advans ketikan sherly

13
Akan tetapi, asumsikan bahwa F dan G berbagi laba masing-masing 75% dan 25%. Dalam hal ini , G harus menerima lebih dulu pembagian uang kas. Kerugian yang dapat dibebankan kepada G hanya sebesar 25/75 atau 1/3 dari jumlah yang dapat dibebankan kepada F. dalam hal ini , seperti ini, mungkin tidak dapat menimbulkan keberatan untuk membagikan uang kas kepada G yang mengurangi modalnya sampai dengan 1/3 dari saldo perkiraan modal F, sebelum F memperoleh bagian dalam pembagian uang kas. G,harus menerima jumlah $15.000 uang kas pertama yang tersedia dengan modal dalam rasio laba dan rugi, maka pembagian uang kas selanjutnya adalah layak dilakukan pada F dan G masing-masing dalm rasio laba rugi 75% dan 25 % Kenyataannnya bahwa klaim G mengandung prioritas terhadap uang kas sebesar $15.000 yang dapat kita tukarkan dalam contoh dimuka . akan tetapi, sering terjadi bahwa saldo modal dan rasio dan laba rugi tidak segera dapat kita analisis. Untuk ini kita perlu membuat penghitangan sendiri untuk menetukan progam prioritas. Penghitungan yang diterapkan dalam kaitannya dengan contoh diatas, diperlihatkan sebagai berikut : Prosedur Menghitung kemampuan sekutu menutup kerugiana : Modal Rasio laba dan Kerugian yang akan Rugi ditutup dengan kepen sekutu F $30.000: 0.75 = $ 40.000 G $25.000: 0,25 = $ 100.000 Menhitung perioritas menurut kelebihan Kapasitas menutup kerugian: Kelebihan kapas itas G Bagian G klaim Menutup ker dalam Laba- perioritas rugian rugi G $60.000 x 0,25 = $ 15.000 Penjelasan Kepentingan masing-masing sekutu dibagi dengan bagiannya dalam laba dan rugi untuk memperoleh bkerugian maksimum,yang dapat ia tutup. Kalkulasi ini menunjukan , bahwa kerugian sebesar $40.000 akan menkonsumsi semua modal F ,tetapi kalkulasi ini akan menetapkan kerugian sebesar $ 100.000 untuk mengkonsumsi modal G. Kapasitas G dalam menutup kerugian lebih besar daripada kapasitas F dengan dengan sebesar $60.000. pembayaran kepada G dapat dilakukan pada saat kapasitasnya untuk menutup kerugian tidak lebih besar dari pada kapasitas F. untuk memperoleh kapasitas menutup kerugian dari kepentingan seorang sekutu,kepentingan ini dibagi dengan bagiannya dalam laba-rugi; untuk memperoleh jumlah modal yang dinyatakan oleh kelebihan kapasitas menutup kerugian,kelebihan ini dikalikan dengan bagian sekutu

description

Akuntansi

Transcript of advans ketikan sherly

Akan tetapi, asumsikan bahwa F dan G berbagi laba masing-masing 75% dan 25%. Dalam hal ini , G harus menerima lebih dulu pembagian uang kas. Kerugian yang dapat dibebankan kepada G hanya sebesar 25/75 atau 1/3 dari jumlah yang dapat dibebankan kepada F. dalam hal ini , seperti ini, mungkin tidak dapat menimbulkan keberatan untuk membagikan uang kas kepada G yang mengurangi modalnya sampai dengan 1/3 dari saldo perkiraan modal F, sebelum F memperoleh bagian dalam pembagian uang kas. G,harus menerima jumlah $15.000 uang kas pertama yang tersedia dengan modal dalam rasio laba dan rugi, maka pembagian uang kas selanjutnya adalah layak dilakukan pada F dan G masing-masing dalm rasio laba rugi 75% dan 25 %Kenyataannnya bahwa klaim G mengandung prioritas terhadap uang kas sebesar $15.000 yang dapat kita tukarkan dalam contoh dimuka . akan tetapi, sering terjadi bahwa saldo modal dan rasio dan laba rugi tidak segera dapat kita analisis. Untuk ini kita perlu membuat penghitangan sendiri untuk menetukan progam prioritas. Penghitungan yang diterapkan dalam kaitannya dengan contoh diatas, diperlihatkan sebagai berikut : Prosedur Menghitung kemampuan sekutu menutup kerugiana : Modal Rasio laba dan Kerugian yang akan Rugi ditutup dengan kepen sekutuF $30.000: 0.75 = $ 40.000G $25.000: 0,25 = $ 100.000

Menhitung perioritas menurut kelebihan Kapasitas menutup kerugian:

Kelebihan kapas itas G Bagian G klaim Menutup ker dalam Laba- perioritas rugian rugi G $60.000 x 0,25 = $ 15.000

Menghitung prioritas ditetapakan,kemudian pembagian Uang kas dapat dilakukan dalam rasio laba/rugi

Penjelasan

Kepentingan masing-masing sekutu dibagi dengan bagiannya dalam laba dan rugi untuk memperoleh bkerugian maksimum,yang dapat ia tutup. Kalkulasi ini menunjukan , bahwa kerugian sebesar $40.000 akan menkonsumsi semua modal F ,tetapi kalkulasi ini akan menetapkan kerugian sebesar $ 100.000 untuk mengkonsumsi modal G.

Kapasitas G dalam menutup kerugian lebih besar daripada kapasitas F dengan dengan sebesar $60.000. pembayaran kepada G dapat dilakukan pada saat kapasitasnya untuk menutup kerugian tidak lebih besar dari pada kapasitas F. untuk memperoleh kapasitas menutup kerugian dari kepentingan seorang sekutu,kepentingan ini dibagi dengan bagiannya dalam laba-rugi; untuk memperoleh jumlah modal yang dinyatakan oleh kelebihan kapasitas menutup kerugian,kelebihan ini dikalikan dengan bagian sekutu bersangkutan dalam laba-rugi.kelebihan kapasitas G dalam menutup kerugian,sebesar $60.000, dikalikan dengan bagianya dalam laba-rugi, 0,25, sama dengan kepentingan yang dinyatakan dengan kelebihan ini.

Setelah uang kas sebesar $ 15.000 dibayarkan kepada G , maka kepentingan para sekutu berada dalam rasio laba-rugi . pembagian uang kas berikutnya dpat dilakukan dalam rasio ini.

Contoh pengembangan progam prioritas pembayaran Pengembangan dan penggunaan progam prioritas pembayaran,yang menyangkut dua orang sekutu atau lebih, dijelaskan dibawah ini .contoh ini didasarkan pada data-data yang diberikan dalam contoh firma X,Y & Z dimuka.Dengan membagi kepentingan masing-masing sebesar $77.500,$60.000,dan $50.000 dengan rasio 0.50, 0,30, dan 0,20 ,kita peroleh saldo penutup kerugian bagi X,Y, dan Z masing-masing sebesar $155.000, $ 200.000, dan $250.000. hal ini menunjukan, bahwa Z harus mendapat urutan pertama dalam pembagian uang kas. Kepentingan Z dapat dikurangi dengan pembayaran sampai saat dimana kapasitasnya untuk menutup kerugian lebih besar dari pada kapasitas Y. pada saat ini, uang kas harus dibagikan kepada Z dan Y. Kepentingan Y dan Z dapat dikurangi dengan pembayaran bersama sampai saat dimana kapasitas kedua sekutu ini,dalam menutup kerugian, tidak lebih besar daripada kapasitas X. pada saat ini, kepentingan X,Y dan Z akan berada dalam rasio laba dan rugi , dan pembagian uang kas berikutnya layak dilakukan dalam rasio ini. Pengembangan progam prioritas pembayaran Nampak seperti dibawah ini. XYZPembayaran kepada

XYZ

Sado modal .Saldo pinjaman

Rasio laba dan rugi

Saldo penutup kerugian (kepentingan dibagi dengan persentase laba-rugi sekutu)

Pembagian 1:Uang kas kepada Z untuk mengurangi saldo penutup kerugian mereka sampai jumlah yang dilaporkan oleh Y ; pengurangan sebesar $50.000 membutuhkan pembayaran sebesar 0,20 x $50.000

Pembagian II:Uang kas kepada Y dan Z untuk mengurangi saldo penutup kerugian meraka sampai jumlah yang dilaporkan untuk X : pengurangan sejumlah $45.000 membutuhkan pembayaran sebagai berikut:Kepada Y :0,30 x $45.000, atau $13.500Kepada Z :0,20 x $45.000,atau $9.000

Pembagian III:Pembagian uang kas berikutnya dapat dilaksanakan dalam rasio laba rugi.$ 65.000 12.500

$ 77.500

$ 50.000 10.000

$ 60.000$ 50.000

$ 50.000

$13.500

$10.000

9000

50%

30%

20%

$155.000

$200.000

$250.000

(50.000)

$155.000

$200.000

(45.000)$200.000

(45.000)

$ 155.000$ 155.000$155.000$13.500$19.000

Dalam pengembangan progam perioritas pembayaran untuk firma X,Y, dan Z pada awal likuiditas, kerugian maksimum yang dapat ditutup oleh masing-masing kepentingan sekutu kita hitung dulu. Saldo pinjaman disatuka dengan saldo modal untuk menetapkan kepentingan para sekutu, dan kepentingan dibagi kepada masing-masing sekutu menurut rasio laba rugi yang dinyatakan dalam persentase. Kemudian uamg kas dibagikan dengan cara,yang memungkinkan kepentingan para sekutu lebih mendekati saat dimana mereka dapat menutup kerugian persekutuan firma yang sama.Informasi yang diberikan dalam progam prioritas pembayaran diatas ini diikhtisarkan sebagai berikut:(1) Uang kas pertama $10.000 yang tersedia bagi para sekutu harus dibayarkan lebih dulu kepada Z(2) Uang kas berikutnya sebesar $22.500 harus dibayarkan kepada Y dan Z dalam rasio 30:20(3) Jumlah yang melebihi $32.500 harus dibayarkan kepada X,Y,dan Z dalam rasio laba rugi 50:30:20

Pembagian cicilan berdasarkan progam perioritas pembayaranUntuk memperoleh kejelasan mengenai penggunaan progam perioritas pembayaran , asumsikan bahwa uang kas yang tersedia untuk dibagikan kepada X,Y, dan Z tiap bulan sama seperti disebutkan dalam contoh kita dimuka . dengan demikian, uang las yang tersedia bagi para sekutu adalah sebagai berikut:Juli.$ 7.500 Agustus..$20.000 September..$12.500 Oktober..$50.000Pembagian uang kas dengan cara cicilan dihitung sebagai berikut:Cicilan bulan Juli-$7.500Dapat dibayarkan kepada

XYZ

Pembagian I: dapat dibayarkan kepada Z.. $10.000Jumlah yang dapt dibayarkan kepada Z dalam bulan juli $ 7.500 Saldo pembagian I $ 2.500

$7.500

--$.7.500

Cicilan bulan Agustus -$20.000Dapat dibayarkan kepada

XYZ

Pembagian I - saldo yang dapat dibayarkan kepada Z.. $ 2.500Jumlah yang dapat dibayarkan kepada Z dalam bulan Agustus $ 2.500 Pembagian II dapat dibayarkan kepada Y dan Z,rasio 30:20. $22.500Jumlah yangdapat dibayarkan kepada Y dan Z dalam bulan Agustus $17.500

Pembagian III saldo. $ 5.000

$10. 500

$2.500

7.000

$10. 500 $9.500

Cicilan bulan September - $12.500Dapat dibayarkan kepada

XYZ

Pembagian II: saldo yag dapat dibayarkan kepada Y dan Z,rasio 30:20. $5.000Jumlah yang dapt dibayarkan kepada Y dan Z dalam bulan september 5.000 Pembagian III dapat dibayarkan kepada X,Y,dan Z, rasio 50 : 30 : 20 $7.500

$3.750

$.3.000

2.250

$2.000

1.500

$ 3.750$.5.250

$3.500

Cicilan bulan Oktober-$50.000Dapat dibayarkan kepada

XYZ

Pembagian III - dapat dibayarkan kepada X,Y dan Z,, rasio 50:30:20. $25.000$15.000

$1.000

Pembagian uang kas kepada X,Y,dan Z yang dikembangkan dari progam prioritas pembayaran,adalah sama dengan pembagian uang kas yang dihitung dengan mempertimbangkan kerugian yang mungkin atas aktiva yang tak terjual dan pembagian uang kas yang dilakukan menurut modal bebas para sekutu (lihat halaman95-96). Sebagaiman halnya dengan contoh dimuka, uang kas yang dibayarkan kepada masing-masing sekutu digunakan lebih dulu untuk membayar atu menutup setiap saldo pinjaman yang mungkin dipunyai oleh salah seorang sekutu. Ayat-ayat jurnal untuk mencatat proses likuidasi firma X,Y,dan Z dan laporan likuidasi yang mengikhtisarkan kegiatan untuk periode empat bulan, kemudian,akan sama seprti contoh dimuka.Selama proses likuidasi mungkin sulit atau lebih tepat tak mungkin untuk menetapkan keuntungan atau kerugian penjualan masing-masing aktiva. Dalam hal ini, penetapan keuntungan atau kerugian dapat dapt ditangguhkan sampai semua aktiva terjual;pada waktuitu,selisih antara nilai buku aktiva dan jumlah yang direalisasi dari penjualnya akan ditetapkan sebagai keuntungan atau kerugian likuidasi akan dan akan dilaporkan dalam perkiraan modal. Kerugian atau keuntungan baik yang ditetapkan sekarang maupun ditetapkan pada saat likuidasi tidak akan mempengaruhi pembagian uang kas, karena kerugian dan keuntungan dipindahkan keperkiraan modal dalam rasio laba-rugi dan tujuan dari prosedur pembagian uang kas ialah untuk menetapkan kepentingan para sekutu dalam rasio laba dan rugi sedini mungkin Penyusunan progam perioritas pembayaran dan penentuan pembagian uang kas,yang sesuai dengan progam seperti ini, relatif kompleks, jika menyangkut banyak sekutu dan laba-rugi tidak dibagikan dengan cara sederhana. Dalam hal seperti ini, mungkin lebih mudah untuk menetapkan pembagian uang kas menurut metode yang pertama,yang menyangkut penetapan kerugian yang mungkin atas sisa aktiva pada setiap pembagian uang kas menurut metode yang pertama ,yang menyangkut penetapan kerugian yang mungkin atas sisa aktiva pada setiap pembagian uang kas.USAHA PATUNGAN (JOINT VENTURES)Suatu usaha perdagangan khusus yang dilakukan oleh dua orang atau lebih atau oleh kesatuan usaha , yang dihentika apabila tujuan yang ditetapkan tercapai disebut usaha Patungan, Jadi, istilah ini dapat kita gunakan dalam menyatakan usaha untuk tujuan tertentu seperti pengembangan atau penjualan sebidang tanah, pembangunan sebuah jembatan atau tanggul (dam), pembelian dan penjualan surat-surat berharga, dan eksplorasi dan pengeboran minyak atau gas Asosiasi pihak-pihak yang bersangkutan dalam usaha patungan merupakan persekutuan firma dan undang-undang persekutuan firma mengaturnya. Akan tetapi, karna usaha patungan hanya untuk tujuan tertentu, maka wewenag dan tugas para anggota terbatas pada tujuan ir.i. masing-masing sekutu pada usaha patungan dapat menyetorkan uang kas, barang dagangan, atau jasa-jasa, dan selanjutnya membagi laba-rugi operasi. Karena usaha ini merupakan peretujuan firma, maka pembagian laba dan rugi di lakukan dalam rasio yang sama (dibagi rata), jika tidak ada persetujuan khusus mengenai hal ini. Dengan persetujuan, para sekutu dapat menetap kan pemberian bunga atas investasi, komisi atau bonus atas penjualan, dan gajiuntukjasa-jasa, sehingga perbedaan atau selisih kepalanusaha patungan dalam bentuk modal, kemampuan, dan waktu apat di tentukan dalam pembagian. Pada penyelenggara buku-buku tersendiri:TransaksiBuku persekutuan firma

(1).A menyerahkan tanah kepada usaha patungan dengan nilai lancer yang disetujui sebesar $100.000 ; harga pokoknya bagi A sebesar $75.000Tanah..$ 100.000 Modal A$ 100.000

(2).B menyelesaikan kontrak pemetakan ,penghiasan,pengairan,dan selokan, dan perbaikan lainnya atas tanah sebesar $60.000Tanah..$ 60.000 Modal B $ 60.000

(3).C menyerahkan uang kas kepada A bagi usaha patungan ,sebesar $40.000Kas$ 40.000 Modal.......................$ 40.000

(4.) A membayar iklan,komisi, dan biasa penjualan lainnya, sebesar $37.500 Biaya penjualan ..$ 37.500 Kas$ 37.500

(5). Petak-petak tanah dijual untuk total sebesar$25.000; dari jumlah ini $50.000diterima per kos dan sisanyaditerima berupa wesel cicilan.Kas$ 50.000Wesel tagih 200.000 Tanah$160.000 Keuntungan Penjualan Tanah $ 90.000

(6). Wesel tagih cicilan dijual tanpa jaminan dengan diskon 10%Kas.$180.000Biaya bunga.. 20.000 Wesel tagih $200.000

(7) Laba bersih usaha patungan di ikhtisarkan dan ditutup pada perkiraaan modal sekutu :Laba bersih ...$32.500

Imbalan khusus bagi A$ 5.000Saldo $ 27.500 dibagi dalam rasio 100 : 60 : 40 kepada A,B, dan C: A $13.750 B 8.250 C.$ 5.500 $ 32.500

Keuntungan penjualan Tanah .$ 90.000 Biaya penjualan. $ 37.500 Biaya bunga 20.000 Modal A... 18.750 Modal B... 8.250 Modal C 5.500

(8 ) A membagikan uang kas dalam penyelesaian akhir Modal A.. $118.750 Usaha patungan Modal B... 68.250 Modal C.... 45.500 Kas. $232. 500

Laba. Pada umumnya, seorang anggota dari usaha patungan di tugaska sebagai sekutu pengelola dan kepadanya diberikan imbalan khusus atas tugasnya itu. Sebagai sekutu pengelola, ia menyerahkan laporan keuangan yang mengikhtisarkan transaksi, kepada sekutu lainnya.Ada dua mode akutansi untuk usaha patungan: (1) buku-buku tersendiri atau terpisah atau di selenggarakan untuk usaha patungan; (2) buku-buku tersndiri tidak diselenggarakan, tetapi perkiraan untuk transaksi usah patungan dicatat dalam buku seorang sekutu atau lebih. Apabila usaha patungan di selenggarakan untuk jangka waktu relatif panjang dan menyangkut sejumlah besar transaksi, maka sebaiknya di buka seperangkat buku-buku tersendiri. Sebaliknya, apaabila hanya menyangkut jangka pendek dan transaksi yang terjadi sederhana saja, maka uku-buku yang tersendiri tidak dibutuhkan.Apabila untuk usaha patungan diselenggarakan buku-buku tersendiri, maka transaksinya dicatat dalam buku-buku ini persissepertimcara pembukuan untuk transaksi persekutuan firma yang telah dibahas di muka. Apabila masing-masing sekutu menyelenggarakanBuku-buku tersendiri ABuku-buku tersendiri B Buku-buku tersendiri C

Investasi dalam Perusahaan ABC $ 100.000 Tanah. 75.000 Keuntungan Penyerahan Tanah kepada Usaha Patungan (atau modal ) 25.000

Investasi Dalam Perusahaan ABC $ 60.000 Kas 60.000Investasi DalamPerusahaan ABC $40.000 Kas 40.000

Investasi Dalam Perusahaan ABC $18.750 Pendapatan Dari Perusahaan ABC 18.750Investasi DalamPerusahaan ABC $8.250 Pendapatan Dari perusahaan ABC 8.250 Investasi DalamPerusahaan ABC $5.500 Pendapatan Dari perusahaan ABC 5.500

Kas .........$118.750 Investasi dalam Perusahaan ABC 118.750 Kas .........$ 68.250 Investasi dalam Perusahaan ABC 68.250Kas .........$45.500 Investasi dalam Perusahaan ABC 45.500

buku-buku tersendiri yang mengikhtisarkan kegitan perusahaannya sebagai kegiatan pribadi, maka kepentingan dalam usahapatungannya, yang sama halya dengan setiap kepentingandalam persekutuan firma, ditetapkan dan dihitungkan sebagai investasi. Perkiraan investasi dibebani dengan investasi awal,dengan investasi berikutnya, dan dengan bagian dalam laba yang meningkatkan kepentingan sekutu bersangkutan; pikiran investasi di kredit dengan pengambilan prive dan bagian dalam rugi yang mengurangi kepentingannya. Saldo debet dalam perkiraan investasi pada masing masing buku sekutu, kemudian,akan cocok dengan saldo kredit yang mengukur kepentingan masing-masingsekutu dalam buku usaha patungan.Apabila untuk usaha patungan tidak di selenggarakan buku-buku tersendiri, maka usaha patungan harus diikhtisarkan dalam buku masing-masing sekutu. Jika masing-masing sekutu menyelenggarakan seperangkat buku-buku tersendiri dan agar peringkat buku-buku ini lengkap, maka masing-masing sekutu harus memberiahukan pada sekutu yang lainnya mengenai semua transaksi yang telah ia bukukan dalam usaha patungan. Untuk melaporkan kegiatan usaha patungan dalam buku masing-masing sekutu, sebuah perkiraan

Tanpa Penyelenggaraan buku-buku Tersendiri Transaksi Buku-buku A ( sekutu pengelola)

(1) A menyerahkan kepada usaha-patungan dengan nilai lancar yang disetujui sebesar $ 100.000; harga pokoknya bagi A sebesar $75.000 Usaha patungan ...$100.000 Tanah $ 75.000 Keuntungan Penyerahan Tanah Kepada Usaha Patungan (atau modal ) 25.000

(2) B menyelesaikan kontrak pemetakan, perhiasan, pengairan, dan selokan, dan perbaikan lainnya atas tanah sebsar $60.000Usaha Patungan $ 60.000 B $ 60.000

(3) C menyerahkan uang kas kepada A untuk tujuan usaha patungan sebesar $40.000Kas usaha patungan.. $ 40.000 C.. $ 40.000

(4) A membayar iklan, komisi,dan biaya penjualan lainnya sebesar $ 37.500Usaha patungan $ 37.500 Kas usaha patungan . $ 37.500

(5) Petak-petak tanah dijual untuk total $250.000; dari jumlah ini $50.000 diterima per kas dan sisanya diterima berupa wesel tagih cicilan .Kas usaha patungan $ 50.000Wesel Tagih usaha patungan 200.000 Usaha Patungan .. $ 250.000

(6) Wesel tagih cicilan dijual tanpa jaminan dengan diskonto 10%Kas usaha patungan $180.000Usaha Patungan .. 20.000 Wesel Tagih Usaha patungan. $ 200.000

(7) Laba bersih usaha patungan diikhtisarkan dan ditutup pada perkiraan modal sekutu :Laba bersih $32.500Imbalan khusus bagi A $ 5.000Saldo $27.500 dibagi dalam rasio 100: 60 : 40 : Kepada A,B,dan C: A $13.750 B $ 8.250 C $ 5.500 $ 32.500Usaha Patungan .....$ 32.500 Pendapatan dari usaha Patungan(atau modal ) $ 18.750 B. 8.250 C. 5.500

(8) A membagikan uang kas dalam penyelesaian akhir usaha-patungan .Kas $118.750B 68.250C 45.500 Kas usaha patungan . $232.500

Usaha patungan dibebani (didebet) untuk semua biaya usaha patungan dan dikredit untuk semua pendapatan usaha patungan. Masing-masing sekutu menyelenggarakan perkiraan dengan masing-masing sekutu lainnya untuk menunjukan kepentingan pemilihan mereka dalam usaha patungan. Dalam praktek tersebut dibawah ini, saldo dalam perkiraan usaha patungan dan dalam perkiraan dengan sekutu akan sama dengan buku dari masing-masing sekutu selama proses usaha patungan berlangsungContoh Akuntansi Untuk Usaha PatunganProsedur akuntansi alternative yang dapat kita gunakan untuk usaha patungan diikhtisarkan dalm contoh berikut. Asumsikan bahwa A,B,dan C menandatangani pendirian sebuah usaha patungan untuk kegiatan pembelian,pengembangan,dan penjualan sebidang tanah. A ditetapkan sebagai sekutu pengelola: pada pembubaran usaha patungan ini,imbalan khusus sebesar $5.500 harus diberikan kepadanya dan saldo laba harus dibagi dalam rasio investasi sekutu. Transaksi dan ayat-ayat jural dibutuhkan dalam prosedur alternatife diberikan pada halaman 102-105

Buku-buku BBuku-buku C

Usaha patungan $100.000 A $100.000Usaha patungan $100.000 A $100.000

Usaha patungan $ 60.000 Kas $ 60.000Usaha patungan $ 60.000 B $ 60.000

A .. $ 40.000 C $ 40.000A.. $ 40.000 Kas $ 40.000

Usaha Patungan $ 37.500 A $ 37.500Usaha patungan $ 37.500 A $ 37.500

A $250.000 Usaha Patungan $250.000A $250.000 Usaha Patungan $250.000

Usaha Patungan $ 32.500 Pendapatan Dari Usaha Patungan $ 8.250 A 18.750 C 5.500Usaha Patungan $ 32.500 Pendapatan Dari Usaha Patungan $ 5.500 A 18.750 C 8.250

Kas $ 68.250C 45.500 A $113.750Kas $ 45.500B 68.250 A $113.750