872-1009-1-PB

4
AKTIKEL Wanita dan Rokok Oleh: Agustina Lubis Pusft Ekologi Kesehatan, Badan Litbangkes 1.PENDAHULUAN M EROKOK adalah salah satu fenomena abad kedua puluh ini, walaupun sudah ada sejak berabad-abad yang lalu. Pada hakekatnya Columbus memperkenai- kan tembakau kepada dunia Barat pada abad ke enambelas, Sejak itu, kelihatannya dunia Barat dilanda kebiasaan merokok. Pada mulanya pria saja yang merokok, kemudian turut juga kaum wanita. Menurut McWeeney, keinginan untuk merokok lebih besar pada wanita danpada pria karena wanita lebih cepat merasa gelisah/kalut dan Iain-lain 1 . Beberapa orang wanita yang 'fashionable" berpendapat dengan merokok mereka akan tetap langsing. Di negara maju, kebiasaan merokok pada wanita di tempat umum jauh lebih banyak ditemukan dibandingkan dengan di negara berkembang. Menurut Nakajima, di Asia yang beragama Konhuchu wanita tidak diperbolehkan merokok. Menurut mereka merokok adalah hak dan laki-laki 2 . Sekarang dunia sudah berubah wanita juga ikut merokok untuk menentang tradisi yang ada. Besamya prevatensi wanita merokok seperti tampak pada tabel di bawah ini berkisar antara 2 -18,74% 3 . Angka paling tinggi ditemu- kan di Filipina. Kalau dilihat pada hasil SKRT 1986 4 , prevalensi di Indonesia sedikit lebih tinggi dan Singapura, namun prevalensi merokok pada wanita di Jakarta tampak 4 kali 5 lebih tinggi dari Singapura ataupun Vietnam. Prevalensi wanita merokok Tahun 1983 -1988 No, Kota/rtegara 1. Jakarta 2. SKRT*) 3. RRC 4. Irak 5. Korea Selatan 6. Malaysia 7. Filipina 8. Thailand 9. Singapura 10. Vietnam Prevatens 9,8 3,1 7,0 5,0 5,0 5,0 18,74 6,0 2,0 2,0 Tahun 1983 1986 1984 1988 - - 1988 1986 1987 1984 *> SKRT = Survei Kesehatan Rumah Tangga Mengingat di daerah perkotaan kebiasaan merokok pada wanita mungkin dijadikan simbol modemisasi wanita dan diperkirakan kecende- rungannya akan meningkat dari tahun ke tahun, rnaka masalah ini periu mendapat pernatian secara khusus. 2.EFEK TERHADAP KESEHATAN Beberapa efek negatif merokok yang beriaku pada pria juga beriaku pada wanita, namun adanya perbedaan struktur tubuh wanita dengan pria menyebabkan timbulnya efek khusus yang tidak terdapat pada pria. Dalam dunia kedokteran telah diakui bahwa ibu yang merokok selama masa kehamilannnya dapat mengakibatkan penurunan berat bayi yang dilahirkan serta peningkatan mortalitas bayi dan angka abortus spontan. Diperkirakan 11% kelahiran prematur dan 14% bayi berat lahir 12 Media Litoangkes Vol. IV No. 04/1994

description

share all you can share :)

Transcript of 872-1009-1-PB

Page 1: 872-1009-1-PB

AKTIKEL

Wanita dan RokokOleh: Agustina Lubis

Pusft Ekologi Kesehatan, Badan Litbangkes

1.PENDAHULUAN

M EROKOK adalah salah satu fenomenaabad kedua puluh ini, walaupun sudah

ada sejak berabad-abad yang lalu.

Pada hakekatnya Columbus memperkenai-kan tembakau kepada dunia Barat pada abad keenambelas, Sejak itu, kelihatannya dunia Baratdilanda kebiasaan merokok. Pada mulanya priasaja yang merokok, kemudian turut juga kaumwanita.

Menurut McWeeney, keinginan untukmerokok lebih besar pada wanita danpada priakarena wanita lebih cepat merasa gelisah/kalutdan Iain-lain1. Beberapa orang wanita yang'fashionable" berpendapat dengan merokokmereka akan tetap langsing.

Di negara maju, kebiasaan merokok padawanita di tempat umum jauh lebih banyakditemukan dibandingkan dengan di negaraberkembang. Menurut Nakajima, di Asia yangberagama Konhuchu wanita tidak diperbolehkanmerokok. Menurut mereka merokok adalah hakdan laki-laki2. Sekarang dunia sudah berubahwanita juga ikut merokok untuk menentang tradisiyang ada. Besamya prevatensi wanita merokokseperti tampak pada tabel di bawah ini berkisarantara 2 -18,74%3. Angka paling tinggi ditemu-kan di Filipina. Kalau dilihat pada hasil SKRT19864, prevalensi di Indonesia sedikit lebih tinggidan Singapura, namun prevalensi merokok padawanita di Jakarta tampak 4 kali5 lebih tinggi dariSingapura ataupun Vietnam.

Prevalensi wanita merokokTahun 1983 -1988

No, Kota/rtegara

1. Jakarta2. SKRT*)3. RRC4. Irak5. Korea Selatan6. Malaysia7. Filipina8. Thailand9. Singapura10. Vietnam

Prevatens9,83,17,05,05,05,0

18,746,02,02,0

Tahun1983198619841988

--

1988198619871984

*> SKRT = Survei Kesehatan Rumah Tangga

Mengingat di daerah perkotaan kebiasaanmerokok pada wanita mungkin dijadikan simbolmodemisasi wanita dan diperkirakan kecende-rungannya akan meningkat dari tahun ke tahun,rnaka masalah ini periu mendapat pernatiansecara khusus.

2. EFEK TERHADAP KESEHATAN

Beberapa efek negatif merokok yang beriakupada pria juga beriaku pada wanita, namunadanya perbedaan struktur tubuh wanita denganpria menyebabkan timbulnya efek khusus yangtidak terdapat pada pria.

Dalam dunia kedokteran telah diakui bahwaibu yang merokok selama masa kehamilannnyadapat mengakibatkan penurunan berat bayi yangdilahirkan serta peningkatan mortalitas bayi danangka abortus spontan. Diperkirakan 11%kelahiran prematur dan 14% bayi berat lahir

12 Media Litoangkes Vol. IV No. 04/1994

Page 2: 872-1009-1-PB

ARTKEL

rendah disebabkan karena ibu merokok selamahamil6. Salah satu hasil penelitian di Indiamenunjukkan angka kematian dari bayi lahir matadaiah sebesar 5% pada ibu-ibu yang merokokselama hamil, lebih tinggi bila dibandingkandengan ibu-ibu yang tidak merokok semasahamfl(1,7%)7.

Selain dampak tersebut di atas merokok dapatpula menurunkan fertilitas, lebih awal mengalamimenopause(1 s/d 2 tahun), lebih cepat berkerutmukanya dan beruban. Sesudah menopause,tulang lebih rapuh sehingga cepat patah. Jikawanita perokok mengunakan pil KB maka risikoterkena penyakit kardtovaskuler jauh lebih besardari pada risiko merokok dan risiko penggunaanpil KB sendiri.8 Demikian pula wanita perokokmempunyai risiko dua kali lebih besar mengalamikehamilan di luar kandungan "extrauterine",dysmenorhoea dan kanker kandungan6.

Mengapa seseorang menjadi perokok ?.Berbagai hal dalam kehidupan sehari-hanternyata berperan dalam hal ini, survai yang telahdilakukan di Amerika Serikat mempertihatkan25% anak di bawah usia 10 tahun telah mulaimencoba merokok yang temyata terkait denganlingkungannya antara lain karena9:- contoh orang tua- penyesuaian kehidupan sosiai- remaja merokok- menurunkan berat badan- kemampuan keuangan

Hasil penelitian Linda Dusenberg dkkmenunjukkan bahwa pea seorang remaja50%-100% temannya merokok maka risiko untukikut merokok adaiah delapan kali lebih besar daripada remaja yang temannya tidak merokok10.

Pada masa kini kecenderungan mulaimerokok pada remaja jauh lebih muda. Dinegara berkembang jauh lebih sedikit wanitayang merokok di tempat umum (2-10%)dibandingkan dengan negara industri (20-40%).Penelitian kebiasaan merokok pada pelajar SLTAdi Bandung menunjukkan 16,2% pelajar merokoksebelum usia 13 tahun, sedangkan proporsipelajar wanita yang merokok adaiah 2,6%12.

Laporan dari New Zealand menunjukkan lebihkurang 50 orang muda yang berumur 10 - 16tahun mulai merokok sefiap hari dan diantaranyasebagian besar adaiah remaja wanita13. Remajawanita yang merokok menunjukkankecendrungan yang meningkat pula.

Hasil penelitian di Lombok dan Jakarta mem-pertihatkan junrriah wanita dewasa yang merokokkurang dari 5% dari persentase tersebut temyata25% perokok menghabiskan rokok lebih dari 20batang per hari14. Sedangkan pada pelajar wanitapersentase tebih tinggi yartu 8,8%15.

Walaupun banyak dari wanita perokok yangtelah mengetahui akan bahaya merokok namunjumlah wanita merokok tampak semakinmeningkat dari tahun ke tahun. Terbukti darikenaikan angka mortalitas dari kanker parumeningkat 40% pada wanita tetapi pada priahanya 3%6 di negara industri (1980).

Mengapa seseorang yang telah biasamerokok tidak mudah untuk berhenti merokok ?Hal ini disebabkan karena adanyaefek9:- Ketagihan secara fisik atau kimia, yaitu berupa

ketagihan terhadap nikotin.- "Automatic habit", berupa kebiasaan dalam me-

rokok seperti membuka bungkus rokok,menyalakan, menghirup dalam-dalam, merokoksehabis makan dan merokok sambtl minumkopi, dan Iain-lain.

- Ketergantungan psikologis/emosional, dimanakebiasaan merokok dipakai dalam mengatasihal-hal yang bersifat negatif, misalnya rasagelisah, kalut atau trustasi.

Satu hal yang juga penting untuk diperhatikanadaiah kebiasaan "nyusur" (menggeser-geserkantembakau di sekitar permukaan gigi pada saatatau sesudah makan sirih) yang banyakdilakukan deh wanita dari pada pria. Kebiasaanini banyak ditemukan pada wanita yangmempunyai kebiasaan makan sirih. Sehabismengunyah sirih biasanya mereka mengguna-kan susur . Kemudian susur tersebut dikemutdiantara gigi dan pipi. Walaupun tembakau tidakdibakar temyata tembakau mumi sebagai bahanpokok dari rokok mengandung 2500 unsur.

Media Litbangkes Vol. IV No. 04/1994 13

Page 3: 872-1009-1-PB

ARITKEL

Termasuk didalamnya nikotin alkaloid (0,5-5%)16

yang memberikan dampak negatif terhadapkesehatan dan efek kecanduan. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa pada seorang yangmemamah susur dapat drtemukan kadar nicotindalam darahnya sama tingginya dengan kadarnikotin orang yang merokok. Kebiasaanmemamah susur merupakan kebiasaan yangdulunya banyak dilakukan oleh orang tua danbiasanya drtemukan di daerah rural. Hasilpenelitian di daerah Sukabumi menunjukkanprevalensi dari ibu yang memamah susur adalah5%. Namun di negara industri pada tahun 1985,diperkirakan 25% wanita kulit putih yang berumurantara 12-24 tahun menggunakan tembakauyang tidak dibakar (Snuff/chewing tobacco)17.Efek dari penggunaan tembakau yang tidakdibakar ini erat kartannya dengan kejadianpenyakit "Oral leukoplakia" dan "oral lesion"lainnya. Hasil penelitian Gupta menunjukkan6,01% wanita menderita 'Oral lesion" 18.Tampaknya kebiasaan seperti "susur", "Snuff1,"Betel quid" adalah merupakan salah satu carasubstitusi dari merokok.

3. UPAYA BERHENTI MEROKOK

Usaha untuk mengurangi merokok di negarakita tampak belum banyak dilakukan baik secarahukum ataupun usaha lainnya terbatas hanyapada larangan merokok di tempat umum, Namunsanksi terhadap pelanggaran tersebut.

Di negara maju berbagai usaha dilakukan baikdengan cara membuat rokok dengan kadartar/nikotin rendah, Undang undang dilarangmerokok di tempat umum disertai dengan sanksiyang cukup berat penyuluhan kesehatantentang bahaya merokok bagi ibu hamil dansebagainya.

Memang di negara berkembang angka wanitamerokok jauh lebih rendah dari pada di negaramaju tetapi tindakan pencegahan sebaiknyadilakukan sekarang sebelum terlambat, karenausaha pencegahan mengurangi merokok padawanita/pria bukanlah sesuatu hal yang mudahdilakukan. Usaha penghentian merokoksebenamya tergantung pada individu sendiri,

apakah si perokok mempunyai motivasi yangkuat untuk menghentikan kebiasaan yang telahdilakukan selama bertahun-tahun. Seperti kitaketahui merubah kebiasaan memang tidaklahmudah. Dibutuhkan kemauan dan kesadaranyang penuh untuk merubah kebiasaan tersebutJika seseorang menghentikan kebiasaanmerokok maka biasanya akan timbul beberapaefek seperti pada efek ketergantungan obat :gelisah, tidak dapat berkonsentrasi, susah tidur,rasa bingung dan sebagainya. Ada beberapametoda yang dipergunakan dalam usahapenghentian merokok:- metoda penghentian merokok secara bertahap- pemakaian obat-obatan- dibedakan atas metode cepat atau metode

langsung, dimana siperokok berhenti merokokdalamwaktusingkat(5s/d10hari) dan metodelambat dimana penghentian bertahap selamabeberapa minggu.

Di Indonesia Klinik Konsultasi BerhentiMerokok (PKBM), Yayasan jantung Indonesiatelah diresmikan tanggal 31 Mei 1991. Usahapenghentian merokok pada Klinik ini diterapkanmetode 4 hari yang merupakan rnodifikasimetode 5 hari dari Fujimoto, Pada tahun pertamatelah berhasil menghentikan kebiasaan merokok16 orang peserta dari 18 peserta. Sampai saat iniKlinik ini telah melayani 120 orang peserta.

Selain usaha usaha di atas , ada pula usahayang dapat dilakukan bekerjasma dengan pabrikrokok. Dengan cara menurunkan kadarnikotin/tar pada rokok buatan Indonesia . Hal initampaknya belum pemah dHaksnakan. Usahapenurunan kadar t/n tersebut periu dilakukan. Walaupun ada kemungkinan para perokok akanlebih banyak mengisap rokok dan mengisaprokok lebih dalam4.

4.SARAN

Selain saran pengetatan larangan merokok ditempat umum yang disertai sanksi yang cukupberat, menaikkan harga rokok, pengaturan kadartar/nikotin dalam rokok disamping penyuluhanlebih intensif terhadap bahaya merokok terutamapada ibu hamil maka seandainya si perokok

14 Media Litoangkes VoL IV No. 04/1994

Page 4: 872-1009-1-PB

ARTIKEL

belum juga dapat menyadari akan bahaya darimerokok, dianjurkan kepada mereka untukberolah raga secara teratur setiap hari. Olah ragamerangsang pemapasan yang dalam yangmenyebabkan paru-paru berkembang melaluirefleks dan reaksi kimia. Hal ini menyebabkanparu-paru lebih berdayaguna, sebab lebihbanyak oksigen akan disalurkan ke dalam darahdan lebih banyak karbon dioksida yang dapatdibuang dari dalam tubuh. Selain itu oiah ragasecara teratur akan dapat mengurangi keinginanuntuk merokok,

Demikian pula merokok mengurangi jumlahvitamin C dalam paru-paru dan darah, padahalvitamin ini sangat dibutuhkan oleh tubuh manusiasebagai salah satu unsur untuk pembentukansistim kekebalan tubuh. Dianjurkan pula untukmemakan buah-buahan lebih banyak ataumemakan vitamin C. Selain vitamin C , didugavitamin A juga berpengaruh terhadap insidenkanker (Simone, 1983). Jadi dianjurkan jugauntuk memakan banyak buah-buahan dansayuran yang kaya akan Vitamin A.

DAFTARPUSTAKA

1. Me Weeney (1990). Women and tobacco : round table.World Health Forum (11): 6 p.

2. Nakajima (1990). Women and tobaccoWorld Health Forum (11): 4p.

round table.

3. Suhardi dkk. (1990). Laporan hasil survei prevafens: danpertaku merokok pegawai Dep.Kes Rl Pusat , Jakarta :Puslit Penyakit Menular Badan Litbangkes.

4. Santoso , S. S et al (1987). Kebiasaan makan srfo danrmum-ninuman keras. Survey kesehatan Rumah tangga1986. Seminar Analisa hasil SKRT 86.

5. Salan, R (1993). Bertagai penyakt akibat merokok dalambeberapa tahun tefaW?/r.Majaiah Kesehatan MasyarakatIndonesia, 21(11): 724-728.

6. The female smokers at added risk (1990). World healthforum, (11): 8-13.

7. Krishna, K (1978). British journal of obstetrics andgynaecology, 85: 726-728.

8. Frank. Women and tobacco (1990). Round table. WorldHealth Forum (11): 6 p.

9. H. Aulia Sani (1994). Pengalaman 3 tahun Pelayanan

KJrak Berhenti Merokok. Yayasan Jantung Indonesia.Medika20(6).

10. Dusenberg , Linda (1992). Predictors of smokingprevalence among New York Latino Youth. Am Journal ofPublic Health, 82 (1).

11. Amos Amanda (1990). How women are targeted by thetobacco industry. World Health Forum (11): 416-422

12. Kartasasmita .Cissy B. et al (1990). Risk factors insmoking habits of high school students. PaediatricsIndonesiana 30 (1-2): 31 - 41

13. Reader's Forum (1990). Stem moves against tobaccopromotion foreshadowed h New Zealand. World HealthForum (11): 423.

14. Munir R., dkk (1982). MorbidJtas dan mortaias ofIndonesia, Suatu penettn d en am desa d> Yogyakarta danLombok. — Jakarta: Lembaga demografi FEUI.

15. W, Miranti (1986). Mengapa remaja cenderung merokok? Simposium merokok dan kesehatan dan generasimuda, Yayasan Jantung Indonesia.

16. Smotetess tobacco control. Technical report series 773.WHO, Geneva 1988.

17. J.J Weinham and T.D Sterling. (1990) J.CIin. Epidemiol43,(2): 133-140.

18. Gupta, P.C et al (1980). Community dentistry and.oralepidemiology, (8): 287.1980.

19. Simone, B.C (1983). Cancer & Nutrition. New York;McGraw-Hil Book Company.

Media LObangkes Vol. IV No. 04/1994 15