A Long Visit Aka My Mom

3
A long visit aka my mom jisuk ingin mengunjungi ibunya di kampung halamannya. Dia diantar oleh suami dan anaknya sampai di depan stasiun kereta api. Ketika di kereta api, dia melihat seorang anak kecil yang sudah bisa membaca buku dengan lancar kepada neneknya. Kemudian dia teringat dengan masa kecilnya. Dari sinilah kisah jisuk dan ibunya dimulai. Ayah jisuk adalah seorang supir bus. Ketika jisuk masih sekolah dasar, dia sering membacakan cerita untuk para penumpang bus ayahnya. Kakak perempuannya meninggal ketika umurnya dua tahun, yaitu sebelum jisuk lahir. Mungkin karena itulah ibunya lebih sayang kepada jisuk daripada adik laki-lakinya. Ibunya selalu menjaganya dan menyayanginya. Ketika jisuk di sekolah menengah pertama, dia dan ibunya sedang membeli bahan makanan di pasar. Ibunya selalu meminta diskon 10 sen. Hal itu malah membuat jisuk malu terhadap sikap ibunya. Suatu ketika, ada dua orang penumpang yang bercanda dengan mengatakan bahwa bus ayahnya jisuk sering terlambat karena kakinya ayahnya jisuk panjang sebelah. Hal itu terjadi karena ayahnya jisuk pernah kecelakaan. Sejak saat itu dia sering memukuli istrinya karena dia merasa istrinya menghina dirinya karena dia cacat. Jisuk dan adiknya hanya bisa menangis mendengar ibunya bertengkar dengar ayahnya. Jisuk bercerita kepada sahabatnya yang bernama Mijeong bahwa dia benci kepada ayah dan ibunya. Dia tidak mau menikah dan ingin kuliah di seoul agar dia hidup bebas. Ibunya selalu bangga kepada jisuk tetapi jisuk malu terhadap ibunya sampai dia tidak memperbolehkan ibunya untuk datang ke sekolahnya. Saat jisuk di sekolah menengah atas, dia sudah tidak tahan lagi dengan sikap ayahnya yang selalu memukuli ibunya. Jisuk menyuruh ayahnya untuk membunuh ibunya sekarang saja daripada membuat ibunya mati secara perlahan. Di sebuah gazebo, Jisuk menyuruh ibunya meninggalkan ayahnya dan pergi ke Seoul tapi ibunya tidak ingin pergi. Dia seperti ini karena ingin melindungi Jisuk, ia menyatakan bahwa hidupnya hanya ingin membuat Jisuk bahagia. Dia tidak mau membuat jisuk lelah mengurus rumah sehingga tidak bisa ke sekolah. Seorang ibu harus melakukan sedikit pengorbanan. Jisuk menjadi lebih perhatian kepada ibunya sejak hari itu.

description

review film korea

Transcript of A Long Visit Aka My Mom

A long visit aka my momjisuk ingin mengunjungi ibunya di kampung halamannya. Dia diantar oleh suami dan anaknya sampai di depan stasiun kereta api. Ketika di kereta api, dia melihat seorang anak kecil yang sudah bisa membaca buku dengan lancar kepada neneknya. Kemudian dia teringat dengan masa kecilnya. Dari sinilah kisah jisuk dan ibunya dimulai.Ayah jisuk adalah seorang supir bus. Ketika jisuk masih sekolah dasar, dia sering membacakan cerita untuk para penumpang bus ayahnya. Kakak perempuannya meninggal ketika umurnya dua tahun, yaitu sebelum jisuk lahir. Mungkin karena itulah ibunya lebih sayang kepada jisuk daripada adik laki-lakinya. Ibunya selalu menjaganya dan menyayanginya.Ketika jisuk di sekolah menengah pertama, dia dan ibunya sedang membeli bahan makanan di pasar. Ibunya selalu meminta diskon 10 sen. Hal itu malah membuat jisuk malu terhadap sikap ibunya. Suatu ketika, ada dua orang penumpang yang bercanda dengan mengatakan bahwa bus ayahnya jisuk sering terlambat karena kakinya ayahnya jisuk panjang sebelah. Hal itu terjadi karena ayahnya jisuk pernah kecelakaan. Sejak saat itu dia sering memukuli istrinya karena dia merasa istrinya menghina dirinya karena dia cacat. Jisuk dan adiknya hanya bisa menangis mendengar ibunya bertengkar dengar ayahnya. Jisuk bercerita kepada sahabatnya yang bernama Mijeong bahwa dia benci kepada ayah dan ibunya. Dia tidak mau menikah dan ingin kuliah di seoul agar dia hidup bebas. Ibunya selalu bangga kepada jisuk tetapi jisuk malu terhadap ibunya sampai dia tidak memperbolehkan ibunya untuk datang ke sekolahnya. Saat jisuk di sekolah menengah atas, dia sudah tidak tahan lagi dengan sikap ayahnya yang selalu memukuli ibunya. Jisuk menyuruh ayahnya untuk membunuh ibunya sekarang saja daripada membuat ibunya mati secara perlahan. Di sebuah gazebo, Jisuk menyuruh ibunya meninggalkan ayahnya dan pergi ke Seoul tapi ibunya tidak ingin pergi. Dia seperti ini karena ingin melindungi Jisuk, ia menyatakan bahwa hidupnya hanya ingin membuat Jisuk bahagia. Dia tidak mau membuat jisuk lelah mengurus rumah sehingga tidak bisa ke sekolah. Seorang ibu harus melakukan sedikit pengorbanan. Jisuk menjadi lebih perhatian kepada ibunya sejak hari itu.Jisuk mendapat beasiswa kuliah di seoul. Saat jisuk sedang berada di kereta api, dia membuka tas yang telah disiapkan oleh Ibunya. Ternyata didalam tas tersebut terdapat banyak makanan, jimat, uang receh 10 sen dan sepucuk surat. Disana tertuliskan rasa bangganya terhadap putrinya dan permintan maaf karena ibunya hanya bisa memberikan beberapa makanan dan dua bungkus uang receh 10 sen yang ditabungnya sejak Jisuk kecil. Saat itu Jisuk mengetahui bahwa perbuatan Ibunya yang menurutnya memalukan itu demi memenuhi kebutuhannya. Saat di Seoul Jisuk bekerja part time untuk memenuhi kebutuhannya hidup si Seoul dan ditempat kerja itulah Ji-suk menemukan seorang pria yang menjadi kekasihnya. Kekasih Jisuk mengundang Ji-suk dan keluarganya untuk lamaran pernikahan. Keluarga kekasih Jisuk berasal dari keluarga yang kaya dan ibu kekasihnya tersebut tidak menyetujui hubungan mereka. Hal ini membuat ibunya jisuk marah karena tidak terima dengan sikap ibu kekasih Jisuk yang merendahkan Jisuk. Dan tentu saja sikap sang Ibu membuat semua menjadi lebih berantakan. Jisuk menyerah dan mengatakan kepada sang Ibu bahwa dia tidak akan menikah. Melihat kondisi Ji-suk seperti itu sang Ibu tidak sampai hati melihatnya dan akhirnya sang Ibu memutuskan untuk mengunjungi rumah kekasih Jisuk untuk minta maaf dan memohon restu dari keluarganya agar Jisuk dapat menikah dengan kekasihnya tersebut. Akhirnya Keluarga kekasih Jisuk merestui hubungan anaknya dan kemudian mereka menikah dan memiliki anak perempuan. Setelah melahirkan dia menyadari bahwa perjuangan seorang ibu untuk melahirkan itu susah maka dia berjanji akan menjadi anak yang baik. Suatu malam, ibu Jisuk menelponnya untuk memberitahukan bahwa ayahnya meninggal dunia. Dia pikir dia membenci ayahnya. Dia pikir dia tidak punya kenangan tentangnya dan tidak merindukannya. Tatapi ternyata dia baru menyadari bahwa sebenarnya ayahnya sayang dan perhatian kepadanya. Jisuk meminta ibunya untuk tinggal saja bersamanya di seoul. Tetapi ibunya tidak mau karena dia berpikir akan sangat menyedihkan jika seorang istri kehilangan tempat untuk bersedih. Jadi dia meminta jisuk datang kerumah kalau dia lagi sedih. Ibunya akan mendengarkannya meski tidak bisa menyelesaikan masalahannya.Jisuk mengunjungi ibunya dan menghabiskan banyak waktu dengannya. Dia mengajak ibunya jalan-jalan, makan di restoran, foto bersama, membelikan baju baru dan barang-barang yang dibutuhkan ibunya. Ibunya yang curiga dengan sikap aneh anaknya itu memutuskan untuk menelpon menantunya. Dari situlah dia tahu bahwa jisuk terkena kanker pankreas stadium akhir. Ibunya sedih mendengar itu. Ibunya berkata kepada jisuk bahwa tidak akan ada yang bisa mengambil anaknya selama dia masih hidup. Dia akan melindungi anaknya. Jisuk menagis saat mendengarnya. Dia meminta maaf karena telah berbuat kasar dan mengecewakan ibunya selama ini.Jisuk pulang ke seoul. Sebelum berangkat ibunya berkata kalau dia tidak perlu khawatir karena dia tidak akan pergi duluan sebelum dirinya meninggal. Tetapi ternyata jisuk meninggal dunia ketika tiba di seoul. Ji-suk meninggalkan foto bersama Ibunya dan tertuliskan permintaan maaf karena tidak pernah bersikap baik terhadap sang Ibu. Ibunya sedih dan berharap putrinya akan menjadi anaknya lagi di kehidupan selanjutnya karena dia sangat menyayangi putrinya.