Agus Hermansyah_Universitas Negeri Malang_PKMP

30
i PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PENGEMBANGAN PERBEDAAN MOMEN KURVATUR PADA BALOK BETON TULANGAN BAMBU SERAT KACA (GLASS FIBER REINFORCED POLYMER) DENGAN BALOK BETON TULANGAN BAJA POLIMER BIDANG KEGIATAN: PKM PENELITIAN Diusulkan oleh: Agus Hermansyah 120523400105/2012 Fahmi Tarmizi Z.Z 120523400102/2012 Eka Sekti Lestari 120523400092/2012 Olivia Prastika Putri 140523603557/2014 M. Asydi Baihaqqi 140521600884/2014 UNIVERSITAS NEGERI MALANG MALANG 2015

description

PKMP - Agus Hermansyah

Transcript of Agus Hermansyah_Universitas Negeri Malang_PKMP

Page 1: Agus Hermansyah_Universitas Negeri Malang_PKMP

i

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

PENGEMBANGAN PERBEDAAN MOMEN KURVATUR PADA BALOK

BETON TULANGAN BAMBU SERAT KACA (GLASS FIBER

REINFORCED POLYMER) DENGAN BALOK BETON TULANGAN BAJA

POLIMER

BIDANG KEGIATAN:

PKM PENELITIAN

Diusulkan oleh:

Agus Hermansyah 120523400105/2012

Fahmi Tarmizi Z.Z 120523400102/2012

Eka Sekti Lestari 120523400092/2012

Olivia Prastika Putri 140523603557/2014

M. Asydi Baihaqqi 140521600884/2014

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

MALANG

2015

Page 2: Agus Hermansyah_Universitas Negeri Malang_PKMP
Page 3: Agus Hermansyah_Universitas Negeri Malang_PKMP

iii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN SAMPUL ........................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ ii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii

RINGKASAN ....................................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian ............................................................... 1

1.2 Target Penelitian .............................................................................. 2

1.3 Luaran yang Diharapkan ................................................................ 2

1.4 Kegunaan Penelitian ....................................................................... 3

BAB II KAJIAN PUSTAKA ........................................................................... 4

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Tahapan Penelitian ......................................................................... 6

3.2 Jenis Penelitian ............................................................................... 6

3.3 Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................ 7

3.4 Variabel Penelitian ......................................................................... 7

3.5 Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 8

3.6 Analisa Data ................................................................................... 8

3.7 Cara Penafsiran ............................................................................... 8

3.8 Penyimpulan Hasil Penelitian ......................................................... 8

BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya .............................................................................. 9

4.2 Jadwal Kegiatan .............................................................................. 9

DAFTAR RUJUKAN .......................................................................................... 10

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1 Biodata Ketua,Anggota dan Dosen Pembimbing

Lampiran 2 Justifikasi Anggaran Kegiatan

Lampiran 3 Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas

Lampiran 4 Surat Pernyataan Ketua Peneliti

Page 4: Agus Hermansyah_Universitas Negeri Malang_PKMP

iv

RINGKASAN

Dalam dunia konstruksi, balok sering kita jumpai disetiap struktur

bangunan. Balok merupakan elemen struktur horizontal pada bangunan yang

berfungsi memikul beban diatasnya dan memiliki sifat lentur. Oleh karena itu,

dalam penerapannya balok sering dipadukan dengan tulangan. Tulangan balok

beton yang sering digunakan adalah tulangan baja. Penggunaan baja sebagai

tulangan beton mengakibatkan harga penjualan baja semakin mahal. Selain itu,

jumlah produksi pembuatan baja terbatas karena bahan dasar pembuatan baja

termasuk dalam sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui. Menurut

penelitian sebelumnya, bambu direkomendasikan untuk dipakai sebagai pengganti

tulangan, terlebih di negara yang material baja sangat terbatas dan penggunaan

beton tanpa tulangan biasa digunakan.

Perkuatan tulangan bambu pada struktur balok dengan menggunakan

GFRP (Glass Fiber Reinforced Polymer), diharapkan dapat menambah perkuatan

pada tulangan balok menggunakan bambu, balok memiliki sifat lentur jika

dibebani beban, serta dengan penambahan serat kaca (Glass Fiber Reinforced

Polymer) pada tulangan bambu dapat meningkatkan nilai modulus elastisitas

bambu yang masih relatif rendah yaitu ±11.000 MPa. Glass Fiber Reinforced

Polymer (GFRP) merupakan salah satu produk FRP berbahan glass (kaca). Dalam

penelitian ini digunakan Tyfo SEH-51 dengan nilai ultimate tensile strength,

elongation at break, dan tensile modulus yang dimiliki Tyfo SEH-51 masing-

masing sebesar 575MPa, 2,2%, dan 26,1 GPa yang dikombinaikan dengan bahan

epoxy (resin) untuk meningkatkan kekuatan dan daktilitas dari jembatan,

bangunan dan struktur lainnya. Penelitian sebelumnya menjelaskan bahwa

semakin banyak penambahan serat kaca, maka kekuatan yang didapatkan semakin

tinggi.

Dalam penelitian ini, direncanakan 2 tipe penulangan yaitu bertulangan

lemah (under reinforced) dan bertulang kuat over (over reinforced). Ukuran balok

yang digunakan dalam pengujian ini adalah 10cm x 15cm x 100cm. Pengolahan

data hasil penelitian adalah analisa statistik deskriptif berupa uji ANOVA untuk

melihat pengaruh perbedaan momen antara balok beton tulangan bambu serat

kaca dengan balok tulangan baja. Terdapat 3 variabel dalam penelitian ini,

diantaranya variabel bebas, yaitu jenis tulangan dan penggunaan serat kaca pada

tulangan. Variabel terikat, yaitu besarnya beban yang diberikan pada balok.

Variabel kendali, yaitu ukuran balok, waktu curing beton dan pemilihan material.

Dalam penelitian ini, jenis bambu yang digunakan sebagai tulangan balok adalah

jenis bambu ori.

Dari hasil penelitian diatas diharapkan dapat memberikan informasi ilmiah

dalam bidang konstruksi yang berkaitan dengan pemilihan material yang ramah

lingkungan dan dapat bertahan lama dengan penambahan perkuatan serat kaca

(Glass Fiber Reinforced Polymer) yang diharapkan dapat menambah perkuatan

pada struktur bangunan tingkat rendah. Karena itu, luaran penelitian ini adalah

karya ilmiah yang akan dipublikasikan di jurnal internasional terindeks scopus.

Selain itu, luaran dari penelitian ini akan dilihat atau ditelusuri kemungkinan

untuk diusulkan mendapatkan paten.

Kata kunci: balok, bangunan, tulangan, bambu, baja

Page 5: Agus Hermansyah_Universitas Negeri Malang_PKMP

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Perkembangan teknologi terus berkembang pesat setiap tahunnya, terutama

dalam bidang konstruksi bangunan. Indonesia adalah negara berkembang dengan

peningkatan jumlah penduduk setiap tahunnya. Peningkatan jumlah penduduk

mendorong akan kebutuhan hunian, terutama pembangunan perumahan

pemukiman. Pembangunan perumahan telah banyak menggunakan teknologi

beton bertulang. Beton merupakan material mutu tinggi dengan kemampuan

menahan api dan gempa bumi pada bangunan (Tedy wonlele dkk, 2013). Menurut

Marsudi, dkk (2014) menyatakan bahwa beton memiliki beberapa kelebihan

diantaranya adalah kuat desaknya yang tinggi, mudah dibentuk, perawatannya

mudah, dan dapat dibuat komposit. Jika dilihat dari segi keunggulan dan

kualitasnya, beton menjadi bahan utama yang paling banyak digunakan manusia

sebagai bahan bangunan. Penggunaan beton terus berlangsung setiap tahun seiring

dengan peningkatan kebutuhan sarana dan prasarana yang dibutuhkan manusia.

Dalam dunia konstruksi, balok sering kita jumpai disetiap struktur bangunan.

Balok merupakan elemen struktur horizontal pada bangunan yang berfungsi

memikul beban diatasnya sehingga memiliki sifat lentur. Oleh karena itu, dalam

penerapannya balok sering dipadukan dengan tulangan (Hery Suroso dan Aris

Widodo, 2011). Tulangan balok beton yang sering digunakan adalah tulangan

baja. Penggunaan baja sebagai tulangan beton mengakibatkan harga penjualan

baja semakin mahal. Selain itu, jumlah produksi pembuatan baja terbatas karena

bahan dasar pembuatan baja termasuk dalam sumber daya alam yang tidak dapat

diperbarui. Kondisi demikian, menuntut peneliti untuk menemukan alternatif

tulangan yang dapat digunakan sebagai tulangan beton yang ramah lingkungan

dan ekonomis. Bambu direkomendasikan untuk dipakai sebagai pengganti

tulangan, terlebih di negara yang material baja sangat terbatas dan penggunaan

beton tanpa tulangan biasa digunakan (Khare, 2005).

Bambu merupakan poduk hasil alam yang yang renewable yang dapat

diperoleh dengan mudah, murah, mudah ditanam, pertumbuhannya cepat, dapat

mereduksi global warming serta memiliki kuat tarik yang tinggi yang dapat

dipersaingkan dengan baja (Setiya Budi, 2010). Penggunaan bambu sebagai

tulangan beton telah banyak diteliti kekuatannya oleh beberapa penelititi. Menurut

Heri Suroso dan Aris Widodo (2011), menyatakan bahwa hasil penelitian

menyatakan bahwa ranting bambu ampel mempunyai kuat tarik 132,30 MPa dan

mempunyai peluang untuk digunakan sebagai tulangan balok rumah sederhana.

Dalam penelitian Marsudi,dkk (2014) menambahkan bahwa balok beton komposit

dengan tulangan tarik dari pilinan bambu petung dapat dijadikan material bahan

bangunan pengganti besi beton.

Page 6: Agus Hermansyah_Universitas Negeri Malang_PKMP

2

Perkuatan tulangan bambu pada struktur balok dengan menggunakan GFRP

(Glass Fiber Reinforced Polymer), diharapkan dapat menambah perkuatan pada

tulangan balok menggunakan bambu, balok memiliki sifat lentur jika dibebani

beban, serta dengan penambahan serat kaca (Glass Fiber Reinforced Polymer)

pada tulangan bambu dapat meningkatkan nilai modulus elastisitas bambu yang

masih relatif rendah yaitu ±11.000 MPa. Glass Fiber Reinforced Polymer (GFRP)

merupakan salah satu produk FRP berbahan glass (kaca). Dalam penelitian ini

digunakan Tyfo SEH-51 dengan nilai ultimate tensile strength, elongation at

break, dan tensile modulus yang dimiliki Tyfo SEH-51 masing-masing sebesar

575MPa, 2,2%, dan 26,1 GPa yang dikombinaikan dengan epoxy (resin) untuk

meningkatkan kekuatan dan daktilitas dari jembatan, bangunan dan struktur

lainnya. Penelitian sebelumnya menjelaskan bahwa penambahan serat komposit

polimer berbahan serat gelas dan matriks resin polyester berdampak pada

peningkatan usia pakai, dan selain itu dapat meningkatkan kekuatan tarik

komposit (Dody Marlin, dkk, 2013). Sedangkan dalam penelitian Zuriah dan

Eddy Dahar (2012), mengatakan bahwa penambahan serat kaca ukuran 6 mm

sebanyak 1% dari total volume RAPP ternyata dapat menghasilkan pengingkatan

kualitas fisis dan mekanis yang optimum dari RAPP. Sehingga semakin banyak

penambahan serat kaca, maka kekuatan yang didapatkan semakin tinggi.

Dengan latar belakang yang telah dijelaskan, penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui perbedaan momen kurvatur antara balok beton tulangan bambu yang

diperkuat dengan serat kaca (Glass Fiber Reinforced Polymer) dengan balok

beton tulangan baja polimer.

1.2 Target Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas tujuan penelitian ini dapat diuraikan

sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui perbandingan momen-momen kurvatur antara balok beton

bertulang bambu serat kaca polimer dengan balok beton bertulang baja

polimer.

2. Untuk mengetahui modulus elastisitas pada balok beton betulang bambu serat

kaca polimer dengan balok beton bertulang baja polimer

3. Untuk mengetahui nilai kekuatan dan ekonomis pada balok beton bertulang

bambu serat kaca polimer dengan balok beton bertulang baja polimer.

1.3 Luaran yang diharapkan

Luaran yang diharapkan dari penelitian ini adalah karya ilmiah yang akan

dipublikasikan di jurnal internasional terindeks scopus, memberikan informasi

ilmiah dalam bidang konstruksi yang berkaitan dengan pemilihan material yang

ramah lingkungan dan dapat bertahan lama dengan penambahan perkuatan serat

kaca (Glass Fiber Reinforced Polymer) yang diharapkan dapat menambah

Page 7: Agus Hermansyah_Universitas Negeri Malang_PKMP

3

kekuatan pada struktur bangunan tingkat rendah. Selain itu, luaran dari penelitian

ini akan dilihat atau ditelusuri kemungkinan untuk diusulkan mendapatkan paten.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk kepentingan:

1. Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk menambah wawasan ilmu

pengetahuan, khususnya pada bidang struktur sehingga dapat menjadi

tolak ukur penelitian selanjutnya.

2. Bagi Mahasiswa

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan, rujukan,

perbandingan, dan perbaikan penelitian-penelitian selanjutnya yang berniat

untuk melakukan penelitian dengan masalah yang serupa, terutama di

bidang struktur

3. Bagi Pelaku di Bidang Konstruksi

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi dalam menghadapi

permasalahan yang berkaitan dengan struktur bangunan terutama pada

material tulangan beton.

4. Bagi Dunia Industri

Hasil penelitian ini bisa digunakan sebagai terobosan baru material

tulangan beton dengan inovasi tulangan bambu serat kaca (Glass Fiber

Reinforced Polymer).

Page 8: Agus Hermansyah_Universitas Negeri Malang_PKMP

4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Balok merupakan elemen struktur horizontal pada bangunan yang

berfungsi memikul beban diatasnya dan memiliki sifat lentur. Balok berfungsi

sebagai penerus beban-beban dari plat lantai atau atap yang akan diteruskan pada

kolom hingga mencapai pondasi. Dalam pengertian matematis balok memiliki 2

momen yaitu momen lapangan dan momen tumpuan, oleh sebab itu dalam

penerapannya balok sering dipadukan dengan tulangan (Hery Suroso dan Aris

Widodo, 2011). Tulangan yang dimaksud adalah tulangan daerah lapangan dan

tumpuan yang bertujuan untuk menghindari pembesaran momen yang terjadi.

Berikut adalah penjelasan mengenai momen yang terjadi pada balok serta

perencanaan tulangan balok yang disajikan sebuah penampang melintang beton

dengan tulangan lentur tunggal diagram regangan dan diagram tegangan. Diagram

regangan tersebut berdasarkan 0,3% dan tegangan tarik baja y =

.

Gambar 2.1. Momen balok diatas 2 tumpuan

akibat beban terpusat P (Dokumentasi Pribadi)

Gambar 2.2 Penampang diagram regangan dan tegangan dalam keadaan

seimbang (Marsudi M, dkk, 2014)

Dari gambar diagram balok diatas, menyatakan bahwa regangan tekan

beton dan batas leleh baja yang disyaratkan tercapai bersamaan (Marsudi M, dkk,

2014). Dalam hal ini, menggambarkan bahwa struktur balok harus bersifat kaku

dan dapat menahan momen lentur (lendutan) akibat beban diatasnya. Dengan

demikian, untuk mengeliminasi pembesaran momen yang terjadi pada balok,

maka perlu dipasang tulangan. Tulangan balok beton yang sering digunakan

Page 9: Agus Hermansyah_Universitas Negeri Malang_PKMP

5

adalah tulangan baja. Penggunaan baja sebagai tulangan beton mengakibatkan

harga penjualan baja semakin mahal. Selain itu, jumlah produksi pembuatan baja

terbatas karena bahan dasar pembuatan baja termasuk dalam sumber daya alam

yang tidak dapat diperbarui. Kondisi demikian, menuntut peneliti untuk

menemukan alternatif tulangan yang dapat digunakan sebagai tulangan beton yang

ramah lingkungan dan ekonomis. Bambu direkomendasikan untuk dipakai sebagai

pengganti tulangan, terlebih di negara yang material baja sangat terbatas dan

penggunaan beton tanpa tulangan biasa digunakan (Khare, 2005).

Perkuatan tulangan bambu pada struktur balok dengan menggunakan

GFRP (Glass Fiber Reinforced Polymer), diharapkan dapat menambah perkuatan

pada tulangan balok menggunakan bambu, balok memiliki sifat lentur jika

dibebani beban, serta dengan penambahan serat kaca (Glass Fiber Reinforced

Polymer) pada tulangan bambu dapat meningkatkan nilai modulus elastisitas

bambu yang relatif rendah. Glass Fiber Reinforced Polymer (GFRP) merupakan

salah satu produk FRP berbahan glass (kaca). Dalam penelitian ini digunakan

Tyfo SEH-51 dengan nilai ultimate tensile strength, elongation at break, dan

tensile modulus yang dimiliki Tyfo SEH-51 masing-masing sebesar 575MPa,

2,2%, dan 26,1 GPa yang dikombinaikan dengan bahan epoxy (resin) untuk

meningkatkan kekuatan dan daktilitas dari jembatan, bangunan dan struktur

lainnya. Penelitian sebelumnya menjelaskan bahwa penambahan serat komposit

polimer berbahan serat gelas dan matriks resin polyester berdampak pada

peningkatan usia pakai, dan selain itu dapat meningkatkan kekuatan tarik

komposit (Dody Marlin, dkk, 2013). Sedangkan dalam penelitian Zuriah dan

Eddy Dahar (2012), mengatakan bahwa penambahan serat kaca ukuran 6 mm

sebanyak 1% dari total volume RAPP ternyata dapat menghasilkan pengingkatan

kualitas fisis dan mekanis yang optimum dari RAPP. Sehingga semakin banyak

penambahan serat kaca, maka kekuatan yang didapatkan semakin tinggi.

Dengan demikian, berdasarkan material dan bahan yang digunakan

tersebut, balok sangat sensitif terhadap momen lentur dan tarik. Pada kejadian

momen lentur positif, tegangan tekan terjadi pada bagian atas dan regangan tarik

terjadi di bagian bawah dari penampang. Besarnya kuat lentur beton dapat

dihitung dengan rumus: Mpengujian = ¼ (P.L) + 1/8 (q.L2) dengan P = beban

retak pertama (kN); L = jarak antar tumpuan (mm); q = berat sendiri beton

(kN/mm). Berdasarkan SKSNI T-15-1991-03 dijelaskan bahwa persyaratan

kekuatan lentur adalah ɸMn ≥ Mu, dimana ɸ untuk lentur murni adalah 0,8.

Sedangkan batasan nilai rasio tulangan minimum adalah ρmin = ¼/fy dan luas

tulangan minimum (As min) adalah Amin= ρmin.b.d, sehingga dari hasil

persamaan kesetimbangan diperoleh besarnya momen ultimit yang menentukan

untuk balok sederhana dengan beban terpusat (Pu), adalah Mu =

.

Page 10: Agus Hermansyah_Universitas Negeri Malang_PKMP

6

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Tahapan Penelitian

Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian

(Dokumentasi Pribadi)

3.2 Jenis Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian experimental di laboratorium. Tahap awal dari

penelitian ini adalah menentukan populasi dan sampel pengujian. Sampel yang

Pembuatan benda uji

Mix Design Beton Polimer

Curing beton selama 28 hari

Kesimpulan

n

Studi Literatur

1. Besi masih menjadi bahan utama bangunan

2. Bambu sebagai tulangan balok

3. Serat kaca (GFRP)

Hasil Penelitian

Mulai

Pengujian Kualitas Bahan

- Analisa ayakan agregat , Uji Kadar air, Uji berat jenis agregat

Pengujian Benda Uji

Yes

Penyediaan Alat dan Bahan Benda Uji

Berkisting, Tulangan Bambu dan Baja, dll

Target tercapai

Page 11: Agus Hermansyah_Universitas Negeri Malang_PKMP

7

digunakan sebanyak 6 buah, terdiri dari 2 buah sampel balok tulangan bambu

dengan serat kaca (Glass Fiber Reinforced Polymer), 2 buah sampel balok

tulangan bambu tanpa serat kaca (Glass Fiber Reinforced Polymer), dan 2 buah

sampel Balok tulangan baja. Dari sampel diatas digunakan perbandingan dalam

penggunaan material bambu dan baja yaitu 2% : 6% atau setara dengan 1 : 3. Jenis

bambu yang digunakan pada penelitian ini adalah bambu ori.

Balok direncanakan dengan 2 tipe penulangan yaitu bertulangan lemah (under

reinforced) dan bertulang kuat over (over reinforced). Ukuran balok yang

digunakan dalam pengujian ini adalah 10cm x 15cm x 100cm. Namun yang

membedakan pada setiap jenis penulangan adalah ukuran diameter sengkang dan

ukuran diameter tulangan utama yang digunakan. Ukuran tulangan utama untuk

jenis penulangan over reinforced adalah D8, sedangkang untuk under reinforced

adalah D6. Dua balok diberi dua buah tulangan bambu polos dengan penampang

5mm x 5mm, dua balok tulangan bambu dengan serat kaca (Glass Fiber

Reinforced Polymer), sedangkan dua balok yang lain di beri tulangan baja dengan

diameter D8 dan D6 mm. Balok diberi sengkang baja dengan diameter 6 mm pada

bagian tumpuan dengan jarak yang lebih rapat dan daerah lapangan balok dengan

jarak agak renggang dengan jarak masing-masing adalah ¼ bentang balok dan ½

bentang balok. Balok lalu di curing selama 28 hari setelah pengecoran dan diuji

dengan loading frame.

Gambar 3.2 Sketsa penampang balok yang akan diuji

(Dokumentasi Pribadi)

3.3 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Bahan dan Laboratorium

Struktur di gedung D9 Lantai 1 Fakultas Teknik Universitaas Negeri Malang.

Sedangkan waktu yang dibutuhkan untuk pelaksanaan penelitian ini adalah kurang

lebih 5 bulan.

3.4 Variabel Penelitian

Dalam penelitian yang akan dilakukan, terdapat 3 jenis variabel

diantaranya adalah:

a. Variabel bebas, yaitu jenis tulangan dan penggunaan serat kaca pada tulangan.

b. Variabel terikat, yaitu besarnya beban yang diberikan pada balok.

c. Variabel kendali, yaitu ukuran balok, waktu curing beton dan pemilihan

material.

Page 12: Agus Hermansyah_Universitas Negeri Malang_PKMP

8

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Adapaun Pengumpulan data pada penelitian ini dengan tahapan sebagai

berikut:

a. Studi literatur tentang materi yang mendukung penelitian ini.

b. Perancangan benda uji balok beton.

c. Perawatan benda uji balok beton dalam 28 hari.

d. Pengujian pembebanan pada benda uji dengan menggunakan loading

frame.

e. Pengolahan data hasil pengujian dengan program bantu SPSS v.18.

f. Membuat pembahasan dan kesimpulan dari penelitian ke dalam laporan

hasil penelitian.

3.6 Analisa Data

Data yang telah diperoleh dari hasil pengujian di lakukan analisa statistik

deskriptif berupa uji ANOVA untuk melihat pengaruh perbedaan momen antara

balok beton tulangan bambu serat kaca dengan balok tulangan baja. Setiap data

akan dilakukan uji ANOVA dengan taraf signifikan 0,05.

3.7 Cara Penafsiran

Benda uji dibuat dalam 3 variasi komposisi dengan setiap variasi terdapat

2 benda uji yang berbeda penulangannya.

Tabel 3.1 Labeling dan Kebutuhan Benda Uji

Diameter Tulangan Total

Label Underreinforced Upperreinforced

B1 (Tulangan Bambu) 5 mm x 5 mm 2 x (5 mm x 5 mm) 2

B2 (Tulangan Bambu Serat Kaca) 5 mm x 5 mm 2 x (5 mm x 5 mm) 2

B3 (Tulangan Baja) D6 D8 2

Total 6

Penafsiran data menggunakan pengujian normalitas dengan cara uji

signifikansi saphiro-wilk dan uji homogenitas menggunakan taraf signifikansi

0,05 dikatakan signifikan jika hasil > 0,05. Sedangkan uji ANOVA maka jika P <

0,05, maka Ho = ditolak dan H1 = didukung oleh data yang diartikan bahwa

material serat kaca sebagai pengaku tambahan pada balok tulangan bambu akan

menambah kekuatan, jika P > 0,05, maka Ho = gagal ditolak dan H1 = tidak

didukung oleh data yang diartikan bahwa material serat kaca (Glass Fiber

Reinforced Polymer) sebagai pengaku tambahan pada balok tulangan bambu tidak

dapat menambah beban kekakuan Balok (stiffness).

3.8 Penyimpulan Hasil Penelitian

Penyimpulan hasil penelitian berasal dari pengumpulan data-data hasil

pengujian yang telah dilakukan. Dari data-data hasil pengujian yang dilakukan

nantinya dapat diketahui perbedaan momen antara beton tulangan bambu serat

kaca dengan beton tulangan baja. Hasil yang didapat di analisis dengan analisa

statistik dan juga dicocokkan dengan penelitian yang sudah ada sehingga dapat

ditarik kesimpulan yang valid dan akurat.

Page 13: Agus Hermansyah_Universitas Negeri Malang_PKMP

9

BAB IV

BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya

Adapun pengeluaran anggaran yang dibutuhkan dalam penelitian ini sbb:

No Jenis Pengeluaran Biaya

1. Peralatan Penunjang Rp 4.025.000,00

2. Bahan Habis Pakai Rp 4.350.000,00

3. Perjalanan Rp 525.000,00

4. Administrasi, Pelaporan dan Publikasi Rp 3.600.000,00

Jumlah Rp 12.500.000.00

4.2 Jadwal Kegiatan

Adapun jadwal penelitian yang dilakukan dalam rentang waktu 5 bulan sbb:

No Kegiatan

Bulan

I II III IV V

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Pengadaan Material

2 Persiapan Material

3 Pengujian Material

4

Pembuatan Benda

Uji Beton

5

Perawatan Benda

Uji Beton

6

Pengujian Benda

Uji Beton

7

Pengumpulan Data

Hasil Uji

8 Analisis Hasil Uji

9 Pelaporan

Page 14: Agus Hermansyah_Universitas Negeri Malang_PKMP

10

DAFTAR PUSTAKA

Marlin, Dody, dkk. 20113. Perilaku Creep Pada Komposit Polyester Yukalac 157 BQTN-

EX Dengan Filler Serat Gelas. Jurnal FEMA, Volume 1, Nomor 1, Januari 2013.

Marsudi, dkk . 2014. Modifikasi Balok Beton Tulangan Komposit Guna Meningkatkan

Daktilitas Pada Konstruksi Bangunan Gedung. Jurnal Teknis, Volume 9, Nomor

2, Agustus 2014 : 60-67.

Setiya Budi, A. 2010. Kapasitas Lentur Balok Bambu Wulung Dengan Bahan Pengisi

Mortar. Jurnal Media Teknik Sipil. Volume 9, Juli 2010.

SKSNI T-15-1991-03. Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung.

Departemen Pekerjaan Umum.

Suroso, Hery, dkk. 2011. Analisa Bambu Welasan, Bambu Ampel, dan Ranting Bambu

Ampel Sebagai Tulangan Lentur Balok Beton Rumah Sederhana. Jurnal

Kompetensi Teknik, Volume 3, Nomor 1 November 2011

Tedy Wonlele, Sri Murni Dewi, dan Siti Nurlina. 2013. Penerapan Bamboo Sebagai

Tulangan dalam Struktur Rangka Batang Beton Bertulang. Jurusan Teknik Sipil

Universitas Brawijaya Jurnal Rekayasa Sipil Vol 7 No. 1-2013 ISSN 1978-5658.

Zuriah Sitorus dan Eddy Dahar. 2012. Perbaikan Sifat Fisis dan Mekanis Resin Akrilik

Polimerisasi Panas Dengan Penambahan Serat Kaca. Dentika Dental Journal,

Volume 17, Nomor 1 Tahun 2012 : 24-29.

Page 15: Agus Hermansyah_Universitas Negeri Malang_PKMP
Page 16: Agus Hermansyah_Universitas Negeri Malang_PKMP
Page 17: Agus Hermansyah_Universitas Negeri Malang_PKMP
Page 18: Agus Hermansyah_Universitas Negeri Malang_PKMP
Page 19: Agus Hermansyah_Universitas Negeri Malang_PKMP
Page 20: Agus Hermansyah_Universitas Negeri Malang_PKMP

16

BIODATA DOSEN PEMBIMBING

A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap Dr. Ir. B. Sri Umniati, MT.

2 Jenis Kelamin Perempuan

3 Jabatan Fungsional Lektor

4 NIP/NIK/ Identitas lainnya 19660321 199702 2 001

5 NIDN 0021036608

6 Tempat dan Tanggal Lahir Selong, 21 Maret 1966

7 E-mail [email protected]

8 Nomer Telepon/HP 0341-710919 / 0811367634

9 Alamat Kantor Jl. Semarang No.5 Malang

10 Nomer Telepon/Faks 0341-558499

11 Lulusan yang Telah Dihasilkan S1= 47 orang

12 Mata Kuliah yang Diampu 1. Elemen Struktur Beton

2. Konstruksi Beton 2

3. Perancangan Struktur Beton

4. Struktur Beton Pratekan

5. Dinamika Struktur 2

B. Riwayat Pendidikan

S1 S2 S3

Nama Perguruan Tinggi Unibraw Malang Unibraw Malang Unibraw Malang

Bidang Ilmu Teknik Sipil Teknik Sipil Teknik Sipil

Tahun Masuk -Lulus 1985-1991 2002-2005 2009 – 2014

Judul

Skripsi/Tesis/Desertasi

Optimasi

Tulangan

Dengan Metode

Simpleks Pada

Struktur Balok

Beton Bertulang

Pengaruh

Pengekangan

Sengkang

Tertutup Dan

Tambahan

Sengkang

Vertikal Pada

Jalur Gaya

Tekan Kotsovos

Terhadap

Daktilitas Lentur

Balok Beton

Bertulang

Analisis

Sambungan

Balok Kolom

Beton

Bertulangan

Bambu Pada

Beban Gempa

Nama Pembimbing/

Promotor

1. Ir. Arifi

Soenaryo

2. Ir. As’ad M.

1. Ir. Ludfi

Djakfar,

MSCE., Ph.D

1. Prof. Dr. Ir.

Sri Murni

Dewi, MS.

Page 21: Agus Hermansyah_Universitas Negeri Malang_PKMP

17

2. Ir. Siti

Nurlina, MT.

2. Prof. Dr. Ir.

Agoes

Soehardjono,

MD., MS.

C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir

No Tahun Judul Penelitian

Pendanaan

Sumber Jml

(juta Rp)

1. 2010 Portal Beton Bertulangan Bambu

Yang Dikekang Di Jalur Gaya

Tekannya, Sebuah Solusi

Pembangunan Rumah Sederhana

Tahan Gempa (Tahun II)

DP2M 42,5

2. 2011 Portal Beton Bertulangan Bambu

Yang Dikekang Di Jalur Gaya

Tekannya, Sebuah Solusi

Pembangunan Rumah Sederhana

Tahan Gempa (Tahun III)

DIPA PT

(DP2M)

44,750

3. 2011 Pengembangan Model Sambungan

Balok Kolom Pada Struktur Portal

Beton Terkekang Bertulangan

Bambu Tahan Gempa (Tahun I)

DP2M 32,5

4. 2012 Pengembangan Model Sambungan

Balok Kolom Pada Struktur Portal

Beton Terkekang Bertulangan

Bambu Tahan Gempa (Tahun II)

DP2M 37,5

5. 2013 Pengembangan Model Sambungan

Balok Kolom Pada Struktur Portal

Beton Terkekang Bertulangan

Bambu Tahan Gempa (Tahun III)

DP2M 70

6. 2013 Model Rumah Tradisional

Ponorogo (Tahun I)

DP2M 45

7. 2014 Model Rumah Tradisional

Ponorogo (Tahun II)

DP2M -

DIKTI

64,5

8. 2015 Pengembangan Model Lekatan

Tulangan Pada Beton Ringan

(Tahun I)

DP2M -

DIKTI

62,5

Page 22: Agus Hermansyah_Universitas Negeri Malang_PKMP

18

D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat Dalam 5 Tahun Terakhir

No Tahun Judul Pengabdian Kepada

Masyarakat

Pendanaan

Sumber Jml (juta Rp)

1 2015 Pelatihan Pembuatan Beton

Bertulangan Bambu Pada

Kelompok Tukang Batu Desa

Sawojajar Kota Malang

Swadana 5.000.000,-

E. Pengalaman Penulisan Artikel Ilmiah dalam Jurnal Dalam 5 Tahun

Terakhir

No Judul Artikel Ilmiah Volume/Nomer/

Tahun Nama Jurnal

1. Meningkatkan Kapasitas Gaya

Geser Sambungan Balok Kolom

Beton Bertulangan Bambu

Dengan menggunakan Angker

Mekanik Bambu

19/1/2012 Bangunan

2. Joint Characteristics of Bamboo

Reinforced Concrete Using

Bamboo Mechanical Bamboo

Anchors In Cyclic Loading

3/1/2013 International

Journal of

Engineerning

Research and

Applications

(IJERA)

3. Use of Steel Plate Mechanical

Anchor for Strengthening

Bamboo Reinforced Concrete

Beam Column Joints

8(4) April 2014 Advances in

Natural and

Applied

Sciences

F. Pengalaman Menyampaikan Makalah Secara Oral Pada Pertemuan/

Seminar Ilmiah dalam 5 Tahun Terakhir

No Nama Pertemuan

Ilmiah Judul Artikel Ilmiah

Waktu dan

Tempat

1. Seminar Nasional VI

2010 Teknik Sipil ITS

Surabaya

Pengembangan Model

Struktur Beton Bertulangan

Bambu Tahan Gempa

Sistim Ganda Untuk

Pembangunan Rumah

Sederhana Tahan Gempa

Pada Zona 6 di Indonesia

27 Januari

2010, ITS,

Surabaya

2. Seminar Nasional

FTSP ITN Malang

Portal Beton Bertulangan

Bambu yang Dikekang

15 Juli 2010

ITN, Malang

Page 23: Agus Hermansyah_Universitas Negeri Malang_PKMP

19

Dijalur Gaya Tekannya,

Sebuah Solusi

Pembangunan Rumah

Sederhana Tahan Gempa

3. Asean Civil

Engineering

Conference IV

(ACEC IV)

Experimental Investigation

on Cyclic Behavior of

Bamboo Reinforced

Concrete Beam-Column

Joint Using Mechanical

Anchorage

22 Nopember

2011, Hotel

Sheraton,

Yogyakarta

4. Simposium Nasional

Rekayasa Bambu I

Karakteristik Sambungan

Balok Kolom Beton

Bertulangan Bambu

Menggunakan Angker

Mekanik Bambu ¼ Dan

Angker Mekanik Baja Kaki

Tunggal Pada Pembebanan

Siklis

29 Januari

2012, UGM,

Yogyakarta

5. Seminar Nasional

Teknik Sipil X - 2014

ITS Surabaya

Pengembangan Model

Sambungan Balok Kolom

Pada Struktur Portal Beton

Terkekang Bertulangan

Bambu Tahan Gempa

5 Pebruari

2014, ITS,

Surabaya

G. Pengalaman Penulisan Buku dalam 5 Tahun Terakhir

No Judul Buku Tahun Jumlah

halaman Penerbit

H. Pengalaman Perolehan HAKI Dalam 5 – 10 Tahun Terakhir

N

o Judul / Tema HaKI Tahun Jenis Nomer P/ID

1. Portal Beton Bertulangan Bambu

Tahan Gempa

2012 Paten P00201200833

2. Angker Mekanik Sambungan

Balok Kolom Beton Bertulangan

Bambu Tahan Gempa

2014 Paten P00201407228

Page 24: Agus Hermansyah_Universitas Negeri Malang_PKMP
Page 25: Agus Hermansyah_Universitas Negeri Malang_PKMP

21

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan

1. Peralatan Penunjang

Material Justifikasi

Pemakaian Kuantitas

Harga

Satuan (Rp) Jumlah (Rp)

Pembuatan Proposal,

Penggandaan

proposal, dan

penjilidan

Perencanaan

awal penelitian,

revisi proposal

yang akan

diajukan,

pencetakan, dan

pengajuan

proposal ke

DIKTI

5 25.000 125.000

Dokumentasi:

Kamera digital

Mendokumentasi

kan setiap proses

kegiatan, dari

awal

perencanaan

hingga pelaporan

1 1.350.000 1.350.000

Sewa laboratorium Pengujian

pembebanan

pada balok

menggunakan

alat Loading

Frame

3 bulan 850.000 2.550.000

a) Pembuatan benda

uji balok

b) Pengujian

pembebanan pada

balok

SUB TOTAL (Rp) 4.025.000

2. Bahan Habis Pakai

Material Justifikasi

Pemakaian Kuantitas

Harga

Satuan (Rp) Jumlah (Rp)

Kertas A4 80 gram Pembuatan

laporan hasil

pengujian dan

penyusunan

laporan akhir

3 rim 33.000 99.000

ATK (Bolpoint, tipe

x, penghapus, pensil,

penggaris dll)

Alat tulis menulis

Bolpoint 5 buah 2.000 10.000

Tipe X 1 buah 5.000 5.000

Penghapus 5 buah 1.000 5.000

Pensil 5 buah 2.000 10.000

Penggaris 1 buah 7.000 5.000

Page 26: Agus Hermansyah_Universitas Negeri Malang_PKMP

22

Serat Kaca (Glass

Fibre Reinforced

Polymer)

Penguat dan

pelapis tulangan

bambu

2 m 863.000 1.726.000

Resin Pembentuk serat

kaca menjadi

keras

3 kg 60.000 180.000

Bambu Ori Tulangan utama

balok pengganti

besi

3 lonjor 80.000 240.000

Besi Ø5 Tulangan

sengkang balok

1 lonjor 45.000 45.000

Besi Ø6 Tulangan pokok

Balok

1 lonjor 52.000 52.000

Besi Ø8 Tulangan pokok

balok

1 lonjor 63.000 63.000

Kawat bendrat Pengikat

tulangan utama

5 m 12.000 60.000

Semen Tiga Roda Pengikat

campuran beton

50 kg /sak 60.000 60.000

Pasir Cor Agregat halus

untuk campuran

beton

1 m³ 195.000 190.000

Batu Pecah Agregat kasar

untuk campuran

beton

1 m³ 100.000 100.000

Bekisting Cetakan beton 10 x 15 x

100 cm

1.500.000 1.500.000

SUB TOTAL (Rp) 4.350.000

3. Perjalanan

Material

Justifikasi

Pemakaian Kuantitas

Harga

Satuan (Rp) Jumlah (Rp)

Pencarian bahan

penelitian (1 minggu

x 5 orang)

Pembelian

bambu yang akan

digunakan

sebagai tulangan

balok

1 minggu

5 kali

15.000 375.000

Penyusunan Laporan

dalam 2 bulan

Penyusunan dan

penyelesaian

laporan

2 bulan

15 kali

10.000 150.000

SUB TOTAL (Rp) 525.000

Page 27: Agus Hermansyah_Universitas Negeri Malang_PKMP

23

4. Lain-lain

Material

Justifikasi

Pemakaian Kuantitas

Harga

Satuan (Rp) Jumlah (Rp)

Komunikasi (5 orang) isi ulang pulsa

sebagai media

komunikasi

selama

melaksanankan

penelitian

5 150.000 450.000

Internet Mencari referensi

dan rujukan

selama penelitian

1 100.000 100.000

Konsumsi (5 orang) konsumsi peneliti

selama penelitian

5 250.000 1.250.000

Penyusunan laporan Penyusunan

laporan akhir

penelitian dan

revisi

1 100.000 100.000

Penggandaan laporan Biaya

penggandaan

laporan

4 150.000 600.000

Penyusunan artikel Biaya

penyusunan

artikel

1 100.000 100.000

Penggandaan artikel Biaya

penggandaan

artikel

10 100.000 1.000.000

SUB TOTAL (Rp) 3.600.000

TOTAL 12.500.000

Page 28: Agus Hermansyah_Universitas Negeri Malang_PKMP

24

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Penelitian dan Pembagian Tugas

No Nama/NIM Program

Studi

Bidan

Ilmu

Alokasi

Waktu

(jam/minggu)

Uraian Tugas

1 Agus Hermansyah /

120523437564

S1 Teknik

Sipil

Teknik

Sipil

20 jam/

minggu

- Koordinasi dengan

Dosen dan Anggota

- Pengadaan Material

- Persiapan Benda Uji

- Pembuatan Benda Uji

- Pengujian Benda Uji

- Analisis Hasil Uji

- Pelaporan

2 Fahmi Tarmizi Z.Z /

120523400107

S1 Teknik

Sipil

Teknik

Sipil

20 jam/

minggu

- Persiapan Material

- Pembuatan Benda Uji

- Koordinasi dengan

Tempat Pengujian

- Analisis Hasil Uji

- Pelaporan

3 Eka Sekti Lestari /

120523400092

S1 Teknik

Sipil

Teknik

Sipil

20 jam/

minggu

- Pengadaan Material

- Persiapan Material

- Pembuatan Benda Uji

- Pengujian Benda Uji

- Mencari Referensi

- Pelaporan

4 Olivia Prastika Putri /

140522505906

S1 Teknik

Sipil

Teknik

Sipil

20 jam/

minggu

- Persiapan Material

- Pembuatan Benda Uji

- Koordinasi dengan

Tempat Pengujian

- Analisis Hasil Uji

- Pelaporan

5 M. Asydi Baihaqqi /

140522505906

S1 Teknik

Sipil

Teknik

Sipil

20 jam/

minggu

- Pengadaan Material

- Persiapan Material

- Pembuatan Benda Uji

- Pengujian Benda Uji

- Mencari Referensi

- Pelaporan

Page 29: Agus Hermansyah_Universitas Negeri Malang_PKMP
Page 30: Agus Hermansyah_Universitas Negeri Malang_PKMP

26

Formulir Desk Evaluasi PKM-P

Judul Kegiatan : Pengembangan Beton Bertulang Bambu Fibers Glass

Polymer Sebagai Perkuatan Pada Balok Beton Bertulang

Bidang Kegiatan : PKM Penelitian

Ketua Pelaksana : Agus Hermansyah

NIM : 120523400105

Jumlah Anggota : 4 Orang

Anggota 1 : Fahmi Tarmizi Zulfikar Zein

Anggota 2 : Eka Sekti Lestari

Anggota 3 : Olivia Prastika Putri

Anggota 4 : M. Asydi Baihaqqi

Dosen Pembimbing : Dr. Ir. B. Sri Umniati, M.T

Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Malang

Fakultas/Program Studi : Teknik/Teknik Sipil

Alamat Email : [email protected]

Proposal Biaya Kegiatan : Rp 12.500.000,00

Persetujuan Biaya Kegiatan :

NO KRITERIA BOBO

T Skor

NILAI

(Bobot x Skor)

1 Kreativitas: 15

Gagasan (orisinilitas, unik dan bermanfaat)

Perumusan Masalah (fokus dan atraktif) 15

Tinjauan Pustaka (state of the art) 10

2 Kesesuaian Metode Penelitian 20

3 Potensi Program: 15

Kontribusi Perkembangan Ilmu dan Teknologi

Potensi Publikasi Artikel Ilmiah/HKI 10

Potensi Komersialisasi 5

4 Penjadwalan Kegiatan dan Personalia: 5

Lengkap, Jelas, Waktu dan Personalianya Sesuai

5 Penyususnan Anggaran dan Biaya: 5

Lengkap, Rinci, Wajar dan Jelas Peruntukannya

Total 100%

Keterangan : Skor : 1, 2, 3, 5, 6, 7 (1 = Buruk; 2 = Sangat Kurang; 3 = Kurang; 5 = Cukup Baik;

6 = Baik; 7 = Sangat Baik); Nilai = bobot x Skor

Komentar Penilai

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

…………..,……………

(......................................)