Abstrak

2
ABSTRAK Petir merupakan fenomena alam yang sering terjadi di bumi, terutama di daerah yang beriklim tropis. Petir jika diklasifikasikan ada banyak jenisnya, salah satunya adalah jenis petir negatif dari awan ke tanah (-CG), petir ini lebih sering terjadi di alam daripada jenis petir positif. Fenomena petir yang diteliti dalam penelitian ini berfokus kepada analisa medan listrik pada sambaran balik pertama (first return stroke) dan sambaran balik berikutnya (subsequent return stroke) dari awan negatif ke tanah, di daerah Padang, Sumatera Barat, Indonesia. Jumlah data sambaran yang diamati sebanyak 100 data sambaran dengan jumlah sambaran balik berikutnya sebanyak 523 data sambaran yang terjadi pada bulan Agustus hingga Oktober 2014. Data yang digunakan berdasarkan rekaman fenomena petir dari antenna medan listrik (fast antenna). Perhitungan dan analisa dilakukan terhadap nilai karakteristik dari medan listrik yang direkam oleh osiloskop, dan untuk nilai rata- rata aritmatik dari karakteristik yang diamati adalah: medan puncak pada sambaran balik pertama bernilai 13.02 volt/meter dan medan puncak pada sambaran balik berikutnya bernilai 4,38 volt/meter; arus sambaran balik pertama pada petir negatif bernilai 54.88 kA; waktu interval antar sambaran balik berikutnya bernilai 55.34 ms; jumlah kejadian sambaran balik berikutnya bernilai 5.23 kali sambaran; dan rasio medan puncak antara sambaran balik berikutnya dengan sambaran balik pertama bernilai 0.36. Hasil perbandingan pengamatan dari penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa masing-masing daerah memiliki nilai karakteristik petir negatif yang berbeda-beda, hal ini terbukti bahwa faktor letak kondisi geografis dari suatu wilayah sangat menentukan besarnya nilai sambaran petir negatif awan ke tanah, karena daerah beriklim tropis pada penelitian kali ini yaitu di Padang, Sumatera Barat, Indonesia, menunjukkan potensi yang lebih besar dalam proses terjadinya intesitas sambaran balik daripada daerah beriklim lainnya. Kata Kunci: Petir Negatif, Sambaran Balik Pertama dan Sambaran Balik Berikutnya.

Transcript of Abstrak

  • ABSTRAK

    Petir merupakan fenomena alam yang sering terjadi di bumi, terutama di

    daerah yang beriklim tropis. Petir jika diklasifikasikan ada banyak jenisnya, salah

    satunya adalah jenis petir negatif dari awan ke tanah (-CG), petir ini lebih sering

    terjadi di alam daripada jenis petir positif. Fenomena petir yang diteliti dalam

    penelitian ini berfokus kepada analisa medan listrik pada sambaran balik pertama

    (first return stroke) dan sambaran balik berikutnya (subsequent return stroke) dari

    awan negatif ke tanah, di daerah Padang, Sumatera Barat, Indonesia. Jumlah data

    sambaran yang diamati sebanyak 100 data sambaran dengan jumlah sambaran balik

    berikutnya sebanyak 523 data sambaran yang terjadi pada bulan Agustus hingga

    Oktober 2014. Data yang digunakan berdasarkan rekaman fenomena petir dari

    antenna medan listrik (fast antenna). Perhitungan dan analisa dilakukan terhadap

    nilai karakteristik dari medan listrik yang direkam oleh osiloskop, dan untuk nilai rata-

    rata aritmatik dari karakteristik yang diamati adalah: medan puncak pada sambaran

    balik pertama bernilai 13.02 volt/meter dan medan puncak pada sambaran balik

    berikutnya bernilai 4,38 volt/meter; arus sambaran balik pertama pada petir negatif

    bernilai 54.88 kA; waktu interval antar sambaran balik berikutnya bernilai 55.34 ms;

    jumlah kejadian sambaran balik berikutnya bernilai 5.23 kali sambaran; dan rasio

    medan puncak antara sambaran balik berikutnya dengan sambaran balik pertama

    bernilai 0.36. Hasil perbandingan pengamatan dari penelitian sebelumnya

    menunjukkan bahwa masing-masing daerah memiliki nilai karakteristik petir negatif

    yang berbeda-beda, hal ini terbukti bahwa faktor letak kondisi geografis dari suatu

    wilayah sangat menentukan besarnya nilai sambaran petir negatif awan ke tanah,

    karena daerah beriklim tropis pada penelitian kali ini yaitu di Padang, Sumatera

    Barat, Indonesia, menunjukkan potensi yang lebih besar dalam proses terjadinya

    intesitas sambaran balik daripada daerah beriklim lainnya.

    Kata Kunci: Petir Negatif, Sambaran Balik Pertama dan Sambaran Balik Berikutnya.

  • ABSTRACT

    Lightning is a natural phenomenon that often occurs in the earth, especially

    in tropical areas. When it is classified, there are several types of lightning, one of them

    is negative natural lightning from cloud to ground (-CG), lightning is mostly happened

    than the type of positive natural lightning. Lightning phenomena examined in this study

    focused on the analysis of the electric field in first reverse stroke (first return stroke)

    and stroke behind the next (subsequent return strokes) of the negative cloud to ground,

    in Padang, West Sumatra, Indonesia. The amount of stroke data observed are 100

    strokes data with subsequent return strokes as much as 523 strokes occurred in August

    till October 2014. The data used by the recording phenomenon of lightning electric

    field antenna (fast antenna). The calculation and analysis performed on the

    characteristic values of the electric field recorded by oscilloscope, and for the value of

    the arithmetic mean of the characteristics observed are: the field peak of the first return

    stroke is 13.02 volt/meter and the field peak of the subsequent return strokes 38

    volt/meter; the current of negative first return stroke is 54.88 kA; the inter stroke

    intervals of subsequent return stroke is 55.34 ms; the number of subsequent return

    stroke is 5.23; and the amplitude ratio between subsequent strokes behind the first

    turning bolt worth 0.37. Results of observations comparing from previous studies

    shown that each region has different negative characteristics of lightning, it is proved

    that the geographical conditions of a region largely determines the value of stroke

    negative lightning from cloud to the ground, because the tropical area of this research

    is done in Padang, West Sumatra, Indonesia, that shows greater potential intensity in

    the process of return stroke than other regions.

    Keyword: Negative Natural Lightning, First Return Stroke, Subsequent Return Strokes