ABSTRAKSI · Web viewPada pertemuan kedua dilaksanakan cerdas cermat yang merupakan...
Transcript of ABSTRAKSI · Web viewPada pertemuan kedua dilaksanakan cerdas cermat yang merupakan...
ABSTRAKSI
Peningkatan pembiasaan sholat Sunnat Dhuha melalui pendekatan metode
resitasi pada kelas IXG di SMPN I TEMBELANG”
Kata kunci : Peningkatan pembiasaan sholat Sunnat Dhuha, metode resitasi
Penulis berasumsi bahwa pembiasaan sholat lima waktu masih minim dilaksanakan
oleh remaja, termasuk siswa-siswi SMPN 1 TEMBELANG, setelah kami tanyakan
dikelas, hampir setiap kelas hanya rata-rata 15% yang terbiasa sholat lima waktu.
Kami berasumsi bahwa kebiasaan sholat lima waktu dapat ditingkatkan. Asumsi
tersebut jelas memerlukan metode yang jitu. penelitian ini bertujuan untuk
mendapatkan metode yang akurat dalam memacu siswa guna pembiasaan sholat
lima waktu.
1. Judul PTK ini adalah “ Peningkatan pelaksnaan sholat fardhu melalui
pendekatan metode resitasi pada kelas VIIG di SMPN I TEMBELANG”
Sholat oleh Allah untuk membentuk kepribadian seorang muslim yang tangguh,
dalam sholat Allah mengajarkan hidup disiplin, hidup sabar,bermasyarakat,
mengajarkan hidup sehat, hidup bersih lahir dan batin, menahan dan
pengendalian diri, berkomunikasi dengan Khaliknya,
2. Permasalahan kurangnya kesadaran siswa untuk membiasakan sholat lima waktu.
Inilah yang mendorong peneliti untuk mengkaji kebiasaan sholat lima waktu
yang sudah jauh dari yang dicontohkan Rasulullah, beberapa kali survey kecil,
setiap kelas yang kami survey tidak lebih 15 % yang sudah melaksanakan sholat
lima waktu secara rutin lima kali sehari semalam, survey secara kwantitas belum
lagi sebagai kwalitas tentu lebih banyak lagi.
3. Metode yang saya gunakan adalah pemberian motivasi melalui memperdalam
kajian sholat, melalui kajian nikmat umumnya, melalui kajian diri pribadi siswa,
melalui video penciptaan Alam semesta. Sehingga semua potensi rohani dan
jasmaninya bisa berfungsi dengan lebih baik. Sehingga terdorong untuk
mensyukuri nikmatNya salah satunya adalah melakukan shalat lima waktu
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Konteks Penelitian
Keberhasilan proses belajar mengajar di kelas ditentukan oleh
peran guru dan siswa. Pada saat guru menyampaikan materi
pelajaran setiap siswa diharapkan tertarik mempelajari materi
yang disampaikan dengan aktif mengajukan pertanyaan berkaitan
dengan materi yang dibahas. Ketertarikan siswa dalam belajar
dapat pula ditunjukkan dengan aktifnya setiap siswa memberikan
tanggapan ketika guru memberi pertanyaan, dan pertanyaan itu
tidak dijawab oleh siswa yang itu-itu saja atau oleh siswa yang
pintar saja. Sehingga dengan demikian ranah kognitif yang
disampaikan dapat segera dikuasai oleh peserta didik.Akan tetapi
perlu diingat,bahwa keberhasilan proses belajar mengajar tidaklah
hanya ditentukan oleh satu ranah kognitif saja,namun masih ada dua
ranah lainnya yang turut menentukan dan melengkapi keberhasilan
mata pelajaran PAI. Artinya materi pelajaran tidak cukup hanya
dikuasai ,namun perlu diaplikasikan dalam sikap dan peri laku
keseharian . Ada Tema sentral Pendidikan Agama Islam yang minimal
harus dicapai pada jenjang pendidikan tertentu. Karena pada dasarnya
tema sentral itu adalah merupakan pemenuhan harapan orang tua,
masyarakat, pemerintah serta kebutuhan siswa itu sendiri tentang
pendidikan Agama Islam.
Adapun Tema sentral Pendidikan Agama Islam di Jenjang SMP
adalah :
1) Kemampuan siswa untuk beribadah dan membiasakannya dengan
baik dan tertib( kemampuan sholat dan ibadah lainnya).
2) Kemampuan siswa untuk membca Al-Qur’an dengan baik.
3) Tercerminnya Akhlak yang baik dari siswa.
. Tolok ukur keberhasilan Pendidikan Agama Islam di SMP tertera di
dalam standar kompetensi Lulusan (SKL).
1). Siswa memiliki pengetahuan fungsional tentang agamanya meliputi
pengetahuan tentang keimanan kepada Allah, keimanan kepada
malaekat, keimanan kepada rasul, tentang qadha dan qadar,
pengetahuan tentang qurban dan sebagainya.
2
2). Siswa meyakini agamanya dan menghormati orang lain meyakini
agamanya. Prinsip ini meliputi antara lain : beriman dengan benar,
mensyukuri nikmat Allah dengan memelihara dan
mengembangkannya, toleransi terhadap penganut agama lain, serta
menjadi warga Negarayang baik.
3). Siswa bergairah beribadah . Hal ini tercermin dalam tindakan siswa
antara lain: menunaikan sholat Fardhu ( lima waktu), menunaikan
sholat jum’at dengan baik, suka sholat tarawih dan idain,
menunaikan ibadah puasa bulan Romadhan sesuai dengan syarat
dan rukunnya yang ditentukan agama.
4). Siswa berakhlak mulia dan berbudi luhur. Berakhlak mulia dan
berbudi luhur dapat dilihat dalam keadaan sehari-hari berupa: suka
bertutur bahasa yang sopan, berbuat baik kepada orang lain, suka
berbakti kepada orang tua, suka bersih dan kebersihan, suka
memelihara lingkungan hidup, mematuhi aturan yang berlaku, suka
mengucapkan kalimat thoibah, suka melakukan kebiasaan yang
baik.
5). Siswa dapat membaca kitab suci agamanya dan berusaha dan
berusaha memahaminya. Dapat membaca kitab suci ini tercermin
dalam kehidupannya antara lain: suka membaca Al-Qur’an, hapal
surat-surat pendek dan mampu menuliskannya.
6). Siswa rajin belajar dan giat bekerja. Kegiatan ini dapat
direalisasikan dalam bentuk : mereka belajar dengan tertib tanpa
perintah dan berusaha mencapai hasil atau berprestasi baik, suka
mengerjakan yang baik tanpa perintah, suka membantu,
mengunjungi dan mendo’akan temannya yang mendapatkan
musibah, peduli terhadap orang yang lemah, ikut memelihara
tempat ibadah dan lingkungan sekitarnya.
7). Siswa mensyukuri nikmat Allah swt. Kemauan mensyukuri nikmat
Allah dapat dinyatakan berupa: suka memelihara kebersihan dan
kesehatan jasmani dan rohani, suka memelihara milik pribadi dan
milik bersama dengan cermat, kemampuan menggunakan ilmu dan
keterampilan yang dimiliki untuk kebaikan. Suka memelihara milik
bersama untuk kepentingan umum seperti telpon/ jembatan dan
sebagainya.
3
8). Kemampuan menciptakan kerukunan hidup antar warga dan
golongan. Suasana ini tergambar dalam bentuk: siswa tidak
mengganggu orang lain dalam beribadah, tidak mengganggu dan
merusak tempat ibadah, bergaul dengan orang lain sekalipun
berbeda agama namun tetap menghormati keyakinan agama
masing-masing.
Selama ini harapan-harapan yang dikemukakan di atas ,khususnya
pembiasaan Sholat Dhuha , belum terwujud dengan baik di kelas IX G. Pada
saat jam istirahat masih banyak anak yang cenderung duduk – duduk
ngobrol,bermain bola atau menghabiskan waktunya di kantin.keberhasilan materi
tentang sholat sunnat berjamaah dan munfarid ,dalam hal ini sholat Dhuha masih
cenderung ke ranah kognitif .Manfaat dan fadlilah sholat Dhuha masih belum
menyentuh relung sanubari dan keinginan siswa untuk terbiasa melaksanakannya.
Dari siswa masih anak yang sudah melaksanakan sholat dhuha.
Berdasar pada uraian di atas, maka perlu dilakukan tindakan untuk
mengatasi masalah kurang aktifnya siswa di kelas IX G dalam membiasakan
sholat Dhuha di dalam kehidupan keseharian. Untuk itu perlu dipilih suatu
metode yang tepat agar dapat meningkatkan pembiasaan diri melaksanakan
Sholat yang dimaksud..
Alternatif metode pembelajaran yang dapat digunakan adalah metode
pembelajaran Resitasi. Dipilihnya bentuk pembelajaran ini karena metode
penugasan merupakan suatu cara penyajian dengan memberikan kesempatan kepada
siswa untuk melaksanakan tugas berdasarkan petunjuk langsung yang dispersiapkan
guru sehingga dapat mengalami secara nyata baik perkelompok atau
perorangan .Sehingga dengan demikian diharapkan akan terbentuk pada diri anak
rasa senang untuk melaksanakan sholat Dhuha.
.
1.2 Fokus Penelitian
Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, dapat kami rumuskan beberapa
permasalahan sebagai berikut :
1. Bagaimana proses peningkatan pembiasaan sholat Dhuha dengan pendekatan
metode Resitasi pada kelas IX G SMPN I Tembelang ?
2. Bagaimana hasil peningkatan pembiasaan sholat Dhuha dengan pendekatan
metode Resitasi pada kelas IX G SMPN I Tembelang ?
4
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan
dilaksanakan penelitian ini adalah:
1. Ingin memperoleh gambaran tentang efektifitas metode Resitasi terhadap Peningkatan
pembiasaan sholat Sunnat Dhuha pada kelas IX G di SMPN I TEMBELANG”
2.Ingin meningkatkan pembiasaan sholat Sunnat Dhuha pada kelas IX G di SMPN I
TEMBELANG”
1.4 Asumsi Penelitian
Penulis berasumsi bahwa pembiasaan sholat sunat dhuha masih minim
dilaksanakan oleh remaja, termasuk siswa-siswi SMPN 1 TEMBELANG klas
IXG , setelah kami tanyakan kepada mereka secara lesan, kami memperoleh
jawaban yang tidak sesuai dengan harpan yg ada . Dari jumlah ....siswa ,ada ....
siswa yang sudah melaksanakan sholat dhuha.Hal inipun masih perlu
dipertanyakan tentang keistiqomahannya. Kami berasumsi bahwa pembiasaan
sholat dhuha masih terbuka kemungkinan untuk dapat ditingkatkan dengan lebih
baik lagi. . Asumsi tersebut jelas memerlukan suatu metode yang relevan dan jitu
dengan kondisi permasalahan yang ada. penelitian ini bertujuan untuk
mendapatkan metode yang akurat dalam memacu siswa guna peningkatan
pembiasaan sholat dhuha.Di dalam hal ini metode yang dimaksud adalah metode
resitasi.
1.5 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat:
1. Bagi Siswa :
a. Meningkatkan pembiasaan sholat sunnat Dhuha
b. Meningkatkan dan mengembangkan pemahaman konsep tentang fadlilah
sholat dhuha, sehingga mereka mampu membangun keistiqomahan diri
dalam melaksanakan sholat dhuha
c. Mengubah kebiasaan mengisi waktu istirahat dengan ngobrol dan
bermain,dengan kegiatan yang lebih bermakna yaitu sholat dhuha
2. Bagi Guru :
a.Menemukan dan menerapkan bentuk pembelajaran yang dapat
meningkatkan pembiasaan sholat sunnat Dhuha
5
b.Meningkatkan kinerja dan profesionalisme guru.
1.6 Penegasan Istilah
A .Peningkatan pembiasaan sholat sunat dhuha , yang dimaksud pembiasaan
disini ,adalah nilai yang sudah menjadi sikap pribadi seseorang, yang dapat
dikerjakan tanpa berpikir.
B . Metode
Metode berasal dari kata Yunani ( Greek ) yang terdiri dari ( metha = melalui/
melewati hodos = jalan/cara ). Jadi metode belajar mengajar berarti jalan atau
cara yang yang harus ditempuh untuk mencapai tujuan pengajaran. Strategi dan
metode ini mutlak harus digunakan dalam proses belajar mengajar, supaya kita
mencapai tujuan yang maksimal
C . Metode Resitasi / penugasan.
Metode penugasan adalah suatu cara penyajian dengan memberikan
kesempatan kepada siswa untuk melaksanakan tugas berdasarkan petunjuk
langsung yang dispersiapkan guru sehingga dapat mengalami secara nyata baik
perkelompok atau perorangan.
6
BAB II
KAJIAN TEORI DAN PUSTAKA
A). Ibadah Kepada Allah SWT.( Fikih).
Ibadah merupakan realisasi dari keimanan seseorang yang
sebagai bukti bahwa imannya benar. Orang yang mengatakan
beriman tidak mengamalkannya disebut fasik, Orang yang berpura-
pura beriman ibadah hanya untuk mengelabui mata atau untuk
politis belaka supaya terbebas hukum dunia disebut munafiq.
Manusia munafiq ini diancam Allah dengan firmannya: “ Orang
yang munafiq tempatnya di neraka yang paling dalam, tiada yang
dapat menolong mereka” ( Annisa: ayat 145).
. Umat Islam berkwajiban mempelajari hukum
Islam.Pengetahuan hukum Islam itu menyangkut aturan pribadi dan
masyarakat ataupun sanksi-sanksi Allah yang akan diberlakukan di
dunia dan ditangguhkan di akhirat , yang disebut syari’at. Setiap
umat Islam mempunyai kewajiban untuk melaksanakan sebagai
realisasi iman dan penyerahan keharibaan Allah yang Maha Kuasa
tanpa syarat. Sehingga orang yang tidak mau melaksanakan hukum
itu disebut kafir. Sesuai dengan firman Allah dalam surat Al-
Maidah ayat 44 berbunyi: “ … dan siapa yang tidak menghukum
dengan apa yang diturunkan Allah, maka mereka itulah orang yang
kafir”.(Al-Maidah: 44).
B .Pembiasaan shalat dhuha.
Sholat adalah tiangnya agama Islam, sholat merupakan amal yang pertama
kali dipertanggungjawabkan nanti di hari kiamat, bila sholatnya baik maka amal
yang lain jadi baik, jika sholatnya rusak maka amal yang yang lain jadi tercemar.
Sholat dicanangkan oleh Allah SWT untuk membentuk kepribadian seorang
muslim yang tangguh, dalam sholat Allah mengajarkan hidup disiplin, hidup
sabar,bermasyarakat, mengajarkan hidup sehat, hidup bersih lahir dan batin,
menahan diri dan pengendalian diri, berkomunikasi dengan Khaliknya. Inilah
yang mendorong Peneliti untuk mengkaji kebiasaan sholat dhuha yang masih
jauh dari harapan kita .
Peningkatan pembiasaan sholat sunat dhuha , yang dimaksud pembiasaan
disini ,adalah nilai yang sudah menjadi sikap pribadi seseorang, yang dapat
dikerjakan tanpa berpikir, kebiasaan seperti ini yang disebut dengan akhlak.
7
Dengan harapan semoga sholat itu akhirnya menjadi akhlak bagi siswa yang
mengamalkannya. Tentu dalam hal ini diperlukan motivasi multi aspek. Yang
dimaksud mativasi adalah unsur yang mendorong seseorang untuk
menggerakkan mengerjakan sesuatu, multi aspek artinya beragam bentuk. Multi
yang saya maksud disini antara lain: motivasi melalui kajian sholatyaitu fadlilah
dari shalat dhuha itu sendiri, melalui kajian diri siswa ,melalui kajian nikmat.
Sehingga semua potensi rohani dan jasmaninya bisa berfungsi dengan lebih baik.
Yang pada akhirnya terdorong untuk mensyukuri nikmatNya salah satunya
adalah melakukan shalat lima waktu,shalat sunat termasuk di dalamnya adalah
shalat dhuha.
Sholat dhuha adalah merupakan bagian dari salah satu bentuk
ibadah kepada Allah SWT.dan hukum mengerjakannya adalah
sunah muakkad.Sholat sunah Dhuha adalah sholat sunah yang
dikerjakan di waktu pagi,yaitu ketika matahari naik setinggi tombak
kira-kira jam 07.00.jumlah rekaatnya minimal 2 rakaat ,maksimal
12 rakaat.
Semua orang mendambakan rejeki lancar,Namun hal itu tidak mungkin
tanpa ada ikhtiar.Secara spiritual ,ikhtiar yang dilakukan adalah
mengerjakan sholat dhuha.Karena energi di dalam sholat Dhuha
akan dapat mempengaruhi keputusan dan tindakan kita. di dalam
sholat Dhuha itu menyimpan nilai taqwa kepada Allah
SWT,dimana salah satu dari sekian banyak energi shalat dhuha
dapat mempermudah datangnya rejeki dari Allah swt.
B .Metode pengajaran
Metode dan Strategi Belajar ia;lah pola umum perbuatan guru dan murid dalam
perwujudan kegiatan belajar mengajar, sedangkan metode berasal dari kata
Yunani ( Greek ) yang terdiri dari ( metha = melalui/ melewati hodos =
jalan/cara ). Jadi metode belajar mengajar berarti jalan atau cara yang yang harus
ditempuh untuk mencapai tujuan pengajaran. Strategi dan metode ini mutlak
harus digunakan dalam proses belajar mengajar, supaya kita mencapai tujuan
yang maksimal, tanpa metode dan strategi akan mendapatkan banyak kendala
dalam pelaksanaan pendidikan. Hal ini sesuai dengan tuntutan Allah dalam surat
16 An-Nahal ayat 125 berbunyi:
8
Artinya: Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan
pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya
Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-
Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.
Disini dijelaskan supaya dalam memberikan pelajaran dilaksanakan
dengan bijaksana atau dengan strategi dan metode yang baik agar mencapai hasil
yang baik pula.
C . Metode Resitasi / penugasan.
Metode penugasan adalah suatu cara penyajian dengan memberikan
kesempatan kepada siswa untuk melaksanakan tugas berdasarkan
petunjuk langsung yang dispersiapkan guru sehingga dapat mengalami
secara nyata baik perkelompok atau perorangan.
Perlu diingat bahwa Proses Belajar Mengajar adalah rangkaian kegiatan untuk
mencapai tujuan pembelajaran yang ditetapkan.Suatu metode efektifitasnya
akan menjadi tumpul dan kurang berdaya guna apabila tanpa
memperhatikan aspek yang lain. Dalam kegiatan belajar mengajar ada
beberapa hal yang perlu diperhatian supaya kegiatan itu berjalan dengan
maksimal. antara lain ialah: Prinsip proses belajar mengajar.
Ada beberapa pinsip dasar dalam proses belajar mengajar yaitu:
1). Prinsip motivasi.
Dalam proses belajar mengajar guru hendaknya memperhatikan motif
yang dapat mendorong siswa untuk belajar. Guru berperan sebagai
motifator.
2). Prinsip latar
Guru harus mempertimbangkan tentang pengetahuan, perasaan,
keterampilan, sikap dan nilai, serta pengalaman yang telah dimiliki
siswa supaya kegiatan belajar megajar berjalan lebih efektif dan
efesien.
3) Prinsip pemusatan perhatian.
Pelajaran direncanakan menurut suatu pola tertentu sehingga dapat
menarik minat siswa, sehingga pikiran terpusat dengan topic yang kita
bicarakan atau kita pelari.
4). Prinsip keterpaduan.
9
Guru hendaknya mengaitkan suatu bahan pelajaran dengan bahan
pelajaran lainnya, baik dalam dalam satu mata pelajaran maupun mata
pelajaran lainnya ada kaitannya.
5). Prinsip pemecahan masalah. Mengajar seharusnya diberikan pelajaran
yang bermasalah sehingga murid peka terhadap masalah, akhirnya
terbiasa memecahkan masalah yang dihadapi.
6). Prinsip menemukan sendiri.
Kegiatan belajar megajar hendaknya memberikan kesempatan kepada
murid untuk untuk mengembangkan potensi mencari, menemukan fakta
dan informasi secara mandiri.
7). Prinsip belajar sambil bekerja.
Bekerja menimbulkan pegalaman yang berguna. Pengalaman yang
diperoleh melalui bekerja merupakan hasil belajar yang tidak mudah
dilupakan, maka sebaiknya diadakan belajar sambil bekerja.
8). Prinsip belajar sambil bermain.
Sesuai dengan kehidupan jiwa anak bahwa mereka sangat senang
dengan permainan. Dalam belajar perlu diciptakan suasana gembira
dan menyenangkan dalam bentuk kegiatan bermain kreatif.
9). Prinsip hubungan social.
Dalam berlajar siswa dilatih untuk bekerjasama, karena kepribadian
murid banyak dipengaruhi oleh lingkungan social
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 .Rancangan Penelitian
10
Penelitian yang dilaksanakan ini mengunakan Penelitian Tindakan kelas
(PTK). Penelitian tindakan kelas berasal dari istilah bahasa Inggris Classroom Action
Research, yang berarti penelitian yang dilakukan pada sebuah kelas untuk mengetahui
akibat tindakan yang diterapkan pada suatu subyek penelitian di kelas tersebut.
Pertama kali penelitian tindakan kelas diperkenalkan oleh Kurt Lewin pada tahun
1946, yang selanjutnya dikembangkan oleh Stephen Kemmis, Robin Mc Taggart, John
Elliot, Dave Ebbutt dan lainnya.
Pada awalnya penelitian tindakan menjadi salah satu model penelitian yang
dilakukan pada bidang pekerjaan tertentu dimana peneliti melakukan pekerjaannya,
baik di bidang pendidikan, kesehatan maupun pengelolaan sumber daya manusia.
Salah satu contoh pekerjaan utama dalam bidang pendidikan adalah mengajar di
kelas, menangani bimbingan dan konseling, dan mengelola sekolah. Dengan demikian
yang menjadi subyek penelitian adalah situasi di kelas, individu siswa atau di sekolah.
Para guru atau kepala sekolah dapat melakukan kegiatan penelitiannya tanpa harus
pergi ke tempat lain seperti para peneliti konvensional pada umumnya.
PTK merupakan suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku
tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan
mereka dalam melaksanakan tugas, memperdalam pemahaman terhadap tindakan-
tindakan yang dilakukan, serta memperbaiki kondisi dimana praktek pembelajaran
tersebut dilakukan. PTK adalah suatu bentuk kajian yang bersifat sistematis reflektif
oleh pelaku tindakan untuk memperbaiki kondisi pembelajaran yang dilakukan.
Adapun tujuan utama dari PTK adalah untuk memperbaiki/ meningkatkan
pratek pembelajaran secara berkesinambungan, sedangkan tujuan penyertaannya
adalah menumbuhkan budaya meneliti di kalangan guru.
Sesuai dengan jenis penelitian yang dipilih, yaitu penelitian tindakan, maka
penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan dari Kemmis dan Taggart
11
(dalam Sugiarti, 1997: 6), yaitu berbentuk spiral dari siklus yang satu ke siklus yang
berikutnya. Setiap siklus meliputi planning (rencana), action (tindakan), observation
(pengamatan), dan reflection (refleksi). Langkah pada siklus berikutnya adalah
perencanaan yang sudah direvisi, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Sebelum masuk
pada siklus I dilakukan tindakan pendahuluan yang berupa identifikasi permasalahan.
Siklus spiral dari tahap-tahap penelitian tindakan kelas dapat dilihat pada gambar
berikut:
Gambar 3.1 Alur PTK
Penjelasan alur di atas adalah:
12
Refleksi
Tindakan/
Observasi
Refleksi
Tindakan/
Observasi
Refleksi
Tindakan/
Observasi
Rencana awal/rancangan
Rencana yang direvisi
Rencana yang direvisi
Putaran 1
Putaran 2
Putaran 3
1. Rancangan/rencana awal, sebelum mengadakan penelitian peneliti menyusun
rumusan masalah, tujuan dan membuat rencana tindakan, termasuk di dalamnya
instrumen penelitian dan perangkat pembelajaran.
2. Kegiatan dan pengamatan, meliputi tindakan yang dilakukan oleh peneliti sebagai
upaya membangun pemahaman konsep siswa serta mengamati hasil atau dampak
dari diterapkannya pengajaran kontekstual model pengajaran berbasis masalah.
3. Refleksi, peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil atau dampak
dari tindakan yang dilakukan berdasarkan lembar pengamatan yang diisi oleh
pengamat.
4. Rancangan/rencana yang direvisi, berdasarkan hasil refleksi dari pengamat
membuat rancangan yang direvisi untuk dilaksanakan pada siklus berikutnya.
Observasi dibagi dalam tiga siklus, yaitu siklus 1, 2, dan seterusnya,
dimana masing siklus dikenai perlakuan yang sama (alur kegiatan yang
sama) dan membahas satu sub pokok bahasan yang diakhiri dengan tes
formatif di akhir masing putaran. Siklus ini berkelanjutan dan akan
dihentikan jika sesuai dengan kebutuhan dan dirasa sudah cukup.
Dalam penelitian ini menggunakan bentuk guru sebagai peneliti, dimana guru
sangat berperan sekali dalam proses penelitian tindakan kelas. Dalam hal ini, tujuan utama
penelitian tindakan kelas ialah untuk meningkatkanhasil praktik-praktik pembelajaran di
kelas. Jadi dalam kegiatan ini, guru terlibat langsung secara penuh dalam proses
perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Kehadiran pihak lain dalam penelitian ini
peranannya tidak dominan dan sangat kecil.
3.2 .Setting dan Subyek Penelitian
A .Tempat Penelitian
Tempat penelitian adalah tempat dimana suatu penelitian dilaksanakan guna memperoleh
13
data yang diinginkan. Dalam Penelitian ini bertempat di SMPN I Tembelang Jombang.
B .Waktu Penelitian
Waktu Penelitian adalah rentang waktu yang diperlukan untuk
melakukan penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Pebruari semester
Genap Tahun 2011/2012 yang tepatnya pada tanggal 10-25 Pebruari 2012.
C .Subyek Penelitian
Subyek dalam penelitian ini adalah siswa-siswi Kelas IX G SMP Negeri I
kecamatan Tembelang ,Kabupaten Jombang
D .Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari:
1. silabus
Yaitu seperangkat rencana dan pengaturan tentang kegiatan
pembelajaran pengolahan kelas, serta penilaian hasil belajar.
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Yaitu merupakan perangkat pembelajaran yang digunakan sebagai
pedoman guru dalam mengajar dan disusun untuk tiap putaran. Masingmasing
RPP berisi kompetensi dasar, indikator pencapaian hasil belajar, tujuan
pembelajaran khusus, dan kegiatan belajar mengajar.
3 .Lembar Observasi dan angket hasil Kegiatan Belajar Mengajar
14
a) Lembar observasi Kemampuan Melafalkan dan Menghafalkan Bacaan Sholat
dhuha Siswa.
b) Lembar observasi hasil aktifitas siswa dan guru, untuk mengamati aktifitas
siswa dan guru selama proses pembelajaran.
c) Lembar angket pelaksanaan sholat dhuha
d) Absensi pelaksanaan sholat dhuha
Lembar observasi dan angket tersebut diberikan setiap akhir putaran
4 .Tes formatif
Tes ini disusun berdasarkan tujuan pembelajaran yang akan dicapai,
digunakan untuk mengukur kemampuan pemahaman konsep setelah siswa selesai
mengikuti pembelajaran KD.Sholat sunat berjamaahdan munfarid ( sholat sunah
dhuha ) Bentuk soal yang diberikan adalah pilihan ganda (obyektif).
5 Teknik Analisis Data
Untuk mengetahui keefektifan suatu metode dalam kegiatan
pembelajaran perlu diadakan analisa data. Pada penelitian ini menggunakan teknik
analisis deskriptif kualitatif, yaitu suatu metode penelitian yang bersifat
menggambarkan kenyataan atau fakta dengan data yang diperoleh dengan tujuan
untuk mengetahui prestasi belajar yang dicapai oleh siswa, memperoleh gambaran
respon siswa terhadap kegiatan pembelajaran , aktifitas siswa selama proses
pembelajaran.juga aplikasi pembiasaan KD. Yang dimaksud yakni pembiasaan
sholat dhuha di dalam kehidupan sehari-hari.
Untuk menganalisis tingkat keberhasilan atau persentase peningkatan pembiasaan
sholat dhuha siswa setelah proses belajar mengajar setiap putarannya, dilakukan
dengan cara memberikan evaluasi berupa pernyataan-pernyataan di dalam angket
tertulis pada setiap akhir putaran siklus.
15
Jumlah skor yang tercapai dan prosentasenya untuk masing-masing siswa dengan
menggunakan rumus ketuntasan belajar seperti yang terdapat dalam buku petunjuk
teknis penilaian yaitu siswa dikatakan tuntas secara individual jika mendapatkan nilai
minimal 70, sedangkan secara klasikal dikatakan tuntas belajar jika jumlah siswa yang
tuntas secara individu mencapai 75% yang telah mencapai daya serap lebih dari sama
dengan 70
3.3 Prosedur Penelitian
Kegiatan penelitian ini dilakukan dengan mengikuti alur pokok : refleksi awal,
perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, refleksi, dan perancangan ulang.
3.3.1. Persiapan penelitian ( Rancangan Siklus I)
1) Refleksi Awal
Pada tahap ini peneliti melakukan :
A.mengidentifikasi permasalahan dan menganalisa masalah
Yakni mengidentifikasi permasalahan dan menganalisa masalah dalam
pembelajaran sholat sunah berjamaah dan munfarit ( pembiasaan sholat
dhuha ) di Kelas IX G Semester II SMPN I Tembelang Kabupaten Jombang
tahun pelajaran 2011 /2012.
B.Merumuskan permasalahan secara operasional
Pada tahap ini peneliti merumuskan permasalahan yang muncul dalam
pembelajaran di kelas IX G terutama yang rnenyangkut penerapan
pembiasaan shalat sunnat dhuha
16
C .Merumuskan hipotesis tindakan
Karena penelitian tindakan ini lebih menitik beratkan pada pembiasaan
dalam keseharian siswa, maka hipotesis tindakan pada siklus pertama
dirumuskan sebagai berikut :
a) Penguasaan konsep dasar pembelajaran tentang fadlilah shalat dhuha
dapat meningkatkan pemahaman terhadap shalat sunat dhuha siswa
SMPN I Tembelang Jombang.
b) Penguasaan Konsep konsep dasar pembelajaran tentang fadlilah shalat
dhuha dapat meningkatkan pembiasaan shalat sunat dhuha siswa SMPN
I Tembelang Jombang.
2) Perencanaan rancangan tindakan
Rancangan tindakan ditinjau sebagai berikut.
A ) Menentukan Kompetensi Dasar yang akan diajarkan ulang yaitu
membiasakan shalat sunah dengan berjamaah dan munfarid ( shalat dhuha ).
B ) Membuat persiapan mengajar dengan langkah-langkah sebagai berikut:
i. Menyusun tujuan pembelajaran yang didasarkan pada
KD.mempraktikkan sholat sunnah berjamaah dan munfarid dalam
kehidupan sehari-hari ( sholat dhuha )
ii. Menentukan materi pelajaran yang disesuaikan dengan tujuan yang
hendak dicapai.
iii. Merumuskan materi pembelajaran yang diambil dari buku PAI Kelas X
Semester II dan buku penunjang lain.
iv. Merumuskan kegiatan pembelajaran sebagai berikut :
a. Kegiatan pendahuluan, yaitu melakukan appersepsi.
b. Kegiatan inti, meliputi langkah-langkah sebagai berikut :
17
1. Membagi kelompok ,Siswa membahas dan berlatih bersama
kelompok tentang cara sholat dhuha
2. Wakil kelompok mempraktikkankan di depan kelaskelompok
lain menilai
3. Siswa dan Guru melakukan klarifikasi hasil praktik kelas
c. Kegiatan penutup
1.Gurubersama siswa mengadakan refleksi terhadap hasil belajar
2.Guru menugaskan dan menekankan masing-masing siswa untuk
membiasakan shalat dhuha
v.Menetukan media pembelajaran berupa contoh pelaksanaan sholat
dhuha
vi.Menyusun alat penilaian praktik yang digandakan sejumlah pembagian
kelompok siswa.
C ) Peneliti menyusun alat pengumpul data berupa :
1) Lembar pengamatan,
2 ) Catatan lapangan tentang proses pembelajaran, dan 3) Instrumen evaluasi
( penilaian ).
D )Penulis menyusun rencana pengolahan data, baik kualitatiaf maupun
kuatutatif.
3.3.2 Pelaksanaan Tindakan/ penelitian
Penulis sebagai guru pengajar PAI melaksanakan rencana
Pelaksanaan pembelajaran sebagaimana tertuang dalam ( R PP ). Metode
yang digunakan adalah metode Resitasi dengan langkah-langkah langkah-
langkah sebagai berikut :
A .Pendahuluan
18
Apersepsi yang menghubungkan dengan lingkungan sekitar anak
agar tidak asing dengannya yang mengarah ke materi membiasakan
shalat dhuha oleh guru dengan metode tanya jawab dan media yang
disiapkan sebelumnya.
B .Kegiatan inti dengan langkah-langkah sebagai betikut :
(1) Guru membagi kelompok dan menugaskanmasing-masing
kelompok membahas dan mempraktikkantentang cara
melaksanakanshalat dhuha dengan membaca buku PAIdan buku
Penunjang yang dimiliki siswa. Pada saat siswa berlatihcara
shalat dhuha, Guru senantiasa mengontrol kerja siswa agar
alokasi waktu yang tersedia dapat digunakan seefisien mungkin.
Dari kegiatan ini diharapkan siswa dapat mempraktikkancara
shalat dhuha yang benar yang nantinya masing-masing kelompok
akan maju secara bergantianuntuk praktik di depan kelas dengan
bimbingan guru yang bertindak sebagai fasilitator.
(2) Setelah latihankelompok dengan waktu yang ditentukan habis,
masing-masingkelompokpraktik secara bergiliran,kelompok yang
lain mengamati dan memberikan penilaian. Agar waktu yang
tersedia mencukupi,maka pelaksanaan praktik diatur dengan
sedemikian rupa.
(3) Guru mengklarifikasi hasil praktik siswa dan memberikan
penghargaan terhadap kelompok yang mendapat nilai terbaik
C.Kegiatan penutup
a.Gurubersama siswa mengadakan refleksi terhadap hasil belajar
b.Guru menugaskan dan menekankan masing-masing siswa untuk membiasakan
shalat dhuha
3.3.2.1 Refleksi
19
Analisis data dan refleksi dilakukan dengan kegiatan tersendiri. Hasil
refleksi dicatat dan menghasilkan rancangan tindakan pada siklus dua dan
rancangan tindakan lanjutan (perancangan ulang). Peneliti melakukan
analisis, sintesis, penjelasan dan penyimpulan data yang telah dikumpulkan.
Hasil yang diperoleh akan berupa temuan-temuan di lapangan. Daftar
permasalahan yang muncul di lapangan yang selanjutnya dipakai sebagai
dasar untuk melakukan perancangan pada siklus kedua.
3.3.2.2 Perencanaan /. Rancangan Siklus II
Berdasarkan hasil refleksi siklus I, penulis melakukan perancangan ulang.
hasil perancangan ulang itu diterapkan pada penelitian siklus kedua. Sebelum
merevisi satuan pelajaran terlebih dahulu penulis membuat catatan-catatan
permasalahan yang muncul pada siklus pertama.
Karakteristik Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang mendapat
perhatian dalam perancangan adalah pada sisi pendalaman materi, langkah/
proses pembelajaran dan evaluasi.
1) Rancangan Tindakan
Berdasarkan hasil refleksi Siklus I, maka rancangan tindakan adalah
sebagai berikut :
a) Materi pelajaran yang di bahas pada siklus II adalah membiasakan shalat
dhuha dengan pembahasan fadlilahdari shalat dhuha itu sendiri. Hal ini
perlu mendapat perhatian khusus karena penguasaan dan pemahaman
siswa akan sangat berpengaruh pada aplikasi pembiasaan.
b )Menyusun persiapan mengajar dengan langkah-langkah sebagai berikut:
i. Menyusun tujuan pembelajaran yang didasarkan pada KD yang diteliti
20
ii. Menentukan materi pembelajaran yang disesuaikan dengan tujuan
yang telah ditetapkan.
iii. Merumuskan materi pelajaran berdasarkan tujuan yang akan
diajarkan yang diambil dari buku PAI Kelas IX Semester II dan buku
penunjang lain.
iv. Merumuskan kegiatan pembelajaran sebagai berikut :
1. Kegiatan pendahuluan, yaitu melakukan appersepsi.
2.Kegiatan inti, meliputi langkah-langkah sebagai berikut :
a ) Membagi kelompok ,Siswa membahas bersama kelompok
tentang fadlilah sholat dhuha
b )Wakil kelompok mempresentasikan di depan kelaskelompok
lain mengamati
c )Siswa dan Guru memantapkan hasil kesimpulan kelas
3.Kegiatan penutup
1.Gurubersama siswa mengadakan refleksi terhadap hasil belajar
2.Guru menugaskan dan menekankan masing-masing siswa untuk
membiasakan shalat dhuha
v. Menetukan media pembelajaran berupa tulisan hadist tentang
fadlilah shalat dhuha
vi. Menyusun alat penilaian formatif / ulangan harian yang digandakan
sejumlah siswa Kelas IX Semester II, yaitu sebanyak 27 siswa.
vii. Menyusun alat pengumpul data berupa : 1) lembar pengamatan, 2)
catatan lapangan tentang pelaksanaan proses pembelajaran, dan 3),
Instrumen penilaian.
viii. Menyusun rencana pengelolaan data, baik kualitatif maupun
kuantitatif:
2) Pelaksanaan /Tindakan
21
Penulis sebagai guru Pengajar PAI melaksanakan siklus II yang
merupakan penyempurnaan dari siklus I sebagaimana tercantum dalam
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.
Proses pembelajaran berlangsung dengan langkah-langkah berikut :
a) Pendahuluan
Apersepsi, untuk membangkitkan motivasi siswa dan mengetahui
tingkat penguasaan siswa yang mengarah pada materi terdahulu dengan
materi yang sedang dibahas.
b) Kegiatan inti dengan langkah-langkah berikutnya :
(1) Guru membagi kelompok dan menugaskanmasing-masing
kelompok membahas fadlilah shalat dhuhabeserta dalil naqlinya
dengan membaca buku PAIdan buku Penunjang yang dimiliki
siswa. Pada saat siswa beraktifitas bersama kelompok, Guru
senantiasa mengontrol kerja siswa agar mencapai hasil yang
maksimal serta alokasi waktu yang tersedia dapat digunakan
seefisien mungkin. Dari kegiatan ini diharapkan siswa dapat
optimal tingkat pemahamannya,selanjutnay akan tersentuh untuk
membiasakan melakukan shalat dhuha.
(2) Setelah latihankelompok dengan waktu yang ditentukan habis,
masing-masingkelompokpresentasi di depan kelas secara
bergiliran,kelompok yang lain mengamati dan memberikan
penilaian. Agar waktu yang tersedia mencukupi,maka
pelaksanaan presentasi diatur dengan sedemikian rupa.
(3) Guru mengklarifikasi dan memberikan pemantapan terhadap hasil
kesimpulan kelas
C.Kegiatan penutup
22
a.Gurubersama siswa mengadakan refleksi terhadap hasil belajar
b.Guru menugaskan dan menekankan masing-masing siswa untuk membiasakan
shalat dhuha
b) Kegiatan penutup
Guru bersama murid merumuskan kesimpulan bersama-sama.
3) Pengamatan
Pengamatan proses pembelajaran yang meliputi aktivitas siswa
dalam kegiatan pembelajaran, wawancara secara mendalam dan analisis
dokumen tetap dilakukan pada siklus ini. Guru dibantu teman sejawat
mengamati proses pembelajaran yang sedang berlangsung, mencatat data-
data yang muncul kemudian mentranskripsikannya. Analisis dokumen
dilakukan dengan menilai hasil pengerjaan LKS dan evaluasi pembelajaran.
4) Refleksi
Hasil refleksi dicatat dan digunakan untuk menghasilkan
perancangan tindakan pada siklus ketiga. Penulis melakukan analisis, sitesis,
pemaknaan dan penyimpulan data yang dikumpulkan. Temuan-temuan dan
permasalahan yang muncul selanjutnya disepakati sebagai dasar perancangan
pada siklus III.
3.32.2 Rancangan Siklus lII
Berdasarkan hasil refleksi siklus II, penulis melakukan perancangan ulang.
Hasil perancangan ulang ini diterapkan pada penelitian siklus III.
Rancangan pada siklus III adalah sebagai berikut :
23
1) Rancangan Tindakan
a) Bahan pelajaran yang dibahas pada siklus III adalah membiasakan
perilaku terpuji dengan menceritakan kisah nabi Musa A,s. dari masa
kanak-kanak hingga keberaniannya dalam berdakwah. Hal ini perlu
mendapat perhatian seksama karena penguasaan siswa masih perlu
ditingkatkan.
b) Menyusun persiapan mengajar, dengan langkah-langkah sebagai berikut :
i. Menyusun tujuan pembelajaran yang didasarkan pada GBPP.
ii. Menentukan materi pelajaran yang disesuaikan dengan tujuan yang
telah ditetapkan .
iii. Merumuskan materi pclajaran berdasarkan pada tujuan yang telah
dihuat sebelumnya. Diatribil dart buku Akidah Akhlak kelas X Semester
I dan buku Akidah Akhlak penunjang. Merumuskan kegiatan
pembelajaran sebagai berikut :
a) Kegiatan pendahuluan, apersepsi dilakukan untuk mengingat
kembali materi yang telah dihahas pada siklus II dengan tanya
jawab serta model cerdas cermat untuk menambah gairah siswa.
Kegiatan ini dilanjutkan dengan penjelasan tata cara pelaksanaan
yang telah disempurnakan dart siklus II. Hal yang mendapat
pembaharuan adalah pembatasan waktu, ketelitihan pengerjaan,
dan pembahasan LKS.
b) Kegiatan Inti langkah-langkah scbagai berikut
Pertemuan I
1. Siswa metigetjakati LKS
2. Siswa dan guru melakukan pembahasan jawaban LKS
Pertemuan II
1. Siswa melakukan diskusi kelompok
24
2. Siswa mempersiapkan cerdas cermat
3. Ulang,an harian / formatif
c) Kegiatan penutup, Siswa dan guru membuat kesimpulan
iv. Menentukan media pembelajaran berupa benda/ gambar perilaku
terpuji dengan menceritakan kisah nabi Musa A,s. dari masa kanak-
kanak hingga keberaniannya dalam berdakwah, Serta bel dan papan
nilai untuk perlengkapan cerdas cermat.
v. Menyusun alat penilaian formatif yang digandakan sejumlah siswa
kelas X Semester I yaitu 25 siswa.
vi. Peneliti menyusun alat pengumpul data berupa: 1) Lembar
pengamatan, 2) Catalan lapangan tentang pelaksanaan proses
pembelajaran, dan 3) Instrumen penilaian.
vii. Menyusun rencana pengolahan data, balk kuantitatif maupun
kualitatif
3.3.2.Pelaksanaan / Tindakan
Penulis sebagai guru kelas melaksanakan rencana pembelajaran
yang tetah disempurnakan dari sikius II sebagaimana tertuang pada satuan
pelajaran. Metode yang digunakan adalah masih tetap yaitu pemberian tugs
yang dipadu dengan metode tanya jawab, latihan dan metode diskusi.
Proses pembelajaran berlangsung dengan langkah-langkah sebagai
berikut :
c) Pendahuluan
Apersepsi, untuk membangkitkan motivasi siswa dengan metode tanya
jawab cerdas cemat antar kelompak yang mengarah pada materi
pemberlajaran terdahulu dengan materi yang dibahas.
d) Kegialan inti dengan langkah-langkah sebagai berikut :
25
(1) Ceramah guru dan diselingi tanya jawab membiasakan perilaku
terpuji dengan menceritakan kisah nabi Musa A,s. dari masa kanak-
kanak hingga keberaniannya dalam berdakwah. Hal ini merupakan
merupakan peyempurnaan dari siklus II
(2) Metode pemberian ingas berupa pengerjaan Teknik
pelaksanaannya sama dengan siklus II yaitu menjawab
pertanyaan yang ada dengan pedoman buku paket Akidah
Akhlak kelas X Semester I dan buku Penunjang yang dimiliki
siswa.
(3) Perlakuan guru satna seperti pada siklus II yaitu senatiasa
mengontrol kerja siswa agar alokasi waktu yang tersedia dapat
digunakan seefisien mungkin. Dari kegiatan ini diharapkan siswa
lebih matang dan cepat dapat menemukan jawaban sendiri
yang nantinya akan dibawa dalam diskusi kelompok untuk
mendapat pembahasan lebih lanjut dengan bimbingan guru
yang bertindak sebagai fasilitator.
(4) Setelah pengerjaan LKS dengan waktu yang ditentukan habis,
dilanjutkan pembahasan jawaban siswa, dengan cara siswa
menuliskan jawaban di papan tulis secara bergiliran, dengan
pengaturan alokasi waktu yang tersedia. Siswa diberi
kesempatan untuk metnberi tauggapan atas jawaban yang telah
tertulis di papan. Serta
(5) memberi kesempatan untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan
yang ada pada LKS nya. Guru sebagai fasilitator membimbing
agar siswa mampu menemukan sendiri jawaban yang benar.
Untuk mengetahui motivasi berprestasi siswa, guru tidak
26
menunjuk siswa yang menjawab namun atas kesadarannya
sendiri.
(6) Tanya jawab secara kelompok dilakukan melalui diskusi guna
mempersiapkan cerdas cermat. Guru mengarahkan jalannya
diskusi agar terjadi pemerataan antara penanya dan penjawab.
Jalanya diskusi sama seperti pada siklus II dan guru tetap
beposisi sebagai fasilitator. Selanjutnya guru memberi tugas
rurnah (PR) untuk menambah daya serap siswa tentang materi
yang belum lengkap karana keterbatasan waktu yang tersedia.
(7) Pada pertemuan kedua dilaksanakan cerdas cermat yang
merupakan pengembangan dari metode tanya jawab dan diskusi
serta metode latihan. Seperti halnya pada siklus I dan II setiap
siswa bersaing secara sehat dengan kelompok lain guna
mentenangkan perlumbaan cerdas cermat.
(8) Setelah siswa mendengar, mencari dan menemukan sendiri,
diskusi, latihan dan bertanyajawab, kemudian dilakukan
evaluasi fortnatif secara tertulis.
e) Kegiatan Penutup
Guru dan murid merumuskan kesimpulan bersama-sama.
2) Pengamatan
Pengamatan proses pembelajaran yang aktivitas siswa dalam kegiatan
pembelajaran, wawancara secara mendalam dan analisis dokumen tetap dilakukan
seperti siklus I dan II. Guru dibantu teman sejawat mengamati proses pembelajaran
yang sedang berlangsung, mencatat data-data yang muncul kemudian
mentranskripsikannya. Analisis dokumen dilakukan dengan menilai hasil
pengerjaan LKS dan evaluasi pembelajaran.
27
3) Refleksi
Hasil pengamatan siklus III dicatat, didiskusikan dan dibandingkan dengan
siklus I dan II dan selanjutnya digunakan untuk menghasilkan rekomendasi dan
saran pelaksanaan di lapangan. Penulis melakukan analisis, sintesis, pemaknaan,
penjelasan dan penyimpulan data yang dikumpulkan.
Perencanaan ulang
Rancangan PenelitianPenelitian ini adalah penelitian tindakan, sesuai prosedurnya maka
pelaksanaan penelitian dilakukan dalam siklus. Masing-masing siklus melalui
tahap-tahap; perencanaan atau planning, pelaksanaan tindakan atau action,
observasi dan evaluasi, refleksi atau reflection.
1. Perencanaan atau planning
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah:
- mendiskusikan, menetapkan, dan menyusun Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran atau RPP yang akan diterapkan
dikelas.
- menyusun skenario pembelajaran bentuk STAD
- menyusun dan mengembangkan instrumen penelitian,
berupa tes awal, lembar observasi aktivitas guru, lembar
observasi aktivitas siswa, angket respon siswa, kuis, dan
catatan lapangan.
- d. menyiapkan materi yang akan dipresentasi di depan
kelas.
- membuat lembar rangkuman tim, menyusun peringkat siswa,
menentukan jumlah tim, membagi siswa ke dalam tim, dan
mengsisi lembar rangkuman tim
- menentukan skor awal pertama
- membangun tim
2. Pelaksanaan tindakan atau action
Pada tahap ini, kegiatan yang dilakukan adalah:
28
a. Melakukan pembelajaran yang dimulai dengan persentasi
pelajaran tersebut di depan kelas. Penekanan pada
kegiatan ini adalah;
- memberi tahu siswa apa yang sedang mereka pelajari
dan mengapa pelajaran itu penting.
- memberi penjelasan singkat mengenai keterampilan
dan informasi yang diperlukan.
- mendekatkan siswa pada sasaran yang akan diujikan
dengan memfokuskan pada kenyataan bukan ingatan
- meminta siswa mengerjakan permasalahan atau
contoh-contoh untuk mempersiapkan jawaban-jawaban
dari pertanyaan-pertanyaan guru.
- memanggil siswa secara acak sehingga seluruh
siswa mempersiapkan diri dengan jawaban mereka
- siswa diminta untuk mengerjakan satu atau dua
permasalahan kemudian diberikan umpan balik.
- jawaban yang diberikan siswa direspon oleh guru
dengan cara menjelaskan mengapa jawaban itu
benar dan salah
- segera berpindah ke konsep lain bila siswa telah
mendapatkan gagasan utama materi
- menjaga agar pembelajaran tetap berjalan dengan
semangat dan keaktifan siswa.
b. Mengaktifkan siswa belajar dalam kelompok atau tim.
Penekanan pada kegiatan ini adalah:
- menyiapkan dua lembar tugas dan dua lembar
jawaban untuk setiap kelompok.
- memberikan waktu sekitar 10 menit kepada tim
untuk memilih nama tim mereka.
- membagikan lembar kegiatan dan lembar jawaban
untuk maasing-masing kelompok
- mengarahkan siswa untuk bekerja sama dalam tim
- menekankan pada siswa bahwa seluruh anggota
kelompok harus bisa menjawab kuis seluruhnya
dengan memastikan bahwa lembar tugas itu untuk
dipelajari dan dipahami
29
- meminta siswa untuk saling menjelaskan jawaban dan
bukan hanya mengecek satu sama lain terhadap
lembar jawaban
- ketika anggota kelompok memiliki pertanyaan, maka
mereka harus meminta bantuan kepada anggota
kelompoknya sebelum kepada guru
- melakukan pemantauan dan pendampingan kepada
seluruh kelompok dan memberikan pujian kepada
kelompok yang bekerja dengan baik
c. Melakukan kuis. Pada kegiatan ini yang dilakukan
adalah:
- menyiapkan lembar pertanyaan kuis dan lembar
penilaian
- menyampaikan kuis dan memberikan waktu yang
cukup kepada siswa untuk menyelesaikannya.
- memotivasi siswa untuk mampu mengerjakan soal
kuis sendiri tanpa bantuan teman kelompoknya
- setelah waktu menjawab kuis selesai, siswa saling
bertukar kertas dengan angota kelompok lain atau
mengumpulkan kuis untuk diberi nilai.
d. Menghitung skor kemajuan perseorangan dan tim. Pada
kegiatan ini yang dilakukan adalah:
- menghitung skor kemajuan individual dan skor tim
- menghitung poin kemajuan tim maupun individu
e. Menghargai pencapaian kelompok, pada kegiatan ini
kelompok yang berhasil mengumpulkan nilai tertinggi
diumumkan dan diberi penghargaan atas pencapaian
kelompok tersebut.
3. Observasi dan evaluasi
Setiap aktivitas yang dilakukan siswa selama berlangsungnya
proses belajar mengajar diamati dan direkam pada lembar
kegiatan siswa. Selain itu dilakukan pula perekaman terhadap
aktivitas guru dalam menerapkan langkah-langkah pembelajaran,
memfasilitasi dan memotivasi siswa selama proses pembelajaran
30
dengan menggunakan lembar kegiatan guru. Perekaman dan
pengamatan dilakukan oleh teman sejawat .
4. Refleksi atau reflection
Pada tahap ini seluruh anggaota tim melakukan diskusi
membahas data hasil perekaman kegiatan yang telah dilakukan
sehingga dapat diketahui hal-hal yang masih belum sesuai target
yang diinginkan ataupun menghambat proses kegiatan. Selain
itu dapat diketahui pula hal-hal yang sudah berjalan sesuai
target dan bagaimana tindak lanjutnya.
Indikator KeberhasilanUntuk mengetahui berhasil tidaknya kegiatan penelitian maka indikator
yang menjadi fokus pengamatan adalah:
- keaktifan siswa selama mengikuti presentasi guru
- keaktifan siswa memberi tanggapan ketika guru memberi pertanyaan
- kemampuan siswa menjawab pertanyaan baik dari guru maupun
sesama siswa
- keaktifan siswa dalam bekerja di dalam kelompok untuk menyelesaikan
tugas
- keaktifan siswa saling menjelaskan jawaban dalam kelompok
- kemampuan siswa menjawab kuis yang diberikan guru
- kemampuan siswa mengumpulkan nilai dalam kelompok.
Apabila semua indikator telah mencapai 75% maka tindakan dikatakan
berhasil maka penelitian dianggap selesai. Akan tetapi bila semua indikator
mencapai hasil dibawah 75% maka perlu dilaksanakan siklus berikutnya.
II. JADWAL KEGIATAN PENELITIAN
NO.
KEGIATAN
BULAN
Jul Agt Sep Okt Nop Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun
1 PERSIAPAN
* Menyusun proposal kegiatan
V
31
2.
3.
* Membuat jadwal pelaksanaan
* Menyusun instrumen
PELAKSANAAN
* Menyiapkan perangkat pembelajaran
* Menyiapkan alat dan bahan yang
dibutuhkan
* Melakukan tindakan siklus I
* Melakukan refleksi
* Melakukan tindakan siklus II
* Melakukan refleksi
PENYUSUNAN LAPORAN DAN
PELAPORAN
* Menyusun draf laporan
* Kaji ulang draf laporan
V
v
V
V
V
V
v
V
v
III. PERSONALIA PENELITIAN8.1. Ketua Peneliti
Nama : Umi Lusiningsih Achjar, S.Pd
NIP : 19610904 198103 2 003
32
Pangkat/Golongan : Pembina, IV / a
Jabatan : Guru
Bidang Keahlian : Guru Mata Pelajaran IPS
Alamat Sekolah : Jl. Kupang Panjaan V No.2
Surabaya
Alamat Rumah : Jl. Plemahan Besar No. 57 C
Surabaya
Telepon : 081330146110 / 031 - 5463081
8.2. Anggota Peneliti
Nama : Hj.Moenlipah, SPd
NIP : 19520701-198003 -2-006
Pangkat/Golongan : Pembina, IV / a
Alamat Sekolah : Jl. Kupang Panjaan V No 2
Surabaya
Alamat Rumah : Jl. Grudo II no. 16
Telepon (HP) : 03171378972 / 031 - 5623879
IV. DAFTAR PUSTAKACogen, Victor, Ed.D. 2006. Boosting the Adolescent Underachiever:
How Parents Can Change a “C” Student into an “A”
Student, diterjemahkan oleh Andi Yuniarto, dengan judul
“Melejitkan Prestasi Anak”Bagaimana Meningkatkan Nilai
Siswa”C” Menjadi “A”. Bandung: How-Press
De Porter, Bobbi dan Hernacki. 2004. Quantum Learning: Unleashing
The Genius In You, diterjemahkan oleh Alwiyah Abdurrahman
dengan judul “Qunatum Learning: Membiasakan Balajar
Nyaman dan Fajar, Arnie. 2005. Portofolio dalam Pelajaran
IPS. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
33
Ghony, H.M Djunaidy. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Malang:
UIN – Malang Press.
Kunandar. 2008. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas,
Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: PT.
Rajagrafindo Persada.
Slavin, Robert E. 2009. Cooperative Learning. Teori, Riset dan
Praktik. Bandung: 2009
Solihatin, Etin. 2007. Cooperative Learning: Analisis Model
Pembelajaran IPS. Jakarta: PT Bumi Aksara
Sudjana, Nana. 2008. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Suryabrata, Sumadi. 2008. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT
Rajagrafindo Persada
Trianto. 2008. Mendesain Pembelajaran Kontekstual Di Kelas.
Jakarta: Cerdas Pustaka Publisher.
.
A. Mengadakan survey awal.
Survey awal yang dimaksud ialah menanyakan secara lisan tentang
penerapan pembiasaan sholat dhuha kepada siswa kelas IXG di hari berikutnya
sesudah tatap muka pembelajaran tenang KD mempraktikkan sholat sunah
berjamaah dan munfarid. peneliti mendapat data hanya + 15 % dari kelas itu yang
sholat sudah melaksanakan sholat dhuha. Oleh sebab itu
B. Membuat tahapan penelitian dan evaluasi.
1. Pada siklus pertama memotivasi siswa dengan kajian makna sholat supaya
siswa lebih paham makna sholat secara keseluruhan. Sehingga dia dapat
34
menyayangi sholat dan membiasakannya. Setelah itu memberikan format
isian keadaan sholatnya selama tujuh hari, setelah tujuh hari format yang
diisi siswa dan ditandatangai oleh orang tua diambil kembali untuk dianalisa
dan dievaluasi untuk menyetahui hasilnya.
2. Pada siklus pertama diambil sebagai acuan siklus kedua siapa berubah
menjadi lebih baik atau sebaliknya menjadi malas, maka pada siklus kedua
ini sudah diadakan pendekatan yang intensif kepada siswa yang berubah
menjadi malas, disamping itu memotivasi dengan kajian nikmat yang
diberikan Allah baik bersifat pribadi ataupun bersifat umum. Setelah itu
siswa diberi format isian untuk diisi sesuai sholat yang mereka laksanakan
dalam tujuh hari berikutnya. setelah format itu diisi siswa dan ditandatangai
oleh orang tua diambil kembali untuk dianalisa dan dievaluasi untuk
menyetahui hasilnya.
3. Dari evaluasi siklus kedua hasilnya ada peningkatan namun masih ada siswa
yang cendrung turun maka pada siklus ketiga saya analisa beberapa pribadi
yang cendrung cuek serta diadakan pendekatan dengan memanggil serta
mengoreksi informasi dan melalui informasi diadakan motivasi yang sesuai
dengan siswa yang bermasalah tersebut. setelah format itu diisi siswa dan
ditandatangai oleh orang tua diambil kembali untuk dianalisa dan dievaluasi
untuk menyetahui hasilnya. mengevaluasi kegiatan
BAB. IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Rekapitulasi. Siklus I
REKAPITULASI SHOLAT LIMA WAKTU SISWA
Tanggal 7 s/d tanggal 13 bulan Nopember 2011
No No.Induk Nama Siswa L/P
Dhu
hur
Ash
ar
Mag
hrib
Isya
’
Shub
uh
Ket
%
1 6818 Alfian Jufri Abdillah L 5 1 7 7 0 57.14
2 6836 Ari Anda Putri M P 6 5 6 6 2 71.42
3 6850 Ayub Kamesworo Prakoso L 7 4 7 0 2 57.14
35
4 6851 Ayunanda Retno Putri P 7 5 7 7 4 85.71
5 6875 Dessy Anggraini LS P 7 5 4 6 6 80.00
6 6879 Dewi Wahyuni P 5 6 6 7 5 82.85
7 6885 Dimas Yusuf Mahendra L 5 3 2 5 3 51.42
8 6913 Fransiska Dyah Wardani P 0 0 0 0 0 Udzur
9 6824 Imroatin Muwahida P 7 7 7 7 7 100.00
10 6930 Isfariza Heri Y P 4 3 7 7 4 71.42
11 6936 Kiki Theresiandini P 7 7 7 6 5 91.42
12 6964 M. Yusril Yuniar Syam L 7 6 6 2 3 68.57
13 6965 Magda Ilona Dwi Putri P 0 0 0 0 0 Non
14 6993 Nina Dewi Liandari P 3 2 5 4 0 40.00
15 6994 Nina Purwati iCahya N P 3 1 5 4 4 51.42
16 6997 Nova Krisdayanti P 5 5 5 5 3 65.71
17 7018 Rachmitha Denvy Thania P 5 7 6 7 7 91.42
18 7021 Rahmad Pinter Zakaria L 7 2 4 3 2 51.42
19 7028 Reninda Amelia P 7 3 7 7 3 77.14
20 7046 Sandy Bagus Pratama L 6 1 7 5 5 68.57
21 7068 Tedy Santoso L 7 2 6 2 1 51.42
22 7072 Tri Sutanti Puji Hartati P 6 5 7 3 3 68.57
23 7074 Triska ningsih P 7 5 7 7 6 91.42
24 7077 Venna Malinda P 2 0 6 0 1 28.57
25 7080 Vivi Damayanti P 7 6 6 6 2 77.14
26 7082 Wahyu Cahyono Eko Putra L 7 7 7 3 7 88.57
Prosentase 74.77 53.84 79.12 63.73 46.70 63.63
B. Rekapitulasi Siklus II
REKAPITULASI SHOLAT LIMA WAKTU SISWA
Tanggal 14 s/d tanggal 20 bulan Nopember 2011
No No.Induk Nama Siswa L/P
Dhu
hur
Ash
ar
Mag
hrib
Isya
’
Shub
uh
Ket
%
1 6818 Alfian Jufri Abdillah L 3 2 7 7 0 54.28
2 6836 Ari Anda Putri M P 6 2 6 3 0 48.57
3 6850 Ayub Kamesworo Prakoso L 4 6 7 0 1 51.42
4 6851 Ayunanda Retno Putri P 4 6 7 4 4 71.42
5 6875 Dessy Anggraini LS P 6 3 6 5 7 77.14
6 6879 Dewi Wahyuni P 5 5 5 5 3 65.71
36
7 6885 Dimas Yusuf Mahendra L 7 7 4 6 5 82.85
8 6913 Fransiska Dyah Wardani P 7 4 5 2 3 60.00
9 6824 Imroatin Muwahida P 5 5 5 5 6 74.28
10 6930 Isfariza Heri Y P 4 2 7 6 2 74.28
11 6936 Kiki Theresiandini P 5 6 7 7 2 77.14
12 6964 M. Yusril Yuniar Syam L 7 5 6 4 2 68.57
13 6965 Magda Ilona Dwi Putri P 0 0 0 0 0 Non
14 6993 Nina Dewi Liandari P 1 0 0 0 1 5.71
15 6994 Nina Purwati iCahya N P 7 4 5 6 6 80.00
16 6997 Nova Krisdayanti P 7 5 7 6 5 85.71
17 7018 Rachmitha Denvy Thania P 6 5 7 7 7 91.42
18 7021 Rahmad Pinter Zakaria L 7 2 7 2 2 57.14
19 7028 Reninda Amelia P 3 6 6 6 0 60.00
20 7046 Sandy Bagus Pratama L 6 5 7 7 6 88.57
21 7068 Tedy Santoso L 7 3 5 3 1 54.28
22 7072 Tri Sutanti Puji Hartati P 5 5 4 4 2 57.14
23 7074 Triska ningsih P 4 7 7 7 5 85.71
24 7077 Venna Malinda P 0 0 3 0 0 8.57
25 7080 Vivi Damayanti P 0 0 0 0 0 udzur
26 7082 Wahyu Cahyono Eko Putra L 7 7 7 1 6 80.00
Prosentase 67.58 60.98 75.27 56.59 41.75 60.43
C. Rekapitulasi Siklus III
REKAPITULASI SHOLAT LIMA WAKTU SISWA
Tanggal 14 s/d tanggal 20 bulan Nopember 2011
No No.Induk Nama Siswa L/P
Dhu
hur
Ash
ar
Mag
hrib
Isya
’
Shub
uh
Ket
1 6818 Alfian Jufri Abdillah L 7 7 7 7 5 94,28
2 6836 Ari Anda Putri M P 7 5 6 6 4 80,00
3 6850 Ayub Kamesworo Prakoso L 7 4 7 7 4 82,85
37
4 6851 Ayunanda Retno Putri P 7 5 7 7 4 85,71
5 6875 Dessy Anggraini LS P 7 5 4 6 6 80,00
6 6879 Dewi Wahyuni P 7 6 6 7 5 88,57
7 6885 Dimas Yusuf Mahendra L 5 4 4 5 4 62,85
8 6913 Fransiska Dyah Wardani P 5 6 7 7 7 91,42
9 6824 Imroatin Muwahida P 7 7 7 7 7 100,00
10 6930 Isfariza Heri Y P 7 7 7 7 5 94,28
11 6936 Kiki Theresiandini P 7 7 7 6 5 91,42
12 6964 M. Yusril Yuniar Syam L 7 6 6 5 4 80,00
13 6965 Magda Ilona Dwi Putri P 0 0 0 0 0 0
14 6993 Nina Dewi Liandari P 4 4 5 4 3 57,14
15 6994 Nina Purwati iCahya N P 7 1 5 4 4 60,00
16 6997 Nova Krisdayanti P 7 7 7 5 4 85,71
17 7018 Rachmitha Denvy Thania P 5 7 6 7 7 91,42
18 7021 Rahmad Pinter Zakaria L 7 4 7 4 4 74,28
19 7028 Reninda Amelia P 7 5 7 7 4 85,71
20 7046 Sandy Bagus Pratama L 6 7 7 5 5 85,71
21 7068 Tedy Santoso L 7 4 6 4 1 62,85
22 7072 Tri Sutanti Puji Hartati P 6 5 7 4 4 74,28
23 7074 Triska ningsih P 7 5 7 7 6 91,42
24 7077 Venna Malinda P 4 7 6 7 6 85,71
25 7080 Vivi Damayanti P 7 6 6 6 4 82,85
26 7082 Wahyu Cahyono Eko Putra L 7 7 7 7 7 100,00
Prosentase 88,46 75,82 86,81 81,31 63,38 79,15
D. Analisis data yang diperoleh dari tiga siklus. Pada langkah pertama kami
memberikan motivasi kepada siswa kelas VII G untuk mendalami arti sholat dan
kandunganya, bagaiman manfaatnya bila kita merutinkan sholat, sekaligus
merupakan tanda syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan nikmat yang
berlimpah kepada kita. pemberian motivasi melalui memperdalam kajian sholat,.
Dan diberikan pendataan yang diisi oleh siswa selama satu minggu sesuai dengan
38
sholat yang mereka kerjakan , 1. Siklus pertama. Siklus pertama kami
laksanakan dari tanggal 7 sampai 13 Nopember 2011. Dari data itu diperoleh data
sholat Zuhur yang dilaksanakan =74,77%, sholat ashar =53,84%, Sholat
Magrib=79,12%, sholat Isya=63,73%, sholat shubuh=46,70% Kumulatif=63,63%.
2. Siklus kedua. Siklus kedua kami laksanakan berdasarkan hasil yang belum
maksimal dari siklus I maka diadakan pendekatan bagi siswa yang masih jauh dari
yang diharapkan tentang kebiasaan sholatnya. Kami dorongan siswa untuk lebih
mengenal sholat, pemberian motivasi melalui kajian nikmat umumnya, melalui
kajian diri pribadi siswa, mendorong yang masih sangat jarang sholat untuk lebih
memahami dan manfaat syukur kepada Allah melalui sholat, Pelaksanakan tanggal
14 Nopember 2011 sampai 20 Nopember 2011, dengan membagikan formulir isian,
saya memperoleh data sebagai berikut yang melaksanakan sholat zuhur=67,58% ,
sholat ashar=60,98% , sholat Magrib=75,27% , sholat Isya =56,59% , sholat shubuh
=41,75% , kumulatif=60,43%, .3. Siklus ketiga.Siklus ketiga kami laksanakan
dari tanggal 21 sampai tanggal 27 Nopember 2011. Siklus ini berdasar data siklus
kedua yang belum memuaskan, sehingga mengadakan pendekatan kepada siswa
yang masih malas untuk sholat, supaya rajin sholat, dan memotivasi melalui video
penciptaan Alam semesta. Pada siklus ini siswa didorong untuk menggunakan
semua potensi mereka yang diamanahkan Allah kepada mereka, kami memperoleh
data sebagai berikut: Yang melaksanakan sholat Zuhur=88,46% , sholat
ashar=75,82% , sholat Magrib=86,81%, sholat Isya=81,31% , sholat
shubuh=63,38% , kumulatif=79,15 .4. Analisa Kemajuan kemajuan pada
siswa. Dari Tabel I ,II dan III dapat kita baca pelaksanaan sholat Zuhur berbanding
sebagai berikut Siklus I 74,77 %, siklus II turun 67,58 % dan siklus III meningkat
menjadi 88,46%. cendrong naik. Pelaksanaan Sholat Ashar berbanding sebagai
berikut Siklus I. 53,849%, Siklus II naik menjadi 60,98% dan siklus III naik sedikit
menjadi 75,82%. cendrong naik. Pelaksanaan sholat Magrib berbanding sebagai
berikut siklus I 79,12%, Siklus II turun menjadi 75,27% dan siklus III naik menjadi
86,81% cendrong naik. Pelaksanaan sholat isya berbanding sebagai berikut siklus I
63,73% , Siklus II turun menjadi 56,59 dan siklus III naik 81,31% cendrong naik.
Pelaksanaan sholat Shubuh berbanding sebagai berikut siklus I 46,70%, Siklus II
turun 41,75% dan siklus III naik menjadi 63,38% cendrong naik. Dari lima sholat
hanya satu yang cendrong turun yaitu sholat shubuh sedangkan empat sholat yang
lain cendrong. Lebih lanjut dapat dilihat dari grafik dibawah ini. 5. Apabila
dilihat presentase keseluruhan. Secara keseluruhan dapat lihat dari tabel pada siklus
39
pertama 63,63 %, pada siklus II naik menjadi 60,43 dan pada siklus III naik menjadi
79,15. dari data ini dapat lihat ada kecendrongan makin naik. Lebih lanjut dapat
dilihat dari grafik.
6. Bila dikelompokkan antara A. antara 79,15%- 100%, B. antara 69.99-89.99, C.
antara 50.00 – 69.99 dan D <.50.00. A bobotnya 4 , B bobotnya 3, C bobotnya 2
dan D bobotnya 1. a. Pada siklus I A terdapat = 8 orang, B terdapat =4
orang , C terdapat = 10 orang, D terdapat 4 orang b. Siklus II A terdapat 7
orang, B terdapat 5 orang , C terdapat 9 orang.D terdapat 5 c. Siklus III A
terdapat 19 orang, B terdapat 2 orang,C terdapat 4orang D terdapat 1 0rang.
NO SIKLUS 1 SIKLUS II SIKLUS III
1 A 8 Orang A 7 Orang A 19 Orang
2 B 4 Orang B 5 Orang B 2 Orang
3 C 10 Orang C 9 Orang C 4 Orang
4 D 4 Orang D 5 Orang D 1 Orang
Dari keadaan itu ada kecendrongan makin baik dan makin sempurna sholatnya.
8. Secara keseluruhan dapat dilihat lebih kemajuannya
DAFTAR PUSTAKA
1. Al-Qur’an dan terjemahannya oleh Departemen Agama RI
2. Buku Paket Agama Islam SMP
3. Beberapa Aspek Dasar-dasar Kependidikan oleh Drs. B. Suryosubroto
4. Etika Keguruan oleh Drs. R. Hermawan S
5. Fikih Kifayatul Akhyar
6. Filsafat Pendidikan oleh Imam Barnadib, M.A. Ph.D
40
7. Ilmu Perbandingan Pendidikan oleh Arifin Prof. H.M.M.Ed
8. Metodik Pendidikan Agama oleh Mahmud Yunus Prof. H
9. Metodik Pendidikan Agama oleh Ahmad Tafsir , DR
10. Manajemen Da’wah Islam oleh Abdur Rasyad Shaleh
11. Pengantar Psikologi Dirgagunarsa
12. Pengantar Interaksi mengantar belajar oleh Prof. Dr. Winarno Surakhmat
13. Prinsip-prinsip dan teknik Evaluasi Pengajaran oleh Drs.M. Ngalim Purwanto
14. Psikologi Umum oleh Agus Sujanto Drs
LAMPIRAN -LAMPIRAN:
- Format instrument penelitian
41