abstrak penelitian ikm

5
SKRIPSI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN Oktober 2015 Jonathan Jeffry Pratama/C11110121 Dr. dr. Andi Alfian Zainuddin, MKM PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU TENTANG ANTIBIOTIK DI WARGA MASYARAKAT KELURAHAN TANJUNG MERDEKA MAKASSAR PERIODE BULAN SEPTERMBER 2015 (ix + 58 halaman + gambar + tabel + lampiran) ABSTRAK Latar Belakang : Pengobatan sendiri dengan antibiotik yang semakin luas telah menjadi masalah yang penting di seluruh dunia. Salah satunya adalah terjadinya peningkatan resistensi kuman terhadap antibiotik. Hal ini mengakibatkan pengobatan menjadi tidak efektif, peningkatan morbiditas maupun mortalitas pasien dan meningkatnya biaya kesehatan pasien. Dampak tersebut harus ditanggulangi secara efektif sehingga perlu diperhatikan prinsip penggunaan antibiotik harus sesuai indikasi penyakit, dosis, cara pemberian dengan interval waktu, lama pemberian, keefektifan, mutu, keamanan, dan harga. Penggunaan antibiotik dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti pengetahuan dokter dan pasien tentang antibiotik, status ekonomi, masyarakat dan kondisi karakteristik pelayanan system kesehatan, regulasi lingkungan di suatu Negara. Antibiotik yang digunakan secara bebas tanpa resep dokter, sering menyebabkan kesalahan dalam penggunaannya, antara lain sering tidak teratur makan obat dan tidak menyelesaikan pengobatan, karena sudah merasa sembuh atau tidak mampu membiayai pengobatan sampai selesai. Kondisi ini menyebabkan tidak tuntasnya proses eradikasi bakteri, yang menyebabkan terjadinya proses mutasi kuman, sehingga menjadi resisten terhadap antibiotik tersebut. Di Indonesia, kesalahan penggunaan antibiotik didukung oleh banyaknya penjualan obat antibiotik yang termasuk golongan obat keras secara bebas. Masyarakat masih dapat

description

tugas penelitian ikm dan abstraknya, contoh abstrak tugas ikm untuk skripsi dan sebagainya..........

Transcript of abstrak penelitian ikm

Page 1: abstrak penelitian ikm

SKRIPSIFAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS HASANUDDINOktober 2015

Jonathan Jeffry Pratama/C11110121Dr. dr. Andi Alfian Zainuddin, MKM

PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU TENTANG ANTIBIOTIK DI WARGA MASYARAKAT KELURAHAN TANJUNG MERDEKA MAKASSAR PERIODE BULAN SEPTERMBER 2015 (ix + 58 halaman + gambar + tabel + lampiran)

ABSTRAKLatar Belakang : Pengobatan sendiri dengan antibiotik yang semakin luas telah menjadi masalah yang penting di seluruh dunia. Salah satunya adalah terjadinya peningkatan resistensi kuman terhadap antibiotik. Hal ini mengakibatkan pengobatan menjadi tidak efektif, peningkatan morbiditas maupun mortalitas pasien dan meningkatnya biaya kesehatan pasien. Dampak tersebut harus ditanggulangi secara efektif sehingga perlu diperhatikan prinsip penggunaan antibiotik harus sesuai indikasi penyakit, dosis, cara pemberian dengan interval waktu, lama pemberian, keefektifan, mutu, keamanan, dan harga. Penggunaan antibiotik dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti pengetahuan dokter dan pasien tentang antibiotik, status ekonomi, masyarakat dan kondisi karakteristik pelayanan system kesehatan, regulasi lingkungan di suatu Negara. Antibiotik yang digunakan secara bebas tanpa resep dokter, sering menyebabkan kesalahan dalam penggunaannya, antara lain sering tidak teratur makan obat dan tidak menyelesaikan pengobatan, karena sudah merasa sembuh atau tidak mampu membiayai pengobatan sampai selesai. Kondisi ini menyebabkan tidak tuntasnya proses eradikasi bakteri, yang menyebabkan terjadinya proses mutasi kuman, sehingga menjadi resisten terhadap antibiotik tersebut. Di Indonesia, kesalahan penggunaan antibiotik didukung oleh banyaknya penjualan obat antibiotik yang termasuk golongan obat keras secara bebas. Masyarakat masih dapat memperoleh obat keras secara bebas tanpa resep dokter meskipun telah dilarang oleh undang-undang yang berlaku, yaitu Undang-undang Obat Keras St. No. 419 tgl. 22 Desember 1949. Pada pasal 1 undang-undang tersebut juga disebutkan yang dimaksud dengan obat keras adalah termasuk obat-obatan yang mempunyai khasiat mendesinfeksikan tubuh manusia seperti antibiotik Oleh karena masih banyak masyarakat di Kelurahan Tanjung Merdeka, Makassar yang tidak rasional dalam menggunakan obat antibiotik, maka perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat berdasarkan jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan dan status ekonomi.

Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat kelurahan Tanjung Merdeka terhadap penggunaan antibiotik berdasarkan jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan dan status ekonomi.

Metode Penelitian :Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif dengan menggunakan

Page 2: abstrak penelitian ikm

desain studi deskriptif obeservasional. Dalam penelitian ini melibatkan 116 responden yang dikumpulkan menggunakan teknik consecutive sampling. Pada sampel penelitian diberikan kuesioner dan diberikan kesempatan bertanya apabila ada hal yang tidak diketahui.

Hasil : Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa tingkat pengetahuan tentang antibiotik di warga Tanjung Merdeka adalah baik dengan proporsi tingkat pengetahuan baik sebesar 40,52%, tingkat pengetahuan sedang sebesar 37,07% dan tingkat pengetahuan rendah sebesar 22,41%. Dari hasil penelitian juga ditemukan bahwa warga Tanjung Merdeka sebagian besar tergolong bersikap sedang terhadap antibiotik dengan proporsi sikap baik sebesar 48,28%, sikap sedang sebesar 51,72%. Lalu, untuk tingkat perilaku di warga Tanjung Merdeka tergolong kurang dengan proporsi perilaku baik sebesar 31,03%, perilaku sedang sebesar 16,38% dan perilaku kurang sebesar 52,59%.

Kesimpulan dan saran :Kesimpulan penelitian ini yaitu masyarakat warga kelurahan Tanjung Merdeka Makassar memiliki tingkat pengetahuan yang baik mengenai antibiotik, namun tingkat pengetahuan ini tidak diikuti dengan sikap dan perilaku yang baik pula. Dengan demikian, disarankan agar masyarakat mengimplementasikan pengetahuan mengenai antibiotik menjadi sikap dan perilaku yang benar terhadap penggunaan antibiotik di kehidupan sehari-hari, bagi puskesmas untuk memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang penggunaan antibiotik yang benar, dan bagi institusi terkait agar lebih mengawasi peredaran antibiotik

Kata Kunci : tingkat pengetahuan, sikap, perilaku, jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, status ekonomi, antibiotik.

Daftar Pustaka :38 (1998-2015).

Page 3: abstrak penelitian ikm

ABSTRACTBackground: Self-medication with antibiotics has become increasingly widespread critical issue around the world. One is the increased resistance of germs to antibiotics. This resulted in ineffective treatment, increased patient morbidity and mortality and increased health care costs of patients. These impacts must be addressed effectively so as to consider the principle of the use of antibiotics should be appropriate disease indications, dosage, route of administration with interval, duration of administration, effectiveness, quality, safety, and price. The use of antibiotics is influenced by various factors, such as the knowledge of physicians and patients about antibiotics, the status of the economy, society and the conditions of service characteristics of the health system, the regulatory environment in a country. Antibiotics are used freely without a prescription, often causing errors in its use, among others, often do not take their drugs and did not complete the treatment, because they feel cured or unable to pay for treatment until completion. These conditions led to the completion of the process of eradication of bacteria, which cause mutations in the germ process, thus becoming resistant to antibiotics. In Indonesia, the misuse of antibiotics is supported by the sale of many antibiotic drugs which belonged to hard drugs freely. People are still able to obtain free prescription drugs without a prescription although it has been banned by law in force, namely Undang-Undang Obat Keras St. No. 419 th. December 22, 1949. In Article 1 of the law also mentioned is the hard drugs include drugs that have properties decontaminate the human body such as antibiotics is therefore still a lot of people in the village of Tanjung Merdeka, Makassar is irrational in using antibiotics, it is necessary to investigate the level of knowledge, attitudes and behavior based on gender, age, educational level and economic status.

Objective: This study aimed to determine the level of knowledge, attitudes and behavior towards the village of Tanjung Merdeka antibiotic use based on gender, age, educational level and economic status.Methods: This study included descriptive research by using descriptive observational study designs. In this study involving 116 respondents were collected using consecutive sampling technique. In the study sample was given a questionnaire and given the opportunity to ask if there are things that are unknown.

Results: Based on the results of the study found that the level of knowledge about antibiotics in residents of Tanjung Merdeka is good with a good level of knowledge of the proportion of 40.52%, moderate knowledge level of 37.07% and a low knowledge level of 22.41%. From the results of the study also found that residents of Tanjung Merdeka mostly classified as having moderate attitude towards antibiotics with a good attitude proportion of 48.28%, amounting to 51.72% moderate attitude. Then, to the level of behavior in residents of Tanjung Merdeka relatively less with good behavior proportion of 31.03%, moderate behavior amounted to 16.38% and 52.59% for poor behavior.

Conclusions and recommendations: The conclusion of this research that village residents of Tanjung Merdeka Makassar has a good level of knowledge of the antibiotic, but the level of knowledge is not followed by a good attitude and good behavior. Thus, it is suggested that people implementing knowledge about antibiotics into the correct attitude and behavior towards the use of antibiotics in everyday life, for health centers to provide counseling to the public about the correct use of antibiotics, and for related institutions to better supervise the circulation of antibiotics\

Page 4: abstrak penelitian ikm

Keywords: knowledge, attitude, behavior, gender, age, education level, economic status, antibiotics.

Bibliography: 38 (1998-2015).