Uji Kadar Air
-
Upload
artikaelsn -
Category
Documents
-
view
66 -
download
2
description
Transcript of Uji Kadar Air
ANALISIS KADAR AIR, METODE OVEN (AOAC, 1995)
Artika El Sonia (1400025)1, Armand Dimas (1401583)2, Annisa Jihan
(1401965)3, Eka Maharani (1406127)4, Nadya Nanda (1405514)5
Program Studi Pendidikan Teknologi Agroindustri
Fakultas Pendidikan Dan Teknologi Kejuruan
Universitas Pendidikan Indonesia
Abstrak
Kadar air dalam suatu bahan pangan sangat mempengaruhi kualitas dan daya
simpan dari bahan pangan tersebut. Kadar air adalah persentase kandungan air
suatu bahan yang dapat dinyatakan berdasarkan berat basah atau berdasarkan
berat kering. Praktikum ini dilakukan untuk mengetahui kadar air pada lengkeng
dan beberapa sampel lainnya dengan metode oven biasa (pemanasan langsung).
Pertama, siapkan cawan, lakukan sterilisasi selama 1 jam dan suhu 105°C dalam
oven. Timbang cawan sterilisasi pada timbangan analitik (Xgram). Lengkeng
dihaluskan dengan takaran 5 gram (dibuat 2) lalu dimasukan ke cawan steril, dan
timbang (Ygram).
Hitung persentase kadar air I, dengan hasil sebagai berikut (K1): Kelompok 1;
kadar air apel berdasarkan berat basah: 76% dan berat kering: 319,81% dari
sampel 5 gram. Kelompok 2; kadar air jeruk berdasarkan berat basah: 78,56% dan
berat kering: 366,55% dari sampel 5 gram. Kelompok 3; kadar air bakso
berdasarkan berat basah: 67,27% dan berat kering: 205,52% dari sampel 5 gram.
Kelompok 4; kadar air lengkeng berdasarkan berat basah: 79,49% dan berat
kering: 387,56% dari sampel 5 gram. Kelompok 5; kadar air kol berdasarkan berat
basah: 83,23% dan berat kering: 496,4% dari sampel 5 gram.
Sedangkan, persentase kadar air II ialah sebagai berikut (K2): Kelompok 1;
kadar air apel berdasarkan berat basah: 77% dan berat kering: 343,20% dari
sampel 5 gram. Kelompok 2; kadar air jeruk berdasarkan berat basah: 78,05% dan
berat kering: 355,59% dari sampel 5 gram. Kelompok 3; kadar air bakso
berdasarkan berat basah: 62,78% dan berat kering: 168,71% dari sampel 5 gram.
Kelompok 4; kadar air lengkeng berdasarkan berat basah: 79,15% dan berat
kering: 379,61% dari sampel 5 gram. Kelompok 5; kadar air kol berdasarkan berat
basah: 91,65% dan berat kering: 1097,61% dari sampel 5 gram.
Kata Kunci : Kadar air dan timbang
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
ABSTRACT
Water content in a food affect the quality and shelf-life of the food. Water
content is the percentage of water content in the material that can be expressed
based on the weight of wet basis or dry basis. This experiment is to determine the
water content in litchi and the other samples with an oven method (direct heating).
The first, prepare the cup, do sterilization for 1 hour and 105°C in an oven. Weigh
the cup that sterilized with an analytical weigher (Xgram). 5 grams of smoothed-
litchi (made this 2), then put it into a sterile cup, and weigh (Ygram).
Calculate the percentage of water content I, with the following data (K1):
Group 1; the sample of apple contains water as much as wet basis: 76% and dry
basis: 319.81% from the 5 grams of sample. Group 2; the sample of orange
contains water as much as wet basis: 78.56% and dry basis: 366.55% from the 5
grams of sample. Group 3; the sample of meatballs contains water as much as wet
basis: 67.27% and dry basis: 205.52% from the 5 grams of sample. Group 4; tha
sample of longan contains water as much as wet basis: 79.49% and dry basis:
387.56% from the 5 grams of sample. Group 5; the sample of cabbage contains
water as much as wet basis: 83.23% and dry basis: 496.4% from the 5 grams of
sample.
Meanwhile, the percentage of water content II, with the following data
(K2): Group 1; the sample of apple contains water as much as wet basis: 77% and
dry basis: 343,20% from the 5 grams of sample. Group 2; the sample of orange
contains water as much as wet basis: 78.05% and dry basis: 355,59% from the 5
grams of sample. Group 3; the sample of meatballs contains water as much as wet
basis: 62,78% and dry basis: 168,71% from the 5 grams of sample. Group 4; tha
sample of longan contains water as much as wet basis: 79,15% and dry basis:
379,61% from the 5 grams of sample. Group 5; the sample of cabbage contains
water as much as wet basis: 91,65% and dry basis: 1097,61% from the 5 grams of
sample.
Keywords: Water Content and Weighing
1. Pendahuluan
2.1 Latar Belakang
Air dalam bahan pangan terdapat
dalam tiga bentuk yaitu : 1) Air
Lapisan Tunggal (water monolayer)
merupakan air yang terikat di dalam
bahan pangan secara kimia melalui
ikatan hidrogen atau ikatan ionik
dengan komponen bahan pangan,
sehingga air tipe ini sulit untuk
dihilangkan dengan proses
pengeringan. 2) Air Lapisan Banyak
(water multilayer) merupakan air
yang terikat pada molekul air water
monolayer sehingga air tipe ini lebih
mudah dihilangkan dengan
penguapan atau pengeringan. 3) Air
Bebas merupakan air yang terikat
secara fisik dalam matrik komponen
bahan pangan, sehingga air tipe ini
sangat mudah dihilangan dari bahan
pangan
Adanya keterikatan air dengan
komponen bahan pangan inilah yang
menyebabkan kesulitan pada
analisis air pada suatu bahan
pangan. Air pada bahan pangan
tidak hanya dimanfaatkan untuk
memenuhi kebutuhan manusia, air
juga mempunyai peranan yang
sangat besar bagi bahan pangan itu
sendiri. Analisis kadar air dalam
bahan pangan sangat penting
dilakukan baik pada bahan pangan
kering maupun pada bahan pangan
segar. Pada bahan pangan kering,
kadar air sering dihubungkan
dengan indeks kestabilan khususnya
saat penyimpanan. Bahan pangan
kering menjadi awet karena kadar
airnya dikurangi sampai batas
tertentu. Pada pangan segar, kadar
air bahan pangan erat hubunganya
dengan mutu organoleptiknya.
Selain mengandung bahan organik
dan air, bahan pangan mengandung
senyawa anorganik yang disebut
mineral atau abu.
Kadar air merupakan salah
satu karakteristik di dalam bahan
pangan yang sangat berpengaruh
pada bahan pangan dalam segi
tekstur, penampakan, dan citarasa.
Kadar air juga dapat menunjukkan
banyaknya kandungan air yang ada
di dalam bahan pangan tersebut.
Kadar air biasa dinyatakan dalam
presentase berat bahan basah yang
mempunyai batas maksimum 100%
atau berat kering dapat lebih dari
100%.
Salah satu metode yang
digunakan untuk menetapkan kadar
air pada suatu bahan adalah dengan
menggunakan metode “Penetapan
kadar air dengan metode oven“,
yaitu suatu metode yang dapat
digunakan untuk seluruh produk
makanan, kecuali produk tersebut
mengandung komponen-komponen
yang mudah menguap atau jika
produk tersebut mengalami
dekomposisi pada pemanasan
100oC–102oC sampai diperoleh berat
yang konstan pada penimbangan
berkali-kali (Apriyantono, 1989).
Kadar air dalam bahan pangan
tentu perlu diukur untuk mengetahui
daya simpan. Beberapa metode
dalam mengetahui atau menentukan
kadar air dalam bahan pangan
diantaranya metode pengeringan
(thermogravimetri) biasanya
menggunakan oven. Prinsipnya
menguapkan air yang ada dalam
bahan dengan jalan pemanasan atau
disebut juga pengeringan. Cara
kerjanya menimbang bahan sampai
berat konstan, itu berarti
menandakan semua air sudah
diuapkan. Pada umumnya,
penentuan kadar air ini dilakukan
dengan mengerikan bahan pangan
dalam oven dengan suhu kisaran
105-110oC hingga diperoleh berat
yang konstan. Jumlah air yang telah
diuapkan dapat diketahui dengan
selisih berat sebelum dan sesudah
pengeringan.
Kandungan air suatu bahan
yang dikeringkan mempengaruhi
beberapa hal yaitu seberapa jauh
penguapan dapat berlangsung,
lamanya proses pengeringan dan
jalannya proses pengeringan.
Kandungan air dalam suatu bahan
pangan dinyatakan atas dasar basah
(% berat) atau atas dasar kering,
yaitu perbandingan jumlah air
dengan jumlah bahan kering. Kadar
air secara basis kering adalah
perbandingan antara berat air di
dalam bahan tersebut dengan berat
bahan keringnya. Berat bahan kering
adalah berat bahan asal setelah
dikurangi dengan berat airnya.
Kadar air secara basis basah adalah
perbandingan berat air di dalam
bahan tersebut dengan berat mentah.
2.2 Manfaat Analisis
Dapat mengetahui dan
memahami cara
menganalisis kadar air
dengan Metode Oven.
Dapat mengukur dan menganalisa kadar air yang ada dalam bahan pangan.
2.3 Tujuan Analisis
Untuk mengetahui jumlah
kadar air yang ada di dalam
bahan pangan
Untuk menghitung dan
memahami cara analisis
kadar air Basis Basah dan
kadar air Basis Kering
dengan menggunakan
Metode Oven.
2. Metode percobaan
2.1. Alat dan Bahan
1. Cawan porselen
2. Oven
3. Desikator
4. Neraca massa
5. Sampel (Apel, Jeruk, Bakso,
Lengkeng, Kol)
2.2. Skema Kerja
Analisis kadar air metode oven
1. Cawan porselen dikeringkan
didalam oven dengan suhu
105oC selama 15 menit.
2. Dinginkan didalam desikator
selama 15 menit untuk
menghilangkan uap air dan
timbang (x gram)
3. Sampel dikecilkan
ukurannya terlebih dahulu
kemudian ditimbang 5gram
dalam cawan yang sudah
dikeringkan (y gram)
4. Masukkan kedalam oven
pada suhu 105oC selama 1
jam
5. Dinginkan dalam desikator
selama 15 menit kemudian
timbang
(z gram) hingga berat
konsisten.
Perhitungan kadar air :
%kadar air basis kering=b−(c−a )(c−a)
× 100
%kadar air basis basah=b (c−a)
b×100
a = berat cawan kering
yang sudah konstan
b = berat awal c = berat cawan dan
sampel kering yang sudah
konstan
2.3. Hasil Pengamatan
No. Sampel Berat cawan
kosong
(gr)
cawan + sampel
basah (gr)
cawan + sampel kering 1 jam
(gr)
Kadar air %
X1 X2 Y1 Y2 Z1 Z2 K1 K2
1.
Apel
10,4227 11,8854 15,6167 16,7336 11,6599 12,9793 Wet Basis: 76Dry Basis: 319,81
Wet Basis: 77Dry Basis:343,20
2.
Jeruk
13,6353 13,3960 18,7053 18,5155 14,7220 14,5197 Wet Basis: 78,56Dry Basis: 366,55
Wet Basis: 78,05Dry Basis: 355,59
3.
Bakso
11,1982 12,2807 16,2107 17,3185 12,8388 14,1555 Wet Basis:67,27Dry Basis: 205,52
Wet Basis: 62,78Dry Basis:168,71
4.
Lengkeng
20,2863 21,6383 25,2266 26,6383 21,3118 22,6808 Wet Basis: 79,49Dry Basis: 387,56
Wet Basis: 79,15Dry Basis:379,61
5.
Kol
12,80 18,37 17,81 23,04 13,64 18,79 Wet basis : 83,23Dry basis :496,4
Wet basis :91,65Dry basis :1097,61
2.4. Pembahasan
Praktikum kali ini adalah
praktikum untuk menentukan
kadar air. Kadar air adalah
persentase kandungan air suatu
bahan yang dapat dinyatakan
berdasarkan berat basah (wet
basis) atau berdasarkan berat
kering (dry basis). Kadar air
berat basah mempunyai batas
maksimum teoritis sebesar 100
persen, sedangkan kadar air
berdasarkan berat kering dapat
lebih dari 100 persen. (Syarif
dan Halid, 1993).
Pada praktikum yang
dilaksanakan pada tanggal 22
September 2015, kami menguji
sampel apel,jeruk,bakso,
lengkeng,dan kol.Namun yang
kelompok kami uji adalah
sampel lengkeng. Cawan yang
kami pakai dikeringkan terlebih
dahulu agar dapat diperoleh berat
keringnya tanpa adanya
kandungan air dan agar
perhitungan selanjutnya lebih
akurat setelah sebelumnya
ditimbang terlebih dahulu.
Sampel pun dipotong terlebih
dahulu agar ketika dikeringkan
didalam oven, kandungan air
pada sampel dapat dengan
mudah menguap.
Kami melakukan metode
duplet, yaitu menguji 2 sampel
dengan jenis yang sama, bedanya
hanya cawan saja yang
digunakan ukurannya berbeda.
Pada sampel lengkeng, dilakukan
pengeringan 1 jam sebanyak 1
kali. Untuk sampel kelompok
kami, yaitu lengkeng, kadar
airnya cukup tinggi. Namun,
kami hanya melakukan
pengeringan sekali saja selama 1
jam. Setelah melakukan
pengeringan 1 jam, kami
menimbang cawan + sampel
kering . Setelah itu dilakukan
perhitungan kadar air dalam
sampel.
Perhitungan yang kami
peroleh setelah di oven yaitu
berat cawan 1 untuk sample
lengkeng adalah 21,3118 gram
dan cawan 2 adalah 22,6808
gram. Berat sample kering +
cawan juga dipengaruhi oleh
berat cawan kering yang
diperoleh diawal tadi. Sementara
kadar air pada lengkeng dan
semua sample pun dihitung
berdasar wet basis dan dry basis.
Untuk sample lengkeng sendiri,
dry basis pada cawan 1 adalah
387,56 % sementara cawan 2
adalah 379,61 %. Untuk wet
basis sendiri pada cawan 1
adalah 79,49 % dan cawan 2
adalah 79,15 %. Secara umum,
kadar air di kedua cawan dengan
sampel yang sama yaitu
lengkeng, sudah memenuhi
aturan. Yakni untuk wet basis
adalah kadar air maksimum nya
100 % sementara dry basis lebih
dari 100 %. Namun, untuk
sample lengkeng sendiri kadar
air nya masih lumayan tinggi. Ini
dikarenakan lengkeng pada
dasarnya mengandung kadar air,
bahkan kandungan air dalam
lengkeng pun adalah 83 gram. .
Serta pengeringan yang
dilakukan hanya 1 jam saja.
Dari semua sampel hasil
kadar air yang diperoleh, sampel
yang memiliki kadar air paling
tinggi yaitu sample kol dan yang
paling rendah yaitu bakso. Hal
ini disebabkan karena perbedaan
pada bahaan kol yang merupakan
kelompok sayur mengandung
kadar air yang cukup tinggi
sehingga hasilnya pun terbukti
dengan hasil kadar air yang
paling tinggi. Sedangkan pada
bakso relative mengandung
kadar air yang cukup rendah
sehingga diperoleh hasil paling
rendah diantara keempat bahan
tersebut. Kadar air yang
diperoleh pun dipengaruhi oleh
lamanya sample di oven.
3. Kesimpulan dan Saran
3.1. Kesimpulan
Air merupakan komponen penting
dalam bahan makanan, karena air dapat
mempengaruhi penampakan, tekstur,
serta cita rasa dari produk makanan
yang dihasilkan Pada dasarnya setiap
bahan makanan mengandung air
didalamnya, hanya kandungan air
tersebut bermacam-macam tergantung
dari jenis bahan makananya.kandungan
air dalam bahan makanan dapat
mempengaruhi daya tahan makanan
terhadap serangan organisme yang
dinyatakan sebagai aktivitas air atau
Aw. Lama metode pengovenan
berpengaruh terhadap persentase kadar
air.
3.2. Saran
Pada praktikum selanjutnya sebaiknya
dilaksanakan lebih hati-hati, teliti dan
sabar agar didapat hasil yang akurat.
4. Daftar Pustaka
Effendi, M.Supli. 2012. Teknologi
Pengolahan dan Pengawetan Pangan.
Bandung:Alfabeta.
https://
mahardhikapas.wordpress.com/
2013/10/26/peranan-air-dalam-produk-
dan-bahan-pangan/ diakses tgl 26
September 2015 pukul 22.40 WIB
http://daramammoria.blogspot.co.id/
2015/03/penetapan-kadar-air-dengan-
metode-oven.html diakses tgl 26
September 2015 pukul 23.16 WIB
5. Lampiran
6.Dua cawan porselen bersih dan kosong dipanaskan dalam oven 105°C selama 15 menit.
Cawan porselen didinginkan dalam desikator hingga hangat kuku.
Cawan porselen bersih dan kosong masing-masing ditimbang beratnya sebagai x gram (berat a).
7.8.9.
10.11.12.
13.
Bahan sampel (lengkeng) dipotong kecil-kecil. Kemudian, ditimbang beratnya hingga masing-masing 5 gram (berat b).
Bahan sampel yang digunakan kelompok 4 yaitu lengkeng.
Cawan porselen ditambahkan dengan bahan sampel (lengkeng), ditimbang beratnya masing-masing sebagai y gram (berat c).
Berat (c) masing-masing dipanaskan dalam oven 105°C selama 1 jam.
Berat (c) didinginkan dalam desikator.
14.Berat (c) masing-masing kemudian ditimbang sebagai z gram, kemudian dihitung masing-masing kadar air kering dan basah.
TABEL PERHITUNGAN
Sample PerhitunganDry Basis Wet Basis
Apel Cawan 1 :5,1940−(11,6599−10,4227)
(11,6599−10,4227)x100=319,81
Cawan 2:4,8482−¿¿
= 343,20
Cawan 1 :5,1940−(11,6599−10,4227)
5,1940x100=76 %
Cawan 2:4,8482−¿¿
= 77%
Jeruk Cawan 1:5,0700−(14,7220−13,6353)
(14,7220−13,6353 )x 100
=366,55 %Cawan 2:
5,1195−(14,5197−13,3960 )(14,5197−13,3960 )
x100
=355,59%
Cawan 1:5,0700−(14,7220−13,6353)
5,0700x 100
=78,56 %Cawan 2:
5,1195−(14,5197−13,3960 )5,1195
x100
=78,05 %
Bakso Cawan 1:5,0125−(12,8388−11,1982)
(12,8388−11,1982)x 100
= 205,53 %Cawan 2:
5.0378−(14,1555−12,2807 )(14,1555−12,2807 )
x 100
=168,71 %
Cawan 1:5,0125−(12,8388−11,1982)
5,0125x 100
=67,27 %Cawan 2:
5.0378−(14,1555−12,2807 )5,0378
x 100
=62,78 %
Lengkeng Cawan 1:5−(21,3118−20,2863)(21,3118−20,2863)
x100
= 387,56 %Cawan 2:
5−(22,6808−21,2863)(22,6808−21,2863 )
x 100
=379,61 %
Cawan 1:5−(21,3118−20,2863)
5x100
= 79,49%Cawan 2:
5−(22,6808−21,2863)5
x 100
= 79,15%
Kol Cawan 1:5 ,01−(13,64−12,80)
(13,64−12,80)x 100
= 496,4 %Cawan 2:
5 ,03−(18,79−18,37)(18,79−18,37)
x 100
=1097,61 %
Cawan 1:5,01−(13,64−12,80)
5,01x 100
=83,23 %Cawan 2:
5,03−(18,79−18,37)5,03
x 100
=91,65%