Akl

17
Loading…Please wait.. Akuntansi Keuangan lanjutan

Transcript of Akl

Loading…Please wait..

Akuntansi Keuangan lanjutan

LIKUIDASI

Kelompok 5

1. Arda Erlitawati2. Anis Yunia R3. Dewi Lestari4. Aditya Galang

5. Monica WA6. Nur Khomariah7. Ridwan

Pembubaran persekutuan yang disebabkan oleh perubahan pemilikan , akan terjadi bila ada sekutu baru yang masuk atau sekutu lama yang keluar. Di dalam pembubaran persekutuan karena perubahan pemilikan tersebut persekutuan lama bubar dan persekutuan baru berdiri , akan tetapi perusahaan masih jalan terus. Jadi perusahaan tetap berjalan, hanya sekutu atau pemilikannya yang berubah, yaitu :

PENGERTIAN LIKUIDASI

PROSES LIKUIDASI

1. Menghitung dan membagi laba atau rugi persekutuan sampai saat likuidasi. Pembagian laba ini dilakukan sesuai dengan metode pembagian laba tahap ini hanya diperlukan apabila likuidasi tidak dilakukan pada awal atau akhir periode.

2. Menguangkan ( menjual ) semua aktiva selain kas. Tahap yang kedua ini sering disebut dengan istilah realisasi. Apabila nilai realisasi aktiva tersebut tidak sama (berbeda) dengan nilai buku nya, maka selisihnya diakui sebagai laba atau rugi realisasi. Laba atau rugi realisasi ini dibagikan kepada para sekutu sesuai dengan ratio (metode) pembagian laba yang dipakai.

Lanjutan3. Melunasi semua utang kepada pihak ketiga

Setelah tersedia kas maka kas tersebut pertama-tama dipakai untuk melunasi utang. Menurut kitab undang undang Hukum Dagang (KUHD) urutan prioritas pelunasan utang didalam hal likuidasi persekutuan adalah :

1. Utang kepada pihak ketiga (bukan sekutu) :Utang yang mempunyai hak prioritas untuk dilunasi terlebih dahulu adalah utang kepada pihak ketiga.

2. Utang kepada sekutu :Setelah semua utang kepada pihak ketiga dilunasi maka yang mempunyai prioritas berikutnya adalah utang kepada para sekutu.

Lanjutan4. Membagi sisa kas yang masih ada kepada para

sekutu. Setelah semua utang kepada pihak ketiga dilunasi sisa kas yang ada akan dibagi kepada para sekutu, sesuai dengan isi perjanjian persekutuan. Kas yang dibagikan kepada para sekutu terdiri atas 2 unsur, yaitu pembayaran utang dan pengembalian modal kepada sekutu. Pembagian kas ini dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu:

1. Secara serentak atau sekaligus , yaitu setelah realisasi selesai

1. Secara serentak atau sekaligus , yaitu setelah realisasi selesai

2. Secara bertahap, sesuai dengan tersedianya kas tanpa menunggu selesainya realisasi.

2. Secara bertahap, sesuai dengan tersedianya kas tanpa menunggu selesainya realisasi.

Penggolongan likuidasi

LIKUIDASI SEKALIGUSLikuidasi sederhana sering juga disebut dengan istilah likuidasi tunggal, likuidasi sekaligus atau likuidasi serentak. Di dalam likuidasi sekaligus ini pembagian kas hanya dilakukan sekali saja, yaitu setelah semua aktiva non-kas berhasil direalisir dan semua utang kepada pihak ketiga dilunasi. Setelah semua utang dilunasi maka jumlah kas yang tersedia tersebut selalu dibagi sama dengan jumlah modal bersih persekutuan. Oleh karena itu kas tersebut akan dibagikan kepada para sekutu sesuai dengan saldo modal bersih masing masing sekutu setelah diperhitungkan dengan laba (rugi) realisasi dan utang piutang kepada persekutuan

Modal bersih masing

masing sekutu tersebut

ada 5 kemungkinan

1. Semua sekutu modalnya bersaldo positif

Apabila setelah rugi realisasi saldo modal semua sekutu adalah positif maka semua sekutu akan menerima bagian kas. Dalam keadaan seperti ini masing – masing sekutu akan menerima bagian kas sebesar saldo modal bersih sekutu yang bersangkutan

2. Ada sekutu yang modalnya bersaldo negatif

Kadang-kadang rugi realisasi demikian besarnya sehingga ada sekutu yang modalnya defisit (minus). Apabila persekutuan mempunyai utang kepada sekutu yang bersangkutan (sekutu yang modalnya defisit mempunyai piutang keapad persekutuan) maka modal yang defisit tersebut akan ditutup (diperhitungkan) dengan utang kepada sekutu

3. Ada Sekutu yang Modalnya Bersaldo Negative Akan Tetapi Tidak Dapat Ditutup Dengan Utang-Piutang

Seperti telah diuraikan di muka bahwa apabila kerugian realisasi sangat besar dapat berakibat modal sekutu menjadi negative (defisit). Modal yang deficit tersebut harus ditutup dengan utang kepada sekutu yang bersangkutan. Apabila utang kepada sekutu tidak sekutu tidak cukup untuk menutup deficit atau persekutuan tidak mempunyai utang kepada sekutu yanh modalnya deficit mak sekutu yang bersangkutan harus menutup dengan cara menyetor kas atau aktivitas yang lain asal disetujui oleh sekutu yang lain. Penyetoran ini dapat langsung kepada sekutu yang lain dan dapat juga melalui persekutuan. Pembagian kas yang ada dapat menunggu setoran dari sekutu yang deficit dan dapat juga langsung dilakukan, tergantung pada perjanjian persekutuan. Apabila kas dibagi tanpa menunggu setoran kas, maka saldo deficit tersebut untuk sementara di tanggung oleh sekutu yang lain.

4. Sekutu yang harus menyetor modal secara pribadi dalam keadaan tidak mampu

Apabila sekutu yang saldo modalnya defisit tersebut secara pribadi dalam keadaan tidak mampu (insolvent) maka kewajibannya akan ditanggung oleh sekutu yang lain yang mampu, maisng-masing secara proporsional dengan ratio pembagian rugi-laba. Kemampuan ekonomis secara pribadi terganntung pada perbandingan harta pribadi dan utang pribadi. Apabila jumlah harta pribadi melebihi (lebih besar daripada) jumlah utang pribadi maka sekutu tersebut dalam keadaan mampu. Sebaliknya apabila jumlah harta pribadi lebih kecil daripada jumlah utang pribadi maka secara pribadi diakatakan tidak mampu. Penyelesaian tersenut bersifat sementara, dalam arti apabila sewaktu-waktu sekutu yang tidak mampu tersebut mempunyai uang maka harus membayar kewajibannya.

5. Kas yang ada tidak cukup untuk melunasi utang kepada pihak ketiga

Kadang-kadang hasil realisasi aktiva non-kas sangat kecil, sehingga untuk melunasi utang kepada pihak ketiga saja tidak cukup. Dalam keadaan ini jumlah modal secara kesuluruhan sudah pasti negatif. Walauun demkian ada kemungkitan sekutu tertentu bermodal positif. Seperti yang telah di jelaskan didalam keadaan ke-3 dan ke-4 tersebut dimuka bahwa sekutu yang modalnya negative harus menyetor kas. Apabila sekutu tersebut secara pribadi dalam keadaan tidak mampu maka kewajibanya ditanggung sekutu yang lain. Dengan demikian ada kemungkinan sekutu yang modalnya positif akan tetapi harus menyetor kas untuk melunasi utang kepada pihak ketiga karena sekutu yang modalnya deficit tidak mampu. Hal ini sesuai dengan salah satu karekteristik persekutuan, yaitu tanggung jawab tidak terbatas

Likuidasi adalah pembubaran perusahaan sebagai badan hukum yang meliputi

pembayaran kewajiban kepada para kreditor dan pembagaian harta yang tersisa kepada para sekutu. Tujuan utama dari likuidasi itu sendiri adalah untuk melakukan pengurusan dan pemberesan atas harta perusahaan yang

dibubarkan tersebut.

KESIMPULAN