92858115-Kadar-air[1]

download 92858115-Kadar-air[1]

of 11

Transcript of 92858115-Kadar-air[1]

  • 7/29/2019 92858115-Kadar-air[1]

    1/11

    LAPORAN TETAP

    PRAKTIKUM SATUAN OPERASI II

    KADAR AIR

    Fran Wesly Silalahi

    05101003013

    TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN

    TEKNOLOGI PERTANIAN

    UNIVERSITAS SRIWIJAYA

    INDRALAYA

    2011

  • 7/29/2019 92858115-Kadar-air[1]

    2/11

    I. PENDAHULUAN

    A. Latar belakang

    Air adalah zat atau materi atau unsur yang penting bagi semua bentuk

    kehidupan yang diketahui sampai saat ini di bumi, tetapi tidak di planet lain. Air

    menutupi hampir 71% permukaan bumi. Air diperlukan untuk kelangsungan proses

    biokimiawi organisme hidup, sehingga sangat essensial Astuti (2010).Pengukuran kadar air dalam suatu bahan sangat diperlukan dalam berbagai

    bidang. Salah satu bidang yang memerlukan pengukuran kadar air adalah bidang

    pertanian . Komoditi pertanian yang cukup penting untuk diketahui kadar airnya

    adalah beras. Mutu beras terutama ditentukan oleh kadar airnya, semakin tinggi

    kadar air beras, mutunya semakin jelek. Tingginya kadar air beras dapat berakibat

    tumbuhnya jamur-jamur penghasil mikotoksin (racun) yang sangat berbahaya bagi

    kesehatan manusia. Kadar air juga perlu diketahui untuk biji-bijian yang lain.

    Di samping terdapat dalam bahan makanan secara alamiah, air terdapat bebas

    di alam dalam berbagai bentuk. Air bebas ini sangat penting juga dalam pertanian,

    pencucian dan sanitasi umum maupun probadi, teknologi pangan dan sebagai air

    minum. Air yang digunakan untuk keperluan khusus mungkin harus mengalami

    perlakuan terlebih dahulu misalnya sterilisasi, pengurangan kesadahan, penurunan

    BOD dan sebagainya.

    Praktikum kali ini adalah untuk mengetahui kadar air dalam suatu bahan

    makanan seperti kacang hijau, kacang tanah, kacang merah, dan susu. Metode yang

    digunakan adalah oven pengering. Pengeringan adalah suatu metode untuk

    mengeluarkan atau menghilangakan sebagian air dari suatu bahan dengan cara

    menguapkan air tersebut dengan menggunakan energi panas. Biasanya kandungan air

    bahan tersebut dikurangi sampai suatu batas agar mikroba tidak dapat tumbuh lagi

    didalamnya

    Prinsip dari metode oven pengering adalah bahwa air yang terkandung dalam

    suatu bahan akan menguap bila bahan tersebut dipanaskan pada suhu 105o C selama

  • 7/29/2019 92858115-Kadar-air[1]

    3/11

  • 7/29/2019 92858115-Kadar-air[1]

    4/11

    II. TINJAUAN PUSTAKA

    A. Pengertian Air dan SifatSifat Air

    Air adalah substansi kimia dengan rumus kimia H2O: satu molekul air

    tersusun atas dua atom hidrogen yang terikat secara kovalenpada satu atom oksigen.

    Air bersifat tidakberwarna, tidakberasa dan tidakberbaupada kondisi standar, yaitu

    pada tekanan 100 kPa (1 bar) and temperatur 273,15 K (0 C). Zat kimia ini

    merupakan suatu pelarut yang penting, yang memiliki kemampuan untuk melarutkanbanyak zat kimia lainnya, seperti garam-garam,gula, asam, beberapa jenis gas dan

    banyak macam molekul organikF.G. Winarno (1999).

    Air menempel pada sesamanya (kohesi) karena air bersifat polar. Air

    memiliki sejumlah muatan parsial negatif (-) dekat atom oksigen akibat pasangan

    elektron yang (hampir) tidak digunakan bersama, dan sejumlah muatan parsial positif

    (+) dekat atom oksigen. Dalam air hal ini terjadi karena atom oksigen bersifat lebih

    elektronegatif dibandingkan atom hidrogenyang berarti, ia (atom oksigen)

    memiliki lebih kekuatan tarik pada elektron-elektron yang dimiliki bersama dalam

    molekul, menarik elektron-elektron lebih dekat ke arahnya (juga berarti menarik

    muatan negatif elektron-elektron tersebut) dan membuat daerah di sekitar atom

    oksigen bermuatan lebih negatif ketimbang daerah-daerah di sekitar kedua atom

    hidrogen.Air memiliki pula sifat adhesi yang tinggi disebabkan oleh sifat alami

    kepolarannya.

    Air memiliki tegangan permukaan yang besar yang disebabkan oleh kuatnya

    sifat kohesi antar molekul-molekul air. Hal ini dapat diamati saat sejumlah kecil air

    ditempatkan dalam sebuah permukaan yang tak dapat terbasahi atau terlarutkan (non-

    soluble); air tersebut akan berkumpul sebagai sebuah tetesan. Di atas sebuah

    permukaan gelas yang amat bersih atau bepermukaan amat halus air dapat

    membentuk suatu lapisan tipis (thin film) karena gaya tarik molekular antara gelas

    dan molekul air (gaya adhesi) lebih kuat ketimbang gaya kohesi antar molekul air.

    http://id.wikipedia.org/wiki/Rumus_kimiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Hidrogenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Oksigenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Oksigenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Molekulhttp://id.wikipedia.org/wiki/Atomhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hidrogenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Ikatan_kovalenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Oksigenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Warnahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Rasa&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Bauhttp://id.wikipedia.org/wiki/Tekananhttp://id.wikipedia.org/wiki/Temperaturhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pelaruthttp://id.wikipedia.org/wiki/Garam_%28kimia%29http://id.wikipedia.org/wiki/Gulahttp://id.wikipedia.org/wiki/Asamhttp://id.wikipedia.org/wiki/Gashttp://id.wikipedia.org/wiki/Kimia_organikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kimia_organikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Gashttp://id.wikipedia.org/wiki/Asamhttp://id.wikipedia.org/wiki/Gulahttp://id.wikipedia.org/wiki/Garam_%28kimia%29http://id.wikipedia.org/wiki/Pelaruthttp://id.wikipedia.org/wiki/Temperaturhttp://id.wikipedia.org/wiki/Tekananhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bauhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Rasa&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Warnahttp://id.wikipedia.org/wiki/Oksigenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Ikatan_kovalenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hidrogenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Atomhttp://id.wikipedia.org/wiki/Molekulhttp://id.wikipedia.org/wiki/Oksigenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hidrogenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Rumus_kimia
  • 7/29/2019 92858115-Kadar-air[1]

    5/11

    B. Bentuk dan Tipe Air dalam Suatu Bahan

    Air yang terdapat dalam suatu bahan makanan terdapat dalam tiga bentuk:

    1. Air bebas, terdapat dalam ruang-ruang antarsel dan intergranular dan pori-pori

    yang terdapat pada bahan.

    2. Air yang terikat secara lemah karena terserap (teradsorbsi) pada permukaan koloid

    makromolekulaer seperti protein, pektin pati, sellulosa. Selain itu air juga terdispersi

    di antara kolloid tersebut dan merupakan pelerut zat-zat yang ada di dalam sel. Air

    yang ada dalam bentuk ini masih tetap mempunyai sifat air bebas dan dapat

    dikristalkan pada proses pembekuan. Ikatan antara air dengan kolloid tersebut

    merupakan ikatan hidrogen.

    3. Air yang dalam keadaan terikat kuat yaitu membentuk hidrat. Ikatannya berifat

    ionik sehingga relatif sukar dihilangkan atau diuapkan. Air ini tidak membeku

    meskipun pada suhu 0o F.

    Kandungan air dalam bahan makanan ikut menentukan kesegaran dan daya

    tahan bahan itu sendiri. Sebagian besar dari perubahan-perubahan bahan makanan

    terjadi dalam media air yang ditambahkan atau berasal dari bahan itu sendiri F.G.

    Winarno (1999).

    C. Penentuan Kadar Air Dalam Bahan Makanan

    Kadar air dalam makanan dapat ditentukan dengan cara Metode Pengeringan

    (Thermogravimetri) Prinsipnya menguapkan air yang ada dalam bahan dengan jlaan

    pemanasan. Kemudian menimbang bahan sampai berat konstan berarti semua air

    sudah diuapkan. Cara ini relatif mudah dan murah. Prinsip penentuan kadar air

    dengan destilasi adalah menguapkan air demgan pembawa cairan kimia yangmempunyai titik didih lebih tinggi daripada air dan tidak dapat campur dengan air

    serta mempunyai berat jenis lebih rendah daripada air. Zat kimia yang dapat

    digunakan antara lain: toluen, xylen, benzen, tetrakhlorethilen dan xylol Slamet

    Sudarmaji (1989).

  • 7/29/2019 92858115-Kadar-air[1]

    6/11

    III. PELAKSANAAN PRAKTIKUM

    A. Tempat dan Waktu

    Praktikum kadar air yang dilaksanakan di Laboratorium Kimia Hasil Pertanian,

    jurusan Teknologi Pertanian, Universitas Sriwijaya. Pelaksanaan dilakukan pada hari

    Kamis, 20 Oktober 2011 pada pukul 10.00 WIB sampai dengan selesai.

    .

    B. Bahan dan Alat

    Alat yang digunakan pada praktikum pengukuran kadar air yaitu 1) cawan, 2)

    desikator, 3) neraca, analitik 4) oven, 5) spatula.

    Bahan yang digunakan yaitu 1) beras, 2) Kacang tanah, 3) Kacang hijau, 4)

    Kacang merah, 5) kacang kedelai.

    C. Cara Kerja

    Cara kerja yang dilakukan pada praktikum pengukuran kadar air adalah:

    1. Cawan almunium dimasukkan dalam oven selama 15 menit dengan suhu 105C

    2. Kemudian dimasukkan kedalam desikator selama 15 menit

    3. Cawan ditimbang dan beratnya dicatat

    4. Sampel dihaluskan sebanyak 2 gram

    5. Kemudian cawan dan sampel dimasukkan kedalam oven selama 24 jam

    6. Cawan dan sampel dikeluarkan lalu dimasukkan kedalam desikator selama 15

    menit

    7. Hasil berat akhir cawan dan sampel ditimbang.

  • 7/29/2019 92858115-Kadar-air[1]

    7/11

    IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

    A. Hasil

    Tabel kadar air pada beberapa jenis bahan pangan

    Kelompok Perlakuan Berat cawan

    kosong

    Berat

    sampel

    awal

    Berat cawan +

    sampel akhir

    SNI

    I A 5,3462 2,0032 7,2145

    Kacangtanah

    B 4,1984 2,0009 6,0630 3921

    C 5,3581 2,0064 6,5911

    II A 4,2896 2,0024 6,0722

    Kacang

    kedelai

    B 5,0099 2,0012 6,7772 3922

    C 5,3145 2,0029 6,1968

    III A 5,2236 2,0077 7,0145

    Kacang

    hijau

    B 5,1769 2,0061 6,9014 3728

    C 6,0599 2,0037 7,1639

    IV A 4,8350 2,0570 6,5856

    Beras B 4,7840 2,0053 6,4145 7313

    C 4,1700 2,0620 5,5740

    V A 4,0866 2,0121 6,5065

    Kacang

    merah

    B 4,7680 2,0036 5,9184 4354

    C 4,1386 2,0080 4,9982

    Keterangan :

    A : Tanpa perlakuanB : Dijemur 5 jam

    C : Direndam 5 jam

  • 7/29/2019 92858115-Kadar-air[1]

    8/11

    B. Pembahasan

    Praktikum pertama ini kita akan membahas tentang pengukuran kadar air

    pada beberapa jenis komuditi pangan. Pengukuran kadar air tersebut bisa dilakukan

    dengan beberapa metode pengukuran diantaranya metode oven, metode oven vakum,

    metode destillasi dan menggunakan alat pengukurnya langsung. Pada praktikum ini,

    kami menggunakan alat pengukur kadar air secara langsung yaitu dengan

    menggunakan alat yang dinamakanMosture Tester.

    Beberapa bahan komuditi pangan yang akan ditentukan kadar airnya yaitu

    kacang tanah, kacang hijau, kacang kedelai, kacang hijau dan beras. Praktikum kali

    ini menggunakan alatMosture tester, dan hasil yang didapat dari berbagai kelompok

    bervariasi.

    Hasil pengukuran diatas terdapat perbedaan jumlah kadar air yang tersimpan

    pada bahan-bahan pangan tersebut walaupun jumlah sampel yang diukur sama . Hal

    ini disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya ukuran bahan, bentuk bahan, Suhu

    atau udara pada saat pembelian bahan dan mutu bahan. Luas permukaan bahan bahan

    tersebut berpengaruh karena setiap bahan tersebut mempunyai luas permukaan bahan

    yang berbeda-beda contohnya kacang hijau dengan kacang merah. Luas permukaan

    kacang hijau lebih kecil dari kacang merah.

    Bahannya sama tetapi perlakuan bahannya berbeda seperti yang terjadi pada

    kelompok tiga,. Sehingga hasil pengukurannya berbeda jauh dengan literatur yang

    ada. Begitupula dengan pada tempat pembelian bahan, walaupun bahannya sama jika

    tempat pembeliannya berbeda maka kadar airnya pun berbeda. sama halnya dengan

    keadaan bahan tersebut, jika bahannya kering kadar airnya kecil, sedangkan jikabahannya kadar air pada bahan tersebut pasti tinggi. Mutu bahan juga mempengaruhi

    hasil pengukuran. Jadi sebelum praktikum harus diperhatikan bahan-bahan yang

    akan diujikan.

    Faktor lain yang menyebabkan perbedaan tersebut yaitu keadaan alat yang

    digunakan. Sebelum melakukan praktikum, kita harus memperhatikan bahan-bahan

    dan alat-alat yang akan kita gunakan. Alat-alat praktikum sangat berpengaruh

    terhadap hasil pengukuran yang didapat. Jika alatnya rusak maka hasil yang didapat

  • 7/29/2019 92858115-Kadar-air[1]

    9/11

    akan salah. Pada praktikum kali ini hasil pengukuran yang didapat ada yang jauh

    berbeda dengan literatur yang ada. Hal ini terjadi karena ada kemungkinan alat yang

    digunakan pada saat praktikum tersebut rusak, dan kurang steril.

  • 7/29/2019 92858115-Kadar-air[1]

    10/11

    V. KESIMPULAN

    Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan maka dapat disimpulkan

    bahwa :

    1. Kadar air dalam bahan pangan sangat mempengaruhi kualitas dan daya

    simpan dari bahan pangan tersebut.

    2. Metode yang digunakan untuk mengukur kadar air diantaranya metode oven,

    metode oven vakum, metode distilasi dan menggunakan alat mouster tester.

    3. Setiap bahan pangan memiliki kadar air yang berbeda-beda. Hal ini disebabkan

    oleh beberapa faktor diantaranya Berat bahan, Udara sekitar, mutu bahan dan

    ukuran bahan.

    4. Metode oven adalah metode pemanasan dengan suhu 105oC.

    5. Faktor perlakuan bahan sangat mempengaruhi kadar air .

  • 7/29/2019 92858115-Kadar-air[1]

    11/11

    DAFTAR PUSTAKA

    Anonim. 2010.Air. Diakses tanggal 26 November 2010, jam 09.00 WIB.

    http://id.wikipedia.org/wiki/Air

    Astuti. 2007.Petunjuk Praktikum Analisis Bahan Biologi. Yogyakarta : Jurdik

    Biologi FMIPA UNY

    Fardiaz, Srikandi, FG. Winarno, dan Dedi Fardiaz. 1980.Pengantar Teknologi

    Pangan. Jakarta . Gramedia

    Sudarmadji, Slamet, Suhardi dan Bambang Haryono. 1989.Analisis Bahan Makanan

    dan Pertanian. Yogyakarta . Liberti Yogyakarta

    Walton, HF. 1998. Interactive Science. Edisi ke-3. McGraw-Hill, Inc . New York

    http://id.wikipedia.org/wiki/Airhttp://id.wikipedia.org/wiki/Air