SAP Hipertensi Eka
-
Upload
ferdiyansyah-shirotujani -
Category
Documents
-
view
61 -
download
7
description
Transcript of SAP Hipertensi Eka
SATUAN ACARA PENGAJARAN
DIET UNTUK PENDERITA HIPERTENSIDisusun Untuk Memenuhi Tugas Panum Keperawatan Keluarga
OLEH :
Ferdiansyah Sirotujani070114b019
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
NGUDI WALUYO
UNGARAN
2015
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN
A. IDENTITAS PEMBELAJARAN
Pokok Bahasan : Diet Untuk Penderita Hipertensi
Hari, tanggal : 15 Juni 2015
Waktu : 08.00 WIB – 09.00 WIB
Pertemuan : ke-1
Sasaran : Keluarga dewasa dengan hipertensi
Penyuluh : Ferdiansyah Sirotujani
Tempat : di rumah Tn. Bj
B. TUJUAN INSTRUKSIONAL
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah menyelesaikan penyuluhan, keluarga Tn. Bj mampu memahami
hipertensi.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan, keluarga Tn. Bj diharapkan mampu :
a. Memahami pengertian hipertensi
b. Memahami tanda dan gejala hipertensi
c. Mengerti cara pencegahan hipertensi
d. Memahami cara pengaturan makanan sehat untuk penderita hipertensi
C. POKOK BAHASAN
Penanganan Untuk Penderita Hipertensi
D. SUB POKOK BAHASAN
1. Menjelaskan pengertian hipertensi
2. Menjelaskan penyebab hipertensi
3. Menjelaskan tanda dan gejala hipertensi
4. Menjelaskan cara pencegahan hipertensi
5. Menjelaskan pengaturan makanan untuk penderita hipertensi
6. Mendemonstrasikan cara membuat jus mentimun secara tradisional
E. METODE
Ceramah
F. MEDIA
Flipchart
G. SETTING TEMPAT
Keterangan :
: Penyaji
: Audiens
Flipchart
H. KEGIATAN PENYULUHAN
TAHAP KEGIATAN
PENGAJAR
KEGIATAN
MAHASISWA
MEDIA
DAN
ALAT
METODE
Pendahulua
n
(5 menit)
1. Memberi salam
2. Mengenalkan diri
3. Menjelaskan maksud
dan tujuan
4. Kontrak waktu
5. Menanyakan
pendapat keluarga
Tn. Bj tentang
Hipertensi
Menjawab salam
Memperhatikan
Memperhatikan
Memperhatikan
Memperhatikan
Menjawab dan
memberikan
sumbang saran
Ceramah
Ceramah
Ceramah
Ceramah
Ceramah
Tanya jawab
Penyajian
(15 menit)
1. Menjelaskan kepada
keluarga Tn. Bj
tentang pengertian
hipertensi
2. Menjelaskan tentang
penyebab hipertensi
3. Menjelaskan tanda
gejala hipertensi
4. Menjelaskan
pencegahan
hipertensi
5. Menjelaskan cara
pengaturan makanan
untuk penderita
Memperhatikan
Memperhatikan
Memperhatikan
Flipchart
Flipchart
Flipchart
Flipchart
Flipchart
Ceramah
Ceramah
Ceramah
Ceramah
Ceramah
hipertensi
6. Mendemonstrasikan
cara membuat jus
mentimun secara
tradisional
Mende
monstrasikan
Penutup
(2 menit)
1. Memberi kesempatan
kepada keluarga Tn.
Bj untuk bertanya
2. Memberi motivasi
kepada keluarga Tn.
Bj untuk selalu taat
dengan diet untuk
penderita hipertensi
yang dianjurkan
3. Menyampaikan
terima kasih kepada
keluarga Tn. Bj
4. Menutup pertemuan
dengan salam.
Bertanya
Memperhatikan
Memperhatikan
Menjawab salam
1. Ceramah
2. Ceramah
3. Ceramah
I. EVALUASI
1. Struktur
- Membuat satuan acara pembelajaran
- Menyiapkan media
2. Proses
- Keluarga Tn. Bj memperhatian saat penkes.
- Keluarga Tn. Bj aktif bertanya.
- Keluarga Tn. Bj mampu mengulangi materi yang disampaikan.
3. Hasil
Keluarga Tn. Bj dapat menjelaskan kembali tentang hipertensi dan cara
pengaturan makanan untuk penderita hipertensi
REFERENSI
Health. 2008. Diet Untuk Penderita Hipertensi. Retrived 2 juni 2010, from http://medica7.blogspot.com/2008/11/diet-untuk-penderita-hipertensi-dan.html
Alam. 2009. Hipertensi. Retrived 2 juni 2010, from http://www.blogdokter.net/2007/03/25/hipertensi-tekanan-darah-tinggi/
2010. Gizi Pada Lansia Hipertensi. Retrived 2 juni 2010. from http://tutorialkuliah.blogspot.com/2009/05/gizi-pada-lansia-hipertensi.html
2009.Makanan Terbaik untuk Penderita Hipertensi Retrived 2 juni 2010. from www.DechaCare.com.
LEMBAR EVALUASI
A. Daftar Pertanyaan Lisan
1. Jelaskan apa itu hipertensi?
2. Jelaskan bagaimana cara pengaturan makanan untuk penderita hipertensi?
B. Daftar Jawaban
1. Jelaskan apa itu hipertensi
Hipertensi yaitu peningkatan tekanan darah dari batas nrmal (140/90 mmHg)
2. cara pengaturan makanan
a. Batasi Bahan Makanan sumber Natrium (garam)
Garam Natrium secara alami terdapat dalam bahan makanan
hewani dan nabati. Selain itu juga merupakan bahan yang ditambahkan
pada masakan/makanan, jadi batasi juga makanan seperti:
1) Tepung Susu Penuh ( Full cream)
2) Margarine
3) Soda kue (Natrium bikarbonat)
4) Pengawet daging (Sendawa),
5) Pengawet buah (Sodium benzoat)
6) Bumbu mie instan, petis, tauco, vetsin dan kecap
b. Batasi makanan yang asin atau diawetkan dengan garam:
Contohnya semua makanan yang telah diolah, seperti:
1. Biskuit, krekers, bolu, kue lain yang dimasak dengan garam dapur dan
margarine.
2. Dendeng, abon, corned beef, ikan asin, ikan pindang, sarden, udang
kering, telur asin.
3. Keju, selai kacang tanah (pindakas).
4. Sayuran dalam kaleng.
c. Bahan makanan yang diperbolehkan:
1. Bahan makanan segar, seperti beras, ubi, mie, maizena, hunkwee,
terigu, gula pasir.
2. Kacang-kacangan dan hasil olahnya, seperti kacang hijau, kacang
merah, kacang tanah, kacang tolo, tempe, tahu tawar, oncom.
3. Minyak goreng, margarine tanpa garam.
4. Bumbu seperti : bawang merah, bawang putih, jahe, kemiri, kunyit,
kencur, laos, salam, sereh, dan lain-lain.
LAMPIRAN MATERI
DIET UNTUK PENDERITA HIPERTENSI
A. Pengertian
Hipertensi dapat didefinisikan sebagai tekanan darah persisten dimana tekanan
sistoliknya diatas 140 mmHg dan tekanan diastoliknya diatas 90 mmHg.( Smith
Tom, 1995 ) Menurut WHO, penyakit hipertensi merupakan peningkatan
tekanan sistolik lebih besar atau sama dengan 160 mmHg dan atau tekanan
diastolic sama atau lebih besar 95 mmHg ( Kodim Nasrin, 2003 ). Hipertensi
dikategorikan ringan apabila tekanan diastoliknya antara 95 – 104 mmHg,
hipertensi sedang jika tekanan diastoliknya antara 105 dan 114 mmHg, dan
hipertensi berat bila tekanan diastoliknya 115 mmHg atau lebih. Pembagian ini
berdasarkan peningkatan tekanan diastolic karena dianggap lebih serius dari
peningkatan sistolik ( Smith Tom, 1995 ).
B. Klasifikasi
Hipertensi pada usia lanjut dibedakan atas : hipertensi dimana tekanan
sistolik sama atau lebih besar dari 140 mmHg dan/atau tekanan diastolik sama
atau lebih besar dari 90 mmHg dan hipertensi sistolik terisolasi lebih besar dari
160 mmHg dan tekanan diastolik lebih rendah dari 90 mmHg.(Darmojo, 1999).
Secara klinis derajat hipertensi dapat dikelompokkan sesuai dengan
rekomendasi dari “The Sixth Report of The Join National Committee, Prevention,
Detection and Treatment of High Blood Pressure “ (JNC VI) sebagai berikut :
(Rahardjo, 2000)
No Kategori Sistolik(mmHg) Diastolik(mmHg)
1. Optimal <120 <80
2. Normal 120 – 129 80 – 84
3. High Normal 130 – 139 85 – 89
4. Hipertensi
Grade 1 (ringan) 140 – 159 90 – 99
Grade 2 (sedang) 160 – 179 100 – 109
Grade 3 (berat) 180 – 209 100 – 119
Grade 4 (sangat berat) >210 >120
C. Gejala
Pada sebagian besar penderita, hipertensi tidak menimbulkan gejala; meskipun
secara tidak sengaja beberapa gejala terjadi bersamaan dan dipercaya
berhubungan dengan tekanan darah tinggi (padahal sesungguhnya tidak). Gejala
yang dimaksud adalah sakit kepala, perdarahan dari hidung, pusing, wajah
kemerahan dan kelelahan; yang bisa saja terjadi baik pada penderita hipertensi,
maupun pada seseorang dengan tekanan darah yang normal.
Jika hipertensinya berat atau menahun dan tidak diobati, bisa timbul gejala
berikut:
1. Sakit kepala
2. Kelelahan
3. Mual
4. Muntah
5. Sesak nafas
6. Gelisah
7. Pandangan menjadi kabur yang terjadi karena adanya kerusakan pada
otak, mata, jantung dan ginjal.
8. Kadang penderita hipertensi berat mengalami penurunan kesadaran dan
bahkan koma karena terjadi pembengkakan otak. Keadaan ini disebut
ensefalopati hipertensif, yang memerlukan penanganan segera.
D. Penyebab Hipertensi
Hipertensi berdasarkan penyebabnya dibagi menjadi 2 jenis :
1. Hipertensi primer atau esensial adalah hipertensi yang tidak / belum
diketahui penyebabnya (terdapat pada kurang lebih 90 % dari seluruh
hipertensi).
2. Hipertensi sekunder adalah hipertensi yang disebabkan/ sebagai akibat
dari adanya penyakit lain.
Hipertensi primer kemungkinan memiliki banyak penyebab;
beberapa perubahan pada jantung dan pembuluh darah kemungkinan
bersama-sama menyebabkan meningkatnya tekanan darah.
Jika penyebabnya diketahui, maka disebut hipertensi sekunder.
Pada sekitar 5-10% penderita hipertensi, penyebabnya adalah penyakit
ginjal. Pada sekitar 1-2%, penyebabnya adalah kelainan hormonal atau
pemakaian obat tertentu (misalnya pil KB).
Penyebab hipertensi lainnya yang jarang adalah
feokromositoma, yaitu tumor pada kelenjar adrenal yang menghasilkan
hormon epinefrin (adrenalin) atau norepinefrin (noradrenalin).
Kegemukan (obesitas), gaya hidup yang tidak aktif (malas
berolah raga), stres, alkohol atau garam dalam makanan; bisa memicu
terjadinya hipertensi pada orang-orang memiliki kepekaan yang
diturunkan. Stres cenderung menyebabkan kenaikan tekanan darah
untuk sementara waktu, jika stres telah berlalu, maka tekanan darah
biasanya akan kembali normal.
E. Komplikasi
1. Stroke
2. Kegagalan jantung
3. Kerusakan ginjal.
F. Pengelolaan
1. Perilaku
a. Latihan Fisik
Latihan fisik atau olah raga yang teratur dan terarah yang dianjurkan
untuk penderita hipertensi adalah olah raga yang mempunyai empat
prinsip yaitu :
a). Macam olah raga yaitu isotonis dan dinamis seperti lari, jogging,
bersepeda, berenang dan lain-lain
b). Intensitas olah raga yang baik antara 60-80 % dari kapasitas aerobik
atau 72-87 % dari denyut nadi maksimal yang disebut zona latihan.
Denyut nadi maksimal dapat ditentukan dengan rumus 220 – umur
c). Lamanya latihan berkisar antara 20 – 25 menit berada dalam zona
latihan
d). Frekuensi latihan sebaiknya 3 x perminggu dan paling baik 5 x
perminggu
b. Edukasi Psikologis
Pemberian edukasi psikologis untuk penderita hipertensi meliputi :
a). Tehnik Biofeedback
Biofeedback adalah suatu tehnik yang dipakai untuk menunjukkan
pada subyek tanda-tanda mengenai keadaan tubuh yang secara sadar
oleh subyek dianggap tidak normal.
Penerapan biofeedback terutama dipakai untuk mengatasi
gangguan somatik seperti nyeri kepala dan migrain, juga untuk
gangguan psikologis seperti kecemasan dan ketegangan.
b). Tehnik relaksasi
Relaksasi adalah suatu prosedur atau tehnik yang bertujuan untuk
mengurangi ketegangan atau kecemasan, dengan cara melatih
penderita untuk dapat belajar membuat otot-otot dalam tubuh menjadi
rileks
c. Pendidikan Kesehatan ( Penyuluhan )
Tujuan pendidikan kesehatan yaitu untuk meningkatkan pengetahuan
pasien tentang penyakit hipertensi dan pengelolaannya sehingga pasien
dapat mempertahankan hidupnya dan mencegah komplikasi lebih lanjut.
2. Terapi dengan Obat
Tujuan pengobatan hipertensi tidak hanya menurunkan tekanan darah saja
tetapi juga mengurangi dan mencegah komplikasi akibat hipertensi agar
penderita dapat bertambah kuat. Pengobatan hipertensi umumnya perlu
dilakukan seumur hidup penderita. Pengobatan standar yang dianjurkan oleh
Komite Dokter Ahli Hipertensi ( joint national committee on detection,
evaluation and treatment of high blood pressure, usa, 1988 ) menyimpulkan
bahwa obat diuretika, penyekat beta, antagonis kalsium, atau penghambat
ACE dapat digunakan sebagai
obat tunggal pertama dengan memperhatikan keadaan penderita dan
penyakit lain yang ada pada penderita.
Pengobatannya meliputi :
a. Step 1 : Obat pilihan pertama : diuretika, beta blocker, Ca
antagonis, ACE inhibitor
b. Step 2 : Alternatif yang bisa diberikan
1) Dosis obat pertama dinaikkan
2) Diganti jenis lain dari obat pilihan pertama
3) Ditambah obat ke –2 jenis lain, dapat berupa diuretika , beta blocker,
Ca antagonis, Alpa blocker, clonidin, reserphin, vasodilator
c. Step 3 : Alternatif yang bisa ditempuh
1) Obat ke-2 diganti
2) Ditambah obat ke-3 jenis lain
d. Step 4 : Alternatif pemberian obatnya
1) Ditambah obat ke-3 dan ke-4
2) Re-evaluasi dan konsultasi
b. Follow Up untuk mempertahankan terapi
Untuk mempertahankan terapi jangka panjang memerlukan interaksi dan
komunikasi yang baik antara pasien dan petugas kesehatan
( perawat, dokter ) dengan cara pemberian pendidikan kesehatan. Hal-hal
yang harus diperhatikan dalam interaksi pasien dengan petugas kesehatan
adalah sebagai berikut :
a. Setiap kali penderita periksa, penderita diberitahu hasil pengukuran
tekanan darahnya
b. Bicarakan dengan penderita tujuan yang hendak dicapai mengenai
tekanan darahnya
c. Diskusikan dengan penderita bahwa hipertensi tidak dapat sembuh,
namun bisa dikendalikan untuk dapat menurunkan morbiditas dan
mortilitas
d. Yakinkan penderita bahwa penderita tidak dapat mengatakan tingginya
tekanan darah atas dasar apa yang dirasakannya, tekanan darah hanya
dapat diketahui dengan mengukur memakai alat tensimeter
e. Penderita tidak boleh menghentikan obat tanpa didiskusikan lebih dahulu
f. Sedapat mungkin tindakan terapi dimasukkan dalam cara hidup penderita
g. Ikutsertakan keluarga penderita dalam proses terapi
h. Pada penderita tertentu mungkin menguntungkan bila penderita atau
keluarga dapat mengukur tekanan darahnya di rumah
i. Buatlah sesederhana mungkin pemakaian obat anti hipertensi misal 1 x
sehari atau 2 x sehari
j. Diskusikan dengan penderita tentang obat-obat anti hipertensi, efek
samping dan masalah-masalah yang mungkin terjadi
k. Yakinkan penderita kemungkinan perlunya memodifikasi dosis atau
mengganti obat untuk mencapai efek samping minimal dan efektifitas
maksimal
l. Usahakan biaya terapi seminimal mungkin
m. Untuk penderita yang kurang patuh, usahakan kunjungan lebih sering
n. Hubungi segera penderita, bila tidak datang pada waktu yang ditentukan.
Melihat pentingnya kepatuhan pasien dalam pengobatan maka sangat
diperlukan sekali pengetahuan dan sikap pasien tentang pemahaman dan
pelaksanaan pengobatan hipertensi.
3. Diet
a) Tujuan Pengaturan Makanan
Menurunkan atau mempertahankan tekanan darah sehingga mencapai batas
normal dan mencegah / menghilangkan penimbunan garam.
Diet yang dianjurkan untuk penderita hipertensi adalah :
a). Restriksi garam secara moderat dari 10 gr/hr menjadi 5 gr/hr
b). Diet rendah kolesterol dan rendah asam lemak jenuh
c). Penurunan berat badan
d). Penurunan asupan etanol
e). Menghentikan merokok
b) Cara Pengaturan Makanan
1. Batasi Bahan Makanan sumber Natrium (garam)
Garam Natrium secara alami terdapat dalam bahan makanan hewani
dan nabati. Selain itu juga merupakan bahan yang ditambahkan pada
masakan/makanan, jadi batasi juga makanan seperti:
1) Tepung Susu Penuh ( Full cream)
2) Margarine
3) Soda kue (Natrium bikarbonat)
4) Pengawet daging (Sendawa),
5) Pengawet buah (Sodium benzoat)
6) Bumbu mie instan, petis, tauco, vetsin dan kecap
Penderita hipertensi sekarang tidak perlu khawatir apabila tidak
mampu menahan makan – makanan yang mengandung garam. Sekarang
sudah dibuat sebuah garam yaitu garam lososa baik digunakan /
dikomsumsi bagi orang yang mempunyai kecenderungan hipertensi
maupun untuk mencegah, karena garam lososa diproduksi dengan
kandungan natrium yang rendah sehingga aman untuk kesehatan.
Petunjuk Penggunaan Garam Untuk Penderita Hipertensi
a. Untuk penderita hipertensi terdapat 3 diet:
Diet rendah garam 1 : untuk penderita hipertensi berat dianjurkan
untuk tidak menambahkan garam dapur dalam makanan.
b. Diet rendah garam II: Ditujukan untuk penderita hipertensi sedang
(100-114 mmHg). Garam dianjurkan ¼ sendok the garam dapur.
c. Diet rendah garam III: Ditujukan untuk penderita hipertensi ringan
(diastole kurang dari 100 mmHg), garam dapur dianjurkan ½ sendok
teh.
2. Batasi makanan yang asin atau diawetkan dengan garam:
Contohnya semua makanan yang telah diolah, seperti:
a. Biskuit, krekers, bolu, kue lain yang dimasak dengan garam dapur dan
margarine.
b. Dendeng, abon, corned beef, ikan asin, ikan pindang, sarden, udang
kering, telur asin.
c. Keju, selai kacang tanah (pindakas).
d. Sayuran dalam kaleng.
3. Bahan makanan yang diperbolehkan:
a. Bahan makanan segar, seperti beras, ubi, mie, maizena, hunkwee,
terigu, gula pasir.
b. Kacang-kacangan dan hasil olahnya, seperti kacang hijau, kacang
merah, kacang tanah, kacang tolo, tempe, tahu tawar, oncom.
c. Minyak goreng, margarine tanpa garam.
d. Bumbu seperti : bawang merah, bawang putih, jahe, kemiri, kunyit,
kencur, laos, salam, sereh.
Mnurut sumber dari Dechacare.com pengaturan pola dan jenis makan yang
tepat adalah kunci penting mencegah hipertensi. Berikut beberapa makanan yang
baik bagi penyandang hipertensi.
1. Ikan
Di antara semua produk hewan, ikan paling menyehatkan, tinggi protein dan
rendah lemak. Kandungan asam lemak omega-3 membantu mencegah
pembentukan plak pada dinding pembuluh darah, mengurangi peradangan dan
mencegah tekanan darah tinggi. Minyak flaxseed, semisal minyak ikan. Kaya
akan asam lemak omega-3 untuk mencegah plak pada pembuluh darah.
2. Jus seledri
Orang China sudah lama menggunakan jus seledri untuk tekanan darah tinggi.
Minum jus seledri 2-3 gelas perhari dapat mencegah tekanan darah tinggi atau
mengembalikan tekanan darah ke level normal. Sebagai tambahan, seledri
juga bagus untuk orang dengan penyakit asam urat.
3. Minyak Zaitun
Sejak lama digunakan dalam diet ala Mediterania dan menunjukkan manfaat
terhadap lemak darah dan menurunkan tekanan dalam masakan maupun salad.
4. Buah dan sayuran aneka warna
Dua item ini "wajib" dikonsumsi oleh orang hipertensi setiap hari.
5. Ketimun
Buah berair banyak ini membantu hidrasi tubuh dan menurunkan tekanan
pada pembuluh nadi. Makanlah dua buah timun setiap hari selama 2 minggu
dan lihat hasilnya.
6. Cuka apel
Selama puluhan tahun, cuka apel yang di dapat dari fermentasi buah apel
diklaim mampu mengobati berbagai penyakit, diantaranya mengencerkan
darah dan menurunkan tekanan darah.
Pada pagi hari saat perut masih kosong, minumlah segelas air hangat yang
dicampur 1 sendok makan cuka apel dan 1 sendok madu secara teratur. Ini
bertujuan melancarkan pencernaan agar tidak kesulitan buang air besar (bab).
Pasalnya, susah bab bisa membuat jengkel dan emosi sehingga memicu
tekanan darah tinggi.
Jika ada yang baik maka ada yang jahat. Beberapa makanan yang tidak baik
bagi orang hipertensi dan harus dihindari adalah garam, gula pasir murni, kopi
dan alkohol.
7. Wortel
Manfaat wortel sangat luar biasa bagi tubuh kita, selain sebagai penyedia
vitamin wortel juga memiliki manfaat untuk mengendalikan penyakit tekanan
darah tinggi
c) Kandungan Gizi Yang Diperlukan Lansia
1. Karbohidrat
Fungsi karbohidrat adalah penyedia energi. Pada lansia konsumsi gula
dibatasi karena:
a. Gula tidak mengandung gizi kecuali zat tenaga. Sedangkan pada
lansia konsumsi zat zat gizi lain seperti vitamin, protein dan
mineral diutamakan untuk mencegah proses penurunan fungsi
tubuh.
b. Gula cepat diserap (absorpsi) sehingga mengakibatkan perubahan
kadar gula darah dan memungkinkan terjadinya obesitas
(kegemukan) dan diabetes.
Makanan yang boleh: Beras, kentang, singkong, terigu, gula yang
diolah tanpa garam seperti macaroni, mie, biscuit dll.
Makanan yang tidak boleh: Roti, biscuit dan kue yang dimasak
dengan garam dapur.
2. Protein
Fungsi dari protein sebagai zat pembangun dari sel tubuh.
Pada lansia sebaiknya memilih daging unggas-unggasan daripada daging
sapi atau kambing dan hendaknya tidak makan lebih dari 2 potong daging
pada sehari.
Makanan yang boleh: daging, ikan telur dan susu, semua kacang-
kacangan dan sayuran.
Makanan yang tidak boleh: ikan asin, keju, kornet, ebi, telur asam,
pindang, dendeng, udang, kacang tanah dan sayuran yang dimasak/
diawetkan dengan garam dapur.
3. Lemak
Lemak berfungsi sebagai pelarut vitamin A,D,E dan K, membentuk
tekstur makanan dan memberi rasa kenyang yang lama. Lemak juga
berfungsi sebagai cadangan energi.
a. Pada lansia lemak sebaiknya dibatasi , mengingat:
Berkurangnya aktifitas tubuh sehingga kebutuhan energi juga
menurun.
b. Berkurangnya produksi enzim mengakibatkan pencernaan lemak
tidak sempurna, s3ehingga membebani usus dan lambung yang
akan mengakibatkan gangguan pada usus.
c. Lemak dengan kandungan asam lemak jenuh yang tinggi memicu
penyakit jantung dan pembuluh darah.
d. Kelebihan lemak akan disimpan sebagai cadangan energi dalam
bentuk timbunan lemak yang menyebabkan kegemukan.
e. cenderung mengakibatkan kanker usus.
Makanan yang boleh: minyak margarine dan mentega tanpa garam.
Makanan yang tidak boleh: margarine dan mentega biasa
4. Vitamin
Fungsi dari vitamin yaitu untuk mempercepat metbolisme,
mempertahankan fungsi jaringan tubuh dan mempengaruhi pertumbuhan
dan pembentukan jaringan.Pada lansia vitamin sangat penting, terutama
vitamin B1 agar tubuh selalu bugar. Contoh makanan: beras merah
Makanan yang boleh: semua buah yang tidak diawtkan garam/ soda, air
putih.
Makanan yang tidak boleh: durian, buah-buahan yang diawtkan oleh
garam dan soda, kopi dan coklat.
5. Mineral dan Air
Fungsi dari mineral yaitu pembentukan jaringan tubuh, memelihara
keseimbangan asam basa dll.
Pada lansia, kalsium sangat penting karena , terutama lansia wanita
mudah terjadi ostoporosis akibat menopause. Contoh makanan yang
tingggi kalsium adalah susu, ikan yang dimakan dengan tulangnya,
sayuran hijau, kedelai dan rumput laut.
Lansia hendaknya minum 6-8 gelas sehari mengingat fungsi ginjal
menurun dan melancarkan BAB.
Lansia hendaknya mengurangi natrium dengan cara membatasi
garam dapur.
6. Serat
Serat tidak dapat dicerna, maka serat tidak mengandung gizi tetapi
tetap dibutuhkan untuk mencegah sembelit, wasir, kanker usus, penyakit
jantung dan kegemukan bila kekurangan serat.
Serat ada 2 jenis:
a) Larut dalam air yang berfungsi mengikat kolesterol
b) Tdak larut dalam air yang berfungsi melancarkan BAB.
d) TIPS Pemberian Makanan Bagi Lansia Dengan Hipertensi
1) Hendaknya lansia makan dengan porsi kecil tapi sering
2) Makanlah makanan yang mudah dicerna
3) Hindari makanan yang terlalu manis, gurih, goring-gorengan dll.
4) Makan makanan yang lembek untuk lansia yang kondisi giginya kurang
baik.
(tutorialkuliah.blogspot.com/2009)