8 lisa

3
Analisis Masalah c. Hubungan kronologi kecelakaan dengan pola trauma yang terjadi pada Tn. X? 7,8,Fraktur terbuka menyebabkan perdarahan yang mengakibatkan syok hemoragik dengan perdarahan masif . g. Hukum-hukum yang berkaitan dengan visum? 6,7,8Perbuatan pidana sendiri tergantung pada adanya kesalahan, yang dalam hal ini dapat disimpulkan dari Pasal 6 ayat (2) Undang-Undang No. 14 Tahun 1970 Tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Kekuasaan Kehakiman jo Undang- Undang No.35 Tahun 1999, bahwa dipidananya pelaku apabila:Adanya alat bukti yang sah menurut Undang- undang.Adanya keyakinan terhadap seseorang yang dianggap dapat dikenai pertanggung jawaban.Telah bersalah atas perbuatan yang dituduhkan.Sedangkan yang disebut sebagai alat bukti yang sah menurut Undang-undang adalah seperti yang disebut dalam Pasal 184 ayat (1) KUHAP yang terdiri dari keterangan saksi, keterangan ahli, surat, petunjuk dan keterangan terdakwa.Sebagai salah satu bagian dari alat bukti khususnya surat, keberadaan Visum et Repertum sungguh sangat penting.Hal ini dikarenakan ada bagian- bagian dalam hal pembuktian yang tidak dapat dilakukan oleh penyidik khususnya penyidik Polri tanpa bantuan dari orang yang ahli di bidangnya terutama bidang kedokteran. Sebagaimana yang kita ketahui bersama, bidang kedokteran forensik sangat diperlukan dalam hal tindak pidana yang berkaitan dengan tubuh,kesehatan dan nyawa manusia. Tujuan utamanya tentu saja selaras dengan fungsi utama proses peradilan pidana yaitu mencari kebenaran sejauh yang dapat dilakukan oleh manusia dengan tetap menjaga dan menghormati hak dari tersangka maupun hak dari seorang terdakwa. e. Apa makna jarak tempuh dari tempat kejadian ke puskesmas 20 menit? 8,9,10Jarak tempuh dari tempat kejadian dalam waktu 20 menit kemungkinan pasien mengalami perdarahan masif sebaiknya diberikan tatalaksana awal waktu 20 menit pada kasus ini dapat memperburuk prognosis pada pasien yang dapat menyebabkan kematian .Bila volume darah hilang 1/3, penderita akan meninggal dalam waktu beberapa jam. Penyebab kematian

description

8 lisa

Transcript of 8 lisa

Page 1: 8 lisa

Analisis Masalahc. Hubungan kronologi kecelakaan dengan pola trauma yang terjadi pada Tn. X? 7,8,Fraktur terbuka menyebabkan perdarahan yang mengakibatkan syok hemoragik dengan perdarahan masif .

g. Hukum-hukum yang berkaitan dengan visum? 6,7,8Perbuatan pidana sendiri tergantung pada adanya kesalahan, yang dalam hal ini dapat disimpulkan dari Pasal 6 ayat (2) Undang-Undang No. 14 Tahun 1970 Tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Kekuasaan Kehakiman jo Undang-Undang No.35 Tahun 1999, bahwa dipidananya pelaku apabila:Adanya alat bukti yang sah menurut Undang-undang.Adanya keyakinan terhadap seseorang yang dianggap dapat dikenai pertanggung jawaban.Telah bersalah atas perbuatan yang dituduhkan.Sedangkan yang disebut sebagai alat bukti yang sah menurut Undang-undang adalah seperti yang disebut dalam Pasal 184 ayat (1) KUHAP yang terdiri dari keterangan saksi, keterangan ahli, surat, petunjuk dan keterangan terdakwa.Sebagai salah satu bagian dari alat bukti khususnya surat, keberadaan Visum et Repertum sungguh sangat penting.Hal ini dikarenakan ada bagian-bagian dalam hal pembuktian yang tidak dapat dilakukan oleh penyidik khususnya penyidik Polri tanpa bantuan dari orang yang ahli di bidangnya terutama bidang kedokteran. Sebagaimana yang kita ketahui bersama, bidang kedokteran forensik sangat diperlukan dalam hal tindak pidana yang berkaitan dengan tubuh,kesehatan dan nyawa manusia. Tujuan utamanya tentu saja selaras dengan fungsi utama proses peradilan pidana yaitu mencari kebenaran sejauh yang dapat dilakukan oleh manusia dengan tetap menjaga dan menghormati hak dari tersangka maupun hak dari seorang terdakwa.

e. Apa makna jarak tempuh dari tempat kejadian ke puskesmas 20 menit? 8,9,10Jarak tempuh dari tempat kejadian dalam waktu 20 menit kemungkinan pasien mengalami perdarahan masif sebaiknya diberikan tatalaksana awal waktu 20 menit pada kasus ini dapat memperburuk prognosis pada pasien yang dapat menyebabkan kematian .Bila volume darah hilang 1/3, penderita akan meninggal dalam waktu beberapa jam. Penyebab kematian adalah syok progresif yang menyebabkan hipoksia jaringan. Hipovolemia menyebabkan beberapa perubahan :• Vasokonstriksi organ sekunder (viscera, otot, kulit) untuk menyelamatkan organ primer (otak, jantung) dengan aliran darah yang tersisa.• Vasokonstriksi menyebabkan hipoksia jaringan, terjadi metabolisme anaerob dengan produk asam laktat yang menyebabkan asidosis asam laktat.• Asidosis asam laktat menyebabkan perubahan-perubahan sekunder pada organ-organ primer dan organ-organ sekunder sehingga terjadi kerusakan merata,Pemeriksaan klinis pasien syok hemoragik dapat segera langsung berhubungan dengan penyebabnya. Asal sumber perdarahan dan perkiraan berat ringannya darah yang hilang bisa terlihat langsung. Bisa dibedakan perdarahan pada pasien penyakit dalam dan pasien trauma. Dimana kedua tipe perdarahan ini biasanya ditegakkan dan ditangani secara bersamaan.

c. Mengapa dilakukan pemeriksaan urin output? 6,7,8Pengukuran Output merupakan suatu tindakan mengukur jumlah cairan yang keluar dari tubuh.Output/pengeluaran cairan sebagai bagian dalam mengimbangi asupan cairan pada orang dewasa, dalam kondisi normal adalah kurang lebih 2300 cc. Jumlah air yang paling banyak keluar berasal dari ekskresi ginjal (berupa urien), sebanyak kurang lebih 1500 cc perhari pada orang dewasa.

Page 2: 8 lisa

c. Differential Diagnose 7,8,9Diagnosis Banding1. Semua jenis syok2. Sinkope (pingsan)3. Histeria

g. Komplikasi 6,7,8Kegagalan multi organ akibat penurunan alilran darah dan hipoksia jaringan yang berkepanjangan.Sindrom distress pernapasan dewasa akibat destruksi pertemuan alveolus kapiler karena hipoksia.DIC (Koagulasi intravascular diseminata) akibat hipoksia dan kematian jaringan yang luas sehingga terjadi pengaktifan berlebihan jenjang koagulasi.Syok hemoragik• Menempatkan dengan posisi kaki lebih tinggi, menjaga jalur pernapasan dan diberikan resusitasi cairan dengan cepat melalui intravena atau dengan pemasangan CVP atau jalur intraarterial• Yang diberikan adalah cairan garam isotonis yang ditetes dengan cepat atau berikan RL dengan jarum infus terbesar. Pemberian cairan sebanyak 2-4 L dlaam 20-30 menit.• Bila hemodinamik tetap tidak stabil, berarti perdarahan atau kehilangan cairan belum teratasi.• Kehilangan darah yang berlanjut dengan kadar Hb <10g/dL perlu penggantian darah dengan tranfusi. Jenis darah tranfusi tergantung kebutuhan. Dalam keadaan darurat, tranfusi dengan packed red cell dengan tipe darah yang sesuai atau O negatif.• Pada keadaan yang berat atau hipovolemi yang berkepanjangan, berikan dukungan inotropik dengan dopamine, vasopressin atau dobutamin.• Pemberian nalokson bolus 30 mcg/kg dalam 3-5 menit dilanjutkan 60 mcg/kg dalam 1 jam dalam dexstros 5% dapat membantu meningkatkan MAP.Sent from my iPad