perencanaan di susun oleh organisasi publik.

Kebutuhan manusia dapat di identifikasikan melalui berbagai teknik. Penggalian data

mengenai kebutuhan manusia dapat di lakukan melalui wawancara langsung dengan

masyarakat, survey, serta penelitian mendalam. Sebagai contoh, anggota DPR/D, yang

melaksanakan “turba” (turun kebawah) atau “jaring asmara” (penjaringan aspirasi

masyarakat) di masa reses, akan melakukan penelitian atas “need assessment” ketika

merumuskan kebutuhan masyarakat dampingannya sebagai bahan penyusunan perencanaan

organisasi.

Akuntabilitas Kinerja

Akuntabilitas kinerja merupakan salah satu kata kunci bagi terwujudnya good governance

dalam pengelolaan organisasi publik. Jadi, tidak salah jika siklus akuntansi sektor publik di

akhiri dengan proses pertanggungjawaban publik. Proses inilah yang menentukan penilaian

keberhasilan sebuah organisasi publik dalam mencapai tujuannya. Akuntabilitas kinerja telah

menjadi salah satu item yang tercantum dalam dasar hukum atau aturan organisasi.

Karenanya, organisasi di wajibkan secara hukum untuk memenuhi akuntabilitas

organisasinya dengan kinerja yang di perolehnya. Kinerja organisasi dapat di raih dengan

mengefisienkan hasil dari proses organisasi, yakni perencanaan, penganggaran, realisasi

anggaran, pengadaan barang dan jasa, pelaporan keuangan,audit, serta pertanggungjawaban

publik.

Kesimpulan

Sumber: http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2218522-beberapa-indikator-keberhasilan-akuntabilitas/#ixzz26rv1YjZMAkuntansi sektor publik , oleh : Dr. Mardiasmo,MBA,AK.Akuntansi Sektor Publik suatu pengantar, oleh : Indra Bastian,SE. Akt, M.B.A.,Ph.D.

Page 11: akuntabilitas-akuntansi sektor publik

10

Akuntansi sektor publik memiliki kaitan yang erat dengan penerapan dan perlakuan akuntansi

pada domain publik. Domain publik sendiri memiliki wilayah yang lebih luas dalam

kompleks di bandingkan dengan sektor swasta. Dari sudut pandang ilmu ekonomi, sektor

publik dapat di pahami sebagai suatu entitas yang aktivitasnya berhubungan dengan usaha

untuk menghasilkan barang dan pelayanan publik dalam rangka memenuhi kebutuhan dan

hak publik.

Perbedaan sifat dan karakteristik akuntansi tersebut di sebabkan karena adanya

perbedaan lingkungan yang mempengaruhi, perbedaan sifat dan karakteristik sektor publik

dengan sektor swasta dapat di lihat dengan beberapa hal , yaitu : tujuan organisasi, sumber

pembiayaan, pola pertanggung jawabang, struktur kelembagaan , karakteristik anggaran,

stakeholder yang di pengaruhi, sistem akuntansi.

Organisasi sektor publik bergerak dalam lingkungan yang sangat kompleks dan

turbulence. Komponen lingkungan yang mempengaruhi organisasi sektor publik meliputi

faktor ekonomi, politik, kultur, dan demografi.

Sektor publik sering di nilai negative oleh beberapa pihak,misalnya sebagai sarang

infesiensi, pemborosan, sumber kebocoran dana, dan institusi yang selalu merugi. Tuntutan

baru muncul agar organisasi sektor publik memperhatikan kualitas dan profesionalisme serta

value for money dalam menjalankan aktifitasnya. Value for money merupakan konsep

pengelolaan organisasi sektor publik yang mendasarkan pada tiga elemen : ekonomi,

efisiensi, dan efektivitas. Selain itu tuntutan yang lain adalah perlunya akuntabilitas publik

dan privatisasi terhadap perusahaan-perusahaan milik publik untuk menciptakan good publik

dan corporate governance.

Sumber: http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2218522-beberapa-indikator-keberhasilan-akuntabilitas/#ixzz26rv1YjZMAkuntansi sektor publik , oleh : Dr. Mardiasmo,MBA,AK.Akuntansi Sektor Publik suatu pengantar, oleh : Indra Bastian,SE. Akt, M.B.A.,Ph.D.