90756415 037-akbid-tugas-perdarahan-bukan-haid

12
1 KATA PENGANTAR Pertama-tama puji syakur kita panjatkan kehadirat ALLAH.SWT yang mana atas izinnya lah makalah ini dapat diselesaikan dengan baik. makalah ini memang telah diselesaikan baik, namun bukan berarti karya tulis ini telah memiliki kesempurnaan. Karena telah kita ketahui bersama kesempurnaan itu hanya milik ALLAH.SWT . Oleh karena itu kami selaku penulis ingin meminta saran-saran positif yang bersifat membangun kepada para pembaca sekalian. PALU, 6 DESEMBER 2011 PENYUSUN LIDYA ANGGRAENI

Transcript of 90756415 037-akbid-tugas-perdarahan-bukan-haid

1

KATA PENGANTAR

Pertama-tama puji syakur kita panjatkan kehadirat ALLAH.SWT yang

mana atas izinnya lah makalah ini dapat diselesaikan dengan baik.

makalah ini memang telah diselesaikan baik, namun bukan berarti karya

tulis ini telah memiliki kesempurnaan. Karena telah kita ketahui bersama

kesempurnaan itu hanya milik ALLAH.SWT .

Oleh karena itu kami selaku penulis ingin meminta saran-saran positif

yang bersifat membangun kepada para pembaca sekalian.

PALU, 6 DESEMBER 2011

PENYUSUN

LIDYA ANGGRAENI

2

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………….i

DAFTAR ISI………………………………..……….………ii

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar belakang

BAB II : PEMBAHASAN

A. Penatalaksanaan

B. penanganan

BAB III : PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran

DAFTAR PUSTAKA

3

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Perdarahan bukan haid adalah perdarahan yang terjadi dalam masa

antara 2 haid. Ada dua macam perdarahan di luar haid yaitu metroragia dan

menometroragia.

1) Metroragia adalah perdarahan dari vagina yang tidak berhubungan

dengan siklus haid. Perdarahan ovulatoir terjadi pada pertengahan

siklus sebagai suatu spotting dan dapat lebih diyakinkan dengan

pengukuran suhu basal tubuh.

Penyebabnya adalah kelainan organik (polip endometrium, karsinoma

endometrium, karsinoma serviks), kelainan fungsional dan penggunaan

estrogen eksogen

1) Menoragia adalah Perdarahan siklik yang berlangsung lebih dari 7

hari dengan jumlah darah kadang-kadang cukup banyak.

Penyebab perdarahan diluar haid yaitu :

• Polip serviks

• Erosi portio

• Ulkus portio

4

BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN

1.POLIPSERVIKS

a)Pengertian

Polip adalah tumor bertangkai yang kecil dan tumbuh dari permukaan

mukosa (Denise tiran : 2005 ). Servikal polip adalah polip yang terdapat

dalam kanalis servikalis (Denise tiran:2005 )

b) Gejala umum bentuk abnormal tersebut, yaitu :

Tanpa gejala

Polip serviks bias saja dialami seseorang tanpa ia tau kalau sebenarnya ia

memiliki polip serviks,

Leukorea yang sulit disembuhkan Jika sudah digunakan berbagai

macam obat, dan personal hygine telah dijaga tetapi leokorea belum

juga sembuh

Terasa discomfort dalam vagina Yaitu perasaan tidak nyaman

dalam vagina, baik setelah buang air maupun dalam kondisi biasa.

Kontak berdarah Misalnya , vagina selalu mengeluarkan darah

setelah melakukan hubungan seks. Perlu dijurigai adanya polip

serviks.

Terdapat infeksi

5

c) Dasar diagnosis

Berdasarkan keluhan yang dikemukakan.

Diagnosis karena kebetulan memeriksakan.

Pada pemeriksaan inspekulum dijumpai :

Jaringan bertambah

Mudahberdarah

Terdapat pada vagina bagian atas.

d) Penatalaksanaan

Polip hanya dipelintir sampai putus, kemudian tangkainya di kuret.

Tindakan dilakukan dalam pembiusan umum (general anasthesia).

Selanjutnya jaringan polip dikirim ke laboratorium patologi guna

memastikan bahwa histologis-nya jinak/sesuai dengan gambaran

jaringanpolip serviks. Kemungkinan ganasnya kecil.

2. EROSI PORSIO

a) Pengertian Erosi Porsio

Erosio porsiones (EP) adalah suatu proses peradangan atau suatu luka

yang terjadi pada daerah porsio serviks uteri (mulut rahim). Penyebabnya

bisa karena infeksi dengan kuman-kuman atau virus, bisa juga karena

rangsangan zat kimia /alat tertentu; umumnya disebabkan oleh infeksi.

Erosi porsio atau disebut juga dengan erosi serviks adalah hilangnya

sebagian / seluruh permukaan epitel squamous dari serviks. Jaringan yang

normal pada permukaan dan atau mulut serviks digantikan oleh jaringan

yang mengalami inflamasi dari kanalis serviks. Jaringan endoserviks ini

berwarna merah dan granuler, sehingga serviks akan tampak merah, erosi

dan terinfeksi. Erosi serviks dapat menjadi tanda awal dari kanker serviks.

Erosi serviks dapat dibagi menjadi 3:

6

1) Erosi ringan : meliputi ≤ 1/3 total area serviks

2) Erosi sedang : meliputi 1/3-2/3 total area serviks

3) 3) Erosi berat : meliputi ≥ 2/3 total area serviks.

b) Penyebab erosi serviks :

1. Level estrogen : erosi serviks merupakan respons terhadap sirkulasi

estrogen dalam tubuh.

a) Dalam kehamilan : erosi serviks sangat umum ditemukan dalam

kehamilan karena level estrogen yang tinggi. Erosi serviks dapat

menyebabkan perdarahan minimal selama kehamilan, biasanya saat

berhubungan seksual ketika penis menyentuh serviks. Erosi akan

menghilang spontan 3-6 bulan setelah melahirkan.

b) Pada wanita yang mengkonsumsi pil KB : erosi serviks lebih umum

terjadi pada wanita yang mengkonsumsi pil KB dengan level estrogen yang

tinggi.

c) Pada bayi baru lahir : erosi serviks ditemukan pada 1/3 dari bayi wanita

dan akan menghilang pada masa anak-anak oleh karena respon maternal

saat bayi berada di dalam rahim

d) Wanita yang menjalani Hormon Replacement Therapy (HRT): karena

penggunaan estrogen pengganti dalam tubuh berupa pil, krim , dll

2. Infeksi: teori bahwa infeksi menjadi penyebab erosi serviks mulai

menghilang. Bukti-bukti menunjukkan bahwa infeksi tidak menyebabkan

erosi, tapi kondisi erosi akan lebih mudah terserang bakteri dan jamur

sehingga mudah terserang infeksi.

3. Penyebab lain : infeksi kronis di vagina, douche dan kontrasepsi kimia

dapat mengubah level keasaman vagina dan sebabkan erosi serviks. Erosi

serviks juga dapat disebabkan karena trauma (hubungan seksual,

penggunaan tampon, benda asing di vagina, atau terkena speculum)

7

c) Gejala erosi serviks:

(1) Mayoritas tanpa gejala

(2) Perdarahan vagina abnormal (yang tidak berhubungan dengan siklus

menstruasi)

yang terjadi :

Setelah berhubungan seksual (poscoital)

Diantara siklus menstruasi

Disertai keluarnya cairan mucus yang jernih / kekuningan, dapat

berbau jika disertai infeksi vagina

(3) Erosi serviks disebabkan oleh inflamasi, sehingga sekresi serviks

meningkat secara signifikan, berbentuk mucus, mengandung banyak sel

darah putih, sehingga ketika sperma melewati serviks akan mengurangi

vitalitas sperma dan menyulitkan perjalanan sperma. Hal ini dapat

menyebabkan terjadinya infertilitas pada wanita.

d) Penanganan erosi porsio/erosi serviks

1) Memberikan albotyl di sekitar Erosio pada portio.

2) Melakukan penatalaksanaan pemberian obat.

Lyncopar 3 x 1 untuk infeksi berat yang disebabkan oleh bakteri

/streptokokus pneomokokus stafilokokus dan infeksi kulit dan

jaringan lunak.

Ferofort 1 x 1 berfungsi untuk mengobati keputihan Mefinal 3 x 1

berfungsi untuk menghilangkan rasa sakit.

8

3. ULKUS PORSIO

a) Pengertian

Ulkus portio adalah suatu pendarahan dan luka pada portio berwarna

merah dengan batas tidak jelas pada ostium uteri eksternum .

b) Etiologi

Penggunaan IUD, pemakaian pil, perilaku seksual yang tidak sehat,

trauma.

c) Patofisiologi

Proses terjadinya ulkus portio dapat disebabkan adanya rangsangan

dari luar misalnya IUD.IUD yang mengandung polyethilien yang sudah

berkarat membentuk ion Ca, kemudian bereaksi dengan ion sel sehat PO4

sehingga terjadi denaturasi / koalugasi membaran sel dan terjadilah erosi

portio. Bisa juga dari gesekan benang IUD yang menyebabkan iritasi lokal

sehingga menyebabkan sel superfisialis terkelupas dan terjadilah ulkus

portio dan akhir nya menjadi ulkus. Dari posisi IUD yang tidak tepat

menyebabkan reaksi radang non spesifik sehingga menimbulkan sekresi

sekret vagina yang meningkat dan menyebabkan kerentanan sel

superfisialis dan terjadilah erosi portio.Dari semua kejadian ulkus portio

itu menyebabkan tumbuhnya bakteri patogen, bila sampai kronis

menyebabkan metastase keganasan leher rahim.

d) Gejala

a. Adanya fluxus

b. Portio terlihat kemerahan dengan batas tidak jelas.

c. Adanya kontak berdarah

d. Portio teraba tidak rata

9

e) Penanggulangan

1) Membatasi hubungan suami istri

Adanya ulkus porsio membuat porsio mudah sekali berdarah setiap

kali mengalami gesekan sekecil apapun, sehingga sebaiknya koitus

dihindari sampai ulkus sembuh.

2) Menjaga kebersihan vagina

Bila kebesihan vagina tidak dijaga, maka akan dapat memperburuk

kondisi porsio, sebab akan semakin rentan terkena infeksi lainnya.

3) Lama pemakaian IUD harus diperhatikan.

10

DAFTAR PUSTAKA

Bobak dkk. 2005. Keperawatan maternitas. Jakarta. Penerbit buku kedokteran EGC

Cunningham, F Gary at all. 2005. William obstetric 21th edition. United States of America : the mcGraw hill companies

JNPKKR-POGI. 2005. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta. YBPSP. Hal 174-183.

11

KOMPLIKASI DAN PENYULIT DALAM

KEHAMILAN TRIMESTER III

DI SUSUN OLEH

Nama : Lidya anggraeni

Kelas : IIIa

Nim : 20083048

YAYASAN PENDIDIKAN GRAHA HUSADA LESTARI

AKADEMI KEBIDANAN GRAHA ANANDA

TAHUN AJARAN 2011/2012

12