91935688 Laporan Lipid(Prakt Ko)
-
Upload
nur-aini-iktikhafsari -
Category
Documents
-
view
39 -
download
7
description
Transcript of 91935688 Laporan Lipid(Prakt Ko)
-
I. Dasar teori
Lipid adalah kelompok senyawa organik kedua terbesar selain karbohidrat dan protein yang
terdapat dalam tubuh manusia.Lipid mempunyai peranan penting dalam struktur dan fungsi sel.Berbeda
dengan karbohidrat dan protein,lipid mempunyai sifat tidak larut dalam air,tetapi larut dalam pelarut
organik non polar seperti eter,kloroform dan aseton.Berdasarkan kelarutannya tersebut,lipid dapat
diperoleh dengan cara ekstrasi dari jaringan hewan,atau tumbuhan dengan menggunakan pelarut non
polar.
Lipid merupakan komponen penting dalam memberan sel,termasuk diantaranya fosfolipid,glikolipid
dan gliserol dalam sel hewan. Lipid di klasifikasikan menjadi tiga golongan besar,yaitu :
1. lipid sederhana : senyawa ester asam lemak dan gliserol.
contoh : minyak dan lemak
2. Lipid kompleks (gabungan ) : senyawa ester asam lemak yang memeliki gugus lain alkohol asam
lemak,misalnya pospolipid,glikolipid dan lipoprotein.
3. Delivat lipid : senyawa yang di hasilkan dari proses hidrolis lipid.
contohnya vitamin larut lemak,kolestrol dan lain lain.
Minyak dalam air akan membentuk emulsi yang tidak stabil karna dapat menyetabilkan emulsi
seperti Na2CO3 atau detergen akan melarutkan minyak dalam air sehingga membentuk system emulsi
yang stabil.Daya kerja emulsifier adalah menurunkan nilai tegangan permukaan diantara fase cairan.
Contoh emulsifier lainnya adalah sabun,protein dan garam empedu.
Minyak yang teroksidasi akan mengakibatkan ketengikan dan bersifat keton dan asam asam
lemak bebas.Proses ketengikan pada lemak/minyak dan adanya katalis logam seperti Fe,Ni dan
Mn.beberapa asam lemak dan lemak sederhana /trigliserida terdiri atas asam lemak jenuh yang tidak
memmpunyai ikatan rangkap dan asam lemak tidak jenuh yang memiliki 1 atau lebih ikatan
rangkap.lemak asam palmitat,sedangkan asam lemak tak jenuh banyak terdapat pada biji bijian dan
lemak nabati.Contoh asam lemak tak jenuh dapat menghilangkan air brom karna reaksi adisi brom pada
ikatan rangkap.lemak dan minyak dapat terhidrolisi menghasilkan asam lemak dan gliserol.Proses
hidrolisis ini dilakukan dengan penambahan basa kuat seperti NaOH atau KOH dan pemanasan titik
reaksi hidroslis ini akan menghasilkan sabun sehingga disebut reaksi penyabunan atau
saponifikasi.kelompok senyawa lipid lainya yang tidak larut dalam air seperti posfolipid dan sterol
-
merupakan komponen penting memberan sel.Kolesterol adalah golongan sterol utama yang banyak
terdapat di alam. Untuk mengetahui keberadaan kolesterol,dapat dilakukan uji kolestrol dengan
pereaksi liebermen burchard.
II. Tujuan
A. Dapat mengetahui beberapa sifat fisikokimia lipid.
B. Dapat mengetahui reaksi reaksi yang terjadi pada identifikasi lipid.
C. Dapat mengidentifikasi sterol dalam suatu bahan.
III. Alat dan bahan
Adapun alat yang digunakan dalam prktikum kali ini adalah labu erlemeyer,neraca
analitik,plat tetes prselin tabung reaksi,penjepit tabung,pipet ukur,pipet tetes dan kertas
lakmus.
Dan bahan yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah Minyak kelapa (baru dan
tengik),alkohol 96%,kloroform,eter,akuades,NA2CO3 0,5%,asam asetat 5M,CaCl2 5%,MgSO4
5%,larutan Pb-asetat 5%,larutan sabun,larutan albumin,larutan empedu.margarin dan air.
IV. Prosedur kerja
A. UJI KELARUTAN LIPID
5 tabung reaksi yang kering dan bersih disiapkan dan diisi dengan air
suling,alkohol 96%,eter,kloroform,larutan Na2CO3 0,5% secara berurutan masing masing
1 mL.kemudian 2 tetes minyak kelapa ditambahkan pada masing-masing tabung,lalu
dikocok sampai homogen dan dibiarkan beberapa saat serta diamati kelarutannya.
B. UJI PEMBENTUKAN EMULSI
5 tabung reaksi yang bersih dan kering disiapkan,lalu masing-masing tabung diisi seperti pada
kolom dibawah :
Tabung 1 2 mL air 2 tetes minyak kelapa
Tabung 2 2 mL air + 2 tetes Na2CO3 5% 2 tetes minyak kelapa
Tabung 3 2 mL air + 2 tetes larutan sabun 2 tetes minyak kelapa
Tabung 4 2 mL larutan protein 2 tetes minyak kelapa
Tabung 5 2 ml larutan empedu 2 tetes minyak kelapa
-
Perubahan warna yang terjadi dicatat dalam lembar pengamatan. Kemudian pemanasan
dilanjutkan dan diuji dengan larutan iodium setiap 3 menit sampai warna larutan kuning pucat.Lalu
ditentukan terjadinya titik akromatiknya.
Setelah itu larutab dipanaskan kembali selama 5 menit dan didinginkan lagi,selajutnya 2 mL
larutan hidrolisis diambil lalu dinetralkan dengan NaOH 2% kemudian diuji dengan kertas lakmus dan uji
larutan netral dengan uji benedict.dan yang terakhir catat perubahan warna yang terjadi.
V. Hasil dan Pembahasan
Dalam prraktikum 1, diperoleh sebagaimana yang tertera pada Tabel 1.
Hasil
Pengamatan
Tabung 1 Tabung 2 Tabung 3 Tabung 4 Tabung 5
Larut/ Tidak
larut
- - + + +
Pada uji kelarutan lipid, tabung pertama yang diisi air suling dan minyak kelapa menunjukkan
adanya dua lapisan. Hal itu berarti bahwa minyak kelapa tidak larut dalam air suling. Hal tersebut terjadi
karena pada umumnya lipid tidak larut dalam air. Air merupakan senyawa polar, sedangkan minyak
kelapa adalah senyawa non polar. Mengacu pada istilah like dissolves like, dua zat cair akan saling
larut apabila kedua zat merupakan senyawa polar dengan pelarut polar ataupun non polar dengan non
polar. Dengan demikian molekul-molekulnya diorientasikan antar muka minyak-air dengan gugus polar
dalam fase air dan gugus non polar dalam fase minyak.
Pada tabung 2 pun menunjukkan hal yang sama, sebab alcohol sama seperti air yang merupakan
senyawa polar. Pada tabung 3, minyak larut dalam pelarut eter, dikarenakan eter merupakan senyawa
non polar juga sehingga keduanya dapat saling tarik-menarik antar molekulnya. Tabung 4 juga
menunjukkan bahwa minyak larut dalam pelarut kloroform, alasannya tak lain sama seperti pada tabung
3. Dan hal yang sama terjadi pada tabung 5 yang berisi pelarut Na2CO3 dan minyak.
Pada uji pembentukkan emulsi, dapat dilihat hasil pengamatan dalam Tabel 2.
-
Hasil
Pengamatan
Tabung 1 Tabung 2 Tabung 3 Tabung 4 Tabung 5
Larut/ Tidak
Larut
- - + - +
Pada tabung pertama dan kedua menunjukkan tidak terentuknya emulsi. Emulsi adalah partikel
yang lebih besar, biasanya dibentuk oleh lipid non polar alam medium berair. Ini distabilkan oleh zat-zat
pengemulsi. Pada tabung 1 jelas tidak akan terbentuk emulsi karena minyak dan air merupakan dua
senyawa yang berbeda sifatnya. Lalu pada tabung 2, walaupun sudah ditambahkan senyawa lipid non
polar yaitu Na2CO3 tetapi tidak terbentuk emulsi. Hal terdebut terjadi karena jumlah larutan Na2CO3
yang dimasukkan ke dalam tabung sangat sedikit dan konsentrasinya rendah.
Pada tabung 3, terbentuk emulsi dalam larutan setelah ditambahkan larutan sabun. Sabun
merupakan garam alkali dari asam-asam lemak. Molekul sabun berupa rantai hidrokarbon panjang
dengan ujung ionic. Bagian hidrokarbon bersifat hidrofobik dan larut dalam pelarut non polar,
sedangkan bagisan kepala ionic bersifat hidrofolik dan larut dalam pelarut polar. Senyawa yang memiliki
sifat seperti ini disebut senyawa ampifatik. Karena sifat ini, sabun cenderung tidak larut dalam air.
Namun sabun akan terdispersi membentuk misel, yaitu gumpalan molekul sabun yang ujung
hidrofobiknya tersembunyi di bagian dalam, sedangkan bagian hidrofiliknya berinteraksi dengan air.
Pada tabung 4, tidak terbentuknya emulsi dengan penambahan protein ke dalam suatu lapisan
bimolekuler, dengan ujung non polar dari molekul saling berhadapan di dalam membrane dan ujung
polar terletak kea rah fasa berair di dalam dan luar sel. Pada 1934, Danielli dan Davson mengemukakan
bahwa dua lapisan lipid dijepit antara protein.
Pada tabung 5, terjadi seperti pada tabung 3. Penggunaan garam-garam empedu ke dalam misel
dan pembentukkan misel campuran dengan produk-produk pencernaan lemak. Liposom dibentuk oleh
sonikasi lipid dalam medium berair. Mereka terdiri dari dua lapisan lipid berbentuk bola yang menutupi
medium berair.
Untuk uji keasaman minyak, terlihata hasil pada Tabel 3.
No. Zat Uji Asam/ Basa pH
1 Minyak kelapa Asam 5
-
2 Minyak tengik Asam 5
Pada uji keasaman minyak, terjadi kegagalan percobaan. pH minyak tengik menunjukkan angka
yang sama seperti minyak kelapa yang belum terpakai. Hal inni terjadi karena minyak tengik belum
terlalu tengik atau masih bagus atau sama sekali belum tengik. Seharusnya dalam teori minyak tengik
akan bersifat lebih asam dari minyak yang belum terpakai. Ketengikan adalah perubahan kimia yang
menimbulkan bau dan rasa yang tidak enak pada lemak. Oksigen di udara dianggap menyerang ikatan
rangkap pada asam lemak untuk membentuk ikatan peroksida. Senyawa peroksida yang terbentuk tidak
stabil dan selanjutnya terpecah menjadi senyawwa aldehid. Ini disebut reaksi antioksidasi. Proses inilah
yang menyebabkan minyak yang sudah dipakai atau dipanaskan akan terdenaturasi dan dibiarkan
terbuka akan bebrbau tengik. Dengan bilangan yodium turun, walupun sedikit asam lemak bebas dan
gliserol dilepaskan. Radikal-radikal bebas dihasilkan selama pembentukan peroksida. Karena itulah
minyak tengik bersifat lebih asam dari minyak yang masih jernih.
Pada uji kejenuhan asam lemak, didapat hasil sebagaimana tertera pada Tabel 4.
Zat Uji Jumlah Tetesan
Minyak kelapa 36
Margarin 17
Asam jenuh tidak memiliki ikatan rangkap dan biasanya berantai pendek. Asam lemak jenuh
banyak dijumpai pada jaringan hewan, misalnya berupa asam palmitat dan asam stearat. Asam lemak
tak jenuh biasa dijumpai pada minyak nabati seperti asam oleat dan asam palmitoleat. Sebenarnya
minyak kelapa dan margarine merupakan asam lemak jenuh. Hanya tingkat kejenuhannya berbeda.
Jumlah tetesan iod pada margarine lebih sedikit daripada minyak kelapa. Itu menunjukkan bahwa
margarine merupakan asam lemak yang lebih jenuh daripada minyak kelapa. Mentega mengandung
senyawa asam butirat, asam kaprilat, dan asam kaprat yang memiliki rantai karbon lebih pendek dari
senyawa yang ada pada minyak kelapa. Minyak kelapa terdapat senyawa laurat, asam miristat, dan
asam palmitat di dalammya.
-
Asam butirat C4 : 0
Asam kaproat C6 : 0
Asam kaprilat C8 : 0
Asam kaprat C10: 0
Asam laurat C12 : 0
Asam miristat C14 : 0
Asam palmitat C16 : 0
Nb. C4 = jumlah atom karbon
0 = jumlah ikatan rangkap
Untuk uji reaksi penyabunan, hasil pengamatan tertera pada Tabel 5.
Bahan Hasil Pengamatan
Larutan sabun + CaCl2 5%
Larutan sabun + MgSO4 5%
Larutan sabun + Pb Asetat 5%
Bahan Hasil Pengamatan
Larutan detergen + CaCl2 5%
Larutan detergen + MgSO4 5%
Larutan detergen + Pb Asetat 5%
Pada uji reaksi penyabunan, hasil menunjukkan terbentuk endapan semua. Endapan terbentuk
dengan adanya ion Ca+ pada CaCl2, ion Mg2+ pada MgSO4, dan ion Pb
2+ pada Pb Asetat. Sabun dapat
membentuk garam Ca dan Mg yang akan mengendap. Sabun Ca dan Mg, Pb tidak dapat berfungsi lagi
mengemulsikan kotoran lemak. Detergen mempunyai daya emulgator yang lebih efektif dari sabun.
Namun karena konsentrasi CaCl2, MgSO4, dan Pb Asetat besar sehingga membentuk endapan juga pada
larutan.
-
V. Kesimpulan
Lemak dan minyak dapat terhidrolisis menghasilkan asam lemak dan gliserol
Lipid dapat larut dalam pelarut organic non polar
Minyak dan air akan membentuk emulsi yang tidak stabil. Namun dapat distabilkan dengan
adanya emulsifier seperti Na2CO3 dan sabun / detergen
Minyak tengik memiliki pH lebih asam daripada minyak yang belum terpakai
Margarine merupakan asam lemak yang lebih jenuh daripada minyak kelapa
Sabun dan detergen tidak bekerja efektif membentuk emulsi pada air sadah. Air sadah
mengandung ion Ca+, Mg2+, atau Pb2+
VI. Daftar Pustaka
Amstrong, Frank B.1995.Buku Ajar Biokimia.Edisi Ketiga.AGC:Jakarta
Harper H.A, dkk.1977.BIOKIMIA Edisi 17.Diterjemahkan oleh Martin Muliawan.Buku Kedokteran
E.G.C:Jakarta
Lehninger AL. 1982. Dasar-Dasar Biokimia Jilid I.Maggy Thenawijaya,
penerjemah.Erlangga:Jakarta
Hermanto, S.2008.Diktat Perkuliahan BIOKIMIA I. UIN Press:Jakarta
Jawaban Pertanyaan
1. Arti mistilah like dissolves like adalah dalam suatu larutan, zat terlarut yang merupakan senyawa
ion/polar akan larut dalam pelarut polar. Begitu juga dengan senyawa non polar akan larut
dalam pelarut non polar. Kedua senyawa yang berbeda midal senyawa non polar tidak akan
larut dalam pelarut polar dan sebaliknya.
-
2. Daya kerja emulsifier adalah menurunkan nilai tegangan permukaan diantara kedua fasa cairan
yang akan menstabilkan emulsi antara minyak dan air yang tidak stabil.
3. Minyak yang teroksidasi akan mengakibatkan ketengikan dan bersifat asam. Hal ini disebabkan
karena terbentuknya senyawa-senyawa aldehid, keton atau asam-asam lemak bebas.
4. Asam lemak jenuh: asam butirat, asam kaproat, asam kaprilat, asam laurat, asam miristat, asam
arasidat, dan asam behenat, dll.
Asam lemak tak jenuh: asam -inoleat, asam arachidonat, asam eicospentaenoat, asam
docoheksanoat, asam erusat, dll
5. Air sadah adlah air yang mengandung ion Ca2+ dan Mg2+ dimana membuat air menjadi keruh.
Sabun dan detergen tidsak dapat bekerja dengan baik dalam air sadah.
6. Dengan adanya ion Ca2+ dan Mg2+, sabun dapat membentuk garam Ca dan Mg yang akan
mengendap. Sabun Ca dan Mg tidak dapat berrfungsi lagi mengemulsikan kotoran lemak.
7. Uji Lieberman-Buchard merupakan salah satu uji untuk mengidentifikasi adanya kolesterol
dalam lipid. Reaksi positif ditandai dengan warna hijau tua. Timbulnya warna ini karena adanya
gugus kromofor.
8. Struktur molekul kolesterol:
-
9. Arteroklerosis adalah penyakit yang sangat progresif yang jmenyebabkan mengerasnya
pembuluh arteri karena sumbatan kolesterol teroksidasi.
Safety Security
Dalam melakukan praktikum di dalam laboratorium kimia, kita juga harus
mengutamakan keselamatan dan keamanan bagi kesehatan dari praktikan itu sendiri.Dalam
praktikum kali ini, praktikan harus menggunakan beberapa contoh alat pelindung dan pengaman
diri, karena di dalam laboratorium kimia, semua merupakan racun yang dapat membahayakan
tubuh kita.
Berikut ini adalah beberapa contoh dari alat pengaman diri yang seharusnya kita
kenakan dalam melaksanakan praktikum kimia organic ini dengan judul pembuatan zat warna
alami.
Pakaian Pribadi: Pakaian pribadi harus menutupi tubuh sepenuhnya.Kenakan jas laboratorium
yang sesuai dan tahan api dalam keadaan dikancingkan dan lengan tidak digulung. Selalu
gunakan pakaian pelindung jika ada kemungkinan bahwa pakaian pribadi dapat terkontaminasi
atau rusak karena bahan berbahaya kimia. Ikat rambut yang panjang dan hindari penggunaan
pakaian longgar serta perhiasan.
Perlindungan Kaki: Kenakan sepatu yang kuat di area tempat bahan kimia berbahaya digunakan
dan kerja mekanik dilakukan. Dalam banyak kasus, kenakan sepatu keselamatan.
Perlindungan Mata dan Wajah: Kenakan kacamata keselamatan dengan pelindung samping
untuk bekerja di laboratorium dan, terutama, dengan bahan kimia berbahaya. Laboratorium
juga harus menyediakan kaca mata benturan yang dilengkapi pelindung percikan (kaca mata
pelindung percikan bahan kimia), pelindung wajah sepenuhnya yang juga melindungi
tenggorokan, dan pelindung mata khusus (yaitu perlindungan terhadap sinar ultraviolet atau
sinar laser).
-
Pelindung Tangan: Sepanjang waktu, gunakan sarung tangan yang sesuai dengan derajat
bahaya. Krim dan lotion penghalang dapat memberi perlindungan kulit tetapi tidak akan pernah
menggantikan sarung tangan, pakaian pelindung, atau peralatan pelindung lainnya.
SOP ALAT
Nama Alat SOP
Tabung reaksi
Gelas ukur Untuk mengukur volume zat
kimia dalam bentuk cairan
Penjepit tabung reaksi
Batang pengaduk Batang pengaduk dari kaca yg
digunakan untuk mengaduk
larutan kimia untuk
mempercepat kelarutan atau
reaksi.
Pipet tetes
Penangas listrik -sambungkan kabel dari alat
ke pusat listrik
-suhu diatur sesuai dengan
suhu yang diinginkan dengan
cara memutar tombol
pengatur suhu yang sudah
tertera
-jika diperlukan adanya
pengadukan pada sampel
masukan magnetic stirer
kedalam sampel kemudian
atur kecepatan pengadukan
-
dengan memutar tombol
pengatur kecepatan yang
sudah tertera
Kertas lakmus Digunakan untuk identifikasi
suatu larutan merupakan
asam/basa
Beaker Glass 500 ml Gelas beaker digunakan untuk
meraksikan suatu zat kimia
dengan volume tertentu.
BIAYA PENYUSUTAN
Nama alat Harga Lama
penggunaan
Biaya
penyusutan
Penangas Air Rp 1.500.000,- 2 jam Rp 150,-/jam
Beaker Glass
500 ml
Rp 87.500,- 1 jam Rp 8,75,-/jam
Batang
pengaduk
Rp 24.000,- 15 menit Rp 24,-/menit
Gelasukur
Pipet tetes
Penjepit
tabung
Tabung reaksi
BAHAN YANG DIGUNAKAN
Nama Bahan Struktur molekul Jumlah Harga MSDS
Minyak
kelapa
-
Alkohol 96%
Kloroform
Eter
Aquades HOH 2 liter 1 liter ---------
NA2CO3
0,5%
Larutan
sabun
Larutan iod
Larutan
detergen
MgSO4 5%
Larutan
albumin
Larutan
empedu
Margarin
LArutan Pb
Asetat 5%
NaOH
H2SO4 pekat