Agus Hermansyah_Universitas Negeri Malang_PKMP
-
Upload
agushermansyah -
Category
Documents
-
view
25 -
download
5
description
Transcript of Agus Hermansyah_Universitas Negeri Malang_PKMP
i
PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
PENGEMBANGAN PERBEDAAN MOMEN KURVATUR PADA BALOK
BETON TULANGAN BAMBU SERAT KACA (GLASS FIBER
REINFORCED POLYMER) DENGAN BALOK BETON TULANGAN BAJA
POLIMER
BIDANG KEGIATAN:
PKM PENELITIAN
Diusulkan oleh:
Agus Hermansyah 120523400105/2012
Fahmi Tarmizi Z.Z 120523400102/2012
Eka Sekti Lestari 120523400092/2012
Olivia Prastika Putri 140523603557/2014
M. Asydi Baihaqqi 140521600884/2014
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
MALANG
2015
iii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL ........................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
RINGKASAN ....................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian ............................................................... 1
1.2 Target Penelitian .............................................................................. 2
1.3 Luaran yang Diharapkan ................................................................ 2
1.4 Kegunaan Penelitian ....................................................................... 3
BAB II KAJIAN PUSTAKA ........................................................................... 4
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Tahapan Penelitian ......................................................................... 6
3.2 Jenis Penelitian ............................................................................... 6
3.3 Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................ 7
3.4 Variabel Penelitian ......................................................................... 7
3.5 Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 8
3.6 Analisa Data ................................................................................... 8
3.7 Cara Penafsiran ............................................................................... 8
3.8 Penyimpulan Hasil Penelitian ......................................................... 8
BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran Biaya .............................................................................. 9
4.2 Jadwal Kegiatan .............................................................................. 9
DAFTAR RUJUKAN .......................................................................................... 10
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1 Biodata Ketua,Anggota dan Dosen Pembimbing
Lampiran 2 Justifikasi Anggaran Kegiatan
Lampiran 3 Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas
Lampiran 4 Surat Pernyataan Ketua Peneliti
iv
RINGKASAN
Dalam dunia konstruksi, balok sering kita jumpai disetiap struktur
bangunan. Balok merupakan elemen struktur horizontal pada bangunan yang
berfungsi memikul beban diatasnya dan memiliki sifat lentur. Oleh karena itu,
dalam penerapannya balok sering dipadukan dengan tulangan. Tulangan balok
beton yang sering digunakan adalah tulangan baja. Penggunaan baja sebagai
tulangan beton mengakibatkan harga penjualan baja semakin mahal. Selain itu,
jumlah produksi pembuatan baja terbatas karena bahan dasar pembuatan baja
termasuk dalam sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui. Menurut
penelitian sebelumnya, bambu direkomendasikan untuk dipakai sebagai pengganti
tulangan, terlebih di negara yang material baja sangat terbatas dan penggunaan
beton tanpa tulangan biasa digunakan.
Perkuatan tulangan bambu pada struktur balok dengan menggunakan
GFRP (Glass Fiber Reinforced Polymer), diharapkan dapat menambah perkuatan
pada tulangan balok menggunakan bambu, balok memiliki sifat lentur jika
dibebani beban, serta dengan penambahan serat kaca (Glass Fiber Reinforced
Polymer) pada tulangan bambu dapat meningkatkan nilai modulus elastisitas
bambu yang masih relatif rendah yaitu ±11.000 MPa. Glass Fiber Reinforced
Polymer (GFRP) merupakan salah satu produk FRP berbahan glass (kaca). Dalam
penelitian ini digunakan Tyfo SEH-51 dengan nilai ultimate tensile strength,
elongation at break, dan tensile modulus yang dimiliki Tyfo SEH-51 masing-
masing sebesar 575MPa, 2,2%, dan 26,1 GPa yang dikombinaikan dengan bahan
epoxy (resin) untuk meningkatkan kekuatan dan daktilitas dari jembatan,
bangunan dan struktur lainnya. Penelitian sebelumnya menjelaskan bahwa
semakin banyak penambahan serat kaca, maka kekuatan yang didapatkan semakin
tinggi.
Dalam penelitian ini, direncanakan 2 tipe penulangan yaitu bertulangan
lemah (under reinforced) dan bertulang kuat over (over reinforced). Ukuran balok
yang digunakan dalam pengujian ini adalah 10cm x 15cm x 100cm. Pengolahan
data hasil penelitian adalah analisa statistik deskriptif berupa uji ANOVA untuk
melihat pengaruh perbedaan momen antara balok beton tulangan bambu serat
kaca dengan balok tulangan baja. Terdapat 3 variabel dalam penelitian ini,
diantaranya variabel bebas, yaitu jenis tulangan dan penggunaan serat kaca pada
tulangan. Variabel terikat, yaitu besarnya beban yang diberikan pada balok.
Variabel kendali, yaitu ukuran balok, waktu curing beton dan pemilihan material.
Dalam penelitian ini, jenis bambu yang digunakan sebagai tulangan balok adalah
jenis bambu ori.
Dari hasil penelitian diatas diharapkan dapat memberikan informasi ilmiah
dalam bidang konstruksi yang berkaitan dengan pemilihan material yang ramah
lingkungan dan dapat bertahan lama dengan penambahan perkuatan serat kaca
(Glass Fiber Reinforced Polymer) yang diharapkan dapat menambah perkuatan
pada struktur bangunan tingkat rendah. Karena itu, luaran penelitian ini adalah
karya ilmiah yang akan dipublikasikan di jurnal internasional terindeks scopus.
Selain itu, luaran dari penelitian ini akan dilihat atau ditelusuri kemungkinan
untuk diusulkan mendapatkan paten.
Kata kunci: balok, bangunan, tulangan, bambu, baja
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Perkembangan teknologi terus berkembang pesat setiap tahunnya, terutama
dalam bidang konstruksi bangunan. Indonesia adalah negara berkembang dengan
peningkatan jumlah penduduk setiap tahunnya. Peningkatan jumlah penduduk
mendorong akan kebutuhan hunian, terutama pembangunan perumahan
pemukiman. Pembangunan perumahan telah banyak menggunakan teknologi
beton bertulang. Beton merupakan material mutu tinggi dengan kemampuan
menahan api dan gempa bumi pada bangunan (Tedy wonlele dkk, 2013). Menurut
Marsudi, dkk (2014) menyatakan bahwa beton memiliki beberapa kelebihan
diantaranya adalah kuat desaknya yang tinggi, mudah dibentuk, perawatannya
mudah, dan dapat dibuat komposit. Jika dilihat dari segi keunggulan dan
kualitasnya, beton menjadi bahan utama yang paling banyak digunakan manusia
sebagai bahan bangunan. Penggunaan beton terus berlangsung setiap tahun seiring
dengan peningkatan kebutuhan sarana dan prasarana yang dibutuhkan manusia.
Dalam dunia konstruksi, balok sering kita jumpai disetiap struktur bangunan.
Balok merupakan elemen struktur horizontal pada bangunan yang berfungsi
memikul beban diatasnya sehingga memiliki sifat lentur. Oleh karena itu, dalam
penerapannya balok sering dipadukan dengan tulangan (Hery Suroso dan Aris
Widodo, 2011). Tulangan balok beton yang sering digunakan adalah tulangan
baja. Penggunaan baja sebagai tulangan beton mengakibatkan harga penjualan
baja semakin mahal. Selain itu, jumlah produksi pembuatan baja terbatas karena
bahan dasar pembuatan baja termasuk dalam sumber daya alam yang tidak dapat
diperbarui. Kondisi demikian, menuntut peneliti untuk menemukan alternatif
tulangan yang dapat digunakan sebagai tulangan beton yang ramah lingkungan
dan ekonomis. Bambu direkomendasikan untuk dipakai sebagai pengganti
tulangan, terlebih di negara yang material baja sangat terbatas dan penggunaan
beton tanpa tulangan biasa digunakan (Khare, 2005).
Bambu merupakan poduk hasil alam yang yang renewable yang dapat
diperoleh dengan mudah, murah, mudah ditanam, pertumbuhannya cepat, dapat
mereduksi global warming serta memiliki kuat tarik yang tinggi yang dapat
dipersaingkan dengan baja (Setiya Budi, 2010). Penggunaan bambu sebagai
tulangan beton telah banyak diteliti kekuatannya oleh beberapa penelititi. Menurut
Heri Suroso dan Aris Widodo (2011), menyatakan bahwa hasil penelitian
menyatakan bahwa ranting bambu ampel mempunyai kuat tarik 132,30 MPa dan
mempunyai peluang untuk digunakan sebagai tulangan balok rumah sederhana.
Dalam penelitian Marsudi,dkk (2014) menambahkan bahwa balok beton komposit
dengan tulangan tarik dari pilinan bambu petung dapat dijadikan material bahan
bangunan pengganti besi beton.
2
Perkuatan tulangan bambu pada struktur balok dengan menggunakan GFRP
(Glass Fiber Reinforced Polymer), diharapkan dapat menambah perkuatan pada
tulangan balok menggunakan bambu, balok memiliki sifat lentur jika dibebani
beban, serta dengan penambahan serat kaca (Glass Fiber Reinforced Polymer)
pada tulangan bambu dapat meningkatkan nilai modulus elastisitas bambu yang
masih relatif rendah yaitu ±11.000 MPa. Glass Fiber Reinforced Polymer (GFRP)
merupakan salah satu produk FRP berbahan glass (kaca). Dalam penelitian ini
digunakan Tyfo SEH-51 dengan nilai ultimate tensile strength, elongation at
break, dan tensile modulus yang dimiliki Tyfo SEH-51 masing-masing sebesar
575MPa, 2,2%, dan 26,1 GPa yang dikombinaikan dengan epoxy (resin) untuk
meningkatkan kekuatan dan daktilitas dari jembatan, bangunan dan struktur
lainnya. Penelitian sebelumnya menjelaskan bahwa penambahan serat komposit
polimer berbahan serat gelas dan matriks resin polyester berdampak pada
peningkatan usia pakai, dan selain itu dapat meningkatkan kekuatan tarik
komposit (Dody Marlin, dkk, 2013). Sedangkan dalam penelitian Zuriah dan
Eddy Dahar (2012), mengatakan bahwa penambahan serat kaca ukuran 6 mm
sebanyak 1% dari total volume RAPP ternyata dapat menghasilkan pengingkatan
kualitas fisis dan mekanis yang optimum dari RAPP. Sehingga semakin banyak
penambahan serat kaca, maka kekuatan yang didapatkan semakin tinggi.
Dengan latar belakang yang telah dijelaskan, penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui perbedaan momen kurvatur antara balok beton tulangan bambu yang
diperkuat dengan serat kaca (Glass Fiber Reinforced Polymer) dengan balok
beton tulangan baja polimer.
1.2 Target Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas tujuan penelitian ini dapat diuraikan
sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui perbandingan momen-momen kurvatur antara balok beton
bertulang bambu serat kaca polimer dengan balok beton bertulang baja
polimer.
2. Untuk mengetahui modulus elastisitas pada balok beton betulang bambu serat
kaca polimer dengan balok beton bertulang baja polimer
3. Untuk mengetahui nilai kekuatan dan ekonomis pada balok beton bertulang
bambu serat kaca polimer dengan balok beton bertulang baja polimer.
1.3 Luaran yang diharapkan
Luaran yang diharapkan dari penelitian ini adalah karya ilmiah yang akan
dipublikasikan di jurnal internasional terindeks scopus, memberikan informasi
ilmiah dalam bidang konstruksi yang berkaitan dengan pemilihan material yang
ramah lingkungan dan dapat bertahan lama dengan penambahan perkuatan serat
kaca (Glass Fiber Reinforced Polymer) yang diharapkan dapat menambah
3
kekuatan pada struktur bangunan tingkat rendah. Selain itu, luaran dari penelitian
ini akan dilihat atau ditelusuri kemungkinan untuk diusulkan mendapatkan paten.
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk kepentingan:
1. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk menambah wawasan ilmu
pengetahuan, khususnya pada bidang struktur sehingga dapat menjadi
tolak ukur penelitian selanjutnya.
2. Bagi Mahasiswa
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan, rujukan,
perbandingan, dan perbaikan penelitian-penelitian selanjutnya yang berniat
untuk melakukan penelitian dengan masalah yang serupa, terutama di
bidang struktur
3. Bagi Pelaku di Bidang Konstruksi
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi dalam menghadapi
permasalahan yang berkaitan dengan struktur bangunan terutama pada
material tulangan beton.
4. Bagi Dunia Industri
Hasil penelitian ini bisa digunakan sebagai terobosan baru material
tulangan beton dengan inovasi tulangan bambu serat kaca (Glass Fiber
Reinforced Polymer).
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Balok merupakan elemen struktur horizontal pada bangunan yang
berfungsi memikul beban diatasnya dan memiliki sifat lentur. Balok berfungsi
sebagai penerus beban-beban dari plat lantai atau atap yang akan diteruskan pada
kolom hingga mencapai pondasi. Dalam pengertian matematis balok memiliki 2
momen yaitu momen lapangan dan momen tumpuan, oleh sebab itu dalam
penerapannya balok sering dipadukan dengan tulangan (Hery Suroso dan Aris
Widodo, 2011). Tulangan yang dimaksud adalah tulangan daerah lapangan dan
tumpuan yang bertujuan untuk menghindari pembesaran momen yang terjadi.
Berikut adalah penjelasan mengenai momen yang terjadi pada balok serta
perencanaan tulangan balok yang disajikan sebuah penampang melintang beton
dengan tulangan lentur tunggal diagram regangan dan diagram tegangan. Diagram
regangan tersebut berdasarkan 0,3% dan tegangan tarik baja y =
.
Gambar 2.1. Momen balok diatas 2 tumpuan
akibat beban terpusat P (Dokumentasi Pribadi)
Gambar 2.2 Penampang diagram regangan dan tegangan dalam keadaan
seimbang (Marsudi M, dkk, 2014)
Dari gambar diagram balok diatas, menyatakan bahwa regangan tekan
beton dan batas leleh baja yang disyaratkan tercapai bersamaan (Marsudi M, dkk,
2014). Dalam hal ini, menggambarkan bahwa struktur balok harus bersifat kaku
dan dapat menahan momen lentur (lendutan) akibat beban diatasnya. Dengan
demikian, untuk mengeliminasi pembesaran momen yang terjadi pada balok,
maka perlu dipasang tulangan. Tulangan balok beton yang sering digunakan
5
adalah tulangan baja. Penggunaan baja sebagai tulangan beton mengakibatkan
harga penjualan baja semakin mahal. Selain itu, jumlah produksi pembuatan baja
terbatas karena bahan dasar pembuatan baja termasuk dalam sumber daya alam
yang tidak dapat diperbarui. Kondisi demikian, menuntut peneliti untuk
menemukan alternatif tulangan yang dapat digunakan sebagai tulangan beton yang
ramah lingkungan dan ekonomis. Bambu direkomendasikan untuk dipakai sebagai
pengganti tulangan, terlebih di negara yang material baja sangat terbatas dan
penggunaan beton tanpa tulangan biasa digunakan (Khare, 2005).
Perkuatan tulangan bambu pada struktur balok dengan menggunakan
GFRP (Glass Fiber Reinforced Polymer), diharapkan dapat menambah perkuatan
pada tulangan balok menggunakan bambu, balok memiliki sifat lentur jika
dibebani beban, serta dengan penambahan serat kaca (Glass Fiber Reinforced
Polymer) pada tulangan bambu dapat meningkatkan nilai modulus elastisitas
bambu yang relatif rendah. Glass Fiber Reinforced Polymer (GFRP) merupakan
salah satu produk FRP berbahan glass (kaca). Dalam penelitian ini digunakan
Tyfo SEH-51 dengan nilai ultimate tensile strength, elongation at break, dan
tensile modulus yang dimiliki Tyfo SEH-51 masing-masing sebesar 575MPa,
2,2%, dan 26,1 GPa yang dikombinaikan dengan bahan epoxy (resin) untuk
meningkatkan kekuatan dan daktilitas dari jembatan, bangunan dan struktur
lainnya. Penelitian sebelumnya menjelaskan bahwa penambahan serat komposit
polimer berbahan serat gelas dan matriks resin polyester berdampak pada
peningkatan usia pakai, dan selain itu dapat meningkatkan kekuatan tarik
komposit (Dody Marlin, dkk, 2013). Sedangkan dalam penelitian Zuriah dan
Eddy Dahar (2012), mengatakan bahwa penambahan serat kaca ukuran 6 mm
sebanyak 1% dari total volume RAPP ternyata dapat menghasilkan pengingkatan
kualitas fisis dan mekanis yang optimum dari RAPP. Sehingga semakin banyak
penambahan serat kaca, maka kekuatan yang didapatkan semakin tinggi.
Dengan demikian, berdasarkan material dan bahan yang digunakan
tersebut, balok sangat sensitif terhadap momen lentur dan tarik. Pada kejadian
momen lentur positif, tegangan tekan terjadi pada bagian atas dan regangan tarik
terjadi di bagian bawah dari penampang. Besarnya kuat lentur beton dapat
dihitung dengan rumus: Mpengujian = ¼ (P.L) + 1/8 (q.L2) dengan P = beban
retak pertama (kN); L = jarak antar tumpuan (mm); q = berat sendiri beton
(kN/mm). Berdasarkan SKSNI T-15-1991-03 dijelaskan bahwa persyaratan
kekuatan lentur adalah ɸMn ≥ Mu, dimana ɸ untuk lentur murni adalah 0,8.
Sedangkan batasan nilai rasio tulangan minimum adalah ρmin = ¼/fy dan luas
tulangan minimum (As min) adalah Amin= ρmin.b.d, sehingga dari hasil
persamaan kesetimbangan diperoleh besarnya momen ultimit yang menentukan
untuk balok sederhana dengan beban terpusat (Pu), adalah Mu =
.
6
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Tahapan Penelitian
Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian
(Dokumentasi Pribadi)
3.2 Jenis Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian experimental di laboratorium. Tahap awal dari
penelitian ini adalah menentukan populasi dan sampel pengujian. Sampel yang
Pembuatan benda uji
Mix Design Beton Polimer
Curing beton selama 28 hari
Kesimpulan
n
Studi Literatur
1. Besi masih menjadi bahan utama bangunan
2. Bambu sebagai tulangan balok
3. Serat kaca (GFRP)
Hasil Penelitian
Mulai
Pengujian Kualitas Bahan
- Analisa ayakan agregat , Uji Kadar air, Uji berat jenis agregat
Pengujian Benda Uji
Yes
Penyediaan Alat dan Bahan Benda Uji
Berkisting, Tulangan Bambu dan Baja, dll
Target tercapai
7
digunakan sebanyak 6 buah, terdiri dari 2 buah sampel balok tulangan bambu
dengan serat kaca (Glass Fiber Reinforced Polymer), 2 buah sampel balok
tulangan bambu tanpa serat kaca (Glass Fiber Reinforced Polymer), dan 2 buah
sampel Balok tulangan baja. Dari sampel diatas digunakan perbandingan dalam
penggunaan material bambu dan baja yaitu 2% : 6% atau setara dengan 1 : 3. Jenis
bambu yang digunakan pada penelitian ini adalah bambu ori.
Balok direncanakan dengan 2 tipe penulangan yaitu bertulangan lemah (under
reinforced) dan bertulang kuat over (over reinforced). Ukuran balok yang
digunakan dalam pengujian ini adalah 10cm x 15cm x 100cm. Namun yang
membedakan pada setiap jenis penulangan adalah ukuran diameter sengkang dan
ukuran diameter tulangan utama yang digunakan. Ukuran tulangan utama untuk
jenis penulangan over reinforced adalah D8, sedangkang untuk under reinforced
adalah D6. Dua balok diberi dua buah tulangan bambu polos dengan penampang
5mm x 5mm, dua balok tulangan bambu dengan serat kaca (Glass Fiber
Reinforced Polymer), sedangkan dua balok yang lain di beri tulangan baja dengan
diameter D8 dan D6 mm. Balok diberi sengkang baja dengan diameter 6 mm pada
bagian tumpuan dengan jarak yang lebih rapat dan daerah lapangan balok dengan
jarak agak renggang dengan jarak masing-masing adalah ¼ bentang balok dan ½
bentang balok. Balok lalu di curing selama 28 hari setelah pengecoran dan diuji
dengan loading frame.
Gambar 3.2 Sketsa penampang balok yang akan diuji
(Dokumentasi Pribadi)
3.3 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Bahan dan Laboratorium
Struktur di gedung D9 Lantai 1 Fakultas Teknik Universitaas Negeri Malang.
Sedangkan waktu yang dibutuhkan untuk pelaksanaan penelitian ini adalah kurang
lebih 5 bulan.
3.4 Variabel Penelitian
Dalam penelitian yang akan dilakukan, terdapat 3 jenis variabel
diantaranya adalah:
a. Variabel bebas, yaitu jenis tulangan dan penggunaan serat kaca pada tulangan.
b. Variabel terikat, yaitu besarnya beban yang diberikan pada balok.
c. Variabel kendali, yaitu ukuran balok, waktu curing beton dan pemilihan
material.
8
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Adapaun Pengumpulan data pada penelitian ini dengan tahapan sebagai
berikut:
a. Studi literatur tentang materi yang mendukung penelitian ini.
b. Perancangan benda uji balok beton.
c. Perawatan benda uji balok beton dalam 28 hari.
d. Pengujian pembebanan pada benda uji dengan menggunakan loading
frame.
e. Pengolahan data hasil pengujian dengan program bantu SPSS v.18.
f. Membuat pembahasan dan kesimpulan dari penelitian ke dalam laporan
hasil penelitian.
3.6 Analisa Data
Data yang telah diperoleh dari hasil pengujian di lakukan analisa statistik
deskriptif berupa uji ANOVA untuk melihat pengaruh perbedaan momen antara
balok beton tulangan bambu serat kaca dengan balok tulangan baja. Setiap data
akan dilakukan uji ANOVA dengan taraf signifikan 0,05.
3.7 Cara Penafsiran
Benda uji dibuat dalam 3 variasi komposisi dengan setiap variasi terdapat
2 benda uji yang berbeda penulangannya.
Tabel 3.1 Labeling dan Kebutuhan Benda Uji
Diameter Tulangan Total
Label Underreinforced Upperreinforced
B1 (Tulangan Bambu) 5 mm x 5 mm 2 x (5 mm x 5 mm) 2
B2 (Tulangan Bambu Serat Kaca) 5 mm x 5 mm 2 x (5 mm x 5 mm) 2
B3 (Tulangan Baja) D6 D8 2
Total 6
Penafsiran data menggunakan pengujian normalitas dengan cara uji
signifikansi saphiro-wilk dan uji homogenitas menggunakan taraf signifikansi
0,05 dikatakan signifikan jika hasil > 0,05. Sedangkan uji ANOVA maka jika P <
0,05, maka Ho = ditolak dan H1 = didukung oleh data yang diartikan bahwa
material serat kaca sebagai pengaku tambahan pada balok tulangan bambu akan
menambah kekuatan, jika P > 0,05, maka Ho = gagal ditolak dan H1 = tidak
didukung oleh data yang diartikan bahwa material serat kaca (Glass Fiber
Reinforced Polymer) sebagai pengaku tambahan pada balok tulangan bambu tidak
dapat menambah beban kekakuan Balok (stiffness).
3.8 Penyimpulan Hasil Penelitian
Penyimpulan hasil penelitian berasal dari pengumpulan data-data hasil
pengujian yang telah dilakukan. Dari data-data hasil pengujian yang dilakukan
nantinya dapat diketahui perbedaan momen antara beton tulangan bambu serat
kaca dengan beton tulangan baja. Hasil yang didapat di analisis dengan analisa
statistik dan juga dicocokkan dengan penelitian yang sudah ada sehingga dapat
ditarik kesimpulan yang valid dan akurat.
9
BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran Biaya
Adapun pengeluaran anggaran yang dibutuhkan dalam penelitian ini sbb:
No Jenis Pengeluaran Biaya
1. Peralatan Penunjang Rp 4.025.000,00
2. Bahan Habis Pakai Rp 4.350.000,00
3. Perjalanan Rp 525.000,00
4. Administrasi, Pelaporan dan Publikasi Rp 3.600.000,00
Jumlah Rp 12.500.000.00
4.2 Jadwal Kegiatan
Adapun jadwal penelitian yang dilakukan dalam rentang waktu 5 bulan sbb:
No Kegiatan
Bulan
I II III IV V
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pengadaan Material
2 Persiapan Material
3 Pengujian Material
4
Pembuatan Benda
Uji Beton
5
Perawatan Benda
Uji Beton
6
Pengujian Benda
Uji Beton
7
Pengumpulan Data
Hasil Uji
8 Analisis Hasil Uji
9 Pelaporan
10
DAFTAR PUSTAKA
Marlin, Dody, dkk. 20113. Perilaku Creep Pada Komposit Polyester Yukalac 157 BQTN-
EX Dengan Filler Serat Gelas. Jurnal FEMA, Volume 1, Nomor 1, Januari 2013.
Marsudi, dkk . 2014. Modifikasi Balok Beton Tulangan Komposit Guna Meningkatkan
Daktilitas Pada Konstruksi Bangunan Gedung. Jurnal Teknis, Volume 9, Nomor
2, Agustus 2014 : 60-67.
Setiya Budi, A. 2010. Kapasitas Lentur Balok Bambu Wulung Dengan Bahan Pengisi
Mortar. Jurnal Media Teknik Sipil. Volume 9, Juli 2010.
SKSNI T-15-1991-03. Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung.
Departemen Pekerjaan Umum.
Suroso, Hery, dkk. 2011. Analisa Bambu Welasan, Bambu Ampel, dan Ranting Bambu
Ampel Sebagai Tulangan Lentur Balok Beton Rumah Sederhana. Jurnal
Kompetensi Teknik, Volume 3, Nomor 1 November 2011
Tedy Wonlele, Sri Murni Dewi, dan Siti Nurlina. 2013. Penerapan Bamboo Sebagai
Tulangan dalam Struktur Rangka Batang Beton Bertulang. Jurusan Teknik Sipil
Universitas Brawijaya Jurnal Rekayasa Sipil Vol 7 No. 1-2013 ISSN 1978-5658.
Zuriah Sitorus dan Eddy Dahar. 2012. Perbaikan Sifat Fisis dan Mekanis Resin Akrilik
Polimerisasi Panas Dengan Penambahan Serat Kaca. Dentika Dental Journal,
Volume 17, Nomor 1 Tahun 2012 : 24-29.
16
BIODATA DOSEN PEMBIMBING
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Dr. Ir. B. Sri Umniati, MT.
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Jabatan Fungsional Lektor
4 NIP/NIK/ Identitas lainnya 19660321 199702 2 001
5 NIDN 0021036608
6 Tempat dan Tanggal Lahir Selong, 21 Maret 1966
7 E-mail [email protected]
8 Nomer Telepon/HP 0341-710919 / 0811367634
9 Alamat Kantor Jl. Semarang No.5 Malang
10 Nomer Telepon/Faks 0341-558499
11 Lulusan yang Telah Dihasilkan S1= 47 orang
12 Mata Kuliah yang Diampu 1. Elemen Struktur Beton
2. Konstruksi Beton 2
3. Perancangan Struktur Beton
4. Struktur Beton Pratekan
5. Dinamika Struktur 2
B. Riwayat Pendidikan
S1 S2 S3
Nama Perguruan Tinggi Unibraw Malang Unibraw Malang Unibraw Malang
Bidang Ilmu Teknik Sipil Teknik Sipil Teknik Sipil
Tahun Masuk -Lulus 1985-1991 2002-2005 2009 – 2014
Judul
Skripsi/Tesis/Desertasi
Optimasi
Tulangan
Dengan Metode
Simpleks Pada
Struktur Balok
Beton Bertulang
Pengaruh
Pengekangan
Sengkang
Tertutup Dan
Tambahan
Sengkang
Vertikal Pada
Jalur Gaya
Tekan Kotsovos
Terhadap
Daktilitas Lentur
Balok Beton
Bertulang
Analisis
Sambungan
Balok Kolom
Beton
Bertulangan
Bambu Pada
Beban Gempa
Nama Pembimbing/
Promotor
1. Ir. Arifi
Soenaryo
2. Ir. As’ad M.
1. Ir. Ludfi
Djakfar,
MSCE., Ph.D
1. Prof. Dr. Ir.
Sri Murni
Dewi, MS.
17
2. Ir. Siti
Nurlina, MT.
2. Prof. Dr. Ir.
Agoes
Soehardjono,
MD., MS.
C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir
No Tahun Judul Penelitian
Pendanaan
Sumber Jml
(juta Rp)
1. 2010 Portal Beton Bertulangan Bambu
Yang Dikekang Di Jalur Gaya
Tekannya, Sebuah Solusi
Pembangunan Rumah Sederhana
Tahan Gempa (Tahun II)
DP2M 42,5
2. 2011 Portal Beton Bertulangan Bambu
Yang Dikekang Di Jalur Gaya
Tekannya, Sebuah Solusi
Pembangunan Rumah Sederhana
Tahan Gempa (Tahun III)
DIPA PT
(DP2M)
44,750
3. 2011 Pengembangan Model Sambungan
Balok Kolom Pada Struktur Portal
Beton Terkekang Bertulangan
Bambu Tahan Gempa (Tahun I)
DP2M 32,5
4. 2012 Pengembangan Model Sambungan
Balok Kolom Pada Struktur Portal
Beton Terkekang Bertulangan
Bambu Tahan Gempa (Tahun II)
DP2M 37,5
5. 2013 Pengembangan Model Sambungan
Balok Kolom Pada Struktur Portal
Beton Terkekang Bertulangan
Bambu Tahan Gempa (Tahun III)
DP2M 70
6. 2013 Model Rumah Tradisional
Ponorogo (Tahun I)
DP2M 45
7. 2014 Model Rumah Tradisional
Ponorogo (Tahun II)
DP2M -
DIKTI
64,5
8. 2015 Pengembangan Model Lekatan
Tulangan Pada Beton Ringan
(Tahun I)
DP2M -
DIKTI
62,5
18
D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat Dalam 5 Tahun Terakhir
No Tahun Judul Pengabdian Kepada
Masyarakat
Pendanaan
Sumber Jml (juta Rp)
1 2015 Pelatihan Pembuatan Beton
Bertulangan Bambu Pada
Kelompok Tukang Batu Desa
Sawojajar Kota Malang
Swadana 5.000.000,-
E. Pengalaman Penulisan Artikel Ilmiah dalam Jurnal Dalam 5 Tahun
Terakhir
No Judul Artikel Ilmiah Volume/Nomer/
Tahun Nama Jurnal
1. Meningkatkan Kapasitas Gaya
Geser Sambungan Balok Kolom
Beton Bertulangan Bambu
Dengan menggunakan Angker
Mekanik Bambu
19/1/2012 Bangunan
2. Joint Characteristics of Bamboo
Reinforced Concrete Using
Bamboo Mechanical Bamboo
Anchors In Cyclic Loading
3/1/2013 International
Journal of
Engineerning
Research and
Applications
(IJERA)
3. Use of Steel Plate Mechanical
Anchor for Strengthening
Bamboo Reinforced Concrete
Beam Column Joints
8(4) April 2014 Advances in
Natural and
Applied
Sciences
F. Pengalaman Menyampaikan Makalah Secara Oral Pada Pertemuan/
Seminar Ilmiah dalam 5 Tahun Terakhir
No Nama Pertemuan
Ilmiah Judul Artikel Ilmiah
Waktu dan
Tempat
1. Seminar Nasional VI
2010 Teknik Sipil ITS
Surabaya
Pengembangan Model
Struktur Beton Bertulangan
Bambu Tahan Gempa
Sistim Ganda Untuk
Pembangunan Rumah
Sederhana Tahan Gempa
Pada Zona 6 di Indonesia
27 Januari
2010, ITS,
Surabaya
2. Seminar Nasional
FTSP ITN Malang
Portal Beton Bertulangan
Bambu yang Dikekang
15 Juli 2010
ITN, Malang
19
Dijalur Gaya Tekannya,
Sebuah Solusi
Pembangunan Rumah
Sederhana Tahan Gempa
3. Asean Civil
Engineering
Conference IV
(ACEC IV)
Experimental Investigation
on Cyclic Behavior of
Bamboo Reinforced
Concrete Beam-Column
Joint Using Mechanical
Anchorage
22 Nopember
2011, Hotel
Sheraton,
Yogyakarta
4. Simposium Nasional
Rekayasa Bambu I
Karakteristik Sambungan
Balok Kolom Beton
Bertulangan Bambu
Menggunakan Angker
Mekanik Bambu ¼ Dan
Angker Mekanik Baja Kaki
Tunggal Pada Pembebanan
Siklis
29 Januari
2012, UGM,
Yogyakarta
5. Seminar Nasional
Teknik Sipil X - 2014
ITS Surabaya
Pengembangan Model
Sambungan Balok Kolom
Pada Struktur Portal Beton
Terkekang Bertulangan
Bambu Tahan Gempa
5 Pebruari
2014, ITS,
Surabaya
G. Pengalaman Penulisan Buku dalam 5 Tahun Terakhir
No Judul Buku Tahun Jumlah
halaman Penerbit
H. Pengalaman Perolehan HAKI Dalam 5 – 10 Tahun Terakhir
N
o Judul / Tema HaKI Tahun Jenis Nomer P/ID
1. Portal Beton Bertulangan Bambu
Tahan Gempa
2012 Paten P00201200833
2. Angker Mekanik Sambungan
Balok Kolom Beton Bertulangan
Bambu Tahan Gempa
2014 Paten P00201407228
21
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan
1. Peralatan Penunjang
Material Justifikasi
Pemakaian Kuantitas
Harga
Satuan (Rp) Jumlah (Rp)
Pembuatan Proposal,
Penggandaan
proposal, dan
penjilidan
Perencanaan
awal penelitian,
revisi proposal
yang akan
diajukan,
pencetakan, dan
pengajuan
proposal ke
DIKTI
5 25.000 125.000
Dokumentasi:
Kamera digital
Mendokumentasi
kan setiap proses
kegiatan, dari
awal
perencanaan
hingga pelaporan
1 1.350.000 1.350.000
Sewa laboratorium Pengujian
pembebanan
pada balok
menggunakan
alat Loading
Frame
3 bulan 850.000 2.550.000
a) Pembuatan benda
uji balok
b) Pengujian
pembebanan pada
balok
SUB TOTAL (Rp) 4.025.000
2. Bahan Habis Pakai
Material Justifikasi
Pemakaian Kuantitas
Harga
Satuan (Rp) Jumlah (Rp)
Kertas A4 80 gram Pembuatan
laporan hasil
pengujian dan
penyusunan
laporan akhir
3 rim 33.000 99.000
ATK (Bolpoint, tipe
x, penghapus, pensil,
penggaris dll)
Alat tulis menulis
Bolpoint 5 buah 2.000 10.000
Tipe X 1 buah 5.000 5.000
Penghapus 5 buah 1.000 5.000
Pensil 5 buah 2.000 10.000
Penggaris 1 buah 7.000 5.000
22
Serat Kaca (Glass
Fibre Reinforced
Polymer)
Penguat dan
pelapis tulangan
bambu
2 m 863.000 1.726.000
Resin Pembentuk serat
kaca menjadi
keras
3 kg 60.000 180.000
Bambu Ori Tulangan utama
balok pengganti
besi
3 lonjor 80.000 240.000
Besi Ø5 Tulangan
sengkang balok
1 lonjor 45.000 45.000
Besi Ø6 Tulangan pokok
Balok
1 lonjor 52.000 52.000
Besi Ø8 Tulangan pokok
balok
1 lonjor 63.000 63.000
Kawat bendrat Pengikat
tulangan utama
5 m 12.000 60.000
Semen Tiga Roda Pengikat
campuran beton
50 kg /sak 60.000 60.000
Pasir Cor Agregat halus
untuk campuran
beton
1 m³ 195.000 190.000
Batu Pecah Agregat kasar
untuk campuran
beton
1 m³ 100.000 100.000
Bekisting Cetakan beton 10 x 15 x
100 cm
1.500.000 1.500.000
SUB TOTAL (Rp) 4.350.000
3. Perjalanan
Material
Justifikasi
Pemakaian Kuantitas
Harga
Satuan (Rp) Jumlah (Rp)
Pencarian bahan
penelitian (1 minggu
x 5 orang)
Pembelian
bambu yang akan
digunakan
sebagai tulangan
balok
1 minggu
5 kali
15.000 375.000
Penyusunan Laporan
dalam 2 bulan
Penyusunan dan
penyelesaian
laporan
2 bulan
15 kali
10.000 150.000
SUB TOTAL (Rp) 525.000
23
4. Lain-lain
Material
Justifikasi
Pemakaian Kuantitas
Harga
Satuan (Rp) Jumlah (Rp)
Komunikasi (5 orang) isi ulang pulsa
sebagai media
komunikasi
selama
melaksanankan
penelitian
5 150.000 450.000
Internet Mencari referensi
dan rujukan
selama penelitian
1 100.000 100.000
Konsumsi (5 orang) konsumsi peneliti
selama penelitian
5 250.000 1.250.000
Penyusunan laporan Penyusunan
laporan akhir
penelitian dan
revisi
1 100.000 100.000
Penggandaan laporan Biaya
penggandaan
laporan
4 150.000 600.000
Penyusunan artikel Biaya
penyusunan
artikel
1 100.000 100.000
Penggandaan artikel Biaya
penggandaan
artikel
10 100.000 1.000.000
SUB TOTAL (Rp) 3.600.000
TOTAL 12.500.000
24
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Penelitian dan Pembagian Tugas
No Nama/NIM Program
Studi
Bidan
Ilmu
Alokasi
Waktu
(jam/minggu)
Uraian Tugas
1 Agus Hermansyah /
120523437564
S1 Teknik
Sipil
Teknik
Sipil
20 jam/
minggu
- Koordinasi dengan
Dosen dan Anggota
- Pengadaan Material
- Persiapan Benda Uji
- Pembuatan Benda Uji
- Pengujian Benda Uji
- Analisis Hasil Uji
- Pelaporan
2 Fahmi Tarmizi Z.Z /
120523400107
S1 Teknik
Sipil
Teknik
Sipil
20 jam/
minggu
- Persiapan Material
- Pembuatan Benda Uji
- Koordinasi dengan
Tempat Pengujian
- Analisis Hasil Uji
- Pelaporan
3 Eka Sekti Lestari /
120523400092
S1 Teknik
Sipil
Teknik
Sipil
20 jam/
minggu
- Pengadaan Material
- Persiapan Material
- Pembuatan Benda Uji
- Pengujian Benda Uji
- Mencari Referensi
- Pelaporan
4 Olivia Prastika Putri /
140522505906
S1 Teknik
Sipil
Teknik
Sipil
20 jam/
minggu
- Persiapan Material
- Pembuatan Benda Uji
- Koordinasi dengan
Tempat Pengujian
- Analisis Hasil Uji
- Pelaporan
5 M. Asydi Baihaqqi /
140522505906
S1 Teknik
Sipil
Teknik
Sipil
20 jam/
minggu
- Pengadaan Material
- Persiapan Material
- Pembuatan Benda Uji
- Pengujian Benda Uji
- Mencari Referensi
- Pelaporan
26
Formulir Desk Evaluasi PKM-P
Judul Kegiatan : Pengembangan Beton Bertulang Bambu Fibers Glass
Polymer Sebagai Perkuatan Pada Balok Beton Bertulang
Bidang Kegiatan : PKM Penelitian
Ketua Pelaksana : Agus Hermansyah
NIM : 120523400105
Jumlah Anggota : 4 Orang
Anggota 1 : Fahmi Tarmizi Zulfikar Zein
Anggota 2 : Eka Sekti Lestari
Anggota 3 : Olivia Prastika Putri
Anggota 4 : M. Asydi Baihaqqi
Dosen Pembimbing : Dr. Ir. B. Sri Umniati, M.T
Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Malang
Fakultas/Program Studi : Teknik/Teknik Sipil
Alamat Email : [email protected]
Proposal Biaya Kegiatan : Rp 12.500.000,00
Persetujuan Biaya Kegiatan :
NO KRITERIA BOBO
T Skor
NILAI
(Bobot x Skor)
1 Kreativitas: 15
Gagasan (orisinilitas, unik dan bermanfaat)
Perumusan Masalah (fokus dan atraktif) 15
Tinjauan Pustaka (state of the art) 10
2 Kesesuaian Metode Penelitian 20
3 Potensi Program: 15
Kontribusi Perkembangan Ilmu dan Teknologi
Potensi Publikasi Artikel Ilmiah/HKI 10
Potensi Komersialisasi 5
4 Penjadwalan Kegiatan dan Personalia: 5
Lengkap, Jelas, Waktu dan Personalianya Sesuai
5 Penyususnan Anggaran dan Biaya: 5
Lengkap, Rinci, Wajar dan Jelas Peruntukannya
Total 100%
Keterangan : Skor : 1, 2, 3, 5, 6, 7 (1 = Buruk; 2 = Sangat Kurang; 3 = Kurang; 5 = Cukup Baik;
6 = Baik; 7 = Sangat Baik); Nilai = bobot x Skor
Komentar Penilai
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
…………..,……………
(......................................)