99107972-LAPORAN-PRAKTIKUM-PEMBUATAN-KOMPOS.pdf

11
TEKNIK PENGOLAHAN LIMBAH PEMBUATAN KOMPOS DISUSUN OLEH: 1. ADIF BRILIAN PRATAMA NIM: 0610 3040 0336 2. DEWITA INDAH RAHAYU WIJAYA NIM: 0610 3040 0340 3. EKA NURFITRIANI NIM: 0610 3040 0341 4. NYIMAS NUR KOMALA DEWI NIM: 0610 3040 0351 5. RANGGA INDRA DENA NIM: 0610 3040 0354 6. SAMPUSPITA SARI NIM: 0610 3040 0356 7. YOLANDA DESRIANI NIM: 0610 3040 0359 KELOMPOK : 1 (3 KB) INSTRUKTUR : Ir. SITI KHODIJAH, M.T JURUSAN TEKNIK KIMIA POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA PALEMBANG 2011

Transcript of 99107972-LAPORAN-PRAKTIKUM-PEMBUATAN-KOMPOS.pdf

Page 1: 99107972-LAPORAN-PRAKTIKUM-PEMBUATAN-KOMPOS.pdf

TEKNIK PENGOLAHAN LIMBAH

PEMBUATAN KOMPOS

DISUSUN OLEH:

1. ADIF BRILIAN PRATAMA NIM: 0610 3040 0336

2. DEWITA INDAH RAHAYU WIJAYA NIM: 0610 3040 0340

3. EKA NURFITRIANI NIM: 0610 3040 0341

4. NYIMAS NUR KOMALA DEWI NIM: 0610 3040 0351

5. RANGGA INDRA DENA NIM: 0610 3040 0354

6. SAMPUSPITA SARI NIM: 0610 3040 0356

7. YOLANDA DESRIANI NIM: 0610 3040 0359

KELOMPOK : 1 (3 KB)

INSTRUKTUR : Ir. SITI KHODIJAH, M.T

JURUSAN TEKNIK KIMIA

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA PALEMBANG

2011

Page 2: 99107972-LAPORAN-PRAKTIKUM-PEMBUATAN-KOMPOS.pdf

PEMBUATAN KOMPOS

1. TUJUAN

Membuat pupuk organik/kompos dengan EM4

2. ALAT DAN BAHAN

# ALAT YANG DIGUNAKAN

• Kantung plastik : 2 buah

• Termometer 1000C : 1 buah

• Batang pengaduk : 1 buah

• Pipet ukur 25 ml : 1 buah

• Bola karet : 1 buah

• Gelas kimia 500 ml : 1 buah

• Baskom : 1 buah

• Erlenmeyer 250 ml : 1 buah

# BAHAN YANG DIGUNAKAN

• EM4 : 5 ml

• Serbuk gergaji : 1 kg

• Sayur mayur : 1 kg

Page 3: 99107972-LAPORAN-PRAKTIKUM-PEMBUATAN-KOMPOS.pdf

• Tanah : 1 kg

• Tetes tebu/molase : 5 ml

• Air : 300 ml

• Pupuk kandang : 2 kg

3. GAMBAR ALAT : (TERLAMPIR)

4. DASAR TEORI

Pengomposan dapat didefinisikan sebagai degradasi biokimia bahan organik menjadi

humus. Bentuk sederhana pengomposan dilakukan secara anaerobic yang sering

menimbulkan gas seperti indol, skatol, dan merkaptan pada suhu rendah. Proses

pengomposan secara anaerobic membutuhkan oksigen yang cukup dan tidak menghasilkan

gas yang berbahaya seperti pada anaerobic (Gumbira, E, 1992).

Proses pengomposan dipengaruhi oleh faktor lingkungan seperti ukuran, bahan, kadar

air, aerasi, pH, suhu, dan perbandingan C dan N. Ukuran partikel penting karena bakteri dan

jamur akan lebih mudah hidup pada ukuran partikel yang lebih kecil.

Kadar air yang optimum penting untuk menghasilkan kompos yang baik karena semua

organisme membutuhkan air bagi kelangsungan hidupnya. Air adalah bahan penting

protoplasma sel yang berfungsi sebagai pelarut makanan. Kadar air dibawah 20%

mengakibatkan proses metabolisme terhambat dan berjalan lambat jika kadar air diatas 60%.

Ketersediaan oksigen pada proses pengomposan secara aerobic merupakan hal yang

penting. Proses yang dilakukan secara aerobic lebih efisien daripada anaerobic dalam

menguraikan bahan organic.

Mikroorganisme sensitive terhadap perubahan suhu proses. Mikroorganisme mesofilik

hidup pada 8-450C dan termofilik tumbuh dan aktif di bawah 650C, tetapi aktivitas

biologisnya dapat berlangsung sampai 65-900C.

Page 4: 99107972-LAPORAN-PRAKTIKUM-PEMBUATAN-KOMPOS.pdf

Aktivitas mikroorgabisme dipertinggi dengan adanya nutrient yaitu karbon (C) sebagai

sumber energy dan nitrogen (N) sebagai zat pembentuk protoplasma. Energy dibutuhkan

dalam jumlah yang lebih banyak daripada zat pembentuk protoplasma sehingga karbon lebih

banyak dibutuhkan daripada nitrogen. Perbandingan C dengan N yang efektif untuk

pengomposan yaitu 25 : 35.

5. PROSEDUR KERJA

• Mencampurkan 5 ml EM4 dan 5 ml tets tebu/molase.

• Menghancurkan sampah kota, lalu mencampurkan merata dengan pupuk kandang.

• Menyiramkan larutan EM4 ke dalam padatan tersebut sehingga merata, lalu

menutupnya.

• Mengukur temperature, menimbang beratnya, serta mengukur ketinggian campuran.

• Setelah 6 hari campuran tersebut telah menjadi pupuk.

• Menyimpan pupuk dalam kantung plastik yang telah disediakan.

• Mengamati warna dan tekstur kompos.

6. DATA PENGAMATAN

Parameter Data awal Data akhir

Warna Belum homogen Homogen

Tinggi 20 cm 16 cm

Berat 6 kg 5,6 kg

Suhu 300C 290C

7. TUGAS

Page 5: 99107972-LAPORAN-PRAKTIKUM-PEMBUATAN-KOMPOS.pdf

Kompos dari sampah organic domestic

Definisi

Kompos dari sampah organic domestic merupakan bentuk akhir dari bahan-bahan organic

sampah domestic setelah mengalami perubahan komposisi bahan organic sampah domestic

akibat penguraian oleh mikroorganisme pada suhu tertentu menjadi senyawa organic yang

lebih sederhana (dekomposisi).

Syarat mutu kompos dari sampah organic domestic SNI 19-7030-2004

No. Jenis uji Satuan persyaratan

1 Kadar air % 50

2 Suhu 0C Suhu air tanah

3 Warna kehitaman

4 Bau Berbau tanah

5 Ukuran partikel Mm 0,55 - 25

6 Kemampuan ikat air % 58

7 pH 6,80 – 7,49

8 Bahan asing % 1,5*

9 Bahan organic % 27 – 58

10 Nitrogen % 0,40

11 Karbon % 9,80 – 32

12 C/N rasio 0,10

13 Fosfor (P2O5) % 10 – 20

14 Kalium (K2O) % 0,20*

15 Arsen mg kg-1 13*

16 Kadmium mg kg-1 3*

17 Kobal mg kg-1 34*

Page 6: 99107972-LAPORAN-PRAKTIKUM-PEMBUATAN-KOMPOS.pdf

18 Kromium mg kg-1 210*

19 Tembaga mg kg-1 100*

20 Merkuri mg kg-1 0,8*

21 Nikel mg kg-1 62*

22 Timbal mg kg-1 150*

23 Selenium mg kg-1 2*

24 Seng mg kg-1 500*

25 Kalsium % 25,50*

26 Magnesium % 0,60*

27 Besi % 2,00*

28 Aluminium % 2,20*

29 Mangan %MPN 0,10*

30 Bakteri fecal coli g-1 1.000

31 Salmonella sp. MPN 4 g-1 3

* Nilainya lebih besar dari minimum atau lebih kecil dari maksimum.

Sumber: Deptan, 2005

Kandungan nitrogen dan karbon dalam kompos

parameter satuan Kadar

C % 35.88

N % 0.82

C/N - 43.76

pH H2O - 8.21

Sumber :http://repository.usu.ac.id/

8. ANALISA PERCOBAAN

Page 7: 99107972-LAPORAN-PRAKTIKUM-PEMBUATAN-KOMPOS.pdf

Pada percobaan pembuatan kompos ini dapat dianalisa bahwa bahan-bahan yang

digunakan adalah tanah humus, serbuk kayu, pupuk kandang, EM4, tetes tebu, sampah kota

dan air. Pembuatan kompos ini dilakukan dengan cara aerobic. Dalam pembuatan kompos

ini, pada hari pertama terlihat bahwa warna pada kompos belum homogen, temperature yang

terbaca adalah 300C dengan ketinggian 20 cm dan beratnya 6 kg.

Lalu kompos didiamkan selama 1 minggu. Proses pendiaman ini dilakukan agar proses

dekomposisi menjadi sempurna. Hal ini juga berpengaruhterhadap kandungan C dan N.

karena waktu pengomposan lebih lama memungkinkan kandungan C-organik akan menurun,

karena terus terjadi dekomposisi bahan organic dan kandungan N akan meningkat, rasio C/N

menurun, serta kandungan hara lainnya relative tetap atau secara proposional akan

meningkat karena terjadi penurunan biomassa. Kemudian setelah dilakukan pendiaman

selama seminggu ketinggian kompos berkurang dari 20 cm menjadi 16 cm serta berat

kompos menurun dari 6 kg menjadi 5,6 kg. hal ini dikarenakan terjadinya penyusutan pada

komponen kompos seperti sayuran busuk yang diuraikan oleh mikroba.

9. KESIMPULAN

Pada percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa dalam praktikum

pembuatan kompos selalu terjadi penurunan pada berat serta ketinggian pada komponen

kompos akibat penyusutan tekstur kompos.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan kompos, yaitu :

Pemberian bahan-bahan harus sesuai ketentuan.

Proses pengadukan harus merata.

Setengah bagian dari kantung plastik tempat kompos harus terbuka.

Page 8: 99107972-LAPORAN-PRAKTIKUM-PEMBUATAN-KOMPOS.pdf
Page 9: 99107972-LAPORAN-PRAKTIKUM-PEMBUATAN-KOMPOS.pdf

10. DAFTAR PUSTAKA

Hilwatullisan.2011.Petunjuk Praktikum Teknik Pengolahan Limbah . Palembang :

POLSRI

Page 10: 99107972-LAPORAN-PRAKTIKUM-PEMBUATAN-KOMPOS.pdf

GAMBAR ALAT

Gelas kimia Erlenmeyer Pipet ukur

Page 11: 99107972-LAPORAN-PRAKTIKUM-PEMBUATAN-KOMPOS.pdf

Bola karet Termometer

Pengaduk Ember kompos