ABSTRAK Kapsel

2
ABSTRAK (A) MUHAMMAD RASYID RIDHO (2014000096), MUTIARA NUR FITRIA LESTARI (2014000097), NADYA WICAKSANA (2014000098), NAELI FAUZIAH (2014000099), NATALIA YUNOVAN (2014000100) (B) Strategi Pengelolaan Cash Flow Apotek (C) i + 14 halaman (D) Kata Kunci : Apotek, Laporan Keuangan, Cash Flow (E) Berdasarkan peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 1027/Menkes/SK/IX/2004, yang dimaksud dengan apotek adalah adalah suatu tempat tertentu, tempat dilakukan pekerjaan kefarmasian dan penyaluran sediaan farmasi, perbekalan kesehatan lainnya kepada masyarakat. Dipandang dari segi bisnis, bagi apoteker apotek tidak hanya menjadi tempat dilakukannya pekerjaan kefarmasian, tapi juga tempat untuk berwirausaha. Apotek sebagai tempat beriwirausaha berarti bahwa, selain untuk menjalankan praktik profesi juga untuk mencari keuntungan. Untuk itulah diperlukan manajemen keuangan yang baik pada pelaksanaannya. Implementasi yang baik dari manajemen keuangan ditandai dengan adanya laporan keuangan di apotek, salah satunya dengan cash flow. Laporan ini akan memberitahukan aliran kas masuk dan keluar. Jika kas masuk lebih besar dari kas keluar,artinya cash flow positif atau surplus. Tetapi, jika kas masuk lebih kecil dari kas keluar, artinya cash flow negatif atau defisit. Untuk itu, diperlukan strategi yang tepat agar tidak terjadi defisit, seperti dengan mengatur jadwal pengajuan piutang, memperpanjang utang dagang, memanfaatkan insentif pembayaran dini, seimbangkan landasan pelanggan, memeriksa harga penjualan yang ditetapkan, tidak membeli persediaan dari satu pemasok saja, membentuk kerja sama dalam pembelian, memperketat inventaris, merundingkan kebijakan dari pemasok dan asuransi, menjaga pengeluaran biaya yang tinggi dari sumber daya dan energi.

description

kapsel

Transcript of ABSTRAK Kapsel

ABSTRAK(A) MUHAMMAD RASYID RIDHO (2014000096), MUTIARA NUR FITRIA LESTARI (2014000097), NADYA WICAKSANA (2014000098), NAELI FAUZIAH (2014000099), NATALIA YUNOVAN (2014000100)

(B) Strategi Pengelolaan Cash Flow Apotek

(C) i + 14 halaman

(D) Kata Kunci : Apotek, Laporan Keuangan, Cash Flow

(E) Berdasarkan peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 1027/Menkes/SK/IX/2004, yang dimaksud dengan apotek adalah adalah suatu tempat tertentu, tempat dilakukan pekerjaan kefarmasian dan penyaluran sediaan farmasi, perbekalan kesehatan lainnya kepada masyarakat. Dipandang dari segi bisnis, bagi apoteker apotek tidak hanya menjadi tempat dilakukannya pekerjaan kefarmasian, tapi juga tempat untuk berwirausaha. Apotek sebagai tempat beriwirausaha berarti bahwa, selain untuk menjalankan praktik profesi juga untuk mencari keuntungan. Untuk itulah diperlukan manajemen keuangan yang baik pada pelaksanaannya. Implementasi yang baik dari manajemen keuangan ditandai dengan adanya laporan keuangan di apotek, salah satunya dengan cash flow. Laporan ini akan memberitahukan aliran kas masuk dan keluar. Jika kas masuk lebih besar dari kas keluar,artinya cash flow positif atau surplus. Tetapi, jika kas masuk lebih kecil dari kas keluar, artinya cash flow negatif atau defisit. Untuk itu, diperlukan strategi yang tepat agar tidak terjadi defisit, seperti dengan mengatur jadwal pengajuan piutang, memperpanjang utang dagang, memanfaatkan insentif pembayaran dini, seimbangkan landasan pelanggan, memeriksa harga penjualan yang ditetapkan, tidak membeli persediaan dari satu pemasok saja, membentuk kerja sama dalam pembelian, memperketat inventaris, merundingkan kebijakan dari pemasok dan asuransi, menjaga pengeluaran biaya yang tinggi dari sumber daya dan energi.

(F) Daftar Rujukan : 3 buah

(G) Dra. Titiek Martati, M.Si, Apt.

(H) 2014