Laporan praktikum bioteknologi pembuatan pupuk kompos

16
Pendidikan biologi 6A Kelompok 5 Anggota Anggun wicaktini Dian nurmala ws Ellisa mahardini Fathimah salma m Marlina septiani Nilam angraini Laporan praktikum bioteknologi pembuatan kompos

Transcript of Laporan praktikum bioteknologi pembuatan pupuk kompos

Page 1: Laporan praktikum bioteknologi pembuatan pupuk kompos

Pendidikan biologi 6AKelompok 5

AnggotaAnggun wicaktini

Dian nurmala wsEllisa mahardini

Fathimah salma mMarlina septianiNilam angraini

Laporan praktikum bioteknologi

pembuatan kompos

Page 2: Laporan praktikum bioteknologi pembuatan pupuk kompos

Latar belakangLatar Belakang

Telah lama sampah menjadi permasalahan serius dii berbagai kota besar di Indonesia. Peningkatan jumlah penduduk Indonesia berbanding lurus dengan sampah yang dihasilkan tiap harina. Sampah berdasarkan kandungan zat kimia dibagi menjadi dua kelompok, yatu sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik pada umumnya mengalami pembusukan, seperti daun, sisa makanan,dll. Sedangkan sampah anorganik pada umumnya tidak mengalami pembusukan, seperti plastik, logam, dll.

Page 3: Laporan praktikum bioteknologi pembuatan pupuk kompos

TujuanTujuan dari praktikum ini yaitu untuk

mengetahui proses pembuatan kompos skala rumah tangga dari dedaunan hijau basah sekaligus membandingkan hasil dari kompos yang menggunakan EM4 dengan yang menggunakan air sampah sebagai starternya.

Page 4: Laporan praktikum bioteknologi pembuatan pupuk kompos

Tinjauan pustakaKompos adalah hasil penguraian

parsial/tidak lengkap dari campuran bahan-bahan organik yang dapat dipercepat secara artifisial oleh populasi berbagai macam mikroba dalam kondisi lingkungan yang hangat, lembab, dan aerobik atau anaerobik (J.H. Crawford, 2003).

Page 5: Laporan praktikum bioteknologi pembuatan pupuk kompos

RUMUSAN MASALAH Rumusan masalah dalam praktikum ini yaitu

bagaimanakah perbandingan hasil kompos yang berasal dari dedaunan hijau basah yang menggunakan EM4 dengan yang menggunakan air sampah sebagai starternya ?

METODE Metode yang digunakan adalah metode free

inquiry dimana mahasiswa secara bebas dan mandiri melakukan praktikum baik dalam menentukan variable-variabelnya serta langkah kerja yang dilakukan.

 VARIABEL Variabel yang digunakan dalam praktikum ini

terdiri dari variable bebas dan variable terikat. Variabel bebas dalam praktikum ini yaitu jenis starter yang digunakan ( EM4 dan air sampah). Variabel terikatnya yaitu alat dan bahan yang digunakan ( kecuali jenis starter), komposisi bahan, waktu dan kondisi lingkungan (anaerobik).

 

Page 6: Laporan praktikum bioteknologi pembuatan pupuk kompos

ALAT dan BAHANa) Alat :1. Ember / keranjang plastik ( 2 buah )2. Plastik sampah ( Trash bag ) ( 2 buah)3. pisau / cutter4. botol bekas air mineral ( 2 buah)

5. sarung tangan 

b) Bahan : 1. Dedaunan hijau basah ( rumput, daun singkong, kedebong pisang) 2. Larutan EM4 3. air sampah 4. sekam / sisa serbuk kayu 5. gula pasir 6. tanah 7. air

Page 7: Laporan praktikum bioteknologi pembuatan pupuk kompos

Langkah kerjasiapkan alat dan bahan

Kompos dengan starter EM4

Kompos dengan starter mol(air sampah)

Page 8: Laporan praktikum bioteknologi pembuatan pupuk kompos

Kompos dengan starter EM4

Kompos dengan starter mol(air sampah)

Page 9: Laporan praktikum bioteknologi pembuatan pupuk kompos

Kompos dengan starter EM4

Kompos dengan starter mol(air sampah)

Page 10: Laporan praktikum bioteknologi pembuatan pupuk kompos

Kompos dengan starter EM4

Kompos dengan starter mol(air sampah)

Page 11: Laporan praktikum bioteknologi pembuatan pupuk kompos

Kompos dengan starter EM4

Kompos dengan starter mol(air sampah)

Page 12: Laporan praktikum bioteknologi pembuatan pupuk kompos

Hasil data

Page 13: Laporan praktikum bioteknologi pembuatan pupuk kompos

PembahasanBerdasarkan pustaka yang dipakai, tata cara atau

langkah yang kami kerjakan sama, hanya saja sedikit perbedaan, yaitu pada starter. Kami menentukan variabel kontrol dengan perbedaan pada starter antara starter organik yang berasal dari air sampah pasar dan starter buatan yaitu EM4 komposisinya mengandung beragam jenis bakteri yang ditentukan. Tata cara yang kami gunakan dengan kondisi anaerob dimana starter dan substrat dibiarkan kedap udara yaitu dengan penaruhan pada kantung polibag yang diikat rapat.

Dilihat dari data hasil praktikum, kedua kompos yang kami buat mengalami pembusukan dengan menunjukan perubahan warna tetapi warna dari kedua kompos belum terlihat hitam hanya berwarna coklat, ini mungkin disebabkan substrat yang kami pakai hanyalah dedaunan dan sedikit penambahan tanah serta serpihan kayu gergaji,

Page 14: Laporan praktikum bioteknologi pembuatan pupuk kompos

Lanjutan...Disini terlihat kerja air sampah organik lebih baik

dibanding starter EM4. warna yang berubah dapat dirasakan aroma

kedua kompos yang berbau busuk, awalnya substrat yang diperlakukan dengan starter EM4 memiliki aroma EM4 seperti bau madu yang menusuk sedangkan substrat yang diperlakukan dengan starter air sampah memiliki bau sampah yang juga menusuk seperti bau busuk,

Adapun perbedaan yang muncul dari aroma, ketika kompos berstarter air sampah pada aerasi kedua tidak berbau setajam mulanya, berbeda dengan kompos berstarter EM4 yang memiliki aroma menusuk pada aerasi kedua.

Page 15: Laporan praktikum bioteknologi pembuatan pupuk kompos

Disini dapat dilihat adanya kerja bakteri EM4 aktif ekstra ketika semakin lama diperam. Tetapi pada aerasi berikutnya kedua kompos memberikan aroma yang tetap menusuk, pada starter air sampah mengeluarkan bau busuk yang sangat menyengat dan melebihi bau kompos berstarter EM4.

Dari segi ukuran antara sebelum pengkomposan dengan yang sudah terlihat perubahan, ini yang mengakibatkan proses pengkomposan terlaksana.

Page 16: Laporan praktikum bioteknologi pembuatan pupuk kompos

Kesimpulan Dari percobaan ini dapat ditarik kesimpulan sebagai \

berikut :nampak pada kompos dengan starter air sampah

organik membuat substrat lebih lunak atau melayu, sedangkan pada EM4 tidak selayu pemakaian air sampah, nampak masih terdapat dedaunan yang agak terlihat segar. Disini terlihat kerja air sampah organik lebih baik dibanding starter EM4.

Dari beberapa kondisi yang terlihat, pengomposan tanpa udara/anaerob memacu bakteri-bakteri yang suka tanpa oksigen untuk menguraikan substrat ini dan kerja bakteri suka oksigen terhambat akibatnya bakteri anaerobik ini yang mendominasi dan mereduksi senyawa-senyawa khas beraroma tak sedap. Dari segi ukuran antara sebelum pengkomposan dengan yang sudah terlihat perubahan, ini yang mengakibatkan proses pengkomposan terlaksana.