Ahmad Rizal Jayadi_0910230002_Chapter 13

download Ahmad Rizal Jayadi_0910230002_Chapter 13

of 9

Transcript of Ahmad Rizal Jayadi_0910230002_Chapter 13

  • 7/31/2019 Ahmad Rizal Jayadi_0910230002_Chapter 13

    1/9

    SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN

    Review Chapter 13

    Nama : Ahmad Rizal Jayadi

    Nim : 0910230002

    Pengendalian atas Strategis yang Terdiferensiasi

    Faktor-faktor penting yang memengaruhi desain sistem pengendalian, di antaranya

    adalah ukuran, lingkungan, teknologi, saling ketergantungan, dan strategi. Maksud dari sistem

    pengendalian manajemen terutama adalah untuk membantu implementasi strategi yang mana

    strategi yang berbeda akan memengaruhi proses pengendalian manajemen. Dua pengamatan

    umum adalah: Pertama,usulan-usulan adalah kecenderungan, bukan prinsip-prinsip yang keras

    dan cepat. Kedua,Perancang sistem perlu mempertimbangkan pengaruh dari faktor-faktor

    eksternal dan internal lain seperti lingkungan, teknologi, ukuran, budaya, lokasi geografis, gaya

    manajemen) ketika merancang sistem pengendalian.

    1. Strategi Korporat

    Logika untuk menghubungkan pengendalian dengan strategi didasarkan pada garis

    pemikiran berikut:

    Organisasi yang berbeda umumnya beroperasi dalam konteks strategi yang

    berbeda

    Strategi yang berbeda memerlukan prioritas tugas, faktor kunci keberhasilan,

    keterampilan, perspektif, dan perilaku yang berbeda untuk pelaksanaan yang efektif.

    Sistem pengendalian adalah sistem pengukuran yang memengaruhi perilaku dari

    orang orang yang aktifitasnya sedang di ukur.

    Dengan demikian, keprihatinan yang selalu ada dalam merancang sistem

    pengendalian sebaiknya adalah apakah perilaku yang dipengaruhi oleh sistem tersebut

    tetap konsisten dengan strategi.

  • 7/31/2019 Ahmad Rizal Jayadi_0910230002_Chapter 13

    2/9

    Implikasi terhadap Struktur Organisasi

    Strategi korporat adalah suatu kontinum dengan strategi industri tunggal pada satu

    ujung dan diversifikasi tidak berhubungan di ujung yang lain. Ketika suatu perusahaan

    berpindah dari ujung industri tunggal ke ujung diversifikasi yang tidak berhubungan,

    otonomi dari manajer unit bisnis cenderung untuk meningkat karena dua alasan. Pertama,

    tidak seperti perusahaan industri tunggal, manajer senior dari perusahaan yang

    terdiversifikasi tidak berhubungan mungkin tidak memiliki pengetahuan dan keahlian untuk

    membuat keputusan strategi dan operasi untuk sekelompok unit bisnis yang berbeda. Kedua,

    hanya terdapat sedikit saling ketergantungan lintas unit bisnis dalam suatu konglomerat,

    sementara terdapat sejumlah besar saling ketergantungan antarunit bisnis dalam perusahaan

    industri tunggal dan perusahaan terdiversifikasi yang berhubungan; saling ketergantungan

    yang lebih besar membutuhkan lebih banyak intervensi oleh manajer puncak.

    Implikasi terhadap Pengendalian Manajemen

    Strategi perusahaan yang berbeda mengimplikasikan perbedaan-perbedaan berikut ini dalam

    konteks di mana sistem pengendalian perlu di rancang:

    Ketika perusahaan menjadi lebih terdiversifikasi , para manajer tingkat korporat

    mungkin tidak memiliki pengetahuan yang signifikan mengenai, atau pengalaman

    dalam, aktivitas dari berbagai unit bisnis. Jika demikian halnya, maka manajer tingkat

    korporat untuk perusahaan yang sangat terdiversifikasi tidak dapat mengharapkan untuk

    mengendalikan bisnis yang berbeda berdasarkan pengetahuan yang mendalam atas

    aktivitasnya, dan evaluasi kinerja cenderung hanya dikerjakan berdasarkan apa yang

    diketahui.

    Perusahaan-perusahaan industri tunggal dan terdiverdifikasi yang berhubungan

    memiliki kompetensi inti tingkat korporat atas mana strategi dari hampir semua unit

    bisnis didasarkan. Oleh karena itu, saluran-saluran komunikasi dan alih kompetensi

    lintas unit adalah sangat penting pada perusahaan-perusahaan semacam itu. Sebaliknya,

  • 7/31/2019 Ahmad Rizal Jayadi_0910230002_Chapter 13

    3/9

    terdapat tingkat saling ketergantungan yang rendah antarunit bisnis dari perusahaan

    terdiversifikasi tidak berhubungan. Hal ini mengimplikasikan bahwa ketika perusahaan

    menjadi lebih terdiversifikasi, mungkin perlu untuk mengubah keseimbangan dalam

    sistem pengendalian, dari penekanan terhadap pemeliharaan kerja sama sampai

    penekanan terhadap dorongan atas semangat kewirausahaan.

    Perencanaan Strategis

    Dengan rendahnya tingkat saling ketergantungan, konglomerat cenderung menggunakan

    sistem perencanaan strategis vertikal yaitu unit bisnis menyiapkan rencana strategis dan

    menyerahkannya kepada manajemen senior untuk ditinjau dan disetujui. Karena tingginya

    tingkat saling ketergantungan, sistem perencanaan strategis untuk perusahaan-perusahaan

    yang terdiversifikasi terhubung dan industri tunggal cenderung bersifat baik vertikal maupun

    horizontal.

    Penyusunan Anggaran

    CEO dari perusahaan industri tunggal dapat mengendalikan operasi bawahannya melalui

    mekanisme informal dan berorientasi pada pribadi, seperti interaksi antarpribadi yang sering.

    Di pihak lain, dalam suatu konglomerat hampir tidak memungkinkan bagi CEO untuk

    mengandalkan interaksi antarpribadi yang informal sebagai alat pengendalian; sebagian

    besar komunikasi dan kendali harus diperoleh melalui sistem penyusunan anggaran formal

    Penetapan Harga Transfer

    Kebijakan penetapan harga transfer umumnya dalam suatu konglomerat adalah untuk

    memberikan fleksibilitas pencarian sumber bagi unit bisnis dan mempergunakan harga

    transaksi pasar. Tetapi, dalam suatu perusahaan industri tunggal atau perusahaan

    terdiversifikasi yang berhubungan, sinergi dapat menjadi penting, dan unit-unit bisnis

    mungkin tidak diberikan kebebasan untuk membuat keputusan pencarian sumber.

  • 7/31/2019 Ahmad Rizal Jayadi_0910230002_Chapter 13

    4/9

    Kompensansi Insentif

    Kebijakan kompensasi insentif cenderung berbeda lintas strategi korporat dalam hal-hal

    berikut ini :

    Penggunaan rumus. Konglomerat, umumnya, lebih mungkin menggunakan rumus

    untuk menentukan bonus manajer unit bisnis; yaitu, perusahaan dapat mendasarkan

    porsi yang lebih besar dari bonus pada ukuran-ukuran keuangan kuantitatif.

    Ukuran-ukuran profitabilitas. Dalam kasus perusahaan terdiversifikasi yang tidak

    berhubungan, bonus insentif dari manajer unit bisnis cenderung terutama ditentukan

    oleh profitabilitas dari unit tersebut, dan bukan oleh profitabilitas dari perusahaan.

    Sebaliknya, perusahaan industri tunggal dan perusahaan terdiversifikasi yang

    berhubungan cenderung mendasarkan bonus insentif dari manajer unit bisnis baik pada

    kinerja unit tersebut dan kinerja dari unit organisasi yang lebih besar.

    2. Strategi Unit Bisnis

    Strategi unit bisnis bergantung pada dua aspek yang saling berhubungan, yang pertama

    adalah Misi dan yang Kedua adalah Keunggulan Kompetitif. Biasanya, unit bisnis memilih

    satu dari empat misi : membangun, mempertahankan, memanen dan divestasi. Unit bisnis

    tersebut memiliki dua cara generik untuk bersaing dan mengembangkan suatu keunggulan

    kompetitif yang berkelanjutan : biaya rendah dan diferensiasi.

    Misi

    Misi untuk unit bisnis yang ada sekarang dapat berupa membangun, mempertahankan, atau

    memanen. Misi ini terdiri atas suatu kontinum, dengan murni membangun pada suatu sisi

    dan murni memanen pada sisi yang lain. Untuk menerapkan strategi tersebut secara

    efektif, harus terdapat keselarasan antara misi yang dipilih dengan jenis-jenis pengendalian

  • 7/31/2019 Ahmad Rizal Jayadi_0910230002_Chapter 13

    5/9

    yang dipergunakan. Misi pengendalian yang sesuai dikembangkan menggunakan garis

    pemikiran berikut:

    Misi unit bisnis tersebut memengaruhi ketidakpastian yang dihadapi oleh manajer

    umum serta trade off antara jangka panjang versus jangka pendek yang mereka buat.

    Sistem pengendalian manajemen dapat bervariasi secara sistematis untuk membantu

    memotivasi manajer guna mengatasi ketidakpastian secara efektif dan membuat trade

    off jangka pendek versus jangka panjang yang memadai

    Dengan demikian, misi yang berbeda sering kali memerlukan sistem pengendalian

    manajemen berbeda.

    Misi dan Ketidakpastian

    Unit-unit yang membangun cenderung menghadapi ketidakpastian lingkungan yang lebih

    besar dibandingkan dengan unit-unit yang memanen karena beberapa alasan :

    Strategi membangun biasanya dilaksanakan pada tahap pertumbuhan dari siklus hidup

    produk, sementara strategi memanen biasanya dilaksanakan pada tahap

    dewasa/menurun dari siklus hidup produk.

    Tujuan dari unit bisnis yang membangun adalah untuk meningkatkan pangsa pasar.

    Baik pada sisi input maupun output, para manajer dari unit bisnis yang membangun

    cenderung mengalami ketergantungan lebih besar pada individu dan organisasi

    eksternal dibandingkan dengan para manajer dari unit bisnis yang memanen.

    Karena unit bisnis yang membangun sering kali berada dalam industri baru dan

    berevolusi, manajer dari unit bisnis yang membangun kemungkinan besar memiliki

    pengalaman yang lebih sedikit dalam industri mereka.

  • 7/31/2019 Ahmad Rizal Jayadi_0910230002_Chapter 13

    6/9

    Misi dan Rentang Waktu

    Pemilihan strategi membangun versus strategi memanen mempunyai implikasi trade off

    antara laba jangka pendek versus jangka panjang. Strategi membangun pangsa pasar

    meliputi : pemotongan harga, pengeluaran litbang yang besar (untuk memperkenalkan

    produk baru), pengeluaran pengembangan pasar utama.

    Perencanaan Strategis

    Lingkungan yang tidak pasti membuat proses perencanaan strategis menjadi sangat penting.

    Manajemen perlu memikirkan mengenai bagaimana cara untuk mengatasi ketidakpastian

    tersebut, dan biasanya memerlukan pandangan perencanaan yang lebih jauh dibandingkan

    dengan apa yang dimungkinkan oleh anggaran tahunan.

    Penyusunan Anggaran

    Aspek-aspek perhitungan dari analisis varians yang membandingkan hasil aktual dengan

    anggaran mengidentifikasikan varians varians sebagai menguntungkan atau tidak

    menguntungkan.

    Kaitan antara varians yang menguntungkan dengan varians yang tidak menguntungkan, di

    satu pihak, dengan kinerja yang memuaskan atau tidak memuaskan, di pihak lain,

    bergantung pada konteks strategis dari unit bisnis yang dievaluasi.

    Masalah terkait adalah seberapa pentingnya pencapaian anggaran ketika mengevaluasi

    kinerja manajer unit usaha. Semakin besar ketidakpastian, semakin sulit bagi atasan untuk

    menganggap target anggaran para bawahan sebagai komitmen pasti dan untuk

    mempertimbangkan varians anggaran yang tidak menguntungkan sebagai indikator yang

    jelas dari kinerja yang buruk.

  • 7/31/2019 Ahmad Rizal Jayadi_0910230002_Chapter 13

    7/9

    Sistem Kompensasi Insentif

    Manajer yang bertanggung jawab atas situasi tugas yang lebih tidak pasti harus bersedia

    mengambil risiko yang lebih besar, maka mereka harus mempunyai persentase yang lebih

    tinggi dari remunerasi mereka dalam bentuk bonus insentif.

    Beberapa kriteria kinerja (pengendalian biaya, laba operasi, dan arus kas dari operasi) lebih

    memfokuskan pada hasil jangka pendek, sementara kriteria kinerja yang lain (pangsa pasar,

    pengembangan produk baru, pengembangan pasar, pengembangan sumber daya manusia)

    memfokuskan pada profitabilitas jangka panjang. Dengan demikian, mengaitkan bonus

    insentif dengan kriteria jangka pendek cenderung mempromosikan fokus jangka pendek di

    pihak manajer umum dan, secara serupa, mengaitkan bonus insentif pada kriteria jangka

    panjang kemungkinan besar akan mempromosikan fokus jangka panjang.

    Pada satu ekstrem, bonus manajer dapat merupakan rencana yang benar benar berdasarkan

    rumus. Pada ekstrem yang lain, jumlah bonus insentif manajer mungkin didasarkan semata-

    mata pada penilaian subjektif atau kebijaksanaan atasan.

    Kinerja dari kebanyakan kriteria jangka panjang lebih sulit di ukur secara objektif

    dibandingkan dengan kinerja dari sebagian besar kriteria jangka pendek.

    Frekuensi dari penghargaan bonus benar-benar memengaruhi horizon waktu dari manajer.

    Penghargaan bonus yang lebih sering mendorong para manajer untuk berkonsentrasi pada

    kinerja jangka pendek dengan cara memotivasi mereka untuk fokus pada segi-segi bisnis

    yang dapat mereka pengaruhi dalam jangka pendek. Menghitung dan membayar bonus lebih

    jarang mendorong para manajer untuk mengambil perspektif jangka panjang.

    Keunggulan Kompetitif

    Untuk memilih pendekatan diferensiasi, dan pendekatan biaya rendah, meningkatkan

    ketidakpastian dalam lingkungan tugas unit bisnis karena tiga alasan :

    Pertama, inovasi produk adalah lebih penting bagi unit bisnis diferensiasi.

  • 7/31/2019 Ahmad Rizal Jayadi_0910230002_Chapter 13

    8/9

    Kedua, unit bisnis biaya rendah biasanya cenderung untuk mempunyai lini produk yang

    sempit guna meminimalkan biaya penyimpanan persediaan dan memperoleh manfaat dari

    skala ekonomi.

    Ketiga, unit bisnis biaya rendah biasanya menghasilkan produk sederhana yang bersifat

    komoditas, dan produk-produk ini sukses semata-mata karena memiliki harga yang lebih

    rendah dibandingkan dengan produk saingan.

    3. Gaya Manajemen Puncak

    Fungsi pengendalian manajemen dalam organisasi dipengaruhi oleh gaya manajemen senior.

    Gaya manajer unit bisnis memengaruhi proses pengendalian manajemen dari unit bisnis

    tersebut, dan gaya dari manajer departemen fungsional memengaruhi proses pengendalian

    manajemen di bidang fungsional dan jika layak, para perancang sebaiknya

    mempertimbangkan gaya manajemen dalam merancang sistem pengendalian operasi.

    Perbedaan dalam Gaya Manajemen

    Gaya manajemen dipengaruhi oleh latar belakang dan kepribadian dari manajer yang

    bersangkutan. Latar belakang meliputi hal-hal seperti umur, pendidikan formal, dan

    pengalaman pada suatu fungsi tertentu, seperti produksi, teknologi, pemasaran, atau

    keuangan. Karakteristik kepribadian meliputi variabel-variabel seperti kemauan manajer

    mengambil resiko dan toleransinya pada ambiguitas.

    Implikasi terhadap Pengendalian Manajemen

    Berbagai dimensi dari gaya manajemen memengaruhi secara signifikan operasi sistem

    pengendalian.

    Pengendalian Personal versus Impersonal

  • 7/31/2019 Ahmad Rizal Jayadi_0910230002_Chapter 13

    9/9

    Kehadiran pengendalian personal versus pengendalian impersonal dalam organisasi

    adalah sebuah aspek dari gaya manajerial. Manajer berbeda dalam hal seberapa

    pentingnya anggaran dan laporan-laporan formal serta percakapan informal dan kontak

    personal lainnya.

    Pengendalian Ketat versus Pengendalian Longgar

    Gaya manajer memengaruhi tingkat dari pengendalian ketat versus pengendalian longgar

    dalam situasi apapun. Manajer dari pusat tanggung jawab produksi rutin dapat

    dikendalikan dengan relatif ketat atau longgar, dan pengendalian aktual mencerminkan

    gaya dari atasan manajer. Dengan demikian, tingkat keketatan atau kelonggaran sering

    kali tidak di ungkapkan oleh isi dari bentuk atau aspek dari dokumen pengendalian

    formal, peraturan-peraturan, atau prosedur. Hal ini adalah faktor dari bagaimana alat-alat

    formal ini dipergunakan.

    Sumber:

    Anthony,Robert N, dan Vijay Govindarajan.Management Control System edisi Sebelas.

    Jakarta:Salemba Empat,2009