9.2.1 Terapi Rehidrasi Oral (TRO)

2
TERAPI REHIDRASI ORAL (TRO) Diare adalah indikasi yang paling penting untuk penggantian cairan dan elektrolit. Absorpsi natrium dan air di usus ditingkatkan oleh glukosa (dan karbohidrat lain). Penggantian cairan dan kehilangan elektrolit karena diare dapat dicapai dengan memberikan larutan yang mengandung natrium, kalium, dan glukosa atau karbohidrat lain misalnya tepung beras. Larutan rehidrasi oral harus: meningkatkan absorpsi air dan elektrolit; menggantikan kekurangan elektrolit secara tepat dan aman; mengandung zat basa untuk menetralkan asidosis; sedikit hipo-osmotik (sekitar 250 mmol/liter) untuk mencegah kemungkinan induksi diare osmotik; sederhana untuk digunakan di rumah sakit dan rumah; rasanya dapat diterima, khususnya oleh anak; dapat selalu tersedia Badan Kesehatan Dunia (WHO) mempromosikan larutan rehidrasi oral tunggal tetapi dengan penggunaan yang fleksibel (misalnya dengan menganjurkan minum lebih banyak air di antara larutan rehidrasi oral pada anak yang mengalami dehidrasi sedang).

Transcript of 9.2.1 Terapi Rehidrasi Oral (TRO)

Page 1: 9.2.1 Terapi Rehidrasi Oral (TRO)

TERAPI REHIDRASI ORAL (TRO)

Diare adalah indikasi yang paling penting untuk penggantian cairan dan elektrolit.

Absorpsi natrium dan air di usus ditingkatkan oleh glukosa (dan karbohidrat lain).

Penggantian cairan dan kehilangan elektrolit karena diare dapat dicapai dengan

memberikan larutan yang mengandung natrium, kalium, dan glukosa atau karbohidrat

lain misalnya tepung beras.

 

Larutan rehidrasi oral harus:

meningkatkan absorpsi air dan elektrolit;

menggantikan kekurangan elektrolit secara tepat dan aman;

mengandung zat basa untuk menetralkan asidosis;

sedikit hipo-osmotik (sekitar 250 mmol/liter) untuk mencegah kemungkinan

induksi diare osmotik;

sederhana untuk digunakan di rumah sakit dan rumah;

rasanya dapat diterima, khususnya oleh anak;

dapat selalu tersedia

Badan Kesehatan Dunia (WHO) mempromosikan larutan rehidrasi oral tunggal tetapi

dengan penggunaan yang fleksibel (misalnya dengan menganjurkan minum lebih banyak

air di antara larutan rehidrasi oral pada anak yang mengalami dehidrasi sedang).

Rehidrasi harus terjadi cepat dalam 3–4 jam (kecuali pada dehidrasi hipernatremik dimana

rehidrasi terjadi lebih lambat sampai 12 jam). Pasien harus diamati setelah rehidrasi pertama

dan jika tetap terjadi dehidrasi maka penggantian cairan yang cepat harus dilanjutkan.

Sesudah rehidrasi selesai, dehidrasi lanjutan dapat dicegah dengan cara minum cairan

yang sesuai dengan volume normal atau dengan menggantikan kehilangan cairan dengan

larutan rehidrasi oral; pada anak< 2 tahun, menyusui atau pemberian susu formula harus

dilakukan di antara minum cairan rehidrasi.

Untuk rehidrasi intravena lihat 9.2.2