BAB IV BUSINESS PLAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/bab 4_2013_0013.pdfAir terjun...
Transcript of BAB IV BUSINESS PLAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/bab 4_2013_0013.pdfAir terjun...
BAB IV
BUSINESS PLAN
4.1. Business Company Overview
4.1.1. Brand Name
Kami memilih nama Tallulah sebagai brand name. Tallulah berasal dari
bahasa Choctaw, yaitu, bahasa dari suatu negara di Amerika yang memiliki makna air
terjun (Wikipedia, 2012). Air terjun memiliki filosofi sebagai tempat jatuhnya air dari
tempat tinggi ke tempat yang rendah. Air terjun juga merupakan panorama yang
mengagumkan dan memiliki manfaat bagi lingkungan sekitarnya karena air
merupakan cairan utama penopang alam. Kami meyakini bahwa hal ini memiliki
hubungan yang akan menggambarkan karakteristik dari Tallulah yang selalu ingin
membangun sebuah cerita, berbagi dan selalu bermanfaat bagi lingkungan. Hal ini
dapat mewakili gambaran kami bahwa setiap anak adalah karunia Tuhan yang
mengagumkan dan akan membahagiakan serta bermanfaat bagi lingkungannya kelak.
Tallulah’s Brand values:
Gambar 4.1: Tallulah’s Brand Value
40
Brand value kami dibuat berdasarkan nilai-nilai yang ingin kami anut untuk
brand kami. Nilai ini akan tercermin dari segala aktivitas kami yang dapat dirasakan
oleh pelanggan kami.
Caring adalah core value yang kami usung karena ingin memposisikan
Tallulah sebagai brand yang baik, yang tidak hanya sekedar menawarkan fashion,
melainkan peduli terhadap bayi yang membutuhkan baju yang layak.
Brand value yang kami terapkan untuk Tallulah adalah collaborative,
inspiring dan storytelling. Kami percaya bahwa kami harus berkolaborasi dengan
orang lain untuk mensukseskan bisnis kami dalam hal ini berkolaborasi dengan artis
atau orang terkenal. Kolaborasi ini akan jadi kekuatan yang menopang Tallulah.
Selain itu bisnis kami juga harus bisa menginspirasi banyak orang bahwa ternyata
untuk membantu masyarakat kurang mampu bisa dilakukan melalui hal kecil terlebih
dahulu sehingga kami berharap gerakan yang kami mulai akan bisa berkembang
sehingga cerita mengenai bisnis kami akan diketahui oleh banyak orang.
4.1.2. Vision and Mission
Vision
Menjadi perusahaan terbaik di bidang produk bayi yang ingin membuat dunia
menjadi lebih baik.
Mission
Menjual baju bayi berkualitas terbaik agar bisa menyediakan baju bayi yang
layak untuk bayi yang membutuhkan.
4.2. Marketing Plan
Dalam memasarkan produk Tallulah, perusahaan kami mengacu terhadap
pendapat yang dikemukakan oleh Kotler (2000) bahwa manajemen pemasaran adalah
penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan program-program yang
ditujukan untuk mengadakan pertukaran dengan maksud untuk mencapai tujuan
organisasi. Hal ini sangat tergantung pada penawaran organisasi dalam memenuhi
kebutuhan dan keinginan pasar tersebut serta menentukan harga, mengadakan
pelayanan dan distribusi yang efektif untuk memberitahu, mendorong serta melayani
pasar.
4.2.1. Segmenting, Targeting, Positioning
Segmenting
Produk pakaian bayi yang ditawarkan oleh Tallulah menyasar kepada wanita di
seluruh Indonesia.
Targeting
Menargetkan pelanggan yang tergolong:
1. Menengah ke-atas
2. Usia 25 – 35 tahun
3. Pengeluaran Rp. 600.000 – Rp.6.000.000 / bulan (Data dari Yuswohady,
Consumer 3000)
4. Memiliki jiwa sosial yang tinggi
5. Menyukai desain dan seni
6. Pekerja
7. Memiliki anak usia (0-3 tahun) atau akan memiliki bayi
8. Tinggal di kota-kota besar Indonesia
Menurut data yang kami peroleh dari Facebook, jumlah perempuan yang
menjadi target market kami adalah sebesar 179.380 orang. Berikut adalah data yang
kami dapat dari Facebook:
Facebook menggunakan teknik sociograph dalam membangun jaringan
pertemanannya. Teknik sociograph menentukan interest based dari setiap orang. Data
ini diberikan oleh Facebook kepada pengiklan untuk menargetkan secara spesifik
siapa saja orang yang diincarnya ketika iklannya muncul di Facebook.
Positioning
Tallulah merupakan perusahaan lokal yang akan menjual produk baju bayi dengan
kategori exclusive, sehingga kualitas, design, dan tujuan dari Tallulah yang peduli
terhadap anak-anak yang kurang mampu, akan memposisikan Tallulah pada kategori
perusahaan yang menargetkan penjualannya terhadap market kelas menengah ke atas.
Positioning Competition by Price and Quality:
Gambar 4.2: Positioning Competition by Price and Quality
4.2.2. Comparison with Competitors
Brand Quality Price (Average) Design
Produk China 1 Rp. 15.000 – Rp. 50.000 1
Produk Indonesia 1 Rp. 25.000 – Rp. 75.000 1
cilukba.com 2 Rp. 80.000 – Rp. 150.000 2
AdikBayi.com 2 Rp. 80.000 – Rp. 150.000 2
carter’s 2 Rp. 90.000 – Rp. 150.000 2
Tallulah 3 Rp. 100.000 – Rp. 135.000 3
Baby GAP 2 IDR 110.000 – 200.000 2
mothercare 2 IDR 100.000 – 180.000 2
*quality and design: scala 1 – 3
Tabel 4.1: Comparison with Competitors
4.2.3. SWOT Analysis
Analisa SWOT dilakukan untuk menilai kondisi intern perusahaan seperti
daya kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness) maupun kondisi eksternal yang
berupa kesempatan (opportunity) dan ancaman (threat), yang diharapkan dapat
memberi informasi kepada perusahaan situasi yang dihadapi perusahaan dan sebagai
tindak lanjut perusahaan dalam menentukan strateginya. Konsep analisa SWOT dapat
membantu mengklarifikasi situasi yang akan terjadi, isu-isu penting.
Strength adalah daya kekuatan atau kemampuan perusahaan yang tidak dimiliki oleh
pesaing. Kekuatan dapat digunakan sebagai dasar perusahaan untuk mencapai
keunggulan kompetisi. Contoh strength antara lain:
a. Hak Paten
b. Aset fisik yang berharga
c. Keahlian sumber daya manusia
d. Brand name yang kuat
e. Memiliki akses eksklusif sumber daya alam
Weakness adalah suatu hal yang menjadi kelemahan atau kekurangan. Contoh
weakness antara lain:
a. Reputasi buruk
b. Kurang akses sumber daya alam
c. Tidak memiliki aset yang memadai
Opportunities adalah faktor eksternal dimana kondisi-kondisi tersebut dapat
membuka kesempatan baru yang dapat menciptakan keuntungan bagi perusahaan.
Contoh opportunities adalah:
a. Masuknya teknologi baru
b. Terbukanya target pasar baru
c. Kebutuhan konsumen yang tidak terpenuhi
Threats adalah kondisi lingkungan eksternal dimana kondisi tersebut menjadi sesuatu
yang dapat mengganggu kesejahteraan perusahaan. Contoh ancaman antara lain:
a. Masuknya perusahaan pesaing baru
b. Regulasi baru
c. Barang pengganti
Kekuatan (strengths) kami adalah:
Produk baju bayi yang berkualitas tinggi mulai dari bahan kain, sablon hingga
kemasan.
Design printing yang mengedukasi. Setiap design yang disablon pada produk,
akan mengandung arti dan cerita tersendiri.
Memiliki nilai eksklusif karena hanya diproduksi dengan jumlah terbatas.
Menggunakan media online atau internet dalam operasional pemasaran,
sehingga dapat menjangkau sampai ke seluruh Kota di Indonesia.
Proses penjualan dilakukan melalui e-commerce. Hal ini sangat berpengaruh
pada bisnis kami, karena dengan adanya e-commerce akan mengurangi biaya
penyewaan toko fisik. Hal ini juga memudahkan semua konsumen untuk dapat
mengakses melalui berbagai media sehingga dapat lebih efisien dari segi
waktu maupun biaya.
Kelemahan (weaknesses) kami adalah:
Perusahaan ini baru akan beroperasi, sehingga belum memiliki testimonial
yang dapat mendukung kepercayaan konsumen dalam bertransaksi online.
Dimana testimoni merupakan salah satu faktor yang dapat memotivasi
pembeli untuk melakukan belanja online.
Kesempatan (opportunities) kami adalah:
Besarnya angka pencarian atas kata kunci yang berhubungan dengan bayi
melalui mesin pencari di internet. Hal ini tentu adalah peluang bagi kami
untuk menjadi penyedia baju bayi.
Adanya peningkatan angka kelahiran di Indonesia, sehingga permintaan atas
pakaian bayi akan selalu ada seiring dengan banyaknya angka kelahiran.
Psikologis ibu yang selalu ingin memberikan semua yang terbaik untuk
bayinya. Dalam hal ini, baju merupakan salah satu kebutuhan primer untuk
bayi, sehingga produk kami dapat menjadi pilihan bagi ibu sebagai calon
pelanggan.
Ancaman (threats) kami adalah:.
Merek lokal maupun asing yang memasarkan produknya di pertokoan, saat ini
sudah mulai menggunakan media online sebagai alternatif media
penjualannya. Hal tersebut merupakan ancaman bagi Tallulah yang
memasarkan produk melalui media online.
Adanya pendapat yang mengatakan kalau produk impor lebih baik dibanding
produk lokal
Untuk bisa menjalankan usaha ini, kami menyadari bahwa kami perlu
memperkuat nilai dan diferensiasi dari produk kami. Namun didalam prosesnya kami
juga perlu untuk mengenali kelemahan dan ancaman yang berpotensi menjadi
penghambat berjalannya usaha ini. Adapun hal-hal yang akan kami lakukan untuk
menanggulangi hambatan tersebut antara lain:
1. Melakukan pendekatan pada artis atau tokoh publik yang memiliki pengaruh
di dunia online sebagai supporter. Hal ini tentunya akan membantu kami
untuk memberikan tanggapan mereka terhadap produk yang akan kami jual.
Artis dinilai cukup efektif dalam memberi pengaruh terhadap pembelian,
karena mereka merupakan role model bagi penggemarnya. Artis atau tokoh
publik yang akan kami ajak untuk kolaborasi adalah artis yang memiliki
kepedulian terhadap hal-hal sosial serta menyadari pentingnya berbagi dengan
lingkungan sekitar. Artis yang akan kami pilih merupakan artis yang dapat
mewakili karakter dari produk-produk Tallulah. Artis atau tokoh publik yang
akan kami ajak untuk bergabung berasal dari berbagai macam latar belakang
pekerjaan. Dengan cara tersebut, kami akan mendapatkan opini atau
rekomendasi pada website dan social media dari para artis atau tokoh publik,
sehingga bisa menjadi review menarik bagi calon pelanggan yang berkunjung
pada website maupun akun social media Tallulah.
2. Keberadaan banyaknya merek asing untuk baju bayi di Indonesia merupakan
salah satu ancaman bagi kami. Mothercare merupakan salah satu merek asing
yang menjadi kompetitor utama kami. Berdasarkan hasil interview, mayoritas
responden menyatakan pernah membeli baju bayi di Mothercare. Alasan para
responden adalah bagusnya kualitas bahan dan model yang up to date.
Sebagai pemain baru yang akan menjadikan Mothercare sebagai kompetitor,
kami perlu melihat celah yang belum dilakukan oleh Mothercare. Salah satu
hal yang kami lakukan adalah dengan memperkuat nilai lain yang akan kami
berikan pada pelanggan, yaitu melalui design printing yang memiliki nilai
edukasi dengan harga jual yang lebih murah dari produk Mothercare.
Selain perbaikan dari sisi fitur produk, kami juga melakukan penambahan nilai
pada konsumen yaitu berbelanja yang lebih efisien dengan cara berbelanja online.
Metode penjualan berbasis online juga akan mempermudah kami untuk melakukan
pendekatan pada konsumen Mothercare. Sejauh observasi yang kami lakukan,
Mothercare tidak memaksimalkan sistem penjualan online mereka di Indonesia.
Selain itu Mothercare juga tidak memanfaatkan akun social media yang mereka miliki
untuk bisa berinteraksi dengan pelanggannya. Padahal target marketnya di Indonesia,
yaitu, wanita cukup aktif menggunakan akun social media.
4.2.4. Marketing Mix
Konsep pemasaran telah mengalami perkembangan yang sangat baik. Salah
satu konsep di dalam pemasaran yang sangat penting dan tidak boleh dilupakan oleh
pemasar, pebisnis, maupun perusahaan adalah bauran pemasaran (Marketing mix).
Bauran pemasaran dapat digunakan untuk mecapai tujuan pendirian perusahaan yaitu
perusahaan yang bertumbuh dan berkembang. Adapun menurut Kotler (2002)
marketing mix adalah sejumlah alat-alat pemasaran taktis yang dapat dikendalikan
oleh perusahaan untuk memperoleh tanggapan dari pasar sasaran seperti keinginan
perusahaan, dimana bauran pemasaran ini adalah kombinasi dari empat variabel atau
kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran yakni product (produk), price
(harga), place (sistem distribusi), dan promotion (promosi).
Produk adalah barang dan / atau jasa yang ditawarkan di pasar untuk
dikonsumsi oleh konsumen. Beberapa elemen dari produk adalah kualitas,
bentuk fisik, kemasan, merek, servis, dan lain-lain.
Harga menduduki tempat yang penting karena akan menentukan penerimaan
perusahaan. Dalam menentukan harga harus menitikberatkan pada
kemampuan pembeli pada harga yang telah ditetapkan. Harga bukan semata-
mata untuk menutupi biaya produk dan keuntungan yang diinginkan
perusahaan, tetapi yang lebih penting akan menunjukan persepsi konsumen
terhadap suatu produk.
Distribusi merupakan upaya agar produk yang ditawarkan berada pada tempat
dan waktu yang tepat sesuai dengan kebutuhan konsumen dengan biaya wajar.
Promosi merupakan salah satu variabel yang penting dalam pemasaran yang
merupakan suatu proses yang berlanjut. Promosi dapat membantu untuk
memperbaiki hubungan antara pemasar dan konsumen.
4.2.4.1. Product
Produk kami adalah baju bayi. Kami memfokuskan pada jenis pakaian bayi
yang digunakan untuk bepergian. Jenis pakaian yang kami tawarkan berupa: jumper,
kaos, dan sweater. Kami akan mengkolaborasikan desain yang berbeda, menarik dan
memiliki cerita pada setiap model pakaian bayi melalui sablon. Sablon yang kami
gunakan juga berasal dari bahan ramah lingkungan seperti yang tentunya aman bagi
kulit bayi.
Untuk menjadi produk yang menarik, Tallulah berusaha untuk membuat
diferensiasi dari produk yang ada di pasaran. Oleh sebab itu, kami melakukan
perbandingan melalui beberapa faktor dengan merek impor yang kami anggap akan
menjadi kompetitor. Kami memilih Mothercare sebagai kompetitor Tallulah.
Pemilihan ini berdasarkan hasil wawancara kami terhadap 15 orang responden yang
mewakili target market kami yang mayoritas memilih Mothercare sebagai merek baju
bayi yang mereka kenal.
4.2.4.2. Price
Dalam konsep harga, harga merupakan bagian penting bagi pelanggan dan
juga bagi perusahaan. Bagi pelanggan, harga dipandang sebagai nilai produk,
sedangkan bagi perusahaan atau produsen harga dipandang sebagai alat yang dapat
membantu menghasilkan profit. Menurut teori ekonomi, biasanya harga dipandang
sebagai sejumlah uang yang harus kita keluarkan untuk mendapatkan sesuatu yang
kita inginkan, yaitu kita menganggap harga sebagai suatu perbandingan (rasio) formal
yang mengindikasikan kuantitas uang (atau barang dan jasa) yang diperlukan untuk
memperoleh suatu barang atau jasa. Tetapi dalam buku yang lain harga dinyatakan
secara sederhana yaitu Harga (price) adalah nilai suatu barang yang dinyatakan degan
uang.
Menurut Kotler & Armstrong (Principles of Marketing 14th edition 2009,
p338) menyatakan bahwa ada beberapa macam strategi penentuan harga yang dapat
digunakan oleh perusahaan atau pemasar untuk menjual produknya yaitu antara lain
strategi penetapan harga produk baru, strategi penetapan harga bauran produk, strategi
penyesuaian produk, dan strategi perubahan harga.
Tallulah merupakan suatu merek baru dari produk baju bayi yang akan masuk
ke dalam pasar. Mengacu pada strategi penentuan harga menurut Kotler &
Armstrong, maka Tallulah termasuk dalam “New Product Pricing Strategies”. Dalam
penetapan harga untuk produk baru, maka perusahaan dapat memilih salah satu di
antara dua strategi, yaitu “Market Skimming Pricing” atau “Market Penetration
Pricing” (Kotler & Armstrong, 2009).
Kualitas yang baik dengan produksi termasuk dari strategi marketing Tallulah,
sehingga perusahaan kami mengikuti strategi penetapan harga produk baru yakni
Market Skimming Pricing. Berdasarkan observasi selama proses penelitian yang kami
lakukan mengenai willing to pay dari konsumen yang termasuk target market kami,
maka konsumen mampu membeli satu produk baju bayi untuk bepergian yang
berkualitas dan setara dengan produk impor antara Rp.85.000,- hingga Rp.200.000,-
Hal tersebut mendorong kami sebagai pebisnis untuk menetapkan harga yang tidak
murah jika diukur dari standar harga yang konsumen berikan, namun tidak melebihi
willing to pay dari konsumen yang termasuk target market kami.
Dilihat dari sisi kompetitor yakni Mothercare, maka kami menetapkan harga
untuk satu item produk pakaian bayi adalah:
Tahun Kaos Jumper Sweater
Tahun ke-1 s/d
Tahun ke-3
IDR 100.000 IDR 110.000 IDR 135.000
Tahun ke-4 s/d
Tahun ke-5
IDR 110.000 IDR 121.000 IDR 148.500
Tabel 4.2: Tabel harga produk Tallulah
Harga tersebut kami tentukan melalui beberapa pertimbangan, yaitu penentuan harga
yang termasuk di dalam willing to pay dari target market kami, dan strategi penetapan
harga yang termasuk lebih murah dari harga yang ditawarkan oleh kompetitor.
4.2.4.3. Place
Distribusi yang kami gunakan adalah melalui media internet sebagai media
yang menjadi alat pendistribusian baju bayi yang akan kami jual kepada pelanggan.
Saat ini bisnis online banyak dijalankan oleh masyarakat, karena bisnis online
memiliki beberapa kelebihan yang tidak dimiliki oleh bisnis offline seperti dalam hal
pendistribusian (bisnisukm.com, Agustus 2010).
Berikut beberapa keuntungan bisnis online yang menjadi daya tarik para
pencari usaha:
Menjangkau pasar yang lebih luas dibandingkan toko offline.
Keuntungan yang kedua dari bisnis online adalah, luasnya jangkauan pasar.
Karena dengan jaringan internet, dapat membantu pemasaran bisnis yang
Anda jalankan hingga mencakup semua daerah bahkan sampai ke lain negara.
Yang dibutuhkan hanya optimalisasi penggunaan SEO, agar bisnis Anda
mudah ditemukan pelanggan.
Biaya operasional yang cenderung lebih murah dibandingkan bisnis
offline.
Bisnis online dapat dikerjakan dari rumah, dan tidak terlalu membutuhkan
biaya operasional yang terlalu tinggi layaknya bisnis offline.
Memberikan keuntungan baik materi maupun non materi.
Keuntungan materi yang diperoleh dari bisnis online tidak kalah besar
dibandingkan bisnis offline, karena biaya operasional bisnis online yang
cenderung masih rendah. Selain itu keuntungan non materi dengan bertambah
luasnya jaringan, juga sangat membantu perkembangan bisnis online yang
dijalankan.
Waktu kerja bisnis online yang tidak terbatas.
Waktu kerja dapat dilakukan 24 jam. Karena dalam menjalankan bisnis online
yang bekerja adalah sistem, sehingga tugas kami sebagai pemilik usaha hanya
memberikan follow up atas permintaan yang telah diterima sistem
Mudahnya pelayanan yang diberikan kepada para konsumen
Misalnya untuk pembayaran dapat dilakukan dengan mencantumkan nomor
rekening perusahaan Anda, sehingga hasil omset penjualan dapat langsung
Anda terima.
4.2.4.4. Promotion
Kami akan melakukan beberapa kegiatan promosi penjualan melalui media
online dan below the line. Pada kegiatan promosi online, kami akan memanfaatkan
beberapa akun social media seperti Twitter dan Facebook sebagai marketing tools.
Sedangkan pada kegiatan promosi below the line, kami akan mengikuti event dan
yang terkait dengan produk kami. Kegiatan promosi ini sepenuhnya akan dilakukan
oleh staf marketing kami selaku Account Executive dan Online Marketing Staff.
4.2.5. Marketing Strategy
Strategi marketing Tallulah akan berfokus di dunia online karena letak
tokonya juga yang berupa toko online. Fokus Tallulah adalah bagaimana menarik
pelanggan datang berkunjung dan membuat hubungan yang erat dengannya melalui
pendekatan online marketing yang terintegrasi menggunakan teknik mesin pencari
Optimization (SEO), social media dan content marketing.
Kemajuan teknologi membuat adanya perubahan dalam perilaku konsumen.
Jika dahulu dikenal teknik AIDA (Attention Interest Desire Action), saat ini teknik
AISAS (Attention Interest Search Action Share) yang dikembangkan pertama kali
oleh Dentsu lebih sesuai dengan keadaan.
Search (pencarian) merupakan pendorong utama orang untuk membeli barang
menurut Lee Odden (Optimize, p5). Oleh karena itu Tallulah harus mampu
menjangkau pelanggannya yang melakukan pencarian terkait baju bayi.
Untuk memenangkan persaingan online, Tallulah harus mampu bersaing
dengan kompetitornya. Oleh karena itu dalam rangka menyempurnakan strategi
marketing online, kami terlebih dahulu meriset kompetitor yang berhadapan secara
online. Ada 3 perusahaan yang kami riset, yaitu, Cilukba, AdikBayi dan Mothercare.
Berikut adalah demografi kompetitor Tallulah:
Gambar 4.3: Audience Demographics for Cilukba.co.id
Gambar 4.4: Audience Demographics for Adikbayi.com
Gambar 4.5: Audience Demographics for mothercare.com
Apabila diperhatikan, pelanggan masing-masing perusahaan tersebut serupa
dengan Tallulah, yaitu, berasal dari kalangan perempuan berusia 25-35 tahun yang
memiliki anak dan memiliki tingkat pendidikan yang baik. Hal yang patut mendapat
perhatian adalah ketika mengetahui darimana mereka mencari website-website bayi
ini, yaitu, ketika berada dirumah. Jika semua perusahaan ini memiliki tipe pelanggan
yang sama, maka kami memperkirakan kalau Tallulah pun akan mengalami hal
serupa.
Berdasarkan hal tersebut, kami berasumsi kalau ibu-ibu tersebut sedang
senggang waktunya karena berada di rumah dan berniat mencari baju bayi yang dijual
di internet sambil menjaga bayinya. Tentunya jika seperti itu, mereka pun akan
mencari hal-hal lain yang terkait dengan bayi. Inilah yang akan kami manfaatkan
dalam membuat strategi marketing untuk menjangkau mereka.
Setelah mengetahui perilaku target market yang diincar, kami juga harus
mengetahui kata kunci apa saja yang digunakan oleh kompetitor kami. Setelah
dilakukan penelusuran melalui situs Alexa, diketahui kalau kata kunci yang dimiliki
oleh mereka adalah 'toko bayi online', 'baju bayi online' ''toko bayi', 'popok bayi', 'baju
bayi', 'baju bayi imut' dan lainnya. Menetahui hal ini, kami lalu mencari kata kunci
yang lain, yang juga memiliki potensi untuk menjangkau pelanggan. Menggunakan
situs Ubersuggest, kami mendapatkan berbagai kata kunci potensial seperti 'baju bayi
branded', 'baju bayi lucu', 'baju bayi new born', 'baju bayi online shop', 'baju bayi
umur 3 bulan, 'baju bayi usia 3 bulan', baju bayi umur 9 bulan, ' baju bayi umur 1
tahun' dan lain-lain. Kata kunci dibutuhkan untuk berkompetisi di search engine
sehingga dengan mengetahui kata kunci yang dipakai kompetitor, Tallulah bisa
mencari lahan bisnis lainnya untuk memenangkan pelanggan.
Strategi berikutnya yang akan kami lakukan setelah mengetahui kondisi
persaingan online adalah dengan membuat perencanaan content marketing. Menurut
Lee Odden, content marketing adalah sebuah pendekatan untuk menarik dan
mengilhami pelanggan kepada kesimpulan logis untuk membeli barang melalui
konten (Optimize, p99). Konten adalah alasan utama mengapa mesin pencari masih
bisa eksis sampai sekarang. Oleh karenanya pemahaman yang baik terhadap mesin
pencari dan konten yang relevan akan membuat Tallulah terhubung dengan pelanggan
secara lebih efektif dan efisien.
Berikut adalah tahapan content marketing yang akan dilakukan oleh Tallulah:
Awareness Consideration Purchase Customer
Service
Brand Luxury
- Advertising
- PR
- Word of mouth
- Search
- Social Media
- Viral Content
- Blog
- Search
- Social Media
- Sharing
-Social Networking
- Website
- Microsite
- Landing Page
- Search
- Social Media
- Mobile
- IM Chat
- Call Center
- Search
- Social Media
- Promotion
- Blog
- Search
- Social Media
Tabel 4.3: Tahapan content marketing yang akan dilakukan oleh Tallulah
Penjelasam masing-masing tahap:
Awareness. Tahap ini adalah upaya membuat Tallulah dicari oleh orang
menggunakan mesin pencari, social media dan medium online lainnya yang
memiliki peran sebagai media informasi
Consideration. Setelah orang mengetahui mengenai merek Tallulah dan
produknya, konten bisa mengedukasi pengunjung website mengenai
keunggulan yang dimiliki oleh Tallulah dibanding kompetitor. Konten tersebut
dibuat di blog, social media, website dan lainnya. Penguasaan kata kunci dan
penggunaan social media yang baik akan membuat kredibilitas Tallulah naik
dan membantu terjadinya penjualan.
Purchase. Setelah pelanggan melakukan pembelian, ini bukanlah akhir dari
proses penjualan karena kami masih harus terus memperbaiki konten di
website dan social media Tallulah. Penggunaan analisa website pada tahap ini
bisa membantu kami mengetahui apa yang diminati oleh pelanggan sehingga
kami bisa lebih baik lagi menawarkan pengalaman yang menakjubkan ketika
pelanggan datang kembali mengunjungi website Tallulah.
Customer Service. Membuat pelanggan nyaman atas segala pembeliannya
adalah tugas dari Tallulah. Hal ini bisa membantu menaikkan tingkat kepuasan
pelanggan.
Loyalty. Pelanggan membeli produk Tallulah dan terus mengunjungi website
untuk mencari sesuatu yang baru. Hal ini bisa memberikan wawasan mengenai
motivasi pelanggan dan ketertarikannya pada produk Tallulah.
Pengertian dan pemahaman yang mendalam terhadap bisnis baju bayi
membantu kami mengetahui konten apa saja yang menarik untuk dilihat oleh calon
pelanggan Tallulah. Untuk itu, berikut adalah contoh konten editorial yang dibuat
untuk menarik pelanggan ke dalam website:
Tanggal Judul Kategori Kata Kunci Media
16/9/12 Pilih ASI agar bayi
lebih sehat
Artikel Blog ASI, Bayi Sehat Blog
17/9/12 15 bayi dengan gaya
paling fashionable
Social Media Gaya Bayi, Trend
Baju Bayi Terkini
Twitter,
18/9/12 Bagaimana
mendapatkan momen
untuk memotret bayi
Social Media Foto Bayi Forum
19/9/12 Kenapa bayi sering
muntah?
Artikel Blog Bayi Muntah Blog
20/9/12 12 arti tangisan bayi Video Bayi Nangis,
Tangisan Bayi
Youtube
21/9/12 Tips mengasuh bayi
untuk ibu pekerja
Ebook Cara mengasuh
bayi
Website
22/9/12 Pola pengajaran
terhadap bayi berumur
Infographic Mengajar bayi Website
2 tahun
Tabel 4.4: Contoh konten editorial
Content marketing harus terintegrasi dengan strategi maarketing lainnya agar
bisa berjalan efektif. Dalam dunia yang saling terhubung ini, sangatlah penting untuk
membuat merek Tallulah berada di setiap jengkal pencarian yang dilakukan oleh
target market. Karena hanya dengan seperti itu, persaingan bisa dimenangkan. Oleh
karenanya, berikut ini adalah strategi marketing yang akan dijalankan oleh Tallulah:
Pay Per Click
Pay Per Click adalah model iklan Google yang digunakan untuk mendapatkan
traffic langsung ke dalam website. Dalam model ini pengiklan membayar apabila
iklannya di klik oleh seseorang sehingga tidak memperhitungkan berapa banyak
impresi iklan yang terjadi. Kami menggunakan Google karena Google adalah search
engine dengan jumlah pengguna terbesar di indonesia. Menurut Google sekitar 88%
pengguna internet di Indonesia setiap harinya menggunakan jasanya.
Model iklan Pay Per Click memiliki 2 (dua) bentuk, yaitu Search Ads dan
Display Ads. Search ads adalah model iklan yang menggunakan halaman pencarian
sebagai mediumnya. Iklan akan tampil dalam bentuk teks di bagian kanan atau bagian
atas pencarian organik. Sedangkan Display Ads berbentuk banner yang akan muncul
di setiap Google network seperti Youtube, Detik, Kompas, Viva News dan lain-lain.
Untuk Search Ads, misalnya setiap bulannya ada sekitar 18.100 orang yang
mencari ‘pakaian bayi’ dan ada sejumlah 49.500 orang yang mencari kata ‘baju bayi’.
Seperti yang ditunjukan oleh gambar berikut:
Tabel 4.5: Data Pencarian “Pakaian & Baju Bayi” 2
Maka kami mengincar kata kunci tersebut agar website kami muncul di
halaman pertama search engine. Contoh tampilan iklan jika menggunakan layanan
Pay Per Click dengan menargetkan kata ‘baju bayi’ sebagai berikut:
Gambar 4.6: Gambar Tampilan Iklan Layanan Pay Per Click
Display Ads kami pakai untuk menciptakan awareness atas brand Tallulah.
Kami mengincar website-website dengan tingkat pengunjung terbanyak di Indonesia
sebagai medium iklan kami. Berdasarkan penilaian Alexa, website-website yang
masuk ke dalam network Google dan termasuk website dengan pengunjung terbanyak
di Indonesia misalnya seperti Youtube, Wordpress, Blogspot, Detik dan lain-lain.
Iklan kami akan muncul di konten yang menarik banyak minat pengunjung dan
berhubungan dengan bayi. Bentuk iklannya akan seperti berikut ini:
Gambar 4.7: Display Ads melalui Youtube
Social Media
Kami akan menggunakan beberapa platform social media yang cocok untuk
Tallulah dalam membuat konten. Platform yang akan kami gunakan adalah Facebook,
Twitter, dan Youtube karena tiga platform ini adala yang paling populer di Indonesia
dan cocok untuk bisnis retail seperti yang kami lakukan.
Facebook adalah social media platform paling populer di Indonesia. Dengan
jumlah member sebesar 43 juta di Indonesia tentunya Facebook menawarkan peluang
besar bagi brand untuk berkomunikasi dengan customernya. Melalui fitur foto, video,
notes dan teks, kami akan menyebarkan cerita Tallulah kepada fans di Facebook.
Agar penyebaran menjadi lebih cepat, kami juga akan menggunakan Facebook Ads
yang akan mengincar orang-orang dengan ketertarikan terhadap bayi.
Twitter memungkinkan kami untuk bisa berinteraksi secara langsung dan real
time dengan customer kami. Melalui fitur posting status teks dan foto, kami akan
mampu menjangkau costumer yang kami tuju. Untuk pertama kali, kami akan
mendengarkan terlebih dahulu percakapan orang-orang atas ‘baju bayi’. Ini
memungkinkan karena banyak platform monitoring untuk Twitter yang bisa kami
gunakan seperti search.twitter.com, Social Mention, Social Bro dan lainnya. Kami
juga bisa menghitung penyebaran yang terjadi atas percakapan itu dengan memakai
tools Tweetreach sehingga kami juga otomatis bisa mengetahui siapa saja orang-
orang yang memiliki pengaruh atas bidang ‘baju bayi’ tersebut untuk kemudian akan
kami ajak berinteraksi. Kami juga mengetahui apabila customer sangat menyukai kuis
di Twitter, oleh karenanya kami akan mengadakan kuis yang berhadiah satu kaos
Tallulah setiap empat kali dalam sebulan. Melalui Twitter, kami juga selalu akan
memberikan konten mengenai bayi seputar fashion, kesehatan, tips dan lainnya.
Kami menggunakan Youtube juga untuk menyebarkan video-video menarik
seputar bayi. Selain itu, kami juga akan memiliki video berisi wawancara dengan
pakar-pakar seputar bayi. Sehingga orang yang melihat video kami akan mendapatkan
pengetahuan lebih tentang bayi.
Search Engine Optimization
Search engine optimization atau yang lebih dikenal dengan singkatan SEO
adalah suatu cara optimasi website sehingga posisi website bisa berada di halaman
pertama search engine. Kata kunci yang kami incar mirip dengan yang kami gunakan
di Pay Per Click, yaitu ‘baju bayi’ dan ‘pakaian bayi’. Untuk contohnya adalah
sebagai berikut:
Gambar 4.8: Search Engine Optimization
Dalam membuat strategi SEO yang baik, kami akan mengikuti teknik-teknik
SEO yang menyesuaikan dengan algoritma mesin pencari sehingga bisa
memenangkan persaingan di kata kunci yang diincar. Adapun tekniknya seperti:
1. Title Tag. Menggunakan maksimal 10 - 15 kata kunci yang relevan
dengan target market untuk mengoptimasi website.
2. On Page Title. Menggunakan atribut H1 untuk kata kunci yang
dikehendaki.
3. Body Copy. Ini adalah teknik penulisan SEO dimana dalam setiap 500
kata, kami akan menyelipkan 3 - 5 kata kunci yang diincar.
4. Image alt text. Setiap gambar juga akan kami berikan teks nya. Hal ini
diperlukan karena mesin pencari tidak bisa mendeteksi gambar, hanya
tulisan saja.
5. Anchor text links. Kata kunci yang mengarah ke halaman website harus
sesuai dengan tujuannya. Hal ini untuk menghindari adanya bounce
rate dari pengunjung website.
6. Social share. Siapkan ikon seperti Facebook, Twitter atau Pinterest
agar pengunjung website bisa dengna mudah membaginya dengan
temannya yang lain.
Segmentation & Targeting Strategy
Strategi segmentasi dan targeting digunakan untuk meningkatkan hubungan
dengan pelanggan melalui pengalaman berbelanja yang unik untuk setiap pelanggan
sehingga akan lebih banyak lagi pemasukan yang didapat. Ada 4 fitur yang
dikembangkan oleh Tallulah dalam strategi ini, yaitu:
1. Real time behavioral targeting. Melalui fitur ini, kami mengetahui
produk apa saja yang disukai oleh pelanggan sehingga ketika mereka
datang lagi ke website akan langsung disuguhi tipe-tipe produk yang
disukai.
2. Location targeting. Website Tallulah mampu membaca IP dari setiap
user sehingga bahasa website yang muncul akan berbeda antara
pelanggan yang membuka website dari Indonesia atau dari luar negeri.
Jika di Indonesia, pelanggan akan mendapatkan bahasa Indonesia
tetapi jika datang dari luar negeri maka bahasanya akan berubah
menjadi bahasa Inggris.
3. Weather targeting. Oleh karena website Tallulah mampu membaca IP
dari setiap pelanggan, maka kami mengetahui secara pasti dimana
pelanggan tinggal dan darimana mereka mengakses website Tallulah.
Jika pada saat mereka mengakses ternyata di daerahnya sedang musim
hujan, maka produk yang ditampilkan di dalam website Tallulah
langsung berubah menjadi baju bayi yang cocok dikenakan ketika
hujan.
4. Technographics. Kami mengembangkan website Tallulah
menggunakan sistem HTML5 dimana website akan berubah-rubah
bentuknya mengikuti device yang digunakan oleh pelanggan.
Misalnya jika pelanggan membuka melalui iPad, maka website akan
berubah menjadi versi mobile untuk iPad.
Banner Advertising
Sebagai langkah awal pemasaran, beriklan di tempat target market berada
sangat penting. Kami memilih Theurbanmama, MommiesDaily dan Fimela sebagai
tempat menaruh banner iklan. Mengacu pada data yang disediakan oleh Alexa, terlihat
bahwa target market yang kami tuju berkumpul di situs-situs tersebut.
Kami akan menaruh banner iklan selama satu bulan di situs-situs tersebut
dengan harapan orang melihat dan mengakses banner tersebut dan masuk ke dalam
website Tallulah. Akan tetapi kami juga tidak akan hanya menunggu mereka untuk
melakukan klik. Kami akan bergabung sebagai salah satu anggota situs-situs tersebut
dan memulai pembicaraan menenai Tallulah sehingga menarik mereka untuk singgah
di website tallulah.
4.2.5.1. Satu untuk Satu
Nilai dari bisnis Tallulah yang utama adalah untuk membuat suatu gerakan
sosial yang bisa membantu bayi mendapatkan baju yang layak. sama seperti The Body
Shop, Pfizer, Mahindra dan Innocentive, Tallulah juga akan memperkenalkan
mereknya melalui gerakan yang akan dibangunnya.
Satu untuk satu adalah gerakan yang dijunjung oleh Tallulah dimana ini
merupakan misi kami, yaitu, setiap 1 baju yang terjual, maka kami akan
menyumbangkan 1 baju kepada bayi yang membutuhkan. Gerakan ini adalah cerita
Tallulah yang kami harap akan mampu menyebarkan nama Tallulah dan
menginspirasi banyak roang untuk ikut membuat hal yang sama.
Kendal Haven mengatakan bahwa otak manusia bersandar pada cerita sebagai
penunjuk dalam memahami, mengingat dan menyadari hal tertentu dalam hidupnya.
Ketika sebuah produk memiliki cerita, maka akan terbentuk sebuah emosi dan
keterhubungan dengan pelanggan (Super Simple Storyletting, p2). Keterhubungan
emosi dengan pelanggan karena adanya passion yang sama adalah hal yang ingin
kami bangun.
Gerakan sosial yang kami bangun bukan sebuah kampanye merek. Ini adalah
sebuah gerakan keberlanjutan yang akan terus ada sepanjang Tallulah berdiri. Scott
Monty mengatakan kalau sebuah gerakan adalah sesuatu yang akan terus berkembang
dikarenakan adanya dukungan masyarakat yang ikut merasakan sebagai satu kesatuan
dengan gerakan ini (Brains on Fire, p xix). Oleh karenanya pelanggan kami adalah
pendukung gerakan yang kami bangun. Gerakan satu untuk satu ini akan menjadi
bahan pembicaraan orang-orang.
Menurut kami gerakan sosial adalah cara baru untuk memenangkan loyalitas
pelanggan, memberi pengaruh kepada orang masyarakat dan bahkan mampu
mengubah dunia karena sangat menginspirasi. Teknologi memudahkan orang untuk
berbagi atas hal-hal yang menjadi perhatiannya. Oleh karena itu, kami juga memiliki
strategi agar gerakan sosial ini bisa diketahui lebih banyak orang lagi, yaitu, dengan
cara:
1. Membuat video yang berisi gerakan sosial yang kami lakukan. Secara visual,
video ini akan memperlihatkan kebahagiaan penerima baju sumbangan kami
dan betapa orang-orang yang membeli baju kami adalah orang-orang yang
percaya bahwa dunia bisa menjadi lebih baik. Video ini akan kami tampilkan
di Facebook, Youtube dan Vimeo. Kami juga akan memposting status Twitter
dan menginformasikannya kepada publik. Di Twitter, kami akan bekerjasama
dengan @GNFI, @BanggaBerINA dan @FaktanyaAdalah karena mereka
memiliki follower yang banyak sehingga ketika mereka memposting status
mengenai gerakan sosial Tallulah, banyak orang yang akan melihat.
2. Kami juga akan membuat artikel di blog Tallulah dan beberapa platform blog
komunitas bayi seperti theurbanmama.com dan mommiesdaily.com sehingga
target market yang kami tuju akan langsung tepat sasaran.
3. Foto-foto yang diambil ketika gerakan sosial itu dilakukan, akan kami
masukkan ke dalam Facebook dan Flickr sebagai bukti komitmen kami
memberikan baju yang layak kepada bayi yang membutuhkan.
4. Artikel, foto dan video itu akan kami kirimkan juga ke beberapa portal berita
seperti Fimela.com dan Wolipop.com sehingga jika dimuat maka akan menjadi
publikasi gratis untuk kami.
4.2.5.2. Desain Dari Artis atau Orang Terkenal
Survei yang diadakan oleh Lakeside Shopping Centre mengatakan bahwa 94%
ibu-ibu rela menghabiskan uangnya untuk belanja baju untuk anaknya dibanding
untuk dirinya sendiri. Tidak heran kalau pasar nya terus berkembang setiap tahun.
Apalagi adanya budaya dari selebriti untuk mendandani anaknya turut berpengaruh
kepada ibu-ibu tersebut.
Menyikapi kondisi di atas, kami tertarik untuk mengajak artis atau orang
terkenal untuk mendesain atau setidaknya memberikan inspirasi desain kepada
Tallulah. Setiap desain dari artis tersebut nantinya akan kami produksi dan dijual ke
masyarakat. Dengan adanya campur tangan artis dalam mendesain, kami harapkan
akan lebih banyak lagi penjualan terjadi.
Sumbangan desain dari artis atau orang terkenal ini juga tidak lepas dari
gerakan sosial yang kami bangun. Melihat tujuan kami, tidak akan susah untuk
mengajak artis bekerjasama. Setelah melakukan penelitian, kami berencana untuk
mengajak artis-artis ini untuk mendesain baju bayi Tallulah. Pemilihan mereka
didasarkan atas rekam jejak kepedulian sosial yang telah mereka lakukan, yaitu:
1. Rezza Artamevira | diva_rezza: 5.134
2. Nia Ramadhani | NRamadhani: 215.953
3. Julia Perez | juliaperrez: 1.081.331
4. Charles Bonar Sirait | charlesbonar: 13.357
5. Teuku Zacky | teukuzacky: 142.519
6. Bunga Citra Lestari | bclsinclair: 663.220
7. Ine Febrianti | inefebriyanti 7.501
8. Nikita Willy | nikitawilly_24: 20.731
9. Paramitha Rusady | paramitharusady: 2.903
10. Darius Sinathrya | Dsinatrhya: 85.791
11. Donna Agnesia | dagnesia: 88.702
12. Kevin Aprilio | apriliokevin: 1.178.061
13. Melly Goeslaw, Irfan Hakim, Vina Panduwinata (Gabungan Artis dan
Seniman Sunda) melly_goeslaw: 516.969 | irfanhakim: 205.609
14. Maia Estianty |MAIAsangJuara: 61.781
15. Pandji Pragiwaksono | Pandji: 258.707
16. Deswita Maharani | ade_deswita: 51.727
17. Nagita Slavina | lady6igi: 8.904
18. Marcella Zalianty | mzalianty80: 6.354
19. Nuri Maulida | nurimaulida: 128.035
20. Cinta laura | xcintakiehlx: 191.219
21. Melanie Ricardo |melaneyricardo: 359.874
22. Sherina Munaf | sherinamunaf: 4.699.590
23. Alena Wu, Artis & Pemilik Sekolah Untuk Anak Jalanan ‘Alena Sahabat
Anak’ |
24. Anies Baswedan | aniesbaswedan: 137.612
Berdasarkan daftar artis di atas, kami akan mengajak satu artis setiap bulannya
utnuk mendesain baju untuk Tallulah. Kami juga memasukkan jumlah follower artis-
artis tersebut sebagai patokan artis mana yang akan kami ajak kerjasama. Kami harap
dengan semakin banyaknya follower artis tersebut maka akan semakin cepat pula
penyebaran berita tentang Tallulah.
Kami akan membuat sablon seperti cap atau tanda tangan artis di bagian
dalam baju yang memberitahukan kalau baju ini adalah hasil desain dari atis yang
kami ajak. Oleh karena itu, orang yang membeli baju akan mengetahuinya sehingga ia
juga bisa merasa bangga memakaikan baju tersebut kepada anaknya apalagi jika ia
mengagumi artis yang kami ajak kerjasama. Dari sini kami juga berharap akan ada
obrolan dari mulut ke mulut yang tercipta.
4.2.5.3. Below the Line Strategy
Kami akan hadir di event yang sesuai dengan target market kami. Untuk
daerah Jakarta dan Bandung, event yang ingin kami ikuti adalah Brightspot Market.
Brightspot Market diadakan satu kali dalam setahun tapi animo masyarakat yang
sangat besar terhadap event ini dan banyak mendapatkan atensi dari media membuat
Brightspot Market wajib kami ikuti acaranya. Melalui even ini, kami ingin lebih
mengenalkan Tallulah kepada orang-orang. Kami sangat mengincar Brighspot Market
karena pemberitaannya juga sangat gencar di media sehingga merek kami juga akan
terangkat. Hal ini bisa membantu kami dalam melakukan penetrasi ke daerah. Alasan
kami memilih dua Kota seperti Jakarta dan Bandung, karena kedua Kota tersebut
merupakan barometer fashion di Indonesia, sehingga Kota besar lain yang berada di
seluruh Indonesia akan kami jangkau melalui media online sebagai strategi promosi
kami.
Aktivitas yang kami lakukan di dunia online juga diharapkan memancing
pihak media untuk menghubungi kami untuk wawancara atau talk show. Dengan
begitu perhatian yang kami dapatkan akan semakin besar. Selain itu juga kami akan
mengikuti kompetisi Start Up. Start Up adalah bisnis internet yang baru mulai
berjalan. Di Indonesia, ada beberapa kompetisi yang diadakan dalam setahun. Seperti
kompetisi Start Up yang digelar oleh MarkPlus atau SparxUp. Keuntungan memasuki
kompetisi ini adalah kami jadi bisa lebih dekat ke media-media baik cetak, radio
maupun televisi.
4.2.5.4. Customer Retention Program
Mempertahankan pelanggan akan jauh lebih sulit dibanding mencari
pelanggan baru. Sehingga perlu adanya suatu aktivitas untuk menjaga hubungan
dengan pelanggan.
Social media seperti Facebook dan Twitter adalah alat yang cukup efektif bagi
Tallulah untuk bisa tetap menjaga hubungan dengan pelanggan. Melalui kedua
platform tersebut, Tallulah bisa berkomunikasi dan mendapatkan saran dan masukan
dari pelanggan. Kami juga bisa mengidentifikasi kesukaan pelanggan sehingga
apabila ada produk baru yang keluar, kami bisa memberitahukannya kepada mereka
secara kustomisasi.
Email juga merupakan alat yang penting bagi kami untuk menjaga hubungan.
Melalui email, kami akan memberitahukan produk baru yang akan keluar, promosi
apa yang sedang kami jalankan dan juga mengirimkan konten artikel mengenai bayi
kepada pelanggan.
4.2.5.5 Timetable Marketing Activity
Agar kegiatan marketing Tallulah bisa berjalan dengna baik, kami akan
membuat perencanaan kegiatan marketing sehingga membantu kami mengetahui hal-
hal apa saja yang kami akan lakukan dalam setahun ke depan ketika bisnis Tallulah
berjalan.
Adapun kegiatan marketingnya kami jabarkan sebagai berikut:
No Waktu Kegiatan Marketing
1 Oktober 2012
Mengajak Bunga Citra Lestari untuk ikut
mendesain baju Tallulah
Melakukan SEO dengan menargetkan berada di
posisi 1 di mesin pencari untuk kata kunci 'baju
bayi branded'
Menjalankan Pay Per Click untuk kata kunci 'baju
bayi' untuk konsumen daerah Jakarta dan Bandung
Mengirimkan press release kepada wartawan-
wartawan media online seperti parenting.co.id,
wolipop.com, ayahdanbunda.com mengenai
keikutsertaan artis mendesain baju bayi yang
memiliki tujuan untuk disumbangkan
Menulis blog
Berpartisipasi di event di kota Bandung
2 November 2012
Mengajak Maia Estianty untuk ikut mendesain baju
Tallulah
Melakukan SEO dengan menargetkan kata kunci
'toko online baju bayi' untuk berada di posisi 1 di
mesin pencari
Melakukan PPC untuk konsumen di daerah
Semarang, Yogyakarta, Surabaya
Menulis blog
Berpartisipasi di event yang berada di Semarang
dan Yogya
3 Desember 2012
Mengajak Donna Agnesia untuk mendesain baju
bayi Tallulah bertema spesial natal dan tahun baru
Membuat kuis di social media seperti Facebook dan
Twitter mengenai bayi seperti 'foto bayi terbaik'
Melakukan SEO dengan menargetkan kata kunci
'desain baju bayi' untuk berada di posisi 1 di mesin
pencari
Menulis blog
Melakukan PPC untuk konsumen di daerah
Manado, Ambon dan Jayapura
4 Januari 2013 Mengajak Sherina Munaf untuk mendesain baju
bayi sekaligus mengikuti acara pembagian baju
kepada bayi-bayi yang membutuhkan
Bekerjasama dengan partner Tallulah dalam
menentukan target sumbangan
Bekerjasama dengan @GNFI untuk memberikan
informasi kegiatan di atas
Mengajak wartawan untuk bersama-sama Tallulah
dan Sherina hadir di acara pemberian baju bayi bagi
yang membutuhkan
Melakukan PPC untuk seluruh kawasan Indonesia
Memasukkan foto kegiatan ke dalam Flickr dan
Membuat video berisi kegiatan Tallulah yang
menyentuh dan menyebarkan melalui Facebook,
Twitter dan Youtube
5 Februari 2013
Mengajak Cinta Laura untuk mendesain baju
Tallulah
Menulis blog
Melakukan PPC untuk kawasan Tangerang, Medan
dan Denpasar
6 Maret 2013
Mengajak Julia Perez untuk mendesain baju
Tallulah
Melakukan PPC untuk kawasan Makasar, Kendari,
Mamuju dan Gorontalo
Menulis blog
7 April 2013
Mengajak Alena Wu untuk mendesain baju Tallulah
Melakukan PPC untuk kawasan Padang, Pekanbaru,
Jambi dan Bengkulu
Menulis blog
Melakukan SEO dengan kata kunci 'baju bayi
berkualitas'
8 Mei 2013 Mengajak Kevin Aprillio untuk mendesain baju di
Tallulah dan memintanya untuk ikut ambil bagian
ketika Tallulah memberikan baju kepada bayi yang
membutuhkan
Mengundang wartawan infotainment untuk meliput
kegiatan Tallulah bareng Kevin Aprillio
Menulis blog, membuat video dan memasukkan
foto-foto hasil kegiatan di Flickr dan Facebook
Melakukan PPC untuk seluruh wilayah Indonesia
9 Juni 2013
Mengajak Nikita Willy untuk mendesain baju
Tallulah
Melakukan PPC untuk kawasan Pangkal Pinang,
Tanjung Pinang, Mataram dan Kupang
Menulis blog
Melakukan SEO dengan kata kunci 'baju bayi artis'
10 Juli 2013
Mengajak Anies Baswedan untuk mendesain baju
Tallulah
Melakukan PPC untuk kawasan Palangkaraya,
Balikpapan dan Samarinda
Menulis blog
11 Agustus 2013
Mengajak Darius Sinathrya untuk mendesain baju
Tallulah
Melakukan PPC untuk kawasan Manowari, Banda
Aceh dan Bandar Lampung
Menulis blog
12 September 2013
Mengajak Melly Goeslaw untuk mendesain baju di
Tallulah dan memintanya untuk ikut ambil bagian
ketika Tallulah memberikan baju kepada bayi yang
membutuhkan
Mengundang wartawan majalah bisnis untuk
meliput kegiatan Tallulah bareng Melly Goeslaw
Menulis blog, membuat video dan memasukkan
foto-foto hasil kegiatan di Flickr dan Facebook
Melakukan PPC untuk seluruh wilayah Indonesia
Tabel 4.6: Kegiatan Marketing
4.2.6. Sales Objective
Dalam perencanaan penjualan, tim sales & marketing akan membahas tentang
tujuan penjualan, yakni adalah memperoleh revenue dengan cara menkreasikan story
tentang “social mission” sebagai core marketing yang akan kami tuangkan dalam
kelangsungan bisnis kami. Konsumen yang menjadi target penjualan kami adalah
wanita kelas menengah, dengan usia 25-35 tahun. Dalam rencana penjualan juga akan
dibahas tentang target pendapatan yang akan ditentukan kepada tim sales &
marketing, maka kita akan menetapkan gross margin yang akan kita peroleh dalam
penjualan satu produk pakaian bayi adalah minimal 50 persen, seperti yang
ditunjukan pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.7: Perhitungan Gross Margin
4.2.7. Sales Target Projections
Target sales yang kami tetapkan yaitu berdasar pada jumlah target pasar yang
akan kami tuju yaitu wanita usia 25-35 tahun yang memiliki pengeluaran sebesar Rp
600.000 hingga Rp 6.000.000 per bulan yang berada di kota besar. Jumlah ini kami
lakukan dengan pendekatan jumlah pengguna Facebook yang sesuai dengan target
kami. Facebook kami asumsikan sebagai media awal yang akan menarik pelanggan
masuk ke website kami dan melakukan pembelian. Jumlah pengguna Facebook yang
sesuai dengan kriteria target kami sebesar 179.380. Dari jumlah tersebut kami
mengasumsikan hanya 10% yang dapat kami akuisisi menjadi pelanggan yaitu dengan
jumlah kurang lebih 17.938 user. Kami mengasumsikan setiap satu user mewakili satu
unit produk. Dari angka tersebut kami bagi 12 bulan untuk mendapat target sales per
bulan yaitu 1.495. Kami memiliki tiga produk, sehingga 1.495 kami bagi dalam tiga
jenis produk sehingga masing-masing produk target sales kurang lebih 480 unit. Kami
mengasumsikan jumlah ini menjadi awal angka penjualan per produk per bulan dalam
tahun pertama.
Pada tahun ke-2 kami mengasumsikan sales naik sebesar 20%, 29% pada
tahun ke-3, 30% pada tahun ke-4 dan 33% pada tahun ke-5. Untuk menjaga
ketersediaan produk, kami mengasumsikan persediaan stok sebesar 5% dari target
sales. Asumsi tidak terjual kami harapkan terus menurun dari tahun ke tahun karena
kami mengharapkan setiap produk habis terjual. Apabila tidak terjual, stok ini akan
kami jual pada setiap bulan Desember di tahun berikutnya dengan potongan harga
sebesar 30% sehingga tidak adanya sisa produk lama.
Tabel 4.8: Komposisi Asumsi Stok
4.3. Operation
4.3.1. Strategy
Penentuan lokasi dan distribusi adalah merupakan sebuah strategi yang kami
fokuskan untuk kelangsungan bisnis kami.
Lokasi: Kami memilih Jakarta sebagai lokasi dimana gudang kami akan
berdiri. Jakarta merupakan lokasi yang sangat strategis untuk kelangsungan
bisnis kami, karena kami mengambil partner kerja kami sebagai penyedia
bahan tekstil yang berasal dari Bandung. Jarak antara Bandung dan Jakarta
hanya berkisar kurang lebih 180 km dan masih terdapat dalam satu pulau,
sehingga memungkinkan kemudahan dalam penjangkauan yang menggunakan
mobil dalam hal pendistribusian barang antara supplier bahan tekstil dan
gudang di Jakarta. Hal lain kami lihat dari sisi domisili dari kebanyakan para
Artis dan Tokoh-Tokoh yang terkenal yang tinggal di Jakarta, hal tersebut
memudahkan kami dalam membangun hubungan kerja sama yang tidak
terhalang oleh jarak.
Distribusi: Strategi pendistribusian melalui media internet merupakan salah
satu strategi yang kami gunakan untuk kemudahan dalam penjangkauan,
pemesanan, bahkan kemudahan-kemudahan lainnya yang dapat diperoleh oleh
konsumen, seperti tidak perlu buang-buang waktu untuk pergi ke toko fisik
atau mall. Hal lainnya merupakan keuntungan bagi kami sebagai pihak
produsen dalam hal meminimalkan biaya (reduce cost) seperti pembangunan
toko fisik, atau biaya sewa tempat untuk toko fisik. Selain itu kami memilih
strategi online untuk penjangkauan sampai ke seluruh Indonesia tanpa
membuka toko fisik di setiap Kota di Indonesia.
4.3.2. Legality Aspect
Tallulah adalah perusahaan yang baru akan beroperasi dan dijalankan
langsung oleh Andika Alivano, Lini Antinia Dewi, dan Richard Posumah sebagai
shareholders sekaligus manajemen yang membawahi organisasi dalam perusahaan
ini. Dalam menjalankan perusahaan ini, tentunya kami membutuhkan beberapa
dokumen legal yang harus dimiliki melalui agen dan notaris.
Dokumen-dokumen yang kami butuhkan adalah:
1. Lisensi Domisili Usaha.
2. Kartu Nomor Pokok Wajib Pajak.
3. PPN Nomor Kena Pajak Pengusaha.
4. Surat Keterangan Terdaftar Pajak.
5. SIU (Surat Izin Usaha).
4.3.3. Business Process Flow
Kegiatan operasional yang meliputi kegiatan marketing, keuangan, dan
kontrol akan dilaksanakan pada gedung kantor Tallulah yang berlokasi di Karet
Sudirman, Jakarta Selatan.
Kegiatan operasional pada Tallulah Office Center:
Sales & Marketing Activities
1. Membuat jadwal perencanaan tehadap pertemuan komunitas pada setiap
periode dalam jangka waktu satu bulan.
2. Membuat marketing plan untuk mendukung aktifitas pemasaran.
3. Meliput serta membuat laporan atas kunjungan rutin ke lembaga sosial
dalam menjalankan program marketing untuk membantu anak-anak
terlantar.
4. Membuat jadwal kunjungan terhadap corporate untuk membangun
hubungan dalam kerja sama sebagai sponsorship.
5. Melakukan follow-up secara rutin terhadap corporate dan sponsorship.
Operational Activities
1. Melaksanakan kegiatan operational dalam Tallulah,
2. Melakukan kontrol terhadap vendor bahkan seluruh pihak perusahaan
yang bekerja sama dengan Tallulah.
3. Menyediakan layanan before and after sales melalui media online
(website dan social media).
4. Menyiapkan order confirmation untuk konsumen yang melakukan
pemesanan.
5. Mengontrol operasional website secara rutin.
6. Memberikan kontribusi dalam mengembangkan fitur sesuai dengan
teknologi update.
Financial & Accounting Activities
1. Mengatur keuangan secara keseluruhan serta membuat laporan keuangan
untuk mengukur pendapatan serta pengeluaran setiap bulannya.
2. Mengatur biaya yang berhubungan dengan rencana keuangan.
4.4. Human Resource
Untuk menjalankan operasional perusahaan, maka kami membutuhkan sumber
daya manusia yang dapat menduduki posisi manajemen sekaligus tenaga kerja yang
ditunjang dengan profesi mereka masing-masing. Adapun kegiatan yang dilakukan
antara lain: analisis pekerjaan, desain, rekrutmen, seleksi, pelatihan dan
pengembangan, kinerja manajemen, membayar gaji, insentif, tunjangan, dan tenaga
kerja dan hubungan karyawan.
4.4.1. Organization Structure and Management Team
Tallulah e-Shop didirikan oleh tiga orang, Andika Alivano, Lini Antinia Dewi,
dan Richard Posumah yang menjadi rekan kerja dan langsung mengatur manajemen
perusahaan ini. Mereka akan menjalankan usaha ini dan memberikan kontribusi
secara profesional terhadap tugas dan tanggung jawab dari setiap anggota manajemen.
Sebagai perusahaan baru, ketiga pendiri perusahaan ini mengambil posisi
struktur menejemen yang telah ditentukan, yaitu:
Andika Alivano akan langsung menjabat sebagai Director yang bertanggung
jawab sepenuhnya dalam menjalankan dan mengontrol perusahaan, serta
mengambil alih tanggung jawab dalam Human Resourses.
Richard Posumah akan langsung menjabat sebagai Sales & Marketing
Manager yang bertanggung jawab atas rencana penjualan, target penjualan,
serta menyusun strategi marketing yang akan dijalankan.
Lini Antinia Dewi akan langsung menjabat sebagai Operational Manager
yang bertanggung jawab atas seluruh kegiatan operasional dari perusahaan,
serta mengambil alih tugas dari Financial Manager dalam pengontrolan
implementasi dari pada prosedur accounting and finance berdasarkan pada
sistem accounting dari Perusahaan, membayar anggaran atau dana untuk
kegiatan operasional perusahaan, membuat laporan keuangan internal serta
perpajakan dalam periode waktu tertentu, serta membayar gaji dari seluruh
karyawan.
Fungsi pekerjaaan dari masing-masing karyawan di dalam Tallulah, adalah
sebagai berikut:
Account Exevutive akan bertanggung jawab atas seluruh kegiatan marketing
serta penjualan, menjalin kerja sama dengan pihak perusahaan yang akan
beriklan di website Tallulah, serta betanggung jawab terhadap kegiatan sosial
yang secara rutin akan diadakan.
Online Marketing Staff akan bertanggung jawab sepenuhnya terhadap strategi
marketing secara online, dan berhubungan langsung dengan pihak IT &
Admin.
Operational Staff akan bertanggung jawab atas kegiatan operational dalam
Tallulah, serta melakukan kontrol terhadap vendor bahkan seluruh pihak
perusahaan yang bekerja sama dengan Tallulah.
Customer Service akan bertanggung jawab atas pelayanan terhadap konsumen
melalui media online, serta membangun hubungan dengan pelanggan melalui
kegiatan customer relationship.
IT & Admin akan bertanggung jawab atas seluruh kegiatan pengoperasian
website Tallulah, melakukan maintain secara rutin terhadap website Tallulah,
serta bertanggung jawab atas data-data operational perusahaan dalam sistem.
Designer akan membuat design gambar pada baju yang akan diproduksi,
menyusun jadwal design pada setiap periode, serta bekerja sama dengan pihak
operational dalam tugasnya.
Accounting Staff akan mengatur administrasi keuangan perusahaan, menyusun
laporan keuangan, perpajakan, anggaran pengeluaran dan penghasilan bulanan
atau tahunan, membayar gaji karyawan, membuat surat-surat yang
berhubungan dengan perbankan dan kemampuan keuangan perusahaan.
Organization Structure of Tallulah Company
Gambar 4.9: Organization Structure of Tallulah Company
Mereka akan menjadi bagian dari manajemen perusahaan yang terdapat pada struktur
organisasi. Mereka juga akan menjadi pengambil keputusan dalam langka awal
menjalankan perusahaan ini. Tugas yang lain akan dijalankan oleh staf yang akan
direkrut oleh perusahaan.
Berikut ini adalah daftar masing-masing gaji karyawan dan non-karyawan:
Tabel 4.9: Daftar Gaji
4.4.2. Feedback and Control
Departemen Human Resources akan melakukan kontrol terhadap seluruh
kinerja karyawan yang terdaftar dalam Tallulah Office Center. Selain kinerja dari
seluruh karyawan, departemen Human Resource juga melakukan kontrol terhadap
tanggung jawab atas kesejahteraan karyawan dalam hal pembayaran gaji atau upah
sesuai dengan kontribusi yang diberikan oleh karyawan tersebut.
Departemen Human Resource juga akan menampung feedback dari karyawan
dan memberikan respon serta menindak lanjuti terhadap keluhan ataupun kepuasan
karyawan terhadap pekerjaan dan tanggung jawab mereka, sehingga setiap masalah
akan diketahui dan dapat diselesaikan dengan solusi bersama. Hal tersebut ditujukan
untuk kepentingan dari setiap karyawan. Setiap karyawan juga dapat memberikan
saran, kritik, dan pikiran inovasi demi untuk memajukan performa perusahaan, hal ini
sangat terbuka bagi setiap karyawan untuk mengemukakan pendapat mereka.
4.5. Financial Plan
Kegiatan finansial akan menggambarkan posisi perusahaan dalam mencapai
tujuan. Pertumbuhan perusahaan dapat dilihat melalui laporan nilai arus kas dan
kepemilikan modal. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi laporan tersebut antara
lain sales volume, net income, cash flow dan beberapa indikator lain yang dapat
digunakan sebagai alat ukur performa perusahaan.
Dalam memulai bisnis, modal yang kami gunakan adalah modal sendiri dan
tidak melakukan pinjaman pada bank. Total modal yang kami gunakan adalah sebesar
Rp 500.000.000. Modal kami gunakan untuk membiayai operasional awal, persiapan
stok barang, serta persediaan uang kas.
Penjualan yang kami lakukan meliputi 3 jenis prototype pakaian, yaitu shirt,
jumper dan sweater. Besarnya target penjualan untuk masing-masing produk adalah
5.760 unit pada tahun pertama, dan akan meningkat sebesar 20% pada tahun ke-2,
29% pada tahun ke-3, 30% pada tahun ke-4, dan 33% pada tahun ke-5. Asumsi ini
kami gunakan karena pada setiap tahun kami akan melakukan strategi marketing
melalui digital yang dapat meningkatkan penjualan kami. Kami yakin volume
penjualan mengalami peningkatan seiring dengan meningkatnya brand awareness
dimata konsumen.
Selain melalui Facebook, kami juga memiliki potensi untuk lebih mudah
ditemukan oleh pelanggan melalui mesin pencari. Besarnya kemungkinan ini dapat
dilihat pada jumlah pencarian atas kata kunci ‘pakaian bayi’ dan ‘baju bayi’ melalui
mesin pencari yaitu berjumlah 49.500 dan 18.100 pencarian pada tiap bulannya.
Berdasarkan pencarian tersebut, kami mungkinkan peluang para calon konsumen
masuk ke website Tallulah.co.id sebesar 80% karena kami menggunakan tools SEO
untuk bisa ditemukan oleh calon pelanggan di halaman pertama mesin pencari.
Pada periode penjualan di tahun pertama sampai tahun ke tiga, produk pakaian
dijual dengan harga mulai dari Rp 100.000 hingga Rp 135.000. Kami menetapkan
gross margin minimal 50% dari setiap harga produk untuk menunjang biaya
operasional bisnis. Penetapan gross margin tersebut juga didukung oleh hasil
wawancara kami pada pemilik clothing line dengan brand ‘Invictus’, Dicky Sukmana
yang menyatakan bahwa margin penjualan pakaian minimal 50% karena
memperhitungkan risiko tidak laku karena adanya perubahan tren yang cepat. Sejauh
observasi kami, harga yang kami tetapkan masih dibawah harga yang ditetapkan oleh
kompetitor langsung kami seperti Mothercare dan Carters untuk kategori pakaian bayi
untuk bepergian. Harga yang lebih murah, kualitas yang lebih bagus dan nilai edukasi
yang kami sampaikan merupakan value yang akan konsumen peroleh.
Pada ramalan laporan keuangan ini, adapun beberapa asumsi-asumsi yang
kami gunakan yaitu:
1. Asumsi untuk total penjualan dari tahun pertama hingga tahun kelima untuk
ketiga produk tersebut ditunjukan pada tabel dibawah ini:
Tingkat penjualan diambil angka rata-rata sehingga tiap bulan diasumsikan
sama.
2. Asumsi banner advertising baru akan ada pemasukan di bulan ketiga. Biaya
per space sebesar Rp 5.000.000 pada tahun pertama dan kedua, dan meningkat
menjadi Rp 7.500.000 pada tahun ketiga hingga tahun kelima.
3. Asumsi peralatan seperti komputer, printer, server, furniture, meja dan kursi
memiliki nilai ekonomis selama 5 tahun, sehingga nilai depresiasi per tahun
nya sebesar Rp 19.520.004.
4. Asumsi gross margin yang ditetapkan minimal sebesar 50%.
5. Asumsi kenaikan harga COGS sebesar Rp 1.000 untuk setiap produk, dan 5%
untuk baju yang akan didonasikan.
6. Asumsi barang sisa akhir tahun terjual pada setiap bulan Desember tahun
berikutnya dengan potongan sebesar 30%.
7. Asumsi gaji karyawan akan naik 10% pada setiap tahunnya, sedangkan Office
Boy naik 5%.
8. Asumsi adanya penambahan satu orang desainer pada tahun keempat.
9. Asumsi office expenses mengalami kenaikan sebesar 5% pada setiap tahunnya.
Biaya transportasi naik sebesar 10%.
10. Asumsi kenaikan biaya internet pada tahun ketiga sebesar 10%. Hal ini
disebabkan adanya kebutuhan kenaikan bandwidth untuk menunjang
operasional.
11. Asumsi biaya marketing berupa pay per click meningkat seiring tingkat
kenaikan penjualan. Hal ini dimungkinkan untuk membantu menarik
konsumen masuk ke website kami dan melakukan pembelian. Harga per click
sebesar Rp 2.095 untuk Facebook dan Rp 3.000 untuk Google.
12. Asumsi kenaikan sales expenses seiring dengan besarnya penjualan satu
produk Tallulah. Sales expenses ini adalah baju yang akan kami donasikan
sehubungan dengan kampanye “1 untuk 1” yang kami usung.
13. Asumsi besarnya tarif pajak yang kami gunakan yaitu sebesar 25%. Mengacu
pada UU Pajak No.36 Tahun 2008 Pasal 17.
14. Asumsi tidak adanya penyetoran dari para pemodal pada tahun kedua hingga
kelima.
15. Asumsi biaya telepon dan perlengkapan sama dari tahun pertama hingga
kelima.
16. Asumsi harga sewa kantor sama untuk 5 tahun karena kami melakukan
pembayaran dimuka yaitu sebesar Rp 150.000.000.
17. Asumsi harga kemasan dan ongkos antar dari produsen sudah termasuk dalam
COGS.
4.5.1. Start-up Summary
Seluruh biaya start-up untuk membangun bisnis Tallulah mencakup
infrastruktur kantor, point of sales, sistem infrastruktur untuk platform website, dan
persediaan barang. Biaya marketing, biaya pengurusan legalisasi, dan biaya lain yang
akan keluar untuk kebutuhan operasional awal perusahaan.
Pengeluaran biaya untuk kantor dan point of sales akan mencakup biaya sewa
kantor, peralatan seperti komputer, printer, sistem networking, server dan furniture.
Komputer dengan sistem networking digunakan untuk mendukung pengoperasian
sistem website, chatting dan beberapa tools social media yang akan terhubung dengan
koneksi internet. Penggunaan sistem PABX untuk integrasi aktivitas komunikasi
seperti telepon dan printer akan menjadi bagian dari biaya peralatan kantor.
Biaya marketing akan mencakup biaya untuk iklan di media digital seperti
google adwords, Facebook ads dan youtube, pembuatan flyers, dan biaya untuk
exhibition seperti Brightspot Market pada tahun pertama. Selain itu biaya marketing
yang berpengaruh pada sales secara langsung yaitu pembelian baju diluar stok
penjualan yang rencananya akan menjadi marketing tools kami dalam kegiatan
pemasaran. Biaya ini bersifat variabel karena akan berubah seiring volume penjualan
regular produk baju Tallulah. Selain itu biaya marketing juga mencakup biaya awal
pada saat menjalin kerja sama dengan beberapa key partnership seperti vendor dan
supporter. Seluruh alokasi biaya tersebut akan menggunakan modal yang telah
dikumpulkan oleh tiga orang pemodal. Modal tersebut berasal dari modal sendiri.
Penjabaran biaya investasi yang dibutuhkan untuk memulai bisnis dapat
dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.10: Pembiayaan Start-up
Pada saat launching kami menganggarkan budget marketing dan promosi di beberapa
situs dengan komposisi biaya sebagai berikut:
Tabel 4.11: Anggaran Marketing dan Promosi Launching
Adapun depresiasi yang timbul dari beberapa peralatan yang kami miliki, dengan nilai
sebagai berikut:
Tabel 4.12: Depresiasi Peralatan
Pendanaan berasal dari modal investor yang dibagi rata pada tiga orang
shareholder aktif. Komposisi permodalan yaitu sebesar masing-masing
40%:30%:30%. Pemodal terbesar adalah Andika Alivano yang menjabat sebagai
direktur.
Tabel 4.13: Komposisi Permodalan
4.5.2. Key Financial Indicator
Key finacial indicator dapat menjadi acuan dalam mengevaluasi performa
keuangan suatu perusahaan. Breakeven analysis merupakan indikator awal dalam
laporan keuangan, forecasted Income Statement, Cash Flow Statement dan Balance
Sheet report akan menggambarkan perfoma laporan keuangan dan keberlangsungan
bisnis Tallulah. Laporan-laporan tersebut akan menunjukkan ramalan besarnya sales,
pertumbuhan, dan level margin untuk mengevaluasi keseluruhan aspek keuangan
bisnis Tallulah.
Kami meramalkan pertumbuhan sales akan meningkat minimal 20%. Pada
tahun pertama, gross margin sudah bisa menutupi pengeluaran biaya operasional,
meskipun net income yang dihasilkan masih sangat kecil. Penjualan yang akan datang
diramalkan akan terus meningkat karena kegiatan marketing yang kami lakukan
cukup unik. Berdasarkan asumsi tingkat penjualan tiap tahun untuk masing-masing
produk, berikut ini ditunjukan tren penjualan yang kami gambarkan dalam grafik.
Grafik dibawah ini menggambarkan peningkatan target penjualan dari tahun pertama
hingga tahun kelima:
Grafik Tren Penjualan
Kami menggunakan pendekatan breakeven berdasarkan annual fix operating
expenses dibandingkan tingkat gross margin rutin yang dihasilkan dan kombinasi atas
penjualan produk. Breakeven merupakan metode yang digunakan untuk mengetahui
sampai tingkat profit sama dengan nol (Erin, 2008 p133). Adapun rumus yang
digunakan untuk mendapatkan angka BEP pada unit adalah sebagai berikut:
Unit Sales to break even: Fixed Expenses/Unit CM
Berdasarkan asumsi harga penjualan, COGS dan fixed cost pada tahun
pertama maka breakeven point dapat dicapai pada tingkat penjualan 9.565 unit untuk
Shirt, 8.830 unit untuk Jumper, dan 8.199 unit untuk Sweater. COGS untuk produk
Shirt sebesar Rp 40.000, Jumper Rp 45.000 dan Sweater sebesar Rp 65.000.
Tabel 4.14: Breakeven dalam Unit
Data breakeven tersebut memberikan gambaran kasar mengenai outcome
operasional Tallulah, dimana kami mampu menutupi biaya operasional sehari-hari.
Income statement dan Cash Flow akan menunjukan gambaran yang lebih jelas dan
detail mengenai kondisi keuangan perusahaan selama tiga tahun umur proyek. Cash
Flow akan menjelaskan mengenai pendapatan yang akan diterima dan kondisi laporan
neraca. Kondisi neraca akan semakin kuat pada tiap tahunnya. Selama periode lima
tahun kami memutuskan untuk mengumpulkan seluruh pendapatan untuk
memperkuat posisi kas dan memungkinkan membuka unit usaha baru. Berikut ini
adalah laporan Income Statement Tallulah selama lima tahun:
Tabel 4.15: Income Statement Tallulah
Dari Income Statement dapat dilihat pertumbuhan Net Income kami selama
lima tahun yaitu Rp 221.399.997 pada tahun pertama, Rp 407.810.997 pada tahun
kedua, Rp 700.425.747 pada tahun ketiga, Rp 1.413.245.430 pada tahun keempat dan
Rp 2.262.954.411 pada tahun kelima.
Hasil akhir dari laporan neraca akan merefleksikan hasil akhir performa
kondisi keuangan secara keseluruhan. Melalui laporan neraca, performa Tallulah
dapat dilihat bahwa bisnis ini menghasilkan profit dan berkembang. Berikut ini adalah
laporan neraca selama lima tahun.
Table 4.16: Laporan Neraca Tallulah
Dari hasil akhir laporan neraca Tallulah, investment meningkat secara
signifikan dalam periode lima tahun dengan mendapatkan retained earning pada
tahun ke-1 sebesar Rp 143.079.933, Rp. 502.234.986 pada tahun kedua, Rp.
1.156.188.729 pada tahun ketiga, Rp. 2.518.594.155 pada tahun keempat, Rp
4.721.228.562 pada tahun kelima untuk melakukan expand dalam bisnis.
4.5.3 Projected Profit and Loss
Laporan laba/rugi yang tertera pada tabel dibawah ini menggunakan Most
Likely Scenario dan beberapa asumsi lainnya seperti yang telah dijelaskan
sebelumnya. Berikut ini proyeksi laporan laba/rugi Tallulah selama lima tahun:
Tabel 4.17: Laporan Laba/Rugi
Ramalan laporan laba/rugi menggambarkan presentase pendapatan bersih jika
dibandingkan dengan total income yaitu sebesar 10.81%, 15.25%, 18.79%, 24.72%
dan 26.77% pada masing-masing periode. Pendapatan pada awal tahun terus
meningkat hingga tahun ke tiga. Pengeluaran terbesar adalah cost of good sold dan
biaya variabel penunjang kegiatan sales yaitu pembelian pakaian sebagai media
marketing. Biaya ini mengingkat seiring dengan besarnya volume produk yang
terjual. Laporan Laba/Rugi yang lebih detail terlampir pada tabel lampiran.