Paper Kapsel RFID

52
Paper Kapita Selekta Perkembangan Teknologi RFID (Radio Frequency Identification) 1. Pendahuluan Perkembangan teknologi yang begitu pesat pada beberapa tahun terakhir ini sangat mempengaruhi iklim bisnis di seluruh belahan dunia. Saat ini teknologi merupakan pendukung utama bagi setiap bisnis untuk meningkatkan kualitasnya atau sekedar untuk bertahan di era globalisasi. Setiap lini di dunia bisnis selalu erat kaitanya dengan teknologi. Mulai dari proses produksi hingga proses pendistribusian tidak akan lepas dari teknologi. Perkembangan teknologi ini merupakan tantangan bagi para pelaku bisnis. Mereka mempunyai dua pilihan, yaitu apakah akan menerapkan teknologi dalam dunia bisnis mereka atau tetap bertahan dengan sistem bisnis yang konvensional. Secara tidak langsung hal ini mengakibatkan pergeseran dari seorang entrepreneur menjadi seorang technopreneur. Orang yang siap dan mampu menggabungkan teknologi dengan bisnis yang mereka jalankan inilah yang disebut dengan technopreneur. Banyak sekali keuntungan yang didapatkan jika kita bisa memasukan unsur-unusur teknologi ke dalam sistem bisnis yang ada. Mulai dari kemudahan produksi, efesiensi dan 1 © Arif Budiarto

Transcript of Paper Kapsel RFID

Page 1: Paper Kapsel RFID

Paper Kapita Selekta

Perkembangan Teknologi RFID (Radio Frequency Identification)

1. Pendahuluan

Perkembangan teknologi yang begitu pesat pada beberapa tahun terakhir ini

sangat mempengaruhi iklim bisnis di seluruh belahan dunia. Saat ini teknologi

merupakan pendukung utama bagi setiap bisnis untuk meningkatkan kualitasnya

atau sekedar untuk bertahan di era globalisasi. Setiap lini di dunia bisnis selalu erat

kaitanya dengan teknologi. Mulai dari proses produksi hingga proses

pendistribusian tidak akan lepas dari teknologi.

Perkembangan teknologi ini merupakan tantangan bagi para pelaku bisnis.

Mereka mempunyai dua pilihan, yaitu apakah akan menerapkan teknologi dalam

dunia bisnis mereka atau tetap bertahan dengan sistem bisnis yang konvensional.

Secara tidak langsung hal ini mengakibatkan pergeseran dari seorang entrepreneur

menjadi seorang technopreneur. Orang yang siap dan mampu menggabungkan

teknologi dengan bisnis yang mereka jalankan inilah yang disebut dengan

technopreneur. Banyak sekali keuntungan yang didapatkan jika kita bisa

memasukan unsur-unusur teknologi ke dalam sistem bisnis yang ada. Mulai dari

kemudahan produksi, efesiensi dan efektifitas sumber daya, hingga kemudahan

akses dalam proses pendistribusian.

Seorang technopreneur juga merupakan orang yang bisa memanfaatkan

berbagai peluang dari pesatnya perkembangan di dunia teknologi. Bagi sebagian

orang mungkin peluang-peluang tersebut tidak nampak sama sekali, tapi bagi

technopreneur peluang itu seolah-olah justru datang menghampiri mereka. Salah

satunya adalah dengan memanfaatkan internet sebagai sarana untuk melakukan

proses penjualan barang atau yang biasa disebut dengan toko online. Dengan

banyaknya kemudahan yang didapat melalui toko online, maka tidak heran jika

sekarang banyak sekali ditemukan toko online di dunia maya.

Pembahasan mengenai technopreneurship dan toko online inilah yang

menjadi fokus utama dalam paper ini.

1

© Arif Budiarto

Page 2: Paper Kapsel RFID

Paper Kapita Selekta

Perkembangan Teknologi RFID (Radio Frequency Identification)

2. Tujuan dan Manfaat

2.1 Tujuan

Tujuan dari paper ini adalah :

- Membahas secara umum istilah RFID.

- Menjelaskan berbagai penerapan RFID dalam kehidupan sehari-

hari.

2.2 Manfaat

Adapun manfaat yang ingin dicapai dengan adanya paper ini adalah :

- Menjelaskan secara umum kepada pembaca tentang

perkembangan RFID.

- Memberikan pembaca pengetahuan tentang berbagai penerapan

RFID.

- Memberikan inspirasi dan motivasi bagi pembaca untuk berani

melakukan eksperimen dalam bidang RFID.

3. Permasalahan

Setiap kita belanja di Supermarket pasti saat akan melakukan pembayaran,

orang yang bertugas di cashier melakukan scanning terhadap barang-barang yang

kita beli. Scanning itu lebih tepatnya dilakukan pada sekumpulan garis yang berada

dalam kemasan barang yang kita beli atau sering disebut dengan barcode. Sampai

saat ini teknologi barcode ini memag masih banyak sekali digunkan, tidak hanya

dalam supermarket tapi tiket pun menggunakan teknologi tersebut. Tetapi setelah

dikaji lebih dalam penggunaan teknologi barcode ini sebenarnya masih terdapat

beberapa kelemahan. Salah satunya adalah barcode yang tertera di kemasan barang

atau pada selembar tiket akan gampang sekali rusak dan jika barcode tersebut rusak

maka saat dilakukan scanning, barcode tersebut tidak akan terbaca oleh komputer.

Sebagai solusi nya sekarang telah hadir teknologi yang dapat menutupi

kekurangan teknologi barcode, yaitu RFID (Radio Frequency Identification).

2

© Arif Budiarto

Page 3: Paper Kapsel RFID

Paper Kapita Selekta

Perkembangan Teknologi RFID (Radio Frequency Identification)

Sebenarnya tidak hanya menutupi kekurangan, tetapi RFID bahkan memberikun

banyak fitur baru yang memberikan kemudahan tetapi dengan kualitas tetap terjaga.

Teknologi RFID ini sekarang sedang dikembangkan untuk diterapkan diberbagai

bidang. Hal ini tidak lain adalah untuk memberikan kemudahan dalam setiap

transaksi yang dilakukan oleh manusia.

4. Pembahasan

4.1 Sejarah RFID

Di tahun 1946, Léon Theremin menemukan alat mata-mata untuk

pemerintah Uni Soviet yang dapat memancarkan kembali gelombang radio

dengan informasi suara. Gelombang suara menggetarkan sebuah diafrakma

(diaphragm) yang merubah sedikit bentuk resonator, yang kemudian

memodulasi frekuensi radio yang terpantul. Walaupun alat ini adalah sebuah

alat pendengar mata-mata yang pasif dan bukan sebuah kartu/label identitas,

alat ini diakui sebagai benda pertama dan salah satu nenek-moyang teknologi

RFID. Beberapa publikasi menyatakan bahwa teknologi yang digunakan

RFID telah ada semenjak awal era 1920-an, sementara beberapa sumber

lainnya menyatakan bahwa sistem RFID baru muncul sekitar akhir era 1960-

an.

Sebuah teknologi yang lebih mirip, IFF Transponder, ditemukan oleh

Inggris di tahun 1939, dan secara rutin digunakan oleh tentara sekutu di

Perang Dunia II untuk mengidentifikasikan pesawat tempur kawan atau

lawan. Transponder semacam itu masih digunakan oleh pihak militer dan

maskapai penerbangan hingga hari ini. Karya awal lainnya yang

mengeksplorasi RFID adalah karya tulis ilmiah penting Harry Stockman pada

tahun 1948 yang berjudul Communication by Means of Reflected Power

(Komunikasi Menggunakan Tenaga Pantulan) yang terbit di IRE, halaman

1196?1204, Oktober 1948. Stockman memperkirakan bahwa riset dan

3

© Arif Budiarto

Page 4: Paper Kapsel RFID

Paper Kapita Selekta

Perkembangan Teknologi RFID (Radio Frequency Identification)

pengembangan yang lebih serius harus dilakukan sebelum problem-problem

mendasar di dalam komunikasi tenaga pantulan dapat dipecahkan, dan

sebelum aplikasi-aplikasi (dari teknologi ini) dieksplorasi lebih jauh.

Paten Amerika Serikat nomor 3,713,148 atas nama Mario Cardullo di

tahun 1973 adalah nenek moyang pertama dari RFID modern; sebuah

transponder radio pasif dengan memori ingatan. Alat pantulan tenaga pasif

pertama didemonstrasikan di tahun 1971 kepada Perusahaan Pelabuhan New

York (New York Port Authority) dan pengguna potensial lainnya. Alat ini

terdiri dari sebuah transponder dengan memori 16 bit untuk digunakan sebagai

alat pembayaran bea. Pada dasarnya, paten Cardullo meliputi penggunaan

frekuensi radio, suara dan cahaya sebagai media transmisi. Rencana bisnis

pertama yang diajukan kepada para investor di tahun 1969 menampilkan

penggunaan teknologi ini di bidang transportasi (identifikasi kendaraan

otomotif, sistem pembayaran tol otomatis, plat nomor elektronik, manifest

[daftar barang] elektronik, pendata rute kendaraan, pengawas kelaikan

kendaraan), bidang perbankan (buku cek elektronik, kartu kredit elektronik),

bidang keamanan (tanda pengenal pegawai, pintu gerbang otomatis, pengawas

akses) dan bidang kesehatan (identifikasi dan sejarah medis pasien).

Demonstrasi label RFID dengan teknologi tenaga pantulan, baik yang pasif

maupun yang aktif, dilakukan di Laboratorium Sains Los Alamos di tahun

1973. Alat ini diperasikan pada gelombang 915 MHz dan menggunakan label

yang berkapasitas 12 bit. Paten pertama yang menggunakan kata RFID

diberikan kepada Charles Walton di tahun 1983 (Paten Amerika Serikat

nomor 4,384,288).

4.2 Pengertian RFID

RFID adalah kepanjangan dari Radio Frequency Identification.

Biasanya RFID dikenal sebagai smart tags dan spy chips. RFID adalah bentuk

4

© Arif Budiarto

Page 5: Paper Kapsel RFID

Paper Kapita Selekta

Perkembangan Teknologi RFID (Radio Frequency Identification)

umum untuk teknologi yang menggunakan gelombang radio untuk

mengidentifikasi manusia atau objek secara otomatis. Metode yang paling

sering digunakan adalah untuk menyimpan serial number yang menunjukkan

identitas seseorang atau benda, pada sebuah microchip yang disertakan pada

antena (chip dan antena adalah RFID transponder atau sebuah tag RFID).

Antena memampukan chip untuk mentransmisikan informasi identifikasi

kepada reader. Kemudian reader mengubah pantulan gelombang radio dari

tag RFID kedalam informasi digital yang dapat dilewati pada komputer yang

akan menggunakannya.

Teknologi aktif chip, dimana chip tersebut diberi tenaga dengan

menggunakan battery dan daya yang dibutuhkan sangat kecil, sehingga dari

chip yang menggunakan battery tersebut dapat bertahan cukup lama (sampai

battery habis). Kelebihan daripada aktif chip adalah jarak jangkauan untuk

alat pembacaan data dapat membaca data yang terdapat didalam chip dari

jarak yang cukup jauh, namun kelemahannya adalah ukuran akan menjadi

besar karena terdapat battery tambahan.

Teknologi pasif chip, dimana chip ini tidak menggunakan tenaga

battery (sumber energi diambil dari frekuensi yang dipancarkan oleh alat

pemancar, dimana sistem kerjanya sama dengan lampu pada handphone yang

menyala jika terdapat panggilan masuk), sehingga chip tersebut dapat

dipergunakan selama-lamanya. Namun, kelemahan dari chip tipe ini adalah

jarak jangkauan untuk alat pembaca data dapat membaca data yang terdapat

didalam chip hanya berjarak beberapa sentimeter. Untuk meningkatkan jarak

baca pada chip tipe ini adalah dengan menambahkan antena eksternal pada

chip RFID tersebut.

Kegunaan dari sistem RFID ini adalah untuk mengirimkan data dari

piranti portable, yang dinamakan tag, dan kemudian dibaca oleh RFID reader

dan kemudian diproses oleh aplikasi komputer yang membutuhkannya. Data

5

© Arif Budiarto

Page 6: Paper Kapsel RFID

Paper Kapita Selekta

Perkembangan Teknologi RFID (Radio Frequency Identification)

yang dipancarkan dan dikirimkan bisa berisi beragam informasi, seperti ID,

informasi lokasi atau informasi lainnya seperti harga, warna, tanggal

pembelian dan lain sebagainya. Penggunaan RFID untuk maksud tracking

pertama kali digunakan sekitar tahun 1980 an. RFID dengan cepat mendapat

perhatian karena kemampuannya dalam men-tracking atau melacak objek

yang bergerak. Seiring dengan perkembangan teknologi, maka teknologi

RFID sendiripun juga berkembang sehingga nantinya penggunaan RFID bisa

digunakan untuk kehidupan sehari-hari. Dalam suatu sistem RFID sederhana,

suatu objek dilengkapi dengan tag yang kecil dan murah. Tag 3 tersebut berisi

transponder dengan suatu chip memori digital yang di dalamnya berisi sebuah

kode produk yang sifatnya unik. Sebaliknya, interrogator, suatu antena yang

berisi transceiver dan decoder, memancarkan sinyal yang bisa mengaktifkan

RFID tag sehingga dia dapat membaca dan menulis data ke dalamnya. Ketika

suatu RFID tag melewati suatu zone elektromagnetis, maka dia akan

mendeteksi sinyal aktivasi yang dipancarkan oleh reader. Reader akan men-

decode data yang ada pada tag dan kemudian data tadi akan diproses oleh

komputer. Contoh misalnya buku-buku yang ada pada perpustakaan. Pintu

security bisa mendeteksi buku-buku yang sudah dipinjam atau belum. Ketika

seorang user mengembalikan buku, security bit yang ada pada RFID tag buku

tersebut akan di-reset dan record-nya di ILS secara otomatis akan di-update.

Pada beberapa solusi yang berbasis RFID maka slip pengembaliannya bisa di-

generate secara otomatis pula. RFID juga mempermudah orang untuk

menyortir barang.

4.3 Barcode vs RFID

Perubahan demi perubahan yang terjadi dari suatu zaman ke zaman

Teknologi Radio Frequency Identification (RFID) merupakan inti dari sebuah

Contactless Smart Card (CSC). Oleh karenanya diperlukan pengetahuan

6

© Arif Budiarto

Page 7: Paper Kapsel RFID

Paper Kapita Selekta

Perkembangan Teknologi RFID (Radio Frequency Identification)

mengenai teknologi RFID untuk mendalami teknologi CSC. Pembahasan

mengenai teknologi RFID pada bab ini akan ditinjau secara meluas dan tidak

dibatasi pada aplikasi Smart Card.Teknologi RFID pada dasarnya merupakan

teknologi identifikasi secara mandiri (baca: automatis). Pembahasan mengenai

teknologi ini tak lepas dari teknologi identifikasi automatis lainnya yang

sudah ada khususnya Barcode. Barcode merupakan teknologi Identifikasi

yang cukup luas digunakan dan kini mulai tergeser fungsinya oleh teknologi

RFID. Sehingga, pembahasan RFID tidak akan lepas dari keberadaan Barcode

khususnya pada bidang manajemen barang dan produk.

Barcode merupakan produk Auto-ID yang pertama kali digunakan

secara meluas terutama untuk identifikasi barang dan produk. Teknologi ini

dimanfaatkan dengan menempelkan barang atau produk dengan suatu kode

digital berbentuk label Barcode. Kode tersebut terhubung dengan basis data

yang kemudian merepresentasikan keberadaan barang atau produk.

Barcode sebagai teknologi identifikasi pada implementasinya telah

terbukti memberikan kontribusi efisiensi dan efektifitas cukup tinggi. Tetapi,

hal ini tak terlepas dari kelemahannya yaitu kendala optis yang cukup

mengganggu. Kelemahan ini disebabkan oleh kharakteristik cahaya yang

memerlukan kondisi tertentu untuk dapat digunakan. Setidaknya diperlukan

kondisi tatap muka (Line of Sight –LOS), posisi pembacaan yang benar dan

label kode yang bersih untuk pembacaan barcode yang sempurna. Bila salah

satu kondisi tidak terpenuhi maka identifikasi akan gagal.

Perbandingan kemampuan RFID dengan Barcode

Barcode RFID pasif

Kondisi Baca Line of Sight (LOS) Non-Los

Posisi bacaVertikal atau horisontal

dengan toleransi tertentu

Bebas, segala kondisi

memenuhi

7

© Arif Budiarto

Page 8: Paper Kapsel RFID

Paper Kapita Selekta

Perkembangan Teknologi RFID (Radio Frequency Identification)

Kecepatan Baca Relative (2-5 detik)< 100 milidetik

per item

Jarak baca

maksimum± 7 cm (pendek)

± 30 cm (pendek)

± 3 m (menengah)

± 10 m (jauh)

Kemampuan Baca saja Baca dan/atau tulis

Kapasitas memori kecil hingga 64kB atau lebih

Proses pembacaanPer item, proses satu per

satu

Multi item (100 unit) per

proses

Kondisi buruk

(debu, air )

Merusak label barcode,

pembacaan errorTidak berpengaruh

Kemudahan duplikasi Mudah hampir mustahil

4.4 Jenis-jenis RFID

Macam-macam RFID dapat berdasarkan atas :

a) Frekuensi

Berdasarkan frekuensi yang dipakai menggunakan label RFID.

Setiap laberl RFID dibuat agar beroperasi pada frekuensi tertentu.

Terdapat pengelompokan menjadi 4 katergori yaitu :

8

© Arif Budiarto

Kode Frekuensi Range RFID use

LF Low Frequency 30 kHz to 300 kHz 125kHz

HF High Frequency 3 MHz to 30 MHz 13,56 MHz

VHF Very High

Frequency

30 MHz to 300

MHz

Not used for RFID

UHF Ultra High

Frequency

300 MHz to 3 GHz 868 MHz, 915

MHz

Page 9: Paper Kapsel RFID

Paper Kapita Selekta

Perkembangan Teknologi RFID (Radio Frequency Identification)

b) Sumber Energi

Berdasarkan sumber energi terdapat 3 jenis label RFID dengan

penggunaan yang berbeda. Berikut ringkasan tabel sumber energi RFID :

Tipe Karakteristik

Aktif Semi Pasif Pasif

Sumber energi Baterai pada label Baterai untuk menjalankan chip. Energi gelombang radio dari reader untuk komunikasi hanya di dalam jangkauan reader

Energi gelombang radio dari reader untuk menjalankan chip dan komunikasi

Ketersediaan sinyal gelombang radio

Selalu ada 100 feet Rendah Hanya di dalam jangkauan reader, kurang dari 10 feet

Kekuatan sinyal Tinggi Rendah Sangat rendah

Kebutuhan sinyal yang kuat

Sangat rendah Sangat tinggi

Bidang penerapan

Berguna untuk label barang yang bernilai tinggi untuk di-scan dalam jarak, misal mobil

Berguna untuk barang yang bervolume tinggi, dan bisa di-scan dalam arak dekat, misal perdagangan ritel

c) Kemampuan dibaca dan ditulis

Berdasarkan kemampuan dibaca dan ditulisnya RFID

dikelompokkan sebagai berikut :

Read Only label berisi nomor unik yang tidak dapat diubah

WORM Write Once Read Many – dimungkinkan untuk

mengkodekan mengisi untuk pertama kali, dan kemudian

data/kode tersebut terkunci dan tidak dapat diubah

9

© Arif Budiarto

Page 10: Paper Kapsel RFID

Paper Kapita Selekta

Perkembangan Teknologi RFID (Radio Frequency Identification)

Read/Write dimungkinkan untuk mengisi dan memperbaharui

informasi di dalamnya

Terdapat juga kategorisasi lain :

Read-only : data yang disimpan dapat dibaca, tidak dapat

diubah

Read / Write : dapat dibaca, ditulis atau ditulis ulang

Kombinasi keduanya : sebagian data tersimpan secara

permanent, sebagian sisanya dapat diakses, ditulis, dan

diperbaharui datanya

d) Fungsi

Label RFID folio terdiri dari 3 bagian :

Bagian yang dapat dikunci untuk identifikasi barang

Bagian yang dapat ditulis ulang untuk penggunaan khusus oleh

perpustakaan

Bagia yang berfungsi sekuriti untuk anti pencurian barang

4.5 Komponen Dasar Sistem RFID

Ada tiga komponen dasar sistem RFID yaitu tag, reader, dan

controller. Tag dan reader berkomunikasi menggunakan gelombang radio.

Saat suatu objek yang telah ditempeli tag memasuki zona baca dari suatu

reader, maka gelombang radio yang dipancarkan oleh reader tersebut akan

membangkitkan/ mengaktifkan suatu sirkuit pada tag yang lalu akan

memancarkan/mentransmisikan informasi apa yang disimpan di tag tersebut.

10

© Arif Budiarto

Page 11: Paper Kapsel RFID

Paper Kapita Selekta

Perkembangan Teknologi RFID (Radio Frequency Identification)

Tag dapat berisi berbagai macam informasi seperti nomor seri, timestamp,

instruksi konfigurasi, dan lain-lain. Setelah reader mendapatkan informasi

yang dimiliki suatu tag, informasi tersebut akan dikirim ke controller melalui

berbagai koneksi yang mungkin (bisa melalui kabel, wireless LAN, internet,

atau bluetooth). Controller kemudian akan menggunakan informasi yang

didapat untuk berbagai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Misalnya

controller dapat saja hanya menyimpan data tersebut di database inventorisnya

atau bisa juga mengatur agar barang yang ditempeli tag tersebut dikirim ke

tempat tertentu. Suatu sistem RFID dapat terdiri dari banyak reader yang

dapat dihubungkan ke suatu controller yang berdiri sendiri ataupun bekerja

sama dengan controller lainnya.

Gambar Komponen Dasar Sistem RFID

a) Tag

Fungsi utama suatu tag adalah untuk menyimpan data dan juga

menransmisikannya ke reader. Tag bisa dikelompokkan menjadi :

- Tag aktif, adalah tag yang memiliki sumber tenaga(baterai) sendiri,

sehingga mampu mentransmisikan sinyal radio berisi data/informasi

yang dikandungnya

- Tag pasif, adalah tag yang tidak memiliki baterai, tag pasif

mendapatkan tenaga dari sinyal radio yang dipancarkan oleh reader

sehingga ia hanya bisa mentransmisikan sinyal saat dia telah terbaca

oleh sinyal yang dikirim oleh reader.

11

© Arif Budiarto

Page 12: Paper Kapsel RFID

Paper Kapita Selekta

Perkembangan Teknologi RFID (Radio Frequency Identification)

- Battery-assist-tag, adalah tag yang memiliki baterai yang digunakan

bukan untuk mentransmisikan sinyal tetapi hanya untuk memberi

tenaga pada rangkaian elektroniknya

- Read only tag, adalah tag yang memiliki memory yang hanya bisa

dibaca. Tag ini sama dengan barcode yang hanya diprogram sekali

dan tak bisa diubah.

- Read-write tag, adalah tag yang memiliki memory yang dapat dibaca

dan ditulisi nsehingga informasi didalamnya dapat diubah. Tag ini

sering juga disebut "smart tag ".

-

Tiap-tiap jenis tag yang akan digunakan tentunya harus sesuai

dengan keperluan sistem yang akan dikembangkan. Juga bentuk fisik tag

yang dipilih. Misalnya, tag pasif, kaena murah, dapat digunakan /

ditempel pada hewan ternak yang jumlahnya banyak, untuk mengetahui

jumlah total dan mencegah kehilangan. Sementara tag aktif dapat

digunakan di benda-benda inventoris berharga seperti laptop dll, juga

pada ID card yang dapat berisi berbagai macam informasi seperti nomor

ID, jabatan, alamat email, kontak, dll.

b) Reader

Reader / interrogator bertindak sebagai jembatan antara tag dan

controller, beberapa fungsi reader antara lain :

- membaca data yang terdapat pada tag

- menulis/mengisi data ke tag (aktif tag)

- mengalirkan data dari dan ke controller

- memberi tenaga pada tag (pasif tag)

12

© Arif Budiarto

Page 13: Paper Kapsel RFID

Paper Kapita Selekta

Perkembangan Teknologi RFID (Radio Frequency Identification)

RFID reader sejatinya adalah komputer kecil, yang terdiri atas tiga

komponen utama : antena, modul elektronik radio untuk dapat

berkomunikasi dengan tag, dan modul elektronik control yang berfungsi

untuk berkomunikasi dengan controller. Selain keempat fungsi standar

diatas, suatu reader yang lebih canggih dapat juga berfungsi :

mengimplementasikan mekanisme anti-collision diantara banyak tag

yang saling mengirim sinyal.

meng-autentifikasi tag untuk mencegah adanya pemalsuan atau akses

yang tidak sah terhadap sistem.

mengenkripsi data untuk menjaga integritas

Reader terdiri dari berbagai bentuk, standar, frekuensi kerja,

tergantung keperluan dari sistem.

c) Controller

Controller adalah "otak" dari semua sistem RFID. Controller

digunakan untuk sinkronisasi semua reader yang berada di sistem dan

sebagai pusat kontrol dan informasi. Controller dapat menggunakan

informasi yang dikirim oleh reader untuk :

- Menjaga inventaris dan menginformasikan ke suplier jika suatu jenis

inventaris tertentu diperlukan, seperti pada sistem aplikasi retail

- Melacak pergerakan suatu objek pada sistem, dan mungkin juga

mengarahkannya, misalnya pada conveyor dan sistem manufaktur

- Memverifikasi identitas dan memberi otoritas, misalnya pada sistem

pintu masuk tanpa kunci

- Mengurangi nilai suatu akun tertentu yang telah diisi sejumlah nilai

uang atau token sebelumnya, misalnya pada aplikasi POS (point of

sale), atau pada sistem taman hiburan.

13

© Arif Budiarto

Page 14: Paper Kapsel RFID

Paper Kapita Selekta

Perkembangan Teknologi RFID (Radio Frequency Identification)

4.6 Aplikasi RFID di Indonesia

Bermacam aplikasi yang bisa dikembangkan lewat perkawinan dua

teknologi yaitu RFID (Radio Frequency Identification) dengan teknologi

selular tentu menyisakan pertanyaan. Kapan aplikasi seperti di Jepang dan

Eropa bisa dinikmati publik di tanah air. Sebagai contoh transaksi melalui

perbankan, hingga kini pengguna ponsel di tanah air baru bisa menikmati

layanan mobile banking. Layanan ini sifatnya juga masih pasif, yakni

pengguna hanya bisa melakukan transaksi sebatas seperti memakai ATM

(Anjungan Tunai Mandiri). Jangankan untuk membayar belanjaan seperti di

hypermarket, untuk membeli karcis bioskop atau pertunjukan pun belum bisa.

Memang situasi ini banyak terkendala oleh banyak hal. Secara teknis,

pemakaian teknologi kawinan RFID dan selular membutuhkan perhitungan

bisnis yang matang. Tak bisa asal menerapkan teknologi ini, karena layanan

gabungan tersebut melibatkan banyak pihak, ujar Sarinanto. Perbankan,

vendor, operator, konten provider, lembaga keuangan non-perbankan, dan

kesiapan konsumen menjadi kunci berhasilnya layanan seperti ini.

Seperti Jepang yang kultur terhadap penggunaan ponsel begitu kuat,

layanan semacam FeliCa disambut hangat, ujar Sarinanto yang lulus doktor

dari Tokyo Institute of Technology ini. Meski situasi ini ibarat lingkaran yang

tak ketahuan ujung pangkalnya, tak berarti vendor penyedia solusi di tanah air

berdiam diri.

Ada dua skenario yang mungkin dikembangkan yakni membenamkan

modul RFID ke dalam ponsel atau menggunakan layanan yang disediakan

operator dengan me- generate barcode ke dalam ponsel. Dengan cara kedua,

14

© Arif Budiarto

Page 15: Paper Kapsel RFID

Paper Kapita Selekta

Perkembangan Teknologi RFID (Radio Frequency Identification)

pengguna ponsel yang ingin membeli sesuatu misalnya tinggal pesan ke

operator untuk kemudian memperoleh barcode. Barcode inilah yang kemudian

melalui teknologi RFID dipindai ke alat pembaca yang terhubung ke server

perusahaan yang bersangkutan.

Solusi terakhir ini beberapa waktu lalu disimulasikan HP (Hawlett

Packard) Indonesia dengan menawarkan solusi sistem 2D Barcode. Berbeda

dengan barcode satu dimensi yang ada pada barang-barang yang dijual di

swalayan, 2D barcode memungkinkan pengguna memperoleh keamanan lebih

tinggi. Hanya sayang karena menggunakan layar ponsel, citra yang didapatkan

bervariasi tergantung dari resolusi layar ponsel yang dipakai.

Kemudahan sistem ini adalah mobilitas karena dengan melakukan

permintaan dimana saja selama masih dalam daerah layanan operator maka

barcode 2D ini bisa dimunculkan. Bisa dibayangkan kemudahan sistem ini,

karena pengguna ponsel tak perlu lagi antre untuk sekadar membeli tiket

kereta api, karena tinggal menunjukkan 2D Barcode ini ke mesin pembaca

yang dipunyai perusahaan kereta api.

Praktis bukan? Solusi dari HP ini memang bukan sesuatu yang benar-

benar baru. Perusahaan penyedia solusi Lavasphere misalnya membuat

aplikasi untuk smartphone dengan cara memfoto barcode satu atau dua

dimensi. Dengan sekali klik perusahaan pemenang Best Enterprise

Application versi Ericsson Mobile Application Awards 2004 ini bisa

membaca barcode tersebut.

Dengan teknik seperti ini berbagai aplikasi bisa dikembangkan seperti

M-Commerce, mobile marketing and advertising, akses ke situs berbasis

HTML, XHTML, WAP, serta e-ticketing. Namun demikian, Sarinanto

15

© Arif Budiarto

Page 16: Paper Kapsel RFID

Paper Kapita Selekta

Perkembangan Teknologi RFID (Radio Frequency Identification)

mencatat bahwa perkembangan teknologi kakak-adik ini mutlak

membutuhkan kesiapan terutama di sisi implementasi RFID.

Meski harganya kini kian murah, namun sampai sekarang belum

banyak digunakan. Apalagi soal transaksi ini membutuhkan tingkat keamanan

tinggi, ujar Sarinanto. Pengguna ponsel di tanah air yangdidominasi prabayar

tentu sangat menyulitkan bila transaksi membutuhkan verifikasi yang nyata.

Tidak seperti di Jepang yang mayoritas pemakai ponsel adalah pengguna

paska bayar yang lebih jelas verifikasinya.

Dengan segala kemungkinan yang bisa dihasilkan dari perkawinan dua

teknologi ini, pengguna ponsel di tanah air tentu boleh berharap bisa

memanfaatkan kesaktian dua teknologi berbasis radio ini. Bila ini terjadi,

berjubel di depan loket kereta atau gedung pertunjukan yang seringkali

menjengkelkan tak bakal terjadi lagi.

4.7 Pemanfaatan RFID

Jika dulu untuk pelacakan kita menggunakan barcode, kini teknologi

RFID menjadi pilihan untuk tracking produk, hewan peliharaan, kendaraan

bahkan manusia. Salah satu alasannya adalah kemampuan baca tulis yang

dimiliki RFID yang memungkinkan penggunaan aplikasi secara interaktif.

Lalu sejauh mana RFID dapat digunakan dan dimanfaatkan untuk membantu

sebuah proses, disini akan dibahas beberapa penerapan RFID yaitu :

Pelacakan Produk

Teknologi ini telah diterapkan di Wal-mart sebagai

supermarket kelas dunia. Setiap produk diberi chip RFID sehingga

Wal-mart dapat mengetahui secara realtime keadaan tokonya, baik

16

© Arif Budiarto

Page 17: Paper Kapsel RFID

Paper Kapita Selekta

Perkembangan Teknologi RFID (Radio Frequency Identification)

stok barang yang dimiliki, tanggal expired produknya dan informasi

lainnya secara cepat dan akurat.

Pelacakan uang

Bank Sentral Eropa melaju dengan rencananya untuk

menanamkan tag RFID setipis rambut manusia di dalam serat uang

kertas Euro pada tahun 2005. Tag-tag tersebut memungkinkan

untuk mencatat informasi tentang setiap transaksi. Dengan

teknologi ini dapat digunakan sebagai cara untuk mencegah

pencucian uang, transaksi pasar gelap dan bahkan permintaan

kuitansi kosong dari koruptor.

Penerapan dalam jasa pengiriman barang

Perusahaan jasa pengiriman barang seperti FedEx dan

DHL dapat menerapkan teknologi RFID untuk mengetahui secara

realtime barang yang sedang dikirim, teknologi ini akan melakukan

tracking dengan cepat akan keberadaan barang sehingga pelanggan

yang mengirimkan barang dapat mengetahui sekarang barangnya

sudah sampai mana

Sebagai kartu cerdas

Jika sebuah kartu misalkan kartu pegawai dilengkapi dengan

chip RFID maka akan dengan mudah mendeteksi setiap kegiatan

karyawan, misalkan si A sedang dimana atau kehadiran karyawan.

Dengan semakin berkembangnya teknologi RFID ini, maka menjadi

tantangan tersendiri bagi Indonesia untuk mengembangkan dan

memanfaatkan teknologi ini agar tidak tertinggal dari negara lain

yang telah terlebih dahulu menggunakan teknologi ini.

17

© Arif Budiarto

Page 18: Paper Kapsel RFID

Paper Kapita Selekta

Perkembangan Teknologi RFID (Radio Frequency Identification)

Penerapan di Perpustakaan

Teknologi ini dapat digunakan untuk menggantikan

barcode yang ada ditiap buku di perpustakaan sehingga pihak

perpustakaan dapat mengetahui keberadaan buku dan jumlah buku

atau stok buku dengan cepat dan akan mempercepat waktu

peminjaman dan pengembalian buku.

4.8 Contoh Penerapan Teknologi RFID

Berikut ini adalah beberapa contoh penerapan teknologi RFID dalam

berbagai bidang.

a) Pemasangan Tag RFID di Gigi Untuk Pasien Beresiko Tinggi

I-Denti-fied Inc telah mengembangkan suatu sistem RFID  yang

sedang menunggu untuk dipatenkan. Sistem ini adalah pemasangan

tag/chip RFID di gigi, atau gigi palsu pasien. Saat pasien melakukan

kunjungan medis, rumah sakit, ambulans atau kantor dokter dilengkapi

dengan reader  RFID khusus yang dapat mengenali ID pada chip yang

dipasang di gigi pasien  dan menampilkan profil darurat medis pasien

tersebut melalui jalur  Internet yang aman.

 

 

Setelah terdaftar dalam sistem I-Denti-fied, pasien melengkapi

catatan kesehatan online pribadi dengan informasi dari dokter dan dapat

memperbarui catatan medis jika terjadi   perubahan terhadap obat, alergi

dan perubahan kondisi.

 

Perusahaan menyatakan bahwa  sistem I-Denti-fied tidak bisa

hilang atau dicuri, dan merupakan alternatif jangka panjang daripada

sistem yang banyak digunakan sekarang yaitu mengunakan  kalung, 18

© Arif Budiarto

Page 19: Paper Kapsel RFID

Paper Kapita Selekta

Perkembangan Teknologi RFID (Radio Frequency Identification)

gelang,  atau kartu untuk  identifikasi pasien.  Kartu , kalung dan gelang

tentunya  dapat hilang atau terlupakan.

 

Sistem ini dirancang untuk populasi individu  yang  berisiko

tinggi yaitu individu dengan penyakit kronis, termasuk demensia,

diabetes, penyakit jantung, kolesterol tinggi dan kebutuhan khusus

seperti autisme atau down syndrome.

b) Penggunaan RFID di Supply-Chain Industri Hortikultur

Sebuah pilot project  ambisius di Belanda, yang dikenal sebagai "

van Plant tot Klant" , sedang menguji seberapa baik teknologi RFID dapat

digunakan untuk mengurangi tenaga kerja dan meningkatkan efisiensi dan

keakuratan pengiriman tanaman pot di seluruh Eropa. Yayasan

Florilog(yang bertujuan untuk meningkatkan rantai pasokan hortikultura

dengan mengembangkan proyek-proyek yang berfokus pada peningkatan

efisiensi ), yang terletak di Honselersdijk, mendanai proyek atas

nama Productschap Tuinbouw, sebuah asosiasi Belanda yang terdiri dari

anggota industri hortikultura. Sistem, yang disediakan oleh  Interaxi ,

menggunakan tag RFID  EPC Gen 2 UHF untuk melacak tanaman-

tanaman  mulai dari dua growerdi Belanda, kemudian ke penyedia logistik

dan eksportir, ke pusat distribusi perusahaan transportasi, sebelum

akhirnya tanaman-tanaman tersebut dikirim ke pengecer.

 

 

 

Proyek, yang dimulai pada kuartal pertama tahun 2009, diikuti

oleh dua grower (perkebunan):  Oriental Group   , yang menghasilkan

tanaman bonsai, bambu dan tanaman-tanaman Asia lainnya,

19

© Arif Budiarto

Page 20: Paper Kapsel RFID

Paper Kapita Selekta

Perkembangan Teknologi RFID (Radio Frequency Identification)

dan Zuydgeest de Lier, yang menghasilkan Calandiva (a Kalanchoe

cultivar ) dan jenis tanaman yang berbunga lainnya. Tanaman-tanaman

dari kedua grower tersebut biasa  dibeli oleh pembeli di seluruh Eropa.

Zuydgeest dan Oriental Group mengirimkan tanaman dari rumah kaca

mereka ke pusat distribusi yang  dioperasikan oleh perusahaan

manajemen-logistik ,Sierteelt Direct, yang berbasis di kota tetangga

Naaldwijk. Di pusat distribusi  milik Sierteelt's , tanaman diurutkan sesuai

dengan pesanan, dan kemudian diangkut ke eksportir

seperti  Hamiplant  (masing-masing pengekspor mengirimkan produk ke

berbagai bagian Eropa, seperti Perancis atau Jerman). Para pekerja dari

Eksportir 'kemudian menyusun kembali troli berdasarkan pesanan

spesifik , dan perusahaan transportasi, seperti Breewel Transport   (yang

juga berpartisipasi dalam proyek pilot RFID ini), mengambil tanaman

melalui truk dan mengangkutnya ke pengecer di seluruh Eropa.

 

Eksportir atau perusahaan transportasi seringkali memiliki

pengetahuan yang sedikit tentang apa yang terjadi dengan mitra supply-

chain dan perusahaan logistik,  dan sering tidak siap ketika banyak

pesanan datang secara bersamaan , atau ada pesanan yang tidak tiba pada

saat yang diharapkan. Tanaman harus bergerak cepat di jalur supply-chain,

dan kurangnya informasi yang dikomunikasikan antar mitra supply-chain

dapat menyebabkan keterlambatan, serta biaya tambahan demi untuk

memenuhi kebutuhan yang tak terduga.

 

Untuk proyek ini , para peserta menggunakan  RFID untuk

membantu mereka melacak lokasi tanaman , dan untuk berbagi informasi

mengenai penerimaan dan pengiriman selanjutnya ke penerima

berikutnya. Informasi yang terus berubah ini disimpan di server milik

20

© Arif Budiarto

Page 21: Paper Kapsel RFID

Paper Kapita Selekta

Perkembangan Teknologi RFID (Radio Frequency Identification)

Interaxi. Mulai dari grower(perkebunan),  tag pasif UPM Raflatac EPC

Gen 2  dipasang di tiap baki yang berisi beberapa tanaman. Baki  tersebut

kemudian disimpan di troli yang dapat memuat beberapa baki. Troli juga

dilengkapi dengan tag EPC Gen2 dari Omni-ID. Saat menyimpan tanaman

di baki, para pekerja grower secara manual mengisi deskripsi pesanan ke

sistem, dan menghubungkan deskripsi tersebut dengan  nomor ID tag

pada baki dan troli, setelah itu baru tag (dalam hal ini label) dicetak

dengan printer dan ditempelkan pada baki.

Troli yang dipasangi tag EPC Gen 2 dari Omni-ID

 

Saat troli  dimuat ke truk dengan tujuan Sierteelt Direct (pusat

distribusi), troli-troli tersebut akan  melewati sebuah portal

RFID Motorola   (portal masing-masing terdiri dari satu reader dan delapan

antena - empat pada setiap sisi dari pintu dock), yang membaca ID pada

21

© Arif Budiarto

Page 22: Paper Kapsel RFID

Paper Kapita Selekta

Perkembangan Teknologi RFID (Radio Frequency Identification)

tag di troli dan baki , kemudian mentransmisikan  data melalui koneksi

kabel ke perangkat lunak Interaxi's, yang menghubungkan setiap nomor

ID dengan tanggal dan waktu.  Platform software Interaxi menggunakan

Microsoft Silverlight untuk antarmuka pengguna, dan Microsoft BizTalk

RFID Server 2009 untuk penyimpanan dan akses informasi pada server.

 

Software Interaxi membandingkan produk di troli dengan pesanan

dengan tujuan Sierteelt dan menampilkan sebuah daftar, bersama dengan

perbedaan (jika ada), pada layar yang dipasang di atas pintu dock. Pada

saat yang sama, software mengupdate status pesanan , menunjukkan apa

yang telah dikirim, dan waktu pengirimannya. Dengan cara itu, Sierteelt

kemudian dapat mengakses server dan mengetahui kapan troli  dikirimkan

dan menentukan kapan kemungkinan sampai di tujuan.

 

Ketika kiriman tiba di Sierteelt Direct,  troli akan  melewati lagi

portal  Motorola (ada dua portal disini,  satu untuk troli masuk, dan satu

lagi untuk troli yang keluar), pembacaan pada portal secara otomatis akan

mengupdate  sistem bahwa troli telah diterima. Troli-troli tersebut

kemudian  digabungkan bersama-sama dan dipindahkan melalui portal

kedua (portal keluar) menggunakan traktor traktor, portal kedua akan

mengupdate sistem  memperbarui sistem bahwa troli-troli tersebut akan

dikirim ke Hamiplant (eksportir) . Meskipun dalam kasus pilot project ini

semua produk dikirim ke Hamiplant, nantinya  jika sistem RFID telah

diperluas untuk mencakup eksportir lain, maka  layar di atas portal bisa

memperingatkan seorang sopir traktor jika ada kesalahan penempatan

troli, misalnya  troli yang  dimuat ke truk menuju eksportir yang salah.

 

22

© Arif Budiarto

Page 23: Paper Kapsel RFID

Paper Kapita Selekta

Perkembangan Teknologi RFID (Radio Frequency Identification)

Di Hamiplant, troli biasanya dibongkar dan dikemas ulang agar

sesuai dengan pesanan  pengecer tertentu . Oleh karena itu,  disini

dipasang tiga portal: satu di pintu masuk , satu di tempat  pengemasan dan

satu lagi di pintu keluar. Saat tag melewati portal, status troli dan nampan

di-update ke sistem sehingga dapat diakses oleh pihak yang

berkepentingan. Ketika tanaman-tanaman  dibongkar dan dikemas ulang,

maka tag akan diisi informasi baru, dan software kemudian akan

membandingkan  item apa saja  yang harus dimuat ke troli, sehingga

memastikan pesanan diisi sesuai tujuannya. Baki tersebut kemudian

dihubungkan  dengan tag RFID di troli yang  baru.

 

Portal di tempat "repackage" di Hamiplant

 

23

© Arif Budiarto

Page 24: Paper Kapsel RFID

Paper Kapita Selekta

Perkembangan Teknologi RFID (Radio Frequency Identification)

Di pintu keluar  Hamiplant, troli-troli  dimuat ke truk yang

dioperasikan oleh Breewel Transport, yang juga memasang portal RFID di

dua fasilitasnya. Satu portal terletak di pusat distribusi Breewel di

Hazeldonk, Belanda, dimana pesanan dikirim langsung ke pengecer. Yang

lain terletak di Paris Breewel DC, di mana baki dibongkar dan kemudian

dimuat ke truk yang lebih kecil untuk pengiriman ke toko-toko di daerah

sekitar. Setelah baki dan troli meninggalkan Hazeldonk dan Paris DC,

maka berakhirlah  proses pelacakan berbasis RFID , karena di tingkat

pengecer , pelacakan tidak digunakan.

c) RFID Sebagai Peranti Pengenal Identitas

Era biometrik memang kini mulai jadi trend. Pilihannya kian

beragam, mulai dari sidik jari, pola wajah, pola suara hingga lapisan iris

dari mata. Pemakaiannya sudah meluas ke berbagai hal, khususnya

wilayah-wilayah yang sangat sensitif terhadap faktor keamanan. Bahkan,

kini sudah mulai dicoba penerapan biometrik dengan cara memasukkan

peranti chip elektronika berukuran mikro ke dalam tubuh sebagai

pengenal identitas pribadi.

Ini memang bukan mimpi. Sudah ada beberapa orang yang

mencoba menanam (implantasi) peranti tersebut ke dalam tubuhnya.

Salah satunya adalah Amal Graafstra, seorang teknopreneuryang tinggal

di Washington, Amerika Serikat. Kisah implantasinya dimuat dalam

majalah IEEE Spectrum edisi Maret 2007. Sebagai implan, digunakanlah

peranti berbasiskan radio frequency identification atau lebih dikenal

dengan RFID.

24

© Arif Budiarto

Page 25: Paper Kapsel RFID

Paper Kapita Selekta

Perkembangan Teknologi RFID (Radio Frequency Identification)

Peranti ini terdiri dari dua bagian. Peranti pertama adalah RFID

reader yang berfungsi untuk membaca kode-kode dari RFID tag (label )

dan membandingkan dengan yang ada di memorireader. Sedangkan

bagian kedua adalah RFID tag yang berfungsi menyimpan kode-kode

sebagai pengganti identitas diri. Yang umum digunakan pada proses

implantasi ini adalah RFID pasif.

Karena RFID tag dimasukkan ke dalam tubuh, tag tidak mungkin

memiliki catu daya sendiri. Sehingga harus ada suplai daya dari luar

tubuh. Satu-satunya yang memungkinkan adalah dariRFID reader.

Ukuran RFID tag yang ditanamkan ke tubuh manusia umumnya sebesar

bulir padi. Salah satu produk RFID tag yang ada saat ini memiliki

dimensi panjang 11 milimeter dan diameter 1 milimeter.

RFID tag terdiri dari tiga bagian. Pertama, lapisan pelindung dari

benturan maupun proses-proses yang berlangsung di dalam tubuh. Kedua,

berupa lilitan antena dan sebuah kapasitor membentuk rangkaian yang

beresonansi pada frekuensi tertentu. Antena ini akan menangkap induksi

medan elektromagnet dari RFID reader dan mengubahnya menjadi arus

sebagai sumber tenaga bagichip. Ketiga, ID chip yang akan memodulasi

arus yang merepresentasikan bit-bit sinyal. Bit-bit sinyal ini berisi kode

yang tersimpan di dalam ID chip. Panjang bit sinyal berbeda-beda untuk

setiap produsen RFID tag.

RFID reader, yang bisa ditempatkan sebagai pengganti kunci di

pintu rumah atau kendaraan, mengeluarkan gelombang radio dan

menginduksi RFID tag. Gelombang induksi tersebut berisipassword (kata

kunci ) dan jika dikenali oleh RFID tag, memori RFID tag (ID chip) akan

terbuka. Kemudian RFID tag akan mengirimkan kode yang terdapat di

memori ID chip melalui antena yang terpasang di tag. RFID reader akan

membandingkan kode yang diterima dengan kode kunci yang tersimpan

25

© Arif Budiarto

Page 26: Paper Kapsel RFID

Paper Kapita Selekta

Perkembangan Teknologi RFID (Radio Frequency Identification)

di RFID reader. Jika sesuai, RFID reader akan membuka kunci pintu.

Untuk menghindari usaha penggandaan dan pencurian kode kunci, RFID

reader akan membuat kode kunci yang baru. Kode baru ini akan disimpan

ke memori RFID reader dan dikirimkan ke RFID tagyang akan disimpan

di memori ID chip.

Mengurangi privasi

Terkait dengan pemasangan RFID tag ke dalam tubuh manusia,

ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Pertama, mengenai tingkat

keamanan RFID tag dalam tubuh manusia. RFID tagmemiliki lapisan

pelindung yang terdiri dari kombinasi plastik dan kaca jenis khusus.

Umumnya, lapisan pelindung RFID tag ini memiliki tingkat kekuatan

yang tinggi. Sebelum memasang ke dalam telapak tangannya, Amal

menguji coba kekuatan pelindung RFID tag tersebut. Ternyata, kekuatan

yang dibutuhkan merusak lapisan pelindung RFID tag sebanding dengan

kekuatan untuk mematahkan telapak tangannya.

Kedua, terkait dengan keamanan transfer data antara RFID

tag dan RFID reader. Masalah yang lazim dihadapi oleh peralatan

elektronik sejenis adalah usaha-usaha pencurian kode atau identitas dari

peralatan tersebut. Beberapa penelitian menyatakan, mereka telah berhasil

menyadap kode-kode yang ditransmisikan antara RFID tag dan RFID

reader melalui gelombang radio. Kekurangan ini dapat diatasi dengan

membuat enkripsi untuk transmisi data antara keduanya yang cukup sulit

untuk dipecahkan oleh orang lain. Sebenarnya, penyadapan bukan sesuatu

yang perlu dikhawatirkan. Untuk menyadap kode-kode yang ada di RFID

tag maupunRFID reader, si penyadap harus berada sedekat mungkin

dengan RFID tag. Karena transmisi data harus dilakukan dalam jarak

antara 5 - 10 cm.

26

© Arif Budiarto

Page 27: Paper Kapsel RFID

Paper Kapita Selekta

Perkembangan Teknologi RFID (Radio Frequency Identification)

Ketiga, terkait dengan efek bagi sosial. Penggunaan peralatan

elektronik yang baru selalu membawa pro-kontra di masyarakat. Sama

halnya dengan Amal, yang mendapat beragam tanggapan. Dari pujian dan

kekaguman sampai cemoohan. Karena ada kekhawatiran,

penggunaan RFID tag dalam tubuh akan mengurangi privasi

pengguna. RFID tag akan memudahkan seseorang mengetahui posisi

pengguna RFID tag tersebut.

d) RFID untuk traffic monitoring system

Sistem RFID ini telah diuji coba di Jordan Road, New York City

USA. Sementara Korea Selatan telah mengaplikasikan sistem ini di jalan-

jalan utama kota besarnya.

Suatu tag RFID berisi informasi VIN (Vehicle Identification

Number) / Nomor Identifikasi Kendaraan ditanam di tag RFID pada

mobil seseorang melalui badan registrasi yang berwenang. VIN

merupakan suatu sistem penomoran standar industri sehingga nantinya

setiap kendaraan akan memiliki VIN yang unik. 

Reader-reader memiliki identifikasi tersendiri dan dipasang di

sekitar lampu lalu-lintas atau di titik-titik kontrol lainnya, sehingga reader

dapat mengidentifikasi dan memperkirakan jumlah mobil yang melewati

jalan tertentu. Data ini lalu dikirim ke jaringan utama untuk dapat

diproses lebih lanjut. Sementara pemakai umum ataupun pengendara

dapat mengakses sistem melalui peralatan nirkabelnya ataupun melalui

siaran TV / radio lalu-lintas. Reader yang digunakan untuk sistem ini

adalah reader yang menggunakan energi matahari, sehingga lebih cost-

effective untuk pemakaian di tempat terbuka

27

© Arif Budiarto

Page 28: Paper Kapsel RFID

Paper Kapita Selekta

Perkembangan Teknologi RFID (Radio Frequency Identification)

Reader yang menggunakan energi matahari 

Ide utama sistem ini adalah seberapa lama lalu-lintas bergerak

dari satu reader ke reader lainnya sehingga dapat digunakan untuk

informasi juga kepada para pengendara tentang lalu-lintas di sekitarnya.

Diharapkan sistem ini nantinya dapat memudahkan pengendara untuk

membuat keputusan jalan yang diambil dan juga memudahkan pekerjaan

polisi lalu-lintas.

e) RFID di Pusat Logistik

Kerry Logistics, sebuah perusahaan pengirim barang yang

berbasis di Hong Kong, telah memulai uji coba sistem RFID di salah satu

fasilitas milik mereka, untuk melacak perakitan dan pengiriman

kamera Canon dan komponen mereka sebelum kamera-kamera tersebut

dikirim ke pengecer. Jika sistem RFID beroperasi sebagaimana yang

diharapkan, maka akan memberikan perusahaan tingkat visibilitas yang

lebih tinggi dalam hal perakitan setiap produk (perakitan  melibatkan

penambahan  aksesori tambahan dan kartu garansi untuk setiap item),

serta jaminan bahwa hanya produk yang benar yang dikemas dan dikirim.

28

© Arif Budiarto

Page 29: Paper Kapsel RFID

Paper Kapita Selekta

Perkembangan Teknologi RFID (Radio Frequency Identification)

Di masa mendatang, sistem juga akan memberikan suatu metode untuk

pencocokan kartu garansi dengan produk-produk bersangkutan.

 

 

 

Kerry Logistics menyediakan layanan pengiriman-forwarding

untuk pelanggan di seluruh dunia, dan dalam beberapa kasus, perusahaan

juga menawarkan layanan tambahan  (Value Added Service) yang

mungkin melibatkan beberapa tingkat pengemasan  atau perakitan

produk sebelum pengiriman. Perusahaan ini mengoperasikan 12 gudang

di Hong Kong, dengan luas total gudang enam juta kaki persegi.

Sistem RFID ditempatkan di fasilitas Kerry Logistc dimana

produk kamera Canon dikirimkan  ke pengecer. Ketika pengecer

mengirimkan sebuah pesanan, staf Kerry Logistics akan mengumpulkan

pesanan kamera dan lensa yang belum dikemas dan  menambahkan

aksesoris yang diperlukan dan kartu garansi ke kotak kamera dan

kemudian mengemas tiap  kotak kedalam dus karton untuk dikirimkan.

29

© Arif Budiarto

Page 30: Paper Kapsel RFID

Paper Kapita Selekta

Perkembangan Teknologi RFID (Radio Frequency Identification)

"Akurasi pengiriman", kata Wilson Lee, direktur IT Kerry Logistics,

"sangat, sangatlah penting."

Sebelum  sistem RFID diluncurkan , untuk memverifikasi bahwa

suatu pesanan  telah dipenuhi, para karyawan  harus  melihat  nomor seri

masing-masing produk dan SKU (Stock-Keeping Unit)  untuk

mengkonfirmasi bahwa barang yang dikemas telah sesuai pesanan,

kemudian memindai barcode yang tercetak pada kemasan yang sesuai

dengan nomor seri produk.  Lee mengatakan, walaupun pekerja jarang

melakukan kesalahan, tetapi proses tersebut cukup memakan banyak

waktu sehingga kurang efisien.

Dengan sistem RFID yang baru, setelah pesanan ditempatkan,

produk yang diperlukan dikumpulkan dan dipindah ke jalur perakitan ,

dimana aksesoris dan kartu garansi  akan dimasukkan ke dalam kemasan

kotak masing-masing kamera. Nomor pesanan dan detail untuk pesanan,

termasuk SKU produk yang dipesan , disimpan di sistem manajemen

Kerry Logistics , dan ditampilkan pada layar di jalur perakitan. Sebuah

printer RFID di awal jalur perakitan  menyandikan sebuah nomor ID ke

label EPC Gen 2 dari Avery Dennison,yang kemudian dipasang pada

kemasan karton dari setiap kamera atau lensa, saat itu para staf juga

memindai barcode pada kotak dan mengaitkannya dengan nomor seri

item tersebut. Nomor ID kemudian diteruskan dari reader ke sistem back-

end, melalui koneksi kabel. Middleware RFID disediakan oleh  PCCW

Solutions yang kemudian menerjemahkan data dan mengirimkannya ke

sistem manajemen Kerry Logistic. Sistem manajemen kemudian

mengaitkan ID barcode dan ID RFID dari tiap produk. Pada saat yang

sama, staf juga mencetak kartu garansi tiap produk yang berisi nomor seri

produk dan informasi lainnya.

30

© Arif Budiarto

Page 31: Paper Kapsel RFID

Paper Kapita Selekta

Perkembangan Teknologi RFID (Radio Frequency Identification)

Saat kamera dan lensa telah dikemas dalam karton yang sesuai

dengan pesanan pengecer, sebuah fixed-reader CS461 dari  CSL  membaca

nomor RFID setiap item dan mengaitkannya dengan nomor pesanan,

dengan demikian  menciptakan sebuah catatan permanen dari apa yang

telah dikemas . Biasanya terdapat enam sampai delapan kotak kamera

atau lensa yang dikemas dalam masing-masing karton .

Saat dus karton ditempatkan di palet, sistem secara otomatis

membaca tag RFID produk sekali lagi, dan nomor ID dibandingkan

terhadap pesanan, untuk memastikan ketepatan dan juga update database

tentang apa yang sedang dikirim. Jika ada perbedaan, seperti barang yang

salah atau hilang, peringatan dapat ditampilkan pada monitor di daerah

pengemasan. Dus-dus karton tersebut kemudian dikirim ke retailer di

seluruh Hong Kong.

Dengan menggunakan sistem RFID, Kerry Logistics memelihara

catatan apa saja yang diakses  oleh staff, menunjukkan apa yang dikemas

dan dikirim, dan dikirim kemana. Pada tahap awal, perusahaan

menggunakan sebanyak  25.000 tag. Ketika tag tersebut telah habis

digunakan (diperkirakan menjelang akhir kuartal pertama tahun 2011)

Kerry Logistik dan Canon akan meninjau keberhasilan sistem dalam

menangkap dan menyimpan data penting mengenai pengiriman, dan

kemudian merencanakan tahap berikutnya implementasi RFID.

JIka tahap pertama ini dianggap sukses, kedua perusahaan

berharap untuk memulai Tahap 2 pada pertengahan 2011. Untuk tahap

kedua, kemasan item atau dus karton akan dipasangi tag juga, dan

pengemudi truk yang mengirim barang pesanan ke retailer akan

menggunakan hand-held reader untuk menentukan barang-barang apa

saja yang telah dikirim dan ke toko / retailer mana saja. Pada tahap ke 3,

kedua perusahaan akan mencoba  penggunaan tag RFID pada kartu

31

© Arif Budiarto

Page 32: Paper Kapsel RFID

Paper Kapita Selekta

Perkembangan Teknologi RFID (Radio Frequency Identification)

garansi sehingga akan memastikan keaslian kartu garansi dan produk

yang bersangkutan.

4.9 Kelemahan Teknologi RFID

Ternyata teknologi sekuriti terbaru seperti RFID masih juga tidak

aman, beberapa tahun yang lalu, RFID dapat dikatakan sebagai teknologi

terbaru yang sangat modern dan aman. RFID menjadi ide yang sangat menarik

untuk mendigitalisasi proses pengiriman data dan membuatnya semakin

efisien dan banyak digunakan untuk tracking tag. Lalu bagaimana jika kita

memasukanya kedalam credit card, passport, ataupun tubuh kita? Para ahli

telah hadir dengan ide ini pada tahun yang lalu dan saat ini telah banyak

digunakan di berbagai kartu kredit, passport U.S, sebagai alternatif dari

passport kertas, yang menggunakan RFID chip.

Pada tahun yang lalu proof-of-concept mengenai serangan RFID ini

mulai ter ekspos saat RFID akan digunakan sebagai personal identification.

Namun saat ini para hacker dapat dengan mudah mengambil data yang

tersimpan dalam RFID untuk mengambil informasi kartu kredit dimanapun

mereka berada, hanya undang undang dan ganjaran bahaya yang mampu

menangani ini.

Saat ini RFID chips sedang melakukan peningkatan security, Passive

chips yang dibuat saat ini ditemukan sangat dan ternyata tidak aman. Chris

Paget, yang merupakan director dari research and development di Seattle-

based IOActive, memerkan hack ini. Dengan menggunakan Motorola RFID

reader dengan harga $250 USD dan sebuah antenna dia dapat mengekplorasi

jalanan di San Francisco selama 20 minutes, dari situ dia mendapatkan 2

informasi U.S. passport cards. Informasi yang berhasil di kopi ini mampu di

clone kedalam card lain dan akhinya dapat membuat passport palsu. Dari

32

© Arif Budiarto

Page 33: Paper Kapsel RFID

Paper Kapita Selekta

Perkembangan Teknologi RFID (Radio Frequency Identification)

demontrasi itu, menunjukan betapa berbahayanya menggunakan RFID dengan

membawa informasi rahasia didalamnya.

Daftar Pustaka

33

© Arif Budiarto