afnita Pengaruh Lingkungan).doc

52
Pengaruh Lingkungan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ketika berbicara tentang pertumbuhan bakteri, kita membahas tentang pertambahan jumlah sel, bukan ukuran sel. Bakteri mengalami pertumbuhan berarti jumlah bakteri tersebut bertambah dan berakumulasi sebagai koloni yang merupakan populasi yang terdiri atas miliaran sel. Populasi bakteri dapat menjadi luar biasa banyak dalam waktu yang singkat. Dengan memahami kondisi ini, kita dapat menentukan cara mengontrol pertumbuhan bakteri penyebab penyakit atau bakteri perusak makanan. Selain itu, kita juga dapat memahami bagaimana mendorong pertumbuhan bakteri yamh menguntungkan bagi kehidupan. Namun, dalam pertumbuhannya bakteri tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor. MISWATI SUDIR AMIRULLAH 1502010129

Transcript of afnita Pengaruh Lingkungan).doc

Page 1: afnita Pengaruh Lingkungan).doc

Pengaruh Lingkungan

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ketika berbicara tentang pertumbuhan bakteri, kita membahas

tentang pertambahan jumlah sel, bukan ukuran sel. Bakteri mengalami

pertumbuhan berarti jumlah bakteri tersebut bertambah dan berakumulasi

sebagai koloni yang merupakan populasi yang terdiri atas miliaran sel.

Populasi bakteri dapat menjadi luar biasa banyak dalam waktu yang singkat.

Dengan memahami kondisi ini, kita dapat menentukan cara mengontrol

pertumbuhan bakteri penyebab penyakit atau bakteri perusak makanan.

Selain itu, kita juga dapat memahami bagaimana mendorong pertumbuhan

bakteri yamh menguntungkan bagi kehidupan. Namun, dalam

pertumbuhannya bakteri tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor.

Kehidupan suatu mikroba sangat memerlukan keadaan sekitar yang

sesuai, jika tidak maka akan merubah sifat-sifat fisiologi dan morfologi dari

mikroba tersebut. Karena aktifitas kegiatan suatu mikroba itu akan selalu

menyesuaikan diri terhadap diri dan lingkungan sekitar yang ada waktu itu.

Mikroorganisme tidak dapat menguasai faktor-faktor luar sepenuhnya,

sehingga hidupnya sama sekali tergantung kepada keadaan sekelilingnya.

Satu-satunya jalan untuk menyelamatkan diri adalah dengan adaptasi

MISWATI SUDIR AMIRULLAH 1502010129

Page 2: afnita Pengaruh Lingkungan).doc

Pengaruh Lingkungan

kepada faktor-faktor luar. Penyesuaian diri dapat berlangsung secara cepat

serta bersifat sementara waktu, akan tetapi dapat pula perubahan itu bersifat

permanen sehingga mempengaruhi bentuk morfologik yang turun-temurun.

Kehidupan bakteri tidak hanya dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan,

tetapi juga mempengaruhi keadaan lingkungan. Misal bakteri termogenesis

menimbulkan panas didalam media dia tumbuh. Bakteri dapat pula

mengubah pH dari medium tempat ia tumbuh, perubahan ini disebut

perubahan secara kimia. Adapun faktor-faktor lingkungan dapat dibagi atas

faktor biotik dan abiotik. Melalui praktikum ini dapat mengetahui faktor-faktor

yang mempengaruhi kehidupan mikroorganisme.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana pengaruh suhu terhadap pertumbuhan mikroorganisme?

2. Bagaimana pengaruh pH terhadap pertumbuhan mikroorganisme?

3. Bagaimana pengaruh pemberian zat kimia terhadap pertumbuhan

mikroorganisme?

4. Bagaimana pengaruh perlakuan cahaya terhadap pertumbuhan

mikroorganisme?

5. Bagaimana pengaruh uang logam terhadap pertumbuhan

mikroorganisme?

MISWATI SUDIR AMIRULLAH 1502010129

Page 3: afnita Pengaruh Lingkungan).doc

Pengaruh Lingkungan

B. Maksud Percobaan

1. Untuk menentukan pengaruh perbedaan suhu (5°C, 27°C, dan

37°C) terhadap pertumbuhan bakteri salmonella thypusa

2. Untuk menentukan pengaruh perbedaan pH (3,7 dan 9) terhadap

pertumbuhan bakteri salmonella thypusa.

3. Untuk menentukan pengaruh cahaya yang telah diberi beberapa

perlakuan terhadap pertumbuhan bakteri salmonella thypusa.

4. Untuk menentukan pengaruh zat kimia terhadap pertumbuhan

bakteri salmonella thypusa.

5. Untuk menentukan pengaruh logam (coin Rp.500 perak) terhadap

pertumbuhan bakteri salmonella thypusa.

C. Tujuan Percobaan

Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk menentukan

pengaruh suhu, pH, cahaya matahari, zata-zat kimia dan logam berat

terhadap bakteri salmonella thypusa.

D. Manfaat Percobaan

Mamfaat percobaan ini adalah mengetahui bagaimana

perbandingan antara pengaruh control dari masing-masing uji suhu, pH,

cahaya matahari, pengaruh logam serta pengaruh zat kimia terhadap

beberapa medium yang digunakan.

MISWATI SUDIR AMIRULLAH 1502010129

Page 4: afnita Pengaruh Lingkungan).doc

Pengaruh Lingkungan

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Teori Umum

Semua makhluk hidup sangat bergantung pada lingkungan sekitar

demikian juga jasad renik, makhluk-makhluk halus ini juga tidak dapat

sepenuhnya menguasuai faktor-faktor lingkungan sehingga hidupnya sangat

bergantung pada lingkungan sekitar, salah satunya jalan untuk

menyelamatkan diri dari faktor lingkungan ialah dengan cara menyesuaikan

diri (adaptasi) kepada pengaruh faktor dari luar penyesuaian mikroorganisme

terhadap faktor lingkungan dapat terjadi secara cepat dan ada yang bersifat

sementara teteapi ada juga perubahan yang bersifat permanen sehingga

mempengaruhi bentuk morfologi serta sifat-sifat fisiologis secara turun

temurun (Waluyo.2004).

Bukan karena keadaaan medium memburuk karena pembuatan pH

atau karena bertambahnya limbah kotoran maka dalam fase berikutnya

tampak sekali menyusutnya jumlah sel-sel yang segar kecepatan berbiak

menjadi berkurang sekali fase ini disebut fase perbiakan memperlambat

kemudian datanglah fase dmana dimana jumlah bakter yang berbiak sama

dengan jumlah baktery yang mati dan makin melebihi jumlah bakteri yang

MISWATI SUDIR AMIRULLAH 1502010129

Page 5: afnita Pengaruh Lingkungan).doc

Pengaruh Lingkungan

membelah diri grafiknya mulai menurun fase ini disebut fase kematian (Irianto

2006).

Mengenai pengaruh temperatur terhadap kegiatan fisiologi, maka seperti

halnya dengan makhluk – makhluk lain, mikroorganisme pun dapat bertahan

di dalam suatu batas temperatur tertentu. Batas – batas itu ialah temperatur

minimum dan temparatur maksimum, sedang temperatur yang paling baik

bagi kegiatan hidup itu disebut temperatur optimum. Berdasarkan itu ada tiga

golongan bakteri, yaitu : (Maksum ,2004).

Bakteri termofil ( politermik), yaitu bakteri yang tumbuh dengan baik sekali

pada temperatur setinggi 55o – 65o C, meskipun bakteri ini juga dapat

berbiak pada temperatur lebih rendah atau lebih tinggi dari pada itu, yaitu

dengan batas 40o sampai 80o C.

Bakteri mesofil ( mesotermik ), yaitu bakteri yang hidup baik antara 5o

sampai 60o C, sedang temperatur optimumnya ialah 25o sampai 40o.

Bakteri psikrofil ( oligotermik ). Yaitu bacteri yang dapat hidup di antara

0o sampai 30o C, sedang temperatur optimumnya antara 10o sampai 20o C.

Kebanyakan bakteri tidak dapat mengadakan fotosintesis, bahkan

setiap radiasi dapat berbahaya bagi kehidupannya. Sinar yang nampak oleh

mata kita, yaitu yang bergelombang antara 390 mμ sampai 760 mμ, tidak

begitu berbahaya, yang berbahaya ialah sinar yang lebih pendek

gelombangnya, yaitu yang bergelombang antara 240 mμ sampai 300 mμ.

MISWATI SUDIR AMIRULLAH 1502010129

Page 6: afnita Pengaruh Lingkungan).doc

Pengaruh Lingkungan

Lampu air rasa banyak memancarkan sinar bergelombang pendek ini. Lebih

dekat, pengaruhnya lebih buruk. Dengan penyinaran pada jarak dekat sekali,

bakteri jauh mungkin sekali hanya pembiakannya sajalah yang terganggu.

Spora – spora dan virus lebuih dapat bertahann terhadap sinat ultra-ungu.

Sinar ultra-ungu biasa dipakai untuk mensterilkan udara, air, plasma darah

dan bermacam atau virus itu mudah sekali ketutupan benda – benda

kecilsehingga dapat terhindar dari pengaruh penyinaran (Suriawiria,. 2005)

Di dalam alam sewajarnya, jarang – jarang bakteri menemui zat –

zat kimia yang menyebabkan ia sampai mati karenanya. Hanya manusia di

dalam usahanya untuk membebaskan diri dari kegiatan bakteri meramu zat –

zat yang dapat meracuni bakteri, akan tetapi tidak meracuni diri sendiri atau

meracuni zat makanan yang diperlukannya. Zat – zat yang hanya

menghambat pembiakan bakteri dengan tiada membunuhnya disaebut zat

antiseptik atau zat bakteriostatik. Zat yang dapat membunuh bakteri disebut

desinfektan, germisida, atau bakteriosida (Irianto,. 2006).

Garam – garam logam berat seperti perak dalam jumlah yang kecil

dapat membunuh bakteri, daya mana disebut oligodinamik. Garam tembaga

jarang dipakai sebagai bakterisida, akan tetapi banyak digunakan untuk

menyemprot tanaman – tanaman dan untuk mematikan tumbuhan ganggang

di kolam – kolam renang ( Garrity, 2004).

MISWATI SUDIR AMIRULLAH 1502010129

Page 7: afnita Pengaruh Lingkungan).doc

Pengaruh Lingkungan

Nitrat perak 1 sam pai 2 % banyak digunakan untuk menetesi selaput

lendir, misalnya pada mata bayi yang baru lahir untuk mencegah gonorhoea.

Banyak juga orang mempergunakan persenyawaan perak dengan protein.

Anti biotik ialah zat – zat yang dihasilkan oleh mikroorganisme, dan zat

– zat itu dalam jumlah yang sedikit pun mempunyai daya penghambat

kegiatan kroorganisme yang lain. Antibiotik yang pertama dikenal ialah

penisilin, suatu zat yang diahsilkan oleh jamue Penicillium totanum. Ada

beberapa anti biotik yang tidak dihasilkan dari golongan jamur melainkan

oleh golongan bakteri sendiri, misalnya tirotrisin dihasilkan oleh Bacillus

brevis, basitrasin oleh Bacillus subtilis, polimiksin oleh Bacillus polymyxa.

(Waluyo.2004).

Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri (Radji. 2010)

1. Suhu

Sebagian besar bakteri tumbuh optimal pada suhu tubuh manusia.

Akan tetapi, beberapa bakteri dapat tumbuh dalam lingkungan ekstrim

yang berada diluar batas pertahanan organisme eukariotik. Bakteri

digolongkan menjadi tiga bagian besar berdasarkan perbedaan suhu

tumbuh.

Psikrofil, hidup diudara dingin

Mesofil, hidup diudara bersuhu sedang

Termofil, hidup di udara panas

MISWATI SUDIR AMIRULLAH 1502010129

Page 8: afnita Pengaruh Lingkungan).doc

Pengaruh Lingkungan

2. pH

pH adalah derajat keasaman suatu larutan. Kebanyakan bakteri

tumbuh subur pada pH 6,5-7,5. Sangat sedikit bakteri yang dapat tumbuh

pada pH asam (dibawah pH 4). Hal inilah yang dapat menyebabkan

makanan tertentu dapat diawetkan dengan penambahan suasana asam

atau secara fermentasi

3. Tekanan Osmotik

Bakteri memperoleh semua nutrisi dari cairan disekitarnya. Bakteri

membutuhkan air untuk pertumbuhan. Tekanan osmotik yang tinggi dapat

menyebabkan air keluar dari dalam sel. Penambahan garam dari dalam

larutan akan meningkatkan tekanan osmotik dapat digunakan untuk

pengawetan makanan. Konsentrasi garam atau gula yang tinggi

meyebabkan air keluar dari sel bakteri sehingga menghambat

pertumbuhan atau menyebabkan plasmolisis. Efek tekanan osmotik

berhubungan dengan jumlah ion dan molekul terlarut di dalam larutan.

4. Faktor kimia

Selain air unsur penting yang dibutuhkan dalam pertumbuhan

mikroorganisme adalah unsur kimia, antara lain; karbon, nitrogen, sulfur,

fosfor, dan unsur kelumit (misalnya Cu, Zn, dan Fe).

5. Oksigen

MISWATI SUDIR AMIRULLAH 1502010129

Page 9: afnita Pengaruh Lingkungan).doc

Pengaruh Lingkungan

Mikroorganisme yang menggunakan oksigen menghasilkan lebih

banyak energi dan nutrient yang diperoleh daripada mikroba yang tidak

menggunakan oksigen (anaerob). Bakteri yang membutuhkan oksigen

untuk hidup disebut bakteri aerob obligat.

Suatu faktor yang jelas mempengaruhi semua mikroorganisme,

berikut juga tiap sel semua tumbuhan dan jaringan hewan, adalah keasaman

atau kebasaaan cairan yang mengelilinginya (Irianto. 2006).

Faktor pertumbuhan adalah senyawa anorganik dimana setiap sel

harus memilikinya untuk pertumbuhan tetapi tidak dapat disintesis sendiri.

Banyak organisme, yang bila diberi nutrien mampu mensintesis seluruh

bahan bangunan untuk makromolekul ; asam amino ; purin, pirimidin dan

pentosa (prekursor metabolik asam nukleat) juga karbohidrat (prekursor

polisakarida) dan asam lemak serta senyawa isoprenoid. Selain itu,

organisme yang hidup bebas harus mampu mensintesis vitamin kompleks

yang bertindak sebagai prekursor koenzim. (Jawest.2005).

Adalah sangat penting untuk diperhatikan bagi seorang

mikrobiologiwan bahwa biasanya peningkatan suhu dapat meningkatkan

disosiasi asam. Jadi suatu larutan yang netral atau sedikit basa (baik untuk

pertumbuhan kebanyakan mikroorganisme pada suhu kamar kira-kira 22oC)

dapat menjadi benar-benar masam dan tebal bila dieramkan dalam inkubator

dengan suhu yang biasa dipakai (37oC). Bila larutan nutrient ditentukan pH-

MISWATI SUDIR AMIRULLAH 1502010129

Page 10: afnita Pengaruh Lingkungan).doc

Pengaruh Lingkungan

nya sewaktu berada dekat titik didihnya, dapat menjadi basa bila menjadi

dingin (Irianto. 2006)

Spesies mikroba yang berbeda sangat beragam kebutuhannya akan

faktor pertumbuhan. Senyawa-senyawa esensial yang terlibat ditemukan

pada seluruh organisme, perbedaan kebutuhan tersebut, mencerminkan

perbedaan kemampuan sintesisnya. Beberapa spesies tidak membutuhkan

faktor pertumbuhan, sedangkan yang lain seperti beberapa laktobasil, selama

evolusi telah kehilangan kemampuannya untuk mensintesis sebanyak 30-40

senyawa esensial dan karenanya membutuhkannya dalam medium (Jawestz.

2005).

B. Uraian Sampel Uji

1.Cussons baby(sabun cair)

Mengandung pelembab alami Almond milk menjadikan kulit bayi

bersih,terjaga kelembabannya dan terlihat alami,perawatan kulit untuk saat

mandi bayi.

Komposisi : aqua,sodium Lureth sulfate,coconidopropyl

betaine,Sodium Cloride, Polysorbate 20,

Glycerin , Sodium Benzoate,Parfum , Lactic

Acid,Styrene/Acylate Copolymer, Disodium

EDTA,Polyquaternium-7,Rosa Darnascena

Flower oil,Olea Europeae oil,Nonfat dry milk

MISWATI SUDIR AMIRULLAH 1502010129

Page 11: afnita Pengaruh Lingkungan).doc

Pengaruh Lingkungan

(Sine Adipe Loc),Prunus Amygdalus Dulcis

(Sweet Almond Oil).

Produksi : PT P2 CUSSONS INDONESIA

Jl. Halim Perdana Kusuma No.144

Tangerang Indonesia.

No.Batch : DEPKES RI 8998103011578

4. Cholrampenicol

Nama paten :

Golongan Obat :

Mekanisme kerja :

Indikasi :

Kontara Indikasi :

5. Super Pell(pembersih Lantai)

Komposisi : Bahan Aktif 2,5 % (SLES,N)

Produksi : PT. Unilever Indonesia Tbk

Cikarang - Indonesia

No batch : DEPKES RI PKD 20303900745.

Merk Daftar: R.No;338026

C. Uraian Bakteri

MISWATI SUDIR AMIRULLAH 1502010129

Page 12: afnita Pengaruh Lingkungan).doc

Pengaruh Lingkungan

1) Klasifikasi Salmonella thyposa (Alam, 2006)

Kingdom : Prokariotik

Divisio : Scotobacteria

Class : Bacteria

Ordo : Enterobacteriales

Family : Enterobacteriaceae

Genus : Salmonella

Species : Salmonella thyposa

Morfologi (Alam, 2006)

Termasuk kuman gram negatif, tidak berspora banyak / besranya

bervariasi, bergerak dengan flagel peritin, tumbuh dengan cepat pada

pembenihan biasa tetapi tidak merugikan laktosa/ sukrosa.

Merupakan asamvdan beberapa gas dari glukosa dan maltosa.

Cenderung menghasilkan hidrogen sulfida, dapat hidup dalam air

yang dibekukan, untuk massa yang lama.

MISWATI SUDIR AMIRULLAH 1502010129

Page 13: afnita Pengaruh Lingkungan).doc

Pengaruh Lingkungan

BAB III

METODE PRAKTIKUM

A. Alat yang Digunakan

Adapun alat-alat yang digunakani pada praktikum ini yaitu: cawan

petri, disk blank, erlenmeyer, gelas ukur, inkubator, kulkas, lampu spiritus,

spoit 10 ml dan 1 ml, mistar, pipet tetes, pinset, ose bulat, rak tabung, spoit,

tabung reaksi, uank logam, vial.

B. Bahan yang Digunakan

Adapun bahan-bahan yang digunakan pada praktikum ini yaitu: cun,

Amonium hidroksida, Asam asetat, Asam nitrat, Betadine, Biore, biakan

murni (Basilus suptilis, E.coli, salmonella thypusa, Vibrio cholera), Carex,

Cefadroxil, Cefat®, harpix, kapas, kertas karbon, Medium (GNA, GNB),

Mr.mucle, S.O.S, uang logam Rp 50, Rp 100 dan Rp 1000, WPC.

A. Cara Kerja

Pengaruh Suhu

1. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan

2. Sampel dibedakan atas suhu yang bervariasi yaitu suhu lemari es,

suhu kamar dan suhu dalam inkubator.

MISWATI SUDIR AMIRULLAH 1502010129

Page 14: afnita Pengaruh Lingkungan).doc

Pengaruh Lingkungan

3. Disiapkan 3 buah tabung reaksi yang berisi medium GNB masing-

masing 10 ml.

4. Dimasukkan sebanyak 1 ml suspensi biakan mikroba salmonella

thypusa ke dalam tabung reaksi tersebut.

5. Diinkubasikan masing-masing tabung tersebut pada suhu di atas

selama 1x 24 jam

6. Diamati perubahan yang terjadi

Pengaruh pH

1. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan

2. Disiapkan 6 buah tabung reaksi yang berisi medium GNB masing-

masing 10 ml pada pH yang berbeda yaitu pH 3, pH 7 dan pH 9.

3. Suspensi biakan mikroba salmonella thypusa sebanyak 1 ml

dimasukkan ke dalam tiap-tiap tabung reaksi.

4. Untuk pH 3 ditambahkan laruitan CH3COOH 3 tetes, untuk pH 7 tidak

ditambahkan apa-apa sedangkan untuk pH 9 ditambahkan larutan

Amonium Hidroksida 3 tetes.

5. Diinkubasi dalam inkubator selama 1 x 24 jam pada suhu 37oC.

6. Diamati perubahan yang terjadi

Pengaruh Cahaya

1. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.

2. Disiapkan 4 buah cawan petri.

MISWATI SUDIR AMIRULLAH 1502010129

Page 15: afnita Pengaruh Lingkungan).doc

Pengaruh Lingkungan

3. Diambil 1 ml suspensi biakan dari mikroba uji salmonella thypusa

untuk tiap cawan petri.

4. Ditambahkan medium GNA sebanyak 10 ml untuk tiap cawan petri.

5. Dihomogenkan lalu dibiarkan sampai memadat selama beberapa

menit.

6. Diberi perlakuan sebagai berikut untuk masing-masing cawan petri

selama 15 menit :

a. Cawan petri I, dipaparkan dibawah cahaya matahari yang

dibungkus dengan kertas karbon.

b. Cawan petri II, dipaparkan dibawah cahaya matahari tetapi tidak

dibungkus dengan kertas karbin.

c. Cawan petri III, tidak dipaparkan dibawah cahaya matahari dan

tidak dibungkus dengan kertas karbon.

7. Diinkubasi dalam inkubator pada suhu 37oC selama 1 x 24 jam.

8.Diamati perubahan yang terjadi

Pengaruh Zat Kimia

1. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.

2. Disiapkan cawan petri yang telah diisi dengan medium GNA secara

aspetis sebanyak 10 ml.

3. Suspensi biakan dari mikroba uji salmonella thypusa diteteskan ke

dalam cawan petri sebanyak 1 ml.

MISWATI SUDIR AMIRULLAH 1502010129

Page 16: afnita Pengaruh Lingkungan).doc

Pengaruh Lingkungan

4. Dihomogenkan dan dibiarkan sampai memadat selama beberapa

menit.

5. Kemudian diberikan paper disc yang sebelumnya telah direndam

dengan pengawet, antibiotik, antiseptik, dan disenfektan.

6. Diinkubasi dalam inkubator selama 1 x 24 jam pada suhu 37oC.

7. Diamati zona hambatan yang terbentuk dan diukur diameternya

sebanyak 3 x pengukuran pada tiap sudutnya.

8. Diamati perubahan yang terjadi.

Pengaruh Logam

1. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.

2. Disiapkan cawan petri yang telah diisi dengan medium GNA secara

aspetis sebanyak 10 ml.

3. Suspensi biakan dari mikroba uji salmonella thypusa diteteskan ke

dalam tiap cawan petri sebanyak 1 ml.

4. Dihomogenkan dan dibiarkan sampai memadat selama beberapa menit.

5. Dimasukkan uang logam yang sebelumnya telah direndan dengan asam

nitrat dan dicuci denga aquadest.

6. Diinkubasi dalam inkubator selama 1 x 24 jam pada suhu 37oC. Diamati

pertumbuhan yang terjadi kemudian di gambar.

7. Diamati perubahan yang terjadi

MISWATI SUDIR AMIRULLAH 1502010129

Page 17: afnita Pengaruh Lingkungan).doc

Pengaruh Lingkungan

BAB IV

KAJIAN HASIL PUSTAKA

A. Gambar Hasil Praktikum

A. Pengaruh suhu

Keterangan :

1. Kapas Penutup

2. Tabung Reaksi

3. Medium GNB

4. Bentuk jamur pada

suhu 5’C

Keterangan :

1. Kapas penutup

MISWATI SUDIR AMIRULLAH 1502010129

LABORATORIUMMIKROBIOLOGI FARMASI

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

Mikroba : salmonella thypusa Medium : GNB

LABORATORIUMMIKROBIOLOGI FARMASI

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

Mikroba : salmonella thypusa Medium : GNB

Page 18: afnita Pengaruh Lingkungan).doc

Pengaruh Lingkungan

2. Tabung reaksi

3. Medium GNB

4. Bentuk jamur pada suhu

25’C

Keterangan :

1. Kapas penutup

2. Tabung reaksi

3. Medium GNB

4. Bentuk jamur pada

suhu 37’C

IV.1.2. Pengaruh pH

Keterangan :

1. Kapas penutup

2. Tabung reaksi

MISWATI SUDIR AMIRULLAH 1502010129

LABORATORIUMMIKROBIOLOGI FARMASI

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

Mikroba : salmonella thypusa Medium : GNB

LABORATORIUMMIKROBIOLOGI FARMASI

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

Mikroba : salmonella thypusaMedium : GNB

Page 19: afnita Pengaruh Lingkungan).doc

Pengaruh Lingkungan

3. Medium GNB

4. Bentuk jamur pada pH 3

Keterangan :

1. Kapas penutup

2. Tabung reaksi

3. Medium GNB

4. Bentuk jamur pada

pH 7

Keterangan :

1. Kapas penutup

2. Tabung reaksi

3. Medium GNB

MISWATI SUDIR AMIRULLAH 1502010129

LABORATORIUMMIKROBIOLOGI FARMASI

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

Mikroba : salmonella thypusaMedium : GNB LABORATORIUM

MIKROBIOLOGI FARMASIUNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

Mikroba : salmonella thypusaMedium : GNB

Page 20: afnita Pengaruh Lingkungan).doc

Pengaruh Lingkungan

4. Bentuk jamur pada pH 9

B. Pengaruh Cahaya

Keterangan :

1. Cawan Petri

2. Medium GNA.

3. Jamur Dipaparkan

dibawah matahari

dan dibungkus

kertas karbon

Keterangan :

1. Cawan Petri

2. Medium GNA

MISWATI SUDIR AMIRULLAH 1502010129

LABORATORIUMMIKROBIOLOGI FARMASI

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

Mikroba : salmonella thypusa Medium : GNA

LABORATORIUMMIKROBIOLOGI FARMASI

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

Mikroba : salmonella thypusa Medium : GNA

Page 21: afnita Pengaruh Lingkungan).doc

Pengaruh Lingkungan

3. Bentuk jamur

Dipaparkan dan tidak

dibungkus kertas

karbon

Keterangan :

1. Cawan Petri

2. Medium GNA

3. Jamur # Dipaparkan

Dibawah matahari

dan tidak dibungkus

kertas karbon

C. Pengaruh zat kimia

Keterangan :

1. Cawan Petri

MISWATI SUDIR AMIRULLAH 1502010129

LABORATORIUMMIKROBIOLOGI FARMASI

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

Mikroba : salmonella thypusa Medium : GNA

LABORATORIUMMIKROBIOLOGI FARMASI

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

Mikroba : salmonella thypusaMedium : GNA

Page 22: afnita Pengaruh Lingkungan).doc

Pengaruh Lingkungan

2. Medium GNA

3. Bentuk jamur

4. piperdisk

5. zat kimia

D. Pengaruh uang logam

Keterangan :ZZZZZZZ

1. Cawan Petri

2. Medium PDA 1

3. Jamur. 2 3

4. Uang logam 3

4

MISWATI SUDIR AMIRULLAH 1502010129

LABORATORIUMMIKROBIOLOGI FARMASI

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

Mikroba : salmonella thypusaMedium : GNA

Page 23: afnita Pengaruh Lingkungan).doc

Pengaruh Lingkungan

B. Hasil Praktikum

Lampiran Tabel Data Pengamatan

1. Pengaruh Suhu

No Mikroba UjiPertumbuhan

5°C 25°C 37°C Kontrol1 E.Coli + + -

2 Bacillus subtilis ++ ++ - -

3 Vibrio colera ++ + + -

4 Salmonella thyposha ++ + + -

2. Pengaruh pH

No Mikroba UjiPertumbuhan

3 7 9 Kontrol1 E.Coli + - ++

MISWATI SUDIR AMIRULLAH 1502010129

Page 24: afnita Pengaruh Lingkungan).doc

Pengaruh Lingkungan

2 Bacillus subtilis ++ - - ++

3 Vibrio colera ++ - ++ ++

4 Salmonella thyposha + - ++ -

3. Pengaruh Cahaya

BakteriDibungkus Tidak Dibungkus

Pengaruh C.Matahari

Tidak di Pengaruh

C.Matahari

Pengaruh C.Matahari

Tidak di Pengaruh

C.MatahariE.Coli 160 232 288 172

Bacillus subtilis 1832 328 420 244

Vibrio colera 1400 1920 - 2040

Salmonella thyposha 492 520 584 -

4. Pengaruh Zat Kimia

No Bakteri Sampel Zona Hambatan (mm)I II III IV

1. E.Coli a. Cefadroxil

b. Carex

c. Harpiks

15

20

-

10

15

-

9

6

-

13,3

13,7

-

2. Bacillus subtilis a. Thiamfenicol

b. Biore

c. Mr

32

32

12

28

28

11

31

30

15

30,3

30

12,6

3. Vibrio colera a. Cefat

b. Albothyl

c. S.O.S

8

10

11

8

9

12

9

9

11

8,3

9,3

11,3

4. Salmonella thyposha a. Kloramfenikol 11 8 7 8,6

MISWATI SUDIR AMIRULLAH 1502010129

Page 25: afnita Pengaruh Lingkungan).doc

Pengaruh Lingkungan

b. Betadine Kumur

c. WPC

8

11

9

9

8

9

8,3

9,6

5. Pengaruh Uang Logam

No Bakteri SampelI II III IV

1. E.Coli Logam Rp.1000Kelapa sawit

- - - -

2. Bacillus subtilis Logam Rp.50Komodo

- - - -

3. Vibrio colera Logam Rp.100Wayang

36 32 35 33,6

4. Salmonella thyposha Logam Rp.50 50 50 50 50

B. Pembahasan

Pada percobaan ini yang akan diamati adalah pertumbuhan dari suatu

mikroorganisme yang dipengaruhi oleh faktor lingkungan yaitu pengaruh

suhu, pengaruh pH, pengaruh cahaya, adapun pengaruh zat-zat kimia dan

pengaruh unsur-unsur logam digunakan untuk melihat bagaimana

penghambatan pertumbuhan mikroba.

Dalam mengamati pertumbuhan mikroba digunakan suspensi mikroba

Salmonella thyposa medium yang digunakan adalah medium GNA dan GNB.

Pada percobaan dengan pengaruh suhu dilakukan perlakuan

pengamatan pertumbuhan mikroba dengan variasi suhu yakni 5°C,

25°C, dan 37°C. Sampel dibedakan atas suhu yang bervariasi yaitu suhu

lemaries, suhu kamar dan suhu dalam inkubator. Disiapkan 3 buah tabung

reaksi yang berisi medium GNB masing masing 10 ml. Dimasukkan sebanyak

MISWATI SUDIR AMIRULLAH 1502010129

Page 26: afnita Pengaruh Lingkungan).doc

Pengaruh Lingkungan

1 ml suspensi biakan mikroba Salmonella thyposa ke dalam tabung reaksi

tersebut. Diinkubasikan maisng-masing tabung tersebut pada suhu di atas

selama 1x 24 jam Mikroba dapat bertahan hidup dalam suatu batas -

batas temperatur tertentu dimana untuk setiap spesies ada batasan

maksimum dan minimum untuk pertumbuhannya . Untuk bakteri Salmonella

thyposa pertumbuhan maksimalnya pada suhu 37oC .

Untuk pengaruh pH, disiapkan 4 buah tabung reaksi yang berisi

medium GNB masing-masing 10 ml pada pH yang berbeda yaitu pH 3, pH 7

dan pH 9 Suspensi biakan mikroba Salmonella thyposa sebanyak 1

mldimasukkan ke dalam 3 tabung reaksi. 1 tabung reaksi yang lain sebagai

kontrol Diinkubasi dalam inkubator selama 1 x 24 jam pada suhu 37oC.

Perubahan pH dalam lingkungan mikroba dapat mempengaruhi proses

pertumbuhan mikroba. Pada waktu pertumbuhan suatu mikroba, konsentrasi

ion hidrogen (pH) di dalam media tempat tumbuhnya mempengaruhi protein

(baik enzim dan sistem pengangkutannya) yang terdapat pada membran

selnya.

Dari data pengamatan yang diperoleh Salmonella thyposa banyak

yang tumbuh pada pH 7, sedangkan pada pH 3 jumlah yang tumbuh sedang-

sedang, dan pada pH 9 tidak ada pertumbuhan.

Pada percobaan pengaruh cahaya dilakukan 3 perlakuan yang

berbeda pada suspensi biakan-biakan mikroba. Pada cawan petri I

MISWATI SUDIR AMIRULLAH 1502010129

Page 27: afnita Pengaruh Lingkungan).doc

Pengaruh Lingkungan

dipaparkan pada sinar matahari lalu dibungkus karbon. Pada cawan petri II

tidak dipaparkan di bawah sinar matahari dan juga dibungkus dengan karbon

sementara cawan petri III dipaparkan pada sinar matahari tanpa dibungkus

karbon. Kertas karbon merupakan bahan yang digunakan untuk

menghambat pencahayaan langsung sinar matahari sehingga menghambat

pertumbuhan mikroba.

Berdasarkan data pengamatan yang diperoleh, Salmonella thyposa

banyak yang tumbuh pada cawan petri III, tumbuh sedang pada cawan petri

II, dan sedikit tumbuh pada cawan petri I.

Pada pengaruh zat kimia Penghambatan pengaruh zat-zat kimia

dilakukan dengan mengukur zona hambatan terhadap masing-masing zat

kimia. Pada percobaan ini digunakan antibiotic Klorampenikol, Betadine

kumur, WPC.

Pada data pengamatan yang diperoleh, Salmonella thyposa zona

hambatan pertumbuhan yang paling luas adalah WPC , lalu disusul

Klorampenikol , dan yang terakhir Betadine kumur.

Untuk pengaruh logam sampel yang digunakan adalah uang logam

Rp 50,- Sebelum dimasukkan dalam cawan petri uang logam terlebih dahulu

dicuci dengan asam nitrat (HNO3) untuk menghilangkan sifat alkali dari uang

logam tersebut dan agar menghilangkan karatan.

MISWATI SUDIR AMIRULLAH 1502010129

Page 28: afnita Pengaruh Lingkungan).doc

Pengaruh Lingkungan

Berdasarkan data pengamatan untuk bakteri Salmonella thyposa

memiliki zona penghambat pertumbuhan sebesar 50 mm.

MISWATI SUDIR AMIRULLAH 1502010129

Page 29: afnita Pengaruh Lingkungan).doc

Pengaruh Lingkungan

MISWATI SUDIR AMIRULLAH 1502010129

Page 30: afnita Pengaruh Lingkungan).doc

Pengaruh Lingkungan

BAB VI

PENUTUP

A. KESIMPULAN

1. Pengaruh suhu

Pada suhu 5oC pertumbuhan Salmonella thyposa hasilnya (+)

Pada suhu 25oC pertumbuhan Salmonella thyposa hasilnya (++)

Pada suhu 37oC pertumbuhan Salmonella thyposa hasilnya (-)

2. Pengaruh pH

Pada pH 3 pertumbuhan Salmonella thyposa (+)

Pada pH 7 pertumbuhan Salmonella thyposa (-)

Pada pH 9 pertumbuhan Salmonella thyposa (++)

3. Pengaruh zat kimia

Desinfektan sampelnya WPC, zona hambatan Salmonella thyposa

9,6

Antibiotik sampelnya kloramfenikol, zona hambatan Salmonella

thyposa 8,6

Antiseptik sampelnya betadine kumur , zona hambatan

Salmonella thyposa 8,3

4. Pengaruh cahaya

MISWATI SUDIR AMIRULLAH 1502010129

Page 31: afnita Pengaruh Lingkungan).doc

Pengaruh Lingkungan

Metode Dibungkus karbon dan dipaparkan di sinar matahari,

jumlah koloni dari Salmonella thyposa 492

Metode Dibungkus karbon tapi tidak dipaparkan di sinar

matahari, jumlah koloni dari Salmonella thyposa 520

Metode tidak Dibungkus karbon dan dipaparkan di sinar

matahari, jumlah koloni dari Salmonella thyposa 584

5. Pengaruh Logam

Uang Rp 50,- menghasilkan zona hambatan dari Salmonella

thyposa 50

MISWATI SUDIR AMIRULLAH 1502010129

Page 32: afnita Pengaruh Lingkungan).doc

Pengaruh Lingkungan

B. SARAN

Sebaiknya asisten selalu mengawasi praktikan agar tidak terjadi

kesalahan yang fatal.

MISWATI SUDIR AMIRULLAH 1502010129

Page 33: afnita Pengaruh Lingkungan).doc

Pengaruh Lingkungan

DAFTAR PUSTAKA

Anonim,2011, Penuntun Praktikum Mikrobiologi Dasar, Universitas Muslim Indonesia, Makassar.

Ditjen POM, 1979, Farmakope Indonesia Edisi III, DEPKES RI, Jakarta.

Djide MS, Natsir, Drs. 2007, Penuntun Praktikum Mikrobiologi Dasar. Makassar : Universitas Hasanuddin.

Garrity M. George, 2004, Taxonomic Autline of the Prokaryetos Bergey`s Manual Systemic Bacteriology. Second edition.

Irianto, Koes, Drs. 2006, Mikrobiologi: Menguak Dunia Mikroorganisme Jilid I. Bandung : Yrama Widya.

Jutono, dkk., 1975, Mikrobiologi Untuk Perguruan Tinggi, Dep. Mikrobiologi, Fak.Pertanian, UGM, Yogyakarta.

Suriawiria, H. Unus, Prof. 2005, Mikrobiologi Dasar. Jakarta : Papas Sinar Sinanti.

Land,Waluyo,M.Kes.Drs.2004.MIKROBIOLOGI UMUM .UMM PRESS. Malang

MISWATI SUDIR AMIRULLAH 1502010129

Page 34: afnita Pengaruh Lingkungan).doc

Pengaruh Lingkungan

LAMPIRAN

Skema Kerja

1. Pengaruh suhu

MISWATI SUDIR AMIRULLAH 1502010129

Dalam kulkas

Pada suhu kamar

Dalam inkubator

Suspensi bakteri

5oC

25oC

37oC

Diamati

1x 24 jam

Medium GNB0,5 mL 0,5 mL

0,5 mL

Page 35: afnita Pengaruh Lingkungan).doc

Pengaruh Lingkungan

2. Pengaruh pH

MISWATI SUDIR AMIRULLAH 1502010129

Suspensi bakteri

pH 4 pH 7 pH 9

Dalam inkubator suhu 37oCselama 1x24 jam

Diamati

Medium GNB

0,5 mL 0,5 mL0,5 mL

Page 36: afnita Pengaruh Lingkungan).doc

Pengaruh Lingkungan

3. Pengaruh cahaya

MISWATI SUDIR AMIRULLAH 1502010129

Suspensi bakteri

Medium GNA 0,5 mL

0,5 mL

0,5 mL

dibungkus

dipaparkan ☼

15-20 menit

≠ dibungkus

dipaparkan ☼

15-20 menit

dibungkus

≠dipaparkan ☼

Dalam inkubator suhu 37oCselama 1x24 jam

Diamati

Page 37: afnita Pengaruh Lingkungan).doc

Pengaruh Lingkungan

4. Pengaruh bahan kimia

MISWATI SUDIR AMIRULLAH 1502010129

Suspensi bakteri

Medium GNA

Diamati

klofamfenikol WPC

Dalam incubator suhu 37oCselama 1x24 jam

0,5 mL

B.kumur

Page 38: afnita Pengaruh Lingkungan).doc

Pengaruh Lingkungan

5. Pengaruh Logam Berat (Uang logam)

MISWATI SUDIR AMIRULLAH 1502010129

Diamati Dalam incubator suhu 37oC

selama 1x24 jam

Medium GNA

Suspensi bakteri

0,5 ml

Uang logam Rp.50,. -

Dalam incubator suhu 37oCselama 1x24 jam