99082164 Bahan Restorasi KG

14
Bahan restorasi merupakan salah satu bahan yang banyak dipakai dibidang kedokteran gigi. Bahan restorasi berfungsi untuk memperbaiki dan merestorasi struktur gigi yang rusak. Tujuan restorasi gigi tidak hanya membuang penyakit dan mencegah timbulnya kembali karies, tetapi juga mengembalikan fungsinya. Bahan-bahan restorasi gigi yang ideal pada saat ini masih belum ada meskipun berkembang pesat. Syarat untuk bahan restorasi plastis yang baik adalah : Harus mudah digunakan dan tahan lama Kekuatan tensil cukup Tidak larut oleh saliva dalam rongga mulut serta tidak korosi di dalam rongga mulut Tidak toksik dan iritatif baik pada pulpa maupun pada gingival Mudah dipotong dan dipoles Derajat keausan sama dengan email Mampu melindungi jaringan gigi sekitar dari karies sekunder Koefisien muai termis sama dengan enamel / dentin Daya penyerapan airnya rendah Bersifat adhesive terhadap jaringan gigi Radiopaq Untuk dapat diterima secara klinis, kita harus mengetahui sifat-sifat bahan yang akan kita pakai sehingga jika bahan- bahan baru keluar di pasaran, kita dapat segera mengenali kebaikan dan keburukan dibanding dengan bahan yang lama. Dua sifat yang sangat penting yang harus dimiliki oleh bahan restorasi adalah harus mudah digunakan dan tahan lama. Berikut

Transcript of 99082164 Bahan Restorasi KG

Page 1: 99082164 Bahan Restorasi KG

Bahan restorasi merupakan salah satu bahan yang banyak dipakai dibidang kedokteran

gigi. Bahan restorasi berfungsi untuk memperbaiki dan merestorasi struktur gigi yang rusak.

Tujuan restorasi gigi tidak hanya membuang penyakit dan mencegah timbulnya kembali

karies, tetapi juga mengembalikan fungsinya. Bahan-bahan restorasi gigi yang ideal pada

saat ini masih belum ada meskipun berkembang pesat. Syarat untuk bahan restorasi plastis

yang baik adalah :

Harus mudah digunakan dan tahan lama

Kekuatan tensil cukup

Tidak larut oleh saliva dalam rongga mulut serta tidak korosi di dalam rongga mulut

Tidak toksik dan iritatif baik pada pulpa maupun pada gingival

Mudah dipotong dan dipoles

Derajat keausan sama dengan email

Mampu melindungi jaringan gigi sekitar dari karies sekunder

Koefisien muai termis sama dengan enamel / dentin

Daya penyerapan airnya rendah

Bersifat adhesive terhadap jaringan gigi

Radiopaq

Untuk dapat diterima secara klinis, kita harus mengetahui sifat-sifat bahan yang akan kita

pakai sehingga jika bahan-bahan baru keluar di pasaran, kita dapat segera mengenali

kebaikan dan keburukan dibanding dengan bahan yang lama. Dua sifat yang sangat penting

yang harus dimiliki oleh bahan restorasi adalah harus mudah digunakan dan tahan lama.

Berikut adalah klasifikasi kavitas menurut Black yang juga menentukan penggunaan dari

bahan restorasi plastis yang sesuai :

Kavitas kelas I :

kavitas meliputi pit dan fissure permukaan oklusal gigi posterior, permukaan palatal /

lingual gigi insisivus, groove bukal & lingual/palatal gigi molar.

Kavitas kelas II :

kavitas pada permukaan proksimal gigi-gigi posterior

Kavitas kelas III :

Kavitas pada permukaan proksimal gigi anterior tanpa mengenai bagian insisal

Kavitas kelas IV :

Page 2: 99082164 Bahan Restorasi KG

Kavitas pada permukaan proksimal gigi anterior yang sudah mengenai insisal

Kavitas kelas V :

Kavitas pada gingival third semua gigi bagian bukal/labial/lingual

Kavitas kelas VI :

Kavitas pada insisal edge & cusp karena abrasi, atrisi, dan erosi

.

Secara garis besar bahan restorasi gigi dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu

bahan restorasi plastis dan non plastis atau rigid. Yang termasuk dalam kelompok bahan

plastis adalah amalgam, composite dan glass ionomer cement (GIC), sedangkan kelompok

non plastis (rigid) adalah inlay dan onlay, mahkota full veneer, mahkota logam porselen, dan

mahkotan jaket porselen.

Dari sekian banyak jenis bahan restorasi, bahan plastis seperti amalgam, komposit

dan GIC merupakan bahan restorasi yang paling banyak digunakan dalam dunia kedokteran

gigi.

Dental Amalgam

Merupakan bahan yang paling banyak digunakan oleh dokter gigi, khususnya untuk

tumpatan gigi posterior. Sejak pergantian abad ini, formulasinya tidak banyak berubah, yang

mencerminkan bahwa bahan tambalan lain tidak ada yang se-ideal amalgam. Komponen utama

amalgam terdiri dari liquid yaitu logam merkuri dan bubuk/powder yaitu logam paduan yang

kandungan utamanya terdiri dari perak, timah, dan tembaga. Selain itu juga terkandung logam-

logam lain dengan persentase yang lebih kecil. Kedua komponen tersebut direaksikan

membentuk tambalan amalgam yang akan mengeras, dengan warna logam yang kontras dengan

warna gigi.

Kelemahan utama amalgam memang terletak pada warnanya dan tidak adanya adhesi

terhadap jaringan gigi. Walaupun sifat fisik dan kimia bahan tumpatan amalgam sebagian besar

telah memenuhi persyaratan ADA specification no. l, perlekatannya dengan jaringan dentin gigi

secara makromekanik seperti retention and resistence form, dan undercut tidak dapat melekat

secara kimia.

Prinsip retention and resistance form (dove tail, box form dan retention groove) pada lesi

karies daerah interproksimal, selain mengangkat jaringan karies juga mengangkat jaringan yang

sehat untuk memperoleh retensi pada kavitas. Pada kavitas kelas II dengan isthmus dan garis

Page 3: 99082164 Bahan Restorasi KG

sudut bagian dalam yang lebar, akan melemahkan kekuatan terhadap beban kunyah. Akibatnya,

pasien banyak yang mengeluh karena seringkali adanya fraktur pada tumpatan kelas II, baik

pada tumpatan MO (Mesial Oklusal), DO (Distal -, Oklusal), maupun MOD (Mesial - Oklusal -

Distal).

Kelebihan Amalgam :

- Dapat dikatakan sejauh ini amalgam adalah bahan tambal yang paling kuat

dibandingkan dengan bahan tambal lain dalam melawan tekanan kunyah, sehingga

amalgam dapat bertahan dalam jangka waktu yang sangat lama di dalam mulut (pada

beberapa penelitian dilaporkan amalgam bertahan hingga lebih dari 15 tahun dengan

kondisi yang baik) asalkan tahap-tahap penambalan sesuai dengan prosedur.

- Ketahanan terhadap keausan sangat tinggi, tidak seperti bahan lain yang pada umumnya

lama kelamaan akan mengalami aus karena faktor-faktor dalam mulut yang saling

berinteraksi seperti gaya kunyah dan cairan mulut.

- Penambalan dengan amalgam relatif lebih simpel dan mudah dan tidak terlalu

“technique sensitive” bila dibandingkan dengan resin komposit, di mana sedikit

kesalahan dalam salah satu tahapannya akan sangat mempengaruhi ketahanan dan

kekuatan bahan tambal resin komposit.

- Biayanya relatif lebih rendah

Kekurangan Amalgam :

- Secara estetis kurang baik karena warnanya yang kontras dengan warna gigi, sehingga

tidak dapat diindikasikan untuk gigi depan atau di mana pertimbangan estetis sangat

diutamakan.

- Dalam jangka waktu lama ada beberapa kasus di mana tepi-tepi tambalan yang

berbatasan langsung dengan gigi dapat menyebabkan perubahan warna pada gigi

sehingga tampak membayang kehitaman

- Pada beberapa kasus ada sejumlah pasien yang ternyata alergi dengan logam yang

terkandung dalam bahan tambal amalgam. Selain itu, beberapa waktu setelah

penambalan pasien terkadang sering mengeluhkan adanya rasa sensitif terhadap

rangsang panas atau dingin. Namun umumnya keluhan tersebut tidak berlangsung lama

dan berangsur hilang setelah pasien dapat beradaptasi.

Page 4: 99082164 Bahan Restorasi KG

- Hingga kini issue tentang toksisitas amalgam yang dikaitkan dengan merkuri yang

dikandungnya masih hangat dibicarakan. Pada negara-negara tertentu ada yang sudah

memberlakukan larangan bagi penggunaan amalgam sebagai bahan tambal.

Indikasi : Gigi molar (geraham) yang menerima beban kunyah paling besar, dapat

digunakan baik pada gigi tetap maupun pada anak-anak.

Komposit

Generasi resin komposit yang kini beredar mulai dikenal di akhir tahun enam puluhan. Sejak

itu, bahan tersebut merupakan bahan restorasi anterior yang banyak dipakai karena

pemakaiannya gampang, warnanya baik, dan mempunyai sifat fisik yang lebih baik dibandingkan

dengan bahan tumpatan lain. Sejak akhir tahun enam puluhan tersebut, perubahan komposisi

dan pengembangan formulasi kimianya relatif sedikit. Bahan yang terlebih dulu diciptakan

adalah bahan yang sifatnya autopolimerisasi (swapolimer), sedangkan bahan yang lebih baru

adalah bahan yang polimerisasinya dibantu dengan sinar. Resin komposit mempunyai derajat

translusensi yang tinggi. Warnanya tergantung pada macam serta ukuran pasi dan pewarna yang

dipilih oleh pabrik pembuatnya, mengingat resin itu sendiri sebenarnya transparan. Dalam

jangka panjang, warna restorasi resin komposit dapat bertahan cukup baik. Biokompabilitas

resin komposit kurang baik jika dibandingkan dengan bahan restorasi semen glass ionomer,

karena resin komposit merupakan bahan yang iritan terhadap pulpa jika pulpa tidak dilindungi

oleh bahan pelapik. Agar pulpa terhindar dari kerusakan, dinding dentin harus dilapisi oleh

semen pelapik yang sesuai, sedangkan teknik etsa untuk memperoleh bonding mekanis hanya

dilakukan di email perifer.

Indikasi restorasi komposit

Resin komposit dapat digunakan pada sebagian besar aplikasi klinis. Secara umum, resin

komposit digunakan untuk : Restorasi kelas I, II, III, IV, V dan VI, Fondasi atau core buildups,

Sealant dan restorasi komposit konservatif (restorasi resin preventif), Prosedur estetis

tambahan (Partial veneers, Full veneers, modifikasi kontur gigi, penutupan/perapatan diastema),

Semen (untuk restorasi tidak langsung), Restorasi sementara serta Periodontal splinting

Restorasi kavitas klas I komposit

Page 5: 99082164 Bahan Restorasi KG

The American Dental Association (ADA) mengindikasikan kelayakan resin komposit

untuk digunakan sebagai pit and fissura sealant, resin preventif, lesi awal kelas I dan II yang

menggunakan modifikasi preparasi gigi konservatif, restorasi kelas I dan II yang berukuran

sedang, restorasi kelas V, restorasi pada tempat-tempat yang memerlukan estetika, dan

restorasi pada pasien yang alergi atau sensitif terhadap logam.

ADA tidak mendukung penggunaan komposit pada gigi dengan tekanan oklusal yang

besar, tempat atau area yang tidak dapat diisolasi, atau pasien yang alergi atau sensitif

terhadap material komposit. Jika komposit digunakan seperti yang telah disebutkan

sebelumnya, ADA menyatakan bahwa "ketika digunakan dengan benar pada gigi-geligi

desidui dan permanen, resin berbahan dasar komposit dapat bertahan seumur hidup sama

seperti restorasi amalgam kelas I, II, dan V.”

Semen Ionomer Kaca (SIK)

Semen Ionomer Kaca (SIK) merupakan salah satu bahan restorasi yang banyak digunakan

oleh dokter gigi karena mempunyai beberapa keunggulan, yaitu preparasinya dapat minimal,

ikatan dengan jaringan gigi secara khemis, melepas fluor dalam jangka panjang, estetis,

biokompatibel, daya larut rendah, translusen, dan bersifat anti bakteri.

Komposisi semen ionomer kaca (SIK) terdiri atas bubuk dan cairan. Bubuk terdiri atas kaca

kalsium fluoroaluminosilikat yang larut asam dan cairannya merupakan larutan asam poliakrilik.

Reaksi pengerasan dimulai ketika bubuk kaca fluoroaluminosilikat dan larutan asam poliakrilik

dicampur, kemudian menghasilkan reaksi asam-basa dimana bubuk kaca fluoroaluminosilikat

sebagai basanya.

Pada proses pengadukan kedua komponen (bubuk dan cairan) ion hidrogen dari cairan

mengadakan penetrasi ke permukaan bubuk glass. Proses pengerasan dan hidrasi berlanjut,

semen membentuk ikatan silang dengan ion Ca2+ dan Al3+ sehingga terjadi polimerisasi. Ion

Ca2+ berperan pada awal pengerasan dan ion Al3+ berperan pada pengerasan selanjutnya.

Secara garis besar terdapat tiga tahap dalam reaksi pengerasan semen ionomer kaca, yaitu

sebagai berikut.

Dissolution

Page 6: 99082164 Bahan Restorasi KG

Terdekomposisinya 20-30% partikel glass dan lepasnya ion-ion dari partikel glass (kalsium,

stronsium, dan alumunium) akibat dari serangan polyacid (terbentuk cement sol).

Gelation/ hardening

Ion-ion kalsium, stronsium, dan alumunium terikat pada polianion pada grup polikarboksilat.

- 4-10 menit setelah pencampuran terjadi pembentukan rantai kalsium (fragile & highly

soluble in water).

- 24 jam setelah pencampuran, maka alumunium akan terikat pada matriks semen dan

membetuk rantai alumnium (strong & insoluble).

Hydration of salts

Terjadi proses hidrasi yang progresive dari garam matriks yang akan meningkatkan sifat

fisik dari semen ionomer kaca.

Retensi semen terhadap email dan dentin pada jaringan gigi berupa ikatan fisiko-kimia

tanpa menggunakan teknik etsa asam. Ikatan kimianya berupa ikatan ion kalsium yang

berasal dari jaringan gigi dengan gugus COOH (karboksil) multipel dari semen ionomer

kaca.

Adhesi adalah daya tarik menarik antara molekul yang tidak sejenis pada dua permukaan

yang berkontak. Semen ionomer kaca adalah polimer yang mempunyai gugus karboksil

(COOH) multipel sehingga membentuk ikatan hidrogen yang kuat. Dalam hal ini

memungkinkan pasta semen untuk membasahi, adaptasi, dan melekat pada permukaan

email. Ikatan antara semen ionomer kaca dengan email dua kali lebih besar daripada

ikatannya dengan dentin karena email berisi unsur anorganik lebih banyak dan lebih

homogen dari segi morfologis.

Secara fisik, ikatan bahan ini dengan jaringan gigi dapat ditambah dengan membersihkan

kavitas dari pelikel dan debris. Dengan keadaan kavitas yang bersih dan halus dapat

menambah ikatan semen ionomer kaca. Air memegang peranan penting selama proses

pengerasan dan apabila terjadi penyerapan air maka akan mengubah sifat fisik SIK. Saliva

merupakan cairan di dalam rongga mulut yang dapat mengkontaminasi SIK selama

proses pengerasan dimana dalam periode 24 jam ini SIK sensitif terhadap cairan saliva

sehingga perlu dilakukan perlindungan agar tidak terkontaminasi. Kontaminasi dengan

saliva akan menyebabkan SIK mengalami pelarutan dan daya adhesinya terhadap gigi

Page 7: 99082164 Bahan Restorasi KG

akan menurun. SIK juga rentan terhadap kehilangan air beberapa waktu setelah

penumpatan. Jika tidak dilindungi dan terekspos oleh udara, maka permukaannya akan

retak akibat desikasi. Baik desikasi maupun kontaminasi air dapat merubah struktur SIK

selama beberapa minggu setelah penumpatan. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal

maka selama proses pengerasan SIK perlu dilakukan perlindungan agar tidak terjadi

kontaminasi dengan saliva dan udara, yaitu dengan cara mengunakan bahan isolasi yang

efektif dan kedap air. Bahan pelindung yang biasa digunakan adalah varnis yang terbuat

dari isopropil asetat, aseton, kopolimer dari vinil klorida, dan vinil asetat yang akan larut

dengan mudah dalam beberapa jam atau pada proses pengunyahan.

Penggunaan varnish pada permukaan tambalan glass ionomer bukan saja bermaksud

menghindari kontak dengan saliva tetapi juga untuk mencegah dehidrasi saat tambalan

tersebut masih dalam proses pengerasan. Varnish kadang-kadang juga digunakan

sebagai bahan pembatas antara glass ionomer dengan jaringan gigi terutama pulpa

karena pada beberapa kasus semen tersebut dapat menimbulkan iritasi terhadap pulpa.

Pemberian dentin conditioner (surface pretreatment) adalah menambah daya adhesif

dentin. Persiapan ini membantu aksi pembersihan dan pembuangan smear layer, tetapi

proses ini akan menyebabkan tubuli dentin tertutup. Smear layer adalah lapisan yang

mengandung serpihan kristal mineral halus atau mikroskopik dan matriks organik.

Lapisan smear layer terdiri dari 2 (dua) bagian yaitu lapisan luar yang mengikuti bentuk

dinding kavitas dan lapisan dalam berbentuk plugs yang terdapat pada ujung tubulus

dentin. Sedangkan plugs atau lapisan dalam tetap dipertahankan untuk menutup tubulus

dentin dekat jaringan pulpa yang mengandung air.

Bahan dentin conditioner berperan untuk mengangkat smear layer bagian luar untuk

membantu ikatan bahan restorasi adhesif seperti bahan bonding dentin. Hal ini berperan

dalam mencegah penetrasi mikroorganisme atau bahan-bahan kedokteran gigi yang

dapat mengiritasi jaringan pulpa sehingga dapat menghalangai daya adhesi. Permukaan

gigi dipersiapkan dengan mengoleskan asam poliakrilik 10%. Waktu standart yang

diperlukan untuk satu kali aplikasi adalah 20 detik, tetapi menurut pengalaman untuk

mendapatkan perlekatan yang baik pengulasan dentin conditioner pada dinding kavitas

dapat dilakukan selama 10-30 detik. Kemudian pembilasan dilakukan selama 30 detik,

pembilasan merupakan hal penting untuk mendapatkan hasil yang diinginkan, setelah itu

kavitas dikeringkan.

Page 8: 99082164 Bahan Restorasi KG

Indikasi Semen Ionomer Kaca

Lesi erosi servikal. Kemampuan semen glass ionomer untuk melekatkan secara

kimiawi dengan dentin, menyebabkan semen glass ionomer saat ini menjadi pilihan utama

dalam merestorasi lesi erosi servikal. Bahan ini juga memiliki kekerasan yang cukuo untuk

menahan abrasi akibat sikat gigi.

Sebagai bahan perekat atau luting (luting agent). Karena semen glass ionomer ini memiliki

beberapa keunggulan seperti ikatannya dengan dentin dan email. Aktivitas

kariostatik, flow yang lebih baik, kelarutan yang lebih rendah dan kekuatan yang lebih besar

maka sebagai luting agent semen ini diindikasikan untuk pasien dengan frekuensi karies

tinggi atau pasien dengan resesi ginggiva yang mememrlukan kekuatan dan aktifitas

kariostatik misalnya pada pemakai mahkota tiruan ataupun gigi tiruan jembatan.

Semen glass ionomer dapat digunakan sebagai base atau liner di bawah tambalan komposit

resin pada kasus kelas I, kelas II, kelas III, kelas V dan MOD. Bahan ini berikatan secara

mikromekanik dengan komposit resin melalui etsa asam dan member perlekatan tepi yang

baik. Perkembangan dentin bonding agents yang dapat member perlekatan yang baik antara

dentin dan resin hanya dapat digunakan pada lesi erosi servikal. Bila kavitasnya dalam atau

luas, bonding sering kali gagal. Untuk memperbaiki mekanisme bonding dan melindungi

pulpa dari irirtasi, semen glass ionomer digunakan sebagaibahan sub bonding

Sebagai base yang berikatan secara kimiawi di bawahrestorasi amalgam mempunyai

kerapatan tepi yang kurang baik sehingga dengan adanya base glass ionomer dapat

mencegah karies sekunder terutama pada pasien dengan insidens karies yang tinggi. Dalam

keadaan sperti ini, proksimal box diisi dengan semen cermet sampai ke dalam 2 mm dan

sisanya diisi amalgam.

Untuk meletakkan orthodontic brackets pada pasien muda yang cenderung mengalami

karies melalui etsa asam pada email. Dengan adanya perlepasan fluor maka semen glass

ionomer dapat mengurangi white spot yang umumnya nampak disekeliling orthondontic

brackets.

Sebagai fissure sealant karena adanya pelepasan fluor. Rosedur ini memerlukan perluasan

fissure sebelum semen glass ionomer diaplikasikan.

Page 9: 99082164 Bahan Restorasi KG

Semen glass ionomer yang diperkuat dengan logam seperti semen cermet dapat digunakan

untuk membangun inti mahkota pada gigi yang telah mengalami kerusakan mahota yang

parah.

Restorasi gigi susu.

Penggunaan semen glass ionomer pada gigi susu sangat berguna dalam mencegah terjadinya

karies rekuren dan melindungi email gigi permanen.

Untuk perawatan dengan segera pasien yang mengalami trauma fraktur. Dalam hal ini

semen menyekat kembali dentin yang terbuk dalam waktu yang singkat.

Kelebihan Semen Ionomer Kaca :

1) Bahan tambal ini meraih popularitas karena sifatnya yang dapat melepas fluor yang sangat

berperan sebagai antikaries. Dengan adanya bahan tambal ini, resiko kemungkinan untuk

terjadinya karies sekunder di bawah tambalan jauh lebih kecil dibanding bila menggunakan

bahan tambal lain

2) Biokompatibilitas bahan ini terhadap jaringan sangat baik (tidak menimbulkan reaksi

merugikan terhadap tubuh)

3) Material ini melekat dengan baik ke struktur gigi karena mekanisme perlekatannya adalah

secara kimia yaitu dengan pertukaran ion antara tambalan dan gigi. Oleh karena itu pula, gigi

tidak perlu diasah terlalu banyak seperti halnya bila menggunakan bahan tambal lain.

Pengasahan perlu dilakukan untuk mendapatkan bentuk kavitas yang dapat ‘memegang’

bahan tambal.

Kekurangan Semen Ionomer Kaca :

1) Kekuatannya lebih rendah bila dibandingkan bahan tambal lain, sehingga tidak disarankan

untuk digunakan pada gigi yang menerima beban kunyah besar seperti gigi molar (geraham)

2) Warna tambalan ini lebih opaque, sehingga dapat dibedakan secara jelas antara tambalan

dan permukaan gigi asli

3) Tambalan glass ionomer cement lebih mudah aus dibanding tambalan lain

http://revias-dental.blogspot.com/2011/01/bahan-restorasi.html