Acne Vulgaris Idk Makalah

21
ACNE VULGARIS Akne vulgaris adalah peradangan folikel sebasea yang ditandai oleh komedo, papula, pustula, kista dan nodulus ditempat predileksinya, wajah, leher, badan atas, dan lengan atas. Ialah terutama pada remaja yang biasanya berinvolusi sebelum usia 25 tahun namun bisa berlanjut sampai usia dewasa. Ia terutama timbul pada kulit yang berminyak berlebihan aikbat produksi sebum berlebihan ditempat glandula sebaseanya banyak. ETIOLOGI Berbagai faktor. Penyebab akne sangat banyak (multifaktorial), antara lain : genetik, endokrin (androgen, pituitary sebotropic factor, dsb), faktor makanan, keaktifan dari kelenjar sebasea sendiri, faktor psikis, musim, infeksi bakteri (Propionibacterium acnes), kosmetika, dan bahan kimia lainnya. Penyebab yang pasti belum diketahui, tetapi banyak faktor yang berpengaruh: 1. sebum sebum merupakan faktor utama penyebab timbulnya akne. Akne yang keras selalu disertai pengeluaran sebore yang banyak 1. Bakteria

description

acne vulgaris

Transcript of Acne Vulgaris Idk Makalah

Page 1: Acne Vulgaris Idk Makalah

ACNE VULGARIS

Akne vulgaris adalah peradangan folikel sebasea yang ditandai oleh komedo, papula, pustula,

kista dan nodulus ditempat predileksinya, wajah, leher, badan atas, dan lengan atas. Ialah

terutama pada remaja yang biasanya berinvolusi sebelum usia 25 tahun namun bisa berlanjut

sampai usia dewasa. Ia terutama timbul pada kulit yang berminyak berlebihan aikbat

produksi sebum berlebihan ditempat glandula sebaseanya banyak.

ETIOLOGI

Berbagai faktor. Penyebab akne sangat banyak (multifaktorial), antara lain : genetik,

endokrin (androgen, pituitary sebotropic factor, dsb), faktor makanan, keaktifan dari kelenjar

sebasea sendiri, faktor psikis, musim, infeksi bakteri (Propionibacterium acnes), kosmetika,

dan bahan kimia lainnya.

Penyebab yang pasti belum diketahui, tetapi banyak faktor yang berpengaruh:

1. sebum

sebum merupakan faktor utama penyebab timbulnya akne. Akne yang keras selalu

disertai pengeluaran sebore yang banyak

1. Bakteria

Mikroba yang terlibat pada terbentuknya akne adalah Propionibacterium Acnes

Herediter

Faktor herediter yang sangat berpengaruh pada besar dan aktivitas kelenjar palit

(glandula sebasea). Apabila kedua orang tua mempunyai parut bekas akne,

kemungkinan besar anaknya akan menderita akne.

Hormon

Page 2: Acne Vulgaris Idk Makalah

Hormon androgen. Hormon ini memegang peranan yang penting karena kelenjar

palit sangat sensitif terhadap hormon ini. Hormon androgen berasal dari testes dan

kelenjar anak ginjal (adrenal). Hormon ini menyebabkan kelenjar palit bertamabah

besar dan produksi sebum meningkat.

Diet

Pada penderita yang makan banyak karbohidrat dan zat lemak, tidak dapat dipastikan

akan terjkadi perubahan pada pengeluaran sebum atau komposisinya karena kelenjar

lemak bukan alat pengeluaran lemak yang kita makan.

Psikis

Pada beberapa penderita, stress dan gangguan emosi dapat menyebabkan eksaserbasi akne.

Mekanisme yang pasti mengenai hal ini belum diketahui. Kecemasan menyebabkan penderita

memanipulasi aknenya secara mekanis, sehingga terjadi kerusakan pada dinding folikel dan

timbul lesi yang beradang yang baru, teori lain mengatakan bahwa eksaserbasi ini disebabkan

oleh meningkatnya produksi hormon androgen dari kelenjar anak ginjal dan sebum, bahkan

asam lemak dalam sebum pun meningkat.

kosmetika

Pemakaian bahan-bahan kosmetika tertentu, secara terus menerus dalam waktu lama,

dapat menyebabkan suatu bentuk akne ringan yang terutama terdiri dari komedo

tertutup dan beberapa lesi papulopustular pada pipi dan dagu. Bahan yang sering

menyebabkan akne ini terdapat pada berbagai krem muka seperti bedak dasar

(faundation), pelembab (moisturiser), krem penahan sinar matahari (sunscreen), dan

krem malam. Yang mengandung bahan-bahan, seperti lanolin, pektrolatum, minyak

tumbuh-tumbuhan dan bahan-bahan kimia murni (butil stearat, lauril alcohol, dan

bahn pewarna merah D &C dan asam oleic).

Jenis kosmetika yang dapat menimbulkan akne tak tergantung pada harga, merk, dan

kemurnian bahannya. Suatu kosmetika dapat bersifat lebih komedogenik tanpa

mengandung suatu bahan istimewa, tetapi karena kosmetika tersebut memang

mengandung campuran bahan yang bersifat komedogenik atau bahan dengan

konsentrasi yang lebih besar. Penyelidikan terbaru diLeeds tidak berhasil menemukan

Page 3: Acne Vulgaris Idk Makalah

hubungan antara lama pemakaian dan jumlah kosmetika yang diapai dengan hebatnya

kane.

1. Bahan-bahan Kimia

Beberapa macam bahan kimia dapat menyebabkan erosi yang mirip dengan akne

(akneform eruption), seperti yodida, kortikosteroid, INH, obat anti konvulsan

(difenilhidantoin, fenobarbital dan trimetandion), tetrasiklin, vitamin B 12.

1. Reaktivitas

Disamping faktor-faktor diatas masih ada factor “X” pada kulit yang merupakan

factor penting yang menentukan hebatnya akne.

EPIDEMIOLOGI

Insiden akne vulgaris 80-100% pada usia dewassa muda, yaitu umur 14-17 tahun pada

wanita, dan 16-19 tahun pada pria. Meskipun demikian akne vulgaris dapat pula terjadi pada

usia lebih muda atau lebih tua dari pada usia tersebut.

Pada waktu pubertas terdapat kenaikan dari hormon androgen yang beredar dalam darah yang

dapat menyebabkan hiperplasia dan hipertrofi dari glandula sebasea.

KLASIFIKASI

Klasifiksi yang dibuat oleh Plewig dan Kligman dalam buku Acne : Morphogenesis and

Treament (1975) :

Akne : A. Akne vulgaris dan varietasnya :

Akne tropikalis

Akne fulminan

Pioderma fasiale

Akne mekanika dan lainnya

Page 4: Acne Vulgaris Idk Makalah

B. Akne venenata akibat kontaktan eksternal dan varietasnya :

Akne kosmetika

Pomeda acne

Akne klor

Akne akibat kerja

Akne deterjen

C. Akne komedonal akibat agen fisik dan varietasnya :

Solar comedones

Akne radiasi (sinar x, kobal)

PATOGENESIS

Patogenesis akne vulgaris sangat kompleks dipengaruhi banyak faktor dan kadang-kadang

masih controversial. Asam lemak bebas yang terbentuk dari trigliserida dalam sebum

menyebabkan kekentalan sebum bertambah dan menimbulkan sumbatan saluran pilosebasea

serta reaksi radang disekitarnya (komedogenik). Pembentukan pus, nodus, dan kista terjadi

sesudahnya.

Ada empat hal penting yang berhubungan dengan terjadinya akne :

1. kenaikan sekresi sebum

2. Adanya keratinisasi folikel

3. Bakteri

4. Peradangan (inflamasi).

1. Kenaikan sekresi sebum

Page 5: Acne Vulgaris Idk Makalah

Akne biasanya mulai timbul pada masa pubertas pada waktu kelenjar sebasea membesar dan

mengeluarkan sebum lebih banyak. Terdapat korelasi antara hebatnya akne dan produksi

sebum. Pertumbuhan kelenjar palit dan produksi sebum dibawah pengaruh hormon androgen.

Pada penderita akne terdapat peningkatan konversi hormon androgen yang normal berada

dalam darah (testosteron) terbentuk metabolit yang lebih aktif (5-alfa dihidrotestosteron).

Hormon ini mengikat reseptor androgen di sitoplasma dan akhirnya menyebabkan proliferasi

sel penghasil sebum.

Meningkatnya produksi sebum pada penderita akne disebabkan oleh respon organ akhir yang

berlebihan (end-organ hyperresponse) pada kelenjar palit terhadap kadar normal androgen

dalam darah. Terbukti bahwa, pada kebanyakan penderita, lesi akne hanya ditemukan

dibeberapa tempat yang kaya akan kelenjar palit.

Akne mungkin juga berhubungan dengan komposisi lemak. Sebum bersifat komedogenik

tersusun dari campuaran skualen, lilin (wax), ester dari sterol, kholesterol, lipid polar, dan

trigliserida. Pada penderita akne terdapat kecenderungan mempunyai kadar skualen dan ester

lilin (wax) yang tinggi, sedangkan kadar asam lemak terutama asam leinoleik, rendah.

Mungkin hal ini ada hubungan dengan terjadinya hiperkeratinisasi pada kelenjar sebasea.

2. Keratinisasi folikel

Keratinisasi pada saluran pilosebasea disebabkan oleh adanya penumpukan korniosit dalam

saluran pilosebasea.

Hal ini dapat disebabkan :

bertambahnya erupsi korniosis pada saluran pilosebasea

Pelepasan korniosit yang tidak adekuat

Kombinasi kedua faktor diatas.

Bertambahnya produksi korniosit dari sel keratinosit merupakan salah satu sifat

komedo.

Terdapat hubungan terbalik antara sekresi sebum dan konsentrasi asam linoleik dalam

sebum. Menurut Downing, akibat dari meningkatnya sebum pada penderita akne, terjadi

penurunan konsentrasi asam lenolik. Hal ini dapat menyebabkan defisiensi asam lenoleik

Page 6: Acne Vulgaris Idk Makalah

pada epitel folikel, yang akan menimbulkan hiperkeratosis folikuler dan penurunan fungsi

barier dari epitel. Dinding komedo lebih mudah ditembus bahan-bahan yang menimbulkan

peradangan. Walaupun asam lenoleik merupakan unsur penting dalam seramaid-1, lemak lain

mungkin juga berpengaruh pada patogenesis akne. Kadar sterol bebas juga menurun pada

komedo sehingga terjadi ketidak seimbangan antara kholesterol bebas dengan kholesterol

sulfat sehinggga adhesi korneosit pada akroinfundibulum bertambah dan terjadi

hiperkeratosis folikel.

3. Bakteri

Tiga macam mikroba yang terlibat dalam patogenesis akne adalah Propionibacterium Acnes..

Bakteri mungkin berperan pada lamanya masing-masing lesi. Apakah bakteri yang berdiam

dalam folikel (residen bacteria) mengadakan eksaserbasi tergantung pada lingkungan mikro

dalam folikel tersebut. Menurut hipotesis Saint-Leger skualen yang dihasilkan oleh kelenjar

palit dioksidasi dalam kelenjar folikel dan hasil oksidasi ini dapat menyeebabkan terjadinya

komedo. Kadar oksigen dalam folikel berkurang dan akhirnya menjadi kolonisasi P..Acnes.

bakteri ini memproduksi porfirin, yang bila dilepaskan dalam folikel akan menjadi katalisator

untuk terjadinya oksidasi skualen, sehingga oksigen dalam folikel tambah berkurang lagi.

Penurunan tekanan oksigen dan tingginya jumlah bakteri ini dapat menyebabkan peradangan

folikel. Hipotesis ini dapat menerangkan mengapa akne hanya dapat terjadi pada beberapa

folikel, sedangkan folikel yang lain tetap normal

4. Peradangan

Faktor yang menyebabkan peradangan pada akne belumlah diketahui dengan pasti. Pencetus

kemotaksis adalah dinding sel dan produk yang dihasilkan oleh P.Acnes seperti lipase,

hialuronidase, protease, lesitinase dan nioranidase, memegang peranan penting dalam proses

peradangan.

Factor kemotaktik yang berberat molekul rendah (tidak memerlukan komplemen untuk

bekerja aktif), bila keluar dari folikel, dapat menarik leukosit nucleus polimorfi (PMN) dan

limfosit. Bila masuk kedalam folikel, PMN dapat mencerna P. Acnes dan mengeluarkan

enzim hidrolitik yang bisa menyebabkan kerusakan dari folikel sebasea. Limfosit dapat

merupakan pencetus terbentuknya sitokin.

Page 7: Acne Vulgaris Idk Makalah

Bahan keratin yang sukar larut, yang terdapat di dalam sel tanduk serta lemak dari kelenjar

palit dapat menyebabkan reaksi non spesifik, yang disertai makrofag dan sel-sel raksasa.

Pada masa permulaan peradangan yang ditimbulkan oleh C.Acnes, juga terjadi aktivasi jalur

komplemen klasik dan alternatif (classical and alternative complement pathways). Respon

penjamu terhadap mediator juga amat penting. Selain itu antibody terhadap C.Acnes juga

meningkat pada penderita akne hebat.

Terdapat empat mekanisma utama kejadian jerawat.

Kelenjar minyak menjadi besar (hipertropi) dengan peningkatan

penghasilan sebum (akibat rangsangan hormon androgen)

Hiperkeratosis (kulit menjadi tebal) epitelium folikular (pertumbuhan

sel-sel yang cepat dan mengisi ruang folikel polisebaceous dan

membentuk plug).

Pertumbuhan kuman, Propionibacterium Acnes yang cepat (folikel

pilosebaceous yang tersumbat akan memerangkap nutrien dan sebum

serta menggalakkan pertumbuhan kuman.

Inflamasi (radang) akibat hasil sampingan kuman Propionibacterium

Acnes.

Proses terbentuknya dimulai dengan adanya radang saluran kelenjar minyak kulit,

kemudian dapat menyebabkan sumbatan aliran sebum yang dikeluarkan oleh kelenjar sebasea

di permukaan kulit, sehingga timbul erupsi ke permukaan kulit yang dimulai dengan komedo.

Proses peradangan selanjutnya akan membuat komedo berkembang menjadi papul, pustul,

nodus dan kista. Bila peradangan surut terjadi jaringan parut.

GEJALA KLINIK

Keluhan yang sering timbul biasanya lebih karena gangguan estetik atau keindahan

yang dirasakan oleh penderita, bukan karena gangguan fisik kesehatan secara umum.

Memang kadang-kadang jerawat menyebabkan rasa gatal yang mengganggu atau bahkan rasa

sakit, tetapi umumnya tidak ada efek menyeluruh pada tubuh yang ditimbulkan.

Page 8: Acne Vulgaris Idk Makalah

Penderita biasanya mengeluh adanya erupsi kulit pada tempat-tempat predileksi,

yakni di muka, bahu, leher, dada, punggung bagian atas, dan lengan bagian atas. Dapat

disertai rasa gatal. Erupsi kulit berupa komedo, papul, pustula, nodus, atau kista. Isi komedo

ialah sebum yang kental atau padat. Isi kista biasanya pus dan darah.

I. Komedo di muka

II. Komedo, papul, pustul, dan peradangan lebih dalam di muka

III. Komedo, papul, pustul, dan lebih dalam peradangan di muka, punggung, dan dada.

DIAGNOSIS

Walaupun satu macam lesi lebih dominan daripada lesi yang lain, umumnya diagnosis akne

vulgaris didasarkan pada campuran lesi terbentuk komedo, papula, nodul pada muka,

punggung, dan dada.

Diagnosis akne vulgaris ditegakkan atas dasar klinis dan pemeriksaan ekskokleasi sebum,

yaitu pengeluaran sumbatan sebum dengan komedo ekstraktor (sendok Unna). Sebum yang

menyumbat folikel tampak sebagai massa padat seperti lilin atau massa lebih lunak bagai nasi

yang ujungnya kadang berwarna hitam.

Pemeriksaan histopatologis memperlihatkan gambaran yang tidak spesifik berupa sebukan sel

radang kronis di sekitar folikel sebasea dengan massa sebum di dalam folikel. Pada kista,

radang sudah menghilang di ganti dengan jaringan ikat pembatas massa cair sebum yang

bercampur dengan darah, jaringan mati, dan keratin yang lepas.

Pemeriksaan mikrobiologis terhadap jasad renik yang mempunyai peran pada etiologi dan

patogenesis penyakit dapat dilakukan laboratorium mikrobiologi yang lengkap untuk tujuan

penelitian, namun hasilnya sering tidak memuaskan.

Pemeriksaan susunan dan kadar lipid permukaan kulit (skin surface lipids) dapat pula

dilakukan untuk tujuan serupa. Pada akne vulgaris kadar asam lemak bebas (free fatty acid)

meningkat dan karena itu pada pencegahan dan pengobatan digunakan cara untuk

menurunkannya.

Diagnosis pasti menurut Orkins (1991)

Page 9: Acne Vulgaris Idk Makalah

Penyakit pleomorfik dengan campuran dari komedo terbuka (“blackheads”), komedo

tertutup (“white heads”), papula, pustula, nodul,dan mungkin luka bekas (scar)

Sebagian besar menyerang remaja

Umumnya paling banyak di muka, juga di punggung dan dada, lebih banyak di

tengah-tengah (pusat)

Menurut Andrianto dan Sukardi (1988)

Diagnosis akne sebagai berikut :

Harus dicari faktor penyebab atau pencetusnya termasuk umur penderita

Klinis ditemukan adanya komedo dan lokalisasi yang khas.

DIAGNOSIS BANDING

1. Erupsi akneiformis yang disebabkan oleh obat misalnya kortikosteroid, INH,

barbiturat, yodida, bromida, difenilhidantoin, trimetadion, ACTH, dan lain-lainya.

Klinis berupa erupsi papul-papul yang timbul diberbagai tempat pada kulit tanpa

adanya komedo, timbul mendadak, dan kadang-kadang disertai demam. Dapat terjadi

pada segala usia.

2. True Akne lain, misalnya akne venenata dan akne komedonal oleh rangsangan

fisis. Umumnya lesi monomorfi, tidak gatal, bisa berupa komedo atau papul, dengan

tempat predileksi di tempat kontak zat kimia atau rangsangan fisisnya.

3. Rosasea (dulu: akne rosasea). Merupakan penyakit peradangan kronik di aerah

muka dengan gejala eritem, pustul, teleangiektasis dan kadang-kadang disertai

hipertrofi kelenjar sebasea di hidung, pipi, dagu, dan dahi. Dapat disertai papul,

pustul, dan nodulus, atau kista. Komedo tidak terdapat, faktor penyebab adalah

makanan atau minuman panas.

4. Dermatitis Perioral yang terjadi terutama pada wanita. Klinis berupa polimorfi

eritema, papul, dan pustul disekitar mulut yang terasa gatal.

II.9. PENATALAKSANAAN

Penatalaksanaan akne vulgaris meliputi usaha untuk mencegah terjadinya erupsi (preventif)

dan usaha untuk menghilangkan jerawat yang terjadi (kuratif). Kedua usaha tersebut harus

dilakukan bersamaan mengingat bahwa kelainan ini terjadi akibat pengaruh berbagai faktor

Page 10: Acne Vulgaris Idk Makalah

(multifaktorial), baik faktor internal dari dalam tubuh sendiri (ras, familial, hormonal),

maupun faktor eksternal (makanan, musim, stres) yang kadang-kadang tidak dapat dihindari

oleh penderita.

PENGOBATAN AKNE

Tujuan pengobatan akne adalah mencegah timbulnya sikatrik serta mengurangi frekuensi dan

kerasnya eksaserbasi akne, untuk itu, selain diperlukan obat-obatan juga diperlukan

kerjasama yang baik antar si penderita dengan dokter yang merawatnya.

A.Nasehat Umum dan Dorongan Mental

1. Penerangan

a. pada penderita harus diterangkan bahwa akne disebabkan oleh tipe kulit dan

perubahan hormon pada masa pubertas, yang menyebabkan timbulnya sebore

dan bertambahnya produksi bahan tanduk di dalam saluran kelenjar palit

karena reaksi kelenjar palit yang berlebihan terhadap kadar hormon sex yang

normal.

b. Sifat akne adalah kumat-kumatan dan kita hanya bisa mengurangi dan

mengontrol aknenya dan bukan menyembuhkannya.

c. Pengobatan akne didasrkan pada tipe, kerasnya, lokalisasi, dan macam lesi.

Pengobatan membutuhkan waktu lama dan kemungkinan diseratai efek

samping.

d. 92% penderita akne akan memberikan respon terhadap pengobatan.

2. Perawatan

1) Perawatan di muka

Pemakaian sabun bakteriostatik dan deterjen tidak dianjurkan, bahkan pemakaian

sabun berlebihan bersifat aknegenik dan dapat menyebabkan akne bertambah

hebat (akne venenata).

Menurut Plewig Kligman tak terbukti bahwa muka kurang di cuci akan bertambah

hebat atau terlalu seing mencuci muka ada gunanya. Mencuci muka hanya

menghilangkan lemak yang ada dipermukaan kulit, tetapi tidak mempengaruhi

lemak yang ada di dalam folikel.

Page 11: Acne Vulgaris Idk Makalah

2) Perawatan kulit kepala dan rambut

Seperti halnya membersihkan muka, perawatan kulit kepala juga tidak

berpengaruh terhadap akne. Walaupun menurut banyak pengarang ketombe dan

dermatitis seboroik lebih banyak terdapat pada penderita akne, penyelidikan

Plewig dan Kligman gagal membuktikan hal itu. Pemakaian sampo yang

mengandung obat untuk penderita akne dengan ketombe, sebaiknya dilarang

sebab dapat memperhebat akne dan ketombenya dapat kumat kembali dalam

beberapa minggu.

3) Kosmetika dan bahan-bahan lain

Bahan-bahn yang bersifat aknegenik lebih berpengaruh pada penderita akne.

Bahan ini dapat membentuk komedo lebih cepat dan lebih banyak pada kulit

penderita akne. Sebaiknya pasien dianjurkan untuk menghentikan pemakaian

kosmetik yang tebal dan hanya memakai kosmetik yang ringan, yang tidak

berminyak serta tidak mengandung obat (non medicated).

4) Diet

Menurut teori yang baru efek makanan terhadap akne diragukan oleh banyak

penyelidik maka diet khusus tidak dianjurkan pada penderita akne.

5) Emosi dan faktor psikosomatik

Pada orang-orang yang mempunyai predisposisi akne stress dan emosi dapat

menyebabkan eksaserbasi atau aknenya bertambah hebat. Perlu pula dianjurkan

untuk tidak memegang-megang, memijit dan menggosok akne, sebab dapat

menyebabkan keadaan yang disebut “ akne mekanika”.

B. Obat-obatan

Ada tiga hal yang penting pada pengobatan akne:

a. Mencegah timbulnya komedo : biasanya dipakai bahan-bahan pengelupasan kulit

b. Mencegah pecahnya mikrokomedo atau meringankan reaksi keradangan.dalam hal

ini, antibiotika mempunyai pengaruh.

Page 12: Acne Vulgaris Idk Makalah

c. Mempercepat resolusi beradang.

Tiap-tiap bahan kimia atau iritan fisik dapat menambah aliran darah, dapat

mempercepat regresi lesi yang beradang, karena dapat mempercepat hilangnya

mediator perradangan dan bahan-bahan toksik:

Iritan fisik:

Sinar UV

Cryo Slush: CO2 padat, nitrogen cair, dan freon.

Iritan Kimiawi :

Resorsinol, sulfur, fenol, asam salisilat dan lain-lain.

Pengobatan akne memerlukan waktu yang lama berbulan-bulan bahkan sampai

bertahun-tahun. Untuk mengontrol penyakitnya dan mencegah terjadinya sikatrik.

Akne ringan hanya membutuhkan terapi topical, sedangkan penderita akne sedang

dan berat membutuhkan terapi oral dan topical. Penderita mungkin membutuhkan

antibiotika oral secara berkala selama 6 bulan, ssedangkan terapi topical diperlukan

selama perjalanan penyakit.

I. Pengobatan topikal

Pengobatan topical yang paling banyak adalah benzoil peroksida, vitamin A asam, dan

antibiotika topical.

Sulfur dan resorsinol telah dipakai selama bertahun-tahun sebagai bahan yang mengadakan

pengelupasan kulit (peeling) atau mengeringkan jerawat. Sulfur sampai sekarang masih

dipakai. Zat dapat bersifat komedogenik dan komedolitik. Zat ini merupakan “ counter iritan”

yang efektif. Asam salisilat dalam propelen – glikol dan etil laktat mungkin juga berguna.

1. Tretinoin (vitamin A asam)

Tretinoin adalah suatu obat kerass yang dapat menyebabkan eritema hebat dengan

pengelupaan kulit, biasanya disertai rasa seperti tersengat atau terbakar, pada permulaan,

Page 13: Acne Vulgaris Idk Makalah

penderita dianjurkan untuk memakai obat sekali sehari pada malam hari. Bila terjadi eritema

dan diskuamasi setelah lima hari obat dpat dipakai untuk dua kali sehari. Efeknya tergantung

pada konsentrasi, bahan dasar yang dipakai, jeniskulit yang diobati, dan umur penderita. Pada

umumnya hasil terapi baru tampak setelah 8 minggu pengobatan.

Cara kerja tretinoin :

Komedolitik: mencegah sel-sel tanduk melekat satu sama lain dengan menghambat

pembentukan tonofilamen dan mengurangi ikatan antara sel-sel keratin

Mempercepat pergantian sel epitel folikel

Epitel folikel yang membentuk mikrokomedo menjadi lebih permiabel, sehingga

bahan-bahan toksik dapat lebih mudah keluar dan komedo akan pecah.

Sebagai “ counter-iritan”, karena menyebabkan vaskularisasi bertambah dan

membantu resorpsi papula dan nodul yang sukar hilang.

Pada pemakaian tretinoin dianjurkan :

a. Menghindar dari sinar matahari

b. Tidak mencuci muka terlalu sering

c. Tidak memakai obat terlalu banyak

d. Hati-hati pemakaian disudut mulut, hidung, dan mukosa.

Iso tretinoin. Dibanding denga tretinoin, sifat komedogeniknya 80% dari tretinoin,

anti-inflamasi lebih baik dan kurang ritatif.

2. Benzoil peroksida

Zat ini tidak saja membunuh bakteri, melainkan juga menyebabkan deskuamasi dan juga

timbulnya gumpalan di dalam folikel. Pada permulaan pengobatan, pasien merasa seperti

terbakar. Gejala ini akan berkurang dalam beberapa minggu. Sebaiknya dimulai dari dosis

rendah dahulu, kemudian lambat laun diganti dengan dosis tinggi. Efek samping pada

pemakaian lama adalah sensitisasi secara kontak (2,5 % dari kasus).

Page 14: Acne Vulgaris Idk Makalah

Cara kerja:

Anti bakteri yang kuat

Komedolitik

“counter-iritan”

Dibanding dengan vitamin A asam benzoil peroksida

a. kurang menyebabkan iritasi dan rasa tak menyenangkan bagi penderita.

b. Tidak menyebabkan bertambah hebatnya (flare-up) akne pada bulan pertama

pengobatan.

c. Mengeringkan pustula lebih tepat daripada tretinoin.

d. Pada bentuk komedo, kurang efektif dibandingkan dengan tretinoin.

Kombinasi vitamin A asam dengan benzoil peroksida. Bila vitamin A asam dan

benzoil peroksida digunakan bersama-sama, diperoleh efek sinergistik, tetapi sayang

keduanya tak dapat dipakai bersama-sama dalam satu bahan dasar. Vitamin A asam

dapat menyebabkan kulit lebih permiabel sehingga meningkatkan konsentrasi benzoil

peroksida dalam jaringan.

1. Antibiotika topical

Pemakaian bahan antimikroba dapat dibenarkan, bila mengurangi populasi C. Acnes

atau hasil metabolismenya seperti lipase atau porfirin. Tetapi tak satupun bahan-

bahanyang memiliki efek seperti ini terdapat dalam bentuk krem, larutan, jel, dan

sabun.

Antibiotika yang sering dipakai :

Clindamisin 1 %: relatif stabil, kecuali pada beberapa kasus terjadi colitis

pseudomembranosa.

Page 15: Acne Vulgaris Idk Makalah

Eritromisin 2 % : tidak mengadakan iritasi dan dapat menyebabkan suatu dermatitis

kontak.

Tetrasiklin 0,5 % -5 % : sekarang jarang dipakai karena menyebabkan kulit berwarna

kuning.

PROGNOSIS

Prognosis baik