ADMINISTRASI HUMAS DAN KEPROTOKOLAN · mempelajari bahan ajar prasyarat secara tuntas. MODUL...

44
Nama : .................................................................. Kelas : .................................................................. No. Absen : ..................................................................

Transcript of ADMINISTRASI HUMAS DAN KEPROTOKOLAN · mempelajari bahan ajar prasyarat secara tuntas. MODUL...

Page 1: ADMINISTRASI HUMAS DAN KEPROTOKOLAN · mempelajari bahan ajar prasyarat secara tuntas. MODUL ADMINISTRAI HUMAS DAN KEPROTOKOLAN KELAS XI v b. Bantulah peserta didik dalam mempelajari

Nama : ..................................................................

Kelas : ..................................................................

No. Absen : ..................................................................

Page 2: ADMINISTRASI HUMAS DAN KEPROTOKOLAN · mempelajari bahan ajar prasyarat secara tuntas. MODUL ADMINISTRAI HUMAS DAN KEPROTOKOLAN KELAS XI v b. Bantulah peserta didik dalam mempelajari

MODUL SMK

ADMINISTRASI HUMAS DAN KEPROTOKOLAN

KELAS XI / SEMESTER 1

Penyusun:

Friska Aprillia Puspitasari (150412606695)

PRODI S1 ADMINISTRASI PERKANTORAN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

2017

Page 3: ADMINISTRASI HUMAS DAN KEPROTOKOLAN · mempelajari bahan ajar prasyarat secara tuntas. MODUL ADMINISTRAI HUMAS DAN KEPROTOKOLAN KELAS XI v b. Bantulah peserta didik dalam mempelajari

MODUL ADMINISTRAI HUMAS DAN KEPROTOKOLAN KELAS XI i

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas karunia

dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyusun modul untuk bidang Keahlian

Bisnis dan Manajemen, khususnya Program Keahlian Administrasi Perkantoran

(APK).

Modul ini membahas tentang profil, kode etik, jabatan dan organisasi profesi

humas, dimana akan berguna untuk siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di

dunia kerja. sebab kehadiran SMK saat ini sangat diperlukan dengan syarat lulusan

pendidikan kejuruan memang mempunyai kualifikasi sebagai calon tenaga kerja

yang memiliki ketrampilan sesuai dengan bidang keahliannya.

Tujuan penulis membuat modul ini adalah untuk menunjang proses

pembelajaran bagi guru SMK/MAK Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen, dan

penyusunan ini telah disesuaikan dengan Kurikulum 2013.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah

membantu dalam menyelesaikan modul ini. Penulis menyadari bahwa modul ini

jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang bersifat membangun

sangat penulis harapkan demi kesempurnaan modul ini.

Malang, 29 Oktober 2017

Friska Aprillia Puspitasari

Page 4: ADMINISTRASI HUMAS DAN KEPROTOKOLAN · mempelajari bahan ajar prasyarat secara tuntas. MODUL ADMINISTRAI HUMAS DAN KEPROTOKOLAN KELAS XI v b. Bantulah peserta didik dalam mempelajari

MODUL ADMINISTRAI HUMAS DAN KEPROTOKOLAN KELAS XI ii

KATA PENGANTAR............................................................................................... i

DAFTAR ISI.............................................................................................................. ii

PETA KEDUDUKAN MODUL............................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................... iv

A. Deskripsi Modul......................................................................................iv

B. Petunjuk Belajar...................................................................................... iv

C. Kompetensi Inti....................................................................................... v

D. Kompetensi Dasar................................................................................... v

E. Indikator Hasil Belajar............................................................................ vi

F. Materi Pembelajaran............................................................................... vi

BAB II PAPARAN MATERI................................................................................. 1

A. Profil Humas.......................................................................................... 2

B. Kode Etik Humas.................................................................................... 5

C. Jabatan Humas........................................................................................ 11

D. Organisasi Profesi Humas....................................................................... 13

E. Informasi Pendukung.............................................................................. 18

RANGKUMAN......................................................................................................... 19

BAB III LATIHAN, TUGAS RUMAH/LANGKAH KERJA........................... 20

A. Latihan................................................................................................. 21

B. Tugas Rumah/Langkah Kerja.............................................................. 24

BAB IV PENILAIAN.............................................................................................. 26

A. Penilaian Kognitif............................................................................... 27

B. Penilaian Afektif................................................................................. 30

KUNCI JAWABAN.................................................................................................. 33

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................ 35

Page 5: ADMINISTRASI HUMAS DAN KEPROTOKOLAN · mempelajari bahan ajar prasyarat secara tuntas. MODUL ADMINISTRAI HUMAS DAN KEPROTOKOLAN KELAS XI v b. Bantulah peserta didik dalam mempelajari

MODUL ADMINISTRAI HUMAS DAN KEPROTOKOLAN KELAS XI iii

Modul Administrasi Humas dan Keprotokolan adalah . Untuk lebih jelasnya,

dapat dilihat pada peta kedudukan modul berikut ini :

Page 6: ADMINISTRASI HUMAS DAN KEPROTOKOLAN · mempelajari bahan ajar prasyarat secara tuntas. MODUL ADMINISTRAI HUMAS DAN KEPROTOKOLAN KELAS XI v b. Bantulah peserta didik dalam mempelajari

MODUL ADMINISTRAI HUMAS DAN KEPROTOKOLAN KELAS XI iv

Modul ini membahas tentang mata pelajaran administrasi humas dan

keprotokolan, yang meliputi profil humas, kode etik humas, jabatan humas dan

organisasi profesi humas. Dalam modul ini juga terdapat tes formatif, tugas dan

evaluasi.

Bacalah dan pahami isi modul ini untuk memudahkan dalam proses kegiatan

belajar, agar pembelajaran dapat berjalan sesuai dengan prosedur pada petunjuk

belajar.

1. Bagi Peserta Didik

a. Bacalah dengan cermat materi setiap kegiatan belajar dan kerjakan tugas-

tugas yang ada pada bahan ajar, kemudian cocokkan jawaban peserta

didik dengan kunci jawaban.

b. Lakukan kegiatan ini sampai peserta didik tuntas menguasai hasil belajar

yang diharapkan.

c. Bila dalam proses memahami materi peserta didik mendapatkan kesulitan,

maka diskudikan dengan peserta didik lain atau konsultasikan dengan

guru.

d. Peserta didik tidak dibenarkan melanjutkan kegiatan belajar berikutnya,

bila belum menguasai benar materi pada bahan ajar ini.

2. Bagi Guru

a. Pastikan bahwa peserta didik yang akan mempelajari bahan ajar ini telah

mempelajari bahan ajar prasyarat secara tuntas.

Page 7: ADMINISTRASI HUMAS DAN KEPROTOKOLAN · mempelajari bahan ajar prasyarat secara tuntas. MODUL ADMINISTRAI HUMAS DAN KEPROTOKOLAN KELAS XI v b. Bantulah peserta didik dalam mempelajari

MODUL ADMINISTRAI HUMAS DAN KEPROTOKOLAN KELAS XI v

b. Bantulah peserta didik dalam mempelajari bahan ajar ini agar

pembelajaran dapat berlangsung secara efektif dan efisien.

c. Selalu mengadakan pemantauan dan pengawasan terhadap proses

pembelajaran.

d. Berikan motivasi, bimbingan dan pendampingan agar peserta didik

memiliki gairah belajarnya yang meningkat.

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 : Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun,

ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cintai damai, responsif dan

proaktif) dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai

permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan

sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa

dalam pergaulan dunia.

KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual dan

prosedural dalam pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan humanio ra

dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan dan peradaban

terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik

untuk memcahkan masalah.

Mengidentifikasi profil, kode etik, jabatan dan organisasi profesi humas

Page 8: ADMINISTRASI HUMAS DAN KEPROTOKOLAN · mempelajari bahan ajar prasyarat secara tuntas. MODUL ADMINISTRAI HUMAS DAN KEPROTOKOLAN KELAS XI v b. Bantulah peserta didik dalam mempelajari

MODUL ADMINISTRAI HUMAS DAN KEPROTOKOLAN KELAS XI vi

Siswa dapat menjelaskan profil humas

Siswa dapat menganalisis kode etik humas

Siswa dapat menguraikan jabatan humas

Siswa dapat menyimpulkan organisasi profesi humas

Profil Humas

Kode Etik Humas

Jabatan Humas

Organisai Profesi Humas

Page 9: ADMINISTRASI HUMAS DAN KEPROTOKOLAN · mempelajari bahan ajar prasyarat secara tuntas. MODUL ADMINISTRAI HUMAS DAN KEPROTOKOLAN KELAS XI v b. Bantulah peserta didik dalam mempelajari

MODUL ADMINISTRASI HUMAS DAN KEPROTOKOLAN KELAS XI 1

PAPARAN MATERI

Page 10: ADMINISTRASI HUMAS DAN KEPROTOKOLAN · mempelajari bahan ajar prasyarat secara tuntas. MODUL ADMINISTRAI HUMAS DAN KEPROTOKOLAN KELAS XI v b. Bantulah peserta didik dalam mempelajari

MODUL ADMINISTRASI HUMAS DAN KEPROTOKOLAN KELAS XI 2

A. Humas yang Melembaga

Humas sebagai bidang yang melembaga berarti memiliki seseorang

yang memimpin, memiliki staf dan mestinya memiliki ruang atau tempat dan

sarana prasarana pendukungnya. Pengorganisasian disini berbicara tentang

struktur, wewenang, tugas dan tanggung jawab. Humas yang melembaga lebih

dikenal dengan istilah bagian / departemen / divisi humas / public relation /

communication. Dalam bentuk ini terdapat dua sistem, yaitu sistem sentralisa s i

dan sistem desentralisasi.

a. Sistem Sentalisasi

Sistem sentralisasi biasanya diterapkan pada perusahaan yang tidak besar,

dimana aktivitas humas diorganisasikan secara terpusat, kedudukan

praktisi humas biasanya berada di bawah bagian yang lain dan berada di

tingkat lower-moddle management.

b. Sistem Desentalisasi

Sistem desentralisasi biasanya diterapkan pada perusahaan yang besar dan

manajemen mengerti betul akan pentingnya humas sebagai suatu

pendekatan manajemen.

Sistem mana yang akan diterapkan tergantung dari beberapa hal, antara

lain sebagai berikut.

a. Besar kecilnya perusahaan

Hal ini akan berkaitan dengan kemampuan perusahaan untuk

menyediakan dana bagi humas, kompleksitas permasalahan yang

dihadapinya, kemampuan dalam menyediakan sumber daya kehumasan

yang lainnya.

b. Struktur organisasi perusahaan

Struktur organisasi berkaitan dengan wewenang dan tanggung jawab,

hubungan antar struktur, sistem yang membangun dan budaya organisas i.

Page 11: ADMINISTRASI HUMAS DAN KEPROTOKOLAN · mempelajari bahan ajar prasyarat secara tuntas. MODUL ADMINISTRAI HUMAS DAN KEPROTOKOLAN KELAS XI v b. Bantulah peserta didik dalam mempelajari

MODUL ADMINISTRASI HUMAS DAN KEPROTOKOLAN KELAS XI 3

c. Arti penting humas bagi manajemen

Hal ini berkaitan dengan kekhasan penerapan humas di suatu lembaga,

kewenangan petugas humas, peranannya dalam manajemen dan bentuk

dukungan dari manajemen puncak.

d. Karakteristik khas kehumasan masing-masing lembaga

Hal ini sangat erat kaitannya dengan arti penting humas bagi manajemen.

B. Extern Public Relation/Humas Agency

Extern public relation (PR) adalah sebuah lembaga atau perusahaan

independen yang berbadan hukum dan bergerak dalam layanan di bidang

humas. Extern PR meliputi sebagai berikut.

a. PR full service, yaitu sebuah perusahaan tersendiri yang bergerak dalam

bisnis pelayanan kehumasan, meliputi kegiatan konseling dan sekaligus

pelayanan konsultasi dan pelayanan yang mereka berikan kepada klien

(perseorangan atau perusahaan PR tersebut).

b. PR consultant, yaitu perusahaan PR yang bergerak dalam yayasan

konsultasi kehumasan. Pelayanan konsultan yang diberikan tergantung

dari kompetensi yang dimiliki para konsultannya.

Beberapa perusahaan full service dan consultant memberi pelayanan di

beberapa bidang anatar lain:

pemulihan citra;

pembentukan citra;

corporate cculture;

media relations dan publisitas;

government relations;

marketing public relations;

komunikasi organisasi; dan

community relations.

Page 12: ADMINISTRASI HUMAS DAN KEPROTOKOLAN · mempelajari bahan ajar prasyarat secara tuntas. MODUL ADMINISTRAI HUMAS DAN KEPROTOKOLAN KELAS XI v b. Bantulah peserta didik dalam mempelajari

MODUL ADMINISTRASI HUMAS DAN KEPROTOKOLAN KELAS XI 4

C. Profil Petugas Humas

Memang tidak mudah menggambarkan profil petugas humas. Namun

ada beberapa kriteria kualitas yang harus dimiliki oleh seorang prkatisi humas,

yaitu:

mampu menghadapi semua orang yang memiliki aneka ragam karakter

dengan baik;

mampu berkomunikasi dengan baik, menjelaskan segala sesuatu dengan

jelas dan lugas, baik lisan maupun tertulis atau bahkan secara visual;

mampu mengorganisir segala sesuatu, termasuk dalam perencanaan

prima;

memiliki integritas personal, baik dalam profesi maupun kehidupan

pribadi;

mempunyai imajinasi; dan

serba tahu, dalam hal ini adalah akses informasi yang seluas-luasnya.

Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa kriteria ideal praktisi

humas adalah kemampuan dalam hal manajemen, keterampilan dan

kepribadian. Gambaran umum tentang profil petugas humas dan kualifikas i

yang dimilikinya, seperti petugas humas haruslah orang yang cukup terampil,

khusunya di bidang penulisan, mendengarkan, berbicara, membaca dan

menggunakan alat-alat komunikasi lainnya.

PR harus memiliki pengetahuan yang mendalam tentang berbagai

macam media dan memahami proses manajemen. PR harus memilik i

kemampuan dalam memecahkan masalah, dalam mengambil keputusan,

mengelola opini publik, mengevaluasi kecenderungan perilaku dan respon

publik. PR juga harus memiliki selera dan perilaku yang baik tentang etika,

simpati dan empati, kepemimpinan, semangat, kreativitas dan imajinas i,

kematangan atau stabilitas kepribadian, serta integritas pribadi.

Page 13: ADMINISTRASI HUMAS DAN KEPROTOKOLAN · mempelajari bahan ajar prasyarat secara tuntas. MODUL ADMINISTRAI HUMAS DAN KEPROTOKOLAN KELAS XI v b. Bantulah peserta didik dalam mempelajari

MODUL ADMINISTRASI HUMAS DAN KEPROTOKOLAN KELAS XI 5

A. Pengertian Kode Etik

Kode etik merupakan suatu tatanan etika yang telah disepakati oleh

suatu kelompok masyarakat tertentu. Kode etik umumnya termasuk dalam

norma sosial. Namun apabila ada kode etik yang memiliki sanksi berat, maka

termasuk dalam norma hukum. Kode etik juga dapat diartikan sebagai pola

aturan, tata cara, tanda, pedoman etis dalam melakukan suatu kegiatan atau

pekerjaan. Tujuan kode etik adalah agar profesional memberikan jasa sebaik-

baiknya kepada pemakai atau nasabahnya. Adanya kode etik akan melindungi

yang tidak profesional.

Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa kode etik

merupakan sebuah aturan-aturan, batasan-batasan berupa nilai dan norma yang

dibentuk oleh kelompok masyarakat (organisasi atau perusahaan) tertentu

dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas anggota-anggotanya, juga dalam

mencapai tujuan dengan cara yang baik dan benar.

B. Kode Etik Profesi Humas

Howard Stepheson dalam bukunya Hand Book of Public Relation,

mengatakan bahwa profesi humas merupakan profesi secara praktis memilik i

seni keterampilan atau pelayanan tertentu yang berlandaskan latihan,

kemampuan dan pengetahuan, serta diakui sesuai dengan standar etikanya.

Pemahaman tentang kode etik profesi humas penting bagi prkatisi atau

profesional humas dalam melaksanakan peran dan fungsinya untuk

menciptakan citra baik bagi dirinya (good performance image) sebagai

penyandang profesional humas dan citra baik bagi suatu lembaga atau

organisasi (good corporate image) yang diwakilinya.

Page 14: ADMINISTRASI HUMAS DAN KEPROTOKOLAN · mempelajari bahan ajar prasyarat secara tuntas. MODUL ADMINISTRAI HUMAS DAN KEPROTOKOLAN KELAS XI v b. Bantulah peserta didik dalam mempelajari

MODUL ADMINISTRASI HUMAS DAN KEPROTOKOLAN KELAS XI 6

Kode etik praktisi humas meliputi:

a. Code of conduct, yaitu etika perilaku sehari-hari terhadap integritas

pribadi, klien, media dan umum, serta perilaku terhadap rekan seprofesi.

b. Code of profession, yaitu etika dalam melaksanakan tugas atau profesi

humas.

c. Code of publication, yaitu etika dalam kegiatan proses dan teknis

publikasi.

d. Code of enterprise, yaitu menyangkut aspek peraturan pemerintah, seperti

hukum perizinan dan usaha, hak cipta, merk, dan lain-lain.

Menurut G. Sach terdapat tiga konsep penting dalam etika kehumasan,

yaitu sebagai berikut.

a. The image, the knowledge about us and the attitudes toward us the our

different interest groups have.

(Citra adalah pengetahuan mengenai kita dan sikap terhadap kita yang

mempunyai kelompok-kelompok dalam kepentingan yang berbeda).

b. The profile, the knowledge about an attitude toward, we want our various

interest group to have.

(Penampilan merupakan pengetahuan mengenai suatu sikap terhadap

yang kita inginkan untuk dimiliki kelompok kepentingan kita beragam).

c. The ethics is branch of philoshophy, it is a moral philoshophy or

philoshophical thinking about morality. Often used as equivalentti right

or good.

(Etika merupakan cabang dari ilmu filsafat, merupakan filsafat moral atau

pemikiran filosofis tentang moralitas, biasanya selalu berkaitan dengan

nilai-nilai kebenaran dan kebaikan.

Kode etik IPRA (International Public Relation Association) yang telah

diperbaharui di Teheran, Iran pada tanggal 17 April 1968, secara normatif dan

etis memuat butir-butir terdiri dari satu mukadimah dan berisikan 13 pasal.

Secara garis besar kode etik IPRA mencakup butir-butir pokok sebagai

Standard Moral of Public Relations, yaitu:

kode perilaku;

kode moral;

Page 15: ADMINISTRASI HUMAS DAN KEPROTOKOLAN · mempelajari bahan ajar prasyarat secara tuntas. MODUL ADMINISTRAI HUMAS DAN KEPROTOKOLAN KELAS XI v b. Bantulah peserta didik dalam mempelajari

MODUL ADMINISTRASI HUMAS DAN KEPROTOKOLAN KELAS XI 7

menjunjung tinggi standar moral;

memiliki kejujuran yang tinggi; dan

mengatur secara etis mana yang boleh diperbuat dan tidak boleh diperbuat

oleh profesional humas.

Pada poin 1,2 dan 3 mengatur kode perilaku dan moral seseorang

sebagai penyandang profesional humas. Poin 4 menunjukkan adanya integritas

kepercayaan dan tanggung jawab pribadi profesional humas yang tinggi.

Sedangkan poin 5 berkaitan dengan suatu kebolehan (mogen) dan larangan

(verbad) yang dilakukan oleh profesi kehumasan berdasarkan pertimbangan

moral, baik dilihat secara etis, etika profesi dan moral, maupun peraturan

normatif yang harus dipatuhi dan ditaati oleh yang bersangkutan.

IPRA didirikan di London, Inggris pada tahun 1955 dan bermarkas di

Jenewa, Swiss. Landasan patokan utama dari etika profesi dan kode etik IPRA

adalah berdasarkan prinsip-prinsip dasar PBB, yaitu sebagai berikut.

a. The Universal Declaration of Human Right

Menghormati dalam pelaksanaan tugas profesinya dengan

memperhatikan prinsip-prinsip moral dari deklarasi umum tentang hak-

hak asasi mausia.

b. Humas Dignity

Menghormati dan menjunjung tinggi martabat manusia serta mengakui

hak setiap pribadi untuk menilai.

C. Fungsi Kode Etik Dalam Kegiatan Humas

Pada dasarnya kode etik memiliki fungsi ganda, yaitu sebagai

perlindungan dan pengembangan bagi profesi. Fungsi kode etik adalah sebagai

pedoman pelaksanaan tugas profesional dan pedoman bagi masyarakat sebagai

seorang profesional. Biggs dan Blocher mengemukakan tiga fungsi kode etik,

yaitu:

a. Melindungi suatu profesi dari campur tangan pemerintah

Dengan adanya kode etik yang jelas, terlebih khusus dalam rangka

mengatur hubungan antara praktisi humas dengan pihak eksternal

(pemerintah) akan memberikan kejelasan tentang apa yang harus

Page 16: ADMINISTRASI HUMAS DAN KEPROTOKOLAN · mempelajari bahan ajar prasyarat secara tuntas. MODUL ADMINISTRAI HUMAS DAN KEPROTOKOLAN KELAS XI v b. Bantulah peserta didik dalam mempelajari

MODUL ADMINISTRASI HUMAS DAN KEPROTOKOLAN KELAS XI 8

dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan. Hal ini menjadi sangat penting,

karena menjalin hubungan dengan pemerintah sebagai suatu bagian yang

berkuasa dalam suatu daerah tentunya akan sangat berpengaruh besar

terhadap jalannya suatu perusahaan. Sehingga pemerintah tidak akan

semena-mena melakukan yang tidak baik terhadap profesi humas sebagai

wakil penuh perusahaan.

b. Mencegah terjadinya pertentangan internal dalam suatu profesi

Dengan adanya kode etik humas akan memberikan pejelasan

tentang cara menjalin hubungan yang baik dengan rekan sejawat, yang

tentunya akan sangat mempengaruhi kinerja dari masing-masing anggota

humas untuk bekerja dengan maksimal dan dengan motivasi yang benar

tanpa ada perasaan iri dalam bekerja.

c. Melindungsi para praktisi dari kesalahan praktik suatu profesi

Para praktisi humas yang bijaksana tidak akan memberikan

kemudahan dalam penyelewengan tindakan bekerja, yang nantinya hanya

akan merugikan bagi dirinya sendiri dan perusahaan. Selai itu, juga akan

memberikan penggambaran lebih baik kepada setiap praktisi humas untuk

tidak melakukan kesalahan sekecil apapun dalam bekerja.

D. Cara Menerapkan Kode Etik

Kode etik dalam penerapannya didasarkan para beberapa hal, seperti

keseriusan organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kode etik yang

berlaku dalam setiap program yang dijalankan. Kesadaran penuh oleh para

praktisi humas untuk dapat melakukan pekerjaan sesuai dengan kode etik yang

berlaku dalam perusahaan.

Dua hal tersebut menjadikan kode etik sebagai sebuah hal yang wajib

untuk dilakukan oleh seluruh praktisi humas, mengingat bahwa kode etik

profesi yang begitu penting dan sangat berpengaruh dalam kehidupan seorang

praktisi. Selain itu, kebiasaan dari dalam diri untuk dapat hidup taat peraturan

dan hati, serta moral yang baik dalam setiap menjalankan tugas dan tanggung

jawabnya sebagai seorang praktisi humas.

Page 17: ADMINISTRASI HUMAS DAN KEPROTOKOLAN · mempelajari bahan ajar prasyarat secara tuntas. MODUL ADMINISTRAI HUMAS DAN KEPROTOKOLAN KELAS XI v b. Bantulah peserta didik dalam mempelajari

MODUL ADMINISTRASI HUMAS DAN KEPROTOKOLAN KELAS XI 9

E. Pentingnya Kode Etik Bagi Prkatisi Humas

Seorang humas dituntut memiliki kemampuan, seperti berkomunikas i,

mengorganisir, bergaul dan berelasi, serta berkepribadian yang kuat. Selain itu,

seorang humas harus memiliki keterampilan yang tinggi di bidang penguasaan

teknologi informasi untuk menunjang pekerjaannya. Apabila mampu

menjalankan profesinya sesuai dengan kode etik humas, maka seorang humas

akan mengenali lebih dalam pembenaran dan motivasi utama di balik

pekerjaan yang ia tekuni. Untuk menghadapi tantangan masa depan, seperti

pergeseran nilai dan era globalisasi yang ditandai dengan munculnya

kebebasan pers, kebebasan mengeluarkan pendapat dan berekspresi, khusunya

dalam bidang teknologi dan informasi yang dapat menembus batas-batas

negara dan budaya, diperlukan penyesuaian perubahan dan modifikas i

mengenai kode etik kehumasan.

Para praktisi humas dalam melaksanakan peran dan aktivitasnya tidak

boleh lepas dari etika, karena etika adalah standart moral yang harus dipegang

oleh seorang humas agar dirinya tetap hidup. Sebab dengan adanya kesadaran

untuk memegang teguh kode etik humas, maka seorang humas dapat memilik i

posisi dirinya di mata masyarakat dan dapat menjalankan tugas dan

kewajibannya dengan penuh tanggung jawab, serta setiap kemampuan dan

keterampilan yang dimilikinya dapat diolah dengan baik untuk menciptakan

konsep kerja yang baik terhadap perusahaan yang diwakilinya, masyarakat dan

lebih besar lagi dampaknya adalah bagi diri sendiri.

F. Dampak Dari Tidak Dijalankannya Kode Etik Humas

Seorang profesional humas bekerja dengan penuh kesadaran terhadap

kode etik, maka ia akan bekerja sesuai dengan kemampuan terbaik dan

memperhatikan sebaik-baiknya semua pekerjaan agar sesuai dengan kode etik

yang berlaku. Bagi prkatisi humas yang bekerja tidak sesuai kode etik akan

mendapatkan penilaian negatif dari rekan sejawat, bahkan mendapatkan

penurunan pangkat atau dikeluarkan dari tempat ia bekerja. Sedangkan bagi

perusahaan yang tidak menjalankan kode etik, maka akan mendapatkan citra

Page 18: ADMINISTRASI HUMAS DAN KEPROTOKOLAN · mempelajari bahan ajar prasyarat secara tuntas. MODUL ADMINISTRAI HUMAS DAN KEPROTOKOLAN KELAS XI v b. Bantulah peserta didik dalam mempelajari

MODUL ADMINISTRASI HUMAS DAN KEPROTOKOLAN KELAS XI 10

negatif di masyarakat dan apabila citra ini berkembang akan sangat

mempengaruhi kinerja perusahaan.

Page 19: ADMINISTRASI HUMAS DAN KEPROTOKOLAN · mempelajari bahan ajar prasyarat secara tuntas. MODUL ADMINISTRAI HUMAS DAN KEPROTOKOLAN KELAS XI v b. Bantulah peserta didik dalam mempelajari

MODUL ADMINISTRASI HUMAS DAN KEPROTOKOLAN KELAS XI 11

A. Pengertian Jabatan

Jabatan adalah sekumpulan pekerjaan yang berisi tugas-tugas yang

sama atau berhubungan satu dengan yang lain, dan pelaksanaannya meminta

kecakapan, pengetahuan, keterampilan dan kemampuan yang juga sama

meskipun tersebar di berbagai tempat. Dalam birokrasi pemerintah dikenal

jabatan karier, yakni jabatan dalam lingkungan birokrasi yang hanya dapat

diduduki oleh pegawai negeri sipil (PNS).

Jabatan karier dapat dibedakan menjadi dua, yaitu jabatan struktura l

dan jabatan fungsional. Jabatan struktural, yaitu jabatan yang secara tegas ada

dalam struktur organisasi. Kedudukan jabatan struktural bertingkat-tingkat

dari tingkat yang terendah (eselon IV/b) hingga yang tertinggi (eselon I/a).

Contoh jabatan struktural di PNS Pusat adalah Sekretaris Jenderal, Direktur

Jenderal, Kepala Biro, dan Staf Ahli. Sedangkan contoh jabatan struktural di

PNS Daerah adalah sekretaris daerah, kepala dinas/badan/kantor, kepala

bagian, kepala bidang, kepala seksi, camat, sekretaris camat, lurah, dan

sekretaris lurah.

Jabatan fungsional, yaitu jabatan teknis yang tidak tercantum dalam

struktur organisasi, tetapi dari sudut pandang fungsinya sangat diperlukan

dalam pelaksansaan tugas-tugas pokok organisasi, misalnya auditor (Jabatan

Fungsional Auditor atau JFA), guru, dosen, dokter, perawat, bidan, apoteker,

peneliti, perencana, pranata komputer, statistisi, pranata laboratorium

pendidikan, dan penguji kendaraan bermotor.

B. Jabatan Fungsional Pranata Humas

Jabatan fungsional pranata humas adalah kedudukan yang

menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak seorang pranata

humas dalam satuan organisasi Menkominfo yang dalam melaksanakan

Page 20: ADMINISTRASI HUMAS DAN KEPROTOKOLAN · mempelajari bahan ajar prasyarat secara tuntas. MODUL ADMINISTRAI HUMAS DAN KEPROTOKOLAN KELAS XI v b. Bantulah peserta didik dalam mempelajari

MODUL ADMINISTRASI HUMAS DAN KEPROTOKOLAN KELAS XI 12

tugasnya didasarkan kepada keahlian dan/atau keterampilan penerangan dan

seni budaya, serta bersifat mandiri.

Pranata Humas adalah PNS yang diberi tugas, tanggung jawab,

wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk

melakukan kegiatan informasi dan kehumasan. Pelayanan Informasi dan

Kehumasan adalah kegiatan yang dilakukan pranata humas mulai dari

perencanaan pelayanan informasi dan kehumasan, penyediaan dan

penyebarluasan informasi, pelaksanaan hubungan kelembagaan, pelaksanaan

hubungan personil dan pengembangan pelayanan informasi dan kehumasan.

Pranata humas juga melakukan hubungan kelembagaan untuk meningkatkan

hubungan yang harmonis antara lembaga yang ada dalam masyarakat, antara

pimpinan lembaga dengan personil dan antar sesama personil.

Tingkatan Pranata Humas, yaitu meliputi:

tingkat terampil, yaitu pranata humas yang mempunyai kualifikasi teknis

atau penunjang profesional yang pelaksanaan tugas dan fungsinya

mensyaratkan penguasaan pengetahuan teknis di bidang kehumasan (IIa-

IIId) - SLTA/D-III;

tingkat ahli, yaitu pranata humas yang mempunyai kualifikasi profesiona l

yang pelaksanaan tugas dan fungsinya mensyaratkan penguasaan Ilmu

Pengetahuan dan Teknologi dibidang kehumasan (III/a-IV/c) - S1 keatas.

Tugas pokok pranata humas adalah melakukan kegiatan pelayanan

informasi dan kehumasan yang meliputi:

perencanaan pelayanan informasi dan kehumasan;

pelayanan informasi;

melaksanakan hubungan kelembagaan;

melaksanakan hubungan personil; dan

mengembangkan pelayanan informasi dan kehumasan.

Page 21: ADMINISTRASI HUMAS DAN KEPROTOKOLAN · mempelajari bahan ajar prasyarat secara tuntas. MODUL ADMINISTRAI HUMAS DAN KEPROTOKOLAN KELAS XI v b. Bantulah peserta didik dalam mempelajari

MODUL ADMINISTRASI HUMAS DAN KEPROTOKOLAN KELAS XI 13

Organisasi profesi merupakan suatu wadah para profesional di dalam

mengembangkan dan mengadakan suatu studi profesi. Terbentuknya organisas i

profesi menunjukkan adanya komitmen dari para profesionalnya untuk semakin

mengukuhkan jati diri. Organisasi profesi yang sudah mantab biasanya sangat

berperan dalam menentukan kurikulum studi profesi. Mereka (organisasi) juga aktif

melakukan riset, pertemuan, serangkaian pertemuan, dan kontes program-program

humas.

Berdasarkan organisasi yang sudah ada, organisasi humas bisa dibedakan

menjadi tiga, yaitu:

organisasi yang menghimpun para praktisi humas secara umum;

organisasi yang menghimpun perusahaan humas (consultan humas); dan

organisasi yang menghimpun para praktisi humas yang dibedakan berdasarkan

jenis perusahaannya (khusus perhotelan, khusus perusahaan rokok, dan

sebagainya).

Sementara ini harus diakui bahwa Amerika merupakan negara yang pertama

membentuk organisasi profesi bagi para praktisi humas. Tahun 1948 di Amerika

telah terbentuk suatu wadah yang dinamakan Public Relations Society of Amerika

(PRSA). Langkah ini kemudian diikuti oleh Inggris, Jerman, Belanda, Spanyol,

Swiss. Sedangkan terbentuknya organisasi profesi humas di Indonesia pada tahun

1972, yaitu Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia (Perhumas).

A. Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia (Perhumas)

Para praktisi humas di Indonesia mendirikan perhimpunan hubungan

masyarakat Indonesia (Perhumas) di Jakarta pada tanggal 15 Desember 1972.

1. Tujuan Perhumas

a) meningkatkan perkembangan dan keterampilan professiona l

hubungan masyarakat di Indonesia;

Page 22: ADMINISTRASI HUMAS DAN KEPROTOKOLAN · mempelajari bahan ajar prasyarat secara tuntas. MODUL ADMINISTRAI HUMAS DAN KEPROTOKOLAN KELAS XI v b. Bantulah peserta didik dalam mempelajari

MODUL ADMINISTRASI HUMAS DAN KEPROTOKOLAN KELAS XI 14

b) memperluas dan memperdalam pengetahuan mengenai hubungan

masyarakat;

c) meningkatkan kontak dan pertukaran pengalaman di antara para

anggotanya; dan

d) menyelenggarakan hubungan dengan organisasi-organisas i

serumpun dengan bidang hubungan masyarakat, di dalam maupun di

luar negeri.

2. Beberapa kegiatan Perhumas antara lain:

a) menjalin kerjasama dengan beberapa perguruan tinggi untuk bersama

sama mengembangkan pendidikan humas;

b) menjalin kerja sama dengan perusahaan perusahaan dan lembaga

lembaga;

c) menerbitkan jurnal Perhumas yang berisi tentang aktivitas organisas i

dan tulisan para pakar tentang humas dan komunikasi;

d) setiap tahun perhumas menyelenggarakan konvensi nasional;

e) menyelenggarakan serangkaian seminar dan lokakarya;

f) menyelenggarakan lomba penerbitan majalah; dan

g) menyelenggarakan musyawarah nasional.

Tahun 1977 Perhumas memprakarsai berdirinya organisasi humas di

Asia Tenggara, yaitu FAPRO (Federation of ASEAN Public Relations

Organization) di Kuala Lumpur. Indonesia melalui Perhumas ditunjuk

menjadi tuan rumah konferensi FAPRO di Jakarta. Sebagai organisasi resmi,

Perhumas telah menetapkan kode etik profesi dan telah terdaftar di

Departermen Dalam Negeri dan Departermen Penerangan waktu itu, serta

tercatat dan diakui oleh International Public Relations Association (IPRA),

yang merupakan organisasi profesi di tingkat internasional.

B. Asosiasi Perusahaan Publik Relation Indonesia (APPRI)

Asosiasi Perusahaan Public Relations (APPRI). Berdiri pada tanggal 10

April 1987 di Jakarta dan bersifat independen. Tujuan APPRI adalah sebagai

berikut:

Page 23: ADMINISTRASI HUMAS DAN KEPROTOKOLAN · mempelajari bahan ajar prasyarat secara tuntas. MODUL ADMINISTRAI HUMAS DAN KEPROTOKOLAN KELAS XI v b. Bantulah peserta didik dalam mempelajari

MODUL ADMINISTRASI HUMAS DAN KEPROTOKOLAN KELAS XI 15

1) menghimpun, membina dan mengarahkan potensi perusahaan PR

nasional;

2) mewujudkan fungsi PR yang sehat, jujur dan bertanggungjawab sesuai

kode praktik dan kode etik yang lazim berlaku secara nasional dan

internasional;

3) mengembangkan dan memajukan kepentingan asosiasi dengan

memberikan kesempatan kepada para anggota untuk konsultasi dan

kerjasama;

4) memberi informasi kepada klian bahwa anggota APPRI memenuhi syarat

untuk memberikan nasihat dalam bidang PR dan akan bertindak untuk

klien menurut kemampuan profesionalnya;

5) merupakan sarana untuk para anggotanya dalam soal-soal kepentingan

usahan dan profesi;

6) merupakan medium bagi masyarakat umum untuk mengetahui mengena i

pengalaman dan kualifikasi para anggotanya;

7) membantu mengembangkan kepercayaan umum atas jasa PR; dan

8) APRI telah menerbitkan kode etik profesi dan memberlakukan pada

anggotanya.

C. Organisasi Profesi Humas Di Luar Negeri

Organisasi-organisasi humas di negara Eropa berkumpul dalam satu

wadah organisasi di tingkat Eropa, yakni Federation Associated Public

Relations Organization (FAPRO). Berikut beberapa organisasi profesi humas

di Amerika dan Inggris meliputi:

1) Public Relations Society of Amerika (PRSA)

PRSA berkantor pusat di New York dan berdiri pada tahun 1047.

Tujuan didirikan PRSA, yaitu:

a) untuk menyatukan mereka yang melakukan kegiatan di bidang

humas;

b) untuk mempertimbangkan segala masalah yang dihadapi bidang

kehumasan;

Page 24: ADMINISTRASI HUMAS DAN KEPROTOKOLAN · mempelajari bahan ajar prasyarat secara tuntas. MODUL ADMINISTRAI HUMAS DAN KEPROTOKOLAN KELAS XI v b. Bantulah peserta didik dalam mempelajari

MODUL ADMINISTRASI HUMAS DAN KEPROTOKOLAN KELAS XI 16

c) untuk merumuskan, memajukan, mejelaskan kepada kelompok

kelompok usaha, profesional, dan lain lain;

d) untuk memperbaiki hubungan pelaksana humas dengan para majikan

dan klien;

e) untuk memajukan dan berusaha mempertahankan standar yang tinggi

mengenai pelayanan umum dan tingkah langku PRSA memilik i

program tahunan, yakni pemberian penghargaan gold anvil award

(GAW);

f) untuk bertukar pikiran dan pengalaman, serta untuk menerbitkan

pamflet, buku, monografi, majalah dan sebagainya; dan

g) untuk menggiatkan, menyediakan sarana dan kesempatan bagi riset

serta memberikan, menghibahkan, dan mensponsori pemberian

beasiswa.

2) Institute Public Relations of British (IPR)

IPR berada di Inggris dan didirikan pada tahun 1948 oleh

sekelompok pegawai humas dari pemerintah pusat, lokal, kalangan

industri dan sektor perdagangan. Tujuan IPR, yaitu;

a) untuk memajukan perkembangan humas demi kepentingan praktik

tersebut di bidang perdagangan, industri, pemerintah lokal dan pusat,

perusahaan perusahaan nasional profesional;

b) untuk mendorong dan memupuk ketaatan pada standar profesiona l

yang tinggi bagi para anggotanya dan untuk menetapkan serta

merumuskan standar-standar semacam itu; dan

c) untuk mengatur pertemuan, diskusi, konferensi dan lain-la in

mengenai masalah yang menjadi kepentingan bersama dan secara

umum untuk bertindak sebagai wadah bagi pertukaran gagasan

mengenai praktik kehumasan.

3) International Public Relations Association (IPRA)

IPRA merupakan organisasi humas di tingkat internasiona l,

terbentuk pada bulan Mei tahun 1955 dalam suatu pertemuan di Stratford

Upon Avon dengan tujuan sebagai berikut.

Page 25: ADMINISTRASI HUMAS DAN KEPROTOKOLAN · mempelajari bahan ajar prasyarat secara tuntas. MODUL ADMINISTRAI HUMAS DAN KEPROTOKOLAN KELAS XI v b. Bantulah peserta didik dalam mempelajari

MODUL ADMINISTRASI HUMAS DAN KEPROTOKOLAN KELAS XI 17

a) menyediakan jalur bagi pertukaran gagasan dan pengalaman

profesional antara mereka yang berurusan dalam kegiatan humas

mengenai kepentingan internasional;

b) mengadakan suatu rotasi atau perputaran apabila anggotanya setiap

saat memerlukan pemberitahuan dan bimbingan;

c) membantu mencapai kualitas tertinggi tentang praktik kehumasan

umumnya di seluruh negara dan terutama di bidang internasional;

d) meningkatkan praktik kehumasan di semua bidang kegiatan di dunia

dan memajukan nilai-nilai dan pengaruhnya melalui promosi ilmu

pengetahuan;

e) meninjau dan mencari jalan keluar terhadap permasalahan yang

mempengaruhi praktik kehumasan yang biasa terjadi di berbagai

negara termasuk masalah-masalah seperti status profesi sebagai kode

etik profesi;

f) menebitkan berbagai buletin, majalah atau terbitan-terbitan lain,

seperti “Who’s Who” dibidang humas internasional; dan

g) mengerjakan kegiatan-kegiatan lain yang mungkin menguntungkan

para anggotanya.

Keanggotaan IPRA terbuka bagi semua orang yang bertanggung

jawab penuh bagi rencana dan pelaksanaan suatu bagian penting dan

berkaitan dengan semua kegiatan dari suatu badan hukum, perusahaan,

perserikatan, pemerintah atau organisasi lain yang membina hubungan

baik dan produktif dengan publik atan khalayak ramai.

4) Netherlands Society of Public Relations

Beberapa tokoh pers terkemuka di Belanda merintis suatu

perhimpunan profesi humas yang pada tahun 1952 telah mendapat izin

dari kerajaan, dengan nama Netherlands Society of Public Relations dan

tahun 1979 namanya diganti menjadi Vereniging voor Public Relations en

Voorlichting.

Page 26: ADMINISTRASI HUMAS DAN KEPROTOKOLAN · mempelajari bahan ajar prasyarat secara tuntas. MODUL ADMINISTRAI HUMAS DAN KEPROTOKOLAN KELAS XI v b. Bantulah peserta didik dalam mempelajari

MODUL ADMINISTRASI HUMAS DAN KEPROTOKOLAN KELAS XI 18

Kementerian Keuangan menyediakan layanan aplikasi untuk

melaporkan suatu perbuatan yang berindikasi pelanggaran yang terjadi

di lingkungan Kementerian Keuangan Republik Indonesia. Aplikasi ini

bernama Whistleblowing System. Sistem ini akan memberikan jaminan

perlindungan kerahasiaan identitas bagi para pelapor (whistlebower),

karena Kementerian Keuangan hanya fokus pada informasi yang

dilaporkan.

Agar kerahasiaan lebih terjaga, jangan memberitahukan atau

mengisikan data pribadi, jangan memberitahukan atau mengis ikan

informasi yang memungkinkan bagi orang lain untuk melakukan

pelacakan siapa anda, dan hindariorang lain mengetahui username,

assword serta nomor registrasi anda.

Unsur Pengaduan:

What : Perbuatan berindikasi pelanggaran yang diketahui

Where : Dimana perbuatan tersebut dilakukan

When : Kapan perbuatan tersebut dilakukan

Who : Siapa saja yang terlibat dalam perbuatan tersebut

How : Bagaimana perbuatan tersebut dilakukan

Page 27: ADMINISTRASI HUMAS DAN KEPROTOKOLAN · mempelajari bahan ajar prasyarat secara tuntas. MODUL ADMINISTRAI HUMAS DAN KEPROTOKOLAN KELAS XI v b. Bantulah peserta didik dalam mempelajari

MODUL ADMINISTRASI HUMAS DAN KEPROTOKOLAN KELAS XI 19

Profil humas terdiri dari humas yang melembaga dan extern public

relation atau humas agency yang meliputi PR full service dan PR

consultant.

PR harus memiliki pengetahuan mendalam tentang berbagai macam

media dan memahami proses manajemen, memiliki kemampuan

memecahkan masalah, mengambil keputusan, mengelola opini

publik, dan mengevaluasi kecenderungan perilaku dan respon

publik.

Kode etik humas sangatlah penting bagi praktisi humas dalam

melaksanakan peran dan fungsinya untuk menciptakan citra yang

baik bagi dirinya dan bagi perusahaan. Kode etik humas meliputi

code of conduct, code of profession, code of publication, dan code

of enterprise.

Jabatan fungsional pranata humas adalah kedudukan yang

menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak seorang

pranata humas dalam satuan organisasi. Tugas pokok pranata humas

adalah melakukan kegiatan pelayanan informasi dan kehumasan.

Organisasi profesi merupakan suatu wadah para profesional dalam

mengembangkan dan mengadakan suatu studi profesi. Ada

beberapa organisasi humas antara lain Perhumas, APPRI, PRSA,

IPR, IPRA dan lainnya.

Page 28: ADMINISTRASI HUMAS DAN KEPROTOKOLAN · mempelajari bahan ajar prasyarat secara tuntas. MODUL ADMINISTRAI HUMAS DAN KEPROTOKOLAN KELAS XI v b. Bantulah peserta didik dalam mempelajari

MODUL ADMINISTRASI HUMAS DAN KEPROTOKOLAN KELAS XI 20

LATIHAN

TUGAS RUMAH/LANGKAH KERJA

Page 29: ADMINISTRASI HUMAS DAN KEPROTOKOLAN · mempelajari bahan ajar prasyarat secara tuntas. MODUL ADMINISTRAI HUMAS DAN KEPROTOKOLAN KELAS XI v b. Bantulah peserta didik dalam mempelajari

MODUL ADMINISTRASI HUMAS DAN KEPROTOKOLAN KELAS XI 21

A. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat dengan cara memberikan

tanda silang (X) pada huruf a, b, c, d, atau e!

1. Etika dalam melaksanakan tugas atau profesi humas adalah pengertian

dari...

a. Kode etik humas

b. Code of publication

c. Code of profession

d. Code of enterprise

e. Code of conduct

2. Suatu tatanan etika yang telah disepakati oleh suatu kelompok masyarakat

terntentu disebut...

a. Kode etik kehumasan

b. Tugas profesi humas

c. Prinsip humas

d. Fungsi kode etik

e. Kode etik

3. Mweujudkan fungsi PR yang sehat, jujur dan bertanggungjawab sesuai

kode praktik dan kode etik yang lazim berlaku secara nasional dan

internasional adalah tujuan dari...

a. Perhumas

b. APPRI

c. IPRA

d. PRSA

e. IPR

4. Perhumas didirakan pada tanggal...

a. 15 Desember 1972

b. 10 April 1987

c. 17 April 1968

d. 28 Januari 1982

e. 6 Juni 1997

Page 30: ADMINISTRASI HUMAS DAN KEPROTOKOLAN · mempelajari bahan ajar prasyarat secara tuntas. MODUL ADMINISTRAI HUMAS DAN KEPROTOKOLAN KELAS XI v b. Bantulah peserta didik dalam mempelajari

MODUL ADMINISTRASI HUMAS DAN KEPROTOKOLAN KELAS XI 22

5. Melindungi para praktisi dari kesalahan praktik suatu profesi, merupakan

bagian dari...

a. Kode etik kehumasan

b. Tugas profesi humas

c. Prinsip humas

d. Fungsi kode etik

e. Kode etik

6. “The ethics is branch of philoshophy, it is a moral philoshophy or

philoshophical thinking about morality. Often used as equivalentti right

of good”, merupakan salah satu dari tiga konsep penting menurut G. Sach

dalam hal...

a. Kode etik kehumasan

b. Tugas profesi humas

c. Prinsip humas

d. Fungsi kode etik

e. Kode etik

7. Jabatan teknis yang tidak tercantum dalam struktur organisasi, tetapi dari

sudut pandang fungsinya sangat diperlukan dalam pelaksanaan tugas-

tugas pokok organisasi disebut dengan...

a. Jabatan karier

b. Jabatan struktural

c. Jabatan fungsional

d. Jabatan birokrasi

e. Jabatan prosedural

8. Perhumas memprakarsai berdirinya organisasi humas di Asia Tenggara,

yaitu FAPRO pada tahun...

a. 1999

b. 1977

c. 1968

d. 1978

e. 1980

9. Berikut ini yang bukan merupakan tujuan dari IPRA adalah...

Page 31: ADMINISTRASI HUMAS DAN KEPROTOKOLAN · mempelajari bahan ajar prasyarat secara tuntas. MODUL ADMINISTRAI HUMAS DAN KEPROTOKOLAN KELAS XI v b. Bantulah peserta didik dalam mempelajari

MODUL ADMINISTRASI HUMAS DAN KEPROTOKOLAN KELAS XI 23

a. Menyediakan jalur bagi pertukaran gagasan dan pengalaman

profesional antara mereka yang berurusan dalam kegiatan humas

mengenai kepentingan internasional

b. Membantu mencapai kualitas tertinggi tentang prkatik kehumasan

umumnya di seluruh negara dan terutama di bidang internasional

c. Meningkatkan prkatik kehumasan di semua bidang kegiatan di dunia

dan memajukan nilai-nilai dan pengaruhnya melalui promosi ilmu

pengetahuan

d. Mengatur pertemuan, diskusi, konferensi dan lain-lain mengena i

masalah yang menjadi kepentingan bersama dan secara umum untuk

bertindak sebagai wadah bagi pertukaran gagasan mengenai praktik

kehumasan

e. Meninjaui dan mencari jalan keluar terhadap permasalahan yang

mempengaruhi praktik kehumasan yang biasa terjadi di berbagai

negara termasuk masalah-masalah seperti status profesi sebagai kode

etik profesi

10. Yang tidak termasuk dalam kriteria kualitas petugas humas adalah...

a. Mampu berkomunikasi dengan baik

b. Memiliki intergitas personal

c. Mampu mengorganisir segala sesuatu

d. Serba tahu

e. Menarik

B. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar dan tepat sesuai dengan

pemahaman kalian!

1. Sebutkan dan jelaskan tiga konsep penting etika kehumasan menurut G.

Sach!

2. Apa dampak yang ditimbulkan jika tidak menjalankan kode etik humas,

baik bagi praktisi humas dan perusahaan?

3. Mengapa kode etik sangat penting bagi praktisi humas dalam

melaksanakan perannya?

Page 32: ADMINISTRASI HUMAS DAN KEPROTOKOLAN · mempelajari bahan ajar prasyarat secara tuntas. MODUL ADMINISTRAI HUMAS DAN KEPROTOKOLAN KELAS XI v b. Bantulah peserta didik dalam mempelajari

MODUL ADMINISTRASI HUMAS DAN KEPROTOKOLAN KELAS XI 24

Langkah Kerja:

a. Pilihlah salah satu studi kasus di bawah ini, kemudian lakukan analis is

terhadap kasus tersebut. Jelaskan bagaimana pendapat Anda mengena i

permasalahan tersebut? Apakah ada pelanggaran kode etik yang dilakukan

oleh perusahaan-perusahaan tersebut? Bagaimana solusi untuk menangani

permasalahan tersebut?

b. Kerjakan di kertas A4, font Timers New Roman ukuran 12 dan dikumpulkan

minggu depan.

Kasus 1

Rabu, 21 Februari 2007 pesawat Adam Air 737-300 dengan nomor

penerbangan KI-172 dengan mengangkut 148 orang penumpang diberitakan

mengalami keretakan badan pesawat di bandara Juanda, Surabaya. Media

mengabarkan bahwa Manajemen Adam Air tidak berterus terang mengena i

keretakan badan pesawat tersebut, melainkan membantah pernyataan mengena i

keretakan pesawat Adam Air 737-300. Pihak Adam Air sendiri terbukti melalui

gambar yang tersebar di media bahwa telah mengecat seluruh badan pesawat

menjadi warna putih dan menutup retakan dibelakang sayap pesawat menggunakan

kain berwarna putih. Dari sejumlah bukti yang telah tersebar dimedia, PR Adam

Air tetap membantah mengenai keretakan pesawat yang dialami oleh pesawat

Adam Air 737-300, dan memilih tidak memberikan komentar mengenai berita

pengecatan tersebut.

Kasus 2

Lebih dari sepuluh tahun kasus lumpur Lapindo belum usai. Lapindo yang

dimiliki oleh Bakrie Group ini memang memiliki sumber daya politik ekonomi

Page 33: ADMINISTRASI HUMAS DAN KEPROTOKOLAN · mempelajari bahan ajar prasyarat secara tuntas. MODUL ADMINISTRAI HUMAS DAN KEPROTOKOLAN KELAS XI v b. Bantulah peserta didik dalam mempelajari

MODUL ADMINISTRASI HUMAS DAN KEPROTOKOLAN KELAS XI 25

yang dapat perpengaruh di Indonesia, bahkan Bakrie Group dapat menciptakan

opini publik mengenai lumpur Lapindo itu sendiri melalui media yang dimilik i.

Pada 22 Oktober 2008, Lapindo Brantas mengadakan siaran pers mengenai hasil

para ahli geologi di London. Pada konferensi tersebut Lapindo menyewa perusahan

Public Relation untuk mengabarkan bahwa peristiwa tersebut bukan dari kesalahan

Lapindo. Lapindo mengeluarkan statement bahwa kejadian tersebut akibat dari

bencana alam, akan tetapi sejumlah ahli geologi dan LSM yang peduli terhadap

kasus lumpur Lapindo ini tetap menganggap bahwa kejadian pengeboran Lapindo

yang menjadi pemicu tragedi tersebut. Lapindo terus menutupi fakta dengan

berbagai cara termasuk membuat iklan serta memecah belah warga melalui masalah

ganti rugi hal tersebut dilakukan untuk mengarahkan pada opini publik.

Kasus 3

Kasus keterlambatan yang di alami oleh maskapai penerbangan pesawat

lumrah terjadi di industri penerbangan tanah Air. Namun kasus delay dapat

berujung pada rusaknya reputasi maskapai jika tidak dikelola dengan baik, salah

satu contohnya, yaitu kasus keterlambatan yang menimpa maskapai penerbangan

Lion Air. Kasus yang menimpa maskapai ini sendiri bukanlah kasus yang baru dan

mengejutkan, seperti yang kita ketahui tentang delay yang hampir menghabiskan

waktu yang berjam-jam, yaitu pada bulan Oktober 2013 tepatnya pada tanggal 17

Oktober lalu.

Delay ini terjadi bukan hanya selama berjam-jam, namun seperti rute

penerbangan dari Jakarta-Padang, Jakarta-Pangkal Pinang yang mengalami delay

selama delapan jam. Selama tahun 2013, kasus delay Lion Air berkali-kali terjadi

pada sejumlah destination sehingga maskapai milik Rusdi Kirana tersebut dijuluk i

maskapai yang paling sering mengalami delay (penundaan terbang). Kasus ini

mengarah kepada satu titik, yaitu pelanggaran hak-hak konsumen, pelanggaran

yang dilakukan oleh maskapai penerbangan Lion Air ini masuk kedalam

pelanggaran etika bisnis dengan menggunakan kasus utama yang terjadi pada

tanggal 18 februari sampai 21 Februari 2015.

Page 34: ADMINISTRASI HUMAS DAN KEPROTOKOLAN · mempelajari bahan ajar prasyarat secara tuntas. MODUL ADMINISTRAI HUMAS DAN KEPROTOKOLAN KELAS XI v b. Bantulah peserta didik dalam mempelajari

MODUL ADMINISTRASI HUMAS DAN KEPROTOKOLAN KELAS XI 26

LEMBAR PENILAIAN

Page 35: ADMINISTRASI HUMAS DAN KEPROTOKOLAN · mempelajari bahan ajar prasyarat secara tuntas. MODUL ADMINISTRAI HUMAS DAN KEPROTOKOLAN KELAS XI v b. Bantulah peserta didik dalam mempelajari

MODUL ADMINISTRASI HUMAS DAN KEPROTOKOLAN KELAS XI 33

A. Pilihan Ganda

1. C

2. E

3. B

4. A

5. D

6. A

7. C

8. B

9. D

10. E

B. Uraian

1. Menurut G. Sach ada tiga konsep penting dalam etika kehumasan, yaitu:

a. The image, the knowledge about us and the attitudes toward us the

our different interest groups have.

(Citra adalah pengetahuan mengenai kita dan sikap terhadap kita

yang mempunyai kelompok-kelompok dalam kepentingan yang

berbeda).

b. The profile, the knowledge about an attitude toward, we want our

various interest group to have.

(Penampilan merupakan pengetahuan mengenai suatu sikap terhadap

yang kita inginkan untuk dimiliki kelompok kepentingan kita

beragam).

c. The ethics is branch of philoshophy, it is a moral philoshophy or

philoshophical thinking about morality. Often used as equivalentti

right or good.

(Etika merupakan cabang dari ilmu filsafat, merupakan filsafat moral

atau pemikiran filosofis tentang moralitas, biasanya selalu berkaitan

dengan nilai-nilai kebenaran dan kebaikan.

Page 36: ADMINISTRASI HUMAS DAN KEPROTOKOLAN · mempelajari bahan ajar prasyarat secara tuntas. MODUL ADMINISTRAI HUMAS DAN KEPROTOKOLAN KELAS XI v b. Bantulah peserta didik dalam mempelajari

MODUL ADMINISTRASI HUMAS DAN KEPROTOKOLAN KELAS XI 34

2. Dampak bagi praktisi humas yang tidak menjalankan kode etik adalah

akan mendapatkan penilaian negatif dari rekan sejawat, bahkan

mendapatkan penurunan pangkat atai dikeluarkan dari tempat ia bekerja.

Sedangkan bagi perusahaan yang tidak menjalankan kode etik, akan

mendapatkan citra negatif di mata masyarakat dan apabila citra ini

berkembang akan sangat mempengaruhi kinerja perusahaan.

3. Kode etik sangat penting bagi praktisi humas dalam melaksanakan

perannya, karena etika adalah standart moral yang harus dipegang oleh

prkatisi humas agar dirinya tetap hidup. Sebab dengan adanya kesadaran

untuk memegang teguh kode etik humas, maka praktisi humas dapat

memiliki posisi dirinya di mata masyarakat dan dapat menjalankan tugas

dan kewajibannya dengan penuh tanggung jawab, serta setiap

kemampuan dan keterampilan yang dimilikinya dapat diolah dengan baik

untu menciptakan konsep kerja yang baik terhadap perusahaan yang

diwakilinya, masyarakat dan lebih besar lagi dampaknya adalah bagi diri

sendiri.

Page 37: ADMINISTRASI HUMAS DAN KEPROTOKOLAN · mempelajari bahan ajar prasyarat secara tuntas. MODUL ADMINISTRAI HUMAS DAN KEPROTOKOLAN KELAS XI v b. Bantulah peserta didik dalam mempelajari

MODUL ADMINISTRASI HUMAS DAN KEPROTOKOLAN KELAS XI 27

1. Instrumen Soal Pilihan Ganda

Setiap jawaban benar : 10

Setiap jawaban salah : 0

Total skor jawaban benar : 100

2. Instrumen Soal Uraian

1. Skor maksimal : 30

2. Skor maksimal : 35

3. Skor maksimal : 35

Total skor soal uraian : 100

Petunjuk Penskoran Soal Uraian

No. Soal Skor

Maksimal Kriteria Skor

1 30

Jika menyebutkan 3 konsep penting

etika kehumasan dengan penjelasan

yang tepat

30

Jika menyebutkan 3 konsep penting

etika kehumasan, namun penjelasan

yang kurang lengkap

25

Jika menyebutkan 2 konsep penting

etika kehumasan dengan

penjelasannya

15

Jika hanya menyebutkan 3 konsep

penting etika kehumasan 5

Jika tidak dijawab 0

Page 38: ADMINISTRASI HUMAS DAN KEPROTOKOLAN · mempelajari bahan ajar prasyarat secara tuntas. MODUL ADMINISTRAI HUMAS DAN KEPROTOKOLAN KELAS XI v b. Bantulah peserta didik dalam mempelajari

MODUL ADMINISTRASI HUMAS DAN KEPROTOKOLAN KELAS XI 28

2 35

Jika jawaban sangat lengkap dan

tepat 35

Jika jawaban lengkap 25

Jika jawaban cukup lengkap 15

Jika jawaban tidak lengkap 5

Jika tidak dijawab 0

3 35

Jika jawaban sangat lengkap dan

tepat 35

Jika jawaban lengkap 25

Jika jawaban cukup lengkap 15

Jika jawaban tidak lengkap 5

Jika tidak dijawab 0

Total Skor Aspek Kognitif

Total Skor Pilihan Ganda + Total Skor Uraian

2 =

100 +100

2 = 100

3. Tugas Rumah/Langkah Kerja

Kriteria

Penilaian

Skor

Maksimal Kriteria Skor

Pemahaman 20

Siswa memahami

permasalahan tersebut dengan

baik

20

Pemahaman siswa terhadap

permasalahan tersebut cukup

baik

15

Siswa kurang memahami

permasalahan tersebut 3

Page 39: ADMINISTRASI HUMAS DAN KEPROTOKOLAN · mempelajari bahan ajar prasyarat secara tuntas. MODUL ADMINISTRAI HUMAS DAN KEPROTOKOLAN KELAS XI v b. Bantulah peserta didik dalam mempelajari

MODUL ADMINISTRASI HUMAS DAN KEPROTOKOLAN KELAS XI 29

Argumentasi 60

Alasan dan solusi yang

diberikan siswa berdasarkan

permasalahan tersebut lengkap

60

Alasan dan solusi yang

diberikan siswa berdasarkan

permasalahan tersebut cukup

lengkap

45

Alasan dan solusi yang

diberikan siswa berdasarkan

permasalahan tersebut kurang

lengkap

25

Responsifness 20

Jawaban yang diberikan siswa

sesuai dengan pertanyaan 20

Jawaban yang diberikan siswa

beberapa sesuai dengan

pertanyaan

15

Jawaban yang diberikan siswa

tidak sesuai dengan pertanyaan 3

Total Skor = Skor Siswa

Skor Maksimal x 100

Page 40: ADMINISTRASI HUMAS DAN KEPROTOKOLAN · mempelajari bahan ajar prasyarat secara tuntas. MODUL ADMINISTRAI HUMAS DAN KEPROTOKOLAN KELAS XI v b. Bantulah peserta didik dalam mempelajari

MODUL ADMINISTRASI HUMAS DAN KEPROTOKOLAN KELAS XI 30

Rubrik Penilaian Aspek Afektif

No. Nama

Siswa

Aspek yang Dinilah

Rasa ingin

tahu Jujur Disiplin

Sopan

santun

Tanggung

jawab

1.

2.

3.

4.

5.

6.

Pedoman Skor

1 : Baik

2 : Cukup baik

3 : Kurang

Nilai = Skor Siswa

Skor Maksimal x 100

Kategori

Sangat Baik : 81-100

Baik : 61-80

Cukup : 41-60

Kurang : <60

Panduan Penilaian Aspek Afektif

Page 41: ADMINISTRASI HUMAS DAN KEPROTOKOLAN · mempelajari bahan ajar prasyarat secara tuntas. MODUL ADMINISTRAI HUMAS DAN KEPROTOKOLAN KELAS XI v b. Bantulah peserta didik dalam mempelajari

MODUL ADMINISTRASI HUMAS DAN KEPROTOKOLAN KELAS XI 31

Aspek yang

Dinilai Indikator Skor

Rasa ingin tahu

Siswa apatis dalam mengerjakan tugas-tugas yang

diberikan oleh guru 1

Siswa sudah menunjukkan sikap rasa ingin tahu

tetapi tidak secara terus menerus 2

Siswa menunjukkan sikap rasa ingin tahu dan

semangat dalam mengerjakan tugas-tugas yang

diberikan oleh gur

3

Jujur

Siswa sama sekali tidak menunjukkan sikap jujur

sama sekali 1

Siswa mengerjakan tugas-tugas yang diberikan

oleh guru sendiri, namun terkadang melihat

pekerjaan temannya

2

Siswa mengerjakan tugas-tugas yang diberikan

oleh guru secara mandiri dan menyampaikan

sesuatu berdasarkan keadaan yang sebenarnya

3

Disiplin

Siswa tidak menunjukkan sikap disiplin sama

sekali 1

Siswa kadang-kadang mengumpulkan tugas secara

tepat waktu 2

Siswa selalu mengumpulkan tugas secara tepat

waktu 3

Sopan santun

Sisswa sama sekali tidak berperilaku sopan, baik

kepada teman maupun guru 1

Siswa sudah berkomunikasi dengan bahasa yang

tidak menyinggung perasaan 2

Page 42: ADMINISTRASI HUMAS DAN KEPROTOKOLAN · mempelajari bahan ajar prasyarat secara tuntas. MODUL ADMINISTRAI HUMAS DAN KEPROTOKOLAN KELAS XI v b. Bantulah peserta didik dalam mempelajari

MODUL ADMINISTRASI HUMAS DAN KEPROTOKOLAN KELAS XI 32

Siswa berperilaku sopan kepada teman dan guru 3

Tanggung jawab

Siswa sama sekali tidak mengerjakan tugas piket

kelas 1

Siswa sudah bekerjasama dalam kelompok,

namun masih kurang aktif 2

Siswa bisa mempertanggungjawabkan semua yang

dilakukan 3

Page 43: ADMINISTRASI HUMAS DAN KEPROTOKOLAN · mempelajari bahan ajar prasyarat secara tuntas. MODUL ADMINISTRAI HUMAS DAN KEPROTOKOLAN KELAS XI v b. Bantulah peserta didik dalam mempelajari

MODUL ADMINISTRASI HUMAS DAN KEPROTOKOLAN KELAS XI 35

Anggitya. 2013. Public Relation, (Online), (http://anggityawp.blogspot.co.id/2013

/03/masih-soal-humas.html), diakses 3 November 2017.

Hieronimus, Langoday. 2013. Kode Etik dan Upaya Regulasi Perilaku Praktisi Humas, (Online), (http://langodayhieronimus.blogspot.co.id/2013/05/kode-

etik-dan-upaya-regulasi-perilaku.html), 3 November 2017.

Solikhah, Rif’atus. 2015. Profil dan Etika Profesi Humas, (Online), (https://r i

far7.wordpress.com/2015/11/12/profil-dan-etika-profesi-humas/), diakses 3 November 2017.

Sudianto, Rudi. 2016. SIWAS, Komitmen Mahkamah Agung Untuk Membasmi

Pelanggaran Kode etik, (Online), (https://www.mahkamahagung.go.id/ id/ berita/2260/siwas-komitmen-mahkamah-agung-untuk-membasmi-

pelanggaran-kode-etik), diakses 4 November 2017.

Page 44: ADMINISTRASI HUMAS DAN KEPROTOKOLAN · mempelajari bahan ajar prasyarat secara tuntas. MODUL ADMINISTRAI HUMAS DAN KEPROTOKOLAN KELAS XI v b. Bantulah peserta didik dalam mempelajari