8. Hasil Penelitian Kognitif_nia Indah p 1402346 Fix

24
Penggunaan Strategi Bermain Berbasis RME (Realistic Mathematics Education) untuk Meningkatkan Kemampuan Berhitung Permulaan Anak Usia 4-5 Tahun (Penelitian Quasi Eksperiment Terhadap Anak Usia Dini Kelompok A TK Ar- Rahman Tahun Ajaran 2015/2016) Penelitian Lapangan Diajukan untuk Memenuhi Tugas Ujian Akhir Semester Mata Kuliah Psikologi Kognitif yang diampu oleh Prof Dr. Moh. Surya, M.Pd & Dr. Yusi Riksa Yustiana, M.Pd. Oleh Nia Indah Pujiati (1402346)

description

penelitian

Transcript of 8. Hasil Penelitian Kognitif_nia Indah p 1402346 Fix

Page 1: 8. Hasil Penelitian Kognitif_nia Indah p 1402346 Fix

Penggunaan Strategi Bermain Berbasis RME (Realistic Mathematics Education) untuk

Meningkatkan Kemampuan Berhitung Permulaan Anak Usia 4-5 Tahun

(Penelitian Quasi Eksperiment Terhadap Anak Usia Dini Kelompok A TK Ar-Rahman Tahun Ajaran 2015/2016)

Penelitian Lapangan

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Ujian Akhir Semester Mata Kuliah Psikologi Kognitifyang diampu oleh Prof Dr. Moh. Surya, M.Pd & Dr. Yusi Riksa Yustiana, M.Pd.

OlehNia Indah Pujiati (1402346)

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI PENDIDIKANSEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA2015

Page 2: 8. Hasil Penelitian Kognitif_nia Indah p 1402346 Fix

JUDUL : Penggunaan Strategi Bermain Berbasis RME (Realistic Mathematics Education)

untuk Meningkatkan Kemampuan Berhitung Permulaan Anak Usia 4-5 Tahun

(Penelitian Quasi Eksperiment Terhadap Anak Usia Dini Kelompok A TK Ar-

Rahman Tahun Ajaran 2015/2016)

A. Latar Belakang

Dalam Permendiknas 58 tahun 2009 tingkat pencapaian dalam berhitung anak mampu

membilang/menyebut urutan bilangan dari 1-20. Pada anak usia dini yang baru pertama kali

dikenalkan simbol angka, seringkali mengalami kesulitan mengingat simbol angka 1-20, hal

itu dikarenakan pengenalan angka dilakukan tidak secara aktif melibatkan anak. Adapun

kegiatan aktif yang melibatkan pengalaman anak dapat dilakukan melalui permainan dalam

aktivitas sehari-hari anak (Permendiknas: 2009; Ningsih: 2014; dan Einon: 2005).

Berbagai jenis strategi pembelajaran anak usia dini dilakukan melaui aktivitas bermain.

Karenanya pemilihan jenis permainan hendaknya mampu memfasilitasi aspek perkembangan

pada anak. Melalui aktivitas bermain inilah anak akan belajar dan terjadi proses peningkatan

kemampuan dasar anak, terutama aspek perkembangan kognitif anak. Perkembangan kognitif

anak meliputi kemampuan otak anak dalam memperoleh, mengelola, dan mengunakan

informasi tersebut menjadi sebuah pengetahuan bagi dirinya. Kemampuan kognitif berkaitan

dengan kemampuan berpikir anak untuk dapat mengelola perolehan belajar, menemukan

bermacammacam alternative masalah, mengembangkan kemampuan logika matematika,

mengelompokkan, serta kemampuan berpikir teliti (Departemen Pendidikan Nasional, 2004:

6).

Keberhasilan proses belajar anak, diantaranya diperoleh pula dari aktivitas keterlibatan

dirinya dengan lingkungan sosial ketika melakukan kegiatan bermain tersebut. Sehingga

perlu bagi pendidik memilih jenis permainan yang banyak melibatkan pengalaman langsung

bagi anak. Demikian halnya ketika anak belajar berhitung permulaan, hendaknya anak

terlibat aktif dan mengalami langsung kegiatan permainan tersebut sehingga aktivitas

berhitung yang identik dengan matematika, dapat dipelajari dengan kondisi menyenangkan.

Bermain sendiri merupakan aktivitas sendiri yang dipilih oleh anak karena menyenangkan

bukan karena hadiah atau pujian Dalam pendidikan anak usia dini, tentu terdapat berbagai

strategi bermain yang digunakan dalam pembelajaran anak. Salah satu strategi bermain yang

melibatkan anak dalam belajar berhitung diantaranya adalah strategi bermain berbasis RME

(Realistic Mathematics Education). Pendekatan RME (Realistic Mathematics Education)

merupakan model pembelajaran realitas yang menempatkan kondisi konkret lingkungan

Page 3: 8. Hasil Penelitian Kognitif_nia Indah p 1402346 Fix

siswa sebagai titik awal pembelajaran. Masalah nyata atau konkret yang telah dikuasai dapat

dibayangkan (visualisasi) dengan baik oleh siswa dan digunakan sebagai sumber munculnya

konsep atau pengertian matematika yang semakin meningkat (Sudono: 2006; Busthomi :

2012).

Berdasarkan beberapa hasil penelitian-penelitian sebelumnya di atas, maka penulis

tertarik untuk menelaah, mengamati, dan meneliti tentang efektivitas penggunaan strategi

bermain berbasis RME (Realistic Mathematics Education) untuk meningkatkan kemampuan

berhitung permulaan anak usia dini di TK Ar-Rahman Desa Banyurasa Kecamatan

Sukahening.

B. Masalah Penelitian

Pada penelitian yang dilakukan oleh Sugiyem (2014) pada kelas kelompok B2 TK

Pertiwi I Gagaksipat, Ngemplak, Boyolali dalam proses pembelajaran kognitif sebagian besar

anak memperlihatkan perilaku bermasalah didalam mengenal konsep bilangan dan lambang

bilangan. Hal ini tampak dari hasil evaluasi hasil belajar sebagai berikut: 1). 75% dari jumlah

anak didik 20, yaitu 15 anak belum mampu dalam membilang/ menyebutkan urutan bilangan

1-20; 2). 85% dari jumlah anak 20, yaitu 17 anak belum mampu mengenal konsep serta

menyebutkan lambang bilangan 1- 10; 3). 60% dari jumlah anak didik 20, yaitu 12 anak

mereka belum mampu membilang dengan menunjuk benda ( mengenal bilangan dengan

benda-benda sampai 10); 4). 90% dari jumlah anak didik 20, yaitu 18 anak belum mampu

menunjuk urutan benda untuk bilangan sampai 10; 5). 80% dari jumlah anak didik 20, yaitu

16 anak belum mampu menghubungkan/ memasangkan lambang bilangan dengan benda-

benda sampai 10 .

Selanjutnya berdasarkan hasil pengamatan peneliti selama di kelompok A dan B (usia 4-

6 tahun) di TK Ar-Rahman Kec. Sukahening Kab. Tasikmalaya, pengenalan terhadap

matematika (kemampuan berhitung permulaan) pada anak masih ada pada kategori kurang.

Hasil daftar ceklis selama satu bulan, menunjukkan 63% anak mengingat simbol membilang

angka 1-20 pada kategori kurang, hanya 45% anak mampu mengenal simbol angka 1-5, 68%

anak mulai mampu menyebutkan saja angka 1-10. Sehingga rekomendasi dari penulis,

seharusnya proses pembelajaran divariasikan dengan permainan agar anak lebih antusias

untuk belajar. Selain itu juga melalui permainan, aktivitas visual, auditori serta sensor indera

anak lebih aktif dan responsif dalam mengingat (memori).

Page 4: 8. Hasil Penelitian Kognitif_nia Indah p 1402346 Fix

Dari pengamatan yang telah dilakukan peneliti pada 26 anak di kelompok A TK Ar-

rahman,, ditemukan beberapa faktor penyebabnya, yaitu kurangnya penggunaan media

sumber pembelajaran dan kurang tepatnya metode yang digunakan oleh guru dalam proses

pembelajaran. Selama ini guru kurang mempersiapkan alat peraga untuk mengajar, guru

kesulitan berkreasi membuat alat peraga, dan guru mendominasi proses belajar mengajar

dengan menggunakan model pembelajaran klasikal, sehingga anak tidak punya banyak

kesempatan untuk bermain dan berkreasi. Hingga berpengaruh terhadap keberhasilan proses

belajar anak.

Melalui strategi bermain berbasis RME (Realistic Mathematics Education), Aktivitas

berhitung permulaan disetting dalam suatu permainan kognitif yang menyenangkan.

Sehingga dapat diasumsikan, kemampuan anak dalam berhitung permulaan akan meningkat

karena anak belajar sambil bermain secara aktif dan konkret. Berdasarkan paparan tersebut,

maka masalah penelitian ini adalah : Bagaimana penggunaan strategi bermain berbasis RME

(Realistic Mathematics Education) untuk meningkatkan kemampuan berhitung permulaan

anak usia 4-5 tahun di TK Ar-Rahman Kec. Sukahening Kab. Tasikmalaya ?

C. Landasan Konseptual

Anak usia TK adalah masa yang sangat strategis untuk mengenalkan berhitung di jalur

matematika. Karena usia TK sangat peka terhadap rangsangan yang diterima dan lingkungan.

Rasa ingin tahunya yang tinggi akan tersalurkan apabila mendapat stimulasi / rangsangan /

motivasi yang sesuai dengan tugas perkembangannya (Rahayu: 2010).

Dalam pedoman pembelajaran permainan berhitung permulaan di taman kanak-kanak

(2007) dijelaskan bahwa berhitung merupakan bagian dari matematika, diperlukan untuk

menumbuh kembangkan ketrampilan berhitung yang sangat diperlukan dalam kehidupan

sehari-hari, terutama konsep bilangan yang merupakan juga dasar bagi pengembangan

kemampuan matematika maupun kesiapan untuk mengikuti pendidikan dasar. Di Taman

Kanak-kanak seyogyanya dilakukan melalui tiga tahapan penguasan berhitung, yaitu

penguasan konsep, masa transisi, dan lambang. Penguasan konsep adalah Pemahaman dan

pengertian tentang sesuatu dengan menggunakan benda dan peristiwa konkrit, sepeti

pengenalan warna, bentuk, dan menghitung bilangan. Masa Transisi adalah proses berfikir

yang merupakan masa peralihan dari pemahaman konkrit itu masih ada dan mulai dikenalkan

bentuk lambangnya. Hal ini harus dilakukan guru secara bertahap sesuai dengan laju dan

kecepatan kemampuan anak yang secara individual berbeda. Misalnya, ketika guru

Page 5: 8. Hasil Penelitian Kognitif_nia Indah p 1402346 Fix

menjelaskan konsep satu dengan menggunakan benda lain memiliki konsep sama, sekaligus

mengenalkan bentuk lambang dari angka satu itu.

Burns & Lorton (Sudono A, 2010: 22) menjelaskan lebih terperinci bahwa setelah

konsep dipahami oleh anak, guru mengenalkan lambang konsep. Kejelasan hubungan antara

konsep konkrit dan lambang bilangan menjadi tugas guru yang sangat penting dan tidak

tergesa-gesa.

Demikian tugas pengenalan konsep berhitung permulaan merupakan salah satu

kemampuan dasar yang harus dimiliki anak. Kemampuan berhitung permulaan merupakan

kemampuan yang dimiliki setiap anak untuk mengembangkan kemampuannya, karakteristik

perkembangannya dimulai dari lingkungan yang terdekat dengan dirinya, sejalan dengan

perkembangan kemampuanya anak dapat dapat meningkat ke tahap pengertian mengenai

jumlah, yang berhubungan dengan penjumlahan dan pengurangan (Susanto, 2011: 98).

Untuk mengembangkan kemampuan berhitung anak, salah satunya menggunakan

strategi bermain. Strategi bermain merupakan salah satu strategi pembelajaran pendidikan

anak usia dini di taman kanak-kanak. Bermain sebagai aktivitas yang menyatu dengan dunia

anak-anak, dapat mengembangkan aspek fisik motorik, kognitif, afektif, sosial, dst. Strategi

bermain dengan pendekatan RME (Realistic Mathematics Education) pada anak usia dini

dapat diterapkan dengan menggunakan aturan-aturan pembelajaran RME, yaitu

menggunakan kondisi dan alat permainan yang nyata dengan setting kegiatan yang realistis

bagi anak agar anak dapat dengan mudah memahami konsep berhitung permulaan melalui

konstruk pikiran yang dibangun selama melakukan aktivitas bermain. Strategi RME

merupakan pendekatan dalam pendidikan matematika di adaptasi di beberapa sekolah di

Amerika Serikat. Pendekatan ini muncul dengan nama kurikulum Mathematics in Contex

(Gravemeijer : 1999; Romberg: 2001;dan Kuntjojo: 2010)

D. Metode Penelitian

Penelitian ini termasuk dalam penelitian quasi eksperimental adalah merupakan

penelitian eksperimen yang memiliki perlakuan (treatment), pengukuran-pengukuran dampak

(outcome measures), dan unit-unit eksperimen (expermental unit) namun tidak menggunakan

pengambilan data secara acak (random assigment) dalam penentuan kelompok untuk

menyimpulkan adanya perubahan akibat perlakuan.

1. Desain Penelitian

Page 6: 8. Hasil Penelitian Kognitif_nia Indah p 1402346 Fix

Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen melalui pre-test dan post-test

terhadap kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Desain yang digunakan adalah

untreated / Nonequivalent control group pre-test and post-test design yang berarti tidak

memberikan perlakuan terhadap kelompok kontrol (Cook & Campbell, 1979).

Bentuk desain eksperimen ini terdapat dua kelompok yang digunakan untuk penelitian

tidak dipilih secara random, sebelum diberi perlakukan, kelompok diberi pretes dengan

maksud untuk mengetahui keadaan awal apakah ada perbedaan antara kelompok eksperimen

dengan kelompok kontrol. Hasil pretes yang baik bila nilai kelompok eksperimen tidak

berbeda secara signifikan. Desain ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Keterangan: A = kelompok Eksperimen

B = Kelompok Kontrol

O1 = Pretes sebelum diberikan perlakuan pada kelompok eksperimen

O2 = Postes setelah diberikan perlakuan pada kelompok eksperimen

X1 = Perlakuan menggunakan permainan berbasis RME

X2 = Perlakuan tidak menggunakan permainan berbasis RME

O3 = Pretes pada kelompok kontrol

O4 = Postes pada kelompok kontrol

Berdasarkan penjelasan di atas, maka penulis menarik kesimpulan bahwa penelitian

eksperimen yang dilaksanakan untuk mengetahui apakah ada pengaruh dari suatu perlakuan

(intervensi) yang diberikan secara berulang-ulang dalam waktu tertentu. Disebabkan belajar

dengan menggunakan permainan berbasis RME yang dipergunakan dalam penelitian ini

sebagai upaya dalam meningkatkan kemampuan berhitung permulaan anak usia dini

Kelompok A TK Ar-Rahman Kecamatan Sukahening Kabupaten Tasikmalaya.

2. Data yang Dikumpulkan

Data yang dikumpulkan pada penelitian ini adalah data sebelum dilakukan intervensi

permainan berbasis RME berupa hasil tes kemampuan berhitung permulaan dengan tema

tanaman. Kemudian data setelah dilakukan intervensi berupa hasil tes dengan tema yang

sama.

Page 7: 8. Hasil Penelitian Kognitif_nia Indah p 1402346 Fix

3. Populasi & Sampel

Subyek penelitian adalah populasi kelompok A dengan kriteria: rentang usia anak 4-5

tahun yang baru masuk di TK tahun ajaran 2015/2016, anak-anak belum pernah diberikan

teknik atau strategi meningkatkan kemampun berhitung sebelumnya. Kelompok eksperimen

sebanyak 12 orang anak dan kelompok kontrol sebanyak 14 anak.

Penelitian ini dilaksanakan di TK Ar-Rahman Kecamatan Sukahening Kabupaten

Tasikmalaya. Subjek penelitian difokuskan kepada anak yang tergabung dalam kelompok A,

yaitu usia 4-5 tahun.

4. Alat Pengumpul Data

Dalam penelitian ini terdapat dua jenis sumber data penelitian, yaitu:

1). Sumber Primer Sumber primer adalah sumber utama. Sumber data ini adalah subjek

utama penelitian dalam hal ini adalah anak-anak kelompok A TK Ar-Rahman Kecamatan

Sukahening Kabupaten Tasikmalaya Tahun Pelajaran 2015/2016.

2). Sumber Sekunder Sedangkan sumber sekunder adalah sumber penunjang. Disebut

juga sumber kedua setelah sumber primer. Sumber sekunder dalam penelitian ini adalah:

a). Bahan-bahan literatur berhubungan dengan perkembangan kreativitas dan

kemampuan berhitung permulaan anak usia dini kelompok A di TK Ar-Rahman Kecamatan

Sukahening Kabupaten Tasikmalaya.

b). Observasi yaitu melakukan pengamatan secara langsung ke objek penelitian untuk

melihat lebih dekat kegiatan yang dilakukan. Peneliti menggunakan lembar observasi dan

anekdot. Catatan anekdot adalah catatan peneliti mengenai segala sesuatu yang terjadi pada

saat pengalaman berlangsung. Peristiwa atau sesuatu yang dianggap penting dicatat dengan

singkat tanpa harus menuruti aturan tertentu. Observasi pretest dan postest dilakukan selama

dua hari berturut-turut agar dapat menunjukkan tingkah laku yang sebenarnya.

c). Dokumentasi adalah ditujukan untuk memperoleh data langsung dari tempat

penelitian, meliputi media/alat permainan yang digunakan, peraturan-peraturan permainan,

laporan kegiatan, foto-foto, dan data lainnya yang relevan dengan penelitian. Hal ini

dilakukan untuk mengetahui berbagai hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan belajar

dengan menggunakan permainan berbasis RME yang dilaksanakan di TK Ar-Rahman

Kecamatan Sukahening Kabupaten Tasikmalaya.

Page 8: 8. Hasil Penelitian Kognitif_nia Indah p 1402346 Fix

Kegita alat pengumpul data tersebut digunakan untuk mengukur saat pretest dan postest.

Tabel 1Kriteria yang akan dinilai pada anak

No. Nama Anak

Jenis Kelamin

Kemampuan menyebutkan bilangan 1-20

Kemampuan meyebutkan

macam-macam

tanaman dan buah

Kemampuan anak meniru

simbol bilangan 1-10

Jml. Ket.

A/B/C A/B/C A/B/C

Jumlah

Keterangan :

Skor A = 3

Skor B = 2

Skor C = 1

Keterangan setiap aspek :

Kemampuan mengenal lambang bilangan 1-20

Nilai A: Untuk anak yang mampu mengenal lambang bilangan 1-20

Nilai B: Untuk anak yang mampu mengenal lambang bilangan 1-10

Nilai C: Untuk anak yang mampu mengenal lambang bilangan 1-5

Kemampuan mengenal macam-macam tanaman dan buah

Nilai A: Untuk anak yang msampu mengenal dengan 5 macam tanaman dan buah

Page 9: 8. Hasil Penelitian Kognitif_nia Indah p 1402346 Fix

Nilai B: Untuk anak yang mampu mengenal 4 macam tanaman dan buah

Nilai C: Untuk anak yang mampu mengenal 1-3 macam tanaman dan buah

Kemampuan meniru lambang bilangan 1-10

Nilai A: Untuk anak yang mampu meniru lambang bilangan 1-10

Nilai B: Untuk anak yang mampu meniru lambang bilangan 1-5

Nilai C: Untuk anak yang mampu meniru lambang bilangan 1-3

a) Pengolahan Data

Untuk memudahkan perhitungan, maka seluruh perhitungan akan dilakukan dengan

bantuan komputer program excel dan SPSS 16.0 for windows sehingga tidak diperlukan

perbandingan antara hasil penelitian dengan tabel statistik karena dari output komputer dapat

diketahui besarnya nilai signifikansi di akhir semua teknik statistik yang diuji.

Teknik pengumpulan data dengan menggunakan cara observasi dan asesmen, dalam

menilai perkembangan pembelajaran yang diberikan yaitu: Teknik observasi adalah teknik

pengumpulan data dengan cara pengamatan secara langsung dan ikut terlibat dalam

pengamatan tersebut. Dan teknik asessmen atau guru disebut juga dengan field noteyaitu

dibuat oleh guru segera setelah pembelajaran selesai. Guru dapat mencatat peristiwa-

peristiwa penting dalam pembelajaran seperti partisipasi anak terhadap pembelajaran yang

sedang berlangsung, reaksi guru yang menimbulkan berbagai respon dari siswa, atau

kesalahan-kesalahan siswa dalam proses belajar mengajar.

Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini berkaitan dengan ada tidaknya

peningkatan kemampuan berhitung permulaan dengan menggunakan permainan berbasis

RME anak usia dini di TK Ar-Rahman Kecamatan Sukahening Kabupaten Tasikmalaya.

Sebelum dilakukan pengujian hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji normalitas data untuk

menentukan jenis statistik yang akan digunakan, apakah statistik parametrik atau non

parametrik. Pengujian normalitas data menggunakan test of normality Kolmogorov- Smirnov

dengan bantuan SPSS.

Menurut Santoso (2002) dasar pengambilan keputusan bisa dilakukan berdasarkan nilai

probabilitas (asymtotic significance), yaitu: 1). Jika nilai probabilitas > 0,05 maka distribusi

dari data memenuhi asumsi normalitas. 2). Jika probabilitas < 0,05 maka distribusi dari data

tidak memenuhi asumsi normalitas. Jenis analisis statistika yang digunakan untuk menguji

hipotesis nol dan hipotesis alternatif tergantung dari hasil pengujian normalitas data. Apabila

Page 10: 8. Hasil Penelitian Kognitif_nia Indah p 1402346 Fix

data dari variabel yang sedang diuji berdistribusi normal, maka digunakan statistik parametrik

yaitu uji t sampel independen, sebaliknya apabila data dari variabel yang sedang diuji tidak

berdistribusi normal, maka digunakan statistik nonparametric.

E. Hasil dan Pembahasan

1. Deskripsi Data Observasi Awal Kemampuan Berhitung Anak Sebelum Eksperimen

Hasil pengamatan diketahui jumlah hasil data kemampuan berhitung anak pada

kelompok kontrol sebelum eksperimen adalah nilai tertinggi 4, nilai terendah 3dan nilai rata-

rata kemampuan berhitung anak sebesar 3,25.

Tabel 1.Distribusi frekuensi dari Kemampuan Berhitung Anak Pada Kelompok

Eksperimen Sebelum Perlakuan (pretest)

Interval F % Kategori

3 9 75% Belum berkembang

3,1 – 5 3 25% Mulai berkembang

5,1 – 7 0 0% Berkembang sesuai

harapan

7,1 – 9 0 0% Berkembang sangat

baik

Jumlah 12 100%

Sumber: Data primer diolah, 2015

Berdasarkan Tabel 1. dapat diketahui bahwa 9 anak yang mempunyai kemampuan

berhitung dengan kategori “Belum Berkembang”, 3 anak yang mempunyai kemampuan

berhitung dengan kategori “Mulai Berkembang”, Sehingga mayoritas skor kemampuan

berhitung anak sebelum eksperimen berkategori Belum Berkembang dengan prosentase 75%

dengan berbagai variasi kemampuan. Hasil perhitungan t-test (0,001) diketahui bahwa lebih

Page 11: 8. Hasil Penelitian Kognitif_nia Indah p 1402346 Fix

kecil dari pada ttabel (1,00), Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan

kemampuan berhitung anak antara kelompok kontrol sebelum diberikan perlakuan

pembelajaran dengan strategi biasa dengan kelompok ekperimen sebelum diberikan

perlakuan pembelajaran strategi bermain RME. Ini berarti antara kedua kelompok berimbang

kemampuan dasarnya dalam berhitung.

2. Deskripsi Data Kemampuan Berhitung Anak Sesudah Eksperimen

Berdasarkan hasil pengamatan diketahui bahwa jumlah hasil data kemampuan berhitung

anak kelompok kontrol sesudah eksperimen dengan jumlah 14 anak diperoleh nilai tertinggi

6, nilai terendah 3 dan nilai rata-rata kemampuan berhitung anak sebesar 4,00.

Tabel 2.Distribusi Frekuensi dari Kemampuan Berhitung Anak Pada Kelompok Kontrol

Sesudah Diberikan Pembelajaran Strategi Biasa

Interval F % Kategori

3 5 35,7% Belum berkembang

3,1 – 5 8 57,1% Mulai berkembang

5,1 – 7 1 7,14% Berkembang sesuai

harapan

7,1 – 9 0 0% Berkembang sangat

baik

Jumlah 14 100%

Sumber: Data primer diolah, 2015

Dari Tabel 2. dapat dijelaskan bahwa Sesudah adanya pembelajaran dengan metode biasa

dari 14 anak diketahui bahwa skor kemampuan kognitif yaitu kemampuan berhitung anak

terdapat 5 anak yang mempunyai kemampuan berhitung dengan kategori “Belum

Berkembang”, 8 anak yang mempunyai kemampuan berhitung dengan kategori “Mulai

Berkembang”, dan 1anak yang mempunyai kemampuan berhitung dengan kategori

“Berkembang Sesuai Harapan”, Sehingga mayoritas skor kemampuan berhitung anak

sebelum eksperimen berkategori Mulai Berkembang dengan prosentase 57,1%.

Page 12: 8. Hasil Penelitian Kognitif_nia Indah p 1402346 Fix

Hasil pengamatan sesudah perlakuan pada kelompok eksperimen diketahui jumlah hasil

data kemampuan berhitung anak dengan nilai tertinggi 8, nilai terendah 3 dan nilai rata-rata

kemampuan berhitung anak sebesar 6,33.

Tabel 3.Frekuensi dari Kemampuan Berhitung Anak Pada Kelompok Eksperimen Sesudah

Diberikan Pembelajaran Metode Permainan RME

Interval F % Kategori

3 1 8,33% Belum berkembang

3,1 – 5 3 25% Mulai berkembang

5,1 – 7 5 41,67% Berkembang sesuai

harapan

7,1 – 9 3 25% Berkembang sangat

baik

Jumlah 12 100%

Sumber: Data primer diolah, 2015

Dari Tabel 3. dapat dijelaskan bahwa Sesudah adanya pembelajaran dengan metode

permainan RME dari 12 anak diketahui bahwa skor kemampuan kognitif yaitu kemampuan

berhitung anak terdapat 5 anak yang mempunyai kemampuan berhitung dengan kategori

Berkembang Sesuai Harapan dan 3 anak mempunyai kemampuan berhitung termasuk

kategori Berkembang Sangat Baik. Sehingga mayoritas skor kemampuan berhitung anak

sesudah diberikan strtegi bermain RME termasuk ke dalam kategori Berkembang Sesuai

harapan dengan prosentase 41,67%.

Paired Samples Test

Paired Differences

t df

Sig. (2-

tailed)Mean

Std.

Deviation

Std.

Error

Mean

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Pair 1 PostEksperimen1 -

PostKontrol2.417 2.021 .583 1.133 3.701 4.143 11 .002

Page 13: 8. Hasil Penelitian Kognitif_nia Indah p 1402346 Fix

Hasil perhitungan t-test (4,143) diketahui lebih besar daripada ttabel (1,70), sehingga

dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan kemampuan berhitung anak antara kelompok

kontrol sesudah diberikan perlakuan pembelajaran dengan metode biasa dengan kelompok

ekperimen sesudah diberikan perlakuan pembelajaran metode permainan RME. Ini berarti

antara kedua kelompok mempunyai kemampuan dalam berhitung yang berbeda.

Hal ini dikarenakan pembelajaran berhitung lebih menyenangkan dan lebih mudah

dipahami oleh anak jika guru menggunakan strategi yang bervariasi dan menarik salah

satunya menggunakan strategi bermain. Pembelajaran yang dilakukan oleh guru dengan

menggunakan strategi permainan RME mampu memberikan kesempatan anak untuk

menggunakan material bermain guna melatih kemampuan berhitung anak. Melalui permainan

RME yang dilakukan oleh guru kepada anak-anak membuat anak-anak menjadi senang dan

menambah semangat untuk melakukan kegiatan permainan lainnya.

F. Kesimpulan dan Rekomendasi

Berikut ini disajikan kesimpulan dan rekomendasi hasil penelitian.

1. Kesimpulan

Berdasarkan analisis hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang positif

penggunaan strategi bermain berbasis RME terhadap peningkatan kemampuan berhitung

permulaan anak usia dini di Kelompok A (usia 4-5 tahun) TK Ar-Rahman Kec. Sukahening

Kab. Tasikmalaya.

2. Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian dikemukakan rekomendasi bagi pihak terkait, sebagai

berikut.

a. Bagi Guru TK

Berdasarkan hasil penelitian, guru TK dapat menggunakan metode ini sebagai alternatif

metode pembelajaran melalui strategi permainan RME untuk membantu anak dalam

Page 14: 8. Hasil Penelitian Kognitif_nia Indah p 1402346 Fix

meningkatkan kemampuan berhitung permulaan dan membangkitkan minat belajar

matematika sejak dini.

b. Bagi Peneliti Selanjutnya

Kepada peneliti selanjutnya direkomendasikan untuk melakukan penelitian eksperimen

dengan desain penelitian berbeda terhadap subjek dengan kriteria tertentu yang lebih spesifik.

Misalnya, penelitian eksperimen dengan control group yang diberikan jenis permainan lain

terhadap subjek penelitian kelompok usia 5-6 tahun (kelompok B) sehingga mampu lebih

meningkatkan kemampuan serta minat berhitung permulaan anak sejak usia dini. Peneliti

selanjutnya juga dapat melakukan penelitian berbasis gender, dimana kemampuan berhitung

anak dibedakan berdasarkan jenis kelamin.

G. Kepustakaan

Busthomi. (2012). Melejitkan Potensi dan Kecerdasan Anak Usia Dini. Jakarta: Citra Publishing.

Cook, T. D. & Campbell, D. T. (1979). Quasi-Experimentation Design and Analysis Issues for Field Setting. USA: Houghton Mifflin Company.

Depdiknas. (2007). Pedoman Pembelajaran Permainan Berhitung Permulaan di Taman Kanak-Kanak. Jakarta. Depdiknas.

Einon, Dorothy.(2005). Permainan Cerdas untuk Anak. Jakarta. Erlangga.

Gravemeijer, K. (1999). Educational Development and Development Research ing. Mathematics Education. In Journal For Research in Mathematics Education, 25 [5], p.443-471.

Kuntjojo. (2010). Konsep-konsep Dasar pendidikan Anak Usia Dini . Diambil dari http://ebekunt.wordpress.com/karakteristik_anak_usia_dini diakses tanggal 17 Desember 2015.

Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia. (2009). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 58 Tahun 2009. Diakses dari http://www.paudni.kemdikbud.go.id/wpcontent/uploads/2012/08/permen_58_2009-ttg-standar-PAUD.pdf pada tanggal 12 Januari 2014 jam 10.15 WIB.

Mudjito AK. (2007a). Pedoman Pembelajaran Berhitung di Taman Kanak-kanak. Jakarta: Departeman Pendidikan Nasional, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Direktorat Pembinaan Taman Kanakkanak dan Sekolah Dasar.

Page 15: 8. Hasil Penelitian Kognitif_nia Indah p 1402346 Fix

Mudjito AK. (2007b). Pedoman Pembelajaran Bidang Pengembangan Kognitif di Taman Kanak-kanak. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional, Direktorat Jendral Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Direktorat Pembinaan Taman Kanak-kanak dan Sekolah Dasar.

Maerin, Mona. (2014). Studi Kemampuan Berhitung Anak TK Kelompok B Se-Kecamatan Mantrijeron Yogyakarta. SKRIPSI Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta

Ningsih , Yuniati.(2014). Permainan Dhakon Berpengaruh terhadap Kemampuan Berhitung Anak Usia Dini Di TK Marsudi Siwi Sidomulyo Ampel Boyolali Tahun Pelajaran 2013/2014. Naskah Publikasi Ilmiah Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Permendiknas No. 58 Tahun 2009 Tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini.

Rahayu, Tika. (2010). Pengaruh Pendekatan RME (Realistic Mathematics Education) terhadap Peningkatan Prestasi Belajar Matematika Siswa kelas II SD Negeri Penaruban 1 Purbalingga. Skripsi. Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Negeri Yogyakarta.

Romberg, T. (2001). Monitoring Student Progress in Mathematics. Madison, WI: NCISLA.

Sudono, Anggani. (2006). Sumber Belajar dan Alat Permainan untuk Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Gramedia.

Sugiyem, Sugiyem. (2012). Peningkatan Kemampuan Berhitung Permulaan Melalui Permainan Dengung Lebah Di Tk Pertiwi I Gagaksipat Boyolali Tahun Pelajaran 2011/ 2012. Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta. http://eprints.ums.ac.id/19990/

Susanto, Ahmad. (2011). Perkembangan Anak Usia Dini. Jakarta: Kencana Prenada.

Page 16: 8. Hasil Penelitian Kognitif_nia Indah p 1402346 Fix

LAMPIRAN

FOTO DOKUMENTASI SAAT ANAK MELAKUKAN PERMAINAN BERBASIS APE DENGAN TEMA TANAMAN

(Anak bermain “Realistic Maze” berhitung jumlah tanaman dan buah sebelum dengan skenario pengalaman anak ketika berangkat ke sekolah)

Page 17: 8. Hasil Penelitian Kognitif_nia Indah p 1402346 Fix

Kegiatan Anak berhitung warna dan jumlah bilangan untaian kalung yang dibuatnya melalui game “realistic magic ho-ho”