Acro Rangkuman Fiks Print

download Acro Rangkuman Fiks Print

of 3

description

acromegali

Transcript of Acro Rangkuman Fiks Print

Rangkuman Jurnal Patogenesis dan Pengobatan Acromegaly

Acromegaly adalah gangguan kesetidakimbangan pertumbuhan rangka, jaringan, dan organ dan terjadi dengan tiap tahun insidennya kira-kira 5 per 1.000.000 kasus individu. Patogenesis dari kelainan ini adalah terkait dengan hipersekresi GH oleh tumor yang terdapat pada sel-sel somatotroph pituitary dan diagnosis selalu didahului 10 tahun aktif tapi belum dikenali sebagai penyakit. Presentasi klinis acromegaly, dalam penurunan frequency ditentukan pembelajaran kira-kira 600 pasien, yang termasuk memiliki perubahan acral dan facial, hyperhidrosis (ketidaknormalan peningkatan keringat), sakit kepala, parestehesia (pins dan needle sensasi geli), dysfungsi sexsual, hipertensi, goiter (gondok), dan jarang kecacatan visual pandangan. Paparan secara kronik ataupun paparan secara terus-menerus GH dan hipersekresi IGF1 mengacu pada pembengkakan jaringan lunak seperti pada lidah, jantung, ginjal, colon, dan vocal cord serta penebalan periartikular dan penebalan kartilago, sehingga akhirnya menghasilkan rasa yang sangat nyeri yang menyebar osteoarthritis sendi. Lebih dari 60% pasien memperlihatkan kyphoscoliosis spinal (lekukan keluar tulang belakang) dan diffuse hiperostosis skelet (pertumbuhan tulang yang terlalu cepat). Lamanya waktu sakit, level IGF1 dan bersamaan dengan hypogonadism menentukan prevalesi farktur vertebral (S2).Diagnosis

Diagnosis dari acromegaly memerlukan demonstrasi kelainan regulasi dan peningkatan sekresi GH sesuai dengan peningkatan level IGF1, dilihat dari jaringan perifer yang terpapar dengan kuat dan terus menrus oleh peningkata konsentrasi GH(6) Ketidakmampuan menekan sekresi GH menjadi kurang dari 1 g/l selama 2 jam setelah pemberian glukosa oral (75 g) yang merupakan persetujuan umum untuk mendiagnosis acromegaly saat sekarang(8). pasien bisa diidnetifikasi dengan gejala klinis acromegaly, peningkatan level IGF1 dan titik terendah level postglukosa GH kurang dari 1 g/l(9)Faktor-faktor yang menentukan kematian

Waktu yang lalu studi pasien acromegaly diindikasikan rata-rata 10 tahun penurunan harapan hidup, dengan paling sedikit double standar rate mortalitas (SMRs) yang seharusnya untuk kardiovaskular, cerebrovaskular, metabolic, dan komorbiditas respiratori. Faktor potensial angka kematian pada acromegaly bisa karena iatrogenic atau hipopituitarisme endogen (kegagalan dari kelenjar pituitary untuk memproduksi sejumlah hormon-hormon), menghasilkan penurunan target hormon pituitary. Idealny, pencapaian pengontrolan level GH dan IGF1 bisa di harapkan untuk menormalkan SMRs.Komorbiditas

Kumpulan seperti hipertensi, aritimia jantung, intoleransi glukosa, dan disfungsi diastolik mengacu pada gagal jantung, yang mana bisa lebih parah, khususnya jika level GH tidak terkontrol. GH mendesak effek antinateiuretic mengacu pada peningkatan volume ekstracelluler, pembengkakan jaringan lunak, dan organomegalySekresi GH dan cara kerjanya

Sekresi GH di karakteristikan oleh sporadic pulsasi sekretori yang diselingi dengan sekresi minimal basal yang tergantung atas umur, jenis kelamin, bhan spesifik, neurotransmitter, aktivitas, dan stress. Penghitungan random daytime GH biasanya lebih rendah yang dimana kira kira 80% pada siang hari dan dapat meningkat dari tidak terdeteksi yang dimana puncak sekresinya sampai 15 mikrogram atau lebih pada subjek normal, terlihat sering pada malam hari.Pengaktifan GH dan IGF1 pada akromegali

IGF1, hormon target polipeptida bagi GH, disintesis di hepar dan jaringan ekstrahepatik dan memperantarai hampir seluruh aksi peningkatan GH Pada akromegali, respon seluler didapatkan dari tingginya level GH yang meliputi mekanisme intraseluler yang melemahkan pengaktifan GH. Meskipun tikus transgenik GH atau IGF1 menunjukan peningkatan pertumbuhan somatis yang mengingatkan pada akromegali, beberapa ciri khas menunjukkan fungsi target independen yang unik untuk GH dan IGF1Patogenesis adenoma SomatotrophDalam kebanyakan kasus acromegaly, hipersekresi GH berasal dari tumor sel somatotroph. Bentuk tumor bersekresi yang terjadi kemudian adalah sebagai konsekuensi dari tidak terkendali proliferasi somato-troph terkait dengan disfungsi sel-siklus intrinsik serta mengubah endokrin dan atau faktor parakrin pengatur sintesis GH, sekresi GH, dan pertumbuhan sel somatotroph.Cell-cycle disruption

Dari jalur intraselular berhubungan dengan transformasi dan proliferasi somatotrof. Transkripsi growth hormone dan proliferasi somatotrof di induksi oleh aksi cAMP melalui CREB. SRIF menghambat Camp dan aktivitas CREB untuk menekan sekresi GH. Pituitary CDKs akan mengubah fungsi dari peningkatan siklus G1. Faktor mitogenik somatotrof meliputi POU1F1, GNRH dan GNAS sama seperti hormone endokrin. Batasan dari mitogenik meliputi SRIF dan gen tumor supresor meliputi MEN 1. Peningkatan siklus sel melalui G atau S di mediasi oleh CDKs yang memfosforilasi Rb untuk menghasilkan E2F protein yang menggerakkan sintesis DNA. Di dalam tumor somatotrof jalur Camp akan teraktivasi. Selanjutnya, HMGA2 dan PTTG, overekspresi dan inhibitor CDK hilang telah dimunculkan untuk menghasilkan tumorigenesis pituitary eksperimental. Ketidakstabilan kromosom, kerusakan DNA, dan proses penuaan. peningkatan dari sekresi adenoma GH yang akan membatasi pembentukan dari tumor somatotrof.

Mekanisme epigenetik

Kehilangan dari expresi gen ke DNA hipermetilasi dari semua alel adenoma GH-secresi menunjukkan suatu mekanisme epigenetic melalui kehilangn gen yang menghambat hasil proliferasi sel pada proliferasi sel hipofisis.Mutasi pada tumor supresor reseptor aryl hidrokarbon- interaksi protein ( AIP ) memicu tumor somatotrof dan lactotrof pada 15% pasien Mutasi AIP dengan garis keturunan heterozigot ditemukan pada 47 subyek dari 9 dari 26 keluarga dengan adenoma hipofisis.

Pengobatan Acromegaly

Tujuan management acromegaly termasuk (a). mengontrol sekresi GH dan IGF1 dan hormon pertumbuhan, (b). Meringanka efek yang memberatkan pada CNS dan vascular, jika ada. (c). pemeliharaan fungsi hormon pituitary dan (d) mengobati kecacatan dan menormalkan angka kematin. Beberapa pengobatannya yaitu : Operasi, Radioterapi, Operasi Radio steolitik, Ligan SSTR/ Ligan Reseptor somatostatin, Control biokimia oleh SRL utama, Molekul SRL baru, GRH antagonis / Pegvisomant.Penilaian Pengobatan

Penilaian biokimia yang akurat terhadap hasil pembedahan, pengobatan, dan radioterapi menjadi sebuah tantangan dikarenakan inkontinensi pengujian kadar logam yang telah dilaporkan berdasarkan tes dan kurangnya keseragaman dalam mendefinisikan tujuan dari pengobatan

Temuan terbaru. Untuk memahami patogenesis acromegaly telah muncul terapi peptida baru untuk mengendalikan penyakit ini. Molekul ini masih dalam tahap pengujian, diharapkan dapat bermanfaat untuk pasien yang resisten terhadap terapi untuk gangguan yang progresif.