AERA (Arti,Eka,Riskaaniisaazahra)

download AERA (Arti,Eka,Riskaaniisaazahra)

of 3

description

AERA

Transcript of AERA (Arti,Eka,Riskaaniisaazahra)

I. Identifikasi masalah1. Wilayah kerja Puskesmas Makmur, dengan jumlah penduduk 36.250 jiwa yang terdiri dari 5 (lima) desa, sedang terjadi KLB Demam Berdarah Dengue (DBD) dengan jumlah kasus DBD 36 orang, dan 2 orang meninggal (pada periode yang sama di tahun 2014) jumlah kasus DBD 10 orang dan tidak ada yang meninggal). 2. Pada bulan April 2015, petugas surveillance menemukan Angka Bebas Jentik (ABJ) yang masih rendah yaitu 45%. Hal ini disebabkan masih banyak penduduk yang menggunakan bak penampungan terbuka.3. Dokter Agung selaku pimpinan Puskesmas akan merencanakan Lokakarya Mini awa bulan Mei untuk membahas kasus ini. 4. Dokter Agung akan menentukan langkah penanggulangan dan pencegahan DBD, jangan sampai terjadi lagi di tahun-tahun mendatang, dengan pendekatan Administrasi Kesehatan.II. Prioritas masalah

III. Analisis masalah 1. Wilayah kerja Puskesmas Makmur, dengan jumlah penduduk 36.250 jiwa yang terdiri dari 5 (lima) desa, sedang terjadi KLB Demam Berdarah Dengue (DBD) dengan jumlah kasus DBD 36 orang, dan 2 orang meninggal (pada periode yang sama di tahun 2014) jumlah kasus DBD 10 orang dan tidak ada yang meninggal). a. Apa yang dimaksud dengan wilayah kerja puskesmas? Wilayah kerja puskesmas adalah daerah dimana Puskesmas melaksanakan upaya pelayanan kesehatan di tingkat kecamatan. Standar wilayah kerja puskesmas adalah satu kecamatan, tetapi apabila di satu kecamatan terdapat lebih dari dari satu puskesmas, maka tanggung jawab wilayah kerja dibagi antar puskesmas, dengan memperhatikan keutuhan konsep wilayah (desa/kelurahan atau RW). Masing-masing puskesmas tersebut secara operasional bertanggungjawab langsung kepada Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. (Permenkes RI No. 75. 2014, Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat)

b. Apa kriteria KLB DBD?

Timbulnya suatu penyakit menular yang sebelumnya tidak ada atau tidak dikenal. Peningkatan kejadian penyakit terus-menerus selama 3 kurun waktu berturut-turut menurut penyakitnya (jam, hari, minggu). Peningkatan kejadian penyakit / kematian 2 kali lipat atau lebih dibandingkan dengan periode sebelumnya (jam, hari, minggu, bulan, tahun). Jumlah penderita baru dalam satu bulan menunjukkan kenaikan 2 kali lipat atau lebih bila dibandingkan dengan angka rata-rata perbulan dalam tahun sebelumnya. Rata-rata jumlah kejadian kesakitan per bulan selama 1 (satu) tahun menunjukkan kenaikan dua kali atau lebih dibandingkan dengan rata-rata jumlah kejadian kesakitan perbulan pada tahun sebelumnya. Angka kematian kasus suatu penyakit (Case Fatality Rate) dalam 1 (satu) kurun waktu tertentu menunjukkan kenaikan 50% (lima puluh persen) atau lebih dibandingkan dengan angka kematian kasus suatu penyakit periode sebelumnya dalam kurun waktu yang sama. Angka proporsi penyakit (Proportional Rate) penderita baru pada satu periode menunjukkan kenaikan dua kali atau lebih dibanding satu periode sebelumnya dalam kurun waktu yang sama.(Permenkes No.1501/Menkes/PER/X/2010, tentang Jenis Penyakit Menular Tertentu yang Dapat Menimbulkan Wabah & Upaya Penanggulangannya)

c. Apa makna jumlah kasus DBD 10 orang dan tidak ada yang meninggal (pada periode yang sama pada tahun 2014 jumlah kasus DBD 10 orang dan tidak ada yang meninggal)? (Mahasiswa akan membahas aspek epidemiologi, prevalensi, insiden, dll) Pada tahun 2015 CFR DBD 5.5%, pada periode yang sama di tahun 2014 CFR DBD 0%. Maknanya bahwa pencegahan dan penanggualangan di Wilayah Kerja Puskesmas Makmur tidak efektif.CFR (Case Fatality Rate) yaitu angka kematian yang diakibatkan dari suatu penyakit dalam suatu watu tertentu dan dikalikan 100%CFR=x100%

Incident rate = X 1000 = 0, 99Jadi incident rate pada kasus ini adalah 0, 99.

2. Pada bulan April 2015, petugas surveillance menemukan Angka Bebas Jentik (ABJ) yang masih rendah yaitu 45%. Hal ini disebabkan masih banyak penduduk yang menggunakan bak penampungan terbuka.a. Bagaimana cara menghitung ABJ?b. Apa makna ABJ 45% diakhir bulan april? (mahasiswa diharapkan menjawab bahwa terdapat 45 rumah dari 100 rumah bebas dari jentik nyamuk aedes aegypti selama kurun waktu 1 tahun)c. Apa interpretasi ABJ 45% ? (mahasiswa diharapkan mengkaitan hasil ini dengan kriteria ABJ yang baik menurut SPM)d. Apa hubungan rendahnya ABJ dengan penggunaan bak bak penampungan air terbuka?

3. Dokter Agung selaku pimpinan Puskesmas akan merencanakan Lokakarya Mini awa bulan Mei untuk membahas kasus inia. Kapa lokakarya mini dilaksanakan?b. Siapa pengelola program yang diundang dalam lokakarya mini ini?c. Bagaimana teknik komunikasi yang digunakan oleh kepala puskesmas?d. Apa isi hasil rapat yang akan disampaikan?

4. Dokter Agung akan menentukan langkah penanggulangan dan pencegahan DBD, jangan sampai terjadi lagi di tahun-tahun mendatang, dengan pendekatan Administrasi Kesehatan.a. Bagaimana menyusun perencanaan untuk menanggulangi DBD ? (mahasiswa akan membahasa tentang perencanaan tingkat puskesmas)b. Bagaimana melakukan penggerakan, pelaksanaan dalam menanggulangi DBD? (mahasiswa akan membahas mengenai pemberdayaan masyarakat)c. Bagaimana melakukan monitoring dan evaluasi dalam penanggulangan DBD? (mahasiswa akan membahas penilaian kerja puskesmas)

IV. KesimpulanKLB DBD diwilayah kerja Puskesmas Makmur terjadi karena kurangnya perencanaan, penggerakan pelaksanaan, monitoring evaluasi program penanggulangan DBD

V. Kerangka KonsepPerencanaan Tingkat Puskesmas (PTP)Penggerakan pelaksanaan Monitoring Evaluasi

Penanggulangan KLB DBD

AERA skenario B