8 BAB IV bgm

19
BAB IV METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan survei analitik yang menggunakan desain non eksperimental atau penelitian yang mencoba menggali bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan itu terjadi. Kemudian melakukan analisis dinamika korelasi antara fenomena atau antara faktor risiko dengan faktor efek.penelitian ini menggunakan pendekatan secara case control, yaitu suatu penelitian analitik yang menyangkut bagaimana faktor risiko dipelajari dengan menggunakan pendekatan retrospective (Notoatmodjo, 2012). B. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian atau obyek yang diteliti (Notoatmodjo, 2012). Populasi dalam penelitian ini adalah :

description

BAB IV bgm

Transcript of 8 BAB IV bgm

Page 1: 8 BAB IV bgm

BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan survei analitik yang menggunakan desain

non eksperimental atau penelitian yang mencoba menggali bagaimana dan

mengapa fenomena kesehatan itu terjadi. Kemudian melakukan analisis

dinamika korelasi antara fenomena atau antara faktor risiko dengan faktor

efek.penelitian ini menggunakan pendekatan secara case control, yaitu suatu

penelitian analitik yang menyangkut bagaimana faktor risiko dipelajari

dengan menggunakan pendekatan retrospective (Notoatmodjo, 2012).

B. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian atau obyek yang

diteliti (Notoatmodjo, 2012). Populasi dalam penelitian ini adalah :

1) Populasi kasus, yaitu seluruh balita BGM di wilayah kerja

Puskesmas Waru Desa Kepuh Kiriman Kabupaten Sidoarjo dengan

jumlah 14 balita.

2) Populasi kontrol, yaitu seluruh balita bukan BGM di wilayah kerja

Puskesmas Waru Desa Kepuh Kiriman Kabupaten Sidoarjo dengan

jumlah 1377 balita.

Page 2: 8 BAB IV bgm

2. Sampel

Sampel adalah obyek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh

populasi (Notoatmodjo, 2012). Cara pengambilan sampel dalam

penelitian ini dilakukan dengan Stratified Random Sampling, yaitu

pengambilan sampel secara acak stratifikasi (Notoatmodjo, 2012). Pada

penelitian ini diambil 14 balita sebagai sampel kasus dan 16 balita

sebagai sampel kontrol.

1) Sampel kasus, yaitu balita BGM di wilayah kerja Puskesmas Waru

Desa Kepuh Kiriman Kabupaten Sidoarjo.

2) Sampel kontrol, yaitu balita bukan BGM di wilayah kerja Puskesmas

Waru Desa Kepuh Kiriman Kabupaten Sidoarjo.

Kriteria inklusi:

1) Balita umur 12 bulan sampai 59 bulan.

2) Balita yang diasuh oleh orang tuanya.

3) Balita yang tinggal di Desa Kepuh Kiriman Kabupaten Sidoarjo.

4) Balita yang mempunyai Kartu Menuju Sehat.

Kriteria eksklusi:

1) Balita yang diasuh selain orang tuanya.

2) balita yang tidak mempunyai Kartu Menuju Sehat.

3) Ibu yang mempunyai balita yang ada di Desa Kepuh Kiriman

Kabupaten Sidoarjo, pada saat penelitian tidak bersedia ikut

berpartisipasi dalam penelitian.

Page 3: 8 BAB IV bgm

C. Variabel Penelitian

Variabel adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat, atau ukuran

yang dimiliki atau didapatkan oleh satuan penelitian tentang sesuatu konsep

pengertian tertentu, misalnya umur, jenis kelamin, pendidikan, status per-

kawinan, pekerjaan, pengetahuan, pendapatan, penyakit, dan sebagainya

(Notoatmodjo, 2012).

1. Variabel bebas

Variabel bebas adalah suatu variabel yang ada atau terjadi yang

mendahului variabel terikatnya (Prasetyo dan Jannah, 2012). Variabel

bebas pada penelitian ini ialah penyakit infeksi, riwayat ASI eksklusif,

riwayat makanan pendamping ASI, umur balita, jenis kelamin balita,

tingkat pendidikan orang tua, tingkat pengetahuan gizi pada ibu, jumlah

anggota, tingkat pendapatan, ketersediaan pangan, pola makan.

2. Variabel terikat

Variabel terikat adalah variabel yang diakibatkan oleh variabel

bebas (Prasetyo dan Jannah, 2012). Variabel terikat pada penelitian ini

ialah kejadian BGM pada balita.

D. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Desa Kepuh Kiriman Kabupaten

Sidoarjo pada tanggal 3 Oktober sampai 10 Oktober 2015.

E. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara operasional

berdasarkan karakteristik yang diamati, memungkinkan peneliti untuk mela-

Page 4: 8 BAB IV bgm

kukan observasional atau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau

fenomena (Hidayat, 2007).

No Variabel Definisi Parameter Alat Ukur Hasil Ukur TandaOperasionalBebas        

1. Penyakit  Suatu  Jawaban  Wawancara sakit (1) Nominal 

infeksi Kesakitan  RespondenMenggunakan Tidak sakit (0)

Yang biasa- Pada perta- KuesionerNya agen Nyaan da-Etiologik Lam kuesio-Telah  NerDiketahuikelompokTanda sertaGejala yangDapat diidentifikasi

2. Riwayat ASI Lama ibu Jawaban  Kuesioner ASI eksklusif Intervaleksklusif  Memberi Responden Jika 4-6 bulan

ASI pada Pada perta-Anak tanpa Nyaan da- ASI tidak se- makanan Lam kuesio- Cara eksklusifTambahan Ner Jika < 4 bulanCairan lain

3. Riwayat  Makanan  Jawaban  Kuesioner Baik, jika  NominalMakanan  Yang diberi- Responden ≥ 4-24 bulanPendamping Kan selain  Pada perta-ASI ASI  Nyaan da- Tidak baik, 

Lam kuesio- Jika < 4 bulanNer

Page 5: 8 BAB IV bgm

No Variabel Definisi Parameter Alat Ukur Hasil Ukur TandaOperasionalBebas        

4. Umur balita  Lama waktu Data sekun- KMS Umur dalam RatioHidup anak Der BulanAtau sejakAnak dila-Hirkan sam-Pai ulang Tahun ter-Akhir saatDilakukanWawancara,

5.  Jenis  Pengelom- Data sekun- KMS  Balita perem- NominalKelamin Pokkan ber- Der Puan, KMS Balita Dasarkan  Merah muda

Ciri genital (1)Balita laki-lakiKMS biru (2)

6. Tingkat  Pendidikan  Jawaban  Wawancara Pendidikan  OrdinalPendidikan Formal ter- Responden Mengguna- Rendah, jikaOrang tua Akhir yang  Pada perta- Kan kuesio- Pendidikan

Ditempuh  Nyaan da- Ner Terakhir ada-Orang tua Lam kuesio- Lah tidak se-

Ner Kolah, tidak Tamat SD/MI/SMP/MTs, Tamat SD/MI/SMP/MTs

PendidikanMenengah, Jika pendidi-Kan terakhirSMA/MA/SMK/MAK

Pendidikan Tinggi, jikaPendidikanTerakhir ada-Lah Diploma/Sarjana/magister/Spesialis/doktor  

Page 6: 8 BAB IV bgm

No Variabel Definisi Parameter Alat Ukur Hasil Ukur TandaOperasionalBebas        

7. Tingkat Tingkat pe- Kemampuan Kuesioner baik, jika Ordinal Pengetahuan Mahaman  Responden Dengan Nilai jumlahGizi pada ibu Ibu terha- Menjawab Jumlah 10 Pertanyaan

Dap masa- Pertanyaan Soal >75%Lah gizi kuesioner

Cukup, jika Nilai jumlahPertanyaan56-75%

Kurang, jika Nilai jumlahPertanyaan<56%

8. Jumlah  Jumlah  Jawaban  Wawancara Keluarga NominalAnggota Orang yang Responden Mengguna- Kecil ≤ 4 Keluarga Tinggal da- Pada perta- Kan kuesio- Orang

Lam satu Nyaan da- NerRumah Lam kuesio- Keluarga

Ner Besar ˃ 4Orang 

9. Tingkat Pemasukan Jawaban Wawancara Tinggi, jika > OrdinalPendapatan Yang diper- Responden Mengguna-  Rp.1.150.000Keluarga Oleh kelu- Pada perta- Kan kuesio-

Arga Nyaan da- Ner Rendah, jika ≤ Lam kuesio- Rp.1.150.000 Ner

10. ketersediaan Jumlah ser- Jawaban Formulir Food Asupan tinggi >  Nominal 

Pangan Ta macam Responden Account 110% RDAmakanan Untuk

Yang ter-Melaporkan/ Asupan normal

Sedia dalam Mencatat 80-110% RDARumah  Makanan Tangga Dalam Asupan defisitDalam jang- Keluarga < 70% RDAKa waktu Tertentu.

Page 7: 8 BAB IV bgm

No Variabel Definisi Parameter Alat Ukur Hasil Ukur TandaOperasionalBebas        

11. Pola makan Perilaku  Responden Wawancara Baik, jika Ordinal yang dapat terhadap Mengguna- ≥ 100% AKGmempenga-  pernyataan Kan formu-ruhi keada- Tentang Lir food Sedang, jikaan gizi makanan Recall 24- 80-99% AKG

dan minum- Hours an yang di- Kurang, jika konsumsi  70-<80% balita Selama Defisit, jika 24 jam  < 70%Penuh

Terikat1. BGM Berat badan Berat badan  KMS BGM (1) Nominal 

Hasil penim- Berada di Bangan  Bawah garis  Bukan BGM (0)Yang dititik- merah padaAn dalam  KMSKMS dan Berada diBawah garisMerah

F. Prosedur Penelitian/Pengumpulan data

1. Teknik pengumpulan data

Pengumpulan data untuk pengetahuan memakai kuesioner tentang

pengetahuan yang dibagikan kepada responden, data untuk pola makan

balita dengan wawancara menggunakan metode food recall 24 jam, dan

data untuk status gizi balita menggunakan hasil pengukuran dengan

timbangan badan dan pita meteran.

Page 8: 8 BAB IV bgm

2. Instrumen pengumpulan data

Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data yang dilaku-

kan dalam penelitian ini adalah menggunakan kuesioner, wawancara, dan

data sekunder. Kuesioner diartikan sebagai daftar pertanyaan yang sudah

tersusun dengan baik, sudah matang, di mana responden (dalam hal

angket) dan interview (dalam hal wawancara) tinggal memberikan

jawaban atau dengan memberikan tanda-tanda tertentu (Notoatmodjo,

2010). Kuesioner untuk data tentang pengetahuan gizi pada ibu, riwayat

ASI eksklusif, riwayat makanan pendamping ASI, ketersediaan pangan.

Wawancara adalah suatu metode yang dipergunakan untuk

mengumpulkan data, di mana peneliti mendapatkan keterangan atau

informasi secara lisan dari seseorang sasaran penelitian (responden), atau

bercakap-cakap berhadapan muka dengan orang tersebut (Notoatmodjo,

2012). Wawancara untuk data tentang penyakit infeksi pada balita, tingkat

pendidikan orang tua, tingkat pendapatan keluarga, jumlah anggota

keluarga, pola makan dengan menggunakan formulir food recall 24-

Hours. Data sekunder untuk umur dan jenis kelamin balita.

G. Metode Analisis Data

Setelah semua data terkumpul melalui kuesioner yang telah diisi oleh

responden, kemudian dilakukan pengolahan data dengan tahapan-tahapan:

Page 9: 8 BAB IV bgm

1. Editing

Tahap ini berguna untuk mengantisipasi kesalahan-kesalahan dari

data yang telah dikumpulkan dan me-monitoring agar jangan sampai ter-

dapat kekosongan data yang dibutuhkan.

2. Coding

Tahap ini dilakukan untuk memudahkan dalam pengolahan data

setelah tahap editing. Coding adalah mengubah data berbentuk kalimat

atau huruf menjadi data angka atau bilangan (Notoatmodjo, 2012).

Contohnya coding untuk balita BGM adalah 1 dan balita bukan BGM

adalah 0.

3. Skoring

Skoring dilakukan dengan cara pemberian skor pada masing-

masing karakteristik variabel. Skoring dilakukan untuk mempermudah

tabulasi.

a. Pengetahuan tentang gizi pada ibu

Pengukuran pengetahuan tentang gizi dilakukan berdasarkan

jawaban pertanyaan yang diberikan oleh responden. Instrumen yang

digunakan berupa angket dengan jumlah pertanyaan sebanyak 10

soal. untuk jawaban benar diberi skor 1, sedangkan untuk jawaban

salah diberi skor 0. Kemudian prosentase dengan rumus:

P= S10

×100 %

Keterangan:

S: jumlah skor dari 10 soal

Page 10: 8 BAB IV bgm

P: prosentase

Hasil diklasifikasikan berdasarkan kategori berikut (Ramakrishnan,

2010):

(1) Kategori baik bila jawaban benar > 75%

(2) Kategori cukup bila jawaban benar 56-75%

(3) Kategori kurang bila jawaban benar < 56%

b. Pola makan balita

Pengukuran pola makan balita dilakukan berdasarkan

jawaban pertanyaan yang diberikan oleh responden. Instrumen yang

digunakan berupa formulir food recall yang berisi daftar makanan

dan minuman yang dikonsumsi balita selama 24 jam penuh.

Berdasarkan buku pedoman petugas gizi puskesmas (Depkes RI,

1990, dalam Supariasa, 2014), diklasifikasikan menjadi empat, yaitu:

(1) Baik jika ≥ 100% AKG

(2) Sedang jika 80 - 99% AKG

(3) Kurang jika 70 - < 80%

(4) Defisit jika < 70%

c. Ketersediaan pangan

Pengukuran ketersediaan pangan dalam keluarga dilakukan

berdasarkan jawaban pertanyaan yang diberikan oleh responden.

Instrumen yang digunakan berupa Formulir Food Account. Metode

pencatatan dengan cara keluarga mencatat setiap hari semua

makanan yang dibeli, diterima dari orang lain ataupun dari hasil

Page 11: 8 BAB IV bgm

produksi sendiri. Jumlah makanan dicatat dalam URT, termasuk

harga eceran bahan makanan tersebut (Supariasa, 2014).

(1) Asupan tinggi > 110%

(2) Asupan normal 80-110%

(3) Asupan defisit < 70%

4. Tabulating

Tabulasi adalah mengelompokkan data ke dalam suatu tabel ter-

tentu menurut skala yang telah dimilikinya. Pada tahap ini data dianggap

telah selesai diproses.

5. Analisis

Analisis data dilakukan dengan analisis bivariate dengan menggu-

nakan tabulasi silang untuk mengetahui adanya hubungan atau tidak ada

hubungan dan membuktikan hipotesis dua variabel dengan menggunakan

uji X2 square.

6. Etika penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti mengajukan permohonan izin

kepada Kepala Desa Kepuh Kiriman Kabupaten Sidoarjo untuk

mendapatkan persetujuan. Kemudian meminta data yang berupa KMS

dan meminta responden untuk mengisi angket, serta bersedia untuk

diwawancara, untuk memperoleh data lengkap yang dibutuhkan dalam

penelitian, dengan menekankan masalah etika yang meliputi :

Page 12: 8 BAB IV bgm

a. Anonimity (Tanpa Nama)

Untuk menjaga kerahasiaan identitas subyek, peneliti tidak

mencantumkan nama subyek, hanya diberi nomer kode tertentu.

b. Confidentality (Kerahasiaan)

Kerahasiaan informasi yang didapatkan dijamin kerahasiaan-

nya oleh peneliti. Penyajian data hasil penelitian hanya ditampil

dalam forum akademik.