Aktifitas Anti Oksidan Ekstrak Metanol 70% Daun Krokot...

19
OLEH : S. Andhi Jusup, dr, M.Kes Setyo Sri Raharjo,dr. MKes FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011 Aktifitas Anti Oksidan Ekstrak Metanol 70% Daun Krokot (Portulaca oleracea L.)

Transcript of Aktifitas Anti Oksidan Ekstrak Metanol 70% Daun Krokot...

OLEH :

S . A n d h i J u s u p , d r , M . K e s S e t y o S r i R a h a r j o , d r . M K e s

F A K U L T A S K E D O K T E R A N

U N I V E R S I T A S S E B E L A S M A R E T S U R A K A R T A

2 0 1 1

Aktifitas Anti Oksidan Ekstrak Metanol 70% Daun Krokot (Portulaca oleracea L.)

PENDAHULUAN LATAR BELAKANG MASALAH

2

Minyak goreng dengan cara deep frying (pemanasan berulang dan suhu yang tinggi)

Mempercepat destruksi minyak

Terbentuk radikal bebas yg toksik thd tubuh.

3

Antioksidan

Antioksidan sintetik Antioksidan alami

Efek samping : karsinogenesis

MULAI JARANG DIGUNAKAN MARAK DIGUNAKAN

Latar Belakang (lanjutan)

4

Daun krokot (Portulaca oleracea L.)

asam lemak omega-3, asam askorbat, alfa tokoferol, beta

karoten, glutation

antioksidan alami

5

RUMUSAN MASALAH Bagaimana aktifitas antioksidan ekstrak metanol 70% daun krokot

(Portulaca oleracea L.) terhadap tikus putih (Rattus novergicus) yang diberi minyak goreng dengan deep frying?

TUJUAN PENELITIAN

Mengetahui aktifitas antioksidan ekstrak metanol 70% daun krokot

(Portulaca oleracea L.) dengan mengukur kadar malondialdehyde

(MDA) plasma, pada tikus putih (Rattus novergicus L.) yang diberi

minyak goreng deep frying.

TINJAUAN PUSTAKA

6

Portulaca oleracea L.

Minyak Kelapa Sawit Teroksidasi

Sebagai Radikal Bebas

7

Proses penggorengan dengan suhu tinggi ( 150 0C) dan berulang, minyak mengalami reaksi degradasi oleh panas, air, dan udara

mengakibatkan terjadinya oksidasi

Radikal bebas yang terbentuk oleh proses oksidasi akan berinteraksi dengan sel-sel tubuh yang tersusun atas lemak,

karbohidrat, protein, DNA dan RNA yang menyebabkan kerusakan membran sel

Krokot sebagai Antioksidan

8

Fungsi antioksidan krokot terkait dengan kandungan asam lemak omega-3, vitamin C, alfa tokoferol, beta karoten, dan glutation

Krokot mengandung asam lemak omega-3 tertinggi di antara berbagai sayuran yang pernah diteliti (Simopoulos, 2004). Asam lemak omega-3 mencegah radikal bebas dengan cara menyumbangkan sebuah elektron

pada lipid biomembran sehingga meningkatkan integritas fungsional membran sel

Vitamin C mampu menghambat pembentukan radikal superoksida, radikal hidroksil, radikal peroksil, oksigen singlet, dan hidrogen peroksida. Oleh karena itu, vitamin C penting untuk menjaga integritas membran sel.

KERANGKA PEMIKIRAN

9

Ekstrak daun krokot

Mengandung antioksidan:

Asam lemak omega-3 Vitamin C Alfa tokoferol Beta karoten Glutation

Minyak goreng kelapa sawit

Deep frying (pemanasan berulang pada suhu tinggi)

Oksidasi asam lemak tak jenuh

Radikal bebas

Peroksida lipid meningkat

Membran sel rusak

Cara Kerja

Adaptasi hewan uji (25 ekor tikus putih)

Randomisasi hewan uji ke dalam 5 kelompok

Pemberian perlakuan selama 14 hari.

I II II III IV

Aquades deep frying deep frying +

Vit C

deep frying +

Ektrak daun krokot dosis I

deep frying + Ekstrak daun

krokot dosis II

Pengukuran Kadar MDA plasma

VI

deep frying + Ekstrak daun krokot dosis

III

METODE PENELITIAN

Minyak goreng Deep Frying, dibuat dengan cara memanaskan minyak goreng 6 kali pada suhu 1500C selama 8 menit/kali.

Dosis : 0,42 ml/200 gr BB tikus putih/hari

Dosis ekstrak daun krokot dalam penelitian ini adalah :

Dosis I : 50 mg/200 g BB/hari

Dosis II : 100 mg/200 g BB/hari

Dosis II : 100 mg/200 g BB/hari

Vitamin C sebagai kontrol digunakan dosis :

18 mg / 200 gr BB tikus putih / hari

HASIL PENELITIAN

Tabel Rerata Hasil Pengukuran Kadar MDA Plasma Tiap Kelompok

Kelompok N Rerata + SD (U/L)

I (Kontrol Normal) 5 3,73 + 0,99

II (Kontrol Negatif) 5 4,69 + 0,15

III (Kontrol Positif) 5 3,06 + 0,16

IV (Dosis I) 5 2,16 + 0,15

V (Dosis II)

VI (Dosis III)

5

5

4,37 + 0,18

5,05 + 0,12

Hasil dan Pembahasan

uji normalitas, didapatkan bahwa data untuk semua kelompok mempunyai sebaran yang normal (berdasarkan uji Saphiro-Wilk p > 0,05).

Selanjutnya dilakukan uji varians, dengan hasil varians data adalah homogen (p > 0,05). Dengan demikian, kedua syarat uji Oneway ANOVA telah terpenuhi.

Uji Anova

uji Oneway ANOVA, didapat nilai p = 0,00 yang berarti terdapat perbedaan kadar MDA tikus putih yang signifikan di antara keenam kelompok perlakuan.

Dilanjutkan dengan Post-hoc multiple comparisons test uji Least Significance Difference (LSD), dan diketahui adanya perbedaan yang signifikan antara kelompok kontrol negatif dengan semua kelompok.

Meningkatnya rerata kadar MDA pada kelompok kontrol negatif ini menunjukkan terjadinya stress oksidasi.

Pembahasan (lanjutan)

Daun krokot mengandung beberapa senyawa antioksidan yang dapat meredam radikal bebas, di antaranya adalah asam lemak omega-3, vitamin C, alfa tokoferol, beta karoten, dan glutation (Simopoulos, 2004). Dengan adanya senyawa antioksidan ini,

dapat mengurangi terjadinya peningkatan peroksida lipid

Pembahasan (lanjutan)

Asam lemak omega-3 ini dapat mencegah radikal bebas dengan cara menyumbangkan sebuah elektron pada lipid biomembran, sehingga meningkatkan stabilitas dan integritas fungsional pada membran sel (Hallsberger, 2007).

Vitamin C mampu menghambat pembentukan radikal superoksida, radikal hidroksil, radikal peroksil, oksigen singlet dan hidrogen peroksida dengan cara mengikat oksigen (Suhartono et al., 2007).

Alfa tokoferol dan beta karoten dapat berfungsi mengendalikan peroksida lemak dengan menyumbangkan hidrogen ke dalam reaksi, menyekat aktivitas tambahan yang dilakukan oleh peroksida, sehingga memutus reaksi berantai dan bersifat membatasi kerusakan sel (Hariyatmi, 2004).

Menurut Simopoulos (2004), kandungan glutation dalam krokot dapat berfungsi untuk memetabolisme peroksida sehingga mencegah terbentuknya lipid peroksida.

Pada kelompok IV, V, dan VI, dosis yang diberikan mengalami peningkatan tetapi justru terjadi kenaikan MDA. Hal tersebut menunjukkan terjadinya penurunan efektifitas antioksidan ekstrak daun krokot pada penambahan dosis. Kemungkinan :

Toleransi, baik toleransi farmakodinamik / toleransi tingkat seluler, maupun toleransi farmakokinetik.

Pada dosis yang berlebihan dapat berubah menjadi prooksidan,

SIMPULAN

Ekstrak metanol 70% daun krokot mempunyai

aktifitas sebagai antioksidan alami yang cukup

poten. Dilihat dari penurunan kadar MDA yang

cukup signifikan

SARAN

Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai aktifitas

anti oksidan ekstrak metanol 70% daun krokot

menggunakan dosis yang lebih bervariasi, sehingga

dapat ditemukan dosis yang paling optimal.