Aktifitas Antioksidan Kemampuan Mereduksi

6
Aktifitas Antioksidan (Metode Kemampuan Mereduksi) Alat dan Bahan Alat - Sentrifus - Spektroskopi - Kurvet - Labu Ukur - waterbath Bahan - Buah Bit - K 3 Fe(CN) 6 1% - FeCl 3 0,1 % - TCA 10% - Buffer fosfat 0,2M pH 6,6 Cara Kerja 1ml ekstrak buah bit diambil dan dimasukan kedalam tabung reaksi kemudian ditambah 2,5ml buffer fosfat 0,2M pH 6,6 dan 2,5 ml K 3 Fe(CN) 6 1% kemudian larutan diinkubasi 50dalam waterbath selama 30 menit. Kemudian ditambah 2,5 ml TCA 10% apabila terlihat endapan disentrifus 300 rpm selama 10 menit. Setelah itu diambil 2,5 ml dari bagian atas larutan (supernatan)yang telah disentrifus ditambah dengan 2,5 ml pelarut ekstrak dan 0,5 ml FeCl 3 0,1 % kemudian diinkubasi selama 10 menit pada suhu 37 . Absorbansi diukur pada panjang gelombang 700 nm sebagai blanko sempel diganti pelarut sempel dan sebagai kurva standar digunakan K 3 Fe(CN) 6 yang dibuat dengan beberapa konsentrasi. Aktifitas Antioksidan dinyatakan sebagai mek K 3 Fe(CN) 6. Untuk menghitung aktivitas antioksidan dibuat kurva standar antara absorbansi terhadap konsentrasi K 3 Fe(CN) 6.

Transcript of Aktifitas Antioksidan Kemampuan Mereduksi

Page 1: Aktifitas Antioksidan Kemampuan Mereduksi

Aktifitas Antioksidan (Metode Kemampuan Mereduksi)

Alat dan Bahan

Alat

- Sentrifus- Spektroskopi- Kurvet- Labu Ukur- waterbath

Bahan

- Buah Bit- K3Fe(CN)6 1%- FeCl3 0,1 %- TCA 10%- Buffer fosfat 0,2M pH 6,6

Cara Kerja

1ml ekstrak buah bit diambil dan dimasukan kedalam tabung reaksi kemudian

ditambah 2,5ml buffer fosfat 0,2M pH 6,6 dan 2,5 ml K3Fe(CN)6 1% kemudian larutan

diinkubasi 50℃ dalam waterbath selama 30 menit. Kemudian ditambah 2,5 ml TCA 10%

apabila terlihat endapan disentrifus 300 rpm selama 10 menit. Setelah itu diambil 2,5 ml dari

bagian atas larutan (supernatan)yang telah disentrifus ditambah dengan 2,5 ml pelarut ekstrak

dan 0,5 ml FeCl3 0,1 % kemudian diinkubasi selama 10 menit pada suhu 37 ℃. Absorbansi

diukur pada panjang gelombang 700 nm sebagai blanko sempel diganti pelarut sempel dan

sebagai kurva standar digunakan K3Fe(CN)6 yang dibuat dengan beberapa konsentrasi.

Aktifitas Antioksidan dinyatakan sebagai mek K3Fe(CN)6. Untuk menghitung aktivitas

antioksidan dibuat kurva standar antara absorbansi terhadap konsentrasi K3Fe(CN)6.

Page 2: Aktifitas Antioksidan Kemampuan Mereduksi

Hasil :

Kurva standart 1

Tidak dilakukan pengukuran karena sempel kurva standart terlalu pekat

Pengukuran Kurva Standard 2

Konsentrasi Absorbansi0,02 0,7860,04 0,9860,06 1,0250,08 1,4030,1 1,437

Hasil Pengukuran sempel dilakukan secara duplo :

1. 0,4612. 0,258

Berdasarkan kurva standart diperoleh pengukuran perhitungan konsentrasi sbb :

Pengukuran 1

Y = 8,595x + 0,6117

0,461 = 8,565 x + 0,6117

x = - 0,0175949

Pengukuran 2

Y = 8,595x + 0,6117

0,258 = 8,565 x + 0,6117

0.01 0.02 0.03 0.04 0.05 0.06 0.07 0.08 0.09 0.1 0.110

0.5

1

1.5

2

f(x) = 8.595 x + 0.6117R² = 0.926781419716147

Kurva 2 Standar Aktivitas Antioksidan "Kemampuan Mereduksi"

Series2Linear (Series2)

Konsentrasi

Abso

rban

si

Page 3: Aktifitas Antioksidan Kemampuan Mereduksi

x = - 0,041296

Pengukuran Kurva Standart 3

Konsentrasi Absorbansi0,02 0,2030,04 0,1560,06 0,150,08 0,1610,1 0,235

0.01 0.02 0.03 0.04 0.05 0.06 0.07 0.08 0.09 0.1 0.110

0.05

0.1

0.15

0.2

0.25

f(x) = 0.345 x + 0.1603R² = 0.0883958410694391

Kurva 3 Standar Aktivitas Antioksidan "Kemampuan Mereduksi"

Series2Linear (Series2)

Konsentrasi

Abs

orba

nsi

Pembahasan

Antioksidan merupakan zat yang mampu memperlambat atau mencegah proses oksidasi. Zat ini secara nyata mampu memperlambat atau menghambat oksidasi zat yang mudah teroksidasi meskipun dalam konsentrasi rendah. Berdasarkan asalnya, antioksidan terdiri atas antioksigen yang berasal dari dalam tubuh (endogen) dan dari luar tubuh (eksogen). Adakalanya sistem antioksidan endogen tidak cukup mampu mengatasi stres oksidatif yang berlebihan. Stres oksidatif merupakan keadaan saat mekanisme antioksidan tidak cukup untuk memecah spesi oksigen reaktif. Oleh karena itu, diperlukan antioksidan dari luar (eksogen) untuk mengatasinya (Anonim1, 2015).

Aktivitas antioksidan dapat ditentukan dengan beberapa metode salah satunya yakni dengan metode kemampuan mereduksi. Daya reduksi merupakan indikator potensi suatu senyawa sebagai antioksidan. Daya reduksi dalam hal ini diukur dari kemampuan suatu antioksidan untuk mengubah Fe3+ menjadi Fe2+ Kim ( 2005 dalam Lestari, Christian, & Martono, 2009). Menurut Hart (1983 dalam Lestari, Christian, & Martono, 2009) senyawa

Page 4: Aktifitas Antioksidan Kemampuan Mereduksi

fenolik merupakan senyawa yang mudah dioksidasi sehingga bersifat sebagai pereduksi.(Lestari, Christian, & Martono, 2009)

Berdasarkan percobaan diperoleh hasil yang negatif pada semua pengukuran sempel beberapahal yang menyebabkan yaitu absorbansi yang diperoleh dari sempel tidak masuk dalam range kurva standart. Beberapa masalah yang timbul dalam praktikum adalah pembuatan kurva standart. Pada pembuatan kurva yang pertama didapatkkan hasil yang terlalu pekat sehingga tidak diukur nilai absorbannya kemudian pada pengulangan yang kedua diperoleh juga hasil pengukuran sempel yang tidak masuk range kurva standar kemudian pada pembuatan kurva standart yang ketiga hasil pengukuran diperoleh konsentrasi yang terlalu rendah dan grafik yang dihasilkan fruktuatif serta nilai R² yang kecil yaitu 0,0884 sehingga grafik kurva standart tidak digunakan. Dalam pembuatan kurva standart seharusnya dibuat lebih teliti pengukuran dan perlakuan serta waktu inkubasi yang sama kemudian variasi konsentrasi dibuat lebih banyak sehingga dapat diambil pengukuran yang sesuai sebagai kurva standart.

Daftar Pustaka

Anonim1. (2015, 03 10). Wikipedia. Dipetik 04 08, 2015, dari http://id.wikipedia.org/wiki/Antioksidan

Lestari, L. N., Christian, A. E., & Martono, Y. (2009). Aktivitas Antioksidan Daun Ginseng Jawa (Talinum Paniculatum Gaertn). Agritech.