92248207 Transfusi Darah

15
BAB II ISI Transfusi darah adalah pemberian darah atau komponen darah dari satu individu (donor) ke individu lainnya (resipien), dimana dapat menjadi penyelamat nyawa, tapi dapat pula berbahaya dengan berbagai komplikasi yang dapat terjadi sehingga transfusi darah hendaklah dilakukan dengan indikasi yang jelas dan tepat sehingga diperoleh manfaat yang jauh lebih besar daripada resiko yang mungkin terjadi. Macam-macam komponen darah: Seluler Darah utuh (whole blood) Sel darah merah pekat (packed red blood cell) - Sel darah merah pekat dengan sedikit leukosit (packed red blood cell leukocytes reduced) - Sel darah merah pekat cuci (packed red blood cell washed) - Sel darah merah pekat beku (packed red blood cell frozen, packed red blood cel deglycerolized) Trombosit konsentrat (concentrate platelets) - Trombosit dengan sedikit leukosit (platelets concentrate leukocytes reduced) Granulosit feresis (granulocytes pheresis) Non Seluer Plasma segar beku (fresh frozen plasma) Plasma donor tunggal (single donor plasma)

description

transfusi darah

Transcript of 92248207 Transfusi Darah

BAB II

ISI

Transfusi darah adalah pemberian darah atau komponen darah dari satu individu

(donor) ke individu lainnya (resipien), dimana dapat menjadi penyelamat nyawa, tapi dapat

pula berbahaya dengan berbagai komplikasi yang dapat terjadi sehingga transfusi darah

hendaklah dilakukan dengan indikasi yang jelas dan tepat sehingga diperoleh manfaat yang

jauh lebih besar daripada resiko yang mungkin terjadi.

Macam-macam komponen darah:

Seluler

Darah utuh (whole blood)

Sel darah merah pekat (packed red blood cell)

- Sel darah merah pekat dengan sedikit leukosit (packed red blood cell leukocytes

reduced)

- Sel darah merah pekat cuci (packed red blood cell washed)

- Sel darah merah pekat beku (packed red blood cell frozen, packed red blood cel

deglycerolized)

Trombosit konsentrat (concentrate platelets)

- Trombosit dengan sedikit leukosit (platelets concentrate leukocytes reduced)

Granulosit feresis (granulocytes pheresis)

Non Seluer

Plasma segar beku (fresh frozen plasma)

Plasma donor tunggal (single donor plasma)

Kropresipitat factor anti hemophilia (cryprecipitate AHF)

Macam-macam derivate plasma:

Albumin

Immunoglubulin

Faktor XIII dan Factor IX pekat

Rh immunoglobulin

Plasma ekspander sintetik

DARAH LENGKAP (WHOLE BLOOD)

Darah lengkap ini berisi sel darah merah, leukosit, trombosit, dan plasma. Satu unit

kantong darah lengkap berisi 450 mL darah dan 63 mL antikoagulan. Di Indonesia, satu

kantong darah lengkap 250 mL darah dengan 37 mL antikoagulan. Suhu simpan antara 1-

6°C. Lama simpan tergantung dari antikoagulan yang dipakai pada kantong darah, misalnya

pemakain sitrat fosfat dextrose (CPD) lama simpan adalah 21 hari, sedangkan dengan CPD

adenine (CPDA) adalah 35 hari.

Menurut masa simpan invitro, ada 2 macam darah lengkap yaitu darah segar dan

darah baru. Darah segar yaitu darah yang disimpan sampai 48 jam, sedang darah baru yaitu

darah yang disimpan sampai dengan 5 hari.

Indikasi

Darah lengkap berguna untuk meningkatkan jumlah sel darah merah dan volum

plasma dalam waktu yang bersamaan, misalnya pada perdarahan aktif dengan kehilangan

darah lebih dari 25-30% volum darah total.

Kontraindikasi

Darah lengkap sebaiknya tidak diberikan pada pasien dengan anemia kronik yang

normovolemik atau yang bertujuan meningkatkan sel darah merah.

Dosis dan cara pemberian

Dosis tergantung keadaan klinis pasien. Pada orang dewasa, 1 unit darah lengkap

akan meningkatkan Hb sekitar 1 g/dl atau hematokrit 3-4%. Pada anak-anak darah lengkap 8

mL/kg akan meningkatkan Hb sekitar 1 g/dl. Pemberian darah lengkap sebaiknya melalui

filter darah dengan kecepatan tetesan tergantung keadaan klinis pasien, namun setiap unitnya

sebaiknya diberikan dalam 4 jam.

SEL DARAH MERAH PEKAT (PACKED RED BLOOD CELL)

Sel darah pekat berisi eritrosit, trombosit, leukosit, dan sedikit plasma. Sel darah

merah ini didapat dengan memisahkan sebagian besar plasma dari darah lengkap, sehingga

diperoleh sel darah merah dengan nilai hemtokrit 60-70%. Volume diperkirakan 150-300 mL

tergantung besarnya kantung darah yang dipakai, dengan massa sel darah merah 100-200 mL.

Sel darah ini disimpan pada suhu 1-6°C

Indikasi

Sel darah merah pekat ini dugunakan untuk meningkatkan jumlah sel darah merah

pada pasien yang menunjukkan gejala anemia, yang hanya memerlukan massa sel darah

merah pembawa oksigen saja misalnya pada pasien dengan gagal ginjal atau anemia karena

keganasan. Oemberian ini disesuaikan dengan kondisi klinis pasien bukan pada nila Hb atau

hematokrit. Keuntungannya adalah perbaikan oksigenasi dan jumlah eeritrosit tanpa

menambah beban volume seperti pasien anemia dengan gagal jantung.

Kontraindikasi

Dapat menyebabkan hipervolemia jika diberikan dalam jumlah banyak dalam waktu singkat.

Dosis dan cara pemberian

Pada orang dewasa, 1 unit sel darah merah pekat akan meningkatkan Hb sekitar 1 g/dl atau

hemtokrit 3-4%. Pemberian sel darah ini harus melalui filter darah standar (170 µ).

Hematokrit yang tinggi dapat menyebabkan terjadinya hiperviskositas dan menyebabkan

kecepatan transfusi menurun sehingga untuk mengatasinya maka diberikan salin normal 50-

100 ml sebagai pencampur sediaan darah merah dalam CPD atau CPDA-1 tetapi harus hati-

hati karena dapat terjadi kelebihan beban.

SEL DARAH MERAH PEKAT DENGAN SEDIKIT LEUKOSIT (PACKED RED

BLOOD CELL AEUCOCYTES REDUCED)

Setiap unit sel darah merah pekat mengandung 1-3 x 109 leukosit. American

Association of Blood Bank Standard for Transfusion Services menetapkan bahwa sel darah

merah yang disebut dengan sedikit leukosit jika kandungan leukositnya kurang dari 5 x 106

leukosit/unit. Sil darah ini dapat diperoleh dengan cara oemutaran, pencucian sel darah merah

dengan garam fisiologis, dengan filtrasi atau degliserolisasi sel darah merah yang disimpan

beku. Karena pada pembuatannya ada sel darah merah yang hilang, maka kandungan sel

darah merah kurang dibandingkan dengan sel darah merah pekat biasa. Suhu simpan 1-6

derajat celcius.

Indikasi

Produk ini dipakai untuk meningkatkan jumlah sel darah merah pada pasien yang

sering mendapat/tergantung pada transfuse darah dan pada mereka yang sering mendapat

reaksi transfuse panas yang berulang dan reaksi alergi yang disebabkan oleh protein plasma

atau antibody leukosit.

Perhatian

Komponen sel darah ini tidak dapat mencegah terjadinya graft versus host disease

9GVHD), sehingga komponen darah yang dapat diandalkan untuk mencegah hal itu adalah

bila komponen darah tersebut diradiasi.

Dosis dan cara pemberian

Pemberian komponen sel darah ini paling baik diberikan dengan menggunakan filter

darah generasi ketiga.

SEL DARAH MERAH PEKAT CUCI (PACKED RED BLOOD CELL WASHED)

Sel darah merah yang dicuci dengan normal salin memiliki hematokrit 70-80%

dengan volum 180 mL. Pencucian dengan salin membuang hampir seluruh plasma (98%),

menurunkan konsentrat leukosit, dan trombosit serta debris. Karena pembuatannya biasanya

dilakukan dengan system terbuka maka komponen ini hanya dapat disimpan dalam 24 jam

dalam suhu 1-6 derajat celcius.

Indikasi

Pada orang dewasa komponen ini dipakai untuk mencegah reaksi alergi yang berat

atau alergi yang berulang, dapat pula digunakan pada transfusi neonatal atau transfusi

intrauterine.

Perhatian

Hati-hati terhadap kontaminasi bakteri akibat pembuatannya secara terbuka, masih

dapat menularkan hepatitis atau infeksi bateri lainnya. Karena masih mengandung sejumlah

kecil leukosit yang viable, komponen ini tidak menjamin pencegahan terjadinya GVHD atau

infeksi CMV pasca transfusi.

Dosis dan cara pemberian

Sebaiknya semua proses transfusi melalui folter darah tanpa kecuali.

SEL DARAH MERAH PEKAT BEKU YANG DICUCI (PACKED RED BLOOD

CELL FROZEN)

Sel darah merah beku ini dibuat dengan penambahan gliserol sediaan krioprotekif

terhadap darah yang usianya kurang dari 6 hari. Darah ini kemudian dibekukan pada suhu

minimal 65 derajat atau minus 200 derajat celcius (tergantung sediaan gliserol) dan dapat

disimpan selama 10 tahun. Karena pada proses penyimpanan beku, pencairan dan

pencuciannya ada sel darah merah yang hilang maka kandungan sel darah minimal 80% dari

jumlah sel darah merah pekat asal, demikian pula hematokrit kurang lebih 70-80%. Proses

pencucian dapat menggunakan larutan glukosa dan salin. Suhu simpan 1-6 derajat celcius dan

tidak boleh digunakan lebih dari 24 jam karena proses pencucian biasanya memakai system

terbuka.

Indikasi

Dapat dipakai untuk menyimpan darah langka.

Perhatian

Resiko terjadinya kontaminasi bakteri dapat terjadi karena system terbuka yang

dipakai dimana dapat menularkan hepatitis namun tidak untuk CMP.

Dosis dan cara pemberian

Pemberian komponen darah ini melalui filter darah dan sediaan ini memiliki massa

eritrosit yang rendah karena banyak sel darah yang hilang selama proses pembuatan.

TROMBOSIT PEKAT (CONCENTRATE PLATELETS)

Berisi trombosit, beberapa leukosit sel darah merah serta plasma. Trombosit pekat ini

dapat diperoleh dengan cara pemutaran sel darahh lengkap segar atau dengan cara

troomboforesis.satu kantong trombosit pekat yang berasal dari 450 mL darah lengkap dari

seorang donor berisi kira-kira 5,5 x 1010 trombosit dengan volume sekitar 50 mL. satu

kantong trombosit pekat yang diperoleh dengan cara tromboforesis seorang donor darah

berisi sekitar 3 x 1011 trombosit. Produk ini daya hemostatiknya kurang, sedangkan viability

pasca transfusinya lebih baik.

Indikasi

Diindikasikan pada kasus perdarahan karena trombositopenia atau trombositopati

congenital/didapat. Juga diindikasikan pada mereka selama operasi atau prosedur invasive

dengan trombosit <50.000/uL. Profilaksis diberikan pada semua kasus dengan trombosit 5-

10.000 uL, yang berhubungan dengan hipoplasia sumsum tulang akibat kemoterapi, invasi

tumor atau aplasia primer sumsum tulang. Diinfuskan intravena.

Kontraindikasi

Transfuse trombosit biasanya tidak efektif pada pasien dengan destruksi trombosit

yang cepat seperti: ITP, TTp, dan KID dan transfuse biasanya dilakuakn hanya pada adanya

perdarahan yang aktif. Pasien dengan trombositopenia yang disebabkan oleh sepsis atau

hipersplenisme biasanya refrakter terhadap transfuse trombosit.

Dosis dan cara pemberian

Dosis yang biasanya digunakan pada perdarahan yang disebabkan karena

trombositopenia adalah 1 unit/10 kgBB, biasanya diperlukan 5-7 unit pada orang dewasa.

Keberhasilan transfuse trombosit dapat dipantauu dengan menghitung jumlah trombosit

(CCI) 1 jam pasca transfuse.

TRIMBOSIT DENGAN SEDIKIT LEUKOSIT (PLATELETS LEUKOCYTES

REDUCED)

Trombosit berisi leukosit sekitar 0,5-1 x 108/uunit trombosit. Sedangkan trombosit

dengan sedikit leukosit mengandung hanya 8,3 x 105/unit.

Indikasi

Trombosit jenis ini dipergunakan untuk pencegahan terjadiinya alloimunisasi HLA

terutama pada pasien yang menerima kemoterapi yang panjang.

Kontraindikasi

Meskipun sediaan ini dapat meniadakan fenris pada pasien yang mengalami

alloimunisasi terhadap HLA antigen, penggunaannya tidak dapat mempercepat terjadinya

pemulihan jumlah trombosit. Untuk mendapatkan hasil yang baik sebaiknya dilakukan uji

cocok serasi. Terjadinya reaksi transfuse pada sediaan ini dihubuungkan dengan lamanya

penyimpanan akibat dilepaskannya sitokin-sitokin seperti IL-1, IL-6, IL-8 dan TNF alfa yang

dilepaskan leukosit selama penyimpanan.

Dosis dan cara pemberian

Penggunaannya dapat menggunakan filter/saringan khsusu trombosit dengan sedkit leukosit.

GRANULOSIT FERESIS

Diperoleh dengan cara sitaferesis dari donor tunggal, berisi granulosit, limfosit,

trombosit berupa sel darah merah dan sedikit plasma. Setiap unit mengandung sekitar 1 x 1010

granulosit, sejumlah limfosit, trombosit, 25-50 ml sel darah merah , dan mungkin sedikit

hidroksietil starch (HES) dengan volum 200-300 ml.

Indikasi

Komponen ini dipakai untuk meningkatkan jumla granulosit pada pasien sepsis denga

leucopenia yang tidak menunjukkan perbaikan dengan pemberian antibiotic, dan pada

pemeriksaan sumsum tulang menunjukkan hipoplasi.

Kontraindikasi

Terapi antibiotic yang tepat atau penggunaan factor pertumbuhan hematopoetik

mungkin lebih efektif dibandingkan dengan transfuse granulosit. Efek samping yang

mungkin terjadi seperti urtikaria, menggigil, demam, tidak merupakan indikasi untuk

menghentikan transfuse, namun kecepatan transfuse harus diperlambat.

Dosis dan cara pemberian

Transfuse diberikan dengan menggunakan saringan darah standar, dan harus cocok

serasi system golonga ABO-nya dengan darah pasien.

PLASMA SEGAR BEKU (FRESH FROZEN PLASMA = FFP)

Plasma digunakan untuk mengganti kekurangan factor koagulasi. Plasma segar beku

ini berisi plasma, semua factor pembekuan stabil dan labil, komplemen, dan protein plasma.

Plasma ini dipisahkan dari darah lengkap yang kemudian dibekukan dalam waktu 8 jam

setelah pengambilan darah dari donor, disimpan pada suhu simpan minus 18 derajat celcius

atau lebih rendah dengan masa simpan 1 tahun. Volume sekitar 200-250 ml.

Indikasi

Dipakai untuk pasien dengan gangguan proses pembekuan bila tidak tersedia factor

pembekuan pekat atau kriopresipitat, misalnya pada defisiensi factor pembekuan multiple

antara lain: penyakit hati, KID, TTP, dan dilusi koagulopati akibat transfuse massif.

Kontraindikasi

Sebaiknya tidak digunakan untuk mempertahankan ekspansi volum karena resiko

penularan penyakit yang tinggi. Albumin, fraksi protein plasma, koloid, atau kristaloid yang

tidak menularkan penyakit merupakan produk yang lebih aman untuk mempertahankan

volume darah.

Dosis dan cara pemberian

Produk ini diberikan dalam 6 jam setelah pencairan, dengan memakai saringan/filter

standar. Plasma harus cocok golongan ABO-nya dengan sel darah merah pasien dan tiddak

perlu uji silang. Jika plasma diberikan sebagai pengganti factor koagulasi dosisnya adalah 10-

20 ml/kg (4-6 unit untuk orang dewasa) dapat meningkatkan factor koagulasi 20-30%, dapat

pula meningkatkan factor VIII 2% (1 unit/kg)

KRIOPRESIPITAT FAKTOR ANTI HEMOFILIK

Kriopresipitat AHF adalah konsentrat plasma, dibuat dengan mencairkan plasma

segar beku pada suhu 4 derajat celcius selama 12-14 jam atau pada circulating waterbath 4

derajat celcius selama 75 menit dan kemudian memisahkan komponen yang masih

berprsipitasi pada suhu tersebut dengan cara pemutaran. Komponen yang berpresipitasi

tersebuta adalah kriopresipitat. Suhu simpan adalah 18 derajat celcius atau lebih rendah

dengan simpan 1 tahun dengan volum sekitar 10-15 ml.

Kriopresipitat berisi factor VIII 80-120 unit, 150-250 mg fibrinogen, sekitar 40-70% g

factor Von Willebrand, 20-30% factor XIII.

Indikasi

Kriopresipitat digunakan pada pasien dengan kekurangan F VIII (hemophilia A) bila

F VIII pekat tidak tersedia, kekurangan factor XIII, kekurangan fibrinogen dan untuk pasien

Von Willebrand.

Kontraindikasi

Kriopresipitat tidak diberikan pada pasien yang tidak defisiensi factor-faktor tersebut di atas.

Dosis dan cara pemberain

Sebelum dipakai, kriopresipitat harus dicairkan terlebih dahulu dengan

menempatkannya dalam waterbath bersuhu 30-37 derajat celcius. Komponen ini harus

diberikan pada pasien dalam aktu 6 jam setelah pencairan atau 4 jam setelah pooling. Plasma

yang diberikan hendaknya sama golongan ABO-nya dengan sel darah merah pasien, uji

silang tidak perlu dilakukan, dan diberkan dengan saringan/filter standar. Dosis ntuk

hipofibrinogenemia adalah 10 kantung pada orang dewasa dengan berat badan 70 kg, sedang

pada dosis anak-anak adalah 10 kantung/10 kg dapat meningkatkan fibrinogen 60-100 mg/dl.

KONSENTRAT FAKTOR VIII

Dapat dibuat dari plasma manusia atau diproduksi melalui teknologi rekombinan.

Konsentrat factor VIII ini dibuat dengan proses fraksinasi dari plasma yang dikumpulkan dan

dibekukan segera setelah pengambilan darah. Semua prosuk dibuat steril, stabil, murni, dan

beku kering. Sediaan ini memiliki volum yang sedikit.

Indikasi

Konsentrat F VIII diindikasikan untuk pengobatan atau pencegahan perdarahan pada

hemophilia A dengan defisiensi F VIII ssedang sampai berat atau pasien dengan inhibitor F

VIII titer rendah kadarnya tidak lebih dari 5-10 Bethesda units/ml.

Kontraindikasi

Dosis tinggi pemberian konsentrat F VIII dengan kemurnia menengah dapat

meningkatkan fibrinogen secara bermakna. Direct antiglobulin test (DAT) atau hemolisis

dapat terjadi karena adanya anti A atau anti B. Reaksi yang tidak diharapkan meliputi

malaise, panas, mual, dan menggigil.

Dosis dan cara pemberian

Banyaknya aktivitas F VIII koagulan digunakan dengan mempergunakan

International Units (IU). Satu IU adalah jumlah aktivitas F VIII koagulan dalam 1 ml plasma

normal. Pemberiannya dapat melalui infuse dengan menggunakan saringan filter darah atau

dengan jarum suntik dengan filter yang telah tersedia bersama sediaannya.

KONSENTRAT FAKTOR IX

Dua konsentrat F IX sekarang terseedia sebagai hasil rekombinan. Sediaan ini steril,

stabil, dan kering beku sebagai hasil dari fraksinasi plasma yang dikumpulkan. Konsentrat F

IX dibuat dengan heat treated solvent/detergent treated dengan teknik rekombinan untuk

menurunkan resiko hepatitis, HIV, dan infeksi virus laiinya.

Indikasi

Konsentat F IX ini digunakan untuk mengobati pasien dengan defisiensi F IX yang

dikenal sebagai hemophilia B. pasien dengan inhibitor dapat diobati dengan kompleks

konsentrat F IX, yang mengadung bypass aktivitas inhibitor F VIII.

Kontraindikasi

Kompleks F IX sebaiknya diberikan dnegan hati-hati pada pasien yang mempunyai

penyakit hati. Efek samping dari kompleks F IX bila diberikan secara cepat adalah menggigil,

demam, nyeri kepala, nausea, dan flushing. Pemberian cepat dari F IX koagulasi adalah

reaksi vasomotor.

Dosis dan cara pemberian

1 unit F IX setara dengan 1 ml plasma manusia. Dosis yang diberikan tergantung gejala klinis

dan kebutuhan pasien. Setiap unit F IX yang diinfuskan per kg BB akan meningkatkan 1% F

IX.