PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, …/Pengaruh... · NIP. 19680401 199303 2 001 ......

117
i PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, DAN PENGENDALIAN INTERN AKUNTANSI TERHADAP KETERANDALAN DAN KETEPATWAKTUAN PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH (Studi Pada Pemerintah Kabupaten Sragen) TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains Program Studi Magister Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh : SUSILO PRAPTO N I M : S 4307035 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010

Transcript of PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, …/Pengaruh... · NIP. 19680401 199303 2 001 ......

Page 1: PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, …/Pengaruh... · NIP. 19680401 199303 2 001 ... Akuntansi Sektor Publik ... terhadap akuntabilitas publik menimbulkan implikasi bagi manajemen

i

PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, DAN PENGENDALIAN INTERN AKUNTANSI TERHADAP

KETERANDALAN DAN KETEPATWAKTUAN PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH

(Studi Pada Pemerintah Kabupaten Sragen)

TESIS

Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains Program Studi Magister Akuntansi

Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta

Oleh :

SUSILO PRAPTO N I M : S 4307035

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

Page 2: PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, …/Pengaruh... · NIP. 19680401 199303 2 001 ... Akuntansi Sektor Publik ... terhadap akuntabilitas publik menimbulkan implikasi bagi manajemen

ii

PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, DAN PENGENDALIAN INTERN AKUNTANSI TERHADAP

KETERANDALAN DAN KETEPATWAKTUAN PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH

(Studi Pada Pemerintah Kabupaten Sragen)

RINGKASAN TESIS

Disusun oleh:

Susilo Prapto N I M : S 4307035

Telah disetujui Pembimbing

Pada tanggal : ...........................................

Pembimbing I

Prof. Dr. Rahmawati, M.Si., Ak

NIP. 19680401 199303 2 001

Pembimbing II

Drs. Sri Hartoko, MBA., Ak

NIP. 19610711 198703 1 001

Mengetahui :

Ketua Program Studi Magister Akuntansi

Dr. Bandi, M.Si., Ak.

NIP. 19641120 199103 1 002

Page 3: PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, …/Pengaruh... · NIP. 19680401 199303 2 001 ... Akuntansi Sektor Publik ... terhadap akuntabilitas publik menimbulkan implikasi bagi manajemen

iii

PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, DAN PENGENDALIAN INTERN AKUNTANSI TERHADAP

KETERANDALAN DAN KETEPATWAKTUAN PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH

(Studi Pada Pemerintah Kabupaten Sragen)

Disusun oleh:

Susilo Prapto N I M : S 4307035

Telah disetujui Tim Penguji

Pada tanggal Pebruari 2010

Ketua Tim Penguji :

Drs. Djoko Suhardjanto, M.Com(Hons)., Ph.D., Ak. .............................

Sekretaris :

Dra. Y Anni Aryani, M.Prof.Acc., Ph.D., Ak. .............................

Anggota :

Prof. Dr. Rahmawati, M.Si., Ak. .............................

Drs. Sri Hartoko, MBA. Ak. .............................

Mengetahui :

Direktur PPs UNS

Prof. Drs. Suranto, M.Sc., Ph.D. NIP. 19570820 198503 1 004

Ketua Program Studi Magister Akuntansi

Dr. Bandi, M.Si., Ak. NIP. 19641120 199103 1 002

Page 4: PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, …/Pengaruh... · NIP. 19680401 199303 2 001 ... Akuntansi Sektor Publik ... terhadap akuntabilitas publik menimbulkan implikasi bagi manajemen

iv

PERNYATAAN

Nama : Susilo Prapto

NIM : S.4307035

Program Studi : Magister Akuntansi

Konsentrasi : Akuntansi Sektor Publik

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis berjudul “Pengaruh

Pemanfaatan Teknologi Informasi, Dan Pengendalian Intern Akuntansi

Terhadap Keterandalan Dan Ketepatwaktuan Pelaporan Keuangan Pemerintah

Daerah” (Studi Pada Pemerintah Kabupaten Sragen) adalah betul-betul karya

saya sendiri. Hal-hal yang bukan karya saya, dalam tesis ini diberi tanda citasi dan

ditunjukkan dalam daftar pustaka.

Apabila di kemudian hari terbukti pernyataan saya ini tidak benar, maka saya

bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan tesis dan gelar yang saya

peroleh atas tesis tersebut.

Surakarta, Pebruari 2010

Yang menyatakan

Susilo Prapto

Page 5: PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, …/Pengaruh... · NIP. 19680401 199303 2 001 ... Akuntansi Sektor Publik ... terhadap akuntabilitas publik menimbulkan implikasi bagi manajemen

v

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur senantiasa penulis panjatkan

kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya

sehingga penulis dapat menyelesaikan Tesis yang berjudul “Pengaruh

Pemanfaatan Teknologi Informasi, Dan Pengendalian Intern Akuntansi

Terhadap Keterandalan Dan Ketepatwaktuan Pelaporan Keuangan Pemerintah

Daerah” (Studi Pada Pemerintah Kabupaten Sragen).

Terselesaikannya penyusunan Tesis ini tidak terlepas dari bantuan

berbagai pihak. Dalam kesempatan ini perkenankanlah penulis dengan segala

kerendahan hati mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. State Audit Reform Sector Development Project (STAR-SDP) Itjen.

Depdiknas selaku pemberi Beasiswa kepada peneliti dalam menyelesaikan

pendidikan di Program Studi Magister Akuntansi Fakultas Ekonomi

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Bapak Dr. Bandi, M.Si., Ak, selaku Ketua Program Studi Magister Akuntansi

Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan ijin penelitian.

3. Ibu Prof. Dr. Rahmawati, M.Si., Ak selaku Pembimbing I yang telah

memberikan masukan dan arahan dalam penyusunan Tesis ini.

4. Bapak Drs. Sri Hartoko, MBA, Ak selaku pembimbing II yang dengan sabar

memberikan bimbingan dan arahan bagi kelancaran penulisan tesis ini.

Page 6: PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, …/Pengaruh... · NIP. 19680401 199303 2 001 ... Akuntansi Sektor Publik ... terhadap akuntabilitas publik menimbulkan implikasi bagi manajemen

vi

5. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Magister Akuntansi Universitas Sebelas

Maret Surakarta yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan kepada

peneliti yang dapat dijadikan dasar dalam penulisan Tesis ini.

6. Segenap karyawan dan karyawati Magister Akuntansi Universitas Sebelas

Maret Surakarta, Perpustakaan Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta,

Perpustakaan Pusat Universitas Sebelas Maret Surakarta, Perpustakaan Pasca

Sarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta atas pelayanan dan kemudahan

yang diberikan kepada peneliti.

7. Semua pihak yang telah membantu menyelesaikan Tesis ini, yang tidak dapat

peneliti sebutkan satu persatu.

Akhir kata, peneliti menyadari dalam penyusunan Tesis ini banyak

kekurangannya, maka segala kritik dan saran yang bersifat membangun sangat

diharapkan. Semoga Tesis ini bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Surakarta, Pebruari 2010

Peneliti

Susilo Prapto

Page 7: PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, …/Pengaruh... · NIP. 19680401 199303 2 001 ... Akuntansi Sektor Publik ... terhadap akuntabilitas publik menimbulkan implikasi bagi manajemen

vii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL…………………………………………………………

HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING………………………………

HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI………………………...…………….

HALAMAN PERNYATAAN………………………………...……………….

KATA PENGANTAR.........................................................................................

DAFTAR ISI........................................................................................................

DAFTAR TABEL................................................................................................

DAFTAR GAMBAR...........................................................................................

DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................

ABSTRAKSI............................................................................................................

ABSTRACT........................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………...

A. Latar Belakang ……….………..………………………………….

B. Perumusan Masalah……………………….………………………..

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian……………………………………..

D. Sistematika Penelitian ……………………………………………...

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS.........

A. Akuntansi dan Sistem Informasi Akuntansi.......................................

B. Pelaporan Keuangan .........................................................................

C. Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah .........................................

i

ii

iii

iv

v

vii

ix

x

xi

xii

xiii

1

1

10

10

11

13

13

17

21

Page 8: PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, …/Pengaruh... · NIP. 19680401 199303 2 001 ... Akuntansi Sektor Publik ... terhadap akuntabilitas publik menimbulkan implikasi bagi manajemen

viii

D. Teknologi Informasi Kaitannya dengan Keterandalan dan Ketepat-

waktuan Pelaporan Keuangan ……………………………………..

E. Sistem Pengendalian Intern Akuntansi Pemerintah Kaitannya

Dengan Keterandalan dan Ketepatwaktuan Pelaporan Keuangan ....

F. Kerangka Pemikiran ..........................................................................

G. Pengembangan Hipotesis...................................................................

BAB III. METODA PENELITIAN.....................................................................

A. Teknik Pengumpulan Data.................................................................

B. Populasi dan Sampel...........................................................................

C. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel.................................

D. Uji Validitas dan Reliabilitas.............................................................

E. Analisis Data .....................................................................................

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN…………………................................

A. Hasil dan Analisis…………………………………………………..

B. Pembahasan…………………………………………………..…….

BAB V PENUTUP...............................................................................................

A. Kesimpulan……………….....…………………………..………….

B. Implikasi……………..……………………………………………...

C. Keterbatasan………………………………………………………...

D. Saran…………………………………………………………………

DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................

LAMPIRAN-LAMPIRAN

30

37

44

45

60

60

60

63

65

66

29

71

87

96

96

97

98

99

101

Page 9: PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, …/Pengaruh... · NIP. 19680401 199303 2 001 ... Akuntansi Sektor Publik ... terhadap akuntabilitas publik menimbulkan implikasi bagi manajemen

ix

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

II.1 Definisi dan Rumusan Kualitas Informasi ..............................................

III.1 Daftar SKPD di Kabupaten Sragen .........................................................

III.2 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel.......................................

IV.1 Statistik Deskriptif ..................................................................................

IV.2 Korelasi Item Peryataan terhadap Variabel Pemanfaatan Teknologi

Informasi...................................................................................................

IV.3 Korelasi Item Peryataan terhadap Variabel Pengendalian Intern

Akuntansi.................................................................................................

IV.4 Korelasi Item Peryataan terhadap Variabel Keterandalan Pelaporan

Keuangan Daerah......................................................................................

IV.5 Korelasi Item Peryataan terhadap Variabel Ketepatwaktuan Pelaporan

Keuangan Daerah......................................................................................

IV.6 Hasi Uji Reliabilitas.................................................................................

IV.7 Hasil Uji Autokorelasi..............................................................................

IV.8 Hasil Uji Multikolinieritas........................................................................

34

62

63

71

73

74

75

76

77

79

81

Page 10: PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, …/Pengaruh... · NIP. 19680401 199303 2 001 ... Akuntansi Sektor Publik ... terhadap akuntabilitas publik menimbulkan implikasi bagi manajemen

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

II.1 Model Pengaruh Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Pengendalian

Intern Akuntansi Terhadap Keterandalan Pelaporan Keuangan

Pemerintah Daerah.......................................................................................

II.2 Model Pengaruh Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Pengendalian

Intern Akuntansi Terhadap Ketepatwaktuan Pelaporan Keuangan

Pemerintah Daerah.......................................................................................

IV.1 Hasil Uji Normalitas....................................................................................

IV.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas.......................................................................

44

45

78

80

Page 11: PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, …/Pengaruh... · NIP. 19680401 199303 2 001 ... Akuntansi Sektor Publik ... terhadap akuntabilitas publik menimbulkan implikasi bagi manajemen

xi

LAMPIRAN - LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian

Lampiran 2 Daftar Distribusi Kuesioner

Lampiran 3 Ijin Penelitian, Permohonan dan Surat Rekomendasi

Lampiran 4 Tabulasi Data Penelitian

Lampiran 5 Validitas Pemanfaatan Teknologi Informasi

Lampiran 6 Validitas Pengendalian Intern Akuntansi

Lampiran 7 Validitas Keterandalan Pelaporan Keuangan Daerah

Lampiran 8 Validitas Ketepatwaktuan Pelaporan Keuangan Daerah

Lampiran 9 Reliabilitas Pemanfaatan Teknologi Informasi

Lampiran 10 Reliabilitas Pengendalian Intern Akuntansi

Lampiran 11 Reliabilitas Keterandalan Pelaporan Keuangan Daerah

Lampiran 12 Reliabilitas Ketepatwaktuan Pelaporan Keuangan Daerah

Lampiran 13 Regresi

ABSTRAKSI

Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris: pengaruh tingkat pemanfaatan teknologi informasi dan pengendalian intern akuntansi terhadap keterandalan dan ketepatwaktuan pelaporan keuangan Pemerintah Daerah, Penelitian ini dilakukan di Pemerintah Daerah Kabupaten Sragen dengan menggunakan sampel sebanyak 120 responden. Metode sampel dengan metode purposive sampling. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner,

Page 12: PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, …/Pengaruh... · NIP. 19680401 199303 2 001 ... Akuntansi Sektor Publik ... terhadap akuntabilitas publik menimbulkan implikasi bagi manajemen

xii

sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah teknik uji instrumen meliputi uji validitas dan uji reliabilitas; uji asumsi klasik meliputi uji multikolinieritas, uji heteroskedastisitas, uji autokorelasi dan uji normalitas; pengujian hipotesis dengan regresi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) pemanfaatan teknologi informasi tidak berpengaruh signifikan terhadap keterandalan pelaporan keuangan pemerintah daerah, hal ini terlihat dari t hitung sebesar 0,747 dengan nilai signifikansi sebesar 0,456, 2) pemanfaatan teknologi informasi tidak berpengaruh signifikan terhadap ketepatwaktuan pelaporan keuangan pemerintah daerah, t hitung sebesar 1,806 dengan nilai signifikansi sebesar 0,074, 3) pengendalian intern akuntansi berpengaruh signifikan terhadap keterandalan pelaporan keuangan pemerintah daerah, t hitung sebesar 14,129 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000, 4) pengendalian intern akuntansi berpengaruh signifikan terhadap ketepatwaktuan pelaporan keuangan pemerintah daerah, t hitung sebesar 7,951 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 . Kata kunci : pemanfaatan teknologi informasi, pengendalian intern akuntansi, keterandalan pelaporan keuangan pemerintah daerah, ketepatwaktuan pelaporan keuangan

ABSTRACT

This research aimed to: test empirically influence of technology information used and intern accounting control toward reliability and on time financial performance of local government.

Page 13: PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, …/Pengaruh... · NIP. 19680401 199303 2 001 ... Akuntansi Sektor Publik ... terhadap akuntabilitas publik menimbulkan implikasi bagi manajemen

xiii

This research was conducted in local government Sragen Regency; used sample with amount 120 respondent. Sample method with purposive sampling. Data colecting used questioner, while data analysis technique that used instrument test consist validity test and reliability test; classic assumption test consist multicolinearity test, heteroscedastisity test, autocorrelation test and normality test; hypothesis test with regression. Result of research indicate that the 1) information technology do not have an effect on relevance of financial reporting local government, this matter is seen from t value 0,747 with the significance value equal to 0,456 2) information technology do not have an effect timeliness of financial reporting local government, this matter is seen from t value 1,806 with significance value equal to 0,074, 3) internal control have an significance effect on relevance of financial reporting local government, this matter is seen from t value 14,129 with significance value equal to 0,000 4) internal control have an significance effect on the to timeliness of financial reporting local government, this matter is seen from t value 7,951 with significance value equal to 0,000

Key word: technology information used, accounting intern control, reliability financial performance local government, on time financial performance local government

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan teknologi informasi (information technology) pada

dekade terakhir ini meningkat dengan pesat. Pemanfaatannya dalam

kehidupan masyarakat secara luas juga mengalami peningkatan yang sangat

besar. Berbagai kepentingan menjadi dasar pertimbangan dari mulai hanya

sebagai gaya hidup (life style) atau pelengkap sampai dengan menjadi

perangkat dan sarana yang menempati posisi yang vital. Hal ini bukan saja

terjadi pada masing-masing individu masyarakat tetapi juga terjadi pada

Page 14: PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, …/Pengaruh... · NIP. 19680401 199303 2 001 ... Akuntansi Sektor Publik ... terhadap akuntabilitas publik menimbulkan implikasi bagi manajemen

xiv

organisasi secara luas. Kebutuhan teknologi informasi pada setiap organisasi

akan berbeda sesuai dengan interpretasi dari visi yang dimiliki para pimpinan

(Albarda, 2006).

Perkembangan teknologi informasi berdampak luas pada aktivitas

organisasi terutama organisasi bisnis. Indriasari dan Ertambang (2007)

menyatakan teknologi informasi dalam hal ini merupakan pemampu (enabler)

keberhasilan praktik bisnis tersebut. Semakin pentingnya teknologi informasi

bagi keberhasilan organisasi secara keseluruhan memperluas peran sistem

informasi. Fungsi sistem informasi perlu lebih dilibatkan dalam perumusan

strategik perusahaan. Dalam konteks sistem informasi, kebutuhan pengguna

akan sistem informasi harus dideteksi dengan baik oleh perancang sistem

(termasuk dalam departemen sistem informasi) agar kebutuhan pengguna

dapat terpenuhi dengan baik oleh sistem informasi. Pemenuhan kebutuhan

pengguna tersebut nantinya akan memberikan kepuasan bagi para pengguna

sistem informasi dan memotivasi mereka untuk melakukan pekerjaan secara

optimal (Mulyadi, 2001)

Reformasi sektor publik yang disertai adanya tuntutan demokratisasi

menjadi suatu fenomena global termasuk di Indonesia. Tuntutan demokratisasi

ini menyebabkan aspek transparansi dan akuntabilitas menjadi hal penting

dalam pengelolaan pemerintahan termasuk di bidang pengelolaan keuangan

negara. Dikeluarkannya Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

Pemerintah Daerah dan Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang

Perimbangan Keuangan Pemerintah Pusat dan Daerah mendorong adanya

1

Page 15: PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, …/Pengaruh... · NIP. 19680401 199303 2 001 ... Akuntansi Sektor Publik ... terhadap akuntabilitas publik menimbulkan implikasi bagi manajemen

xv

desentralisasi penyelenggaraan pemerintah daerah. Menurut Undang-Undang

Nomor 17 Tahun 2003, pada rancangan peraturan daerah tentang Laporan

Keuangan Pemerintah Daerah disertakan atau dilampirkan informasi tambahan

mengenai kinerja instansi pemerintah, yakni prestasi yang berhasil dicapai

oleh Pengguna Anggaran sehubungan dengan anggaran yang telah digunakan.

Disebutkan bahwa pengungkapan informasi tentang kinerja tersebut adalah

relevan dengan perubahan paradigma penganggaran pemerintah yang

ditetapkan dengan mengidentifikasikan secara jelas keluaran (outputs) dari

setiap kegiatan dan hasil (outcomes) dari setiap program. Dengan demikian,

perlu disusun suatu sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah yang

terintegrasi dengan sistem perencanaan strategis, sistem penganggaran, dan

Sistem Akuntansi Pemerintahan.

Salamun (2007) menyatakan bahwa tuntutan yang semakin besar

terhadap akuntabilitas publik menimbulkan implikasi bagi manajemen

pemerintahan (sektor publik) untuk memberikan informasi kepada publik.

Salah satu informasi yang dibutuhkan oleh publik adalah informasi mengenai

pengelolaan keuangan negara/daerah dalam bentuk pelaporan keuangan.

Laporan keuangan merupakan bagian dari pelaporan keuangan. Laporan

keuangan disusun untuk menyediakan informasi yang relevan mengenai posisi

keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas pelaporan

selama satu periode pelaporan. Laporan keuangan terutama digunakan untuk

membandingkan realisasi (pendapatan, belanja, transfer, dan pembiayaan)

dengan anggaran yang telah ditetapkan, menilai kondisi keuangan,

Page 16: PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, …/Pengaruh... · NIP. 19680401 199303 2 001 ... Akuntansi Sektor Publik ... terhadap akuntabilitas publik menimbulkan implikasi bagi manajemen

xvi

mengevaluasi efektivitas dan efisiensi suatu entitas pelaporan, dan membantu

menentukan ketaatannya terhadap peraturan perundang-undangan. Pelaporan

keuangan tidak hanya meliputi komponen laporan keuangan, tetapi juga

meliputi laporan-laporan lain yang diperlukan.

Halim (2007) menyebutkan tujuan pelaporan keuangan sektor publik

secara umum adalah untuk memberikan informasi yang bermanfaat dan

memenuhi kebutuhan pengguna. Lebih lanjut disebutkan bahwa tujuan

pelaporan keuangan sektor publik, antara lain : mengidentifikasi sumber daya

yang didapat dan digunakan sesuai dengan anggaran yang telah disetujui oleh

DPRD, menyediakan informasi tentang sumber daya keuangan dan

penggunaannya, menyediakan informasi tentang cara pemerintah daerah

membiayai aktivitas dan memenuhi kebutuhan kasnya, menyediakan

informasi yang dapat digunakan untuk mengevaluasi kemampuan manajemen

dalam membiayai aktivitasnya dan memenuhi kewajibannya serta

menyediakan informasi mengenai kondisi keuangan dan kinerja pemerintah

daerah, terutama yang berkaitan dengan efisiensi biaya operasi dan pencapaian

target.

Latifah dan Sabeni (2007) menyatakan bahwa otonomi daerah

merupakan bagian dari demokratisasi dalam menciptakan sebuah sistem yang

powershare pada setiap level pemerintahan serta menuntut kemandirian sistem

manajemen di daerah. Distribusi kewenangan/kekuasaan, disesuaikan dengan

kewenangan pusat dan daerah termasuk kewenangan keuangan. Untuk

melakukan pengambilan keputusan ekonomi, sosial, dan politik, diperlukan

Page 17: PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, …/Pengaruh... · NIP. 19680401 199303 2 001 ... Akuntansi Sektor Publik ... terhadap akuntabilitas publik menimbulkan implikasi bagi manajemen

xvii

informasi akuntansi, yang salah satunya berupa laporan keuangan. Pemerintah

Daerah selaku pengelola dana publik harus mampu menyediakan informasi

keuangan yang diperlukan secara akurat, relevan, tepat waktu, dan dapat

dipercaya.

Jurnali dan Supomo (2002) menyatakan bahwa penelitian tentang

sistem informasi pada umumnya befokus pada hubungan antara sistem

informasi dan kinerja individu. Selain itu pemanfaatan teknologi informasi

juga dapat dihubungkan dengan upaya untuk meningkatkan kinerja.

Penggunaan teknologi informasi dapat dijadikan media evaluasi berkaitan

dengan dua aspek dalam organisasi yaitu aspek manfaat dan aspek kesesuaian

antara teknologi dan tugas. Penggunaan teknologi informasi dalam organisasi

diharapkan mampu mempengaruhi sikap dan faktor situasional dalam

organisasi yang mengarahkan pemakai untuk memanfaatkan sistem informasi

sehingga dapat meningkatkan kinerja individu maupun organisasi.

Hussein et al., (2005) menyatakan bahwa perkembangan teknologi

informasi berpengaruh terhadap cara kerja organisasi termasuk juga dalam

sektor pemerintahan. Penggunaaan teknologi informasi akan berpengaruh

terhadap kinerja aparat pemerintah termasuk juga dalam cara memberikan

pelayanan terhadap masyarakat. Munculnya konsep e-governance yang

mewujudkan pelayanan publik melalui internet merupakan salah satu bentuk

dampak perkembangan teknologi pada sektor pemerintahan. Melalui e-

governance ini pemerintah pusat maupun daerah dapat memberikan pelayanan

dengan cepat kepada masyarakat, berkomunikasi langsung dengan

Page 18: PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, …/Pengaruh... · NIP. 19680401 199303 2 001 ... Akuntansi Sektor Publik ... terhadap akuntabilitas publik menimbulkan implikasi bagi manajemen

xviii

masyarakat, serta mempublikasikan berbagai informasi termasuk informasi

keuangan.

Indriasari dan Ertambang (2007) menyatakan bahwa banyak pihak

yang mengandalkan informasi dalam laporan keuangan yang dipublikasikan

oleh pemerintah daerah sebagai dasar untuk pengambilan keputusan.

Informasi tersebut harus bermanfaat bagi para pemakai. Adapun kriteria dan

unsur-unsur pembentuk kualitas informasi yang menjadikan informasi dalam

laporan keuangan pemerintah mempunyai nilai atau manfaat sebagaimana

disebutkan dalam Rerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan. Menurut PP

No. 24 Tahun 2005 pelaporan keuangan sektor publik hendaknya memenuhi

beberapa unsur, antara lain: (a) relevan, (b) andal, (c) dapat dibandingkan, dan

(d) dapat dipahami.

Penggunaan teknologi informasi dalam sektor publik menjadikan

organisasi sektor publik membentuk departemen sistem informasi. Para

pengguna teknologi informasi berharap departemen sistem informasi

membantu mereka dalam berbagai hal berkaitan dengan penggunaan teknologi

informasi, misalnya pemilihan hardware dan software, instalasi sistem,

pemecahan masalah, sambungan jaringan, pengembangan sistem dan

pelatihan. Perluasan tanggungjawab ini terlihat pada berbagai bentuk fasilitas

seperti pusat informasi dan bantuan. Suatu departemen sistem informasi yang

sukses harus mampu memberikan keuntungan bagi para pengguna jasa melalui

aktivitas-aktivitas pelayanan yang dilakukannya dan membantu organisasi

dalam mencapai tujuan. Dengan kata lain departemen sistem informasi

Page 19: PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, …/Pengaruh... · NIP. 19680401 199303 2 001 ... Akuntansi Sektor Publik ... terhadap akuntabilitas publik menimbulkan implikasi bagi manajemen

xix

haruslah efektif bagi organisasi yang terlihat dari kepuasaan para pengguna

sistem informasi. (Mulyadi, 2001).

Sugijanto (2002) menyatakan bahwa hal pertama yang mempengaruhi

keterandalan dan ketepatwaktuan pelaporan keuangan pemerintah adalah

pemanfaatan teknologi informasi. Seperti diketahui bahwa total volume

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara/Daerah (APBN/D) dari tahun ke

tahun menunjukkan peningkatan yang luar biasa. Dari sisi akuntansi hal

tersebut menunjukkan bahwa volume transaksi keuangan pemerintah juga

menunjukkan kuantitas yang semakin besar dan kualitas yang semakin rumit

dan kompleks. Peningkatan volume transaksi yang semakin besar dan semakin

kompleks tentu harus diikuti dengan peningkatan kemampuan pengelolaan

keuangan pemerintah

Kewajiban pemanfaatan teknologi informasi oleh Pemerintah dan

Pemerintah Daerah diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 56 Tahun 2005

tentang Sistem Informasi Keuangan Daerah yang merupakan pengganti dari

PP No. 11 Tahun 2001 tentang Informasi Keuangan Daerah. Suatu teknologi

informasi terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak, manajemen data, dan

jaringan (Wilkinson et al., 2000). Walaupun secara umum telah banyak

diketahui manfaat yang ditawarkan oleh suatu teknologi informasi antara lain

kecepatan pemrosesan transaksi dan penyiapan laporan, keakuratan

perhitungan, penyimpanan data dalam jumlah besar, biaya pemrosesan yang

lebih rendah, kemampuan multiprocessing (Wahana Komputer, 2003), namun

pengimplementasian teknologi informasi tidaklah murah, jika teknologi

Page 20: PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, …/Pengaruh... · NIP. 19680401 199303 2 001 ... Akuntansi Sektor Publik ... terhadap akuntabilitas publik menimbulkan implikasi bagi manajemen

xx

informasi yang ada tidak atau belum mampu dimanfaatkan secara maksimal

maka implementasi teknologi informasi menjadi sia-sia dan semakin mahal.

Kendala ini yang mungkin menjadi faktor pemanfaatan teknologi informasi di

instansi pemerintah belum optimal.

Di dalam Konsep Standar Pemeriksaan Keuangan Negara pada bab

Standar Pekerjaan Lapangan Pemeriksaan Keuangan mengenai Pengendalian

Intern disebutkan bahwa sistem informasi yang relevan dengan tujuan laporan

keuangan, salah satunya adalah sistem akuntansi yang terdiri dari metoda dan

catatan yang dibangun untuk mencatat, mengolah, mengikhtisarkan, dan

melaporkan transaksi entitas (baik peristiwa maupun kondisi) untuk

memelihara akuntabilitas bagi aktiva, utang, dan ekuitas yang bersangkutan

(BPK RI, 2006). Sistem akuntansi sebagai sistem informasi merupakan subjek

terjadinya kesalahan baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Oleh

karena itu sistem akuntansi memerlukan pengendalian intern atau sistem

akuntansi berkaitan erat dengan pengendalian intern organisasi (Mahmudi,

2007). Hal-hal yang mempengaruhi keterandalan pelaporan keuangan

pemerintah adalah pengendalian intern akuntansi (Sugijanto, 2002).

Pengendalian intern menurut Permendagri No. 13 Tahun 2006 tentang

Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah merupakan proses yang dirancang

untuk memberikan keyakinan yang memadai mengenai pencapaian tujuan

pemerintah daerah yang tercermin dari keandalan laporan keuangan, efisiensi

dan efektivitas pelaksanaan program dan kegiatan serta dipatuhinya peraturan

perundang-undangan. Ada tiga fungsi yang terlihat dari definisi tersebut yaitu:

Page 21: PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, …/Pengaruh... · NIP. 19680401 199303 2 001 ... Akuntansi Sektor Publik ... terhadap akuntabilitas publik menimbulkan implikasi bagi manajemen

xxi

(a) keterandalan pelaporan keuangan, (b) efisiensi dan efektivitas operasi, dan

(c) kepatuhan terhadap ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang

berlaku. Fungsi pertama dilakukan untuk mencegah terjadinya inefisiensi dan

dinamakan pengendalian intern akuntansi, sedangkan fungsi kedua dan ketiga

dilakukan secara khusus untuk meningkatkan efisiensi operasional dan

mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen dan dinamakan pengendalian

intern administratif (Moscove et al., 1990 dalam Triyuwono dan Roekhudin,

2000). Komponen penting dari pengendalian intern organisasi yang terkait

dengan sistem akuntansi antara lain (Mahmudi, 2007): (a) sistem dan prosedur

akuntansi, (b) otorisasi, (c) formulir, dokumen, dan catatan, dan (d) pemisahan

tugas.

Indriasari dan Ertambang (2007) menyatakan bahwa keterandalan dan

ketepatwaktuan merupakan dua unsur nilai informasi yang penting terkait

dengan pengambilan keputusan berbagai pihak. Karena pentingnya

keterandalan dan ketepatwaktuan maka peneliti tertarik untuk meneliti hal apa

saja yang mungkin mempengaruhi keterandalan dan ketepatwaktuan pelaporan

keuangan pemerintah. Pemerintah Kabupaten Sragen yang dimulai sejak

Tahun 2002 sampai dengan saat ini telah mengalokasikan anggaran untuk

penyediaan fasilitas sarana dan prasarana teknologi informasi telah mencapai

8 milyar rupiah. Setelah ditetapkan dan kemudian diterapkannya pengendalian

intern akuntansi sesuai dengan Permendagri No. 13 Tahun 2006, maka

diharapkan akan memberikan pengaruh yang positif terhadap keterandalan dan

ketepatwaktuan pelaporan keuangan pemerintah daerah khususnya di

Page 22: PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, …/Pengaruh... · NIP. 19680401 199303 2 001 ... Akuntansi Sektor Publik ... terhadap akuntabilitas publik menimbulkan implikasi bagi manajemen

xxii

Kabupaten Sragen. Peneliti memilih Pemerintah Kabupaten Sragen karena di

samping peneliti bekerja di lingkungan pemerintah Kabupaten Sragen, peneliti

juga ingin mengetahui pemanfaatan teknologi informasi di Pemerintah

Kabupaten Sragen dengan biaya yang besar tersebut dapat mewujudkan bahwa

pelaporan keuangan daerah dapat memenuhi aspek keterandalan dan

ketepatwaktuan.

Berdasar latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul ”Pengaruh Pemanfaatan Teknologi Informasi, Dan

Pengendalian Intern Akuntansi Terhadap Keterandalan Dan

Ketepatwaktuan Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah (Studi Pada

Pemerintah Kabupaten Sragen)”

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

A Apakah pemanfaatan teknologi informasi dan pengendalian intern

akuntansi berpengaruh terhadap keterandalan pelaporan keuangan

pemerintah daerah ?

B Apakah pemanfaatan teknologi informasi dan pengendalian intern

akuntansi berpengaruh terhadap ketepatwaktuan pelaporan keuangan

pemerintah daerah ?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Page 23: PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, …/Pengaruh... · NIP. 19680401 199303 2 001 ... Akuntansi Sektor Publik ... terhadap akuntabilitas publik menimbulkan implikasi bagi manajemen

xxiii

Tujuan dari penelitian ini adalah:

Untuk menguji secara empiris pengaruh pemanfaatan teknologi informasi

dan pengendalian intern akuntansi berpengaruh terhadap keterandalan dan

ketepatwaktuan pelaporan keuangan pemerintah daerah.

2. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:

a Bagi Praktisi

Melalui hasil penelitian ini diharapkan Pemerintah Daerah akan

memperoleh sumbangan pemikiran tentang seberapa pentingkah

pemanfaatan teknologi informasi dan peranan pengendalian intern

akuntansi terhadap keterandalan dan ketepatwaktuan pelaporan

keuangan Pemerintah Daerah, Studi Pada Pemerintah Kabupaten

Sragen

b Bagi Akademisi

Hasil penelitian ini diharapkan sebagai bahan referensi dan bahan

perbandingan untuk memahami hubungan pemanfaatan teknologi

informasi dan pengendalian intern akuntansi terhadap keterandalan dan

ketepatwaktuan pelaporan keuangan Pemerintah Daerah, Studi Pada

Pemerintah Kabupaten Sragen.

D. Sistematika Penelitian

Page 24: PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, …/Pengaruh... · NIP. 19680401 199303 2 001 ... Akuntansi Sektor Publik ... terhadap akuntabilitas publik menimbulkan implikasi bagi manajemen

xxiv

Sistematika Penelitian yaitu suatu pola umum penyusunan laporan

untuk memperoleh gambaran dan arah Penelitian yang baik dan jelas.

Penelitian ini membahas mengenai pengaruh pemanfaatan teknologi

informasi dan pengendalian intern akuntansi terhadap keterandalan dan

ketepatwaktuan pelaporan keuangan Pemerintah Daerah dengan Studi

Pada Pemerintah Kabupaten Sragen.

BAB. I menguraikan deskripsi pemikiran yang menjadi latar

belakang penelitian dan dijadikan sebagai dasar untuk merumuskan

pertanyaan/ pernyataan penelitian, batasan penelitian, dan manfaat

penelitian. Berdasarkan apa yang diuraikan dalam Bab I, selanjutnya Bab

II akan menjelaskan teori dan kajian yang mendukung penelitian.

Berdasarkan hasil kajian dan teori, peneliti merumuskan hipotesis. Metode

yang akan digunakan untuk mengumpulkan data dan analisis data akan

dijelaskan dalam Bab III. Setelah metode yang akan digunakan jelas, akan

dilakukan analisis data hasil penelitian dan pengujian hipotesis. Hasilnya

akan dimasukkan kedalam Bab IV dan Bab V merupakan uraian

penyimpulan akhir dari hasil penelitian yang telah dilakukan, dan

keterbatasan penelitian serta implikasi dari penelitian ini.

Page 25: PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, …/Pengaruh... · NIP. 19680401 199303 2 001 ... Akuntansi Sektor Publik ... terhadap akuntabilitas publik menimbulkan implikasi bagi manajemen

xxv

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

A. Akuntansi dan Sistem Informasi Akuntansi

Baridwan (2002) menyatakan bahwa sistem adalah suatu kerangka

prosedur-prosedur yang saling berhubungan, dan disusun dengan skema yang

menyeluruh dengan melalui suatu kegiatan atau fungsi utama dari entitas.

Prosedur adalah urut-urutan yang tepat dari tahapan-tahapan instruksi yang

menerangkan apa yang harus dilakukan, siapa yang melakukan, kapan

dilaksanakan dan bagaimana melaksanakannya.

Page 26: PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, …/Pengaruh... · NIP. 19680401 199303 2 001 ... Akuntansi Sektor Publik ... terhadap akuntabilitas publik menimbulkan implikasi bagi manajemen

xxvi

Menurut Mulyadi (2001) pengertian umum mengenai sistem terdiri

dari beberapa hal antara lain : setiap sistem terdiri dari unsur-unsur, unsur-

unsur tersebut merupakan bagian terpadu sistem yang bersangkutan, unsur

sistem tersebut bekerja sama untuk mencapai tujuan sistem dan suatu sistem

merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar. Dari penjelasan tersebut,

maka dapat disimpulkan bahwa sistem terdiri dari unsur-unsur. Unsur-unsur

tersebut merupakan bagian terpadu. Sistem yang saling berkaitan dan

bekerjasama untuk mencapai tujuan khusus sistem yang telah ditentukan

sebelumnya. Suatu sistem merupakan bagian dari sistem yang lebih besar.

Subsistem menjalankan peran yang lebih terspesialisasi jika dibandingkan

dengan peran sistemnya. Subsistem mempunyai hubungan timbal balik dan

diorganisasikan untuk saling bekerjasama dalam mencapai suatu tujuan

khusus yang telah ditentukan sebelumnya. Definisi ini lebih banyak diterima

karena kenyataannya suatu sistem dapat terdiri dari beberapa subsistem.

Karakteristik yang ada pada sistem secara umum menurut Wilkinson.

et.al., (2000:25) adalah sebagai berikut ini.

1. Setiap sistem berusaha mencapai suatu sasaran atau lebih dan hal itu

menjadi daya motivasi untuk sistem.

2. Dalam sistem terdapat masukan - proses - keluaran. Input terdiri dari

semua yang berwujud yang masuk kedalam sistem serta hal – hal yang

tidak berwujud yang merupakan dampak terhadap sistem, output terdiri

dari semua arus keluar atau akibat yang dihasilkan dan proses merupakan

metode yang merupakan alat untuk mengkonversi input menjadi output.

13

Page 27: PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, …/Pengaruh... · NIP. 19680401 199303 2 001 ... Akuntansi Sektor Publik ... terhadap akuntabilitas publik menimbulkan implikasi bagi manajemen

xxvii

3. Setiap sistem mempunyai lingkungan yang ada di sekitarnya.

4. Sistem yang sangat kecil sekali terdiri dari subsistem.

5. Setiap sistem mengalami ketergantungan berganda. Di satu pihak sistem

mempunyai subsistem yang saling berkaitan, tetapi di lain pihak menjadi

subsistem dari sistem yang lebih besar. Hubungan subsistem, sistem dan

supersistem membentuk hierarki sistem.

6. Jaringan sistem menunjukkan ketergantungan antar sistem yang

kedudukannya setingkat dalam hierarki.

7. Maksud dari tujuan sistem adalah untuk mencapai suatu tujuan (goal) dan

untuk mencapai suatu sasaran (objectives). Tujuan biasanya dihubungkan

dengan lingkup yang lebih luas dan sasaran dalam ruang lingkup yang

lebih sempit.

Menurut Bodnar dan Hopwood (2004: 1), sistem informasi akuntansi

adalah kumpulan sumber daya, seperti manusia dan peralatan, yang dirancang

untuk mengubah data keuangan dan data lainnya menjadi informasi yang

dikomunikasikan kepada berbagai pihak pengambil keputusan. Menurut

Wilkinson et. Al., (2000: 27), sistem informasi akuntansi dalam melaksanakan

aktivitas memerlukan elemen yang spesifik yang bervariasi tergantung pada

tingkat otomatisasi sistem informasi akuntansi tersebut.

Mulyadi (1993) menyatakan prinsip-prinsip umum yang melandasi

penyusunan sistem akuntansi adalah: (a) prinsip keseimbangan antara biaya

dengan efektivitas, (b) prinsip fleksibilitas untuk mengantisipasi

perkembangan di masa yang akan datang, (c) prinsip pengembangan internal

Page 28: PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, …/Pengaruh... · NIP. 19680401 199303 2 001 ... Akuntansi Sektor Publik ... terhadap akuntabilitas publik menimbulkan implikasi bagi manajemen

xxviii

yang memadai, (d) prinsip pelaporan yang efektif, (e) prinsip kesesuaian

dengan struktur organisasi, sedangkan perancangan sistem akuntansi meliputi

(a) analisis sistem, (b) desain sistem dan (implementasi sistem).

Handayani (2007) menyatakan bahwa sistem informasi juga berperan

dalam bidang akuntansi. Statement of Financial Accounting Concept No. 2,

Financial Accounting Standard Board (FASB) mendefinisikan akuntansi

sebagai sistem informasi. Standar akuntansi keuangan tersebut juga

menyebutkan bahwa tujuan utama akuntansi adalah untuk menyediakan

informasi bagi pengambil keputusan. Sistem informasi akan memberikan

kemudahaan bagi para akuntan manajemen untuk menghasilkan informasi

keuangan yang dapat dipercaya, relevan, tepat waktu, dapat dipahami dan

teruji sehingga akan membantu pengambilan keputusan. American Institute of

Certified Public Accountants (AICPA) baru-baru ini telah membuat sertifikasi

baru yaitu Certified Information Technology Professional (CITP). CITP

mendokumentasikan keahlian sistem para akuntan yaitu akuntan yang

memiliki pengetahuan luas di bidang teknologi informasi dan yang memahami

bagaimana teknologi informasi dapat digunakan dalam berbagai organisasi.

Hal ini mencerminkan pengakuan AICPA atas pentingnya teknologi atau

sistem informasi dan hubungannya dengan akuntansi. Pada dasarnya sistem

informasi telah diimplementasikan di banyak perusahaan dengan biaya yang

besar, namun masalah yang timbul adalah penggunaan yang masih rendah

terhadap sistem informasi secara kontinuous. Rendahnya penggunaan sistem

informasi diidentifikasikan sebagai penyebab utama yang mendasari

Page 29: PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, …/Pengaruh... · NIP. 19680401 199303 2 001 ... Akuntansi Sektor Publik ... terhadap akuntabilitas publik menimbulkan implikasi bagi manajemen

xxix

terjadinya productivity paradox yaitu investasi yang mahal di bidang sistem

tetapi menghasilkan return yang rendah.

Dari beberapa teori dan hasil penelitian sebelumnya tentang akuntansi

dan sistem informasi akuntansi, maka peneliti menilai bahwa sistem dan

teknologi informasi berperan penting dalam aktivitas operasional perusahaan/

organisasi. Sistem dan teknologi informasi sangat berperan dalam bidang

akuntansi untuk menyediakan informasi bagi pengambil keputusan, sehingga

apabila sistem dan teknologi informasi baik akan dapat meningkatkan kinerja

organisasi dan sekaligus mampu mencegah dan mendeteksi kesalahan dalam

aktivitas operasi perusahaan/ organisasi. Dengan demikian adanya

pemanfaatan sistem dan teknologi informasi maka perusahaan/organisasi

publik/ pemerintahan akan dapat berjalan dengan lebih efektif dan efisien.

B. Pelaporan Keuangan

Suwardjono (2005) menyatakan bahwa pelaporan keuangan adalah

struktur dan proses yang menggambarkan bagaimana informasi keuangan

disediakan dan dilaporkan untuk mencapai tujuan pelaporan keuangan yang

pada gilirannya akan membantu pencapaian tujuan ekonomik dan sosial

negara. Pelaporan keuangan sebagai sistem nasional merupakan hasil dari

proses perekayasaan akuntansi. Pelaporan keuangan memiliki tujuan yang

bersifat fungsional. Tujuan fungsional pelaporan keuangan adalah masyarakat

atau organisasi secara keseluruhan tanpa memperhatikan tujuan atau motivasi

dari masing-masing individu didalamnya. Tujuan individu tidak dapat diamati

sedangkan tujuan fungsional dapat diidentifikasi dengan mengamati

Page 30: PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, …/Pengaruh... · NIP. 19680401 199303 2 001 ... Akuntansi Sektor Publik ... terhadap akuntabilitas publik menimbulkan implikasi bagi manajemen

xxx

konsekuensi-konsekuensi dari kegiatan masyarakat yang nyata terjadi. Tujuan

fungsional akuntansi terdiri dari satu atau beberapa tujuan yang berkaitan,

antara lain : mengalokasikan sumber daya ekonomi secara efisien, membantu

perusahaan untuk dapat memperoleh dana untuk ekspansi, membantu

pemerintah untuk menarik pajak secara adil dan efisien, membantu para

manajer dalam keputusan investasi, mempertanggungjawabkan pengelolaan

keuangan negara, memfasilitasi fungsi dan pengendalian sosial, mengarahkan

perilaku manajer untuk mengambil keputusan yang selaras dengan tujuan

sosial dan ekonomi negara dan mengurangi serta mencegah konflik

kepentingan antara manajer, auditor dan pemegang saham.

Menurut FASB (2001), tujuan utama pelaporan keuangan dalam

kerangka konseptual FASB adalah:

1. Pelaporan keuangan harus menyediakan informasi yang bermanfaat bagi

para investor dan kreditor dan pemakai lain, baik berjalan maupun

potensial, dalam membuat keputusan-keputusan investasi, kredit, dan

semacamnya yang rasional. Informasi harus terpahami bagi mereka yang

mempunyai pengetahuan yang memadai tentang berbagai kegiatan bisnis

dan ekonomi.

2. Pelaporan keuangan harus menyediakan informasi untuk membantu para

investor dan kreditor dan pemakai lain, baik berjalan maupun potensial,

dalam menilai (assessing) jumlah, saat terjadi, dan ketidakpastian

penerimaan kas mendatang (prospective cash receipts) dari dividen atau

bunga dan pemerolehan kas (proceeds) mendatang dari penjualan,

Page 31: PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, …/Pengaruh... · NIP. 19680401 199303 2 001 ... Akuntansi Sektor Publik ... terhadap akuntabilitas publik menimbulkan implikasi bagi manajemen

xxxi

penebusan, atau jatuh temponya sekuritas atau pinjaman. Dengan cara lain,

pelaporan keuangan harus menyediakan informasi untuk membantu para

investor dan kreditor dan pemakai lain dalam menilai (assessing) jumlah

saat terjadi, dan ketidakpastian aliran kas bersih ke badan usaha

bersangkutan.

3. Pelaporan keuangan harus menyediakan informasi tentang sumber daya

ekonomik suatu badan usaha, klaim terhadap sumber-sumber tersebut

(kewajiban badan usaha untuk mentransfer sumber daya ekonomik ke

entitas lain dan ekuitas pemilik), dan akibat-akibat dari transaksi, kejadian,

dan keadaan yang mengubah sumber daya badan usaha dan klaim terhadap

sumber daya tersebut.

FASB (2001) juga menyebutkan bahwa tujuan pelaporan keuangan

untuk organisasi non bisnis memiliki karakteristik tersendiri. Tujuan utama

pelaporan keuangan organisasi non bisnis yaitu pelaporan keuangan organisasi

non bisnis harus menyediakan informasi yang bermanfaat bagi para penyedia

dana dan pemakai lain, baik berjalan maupun potensial, dalam membuat

keputusan-keputusan rasional tentang alokasi dana ke organisasi tersebut.

Sedangkan tujuan spesifik untuk organisasi non bisnis antara lain :

1. Pelaporan keuangan harus menyediakan informasi untuk membantu para

penyedia dana dan pemakai lain, baik berjalan maupun potensial, dalam

menilai (assessing) jasa-jasa yang disediakan organisasi dan

kemampuannya untuk terus menyediakan jasa-jasa tersebut.

Page 32: PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, …/Pengaruh... · NIP. 19680401 199303 2 001 ... Akuntansi Sektor Publik ... terhadap akuntabilitas publik menimbulkan implikasi bagi manajemen

xxxii

2. Pelaporan keuangan harus menyediakan informasi untuk membantu para

penyedia dana dan pemakai lain, baik berjalan maupun potensial, dalam

menilai (assessing) bagaimana para manajer organisasi non bisnis telah

melaksanakan tanggung jawab kepengurusannya dan aspek-aspek lain

kinerjanya.

3. Pelaporan keuangan harus menyediakan informasi tentang sumber daya,

kewajiban, dan sumber daya (aset) bersih organisasi, dan akibat-akibat dari

transaksi, kejadian, dan keadaan yang mengubah sumber daya dan hak atas

sumber daya tersebut.

4. Pelaporan keuangan harus menyediakan informasi tentang kinerja

organisasi selama satu periode. Pengukuran periodik perubahan-perubahan

jumlah dan sifat aset bersih organisasi non bisnis dan informasi tentang

upaya-upaya dan hasil jasa (service efforts and accomplishments)

organisasi secara bersama menunjukkan informasi yang paling bermanfaat

dalam menilai kinerja organisasi.

5. Pelaporan keuangan harus menyediakan informasi tentang bagaimana

organisasi mendapatkan dan membelanjakan kas atau sumber likuid lain,

tentang pinjaman dan pelunasannya, dan tentang faktor lain yang dapat

mempengaruhi likuiditas organisasi.

6. Pelaporan keuangan harus mencakupi penjelasan-penjelasan dan

interpretasi-interpretasi untuk membantu para pemakai memahami

informasi keuangan yang disediakan.

Page 33: PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, …/Pengaruh... · NIP. 19680401 199303 2 001 ... Akuntansi Sektor Publik ... terhadap akuntabilitas publik menimbulkan implikasi bagi manajemen

xxxiii

Catrinasari (2006) menyatakan bahwa pelaporan keuangan merupakan

cara lain dari laporan keuangan untuk menyampaikan informasi-informasi dan

pengukuran secara ekonomi mengenai sumber daya yang dimiliki serta kinerja

kepada berbagai pihak yang mempunyai kepentingan atas informasi tersebut.

Pelaporan keuangan mempunyai pengertian yang lebih luas dibandingkan

dengan laporan keuangan. Apabila laporan keuangan terdiri dari neraca,

laporan laba rugi, laporan arus kas, dan laporan perubahan posisi keuangan,

maka dalam pelaporan keuangan tidak hanya laporan keuangan tetapi semua

informasi yang terkait secara langsung maupun tidak langsung dengan

informasi yang disediakan oleh sistem akuntansi yaitu informasi tentang

sumber daya perusahaan, hutang, earnings, dan sebagainya. Unsur utama

dalam pelaporan keuangan adalah laporan keuangan. Laporan keuangan

merupakan akhir dari proses akuntansi yang dirancang untuk memberikan

informasi kepada calon investor, calon kreditor, pengguna laporan keuangan

untuk pengambilan keputusan bisnis. Bagi pihak manajemen laporan

keuangan dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi manajemen

perusahaan dalam menetapkan rencana kegiatan perusahaan untuk periode

yang akan datang.

Dari beberapa teori dan hasil penelitian sebelumnya tentang pelaporan

keuangan, maka peneliti menilai bahwa pelaporan keuangan adalah

merupakan bentuk tanggungjawab manajemen atas pengelolaan sumber daya

yang ada dalam organisasi. Hal yang disajikan dalam pelaporan keuangan

akan dijadikan dasar pengambilan keputusan oleh pihak-pihak yang

Page 34: PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, …/Pengaruh... · NIP. 19680401 199303 2 001 ... Akuntansi Sektor Publik ... terhadap akuntabilitas publik menimbulkan implikasi bagi manajemen

xxxiv

berkepentingan. Dengan demikian pelaporan keuangan harus memenuhi

karakteristik kualitatifnya yang diantaranya adalah ketepatwaktuan dan

relevansi. Selain itu, pelaporan keuangan apabila diungkapkan tepat waktu

maka sangat bermanfaat dalam pengambilan keputusan. Dalam sektor publik,

pelaporan keuangan merupakan media pertanggungjawaban terhadap

masyarakat atas pengelolaan sumber daya yang dimiliki oleh pemerintah.

C. Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah

1. Pengertian

Pelaporan keuangan pemerintah daerah pada dasarnya merupakan

asersi dari pihak manajemen pemerintah yang menginformasikan kepada

pihak lain, yaitu para pemangku kepentingan (stakeholder), tentang kondisi

keuangan pemerintah (Indriasari dan Ertambang, 2007). Dengan

diberlakukannya paket Undang-Undang bidang keuangan negara (UU No 17

Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, UU No 1 Tahun 2004 tentang

Perbendaharaan Negara dan UU No 15 tentang Pemeriksaan

Pertanggungjawaban Keuangan Negara), tata cara pelaporan keuangan

pemerintah yang dirasakan kurang transparan dan akuntabel telah berubah,

karena sebelumnya laporan keuangan tersebut belum sepenuhnya disusun

mengikuti standar akuntansi pemerintahan yang sejalan dengan standar

akuntansi sektor publik yang diterima secara internasional. Sejak saat itulah,

keseluruhan proses pelaporan keuangan pemerintah mengacu pada standar

akuntansi pemerintahan. Standar akuntansi pemerintahan tersebut sesuai

Page 35: PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, …/Pengaruh... · NIP. 19680401 199303 2 001 ... Akuntansi Sektor Publik ... terhadap akuntabilitas publik menimbulkan implikasi bagi manajemen

xxxv

dengan ketentuan Pasal 32 Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang

Keuangan Negara menjadi acuan bagi Pemerintah Pusat dan seluruh

Pemerintah Daerah di dalam menyusun dan menyajikan Laporan Keuangan.

Salamun (2007) menyatakan bahwa asumsi dasar dalam pelaporan

keuangan di lingkungan pemerintah adalah anggapan yang diterima sebagai

suatu kebenaran tanpa perlu dibuktikan agar standar akuntansi dapat

diterapkan, asumsi dasar tersebut meliputi asumsi kemandirian entitas, asumsi

kesinambungan entitas dan asumsi keterukuran dalam satuan uang. Pelaporan

keungan sektor publik juga disusun atas dasar prinsip-prinsip pelaporan.

Prinsip pelaporan keuangan dimaksudkan sebagai ketentuan yang dipahami

dan ditaati oleh penyelenggara akuntansi dan pelaporan keuangan dalam

melakukan kegiatannya, serta oleh pengguna laporan keuangan dalam

memahami laporan keuangan yang disajikan. Berikut ini prinsip-prinsip yang

digunakan dalam pelaporan keuangan pemerintah : prinsip nilai historis,

prinsip realisasi, prinsip substansi mengungguli bentuk formal, prinsip

periodisitas, prinsip konsistensi, prinsip pengungkapan lengkap dan prinsip

penyajian wajar.

2. Entitas Pelaporan

Salamun (2007) menyatakan bahwa unit pemerintahan Pengguna

Anggaran yang berkewajiban menyelenggarakan akuntansi dan menyusun

laporan keuangan disebut sebagai Entitas Akuntansi. Bendahara Umum

Daerah dan setiap Pengguna Anggaran di lingkungan pemerintah daerah

Page 36: PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, …/Pengaruh... · NIP. 19680401 199303 2 001 ... Akuntansi Sektor Publik ... terhadap akuntabilitas publik menimbulkan implikasi bagi manajemen

xxxvi

merupakan Entitas Pelaporan. Unit pemerintahan yang terdiri dari satu atau

lebih entitas akuntansi yang berkewajiban menyampaikan laporan

pertanggungjawaban berupa laporan keuangan disebut sebagai Entitas

Pelaporan. Jadi, laporan keuangan yang disajikan oleh Entitas Pelaporan

merupakan gabungan dari laporan keuangan beberapa Entitas Akuntansi.

Disebutkan bahwa dalam penetapan entitas pelaporan, perlu dipertimbangkan

syarat pengelolaan, pengendalian, dan penguasaan suatu entitas pelaporan

terhadap aset, yurisdiksi, tugas dan misi tertentu, dengan bentuk

pertanggungjawaban dan wewenang yang terpisah dari entitas pelaporan

lainnya.

Berkaitan dengan entitas pelaporan, Halim (2007) menyebutkan bahwa

pada ketentuan terdahulu terdapat dua pilihan bagi pemerintah daerah dalam

menentukan entitas pelaporan, yaitu sistem sentralisasi dan desentralisasi

pelaporan keuangan pemerintah daerah. Namun, saat ini pemerintah daerah

diwajibkan menggunakan sistem desentralisasi dalam pelaporan keuangannya,

sehingga baik satuan kerja maupun bagian keuangan pemerintah daerah

melaksanakan akuntansi. Satuan kerja melaksanakan akuntansi terhadap

transaksi ekonomi (dan menghasilkan laporan keuangan) yang terjadi pada

bagiannya, dan bagian keuangan akan menggabungkan atau

mengkonsolidasikan laporan keuangan semua satuan kerja (termasuk bagian

keuangan itu sendiri) untuk disusun menjadi laporan keuangan pemerintah

daerah secara keseluruhan.

Page 37: PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, …/Pengaruh... · NIP. 19680401 199303 2 001 ... Akuntansi Sektor Publik ... terhadap akuntabilitas publik menimbulkan implikasi bagi manajemen

xxxvii

Salamun (2007) menyatakan untuk meningkatkan keterandalan

Laporan Keuangan dan Kinerja, setiap Entitas Pelaporan dan Akuntansi wajib

menyelenggarakan Sistem Pengendalian Intern sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan terkait. Dalam Sistem Pengendalian Intern ini

harus diciptakan prosedur rekonsiliasi antara data transaksi keuangan yang

diakuntansikan oleh Pengguna Anggaran/ Kuasa Pengguna Anggaran dengan

data transaksi keuangan yang diakuntansikan oleh Bendahara Umum Daerah

(BUD). Aparat Pengawas Intern Pemerintah pada pemerintah daerah

melakukan reviu atas Laporan Keuangan dan Kinerja dalam rangka

meyakinkan keandalan informasi yang disajikan sebelum disampaikan oleh

Gubernur/Bupati/Walikota kepada pihak-pihak terkait.

3. Peran dan Tujuan Pelaporan Keuangan

Salamun (2007) menyatakan bahwa laporan keuangan merupakan

bagian dari pelaporan keuangan. Laporan keuangan disusun untuk

menyediakan informasi yang relevan mengenai posisi keuangan dan seluruh

transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas pelaporan selama satu periode

pelaporan. Laporan keuangan terutama digunakan untuk membandingkan

realisasi (pendapatan, belanja, transfer, dan pembiayaan) dengan anggaran

yang telah ditetapkan, menilai kondisi keuangan, mengevaluasi efektivitas dan

Page 38: PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, …/Pengaruh... · NIP. 19680401 199303 2 001 ... Akuntansi Sektor Publik ... terhadap akuntabilitas publik menimbulkan implikasi bagi manajemen

xxxviii

efisiensi suatu entitas pelaporan, dan membantu menentukan ketaatannya

terhadap peraturan perundang-undangan.

Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar

Akuntansi Pemerintahan menyebutkan bahwa setiap entitas pelaporan

mempunyai kewajiban untuk melaporkan upaya-upaya yang telah dilakukan

serta hasil yang dicapai dalam pelaksanaan kegiatan, secara sistematis dan

terstruktur pada suatu periode pelaporan, untuk kepentingan:

(a). Akuntabilitas

Mempertanggungjawabkan pengelolaan sumber daya serta pelaksanaan

kebijakan yang dipercayakan kepada entitas pelaporan dalam mencapai

tujuan yang telah ditetapkan secara periodik.

(b). Manajemen

Membantu para pengguna untuk mengevaluasi pelaksanaan kegiatan suatu

entitas pelaporan dalam periode pelaporan, sehingga memudahkan fungsi

perencanaan, pengelolaan dan pengendalian atas seluruh aset, kewajiban,

dan ekuitas dana pemerintah untuk kepentingan masyarakat.

(c). Transparansi

Memberikan informasi keuangan yang terbuka dan jujur kepada

masyarakat berdasarkan pertimbangan bahwa masyarakat memiliki hak

untuk mengetahui secara terbuka dan menyeluruh atas

pertanggungjawaban pemerintah dalam pengelolaan sumber daya yang

dipercayakan kepadanya dan ketaatannya pada peraturan perundang-

undangan.

Page 39: PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, …/Pengaruh... · NIP. 19680401 199303 2 001 ... Akuntansi Sektor Publik ... terhadap akuntabilitas publik menimbulkan implikasi bagi manajemen

xxxix

(d). Keseimbangan Antar generasi

Membantu para pengguna dalam mengetahui kecukupan penerimaan

pemerintah pada periode pelaporan untuk membiayai seluruh pengeluaran

yang dialokasikan dan apakah generasi yang akan datang diasumsikan

akan ikut menanggung beban pengeluaran tersebut. Pelaporan keuangan

pemerintah menyajikan informasi yang bermanfaat bagi para pengguna

laporan dalam menilai akuntabilitas dan membuat keputusan, baik

keputusan ekonomi, sosial, maupun politik.

Kelompok pengguna laporan keuangan pemerintah meliputi: lembaga

pemerintah, investor dan kreditor, penyedia sumber daya, badan pengawas,

dan konstituen (Mardiasmo, 2007). Pengelompokan yang kurang lebih sama

dikemukakan oleh Bastian (2001) yaitu: legislatif dan manajemen pemerintah,

masyarakat, investor dan kreditor, institusi internasional, pengamat, dan aparat

pemerintah. Untuk menyederhanakan dan menyamakan persepsi tentang

kelompok pengguna laporan keuangan ini, kita gunakan Peraturan Pemerintah

Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan sebagai

acuan, yang menyebutkan kelompok utama pengguna laporan keuangan

pemerintah, namun tidak terbatas, yaitu: masyarakat, para wakil rakyat,

lembaga pengawas, dan lembaga pemeriksa, pihak yang memberi atau

berperan dalam proses donasi, investasi, dan pinjaman serta pemerintah.

4. Komponen Pelaporan Keuangan

Page 40: PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, …/Pengaruh... · NIP. 19680401 199303 2 001 ... Akuntansi Sektor Publik ... terhadap akuntabilitas publik menimbulkan implikasi bagi manajemen

xl

Pelaporan keuangan pokok yang harus dibuat oleh pemerintah pusat

meliputi laporan keuangan dan laporan kinerja. Sebagaimana tercantum dalam

pasal 30 UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, laporan keuangan

meliputi :

1). Laporan Realisasi Anggaran

Laporan Realisasi Anggaran mengungkapkan kegiatan keuangan

pemerintah pusat/daerah yang menunjukkan ketaatan terhadap APBN/APBD.

Laporan Realisasi Anggaran menyajikan ikhtisar sumber, alokasi dan

penggunaan sumber daya ekonomi yang dikelola oleh pemerintah

pusat/daerah dalam satu periode pelaporan.

Laporan Realisasi Anggaran menyajikan sekurang - kurangnya unsur-

unsur sebagai berikut:

a. Pendapatan

b. Belanja

c. Transfer

d. Surplus/defisit

e. Pembiayaan

f. Sisa lebih/kurang pembiayaan anggaran

Laporan Realisasi Anggaran menggambarkan perbandingan antara

anggaran dengan realisasinya dalam satu periode pelaporan.

2). Neraca

Neraca menggambarkan posisi keuangan suatu entitas pelaporan

mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas dana pada tanggal tertentu. Neraca

Page 41: PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, …/Pengaruh... · NIP. 19680401 199303 2 001 ... Akuntansi Sektor Publik ... terhadap akuntabilitas publik menimbulkan implikasi bagi manajemen

xli

mencantumkan sekurang-kurangnya pos-pos berikut:

a. Kas dan setara kas

b. Investasi jangka pendek

c. Piutang pajak dan bukan pajak

d. Persediaan

e. Investasi jangka panjang

f. Aset tetap

g. Kewajiban jangka pendek

h. Kewajiban jangka panjang

i. Ekuitas dana.

3). Laporan Arus Kas

Laporan arus kas menyajikan informasi mengenai sumber, penggunaan,

perubahan kas dan setara kas selama satu periode akuntansi, dan saldo kas dan

setara kas pada tanggal pelaporan. Arus masuk dan keluar kas diklasifikasikan

berdasarkan aktivitas operasi, investasi aset non-keuangan, pembiayaan, dan

non-anggaran.

Laporan arus kas berguna terutama sebagai :

a. Indikator terhadap jumlah arus kas di masa yang akan datang dan menilai

kecermatan atas taksiran arus kas yang telah dibuat sebelumnya;

b. Alat pertanggungjawaban dalam pengelolaan kas ;

c. Media evaluasi bagi pembaca laporan dalam mengevaluasi perubahan

kekayaan bersih/ekuitas dana suatu entitas pemerintahan dan struktur

keuangan yang bersangkutan.

Page 42: PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, …/Pengaruh... · NIP. 19680401 199303 2 001 ... Akuntansi Sektor Publik ... terhadap akuntabilitas publik menimbulkan implikasi bagi manajemen

xlii

4). Catatan atas Laporan Keuangan

Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tak terpisahkan

dari laporan keuangan itu sendiri. Penyajian catatan ini dimaksudkan agar

laporan keuangan dapat dipahami secara lebih baik oleh pembaca laporan

yang tidak terbatas oleh pembaca tertentu. Tujuannya adalah untuk

menghindari kesalahpahaman diantara pembaca laporan karena mungkin saja

diantara pembaca yang mempunyai latar belakang yang berbeda dapat

menafsirkan pos-pos yang terdapat dalam laporan keuangan dengan

persepsinya masing-masing.

Salamun (2007) menyatakan bahwa dalam rangka

pertanggungjawaban pelaksanaan APBD, Pemerintah Daerah tidak hanya

diwajibkan untuk menyusun dan menyajikan Laporan Keuangan, tetapi juga

harus membuat Laporan Kinerja, yang berisi ringkasan tentang keluaran dari

masing-masing kegiatan dan hasil yang dicapai dari masing-masing program

sebagaimana ditetapkan dalam dokumen pelaksanaan APBD. Laporan Kinerja

dihasilkan dari suatu sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (yang

dikembangkan secara terintegrasi dengan sistem perencanaan, sistem

penganggaran, sistem perbendaharaan, dan Sistem Akuntansi Pemerintahan)

yang diselenggarakan oleh masing-masing Entitas Pelaporan dan/atau Entitas

Akuntansi. Berdasarkan kajian teori dan ketentuan penyelenggaraan

pemerintahan tersebut diatas, maka selain laporan kinerja, Pemerintah Daerah

(gubernur/ bupati/ walikota selaku wakil pemerintah daerah dalam

Page 43: PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, …/Pengaruh... · NIP. 19680401 199303 2 001 ... Akuntansi Sektor Publik ... terhadap akuntabilitas publik menimbulkan implikasi bagi manajemen

xliii

kepemilikan kekayaan pemerintah daerah yang dipisahkan) juga harus

menyusun ikhtisar laporan keuangan Perusahaan Daerah

D. Teknologi Informasi Kaitannya dengan Keterandalan dan

Ketepatwaktuan Pelaporan Keuangan

Lestari dan Zulaikha (2007) menyatakan bahwa perkembangan teknologi

informasi saat ini banyak memberikan kemudahan pada berbagai aspek

kegiatan bisnis. Teknologi informasi merupakan bagian dari sistem informasi

dan teknologi informasi merujuk pada teknologi yang digunakan dalam

menyampaikan maupun mengolah informasi. Teknologi informasi telah

membawa perubahan yang sangat mendasar bagi organisasi baik swasta

maupun organisasi publik. Oleh karena itu, teknologi informasi menjadi suatu

hal yang sangat penting dalam menentukan daya saing dan kemampuan

perusahaan untuk meningkatkan kinerja bisnis di masa mendatang. Sumber

daya teknologi informasi menjadi sebuah pertimbangan bagi para manajer dan

konsultan dalam menentukan keberhasilan perusahaan di masa mendatang.

Handayani (2007) menyatakan bahwa informasi yang berkualitas akan

terbentuk dari adanya sistem informasi yang dirancang dengan baik. Sistem

informasi diadakan untuk menunjang aktifitas usaha di semua tingkatan

organisasi. Penggunaan sistem informasi mencakup sampai ke tingkat

operasional untuk meningkatkan kualitas produk serta produktivitas operasi.

Oleh karena itu sistem informasi harus dapat diterima dan digunakan oleh

Page 44: PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, …/Pengaruh... · NIP. 19680401 199303 2 001 ... Akuntansi Sektor Publik ... terhadap akuntabilitas publik menimbulkan implikasi bagi manajemen

xliv

seluruh karyawan dalam organisasi sehingga investasi yang besar untuk

pengadaan sistem informasi akan diimbangi pula dengan produktivitas yang

besar pula. Seorang individu akan mau memanggunakan sebuah sistem

informasi apabila indivu tersebut merasa memperoleh manfaat dari

keberadaan sistem informasi. Perkembangan sistem informasi dalam

organisasi tidak dapat dipisahkan dengan perkembangan teknologi informasi.

Teknologi informasi dalam penelitian ini adalah semua aspek yang

berkaitan dengan perubahan cara kerja dari yang semula dilakukan secara

manual menuju sistem yang terkomputerisasi. Teknologi informasi meliputi

komputer (mainframe, mini, micro), perangkat lunak (software), database,

jaringan (internet, intranet), electronic commerce, dan jenis lainnya yang

berhubungan dengan teknologi informasi. Teknologi informasi selain sebagai

teknologi komputer (hardware dan software) untuk pemrosesan dan

penyimpanan informasi, juga berfungsi sebagai teknologi komunikasi untuk

penyebaran informasi. Komputer sebagai salah satu komponen dari teknologi

informasi merupakan alat yang bisa melipat-gandakan kemampuan yang

dimiliki manusia dan komputer juga bisa mengerjakan sesuatu yang manusia

mungkin tidak mampu melakukannya. (Wilkinson et. al., 2000).

Mengelola teknologi informasi dengan demikian bukan hanya mengelola

hardware dan software saja melainkan harus juga mengelola voice mail,

electronic mail, groupware system yang memungkinkan pegawai melakukan

komunikasi dan membagi informasi dengan pegawai dan pihak lain dalam

suatu jaringan tertentu. Mengelola teknologi informasi berarti juga mengelola

Page 45: PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, …/Pengaruh... · NIP. 19680401 199303 2 001 ... Akuntansi Sektor Publik ... terhadap akuntabilitas publik menimbulkan implikasi bagi manajemen

xlv

jaringan supplier dan customers baik dalam jaringan intranet maupun jaringan

melalui internet (Indriasari dan Ertambang, 2007). Hussein et. Al., (2005)

menyatakan pengembangan e-Government merupakan sebuah proses

transformasi dari manual ke elektronik, maka dibutuhkan upaya-upaya

sistematis yang menyangkut subyek, obyek dan metoda yang terkait dengan

proses transformasi tersebut. Proses transformasi ini mengacu pada tiga hal,

yaitu perundang-undangan di bidang teknologi informasi dan komunikasi,

kondisi saat ini dan pengaruh lingkungan yang bersumber pada tuntutan

layanan publik dan kemajuan teknlogi informasi dan komunikasi.

Menurut Wilkinson et. Al., (2000) yang lebih penting dari semua

perubahan kerja dari manual menjadi sistem yang terkomputerisasi ini adalah

peningkatan dalam hal:

1. pemrosesan transaksi dan data lainnya lebih cepat,

2. keakurasian dalam perhitungan dan pembandingan lebih besar,

3. kos pemrosesan masing-masing transaksi lebih rendah,

4. penyiapan laporan dan output lainnya lebih tepat waktu,

5. tempat penyimpanan data lebih ringkas dengan aksesibilitas lebih tinggi

ketika dibutuhkan,

6. pilihan pemasukan data dan penyediaan output lebih luas/banyak, dan

7. produktivitas lebih tinggi bagi karyawan dan manager yang belajar untuk

menggunakan komputer secara efektif dalam tanggung jawab rutin dan

pembuatan keputusan.

Page 46: PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, …/Pengaruh... · NIP. 19680401 199303 2 001 ... Akuntansi Sektor Publik ... terhadap akuntabilitas publik menimbulkan implikasi bagi manajemen

xlvi

Lestari dan Zulaikha (2007) menyatakan bahwa pengaturan dan

pengelolaan teknologi informasi dalam perusahaan yang unit-unit bisnisnya

terintegrasi memiliki implikasi penting bagi kemampuan perusahaan dalam

menjalankan aktivitas operasionalnya. Penggunaan teknologi informasi dalam

menjalankan pekerjaan, penggunaaan teknologi informasi dalam pembuatan

strategi serta penggunaan teknologi dalam pengelolaan sumber daya manusia

diharapkan akan dapat meningkatkan kinerja perusahaan. Dalam konteks

pemerintahan daerah, penggunaan teknologi informasi diharapkan mampu

meningkatkan kinerja aparat pemerintah daerah termasuk juga dalam

penyusunan pelaporan keuangan.

Agar manfaat dan tujuan penyajian laporan keuangan pemerintah dapat

dipenuhi maka informasi yang disajikan harus merupakan informasi yang

bermanfaat bagi pihak yang berkepentingan dengan informasi tersebut. Bahwa

informasi harus bermanfaat bagi para pemakai, maka sama saja dengan

mengatakan bahwa informasi harus mempunyai nilai (Suwardjono, 2005).

Beberapa definisi dan rumusan kualitas informasi tersaji pada tabel berikut ini.

Tabel II.1 Definisi dan Rumusan Kualitas Informasi FASB (Suwardjono, 2005)

Kriteria Kebermanfaatan/ Kualitas Informasi: 1. Kualitas Primer - Keberpautan/relevansi * Nilai balikan * Nilai prediktif * Ketepatwaktuan - Keterandalan/reliabilitas * Keterujian * Ketepatan penyimbolan 2. Kualitas Sekunder - Keterbandingan - Konsistensi - Kenetralan

Page 47: PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, …/Pengaruh... · NIP. 19680401 199303 2 001 ... Akuntansi Sektor Publik ... terhadap akuntabilitas publik menimbulkan implikasi bagi manajemen

xlvii

Wilkinson et. al., (2000)

- Nilai informasi = Manfaat - kos - Informasi bernilai jika dapat mengurangi ketidakpastian

pengguna ketika berada dalam situasi keputusan tertentu. - Definisi kualitatif sulit diterapkan, karenanya perlu

mempertimbangkan pendekatan kuantitatf salahsatunya information economics approach

- Nilai informasi dipengaruhi oleh kualitas informasi yaitu : relevan, akurat, tepatwaktu, ringkas, jelas, dapat dikuantifikasi, dan konsisten

PP 24 Tahun 2005 Karakteristik kualitatif didefinisikan sebagai ukuran-ukuran normatif yang perlu diwujudkan dalam informasi akuntansi sehingga dapat memenuhi tujuannya. Ukuran-ukuran normatif tersebut : 1. Relevan (feedback value, predictive value, tepatwaktu,

lengkap) 2. Andal (penyajian jujur, dapat diverifikasi, netralitas) 3. Dapat dibandingkan 4. Dapat dipahami

Sebagai aspek pendukung keberpautan, ketepatwaktuan adalah

tersedianya informasi bagi pembuat keputusan pada saat dibutuhkan sebelum

informasi tersebut kehilangan kekuatan untuk mempengaruhi keputusan.

Sedangkan keterandalan adalah kemampuan informasi untuk memberi

keyakinan bahwa informasi tersebut benar atau valid. Dalam hal tertentu,

mengejar keberpautan dan ketepatwaktuan untuk mencapai kebermanfaatan

harus dibarengi dengan mengorbankan kualitas lain yaitu keakuratan/presisi

(accuracy/precision) atau keterandalan. Jadi terdapat saling korban (trade-off)

antara ketepatwaktuan dan keterandalan/reliabilitas untuk mendapatkan

kebermanfaatan. Namun, walaupun berkurangnya reliabilitas berakibat

berkurangnya kebermanfaatan, dimungkinkan untuk mempercepat

ketersediaan data secara aproksimasi tanpa mempengaruhi reliabilitas secara

material. Dengan begitu ketepatwaktuan dengan aproksimasi justru akan

meningkatkan kebermanfaatan secara keseluruhan (Suwardjono, 2005).

Page 48: PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, …/Pengaruh... · NIP. 19680401 199303 2 001 ... Akuntansi Sektor Publik ... terhadap akuntabilitas publik menimbulkan implikasi bagi manajemen

xlviii

Dalam hubungannya dengan sistem informasi akuntansi, komputer akan

meningkatkan kapabilitas sistem. Ketika komputer dan komponen-komponen

yang berhubungan dengan teknologi informasi diintegrasikan ke dalam suatu

sistem informasi akuntansi, tidak ada aktivitas umum yang ditambah atau

dikurangi. Sistem informasi akuntansi masih mengumpulkan, memproses, dan

menyimpan data. Sistem masih memasukkan pengendalian-pengendalian atas

keakurasian data. Sistem juga menghasilkan laporan-laporan dan informasi

lainnya. Hanya saja pengkomputerisasian sistem informasi akuntansi

seringkali mengubah karakter aktivitas. Data mungkin dikumpulkan dengan

peralatan khusus. Catatan akuntansi menggunakan lebih sedikit kertas.

Kebanyakan, jika tidak semuanya, tahapan-tahapan pemrosesan dilakukan

secara otomatis. Output lebih rapi, dalam bentuk yang lebih bervariasi, dan

lebih banyak serta dapat didistribusikan kepada orang lain lewat LAN. Dengan

penggunaan teknologi informasi diharapkan kinerja aparat pemerintah menjadi

lebih cepat. Keterlibatan teknologi informasi dalam penyusunan pelaporan

keuangan daerah diharapkan mampu mengurangi terjadinya kesalahan serta

meningkatkan kualitas pelaporan keuangan. (Indriasari dan Ertambang, 2007).

Berdasar hal tersebut Peneliti menduga penggunaan teknologi informasi

akan mampu meningkatkan kinerja aparat pemerintah daerah termasuk juga

dalam menyusun pelaporan keuangan. Penggunaan teknologi informasi

diharapkan mampu meningkatkan kualitas informasi dalam pelaporan

keuangan terutama berkaitan dengan aspek keterandalan dan ketepatwaktuan

penyampaian pelaporan keuangan.

Page 49: PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, …/Pengaruh... · NIP. 19680401 199303 2 001 ... Akuntansi Sektor Publik ... terhadap akuntabilitas publik menimbulkan implikasi bagi manajemen

xlix

Jurnali dan Supomo (2002) menyatakan penggunaan komputer

memberikan manfaat yang besar bagi perusahaan terutama bekaitan dengan

aspek efisiensi dan efektivitas. Proses perubahan cara kerja manual ke dalam

sistem yang terkomputerisasi diharapkan akan membuat pekerjaan dapat

dilakukan dengan cepat dan akurat sehingga kinerja organisasi secara

keseluruhan dapat meningkat. Dalam Penjelasan Peraturan Pemerintah No. 56

Tahun 2005 tentang Sistem Informasi Keuangan Daerah disebutkan bahwa

untuk menindaklanjuti terselenggaranya proses pembangunan yang sejalan

dengan prinsip tata kelola pemerintahan yang baik (Good Governance),

Pemerintah dan Pemerintah Daerah berkewajiban untuk mengembangkan dan

memanfaatkan kemajuan teknologi informasi untuk meningkatkan

kemampuan mengelola keuangan daerah, dan menyalurkan Informasi

Keuangan Daerah kepada pelayanan publik.

Lestari dan Zulaikha (2007) menyatakan teknologi informasi dapat

dijadikan sebagai mekanisme koordinasi lintas unit dan berpengaruh terhadap

proses yang ada dalam organisasi. Dengan penggunaan teknologi diharapkan

kondinasi antar unit dalam organisasi dapat berjalan dengan cepat dan tepat

sehingga kinerja organisasi secara umum dapat meningkat.

Dewi dan Gudono (2007) menyatakan penggunaan teknolgi informasi

dalam akuntansi diharapkan dapat meningkatkan kinerja para akuntan dalam

menyusun laporan keuangan sehingga dapat menyusun laporan keuangan

dengan cepat serta dengan data yang akurat.

Page 50: PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, …/Pengaruh... · NIP. 19680401 199303 2 001 ... Akuntansi Sektor Publik ... terhadap akuntabilitas publik menimbulkan implikasi bagi manajemen

l

Berdasarkan beberapa kajian teori dan hasil penelitian sebelumnya

tentang teknologi informasi kaitannya dengan keterandalan dan ketepat-

waktuan pelaporan keuangan, maka peneliti menduga bahwa terdapat

pengaruh penggunaan teknologi informasi terhadap aspek keterandalan dan

ketepatwaktuan pelaporan keuangan pada sektor publik.

E. Sistem Pengendalian Intern Akuntansi Pemerintah Kaitannya dengan

Keterandalan dan Ketepatwaktuan Pelaporan Keuangan

Arens et. al., (2003 : 432) mendefinisikan pengendalian intern sebagai

sebuah proses yang dirancang untuk menyediakan jaminan yang layak

mengenai pencapaian sasaran manajemen dalam beberapa kategori antara lain:

1). keandalan laporan keuangan, 2). efektivitas dan efisiensi dari operasional

serta 3). pemenuhan dengan kebutuhan hukum dan peraturan yang bisa

ditetapkan. Pada intinya pengendalian intern merupakan sistem yang

dirancang untuk menyelaraskan aktivitas perusahaan dengan tujuan yang

ditetapkan sebelumnya oleh perusahaan. Hal tersebut penting agar

kelangsungan hidup perusahaan dapat terus terjaga.

Mulyadi (2001:104) menyebutkan bahwa pengendalian intern dibagi

menjadi dua macam, yaitu pengendalian intern akuntansi (internal accounting

control) dan pengendalian intern administrasi (internal administration

control). Pengendalian intern akuntansi meliputi kebijakan dan prosedur

terutama untuk menjaga kekayaan organisasi dan mengecek ketelitian dan

keandalan data akuntansi, sedangkan pengendalian administrasi meliputi

Page 51: PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, …/Pengaruh... · NIP. 19680401 199303 2 001 ... Akuntansi Sektor Publik ... terhadap akuntabilitas publik menimbulkan implikasi bagi manajemen

li

kebijakan dan prosedur terutama untuk mendorong efisiensi dan dipatuhinya

kebijakan manajemen. Wilkinson et. al., (2000) menyebutkan subkomponen

dari aktivitas pengendalian yang berhubungan dengan pelaporan keuangan

adalah (1) perancangan yang memadai dan penggunaan dokumen-dokumen

dan catatan-catatan bernomor; (2) pemisahan tugas; (3) otorisasi yang

memadai atas transaksi-transaksi; (4) pemeriksaan independen atas kinerja;

dan (5) penilaian yang sesuai/tepat atas jumlah yang dicatat.

Mahmudi (2007) menyebutkan komponen penting yang terkait dengan

pengendalian intern akuntansi antara lain sebagai berikut:

1. Sistem dan prosedur akuntansi.

Sistem dan prosedur akuntansi keuangan daerah merupakan serangkaian

tahap dan langkah yang harus dilalui dalam melakukan fungsi akuntansi

tertentu. Sistem dan prosedur akuntansi pemerintah daerah paling sedikit

meliputi (pasal 98 PP Nomor 58 tahun 2005): (1) sistem dan prosedur

akuntansi penerimaan kas; (2) sistem dan prosedur akuntansi pengeluaran

kas; (3) sistem dan prosedur akuntansi aset; dan (4) sistem dan prosedur

akuntansi selain kas.

2. Otorisasi.

Otorisasi dalam sistem akuntansi pemerintah daerah sangat penting karena

tanpa sistem otorisasi yang baik, maka keuangan daerah sangat berisiko

untuk terjadi kebocoran. Sistem otorisasi menunjukkan ketentuan tentang

orang atau pejabat yang bertanggung jawab mengotorisasi suatu transaksi

yang terjadi di pemerintah daerah. Otorisasi tersebut bisa berbentuk

Page 52: PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, …/Pengaruh... · NIP. 19680401 199303 2 001 ... Akuntansi Sektor Publik ... terhadap akuntabilitas publik menimbulkan implikasi bagi manajemen

lii

kewenangan dalam memberikan tanda tangan pada formulir dan dokumen

tertentu. Tanpa otorisasi dari pihak yang berwenang maka transaksi tidak

dapat dilakukan, atau kalaupun ada transaksi tanpa otorisasi maka

transaksi tersebut dikategorikan tidak sah atau ilegal.

3. Formulir, dokumen, dan catatan.

Setiap transaksi yang terjadi di pemerintah daerah harus didukung dengan

bukti transaksi yang valid dan sah. Selain terdapat bukti yang valid dan

sah, transaksi tersebut harus dicatat dalam buku catatan akuntansi.

Kelengkapan formulir dan dokumen transaksi serta catatan akuntansi

sangat penting dalam proses audit keuangan.

4. Pemisahan tugas.

Fungsi-fungsi atau pihak-pihak yang terkait dalam suatu transaksi dalam

suatu transaksi harus dipisahkan. Suatu transaksi dari awal hingga akhir

tidak boleh ditangani oleh satu fungsi atau satu orang saja. Harus

dipisahkan antara fungsi pencatat uang serta pengotorisasi. Harus

dilakukan pemisahan tugas secara tegas dengan deskripsi tugas pokok dan

fungsi (tupoksi) yang jelas dalam rangka menghindari terjadinya kolusi,

kecurangan, dan korupsi.

Menurut Peraturan Pemerintah No.60 Tahun 2008 tentang sistem

pengendalian intern pemerintahan, menjelaskan tentang beberapa poin penting

berkaitan dengan sistem pengendalain intern, antara lain :

Page 53: PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, …/Pengaruh... · NIP. 19680401 199303 2 001 ... Akuntansi Sektor Publik ... terhadap akuntabilitas publik menimbulkan implikasi bagi manajemen

liii

1. Sistem Pengendalian Intern adalah proses yang integral pada tindakan dan

kegiatan yang dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan dan seluruh

pegawai untuk memberikan keyakinan memadai atas tercapainya tujuan

organisasi melalui kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan

keuangan, pengamanan aset negara, dan ketaatan terhadap peraturan

perundang-undangan.

2. Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) adalah sistem pengendalian

intern yang diselenggarakan secara menyeluruh di lingkungan pemerintah

pusat dan pemerintah daerah

3. Untuk mencapai pengelolaan keuangan negara yang efektif, efisien,

transparan, dan akuntabel, menteri/pimpinan lembaga, gubernur, dan

bupati/walikota wajib melakukan pengendalian atas penyelenggaraan

kegiatan pemerintahan.

4. SPIP terdiri atas unsur.

a. lingkungan pengendalian;

b. penilaian risiko;

c. kegiatan pengendalian;

d. informasi dan komunikasi; dan

e. pemantauan pengendalian intern

5. Kegiatan pengendalian sebagaimana dimaksud terdiri atas:

a. review atas kinerja Instansi Pemerintah yang bersangkutan;

b. pembinaan sumber daya manusia;

c. pengendalian atas pengelolaan sistem informasi;

Page 54: PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, …/Pengaruh... · NIP. 19680401 199303 2 001 ... Akuntansi Sektor Publik ... terhadap akuntabilitas publik menimbulkan implikasi bagi manajemen

liv

d. pengendalian fisik atas aset;

e. penetapan dan review atas indikator dan ukuran kinerja;

f. pemisahan fungsi;

g. otorisasi atas transaksi dan kejadian yang penting;

h. pencatatan yang akurat dan tepat waktu atas

i. transaksi dan kejadian; pembatasan akses atas sumber daya dan

pencatatannya;

j. akuntabilitas terhadap sumber daya dan pencatatannya; dan

k. dokumentasi yang baik atas Sistem Pengendalian Intern serta transaksi

dan kejadian penting

Catrinasari (2006) menyatakan bahwa informasi keuangan akan

mempunyai manfaat jika disampaikan tepat waktu kepada pemakainya yang

erat kaitannya dengan teori keagenan (agency theory). Nilai dari

ketepatwaktuan pelaporan keuangan penting bagi tingkat kemanfaatan laporan

tersebut. Sebaliknya, manfaat laporan keuangan akan menjadi berkurang

apabila laporan tersebut tidak disampaikan dengan tepat waktu. Ketepat-

waktuan menunjukan rentang waktu antara penyajian informasi yang

diinginkan dengan frekuensi pelaporan, apabila informasi tidak disampaikan

dengan tepat waktu maka menyebabkan nilai dari informasi tersebut

berkurang dalam pengambilan keputusan.

Pengendalian intern menurut Permendagri No. 13 Tahun 2006 tentang

Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah merupakan proses yang dirancang

untuk memberikan keyakinan yang memadai mengenai pencapaian tujuan

Page 55: PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, …/Pengaruh... · NIP. 19680401 199303 2 001 ... Akuntansi Sektor Publik ... terhadap akuntabilitas publik menimbulkan implikasi bagi manajemen

lv

pemerintah daerah yang tercermin dari keandalan laporan keuangan, efisiensi

dan efektivitas pelaksanaan program dan kegiatan serta dipatuhinya peraturan

perundang-undangan. Ada tiga fungsi yang terlihat dari definisi tersebut

yaitu:(a) keterandalan pelaporan keuangan, (b) efisiensi dan efektivitas

operasi, dan (c) kepatuhan terhadap ketentuan dan peraturan perundang-

undangan yang berlaku. Penyimpangan dan kebocoran yang masih ditemukan

di dalam laporan keuangan menunjukkan bahwa laporan keuangan tersebut

belum memenuhi karakteristik/nilai informasi yaitu keterandalan. Bila

dikaitkan dengan penjelasan mengenai pengendalian intern akuntansi, maka

penyebab ketidakandalan laporan keuangan tersebut merupakan masalah yang

berhubungan dengan pengendalian intern akuntansi. Sehingga apabila

pengendala intern berjalan dengan baik, keterandalam pelaporan kuangan akan

meningkat. Selain itu, pengendalain intern yang baik akan membuat setiap

proses dalam penyusunan pelaporan keuangan berjalan sesuai dengan

prosedur sehingga pelaporan keuangan diharapkan dapat disampaikan tepat

waktu.

Dewi dan Gudono (2007) menyatakan semakin tergantungnya

organisasi kepada sistem informasi komputerisasian, membuka sumber-

sumber baru bagi kerawanan pengendalian dan ancaman keamanan terhadap

organisasi. Oleh karena itu peningkatan penggunaan teknologi informasi harus

diikuti dengan peningkatan kaulitas sistem pengendalian intern yang memadai.

Dalam konteks penyusunan laporan keuangan, sistem pengendalian inern yang

baik menunjukan bahwa proses penyusunan laporan keuangan telah dilakukan

Page 56: PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, …/Pengaruh... · NIP. 19680401 199303 2 001 ... Akuntansi Sektor Publik ... terhadap akuntabilitas publik menimbulkan implikasi bagi manajemen

lvi

sesuai dengan prosedur yang ditetapkan. Sehingga kualitas pelaporan

keuangan berkaitan dengan kualitas informasi yaitu keterandalan dan revelansi

dapat meningkat seiring dengan peningkatan sistem pengendalian intern

perusahaan.

Catrinasari (2006) menyatakan bahwa informasi dalam pelaporan

keuangan akan dapat bermanfaat bagi para penggunanya apabila disampaikan

dengan tepat waktu.

Primastuti (2008) menyatakan bahwa sistem pengendalian intern

dikatakan efektif apabila sistem pengendalian tersebut telah dirancang dengan

baik dan dilaksanakan sesuai dengan yang telah ditetapkan. Dengan demikian,

apabila sistem pengendalian intern perusahaan berjalan dengan baik, apabila

dikaitkan dengan proses penyusunan pelaporan keuangan maka pelaporan

keuangan akan lebih cepat dan kaulitas informasi yang dihasilkan juga lebih

baik karena disusun oleh sistem yang berkualitas.

Berdasarkan beberapa kajian teori dan hasil penelitian sebelumnya

tentang sistem pengendalian intern akuntansi pemerintah kaitannya dengan

keterandalan dan ketepatwaktuan pelaporan keuangan, maka peneliti dapat

menyimpulkan bahwa pengendalian intern harus dirancang dengan baik dan

dilaksanakan sesuai dengan yang telah ditetapkan secara konsisten.

F. Karangka Pemikiran

Page 57: PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, …/Pengaruh... · NIP. 19680401 199303 2 001 ... Akuntansi Sektor Publik ... terhadap akuntabilitas publik menimbulkan implikasi bagi manajemen

lvii

Berdasarkan pada telaah literatur dan beberapa hasil penelitian

sebelumnya, maka kerangka pemikiran yang digunakan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut :

Gambar II.1

Model Pengaruh Pemanfataan Teknologi Informasi, dan Pengendalian Intern

Akuntansi Terhadap Keterandalan Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah

Variabel independen : Pemanfataan Teknologi Informasi, Pengendalian

Intern Akuntansi

Variabel dependen : Keterandalan Pelaporan Keuangan Pemerintah

Daerah

Gambar II.2

Model Pengaruh Pemanfataan Teknologi Informasi dan Pengendalian Intern

Akuntansi Terhadap Ketepatwaktuan Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah

Pemanfataan Teknologi Informasi

Keterandalan Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah

Pengendalian Intern Akuntansi

Pemanfataan Teknologi Informasi

Ketepatwaktuan Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah

Page 58: PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, …/Pengaruh... · NIP. 19680401 199303 2 001 ... Akuntansi Sektor Publik ... terhadap akuntabilitas publik menimbulkan implikasi bagi manajemen

lviii

Variabel independen : Pemanfataan Teknologi Informasi, Pengendalian

Intern Akuntansi

Variabel dependen : Ketepatwaktuan Pelaporan Keuangan Pemerintah

Daerah

G. Pengembangan Hipotesis

1. Pengaruh Pemanfaatan Teknologi Informasi dengan Keterandalan

dan Ketepatwaktuan Pelaporan Keuangan Pemerintah

Jurnali dan Supomo (2002) menyatakan pemanfaatan teknologi

informasi akan berpengaruh terhadap perilaku berkaitan dengan

penggunaan teknologi tersebut dalam menyelesaikan tugas. Komputer

sebagai bagian dari teknologi informasi membawa perubahan besar bagi

organisasi dalam menjalankan aktivitasnya. Penggunaan komputer

memberikan manfaat yang besar bagi perusahaan terutama berkaitan

dengan aspek efisiensi dan efektivitas. Proses perubahan cara kerja manual

ke dalam sistem yang terkomputerisasi diharapkan akan membuat

pekerjaan dapat dilakukan dengan cepat dan akurat sehingga kinerja

organisasi secara keseluruhan dapat meningkat.

Perkembangan teknologi informasi tidak hanya dimanfaatkan pada

organisasi bisnis tetapi juga pada organisasi sektor publik, termasuk

Pengendalian Intern Akuntansi

Page 59: PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, …/Pengaruh... · NIP. 19680401 199303 2 001 ... Akuntansi Sektor Publik ... terhadap akuntabilitas publik menimbulkan implikasi bagi manajemen

lix

pemerintahan. Dalam Penjelasan Peraturan Pemerintah No. 56 Tahun 2005

tentang Sistem Informasi Keuangan Daerah disebutkan bahwa untuk

menindaklanjuti terselenggaranya proses pembangunan yang sejalan

dengan prinsip tata kelola pemerintahan yang baik (Good Governance),

Pemerintah dan Pemerintah Daerah berkewajiban untuk mengembangkan

dan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi untuk meningkatkan

kemampuan mengelola keuangan daerah, dan menyalurkan Informasi

Keuangan Daerah kepada pelayanan publik. Pemerintah perlu

mengoptimalisasi pemanfaatan kemajuan teknologi informasi untuk

membangun jaringan sistem informasi manajemen dan proses kerja yang

memungkinkan pemerintahan bekerja secara terpadu dengan

menyederhanakan akses antar unit kerja

Hussein et. al., (2005) penggunaan teknologi informasi

memberikan perubahan yang besar terhadap kinerja sektor pemerintahan.

Penggunaan fasiltas berkaitan dengan teknologi informasi akan

berpengaruh terhadap kualitas sistem dan kualitas informasi. Kualitas

sistem berkaitan dengan kemampuan sistem dalam menghasilkan

informasi yang bermanfaat bagi para pemakai pelaporan keuangan.

Sedangkan kualitas informasi berkaitan kualitas isi dari hal yang dianggap

penting dalam pelaporan keuangan. Penggunaan teknologi informasi

diharapkan mampu meningkatkan kualiatas informasi dalam pelaporan

keuangan publik. Perkembangan internet mengubah tata cara pelayanan

publik menuju e-Government yang dapat memberikan pelayanan secara

Page 60: PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, …/Pengaruh... · NIP. 19680401 199303 2 001 ... Akuntansi Sektor Publik ... terhadap akuntabilitas publik menimbulkan implikasi bagi manajemen

lx

online kepada masyarakat. Pemanfaatan teknologi ini juga dapat

berpengaruh terhadap keterandalam penyampaian informasi berkaitan

dengan penggunaan dana publik (Hussein et. al., 2005).

Jogiyanto (2007) menyatakan bahwa sistem informasi merupakan

seperangkat komponen yang saling berhubungan yang berfungsi

mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan mendistribusikan informasi

untuk mendukung pembuatan keputusan dan pengawasan dalam

organisasi. Proses desain sistem informasi diharapkan dapat berfungsi

secara efektif. Salah satu keberhasilan dari sistem informasi adalah

kemampuan menghasilkan informasi yang berkualitas. Kualitas informasi

mengukur kualitas keluaran dari sistem informasi. Kualitas informasi

dapat diukur dengan beberapa hal, antara lain keandalan dan akurasi,

kekinian, ketepatwaktuan, keandalan, kelengkapan, ketepatan, bentuk dan

relevan.

Dewi dan Gudono (2007) menyatakan bahwa profesi akuntansi

mendapatkan manfaat dari perkembangan teknologi informasi. Konsep

paperless memberikan dampak yang besar dalam hubungan antara

akuntansi dan teknologi informasi. Dengan menggunakan teknologi

komputer, proses transaksi dapat dilakukan secara elektronik, bukti

transaksi dapat berupa data elektronik dan pencatatannya pun dilakukan

secara sistem yang terkomputerisasi. Penggunaan teknolgi informasi

dalam akuntansi diharapkan dapat meningkatkan kinerja para akuntan

Page 61: PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, …/Pengaruh... · NIP. 19680401 199303 2 001 ... Akuntansi Sektor Publik ... terhadap akuntabilitas publik menimbulkan implikasi bagi manajemen

lxi

dalam menyusun laporan keuangan sehingga dapat menyusun laporan

keuangan dengan cepat serta dengan data yang akurat.

Lestari dan Zulaikha (2007) menyatakan bahwa perkembangan

teknologi informasi saat ini banyak memberikan kemudahan pada berbagai

aspek kegiatan bisnis. Teknologi informasi merupakan bagian dari sistem

informasi dan teknologi informasi merujuk pada teknologi yang digunakan

dalam menyampaikan maupun mengolah informasi. Teknologi informasi

telah membawa perubahan yang sangat mendasar bagi organisasi baik

swasta maupun organisasi publik. Oleh karena itu, teknologi informasi

menjadi suatu hal yang sangat penting dalam menentukan daya saing dan

kemampuan perusahaan untuk meningkatkan kinerja di masa mendatang.

Teknologi informasi dapat mendukung sistem yang berbasis knowledge

dengan mengimplementasikan knowledge tersebut ke dalam rutinitas

organisasi, sehingga teknologi informasi tersebut dapat meningkatkan

integrasi dan penggunaan knowledge. Teknologi informasi dapat dijadikan

sebagai mekanisme koordinasi lintas unit dan berpengaruh terhadap proses

yang ada dalam organisasi.

Indriasari dan Ertambang (2007) menyatakan bahwa penggunaan

teknologi informasi dalam sektor publik akan berdampak terhadap cara

kerja aparat pemerintah. Penggunaan teknologi informasi akan

meningkatan kualitas informasi yang dihasilkan dari proses penyusunan

pelaporan keuangan. Dengan teknologi informasi, penyusunan laporan

Page 62: PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, …/Pengaruh... · NIP. 19680401 199303 2 001 ... Akuntansi Sektor Publik ... terhadap akuntabilitas publik menimbulkan implikasi bagi manajemen

lxii

keuangan diharapkan lebih cepat dan akurat sehingga keterandalan

pelaporan keuangan juga dapat meningkat.

H1a: Pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh positif terhadap

keterandalan pelaporan keuangan pemerintah daerah.

Radityo dan Zulaikha (2007) menyatakan bahwa perkembangan

teknologi informasi telah memberikan berbagai sarana bagi menajemen

dalam mengelola bisnis dan pembuatan keputusannya. Sistem informasi

yang didukung teknologi informasi dapat memberikan nilai tambah bagi

organisasi jika didesain menjadi sistem informasi yang efektif, yang

menandakan bahwa sistem tersebut sukses. Perkembangan teknologi

informasi juga berpengaruh terhadap cara kerja aparat pemerintah

termasuk juga aparat pemerintah daerah. Pemerintah daerah melakukan

investasi dalam jumlah yang sangat besar berkaitan dengan pemanfatan

teknologi informasi.

Hussein et. al., (2005) menyatakan bahwa perkembangan berbagai

macam teknologi informasi terutama komputer dan internet membuat

pergeseran tata cara pelayanan publik menjadi sistem online yang

terkomputerisasi. Dalam hal penyusunan pelaporan keuangan organisasi

telah memafaatkan berbagai software yang dapat digunakan untuk

menyusunan laporan keuangan. Penggunaan software akuntansi tersebut

dapat berdampak pada peningkatan kualitas terutama berkaitan dengan

akurasi dan kecepatan. Dengan bantuan software serta dukungan hadrware

Page 63: PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, …/Pengaruh... · NIP. 19680401 199303 2 001 ... Akuntansi Sektor Publik ... terhadap akuntabilitas publik menimbulkan implikasi bagi manajemen

lxiii

yang memadai, diharapkan proses penyusunan pelaporan keuangan publik

sebagai bentuk tanggungjawab penggunaan dana publik dapat dilakukan

dengan cepat dan tepat. Selain itu, perkembangan internet juga dapat

mempermudah organisasi publik melakukan publikasi pelaporan keuangan

dengan tepat waktu. Masyarakat dapat mengakses pelaporan keuangan

organisasi publik melalui internet.

Handayani (2007) menyatakan bahwa teknologi informasi

merupakan bagian dari sistem informasi dalam organisasi. Sistem

informasi diadakan untuk menunjang aktifitas usaha di semua tingkatan

organisasi. Penggunaan sistem informasi mencakup sampai ke tingkat

operasional untuk meningkatkan kualitas produk serta produktivitas

operasi. Sistem informasi akan memberikan kemudahaan bagi para

akuntan untuk menghasilkan informasi keuangan yang dapat dipercaya,

relevan, tepat waktu, dapat dipahami dan teruji sehingga akan membantu

pengambilan keputusan. American Institute of Certified Public

Accountants (AICPA) baru-baru ini telah membuat sertifikasi baru yaitu

Certified Information Technology Professional (CITP). CITP

mendokumentasikan keahlian sistem para akuntan yaitu akuntan yang

memiliki pengetahuan luas di bidang teknologi informasi dan yang

memahami bagaimana teknologi informasi dapat digunakan dalam

berbagai organisasi. Hal ini menunjukan pengakuan AICPA atas

pentingnya teknologi informasi atau sistem informasi dan hubungannya

dengan akuntansi

Page 64: PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, …/Pengaruh... · NIP. 19680401 199303 2 001 ... Akuntansi Sektor Publik ... terhadap akuntabilitas publik menimbulkan implikasi bagi manajemen

lxiv

Salamun (2007) menyatakan bahwa agar pelaporan keuangan

pemerintah dapat memenuhi kualitas yang dikehendaki maka informasi

yang disampaikan harus memenuhi karakteristik kualitatif dari pelaporan

keuangan. Salah satu karakteristik kualitatif dari pelaporan keuangan

sektor publik adalah relevansi. Laporan keuangan bisa dikatakan relevan

apabila informasi yang termuat di dalamnya dapat mempengaruhi

keputusan pengguna dengan membantu mereka mengevaluasi peristiwa

masa lalu atau masa kini, dan memprediksi masa depan, serta menegaskan

atau mengoreksi hasil evaluasi mereka di masa lalu. Dengan demikian,

informasi pelaporan keuangan yang relevan dapat dihubungkan dengan

maksud penggunaannya. Salah satu ukuran dari relevansi informasi adalah

informasi yang disajikan tepat waktu. Informasi yang disajikan tepat

waktu diharapkan dapat memberikan manfaat lebih kepada para pengguna

pelaporan keuangan.

Lestari dan Zulaikha (2007) menyatakan bahwa pemanfaatan

teknologi informasi dalam organisasi diharapkan mampu meningkatkan

kinerja organisasi. Salah satu manfaat utama dari penggunaan teknologi

informasi dalam organisasi adalah pekerjaan yang dilakukan dengan lebih

cepat. Divisi-divisi dalam organisasi diharapkan dapat menggunakan

teknologi ini untuk berkomunikasi dan mempercepat proses pertukaran

atau arus informasi antar divisi sehingga membuat pekerjaan menjadi lebih

efektif. Berkaitan dengan aspek pencatatan dan pelapoaran, pemanfaatan

teknologi informasi dalam organisasi diharapkan membuat organisasi

Page 65: PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, …/Pengaruh... · NIP. 19680401 199303 2 001 ... Akuntansi Sektor Publik ... terhadap akuntabilitas publik menimbulkan implikasi bagi manajemen

lxv

dapat melakukan pencatatan transaksi dengan cepat serta dapat

menghasilkan pelaporan yang lebih akurat.

Salamun (2007) menyatakan bahwa salah satu azaz dalam

pengelolaan keuangan daerah adalah memenuhi kriteria tertib. Azaz tertib

dalam pengelolaan keuangan daerah berarti keuangan daerah dikelola

secara tepat waktu dan tepat guna yang didukung dengan bukti-bukti

administrasi yang dapat dipertanggungjawabkan.

Handayani (2007) menyatakan bahwa penggunaan teknologi akan

sangat berpengaruh penting terhadap akuntansi. Penggunaan teknologi

informasi dalam organisasi diharapkan dapat menjadikan pencatatan

transaksi dengan lebih cepat terutama berkaitan dengan transaksi yang

jumlahnya sangat banyak dan kompleks. Teknologi informasi membantu

mengumpulkan database transaksi dengan lebih mudah cepat sehingga

menunjang pelaporan yang lebih cepat pula.

Berdasarkan uraian tersebut diduga terdapat hubungan positif

antara pemanfaatan teknologi informasi dengan ketepatwaktuan pelaporan

keuangan pemerintah daerah sehingga Peneliti mengajukan hipotesis:

H2a: Pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh positif terhadap

ketepatwaktuan pelaporan keuangan pemerintah daerah.

2. Pengaruh Pengendalian Intern Akuntansi dengan Keterandalan dan

Ketepatwaktuan Pelaporan Keuangan Pemerintah

Page 66: PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, …/Pengaruh... · NIP. 19680401 199303 2 001 ... Akuntansi Sektor Publik ... terhadap akuntabilitas publik menimbulkan implikasi bagi manajemen

lxvi

Dewi dan Gudono (2007) menyatakan bahwa praktik akuntansi

dalam dunia bisnis telah bergeser dan mengalami perubahan yang sangat

radikal akibat kemajuan teknologi informasi. Salah satu bentuk dari

perubahan tersebut adalah pemindahan catatan-catatan transaksi

perusahaan maupun organisasi dari media kertas ke media elektronik-

digital dengan bantuan komputer. Di lain pihak, semakin tergantungnya

organisasi kepada sistem informasi komputerisasian, membuka sumber-

sumber baru bagi kerawanan pengendalian dan ancaman keamanan

terhadap organisasi. Pengendalian intern berperan penting dengan

keamanan data perusahaan yang merupakan alat yang digunakan sebagai

dasar dalam penyusunan pelaporan keuangan.

Arens et. al., (2003) menyatakan bahwa aktivitas pengendalian

yang dilakukan oleh perusahaan merupakan sebuah sistem yang dibentuk

agar sebuah aktivitas yang ada dalam perusahaan dilakukan sesuai dengan

prosedur yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Tujuannya agar setiap

aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan akan sejalan dengan tujuan dan

sasaran yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Tujuan yang hendak

dicapai dengan menyusun sistem pengendalian intern adalah untuk

menjaga keamanan kekayaan milik perusahaan, memeriksa ketelitian dan

kebenaran data akuntansi, menunjukkan efisiensi dalam operasi, dan

mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen. Pada intinya pengendalian

intern merupakan sistem yang dirancang dengan tujuan menyelaraskan

antara aktivitas perusahaan dengan tujuan yang ditetapkan oleh

Page 67: PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, …/Pengaruh... · NIP. 19680401 199303 2 001 ... Akuntansi Sektor Publik ... terhadap akuntabilitas publik menimbulkan implikasi bagi manajemen

lxvii

perusahaan. Hal tersebut penting agar kelangsungan hidup perusahaan

dapat terus terjaga. Dalam konteks penyusunan laporan keuangan, sistem

pengendalian inern yang baik menunjukkan bahwa proses penyusunan

laporan keuangan telah dilakukan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan.

Sehingga kualitas pelaporan keuangan berkaitan kualitas informasi yaitu

keterandalan dan revelansi dapat meningkat seiring dengan peningkatan

sistem pengendalian intern perusahaan.

Wilkinson (2000) yang menyebutkan bahwa subkomponen dari

aktivitas pengendalian yang berhubungan dengan pelaporan keuangan

adalah berkaitan erat dengan (1) perancangan yang memadai dan

penggunaan dokumen-dokumen dan catatan-catatan bernomor; (2)

pemisahan tugas yang jelas dan tegas; (3) otorisasi yang memadai atas

transaksi-transaksi; (4) pemeriksaan independen atas kinerja; dan (5)

penilaian yang sesuai/tepat atas jumlah yang dicatat, dengan demikian

pelaksanaan kegiatan pengendalian intern akuntansi dilaksanakan secara

penuh dan konsisten akan berpengaruh terhadap keterandalan pelaporan

keuangan pemerintah daerah.

Asmoko (2006) menyatakan bahwa dalam proses penyusunan

anggaran sektor publik diperlukan sebuah sistem pengendalian intern yang

efektif. anggaran menyediakan hubungan penting antara perencanaan dan

pengendalian. Peran perencanaan dinyatakan dalam bentuk input yang

diperlukan untuk menjalankan aktivitas yang direncanakan. Peran

pengendalian dilakukan dengan mempersiapkan anggaran dengan suatu

Page 68: PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, …/Pengaruh... · NIP. 19680401 199303 2 001 ... Akuntansi Sektor Publik ... terhadap akuntabilitas publik menimbulkan implikasi bagi manajemen

lxviii

cara yang memperlihatkan secara jelas masukan dan sumber daya yang

dialokasikan kepada individu atau departemen untuk melaksanakan tugas

yang menjadi tanggung jawabnya. Pengendalian dapat dilakukan dengan

membandingkan hasil yang dianggarkan dengan hasil yang diperoleh

untuk menjamin bahwa tingkat pengeluaran tidak dilampaui dan tingkat

aktivitas yang direncanakan tercapai. Dengan proses pengendalian intern

yang baik diharapkan proses penyusunan pelaporan keuangan sektor

publik lebih efektif serta memiliki tingkat keterandalan dan akuntabilitas

yang tinggi.

Indriasari dan Ertambang (2007) menyatakan bahwa bila dikaitkan

dengan penjelasan mengenai pengendalian intern akuntansi, maka

penyebab ketidakterandalan laporan keuangan tersebut merupakan

masalah yang berhubungan dengan pengendalian intern akuntansi.

Pengendalian intern yang baik akan mampu mencegah kesalahan dan

kecurangan dalam penyusunan pelaporan keuangan sehingga semakin baik

tingkat pengendalian intern akan semakin tinggi tingkat keterandalan

pelaporan keuangan. Berdasarkan uraian tersebut, Peneliti mengajukan

hipotesis:

H1b: Pengendalian intern akuntansi berpengaruh positif terhadap

keterandalan pelaporan keuangan pemerintah daerah.

Catrinasari (2006) menyatakan bahwa informasi dalam pelaporan

keuangan akan dapat bermanfaat bagi para penggunanya apabila

Page 69: PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, …/Pengaruh... · NIP. 19680401 199303 2 001 ... Akuntansi Sektor Publik ... terhadap akuntabilitas publik menimbulkan implikasi bagi manajemen

lxix

disampaikan dengan tepat waktu. Tujuan pelaporan keuangan adalah

menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan suatu

perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam

pengambilan keputusan ekonomi. Informasi yang relevan akan bermanfaat

bagi para pemakai apabila tersedia tepat waktu sebelum pemakai

kehilangan kesempatan atau kemampuan untuk mempengaruhi keputusan

yang akan diambil. Ketepatwaktuan penyampaian pelaporan keuangan

dipengaruhi oleh banyak faktor. Beberapa diantaranya berkaitan dengan

kinerja laporan keuangan yang hendak disampaikan. Faktor lain yang

diduga berpegaruh adalah komitmen manajemen untuk memenuhi

peraturan yang berlaku serta faktor internal berkaitan sistem kerja

organisasi.

Primastuti (2008) menyatakan bahwa sistem pengendalian intern

dikatakan efektif apabila sistem pengendalian tersebut telah dirancang

dengan baik dan dilaksanakan sesuai dengan yang telah ditetapkan. Dulu

pemerintah di Indonesia menggunakan istilah pengawasan melekat

(WASKAT) untuk pengendalian internal. Beberapa peraturan

perundangundangan juga sudah dibuat terkait dengan waskat. Namun

istilah pengendalian internal baru dipergunakan pada UU No 17 tahun

2003 tentang Keuangan Negara. Namun undang-undang tersebut belum

secara detail membahas tentang tata cara pelaksanaan pengendalian

internal. Peraturan Pemerintah tentang Sistem Pengendalian Internal

Pemerintah (SPIP) baru disahkan pada tahun 2008. PP ini membahas

Page 70: PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, …/Pengaruh... · NIP. 19680401 199303 2 001 ... Akuntansi Sektor Publik ... terhadap akuntabilitas publik menimbulkan implikasi bagi manajemen

lxx

secara detail mengenai SPIP yang harus dilakukan oleh setiap instansi

pemerintah.

Berkaitan dengan pemerintah daerah, dalam pasal 134 Peraturan

Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah

disebutkan bahwa dalam rangka meningkatkan kinerja, transparansi, dan

akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah, Gubernur/Bupati/Walikota

mengatur dan menyelenggarakan sistem pengendali intern (SPI) di

lingkungan pemerintahan daerah yang dipimpinnya. Untuk itu, perlu

dirancang suatu sistem yang mengatur proses pengklasifikasian,

pengukuran, dan pengungkapan seluruh transaksi keuangan, sehingga

dapat disusun menjadi laporan keuangan. Selanjutnya laporan keuangan

tersebut diserahkan kepada BPK. BPK sendiri melakukan penilaian

terhadap sistem pengendalian internal untuk bisa memberikan opini

terhadap kinerja keuangan suatu pemerintah daerah.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 60 tahun 2008 tentang

Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) menyatakan definisi Sistem

Pengendalian Interna Pemerintah sebagai sistem pengendalian intern yang

diselenggarakan secara menyeluruh di lingkungan pemerintah pusat dan

pemerintah daerah. Inti dasar dari PP 60/2008 adalah terciptanya suatu

sistem pengendalian intern pemerintah yang dapat mewujudkan suatu

praktik-praktik good governance. Langkah pertama yang diamanahkan di

dalam PP ini adalah memahami terlebih dahulu konsep dasar pengendalian

intern. PP 60/2008 tentang SPIP ini sebenarnya murni mengadopsi

Page 71: PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, …/Pengaruh... · NIP. 19680401 199303 2 001 ... Akuntansi Sektor Publik ... terhadap akuntabilitas publik menimbulkan implikasi bagi manajemen

lxxi

pendekatan dari GAO yang menginduk kepada COSO. SPIP bertujuan

untuk memberikan keyakinan yang memadai bagi tercapainya efektivitas

dan efisiensi pencapaian tujuan penyelenggaraan pemerintahan negara,

keandalan pelaporan keuangan, pengamanan asset negara, dan ketaatan

terhadap peraturan perundang-undangan (Primastuti, 2008).

Ismail dan Chandler (2002) menyatakan bahwa ketepatwaktuan

penyampaian pelaporan keuangan akan berkaitan dengan penggunaan

informasi sebagai dasar dalam pengambilan keputusan. Ketapatwaktuan

merupakan salah satu unsur relevansi dari rerangka konseptual FASB dari

informasi akuntansi. Para pemakai laporan keuangan membutuhkan

informasi secara tepat waktu agar dapat menentukan untuk melanjutkan

atau meninjau kembali keputusan yang telah diambilnya.

Handayani (2007) menyatakan bahwa organisasi biasanya

menginvestasikan dana yang besar untuk memenuhi aspek teknologi

informasi. Investasi yang besar tersebut bertujuan agar kinerja perusahaan

dapat meningkat. Bagi profesi akuntan, penggunaan teknologi informasi

diharapkan dapat mendukung prinsip kerja yang efektif dan efisien serta

penyusunan laporan keuangan dengan lebih cepat dan akurat.

Menurut PP No 60 Tahun 2008, salah satu tujuan pengendalian

intern akuntansi pemerintahan adalah penyajian pelaporan akuntansi

secara tepat waktu. Pencatatan yang akurat dan tepat waktu bertujuan agar

tersedia informasi yang relevan dan terpercaya untuk pengambilan

keputusan. Penyajian serta tepat waktu pelaporan keuangan

Page 72: PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, …/Pengaruh... · NIP. 19680401 199303 2 001 ... Akuntansi Sektor Publik ... terhadap akuntabilitas publik menimbulkan implikasi bagi manajemen

lxxii

memungkinkan pimpinan instansi pemerintah melaksanakan pengendalian

dan tanggung jawabnya.

Salamun (2007) ketepatwaktuan dapat dipengaruhi berbagai

macam aspek, salah satunya kemampuan sistem akuntansi. Sistem

akuntansi yang baik memiliki pengendalian intern yang baik pula.

Pengendalian intern ini diharapkan mampu mencegah terjadinya kesalahan

dalam proses akuntansi serta dapat memberikan perlindungan bagi data

organisasi dari ancaman sabotase sistem. Pengendalian intern disusun agar

pelaporan keuangan dapat memenuhi asas ketertiban. Perwujudan dari asas

ketertiban tersebut adalah penyampaian pelaporan keuangan secara tepat

waktu. Berdasarkan uraian tersebut, Peneliti mengajukan hipotesis:

H2b: Pengendalian intern akuntansi berpengaruh positif terhadap

ketepatwaktuan pelaporan keuangan pemerintah daerah.

BAB III

METODA PENELITIAN

A. Teknik Pengumpulan Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer.

Pengumpulan data akan dilakukan melalui survei kuesioner yang diantar dan

diambil sendiri oleh peneliti terhadap bagian akuntansi/penatausahaan

Page 73: PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, …/Pengaruh... · NIP. 19680401 199303 2 001 ... Akuntansi Sektor Publik ... terhadap akuntabilitas publik menimbulkan implikasi bagi manajemen

lxxiii

keuangan pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). SKPD ini meliputi

Dinas, Badan, Kantor, dan Bagian.

B. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah bagian akuntansi/penatausahaan

keuangan pada semua SKPD yang ada di Kabupaten Sragen. Sampel diambil

dengan metoda secara purposive sampling method. Purposive sampling

method digunakan karena informasi yang akan diambil berasal dari sumber

yang sengaja dipilih berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan peneliti

(Sekaran, 2003). Kriteria responden dalam penelitian ini adalah para pegawai

yang melaksanakan fungsi akuntansi/tata usaha keuangan pada SKPD.

Responden dalam penelitian ini adalah kepala Tata Usaha atau Sekretaris dan

Kepala Sub Bagian Tata Usaha/ Umum/ Keuangan dan Staf Pengurus/

Bendahara Barang.

Berdasarkan Peraturan Daerah (PERDA) Kab. Sragen Nomor 10

Tahun 2008, Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Sragen, terdiri atas:

Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, Satpol PP, Dinas Daerah (14 Dinas),

Lembaga Teknis Daerah (9 Badan) dan 4 kantor serta 1 buah RSUD.

Perangkat daerah sebagaimana dimaksud dalam Perda Nomor 10 Tahun 2008,

secara garis besar Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Kabupaten

Sragen, terdiri atas :

1. Sekretariat Daerah termasuk didalamnya Staf Ahli Bupati

2. Sekretariat DPRD

60

Page 74: PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, …/Pengaruh... · NIP. 19680401 199303 2 001 ... Akuntansi Sektor Publik ... terhadap akuntabilitas publik menimbulkan implikasi bagi manajemen

lxxiv

3. Inspektorat Kabupaten

4. Dinas Daerah

5. Lembaga Teknis Daerah

6. Kecamatan

7. Kelurahan

8. Satuan Polisi Pamong Praja.

Perincian SKPD yang berada di Kabupaten Sragen dan yang menangani

bidang akuntansi/penatausahaan keuangan serta yang menjadi sampling/

responden adalah sebagai berikut :

Tabel III.1 Daftar SKPD di Kabupaten Sragen

No Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Kab. Sragen

Bag Akuntansi/ Penatausahaan

Keuangan

Responden/ Sample Yang Digunakan

I Sekretariat Daerah 4 4 II Sekretariat DPRD 4 4 III Inspektorat 4 4 IV Satpol PP 4 4 V Dinas Daerah 1. Dinas Pendidikan 4 4 2. Dinas Kesehatan 4 4 3. Dinas Pekerjaan Umum 4 4 4. Dinas Perindustrian, Kop & UMKM 4 4

Page 75: PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, …/Pengaruh... · NIP. 19680401 199303 2 001 ... Akuntansi Sektor Publik ... terhadap akuntabilitas publik menimbulkan implikasi bagi manajemen

lxxv

5. Dinas Sosial 4 4 6. Dinas Pertanian 4 4 7. Dinas Peternakan & Perikanan 4 4 8. Dinas Perhub, Kom & Informatika 4 4 9. Dinas Kependudukan & Capil 4 4 10. Dinas PPKAD 4 4 11. Dinas Perdagangan & Pajak Daerah 4 4 12. Dinas Pariwisata, Kebudayaan, POR 4 4 13. Dinas Tenaga Kerja & Transmigrasi 4 4 14. Dinas Kehutanan & Perkebunan 4 4

VI Lembaga Teknis Daerah A BADAN 1. BAPPEDA (Perencanaan) 4 4 2. BKD (Kepegawaian) 4 4 3. Badan Kesbangpol & linmas 4 4 4. BPT (Perijinan) 4 4 5. Badan KB, PMD 4 4 6. Badan Diklat & Litbang 4 4 7. Badan Lingk. Hidup 4 4 8. Badan Pelaks. Penyuluhan 4 4 9. Badan Pemberdayaan UMD 4 4

B KANTOR 1. Kantor Ketahanan Pangan 2 2 2. Kantor Perpustakaan Daerah 2 2 3. Kantor Pengelola Data Elektronik 2 2 4. Kantor Arsip & Dokumentasi 2 2

C RUMAH SAKIT UMUM DAERAH 4 4 VII Kecamatan (20 Wilayah Kecamatan) 80 0 VIII Kelurahan (208 Kelurahan/ Desa) 416 0 IX Satpol Pamong Praja 4 0

Jumlah 650 124

C. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Masing-masing variabel diukur dengan model skala Likert lima poin, yaitu:

1 Sangat Tidak Setuju,

2 Tidak Setuju,

3 Netral,

4 Setuju, dan

5 Sangat Setuju.

Page 76: PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, …/Pengaruh... · NIP. 19680401 199303 2 001 ... Akuntansi Sektor Publik ... terhadap akuntabilitas publik menimbulkan implikasi bagi manajemen

lxxvi

Responden diminta untuk menyatakan setuju atau ketidaksetujuannya

terhadap pernyataan yang diajukan sesuai dengan kondisi mereka yang

sesungguhnya. Secara terperinci seperti pada tabel III. 2;

Tabel III.2 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Variabel Definisi Operasional Item Pernyataan

1. Pemanfaatan teknologi Informasi

Tingkat integrasi teknologi informasi pada pelaksanaan tugas-tugas akuntansi. (Jumali & Supomo, 2002).

1. Subbagian akuntansi/keuangan anda memiliki komputer yang cukup untuk melaksanakan tugas.

2. Jaringan internet telah terpasang di unit kerja anda.

3. Jaringan internet telah dimanfaatkan sebagai penghubung antar unit kerja dalam pengiriman data dan informasi yang dibutuhkan.

4. Proses akuntansi sejak awal transaksi hingga pembuatan laporan keuangan dilakukan secara komputerisasi.

5. Pengolahan data transaksi keuangan menggunakan software yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

6. Laporan akuntansi dan manajerial dihasilkan dari sistem informasi yang terintegrasi.

7. Adanya jadwal pemeliharaan peralatan secara teratur.

8. Peralatan yang usang/rusak didata dan diperbaiki tepat pada waktunya.

Variabel Definisi Operasional

Item Pernyataan

2. Pengendalian Intern Akuntansi

Bagian dari pengendalian intern yang meliputi rencana organisasi, prosedur, dan catatan yang dirancang untuk menjaga

1. Subbagian keuangan/akuntansi anda menyelenggarakan sistem akuntansi yang meliputi: a. Prosedur akuntansi penerimaan kas b. Prosedur akuntansi pengeluaran kas c. Prosedur akuntansi aset d. Prosedur akuntansi selain kas

2. Daftar rekening (chart of account) pemerintah daerah tersedia dan digunakan.

3. Transaksi tidak dapat dilakukan tanpa adanya otorisasi dari pihak yang berwenang.

Page 77: PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, …/Pengaruh... · NIP. 19680401 199303 2 001 ... Akuntansi Sektor Publik ... terhadap akuntabilitas publik menimbulkan implikasi bagi manajemen

lxxvii

keterandalan data akuntansi. (Indriasari dan Ertambang, 2007)

4. Setiap transaksi yang terjadi harus didukung dengan bukti transaksi yang valid dan sah.

5. Setiap transaksi dicatat dalam buku catatan akuntansi.

6. Catatan akuntansi dijaga untuk tetap “up-to-date”.

7. Laporan-laporan keuangan direview dan disetujui terlebih dahulu oleh kepala subbagian keuangan/akuntansi sebelum didistribusikan

8. Sistem akuntansi yang ada memungkinkan audit/transaction trail.

9. Ada pemisahan tugas dalam rangka pelaksanaan APBD.

3. Keterandalan Pelaporan Keuangan

Kemampuan informasi untuk memberikan keyakinan bahwa informasi tersebut benar atau valid. (PP No. 24 Tahun 2005)

1. Transaksi serta peristiwa lainnya yang

seharusnya disajikan atau yang secara wajar dapat diharapkan untuk disajikan tergambar dengan jujur dalam laporan keuangan.

2. Neraca disajikan. 3. Laporan realisasi anggaran atau laporan

perhitungan APBD disajikan. 4. Catatan atas laporan keuangan disajikan. 5. Informasi yang disajikan dalam laporan

keuangan dapat diuji. 6. Rekonsiliasi dilakukan secara periodik antara

catatan akuntansi dengan catatan bank atau catatan pihak eksternal yang membutuhkan konfirmasi atau rekonsiliasi.

7. Informasi diarahkan pada kebutuhan umum dan tidak berpihak pada kebutuhan pihak tertentu.

Variabel Definisi Operasional

Item Pernyataan

4. Ketepat- waktuan Pelaporan Keuangan

Tersedianya informasi bagi pembuat keputusan pada saat dibutuhkan sebelum informasi tersebut kehilangan kekuatan untuk

1. Informasi yang dibutuhkan segera tersedia ketika diminta.

2. Laporan-laporan sering disediakan secara sistematis dan teratur, misal: laporan harian, laporan mingguan, laporan bulanan, laporan semester, dan laporan tahunan (bila laporan jarang tersedia berikanlah tanda pada angka satu).

3. Laporan-laporan berikut disampaikan secara sistematis dan teratur

a. Laporan realisasi semester pertama

Page 78: PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, …/Pengaruh... · NIP. 19680401 199303 2 001 ... Akuntansi Sektor Publik ... terhadap akuntabilitas publik menimbulkan implikasi bagi manajemen

lxxviii

mempengaruhi keputusan. (PP No. 24 Tahun 2005)

b. Laporan realisasi anggaran atau laporan perhitungan APBD

c. Neraca d. Catatan atas Laporan Keuangan

D. Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas menggunakan analisis product moment dari pearson.

Hasil uji ini dikatakan valid apabila rhitung > rtabel, sedangkan dikatakan tidak

valid apabila rhitung < rtabel (Sugiyono, 2001).

Uji reliabilitas dilakukan dengan cara menghitung nilai cronbach

alpha dari masing-masing instrumen dalam suatu variabel. Nilai cut off untuk

menentukan reliabilitas suatu instrumen adalah nilai cronbach alpha lebih dari

0.60 (Ghozali, 2004).

E. Analisis Data

1. Statistik Deskriptif

Sebelum melakukan uji hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji

statistik umum yang berupa statistik deskriptif. Statistik deskriptif

meliputi mean, minimum, maximum serta standar deviasi yang bertujuan

mengetahui distribusi data yang menjadi sampel di dalam penelitian.

2. Uji Normalitas data

Page 79: PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, …/Pengaruh... · NIP. 19680401 199303 2 001 ... Akuntansi Sektor Publik ... terhadap akuntabilitas publik menimbulkan implikasi bagi manajemen

lxxix

Uji normalitas data bertujuan untuk menguji apakah variabel

dependen dan variabel independen mempunyai distribusi normal ataukah

tidak. Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan uji statistik

Kolmogorov-Smirnov. Kriteria yang digunakan adalah membandingkan

p-value yang diperoleh dengan taraf signifikansi yang telah ditetapkan

yaitu 5%. Apabila p-value > nilai signifikansi, maka data berdistribusi

normal.

3. Uji Asumsi Klasik

a). Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen.

Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini

tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel independen yang

nilai korelasi antar sesama variabel independen yang lainnya sama

dengan nol. Uji multikolinieritas dilakukan dengan melihat tolerance

value dan value-inflating factor (VIF). Nilai yang umum dipakai

adalah tolerance value 0,10 dan VIF lebih kecil dari 10. (Ghozali,

2005)

b). Uji Autokorelasi

Ghozali (2005) menyatakan bahwa uji autokorelasi adalah sebuah

pengujian yang bertujuan untuk menguji apakah di dalam model

Page 80: PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, …/Pengaruh... · NIP. 19680401 199303 2 001 ... Akuntansi Sektor Publik ... terhadap akuntabilitas publik menimbulkan implikasi bagi manajemen

lxxx

regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t

dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1. Jika terjadi korelasi

nama dinamakan problem autokorelasi. Autokorelasi terjadi karena

observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya.

Autokorelasi diuji dengan menggunakan Durbin-Watson. Kriteria

pengujiannya adalah sebagai berikut.

1) Bila angka Durbin – Watson berada di bawah –2, berarti ada

autokorelasi.

2) Bila angka Durbin – Watson diantara –2 sampai +2, berarti tidak

ada autokorelasi.

3) Bila angka Durbin – Watson di atas +2, berarti ada autokorelasi

negatif.

c). Uji Heteroskedastisitas

Ghozali (2005) menyatakan bahwa uji heteroskedastisitas dilakukan

untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan

variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain.

Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak

heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas dalam penelitian ini diuji

dengan menggunakan uji Scatterplot. Ada atau tidaknya

heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada atau tidaknya

Page 81: PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, …/Pengaruh... · NIP. 19680401 199303 2 001 ... Akuntansi Sektor Publik ... terhadap akuntabilitas publik menimbulkan implikasi bagi manajemen

lxxxi

pola tertentu pada grafik Scatterplot antara SDRESID dan ZPRED

dimana sumbu Y adalah Y yang diprediksi dan sumbu X adalah

residual. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk

pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian

menyempit) maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.

Jika tidak ada pola yang telah diuraikan tersebut diatas dan titik

menyebar di atas dan di bawah angka 0 maka tidak terjadi

heteroskedastisitas

4. Pengujian Hipotesis

Analisis regresi berganda dilakukan untuk mengetahui pengaruh tiap

variabel independen terhadap variabel dependen. Persamaan regresi untuk

menguji hipotesis-hipotesis yang diajukan dinyatakan dengan model

sebagai berikut:

KA = a + b1PTI + b2PIA + e.................................(1)

KW = a + b1PTI +b2PIA+ e....................................(2)

Keterangan:

KA : Keterandalan Pelaporan Keuangan

KW : Ketepatwaktuan Pelaporan Keuangan

a : Konstanta

b1, b2 : Koefisien regresi

PTI : Pemanfaatan Teknologi Infomasi

PIA : Pengendalian Intern Akuntansi

e : error

Page 82: PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, …/Pengaruh... · NIP. 19680401 199303 2 001 ... Akuntansi Sektor Publik ... terhadap akuntabilitas publik menimbulkan implikasi bagi manajemen

lxxxii

Pengujian hipotesis meliputi:

a. Koefisien Determinasi

Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui tingkat ketepatan

perkiraan dalam analisis regresi. Tingkat ketepatan regresi dinyatakan

dalam koefisien determinasi majemuk (R2) yang nilainya antara 0

sampai dengan 1. Nilai Adjusted R Square yang semakin mendekati 1

(satu) menunjukkan semakin kuat kemampuan variabel independen

dalam menjelaskan variabel dependen. Apabila nilai Adjusted R

Square sama dengan 0 berarti variabel independen tidak berpengaruh

terhadap variabel dependen.

b. Pengujian Koefisien Regresi Simultan (Nilai F)

Nilai F regresi (ANOVA) merupakan alat yang digunakan untuk

menguji apakah variabel independen berpengaruh secara bersama-

sama atau simultan terhadap variabel dependennya. Nili F dalam

penelitian ini dihitung dengan tingkat signifikansi 5%.

c. Pengujian Koefisien Regresi Secara Parsial (Nilai t Regresi)

Nilai t merupakan pengujian yang dilakukan untuk mengetahui

apakah masing-masing variabel independen berpengaruh secara

signifikan terhadap variabel dependen. Nilai t dalam penelitian ini

menggunakan tingkat signifikansi 5%.

Page 83: PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, …/Pengaruh... · NIP. 19680401 199303 2 001 ... Akuntansi Sektor Publik ... terhadap akuntabilitas publik menimbulkan implikasi bagi manajemen

lxxxiii

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. HASIL DAN ANALISIS

1. Statistik Deskiptif

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pemanfaatan

teknologi informasi dan pengendalian intern akuntansi terhadap

keterandalan dan ketepatwaktuan pelaporan keuangan pemerintah daerah

studi pada pemerintah Kabupaten Sragen. Sebelum melakukan analisis

Page 84: PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, …/Pengaruh... · NIP. 19680401 199303 2 001 ... Akuntansi Sektor Publik ... terhadap akuntabilitas publik menimbulkan implikasi bagi manajemen

lxxxiv

data, terlebih dahulu dilakukan uji statistik dekriptif untuk mengetahui

distribusi data jawaban responden dalam penelitian ini. Berikut ini statistik

deskriptif dari masing-masing variabel penelitian.

Tabel IV.1

Statistik Deskriptif

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation x1 120 14.00 40.00 30.8250 5.69632 x2 120 10.00 40.00 32.1833 5.23239 y1 120 8.00 35.00 27.6917 4.57394 y2 120 3.00 15.00 11.9417 2.16269 Valid N (listwise) 120

Sumber : Hasil Pengolahan Data

Keterangan :

X1 = pemanfaatan teknologi informasi

X2 = pengendalian intern akuntansi

Y1 = keterandalan pelaporan keuangan daerah

Y2 = ketepatwaktuan pelaporan keuangan daerah

Hasil pengujian statistik deksriptif menunjukkan bahwa variabel

pemanfaatan teknologi informasi memiliki nilai minimum sebesar 14

dengan nilai maksimum 40. Nilai rata-rata variabel pemanfaatan teknologi

informasi sebesar 30.82 dengan standar deviasi sebesar 5.69.

Hasil pengujian untuk variabel pengendalian intern akuntansi

memiliki nilai minimum sebesar 10 dengan nilai maksimum 40. Nilai rata-

rata variabel pengendalian intern akuntansi sebesar 32.18 dengan standar

deviasi sebesar 5.32.

71

Page 85: PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, …/Pengaruh... · NIP. 19680401 199303 2 001 ... Akuntansi Sektor Publik ... terhadap akuntabilitas publik menimbulkan implikasi bagi manajemen

lxxxv

Hasil pengujian untuk variabel keterandalan memiliki nilai

minimum sebesar 8 dengan nilai maksimum 35. Nilai rata-rata variabel

keterandalan sebesar 27.69 dengan standar deviasi sebesar 4.57.

Hasil pengujian untuk variabel ketepatwaktuan memiliki nilai

minimum sebesar 5 dengan nilai maksimum 15. Nilai rata-rata variabel

ketepatwaktuan 11.94 dengan standar deviasi sebesar 2.16.

2. Uji Instrumen Penelitian

Sebelum dilakukan analisis data, maka dalam penelitian ini perlu

dilakukan pengujian instrumen yaitu pengujian validitas dan reliabilitas.

Validitas merupakan tingkat kemampuan suatu instrumen untuk

mengungkapkan sesuatu yang menjadi sasaran pokok pengukuran yang

dilakukan dengan instrumen tersebut. Sedangkan reliabilitas menunjukkan

konsistensi suatu alat pengukur di dalam mengukur gejala yang sama.

a. Uji Validitas

Uji validitas dalam hal ini bertujuan untuk menilai t regresi

tingkat ketepatan (kesahihan) instrumen dalam mengukur variabel

Pemanfaatan Teknologi Informasi, Pengendalian Intern Akuntansi,

Keterandalan dan Ketepatwaktuan Pelaporan Keuangan Pemerintah

Daerah. Keputusan mengenai butir item yang dinyatakan valid dengan

membandingkan nilai rhitung dengan nilai rtabel, jika rhitung > rtabel maka

butir item dinyatakan valid. Dari hasil uji validitas dapat dilihat seperti

pada tabel di bawah ini:

Page 86: PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, …/Pengaruh... · NIP. 19680401 199303 2 001 ... Akuntansi Sektor Publik ... terhadap akuntabilitas publik menimbulkan implikasi bagi manajemen

lxxxvi

1) Validitas item pernyataan untuk variabel pemanfaatan teknologi

informasi (X1)

Variabel pemanfaatan teknologi informasi terdiri dari 8 item

pernyataan. Item pernyataan dikatakan valid apabila nilai rhitung >

rtabel. Berikut didapatkan hasil pada tabel IV.2:

Tabel IV.2 Korelasi item pernyataan terhadap variabel pemanfaatan teknologi informasi

Item Pernyataan

rhitung rtabel Keterangan

1 0,792 0,195 Valid 2 0,690 0,195 Valid 3 0,700 0,195 Valid 4 0,656 0,195 Valid 5 0,599 0,195 Valid 6 0,764 0,195 Valid 7 0,787 0,195 Valid 8 0,708 0,195 Valid

Sumber : Data penelitian yang diolah, 2009

Korelasi item-item pernyataan terhadap variabel yang

mempunyai nilai rhitung lebih besar dari rtabel merupakan item

pernyataan yang valid dalam menjelaskan variabelnya. Tabel IV.2

diatas menunjukkan bahwa semua item pernyataan mempunyai

rhitung lebih besar dari rtabel sehingga semua item pernyataan valid

dalam menjelaskan variabel pemanfaatan teknologi informasi.

2) Validitas item pernyataan untuk variabel pengendalian intern

akuntansi (X2)

Page 87: PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, …/Pengaruh... · NIP. 19680401 199303 2 001 ... Akuntansi Sektor Publik ... terhadap akuntabilitas publik menimbulkan implikasi bagi manajemen

lxxxvii

Variabel pemanfaatan teknologi informasi terdiri dari 8 item

pernyataan. Item pernyataan dikatakan valid apabila nilai rhitung >

rtabel. Berikut didapatkan hasil pada tabel IV.3:

Tabel IV.3 Korelasi item pernyataan terhadap variabel pengendalian intern akuntansi

Item Pernyataan

rhitung rtabel Keterangan

1 0,712 0,195 Valid 2 0,705 0,195 Valid 3 0,730 0,195 Valid 4 0,804 0,195 Valid 5 0,693 0,195 Valid 6 0,840 0,195 Valid 7 0,743 0,195 Valid 8 0,656 0,195 Valid

Sumber : Data penelitian yang diolah, 2009

Korelasi item-item pernyataan terhadap variabel yang

mempunyai nilai rhitung lebih besar dari rtabel merupakan item

pernyataan yang valid dalam menjelaskan variabelnya. Tabel IV.3

diatas menunjukkan bahwa semua item pernyataan mempunyai

rhitung lebih besar dari rtabel sehingga semua item pernyataan valid

dalam menjelaskan variabel pengendalian intern akuntansi.

3) Validitas item pernyataan untuk variabel keterandalan pelaporan

keuangan daerah (Y1)

Variabel keterandalan pelaporan keuangan daerah terdiri dari

7 item pernyataan. Item pernyataan dikatakan valid apabila nilai

rhitung > rtabel. Berikut didapatkan hasil pada tabel IV.4:

Page 88: PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, …/Pengaruh... · NIP. 19680401 199303 2 001 ... Akuntansi Sektor Publik ... terhadap akuntabilitas publik menimbulkan implikasi bagi manajemen

lxxxviii

Tabel IV.4 Korelasi item pernyataan terhadap

variabel keterandalan pelaporan keuangan daerah Item

Pernyataan rhitung rtabel Keterangan

1 0,852 0,195 Valid 2 0,843 0,195 Valid 3 0,891 0,195 Valid 4 0,875 0,195 Valid 5 0,782 0,195 Valid 6 0,693 0,195 Valid 7 0,793 0,195 Valid

Sumber : Data penelitian yang diolah, 2009

Korelasi item-item pernyataan terhadap variabel yang

mempunyai nilai rhitung lebih besar dari rtabel merupakan item

pernyataan yang valid dalam menjelaskan variabelnya. Tabel IV.4

diatas menunjukkan bahwa semua item pernyataan mempunyai

rhitung lebih besar dari rtabel sehingga semua item pernyataan valid

dalam menjelaskan variabel keterandalan pelaporan keuangan

daerah.

4) Validitas item pernyataan untuk variabel ketepatwaktuan pelaporan

keuangan daerah (Y2)

Variabel ketepatwaktuan pelaporan keuangan daerah terdiri

dari 3 item pernyataan. Item pernyataan dikatakan valid apabila

nilai rhitung> rtabel. Berikut didapatkan hasil pada tabel IV.5:

Tabel IV.5 Korelasi item pernyataan terhadap variabel ketepatwaktuan

pelaporan keuangan daerah

Item Pernyataan

rhitung rtabel Keterangan

Page 89: PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, …/Pengaruh... · NIP. 19680401 199303 2 001 ... Akuntansi Sektor Publik ... terhadap akuntabilitas publik menimbulkan implikasi bagi manajemen

lxxxix

1 0,841 0,195 Valid 2 0,852 0,195 Valid 3 0,795 0,195 Valid

Sumber : Data penelitian yang diolah, 2009

Korelasi item-item pernyataan terhadap variabel yang

mempunyai nilai rhitung lebih besar dari rtabel merupakan item

pernyataan yang valid dalam menjelaskan variabelnya. Tabel IV.5

diatas menunjukkan bahwa semua item pernyataan mempunyai

rhitung lebih besar dari rtabel sehingga semua item pernyataan valid

dalam menjelaskan variabel ketepatwaktuan pelaporan keuangan

daerah.

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur bahwa instrumen

penelitian bebas dari kesalahan persepsi sehingga memperoleh hasil

yang konsisten dan dapat digunakan pada kondisi yang berbeda-beda.

Uji reliabilitas bertujuan untuk mengetahui suatu instrumen yang

dipergunakan untuk mengumpulkan data dapat mengukur suatu yang

diukur secara konsisten dari waktu ke waktu. Ukuran dapat dikatakan

reliabel jika ukuran tersebut memberikan hasil yang konsisten.

Reliabilitas diukur dengan menggunakan metode Cronbach alpha.

Instrumen dinyatakan reliabel apabila nilai Cronbach alpha lebih besar

dari 0,60 (Sekaran: 173) atau (Nunnaly, 1967 dalam Ghozali, 2005:

42). Pengujian reliabilitas menggunakan bantuan komputer program

SPSS for Windows dengan hasil seperti pada tabel berikut:

Page 90: PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, …/Pengaruh... · NIP. 19680401 199303 2 001 ... Akuntansi Sektor Publik ... terhadap akuntabilitas publik menimbulkan implikasi bagi manajemen

xc

Tabel IV.6

Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Alpha Cronbach

Kriteria Keterangan

Pemanfaatan teknologi informasi

0,8583 Alpha

Cronbach > 0,60 maka

reliabel

Reliabel

Pengendalian intern akuntansi

0,8682 Reliabel

Keterandalan pelaporan keuangan daerah

0,9155 Reliabel

Ketepatwaktuan pelaporan keuangan daerah

0,7663 Reliabel

Sumber: Data penelitian yang diolah, 2009

Hasil pengujian reliabilitas menunjukkan bahwa, koefisien (r)

alpha hitung seluruh variabel lebih besar dibandingkan dengan kriteria

yang dipersyaratkan atau nilai kritis (role of tumb) sebesar 0,6, yaitu

masing-masing sebesar 0,8583; 0,8682; 0,9155 dan 0,7663 > 0,60

sehingga dapat dikatakan bahwa butir-butir pernyataan seluruh

variabel dalam keadaan reliabel.

3. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas Data

Uji normalitas data digunakan untuk mengetahui apakah dalam

model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi

normal. Uji ini dilakukan dengan melihat gambar plot pada garis

regresinya, apabila titik-titik menyebar, searah dan mendekati garis

diagonal, maka hal ini menunjukkan bahwa residual terdistribusi

Page 91: PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, …/Pengaruh... · NIP. 19680401 199303 2 001 ... Akuntansi Sektor Publik ... terhadap akuntabilitas publik menimbulkan implikasi bagi manajemen

xci

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

Dependent Variable: Y2

Observed Cum Prob

1.00.75.50.250.00

Exp

ecte

d C

um P

rob

1.00

.75

.50

.25

0.00

secara normal. Dengan bantuan komputer program SPSS for Windows,

uji normalitas diperoleh hasil seperti pada gambar IV.1:

Gambar IV.1 Hasil Uji Normalitas

Dari gambar IV.1 normal probability plots diatas terlihat titik-

titik menyebar berhimpit di sekitar garis diagonal dan hal ini

menunjukkan bahwa residual terdistribusi secara normal.

b. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi dilakukan untuk mengetahui hubugan yang

terjadi diantara variabel-variabel yang diteliti. Untuk mengetahui hal

ini akan digunakan angka Durbin Watson dalam tabel derajat

kebebasan dan tingkat signifikansi tertentu. Hasil uji autokorelasi

dapat dilihat pada tabel IV.7 dibawah ini:

Tabel IV.7 Hasil Uji Autokorelasi

Page 92: PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, …/Pengaruh... · NIP. 19680401 199303 2 001 ... Akuntansi Sektor Publik ... terhadap akuntabilitas publik menimbulkan implikasi bagi manajemen

xcii

Model Summaryb

.723a .523 .515 1.50656 1.395Model1

R R SquareAdjustedR Square

Std. Error ofthe Estimate

Durbin-Watson

Predictors: (Constant), X2, X1a.

Dependent Variable: Y2b.

Dasar pengambilan keputusan dalam uji Durbin – Watson ini

dilakukan dengan mengadopsi argumen Santoso (2000: 219), sebagai

berikut:

4) Bila angka Durbin – Watson berada di bawah –2, berarti ada

autokorelasi.

5) Bila angka Durbin – Watson diantara –2 sampai +2, berarti tidak

ada autokorelasi.

6) Bila angka Durbin – Watson di atas +2, berarti ada autokorelasi

negatif.

Tabel IV.7 diatas dapat dilihat nilai Durbin-Watson sebesar

1,395 yang berarti berada diantara –2 sampai +2, berarti tidak ada

autokorelasi.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas dilakukan untuk mengetahui varian

dalam model regresi adalah sama. Model regresi menjadi model yang

efisien apabila terjadi kesamaan varian atau tidak ada

heteroskedastisitas. Jika diperoleh varians sama maka asumsi dari

heteroskedastisitas dapat diterima. Untuk mendeteksi adanya gejala

Page 93: PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, …/Pengaruh... · NIP. 19680401 199303 2 001 ... Akuntansi Sektor Publik ... terhadap akuntabilitas publik menimbulkan implikasi bagi manajemen

xciii

Scatterplot

Dependent Variable: Y2

Regression Standardized Predicted Value

210-1-2-3-4-5

Reg

ress

ion

Stu

dent

ized

Res

idua

l

3

2

1

0

-1

-2

-3

heteroskedastisitas dilakukan dengan melihat grafik plot antara nilai

prediksi variabel terikat (Zpred) dengan residualnya (Sdresid). Dengan

bantuan komputer program SPSS for Windows, uji heteroskedastisitas

diperoleh hasil seperti pada gambar IV.2:

Gambar IV.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas

Dari gambar IV.2 scatterplots di atas terlihat titik-titik menyebar

secara acak (random) baik diatas maupun di bawah angka 0 pada

sumbu Y, hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak ada

heteroskedastisitas pada model regresi.

d. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas dimaksudkan untuk mengetahui korelasi

antar variabel-variabel independen yang digunakan dalam penelitian.

Uji multikolinieritas dilakukan dengan melihat angka variance

inflation factor (VIF) atau tolerance. Sebuah model regresi bebas dari

Multikolinieritas apabila nilai VIF lebih kecil dari 10 dan mempunyai

Page 94: PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, …/Pengaruh... · NIP. 19680401 199303 2 001 ... Akuntansi Sektor Publik ... terhadap akuntabilitas publik menimbulkan implikasi bagi manajemen

xciv

angka tolerance lebih besar dari 0,10 (Ghozali, 2005: 92). Dengan

bantuan komputer program SPSS for Windows, uji multikolinieritas

diperoleh hasil seperti pada tabel IV.8 berikut ini:

Tabel IV.8 Hasil Uji Multikolinieritas

Variabel VIF Tolerance Kriteria Keterangan Pemanfaatan

teknologi informasi 1,537 0,651

VIF < 10 dan Tolerance > 0,1

Tidak terjadi multikolinieritas

Pengendalian intern akuntansi

1,537 0,651 Tidak terjadi multikolinieritas

Sumber: Data penelitian yang diolah, 2009

Hasil uji multikolinieritas diatas diketahui besarnya VIF masing-

masing variabel lebih kecil dari 10 sehingga dapat disimpulkan tidak

terdapat multikolinieritas.

4. Uji Hipotesis

a. Persamaan Regresi Linier Berganda

1). Hasil persamaan regresi linier berganda model 1

Adapun persamaan regresi linier berganda model 1 adalah :

Y = 3,214 + 0,035X1 + 0,727X2 + e

(0,027) (0,456) (0,000)**

Nilai F : 163,382 prob value : 0,000

Keterangan:

** = Signifikan pada tingkat kesalahan 5%

Dari model regresi tersebut dapat dijelaskan bahwa variabel

pemanfaatan teknologi informasi tidak berpengaruh terhadap

keterandalan pelaporan keuangan pemerintah daerah, sedangkan

Page 95: PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, …/Pengaruh... · NIP. 19680401 199303 2 001 ... Akuntansi Sektor Publik ... terhadap akuntabilitas publik menimbulkan implikasi bagi manajemen

xcv

variabel pengendalian intern akuntansi berpengaruh positif

terhadap keterandalan pelaporan keuangan pemerintah daerah. Hal

ini dapat dilihat dari nilai signifikansi masing-masing variabel

yaitu pemanfaatan teknologi informasi (X1) memiliki nilai

signifikansi sebesar 0,456 lebih besar dari a = 0,05, sedangkan

variabel pengendalian intern akuntansi (X2) memiliki nilai

signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari a = 0,05. Hal tersebut

menunjukan bahwa pemanfatan teknologi informasi tidak

berpengaruh signifikan terhadap keterandalan pelaporan keuangan

pemerintah daerah, sedangkan variabel pengendalian intern

akuntansi berpengaruh signifikan terhadap keterandalan pelaporan

keuangan pemerintah daerah.

2). Hasil persamaan regresi linier berganda model 2

Adapun persamaan regresi linier berganda model 2 adalah :

Y = 1,896 + 0,054X1 + 0,260X2 + e

(0,040) (0,074)* (0,000)**

Nilai F : 64,112 prob value : 0,000

Keterangan:

** = Signifikan pada tingkat kesalahan 5%

* = Signifikan pada tingkat kesalahan 10%

Dari model regresi tersebut dapat dijelaskan bahwa variabel

pemanfaatan teknologi informasi tidak berpengaruh terhadap

Page 96: PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, …/Pengaruh... · NIP. 19680401 199303 2 001 ... Akuntansi Sektor Publik ... terhadap akuntabilitas publik menimbulkan implikasi bagi manajemen

xcvi

ketepatwaktuan pelaporan keuangan pemerintah daerah, sedangkan

variabel pengendalian intern akuntansi berpengaruh positif

terhadap ketepatwaktuan pelaporan keuangan pemerintah daerah.

Hal ini dapat dilihat dari nilai signifikansi masing-masing variabel

yaitu pemanfaatan teknologi informasi (X1) memiliki nilai

signifikansi sebesar 0,074 lebih kecil dari a = 0,10, sedangkan

variabel pengendalian intern akuntansi memiliki nilai signifikansi

sebesar 0,000 lebih kecil dari a = 0,05. Hasil ini menunjukan

bahwa variabel pemanfaatan teknologi informasi tidak berpengaruh

terhadap ketepatwaktuan pelaporan keuangan pemerintah daerah

pada tingkat signifikansi 5% namun berpengaruh signifikan

terhadap ketepatwaktuan pelaporan keuangan pemerintah daerah

pada tingkat signifikansi 10%. Sedangkan variabel pengendalian

intern akuntansi berpengaruh signifikan terhadap ketepatwaktuan

pelaporan keuangan pemerintah daerah.

b. Nilai F Regresi

1). Nilai F digunakan untuk mengetahui pengaruh secara simultan

variabel independen terhadap variabel dependennya. Hasil nilai F

persamaan regresi pertama dikatuhui nilai F hitung sebesar 163.38

dengan nilai signikansi sebesar 0.000. Pengujian memberikan hasil

yang signifikan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penggunaaan

Page 97: PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, …/Pengaruh... · NIP. 19680401 199303 2 001 ... Akuntansi Sektor Publik ... terhadap akuntabilitas publik menimbulkan implikasi bagi manajemen

xcvii

teknologi informasi dan sistem pengendalian intern akuntansi

berpengaruh secara simultan terhadap keterandalan pelaporan

keuangan.

2). Hasil uji persamaan kedua diperoleh nilai F sebesar 64.11 dengan

signifikansi sebesar 0.000. Pengujian memberikan hasil yang

signifikan sehingga dapat disimpulkan bahwa penggunaan

teknologi informasi dan pengendalian intern akuntansi berpengaruh

secara simultan terhadap ketepatwaktuan pelaporan keuangan.

c. Nilai t Regresi

1). Hipotesis 1a (H1a)

Hipotesis 1a menyatakan pemanfaatan teknologi informasi

berpengaruh positif terhadap keterandalan pelaporan keuangan

pemerintah daerah. Hasil nilai t regresi (lampiran) menunjukkan

bahwa pemanfaatan teknologi informasi mempunyai t hitung

sebesar 0,747 dengan nilai signifikansi sebesar 0,456 lebih besar

dari taraf signifikansi 0,05 maka pemanfaatan teknologi informasi

tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap keterandalan

pelaporan keuangan pemerintah daerah (H1a tidak terbukti).

2). Hipotesis 2a (H2a)

Hipotesis 2a menyatakan pemanfaatan teknologi informasi

berpengaruh positif terhadap ketepatwaktuan pelaporan keuangan

Page 98: PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, …/Pengaruh... · NIP. 19680401 199303 2 001 ... Akuntansi Sektor Publik ... terhadap akuntabilitas publik menimbulkan implikasi bagi manajemen

xcviii

pemerintah daerah. Hasil nilai t regresi (lampiran) menunjukkan

bahwa pemanfaatan teknologi informasi mempunyai t hitung

sebesar 1,806 dengan nilai signifikansi sebesar 0,074 lebih kecil

dari tingkatt signifikansi 0,10 maka pemanfaatan teknologi

informasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap

ketepatwaktuan pelaporan keuangan pemerintah daerah pada

tingkatsignifikansi 10%. (H2a terbukti dengan tingkat signifikansi

10%).

3). Hipotesis 1b (H1b)

Hipotesis 1b menyatakan pengendalian intern akuntansi

berpengaruh positif terhadap keterandalan pelaporan keuangan

pemerintah daerah. Hasil nilai t regresi (lampiran) menunjukkan

bahwa pengendalian intern akuntansi mempunyai t hitung sebesar

14,129 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari taraf

signifikansi 0,05 maka pengendalian intern akuntansi berpengaruh

positif dan signifikan terhadap keterandalan pelaporan keuangan

pemerintah daerah (H1b terbukti).

4). Hipotesis 2b (H2b)

Hipotesis 2b menyatakan pengendalian intern akuntansi

berpengaruh positif terhadap ketepatwaktuan pelaporan keuangan

pemerintah daerah. Hasil nilai t regresi (lampiran) menunjukkan

Page 99: PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, …/Pengaruh... · NIP. 19680401 199303 2 001 ... Akuntansi Sektor Publik ... terhadap akuntabilitas publik menimbulkan implikasi bagi manajemen

xcix

bahwa pengendalian intern akuntansi mempunyai t hitung sebesar

7,951 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari taraf

signifikansi 0,05 maka pengendalian intern akuntansi berpengaruh

positif dan signifikan terhadap ketepatwaktuan pelaporan keuangan

pemerintah daerah (H2b terbukti).

d. Analisis Koefisien determinasi (R2)

1). Analisis Koefisien Determinasi (R2) model 1

Untuk mengetahui pengaruh variabel pemanfaatan

teknologi informasi dan pengendalian intern akuntansi terhadap

keterandalan pelaporan keuangan pemerintah daerah, dapat dilihat

dari besarnya koefisien determinasi korelasi (Adjusted R Square)

yang memiliki nilai positif sebesar 0,732 yang menunjukkan

bahwa variabel pemanfaatan teknologi informasi dan pengendalian

intern akuntansi mempengaruhi variasi variabel keterandalan

pelaporan keuangan pemerintah daerah sebesar 73,2% dan sisanya

sebesar 26.8% dipengaruhi oleh variabel lain di luar model

penelitian.

2). Analisis Koefisien Determinasi (R2) model 2

Untuk mengetahui pengaruh variabel pemanfaatan

teknologi informasi dan pengendalian intern akuntansi terhadap

ketepatwaktuan pelaporan keuangan pemerintah daerah, dapat

Page 100: PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, …/Pengaruh... · NIP. 19680401 199303 2 001 ... Akuntansi Sektor Publik ... terhadap akuntabilitas publik menimbulkan implikasi bagi manajemen

c

dilihat dari besarnya koefisien determinasi korelasi (Adjusted R

Square) yang memiliki nilai positif sebesar 0,515 yang

menunjukkan bahwa variabel pemanfaatan teknologi informasi dan

pengendalian intern akuntansi mempengaruhi variasi variabel

ketepatwaktuan pelaporan keuangan pemerintah daerah sebesar

51,5% dan sisanya sebesar 48,5% dipengaruhi oleh variabel lain di

laur model penelitian.

B. PEMBAHASAN

1. Pengaruh pemanfaatan teknologi informasi terhadap keterandalan

pelaporan keuangan pemerintah daerah

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemanfaatan teknologi

informasi tidak berpengaruh terhadap keterandalan pelaporan keuangan

pemerintah daerah, hasil ini mengindikasikan bahwa pemanfaatan sistem

informasi keuangan daerah belum sepenuhnya memberikan hasil yang

diharapkan terutama dalam keterandalan pelaporan keuangan pemerintah

daerah, hal ini disebabkan karena peralatan dan software pendukung yang

masih sering mengalami kendala di samping sumber daya manusia yang

masih perlu dilakukan pelatihan untuk meningkatkan keahlian dan

profesionalitas tugas. Hasil ini tidak mendukung hasil penelitian Indriasari

dan Ertambang (2007) yang menyatakan bahwa pemanfaatan teknologi

informasi berpengaruh terhadap keterandalan pelaporan keuangan

pemerintah daearah namun hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian

Page 101: PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, …/Pengaruh... · NIP. 19680401 199303 2 001 ... Akuntansi Sektor Publik ... terhadap akuntabilitas publik menimbulkan implikasi bagi manajemen

ci

penelitian Donnelly et. al., (1994) menemukan bahwa teknologi informasi

yang dimiliki pemerintah daerah di Skotlandia belum begitu baik sehingga

tidak berpengaruh terhadap keterandalan laporan keuangan publik.

Peneliti berpendapat bahwa untuk saat ini penggunaan teknologi

informasi pada sektor publik terutama di Kabupaten Sragen belum dapat

dilaksanakan secara optimal. Hal ini disebabkan karena kemampuan yang

terbatas dari sumber daya manusia yang ada di pemerintah daerah

kabupaten Sragen. Komputer yang ada hanya merupakan alat bantu kerja

yang terpisah antara satu fungsi dan fungsi lain dalam pemerintah daerah.

Di Kabupaten Sragen, teknologi informasi yang digunakan belum

merupakan kesatuan sistem yang terintegrasi dalam satu perintah server.

Sehingga pembuatan pelaporan keuangan dilakukan secara manual sistem

tanpa ada software atau jaringan tertentu yang menyatukannya. Hal

tersebut menyebabkan penggunaaan teknolgi informasi dalam penelitian

ini tidak berpengaruh terhadap keterandalan pelaporan keuangan.

2. Pengaruh pemanfaatan teknologi informasi terhadap ketepatwaktuan

pelaporan keuangan pemerintah daerah

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemanfaatan teknologi

informasi tidak berpengaruh signifikan terhadap ketepatwaktuan pelaporan

keuangan pemerintah daerah. Hasil penelitian ini mendukung hasil

penelitian Wilkinson (2000), dimana sistem informasi akuntansi dalam

melaksanakan aktivitas memerlukan elemen yang spesifik yang bervariasi

Page 102: PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, …/Pengaruh... · NIP. 19680401 199303 2 001 ... Akuntansi Sektor Publik ... terhadap akuntabilitas publik menimbulkan implikasi bagi manajemen

cii

tergantung pada tingkat otomatisasi sistem informasi akuntansi tersebut.

Dengan demikian masih diperlukan adanya seperangkat alat berupa

elemen software yang lain untuk memenuhi kriteria ketepatwaktuan

pelaporan keuangan pemerintah daerah.

Hussein et. a., (2005) menyatakan bahwa perkembangan berbagai

mecam teknologi informasi terutama komputer dan internet membuat

pergeseran tata cara pelayanan publik menjadi sistem online yang

terkomputerisasi. Dalam hal penyusunan pelaporan keuangan organisasi

telah memafaatkan berbagai softwere yang dapat digunakan untuk

menyusunan laporan keuangan. Penggunaan softwere akuantansi tersabut

dapat berdampak pada peningkatan kualitas tertutama berkaitan dengan

akurasi dan kecepatan.

Namun hasil penelitian ini memberikan hasil yang tidak signifikan.

Hasil tersebut ini mengindikasikan bahwa pemanfaatan sistem informasi

keuangan daerah yang masih mengalami kendala karena peralatan dan

software pendukung yang masih sering mengalami kendala sehingga

membutuhkan waktu perbaikan yang cukup lama sehingga berdampak

pada jadwal waktu pelaporan yang mengalami penyesuaian atau

mengalami kemunduran dan ini berimplikasi pada ketidaktepatan

pelaporan keuangan pemerintah daerah. Selain itu, Peneliti menduga ada

keterbatasan teknologi yang dimiliki serta keterbatasan kemampuan

sumber daya manusia yang tidak dapat mengoptimalkan peran teknologi

informasi dalam proses akuntansi. Pemerintah Daerah Kabupaten Sragen

Page 103: PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, …/Pengaruh... · NIP. 19680401 199303 2 001 ... Akuntansi Sektor Publik ... terhadap akuntabilitas publik menimbulkan implikasi bagi manajemen

ciii

belum memiliki sistem atau software tertentu yang membuat semua SKPD

dan dinas yang ada memiliki pelaporan keuangan yang terintegrasi.

Sehingga teknologi yang ada masih merupakan alat bantu yang tidak

terintegasi dalam satu sistem sehingga proses penyusunan pelaporan tetap

dilakukan secara manual yang memerlukan banyak waktu. Keterbatasan

kemampuan sumber daya manusia juga merupakan salah satu faktor

penentu ketepatwaktuan pelaporan keuangan. Teknologi informasi yang

canggih tidak akan menghasilkan pelaporan keuangan yang akurat dan

cepat apabila sumber daya manusia yang ada tidak dapat mengoptimalkan

kemampuan teknologi tersebut.

3. Pengaruh Pengendalian intern akuntansi terhadap keterandalan

pelaporan keuangan pemerintah daerah

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengendalian intern

akuntansi berpengaruh terhadap keterandalan pelaporan keuangan

pemerintah daerah. Arens et al (2003) menyatakan bahwa aktivitas

pengendalian yang dilakukan oleh perusahaan merupakan sebuah sistem

yang dibentuk agar sebuah aktivitas yang ada dalam perusahaan dilakukan

sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Dengan

proses pengendalian intern yang baik diharapkan proses penyusunan

pelaporan keuangan sektor publik lebih efektif serta memiliki tingkat

keterandalan dan akuntabilitas yang tinggi. Pengendalian inten yang baik

akan mampu mencegah kesalahan dan kecurangan dalam penyusunan

Page 104: PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, …/Pengaruh... · NIP. 19680401 199303 2 001 ... Akuntansi Sektor Publik ... terhadap akuntabilitas publik menimbulkan implikasi bagi manajemen

civ

pelaporan keuangan. Sehingga semakin baik tingkat pengendalian intern

akan semakin tinggi tingkat keterandalan pelaporan keuangan. Hasil

pengujian menunjukan koefisien regersi positif hal tersebut membuktikan

bahwa apabila semakin baik sistem pengendalian intern akan semakin baik

pula tingkat keterandalan pelaporan keuangan.

Dewi dan Gujono (2007) menyatakan bahwa pemanfaatan

teknologi informasi di satu sisi dapat meningkatkan keunggulan

kompetitif suatu organisasi, akan tetapi di sisi lain juga memungkinkan

timbulnya risiko-risiko yang sebelumnya tidak pernah ada.

Berkembangnya para hacker dan cracker merupakan salah satu contoh isu

yang terkait dengan pelanggaran etika penggunaan teknologi informasi.

Pengendalain intern organisasi harus ditingkatkan agar keamanan data

pemerintahan dapat terjaga dengan baik. Hal ini menjadi penting karena

data yang ada dalam pemerintahan merupakan dasar yang digunakan

dalam penyusunan pelaporan keuangan. Jika data tersebut diubah oleh

pihak yang tidak memiliki otorisasi maka akan berbahaya bagi organisasi.

Hal tersebut dikarenakan data dalam organisasi pemerintahan akan

dijadikan dasar pengambilan keputusan bagi pihak yang terkait dengan

pelaporan keuangan. Kesalahan (eror) atau sabotase terhadap data

pemerintahan dapat berdampak pada angka yang tidak relevan dalam

pelaporan keuangan. Oleh karena itu, keberadaan sistem pengendalian

intern yang memadai dapat mencegah kesalahan karena human eror serta

sabotase dari pihak di luar organisasi pemerintahan. Dengan demikian

Page 105: PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, …/Pengaruh... · NIP. 19680401 199303 2 001 ... Akuntansi Sektor Publik ... terhadap akuntabilitas publik menimbulkan implikasi bagi manajemen

cv

keberadaan sistem pengendalian intern dapat meningkatkan keterandalan

pelaporan keuangan Pemerintah Daerah.

Permendagri No 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan

Keuangan Daerah pasal 313 menyadur pernyataan COSO mengenai

komponen pengendalian intern dan menyatakan bahwa pengendalian

internal sendiri dalam pelaksanaannya sekurang-kurangnya harus

memenuhi beberapa kriteria, antara lain : terciptanya lingkungan

pengendalian yang sehat, terselenggaranya penilaian resiko (penaksiran

resiko), terselenggaranya aktivitas pengendalian, terselenggaranya sistem

informasi dan komunikasi dan terselenggaranya kegiatan pemantauan

pengendalian.

Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan

Keuangan Daerah menyebutkan bahwa dalam rangka meningkatkan

kinerja, transparansi, dan akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah,

Gubernur/Bupati/Walikota mengatur dan menyelenggarakan Sistem

Pengendalian Intern di lingkungan pemerintahan daerah yang

dipimpinnya. Untuk itu, perlu dirancang suatu sistem yang mengatur

proses pengklasifikasian, pengukuran, dan pengungkapan seluruh transaksi

keuangan, sehingga dapat disusun menjadi laporan keuangan. Hasil

penelitian ini mendukung apa yang ada dalam PP 60/2008 tentang sistem

pengendalian intern pemerintahan yang menyebutkan bahwa salah satu

tujuan dilakukannya sistem pengendalian intern adalah untuk mewujudkan

keterandalan pelaporan keuangan. Sistem Pengendalian Intern Pemerintah

Page 106: PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, …/Pengaruh... · NIP. 19680401 199303 2 001 ... Akuntansi Sektor Publik ... terhadap akuntabilitas publik menimbulkan implikasi bagi manajemen

cvi

bertujuan untuk memberikan keyakinan yang memadai bagi tercapainya

efektivitas dan efisiensi pencapaian tujuan penyelenggaraan pemerintahan

Negara, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan asset Negara, dan

ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan

Primastuti (2008) menyatakan bahwa pedoman umum GCG

Indonesia merekomendasikan agar setiap perusahaan memiliki fungsi

pengawasan internal yang merupakan bagian dari Sistem Pengendalian

Internal yang handal, dan bertugas membantu Direksi memastikan

pencapaian tujuan dan kelangsungan usaha, dengan melakukan

pelaksanaan program perusahaan, memberikan saran untuk memperbaiki

efektivitas proses pengendalian resiko, dan melakukan evaluasi kepatuhan

perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan. Hasil penelitian ini

menunjukan bahwa sistem pengendalian intern berpengaruh terhadap

keterandalan pelaporan keuangan. Sehingga untuk meningkatkan

keterandalan pelaporan maka kualitas Sistem Pengendalian Intern

Pemerintah harus ditingkatkan. Peneliti berpendapat bahwa untuk

meningkatkan system pengendalian intern maka kerja auditor intern

pemerintah dalam hal ini BPKP dan inspektorat untuk dapat ditingkatkan

lagi agar dapat menunjang terwujudnya pelaporan keuangan pemerintah

daerah yang dijamin keterandalannya..

4. Pengaruh pengendalian intern akuntansi terhadap ketepatwaktuan

pelaporan keuangan pemerintah daerah

Page 107: PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, …/Pengaruh... · NIP. 19680401 199303 2 001 ... Akuntansi Sektor Publik ... terhadap akuntabilitas publik menimbulkan implikasi bagi manajemen

cvii

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengendalian intern

akuntansi berpengaruh terhadap ketepatwaktuan pelaporan keuangan

pemerintah daerah. Primastuti (2008) menyatakan bahwa sesungguhnya

yang paling berkepentingan terhadap sistem pengendalian intern suatu

entitas organisasi/perusahaan adalah manajemen (lebih tegasnya lagi ialah

top management/direksi), karena dengan sistem pengendalian intern yang

baik itulah top management dapat mengharapkan kebijakannya dipatuhi,

aktiva atau harta perusahaan dilindungi, dan penyelenggaraan pencatatan

berjalan baik. Top manegement bertanggung jawab menyusun sistem

pengendalian intern, tentu saja dilaksanakn oleh para stafnya. Dalam

penyusunan team yang akan ditugaskan untuk merancang sistem

pengendalian intern, harus dipilih anggotanya dari para ahli/kompeten,

termasuk yang berkaitan dengan Teknologi Iinformasi. Sistem

pengendalian intern harus selalu dan terus-menerus dievaluasi, diperbaiki,

disesuaikan dengan perkembangan kondisi dan teknologi informasi.

Koefisien regresi dari pengujian pengaruh sistem pengendalian

intern terhadap ketepatwaktuan pelaporan menunjukan nilai positif. Hal

tersebut menujukan bila sistem pengendalain intern akuntansi baik maka

ketepatwaktuan pelaporan juga akan tinggi. Ismail dan Chandler (2002)

menyatakan bahwa ketepatwaktuan penyampaian pelaporan keuangan

akan berkaitan dengan penggunaan informasi sebagai dasar dalam

pengambilan keputusan. Kinerja dari sebuah sistem informasi akan

semakin mendukung aspek kecepatan dan ketepatan apabila sistem

Page 108: PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, …/Pengaruh... · NIP. 19680401 199303 2 001 ... Akuntansi Sektor Publik ... terhadap akuntabilitas publik menimbulkan implikasi bagi manajemen

cviii

pengendalain intern juga berjalan dengan baik. Karena ketepatwaktuan

menjadi hal yang sangat penting maka hendaknya sistem pengendalain

intern mampu mempunyai sifat preventif terhadap kesalahan, detektif

terhadap kesalahan dan melakukan koreksi terhadap kesalahan yang

terjadi. Sehingga apabila sistem pengendalain intern meningkat diharapan

aspek ketepatwaktuan pelaporan keuangan juga akan meningkat.

Hasil penelitian ini mendukung apa yang telah dicanangkan oleh

pemerintah berkaitan dengan sistem pengendalian intern pemerintahan.

Menurut PP 60/2008, salah satu komponen pengendalian intern dalam

Sistem Pengendalian Intern Pemerintahan (SPIP) adalah komunikasi dan

informasi. Pimpinan instansi Pemerintah wajib mengidentifikasi, mencatat

dan mengkomunikasikan informasi dalam bentuk dan waktu yang tepat.

Pemantauan dilaksanakan melalui pemantauan berkelanjutan, evaluasi

terpisah, dan tindak lanjut rekomendasi hasil audit dan reviu lainnya

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pemanfatan teknologi

informasi dan pengendalian intern akuntansi terhadap keterandalan dan

ketepatwaktuan pelaporan keuangan daerah di Kabupaten Sragen. Hipotesis

dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan dua persamaan regresi linier

Page 109: PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, …/Pengaruh... · NIP. 19680401 199303 2 001 ... Akuntansi Sektor Publik ... terhadap akuntabilitas publik menimbulkan implikasi bagi manajemen

cix

berganda. Berdasarkan analisis dan pembahasan pada bab sebelumnya, dapat

disimpulkan bahwa :

1. Pemanfaatan teknologi informasi tidak berpengaruh signifikan terhadap

keterandalan pelaporan keuangan pemerintah daerah (H1a tidak terbukti/

tidak terdukung).

2. Pemanfaatan teknologi informasi tidak berpengaruh signifikan terhadap

ketepatwaktuan pelaporan keuangan pemerintah daerah (H2a tidak terbukti/

tidak terdukung).

3. Pengendalian intern akuntansi berpengaruh signifikan terhadap

keterandalan pelaporan keuangan pemerintah daerah (H1b terbukti/

terdukung).

4. Pengendalian intern akuntansi berpengaruh signifikan terhadap

ketepatwaktuan pelaporan keuangan pemerintah daerah (H2b terbukti/

terdukung).

5. Pemanfaatan teknologi informasi dan pengendalian intern akuntansi

mempengaruhi variasi variabel keterandalan pelaporan keuangan

pemerintah daerah sebesar 73,2% dan sisanya sebesar 24%

menggambarkan adanya variasi bebas (Independen variable) lain yang

tidak diamati dalam penelitian ini. Seberapa besar pengaruh variabel

pemanfaatan teknologi informasi dan pengendalian intern akuntansi

terhadap ketepatwaktuan pelaporan keuangan pemerintah daerah, dapat

dilihat dari besarnya koefisien determinasi korelasi (Adjusted R Square)

yang memiliki nilai positif sebesar 0,515 yang menunjukkan bahwa

96

Page 110: PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, …/Pengaruh... · NIP. 19680401 199303 2 001 ... Akuntansi Sektor Publik ... terhadap akuntabilitas publik menimbulkan implikasi bagi manajemen

cx

variabel pemanfaatan teknologi informasi dan pengendalian intern

akuntansi mempengaruhi variasi variabel ketepatwaktuan pelaporan

keuangan pemerintah daerah sebesar 51,5% dan sisanya sebesar 48,5%

menggambarkan adanya variasi bebas (Independen variable) lain yang

tidak diamati dalam penelitian ini.

B. IMPLIKASI

1. Implikasi Teoritis

Hasil penelitian ini memberikan bukti baru bahwa keterandalan pelaporan

keuangan pemerintah daerah dipengaruhi oleh pemanfaatan teknologi

informasi dan pengendalian intern akuntansi secara bersama-sama.

Sedangkan ketepatwaktuan pelaporan keuangan pemerintah daerah tidak

dipengaruhi secara signifikan oleh pemanfaatan teknologi informasi saja.

2. Implikasi Praktik

Hasil ini diharapkan bisa dijadikan dasar atau acuan bagi pihak-pihak yang

terkait dengan pengelolaan keuangan daerah. Dengan memperhatikan

pemanfaatan teknologi informasi seoptimal mungkin, dan adanya

rancangan pengendalian intern akuntansi yang memadai diharapkan pihak

pengelola keuangan daerah khususnya bagian akuntansi mampu

melaksanakan tugas dan fungsi akuntansi dengan baik yang akhirnya

bermuara pada dihasilkannya laporan keuangan pemerintah daerah yang

andal dan tepat waktu. Implikasi lainnya adalah bahwa temuan dalam

Page 111: PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, …/Pengaruh... · NIP. 19680401 199303 2 001 ... Akuntansi Sektor Publik ... terhadap akuntabilitas publik menimbulkan implikasi bagi manajemen

cxi

penelitian ini dapat dijadikan acuan untuk penelitian selanjutnya, misalnya

dua nilai informasi lain yang belum diteliti yaitu dapat dibandingkan dan

dapat dipahami.

3. Implikasi Kebijakan

Bagi para penentu kebijakan pembuatan laporan keuangan daerah

(Pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah) agar didalam proses

penyusunan pelaporan keuangan tetap memperhatikan pengendalian intern

yang teratur, tertib dan secara terus menerus dari proses persiapan, entry

data sampai ke out put laporan keuangan daerah.

C. KETERBATASAN

Penelitian ini mempunyai keterbatasan sebagai berikut :

1. Penelitian ini dilakukan hanya di wilayah Pemerintah Kabupaten Sragen

sehingga hasil penelitian belum dapat digeneralisir ke semua objek.

2. Keterbatasan yang dirasa cukup mengganggu dalam penelitian ini adalah

model yang digunakan. Model yang digunakan dalam penelitian ini

bukanlah model yang telah teruji di dalam penelitian sebelumnya. Model

penelitian ini dibangun atas dugaan yang kuat akan hubungan variabel

yang dihipotesiskan.

3. Kurangnya pemahaman dari responden terhadap pernyataan-pernyataan

dalam kuisioner serta sikap kepedulian dan keseriusan dalam menyatakan

jawaban semua pernyataan-pernyataan yang ada. Masalah subjektivitas

Page 112: PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, …/Pengaruh... · NIP. 19680401 199303 2 001 ... Akuntansi Sektor Publik ... terhadap akuntabilitas publik menimbulkan implikasi bagi manajemen

cxii

dari responden dapat mengakibatkan hasil penelitian ini rentan terhadap

biasnya jawaban responden.

D. SARAN

Saran untuk penelitian yang akan datang:

1. Bagi pihak satuan kerja perangkat daerah (SKPD) untuk bahan

perencanaan stratejik harus lebih mempertimbangkan pemanfaatan

teknologi informasi dan pengendalian intern akuntansi secara bersama-

sama dalam menghasilkan pelaporan keuangan pemerintah yang andal dan

tepat waktu.

2. Pada penelitian selanjutnya sebaiknya waktu yang digunakan untuk

mengumpulkan data, proses penelitian diperpanjang agar peneliti memiliki

waktu untuk uji coba dan kolekting data kuesioner.

3. Bagi peneliti yang akan datang hendaknya dapat menambah variabel

lainnya seperti transparansi (keterbukaan) dan keakuratan.

4. Obyek yang dipilih sebagai sampel diupayakan dan dikembangkan pada

responden yang memahami karakteristik operasional instansi.

5. Memperbesar jumlah sampel dan melengkapi metoda survai dengan

wawancara karena saat melakukan penelitian ini peneliti sempat

mewawancarai beberapa responden dan menemukan adanya perbedaan

antara jawaban di kuesioner dan jawaban secara lisan untuk

pernyataan/pertanyaan yang sama.

Page 113: PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, …/Pengaruh... · NIP. 19680401 199303 2 001 ... Akuntansi Sektor Publik ... terhadap akuntabilitas publik menimbulkan implikasi bagi manajemen

cxiii

6. Memperbaiki terlebih dahulu kuesioner yang digunakan dalam penelitian

ini atau menggunakan kuesioner yang tingkat validitas dan reliabilitasnya

lebih tinggi.

DAFTAR PUSTAKA

Albarda.2006. Strategi Implementasi Pemanfaatan Teknologi Informasi Untuk

Tata Kelola Organisasi (IT – Governance). Prosiding Konferensi Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi Untuk Indonesia. 3 – 4 Mei 2006. Institut Teknologi Bandung. hal. 52 – 56.

Anonim. 2006. Tinjauan Pustaka. www.yahoo.com Arens dan Loebbecke.2003. Auditing : Pendekatan Terpadu. Jakarta : Salemba

Empat. Asmoko, Hindri.2006. Pengaruh Penganggaran Berbasis Kinerja terhadap

Efektivitas Pengendalian. Jurnal Akuntansi Pemerintah. Vol. 2, No. 2, November 2006 Hal 53 – 64.

Badan Pemeriksa Keuangan RI. 2006. Konsep Standar Pemeriksaan Keuangan

Negara. Baridwan, Zaki.2001. Sistem Akuntansi Penyusunan Prosedur dan Metode. Edisi

5. BPFE : Yogyakarta. Bastian, Indra. 2001. Akuntansi Sektor Publik di Indonesia. Yogyakarta: Penerbit

BPFE Yogyakarta. Bodnar, George H., dan Hopwood Willian S. 2004. Accounting Information

System. 9th edition. New Jersey: Prentice-Hall, Inc Catrinasari, Renny. 2006. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ketepatwaktuan

Pelaporan Keuangan Perusahaan Perbankan Go Publik Di Bursa Efek Jakarta (BEJ). Skripis FE UII.

Christiaens, John. 1999. Converging New Public Management Reform and

Diverging Accounting Practices in Belgian Local Government. Working Paper Research Seminar. University of Gent.

Page 114: PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, …/Pengaruh... · NIP. 19680401 199303 2 001 ... Akuntansi Sektor Publik ... terhadap akuntabilitas publik menimbulkan implikasi bagi manajemen

cxiv

Dewi, Ni Wayan.K dan Gudono. 2007. Analisis Pengaruh Intensitas Moral Terhadap Intensi Keperilakuan: Peranan Masalah Etika Persepsian Dalam Pengambilan Keputusan Etis Yang Terkait Dengan Sistem Informasi. Simposium Nasional Akuntansi X. Makasar

Donnelly, Mike, John F. Dalrymple, & Ivan P. Hollingsworth. 1994. “The Use

and Development of Information Systems and Technology in Scottish Local Government”. International Journal of Public Sector Management. Vol. 7 No. 3. Hal.4-15.

Financial Accounting Standard Board (FASB). 2001.Original Pronouncement.

New York : John Wiley & Sons Ghozali, Imam. 2004. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Edisi

3. Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang. Governmental Accounting Standards Boards (GASB). 1999. Concepts Statement

No. 1: Objectives of Financial Reporting in Governmental Accounting Standards Boards Series Statement No. 34: Basic Financial Statement and Management Discussion and Analysis for State and Local Government. Norwalk.

Gujarati, Damodar N. 2003. Basic Econometrics. McGraw-Hill, Inc. New York. Hair, J.F., Black, William C. Babin, Barry J. Anderson, Rolph E. Tatham, &

Ronald L. 2006. Multivariate Data Analysis. Sixth Edition. Upper Saddle River, Prentice Hall International, Inc.

Halim, Abdul. 2007. Akuntansi Keuangan Daerah, edisi 3. Jakarta: Penerbit

Salemba Empat. Handayani, Rini. 2007. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat

Pemanfaatan Sistem Informasi Dan Penggunaan Sistem Informasi. (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta). Simposium Nasional Akuntansi X Makasar

Henley, D., A. Likierman, J. Perrin, M. Evans, I. Lapsley, & J. Whiteoak. 1992.

Public Sector Accounting and Financial Control. Fourth Edition. Chapman & Hall.

Hussein, R, H. Selamat and N.S Abdul Kharim. 2005. The Impact Of

Technological Factors On Information Systems Success In The Electronicgovernment Context. The Second International Conference On Innovations In Information Technology

Page 115: PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, …/Pengaruh... · NIP. 19680401 199303 2 001 ... Akuntansi Sektor Publik ... terhadap akuntabilitas publik menimbulkan implikasi bagi manajemen

cxv

Indriasari, Desi & Ertambang Nahartyo. 2007. Pengaruh Kapasitas Sumberdaya Manusia, Pemanfaatan Teknologi Informasi, Dan Pengendalian Intern Akuntansi Terhadap Nilai Informasi Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah (Studi Pada Pemerintah Kota Palembang dan Kabupaten Ogan Ilir). Simposium Nasional Akuntansi IX. Padang.

Ismail, Ku Nor Izah and Roy Chandler. 2002. The Timeliness Of Quarterly

Financial Reports Of Companies In Malaysia. Availble online at www.ssrn.com

Jones, Rowan & Maurice Pendlebury. 1996. Public Sector Accounting. Fifth

Edition. London: Pitman. Jogiyanto. 2007. Model Kesuksesan Sistem Teknologi Informasi. Penerbit Andi :

Jogjakarta. Jurnali, Teddy & Bambang Supomo. 2002. Pengaruh Faktor Kesesuaian Tugas-

Teknologi dan Pemanfaatan TI terhadap Kinerja Akuntan Publik. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia. Vol. 5 No. 2 Hal. 214-228.

Latifah, Lyna dan Arifin Sabeni. 2007. Faktor Keprilakuan Organisasi Dalam

Implementasi Sistem Akuntansi Keuangan Daerah (Studi Empiris pada Pemerintah Kabupaten dan Kota di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta). Simposium Nasional Akuntansi X Makasar

Lestari, Baiq Anggun Hilendry dan Zulaikha. 2007. Pengaruh Information

Technology Relatedness Terhadap Kinerja Perusahaan Dengan Knowledge Management Capability Sebagai Variabel Intervening (Kajian Empiris Pada Perusahaan Perbankan Di Jawa Tengah). Simposium Nasional Akuntansi X. Makasar

Mahmudi. 2007. Analisis Laporan Keuangan Daerah: Panduan Bagi Eksekutif,

DPRD, dan Masyarakat dalam Pengambilan Keputusan Ekonomi, Sosial, dan Politik. UPP STIM YKPN.

Mardiasmo. 2005. Akuntansi Sektor Publik, edisi 2. Yogyakarta: Penerbit Andi Mulyadi. 1993. Akuntansi Manajemen: Konsep, Manfaat dan Rekayasa. Sekolah

Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN. Yogyakarta. ------------.2001.Sistem Akuntansi. Edisi ke – 3. Jakarta : Salemba Empat. Mulyadi dan Puradireja, K.2002. Auditing. Edisi 6. Jakarta : Salemba Empat. Primastuti, Anindita. 2008. Penilian terhadap pelaksanaan sistem pengendalian

intern pemerintah. FE UI.

Page 116: PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, …/Pengaruh... · NIP. 19680401 199303 2 001 ... Akuntansi Sektor Publik ... terhadap akuntabilitas publik menimbulkan implikasi bagi manajemen

cxvi

Radityo, Dody dan Zulaikha. 2007. Pengujian Model DeLone and McLean Dalam Pengembangan Sistem Informasi Manajemen (Kajian Sebuah Kasus). Simposium Nasional Akuntansi X. Makasar

Rajiv, D. Banker., Hsihui Chang, and Yi Ching Kao. 2002. Impact of Information

Technology on Public Accounting Firm Productivity. Journal of Information System. Vol. 16. No. 2. pp. 209 – 222.

Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan

Negara. -------------------, Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar

Akuntansi Pemerintahan. -------------------, Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2005 tentang Sistem

Informasi Keuangan Daerah. -------------------, Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang

Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. -------------------, PP. No. 60 Tahun 2009 tentang Sistem Pengendalain Akuntansi

Intern Pemerintah Salamun, Suyono. 2007. Analisis Laporan Keuangan Daerah. Availabel online at

www.google.co.id Sekaran, Uma. 2003. Research Methods For Business: A Skill-Building Approach.

John Wiley and Sons Inc, New York. Sugijanto. 2002. Peranan Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat Dalam

Meningkatkan Akuntabilitas Keuangan dan Implikasi UU No. 22/25 Tahun 1999. Lintasan Ekonomi. Volume XIX Nomor 1.Hal. 50-66.

Sugiyono. 2001. Metode Penelitian Bisnis. Alfabeta. Bandung. Suwardjono. 2005. Teori Akuntansi: Perekayasaan Pelaporan Keuangan. Edisi

Ketiga. BPFE, Yogyakarta. Triyuwono, Iwan & Roekhudin. 2000. Konsistensi Praktik Sistem Pengendalian

Intern dan Akuntabilitas pada Lazis (Studi Kasus di Lazis X Jakarta). Jurnal Riset Akuntansi Indonesia. Vol. 3 No. 2 Hal. 151-167.

Wahana Komputer. 2003. Panduan Aplikatif Sistem Akuntansi Online Berbasis

Komputer. Penerbit ANDI, Yogyakarta.

Page 117: PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, …/Pengaruh... · NIP. 19680401 199303 2 001 ... Akuntansi Sektor Publik ... terhadap akuntabilitas publik menimbulkan implikasi bagi manajemen

cxvii

Wilkinson, W. Joseph, Michael J. Cerullo, Vasant Raval, & Bernard Wong-On-Wing. 2000. Accounting Information Systems: Essential Concepts and Applications. Fourth Edition. John Wiley and Sons. Inc.