ABSTRAKSI · Web viewPada pertemuan kedua dilaksanakan cerdas cermat yang merupakan...

58
ABSTRAKSI Peningkatan pembiasaan sholat Sunnat Dhuha melalui pendekatan metode resitasi pada kelas IXG di SMPN I TEMBELANG” Kata kunci : Peningkatan pembiasaan sholat Sunnat Dhuha, metode resitasi Penulis berasumsi bahwa pembiasaan sholat lima waktu masih minim dilaksanakan oleh remaja, termasuk siswa- siswi SMPN 1 TEMBELANG, setelah kami tanyakan dikelas, hampir setiap kelas hanya rata-rata 15% yang terbiasa sholat lima waktu. Kami berasumsi bahwa kebiasaan sholat lima waktu dapat ditingkatkan. Asumsi tersebut jelas memerlukan metode yang jitu. penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan metode yang akurat dalam memacu siswa guna pembiasaan sholat lima waktu. 1. Judul PTK ini adalah “ Peningkatan pelaksnaan sholat fardhu melalui pendekatan metode resitasi pada kelas VIIG di SMPN I TEMBELANG” Sholat oleh Allah untuk membentuk kepribadian seorang muslim yang tangguh, dalam sholat Allah mengajarkan hidup disiplin, hidup sabar,bermasyarakat, mengajarkan hidup sehat, hidup bersih lahir dan batin, menahan dan pengendalian diri, berkomunikasi dengan Khaliknya, 2. Permasalahan kurangnya kesadaran siswa untuk membiasakan sholat lima waktu. Inilah yang mendorong peneliti untuk mengkaji kebiasaan sholat lima waktu 1

Transcript of ABSTRAKSI · Web viewPada pertemuan kedua dilaksanakan cerdas cermat yang merupakan...

ABSTRAKSI

Peningkatan pembiasaan sholat Sunnat Dhuha melalui  pendekatan metode

resitasi pada kelas IXG di SMPN I TEMBELANG”

Kata kunci : Peningkatan pembiasaan sholat Sunnat Dhuha, metode resitasi

Penulis berasumsi bahwa pembiasaan sholat lima waktu masih minim dilaksanakan

oleh remaja, termasuk siswa-siswi SMPN 1 TEMBELANG, setelah kami tanyakan

dikelas, hampir setiap kelas hanya rata-rata 15% yang terbiasa sholat lima waktu.

Kami berasumsi bahwa kebiasaan sholat lima waktu dapat ditingkatkan. Asumsi

tersebut jelas memerlukan metode yang jitu. penelitian ini bertujuan untuk

mendapatkan  metode yang akurat dalam memacu siswa  guna pembiasaan sholat

lima waktu.

1. Judul PTK ini adalah “ Peningkatan pelaksnaan sholat fardhu melalui 

pendekatan metode resitasi pada kelas VIIG di SMPN I TEMBELANG”   

Sholat oleh Allah untuk membentuk kepribadian seorang muslim yang tangguh,

dalam sholat Allah mengajarkan hidup disiplin, hidup sabar,bermasyarakat,

mengajarkan hidup sehat, hidup bersih lahir dan batin, menahan dan

pengendalian diri, berkomunikasi dengan Khaliknya,

2.  Permasalahan kurangnya kesadaran siswa untuk membiasakan sholat lima waktu.

Inilah yang mendorong peneliti untuk mengkaji kebiasaan sholat lima waktu

yang sudah jauh dari yang dicontohkan Rasulullah, beberapa kali survey kecil,

setiap kelas yang kami survey tidak lebih 15 % yang sudah melaksanakan sholat

lima waktu secara rutin lima kali sehari semalam, survey secara kwantitas belum

lagi sebagai kwalitas tentu lebih banyak lagi.

3. Metode yang saya gunakan adalah pemberian motivasi melalui memperdalam

kajian sholat, melalui kajian nikmat umumnya, melalui kajian diri pribadi siswa,

melalui  video penciptaan Alam semesta. Sehingga semua potensi rohani dan

jasmaninya bisa berfungsi dengan lebih baik. Sehingga terdorong untuk

mensyukuri nikmatNya salah satunya adalah melakukan shalat lima waktu

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Konteks Penelitian

Keberhasilan proses belajar mengajar di kelas ditentukan oleh

peran guru dan siswa. Pada saat guru menyampaikan materi

pelajaran setiap siswa diharapkan tertarik mempelajari materi

yang disampaikan dengan aktif mengajukan pertanyaan berkaitan

dengan materi yang dibahas. Ketertarikan siswa dalam belajar

dapat pula ditunjukkan dengan aktifnya setiap siswa memberikan

tanggapan ketika guru memberi pertanyaan, dan pertanyaan itu

tidak dijawab oleh siswa yang itu-itu saja atau oleh siswa yang

pintar saja. Sehingga dengan demikian ranah kognitif yang

disampaikan dapat segera dikuasai oleh peserta didik.Akan tetapi

perlu diingat,bahwa keberhasilan proses belajar mengajar tidaklah

hanya ditentukan oleh satu ranah kognitif saja,namun masih ada dua

ranah lainnya yang turut menentukan dan melengkapi keberhasilan

mata pelajaran PAI. Artinya materi pelajaran tidak cukup hanya

dikuasai ,namun perlu diaplikasikan dalam sikap dan peri laku

keseharian . Ada  Tema sentral Pendidikan Agama Islam yang minimal

harus dicapai pada jenjang pendidikan tertentu. Karena pada dasarnya

tema sentral itu adalah merupakan pemenuhan harapan orang tua,

masyarakat, pemerintah serta kebutuhan siswa itu sendiri tentang

pendidikan Agama Islam.

Adapun Tema sentral Pendidikan Agama Islam di Jenjang SMP

adalah :

1)  Kemampuan siswa untuk beribadah dan membiasakannya dengan

baik dan tertib( kemampuan sholat dan ibadah lainnya).

2)  Kemampuan siswa untuk membca Al-Qur’an dengan baik.

3)  Tercerminnya Akhlak yang baik dari siswa.  

.  Tolok ukur keberhasilan Pendidikan Agama Islam  di SMP tertera di

dalam standar kompetensi Lulusan (SKL). 

1). Siswa memiliki pengetahuan fungsional tentang agamanya meliputi

pengetahuan tentang keimanan kepada Allah, keimanan kepada

malaekat, keimanan kepada rasul, tentang qadha dan qadar,

pengetahuan tentang qurban dan sebagainya.

2

2). Siswa meyakini agamanya dan menghormati orang lain meyakini

agamanya. Prinsip ini meliputi antara lain : beriman dengan benar,

mensyukuri nikmat Allah dengan memelihara dan

mengembangkannya, toleransi terhadap penganut agama lain, serta

menjadi warga Negarayang baik.

3). Siswa bergairah beribadah . Hal ini tercermin dalam tindakan siswa

antara lain: menunaikan sholat Fardhu ( lima waktu), menunaikan

sholat jum’at dengan baik, suka sholat tarawih dan idain,

menunaikan ibadah puasa bulan Romadhan sesuai dengan syarat

dan rukunnya yang ditentukan agama.

4). Siswa berakhlak mulia dan berbudi luhur. Berakhlak mulia dan

berbudi luhur dapat dilihat dalam keadaan sehari-hari berupa: suka

bertutur bahasa yang sopan, berbuat baik kepada orang lain, suka

berbakti kepada orang tua, suka bersih dan kebersihan, suka

memelihara lingkungan hidup, mematuhi aturan yang berlaku, suka

mengucapkan kalimat thoibah, suka melakukan kebiasaan yang

baik.

5). Siswa dapat membaca kitab suci agamanya dan berusaha dan

berusaha memahaminya. Dapat membaca kitab suci ini tercermin

dalam kehidupannya antara lain:  suka membaca Al-Qur’an, hapal

surat-surat pendek dan mampu menuliskannya.

6).  Siswa rajin belajar dan giat bekerja. Kegiatan ini dapat

direalisasikan dalam bentuk : mereka belajar dengan tertib tanpa

perintah dan berusaha mencapai hasil atau berprestasi baik, suka

mengerjakan yang baik tanpa perintah, suka membantu,

mengunjungi dan mendo’akan temannya yang mendapatkan

musibah, peduli terhadap orang yang lemah, ikut memelihara

tempat ibadah dan lingkungan sekitarnya.

7). Siswa mensyukuri nikmat Allah swt. Kemauan mensyukuri nikmat

Allah dapat dinyatakan berupa: suka memelihara kebersihan dan

kesehatan jasmani dan rohani, suka memelihara milik pribadi dan

milik bersama dengan cermat, kemampuan menggunakan ilmu dan

keterampilan yang dimiliki untuk kebaikan. Suka memelihara milik

bersama untuk kepentingan umum seperti telpon/ jembatan dan

sebagainya.

3

8). Kemampuan menciptakan kerukunan hidup antar warga dan

golongan. Suasana ini tergambar dalam bentuk: siswa tidak

mengganggu orang lain dalam beribadah, tidak mengganggu dan

merusak tempat ibadah, bergaul dengan orang lain sekalipun

berbeda agama namun tetap menghormati keyakinan agama

masing-masing.   

Selama ini harapan-harapan yang dikemukakan di atas ,khususnya

pembiasaan Sholat Dhuha , belum terwujud dengan baik di kelas IX G. Pada

saat jam istirahat masih banyak anak yang cenderung duduk – duduk

ngobrol,bermain bola atau menghabiskan waktunya di kantin.keberhasilan materi

tentang sholat sunnat berjamaah dan munfarid ,dalam hal ini sholat Dhuha masih

cenderung ke ranah kognitif .Manfaat dan fadlilah sholat Dhuha masih belum

menyentuh relung sanubari dan keinginan siswa untuk terbiasa melaksanakannya.

Dari siswa masih anak yang sudah melaksanakan sholat dhuha.

Berdasar pada uraian di atas, maka perlu dilakukan tindakan untuk

mengatasi masalah kurang aktifnya siswa di kelas IX G dalam membiasakan

sholat Dhuha di dalam kehidupan keseharian. Untuk itu perlu dipilih suatu

metode yang tepat agar dapat meningkatkan pembiasaan diri melaksanakan

Sholat yang dimaksud..

Alternatif metode pembelajaran yang dapat digunakan adalah metode

pembelajaran Resitasi. Dipilihnya bentuk pembelajaran ini karena metode

penugasan merupakan suatu cara penyajian dengan memberikan kesempatan kepada

siswa untuk melaksanakan tugas berdasarkan petunjuk langsung yang dispersiapkan

guru sehingga dapat mengalami secara nyata baik perkelompok atau

perorangan .Sehingga dengan demikian diharapkan akan terbentuk pada diri anak

rasa senang untuk melaksanakan sholat Dhuha.

.

1.2 Fokus Penelitian 

Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, dapat kami rumuskan beberapa

permasalahan sebagai berikut :

1. Bagaimana proses peningkatan pembiasaan sholat Dhuha dengan pendekatan

metode Resitasi pada kelas IX G SMPN I Tembelang ?

2. Bagaimana hasil peningkatan pembiasaan sholat Dhuha dengan pendekatan

metode Resitasi pada kelas IX G SMPN I Tembelang ?

4

1.3 Tujuan Penelitian

  Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan

dilaksanakan penelitian ini adalah:

1. Ingin memperoleh gambaran tentang efektifitas metode Resitasi terhadap Peningkatan

pembiasaan sholat Sunnat Dhuha pada kelas IX G di SMPN I TEMBELANG”

2.Ingin meningkatkan pembiasaan sholat Sunnat Dhuha pada kelas IX G di SMPN I

TEMBELANG”

1.4 Asumsi Penelitian

Penulis berasumsi bahwa pembiasaan sholat sunat dhuha masih minim

dilaksanakan oleh remaja, termasuk siswa-siswi SMPN 1 TEMBELANG klas

IXG , setelah kami tanyakan kepada mereka secara lesan, kami memperoleh

jawaban yang tidak sesuai dengan harpan yg ada . Dari jumlah ....siswa ,ada ....

siswa yang sudah melaksanakan sholat dhuha.Hal inipun masih perlu

dipertanyakan tentang keistiqomahannya. Kami berasumsi bahwa pembiasaan

sholat dhuha masih terbuka kemungkinan untuk dapat ditingkatkan dengan lebih

baik lagi. . Asumsi tersebut jelas memerlukan suatu metode yang relevan dan jitu

dengan kondisi permasalahan yang ada. penelitian ini bertujuan untuk

mendapatkan  metode yang akurat dalam memacu siswa  guna peningkatan

pembiasaan sholat dhuha.Di dalam hal ini metode yang dimaksud adalah metode

resitasi.

1.5 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat:

1. Bagi Siswa :

a. Meningkatkan pembiasaan sholat sunnat Dhuha

b. Meningkatkan dan mengembangkan pemahaman konsep tentang fadlilah

sholat dhuha, sehingga mereka mampu membangun keistiqomahan diri

dalam melaksanakan sholat dhuha

c. Mengubah kebiasaan mengisi waktu istirahat dengan ngobrol dan

bermain,dengan kegiatan yang lebih bermakna yaitu sholat dhuha

2. Bagi Guru :

a.Menemukan dan menerapkan bentuk pembelajaran yang dapat

meningkatkan pembiasaan sholat sunnat Dhuha

5

b.Meningkatkan kinerja dan profesionalisme guru.

1.6 Penegasan Istilah

A .Peningkatan pembiasaan sholat sunat dhuha , yang dimaksud pembiasaan

disini ,adalah nilai yang sudah menjadi  sikap pribadi seseorang, yang dapat

dikerjakan tanpa berpikir.

B . Metode 

Metode berasal dari kata Yunani ( Greek ) yang terdiri dari ( metha = melalui/

melewati  hodos = jalan/cara ). Jadi metode belajar mengajar berarti jalan atau

cara yang yang harus ditempuh untuk mencapai tujuan pengajaran. Strategi dan

metode ini mutlak harus digunakan dalam proses belajar mengajar, supaya kita

mencapai tujuan yang maksimal

C .   Metode Resitasi / penugasan.           

Metode penugasan adalah suatu cara penyajian dengan memberikan

kesempatan kepada siswa untuk melaksanakan tugas berdasarkan petunjuk

langsung yang dispersiapkan guru sehingga dapat mengalami secara nyata baik

perkelompok atau perorangan.

6

BAB II

KAJIAN TEORI DAN PUSTAKA

A). Ibadah Kepada Allah SWT.( Fikih).

Ibadah merupakan realisasi dari keimanan seseorang yang

sebagai  bukti bahwa imannya benar. Orang yang mengatakan

beriman tidak mengamalkannya disebut fasik, Orang yang berpura-

pura beriman ibadah hanya untuk mengelabui mata atau untuk

politis belaka supaya terbebas hukum dunia disebut munafiq.

Manusia munafiq ini diancam Allah dengan firmannya: “ Orang

yang munafiq tempatnya di neraka yang paling dalam, tiada yang

dapat menolong mereka” ( Annisa: ayat 145). 

. Umat Islam berkwajiban mempelajari hukum

Islam.Pengetahuan hukum Islam itu menyangkut aturan pribadi dan

masyarakat  ataupun sanksi-sanksi Allah yang akan diberlakukan di

dunia dan ditangguhkan di akhirat , yang disebut syari’at.  Setiap

umat Islam mempunyai kewajiban untuk melaksanakan sebagai

realisasi iman dan penyerahan keharibaan Allah yang Maha Kuasa

tanpa syarat. Sehingga orang yang tidak mau melaksanakan hukum

itu disebut kafir. Sesuai dengan firman Allah dalam surat Al-

Maidah ayat 44 berbunyi: “ … dan siapa yang tidak menghukum

dengan apa yang diturunkan Allah, maka mereka itulah orang yang

kafir”.(Al-Maidah: 44). 

B .Pembiasaan shalat dhuha.

Sholat adalah tiangnya agama Islam, sholat merupakan amal yang pertama

kali dipertanggungjawabkan nanti di hari kiamat, bila sholatnya baik maka amal

yang lain jadi baik, jika sholatnya rusak maka amal yang yang lain jadi tercemar.

Sholat dicanangkan oleh Allah SWT untuk membentuk kepribadian seorang

muslim yang tangguh, dalam sholat Allah mengajarkan hidup disiplin, hidup

sabar,bermasyarakat, mengajarkan hidup sehat, hidup bersih lahir dan batin,

menahan diri dan pengendalian diri, berkomunikasi dengan Khaliknya. Inilah

yang mendorong Peneliti untuk mengkaji kebiasaan sholat dhuha yang masih

jauh dari harapan kita .

  Peningkatan pembiasaan sholat sunat dhuha , yang dimaksud pembiasaan

disini ,adalah nilai yang sudah menjadi  sikap pribadi seseorang, yang dapat

dikerjakan tanpa berpikir, kebiasaan seperti ini yang disebut dengan akhlak.

7

Dengan harapan semoga sholat itu akhirnya menjadi akhlak bagi siswa yang

mengamalkannya. Tentu dalam hal ini diperlukan motivasi multi aspek. Yang

dimaksud mativasi adalah unsur yang mendorong seseorang untuk

menggerakkan mengerjakan sesuatu, multi aspek artinya beragam bentuk. Multi

yang saya maksud disini antara lain: motivasi melalui kajian sholatyaitu fadlilah

dari shalat dhuha itu sendiri, melalui kajian diri siswa ,melalui kajian nikmat.

Sehingga semua potensi rohani dan jasmaninya bisa berfungsi dengan lebih baik.

Yang pada akhirnya terdorong untuk mensyukuri nikmatNya salah satunya

adalah melakukan shalat lima waktu,shalat sunat termasuk di dalamnya adalah

shalat dhuha.

Sholat dhuha adalah merupakan bagian dari salah satu bentuk

ibadah kepada Allah SWT.dan hukum mengerjakannya adalah

sunah muakkad.Sholat sunah Dhuha adalah sholat sunah yang

dikerjakan di waktu pagi,yaitu ketika matahari naik setinggi tombak

kira-kira jam 07.00.jumlah rekaatnya minimal 2 rakaat ,maksimal

12 rakaat.

Semua orang mendambakan rejeki lancar,Namun hal itu tidak mungkin

tanpa ada ikhtiar.Secara spiritual ,ikhtiar yang dilakukan adalah

mengerjakan sholat dhuha.Karena energi di dalam sholat Dhuha

akan dapat mempengaruhi keputusan dan tindakan kita. di dalam

sholat Dhuha itu menyimpan nilai taqwa kepada Allah

SWT,dimana salah satu dari sekian banyak energi shalat dhuha

dapat mempermudah datangnya rejeki dari Allah swt.

B .Metode pengajaran 

Metode dan Strategi Belajar ia;lah pola umum perbuatan guru dan murid dalam

perwujudan kegiatan belajar mengajar, sedangkan metode berasal dari kata

Yunani ( Greek ) yang terdiri dari ( metha = melalui/ melewati  hodos =

jalan/cara ). Jadi metode belajar mengajar berarti jalan atau cara yang yang harus

ditempuh untuk mencapai tujuan pengajaran. Strategi dan metode ini mutlak

harus digunakan dalam proses belajar mengajar, supaya kita mencapai tujuan

yang maksimal, tanpa metode dan strategi akan mendapatkan banyak kendala

dalam pelaksanaan pendidikan. Hal ini sesuai dengan tuntutan Allah dalam surat

16 An-Nahal ayat 125 berbunyi:

8

Artinya:  Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan

pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya

Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-

Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.

Disini dijelaskan supaya dalam memberikan pelajaran dilaksanakan

dengan bijaksana atau dengan strategi dan metode yang baik agar mencapai hasil

yang baik pula.

C .   Metode Resitasi / penugasan.           

Metode penugasan adalah suatu cara penyajian dengan memberikan

kesempatan kepada siswa untuk melaksanakan tugas berdasarkan

petunjuk langsung yang dispersiapkan guru sehingga dapat mengalami

secara nyata baik perkelompok atau perorangan.

Perlu diingat bahwa Proses Belajar Mengajar adalah rangkaian kegiatan untuk

mencapai tujuan pembelajaran yang ditetapkan.Suatu metode efektifitasnya

akan menjadi tumpul dan kurang berdaya guna apabila tanpa

memperhatikan aspek yang lain. Dalam kegiatan belajar mengajar ada

beberapa hal yang perlu diperhatian supaya kegiatan itu berjalan dengan

maksimal.  antara lain ialah: Prinsip proses belajar mengajar.

Ada beberapa pinsip dasar dalam  proses belajar mengajar yaitu:

1). Prinsip motivasi.

Dalam proses belajar mengajar guru hendaknya memperhatikan motif

yang dapat mendorong siswa untuk belajar. Guru berperan sebagai

motifator.

 2). Prinsip latar

Guru harus mempertimbangkan tentang pengetahuan, perasaan,

keterampilan, sikap dan nilai, serta pengalaman yang telah dimiliki

siswa supaya kegiatan belajar megajar berjalan lebih efektif dan

efesien. 

3) Prinsip pemusatan perhatian.

Pelajaran direncanakan menurut suatu pola tertentu sehingga dapat

menarik minat siswa, sehingga  pikiran terpusat dengan topic yang kita

bicarakan atau kita pelari.

 4). Prinsip keterpaduan.

9

Guru hendaknya mengaitkan suatu bahan pelajaran dengan bahan

pelajaran lainnya, baik dalam dalam satu mata pelajaran maupun mata

pelajaran lainnya ada kaitannya. 

5). Prinsip pemecahan masalah.    Mengajar seharusnya diberikan pelajaran

yang bermasalah sehingga murid peka terhadap masalah, akhirnya

terbiasa memecahkan masalah yang dihadapi.

 6). Prinsip menemukan sendiri.

Kegiatan belajar megajar hendaknya memberikan kesempatan kepada

murid untuk untuk mengembangkan potensi mencari, menemukan fakta

dan informasi secara mandiri.            

7). Prinsip belajar sambil bekerja.           

Bekerja menimbulkan pegalaman yang berguna. Pengalaman yang

diperoleh melalui bekerja merupakan hasil belajar yang tidak mudah

dilupakan, maka sebaiknya diadakan belajar sambil bekerja.          

  8). Prinsip belajar sambil bermain.            

Sesuai dengan kehidupan jiwa anak bahwa mereka sangat senang

dengan permainan. Dalam belajar perlu diciptakan suasana gembira

dan menyenangkan dalam bentuk kegiatan bermain kreatif.            

9). Prinsip hubungan social.          

Dalam berlajar siswa dilatih untuk bekerjasama, karena kepribadian

murid banyak dipengaruhi oleh lingkungan social 

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 .Rancangan Penelitian

10

Penelitian yang dilaksanakan ini mengunakan Penelitian Tindakan kelas

(PTK). Penelitian tindakan kelas berasal dari istilah bahasa Inggris Classroom Action

Research, yang berarti penelitian yang dilakukan pada sebuah kelas untuk mengetahui

akibat tindakan yang diterapkan pada suatu subyek penelitian di kelas tersebut.

Pertama kali penelitian tindakan kelas diperkenalkan oleh Kurt Lewin pada tahun

1946, yang selanjutnya dikembangkan oleh Stephen Kemmis, Robin Mc Taggart, John

Elliot, Dave Ebbutt dan lainnya.

Pada awalnya penelitian tindakan menjadi salah satu model penelitian yang

dilakukan pada bidang pekerjaan tertentu dimana peneliti melakukan pekerjaannya,

baik di bidang pendidikan, kesehatan maupun pengelolaan sumber daya manusia.

Salah satu contoh pekerjaan utama dalam bidang pendidikan adalah mengajar di

kelas, menangani bimbingan dan konseling, dan mengelola sekolah. Dengan demikian

yang menjadi subyek penelitian adalah situasi di kelas, individu siswa atau di sekolah.

Para guru atau kepala sekolah dapat melakukan kegiatan penelitiannya tanpa harus

pergi ke tempat lain seperti para peneliti konvensional pada umumnya.

PTK merupakan suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku

tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan

mereka dalam melaksanakan tugas, memperdalam pemahaman terhadap tindakan-

tindakan yang dilakukan, serta memperbaiki kondisi dimana praktek pembelajaran

tersebut dilakukan. PTK adalah suatu bentuk kajian yang bersifat sistematis reflektif

oleh pelaku tindakan untuk memperbaiki kondisi pembelajaran yang dilakukan.

Adapun tujuan utama dari PTK adalah untuk memperbaiki/ meningkatkan

pratek pembelajaran secara berkesinambungan, sedangkan tujuan penyertaannya

adalah menumbuhkan budaya meneliti di kalangan guru.

Sesuai dengan jenis penelitian yang dipilih, yaitu penelitian tindakan, maka

penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan dari Kemmis dan Taggart

11

(dalam Sugiarti, 1997: 6), yaitu berbentuk spiral dari siklus yang satu ke siklus yang

berikutnya. Setiap siklus meliputi planning (rencana), action (tindakan), observation

(pengamatan), dan reflection (refleksi). Langkah pada siklus berikutnya adalah

perencanaan yang sudah direvisi, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Sebelum masuk

pada siklus I dilakukan tindakan pendahuluan yang berupa identifikasi permasalahan.

Siklus spiral dari tahap-tahap penelitian tindakan kelas dapat dilihat pada gambar

berikut:

Gambar 3.1 Alur PTK

Penjelasan alur di atas adalah:

12

Refleksi

Tindakan/

Observasi

Refleksi

Tindakan/

Observasi

Refleksi

Tindakan/

Observasi

Rencana awal/rancangan

Rencana yang direvisi

Rencana yang direvisi

Putaran 1

Putaran 2

Putaran 3

1. Rancangan/rencana awal, sebelum mengadakan penelitian peneliti menyusun

rumusan masalah, tujuan dan membuat rencana tindakan, termasuk di dalamnya

instrumen penelitian dan perangkat pembelajaran.

2. Kegiatan dan pengamatan, meliputi tindakan yang dilakukan oleh peneliti sebagai

upaya membangun pemahaman konsep siswa serta mengamati hasil atau dampak

dari diterapkannya pengajaran kontekstual model pengajaran berbasis masalah.

3. Refleksi, peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil atau dampak

dari tindakan yang dilakukan berdasarkan lembar pengamatan yang diisi oleh

pengamat.

4. Rancangan/rencana yang direvisi, berdasarkan hasil refleksi dari pengamat

membuat rancangan yang direvisi untuk dilaksanakan pada siklus berikutnya.

Observasi dibagi dalam tiga siklus, yaitu siklus 1, 2, dan seterusnya,

dimana masing siklus dikenai perlakuan yang sama (alur kegiatan yang

sama) dan membahas satu sub pokok bahasan yang diakhiri dengan tes

formatif di akhir masing putaran. Siklus ini berkelanjutan dan akan

dihentikan jika sesuai dengan kebutuhan dan dirasa sudah cukup.

Dalam penelitian ini menggunakan bentuk guru sebagai peneliti, dimana guru

sangat berperan sekali dalam proses penelitian tindakan kelas. Dalam hal ini, tujuan utama

penelitian tindakan kelas ialah untuk meningkatkanhasil praktik-praktik pembelajaran di

kelas. Jadi dalam kegiatan ini, guru terlibat langsung secara penuh dalam proses

perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Kehadiran pihak lain dalam penelitian ini

peranannya tidak dominan dan sangat kecil.

3.2 .Setting dan Subyek Penelitian

A .Tempat Penelitian

Tempat penelitian adalah tempat dimana suatu penelitian dilaksanakan guna memperoleh

13

data yang diinginkan. Dalam Penelitian ini bertempat di SMPN I Tembelang Jombang.

B .Waktu Penelitian

Waktu Penelitian adalah rentang waktu yang diperlukan untuk

melakukan penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Pebruari semester

Genap Tahun 2011/2012 yang tepatnya pada tanggal 10-25 Pebruari 2012.

C .Subyek Penelitian

Subyek dalam penelitian ini adalah siswa-siswi Kelas IX G SMP Negeri I

kecamatan Tembelang ,Kabupaten Jombang

D .Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari:

1. silabus

Yaitu seperangkat rencana dan pengaturan tentang kegiatan

pembelajaran pengolahan kelas, serta penilaian hasil belajar.

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Yaitu merupakan perangkat pembelajaran yang digunakan sebagai

pedoman guru dalam mengajar dan disusun untuk tiap putaran. Masingmasing

RPP berisi kompetensi dasar, indikator pencapaian hasil belajar, tujuan

pembelajaran khusus, dan kegiatan belajar mengajar.

3 .Lembar Observasi dan angket hasil Kegiatan Belajar Mengajar

14

a) Lembar observasi Kemampuan Melafalkan dan Menghafalkan Bacaan Sholat

dhuha Siswa.

b) Lembar observasi hasil aktifitas siswa dan guru, untuk mengamati aktifitas

siswa dan guru selama proses pembelajaran.

c) Lembar angket pelaksanaan sholat dhuha

d) Absensi pelaksanaan sholat dhuha

Lembar observasi dan angket tersebut diberikan setiap akhir putaran

4 .Tes formatif

Tes ini disusun berdasarkan tujuan pembelajaran yang akan dicapai,

digunakan untuk mengukur kemampuan pemahaman konsep setelah siswa selesai

mengikuti pembelajaran KD.Sholat sunat berjamaahdan munfarid ( sholat sunah

dhuha ) Bentuk soal yang diberikan adalah pilihan ganda (obyektif).

5 Teknik Analisis Data

Untuk mengetahui keefektifan suatu metode dalam kegiatan

pembelajaran perlu diadakan analisa data. Pada penelitian ini menggunakan teknik

analisis deskriptif kualitatif, yaitu suatu metode penelitian yang bersifat

menggambarkan kenyataan atau fakta dengan data yang diperoleh dengan tujuan

untuk mengetahui prestasi belajar yang dicapai oleh siswa, memperoleh gambaran

respon siswa terhadap kegiatan pembelajaran , aktifitas siswa selama proses

pembelajaran.juga aplikasi pembiasaan KD. Yang dimaksud yakni pembiasaan

sholat dhuha di dalam kehidupan sehari-hari.

Untuk menganalisis tingkat keberhasilan atau persentase peningkatan pembiasaan

sholat dhuha siswa setelah proses belajar mengajar setiap putarannya, dilakukan

dengan cara memberikan evaluasi berupa pernyataan-pernyataan di dalam angket

tertulis pada setiap akhir putaran siklus.

15

Jumlah skor yang tercapai dan prosentasenya untuk masing-masing siswa dengan

menggunakan rumus ketuntasan belajar seperti yang terdapat dalam buku petunjuk

teknis penilaian yaitu siswa dikatakan tuntas secara individual jika mendapatkan nilai

minimal 70, sedangkan secara klasikal dikatakan tuntas belajar jika jumlah siswa yang

tuntas secara individu mencapai 75% yang telah mencapai daya serap lebih dari sama

dengan 70

3.3 Prosedur Penelitian

Kegiatan penelitian ini dilakukan dengan mengikuti alur pokok : refleksi awal,

perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, refleksi, dan perancangan ulang.

3.3.1. Persiapan penelitian ( Rancangan Siklus I)

1) Refleksi Awal

Pada tahap ini peneliti melakukan :

A.mengidentifikasi permasalahan dan menganalisa masalah

Yakni mengidentifikasi permasalahan dan menganalisa masalah dalam

pembelajaran sholat sunah berjamaah dan munfarit ( pembiasaan sholat

dhuha ) di Kelas IX G Semester II SMPN I Tembelang Kabupaten Jombang

tahun pelajaran 2011 /2012.

B.Merumuskan permasalahan secara operasional

Pada tahap ini peneliti merumuskan permasalahan yang muncul dalam

pembelajaran di kelas IX G terutama yang rnenyangkut penerapan

pembiasaan shalat sunnat dhuha

16

C .Merumuskan hipotesis tindakan

Karena penelitian tindakan ini lebih menitik beratkan pada pembiasaan

dalam keseharian siswa, maka hipotesis tindakan pada siklus pertama

dirumuskan sebagai berikut :

a) Penguasaan konsep dasar pembelajaran tentang fadlilah shalat dhuha

dapat meningkatkan pemahaman terhadap shalat sunat dhuha siswa

SMPN I Tembelang Jombang.

b) Penguasaan Konsep konsep dasar pembelajaran tentang fadlilah shalat

dhuha dapat meningkatkan pembiasaan shalat sunat dhuha siswa SMPN

I Tembelang Jombang.

2) Perencanaan rancangan tindakan

Rancangan tindakan ditinjau sebagai berikut.

A ) Menentukan Kompetensi Dasar yang akan diajarkan ulang yaitu

membiasakan shalat sunah dengan berjamaah dan munfarid ( shalat dhuha ).

B ) Membuat persiapan mengajar dengan langkah-langkah sebagai berikut:

i. Menyusun tujuan pembelajaran yang didasarkan pada

KD.mempraktikkan sholat sunnah berjamaah dan munfarid dalam

kehidupan sehari-hari ( sholat dhuha )

ii. Menentukan materi pelajaran yang disesuaikan dengan tujuan yang

hendak dicapai.

iii. Merumuskan materi pembelajaran yang diambil dari buku PAI Kelas X

Semester II dan buku penunjang lain.

iv. Merumuskan kegiatan pembelajaran sebagai berikut :

a. Kegiatan pendahuluan, yaitu melakukan appersepsi.

b. Kegiatan inti, meliputi langkah-langkah sebagai berikut :

17

1. Membagi kelompok ,Siswa membahas dan berlatih bersama

kelompok tentang cara sholat dhuha

2. Wakil kelompok mempraktikkankan di depan kelaskelompok

lain menilai

3. Siswa dan Guru melakukan klarifikasi hasil praktik kelas

c. Kegiatan penutup

1.Gurubersama siswa mengadakan refleksi terhadap hasil belajar

2.Guru menugaskan dan menekankan masing-masing siswa untuk

membiasakan shalat dhuha

v.Menetukan media pembelajaran berupa contoh pelaksanaan sholat

dhuha

vi.Menyusun alat penilaian praktik yang digandakan sejumlah pembagian

kelompok siswa.

C ) Peneliti menyusun alat pengumpul data berupa :

1) Lembar pengamatan,

2 ) Catatan lapangan tentang proses pembelajaran, dan 3) Instrumen evaluasi

( penilaian ).

D )Penulis menyusun rencana pengolahan data, baik kualitatiaf maupun

kuatutatif.

3.3.2 Pelaksanaan Tindakan/ penelitian

Penulis sebagai guru pengajar PAI melaksanakan rencana

Pelaksanaan pembelajaran sebagaimana tertuang dalam ( R PP ). Metode

yang digunakan adalah metode Resitasi dengan langkah-langkah langkah-

langkah sebagai berikut :

A .Pendahuluan

18

Apersepsi yang menghubungkan dengan lingkungan sekitar anak

agar tidak asing dengannya yang mengarah ke materi membiasakan

shalat dhuha oleh guru dengan metode tanya jawab dan media yang

disiapkan sebelumnya.

B .Kegiatan inti dengan langkah-langkah sebagai betikut :

(1) Guru membagi kelompok dan menugaskanmasing-masing

kelompok membahas dan mempraktikkantentang cara

melaksanakanshalat dhuha dengan membaca buku PAIdan buku

Penunjang yang dimiliki siswa. Pada saat siswa berlatihcara

shalat dhuha, Guru senantiasa mengontrol kerja siswa agar

alokasi waktu yang tersedia dapat digunakan seefisien mungkin.

Dari kegiatan ini diharapkan siswa dapat mempraktikkancara

shalat dhuha yang benar yang nantinya masing-masing kelompok

akan maju secara bergantianuntuk praktik di depan kelas dengan

bimbingan guru yang bertindak sebagai fasilitator.

(2) Setelah latihankelompok dengan waktu yang ditentukan habis,

masing-masingkelompokpraktik secara bergiliran,kelompok yang

lain mengamati dan memberikan penilaian. Agar waktu yang

tersedia mencukupi,maka pelaksanaan praktik diatur dengan

sedemikian rupa.

(3) Guru mengklarifikasi hasil praktik siswa dan memberikan

penghargaan terhadap kelompok yang mendapat nilai terbaik

C.Kegiatan penutup

a.Gurubersama siswa mengadakan refleksi terhadap hasil belajar

b.Guru menugaskan dan menekankan masing-masing siswa untuk membiasakan

shalat dhuha

3.3.2.1 Refleksi

19

Analisis data dan refleksi dilakukan dengan kegiatan tersendiri. Hasil

refleksi dicatat dan menghasilkan rancangan tindakan pada siklus dua dan

rancangan tindakan lanjutan (perancangan ulang). Peneliti melakukan

analisis, sintesis, penjelasan dan penyimpulan data yang telah dikumpulkan.

Hasil yang diperoleh akan berupa temuan-temuan di lapangan. Daftar

permasalahan yang muncul di lapangan yang selanjutnya dipakai sebagai

dasar untuk melakukan perancangan pada siklus kedua.

3.3.2.2 Perencanaan /. Rancangan Siklus II

Berdasarkan hasil refleksi siklus I, penulis melakukan perancangan ulang.

hasil perancangan ulang itu diterapkan pada penelitian siklus kedua. Sebelum

merevisi satuan pelajaran terlebih dahulu penulis membuat catatan-catatan

permasalahan yang muncul pada siklus pertama.

Karakteristik Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang mendapat

perhatian dalam perancangan adalah pada sisi pendalaman materi, langkah/

proses pembelajaran dan evaluasi.

1) Rancangan Tindakan

Berdasarkan hasil refleksi Siklus I, maka rancangan tindakan adalah

sebagai berikut :

a) Materi pelajaran yang di bahas pada siklus II adalah membiasakan shalat

dhuha dengan pembahasan fadlilahdari shalat dhuha itu sendiri. Hal ini

perlu mendapat perhatian khusus karena penguasaan dan pemahaman

siswa akan sangat berpengaruh pada aplikasi pembiasaan.

b )Menyusun persiapan mengajar dengan langkah-langkah sebagai berikut:

i. Menyusun tujuan pembelajaran yang didasarkan pada KD yang diteliti

20

ii. Menentukan materi pembelajaran yang disesuaikan dengan tujuan

yang telah ditetapkan.

iii. Merumuskan materi pelajaran berdasarkan tujuan yang akan

diajarkan yang diambil dari buku PAI Kelas IX Semester II dan buku

penunjang lain.

iv. Merumuskan kegiatan pembelajaran sebagai berikut :

1. Kegiatan pendahuluan, yaitu melakukan appersepsi.

2.Kegiatan inti, meliputi langkah-langkah sebagai berikut :

a ) Membagi kelompok ,Siswa membahas bersama kelompok

tentang fadlilah sholat dhuha

b )Wakil kelompok mempresentasikan di depan kelaskelompok

lain mengamati

c )Siswa dan Guru memantapkan hasil kesimpulan kelas

3.Kegiatan penutup

1.Gurubersama siswa mengadakan refleksi terhadap hasil belajar

2.Guru menugaskan dan menekankan masing-masing siswa untuk

membiasakan shalat dhuha

v. Menetukan media pembelajaran berupa tulisan hadist tentang

fadlilah shalat dhuha

vi. Menyusun alat penilaian formatif / ulangan harian yang digandakan

sejumlah siswa Kelas IX Semester II, yaitu sebanyak 27 siswa.

vii. Menyusun alat pengumpul data berupa : 1) lembar pengamatan, 2)

catatan lapangan tentang pelaksanaan proses pembelajaran, dan 3),

Instrumen penilaian.

viii. Menyusun rencana pengelolaan data, baik kualitatif maupun

kuantitatif:

2) Pelaksanaan /Tindakan

21

Penulis sebagai guru Pengajar PAI melaksanakan siklus II yang

merupakan penyempurnaan dari siklus I sebagaimana tercantum dalam

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.

Proses pembelajaran berlangsung dengan langkah-langkah berikut :

a) Pendahuluan

Apersepsi, untuk membangkitkan motivasi siswa dan mengetahui

tingkat penguasaan siswa yang mengarah pada materi terdahulu dengan

materi yang sedang dibahas.

b) Kegiatan inti dengan langkah-langkah berikutnya :

(1) Guru membagi kelompok dan menugaskanmasing-masing

kelompok membahas fadlilah shalat dhuhabeserta dalil naqlinya

dengan membaca buku PAIdan buku Penunjang yang dimiliki

siswa. Pada saat siswa beraktifitas bersama kelompok, Guru

senantiasa mengontrol kerja siswa agar mencapai hasil yang

maksimal serta alokasi waktu yang tersedia dapat digunakan

seefisien mungkin. Dari kegiatan ini diharapkan siswa dapat

optimal tingkat pemahamannya,selanjutnay akan tersentuh untuk

membiasakan melakukan shalat dhuha.

(2) Setelah latihankelompok dengan waktu yang ditentukan habis,

masing-masingkelompokpresentasi di depan kelas secara

bergiliran,kelompok yang lain mengamati dan memberikan

penilaian. Agar waktu yang tersedia mencukupi,maka

pelaksanaan presentasi diatur dengan sedemikian rupa.

(3) Guru mengklarifikasi dan memberikan pemantapan terhadap hasil

kesimpulan kelas

C.Kegiatan penutup

22

a.Gurubersama siswa mengadakan refleksi terhadap hasil belajar

b.Guru menugaskan dan menekankan masing-masing siswa untuk membiasakan

shalat dhuha

b) Kegiatan penutup

Guru bersama murid merumuskan kesimpulan bersama-sama.

3) Pengamatan

Pengamatan proses pembelajaran yang meliputi aktivitas siswa

dalam kegiatan pembelajaran, wawancara secara mendalam dan analisis

dokumen tetap dilakukan pada siklus ini. Guru dibantu teman sejawat

mengamati proses pembelajaran yang sedang berlangsung, mencatat data-

data yang muncul kemudian mentranskripsikannya. Analisis dokumen

dilakukan dengan menilai hasil pengerjaan LKS dan evaluasi pembelajaran.

4) Refleksi

Hasil refleksi dicatat dan digunakan untuk menghasilkan

perancangan tindakan pada siklus ketiga. Penulis melakukan analisis, sitesis,

pemaknaan dan penyimpulan data yang dikumpulkan. Temuan-temuan dan

permasalahan yang muncul selanjutnya disepakati sebagai dasar perancangan

pada siklus III.

3.32.2 Rancangan Siklus lII

Berdasarkan hasil refleksi siklus II, penulis melakukan perancangan ulang.

Hasil perancangan ulang ini diterapkan pada penelitian siklus III.

Rancangan pada siklus III adalah sebagai berikut :

23

1) Rancangan Tindakan

a) Bahan pelajaran yang dibahas pada siklus III adalah membiasakan

perilaku terpuji dengan menceritakan kisah nabi Musa A,s. dari masa

kanak-kanak hingga keberaniannya dalam berdakwah. Hal ini perlu

mendapat perhatian seksama karena penguasaan siswa masih perlu

ditingkatkan.

b) Menyusun persiapan mengajar, dengan langkah-langkah sebagai berikut :

i. Menyusun tujuan pembelajaran yang didasarkan pada GBPP.

ii. Menentukan materi pelajaran yang disesuaikan dengan tujuan yang

telah ditetapkan .

iii. Merumuskan materi pclajaran berdasarkan pada tujuan yang telah

dihuat sebelumnya. Diatribil dart buku Akidah Akhlak kelas X Semester

I dan buku Akidah Akhlak penunjang. Merumuskan kegiatan

pembelajaran sebagai berikut :

a) Kegiatan pendahuluan, apersepsi dilakukan untuk mengingat

kembali materi yang telah dihahas pada siklus II dengan tanya

jawab serta model cerdas cermat untuk menambah gairah siswa.

Kegiatan ini dilanjutkan dengan penjelasan tata cara pelaksanaan

yang telah disempurnakan dart siklus II. Hal yang mendapat

pembaharuan adalah pembatasan waktu, ketelitihan pengerjaan,

dan pembahasan LKS.

b) Kegiatan Inti langkah-langkah scbagai berikut

Pertemuan I

1. Siswa metigetjakati LKS

2. Siswa dan guru melakukan pembahasan jawaban LKS

Pertemuan II

1. Siswa melakukan diskusi kelompok

24

2. Siswa mempersiapkan cerdas cermat

3. Ulang,an harian / formatif

c) Kegiatan penutup, Siswa dan guru membuat kesimpulan

iv. Menentukan media pembelajaran berupa benda/ gambar perilaku

terpuji dengan menceritakan kisah nabi Musa A,s. dari masa kanak-

kanak hingga keberaniannya dalam berdakwah, Serta bel dan papan

nilai untuk perlengkapan cerdas cermat.

v. Menyusun alat penilaian formatif yang digandakan sejumlah siswa

kelas X Semester I yaitu 25 siswa.

vi. Peneliti menyusun alat pengumpul data berupa: 1) Lembar

pengamatan, 2) Catalan lapangan tentang pelaksanaan proses

pembelajaran, dan 3) Instrumen penilaian.

vii. Menyusun rencana pengolahan data, balk kuantitatif maupun

kualitatif

3.3.2.Pelaksanaan / Tindakan

Penulis sebagai guru kelas melaksanakan rencana pembelajaran

yang tetah disempurnakan dari sikius II sebagaimana tertuang pada satuan

pelajaran. Metode yang digunakan adalah masih tetap yaitu pemberian tugs

yang dipadu dengan metode tanya jawab, latihan dan metode diskusi.

Proses pembelajaran berlangsung dengan langkah-langkah sebagai

berikut :

c) Pendahuluan

Apersepsi, untuk membangkitkan motivasi siswa dengan metode tanya

jawab cerdas cemat antar kelompak yang mengarah pada materi

pemberlajaran terdahulu dengan materi yang dibahas.

d) Kegialan inti dengan langkah-langkah sebagai berikut :

25

(1) Ceramah guru dan diselingi tanya jawab membiasakan perilaku

terpuji dengan menceritakan kisah nabi Musa A,s. dari masa kanak-

kanak hingga keberaniannya dalam berdakwah. Hal ini merupakan

merupakan peyempurnaan dari siklus II

(2) Metode pemberian ingas berupa pengerjaan Teknik

pelaksanaannya sama dengan siklus II yaitu menjawab

pertanyaan yang ada dengan pedoman buku paket Akidah

Akhlak kelas X Semester I dan buku Penunjang yang dimiliki

siswa.

(3) Perlakuan guru satna seperti pada siklus II yaitu senatiasa

mengontrol kerja siswa agar alokasi waktu yang tersedia dapat

digunakan seefisien mungkin. Dari kegiatan ini diharapkan siswa

lebih matang dan cepat dapat menemukan jawaban sendiri

yang nantinya akan dibawa dalam diskusi kelompok untuk

mendapat pembahasan lebih lanjut dengan bimbingan guru

yang bertindak sebagai fasilitator.

(4) Setelah pengerjaan LKS dengan waktu yang ditentukan habis,

dilanjutkan pembahasan jawaban siswa, dengan cara siswa

menuliskan jawaban di papan tulis secara bergiliran, dengan

pengaturan alokasi waktu yang tersedia. Siswa diberi

kesempatan untuk metnberi tauggapan atas jawaban yang telah

tertulis di papan. Serta

(5) memberi kesempatan untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan

yang ada pada LKS nya. Guru sebagai fasilitator membimbing

agar siswa mampu menemukan sendiri jawaban yang benar.

Untuk mengetahui motivasi berprestasi siswa, guru tidak

26

menunjuk siswa yang menjawab namun atas kesadarannya

sendiri.

(6) Tanya jawab secara kelompok dilakukan melalui diskusi guna

mempersiapkan cerdas cermat. Guru mengarahkan jalannya

diskusi agar terjadi pemerataan antara penanya dan penjawab.

Jalanya diskusi sama seperti pada siklus II dan guru tetap

beposisi sebagai fasilitator. Selanjutnya guru memberi tugas

rurnah (PR) untuk menambah daya serap siswa tentang materi

yang belum lengkap karana keterbatasan waktu yang tersedia.

(7) Pada pertemuan kedua dilaksanakan cerdas cermat yang

merupakan pengembangan dari metode tanya jawab dan diskusi

serta metode latihan. Seperti halnya pada siklus I dan II setiap

siswa bersaing secara sehat dengan kelompok lain guna

mentenangkan perlumbaan cerdas cermat.

(8) Setelah siswa mendengar, mencari dan menemukan sendiri,

diskusi, latihan dan bertanyajawab, kemudian dilakukan

evaluasi fortnatif secara tertulis.

e) Kegiatan Penutup

Guru dan murid merumuskan kesimpulan bersama-sama.

2) Pengamatan

Pengamatan proses pembelajaran yang aktivitas siswa dalam kegiatan

pembelajaran, wawancara secara mendalam dan analisis dokumen tetap dilakukan

seperti siklus I dan II. Guru dibantu teman sejawat mengamati proses pembelajaran

yang sedang berlangsung, mencatat data-data yang muncul kemudian

mentranskripsikannya. Analisis dokumen dilakukan dengan menilai hasil

pengerjaan LKS dan evaluasi pembelajaran.

27

3) Refleksi

Hasil pengamatan siklus III dicatat, didiskusikan dan dibandingkan dengan

siklus I dan II dan selanjutnya digunakan untuk menghasilkan rekomendasi dan

saran pelaksanaan di lapangan. Penulis melakukan analisis, sintesis, pemaknaan,

penjelasan dan penyimpulan data yang dikumpulkan.

Perencanaan ulang

Rancangan PenelitianPenelitian ini adalah penelitian tindakan, sesuai prosedurnya maka

pelaksanaan penelitian dilakukan dalam siklus. Masing-masing siklus melalui

tahap-tahap; perencanaan atau planning, pelaksanaan tindakan atau action,

observasi dan evaluasi, refleksi atau reflection.

1. Perencanaan atau planning

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah:

- mendiskusikan, menetapkan, dan menyusun Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran atau RPP yang akan diterapkan

dikelas.

- menyusun skenario pembelajaran bentuk STAD

- menyusun dan mengembangkan instrumen penelitian,

berupa tes awal, lembar observasi aktivitas guru, lembar

observasi aktivitas siswa, angket respon siswa, kuis, dan

catatan lapangan.

- d. menyiapkan materi yang akan dipresentasi di depan

kelas.

- membuat lembar rangkuman tim, menyusun peringkat siswa,

menentukan jumlah tim, membagi siswa ke dalam tim, dan

mengsisi lembar rangkuman tim

- menentukan skor awal pertama

- membangun tim

2. Pelaksanaan tindakan atau action

Pada tahap ini, kegiatan yang dilakukan adalah:

28

a. Melakukan pembelajaran yang dimulai dengan persentasi

pelajaran tersebut di depan kelas. Penekanan pada

kegiatan ini adalah;

- memberi tahu siswa apa yang sedang mereka pelajari

dan mengapa pelajaran itu penting.

- memberi penjelasan singkat mengenai keterampilan

dan informasi yang diperlukan.

- mendekatkan siswa pada sasaran yang akan diujikan

dengan memfokuskan pada kenyataan bukan ingatan

- meminta siswa mengerjakan permasalahan atau

contoh-contoh untuk mempersiapkan jawaban-jawaban

dari pertanyaan-pertanyaan guru.

- memanggil siswa secara acak sehingga seluruh

siswa mempersiapkan diri dengan jawaban mereka

- siswa diminta untuk mengerjakan satu atau dua

permasalahan kemudian diberikan umpan balik.

- jawaban yang diberikan siswa direspon oleh guru

dengan cara menjelaskan mengapa jawaban itu

benar dan salah

- segera berpindah ke konsep lain bila siswa telah

mendapatkan gagasan utama materi

- menjaga agar pembelajaran tetap berjalan dengan

semangat dan keaktifan siswa.

b. Mengaktifkan siswa belajar dalam kelompok atau tim.

Penekanan pada kegiatan ini adalah:

- menyiapkan dua lembar tugas dan dua lembar

jawaban untuk setiap kelompok.

- memberikan waktu sekitar 10 menit kepada tim

untuk memilih nama tim mereka.

- membagikan lembar kegiatan dan lembar jawaban

untuk maasing-masing kelompok

- mengarahkan siswa untuk bekerja sama dalam tim

- menekankan pada siswa bahwa seluruh anggota

kelompok harus bisa menjawab kuis seluruhnya

dengan memastikan bahwa lembar tugas itu untuk

dipelajari dan dipahami

29

- meminta siswa untuk saling menjelaskan jawaban dan

bukan hanya mengecek satu sama lain terhadap

lembar jawaban

- ketika anggota kelompok memiliki pertanyaan, maka

mereka harus meminta bantuan kepada anggota

kelompoknya sebelum kepada guru

- melakukan pemantauan dan pendampingan kepada

seluruh kelompok dan memberikan pujian kepada

kelompok yang bekerja dengan baik

c. Melakukan kuis. Pada kegiatan ini yang dilakukan

adalah:

- menyiapkan lembar pertanyaan kuis dan lembar

penilaian

- menyampaikan kuis dan memberikan waktu yang

cukup kepada siswa untuk menyelesaikannya.

- memotivasi siswa untuk mampu mengerjakan soal

kuis sendiri tanpa bantuan teman kelompoknya

- setelah waktu menjawab kuis selesai, siswa saling

bertukar kertas dengan angota kelompok lain atau

mengumpulkan kuis untuk diberi nilai.

d. Menghitung skor kemajuan perseorangan dan tim. Pada

kegiatan ini yang dilakukan adalah:

- menghitung skor kemajuan individual dan skor tim

- menghitung poin kemajuan tim maupun individu

e. Menghargai pencapaian kelompok, pada kegiatan ini

kelompok yang berhasil mengumpulkan nilai tertinggi

diumumkan dan diberi penghargaan atas pencapaian

kelompok tersebut.

3. Observasi dan evaluasi

Setiap aktivitas yang dilakukan siswa selama berlangsungnya

proses belajar mengajar diamati dan direkam pada lembar

kegiatan siswa. Selain itu dilakukan pula perekaman terhadap

aktivitas guru dalam menerapkan langkah-langkah pembelajaran,

memfasilitasi dan memotivasi siswa selama proses pembelajaran

30

dengan menggunakan lembar kegiatan guru. Perekaman dan

pengamatan dilakukan oleh teman sejawat .

4. Refleksi atau reflection

Pada tahap ini seluruh anggaota tim melakukan diskusi

membahas data hasil perekaman kegiatan yang telah dilakukan

sehingga dapat diketahui hal-hal yang masih belum sesuai target

yang diinginkan ataupun menghambat proses kegiatan. Selain

itu dapat diketahui pula hal-hal yang sudah berjalan sesuai

target dan bagaimana tindak lanjutnya.

Indikator KeberhasilanUntuk mengetahui berhasil tidaknya kegiatan penelitian maka indikator

yang menjadi fokus pengamatan adalah:

- keaktifan siswa selama mengikuti presentasi guru

- keaktifan siswa memberi tanggapan ketika guru memberi pertanyaan

- kemampuan siswa menjawab pertanyaan baik dari guru maupun

sesama siswa

- keaktifan siswa dalam bekerja di dalam kelompok untuk menyelesaikan

tugas

- keaktifan siswa saling menjelaskan jawaban dalam kelompok

- kemampuan siswa menjawab kuis yang diberikan guru

- kemampuan siswa mengumpulkan nilai dalam kelompok.

Apabila semua indikator telah mencapai 75% maka tindakan dikatakan

berhasil maka penelitian dianggap selesai. Akan tetapi bila semua indikator

mencapai hasil dibawah 75% maka perlu dilaksanakan siklus berikutnya.

II. JADWAL KEGIATAN PENELITIAN

NO.

KEGIATAN

BULAN

Jul Agt Sep Okt Nop Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun

1 PERSIAPAN

* Menyusun proposal kegiatan

V

31

2.

3.

* Membuat jadwal pelaksanaan

* Menyusun instrumen

PELAKSANAAN

* Menyiapkan perangkat pembelajaran

* Menyiapkan alat dan bahan yang

dibutuhkan

* Melakukan tindakan siklus I

* Melakukan refleksi

* Melakukan tindakan siklus II

* Melakukan refleksi

PENYUSUNAN LAPORAN DAN

PELAPORAN

* Menyusun draf laporan

* Kaji ulang draf laporan

V

v

V

V

V

V

v

V

v

III. PERSONALIA PENELITIAN8.1. Ketua Peneliti

Nama : Umi Lusiningsih Achjar, S.Pd

NIP : 19610904 198103 2 003

32

Pangkat/Golongan : Pembina, IV / a

Jabatan : Guru

Bidang Keahlian : Guru Mata Pelajaran IPS

Alamat Sekolah : Jl. Kupang Panjaan V No.2

Surabaya

Alamat Rumah : Jl. Plemahan Besar No. 57 C

Surabaya

Telepon : 081330146110 / 031 - 5463081

8.2. Anggota Peneliti

Nama : Hj.Moenlipah, SPd

NIP : 19520701-198003 -2-006

Pangkat/Golongan : Pembina, IV / a

Alamat Sekolah : Jl. Kupang Panjaan V No 2

Surabaya

Alamat Rumah : Jl. Grudo II no. 16

Telepon (HP) : 03171378972 / 031 - 5623879

IV. DAFTAR PUSTAKACogen, Victor, Ed.D. 2006. Boosting the Adolescent Underachiever:

How Parents Can Change a “C” Student into an “A”

Student, diterjemahkan oleh Andi Yuniarto, dengan judul

“Melejitkan Prestasi Anak”Bagaimana Meningkatkan Nilai

Siswa”C” Menjadi “A”. Bandung: How-Press

De Porter, Bobbi dan Hernacki. 2004. Quantum Learning: Unleashing

The Genius In You, diterjemahkan oleh Alwiyah Abdurrahman

dengan judul “Qunatum Learning: Membiasakan Balajar

Nyaman dan Fajar, Arnie. 2005. Portofolio dalam Pelajaran

IPS. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

33

Ghony, H.M Djunaidy. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Malang:

UIN – Malang Press.

Kunandar. 2008. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas,

Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: PT.

Rajagrafindo Persada.

Slavin, Robert E. 2009. Cooperative Learning. Teori, Riset dan

Praktik. Bandung: 2009

Solihatin, Etin. 2007. Cooperative Learning: Analisis Model

Pembelajaran IPS. Jakarta: PT Bumi Aksara

Sudjana, Nana. 2008. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Suryabrata, Sumadi. 2008. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT

Rajagrafindo Persada

Trianto. 2008. Mendesain Pembelajaran Kontekstual Di Kelas.

Jakarta: Cerdas Pustaka Publisher.

.

A. Mengadakan survey awal.

Survey awal yang dimaksud ialah menanyakan secara lisan tentang

penerapan pembiasaan sholat dhuha kepada siswa kelas IXG di hari berikutnya

sesudah tatap muka pembelajaran tenang KD mempraktikkan sholat sunah

berjamaah dan munfarid. peneliti mendapat data hanya +  15 % dari kelas itu yang

sholat sudah melaksanakan sholat dhuha. Oleh sebab itu

B. Membuat tahapan penelitian dan evaluasi.

1. Pada siklus pertama memotivasi siswa dengan kajian makna sholat supaya

siswa lebih paham makna sholat secara keseluruhan. Sehingga dia dapat

34

menyayangi sholat dan membiasakannya. Setelah itu memberikan format

isian keadaan sholatnya selama tujuh hari, setelah tujuh hari format yang

diisi siswa dan ditandatangai oleh orang tua diambil kembali untuk dianalisa

dan dievaluasi untuk menyetahui hasilnya.

2. Pada siklus pertama  diambil sebagai acuan siklus kedua siapa berubah

menjadi lebih baik atau sebaliknya menjadi malas, maka pada siklus kedua

ini sudah diadakan pendekatan yang intensif kepada siswa yang berubah

menjadi malas, disamping itu memotivasi dengan kajian nikmat yang

diberikan Allah baik bersifat pribadi ataupun bersifat umum. Setelah itu

siswa diberi format isian untuk diisi sesuai sholat yang mereka laksanakan

dalam tujuh hari berikutnya. setelah format itu diisi siswa dan ditandatangai

oleh orang tua diambil kembali untuk dianalisa dan dievaluasi untuk

menyetahui hasilnya.

3. Dari evaluasi siklus kedua hasilnya ada peningkatan namun masih ada siswa

yang cendrung turun maka pada siklus ketiga saya analisa beberapa pribadi

yang cendrung cuek serta diadakan pendekatan dengan memanggil serta

mengoreksi informasi dan melalui informasi diadakan motivasi yang sesuai

dengan siswa yang bermasalah tersebut. setelah format itu diisi siswa dan

ditandatangai oleh orang tua diambil kembali untuk dianalisa dan dievaluasi

untuk menyetahui hasilnya. mengevaluasi kegiatan

BAB. IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Rekapitulasi. Siklus I

REKAPITULASI SHOLAT LIMA WAKTU SISWA

Tanggal 7 s/d  tanggal 13 bulan Nopember 2011

No No.Induk Nama Siswa L/P

Dhu

hur

Ash

ar

Mag

hrib

Isya

Shub

uh

Ket

%

1 6818 Alfian Jufri Abdillah L 5 1 7 7 0 57.14

2 6836 Ari Anda Putri M P 6 5 6 6 2 71.42

3 6850 Ayub Kamesworo Prakoso L 7 4 7 0 2 57.14

35

4 6851 Ayunanda Retno Putri P 7 5 7 7 4 85.71

5 6875 Dessy Anggraini LS P 7 5 4 6 6 80.00

6 6879 Dewi Wahyuni P 5 6 6 7 5 82.85

7 6885 Dimas Yusuf Mahendra L 5 3 2 5 3 51.42

8 6913 Fransiska Dyah Wardani P 0 0 0 0 0 Udzur

9 6824 Imroatin Muwahida P 7 7 7 7 7 100.00

10 6930 Isfariza Heri Y P 4 3 7 7 4 71.42

11 6936 Kiki Theresiandini P 7 7 7 6 5 91.42

12 6964 M. Yusril Yuniar Syam L 7 6 6 2 3 68.57

13 6965 Magda Ilona Dwi Putri P 0 0 0 0 0 Non

14 6993 Nina Dewi Liandari P 3 2 5 4 0 40.00

15 6994 Nina Purwati iCahya N P 3 1 5 4 4 51.42

16 6997 Nova Krisdayanti P 5 5 5 5 3 65.71

17 7018 Rachmitha Denvy Thania P 5 7 6 7 7 91.42

18 7021 Rahmad Pinter Zakaria L 7 2 4 3 2 51.42

19 7028 Reninda Amelia P 7 3 7 7 3 77.14

20 7046 Sandy Bagus Pratama L 6 1 7 5 5 68.57

21 7068 Tedy Santoso L 7 2 6 2 1 51.42

22 7072 Tri Sutanti Puji Hartati P 6 5 7 3 3 68.57

23 7074 Triska ningsih P 7 5 7 7 6 91.42

24 7077 Venna Malinda P 2 0 6 0 1 28.57

25 7080 Vivi Damayanti P 7 6 6 6 2 77.14

26 7082 Wahyu Cahyono Eko Putra L 7 7 7 3 7 88.57

Prosentase 74.77 53.84 79.12 63.73 46.70 63.63

   B. Rekapitulasi Siklus II

REKAPITULASI SHOLAT LIMA WAKTU SISWA

Tanggal 14 s/d  tanggal 20 bulan Nopember 2011

No No.Induk Nama Siswa L/P

Dhu

hur

Ash

ar

Mag

hrib

Isya

Shub

uh

Ket

%

1 6818 Alfian Jufri Abdillah L 3 2 7 7 0 54.28

2 6836 Ari Anda Putri M P 6 2 6 3 0 48.57

3 6850 Ayub Kamesworo Prakoso L 4 6 7 0 1 51.42

4 6851 Ayunanda Retno Putri P 4 6 7 4 4 71.42

5 6875 Dessy Anggraini LS P 6 3 6 5 7 77.14

6 6879 Dewi Wahyuni P 5 5 5 5 3 65.71

36

7 6885 Dimas Yusuf Mahendra L 7 7 4 6 5 82.85

8 6913 Fransiska Dyah Wardani P 7 4 5 2 3 60.00

9 6824 Imroatin Muwahida P 5 5 5 5 6 74.28

10 6930 Isfariza Heri Y P 4 2 7 6 2 74.28

11 6936 Kiki Theresiandini P 5 6 7 7 2 77.14

12 6964 M. Yusril Yuniar Syam L 7 5 6 4 2 68.57

13 6965 Magda Ilona Dwi Putri P 0 0 0 0 0 Non

14 6993 Nina Dewi Liandari P 1 0 0 0 1 5.71

15 6994 Nina Purwati iCahya N P 7 4 5 6 6 80.00

16 6997 Nova Krisdayanti P 7 5 7 6 5 85.71

17 7018 Rachmitha Denvy Thania P 6 5 7 7 7 91.42

18 7021 Rahmad Pinter Zakaria L 7 2 7 2 2 57.14

19 7028 Reninda Amelia P 3 6 6 6 0 60.00

20 7046 Sandy Bagus Pratama L 6 5 7 7 6 88.57

21 7068 Tedy Santoso L 7 3 5 3 1 54.28

22 7072 Tri Sutanti Puji Hartati P 5 5 4 4 2 57.14

23 7074 Triska ningsih P 4 7 7 7 5 85.71

24 7077 Venna Malinda P 0 0 3 0 0 8.57

25 7080 Vivi Damayanti P 0 0 0 0 0 udzur

26 7082 Wahyu Cahyono Eko Putra L 7 7 7 1 6 80.00

Prosentase 67.58 60.98 75.27 56.59 41.75 60.43

C. Rekapitulasi  Siklus III

REKAPITULASI SHOLAT LIMA WAKTU SISWA

Tanggal 14 s/d  tanggal 20 bulan Nopember 2011

No No.Induk Nama Siswa L/P

Dhu

hur

Ash

ar

Mag

hrib

Isya

Shub

uh

Ket

1 6818 Alfian Jufri Abdillah L 7 7 7 7 5 94,28

2 6836 Ari Anda Putri M P 7 5 6 6 4 80,00

3 6850 Ayub Kamesworo Prakoso L 7 4 7 7 4 82,85

37

4 6851 Ayunanda Retno Putri P 7 5 7 7 4 85,71

5 6875 Dessy Anggraini LS P 7 5 4 6 6 80,00

6 6879 Dewi Wahyuni P 7 6 6 7 5 88,57

7 6885 Dimas Yusuf Mahendra L 5 4 4 5 4 62,85

8 6913 Fransiska Dyah Wardani P 5 6 7 7 7 91,42

9 6824 Imroatin Muwahida P 7 7 7 7 7 100,00

10 6930 Isfariza Heri Y P 7 7 7 7 5 94,28

11 6936 Kiki Theresiandini P 7 7 7 6 5 91,42

12 6964 M. Yusril Yuniar Syam L 7 6 6 5 4 80,00

13 6965 Magda Ilona Dwi Putri P 0 0 0 0 0 0

14 6993 Nina Dewi Liandari P 4 4 5 4 3 57,14

15 6994 Nina Purwati iCahya N P 7 1 5 4 4 60,00

16 6997 Nova Krisdayanti P 7 7 7 5 4 85,71

17 7018 Rachmitha Denvy Thania P 5 7 6 7 7 91,42

18 7021 Rahmad Pinter Zakaria L 7 4 7 4 4 74,28

19 7028 Reninda Amelia P 7 5 7 7 4 85,71

20 7046 Sandy Bagus Pratama L 6 7 7 5 5 85,71

21 7068 Tedy Santoso L 7 4 6 4 1 62,85

22 7072 Tri Sutanti Puji Hartati P 6 5 7 4 4 74,28

23 7074 Triska ningsih P 7 5 7 7 6 91,42

24 7077 Venna Malinda P 4 7 6 7 6 85,71

25 7080 Vivi Damayanti P 7 6 6 6 4 82,85

26 7082 Wahyu Cahyono Eko Putra L 7 7 7 7 7 100,00

Prosentase 88,46 75,82 86,81 81,31 63,38 79,15

D.  Analisis data yang diperoleh dari tiga siklus. Pada langkah pertama kami

memberikan motivasi kepada siswa kelas VII G untuk mendalami arti sholat dan

kandunganya, bagaiman manfaatnya bila kita merutinkan sholat, sekaligus

merupakan tanda syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan nikmat yang

berlimpah kepada kita. pemberian motivasi melalui memperdalam kajian sholat,.

Dan diberikan  pendataan yang diisi oleh siswa selama satu minggu sesuai dengan

38

sholat yang mereka kerjakan , 1.      Siklus pertama. Siklus pertama  kami

laksanakan dari tanggal 7 sampai 13 Nopember 2011. Dari data itu diperoleh data

sholat Zuhur yang dilaksanakan =74,77%, sholat ashar =53,84%, Sholat

Magrib=79,12%, sholat Isya=63,73%, sholat shubuh=46,70%   Kumulatif=63,63%.

2.      Siklus kedua. Siklus kedua kami laksanakan berdasarkan hasil yang belum

maksimal dari siklus I maka diadakan pendekatan bagi siswa yang masih jauh dari

yang diharapkan tentang kebiasaan sholatnya. Kami dorongan siswa untuk lebih

mengenal sholat, pemberian motivasi melalui kajian nikmat umumnya, melalui

kajian diri pribadi siswa,  mendorong yang masih sangat jarang sholat untuk lebih

memahami dan manfaat syukur kepada Allah melalui sholat, Pelaksanakan tanggal

14 Nopember 2011 sampai 20 Nopember 2011, dengan membagikan formulir isian,

saya memperoleh data sebagai berikut yang melaksanakan sholat zuhur=67,58% ,

sholat ashar=60,98% , sholat Magrib=75,27% , sholat Isya  =56,59% , sholat shubuh

=41,75%  , kumulatif=60,43%, .3.      Siklus ketiga.Siklus ketiga kami laksanakan

dari tanggal 21 sampai tanggal 27 Nopember 2011. Siklus ini berdasar data siklus

kedua yang belum memuaskan, sehingga mengadakan pendekatan kepada siswa

yang masih malas untuk sholat, supaya rajin sholat, dan memotivasi melalui  video

penciptaan Alam semesta. Pada siklus ini siswa didorong untuk menggunakan

semua potensi mereka yang diamanahkan Allah kepada mereka, kami memperoleh

data sebagai berikut: Yang melaksanakan sholat Zuhur=88,46% ,  sholat

ashar=75,82% , sholat Magrib=86,81%, sholat Isya=81,31%  , sholat

shubuh=63,38% , kumulatif=79,15 .4.      Analisa Kemajuan kemajuan  pada

siswa. Dari Tabel I ,II dan III dapat kita baca pelaksanaan sholat Zuhur berbanding

sebagai berikut Siklus I 74,77 %, siklus II turun 67,58 % dan siklus III meningkat

menjadi 88,46%. cendrong naik. Pelaksanaan Sholat Ashar berbanding sebagai

berikut Siklus I. 53,849%, Siklus II naik menjadi 60,98% dan siklus III naik sedikit

menjadi 75,82%. cendrong naik. Pelaksanaan sholat Magrib berbanding sebagai

berikut siklus I 79,12%, Siklus II turun menjadi 75,27% dan siklus III naik menjadi

86,81% cendrong naik. Pelaksanaan sholat isya berbanding sebagai berikut siklus I

63,73% , Siklus II  turun menjadi 56,59 dan siklus III naik 81,31% cendrong naik.

Pelaksanaan sholat Shubuh berbanding sebagai berikut siklus I  46,70%, Siklus II

turun 41,75% dan siklus III naik menjadi 63,38% cendrong naik. Dari lima sholat

hanya satu yang cendrong turun yaitu sholat shubuh sedangkan empat sholat  yang

lain cendrong. Lebih lanjut dapat dilihat dari grafik dibawah ini. 5.      Apabila

dilihat presentase keseluruhan. Secara keseluruhan dapat lihat dari tabel  pada siklus

39

pertama 63,63 %, pada siklus II naik menjadi 60,43 dan pada siklus III naik menjadi

79,15. dari data ini dapat lihat ada kecendrongan makin naik. Lebih lanjut dapat

dilihat dari grafik.

                                                           

6.      Bila dikelompokkan antara A. antara 79,15%- 100%, B. antara 69.99-89.99, C.

antara 50.00 – 69.99  dan D <.50.00.   A bobotnya 4 , B bobotnya 3, C bobotnya 2

dan     D bobotnya 1.  a.      Pada siklus I  A terdapat  = 8 orang, B terdapat =4

orang , C terdapat  = 10 orang, D terdapat 4 orang b.      Siklus II  A terdapat  7

orang, B terdapat 5 orang , C terdapat 9 orang.D terdapat 5 c.       Siklus III A

terdapat  19 orang, B terdapat  2 orang,C terdapat 4orang D terdapat 1 0rang.

NO SIKLUS 1 SIKLUS II SIKLUS III

1 A 8 Orang A 7 Orang A 19 Orang

2 B 4 Orang B 5 Orang B 2 Orang

3 C 10 Orang C 9 Orang C 4 Orang

4 D 4 Orang D 5 Orang D 1 Orang

Dari keadaan itu ada kecendrongan makin baik dan makin sempurna sholatnya.

8.      Secara keseluruhan dapat dilihat lebih kemajuannya              

DAFTAR PUSTAKA

1. Al-Qur’an dan terjemahannya oleh Departemen Agama RI

2. Buku Paket Agama Islam SMP

3. Beberapa Aspek Dasar-dasar Kependidikan oleh Drs. B. Suryosubroto

4. Etika Keguruan  oleh  Drs. R. Hermawan S

5. Fikih Kifayatul Akhyar

6. Filsafat Pendidikan oleh Imam Barnadib, M.A. Ph.D

40

7. Ilmu Perbandingan Pendidikan oleh Arifin Prof. H.M.M.Ed

8. Metodik Pendidikan Agama oleh Mahmud Yunus Prof. H

9. Metodik Pendidikan Agama oleh Ahmad Tafsir , DR

10. Manajemen Da’wah Islam oleh Abdur Rasyad Shaleh

11. Pengantar Psikologi  Dirgagunarsa

12. Pengantar Interaksi mengantar belajar oleh Prof. Dr. Winarno Surakhmat

13. Prinsip-prinsip dan teknik Evaluasi Pengajaran oleh Drs.M. Ngalim Purwanto

14. Psikologi Umum oleh  Agus Sujanto Drs

LAMPIRAN -LAMPIRAN:

-  Format instrument  penelitian

41

42